A. Pengertian HutanHutan adalah suatu areal yang luas dikuasai
oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya sekedar pohon, termasuk di
dalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut, semak belukar dan
bunga-bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam
burung, serangga dan berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan
sebagai habitatnya.Menurut Dengler, hutan adalah suatu kumpulan
atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang
cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi
ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya (Anonimous,
1997).
Gambar 1 Hutan tropis(Sumber :
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/pengertian-hutan-definisi-hutan.html)
Menurut Spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara
tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini
bersama-sama dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis
dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu
siklus energi yang kompleks. Pohon tidak dapat dipisahkan dari
hutan, karena perpohonan adalah vegetasi utama penyusun hutan
tersebut. Selama pertumbuhannya pohon melewati berbagai tingkat
kehidupan sehubungan dengan ukuran tinggi dan diameternya.
Gambar 2 Pohon(Sumber :
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/pengertian-hutan-definisi-hutan.html)
Iklim, tanah dan air menentukan jenis tumbuhan dan hewan yang
dapat hidup di dalam hutan tersebut. Berbagai kehidupan dan
lingkungan tempat hidup, bersama-sama membentuk ekosistem hutan.
Suatu ekosistem terdiri dari semua yang hidup (biotik) dan tidak
hidup (abiotik) pada daerah tertentu dan terjadi hubungan
didalamnya.Ekosistem hutan mempunyai hubungan yang sangat kompleks.
Pohon dan tumbuhan hijau lainnya menggunakan cahaya matahari untuk
membuat makanannya, karbondioksida diambil dari udara, ditambah air
(H2O) dan unsur hara atau mineral yang diserap dari dalam
tanah.Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan,
mendefinisikan hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa
hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi jenis
pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan
lain tidak dapat dipisahkan.Hutan merupakan suatu masyarakat
tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan dan permukaan
tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu
ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis.
Gambar 3 Bentuk pohon(Sumber :
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/pengertian-hutan-definisi-hutan.html)
Dengan demikian berarti berkaitan dengan proses-proses yang
berhubungan yaitu:1. Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang
penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang
pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki
mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam.
Hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur
unsur haranya. 2. Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang
terdiri dari unsur-unsur hujan (air), sinar matahari (suhu), angin
dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di
permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro. 3. Kesuburan
tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan
penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah
sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang
membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan
struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah,
topografi wilayah, vegetasi dan jasad jasad hidup. Faktor-faktor
inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi
hutan dan vegetasi hutan. 4. Keanekaan genetik, artinya hutan
memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila
hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya,
tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi
karena hutan semakin berkurang habitatnya. 5. Sumber daya alam,
artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup
besar bagi devisa negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu
hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan
sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu juga
dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin,
kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan. 6. Wilayah wisata
alam, artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai
estetika, etika dan sebagainya. B. Ekosistem Sumber Daya
HutanMenurut Marsono (2004), secara garis besar ekosistem
sumberdaya hutan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:1. Tipe
Zonal yang dipengaruhi terutama oleh iklim atau disebut klimaks
iklim, seperti hutan tropika basah, hutan tropika musim dan savana.
2. Tipe Azonal yang dipengaruhi terutama oleh habitat atau disebut
klimaks habitat, seperti hutan mangrove, hutan pantai dan hutan
gambut.
Sebagian besar hutan alam di Indonesia termasuk dalam hutan
hujan tropis. Banyak para ahli yang mendiskripsi hutan hujan tropis
sebagai ekosistem spesifik, yang hanya dapat berdiri mantap dengan
keterkaitan antara komponen penyusunnya sebagai kesatuan yang utuh.
Keterkaitan antara komponen penyusun ini memungkinkan bentuk
struktur hutan tertentu yang dapat memberikan fungsi tertentu pula
seperti stabilitas ekonomi, produktivitas biologis yang tinggi,
siklus hidrologis yang memadai dan lain-lain. Secara de facto tipe
hutan ini memiliki kesuburan tanah yang sangat rendah, tanah
tersusun oleh partikel lempung yang bermuatan negatif rendah
seperti kaolinite dan illite. Kondisi tanah asam ini memungkinkan
besi dan almunium menjadi aktif di samping kadar silikanya memang
cukup tinggi, sehingga melengkapi keunikan hutan ini. Namun dengan
pengembangan struktur yang mantap terbentuklah salah satu fungsi
yang menjadi andalan utamanya yaitu siklus hara tertutup (closed
nutrient cycling) dan keterkaitan komponen tersebut, sehingga mampu
mengatasi berbagai kendala/keunikan tipe hutan ini (Marsono,
1997).
C. Manfaat HutanSejak jaman nenek moyang manusia, hutan telah
dijadikan sebagai lahan untuk mencari nafkah hidup. Sejak itu pula
telah ada kearifan lokal manusia untuk melindungi dan melestarikan
hutan dan lingkungannya sehingga hutan tetap menjadi primadona
penopang kehidupan mereka.Hutan diketahui memiliki manfaat yang
langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia, seperti yang
dikemukakan sebagai berikut.
Manfaat langsung dari hutan diantaranya :a. Sumber
bahan/konstruksi bangunan (rumah, jembatan, kapal, perahu, bantalan
kereta api, tiang listrik, plywood, particle board, panel-panel
dll).b. Sumber bahan pembuatan perabot rumah (meubel, ukiran,
piring, senduk, mangkok dll).c. Sumber bahan pangan (sagu, umbian,
sayuran, dll).d. Sumber protein (madu, daging, sarang burung,
dll).e. Sumber pendukung fasilitas pendidikan (pinsil dan
kertas).f. Sumber bahan bakar (kayu api, arang dll).g. Sumber
oksigen (pernapasan manusia, respirasi hewan)h. Sumber pendapatan
(penjualan hasil hutan kayu dan non kayu)i. Sumber obat-abatan
(daun, kulit, getah, buah/biji)j. Habitat satwa (makan, minum,
main, tidur)
Manfaat tidak langsung dari hutan diantaranya :a) Pengatur
sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan)b) Kontrol
pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan)c) Kontrol pemanasan bumid)
Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)e) Laboratorium plasma
nutfah (taman nasional, kebun raya dll)f) Pusat pendidikan dan
penelitiang) Sumber bahan pendukung industri-industri kimia
(pewarna, terpen, kosmetik, obat-obatan, tekstil dll).h)
Menghasilkan devisa lewat program CDM dan REDD.
Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok sebagai
berikut:a) hutan konservasi,b) hutan lindung, danc) hutan
produksi.
a. Hutan konservasiHutan konservasi adalah kawasan hutan dengan
ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.Hutan
konservasi terdiri dari :a) kawasan hutan suaka alam,b) kawasan
hutan pelestarian alam, danc) taman buru.b. Hutan lindungHutan
lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut,
dan memelihara kesuburan tanah.c. Hutan ProduksiHutan produksi
adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
hutan.
Gambar 4 Ekosistem hutan(Sumber:
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/fungsi-hutan.html)
Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang
hidup dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu
kawasan dan membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan
keseimbangan dinamis.Dengan demikian berarti berkaitan dengan
proses-proses yang berhubungan yaitu:
1. Hidrologis, Artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air
dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya
akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di
tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga
berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur
haranya.2. IklimArtinya komponen ekosistern alam yang terdiri dari
unsur-unsur hujan (air), sinar matahari (suhu), angin dan
kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan
bumi, terutama iklim makro maupun mikro.3. Kesuburan tanahArtinya
tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan penyimpan
unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat
ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang
membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan
struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah,
topografi wilayah, vegetasi dan jasad jasad hidup. Faktor-faktor
inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi
hutan dan vegetasi hutan.4. Keanekaragaman hayatiArtinya hutan
memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila
hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya,
tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi
karena hutan semakin berkurang habitatnya.5. Sumber Daya
AlamArtinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup
besar bagi devisa negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu
hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan
sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu juga
dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin,
kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.6. Wilayah Wisata
AlamArtinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai
estetika, etika dan sebagainya.
Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan :1.
menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang
proporsional;2. mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi
fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi untuk
mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, yang
seimbang dan lestari; 3. meningkatkan daya dukung daerah aliran
sungai; 4. meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan
keberdayaan masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, dan
berwawasan lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial
dan ekonomi serta ketahanan terhadap akibat perubahan eksternal;
dan5. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan
berkelanjutan.
Sampai saat ini manusia tergantung dari hutan bahkan semakin
dirasakan manfaatnya terutama dalam :(1) nilai ekonomi(2) nilai
lingkungan dan(3) nilai kepuasan.
D. Kerusakan Hutan Menyebabkan BencanaHutan yang masih alami
mempunyai pohon-pohon yang lebat, dan perakaran yang baik dapat
menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di
celah-celah perakaran, secara perlahan melepaskannya melalui daerah
aliran sungai. Fungsi hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air
sungai sehingga saat hujan lebat tidak meluap dan musim kemarau
tidak terjadi kekeringan. Hutan berfungsi dalam proses
hidro-orologis mengatur tata air dan menjaga ketersedian air bagi
mahluk hidup. Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang
meluap dari sungai sampai terjadi banjir bahkan banjir bandang yang
merugikan harta bahkan jiwa. Masalah yang datang ketika musim
kemarau adalah kekeringan. Semua masalah banjir dan kekeringan
terjadi penyebabnya adalah akibat kerusakan hutan.Bencana akibat
kerusakan hutan yang terjadi bukan hanya itu saja, masih banyak
lagi dampak negatif yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan hutan
seperti ini merupakan kerusakan akibat ulah manusia yang melakukan
penebangan pohon secara liar pada daerah hulu sungai bahkan
pembukaan areal menjadi daerah pemukiman, pertanian, pertambangan
dan lain-lainnya.
Gambar 5 Kerusakan hutan akibat ulah manusia(Sumber:
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/kerusakan-hutan.html)
Gambar 6 Kerusakan hutan akibat perambahan hutan(Sumber:
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/kerusakan-hutan.html)
Menurut para ahli arti dari kerusakan hutan adalah berkurangnya
luasan areal hutan karena kerusakan ekosistem hutan. Pengertian ini
juga sering disebut degradasi hutan dan ditambah juga penggundulan
dan alih fungsi lahan hutan atau istilahnya deforestasi.Lembaga
CIFOR meneliti penyebab perubahan tutupan hutan yang terdiri dari
perladangan berpindah, perambahan hutan, transmigrasi, perkebunan,
hutan tanaman, pembalakan dan industri perkayuan. Selain itu
kegiatan illegal logging yang dilakukan oleh kelompok profesional
atau penyelundup yang didukung secara illegal oleh
oknum-oknum.Perkebunan kelapa sawit ditunding sebagai salah satu
penyebab kerusakan hutan. Hutan yang didalamnya terdapat
beranekaragam jenis pohon dirubah menjadi tanaman monokultur,
menyebabkan hilangnya biodiversitas dan keseimbangan ekologis di
areal tersebut. Beberapa jenis satwa yang menjadikan hutan tersebut
sebagai habitatnya akan berpindah tempat ke yang lebih
sesuai.Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit pada areal
hutan tropis merupakan salah satu pemicu terjadinya kebakaran hutan
dan berdampak negatif terhadap emisi gas rumah kaca.
Gambar 7 Konversi hutan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit
(Sumber:
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/kerusakan-hutan.html)
Hasil Penelitian terakhir dari CIFOR mengungkapkan beberapa
dampak negatif dari perubahan penggunaan lahan untuk produksi bahan
bakar nabati atau biofuel. Pembangunan perkebunan kelapa sawit pada
lahan gambut, menyebabkan emisi karbon yang dihasilkan dari
konversi lahan memerlukan waktu ratusan tahun untuk proses
pemulihan seperti sedia kala.
Gambar 8 Kerusakan hutan akibat kebakaran (Sumber:
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/kerusakan-hutan.html)
Data kerusakan hutan di Indonesia masih simpang siur, ini akibat
perbedaan persepsi dan kepentingan dalam mengungkapkan data tentang
kerusakan hutan. Laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan
World Bank antara 700.000 sampai 1.200.000 ha per tahun, dimana
deforestasi oleh peladang berpindah ditaksir mencapai separuhnya.
Namun World Bank mengakui bahwa taksiran laju deforestasi
didasarkan pada data yang lemah. Sedangkan menurut FAO, menyebutkan
laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun
atau setiap tahunnya luas areal hutan berkurang sebesar satu persen
(1%).Berbagai LSM peduli lingkungan mengungkapkan kerusakan hutan
mencapai 1,6 2 juta ha per tahun dan lebih tinggi lagi data yang
diungkapkan oleh Greenpeace, bahwa kerusakan hutan di Indonesia
mencapai 3,8 juta ha per tahun yang sebagian besar adalah
penebangan liar atau illegal logging. Sedangkan ada ahli kehutanan
yang mengungkapkan laju kerusakan hutan di Indonesia adalah 1,08
juta ha per tahun.
E. Contoh Kasus dan PenanganannyaKebakaran hutan merupakan suatu
faktor lingkungan dari api yang memberikan pengaruh terhadap hutan,
menimbulkan dampak negatif maupun positif. Kebakaran Hutan yang
terjadi adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab
Kebakaran Hutan yang terbanyak karena tindakan dan kelalaian
manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90% Kebakaran Hutan disebabkan
oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam.
Pengertian dan definisi lain yang diberikan untuk Kebakaran Hutan
adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat
timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian
lingkungan. Upaya pencegahan Kebakaran Hutan merupakan suatu usaha
Perlindungan Hutan agar kebakaran hutan yang berdampak negatif
tidak meluas.
Gambar 9 Kebakaran hutan(Sumber:
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-definisi-kebakaran-hutan.html)Menurut
Kamus Kehutanan, Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Kebakaran
Hutan (Wild Fire Free Burning, Forest Fire) didefinisikan sebagai
:1. Kebakaran yang tidak disebabkan oleh unsur kesengajaan yang
mengakibatkan kerugian. Kebakaran terjadi karena faktor-faktor:
alam (misalnya musim kemarau yang terlalu lama) manusia (misalnya
karena kelalaian manusia membuat api di tengah-tengah hutan di
musim kemarau atau di hutan-hutan yang mudah terbakar.2. Bentuk
Kerusakan Hutan yang disebabkan oleh api di dalam areal hutan
negara.Istilah Kebakaran hutan di dalam Ensiklopedia Kehutanan
Indonesia disebut juga Api Hutan. Selanjutnya dijelaskan bahwa
Kebakaran Hutan atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di
dalam hutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan.
Dikenal ada 3 macam kebakaran hutan.Jenis-jenis kebakaran hutan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Api Permukaan atau
Kebakaran Permukaan yaitu kebakaran yang terjadi pada lantai hutan
dan membakar seresah, kayu-kayu kering dan tanaman bawah. Sifat api
permukaan cepat merambat, nyalanya besar dan panas, namun cepat
padam. Dalam kenyataannya semua tipe kebakaran berasal dari api
permukaan.2. Api Tajuk atau Kebakaran Tajuk yaitu kebakaran yang
membakar seluruh tajuk tanaman pokok terutama pada jenis-jenis
hutan yang daunnya mudah terbakar. Apabila tajuk hutan cukup rapat,
maka api yang terjadi cepat merambat dari satu tajuk ke tajuk yang
lain. Hal ini tidak terjadi apabila tajuk-tajuk pohon penyusun
tidak saling bersentuhan.3. Api Tanah adalah api yang membakar
lapisan organik yang dibawah lantai hutan. Oleh karena sedikit
udara dan bahan organik ini, kebakaran yang terjadi tidak ditandai
dengan adanya nyala api. Penyebaran api juga sangat lambat, bahan
api tertahan dalam waktu yang lama pada suatu tempat.
F. Akibat Kebakaran HutanKebakaran merupakan faktor ekologi
potensial yang mempengaruhi hampir seluruh ekosistem darat,
walaupun hanya terjadi pada frekwensi yang kecil. Pengaruh api
terhadap ekosistem ditentukan oleh frekwensi, intensitas dan tipe
kebakaran yang terjadi serta kondisi lingkungan. Api yang terjadi
di dalam hutan dapat menimbulkan kerusakan yang besar, tetapi dalam
kondisi tertentu pembakaran dapat memberikan manfaat dalam
pengelolaan hutan.Kebakaran hutan merusak hampir seluruh komponen
hutan, sehingga tujuan pengelolaan dan fungsi hutan tidak tercapai.
Asap tebal yang terjadi akibat kebakaran hutan juga menimbulkan
gangguan terhadap kehidupan yang lebih luas. Luka-luka pada pohon
dan pohon-pohon yang lemah akibat kebakaran memberikan peluang
lebih tinggi kepada penyebab kerusakan lain terutama hama dan
penyakit.Secara tradisional, pembakaran hutan telah lama
dimanfaatkan yaitu pada praktek ladang berpindah yang dilakukan
oleh masyarakat adat dalam hutan. Dalam dasawarsa terakhir ini
pembakaran hutan mulai banyak dimasukkan sebagai salah satu pilihan
dalam tindakan silvikultur di beberapa negeri, walaupun masih
banyak dampak negatif akibat pembakaran yang belum dapat diatasi
terutama pada kualitas lingkungan hidup (Sumardi dan Widyantuti,
2004).
G. Penyebab Dampak dan Penanggulangan Kebakaran Hutan Artikel
kebakaran hutan ini menjelaskan bagaimana sebab kebakaran hutan
bisa terjadi di suatu areal hutan. Pengertian tentang kebakaran
hutan yang sering didengar sebenarnya mencakup kebakaran hutan dan
kebakaran lahan. Kebakaran hutan bisa terjadi karena disengaja
ataupun tidak disengaja. Persentase disengaja lebih besar sekitar
90% dibandingkan dengan yang tidak disengaja. Kebakaran yang
disengaja merupakan akibat ulah manusia yang membakar dengan maksud
tertentu, misalnya pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan.
Selain itu kelalaian dari manusia seperti membuang puntung rokok,
api dari kendaraan, perkemahan dan lainnya.Kebakaran hutan yang
tidak disengaja berawal dari musim panas yang berkepanjangan. Pada
musim panas sumber-sumber air menjadi kering termasuk hutan terjadi
kehilangan air karena proses evapotranspirasi. Batang, ranting, dan
daun yang kering merupakan sumber bahan bakar yang potensial untuk
terjadinya kebakaran hutan. Bila ada pemicu seperti terjadinya
gesekan antara batang atau ranting pohon akan menimbulkan api,
kemudian kebakaran akan menyebarluas dengan cepat. Hal ini menjadi
lebih parah jika terjadi pada lahan-lahan gambut seperti beberapa
daerah di Indonesia. Seperti Kebakaran hutan di Kalimantan yang
mempunyai lahan gambut. Gambut merupakan batu bara muda sumber
bahan bakar yang potensial bila terjadinya kebakaran hutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebakaran hutan seperti : Bahan
bakar (ukuran, susunan, volume, jenis, kandungan air/kimia) Cuaca
(angin, suhu udara, curah hujan, tanah, kelembaban nisbi) Waktu
(21.00-06.00 lambat) Topografi (kemiringan, arah lereng, medan)
Proses Kebakaran yang berperan didalamnya seperti : udara, bahan
bakar dan panas (suhu tinggi) menimbulkan nyala Api menjalar
Penyebaran kebakaran dan panas yang terjadi melalui konduksi,
radiasi, dan konveksi.
Dampak kebakaran hutan dan lahan dapat dikategorikan secara umum
yaitu :1. Lingkungan fisik - tanah - air - iklim (udara) 2.
Lingkungan biotik - flora/fauna 3. Sosial, ekonomi dan
kesehatanUntuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan perlu
dibuat strategi pencegahan seperti : Membuat peta kerawanan
kebakaran Memantau (cuaca akumulasi bahan bakar) gejala rawan
kebakaran Regu pemadam Menara pengawas Jalur sekat bakar Penyuluhan
Organisasi pemadam kebakaran hutan Teknik pemadam kebakaran
Informasi (cuaca, tingkah laku api) Observasi, tindakan aksi
Untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan memperhatikan
situasi dan kondisi mempergunakan berbagai metode-metode seperti :
berdasar teknik (langsung/tak langsung) berdasar besarnya api
(kecil, sedang, besar) berdasar lokasi (dataran kering, daerah
gambut, tambang, dsb).
H. Daftar Pustaka
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/kebakaran-hutan-penyebab-dampak-dan.html
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/pengertian-hutan-definisi-hutan.html
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/fungsi-hutan.html)
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-definisi-kebakaran
hutan.html)blogspot.com/2012/04/kerusakan-hutan.html
http://pengertian-definisi.Kebakaran hutan.html
14