Top Banner
IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG GONDOK, Eichornia crassipes, SEBAGAI PAKAN BUATAN ALTERNATIF UNTUK PEMBUDIDAYA IKAN DI SUMATERA BARAT Efrizal 1) dan Rusnam 2) 1 ) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas email: efrizal.unand@gmail.com 3) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas [email protected] Abstract This community service activities conducted for the purpose of dissemination of biotechnology utilization of water hyacinth, Eichornia crassipes, as one of the raw materials alternative artificial feed and increasing their knowledge and skills of fish farmers (public) Koto Tangah Village in the business of making the pellets fish in West Sumatra. The method used in this activity are (1) Lecture and (2) Demonstration of making fermented hyacinth and manufacture of pellets / fish feed alternative to the fermentation mixture of water hyacinth. The results of this IbM service activities found that the knowledge and skills of Sawah Laweh farmer groups and Batang Kandis Jaya farmer groups fishing in Sungai Bangek Village Kelurahan Balai Gadang, Koto Tangah District, Padang, before being implemented IbM service activities is still very low. However, the motivation or desire IbM partner community farmer groups to undertake the cultivation or maintenance of very large fish. It is apparent from the community farmer groups IbM partners to master the manufacturing technology of fermented fish feed water hyacinth relatively high. Furthermore, the results of these community service activities to increase knowledge and skills of the community in the search for alternative feed for aquaculture fish feed that can work well in both areas IbM partners. Keywords: Dissemination, Biotechnology, hyacinth, alternative artificial feed, Aquaculture 1. PENDAHULUAN Persoalan pakan ikan merupakan isu yang sangat penting yang membutuhkan penangan yang tepat. Sebagaimana diketahui bahwa pensuplai pakan ikan untuk petani budidaya ikan di Sumatera Barat berasal dari pulau Jawa, Medan dan Lampung. Jalur pemasaran yang cukup panjang ini tentu saja membuat harga pakan yang sampai kepetani budidaya ikan relatif cukup tinggi, sedangkan harga jual ikan tidak sesuai dengan kenaikan harga pakan. Hal ini mengakibatkan profit (keuntungan) yang diperoleh petani ikan pembudidaya semakin rendah. Disamping itu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tanggal 1 Juli 2008 yang melebihi 10% mengagetkan banyak orang dan mendapat reaksi penolakan dari masyarakat, sebab BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat dan sangat terkait dengan kebutuhan lain seperti pangan, sandang dan seluruh kebutuhan hidup yang semuanya mempunyai hubungan proses produksi maupun distribusi. Dengan demikian kenaikan harga BBM, juga merupakan salah satu faktor pemiju terjadinya kenaikan harga pakan ikan (pelet) di tingkat produsen. Hal ini juga menyebabkan semakin kecilnya peluang petani pembudidaya untuk mengembangan usaha budidaya ikan yang memerlukan modal yang cukup besar. Dalam kegiatan budidaya, pakan merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan usaha budidaya. Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan pakan relatif besar mencapai 70 80% dari total biaya produksi. Namun penyediaan pakan sering menjadi kendala karena selain harganya yang
8

IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

Nov 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG GONDOK,Eichornia crassipes, SEBAGAI PAKAN BUATAN ALTERNATIF UNTUK

PEMBUDIDAYA IKAN DI SUMATERA BARAT

Efrizal1) dan Rusnam2)

1 )Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalasemail: [email protected]

3) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas [email protected]

Abstract

This community service activities conducted for the purpose of dissemination of biotechnologyutilization of water hyacinth, Eichornia crassipes, as one of the raw materials alternative artificialfeed and increasing their knowledge and skills of fish farmers (public) Koto Tangah Village in thebusiness of making the pellets fish in West Sumatra. The method used in this activity are (1) Lectureand (2) Demonstration of making fermented hyacinth and manufacture of pellets / fish feed alternativeto the fermentation mixture of water hyacinth. The results of this IbM service activities found that theknowledge and skills of Sawah Laweh farmer groups and Batang Kandis Jaya farmer groups fishingin Sungai Bangek Village Kelurahan Balai Gadang, Koto Tangah District, Padang, before beingimplemented IbM service activities is still very low. However, the motivation or desire IbM partnercommunity farmer groups to undertake the cultivation or maintenance of very large fish. It is apparentfrom the community farmer groups IbM partners to master the manufacturing technology of fermentedfish feed water hyacinth relatively high. Furthermore, the results of these community service activitiesto increase knowledge and skills of the community in the search for alternative feed for aquaculturefish feed that can work well in both areas IbM partners.

Keywords: Dissemination, Biotechnology, hyacinth, alternative artificial feed, Aquaculture

1. PENDAHULUANPersoalan pakan ikan merupakan isu yang

sangat penting yang membutuhkan penanganyang tepat. Sebagaimana diketahui bahwapensuplai pakan ikan untuk petani budidayaikan di Sumatera Barat berasal dari pulauJawa, Medan dan Lampung. Jalur pemasaranyang cukup panjang ini tentu saja membuatharga pakan yang sampai kepetani budidayaikan relatif cukup tinggi, sedangkan harga jualikan tidak sesuai dengan kenaikan harga pakan.Hal ini mengakibatkan profit (keuntungan)yang diperoleh petani ikan pembudidayasemakin rendah. Disamping itu kenaikanharga bahan bakar minyak (BBM) pada tanggal1 Juli 2008 yang melebihi 10% mengagetkanbanyak orang dan mendapat reaksi penolakandari masyarakat, sebab BBM merupakan

kebutuhan vital masyarakat dan sangat terkaitdengan kebutuhan lain seperti pangan, sandangdan seluruh kebutuhan hidup yang semuanyamempunyai hubungan proses produksi maupundistribusi. Dengan demikian kenaikan hargaBBM, juga merupakan salah satu faktor pemijuterjadinya kenaikan harga pakan ikan (pelet) ditingkat produsen. Hal ini juga menyebabkansemakin kecilnya peluang petani pembudidayauntuk mengembangan usaha budidaya ikanyang memerlukan modal yang cukup besar.

Dalam kegiatan budidaya, pakanmerupakan faktor penting dalam menunjangkeberhasilan usaha budidaya. Biaya yangdikeluarkan untuk pengadaan pakan relatifbesar mencapai 70 – 80% dari total biayaproduksi. Namun penyediaan pakan seringmenjadi kendala karena selain harganya yang

Page 2: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

semakin hari semakin mahal (banyak muatanimpor) juga kualitas pakan yang tersedia jugatidak selalu sesuai dengan kebutuhan nutrisiyang dibutuhkan. Kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini dilakukan dengan tujuan untukdiseminasi bioteknologi pemanfaatan ecenggondok, Eichornia crassipes, sebagai salahsatu bahan baku (material row) pakan buatanalternatif dan meningkatkan pengetahuanserta keterampilan petani ikan (masyarakat)Kelurahan Koto Tangah dalam bidang usahapembuatan pakan/pelet ikan di Sumatera Barat,sehingga diharapkan mereka dapat melakukanpemeliharaan dengan cara/teknik yang baikdan ramah lingkungan. Selain itu kegiatanpengabdian ini juga diharapakan mampumengurangi biaya operasional dalampemeliharaan ikan dan pada akhirnya dapatmeningkatkan pendapatan para petani(masyarakat) Kelurahan Koto Tangah melaluipengembangan usaha budidaya ikan yangberkelanjutan.

2. KAJIAN LITERATUR DANPENGEMBANGAN HIPOTESIS

Makanan buatan/pellet merupakanmakanan yang diramu dari beberapa macambahan, yang kemudian diolah menjadi bentukkhusus sebagai mana yang dikehendaki.Dengan meramu berbagai macam bahan yangkemudian diolah menjadi bentuk pellet, makanilai gizi makanan tersebut dapat diatur,demikian pula halnya dengan bentuk, aromadan daya cernanya. Makanan ini dalambentuk pellet dapat pula disimpan dalamjumlah yang banyak untuk waktu yang lama.Beberapa keuntungan dari makanan buatanyaitu (1) dapat meningkatkan produksi melaluipadat penebaran tinggi dan waktupemeliharaan yang pendek, (2) dapatmemanfaatkan limbah industri pertanianberupa sisa-sisa buangan menjadi bahan dasarmakanan, (3) rasa daging ikan dapat diatursesuai dengan selera dengan jalan mengatursusunan ramuannya (Mudjiman, 1989;Djunaidah dan Saleh, 1985) . Selanjutnyadijelaskan apabila ingin yang lebih gurih makakadar lemak dalam ramuannya ditambah.

Untuk membuat makanan buatandiperlukan bahan baku yang dapat diperolehsecara mudah dengan suatu formula/komposisitertentu untuk mencapai kandungan proteindari makanan tersebut. Untuk ini perludisediakan berbagai macam berbagai macambahan baku yang dapat dimanfaatkan untukmenyusun makanan buatan, baik dari bahannabati seperti daun dan batang eceng gondok(Efrizal, 2010a; Efrizal, 2010b; dan Efrizal2012), dedak, kacang kedelai, bungkil kelapa,daun lamtoro yang biasa diolah dalam bentuktepung. Dari hewani seperti ikan rucah,kepala udang, tepung darah, bekicot, ikan liardan lain sebagainya. Disamping itudiperlukan bahan tambahan berupa vitamin,mineral, bahan perekat dan lainnya.

Dalam penyusunan formula pakan ikanhendaknya disesuaikan dengan jenis ikanyang dipelihara apakah termasuk pemakandaging (carnivora), pemakan segala macam(omnivora) dan pemakan tumbuh-tumbuhan(herbivora). Untuk ikan pemakan dagingharus lebih banyak bahan dasar makanan yangberasal dari hewani. Sedangkan untukomnivora dalam formulasi makanannya harusterdapat perimbangan antara nabati danhewani. Untuk ikan hebivora lebih banyakbahan nabati dalam menyusun ramuannya.Sedangkan dalam hal pembuatan makanan,pertama-tama perlu diperhatikan tentangpemilihan bahannya. Bahan tersebut harusmemenuhi beberapa syarat yang mempunyainilai gizi yang tinggi, mudah diperoleh, mudahdiolah, tidak mengandung racun, harganyarelatif murah dan tidak merupakan makananpokok manusia.

Page 3: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

3. METODE PENGABDIANKegiatan IPTEK Bagi Masyarakat (IbM)-

pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakandari tanggal 15 Mei sampai dengan tanggal1 September 2014 di Kelurahan SungaiBangek, Kecamatan Koto Tangah, KotaPadang, Sumatera Barat. Untuk mencapaihasil pengabdian masyarakat yang optimalmaka sasaran utama IbM di lakukan pada duakelompok tani sebagai Mitra-IbM yaituKelompok Tani Ikan Batang Kandis Jaya danKelompok Tani Sawah Laweh yangdiharapkan mampu memberikan motivasikepada petani untuk mensosialisasikanbioteknologi pemanfaatan eceng gondok,Eichornia crassipes, sebagai pakan buatanalternatif untuk pembudidaya ikan diSumatera Barat.

Metode kegiatan yang digunakan dalampengabdian ini agar dapat mencapai sasaranyang diinginkan dengan baik adalah :1. Metode penyuluhan ( Ceramah).

Penyuluhan dilakukan dengan anggotaKelompok Tani Ikan Batang Kandis Jayadan Kelompok Tani Sawah Laweh Kec.Koto Tangah, Padang Sumatera Baratsecara langsung dan anggota kelompoktani juga mendapat kesempatan untukmenyampaikan gagasan-gagasan yangingin dikemukakan. Dalam penyuluhanmateri yang diberikan yaitu (1)memberikan pengetahuan tentangberbagai macam bahan baku yang dapatdimanfaatkan untuk makanan ikan, (2)memberikan pengetahuan tentangpenyusunan formula/komposisi makananbuatan (3) memberikan pengetahuantentang proses pembuatan makananbuatan (4) menambah pengetahuanmasyarakat tentang cara menyimpan pelletyang baik agar lebih tahan lama dan (5)pemberian materi tentang pengujian mutupakan, baik secara fisika, kimia danbiologis.

2. Peragaan pembuatan fermentasi ecenggondok dan pembuatan pelet ikandengan campuran fermentasi ecenggondok.

Peragaan yang dilakukan kepadaKelompok Tani Ikan Batang Kandis Jayadan Kelompok Tani Sawah Laweh Kec.Koto Tangah adalah tentang bagaimanacara pembuatan fermentasi eceng gondokdan pembuatan pelet ikan dengancampuran fermentasi eceng gondok(Lampiran 2). Dalam pelaksanaanprogram ini anggota kelompok tani diikutsertakan secara aktif mulai darimemberikan gagasan – gagasan sampaidengan membantu proses pembuatanfermentasi eceng gondok dan pembuatanpelet ikan. Keikut sertaan kelompok taniini diharapkan dapat menjadi sebuahlangkah awal dalam menerapkanbioteknologi yang dapat dibuat sendiridalam membantu proses peningkatanproduksi ternak ikan yang dipelihara.Adapun manfaat lain dari keikut sertaansecara aktif ini adalah merangasanginovasi dari anggota kelompok tani dalammemproduksi pelet ikan alternatif yangberasal dari bahan baku lokal, sehinggaakan mengurangi biaya produksi dandapat membuka usaha baru sertamempunyai dampak positif padapendapatan masyarakat petani ikan danpendapatan daerah non-migas.

Page 4: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sosialisasi Program IbMPelaksanaan kegiatan didahului dengan

koodinasi antara Tim Pengabdi bersama ketuadan anggota Kelompok Tani Ikan BatangKandis Jaya dan Kelompok Tani SawahLaweh Kec. Koto Tangah, Padang SumateraBarat secara langsung, dan anggota kelompoktani juga mendapat ke empatan untukmenyampaikan gagasan-gagasan yang ingindikemukakan (Gambar 1).

Gambar 1. Sosialisasi Program IbM antara TimPengabdi dengan Ketua dan AnggotaKelompok Tani Ikan Batang Kandis Jaya danKelompok Tani Sawah Laweh Kec. KotoTangah, Padang Sumatera Barat

Dalam kegiatan sosialisasi ini dilakukanpertemuan untuk mendiskusikan danmenginformasikan tujuan akhir dari kegiatanini, sehingga memiliki persepsi yang samadiantara seluruh anggota Kelompok Tani yangmenjadi sasaran. Program IbM yang akandisosialisasikan adalah sebagai berikut :1) Memberikan pengetahuan tentang berbagai

macam bahan baku yang dapatdimanfaatkan untuk makanan ikan,

2) Memberikan pengetahuan tentang teknikpenyusunan formula/komposisi makananbuatan,

3) Memberikan pengetahuan tentang prosespembuatan makanan buatan

4) Menambah pengetahuan masyarakat tentangcara menyimpan pelet yang baik agar lebihtahan lama dan

5) Pemberian materi tentang pengujian mutupakan, baik secara fisika, kimia danbiologis.

Sedangkan kegiatan IbM ini bertujuanuntuk menyampaikan (1) diseminasibioteknologi pemanfaatan eceng gondok,Eichornia crassipes, sebagai salah satu bahanbaku (material row) pakan buatan alternatifdan (2) meningkatkan pengetahuan sertaketerampilan petani ikan (masyarakat)Kelurahan Koto Tangah dalam bidang usahapembuatan pakan/pelet ikan di Sumatera Barat,sehingga diharapkan mereka dapat melakukanpemeliharaan dengan cara/teknik yang baik danramah lingkungan. Selain itu kegiatanpengabdian ini juga diharapakan mampumengurangi biaya operasional dalampemeliharaan ikan dan pada akhirnya dapatmeningkatkan pendapatan para petani(masyarakat) Kelurahan Koto Tangah melaluipengembangan usaha budidaya ikan yangberkelanjutan.

Proses Pembuatan Fermentasi EcengGondok dan Pelet Ikan.

Khusus untuk daun eceng gondok sebelumdigunakan sebagai bahan pencampuran pakanikan terlebih dahulu difermentasi. Metoda yangdigunakan dalam pembuatan fermentasi ecenggondok adalah sebagai berikut (Efrizal, 2010a;Efrizal, 2010b; dan Efrizal 2012) :1. Daun eceng gondok sebelum dilakukan

penggilingan hendaknyadipotong/dicincang sampai halus-halus, halini dimaksud untuk mempermudah dalampenggilingan.

2. Dilakukan penggilingan segar denganmenggunakan blender atau mesinpenggiling dengan penggerak mesin diesel.Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkaneceng gondok yang lunak dan lembut.Untuk menjaga nilai nutrisinya air yangterkumpul selama penggilingan tidakdibuang.

3. Untuk keperluan fermentasi, eceng gondokini dicampurkan dengan penambahan ureasebesar 2% dari total bahan.

Page 5: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

4. Bahan hasil pencampuran ini didiamkanselama 6 hari di dalam kantong plastikkemudian dipendam dalam tanah, dan padamulut plastik di beri selang, hal inidimaksudkan agar gas-gas yang bersifatracun akan keluar melalui selang.

Untuk lebih jelasnya metode fermentasi(Efrizal, 2010a; Efrizal, 2010b; dan Efrizal2012) secara skematis disajikan masing-masing pada Gambar 2.

Gambar 2. Metode Pembuatan FermentasiEceng Gondok

Keterangan : A. Kawasan sumber Eceng gondok (EG) dimuara sungai Pasir Jambak; B. Hasil pemanenan Ecenggondok; C. Eceng gondok dibersihkan dengan air tawar;D. Eceng gondok digiling dengan alat mesin penggiling(disk mill); E. Hasil penggilingan Eceng gondok; F.Penimbangan EG dalam berat basah; G. PenimbanganUrea 2% dari berat basah EG; H. Pencampuran Urea kedalam EG secara homogen; I. EG yang telah di campurUrea dimasukkan ke dalam kantong plastik; J. EG yangtelah dikemas dalam kantong plastik pada bagianmulutnya diberi selang; K. EG di pendam ke dalam tanah;L. Proses fermentasi EG di dalam tanah selama 6 hari.

Langkah-langkah kerja pembuatan peletsecara sederhana dengan menggunakan alatgiling daging dan mesin pelet adalah sebagaiberikut:1) Bahan yang telah tersedia harus diolah

kembali atau dihancurkan menjadipartikel-partikel kecil atau menjadi tepungdengan ukuran 0,6 mm. Hal ini dilakukandengan menggunakan mesin-mesinpenepung (disk mill/hammer mill) ataugrinder; juga dapat digunakan mesingiling kopi.

2) Tiap bahan ditimbang sesuai dengankebutuhan, kemudian disimpan dalamkonteiner atau kontong plastik yangterpisah.

3) Kemudian bahan-bahan dicampur secarabertahap, mulai dari jumlah atau bobotbahan yang terendah sampai bahan yangpaling berat, dan campuran ini dilakukandengan alat atau degan mesin pencampur(mixer) untuk memperoleh campuran yanghomogen. Mesin pencampur ini ada duamacam yaitu mesin pencampur vertikalatau mensin pencampur horizontal dankedua alat ini dapat digunakan sesuaidengan kebutuhan.

4) Campuran bahan yang telah homogen inidibubuhi air sebanyak 35-40% dari bobottotal bahan yang akan dibuat pelet,kemudian diaduk kembali supayakelembabannya merata.

5) Hasil adukan lalu dimasukkan kedalamalat cetak pelet yang diameter lubangnyasesuai dengan diameter pelet yangdibutuhkan seperti 1 mm, 2mm dan 3 mm.

6) Setelah keluar dari alat cetak, kemudianpelet dipotong-potong lalu dijemur.Untuk pengeringan pelet selain sinarmatahari, dapat digunakan alat pengeringkhusus (dryer).Dalam kegiatan IbM ini bahan-bahan baku

yang digunakan untuk pembuatan pelet ikanadalah daun eceng gondok yang telahdifermentasi, tepung ikan, tepung kedelai,tepung jagung, tepung terigu, dedak halus danTop Mix. Eceng gondok yang telahdifermentasi sebelum digunakan sebagai bahancampuran pelet terlebih dahulu dijadikantepung. Untuk lebih jelasnya prosespenepungan eceng gondok dan metodepembuatan ransum pelet dengan campuranfermentasi eceng gondok secara skematisdisajikan masing-masing pada Gambar 3 danGambar 4.

Page 6: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

Gambar 3. Proses Penepungan Eceng GondokSebagai Bahan Campuran Pakan

Keterangan : A. Eceng gondok hasil fermentasi (EGHF) ;B. EGHF dijemur dengan sinar matahari atau mesinpengering (Dryer); C. EGHF yang telah kering; D. EGHFditimbang berat keringnya; E1-E2. EGHF digiling denganalat mesin penggiling (disk mill) dan Blender; F. ProdukEGHF yang telah menjadi tepung halus.

Gambar 4. Metode Pembuatan Ransum PeletDengan Campuran Fermentasi Eceng Gondok.

Keterangan : A. Kawasan sumber Eceng gondok (EG) dimuara sungai Pasir Jambak; B. Hasil pemanenan Ecenggondok; C. Eceng gondok dibersihkan dengan air tawar;D. Eceng gondok digiling dengan alat mesin penggiling(disk mill); E. Hasil penggilingan Eceng gondok; F.Penimbangan EG dalam berat basah; G. PenimbanganUrea 2% dari berat basah EG; H. Pencampuran Urea kedalam EG secara homogen; I. EG yang telah di campurUrea dimasukkan ke dalam kantong plastik; J. EG yangtelah dikemas dalam kantong plastik pada bagianmulutnya diberi selang; K. EG di pendam ke dalam tanah;L. Proses fermentasi EG di dalam tanah selama 6 hari.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdianyang telah dilakukan maka dapat diambilbeberapa kesimpulan sebagai berikut: (1)Pengetahuan dan keterampilan kelompok tanisawah laweh dan kelompok tani ikan batangkandis jaya di Desa Sungai Bangek, KelurahanBalai Gadang, Kec. Koto Tangah Padangsebelum dilaksanakan kegiatan pengabdianIbM ini masih sangat rendah, (2) Motivasiatau keinginan masyarakat kelompok tani mitraIbM untuk melakukan usaha budidaya ataupemeliharaan ikan sangat besar, (3)Keinginanmasyarakat kelompok tani mitra IbM untukmenguasai teknologi pembuatan pakan ikandari hasil fermentasi eceng gondok cukup besardan (4) Kegiatan pengabdian pada masyarakatini dapat menambah pengetahuan danketerampilan masyarakat dalam mencari pakanalternatif untuk pakan ikan sehingga kegiatanbudidaya dapat berjalan dengan baik di keduadaerah mitra IbM.

Sedangkan dari pemantauan selamadilokasi kegiatan IbM-pengabdian padamasyarakat maka disarankan sebagai berikut(a) Perlu dilakukan kegiatan pengabdiansecara berkelanjutan tentang teknikpembuatan pelet ikan alternatif dan teknikpemeliharaan ikan yang efisien dan efektif,(2) Perlu dukungan dana atau pemberiankredit oleh pihak yang berwenang kepadamasyarakat atau petani ikan untuk modalpengembangan usahanya.

6. REFERENSIAnonimus, 1995. Wajah Perikanan

Indonesia. Indonesia Fisheries Scienceand Tecnology Foundation. FisheriesBusiness Forum. 26 halaman

Badan Pusat Statistik, 2008. Koto TangahDalam Angka-In Figures 2008.Kerjasama BAPPEDA dan BadanPusat Statistik Kota Padang. KatalogBPS-1402.1371, No Pub. 13710.08.07,Bappeda-II/Bappeda/2008.

Page 7: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …

Djunaidah, I.S., dan Saleh., B., 1985.Makanan Buatan. Pedoman Budidayatambak Udang. Deptan. Hal. 209-224.

Efrizal, 2010a. Pemberian PersentaseFermentasi Eceng gondok , Eichorniacrassipes, Dalam Pakan BuatanTerhadap Efisiensi dan KonversiMakanan Ikan Mas, Cyprinus carpio L.Biospectrum, Journal ilmu-ilmu Hayati.Vol. 6 No.2, Juni 2010. 119-123 pp.ISSN 1858-4276.

Efrizal, 2010b. Pengaruh Persentase PemberianEceng gondok, Eichornia crassipes,yang Difermentasi Sebagai CampuranMakanan Buatan Terhadap PolaPertumbuhan Relatif Ikan Mas,Cyprinus carpio L. Biospectrum,Journal ilmu-ilmu Hayati Vol. 6 No. 3,Oktober 2010. 141-146 pp.. ISSN 1858-4276

Efrizal, 2012. Pengaruh PersentaseFermentasi Eceng gondok , Eichorniacrassipes, Sebagai Campuran MakananBuatan Terhadap Pertumbuhan IkanMas, Cyprinus carpio L Biospectrum,Journal ilmu-ilmu Hayati. Vol. 9 No.1,Februari 2012. ISSN 1858-4276

Mudjiman, A., 1989. Makanan Ikan.Penebar Swadaya.

Page 8: IbM DISEMINASI BIOTEKNOLOGI PEMANFAATAN ECENG …