1 I. PENDAHULUAN Shalat menurut bahasa, ialah doa. Sedangkan menurut syariat yaitu ucapan- ucapan dan gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan dengan niat shalat, dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam. Dalam agama islam, shalat menempati bagian amat penting dalam kehidupan seorang muslim, sebagai “perjalanan spiritual” menuju Allah SWT yang ia lakukan pada waktu-waktu tertentu setiap harinya. Shalat sunnah (biasa disebut tathawwu’, shalat nafilah’ atau nawafil’) adalah shalat-shalat yang tidak diwajibkan untuk mengamalkannya dan di luar shalat fardhu yang wajib dikerjakan, tetapi dicontohkan oleh Rasulullah saw. Adapun manfaat shalat sunnah adalah menutup kekurangsempurnaan kita dalam mengamalkan shalat fardhu serta menambah pahala kita. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa itu Shalat Sunnah? B. Apa saja macam-macam Shalat sunnah? C. Bagaimana cara melaksanakan Shalat sunnah Dhuha, jenazah, dan Tahajjud? Dan bagaimana menurut imam Madzhab? III. PEMBAHASAN A. Pengertian Shalat Sunnah Shalat sunnah (biasa disebut tathawwu’, shalat nafilah’ atau nawafil’) adalah shalat-shalat yang tidak diwajibkan untuk mengamalkannya dan di luar shalat fardhu yang wajib dikerjakan, tetapi dicontohkan oleh Rasulullah saw. Kedudukan hukum shalat-shalat ini adalah sunnah, artinya sangat utama diamalkan dan berpahala, tetapi tidak berdosa jika meninggalkannya. Bagi orang- orang yang suka mencari keutamaan dalam amalnya, mereka senang mengamalkan amalan-amalan sunnah ini. B. Macam-macam Shalat sunnah Di antara macam-macam shalat sunnah, yang sangat dianjurkan mengerjakannya secara rutin (atau biasa disebut rawatib muakkadah) adalah shalat yang dikerjakan sebelum shalat fardhu dan juga setelahnya. Yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut shalat sunnah qabliyyah; yaitu : 1. 2 Rakaat sebelum shalat subuh (atau disebut shalat sunnah al-fajr)
14
Embed
I. PENDAHULUAN10 Dzulhijjah, dilaksanakan kurang lebih pada sa’at waktu Dhuha. 2. Shalat sunnah yang dilakukan berkaitan dengan penghormatan. a. Shalat sunnah Tahiyatul Masjid Shalat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
I. PENDAHULUAN
Shalat menurut bahasa, ialah doa. Sedangkan menurut syariat yaitu ucapan-
ucapan dan gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan dengan niat shalat, dimulai
dengan takbir, dan diakhiri dengan salam.
Dalam agama islam, shalat menempati bagian amat penting dalam kehidupan
seorang muslim, sebagai “perjalanan spiritual” menuju Allah SWT yang ia lakukan
pada waktu-waktu tertentu setiap harinya.
Shalat sunnah (biasa disebut tathawwu’, shalat nafilah’ atau nawafil’) adalah
shalat-shalat yang tidak diwajibkan untuk mengamalkannya dan di luar shalat fardhu
yang wajib dikerjakan, tetapi dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Adapun manfaat shalat sunnah adalah menutup kekurangsempurnaan kita dalam
mengamalkan shalat fardhu serta menambah pahala kita.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu Shalat Sunnah?
B. Apa saja macam-macam Shalat sunnah?
C. Bagaimana cara melaksanakan Shalat sunnah Dhuha, jenazah, dan Tahajjud? Dan
bagaimana menurut imam Madzhab?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat Sunnah
Shalat sunnah (biasa disebut tathawwu’, shalat nafilah’ atau nawafil’) adalah
shalat-shalat yang tidak diwajibkan untuk mengamalkannya dan di luar shalat
fardhu yang wajib dikerjakan, tetapi dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Kedudukan hukum shalat-shalat ini adalah sunnah, artinya sangat utama
diamalkan dan berpahala, tetapi tidak berdosa jika meninggalkannya. Bagi orang-
orang yang suka mencari keutamaan dalam amalnya, mereka senang mengamalkan
amalan-amalan sunnah ini.
B. Macam-macam Shalat sunnah
Di antara macam-macam shalat sunnah, yang sangat dianjurkan mengerjakannya
secara rutin (atau biasa disebut rawatib muakkadah) adalah shalat yang dikerjakan
sebelum shalat fardhu dan juga setelahnya.
Yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut shalat sunnah qabliyyah; yaitu :
1. 2 Rakaat sebelum shalat subuh (atau disebut shalat sunnah al-fajr)
2
2. 2 rakaat sebelum shalat zhuhur. (bisa juga ditambah dua rakaat lagi yang
tidak termasuk rawatib muakkadah).
(Ada shalat sunnah sebelum shalat fardhu yang tidak termasuk rawatib
muakkadah, yaitu 2 atau 4 rakaat sebelum shalat asar, dan 2 rakaat sebelum
shalat maghrib.)
Adapun yang dikerjakan sesudah shalat fardhu atau shalat sunnah ba’diyyah
adalah :
1. 2 rakaat sesudah shalat zhuhur (bisa ditambah 2 rakaat lagi yang tidak
termasuk rawatib muakkadah).
2. 2 rakaat sesudah shalat maghrib.
3. 2 rakaat sesudah shalat isya’.
Dengan demikian shalat sunnah yang termasuk rawatib muakkadah (qabliyyah
dan ba’diyyah) berjumlah sepuluh rakaat.
Menurut kepentingan dilakukannya, shalat sunnah itu dapat dikelompokan
menjadi :
1. Shalat sunnah yang dilakukan berkaitan dengan adanya peristiwa
tertentu :
a. Shalat Jenazah
Hukum Shalat Jenazah sebenarnya adalah Fardhu Kifayah yaitu apabila
sudah ada orang yang shalat jenazah, maka tidak wajib bagi yang lain
untuk melaksanakannya.
Shalat Jenazah adalah Shalat yang dikerjakan dengan empat kali takbir,
dilakukan manakala jenazah belum dimakamkan.
b. Shalat sunnah tarawih
Shalat Tarawih atau Shalat Lail (Shalat yang dilakukan pada malam Bulan
Ramadhan).
c. Shalat sunnah Khusuful Qamar (gerhana bulan)
Shalat yang dilakukan ketika terjadi gerhana bulan.
d. Shalat sunnah kusufusy Syams (gerhana matahari)
Shalat yang dilakukan ketika terjadi gerhana matahari.
e. Shalat sunnah Idul Fitri
Shalat sunnah yang dilakukan pada sa’at hari raya Idul Fitri yaitu 1
Syawal dan dilaksanakan kurang lebih pada sa’at waktu Dhuha.
f. Shalat sunnah Idul Adha
Shalat sunnah yang dilakukan pada sa’at hari raya Idul Adha yaitu tanggal
10 Dzulhijjah, dilaksanakan kurang lebih pada sa’at waktu Dhuha.
2. Shalat sunnah yang dilakukan berkaitan dengan penghormatan.
a. Shalat sunnah Tahiyatul Masjid
Shalat sunnah yang dilakukan untuk menghormati masjid dan dilakukan
setiap kali masuk masjid.
b. Shalat Sunnah Tasbih
Shalat yang dilakukan dengan memperbanyak bacaan Tasbih disetiap
gerakan Shalatnya.
c. Shalat sunnah setelah akad nikah
3
Shalat sunnah yang dilakukan pasangan suami istri yang baru saja
melakukan aqad nikah sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan
kepada Allah Swt.
d. Shalat sunnah setelah Thawaf
Shalat sunnah yang dilakukan setelah melakukan Thawaf 7 kali
mengelilingi ka’bah diwaktu umrah atau haji.
e. Shalat sunnah Witir
Sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari dengan jumlah rakaatnya
ganjil, sebagai penghormatan dan syukur kepada Allah Swt
f. Shalat sunnah antara Maghrib dan Isya
Sholat sunnah yang dilakukan antara waktu Maghrib dan Isya, sesudah
melaksanakan sholat Maghrib.
g. Shalat Sunnah intizhar (Menunggu datangnya imam Jum’at)
Sholat sunnah yang dilakukan sesudah sholat Takhiyatul Masjid Dan
Khotib Jum’at belum datang.
h. Shalat Sunnah safar
Sholat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah kembali dari safar.
i. Shalat sunnah antara Azan dan Iqamah
Sholat sunnah yang dilakukan sesudah Adzan dan sebelum Iqamah.
j. Shalat sunnah Syukrul Wudhu
Sholat sunah yang dilakukan setelah selsai berwudhu.
3. Shalat sunnah yang dilakukan berkaitan karena adanya kebutuhan.
a. Shalat Sunnah Fajar
Sholat sunnah yang dilakukan setelah adzan subuh sebelum Iqamah di
kumandangkan.
b. Shalat Sunnah Dhuha
Sholat sunnah yang dilakukan setelah matahari naik sampai menjelang
waktu Dzuhur.
c. Shalat sunnah istisqa’
Sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan karna
kemarau panjang.
d. Shalat sunnah istikharah
Sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon diberi petunjuk dalam
menentukan pilihan yang terbaik dan yang diridhoi Allah.
e. Shalat sunnah tahajjud
Sholat sunnah yang dilakukan di waktu malam antara sholat Isya dan
Subuh (setelah bangun tidur).
f. Shalat sunnah taubat
Sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah dari
dosa-dosa yang telah di lakukannya.
4
C. Cara melaksanakan Shalat Jenazah, dhuha, dan Tahajjud.
1. Shalat Jenazah
Hukum sholat jenazah ialah fardlu kifayah menurut kesepakatan empat
madzhab (abdurrahman ibn muhammad ‘aud al-jaziri: 451). Artinya, jika sudah
ada sebagian orang yang melaksanakannya, maka tidak mengapa sebagian yang
lain tidak melaksanakannya.
Para ulama sepakat bahwa takbir dalam sholat jenazah ada empat kali.
Namun yang menjadi perbedan adalah mengangkat tangan pada saat takbir dan
bacaan yang dibaca setelah takbir. berikut adalah tabel tentang perbedaan
mengangkat tangan saat takbir menurut imam madzhab (abdurrahman ibn
muhammad ‘aud al-jaziri: 452-455) :
Bacaan yang dibaca setelah takbir menurut imam madzhab :
a. Syarat shalat jenazah :
Bagi mayyit : Mayyit muslim, berada di tempat sucinya mayyit, berada di depan
ketika dishalati, bukan mati syahid.
Bagi musholli : Sama dengan syarat sholat pada umumnya. (abdurrahman ibn
muhammad ‘aud al-jaziri: 455)
b. Rukun shalat jenazah :
1. Niat. (Menurut Imam Malik dan Syafi’i, sedangkan menurut imam Hanafi dan
Hambali adalah masuk ke dalam syarat Shalat Jenazah.)
HANAFI MALIKI SYAFI’I HANBALI
Takbir I Ya Ya Ya YA
Takbir II Tidak Tidak Ya Ya
Takbir III Tidak Tidak Ya Ya
Takbir IV Tidak Tidak Ya Ya
HANAFI MALIKI SYAFI’I HANBALI
Takbir I Pujian bagi Allah Doa Alfatihah Ta’awudz &
fatihah
Takbir II Sholawat Doa Sholawat Solawat
Takbir
III
Doa untuk mayyit Do’a bagi
mayyit
Do’a bagi
mayyit
Do’a bagi mayyit
Takbir
IV
– – Do’a –
5
Niat shalat jenazah untuk mayyit laki-laki sebagai makmum :
ى ىات ف ىرضى الكهفىلايىةه مىأموملا ه لله ت ىعى لا االمىيهته اىربىعى تىكبه اصىلهى عىلىى هىذىNiat shalat jenazah untuk mayyit laki-laki sebagai imam :