Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 1 I. PENDAHULUAN Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakan salah satu bentuk Pelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi Otonomi Daerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem Negara Kesatuan, maka laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berupa Profil Daerah merupakan salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam gambaran Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bojonegoro yang diuraikan dalam Profil Daerah sebagai wujud nyata serta upaya untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya daerah, sehingga dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan otonomi daerah. Profil Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 memberikan gambaran umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi sosial politik dan sosial budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana (infrastruktur), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan, kinerja pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bojonegoro. Untuk penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan penyajian Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. Dalam Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2012 di Kabupaten Bojonegoro berpedoman pada Visi dan Misi pembangunan Kabupaten Bojonegoro sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2008 – 2013. VISI Kabupaten Bojonegoro sesuai dengan RPJMD Tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut : 1. VISI : “KEBANGKITAN KABUPATEN BOJONEGORO YANG SEJAHTERA, MADANI DAN BERDAYA SAING” 1.1. LATAR BELAKANG
65
Embed
I. PENDAHULUAN - · PDF fileKabupaten Bojonegoro Tahun 2012 memberikan gambaran umum tentang ... untuk menghasilkan laporan yang akurat dan ... adalah daerah tropis dengan suhu rata
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 1
I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakan salah satu bentuk
Pelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang menggunakan
konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi Otonomi
Daerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem Negara Kesatuan, maka laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berupa Profil Daerah merupakan salah satu
sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara Pemerintah
Pusat dan Daerah. Dalam gambaran Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Bojonegoro yang diuraikan dalam Profil Daerah sebagai wujud nyata
serta upaya untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya daerah, sehingga
dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang pengembangan daerah
dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan otonomi daerah. Profil Daerah
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 memberikan gambaran umum tentang adanya
kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi sosial politik dan sosial budaya,
perekonomian daerah, sarana dan prasarana (infrastruktur), Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan, kinerja pembangunan yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Bojonegoro. Untuk penyelenggaraan pemerintahan serta
untuk menghasilkan laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan kemajuan
ke depan penyajian Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi
Daerah.
Dalam Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2012 di Kabupaten Bojonegoro
berpedoman pada Visi dan Misi pembangunan Kabupaten Bojonegoro sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Tahun 2008 – 2013. VISI Kabupaten Bojonegoro sesuai
dengan RPJMD Tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut :
1. VISI :
“KEBANGKITAN KABUPATEN BOJONEGORO YANG SEJAHTERA,
MADANI DAN BERDAYA SAING”
1.1. LATAR BELAKANG
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 2
2. MISI
1. Meningkatkan keshalehan sosial masyarakat yang didukung oleh pemahaman
dan pengamalan nilai-nilai keagamaan secara murni dan konsekuen;
2. Meningkatkan kualitas SDM dalam rangka mendorong partisipasi aktif
masyarakat sebagai sumber daya utama pembangunan;
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi
kerakyatan secara merata dan berkeadilan;
4. Mewujudkan pelayanan publik yang prima & didukung oleh penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa berlandaskan prinsip- prinsip tata
pemerintahan yang baik.
Dalam RPJMD Tahun 2008 – 2013 tersebut dirumuskan juga sasaran prioritas
selama 5 Tahun yaitu :
1. Revitalisasi Pembangunan Infrastruktur Jalan;
2. Revitalisasi Pembangunan Pertanian dan Irigasi;
3. Revitalisasi Pembangunan Pendidikan;
4. Revitalisasi Pembangunan Kesehatan.
Penyusunan Buku Profil dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai
kondisi umum dan kondisi khusus Kabupaten Bojonegoro secara komprehensif yang
meliputi : kondisi geografis, penduduk, potensi ekonomi, struktur SPBD serta data
informasi penting yang secara keseluruhan memberikan gambaran yang utuh
tentang Kabupaten Bojonegoro.
Sedangkan Tujuan penyusunan Buku Profil adalah :
1. Memberikan informasi dan gambaran secara utuh mengenai Kabupaten
Bojonegoro kepada daerah lain, kepada swasta dan mesyarakat pada umumnya;
2. Sebagai Bahan Acuan untuk studi-studi terkait dengan pembangunan di
Kabupaten Bojonegoro.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN BUKU PROFIL KABUPATEN BOJONEGORO
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 3
II. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN BOJONEGORO
Secara administrasi Kabupaten Bojonegoro dibagi menjadi 27 kecamatan
dengan 419 desa dan 11 kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan adalah 230.706
Ha. Kabupaten Bojonegoro bagian dari Propinsi Jawa Timur dengan jarak 110 km
dari ibukota propinsi dan berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Batas-
batas administrasi Kabupaten Bojonegoro adalah :
Sebelah Utara : Kabupaten Tuban
Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan
Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Jombang
Sebelah Barat : Kabupaten Ngawi dan Blora (Jawa Tengah)
Dengan luas wilayah keseluruhan 230.706 ha, 40,15% wilayah Bojonegoro
merupakan wilayah hutan Negara yang sebagian besar berada di wilayah Selatan
Bojonegoro, 32,58% berikutnya berupa lahan sawah yang sebagian besar berada di
sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Sebanyak 22,42% merupakan tanah kering
dan sisanya 4,85% adalah perkebunan dan lain-lain.
Sedangkan grafis wilayah administrasi Kabupaten Bojonegoro dapat
digambarkan pada peta 1 berikut :
2.1 KONDISI GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 4
PETA WILAYAH KABUPATEN BOJONEGORO
A. TOPOGRAFI
Topografi Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa di sepanjang daerah
aliran sungai Bengawan Solo merupakan daerah dataran rendah, sedangkan di
bagian Selatan merupakan dataran tinggi disepanjang kawasan Gunung Pandan,
Kramat dan Gajah.
Bengawan Solo mengalir dari Selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa
Tengah, kemudian mengalir ke arah Timur, di sepanjang wilayah Utara Kabupaten
Bojonegoro. Bagian Utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang
cukup subur dengan pertanian yang ekstensif.
2.2 KARAKTERISTIK FISIK KABUPATEN
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 5
Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan dan
tembakau pada musim kemarau. 40,15 persen wilayah Bojonegoro masih merupakan
hutan Negara yang sebagian besar berada di wilayah Selatan Bojonegoro, 35,58
persen berikutnya berupa lahan sawah, yang sebagian besar berada di sepanjang
aliran sungai Bengawan Solo. Sebanyak 19,42 persen merupakan tanah kering dan
sisanya 4,85 persen adalah perkebunan dan lain-lain. Bojonegoro hanya memiliki 22
stasiun penangkar hujan, yang tersebar di 15 kecamatan. Tabel 1.1.5 mencatat dari
15 kecamatan, hujan paling sering terjadi di Kec Sukosewu yaitu sebanyak 127 hari,
hujan paling sedikit muncul di Kec Ngraho yaitu hanya 48 hari. Sementara itu, untuk
menanggulangi kekurangan air untuk keperluan pengairan lahan pertanian di musim
kemarau, dilakukan dengan menaikkan air dari Sungai Bengawan Solo melalui
pompanisasi. Yang tersebar di 8 kecamatan yang meliputi 24 desa.
Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Ketinggian, Kemiringan dan Kedalaman
Efektif Tanah di Kab. Bojonegoro
No Uraian Luas Prosentase
KETINGGIAN
1 < 25 43 155 18,71
2 25 s.d 99,99 104 629 45,35
3 100 S.d 499,9 82 348 35,69
4 >500 574 0,25
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 6
TABEL 2.2 LUAS WILAYAH MENURUT KETINGGIAN, KEMIRINGAN DAN KEDALAMAN
EFEKTIF TANAH DI KAB. BOJONEGORO (LANJUTAN)
No Uraian Luas Prosentase
KEMIRINGAN (M)
1 < 2 127 109 55,10
2 2 s.d 14,99 83 429 36,16
3 15 s.d 39,99 17 312 7,50
4 > 40 2 856 1,24
KEDALAMAN EFEKTIF TANAH (CM)
1 < 30 25 896 11,22
2 30 s.d 59,99 28 142 12,20
3 60 s.d 89,99 37 618 16,31
4 > 90 139 050 60,70
B. JENIS TANAH
Lapisan tanah sebagian terdiri atas lapisan grumosol, latosol dan litosol,
lapisan alluvial dan lapisan mediteranian. Lapisan grumosol merupakan bagian
terluas yang terbentang di bagian selatan, yaitu pada jalur utama yang
membelah Kabupaten Bojonegoro. Lapisan alluvial berada di sepanjang aliran
Bengawan Solo. Sementara lapisan mediteranian terdiri atas batu cadas, kurang
mengandung air tanah serta kurang subur untuk pertanian yang sebagian di
kawasan hutan.
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 7
C. HIDROLOGI DAN KLIMATOLOGI
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat besar perannya
terhadap berbagai kegiatan usaha khususnya pertanian. Curah hujan baik
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi jenis dan pola tanam
serta pola identitas penggunaan tanah dan tersedianya air pengairan. Pada
umumnya curah hujan di Kabupaten Bojonegoro tidak terlalu tinggi. Kecamatan
Baureno dan Sukosewu mempunyai curah hujan rata-rata paling tinggi
dibandingkan kecamatan lain. Untuk pola air sungai dan irigasi Kabupaten
Bojonegoro dilalui Bengawan Solo yang mengalir ke arah Timur melintasi bagian
Utara. Selain sungai sistem hidrologi di wilayah Kabupaten Bojonegoro ditentukan
dengan ketersediaan waduk dan embung. Kondisi klimatologi di Kabupaten
Bojonegoro adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3: TINGGI DARI PERMUKAAN LAUT, HARI DAN RATA-RATA
CURAH HUJAN TAHUN 2011
No Kecamatan Tinggi Dari
Permukaan Laut
(m)
Stasiun
Penangkar
Hujan
Hari Hujan
(hari)
Rata-rata Curah
Hujan (mm)
1 Margomulyo - - - -
2 Ngraho 38 1 48 2
3 Tambakrejo - - - -
4 Ngambon - - - -
5 Sekar - - - -
6 Bubulan - - - -
7 Gondang - 2 89 8
8 Temayang - 2 91 14
9 Sugihwaras - - - -
10 Kedungadem 42 1 102 7
11 Kepohbaru 9 2 95 12
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 8
Tabel 2.3: TINGGI DARI PERMUKAAN LAUT, HARI DAN RATA-RATA
CURAH HUJAN TAHUN 2011
No Kecamatan Tinggi Dari
Permukaan
Laut (m)
Stasiun
Penangkar
Hujan
Hari Hujan
(hari)
Rata-rata
Curah Hujan
(mm)
12 Baureno 28 3 109 20
13 Kanor 9 1 85 6
14 Sumberrejo 14 2 99 16
15 Balen - 1 119 8
16 Sukosewu - 1 127 9
17 Kapas 18 1 106 7
18 Bojonegoro 15 1 103 6
19 Trucuk - - - -
20 Dander 37 2 113 16
21 Ngasem 115 1 88 6
22 Kalitidu - 1 90 5
23 Malo - - - -
24 Purwosari - - - -
25 Padangan - - - -
26 Kasiman - - - -
27 Kedewan - - - -
Untuk kondisi iklim Kabupaten adalah daerah tropis dengan suhu rata-rata
27,80C, suhu udara berkisar 24,20C – 31,40C. Penyinaran tertinggi terjadi pada bulan
Agustus atau September, sedangkan penyinaran terendah terjadi pada bulan Desember-
Februari.
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 9
Penggunaan lahan di Bojonegoro adalah sebagaimana tabel 2.4 berikut :
TABEL 2.4 : PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN BOJONEGORO
NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)
1 HUTAN LINDUNG 1.456,47
2 SEMPADAN SUNGAI 1.242,04
3 DANAU DAN WADUK 967,27
4 HUTAN PRODUKSI 93.833,36
5 HUTAN RAKYAT 645,98
6 PERKEBUNAN 1.522,66
7 TANAH SAWAH 76.848,17
8 PERMUKIMAN 23.970,35
9 LADANG 23.439,73
10 LAIN-LAIN 6.779,97
a. Kawasan Lindung
Pola pemanfaatan ruang kawasan lindung bertujuan untuk mewujudkan
kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung lingkungan dan
menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna mendukung proses
pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana
pemanfaatan kawasan lindung adalah :
2.3 PENGGUNAAN LAHAN
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 10
a. Mengarahkan fungsi kawasan lindung yang meliputi rencana pemanfaatan ruang
kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan di bawahnya, kawasan
suaka alam, kawasan perlindungan setempat dan kawasan bencana
b. Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi
hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air.
c. Mengendalikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi
kawasan lindung
Tabel 2.5 Luas Kawasan Lindung Tahun 2011
NO WILAYAH/LOKASI LUAS AREALKAWASAN LINDUNG
(Ha)1 KPH Bojonegoro 1.051,40
2 KPH Parengan 4,30
3 KPH Padangan 4,40
4 KPH Jatirogo -
5 KPH Cepu -
6 KPH Saradan 449,30
7 KPH Ngawi -
Jumlah Total 1.509,40
b. Hutan Negara
Jumlah total hutan negara seluas 98.588,50 dan di kelola oleh Perhutani dibawah
kewenangan Kementrian Kehutanan. Secara lengkap data mengenai hutan negara
adalah sebagaimana tabel 2.6 berikut :
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 11
Tabel 2.6 Luas Hutan Negara Tahun 2011
NO WILAYAH/LOKASI LUAS AREAL HUTANNEGARA (Ha)
1 KPH Bojonegoro 50.145,40
2 KPH Parengan 2.833,50
3 KPH Padangan 27.841,30
4 KPH Jatirogo 1.573,00
5 KPH Cepu 5.853,30
6 KPH Saradan 7.992,70
7 KPH Ngawi 2.349,30
Jumlah Total 1.509,40
c. Hutan Rakyat
Tabel 2.7 Luas Hutan Rakyat Tahun 2011
NO WILAYAH/KECAMATAN LUAS AREAL HHUTANRAKYAT (Ha)
1 Ngraho 1.171
2 Margomulyo 1.305
3 Tambakrejo 1.243
4 Ngambon 936
5 Sekar 1.119
6 Bubulan 425
7 Gondang 1.125
8 Temayang 793
9 Sugihwaras 983
10 Kedungadem 2.223
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 12
Tabel 2.7 Luas Hutan Rakyat Tahun 2011
NO WILAYAH/KECAMATAN LUAS AREAL HUTANRAKYAT (Ha)
11 Kepohbaru 1.007
12 Baureno 958
13 Kanor 468
14 Sumberejo 790
15 Balen 626
16 Kapas 163
17 Sukosewu 525
18 Trucuk 1.083
19 Dander 1.256
20 Ngasem 2.626.
21 Kalitidu 1.150
22 Malo 1.025
23 Purwosari 1.083
24 Padangan 867
25 Kedewan 1.147
26 Kasiman 444
27 Bojonegoro 35
TOTAL 26.566
d. Lahan Perkebunan
Perkebunan di Bojonegoro didominasi oleh tembakau yang terkenal kualitasnya
sebagai tembakau terbaik. Tembakau yang ditanam di Bojonegoro adalah jenis
tembakau Virginia dan Tembakau Jawa. Luas Perkebunan Rakyat adalah
sebagaimana tabel 2.8 berikut :
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perebunan Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 13
Tabel 2.8 : Luas Perkebunan Rakyat Tahun 2011
NO WILAYAH/LOKASI LUAS AREAL KEBUNRAKYAT (Ha)
TANAMAN SEMUSIM
1 Tembakau Virginia 11.725
2 Tembakau Jawa 1.742
3 Tebu 941
4 Kapas -
TANAMAN TAHUNAN
1 Kelapa 8.872
2 Kapuk Randu 1.434
3 Jambu Mete -
4 Kopi 1
5 Cengkeh 2
6 Kemiri 16
7 Kenanga 13
8 Cabe Jamu -
9 Jarak Pagar 1.724
e. Lahan Pertanian
Lahan pertanian terdiri dari 2 (dua) yaitu lahan persawahan dan lahan kering.
Lahan sawah di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2011 bertambah menjadi 77.092 ha
dibanding Tahun 2010 yang seluas 76.644 ha. Sedangkan lahan kering menurun dari
semula pada Tahun 2010 sebesar 48.363 ha menjadi 43.269 pada tahun 2011.
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perebunan Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 14
III. PEMERINTAHAN
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk
pemberdayaan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat secara lebih efektif,
efisien dan berkeadilan, diperlukan penataan kembali administrasi dan manajemen
pemerintahan yang bertumpu kepada nilai-nilai dan paradigma baru. Kabupaten
Bojonegoro memiliki 419 desa dan 11 kelurahan, yang terdiri dari 1.299 dusun dan
lingkungan, 2.000 RW dan 7.528 RT. Suatu desa dipimpin oleh seorang kepala desa.
Sebagian besar kepala desa di Kabupaten Bojonegoro berpendidikan SMA, yaitu
sekitar 57,11 persen, sedangkan yang sempat mengenyam bangku kuliah hanya
sekitar 18,41 persen, yang melegakan adalah mulai Tahun 2010 sudah tidak ada
kepala desa yang berpendidikan sebatas sekolah dasar.
Tabel 3.1 Jumlah Kecamatan, Desa, Dusun, RW dan RT Tahun 2011
No Kecamatan Desa Dusun RW RT
1 Margomulyo 6 42 42 105
2 Ngraho 16 58 131 318
3 Tambakrejo 18 65 89 357
4 Ngambon 5 16 23 66
5 Sekar 6 34 60 155
6 Bubulan 5 17 25 86
7 Gondang 7 32 45 166
8 Temayang 12 37 26 110
9 Sugihwaras 17 54 88 287
10 Kedungadem 23 95 164 586
11 Kepohbaru 25 85 102 438
3.1 JUMLAH KECAMATAN, DESA, DUSUN, RT DAN RW
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 15
Tabel 3.1 Jumlah Kecamatan, Desa, Dusun, RW dan RT Tahun 2011
No Kecamatan Desa Dusun RW RT
12 Baureno 25 86 165 462
13 Kanor 25 59 97 408
14 Sumberejo 26 84 99 430
15 Balen 23 71 80 430
16 Sukosewu 14 41 53 288
17 Kapas 21 37 42 309
18 Bojonegoro 7/11 17 58 328
19 Trucuk 12 26 26 110
20 Dander 16 44 69 366
21 Ngasem 23 73 131 453
22 Kalitidu 24 66 105 384
23 Malo 20 51 101 230
24 Purwosari 12 32 61 201
25 Padangan 16 37 59 207
26 Kasiman 10 30 41 179
27 Kedewan 5 10 18 69
TOTAL 419/11 1.299 2.000 7.528
Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara sebagai abdi
masyarakat atau pelayan publik, Sedangkan fungsinya memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam
penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. Untuk
mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia yang memadai. Semakin
tinggi pendidikan yang dimiliki diharapkan memunculkan PNS yang kompeten dan
memiliki integritas tinggi. Sebanyak 59,22 persen PNS di lingkup pemda Bojonegoro
berpendidikan sarjana, dan 23,78 persen masih berpendidikan SMA kebawah. Tabel
2.2.1 menunjukkan bahwa dari 12.202 PNS di pemkab Bojonegoro, sebanyak 41,35
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
3.2 POSTUR APARATUR PEMERINTAHAN (PNS)
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 16
persen adalah PNS golongan IV, 31,56 persen kategori golongan III, 24,37 persen
masih golongan II, dan sisanya 2,71 persen adalah golongan I.
Tabel 3.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan
Tahun 2011
NO GOLONGAN JUMLAH
1 I 331
2 II 2 974
3 III 3 851
4 IV 5 046
Tabel 3.4 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2011
NO URAIAN JUMLAH
1 Tidak/Belum Tamat SD -
2 SD / Primary School 214
3 SLTP / Yunior High School 289
4 SMU / Senior High Sachool 2 399
5 Akademi / Academy 2 074
6 Universitas / Univercity 7 226
7 SD / Primary School 214
TOTAL 12.202
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, telah ditetapkan
Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja. Secara lengkap peraturan
daerah tersebut adalah :
a) Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Perda Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis daerah;
b) Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang perubahan Kedua Perda Nomor 6 Tahun
2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Sekda dan Sekwan;
Sumber : BKD Kabupaten Bojonegoro
Sumber : BKD Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 17
c) Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang perubahan Kedua Perda Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas.
Berdasarkan peraturan daerah tersebut di atas Struktur Organisasi Pemerintah
Kabupaten Bojonegoro terdiri atas :
1. Sekretariat Daerah dengan 4 staf ahli, 3 asisten dan 10 bagian, yaitu :
1. Staf Ahli Bidang Pembangunan
2. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM
3. Staf Ahli Bidang Pemerintahan
4. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik
5. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
6. Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan
7. Asisten 3 Bidang Administrasi dan Umum
8. Bagian Perlengkapan
9. Bagian Umum
10.Bagian Pemerintahan
11.Bagian Administrasi Perekonomian
12.Bagian Administrasi Pembangunan
13.Bagian Administrasi Keuangan
14.Bagian Kerjasama dan Penanaman Modal
15.Bagian Sumber Daya Alam (SDA)
16.Bagian Organisasi dan Tata Laksana
17.Bagian Humas dan Protokol
2 Sekretariat DPRD
3 Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
2. Inspektorat
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD)
4. Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
5. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB)
6. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol)
7. Badan Lingkungan Hidup (BLH)
8. Badan Perijinan
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 18
9. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
10. RSUD Sosodoro Djatikoesoemo
11. RSUD Sumberrejo
12. RSUD Padangan
4 Dinas yang terdiri dari :
1. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
2. Dinas Perhubungan
3. Dinas Pariwisata
4. Dinas Komunikasi dan Informasi
5. Dinas Pertanian
6. Dinas Pendidikan
7. Dinas Peternakan dan Perikanan
8. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
9. Dinas Kehutanan dan Pekebunan
10.Dinas Koperasi dan UMKM
11.Dinas Kebersihan dan Pertanaman
12.Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
13.Dinas Pekerjaan Umum
14.Dinas Kesehatan
15.Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
16.Dinas Pengairan
5 Kantor yang terdiri dari :
1. Kantor Arsip dan Perpustakaan
2. Kantor Ketahanan Pangan
3. Kantor Satpol PP
6 Kecamatan sebanyak 27 Kecamatan
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 19
Dalam Undang-Undang No-mor 32 tahun 2004, posisi DPRD ditempatkan
sangat strategis dan menentukan dalam pelaksananaan otonomi daerah dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD merupakan lembaga perwakilan
rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.
Sesuai dengan fungsinya, selama kurun waktu tiga tahun (2009 – 2011), DPRD telah
meluncurkan 53 Peraturan daerah (bersama bupati), 60 surat keputusan DPRD, dan
31 surat keputusan pimpinan DPRD. Selama kurun waktu tersebut pula DPRD telah
menerima pengaduan masyarakat sebanyak 73 aduan dan sebanyak 25 aduan
diteruskan ke Bupati.
Tabel 3.5 Jumlah Anggota DPRD Tahun 2011
NO PARPOL JUMLAH1 PPP 32 GOLKAR 73 PDI -4 ABRI -5 PDI-P 56 PKB 57 PAN 78 PBB -9 DEMOKRAT 6
10 PKS 411 KARYA PEDULI BANGSA 112 REFORMASI 213 PKNU 314 HANURA 215 PNBK 216 PKPI 117 PARTAI PELOPOR 118 GERINDRA 1
TOTAL 50
3.3 PROFIL DPRD/LEGISLATIF
Sumber : DPRD Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 20
Sepanjang Tahun 2011 ada 24 Perda yang keluarkan, 23 SK DPRD, dan 13 SK
pimpinan DPRD sebagaimana pada gambar 3.2 berikut :
Gambar 3.1 : Produk DPRD Kabupaten Bojonegoro
12
2324
19
12
23
9
6
13
0
5
10
15
20
25
30
2009 2010 2011
Perda SK DPRD SK Pimpinan DPRD
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 21
IV. SOSIO DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat
digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan penyebaran
penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok pada tempat-
tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan
penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang
mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai dan keadaan
sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada
umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi yang relatif masih
rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih sulit.
Kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah penduduk sebesar 1.430.316 jiwa atau
403.468 KK yang terdiri dari 721.445 laki-laki dan 708.871 perempuan. Sektor
pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian Kabupaten Bojonegoro
sehingga penduduk Kabupaten Bojonegoro sebagian besar bermata pencaharian
sebagai petani.
Tabel 4.1 Data Kependudukan di Kabupaten Bojonegoro
No Uraian 2010 2011
1. Penduduk 1.401.258 1.430.313
a. Laki-laki 706.722 721.444
b. Perempuan 694.536 708.869
2. Sex Ratio 101,75 101,77
3. Rumah Tangga 389.587 403.468
4. Rata-Rata Anggota Rumah Tangga 3,5 3,5
5. Kepadatan Penduduk 607 619
6. Pertumbuhan Penduduk 0,37
4.1 PENDUDUK
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 22
Dilihat dari struktur penduduk, masyarakat Kabupaten Bojonegoro didominasi
penduduk usia muda. Konsentrasi penduduk sebagian besar berada pada kelompok
usia 25-44 tahun dan paling sedikit penduduk pada usia 70-74 tahun. Dengan
struktur penduduk yang didominasi oleh usia produktif merupakan modal utama
untuk meningkatkan produktifitas wilayah. Dengan terus meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia maka potensi yang dimiliki Kabupaten Bojonegoro dapat
dimanfaatkan dengan maksimal dan berdaya saing.
Grafik 4.1 Piramida Penduduk Kabupaten
Gambaran lebih lengkap mengenai jumlah rumah tangga, penduduk, luas dan
kepadatan penduduk di Kabupaten Bojonegoro pada Tahun 2011 adalah sebagaimana
pada Tabel 3.5 berikut :
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 23
Tabel 4.2 : Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, Luas dan Kepadatan
Penduduk di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011
NO KECAMATAN JUMLAH RT JUMLAH
PENDUDUK
LUAS (Km2) KEPADATAN
PENDUDUK/Km2
1 Margomulyo 7 294 24 854 139,68 178
2 Ngraho 13 756 50 940 71,48 713
3 Tambakrejo 18 294 63 204 209,52 302
4 Ngambon 3 859 12 943 48,65 266
5 Sekar 8 782 29 936 130,24 230
6 Bubulan 4 675 16 300 84,73 192
7 Gondang 8 274 27 533 107,01 257
8 Temayang 11 552 39 986 124,67 321
9 Sugihwaras 15 065 51 298 87,15 589
10 Kedungadem 25 328 90 253 145,15 622
11 Kepohbaru 19 067 71 525 79,64 898
12 Baureno 22 512 87 180 66,37 1 314
13 Kanor 18 589 63 944 59,78 1 070
14 Sumberejo 23 105 76 888 76,58 1 004
15 Balen 20 463 70 988 60,52 1 173
16 Sukosewu 13 508 46 411 47,48 977
17 Kapas 16 053 55 329 46,38 1 193
18 Bojonegoro 26 454 95 652 25,71 3 720
19 Trucuk 12 498 43 729 36,71 1 191
20 Dander 24 712 90 448 118,36 764
21 Ngasem 24 403 83 027 180,20 461
22 Kalitidu 20 094 71 088 83,01 856
23 Malo 9 540 34 746 65,41 531
24 Purwosari 9 145 32 706 62,32 525
25 Padangan 13 258 49 389 42,00 1 176
26 Kasiman 9 259 34 375 51,80 664
27 Kedewan 3 929 14 641 56,51 259
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 24
Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat mempengaruhi
pertumbuhan angkatan kerja. Semakin bertambahnya penduduk usia kerja akan
berpengaruh pada pertambahan jumlah angkatan kerja, baik sebagai pekerja
maupun pencari kerja. Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar kerja
yang besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan sosial dengan banyaknya
pengangguran. Mengenai ketenagakerjaan, jumlah penduduk usia kerja tercatat naik
signifikan yaitu dari 6,47 persen pada tahun 2010 menjadi 40,23 persen pada Tahun
2011. Begitu pula jumlah angkatan kerja selama dua tahun terakhir mengalami
kenaikan yaitu naik sebesar 5,62 persen pada Tahun 2010 dan 6,00 persen di Tahun
2011.
Kenaikan dua variabel diatas, yaitu Angkatan kerja dan penduduk usia kerja,
menyebabkan terjadinya penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di
Kabupaten Bojonegoro. Untuk Tahun 2009 TPAK Bojonegoro tercatat sebesar 67,16
persen, kemudian turun menjadi 66,62 persen di Tahun 2010, hingga akhirnya
melorot 50,36 persen di Tahun 2011.
Jumlah lowongan kerja yang tersedia di Tahun 2011, yaitu sebesar 1.750
lowongan jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 3.895 di
Tahun 2009 dan 6.585 lowongan di Tahun 2010 sebagaimana tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Perkembangan Bursa Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro2009 – 2011
Tahun
Lowongan
KerjaPencari Kerja
Terdaftar
Penempatan
Tenaga Kerja
TKPMP TKMT
dan Usaha
Mandiri
(1) (2) (3) (4) (5)
2009
2010
2011
3 895
6 585
1 750
9 609
11 668
12 097
2 383
5 370
3 495
-
4 838
-
4.2 KETENAGAKERJAAN
Sumber : Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 25
Sebagai daerah yang bertipe agraris, banyaknya kesempatan kerja secara
kumulatif hingga Tahun 2011 terbanyak pada sektor pertanian yaitu sebesar 332.665
atau sekitar 44,72 persen dari kesempatan kerja yang ada. Disusul sektor
perdagangan yaitu sebesar 16,.96 persen, sektor jasa dan lainnya sebesar 14,83
persen. (Tabel 4.4)
Tabel 4.4 Perkembangan Kesempatan Kerja (Kumulatif) Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2009 – 2011
Lapangan Usaha/Occupation s.d 2009 s.d 2010 s.d 2011
1. Pertanian/Agriclture
2. Pertambangan/Quarrying
3. Industri/Industries
4. Listrik/Electricity
5. Bangunan/Building
6. Perdagangan/Trading
7. Perhubungan/Transportation
8. Keuangan/Finance
9. Jasa dan lainnya/Services and Others
324 .415
5. 480
43 .777
8 .865
36. 815
122. 116
10. 033
8 .045
105 .859
332 .665
8. 680
45. 402
9 .720
43.790
129. 626
11 .188
9. 155
114. 425
349 .540
15 .180
46 .252
9 .830
88. 840
132 .576
13. 738
9 .721
115. 880
Jumlah / Total 665. 405 704. 651 781. 557
Pada Gambar 4.2 digambarkan berdasarkan diagram tentang kesempatankerja menurut lapangan pekerjaan sebagai berikut :
Sumber : Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 26
Gambar 4.2
Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha di Kab. Bojonegoro Tahun 2011
Terkait ketenagakerjaan tentunya tidak terlepas dari Upah Minimim Kabupaten
(UMK). UMK selalu mendapat perhatian dari pemerintah, hal ini bisa dilihat dari
kenaikan rata-rata kebutuhan hidup minimum setiap tahunnya yang mengalami
kenaikan sepanjang tahun. Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum
yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah
kepada pegawai, Karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
Upah Minimum Kabupaten Bojonegoro tahun 2011 adalah sebesar Rp. 870.000,-
sesuai Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2010.
Sumber : Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro
Industri
Jasa dan lainnya
PerhubunganPertanian
Listrik
Bangunan
Pertambangan
Perdaganan
Keuangan
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 27
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa hanya negara yang mempunyai
Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang akan mampu bersaing dengan negara
lain dalam era globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah khususnya
pemerintah daerah perlu lebih mengedepankan upaya peningkatan kualitas SDM
melalui program-program pem-bangunan yang lebih berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan pen-didikan baik formal maupun non formal. Karena sudah saatnya
masyarakat menyadari bahwa pendidikan merupakan kebutuhan yang tak kalah
pentingnya dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Dalam institusi terkecil seperti
rumahtangga, pendidikan seyogyanya telah menjadi kebu-tuhan utama. Kewajiban
pemerintah untuk memfasilitasi hal tersebut, karena bagaimanapun juga SDM yang
bermutu merupakan syarat utama bagi terbentuknya peradaban yang baik.
Tabel 4.5 Tingkat Perkembangan Pendidikan Masyarakat
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008 – 2012
No Uraian Satuan 2010 2011
1 2 3 6 7
1 Tamat TK / RA Orang 14.219 14.469
2 Tamat SD Sederajat Orang 19.886 18.563
3 Tamat SLTP Sederajat Orang 17.752 15.739
4 Tamat SLTA Sederajat Orang 11.721 11.926
5 Kelompok Bermain Anak 11.041 18.487
4.3 PENDIDIKAN
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 28
Tabel 4.5 Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru dan Murid Menurut Jenjang
Pendidikan Negeri/Swasta Tahun 2011
NO JENJANG
PENDIDIKAN
JUMLAH
SEKOLAH
JUMLAH
KELAS
JUMLAH
GURU
JUMLAH
MURID
1 TK/RA 619 1.239 1.170 23.383
2 SD/SDLB/MI 791 5.102 7374 90.212
3 SMP/SMPLB/MTs 116 1.170 2.595 37.158
4 SMA/SMK/SMALB/MA 89 949 2.478 31.653
Rasio guru murid untuk Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Bojonegoro pada
Tahun 2011 tercatat 1: 12, sedangkan untuk rasio guru murid Sekolah Dasar Swasta
di Kabupaten Bojonegoro pada tahun yang sama adalah sebesar 1: 15. Untuk
sekolah lanjutan tingkat pertama negeri tercatat rasio guru murid sebesar 1:16 di
Tahun 2011, sedangkan untuk rasio guru murid Sekolah menengah pertama Swasta
di Kabupaten Bojonegoro pada tahun yang sama adalah sebesar 1: 9. Selanjutnya,
untuk sekolah lanjutan tingkat atas negeri tercatat rasio guru murid sebesar 1:14 di
Tahun 2011, sedangkan untuk rasio guru murid Sekolah menengah atas di
Kabupaten Bojonegoro pada tahun yang sama adalah sebesar 1: 8
Selain untuk mengurangi angka buta huruf, kejar paket A,B dan C juga
merupakan solusi bagi mereka yang sudah berusia di atas usia sekolah namun ingin
memiliki pengetahuan, kemampuan dan ijazah setara dengan SD, SMP atau SMA.
Kejar Paket A setara dengan Sekolah Dasar (SD), Kejar Paket B setara dengan
Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan Kejar Paket C setara dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Melalui program kejar paket tersebut siswa akan
mendapatkan pelajaran setara dengan tingkatannya. Di akhir program mereka bisa
mengikuti ujian kejar paket (atau istilahnya ujian persamaan atau ujian kesetaraan)
untuk mendapatkan ijazah sebagai tanda kelulusan Program kejar paket A masih
aktif di Bojonegoro, untuk Tahun 2011 terdapat 7 lembaga yang menanganinya,
dengan jumlah murid sebanyak 200 orang dan 21 pengajar.
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 29
Untuk kejar paket B, terdapat 24 lembaga dengan jumlah murid mencapai
2.007 orang dan 223 tenaga pengajar. Untuk program kejar paket C, masih
berlangsung di semua kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, kecuali Kecamatan
Tambakrejo, Sekar dan Kalitidu. Banyaknya kejar paket C di Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2011 tercatat sebanyak 29 lembaga, dengan murid sebanyak 1.605 orang dan
tenaga pengajar sebanyak 187 orang
Selanjutnya untuk melihat keberhasilan bidang pendidikan dari sisi angka
partisipasi. angka partisipasi dalam kurun waktu 2010-2011 secara umum mengalami
peningkatan dari seluruh jenjang pendidikan baik dari sisi angka partisipasi kasar
maupun murni dapat dilihat pada penyajian tabel 4.6.
Tabel 4.6 Perkembangan Angka Partisipasi
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008 – 2012
NO URAIAN SATUAN EKSISTING TAHUN
2010 2011
1 Sekolah Dasar /
MI
APK (%) 100,92 100,96
APM (%) 98,22 98,88
2 Sekolah SLTP /
MTs
APK (%) 98,97 99,97
APM (%) 89,92 91,21
3 Sekolah SMA /
MA
APK (%) 62,98 69,36
APM (%) 56,26 61,90
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah lembaga yang dibentuk
oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan. PKBM
ini masih berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan
Nasional. PKBM ini bisa berupa tingkat desa ataupun kecamatan. untuk mendirikan
PKBM bisa dari unsur apapun oleh siapapun yang tentunya telah memenuhi syarat-
syarat tertentu.
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 30
Di Bojonegoro pada tahun 2011 tercatat sebanyak 37 lembaga, dengan
jumlah murid sebanyak 3.872 dan tenaga pengajar seba-nyak 436 orang. Selain
PKBM ada juga kegiatan PADU dan kursus-kursus untuk meningkatkan keterampilan
sebagaimana pada Tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Profil Lembaga PKBM, PADU dan Kursus-Kursus Tahun 2011
NO URAIAN JUMLAH
LEMBAGA
JUMLAH MURID JUMLAH
TUTOR/GURU
1 PADU 1.535 43.321 4.927
2 PKBM 37 3.872 436
3 Kursus-Kursus 60 2.518 151
Pembangunan di Urusan Kesehatan diarahkan pada pemenuhan dan
pemerataan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan
berkualitas. Pembangunan kesehatan juga merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta
berperan penting terhadap penanggulangan kemiskinan.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Departemen Kesehatan telah menetapkan
Indonesia Sehat Tahun 2025 sebagai visi pembangunan bidang kesehatan di
Indonesia. Melalui visi tersebut terkandung keinginan terwujudnya suatu kondisi
masyarakat yang ditandai oleh penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro
4.4 KESEHATAN
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 31
Masalah Kesehatan perlu mendapat perhatian utama khususnya pada
pemerataan pelayanan kesehatan agar seluruh masyarakat dapat dengan mudah
menjangkau dan memenuhi kebutuhan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang
sesuai khususnya bagi masyarakat miskin. Pada Tahun 2011, Bojonegoro telah
mempunyai 10 rumah sakit, 2 rumah sakit di wilayah bagian Barat Bojonegoro yaitu
di Kecamatan Kalitidu dan Padangan, 6 rumah sakit berada di wilayah ibukota, dan
dua rumah sakit berada di Kecamatan Sumberejo, untuk memudahkan akses dan
memperpendek jarak bagi warga Bojonegoro bagian Tmur yang hendak berobat.
Telah tersedia pula fasilitas kesehatan berupa puskesmas yaitu sebanyak 36
puskesmas (11 diantaranya merupakan puskesmas dengan perawatan), sehingga
minimal tiap kecamatan telah memiliki puskesmas. Secara lengkap gambaran
mengenai fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8 Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2011
NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH (unit)
1 Rumah Sakit 10
2 Puskesmas 36
3 Puskesmas Pembantu 68
4 Poliklinik Desa (Polindes) 329
5 Posyandu 1.576
6 Puskesmas Keliling (Pusling) 36
7 Apotik 54
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 untuk dokter
sebanyak 179 orang, apoteker 54 orang, perawat sebanyak 662 orang. Untuk tenaga
kesehatan lainnya dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut :
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro
Buku Profil Kabupaten BojonegoroTahun 2012 32
Tabel 4.9 Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2010 – 2011
Uraian/Description 2010 2011
1.Dokter/Physicians
Umum/General
Gigi/Dentist
Spesialis/ Specialist
2.Apoteker
3.Sarjana Kesehatan / Scholar of Healthy
4.Sarjana Keperawatan
5.Perawat / Nurses
6.Perawat Gigi / Tooth Nurses
7.Asisten Apoteker / Chemist Assistant
8.Bidan / Midwives
9.Sanitasi
10.Ahli Gizi / Nutriciant
11.Teknisi Medis
Teknik Elektromedik dan P Rontgent
P Anestesi
Fisioterapis
12 Analis Laboratorium
163
105
30
28
48
16
75
589
17
80
564
24
24
21
15
3
3
25
179
119
25
35
54
27
71
662
17
105
591
28
25
24
17
3
4
27
Jumlah / Total 1 646 1 810
Kebijakan pembangunan dalam urusan kesehatan adalah meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran untuk menurunkan angka kematian
bayi dan angka kematian ibu, menurunkan angka kesakitan dan pemenuhan gizi
masyarakat. Kegiatan pembangunan kesehatan diprioritaskan pada penyuluhan