Soeryo Hadi Rahardjo & M. Maula Yusup
Mahluk Hidup dan Ekosistem Alami
2012Mahluk hidup merupakan penyusun suatu sistem yang kita kenal
dengan nama ekosistem. Ekosistem merupakan hal penting, bukan hanya
dalam dunia pendidikan sebagai bahan ajar, namun sebagai
pengetahuan agar manusia sadar akan pentingnya ekosistem, komponen
ekosistem, dan bagaimana keseimbangan ekosistem dapat terjadi serta
bagaimana menjaganya.
Ilmu Alamiah Dasar Universitas Negeri Jakarta Fakultas MIPA
Pendidikan Fisika 2008
Daftar IsiDaftar Isi
........................................................................................................................................................1
Ekologi
...........................................................................................................................................................2
Ekosistem
......................................................................................................................................................2
Prinsisp-prinsip ekosistem:
.......................................................................................................................3
Mahluk Hidup (Biotik)
...................................................................................................................................4
Individu
.....................................................................................................................................................4
Populasi
.....................................................................................................................................................5
Komunitas
.................................................................................................................................................6
Lingkungan (Abiotik)
.....................................................................................................................................7
Tanah
........................................................................................................................................................7
Udara.........................................................................................................................................................7
Air
..............................................................................................................................................................8
Cahaya Matahari
.......................................................................................................................................8
Autotrof dan Heterotrof
...............................................................................................................................9
Kedudukan Organisme
..................................................................................................................................9
Aliran Energi
...............................................................................................................................................
10 Aliran Energi
...........................................................................................................................................
10 Siklus Materi
..........................................................................................................................................
11 Siklus Air
.............................................................................................................................................
11 Siklus Nitrogen
...................................................................................................................................
12 Siklus karbon-oksigen
........................................................................................................................
12 Siklus Fosfor
.......................................................................................................................................
13 Rantai Makanan dan Jaring-jaring
makanan..........................................................................................
14 Manusia dan Lingkungan
...........................................................................................................................
15 Ekosistem dan Sistem Sosial
..................................................................................................................
16 Daftar
Pustaka............................................................................................................................................
18 Lampiran
....................................................................................................................................................
19 Pertanyaan dan Jawaban saat Diskusi
...................................................................................................
19
EkologiEkologi menurut oxford dictionary, ecology is the branch
of biology that deals with the relations of organisms to one
another and to their physical surroundings1. Bila kita terjemahkan
ke dalam Bahasa Indonesia, Ekologi merupakan cabang ilmu biologi
yang membahas tentang hubungan antara sesama mahluk hidup dan
lingkungan fisik yang mengelilinginya. Dalam artian ini ekologi
memiliki dua aspek yaitu mahluk hidup dan lingkungan. Karena
ekologi di dasarkan pada mahluk hidup dan lingkungannya, maka ranah
ekologi mempelajari hubungan antara individu (organisme) dengan
sesama individu dan individu dengan lingkungan alam sekitarnya.
Hubungan tersebut dapat berupa hubungan persaingan (kompetisi),
salaing membantu (mutualisme) dan lain-lain. Ernst Haeckel di akhir
abad ke 19 (1866) mengemukakan istilah ekologi yang berasal dari 2
kata yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu2.
Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan rumah merupakan bentuk sederhana
untuk mempelajari segala hal yang terdapat di dalam sebuah rumah
atau tempat tinggal. Hal-hal tersebut antara lain bagaimana
hubungan antara mahluk hidup, keterkaitannya dengan mahluk hidup
yang lain, dan dampak yang ditimbulkan oleh mahluk hidup terhadap
tempat tinggalnya. Jika kita kombinasikan kedua pengertian yang
ada, maka ekologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari
hubungan dan dampaknya serta keterkaitan antara individu dengan
individu dan individu dengan lingkungan fisiknya dalam suatu
wilayah ruang lingkup (rumah/ habitat).
EkosistemEkosistem berasal dari dua kata yaitu oikos (rumah) dan
systima (sistem). Dari pengertian dua kata tersebut, ekosistem
dapat diartikan sebagai suatu cara, proses, dan interaksi antara
tiap komponen ekosistem (mahluk hidup dan lingkungannya) dalam
suatu habitat (rumah) tertentu.
1 2
http://oxforddictionaries.com/definition/ecology?q=ecology
http://www.etymonline.com/index.php?term=ecology
Ekosistem disebut sebagai sistem kehidupan atau sistem yang
mandiri karena dalam sebuah ekosistem akan selalu memasuki keadaan
seimbang walaupun jumlah komponennya berubah. Sebagai contoh pada
ekosistem padang savana, ketika jumlah populasi kijang berkurang,
maka populasi singa juga mungkin berkurang, namun ketika populasi
singa berkurang, populasi kijang akan mulai meningkat. Hal ini
menyatakan bahwa sistem ekosistem di padang savana dapat memulihkan
dirinya sendiri (mandiri) Dalam ekosistem tidak hanya dibahas
mengenai mahluk hidup (biotik) saja, namun komponen habitat yang
merupakan benda mati (abiotik) juga dibahas. Oleh karena itu,
sebuah ekosistem paling tidak harus disusun atas kumpulan biotik
dan kumpulan abiotik. Mahluk hidup yang dibahas pun bergam. Ada
yang mampu membuat makanannya sendiri (autotrof) dan ada yang tidak
dapat membuat makanannya sendiri (heterotrof). Karena perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka Ekosistem pun terbagi menjadi
dua, ada yang masih murni dan belum terkena campur tangan manusia
(ekosistem alami) misalnya ekosistem hutan di pedalaman kalimantan
dan papua, ada juga yang sudah terkena campur tangan manusia
(ekosistem buatan) misalnya sawah dan aquarium sea world.
Prinsisp-prinsip ekosistem:1. Homeostatis : home rumah dan
statis tetap, jadi prinsisp homeostatis merupakan kemampuan
ekosistem untuk selalu berada dalam keadaan seimbang. 2. Toleransi
yang Terbatas: jumlah populasi dan faktor abiotik dalam sebuah
ekosistem tak akan lebih dari apa yang dibutuhkan oleh ekosistem
untuk tetap seimbang
3. Faktor Pengontrol: Faktor pengontrol memungkinkan adanya
pengawasan dalam ekosistem, pengontrolan ini meliputi pengontrolan
faktor abiotik dan biotik. 4. Irreversibel: Ekosistem tidak
mengalami proses balik. Dalam suatu ekosistem, bila makanan telah
dimakan, maka ia tidak akan menjadi makanan lagi yang bentuknya
sama. Ekosistem bersifat irreversibel, namun ekosistem bersifat
cycle. 5. Ketergantungan Budaya: Ketergantungan budaya membuat
beberapa ekosistem berubah pada suatu budaya tertentu.
Mahluk Hidup (Biotik)Mahluk hidup atau komponen biotik dalam
kajian ekologi diurutkan mulai dari yang terkecil yaitu individu,
populasi, dan komunitas. Dalam tiap urutan, mahluk hidup akan
memegang peranannya masing-masing. Dalam tingkatan individu, mahluk
hidup memiliki peran masing-masing, ada yang sebagai produsen,
konsumen atau pengurai.
IndividuIndividu atau organisme (kadang juga disebut spesies)
adalah mahluk biologi yang menyusun ekosistem. Dalam biologi,
individu tersusun dari hal terkecil yaitu sel. Sel yang sama akan
tersusun menjadi sebuah jaringan. Janringan yang berbeda namun
memiliki keterikatan kerja yang sama akan membentuk organ. Organ
berkumpul dan membentuk suatu sistem organ. Terakhir, sistem
organsistem organ ini tersusun membentuk suatu organisme atau
individu. (Sel) Sel otot polos (Jaringan) jaringan otot polos
(Organ) Usus Halus (Sistem Organ) Pencernaan
(Organisme) Manusia. Manusia dan mahluk hidup lain sebagai
individu akan salaing membutuhkan sehingga akan tercipta
ketergantungan antar sesama individu. Ketergantungan ini terjadi
dalam suatu ruang lingkup tertentu dan akan dibahas dalam bahsan
ekosistem.
PopulasiPopulasi merupakan kumpulan mahluk hidup yang sejenis
dalam suatu daerah tertentu dan waktu tertentu.3 Pengertian ini
diusung berdasarkan jumlah mahlik hidup dalam sataun waktu tertentu
dan wilayah tertentu tidak selalu sama. Sebagai contoh, dalam
sebuah rawa pada tahun X terdapat 30 ekor buaya. Namun pada tahun
Y, karena hujan tak kunjung datang, air di rawa tersebut mengering
dan jumlah buaya hanya tinggal 15 ekor. Melihat dari contoh di
atas, ada beberapa hal yang menyebabkan populasi berubah yaitu: 1.
Natalitas: Kelahiran yaitu kemampuan bertambahnya suatu populasi.
2. Mortalitas: Kematian mempengaruhi berkurangnya suatu jumlah
populasi 3. Migrasi: terdiri dari imigrasi & emigrasi Imigrasi
adalah proses masuknya individu kedalam populasi, dan membentuk
sekelompok baru/bergabung dengan lainnya. Emigrasi adalah keluarnya
individu dari suatu bpopulasi untuk membentuk kelompok baru
ditempat baru. 4. Kompetisi: Interaksi 2 individu/kelompok /
populasi yang memperrebutkan sesuatu yang sama. 5. Predasi:
Pemangsa dari oprganisme yang lebih kuat terhadap organisme yang
lebih lemah . 6. Penyakit: Pemangsa bagian tubuh organisme yang
lebih kecil seperti parasit yang menyebabkan organisme mangsanya
jadi sakit bahkan mati.3
http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi
KomunitasKomunitas tersusun dari berbagaimacam populasi. Sebagai
contoh komunitas pantai akan tersusun dari populasi remis, populasi
kepiting, populasi pohon kelapa, populasi lamun, dan populasi
bakau. Komunitas memang dipandang sebagai kumpulan mahluk hidup
tanpa memperhatiakan komponen abiotik penyusunnya. Dalam suatu
komunitas dapat terjadi banyak interaksi saling ketergantungan.
Jenis-jenis interaksi antar individu tersebut banyak jenisnyam,
berikut beberapa interaksi yang sering terjadi antara lain: 1.
Netralisme = tidak saling merugikan dan tidak saling menguntungkan
(contohnya antara capung dengngan sapi) 2. Mutualisme = saling
menguntungkan (antara kerbau dan burung jalak, antara bunga dan
lebah) 3. Parasitisme = individu parasit diuntungkan sedangkan
individu inang dirugikan (hubungan tali putri dengan tanaman
tee-tehan) 4. Komensalisme = individu yang menumpang diuntungkan
sedangkan individu yang ditumpang tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan. (bunga anggrek dengan tempat hidupnya, ikan remora
dengan ikan hiu) 5. Protokooperatif = kerjasama antara 2 individu
yang saling menguntungkan namun bila mereka di pisahkan, maka meeka
tetap dapat hidup sendiri-sendiri (Sifatnya tidak harus) (jamur dan
ganggang membentuk lumut kerak) 6. Predasi = hubungan antara
pemangsa dan buruannya. (singa dan kijang, ikan dengan singa laut)
7. Kompetisi = hubungan mahluk hidup sejenis atau beda jenis dalam
mendapatkan keperluan yang sama (antar sapi atau sapi dengan
kambing sama-sama memperebutkan rumput untuk makanan)
8. Antibiosis = hubungan mahluk hidup dimana salah satunya
menghambat pertumbuhan yang lain. (penicilin menghambat bakteri,
gulma menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi)
Lingkungan (Abiotik)Lingkungan dalam bahasan ini merupakan
komponen abiotic (tidak hidup). Komponen ini dapat berupa zat-zat
yang ada di sekitar kita. Komponen tersebut antara lain Tanah,
Udara, Air, Cahaya Matahari, dan segala zat yang mendukung
keterlangsungan ekosistem.
TanahTanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral
dan bahan organik.4 Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur
tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar
untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup
berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah
menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Tanah, seperti yang telah disebutkan, mengandung unsur hara.
Unsur hara ini berupa mineralmineral penting yang dibutuhkan oleh
mahluk hidup terutama tumbuhan. Zat hara ini tersimpan dalam tanah
dalam bentuk mineral-mineral seperti ammonia, carbon dan
lain-lain.
UdaraUdara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada
permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen,
21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan
berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga
massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin
dekat4
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga
melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang,
sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan
menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.5
AirAir adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet
lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun
kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. Air sebagian besar
terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub
dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai
awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan
tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.6
Cahaya MatahariSinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar
yang berasal dari matahari. Tanaman menggunakan cahaya matahari
untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari,
takkan ada kehidupan di Bumi. Sinar Matahari bisa berakibat baik
maupun buruk kepada kesehatan seseorang. Dalam terang, tubuh
manusia memproduksi vitamin D sendiri. Terlalu lama terpajang sinar
Matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.7
Sinar matahari saat sampai di bumi masih membawa sinar ultra
ungu dalam tiga jenis. UV-A, UV- B, dan UV-C.Dari ketiga sinar
tersebut, UV-A memiliki dampak paling besar terhadap kesehatan
manusia. UV-A dapat menembus lapisan atmosfer dengan baik dan dapat
menembus kaca mobil/ gedung termasuk menembus tabir surya yang
biasa dipakai di kulit. Berkebalikan dengan UV-A, UV-B
5 6
http://id.wikipedia.org/wiki/Udara
http://id.wikipedia.org/wiki/Air 7
http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya_matahari
memiliki peranan penting bagi kesehatan manusia. UV-B akan
mengaktifkan suatu zat kimia dalam kulit yang akan menyebabkan
warna kulit menjadi gelap (hitam), namun zat ini berfungsi
menangkal kanker kulit yang disebabkan salah satunya oleh UV-A.
Autotrof dan HeterotrofEkosistem dapat dibagi menjadi beberapa
jenis. Berdasarkan makanannya (energi asalnya), komponen ekosistem
dibedakan menjadi 2 yaitu: Autotrof = komponen penyususn ekosistem
yang dapat membuat atau menghasilkan makanan (energi) sendiri.
Contoh komponen autotrof adalah tumbuhan hijau di darat (rumput,
herba, pohon) dan fitoplankton, ganggang, dan tumbuhan air di dalam
air. Pengertian lain komponen autotroph adalah komponen penyusun
ekosistem yang mampu mengubah energi dari radiasi matahari menjadi
energy yang dapat dimanfaatkan oleh mahluk hidup di bumi.
Heterotrof = komponen penyususn ekosistem yang tidak dapat membuat
makanannya (energi) sendiri. Ia mendapatkan energi dari komponen
autotrof. Heterotrof mencakup semua jenis mahluk hidup yang memakan
tumbuhan hijau atau memakan fitoplankton juga memakan semua jenis
hewan dan tumbuhan.
Kedudukan OrganismeEkosistem dapat dibagi menjadi beberapa
jenis. Berdasarkan jenis komponen penyusunnya, komponen ekosistem
dibedakan menjadi 4 yaitu: 1. Produsen = biasanya adalah komponen
biotik (tumbuhan dan produsen lain). Produsen berfungsi mengubah
energi yang diberikan oleh matahari dan lingkungan abiotik
sekitarnya untuk diubah menjadi energi lain yang dapat digunakan
oleh banyak komponen ekosistem lain. Produsen iasanya merupakan
komponen autotroph.
2. Konsumen = berfungsi sebagai pengguna energi-energi yang
telah dihasilkan oleh produsen. Konsumen dapat dibagi menjadi
beberapa tingkat yaitu konsumen tingkat pertama yang biasanya
berjenis herbivora, konsumen tingkat kedua yang biasnya berjenis
karnivora atau insektivora, dan konsumen tingkat ketiga yang
semuanya karnivora 3. Detritus/ detrivivor = komponen yang
berfungsi menguraikan produsen atau konsumen yang sudah mati
menjadi zat-zat organik yang kompleks. Contoh dari detritivor
antara lain cacing, luwing, dan belatung 4. Dekomposer = berfungsi
sebagai pengurai zat-zat organik hasil olahan detritus menjadi
senyawa-senyawa sederhana seperti gas CO2, atau gas metana.
Selanjutnya beberapa hasil dari dekomposer akan digunakan untuk
menyuburkan tanah. Contoh dekomposer adalah bakteri dan jamur.
Aliran EnergiDalam sebuah ekosistem, aliran energi dan siklus
materi merupakan suatu hal yang sangat penting. Energi dibutuhkan
oleh semua mahluk hidup untuk beraktivitas. Aliran Energi
menggambarkan bagaimana energi bisa ditransfer dan diubah dari
bentuk energi matahari sedangkan siklus materi menggambarkan
bagaimana materi-materi yang ada di bumi ini berpindah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain.
Aliran EnergiMatahari sebagai penghasil energi utama dalam hal
ini memberikan energi ke seluruh permukaan bumi. Tanaman sebagai
produsen kemudian mengubah sebagian kecil energi tersebut menjadi
energi potensial yang tersimpan dalam tubuhnya. Konsumen tingkat
pertama akan mendapatkan energi dengan memakan produsen. Namun
jumlah energi yang konsumen tingkat pertama dapatkan tidak sebanyak
energi matahari yang diserap oleh tumbuhan. Hal ini
karena energi yang diserap oleh tumbuhan tidak semuanya di ubah
menjadi karbohidrat (energi tersimpan) melaikan digunakan sebagian
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Begitu pula saat
konsumen tingkat kedua memakan konsumen tingkat pertama, tidak
semua energi yang diserap oleh konsumen tingkat pertama akan pindah
ke konsumen tingkat kedua. Proses tersebut berlangsung terus dan
bentuk terakhir energi akan tersimpan di bumi.
Siklus MateriMateri yang menyusun tubuh organisme berasal dari
bumf. Materi yang berupa unsurunsur terdapat dalam senyawa kimia
yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus
biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak
hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia
dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen,
siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Siklus Air Air
meliputi 2/3 bagian bumi. Jumlah air dalam bumi selalu tetap namun
bentuknya berubahberubah dalam suatu siklus. Siklus air terdiri
dari dua jenis, yaitu siklus air pendek dan siklus air panjang.
Siklus air membutuhkan 2 jenis perubahan fisika yaitu menguap dan
mengembun. Siklus air pendek merupakan siklus air yang menurunkan
hujan di laut.google
Disebut pendek karena tempat air yang menguap dan tempat hujan
turun dekat. Siklus air panjang merupakan siklus air yang
menurunkan hujan di daerah dataran tinggi. Disebut panjang
karena tempat air yang menguap dan tempat hujan turun sangat
jauh. Komponen alami yang mempengaruhi siklus air adalah panas
matahari dan angin. Siklus Nitrogen Gas nitrogen banyak terdapat di
atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/
difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya
jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga
dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigengoogle
dengan bantuan petir. Tumbuhan memperoleh
nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02-
), dan ion nitrat (N03- ). Beberapa bakteri yang dapat menambat
nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya
Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang
dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang
bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc
sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh
dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini
akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan
Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh
akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah
menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang
dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang
dalam ekosistem. Siklus karbon-oksigen Di atmosfer terdapat
kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di udara berasal
dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran
batubara, dan asap pabrik serta pembakaran-pembakaran lain.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan
digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan
tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara
di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar
yang juga menambah kadar C02 di udara. Di ekosistem air, pertukaran
CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon
dioksidagoogle
berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai
menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga
yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme
heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2
yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam
air adalah seimbang dengan jumlah CO2 di air. Siklus Fosfor Di
alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik
(pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang
mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik.
Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan
terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu,
fosfatgoogle
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu
dan
fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air
tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh
akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Rantai Makanan dan Jaring-jaring makananRantai makanan adalah
suatu urutan memakan dan dimakan dalam sebuah ekosistem. Bila
diurutkan maka produsen akan menempati urutan pertama, kemudian
produsen akan dimakan oleh konsumen tingkat pertama, kemudian
konsumen tingkat pertama akan dimakan oleh konsumen tingkat kedua,
dan seterusnya hingga berakir oleh dekomposer dan kembali di serap
tumbuhan. Gabungan dari berbagai rantai makanan disebut
jaring-jaring makanan. Dalam jaraing-jaring makanan, predikat
konsumen dari suatu spesies dapat berubah. Misalnya ular dalam
ekosistem sawah menjadi konsumen tingkat dua jika ia memakan tikus
yang menjadi konsumen tingkat 1, namun jika ular itu memakan katak
yang telah memakan belalang sawah, maka ular tersebut mendapat
predikat konsumen tingkat 3. Rantai makanan merupakan bentuk umum
dari siklus materi dan aliran energy. Dalam sebuah rantai makanan
bisa dilihat bagaimana energy mengalir dari matahari sampai
pengurai dan bagaimana materi terus melewati siklus materi.
Aliran energy Siklus materi
Manusia dan LingkunganManusia merupakan mahluk yang sangat
terampil karena diciptakan dengan akal untuk berpikir. Dengan
keterampilannya, manusia memiliki tingkat adaptasi yang tinggi dan
tingkat membentuk budaya baru yang tinggi. Pada dasarnya
perkembangan manusia bila diurut dari sejarah ada 4 tahapan yaitu:
1. Manusia nomadik adalah manusia yang hidupnya nomaden atau
berpindah-pindah dan tidak tetap. Mereka memenuhi kebutuhannya dari
lingkungan yang ada Ketika apa yang manusia butuhkan telah ahabis,
maka ia berpindah ke tempat baru untuk memenuhi kebutuhannya 2.
Manusia petani adalah manusia yang sudah mulai berfikir untuk
mengembangbiakan apa yang ia makan. Oleh karena itu ia pun mulai
tinggal tetap di suatu wilayah tertentu. 3. Manusia pengolah energi
adalah manusia yang sudah mampu mengolah energi yang ada di alam
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia berhasil menghasilkan
listrik sebagai energi yang membuat mudah hampir seluruh segi
kehidupan. 4. Manusia pengolah dan penyimpan informasi adalah
manusia tipe modern. Manusia sudah mampu mengolah data menggunakan
piranti canggih yang kita sebut komputer. Dengan bantuan alat-alat
pengolah dan penyimpan data, manusia telah mampu membuat sistem
yang ideal bagi beberapa ekosistem. Dalam perkembangannya, manusia
memiliki banyak peran dalam mempengaruhi ekosistem. Peranan
tersebut antara lain: 1. Manusia sebagai organisme dominan memiliki
arti bahwa manusia adalah penguasa bumi ini. Hal ini dikarenakan
Tuhan menciptakan manusia dengan akal yang mampu berpikir. Selain
itu manusia diciptakan juga dengan nafsu yang tinggi yang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang ia dapatkan. Untuk mencapai
kepuasan dan kenikmatan, kadang manusia merubah lingkungannya agar
sesuai dengan kebutuhannya.
2. Manusia sebagai penyebab evolusi memiliki pengertian bahwa
kebudayaan manusia secara alami mengubah suatu susunan organisme
(evolusi mahluk hidup). Dengan menggunakan bahan bakar minyak terus
menerus, maka asap kendaraan yang dihasilkan pun makin banyak. Hal
ini dapat membuat ngengat putih menjadi ngengat hitam. Selain itu
dampak evolusi juga terdapat dalam sistem alami seperti evolusi
cahaya matahari yang masuk, evolusi pemanasan global, evolusi
iklim/ cuaca, dan evolusi hama. 3. Manusia dan mahluk hidup lainnya
menghasilkan kotorn baik sebagai sel mati atau feses. Namun manusia
membuang sesuatu yang lain, manusia membuang zat organik atau zat
non organik yang memerlukan waktu yang lampat untuk di dekomposisi.
Zat tersebut antar lain plastik, pvc, dsb. Seperti dikatakan
sebelumnya bahwa ekosistem akan selalu mencari titik setimbangnya,
bumi pun perlahan-lahan mencari keseimbangannya sendiri. Manusia
hanya membantu sedikit dan lebih banyak membuat bumi makin tidak
seimbang. Sebuah video di YouTube dengan judul Earth After People
menggambarkan bahwa bumi kita akan kembali hijau dan keseimbangan
ekosistem seperti awal bumi siap ditempati setelah 10.000 tahun
setelah tidak ada lagi manusia.
Ekosistem dan Sistem SosialEkosistem dan Sistem sosial memiliki
keterkaitan erat. Faktor-faktor ekosistem seperti yang sudah
dijelaskan adalah faktor abiotik, faktor biotik, faktor heterotrof,
faktor autotrof, dan kedudukan spesies sebagai produsen, konsumen,
detritivor, dan dekomposer. Sedangkan faktor-faktor sosial dalam
sistem sosial meliputi interaksi antara mahluk hidup, misalnya
manusia dan manusia, atau antara hewan satu spesies dalam
populasinya. Hubungan timbal balik antara ekosistem dan sistem
sosial sangat erat. Ekosistem merupakan wadah untuk berlangsungnya
interaksi sosial. Demikian pula sebaliknya, Interaksi sosial akan
menciptakan sesuatu untuk ekosistem (bisa berupa perbaikan atau
penrusakan). Semua akan saling mempengaruhi. Saat suatu budaya di
sebuah sistem sosial terbentuk, maka ekosistem akan mencari
keseimbangan barunya. Saat ekosistem mencari keseimbangan
barunya, maka sistem sosial harus mengalami perubahan kembali.
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah menjadikan mereka merasakan
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar (Q.S. Ar Rum:41)
Daftar PustakaCampbell.2002.Biologi Jilid III.Jakarta Erlangga
Tim Dosen.2011.Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar.Jakarta: UPT MKU
http://oxforddictionaries.com/definition/ecology?q=ecology
http://www.etymonline.com/index.php?term=ecology
http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
http://id.wikipedia.org/wiki/Udara http://id.wikipedia.org/wiki/Air
http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya_matahari http://www.google.com
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0032%20Bio%2017c.htm
LampiranPertanyaan dan Jawaban saat Diskusi1. P (Oleh Tri
Indah): Bagaimana siklus fosfor? Dari mana ia mulai dan dimana ia
berakhir? J: Siklus Fosfor dan siklus materi lain merupakan siklus
yang bisa dikatakan tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir.
Namun jika kita tetap ingin mengetahui dari mana awalnya, maka kita
bisa memulai dari senyawa fosfor yang terdapat dalam komponen
abiotic seperti tanah. Ia akan digunakan oleh tumbuhan untuk
perkembangannya. Saat tumbuhan mati atau dimakan oleh konsumen
tingkat pertama, maka jasad nya akan terurai dan fosfornya akan
kembali ke tanah. 2. P (oleh Ayu Nilasari): Bagaimana siklus
nitrogen? Bagaimana peran petir dalam siklus nitrogen? J: Siklus
nitrogen merupakan siklus yang paling memiliki banyak cara. Siklus
terpendeknya terjadi saat senyawa nitrogen bebas terkena aliran
listrik berarus tinggi (petir). Pada saat terjadi petir, nitrogen
dapat berikatan dengan oksigen menjadi nitrooksida atauu berkaitan
dengan hydrogen menjadi ammonia. Selanjutnya zat-zat ini akan masuk
ke dalam tanah dan diuraikan oleh bakteri atau digunakan oleh
tumbuhan untuk tumbuh. Nitrogen akan dibebaskan kembali ke udara.
3. P (Oleh Dewi Tirtasari) : Apakah siklus karbon-oksigen saat ini
masih sama dengan siklus karbonoksigen di masa dulu? J: Siklus
karbon-oksigen tak pernah berubah, yang berubah hanyalah tingkat
konsentrasi oksigen dan karbon. Hal ini terjadi saat jumlah pohon
yang seharusnya mengolah karbon berkurang karena banyaknya
penebangan dan pengurangan lahan hijau. 4. P (Oleh Dewi Tirtasari):
Apa saja pengaruh perubahan iklim terhadap individu? J: Perubahan
iklim terhadap individu akan sangat terlihat jelas. Saat ini iklim
di Indonesia sulit diprediksi. Musim hujan dan musim panas sudah
tidak sesuai perhitungan lama yang kita anut. Efeknya masyarakat
atau individu kurang persiapan dalam menghadapi perubahan iklim
sehingga banyak yang terkena penyakit pancaroba.