8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dampak di era globalisasi dunia-seperti saat ini, menyebabkan tuntutan hidup setiap
anggota masyarakat semakin meningkat terutama di perkotaan dimana segala aspek
modernisasi berjalan dengan cepat. Hal ini menimbulkan kaum yang tidak mampu
mengikuti pertumbuhan zaman menjadi semakin tersisihkan, yang membuat tingkat
keberadaan Kelompok marginal semakin tinggi terutama di daerah perkotaan.
engangguran dan kemiskinan merupakan masalah pembangunan di !egara "epublik
#ndonesia. Kedua permasalahan ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Kemiskinan
adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si miskin
melainkan karena tak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada. Kemiskinan
dide$inisikan sebagai standar hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan
materi dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat
yang bersangkutan. %ecara ekonomis, kemiskinan juga dapat diartikan sebagai
kekurangan sumberdaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejehtaraan
sekelompok orang. Kemiskinan memberi gambaran situasi serba kekurangan seperti
terbatasnya modal yang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya
produkti&itas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai tukar hasil produksi orang miskin
dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunana.
emberdayaan telah menjadi sebuah jargon yang kondang di era re$ormasi. %emua
pihak sangat $asih berbicara tentang pemberdayaan. L%' umumnya mengklaim bah(a
dirinya paling berjuang keras dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, seraya
menuding pemerintah tidak mempunyai kemampuan dan komitmen yang serius dalam
memberdayakan masyarakat. Di sektor pemerintah, hampir setiap instansi mempunyai
institusi pemberdayaan. %etiap bupati)(alikota ketika ditanyai, umumnya mengatakan
bah(a pemberdayaan merupakan *roh+ otonomi daerah.
1
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
2/13
1. "umusan 'asalah
1. pa yang dimaksud dengan Kelompok 'arginal
. %iapa saja yang termasuk dalam kriteria atau indikator Kelompok 'arginal di
erkotaan /. Bagaimana dinamika dan tuntutan hidup Kelompok 'arjinal di erkotaan
0. pa maksud dari adanya pemberdayaan Kelompok 'arginal
. pa upaya yang bisa dilakukan untuk memberdayakan Kelompok 'arginal di
erkotaan
1./2ujuan enulisan
1. 3ntuk mengetahui de$inisi dari Kelompok 'arginal.. 3ntuk mengetahui kriteria atau indikator yang termaksud di dalam Kelompok
'arginal di erkotaan.
/. 3ntuk mengetahui penyebab keberadaan serta dinamika dan tuntutan hidup
Kelompok 'arginal di erkotaan.
0. 2er(ujudnya kemandirian Kelompok 'arginal dalam berusaha dengan kelembagaan
yang tangguh sehingga masyarakat sejahtera.
. 'engetahui upaya apa saja yang bisa dilakukan dalam memberdayakan Kelompok
'arginal di erkotaan.
2
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
3/13
BAB II
PEMBAHASAN
.1pa 4ang Dimaksud Kelompok 'arginal
'arginal berasal dari bahasa inggris “Marginal” yang berarti jumlah atau e$ek yang
sangat kecil. rtinya, 'arginal adalah suatu kelompok yang jumlahnya sangat kecil atau
bisa juga diartikan sebagai kelompok pra-sejahtera. 'arginal juga identik dengan
masyarakat kecil atau kaum yang terpinggirkan.
'arginal adalah kelompok masyarakat yang tersisih atau disisihkan dari
pembangunan, sehingga tidak mendapat kesempatan untuk menikmati indahnya
pembangunan dan biasanya lebih dikenal dikalangan umum sebagai kelompok-kelompok
sosial yang dimiskinkan oleh pembangunan. %ehingga biasanya masyarakat marginal pun
sering mendapatkan tindak kekerasan dari elemen masyarakat lainnya serta kekerasan
sistematik yang dilakukan oleh !egara 5enguasa6. %edangan disisi lain latar belakang
ekonomi mendorong (arga masyarakat marginal untuk mengandalkan kekerasan sebagai
salah satu metode penyelesaian masalah.
7adi, kelompok marginal adalah masyarakat kelas ba(ah yang terpinggirkan dari
kehidupan 'asyarakat.
.%iapa %aja 4ang 2ermasuk Dalam Kriteria atau #ndikator Kelompok
'arginal di erkotaan
Kriteria atau #ndikator kelompok marginal 8
1. %ecara %osiologis 8
• 4ang termasuk kelompok marginal adalah seorang)kelompok)masyarakat yang
mendapatkan perlakuan tidak adil atau diskriminati$ karena persoalan gender,
seseorang atau kelompok masyarakat yang mengalami peminggiran sosial dan
yang hak asasinya terlanggar. 5'asyarakat yang mendapat
ketidakadilan)peminggiran.
• 9ontohnya8 Buruh anak, Ketidaksetaraan gender, eksklusi sosial, hak asasi
manusia
3
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
4/13
. %ecara #n$astruktur8
• #ndi&idu atau kelompok masyarakat dari kultur manapun ia berasal, ketika
keberadaan mereka dalam kehidupan secara geogra$is mengalami kesulitan pada
akses untuk mendapatkan air bersih, jarak transportasi yang tak terjangkau,
ataupun akses pada Bank dan komunikasi yang sulit, maka kelompok masyarakat
ini bisa dikatakan marginal. Kebanyakan kelompok masyarakat demikian biasanya
terisolir dengan masyarakat kebanyakan.
• %eperti akses pada air bersih, jarak terhadap $asilitas transportasi, Bank,
komunikasi dan suplai energy lainnya.
/. %ecara Kesehatan8
• Kelompok 'asyarakat yang harapan hidupnya rendah, tingkat kematian bayinya
tinggi, masyarakat yang mengalami gizi buruk dan kekurangan gizi, semua ini
bisa dikategorikan dalam kelompok marginal.
• %eperti 2ingkat harapan hidup, kematian bayi, kekurangan gizi dan gizi buruk
pada masyarakat umum.
0. %ecara endidikan8
• 'aknanya8 sebuah kelompok masyarakat yang di dalamnya tingkat buta huru$nya
tinggi, banyak yang tidak sekolah, maka kelompok masyarakat semacam ini dapat
dide$inisikan dalam golongan kelompok marginal.• %eperti8 tingkat buta huru$, rasio bruto penda$tar sekolah, dll
. %ecara olitik8
• #ndi&idu atau kelompok masyarakat yang terhambat atau tidak diberi ruang untuk
ikut berpartisipasi dalam pemilu, maka ia tergolong marginal 5secara politik6.
Begitu pun kelompok masyarakat yang tidak bisa mendapatkan kenyamanan dan
selalu terancam baik dalam masalah keamanan maupun dari kekerasan ia juga
masuk dalam kategori marginal. Dalam konteks ini tentu pemenuhan dan
penanganannya pun berbeda.
• %eperti8 partisipasi dalam pemilu, indekskorupsi, status keamanan, criminal atau
kekerasan.
:. %ecara ;konomi8
• %ebuah kelompok masyarakat maupun indi&idu yang pendapatan perkapitanya
rendah sehingga ia masuk kategori miskin, maka ia masuk dalam kelompok
marginal. Batas ba(ah pendapatan perkapita dalam hal ini berbeda-beda antara
yang biasanya ditetapkan pemerintah maupun lembaga-lembaga international.
4
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
5/13
Begitupun kelompok masyarakat yang menganggur dan tidak memiliki pekerjaan,
ia juga masuk dalam kategori marginal.
• %eperti8 pendapatan domestic perkapita rendah, tingkat pengangguran tinggi, dll
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
6/13
./Bagaimana Dinamika dan 2untutan Hidup Kelompok 'arjinal di erkotaan
Dalam makalah ini secara garis besar kami mendiskripsikan bagaimana dinamika dan
tuntutan hidup sebagian dari kelompok marginal yang telah kami sebutkan dalam kajian
.. 8
1. edagang songan
edagang asongan memba(a barang dagangannya dalam sebuah kotak atau
keranjang yang mereka pikul 5seperti 8 makanan ringan, minuman, rokok Koran dll6.
%eperti yang terlihat pada saat mereka beroprasi di bus-bus, terminal, Kereta api dan
tempat dimana keramaian berada. padahal %ebuah pasal dari eraturan Daerah !o.
)1>>, tentang 2erminal Bus, menyatakan bah(a8 2ak seorang pun di (ilayah
terminal diizinkan untuk bertindak secara terbuka atau tersembunyi seperti calo,
pedagang asongan, pengemis, pengamen, peminta sumbangan, pemulung, penyemir
sepatu, renternir)pelepas uang, berjudi, dan lain-lain.
Kelompok-kelompok marjinal tentunya percaya bah(a sebagian akti&itas ini sah.
#tulah sebabnya mereka merasa bah(a perda ini bersi$at diskriminati$ sebab perda itu
membatasi hak-hak mereka untuk berpartisipasi secara setara di tempat kerja.
Karenanya, mereka terus menuntut agar perda tersebut dire&isi. erda ini dipakai
sebagai landasan oleh penjaga keamanan terminal untuk mengambil tindakan tegas.
Dalam beberapa kasus yang pernah kami amati, penjaga keamanan terkadang
menggunakan kekerasan dan sikap yang tidak manusia(i untuk menertibkan para
pedagang asongan tersebut seperti 8 ditendang, dilempar, memukul bahkan merusak
barang dagangan yang menjadi mata pencahariaan mereka satu-satunya. Belum cukup
perjuangan para pedagang asongan dengan tindakan se(enah-(enah para penjaga
keamanan, terkadang mereka harus bersaing dengan pedagang lain yang sepro$esi dan
menghadapi para preman jalan.
6
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
7/13
. engemudi Becak
ekerjaan sebagai pengemudi becak sangat berat secara $isik, sebab ia
menggunakan tenaga manusia. %ecara sosial, pengemudi becak menyandang status
rendah, bahkan di kalangan kelompok marjinal. da keyakinan umum bah(a mereka
tidak pintar. 2etapi, berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan anggota kelompok
ini, presepsi ini belum tentu benar. %ekali pun mereka tidak sampai masuk ke jenjang
smp, banyak pengemudi becak sangat ber(a(asan tentang situasi sosial dan politik.
2untutan hidup membuat mereka bekerja keras menuju tempat persinggahan bis,
sekolah, kampus bahkan gedung perkantoran untuk menjemput atau bahkan hanya
menunggu ada penumpang yang mau menggunakan jasa mereka. globalisasi telah
membuat jasa ini semakin terpuruk karena mobilitas yang tinggi.
/. Buruh Kasar dan ekerja %ektor #n$ormal
Buruh kasar yang bekerja dengan upah subsisten dika(asan industry yang terpusat
di perkotaan dan para pekerja sektor in$ormal diperkotaan yang keberadaannya selalu
mengundang stigmasi, apriori dan segenap prasangka negati&e lain dari aparat
keamanan pemerintah.
0. nak-anak jalanan, pengamen dan pengemis di perkotaan
%etiap harinya anak-anak jalanan, pengamen, dan pengemis di perkotaan semakin
meningkat. 'ereka yang masih muda dipaksa untuk menjalankan kerasnya hidup dan
derasnya pengaruh negati$ globalisasi. 'ereka tidak memiliki pekerjaan tetap, banyak
dari kalangan mereka yang seharusnya mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
!amun karena tuntutan globalisasi dimana perekonomian setiap harinya meningkat,
menyebabkan mereka tidak dapat menjalankan kehidupan normal seperti anak-anak
pada umumnya.
engamen dan pengemis sering kali dicap sebagai orang malas yang tak mau
bekerja dan hanya mampu meminta-minta dari kita. !amun, terkadang mereka bukan
tidak mau bekerja, tetapi karena mereka tidak memilki kemampuan atau keterampilan
lain yang mendukung mereka agar dapat bekerja dengan upah yang mumpuni. ?leh
karena itulah pemberdayaan untuk kelompok marginal sangat diperlukan.
7
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
8/13
.0pa maksud dari adanya pemberdayaan Kelompok 'arginal
pa itu pemberdayaan
emberdayaan pada hakekatnya adalah upaya pemberian daya atau peningkatan
keberdayaan. emberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk memandirikan masyarakat agar mampu berpartisipasi akti$ dalam segala aspek
pembangunan. Kemandirian buka berarti mampu hidup sendiri tetapi mandiri dalam
pengambilan keputusan, yaitu memiliki kemampuan untuk memilih dan keberanian
menolak segala bentuk bantuan dan atau kerjasama yang tidak menguntungkan.
Dengan pemahaman seperti itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses
terencana guna meningkatkan skala)upgrade utilitas dari obyek yang diberdayakan.
Karena itu pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk terus menerus
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat ba(ah5kelompok marginal6 yang
tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dalam
pengertian sehari-hari, pemberdayaan masyarakat selalu dikonotasikan sebagai
pemberdayaan masyarakat kelas ba(ah 5 grassroots6 yang umumnya dinilai tidak berdaya.
'aksud emberdayaan 'asyarakat adalah 8
1. 'eningkatkan kemampuan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. 'eningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengembangkan kelembagaan
masyarakat agar diperoleh perbaikan tatanan kelembagaan.
/. 'eningkatkan kemandirian masyarakat dalam sumberdaya @ sumberdaya yang ada
sesuai dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang seimbang dari aspek
ekologis dan ekonomis.
8
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
9/13
.pa upaya yang bisa dilakukan untuk memberdayakan Kelompok 'arginal
di erkotaan
• pa upaya pemerintah kita dalam memberdayakan Kelompok 'arginal di erkotaan
ada umumnya pemberdayaan dipahami sebagai upaya mem$asilitasi dan
membangkitkan potensi dan prakarsa masyarakat sehingga masyarakat mempunyai
kemampuan dan kemandirian dalam mengelola hidupnya secara berkelanjutan. Karena itu
sekarang ada perubahan cara pandang pemerintah terhadap masyarakat, yaitu dari cara
pandang yang menempatkan dirinya sebagai *regulator+ menjadi *$asilitator+. Konsep
$asilitator identik dengan semangat 2ut Auri Handayani, yakni mendorong masyarakat
dari belakang sehingga menjadi kekuatan yang besar sebagai modal untuk maju ke depan.
'elalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) peduli, pemerintah
#ndonesia, dengan dukungan dari !' %upport acility, telah berhasil memberdayakan
kelompok-kelompok terpinggirkan sehingga menjadi lebih mandiri dan hidup lebih
bermartabat, dan menikmati kualitas hidup yang lebih besar. 2ujuan program ini adalah
memperkuat kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)#ndonesia agar mampu
mencapai dan memberdayakan kelompok-kelompok terpinggirkan untuk memperbaiki
kondisi sosial-ekonomi mereka. pada tahun pertama, !' peduli lebih membantu lebihdari 1.CCC orang terpinggirkan mendapatkan keterampilan baru, akses in$ormasi, akses
layanan, membangun kepercayaan serta menciptakan peluang baru untuk berpartisi dalam
kehidupan masyarakat secara luas.
pengucilan sosial dan ekonomi, maupun diskriminasi dan stigma, telah menghambat
kelompok marjinal dalam mengakses hak dasarnya sebagai (arga negara. !' eduli
merupakan program pemerintah yang diluncurkan pada tahun C11. rogram ini
bertujuan untuk menjangkau kelompok masyarakat yang terpinggirkan yang belum
tersentuh program pengentasan kemiskinan.
ada tanggal gustus C10, donor !' eduli, ?rganisasi 'asyarakat %ipil
5?'%6, dan penerima man$aat berkumpul dalam Lokakarya emangku Kepentingan
!' eduli untuk berbagi pengalaman mereka. Lokakarya yang diselenggarakan di
Hotel ?ria, 7akarta ini dibuka oleh Deputi 'enteri Bidang enanggulangan Kemiskinan
dan emberdayaan 'asyarakat Kementerian Koordinator Kesejahteraan "akyat selakuKetua okja engendali !' 'andiri, %ujana "oyat.
9
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
10/13
*!' eduli bertujuan memulihkan martabat, kemampuan serta kesempatan
masyarakat terpinggirkan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat dan diakui
sebagai (arga negara. 2idak hanya untuk membuka akses terhadap hak dasar mereka
sebagai (arga negara, tetapi dengan terciptanya lingkungan yang kondusi$ dan inklusi$,
mereka dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan.+ ujar %ujana "oyat.
%elama empat tahun pelaksanaan $ase pertama, !' eduli telah bermitra dengan
.:0 orang yang
terpinggirkan, terdiri dari =,=E perempuan, />,1E pria, dan ,0E transgender. Hingga
hari ini, :
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
11/13
BAB III
PENUTUP
/.1KesimpulanKelompok marginal sangatlah memerlukan perhatian dari pemerintah dan juga dari
kalangan atau kelompok masyarakat atas. Kelompok marginal di perkotaan sangat
memperihatinkan, mereka membutuhkan perubahan agar kehidupannya lebih baik dan
untuk menuju perubahan tersebut masyarakat butuh dorongan,moti&asi dari kelompok
masyarakat terdekat yang kehidupannya lebih baik dari kelompok marginal. Bukan hanya
bantuan berupa materi saja yang mereka butuhkan, namun juga sebuah pengajaran dan
pemberian (a(asan kepada mereka agar nantinya bisa mengikuti arus globalisasi yang
semakin menuntut mereka untuk tetap bisa bertahan hidup dari kemiskinan dan
keterpinggiran.
/.%aran%ebagai masyarakat berbangsa dan bernegara sudah selayaknya kita tersadarkan untuk
turut serta dalam hal pemberdayaan kaum marginal. Banyak hal yang bisa kita lakukan
baik program yang bersi$at intra organisasi di dalam kampus maupun ekstra organisasi
diluar kampus.
9atatan Kritis Kelompok Kami 8
'eski sudah ada cara pandang baru tentang peran pemerintah dan posisi masyarakat,
tetapi praktik pemberdayaan belum tentu baru. Dalam konteks ini perlu ada e&aluasi dan
re$leksi atas kerja-kerja pemberdayaan yang sudah dijalankan oleh berbagai instansi
pemerintah. ?leh karena itu, kelompok kami hendak menyampaikan beberapa catatan
kritis mengenai kerja-kerja pemberdayaan yang dilakukan pemerintah 8
1. emberdayaan di lakukan pemerintah untuk mengubah masyarakat, dengan dasar
permasalahan yang terjadi terletak pada diri masyarakat itu sendiri. emerintah daerah
pasti sudah memberika bantuan modal dan memberikan sebuah pasar kepada usaha
kecil yang dikembangkan masyarakat. Dari yang kami lihat usaha masyarakat
marginal dari sisi kemampuan manajemen, modal dari pemerintah, dan jaringan
pemasaran tidak sehebat apabila mereka di saingkan dengan para pedagang lain atau
tengkulak yang secara kemampuan mereka lebih baik dan lebih berpengalaman dalam
hal perdagangan. 5mempermainkan harga pasar6. Dalam hal ini, masyarakat miskin
11
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
12/13
dirugikan dan seharusnya menjadi bahan pertimbangan juga bagi pemerintah untuk
mengontrol bekerjanya mekasnisme pasar.
. emerintah kita masih kalah dalam hal pemberdayaan masyarakat jika dibandingkan
dengan kerjakerja L%' atau lembaga-lembaga international. adahal jika kalian lihat,
pemerintah memiliki otoritas, kebijakan, anggaran dana yang lebih unggul dibanding
L%' atau lembaga-lembaga. %ejumlah lembaga internasional 53%#D, D#D, Komisi
;ropa, Bank Dunia, DB, 3!D, F2G, 9#D, 7#9, ord oundation, dll6 seperti
yang telah kami temukan dalam sebuah makalah dan in$ormasi di jejaring sosial
5$acebook6 maupun internet, mereka mempunyai komitmen, konsep, dan sumberdaya
yang jauh lebih besar dibanding yang dimiliki oleh pemerintah. 'erekalah yang jutru
memberikan bantuan besar terhadap pemerintah dalam hal pemberdayaan masyarakatmarginal seperti 8 penanggulangan kemikinan, perbaikan pelayanan publik dll.
Demikian juga dengan L%'-L%' yang justru lebih maju, cepat dan dekat melakukan
kerja-kerja pemberdayaan terhadap masyarakat.
/. 'eskipun dalam hal ini pemberdayaan merupakan tugas kita bersama namun peran
pemerintah juga tidak kalah penting sebagai penyumbang terbesar dalam masalah ini.
sebagai mahasis(a yang berintelektual dan menjadi sandaran masyaraat dalam
beraspirasi tentunya Himpunan 'ahasis(a 'asyarakat !egeri %urabaya juga mampu
mengadakan program pemberdayaan kelompok marginal di (ilayah sekitar kampus
3nesa Ketintang-Lidah sebagai bentuk partisipasi.
.
12
8/17/2019 IBD Pendahuluan, Pembahasan, Penutup
13/13
DAFTAR PUSTAKA
'akalah 5dra$t kasar6 untuk %eminar dan "akernas K;'D CC-C1C, %urabaya, <
gustus CC
Elizabeth, roosgandha 'akalah partisipasi sebagai strategi pemberdayaan petani miskin
melalui program integrasi !agung dan ternak
http8))andreaspieter.blogspot.com)C1)C0)masyarakat-marginal
http8))(((.erepublik.com
http://www.facebook.com/fanspage
http8))sinduhartanto.(ordpress.com)C11)C1)