Top Banner
BAB I HUKUM TAURAT 1.1. PENGERTIAN Kata “taurat” dalam bahasa Ibrani adalah “ ה ה ה ההה(baca:torah) dan dalam bahasa Yunani adalah “νομος” (baca: nomos). Istilah kata torah” berasal dari kata kerja bahasa Ibrani yaitu kata ההה(baca: yarah) yang mengandung pengertian "hukum, arahan, pengajaran, instruksi, didikan, menunjukkan". Pengertian tersebut dapat diketahui dari penggunaan kata “torah” dalam kitab PL (Perjanjian Lama), di antaranya adalah sebagai berikut: Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada hukum-hukum (Keluaran 20 – Ulangan 33; Mazmur 78:1, 5, 10); Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada seluruh kehendak Allah yang tertulis (Ulangan 4:4; 30:10; 31:9); Kata “torah” digunakan dalam arti kelima kitab Musa (Kejadian – Ulangan; Yos. 1:8); Kata “torah” digunakan dalam arti “firman” Tuhan (Mazmur 1); Kata “torah” digunakan dalam arti nasihat-nasihat hikmat dari seorang ibu (Amsal 1:8; 6:20; 31:26) dan nasihat seorang ayah (Amsal 4:1); pidato dari guru hikmat (Amsal 7:2; 13:14); dari nabi-nabi (Yesaya 8:16, 20; 30:9); Kata “torah” digunakan untuk proklamasi profetis-eskatologis dari para nabi (Yesaya. 2:3; 42:4; Mikha 4:2); Kata “torah” digunakan sebagai istilah teknis untuk arahan- arahan dari para imam kepada umat yang awam (Yeremia 18:18; Ezra 7:26); Dalam PB, kata “nomos” (kata bahasa Yunani) digunakan untuk merujuk kepada seluruh PL (Matius 5:17-18; Lukas 16:17; Titus 3:9). Hal ini menunjukkan bahwa kata “Taurat” pada prinsipnya mengandung pengertian yang amat luas. Namun, dalam buku ini istilah “Taurat” lebih difokuskan kepada pengertian yang mengarah kepada Titah berupa hukum-hukum yang disampaikan Tuhan melalui nabi Musa kepada bangsa Israel, yaitu 10 Hukum Taurat dan 613 penjabarannya yang lebih dikenal dengan istilah “mitzvot”. Ke-10 Hukum Taurat atau disebut juga Dasa Titah yang dalam Latin disebut sebagai Dekalog (δέκα λόγοι) adalah daftar perintah agama dan moral, yang merupakan perintah Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam 1
136

HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Feb 06, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

BAB I

HUKUM TAURAT

1.1. PENGERTIAN

Kata “taurat” dalam bahasa Ibrani adalah “ההה”הההה (baca:torah) dan

dalam bahasa Yunani adalah “νομος” (baca: nomos). Istilah kata

“torah” berasal dari kata kerja bahasa Ibrani yaitu kata ההה (baca:yarah) yang mengandung pengertian "hukum, arahan, pengajaran,instruksi, didikan, menunjukkan". Pengertian tersebut dapatdiketahui dari penggunaan kata “torah” dalam kitab PL (PerjanjianLama), di antaranya adalah sebagai berikut: Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada hukum-hukum

(Keluaran 20 – Ulangan 33; Mazmur 78:1, 5, 10); Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada seluruh kehendak

Allah yang tertulis (Ulangan 4:4; 30:10; 31:9); Kata “torah” digunakan dalam arti kelima kitab Musa (Kejadian –

Ulangan; Yos. 1:8); Kata “torah” digunakan dalam arti “firman” Tuhan (Mazmur 1); Kata “torah” digunakan dalam arti nasihat-nasihat hikmat dari

seorang ibu (Amsal 1:8; 6:20; 31:26) dan nasihat seorang ayah(Amsal 4:1); pidato dari guru hikmat (Amsal 7:2; 13:14); darinabi-nabi (Yesaya 8:16, 20; 30:9);

Kata “torah” digunakan untuk proklamasi profetis-eskatologisdari para nabi (Yesaya. 2:3; 42:4; Mikha 4:2);

Kata “torah” digunakan sebagai istilah teknis untuk arahan-arahan dari para imam kepada umat yang awam (Yeremia 18:18;Ezra 7:26);

Dalam PB, kata “nomos” (kata bahasa Yunani) digunakan untukmerujuk kepada seluruh PL (Matius 5:17-18; Lukas 16:17; Titus3:9).

Hal ini menunjukkan bahwa kata “Taurat” pada prinsipnya mengandungpengertian yang amat luas. Namun, dalam buku ini istilah “Taurat”lebih difokuskan kepada pengertian yang mengarah kepada Titahberupa hukum-hukum yang disampaikan Tuhan melalui nabi Musa kepadabangsa Israel, yaitu 10 Hukum Taurat dan 613 penjabarannya yanglebih dikenal dengan istilah “mitzvot”.

Ke-10 Hukum Taurat atau disebut juga Dasa Titah yang dalam Latindisebut sebagai Dekalog (δέκα λόγοι) adalah daftar perintah agamadan moral, yang merupakan perintah Tuhan dan diberikan kepadabangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam

1

Page 2: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

bentuk dua loh batu. Frasa '10 Perintah' tersebut adalahsebagaimana tercantum dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21.

Ke-10 Hukum Taurat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit

di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air dibawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya,sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskankesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dankeempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkankasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Akudan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHANakan memandang bersalah orang yang menyebut namaNya dengansembarangan.

4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akanbekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalahhari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan,engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamulaki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yangdi tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langitdan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh;itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yangdiberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

6. Jangan membunuh.7. Jangan berzinah.8. Jangan mencuri.9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau

hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya ataukeledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.

Jika ditinjau dari obyeknya, kesepuluh Perintah Tuhan tersebut diatas dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a. Hukum-hukum yang mengatur hubungan umat dengan Allah, terdiri

dari hukum ke-1 sampai ke-4.b. Hukum-hukum yang mengatur hubungan antar sesama manusia,

terdiri dari hukum ke-5 sampai ke-10

Selanjutnya, seluruh perintah Allah (mitzvah) yang dicatat dalamkumpulan kitab Taurat berjumlah 613 Mitzvot (bahasa Ibrani: גגג"גtaryag mitzvot). Prinsip-prinsip hukum Alkitab ini seringkali :גגגגגdisebut sebagai "Perintah Allah" (mitzvah, bentuk jamaknya: mitzvot)dan secara keseluruhan disebut sebagai "Hukum Musa" atau "Hukum

Sinai" atau hanya "Hukum" (Torat Mosheh, ההה ;הההה bahasaInggris: "Law of Moses", "Mosaic Law," "Sinaitic Law," atau hanya

2

Page 3: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

"the Law"). Seluruh 613 mitzvot terdiri dari "perintah positif",untuk dilakukan (mitzvot aseh), dan "perintah negatif", untukdilarang dilakukan (mitzvot lo taaseh). Perintah negatif berjumlah365, sedangkan perintah positif berjumlah 248.

Keseluruhan 613 mitzvot dibagi menjadi tiga kategori umum:1. Kategori mitzvot yang disebut "Mishpatim", meliputi perintah-

perintah yang dianggap sudah jelas, misalnya "Jangan membunuh"atau "Jangan mencuri".

2. Kategori mitzvot yang disebut "Edot" ("kesaksian"; "testimonies"),yang merupakan kesaksian dalam cabang-cabang agama Yudaisme,misalnya hari Sabat dikatakan memberi kesaksian pada kisahAllah menciptakan dunia dalam 6 hari dan beristirahat pada hariketujuh serta menguduskannya.

3. Kategori mitzvot yang disebut "Chukim". Perintah-perintah initidak mempunyai alasan yang jelas dan dianggap sebagaimanifestasi murni kehendak Allah.

Adapun 613 Mitzvot tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa Hukum Taurat adalah suatukumpulan hukum, arahan, pengajaran, instruksi, didikan dalam kitabMusa yang merujuk kepada hukum-hukum, kehendak Allah yang tertulisdalam kitab PL, dan firman Tuhan yang digunakan sebagai nasihat-nasihat hikmat dari orang tua dan guru, sebagai proklamasiprofetis-eskatologis dari para nabi, dan sebagai istilah teknisuntuk arahan-arahan dari para imam kepada umat yang awam.

1.2. SUMBER HUKUM TAURAT

Hukum Taurat bersumber dari 5 (lima) Kitab Musa yang seringdisebut sebagai “Pentateukh”. Istilah ini pertama sekali digunakanoleh orang Yahudi berbahasa Yunani di kota Alexandria, yangbermakna "lima kitab", atau sebagai "Hukum", atau "Hukum Musa".Dalam bahasa Yunani Pentateukh ("lima wadah" atau "lima gulungan")tersebut adalah sebagai berikut:

Genesis dalam bahasa Latin atau beresyit (הההההה) dalam bahasaIbrani

Exodus dalam bahasa Latin atau syemot (הההה) dalam bahasaIbrani

Leviticus dalam bahasa Latin atau wayiqra (ההההה) dalam bahasaIbrani

3

Page 4: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Numerii dalam bahasa Latin atau bemidbar (ההההה) dalam bahasaIbrani

Deuteronomium dalam bahasa Latin atau debarim (ההההה) dalambahasa Ibrani

Istilah bahasa Ibrani terhadap 5 (lima) kitab tersebut mengikutifrasa pertama ayat pertama setiap kitab, yaitu:

1. Bereshit (ההה”artinya “Pada Permulaan (הההההההה

2. Shemot (ההההה "artinya “Nama (הה

3. Vayikra (ההההה) artinya "dan Dia memanggil"

4. Bəmidbar (ההההה) artinya "Dalam gurun [tempat]"

5. Devarim (ההההה) artinya "Benda" atau "Kata-kata"

Sedangkan istilah bahasa Inggeris terhadap 5 (lima) kitab tersebutmerupakan terbitan perkataan bahasa Yunani dan menggambarkan temautama setiap kitab:

1. Genesis: "asal muasal"2. Exodus: "berlepas ke sesuatu tempat"3. Leviticus: merujuk kepada suku Lewi dan peraturan berkaitan

kehadiran serta tugas mereka.4. Numbers (Arithmoi): mengandungi rekaman bilangan orang Israel

yang sesat di Sinai dan kemudiannya di kawasan dataran Moab.5. Deuteronomy: "undang-undang kedua," merujuk kepada pengulangan

yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan Musa sebelumkematiannya.

Selanjutnya, istilah dalam bahasa Indonesia terhadap 5 (lima)kitab tersebut merupakan adopsi istilah yang digunakan dalambahasa Inggeris yang menggambarkan tema utama setiap kitab:

Kitab Kejadian Kitab Keluaran Kitab Imamat Kitab Bilangan Kitab Ulangan

1.3. PERBEDAAN PENDAPAT MENGENAI HUKUM TAURAT

4

Page 5: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa kata Ibrani ”הההה“ (baca: torah) diartikan sebagai "Taurat" yang dalam hal ini "HukumTaurat". Torah atau Hukum Taurat pada dasarnya mengandungpengertian bukan hanya sebagai suatu ajaran atau hukum, tetapilebih dari itu yaitu merupakan suatu acuan praktis atau ajarannormatif bagi perilaku manusia khususnya pada waktu itu adalahbangsa Israel.

Hukum Taurat adalah suatu kumpulan hukum, arahan, pengajaran,instruksi, didikan dari Tuhan kepada manusia. Namun, ada sebagianpendapat yang membedakan antara “Hukum Tuhan” dengan “Hukum Musa”.Pendapat ini menjelaskan bahwa “Hukum Tuhan” adalah 10 Hukum dariTuhan yang diberikan kepada Musa di gunung Sinai, sedangkan hukum-hukum yang yang lain seperti hukum yang mengatur tentang makanandan minuman, moral, kutuk, berkat, hari, dan sebagainya disebut“Hukum Musa”. Artinya bahwa ada 2 (dua) jenis Hukum Taurat, yaitu“10 Hukum” sebagai Taurat Tuhan (Mazmur 19:8) dan selebihnyamerupakan “Taurat Musa”.

Adapun perbedaan antara “Hukum Taurat Tuhan” dengan “Hukum TauratMusa” menurut pendapat ini adalah sebagai berikut:

No Hukum Taurat Tuhan Hukum Taurat Musa1 Disebut “Hukum Allah”

(Keluaran 31:18; I Yohanes3:4); “Taurat Tuhan” (Mazmur19:8); “Perintah Allah”(Matius 15:3; Wahyu 14:12)atau “Pengajaran Tuhan”(Yesaya 5:24)

Disebut “Hukum Musa” atau “HukumTaurat Musa” (Kisah Para Rasul13:39; 15:5; I Korintus 9:9; Yosua8:31; Lukas 2:22)

2 Disebut “Hukum yangmemerdekakan orang” (Yakobus2:12)

Disebut hukum yang berisi peraturan-peraturan (Ibrani 9:10)

3 Diucapkan oleh Allah sendiri(Keluaran20:1-17; Ulangan5:22)

Diberikan kepada Musa supayadibacakan kepada bangsa Israel(Imamat 1:1-3; Keluaran 24:3)

4 Disebut “hukum utama”(Yakobus 2:8)

Disebut “ketentuan” (Efesus 2:15;Kolose 2:14)

5 Ditulis oleh Tuhan di atasbatu (Keluaran 31:18; 32:16)

Ditulis oleh Musa pada sebuahgulungan kitab (Ulangan 31:24-26; 2Tawarikh 34:15; 35:12)

6 Dimasukkan / ditempatkan didalam Tabut atau ada didalam Tabut Perjanjian(Keluaran 40:20)

Diletakkan di samping Tabut atau adadi luar Tabut Perjanjian (Ulangan31:26)

7 Dimaksudkan untuk menyatakandosa atau mendefinisikan

Dimaksudkan untuk menyatakan obatbagi dosa, ditambahkan sesudah ada

5

Page 6: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

dosa (Roma 7:7; 3:20; IYohanes 3:4,8; Roma 4:15;Roma 5:13)

dosa (Yohanes 1:29; Ibrani 5:1; 8:4;Galatia 3:19)

8 Menghakimi semua orang(Yakobus 2:10-12;Pengkhotbah 12:13,14)

Mendakwa dan mengancam berat (Kolose2:14)

9 Tidak berat (I Yohanes 5:3) Tidak menghukum seorang pun atautidak menghakimi siapa-siapa (Kolose2:16)

10 Bersifat Rohani (Roma 7:14) Bersifat lahiriah / kedagingan(Ibrani 9:13) atau bersifatmanusiawi (Ibrani 7:16)

11 Membawa berkat / kebahagiaan(Amsal 29:18) danKetenteraman (Mazmur119:165)

Mengandung kutuk (Galatia 27:26;Ulangan 28:15-68; 29:20-21; Galatia3:10)

12 Sempurna (Mazmur 19:8),suci, benar, dan baik(Ulangan 5:22; Roma 7:12)

Dapat berubah (Ibrani 7:12)Hanya sementara karena berlaku hanyasampai kedatangan Yesus Kristus(Kolose 2:14; Matius 27:51; Ibrani8:13; Efesus 2:15)

13 Kekal atau abadi dibentukoleh Injil (Matius 5:17-19;Roma 3:31; Lukas 16:17;Mazmur 19:8; 111:7,8)

Sama sekali tidak membawakesempurnaan (Ibrani 7:18,19) tidakmungkin menyempurnakan (Ibrani 10:1)

Walaupun demikian dalam surat-suratnya, Paulus biasa menyebutsebagai Hukum Taurat saja baik untuk Taurat Tuhan maupun TauratMusa. Taurat Musa berisi peraturan upacara bangsa Israel. Semuakorban-korban dalam upacara bangsa Israel adalah bayangan dariKristus. Korban-korban upacara itu sudah digenapi oleh YesusKristus dan itulah yang dimaksudkan oleh Yesus dalam Matius 5:17-18. Menurut pendapat ini, memperingati kegenapan korban-korban itudilakukan melalui Perjamuan Kudus. Sedangkan Taurat Tuhan tidakdihapuskan dan masih berlaku sampai sekarang.

Lalu, bagaimana dengan umat Kristen saat ini ? Baik Hukum Tauratyang disebut “Hukum Taurat Tuhan” maupun Hukum Taurat yang disebut“Hukum Taurat Musa”, pada prinsipnya semua Hukum Taurat tersebutberasal dari Tuhan sehingga sangatlah wajar apabila Rasul Paulushanya menggunakan istilah Hukum Taurat saja. Selain itu, telahdiketahui bahwa Musa hanyalah perantara / juru bicara Tuhan kepadabangsa Israel untuk menyampaikan hukum-hukumNya sehingga Musatidaklah menghasilkan Hukum Taurat sendiri, tetapi Hukum TauratTuhanlah yang disampaikannya. Dengan demikian, maka tidak perlumembedakan keduanya dalam arti Hukum Taurat hanyalah satu yaituHukum Taurat yang diberikan Tuhan kepada manusia.

6

Page 7: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

1.4. PERANAN HUKUM TAURAT

Hukum Taurat pada dasarnya merupakan hukum moral yaitu suatu hukumyang membahas peraturan-peraturan Allah untuk hidup kudus(Keluaran 20:1-17). Selain itu Hukum Taurat juga merupakan hukumperdata karena sebagian isinya adalah membahas kehidupan hukum dansosial Israel sebagai bangsa (Keluaran 21:1-23:33). Hukum Tauratjuga merupakan hukum tata ibadah karena di dalamnya mengandung jugabagaimana bentuk dan upacara penyembahan Israel kepada Tuhantermasuk sistem persembahan korban (Keluaran 24:12-31:18).

Sejalan dengan hal tersebut, Hukum Taurat juga dapat dibedakandalam 3 (tiga) kelompok, yaitu:

1. Hukum Moral (Moral Law)Moral Law atau hukum moral adalah menjadi bagian dari hukumkodrati, hukum yang menjadi bagian dari kodrat manusia,sehingga Rasul Paulus mengatakan “Sebab dengan itu merekamenunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suarahati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau salingmembela” (Roma 2:15).

2. Hukum Seremonial (Ceremonial law)Hukum ini merupakan ekspresi untuk memisahkan sesuatu yangsakral dari yang duniawi yang juga berdasarkan prinsip hukumkodrat, seperti: hukum persembahan, tentang kesakralan, prosespenyucian untuk persembahan, tentang makanan, pakaian, sikap,dan lain-lain.

3. Hukum Yudisial (Judicial Law)Ini adalah merupakan suatu ketentuan yang menetapkan hukuman(sangsi) sehingga peraturan dapat dijalankan dengan baik. Olehkarena itu, maka peraturan ini sangat rinci, terutama untukmengatur hubungan dengan sesama, seperti: peraturan untukpenguasa, bagaimana memperlakukan orang asing, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, ada beberapa sifat dan fungsi Hukum Taurat yangmenjadi kegunaan dari Hukum Taurat itu sendiri, yaitu: 1. Hukum Taurat diberikan dalam hubungan perjanjian yang dibuat

oleh Allah dengan umat-Nya, berisi ketentuan-ketentuanperjanjian yang harus ditaati. Orang Israel secara formalmenerima kewajiban-kewajiban perjanjian ini (Keluaran 24:1-8).

2. Ketaatan Israel kepada Hukum Taurat berlandaskan padakemurahan Allah yang menyelamatkan dan memerdekakan (Keluaran19:4). Hukum Taurat diberikan setelah bangsa Israeldimerdekakan dari perbudakan bangsa Mesir (Keluaran 20:2), dan

7

Page 8: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

sementara mereka hidup sebagai “perantau” di bumi oleh kasihkarunia Allah (Keluaran 19:4).

3. Hukum Taurat merupakan pernyataan kehendak Allah mengenaiperilaku umat-Nya (Keluaran 19:4-6; 20:1-17; 21:1-24:8) danmenentukan persembahan darah untuk mengadakan pendamaiankarena dosa mereka (Imamat 1:5; 16:33). Hukum Taurat tidakdirencanakan sebagai suatu sarana untuk memperoleh keselamatankarena umat yang diberikan Hukum Taurat sudah berada dalamhubungan yang selamat dengan Allah (Keluaran 20:2).Sebaliknya, melalui Hukum Taurat mereka mengetahui apa yangdikehendaki Allah dalam pola kehidupan mereka. Orang Israeldiharapkan untuk mentaati Hukum Taurat oleh kasih karuniaAllah supaya memelihara dan merayakan hubungan iman dengan-Nya(Ulangan 28:1-2; 30:15-20).

4. Kepercayaan kepada Allah dan Firman-Nya (Kejadian 15:6) dankasih yang mendalam terhadap Dia (Ulangan 6:5) menjadilandasan untuk mentaati Hukum Taurat.

5. Hukum Taurat menekankan kebenaran abadi bahwa ketaatan kepadaAllah dari hati yang penuh kasih (Kejadian 2:9; Ulangan 6:5)akan menghasilkan kehidupan berlimpah-limpah dan berkat-berkatyang berharga dari Tuhan (Ulangan 4:1,40; 5:33; 8:1; Mazmur119:45; Roma 8:13; 1 Yohanes 1:7; Kejadian 2:16).

6. Hukum Taurat mengungkapkan sifat dan sikap Allah, yaitu kasih,kebaikan, keadilan, dan kebencian-Nya akan dosa. Orang Israelyang percaya diharapkan untuk mentaati Hukum Taurat karenamereka telah diciptakan menurut gambar-Nya (Imamat 19:2).

7. Keselamatan tidak pernah dilandaskan pada kesempurnaan dalammentaati Hukum Taurat.

8. Hukum Taurat bertindak sebagai pengawal umat Allah sampaiKristus datang (Galatia 3:22-26). Perjanjian yang lama kinisudah diganti dengan perjanjian yang baru; di dalamnya Allahtelah menyingkapkan seluruh rencana keselamatan-Nya melaluiYesus Kristus (Roma 3:24-26; Galatia 3:19).

9. Hukum Taurat diberikan oleh Allah dan ditambahkan kepada janji"karena pelanggaran-pelanggaran" (Galatia 3:19); yaitu, hukumdirencanakan dengan maksud (a) mengatur tingkah laku, (b)menegaskan apa dosa itu, (c) menunjukkan kepada Israelkecenderungan mereka untuk melanggar kehendak Allah danmelakukan kejahatan, dan (d) membangkitkan kesadaran merekaakan perlunya pengampunan, kasih karunia, dan penebusan Allah(Roma 3:20; 5:20; 8:2).

Selain itu, melakukan hukum taurat bertujuan agar manusia dapatberhasil dan beruntung dalam perjalanan hidupnya. Dalam kitabYosua 1:8, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapirenungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan

8

Page 9: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasildan engkau akan beruntung”.

Ada beberapa prinsip dasar dalam melakukan Hukum Taurat, yaitu:

Melakukan Hukum Taurat tidak boleh sebagian-sebagian. ”Sebabbarangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” (Yakobus 2:10).

Pelanggaran Hukum Taurat adalah dosa.“Setiap orang yang berbuat dosa,melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” (IYohanes 3:4).

Upah pelanggaran Hukum Taurat adalah maut dan Hidup Kekalmerupakan Karunia Allah. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allahialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)

Hal ini berarti bahwa pelanggaran terhadap Hukum Taurat berakibatsangat fatal. Semua manusia telah berbuat dosa dan oleh sebab itusemua manusia seyogianya telah binasa. Namun oleh kasih karuniayang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, maka manusia mendapatkeselamatan. Hal ini berarti juga bahwa Hukum Taurat dimaksudkanagar manusia menyadari bahwa mereka tidak mampu melakukan HukumTaurat hanya dengan usaha manusia itu sendiri. “Tetapi kita tahu, bahwasegala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yanghidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuhke bawah hukuman Allah.” (Roma 3:19).

Tuhan sangat murka akan dosa. Itulah sebabnya maksud hukum Tauratagar manusia datang kepada Tuhan. Hukum menunjuk kepada Kristus,mengapa ? Karena di depan Hukum Taurat kita langsung merasa,langsung tahu, tidak mampu, sehingga kita memerlukan Kristus.Hukum tak punya kuasa untuk mengampuni pelanggar. Hukum sebagaicermin untuk menunjukan bahwa kita berdosa. Hukum Taurat bertindakbagaikan cermin. Suatu cermin tidaklah memperbanyak noda yang adapada pakaian, namun menyatakan noda itu dengan lebih jelassehingga lebih banyak lagi yang dapat dilihat dengan mata. Suatucermin tidak digunakan untuk membersihkan noda di wajah, namunmemberi tahu kalau ada noda untuk dibersihkan.

Dengan demikian, maka Hukum Taurat berfungsi sebagai dasarpemerintahan Tuhan (Mazmur 89 : 15), dasar untuk menghakimi(Yakobus 2 : 12 dan 1 Yohanes 5: 3), sebagai cermin dosa (Roma3:20, Rom 4:15 dan Rom 7:7), Penuntun (Galatia 3:24), menghasilkankutuk (Galatia 3:13), dan penuntun sampai Kristus datang (Galatia3:24). Hukum taurat bukan sebagai jalan untuk mendapatkankeselamatan (Galatia 3:15-18),

9

Page 10: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Selain itu Hukum Taurat menunjukkan bahwa dosa bukan saja  bagiandari kondisi alamiah manusia, tetapi merupakan sebuah pelanggaranhukum Allah (Roma 3;20; 5:13,20; 7:7,8,13). Itulah sebabnyamengapa Paulus mengatakan, “Di mana tidak ada Hukum Taurat, di situ tidak adajuga pelanggaran.” (Roma 4:15).

BAB II

AJARAN TUHAN YESUS TENTANG HUKUM TAURAT

10

Page 11: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

2.1. YESUS DAN HUKUM TAURAT

Mengenai Yesus dan Hukum Taurat, dapat kita peroleh dari kitabMatius 5:17-48 dengan ayat paralel terdapat dalam kitab Lukas6:27-36.

(17) Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukumTaurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkanuntuk menggenapinya. (18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selamabelum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakandari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (19) Karena itu siapa yangmeniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, danmengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yangpaling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan danmengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempatyang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidupkeagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat danorang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam KerajaanSorga.

(21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita:Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. (22) Tetapi Aku berkatakepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapayang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agamadan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

(23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbahdan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadapengkau, (24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilahberdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkanpersembahanmu itu.

(25) Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-samadengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkaukepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya danengkau dilemparkan ke dalam penjara. (26) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnyaengkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampailunas.

(27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. (28) Tetapi Aku berkatakepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (29) Maka jika matamu yang kananmenyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jikasatu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkanke dalam neraka. (30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau,penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggotatubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

(31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberisurat cerai kepadanya. (32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yangmenceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dansiapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

(33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita:Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. (34)Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit,

11

Page 12: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

karena langit adalah takhta Allah, (35) maupun demi bumi, karena bumi adalahtumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota RajaBesar; (36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidakberkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. (37) Jika ya,hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yanglebih dari pada itu berasal dari si jahat.

(38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (39)Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahatkepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah jugakepadanya pipi kirimu. (40) Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkaukarena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. (41) Dan siapapun yangmemaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.(42) Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orangyang mau meminjam dari padamu.

(43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilahmusuhmu. (44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalahbagi mereka yang menganiaya kamu. (45) Karena dengan demikianlah kamumenjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orangyang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar danorang yang tidak benar. (46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu,apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? (47) Danapabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakahlebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenalAllahpun berbuat demikian? (48) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama sepertiBapamu yang di sorga adalah sempurna."

Dalam nats tersebut di atas, Tuhan Yesus secara tegas mengatakanbahwa kedatanganNya bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat dankitab para nabi tetapi justru untuk menggenapinya. Hal ini perludicermati secara mendalam karena sebagian pendapat mengatakanbahwa dengan iman kepada Tuhan Yesus Kristus maka hukum Taurattidak berlaku lagi. Bahkan akhir-akhir ini sudah ada sebagiangereja yang ‘mengabaikan’ hukum Taurat dengan mengatakan bahwahukum Taurat hanya berlaku bagi orang Yahudi dan merupakan bagianterpenting dari agama Yahudi. Pendapat demikian sangatlahmenyesatkan karena Tuhan Yesus sendiri sebagai Imam Besar danJuruselamat dunia menegaskan bahwa kedatanganNya bukan untukmeniadakan hukum Taurat. Bahkan secara tegas Tuhan Yesusmengatakan bahwa “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satuiota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanyaterjadi”. Ini menunjukkan bahwa hukum Taurat berlaku terus sampaisemuanya tergenapi, dan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini adalahmerupakan penggenapan hukum Taurat.

Ada hubungan antara "iota" (ιωτα, baca:iôta) dengan “semuanyaterjadi”. Ia berkata "satu iota-pun tidak akan dibatalkan sebelumsemuanya terjadi", Maksud dari "semuanya terjadi" ini adalahberkaitan dengan hal-hal yang akan segera digenapi oleh TuhanYesus Kristus, yaitu kematianNya dan kebangkitanNya yang dengan

12

Page 13: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

sendirinya akan menggenapi Hukum Taurat. Kata "ditiadakan" yang dalambahasa Yunani “παρελθη” (baca:parelthê) dari kata “παρερχομαι”(baca: parerkhomai) adalah kata yang sama dengan lenyap. Kata"semuanya terjadi" dalam bahasa Yunani "γενηται” (baca: genêtai)berasal dari kata “γινομαι” (baca: ginomai) suatu kata yangsering dipergunakan oleh Matius untuk sesuatu yang terjadi sebagaipenggenapan nubuat.

Tidak ada seorangpun yang boleh meniadakan salah satu hukum Tauratsekalipun yang paling kecil. Justru Tuhan Yesus mengatakan bahwa“Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahliTaurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalamKerajaan Sorga”. Mengapa demikian ? Karena para ahli-ahli Taurat danorang Farisi dalam melakukan hukum Taurat sudah melenceng daritujuan pemberian hukum Taurat itu sendiri. Ketika Tuhan Yesusmembandingkan hukum Taurat  pada murid Tuhan sejati dengan paraahli Taurat sesungguhnya Ia hendak menunjukkan bahwa para ahliTaurat melakukannya melakukan hukum Taurat hanya sebatasformalitas. Itu membuat hukum Taurat begitu kelihatan kaku, tidakmenyentuh kehidupan manusia. Seharusnya hukum Taurat menghidupkandan menumbuhkan kesadaran penuh akan keilahian dalam hidup setiapanak Tuhan. Kesempurnaan Yesus justru karena Ia melakukan hukumTaurat dalam kehidupanNya.

Jadi, dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa secara jelas TuhanYesus Kristus menyampaikan pernyataan bahwa: (1) Ajaran yangdisampaikanNya tidak bertentangan dengan hukum Taurat, (2)AjaranNya tidak akan mengubah sedikitpun dari hukum Taurat (3)Adanya peringatan bagi orang yang mengabaikan hukum Taurat sekecilapapun (4) Yesus mengajarkan kepada para pengikutnya agarmelaksanakan hukum Taurat lebih benar dibandingkan ahli-ahliTaurat dan kaum Farisi.

Lalu apa yang dimaksud dengan 'menggenapi' hukum Taurat? Apabilahukum Taurat bersifat perbuatan lahiriah dan dimengerti secaraharafiah, maka hukum kasih bersifat rohaniah dan tertulis dalamhati seseorang dan bukan diukur dengan ritual yang kelihatan diluarnya tetapi lebih karena motivasi dalam hati. Yesus pernahmengecam para ahli Taurat ketika ada pertanyaan yang ditujukankepadaNya: "mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek-moyang kita?Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." Tetapi jawab Yesus kepada mereka:"mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek-moyangmu?"(Matius 15:2-3). Menggenapi berarti membuka selubung Taurat yangselama ini membuat para pengikutnya tidak bisa melihat maknasebenarnya dari hukum itu. Jadi menggenapi bukan meniadakan tetapimengembalikan kepada pengertian hakiki hukum yang sebenarnya.

13

Page 14: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Mengutip surat Yesaya, Yesus bersabda: "Bangsa ini memuliakan Akudengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadahkepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. PerintahAllah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." (Markus 7:6-8).

Kalau diperhatikan ajaran Tuhan Yesus sebagaimana dalam natstersebut di atas, dapat diketahui bahwa ajaranNya tersebutmemiliki pola penyampaian yang sama, yaitu pertama disebutkan apabunyi hukum Tauratnya, lalu Tuhan Yesus menyampaikan ajarannyayang menyentuh aspek rohani. Ketika Yesus menyebut aturanmembunuh, beliau melanjutkannya dengan kata marah, ketika TuhanYesus menyampaikan hukum berzinah, dilanjutkan dengan ajaran nafsuyang bersemayam dalam hati, ketika beliau menyatakan hukum mataganti mata dilanjutkan dengan ajaran tentang kasih, juga suatuyang terkait erat dengan rohani. Itulah yang dimaksud Tuhan Yesusdengan kata “menggenapi hukum Taurat”, selain kedatanganNyasendiri merupakan “kegenapan dari hukum Taurat”. Secara awam, bisadijelaskan kata “menggenapi” tersebut: apabila ingin menggenapiangka sembilan menjadi sepuluh, maka dalam angka sembilan tersebutditambahkan satu angka, sehingga genap menjadi sepuluh, dimanadalam angka sepuluh tersebut terdapat unsur angka sembilan. Jadi,apabila Tuhan Yesus menyatakan menggenapi hukum Taurat, artinyasemua aturan hukum Taurat tetap dijalankan dan “ditambah” denganunsur keimanan bahwa pelaksanaan hukum tersebut semata-mata atasdasar kepatuhan kepada Tuhan, sesuatu yang tidak dilakukan olehahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada waktu itu.

Salah satu isi hukum Taurat adalah “jangan membunuh”. Tuhan Yesusmengatakan bahwa “Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agamadan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala”.Artinya bahwa “membunuh” bukan hanya mengandung pengertian“membunuh secara harafiah”, tetapi tindakan marah, mengatakankafir dan jahil kepada sesama manusia sama dengan membunuh.Pengertian seperti inilah yang merupakan esensi dari hukumTaurat.

Dalam nats ini juga Tuhan Yesus menegaskan bahwa sebelum manusiaberdamai dengan Allah, harus terlebih dahulu berdamai dengansesama manusia. Hal ini sejalan dengan doa yang pernahdiajarkanNya “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami jugamengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12; Lukas 11:4a)

Mengenai hukum Taurat yang mengatakan “jangan berzinah”,pengertiannya lebih diperjelas dengan ungkapan Tuhan Yesus, “Setiaporang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengandia di dalam hatinya”.

14

Page 15: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Tentang perceraian yang dalam hukum Taurat ‘seperti’ diperbolehkanmenurut pandangan para ahli Taurat dan orang Farisi asalkandiberikan surat cerai, Tuhan Yesus menegaskan bahwa “setiap orangyang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dansiapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah”.

Tentang bersumpah yang dalam hukum Taurat ‘seperti’ diperbolehkanasalkan sumpah itu bukanlah sumpah palsu, Tuhan Yesus menegaskanbahwa “Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhtaAllah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demiYerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkaubersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan ataumenghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”.

Tentang pembalasan perbuatan jahat sesama, Tuhan Yesus menegaskanbahwa “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkansiapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dankepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satumil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang memintakepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu”.

Bahkan lebih dari itu, Tuhan Yesus mengatakan: “Kasihilah musuhmu danberdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamumenjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yangjahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orangyang tidak benar”.

Itulah beberapa hal ajaran Tuhan Yesus yang berkaitan dengan hukumTaurat. Lalu, dengan dasar apakah orang beriman ‘mengabaikan’hukum Taurat. Bukankah Tuhan Yesus sendiri menegaskan bahwakedatanganNya bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat tetapi justrumenggenapinya ? Dalam ajaranNya justru Tuhan Yesus meluruskan danbahkan memperdalam makna setiap ‘perintah’ dalam hukum Taurat.Hukum Taurat yang sebelumnya dimaknai secara harafiah, justrudalam ajaranNya Tuhan Yesus memberikan ‘makna sebenarnya’ atauesensi dari hukum Taurat itu sendiri.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa ajaran Tuhan Yesus tidaklahbertentangan dengan hukum Taurat. Bahkan kedatanganNya bukan untukmeniadakan hukum Taurat sebab hukum Taurat itu barulah tidakberlaku apabila (a). Langit dan bumi ini sudah lenyap dan (b).Semuanya sudah terjadi atau digenapi.

15

Page 16: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

2.2. PENGAJARAN SESAT

Mengenai Pengajaran Sesat, dapat dilihat dalam kitab Matius 7:15-23 yang paralel dengan Lukas 11:9-13:

(15) Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu denganmenyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.(16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buahanggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiappohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baikmenghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itumenghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itumenghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkanbuah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalahkamu akan mengenal mereka.

(21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk kedalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang disorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, danmengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akanberterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Nats ini menegaskan bahwa bukan setiap orang yang berseru kepadaTuhan yang akan masuk ke dalam kerajaan Surga tetapi setiap orangyang melakukan kehendak Allah. Dari “buahnyalah” seseorang itudiketahui apakah memang orang tersebut dikategorikan orang percayaatau tidak. Dari tindakan dan perbuatan melakukan kehendak Allahseseorang dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Apa itu kehendakAllah ? Kehendak Allah dapat diketahui dari segala yang telahdifirmankanNya kepada manusia termasuk hukum Taurat.

2.3. HAL BERPUASA

Mengenai Puasa, dapat dilihat dalam kitab Matius 9:14-17 yangparalel dengan Markus 2:18-22 dan Lukas 5:33-39 sebagai berikut:

(14) Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata:"Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" (15)Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-lakiberdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datangmempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.(16) Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yangtua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makinbesarlah koyaknya. (17) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalamkantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehinggaanggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpanorang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

16

Page 17: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Dalam nats tersebut di atas Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwaPuasa tidak berlaku lagi. Tetapi selama Dia masih bersama-samadengan murid-muridNya puasa tidaklah diperlukan. Hanya saja,setelah Dia tidak bersama-sama lagi dengan mereka barulah puasadijalankan. Hal ini dapat diartikan bahwa pada prinsipnya Puasaditujukan kepada Allah dan bukan sebagai kegiatan formalitas ataulegalitas status keagamaan apalagi agar dilihat oleh orang lain.Tuhan Yesus dalam berbagai kesempatan mengatakan agar apabilamelakukan puasa janganlah ada orang yang tahu, karena puasabukanlah untuk ditunjukkan kepada manusia tetapi puasaberorientasi kepada Allah. Jadi, untuk apa para murid melakukanpuasa yang berorientasi kepada Tuhan sementara Tuhan sendiri masihbersama-sama dengan mereka? Bukankah apabila seseorang menambalkansecarik kain yang belum susut pada baju yang tua, maka kainpenambal itu akan mencabik baju itu sehingga semakin besarkoyaknya atau anggur yang baru apabila diisikan ke dalam kantongkulit yang tua maka kantong itu akan koyak sehingga anggur ituterbuang dan kantong itupun hancur ?

Jadi, bagi orang Kristen puasa tetap berlaku dengan syarat mukatidak muram seperti orang munafik supaya kelihatan bahwa merekasedang berpuasa. Apabila hal itu dilakukan maka mereka sudahmendapat upah dengan mendapat pujian dari orang yang melihat ataupaling tidak orang lain mengetahui dan mengakui bahwa orangtersebut sedang menjalankan ibadah puasa, itulah upahnya. Tetapiapabila melakukan puasa tidak diketahui oleh orang lain maka Allahyang berada di tempat tersembunyi akan melihatnya dan upah puasaitu akan diberikanNya.

2.4. HARI SABAT

2.4.1.MURID YESUS MEMETIK GANDUM PADA HARI SABAT

Mengenai Hari Sabat dapat dilihat dalam kitab Matius 12:1-8 yangparalel dengan Markus 2:23-28 dan Lukas 6:1-5 sebagai berikut:

(1) Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karenalapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. (2) Melihat itu,berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuatsesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." (3) Tetapi jawab Yesus kepadamereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yangmengikutinya lapar, (4) bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimanamereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun olehmereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? (5) Atau tidakkah kamu bacadalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukumSabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? (6) Aku berkata kepadamu: Di siniada yang melebihi Bait Allah. (7) Jika memang kamu mengerti maksud firman ini:

17

Page 18: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidakmenghukum orang yang tidak bersalah. (8) Karena Anak Manusia adalah Tuhanatas hari Sabat."

Nats di atas merupakan jawaban Tuhan Yesus terhadap sikap orang-orang Farisi yang mempertanyakan mengapa murid-murid Tuhan Yesusdiperbolehkan memetik bulir gandum pada hari Sabat. Dalam natstersebut, ada 2 (dua) analog yang disampaikan Tuhan Yesus yaituapa yang dilakukan Daud dan apa yang dilakukan imam-imam di BaitAllah pada hari Sabat.

Daud pada saat sampai ke Nob kepada Ahimelekh seorang imam,meminta makanan. Tetapi saat itu tidak ada roti biasa, yang adahanyalah roti kudus yang biasa diangkat orang dari hadapan Tuhanpada setiap hari sabat, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruhlagi roti baru. Dalam keadaan ‘insidensial’ seperti itu, Ahimelekhmemberikan roti itu kepada Daud beserta pengikutnya. Padahal hanyaketurunan Harun atau para imam-imamlah yang boleh makan roti itu.

Demikian juga para iman setiap hari Sabat melakukan kegiatanberupa pengolahan dua ekor domba berumur setahun yang tidakbercela, dan dua persepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korbansajian serta dengan korban curahannya.

Jawaban Tuhan Yesus itu menunjukkan bahwa menguduskan hari Sabatbukan berarti tidak boleh melakukan kegiatan apapun sebagaimanayang dipercayai oleh orang-orang Farisi. Murid-murid Tuhan Yesusmemetik bulir gandum pada hari Sabat karena mereka lapar.Pengudusan hari Sabat yang dilakukan orang-orang Farisi lebihcenderung bersifat kaku dalam pelaksanaannya, di lain pihak tanpamereka sadari, para imam tetap bekerja pada hari Sabat dalam halmenyiapkan korban sajian bagi Tuhan.

Hal lain yang lebih penting adalah bahwa analog yang disampaikanoleh Tuhan Yesus dalam nats tersebut di atas berkaitan dengankorban persembahan manusia kepada Tuhan yang merupakan upayamanusia untuk berdamai dengan Tuhan. Di lain pihak, Tuhan Yesussendiri adalah korban yang telah dipersiapkan Allah untuk menebusdosa manusia dan menjadi “jalan satu-satunya” untuk berdamaidengan Allah. Maka pada ayat berikutnya Tuhan Yesus menegaskanbahwa Ia melebihi Bait Allah dan Dia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Jika demikian, maka jelaslah bahwa pola pikir orang-orang Farisiselama ini mengenai persembahan korban setiap hari Sabat sebagaijalan untuk berdamai dengan Allah haruslah berubah. Menerima TuhanYesus sebagai Juruselamat dan Penebus merupakan hal yang barusehingga tidak diperlukan lagi korban persembahan yang dilakukan

18

Page 19: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

setiap hari Sabat di Bait Allah. Selain itu, menguduskan hariSabat bukan berarti tidak diperbolehkan melakukan tindakan apapun.Melakukan tindakan yang ditujukan kepada Tuhan, berbuat baik,melakukan tindakan yang bersifat ‘insidensial’ tidaklahbertentangan dengan hukum Taurat mengenai pengudusan hari Sabat.

2.4.2.YESUS MENYEMBUHKAN ORANG PADA HARI SABAT

Mengenai Hari Sabat juga dapat dilihat dalam kitab Matius 12:9-15a

yang paralel dengan Markus 3:1-6 dan Lukas 6:6-11 sebagai berikut:

(9) Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka. (10) Di situada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya:"Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supayadapat mempersalahkan Dia. (11) Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorangdari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalamlobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?(12) Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu bolehberbuat baik pada hari Sabat." (13) Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlahtanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadisehat seperti tangannya yang lain. (14) Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu danbersekongkol untuk membunuh Dia. (15a). Tetapi Yesus mengetahui maksud merekalalu menyingkir dari sana.

Nats tersebut di atas semakin mempertegas ajaran Tuhan Yesusmengenai hari Sabat. “Boleh berbuat baik pada hari Sabat”, demikianjawaban Tuhan Yesus ketika dipertanyakan kepadaNya apakah bolehmenyembuhkan orang pada hari Sabat.

2.5. PERINTAH ALLAH DAN ADAT ISTIADAT YAHUDI

Mengenai Perintah Allah dan Adat Istiadat Yahudi dapat dilihatdalam kitab Matius 15:1-20 yang paralel dengan Markus 7:1-23sebagai berikut:

(1) Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalemkepada Yesus dan berkata: (2) Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadatnenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan. (3) Tetapijawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demiadat istiadat nenek moyangmu? (4) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu danibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. (5)Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya:Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudahdigunakan untuk persembahan kepada Allah, (6) orang itu tidak wajib lagimenghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakantidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. (7) Hai orang-orang munafik! Benarlahnubuat Yesaya tentang kamu:

(8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauhdari pada-Ku.

19

Page 20: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

(9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yangmereka ajarkan ialah perintah manusia." (10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: (11)

Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang,melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.

(12) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahubahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"(13) Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorgaakan dicabut dengan akar-akarnya. (14) Biarkanlah mereka itu. Mereka orang butayang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanyajatuh ke dalam lobang."

(15) Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepadakami." (16) Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? (17) Tidaktahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalamperut lalu dibuang di jamban? (18) Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal darihati dan itulah yang menajiskan orang. (19) Karena dari hati timbul segala pikiranjahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.(20) Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidakdibasuh tidak menajiskan orang."

Nats di atas merupakan dialog antara Tuhan Yesus dengan orangFarisi dan ahli Taurat karena murid-murid Tuhan Yesus tidakmembasuh tangan sebelum makan. Dalam dialog tersebut secara jelasterungkap bahwa orang Yahudi telah melanggar perintah Tuhan demiadat istiadat nenek moyang mereka. Orang Yahudi lebih mengutamakanadat istiadat yang merupakan ajaran manusia daripada perintahTuhan.

Pada awalnya hukum Taurat merupakan nafas Perjanjian Lama yangditerima oleh Musa dan diberitakan oleh para nabi yang ditujukankepada bangsa Israel / Yahudi. Namun, bagi umat Israel / Yahudi,hukum itu berangsur-angsur membeku menjadi ritual kaku yang bukanmelayani Tuhan tetapi melayani kepentingan manusia dan menjadiadat istiadat manusia. Tuhan Yesus berfirman: "Mengapa kamupunmelanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?” Di lain pihak,kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini adalah untuk memerdekakanmanusia dari kutukan hukum Taurat dan membawa manusia kepadapenggenapan hukum Taurat dalam bentuk Injil. Injil Anugerah tidakmenggantikan hukum Taurat, tetapi menggenapi hukum Taurat denganmemberi pengertian yang lebih mendalam lagi sehingga terjadikepenuhan dalam hubungan iman umat dengan Tuhannya.

Selain itu dalam nats di atas Tuhan Yesus menegaskan bahwa “bukanyang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut,itulah yang menajiskan orang” Apa yang keluar dari mulut berasal darihati sementara dari hati timbul segala pikiran jahat dan itulahyang menajiskan orang. Dalam hal ini, Tuhan Yesus lebih menekankanpada aspek kesesuaian hati, perkataan dan perbuatan.

20

Page 21: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

2.6. ORANG MUDA YANG KAYA

Mengenai Orang Muda yang Kaya dapat dilihat dalam kitab Matius19:16-26 yang paralel dengan Markus 10:17-27 dan Lukas 18:18-27sebagai berikut:

(16) Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baikapakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (17) JawabYesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik?Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilahsegala perintah Allah." (18) Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" KataYesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkansaksi dusta, (19) hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusiaseperti dirimu sendiri." (20) Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telahkuturuti, apa lagi yang masih kurang?" (21) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkauhendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepadaorang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudiandatanglah ke mari dan ikutlah Aku." (22) Ketika orang muda itu mendengarperkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

(23) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu,sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam KerajaanSorga. (24) Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masukmelalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (25)Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jikademikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" (26) Yesus memandang mereka danberkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatumungkin."

Nats di atas berkaitan dengan perbuatan apa yang dilakukan untukmemperoleh hidup yang kekal. Tuhan Yesus secara tegas mengatakanbahwa “jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."Walaupun demikian, mentaati segala hukum Taurat seperti yang sudahdilakukan oleh orang tersebut tidaklah cukup. Untuk menjadi lebihsempurna maka harus meninggalkan segala hal yang bersifat duniawi– harta di surga lebih penting daripada harta di dunia – danmengikut Tuhan Yesus.

2.7. HUKUM YANG TERUTAMA

Mengenai Hukum yang Terutama dapat dilihat dalam kitab Matius22:34-40 yang paralel dengan Markus 12:28-34 dan Lukas 10:25-28sebagai berikut:

(34) Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka (35) dan seorang dari mereka,seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: (36) Guru, hukum manakah yangterutama dalam hukum Taurat? (37) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan,

21

Page 22: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenapakal budimu. (38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. (39) Dan hukumyang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia sepertidirimu sendiri. (40) Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dankitab para nabi."

Nats di atas merupakan nats fenomenal mengenai ajaran Tuhan Yesustentang hukum Taurat. Ajaran Tuhan Yesus mengenai hukum Tauratadalah bahwa Kasih merupakan inti dari seluruh hukum Taurat dankitab para nabi. Ada 2 (dua) hukum Kasih yang diajarkan TuhanYesus, yaitu:

1. Mengasihi Tuhan, Allah, dengan segenap hati dan dengan segenapjiwa dan dengan segenap akal budi

2. Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri

2.8. YESUS MENGECAM AHLI-AHLI TAURAT DAN ORANG-ORANG FARISI

Mengenai Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisidapat dilihat dalam kitab Matius 23:1-36 yang paralel denganMarkus 12:38-40 dan Lukas 11:37-54, 20:45-47 sebagai berikut:

(1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya,kata-Nya: (2) Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.(3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkankepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karenamereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidakmau menyentuhnya. (5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksudsupaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbaiyang panjang; (6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan ditempat terdepan di rumah ibadat; (7) mereka suka menerima penghormatan dipasar dan suka dipanggil Rabi. (8) Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi;karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. (9) Dan janganlahkamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Diayang di sorga. (10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satuPemimpinmu, yaitu Mesias. (11) Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah iamenjadi pelayanmu. (12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkandan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

(13) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamuorang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depanorang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yangberusaha untuk masuk.

(14) (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamuorang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamumengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pastiakan menerima hukuman yang lebih berat.)

(15) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamuorang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan,untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia

22

Page 23: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari padakamu sendiri.

(16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpahdemi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci,sumpah itu mengikat. (17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta,apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? (18)Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demipersembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. (19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yangmenguduskan persembahan itu? (20) Karena itu barangsiapa bersumpah demimezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak diatasnya. (21) Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi BaitSuci dan juga demi Dia, yang diam di situ. (22) Dan barangsiapa bersumpah demisorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam diatasnya.

(23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamuorang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamubayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilandan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangandiabaikan. (24) Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan daridalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.

(25) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamuorang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya,tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. (26) Hai orang Farisi yangbuta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya jugaakan bersih.

(27) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamuorang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yangsebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuhtulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. (28) Demikian jugalah kamu, di sebelahluar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuhkemunafikan dan kedurjanaan.

(29) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamuorang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi danmemperindah tugu orang-orang saleh (30) dan berkata: Jika kami hidup di zamannenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhannabi-nabi itu. (31) Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamusendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. (32) Jadi, penuhilahjuga takaran nenek moyangmu! (33) Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ularbeludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukumanneraka? (34) Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orangbijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dankamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamuaniaya dari kota ke kota, (35) supaya kamu menanggung akibat penumpahan darahorang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepadaZakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah.(36) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggungangkatan ini!"

Ada beberapa poin penting yang disampaikan Tuhan Yesus kepadamurid-muridnya dalam nats tersebut di atas, antara lain bahwapara murid Tuhan Yesus harus menuruti dan melakukan segala sesuatu

23

Page 24: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

yang diajarkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tetapitidak menuruti perbuatan-perbuatan mereka. Pernyataan inidisampaikan kepada murid-muridnya karena ahli-ahli Taurat danorang Farisi mengajarkan hal yang baik tetapi tidak melakukannya.Semua pekerjaan yang ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisilakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.

Dengan kata lain bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisiadalah orang yang menjalankan hukum Taurat bukan demi keimaman,bukan dengan hati yang benar-benar tunduk kepada Tuhan melainkanuntuk kepentingan keuntungan pribadi, banyak kalimat perumpamaanTuhan Yesus yang menggambarkan hal ini. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi merekasendiri tidak mau menyentuhnya, semua pekerjaan yang merekalakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang, mereka suka menerimapenghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Semua pernyataanTuhan Yesus tersebut menggambarkan sekalipun ritual peribadatandan aturan hukum Taurat dilaksanakan, tapi ajaran tersebutdilakukan untuk kepentingan mereka sendiri.

Berdasarkan hal tersebut, Tuhan Yesus mengajarkan kepada parapengikutnya agar hidup keagamaanya lebih benar yang berarti bahwatetap menjalankan hukum Taurat namun dengan dasar keimanan dankepatuhan kepada Tuhan, bukan demi mendapat penghormatan dariorang lain, demi keuntungan pribadi atau karena kemunafikan.

Selain itu ada beberapa kecaman yang disampaikan Tuhan Yesuskepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena kemunafikanmereka, yaitu: mengabaikan yang terpenting dari hukum Taurat,yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Kesalahan oranglain sekecil apapun mereka tahu tetapi kesalahan mereka sebesarapapun tidak mereka ketahui; lebih mementingkan kebersihan secaralahiriah daripada secara batiniah, padahal apabila batiniah sudahbersih maka lahiriah juga akan bersih, secara lahiriah merekatampak benar di mata orang tetapi dalam hatinya penuh kemunafikandan kedurjanaan, membangun makam nabi-nabi dan memperindah tuguorang-orang saleh yang telah dibunuh oleh nenek moyang mereka.Mereka tidak akan luput dari hukuman neraka karena nenek moyangmereka telah membunuh nabi-nabi dan orang-orang saleh.

2.9. KESIMPULAN MENGENAI AJARAN YESUS TENTANG HUKUM TAURAT

Dari beberapa nats di atas, maka ada beberapa isu penting yangmerupakan ajaran Tuhan Yesus sebagai ‘penggenapan’ hukum Tauratsebagaimana dirangkum berikut ini.

24

Page 25: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Secara tegas Tuhan Yesus mengatakan bahwa kedatanganNya bukanlahuntuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi tetapi justruuntuk menggenapinya. Hukum Taurat tetap berlaku sampai (a). Langitdan bumi lenyap dan (b). semuanya sudah terjadi atau digenapi.Oleh sebab itu setiap orang harus melakukan hukum Taurat yanglebih benar daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi agarmasuk ke dalam kerajaan sorga.

Selain itu, dalam ajaran Tuhan Yesus mengenai hukum Taurat, TuhanYesus mendefenisikan beberapa hukum Taurat secara benar sehinggapola pikir ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi selama inidiluruskan kembali oleh Tuhan Yesus. Hal-hal tersebut adalahmengenai membunuh, berdamai dengan Allah, berzinah, perceraiansuami isteri, sumpah, pembalasan perbuatan jahat sesama, danmengasihi musuh.

Tuhan Yesus juga dalam ajarannya memperingatkan agar para muridNyatidak terbuai dengan kata-kata manis dari orang lain tetapi dari‘buah’ atau perbuatanlah seseorang itu dinilai baik atau tidak danbukan dari perkataannya.

Tuhan Yesus juga dalam ajarannya mengenai hukum Taurat meluruskanpemaknaan puasa, hari Sabat, dan sikap orang Yahudi yang lebihmengutamakan adat istiadat daripada perintah Tuhan.

Akhirnya Tuhan Yesus menyampaikan hukum baru sebagai inti darisegalah hukum Taurat dan kitab para nabi, yaitu HUKUM KASIH,yaitu: mengasihi Tuhan, Allah, dengan segenap hati dan dengansegenap jiwa dan dengan segenap akal budi; dan mengasihi sesamamanusia seperti diri sendiri.

Pada bagian lain, Tuhan Yesus menyuruh para muridnya untukmentaati ajaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tetapitidak menuruti perbuatan-perbuatan mereka karena lain perkataanmereka dengan perbuatan mereka, lain lahiriah dengan batiniah.Bahkan hal yang terpenting dari hukum Taurat yaitu keadilan, belaskasihan dan kesetiaan telah diabaikan oleh ahli-ahli Taurat danorang-orang Farisi dan mereka tidak akan luput dari hukuman karenadosa nenek moyang.

Dalam sejarah kehidupanNya, Tuhan Yesus semasa masih bayi dibawake bait Allah di Yerusalem, disunat pada hari kedelapan danmenjalani ritual pentahiran dan penyerahan anak sulung (Lukas2:21-24), dan pada umur 12 tahun la kembali diajak oleh keduaorang tuanya untuk pergi ke Yerusalem merayakan hari raya Paskahsebagai peringatan keluarnya orang Israel dari perbudakan di Mesir(Lukas 2:41-42). Namun, apakah itu berarti bahwa setelah Tuhan

25

Page 26: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Yesus mulai mengajar, ajaranNya adalah ajaran Yahudi yang berpusatpada hukum Taurat? Sekalipun berlatar belakang agama Yahudi, sejakawal Tuhan Yesus sudah melakukan perubahan. Tuhan Yesus sudahmenunjukkan suatu ritual baru yaitu la dibaptiskan oleh Yohanes(Lukas 3:21-22), suatu ritual baru yang tidak ada dalam ibadahagama Yahudi selain adat basuhan.

Selanjutnya, di Nazaret Tuhan Yesus yang semula masih datang padahari Sabat (Lukas 4:16,31), di sinilah Ia menyatakan diri sebagaiMesias yang diurapi, suatu penggenapan nubuatan perjanjian lamamelalui pembacaan surat nabi Yesaya (Lukas 4:18-19). Inimenunjukkan bahwa sejak awal pelayanannya di bumi ini Tuhan Yesussudah membedakan diri dari agama Yahudi. Ia yang bukan ahli kitabdan keturunan imam, tetapi bisa mengajar di sinagoge (tempatibadah umat Yahudi), dan bahkan Tuhan Yesus tidak lagi memusatkanpengajarannya di sinagoge sebagaimana tradisi agama Yahudi padawaktu itu, tetapi Tuhan Yesus mulai mengajar di banyak tempat, ditepi pantai, di pasar, di rumah jemaat, bahkan termasuk di atasBukit (Matius 5-7). Injil yang dihadirkan bukan sebagai perintahyang memberatkan seperti yang terjadi dalam agama Yahudi yangsecara ketat diawasi oleh para imam agama, tetapi Tuhan Yesusmerupakan anugerah kepada umat manusia. Itulah sebabnya maka TuhanYesus beserta ajaranNya ditolak mentah-mentah oleh orang Yahudidan marah kepada-Nya bahkan la akan dilemparkan dari atas tebing(Lukas 4:28-29). Selanjutnya Tuhan Yesus mulai mengadakan banyakmujizat sebagai penggenapan Yesaya 61:1-2 (Lukas 4:18-19) dimanala membebaskan banyak orang dari belenggu penyakit dan kerasukansetan. Yesus telah memberikan gambaran ibadah ritual yang baru,misalnya pandangannya mengenai hari Sabat bahwa Sabat bukan lagiritual yang memberatkan, tetapi Sabat adalah suatu aksi yangmembebaskan umat, karena Dia sendirilah Tuhan atas hari Sabat.

Selanjutnya dengan mengumpulkan 12 (dua belas) murid, Tuhan Yesustelah membuka era pelayanan baru yang selama ini hanya berpusatpada pelayanan para Imam yang secara turun temurun melayani ritualdi rumah ibadah, menjadi bersifat melayani keluar melalui paramurid yang diutus. Dalam Perjanjian Lama, keimaman dilayani olehketurunan Lewi karena merekalah yang diberi wewenang secaraketurunan sebagai pemelihara ritual agama, namun sekarangpelayanan dilakukan murid-murid yang dipilih bukan atas dasarketurunan keimaman melainkan karena panggilan, iman dan anugerahAllah. Rasul Petrus mengatakan: "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih,imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamumemberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamukeluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." (1 Petrus 2:9). TuhanYesus mengajarkan dasar iman yang benar, bukan karena kitamenyebut nama 'Tuhan' maka kita selamat dan diperkenan melainkan

26

Page 27: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

bila kita melakukan kehendak-Nya (Matius 7:24-27). Kehidupan Imantidak lagi dibatasi oleh tembok-tembok rumah ibadah dan ritualsesuai tradisi nenek-moyang, melainkan dunia ini menjadi rumahibadah bagi Tuhan Yesus dan jemaatNya, dan Tuhan Yesus mengutusmurid ke dalam dunia (Yoh. 17:18). Umat tidak lagi menyembah diYerusalem atau di bukit Gerizim, tetapi menyembah Bapa dengan rohdan kebenaran (Yoh. 4:21-24), Manusia menjadi Bait Allah (1Korintus 6: 19). Doa yang selama ini merupakan pengulangan ayat-ayat doa melalui pimpinan para Imam, berubah menjadi doa langsungkepada Tuhan sebagai ungkapan hati yang bertobat (Matius 6: 515).Doa menjadi percakapan dialogis dengan Tuhan yang hidup. TuhanYesus bahkan membandingkan doa dan puasa seorang Farisi dan ahliTaurat yang bersifat ritual dengan doa orang berdosa yang dengantulus diucapkan (Lukas 18:9-14). Menariknya, dalam kedua doa itu,justru doa orang miskin itulah yang lebih diperkenan Tuhandaripada doa ritual orang Farisi.

Konsep ibadah yang menekankan Iman dan Anugerah jelas dalampengajaran Tuhan Yesus. Demikian juga berita anugerah yangditawarkan kepada manusia, bahwa: "Karena begitu besar kasih Allah akandunia ini, sehingga la telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orangyang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."(Yohanes 3:16). Konsep iman sudah berbeda dengan konsep imansebagaimana dalam hukum Taurat yang bertumpu pada perbuatan.

Oleh karena ajaran Tuhan Yesus yang semakin melepaskan diri dariritual hukum Taurat itulah, maka Tuhan Yesus dianggapberseberangan dengan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisikhususnya dan hukum agama Yahudi umumnya, bahkan dalam hal Sabatberkali-kali Yesus persalahkan. Tuhan Yesus mengecam ahli-ahliTaurat dan orang-orang Farisi (Matius 23: 1-36), apalagi ketika lamenyatakan diriNya sebagai Allah, dan menyebut bahwa "Aku dan Bapaadalah satu" (Yohanes 10:20) dan mengaku bahwa "Aku Anak Allah"(Yohanes 10:36), dan bahwa "Bapa di dalam Aku dan Aku di dalamBapa." Ia kemudian diadili dan disalibkan.

27

Page 28: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

BAB III

SIKAP PARA MURID TUHAN YESUS TENTANG HUKUM TAURAT

Mengenai sikap para murid Tuhan Yesus terhadap Hukum Taurat, ayatyang sering dikutip adalah sebagaimana tertulis dalam Kisah ParaRasul 15:1-34.

3.1. SIDANG DI YERUSALEM

Mengenai Sidang di Yerusalem dapat dilihat dalam kitab Kisah ParaRasul 15:1-21 sebagai berikut:

(1) Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepadasaudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yangdiwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." (2) Tetapi Paulus danBarnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnyaditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itupergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakansoal itu.

(3) Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalanmelalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakantentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangatmenggembirakan hati saudara-saudara di situ. (4) Setibanya di Yerusalem merekadisambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu merekamenceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka. (5)Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datangdan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untukmenuruti hukum Musa."

(6) Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakansoal itu. (7) Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiranmengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu,supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injildan menjadi percaya. (8) Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakankehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus jugakepada mereka sama seperti kepada kita, (9) dan Ia sama sekali tidak mengadakanperbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka olehiman. (10) Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkanpada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenekmoyang kita maupun oleh kita sendiri? (11) Sebaliknya, kita percaya, bahwa olehkasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama sepertimereka juga."

(12) Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus danBarnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan

28

Page 29: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain. (13) Setelah Paulus danBarnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara,dengarkanlah aku: (14) Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allahmenunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatuumat dari antara mereka bagi nama-Nya. (15) Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapanpara nabi seperti yang tertulis:

(16) Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondokDaud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali danakan Kuteguhkan, (17) supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yangtidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhanyang melakukan semuanya ini,

(18) yang telah diketahui dari sejak semula. (19) Sebab itu aku berpendapat, bahwakita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yangberbalik kepada Allah, (20) tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supayamereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, daripercabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. (21) Sebabsejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampaisekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."

Nats tersebut di atas pada hakekatnya berisi tentang apakah orangyang bukan Yahudi tetapi sudah menerima Tuhan Yesus sebagaijuruselamatnya wajib disunat sebagaimana tercantum dalam Imamat12:3 dan wajib menuruti hukum Taurat yang disampaikan Musa kepadabangsa Israel.

Dalam pidatonya, Petrus mengatakan bahwa bangsa-bangsa lain yangbukan bangsa Yahudi telah mendengar injil dan menjadi percaya dandikaruniakan Roh Kudus sama seperti bangsa Yahudi. Ini merupakanpengalaman Petrus sendiri ketika Kornelius menjadi percaya atasinjil yang disampaikan Petrus dan semua orang yang hadir padawaktu itu dikaruniakan Roh Kudus. Artinya Petrus menegaskan bahwakeselamatan itu bukan hanya milik bangsa Yahudi saja tetapi jugatelah menjadi milik seluruh bangsa.

Kesepakatan yang diambil pada sidang itu, adalah bangsa di luarYahudi tidak wajib untuk disunat dan melakukan hukum Taurat yangtelah menjadi adat istiadat Yahudi. Kata Petrus, “mengapa kamu maumencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidakdapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Di sini Petrusmenegaskan bahwa nenek moyang bangsa Yahudi dan orang Yahudisendiri tidak mampu mentaati hukum Taurat itu, apalagi bila halitu diwajibkan bagi bangsa non Yahudi untuk mentaatinya, bangsanon Yahudi tidak akan mampu mentaatinya. Bila hal itu dipaksakan,maka bangsa non Yahudi akan kesulitan berbalik kepada Allah.

Walaupun demikian, melihat tradisi orang-orang yang non Yahudipada waktu itu, maka hukum Taurat sebagaimana tercantum dalamkitab Keluaran 34:15-17, dan kitab Imamat 17:10-16, 18:6-23 tetap

29

Page 30: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

diberlakukan kepada orang percaya yang bukan berasal dari bangsaYahudi yaitu: supaya menjauhkan diri dari makanan yang telahdicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatangyang mati dicekik dan dari darah. Artinya bahwa makanan yang telahdicemarkan berhala-berhala, daging binatang yang mati dicekik dandarah adalah makanan haram bagi orang percaya. Selain itu agarorang percaya menjauhkan diri dari percabulan.

3.2. JAWAB KEPADA ANTIOKHIA

Mengenai Jawab kepada Antiokhia dapat dilihat dalam kitab KisahPara Rasul 15:22-34 sebagai berikut:

(22) Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itumengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yangakan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudasyang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antarasaudara-saudara itu. (23) Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salamdari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. (24)Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiadamendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimudengan ajaran mereka. (25) Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskanuntuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama denganBarnabas dan Paulus yang kami kasihi, (26) yaitu dua orang yang telahmempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. (27) Maka kamitelah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesanyang tertulis ini juga kepada kamu. (28) Sebab adalah keputusan Roh Kudus dankeputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak bebandari pada yang perlu ini: (29) kamu harus menjauhkan diri dari makanan yangdipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang matidicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamuberbuat baik. Sekianlah, selamat."

(30) Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ merekamemanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.(31) Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yangmenghiburkan. (32) Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihatisaudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka. (33) Dan sesudah beberapawaktu keduanya tinggal di situ, saudara-saudara itu melepas mereka dalam damaiuntuk kembali kepada mereka yang mengutusnya. (34) (Tetapi Silas memutuskanuntuk tinggal di situ.)

Nats di atas merupakan tindaklanjut dari nats sebelumnya dimanahasil keputusan sidang di Yerusalem dituangkan dalam bentuk suratdan disampaikan kepada jemaat di Antiokhia.

3.3. SURAT YAKOBUS

30

Page 31: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Pada umumnya, surat Yakobus menekankan pada perbuatan. Misalnyapada pasal 1:19-26, Yakobus menekankan bahwa tidak ada gunanyamendengar Firman tanpa melakukannya. Bahkan pada ayat 26 jelasdikatakan bahwa “Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidakmengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya”.

Demikian juga pada pasal 2:8, “Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukumutama yang tertulis dalam Kitab Suci: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimusendiri”, kamu berbuat baik”. Bahkan pada pasal 8:10 Yakobusmenegaskan, “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikansatu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya”

Walaupun demikian, bagian yang paling sering dibicarakan dalamsurat Yakobus mengenai sikap terhadap Hukum Taurat adalahsebagaimana tertulis dalam kitab Yakobus 2:14-26 tentang “Imantanpa Perbuatan pada hakekatnya adalah Mati”, sebagai berikut:

(14) Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa iamempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itumenyelamatkan dia? (15) Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyaipakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, (16) dan seorang dari antara kamuberkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!",tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakahgunanya itu? (17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertaiperbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

(18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku adaperbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpaperbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku." (19) Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik!Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (20) Haimanusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpaperbuatan adalah iman yang kosong? (21) Bukankah Abraham, bapa kita,dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak,anaknya, di atas mezbah? (22) Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama denganperbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.(23) Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalahAbraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagaikebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." (24) Jadi kamu lihat,bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanyakarena iman. (25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkankarena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yangdisuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?(26) Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpaperbuatan-perbuatan adalah mati.

Dalam nats di atas, Yakobus menegaskan bahwa “jika iman itu tidak disertaiperbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”. Tidak mungkinmenunjukkan iman tanpa perbuatan, melainkan iman hanya dapatditunjukkan melalui perbuatan-perbuatan. Iman tanpa perbuatanadalah iman yang kosong.

31

Page 32: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Nats berikutnya menjelaskan bahwa iman bekerjasama denganperbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadisempurna sehingga manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannyadan bukan hanya karena iman. Ibarat tubuh tanpa roh adalah mati,demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

3.4. SURAT-SURAT PETRUS

3.4.1. Pengharapan, Iman dan Kasih

Mengenai ajaran Petrus tentang “Pengharapan, Iman, dan Kasih”,dapat dilihat dalam kitab 1 Petrus 1:3-12, sebagai berikut:

(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nyayang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antaraorang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, (4) untuk menerimasuatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidakdapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. (5) Yaitu kamu, yang dipeliharadalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatanyang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. (6) Bergembiralah akan halitu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagaipencobaan. (7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnianimanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diujikemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaandan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (8) Sekalipun kamubelum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia,sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacitayang mulia dan yang tidak terkatakan, (9) karena kamu telah mencapai tujuanimanmu, yaitu keselamatan jiwamu. (10) Keselamatan itulah yang diselidiki danditeliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkanbagimu. (11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yangdimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yangsebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpaKristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. (12) Kepadamereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapimelayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepadakamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga,menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui olehmalaikat-malaikat.

Dalam nats di atas Petrus menegaskan bahwa berbagai-bagaipencobaan yang dialami adalah untuk membuktikan kemurnian iman dantujuan iman adalah keselamatan jiwa.

3.4.2. Melepaskan Diri dari Kecemaran Dunia

32

Page 33: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Mengenai ajaran Petrus tentang “Melepaskan Diri dari KecemaranDunia”, dapat dilihat dalam kitab 2 Petrus 2:20-22, sebagaiberikut:

(20) Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita,Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibatlagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yangsemula. (21) Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernahmengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dariperintah kudus yang disampaikan kepada mereka. (22) Bagi mereka cocok apa yangdikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babiyang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Nats di atas menegaskan bahwa orang yang telah melepaskan diridari kecemaran-kecemaran dunia tetapi terlibat lagi di dalamnya,maka keadaan orang itu akan lebih buruk daripada semula.

3.5. SURAT-SURAT YOHANES

3.5.1. Iman Mengalahkan Dunia

Mengenai ajaran Yohanes tentang “Iman Mengalahkan Dunia”, dapatdilihat dalam kitab 1 Yohanes 5:1-5, sebagai berikut:

(1) Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dansetiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahirdari pada-Nya. (2) Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaituapabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. (3) Sebabinilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, (4) sebab semua yang lahir dari Allah,mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.(5) Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwaYesus adalah Anak Allah?

Tanda orang yang mengasihi anak-anak Allah adalah mengasihi Allahdan melakukan perintah-perintah Allah. Iman merupakan kemenanganyang mengalahkan dunia.

Dengarkan hal ini: “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kitasaling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiaporang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapatidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalahkasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengahkita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal kedalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kitayang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telahmengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudarakuyang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka

33

Page 34: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

haruslah kita juga saling mengasihi” (1 Yohanes 4:7-11). “Kitamengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yohanes4:19). Bukan kita yang telah mengasihi Allah – tetapi Allah yang telahmengasihi kita! Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

3.5.2. Ajaran Kristus

Mengenai ajaran Yohanes tentang “Ajaran Kristus”, dapat dilihatdalam kitab 2 Yohanes 1:4-11, sebagai berikut:

(4) Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dariBapa. (5) Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu--bukan seolah-olah akumenuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada padakita dari mulanya--supaya kita saling mengasihi. (6) Dan inilah kasih itu, yaitubahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwakamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.(7) Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidakmengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesatdan antikristus. (8) Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telahkami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. (9) Setiaporang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar darisitu, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapamaupun Anak. (10) Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaranini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberisalam kepadanya. (11) Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapatbagian dalam perbuatannya yang jahat.

Ajaran Tuhan Yesus adalah saling mengasihi, dan kasih itu adalahhidup menuruti perintahNya serta perintah itu adalah hidup dalamkasih. Perintah ini yang merupakan sebuah “persyaratan” yang tidakmungkin dilakukan jika dengan kekuatan diri sendiri sebuah “missionimpossible”. Tetapi anugerah Allah sangat brilian! Dia sendiri yangmenggenapi persyaratan itu di dalam diri manusia denganmencurahkan kasih-Nya ke dalam hati; Dia memberikan sebuah sifatalami baru saat manusia berpindah dari maut kepada hidup. Sifatalami yang baru ini mengasihi saudara-saudara. Karena itulahpersyaratan tersebut digenapi di dalam diri manusia.

Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa murid Tuhan Yesus tidakpernah mengabaikan hukum Taurat. Sidang di Yerusalem menghasilkankesepakatan bahwa bagi orang percaya yang berasal dari bangsa yangbukan Yahudi agar menjauhkan diri dari makanan haram danpercabulan. Makanan haram itu adalah makanan yang telah dicemarkanberhala-berhala, daging binatang yang mati dicekik dan darah.

34

Page 35: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Demikian juga surat Yakobus menekankan bahwa oleh perbuatanlahmaka iman menjadi sempurna sehingga manusia dibenarkan karenaperbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Ibarat tubuhtanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Berbagai-bagai pencobaan yang dialami menurut Petrus adalah untukmembuktikan kemurnian iman dan tujuan iman adalah keselamatanjiwa. Selain itu Petrus mengatakan bahwa orang yang telahmelepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia tetapi terlibatlagi di dalamnya, maka keadaan orang itu akan lebih buruk daripadasemula.

Yohanes mengatakan bahwa tanda orang yang mengasihi anak-anakAllah adalah mengasihi Allah dan melakukan perintah-perintahAllah. Iman merupakan kemenangan yang mengalahkan dunia. Yohanesjuga mengatakan bahwa ajaran Kristus adalah saling mengasihi, dankasih itu adalah hidup menuruti perintahNya serta perintah ituadalah hidup dalam kasih.

Dengan demikian, maka dapatlah disimpulkan bahwa murid-murid TuhanYesus tetap menekankan arti pentingnya melakukan hukum Tauratwalaupun bukan merupakan dasar pembenaran tetapi merupakan “buah”atau “wujud” daripada iman itu sendiri.

BAB IV

AJARAN PAULUS TENTANG HUKUM TAURAT

4.1. PENDAHULUAN

Tokoh yang paling berperan besar dalam Pekabaran Injil kepadaorang-orang non-Yahudi pada masa jemaat mula-mula adalah RasulPaulus. Dalam perjalanannya, Paulus tentu saja bertemu denganberbagai konteks budaya, bahasa, dan pola pikir masyarakat non-Yahudi kala itu sehingga kemungkinan besar teologia Paulus

35

Page 36: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

mengenai hukum Taurat banyak dipengaruhi oleh konteks budaya,bahasa dan pola pikir masyarakat non-Yahudi. Hal ini menjadisangat penting ketika kadang-kadang ada kesan ambivalensi(dualisme) perkataan Paulus mengenai hukum Taurat. Di satu sisi,Paulus berkata-kata mengenai Hukum Taurat secara positif, akantetapi di sisi yang lain Paulus juga berkata-kata tentang HukumTaurat secara negatif.

Pemikiran Paulus tentang hukum Taurat sering menimbulkanmultitafsir, kadang-kadang ada kesan kontradiktif satu samalainnya. Misalnya dalam suratnya dalam kitab Roma 2:13, iamengatakan bahwa mereka yang melakukan hukum Taurat akandibenarkan, mereka yang melakukan hukum Taurat akan beroleh hidupmelalui Taurat (Roma 10:15; Galatia 3:12). Di lain pihak iamengatakan bahwa tak seorangpun dibenarkan karena hukum Taurat(Roma 3:20), semua orang yang hidup dari pekerjaan hukum Tauratberada di bawah kutuk (Galatia 3:10), manusia akan mengalamikematian oleh hukum Taurat yang tertulis itu (2 Korintus 3:6),Taurat itu tidak dapat menghidupkan (Galatia 3:21). Pernyataanyang berkesan kontradiktif yang lain adalah bahwa ketaatannyakepada hukum Taurat ia tidak bercacat (Filipi 3:6), namun ia jugamenyatakan bahwa tak seorang pun yang dapat melakukan Taurat itusecara sempurna (Roma. 8:7). Di satu sisi Paulus berkata-katapositif tentang Hukum Taurat, di sisi yang lain ada kesan bahwaperkataan Paulus negatif tentang Hukum Taurat.

Hal ini semakin terjadi apabila surat-surat Paulus tersebutdiambil secara sepotong-sepotong kemudian menghubungkan satu samalain. Inilah salah satu dampak negatif dari pengambilan suatu ayatsecara sepotong-sepotong kemudian menggabungkannya sehinggamemiliki arti gabungan yang kemungkinan sudah lari dari makna yangsebenarnya.

Rasul Petrus sendiri telah memperingatkan mengenai hal ini.“Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmatyang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila iaberbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukardifahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguhimannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yangjuga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain” (2 Petrus 3:15-16).

Oleh sebab itu, sebelum membicarakan Teologia Paulus mengenaihukum Taurat, ada baiknya melihat terlebih dahulu sejarah sehinggamempermudah untuk memahami pola pikir Paulus ketika ia berbicaratentang Hukum Taurat.

36

Page 37: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Secara umum, perjalanan Paulus dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga)bagian, yaitu: Saul sebagai orang Farisi, peristiwa pertobatanPaulus, dan perjalanan Paulus sebagai Rasul.

(1) Peristiwa Saul orang Farisi

Sejak bangsa Israel dibuang ke Babel, banyak sekali orangIsrael yang tidak kembali ke tanah air mereka dan tinggalmenyebar di luar Israel (Yahudi Diaspora). Keluarga Paulusdiketahui merupakan salah satu dari orang Yahudi Diaspora yangbermigrasi ke Asia Kecil dan tinggal di kota Tarsus.

Paulus terlahir dan dididik dalam keluarga Yahudi yang taatdari keturunan suku Benyamin dan termasuk ke dalam golonganFarisi, dengan nama Saul. Tarsus sendiri merupakan sebuah kotayang memiliki sebuah Sekolah Rethorika Yunani yang terkenal,namun Paulus kemungkinan tidak pernah menuntut ilmu di tempatini sebab ia mendapatkan ilmunya di Yerusalem, kota pusatkehidupan orang Yahudi, di bawah bimbingan Rabi Gamaliel (bnd.Kisah Rasul 22:3). Hal inilah yang membuat Saul sangat akrabdengan budaya Yunani sekaligus juga memahami budayanya sendiriyaitu Yahudi.

Golongan Farisi adalah salah satu “sekte” Yahudi yang sangatmenjunjung tinggi Hukum Taurat dan melaksanakannya secaramendetail. Saul dalam sejarah hidupnya di masa itu penuh dengansemangat untuk mengancam bahkan tidak segan untuk membunuhorang Kristen (Kisah Rasul 9:1). Semuanya terjadi karena dimasa Saul, orang Yahudi sangat menentang pemahaman Mesias yangmenderita, apalagi sampai mati di kayu salib (bnd. Ulangan21:23).

(2) Pertobatan Paulus

Suatu hal yang tidak dapat disangkal bahwa peristiwa Damaskusmerupakan titik balik sejarah hidup Saul orang Farisi sebagaipenganiaya orang Kristen. Setelah perjumpaannya yang ajaibdengan Kristus di Damaskus, kini ia menjadi Paulus sang RasulKristus.

Peristiwa Damaskus membawa perubahan dalam gaya berpikirPaulus. Pertama, pemikiran Paulus tentang Yesus berubah total.Kedua, pemikirannya tentang Hukum Taurat pun berubah total.Ketiga, pemikirannya tentang keselamatan juga berubah. Keempat,pemikirannya tentang orang-orang percaya pun berubah drastis.Dan pada akhirnya Paulus mempunyai sudut pandang yang barudalam melihat orang-orang Yunani sehingga ia di sebut sebagai

37

Page 38: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Rasul bagi orang tak bersunat (bnd. Kisah Rasul 26:16-18;22:21).

(3) Paulus sebagai RasulPada pertama sekali Paulus menjalankan tugasnya sebagai rasul,banyak orang yang takut kepadanya. “Bukankah dia ini yang di Yerusalemmau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus? Bukankah iadatang ke sini untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imamkepala?” (Kisah Para rasul 9:21), demikianlah ungkapan hati orangdi Damsyik yang mendengar kesaksiannya tentang Yesus adalahMesias. Demikian juga ketika Paulus mencoba menggabungkan diridengan murid-murid Yesus di Yerusalem, semuanya takut kepadanyakarena mereka tidak dapat percaya bahwa Paulus juga seorangmurid (Kisah Para Rasul 9:26). Dalam keadaan demikianBarnabaslah yang menerima dia dan menceritakan kepada paramurid bagaimana Paulus bertobat.

Karena Paulus bersoal jawab dengan orang Yahudi yang berbahasaYunani di Yerusalem, maka mereka berusaha untuk membunuh dia.Kenyataan inilah yang membawa Paulus ke Kaisarea yang dibantuoleh anggota jemaat di Yerusalem dan selanjutnya dia menujuTarsus. Dari Tarsus inilah Barnabas membawa Paulus ke Antiokhiadimana murid-murid untuk pertama kalinya disebut Kristen. Sejakitulah Paulus melanglangbuana memberitakan injil ke Siprus,Pisidia, Ikonium, Listra, Derbe, bahkan sampai ke Roma.

Paulus adalah Rasul yang paling banyak menulis surat yang menjadikitab Perjanjian Baru. Paulus menulis surat kepada jemaat di Roma,Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, dan Tesalonika. Selainitu Paulus juga menulis surat kepada Timotius, Titus, Filemon, danada sebagian yang mengatakan bahwa surat Ibrani juga merupakantulisan Paulus. Begitu banyaknya surat-surat Paulus tersebutmenyebabkan ajaran Paulus melalui surat-suratnya sangatberpengaruh dalam Teologia Kristen termasuk Teologia Kristententang Hukum Taurat.

Ajaran Paulus mengenai hukum Taurat sering dipertentangkan denganajaran Tuhan Yesus. Seakan-akan Tuhan Yesus tetap mempertahankanhukum Taurat sementara Paulus mencampakkan hukum Taurat. Pendapatini terutama mereka yang bukan Kristen, faham Yudaisme, ataupengkaji ilmu perbandingan agama. Oleh sebab itu marilah kitamemperhatikan surat-surat Paulus mengenai hukum Taurat itusendiri.

4.2. SURAT KEPADA JEMAAT DI ROMA

38

Page 39: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dapatlah dikatakan sebagaibangunan Teologia Paulus mengenai hukum Taurat Surat Paulus kepadajemaat di Roma diawali dengan pernyataan bahwa semua orang telahberdosa dan mendapat hukuman dari Allah. Selanjutnya Paulusberbicara mengenai hukum Taurat dan keselamatan di dalam Kristusdan di bagian akhir kembali Paulus menegaskan bahwa Kasihmerupakan kegenapan Hukum Taurat.

4.2.1.Hukuman Allah atas Semua Orang (Roma 2:1-16)

“Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat;dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah,tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apayang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat,mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu merekamenunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hatimereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Hal ituakan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akanmenghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus”.

Nats di atas menguraikan pendapat Paulus mengenai hukuman Allahbagi semua orang, baik bangsa Yahudi yang diberi hukum Tauratmaupun bangsa non Yahudi semuanya akan binasa. Bangsa Yahudi akanbinasa karena tidak melakukan hukum Taurat dan bangsa non Yahudiakan binasa karena tidak menuruti ‘hukum taurat’ yang tertulisdalam hati dan suara hatinya. Artinya bahwa pada prinsipnya bangsanon Yahudi, walaupun tidak menerima hukum Taurat tetapi memilikisuara hati untuk melarang sesuatu perbuatan yang ‘salah’ sehinggakarena tidak menuruti suara hati itulah makanya bangsa non Yahudijuga akan binasa.

4.2.2.Hukum Taurat dan Sunat tidak Menyelamatkan Orang Yahudi(Roma 2:17-29)

“Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum Taurat,bermegah dalam Allah, dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukumTaurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak, dan yakin, bahwa engkauadalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan pendidikorang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Tauratengkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran. Jadi, bagaimanakahengkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yangmengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata:"Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segalaberhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala? Engkau bermegah atashukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Tauratitu? Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-

39

Page 40: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

bangsa lain." Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jikaengkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. Jadi jika orangyang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggapsama dengan orang yang telah disunat? Jika demikian, maka orang yang tak bersunat,tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukumtertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat. Sebab yang disebut Yahudibukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yangdilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampakkeyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah.Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah”.

Pertanyaan mendasarnya adalah, “mengapa Hukum Taurat dan Sunattidak menyelamatkan orang Yahudi?” Jawabannya adalah karena orangYahudi tidak menuruti hukum Taurat dan sunat baru berguna apabilamenuruti hukum Taurat. Makna mendasar dari sunat adalah sunat didalam hati secara rohani. Artinya bahwa membuang hal-hal yangtidak sesuai dengan hukum taurat di dalam hati adalah makna hakikidaripada sunat dan mewujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hariadalah perbuatan menuruti hukum Taurat.

4.2.3.Semua Manusia adalah Orang Berdosa (Roma 3:9-20)

“Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekalitidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwamereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar,seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yangmencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak adayang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yangternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut merekapenuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidakmereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu." Tetapi kita tahu, bahwasegala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup dibawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawahhukuman Allah. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah olehkarena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa”.

Mengapa semua manusia adalah orang berdosa ? Semua orang tidak adayang benar. Semua orang telah menyeleweng, tidak ada seorangpunyang berbuat baik sehingga tidak ada seorangpun yang dapatdibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Fungsihukum Taurat menjadi hanya seperti cermin yang menunjukkankesalahan tetapi tidak mampu merubah kesalahan itu menjadikebaikan.

4.2.4.Manusia Dibenarkan karena Iman (Roma 3:21-31)

Kalau demikian, bagaimanakah manusia dibenarkan ?

40

Page 41: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

“Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yangdisaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karenaiman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan olehkasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkandosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untukmenunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan jugamembenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah dasarnya untukbermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkanberdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, danbukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudisaja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allahbangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. Jikademikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak!Sebaliknya, kami meneguhkannya”.

Dari nats tersebut di atas, secara tegas Paulus mengatakan bahwatanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan yaitukebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orangyang percaya. Karena semua manusia telah berbuat dosa dan telahkehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia Allah manusiatelah dibenarkan secara cuma-cuma. Oleh sebab itu tidak ada alasanmanusia untuk bermegah. Pembenaran manusia di hadapan Allah bukankarena usaha manusia, bukan pula karena perbuatan, bukan pulakarena melakukan hukum Taurat tetapi semata-mata berdasarkan iman.

Dalam hal ini Paulus menegaskan bahwa ia sama sekali tidakmembatalkan hukum Taurat tetapi justru ia meneguhkannya.

4.2.5.Abraham Dibenarkan karena Iman (Roma 4:1-25)

“Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? Sebab jikalauAbraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapitidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abrahamkepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Kalauada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagaihaknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yangmembenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti jugaDaud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkanperbuatannya: Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, danyang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidakdiperhitungkan Tuhan kepadanya." Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orangbersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwakepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran. Dalam keadaan manakah halitu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapisebelumnya. Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkaniman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapasemua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada

41

Page 42: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

mereka, dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanyabersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa iabelum disunat. Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abrahamdan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkaniman. Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagianyang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu. Karena hukum Tauratmembangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada jugapelanggaran. Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasihkarunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagimereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari imanAbraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, -- seperti ada tertulis: "Engkau telahKutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya,yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apayang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namunAbraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa,menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannyatidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah,karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapiterhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalamimannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untukmelaksanakan apa yang telah Ia janjikan Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanyasebagai kebenaran. Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulisuntuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allahmemperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus,Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggarankita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.”

Demikian juga dalam nats di atas, Paulus menegaskan bahwa Abrahamdibenarkan karena iman. "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhanmemperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Untuk manusia saatini, percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhankita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkankarena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kitaakan diperhitungkan sebagai kebenaran.

4.2.6.Hasil Pembenaran (Roma 5:1-11)

“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera denganAllah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk olehiman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegahdalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kitamalah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itumenimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan ujimenimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allahtelah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka padawaktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yangbenar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapiAllah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketikakita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya,kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,

42

Page 43: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telahdiperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kitamalah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telahmenerima pendamaian itu”.

Hasil pembenaran adalah hidup yang kekal. Hasil pembenaran adalahhidup damai sejahtera dengan Allah. Hasil pembenaran adalahberoleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia. Hasilpembenaran adalah menerima kemuliaan Allah. Bahkan hasilpembenaran bermegah dalam kesengsaraan yang menuntut ketekunansehingga tahan uji serta melahirkan pengharapan.

4.2.7.Arti Hukum Taurat (Roma 7:1-12)

“Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yangmengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akantetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepadasuaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isterilaki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlahberzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain. Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu jugatelah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain,yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagiAllah. Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsangoleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagimaut. Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagidia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurutRoh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. Jika demikian, apakahyang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya,justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itukeinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!" Tetapi dalamperintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupakeinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati. Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat.Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Danperintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawakepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipuaku dan oleh perintah itu ia membunuh aku. Jadi hukum Taurat adalah kudus, danperintah itu juga adalah kudus, benar dan baik”.

Jika demikian, lalu apa arti hukum Taurat? Melalui hukum Tauratmanusia mengetahui dan menyadari bahwa ia seorang yang berdosa.Karena dosanya itulah manusia telah mati. Lalu manusia telah matibagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus supaya menjadi milik Kristusyang telah dibangkitkan dari antara orang mati agar manusia ituberbuah di hadapan Allah. Manusia telah mati bagi hukum Tauratyang mengurungnya, sehingga sekarang melayani dalam keadaan barumenurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukumTaurat.

43

Page 44: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Dalam hal ini Paulus menegaskan bahwa Hukum Taurat adalah kudusdan perintah Tuhan juga adalah kudus, benar dan baik.

4.2.8.Perjuangan Hukum Taurat dan Dosa (Roma 7:13-26)

“Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapisupaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untukmendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagikeadaannya sebagai dosa. Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi akubersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu.Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulahyang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui,bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapidosa yang ada di dalam aku. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam akusebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalamaku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaituyang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat,yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagiaku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku. Demikianlah aku dapatihukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebabdi dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhkuaku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat akumenjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusiacelaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah!oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapidengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa”.

Nats di atas menjelaskan bahwa hukum Taurat sebagai sesuatu yangbaik berperan dalam menyatakan dosa. Hukum Taurat adalah rohani,tetapi manusia bersifat daging terjual di bawah kuasa dosa.Kehendak yang ada dalam diri manusia pada hakekatnya adalah untukberbuat baik. Walaupun manusia menghendaki berbuat baik tetapiyang diperbuat adalah yang jahat. Sehingga perbuatan yang jahatbukanlah yang dikehendaki manusia tetapi dosa yang ada di dalamdiri manusia itulah yang memperbuatnya. Di dalam hati manusia padadasarnya suka akan hukum Allah tetapi di dalam anggota-anggotatubuhnya ada hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budi danmembuatnya menjadi tawanan dosa. Jadi dengan akal budi manusiamelayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh manusiawinya manusiamelayani hukum dosa.

4.2.9.Keselamatan Bangsa-bangsa Lain dan Kesesatan Orang Israel(Roma 9:30-10:3)

“Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yangtidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. Tetapi:bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklahsampai kepada hukum itu. Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karenaiman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, seperti adatertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu

44

Page 45: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguhgiat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidakmengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaranmereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”

Nats di atas menjelaskan bahwa keselamatan bangsa-bangsa nonYahudi yang tidak mengejar kebenaran melalui hukum Taurat telahberoleh kebenaran yaitu kebenaran karena iman. Sedangkan bangsaIsrael sesat karena walaupun mengejar hukum Taurat yangmendatangkan kebenaran tetapi mereka sendiri tidak sampai kepadahukum Taurat sehingga mereka tidak dapat meraih kebenaran. Tidaksampainya mereka kepada hukum Taurat karena bangsa Israel mengejarhukum Taurat karena perbuatan dan bukan karena iman.

4.2.10. Kebenaran karena Iman (Roma 10:4-15)

“Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiaporang yang percaya. Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat:"Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya." Tetapi kebenaran karena imanberkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu:untuk membawa Yesus turun, atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untukmembawa Kristus naik dari antara orang mati. Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itudekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yangkami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan,dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dandengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapayang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antaraorang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semuaorang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berserukepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia,jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jikatidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jikamereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yangmembawa kabar baik!"

Ada perbedaan antara kebenaran hukum Taurat dengan kebenarankarena iman. Kebenaran hukum Taurat adalah orang yang melakukanhukum Taurat akan hidup karena hukum Taurat, tetapi kebenarankarena iman adalah Firman itu dekat dengan diri manusia yakni didalam mulut dan di dalam hati.

Kebenaran iman adalah: barangsiapa yang mengaku dengan mulutnya,bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatinya, bahwa Allahtelah membangkitkan Dia dari antara orang mati, akan diselamatkan.Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulutorang mengaku dan diselamatkan.

45

Page 46: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.Orang yang berseru kepada nama Tuhan adalah orang yang percayakepada Dia. Orang yang percaya kepada Dia adalah orang yangmendengar tentang Dia. Orang mendengar tentang Dia karena ada yangmemberitakanNya. Orang yang memberitakanNya adalah orang yangdiutus.

4.2.11. Kasih adalah Kegenapan Hukum Taurat (Roma 13:8-14)

“Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu salingmengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukumTaurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, janganmengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadapsesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Hal ini harus kamulakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telahtiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekatbagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampirsiang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan danmengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti padasiang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawanafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristussebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskankeinginannya.”

Dalam bagian ini, Paulus kembali menegaskan bahwa Kasih merupakankegenapan hukum Taurat. “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepadasiapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebabbarangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukumTaurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, janganmencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudahtersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusiaseperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesamamanusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat”. Orangyang mengasihi tidak melakukan perzinahan. Orang yang mengasihitidak berdusta. Orang yang mengasihi tidak membunuh. Orang yangmengasihi telah memenuhi hukum Taurat.

Berdasarkan surat-surat Paulus kepada jemaat di Roma sebagaimanadiuraikan di atas, maka dapatlah dibuat suatu konstruksi TeologiaPaulus mengenai hukum Taurat sebagai berikut:

1. Hukuman Allah bagi semua orang adalah bahwa baik bangsa Yahudiyang diberi hukum Taurat maupun bangsa non Yahudi semuanya akanbinasa.

46

Page 47: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

2. Hukum Taurat dan sunat tidak menyelamatkan orang Yahudi karenaorang Yahudi tidak menuruti hukum Taurat dan sunat baru bergunaapabila menuruti hukum Taurat.

3. Semua manusia adalah orang berdosa sehingga tidak adaseorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah karenamelakukan hukum Taurat.

4. Tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan yaitukebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semuaorang yang percaya. Pembenaran manusia di hadapan Allah bukankarena usaha manusia, bukan pula karena perbuatan, bukan pulakarena melakukan hukum Taurat tetapi semata-mata berdasarkaniman.

5. Paulus sama sekali tidak membatalkan hukum Taurat tetapi justrumeneguhkannya.

6. Abraham dibenarkan karena iman. Manusia dibenarkan apabilapercaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita,dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkankarena pelanggaran kita dan dibangkitkan.

7. Hasil pembenaran adalah hidup yang kekal, hidup damai sejahteradengan Allah, beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasihkarunia, menerima kemuliaan Allah, bahkan bermegah dalamkesengsaraan yang bermuara pada lahirnya pengharapan.

8. Melalui hukum Taurat manusia mengetahui dan menyadari bahwa iaseorang yang berdosa. Manusia telah mati bagi hukum Taurat olehtubuh Kristus supaya menjadi milik Kristus yang telahdibangkitkan dari antara orang mati agar manusia itu berbuah dihadapan Allah.

9. Hukum Taurat adalah kudus dan perintah Tuhan juga adalah kudus,benar dan baik.

10. Hukum Taurat berperan dalam menyatakan dosa. Akal budi manusiamelayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh manusiawinya manusiamelayani hukum dosa.

11. Keselamatan bangsa-bangsa non Yahudi adalah memperolehkebenaran karena iman, sedangka bangsa Israel sesat karenawalaupun mengejar hukum Taurat yang mendatangkan kebenarantetapi mereka sendiri tidak sampai kepada hukum Taurat karenabangsa Israel mengejar hukum Taurat karena perbuatan dan bukankarena iman.

12. Kebenaran iman ialah barangsiapa yang mengaku dengan mulutnya,bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatinya, bahwaAllah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, akandiselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

13. Kasih merupakan kegenapan hukum Taurat. Kasih tidak berbuatjahat terhadap sesama manusia sehingga kasih adalah kegenapanhukum Taurat.

47

Page 48: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

4.3. SURAT KEPADA JEMAAT DI KORINTUS

4.3.1. Taurat Bukan berasal dari Pikiran Manusia (I Korintus9:8)

“Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Tauratjuga berkata-kata demikian?”

Dalam nats di atas, Paulus secara tegas mengatakan bahwa hukumTaurat bukan berasal dari pikiran manusia.

4.3.2. Hukum Taurat berlaku juga dalam Pertemuan Jemaat (IKorintus 14:34)

“Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harusberdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkanuntuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukumTaurat”.

Nats di atas merupakan salah satu indikator bahwa ajaran Paulustidak bertentangan dengan hukum Taurat.

4.4. SURAT KEPADA JEMAAT DI GALATIA

4.4.1.Hal yang Utama (Galatia 2:15-21)

“Menurut kelahiran kami adalah orang Yahudi dan bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain. Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukanhukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telahpercaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristusdan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yangdibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. Tetapi jika kami sendiri, sementarakami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa,apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak. Karena, jikalauaku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagaipelanggar hukum Taurat. Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat,supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup,tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Danhidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam AnakAllah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Aku tidak menolakkasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialahkematian Kristus”.

Nats di atas menegaskan bahwa tidak seorangpun yang dibenarkanoleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena imandalam Yesus Kristus. Paulus sendiri menyatakan bahwa ia telah matioleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya ia hidup untuk Allah.Selain itu Paulus menyatakan bahwa ia tidak menolak kasih karunia

48

Page 49: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

4.4.2.Dibenarkan oleh karena Iman (Galatia 3:1-14)

“Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? BukankahYesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya iniyang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karenamelakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamusebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya didalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu denganberlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karenakamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itukepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman,mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwaAllah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulumemberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Jadi merekayang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yangberiman itu. Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segalasesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." Dan bahwa tidak ada orang yangdibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena:"Orang yang benar akan hidup oleh iman." Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman,melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. Kristus telah menebus kitadari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis:"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah membuat ini,supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga olehiman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”.

Nats di atas menegaskan bahwa jemaat Galatia menerima Roh bukankarena hukum Taurat tetapi karena percaya kepada pemberitaaninjil. Hal ini sejalan dengan pernyataan Paulus selanjutnya bahwatidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukanhukum Taurat, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."

Paulus juga menegaskan bahwa dasar hukum Taurat bukanlah iman,melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. Kristustelah menebus orang yang percaya dari kutuk hukum Taurat denganjalan menjadi kutuk karena manusia, sebab ada tertulis:"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!". Menebus orangpercaya dari kutuk hukum Taurat tidaklah sama maknanya denganMenebus orang percaya dari hukum Taurat. Yang dilakukan TuhanYesus adalah menebus dari “kutuk” karena tidak seorangpun yangmampu mentaati hukum Taurat secara penuh sehingga semua manusiaberada di bawah hukum Taurat.

4.4.3.Hukum Taurat atau Janji (Galatia 3:15-29)

49

Page 50: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

“Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatuwasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atauditambahi oleh seorangpun. Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dankepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olahdimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaituKristus. Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapatdibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian,sehingga janji itu hilang kekuatannya. Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasaldari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telahmenganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham. Kalau demikian, apakahmaksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan denganperantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara. Seorangpengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu. Kalaudemikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebabandaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, makamemang kebenaran berasal dari hukum Taurat. Tetapi Kitab Suci telah mengurung segalasesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itudiberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang kita berada di bawahpengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Jadi hukumTaurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karenaiman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawahpengawasan penuntun. Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalamYesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orangmerdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalamKristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunanAbraham dan berhak menerima janji Allah”.

Nats di atas secara kronologis Paulus menjelaskan mengenai janjiAllah kepada Abraham dengan hukum Taurat. Yang dimaksud janjiAllah kepada Abraham “kepada keturunanmu” adalah Yesus Kristus.Janji Allah ini jauh lebih duluan daripada hukum Taurat sehinggahukum Taurat tidak dapat membatalkan janji Allah kepada Abraham.

Lalu, apa peranan hukum Taurat menurut Paulus dalam suratnya ini ?Hukum Taurat merupakan tambahan terhadap “janji Allah denganAbraham” yaitu Yesus Kristus sendiri. Hukum Taurat diberikankarena pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh orang Yahudi.

Menurut Paulus Kristus sebagai “janji Allah dengan Abraham” tidakbertentangan dengan hukum Taurat. Sebab hukum Taurat diberikanbukan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, sehingga pembenaranbukan berasal dari hukum Taurat. Hukum Taurat merupakan pengawalmanusia yang telah dikurung di bawah kekuasaan dosa, supaya olehkarena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada merekayang percaya.

50

Page 51: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

4.4.4.Penerimaan menjadi Anak (Galatia 4:4-5)

“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorangperempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yangtakluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak”.

Paulus mengingatkan bahwa Tuhan Yesus Kristus lahir dari seorangperempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Tuhan Yesus Kristusdiutus untuk menebus orang percaya sehingga tidak lagi berada dibawah kutukan hukum Taurat tetapi diterima menjadi anak dalamkerajaan Sorga.

4.4.5.Kemerdekaan Kristen (Galatia 5:1-15)

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena ituberdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Sesungguhnya, aku,Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidakakan berguna bagimu. Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkandirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari Kristus, jikalaukamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebabbagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidakmempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. Dahulu kamu berlombadengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menurutikebenaran lagi? Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yangmemanggil kamu. Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan. Dalam Tuhan akuyakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini.Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya,siapapun juga dia. Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakansunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batusandungan lagi. Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamumempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa,melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurattercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimusendiri!" Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangankamu saling membinasakan”.

Salah satu poin penting dari pernyataan Paulus pada nats di atasadalah tentang sunat sebagaimana diamanatkan dalam hukum Taurat.Menurut Paulus, barangsiapa yang menyunatkan diri harus melakukanseluruh hukum Taurat. Di lain pihak tidak ada seorangpun yangmampu melakukan seluruh hukum Taurat tanpa bercacat. Artinya bahwaapabila sunat dituruti sebagai salah satu syarat “pembenaran” makausaha itu adalah sia-sia belaka. Mengapa ? Karena pembenaran hanyadapat diperoleh karena kasih karunia Allah di dalam Tuhan YesusKristus, sehingga Paulus mengatakan bahwa “jikalau kamu menyunatkandirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu”. Apakah hal inimenunjukkan bahwa orang percaya dilarang untuk disunat ? Samasekali tidak. Tetapi maksud Paulus di sini adalah bahwa sunat

51

Page 52: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

bukanlah salah satu dasar pembenaran, tetapi hanya oleh iman.“Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidakbersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” Bahkandi akhir suratnya Paulus kembali mengingatkan bahwa seluruh hukumTaurat tercakup dalam satu firman yaitu: “Sebab seluruh hukum Taurattercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusiaseperti dirimu sendiri!”.

Semoga nats ini meluruskan pola pikir yang menuduh bahwa Paulustelah membatalkan hukum Taurat termasuk sunat sehingga ajarannyabertentangan dengan ajaran yang disampaikan Tuhan Yesus Kristus.Dalam konteks ini Paulus menegaskan bahwa pembenaran bukandiperoleh karena melakukan hukum Taurat termasuk sunat, tetapihanya oleh karena kasih karunia Allah melalui Tuhan Yesus Kristus.Mentaati hukum Taurat termasuk sunat sama sekali tidak dilarangapalagi dibatalkan. Tetapi Paulus mengingatkan agar orang percayatidak terjerumus ke dalam pola pikir para ahli-ahli Taurat danorang-orang Farisi bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melaluiketaatan terhadap hukum Taurat. Secara bahasa sederhana, dapatdikatakan bahwa hukum Taurat tetap diperlukan sebagai acuanperilaku yang baik tetapi jangan sekali-kali berharap bahwakeselamatan diperoleh dengan melakukan hukum Taurat, sebab tidakada seorangpun yang dapat dibenarkan karena melakukan hukum Taurat(semua manusia tidak akan mampu melaksanakan hukum Taurat secarapenuh). Dalam hal inilah jemaat Galatia diingatkan bahwapembenaran di hadapan Allah hanyalah dapat diperoleh melalui imankepada Tuhan Yesus Kristus.

4.4.6.Hidup menurut Daging atau Roh (Galatia 5:16-26)

“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanandengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidakmelakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpinoleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata,yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan,perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itukuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukanhal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buahRoh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawanafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin olehRoh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan salingmendengki”.

52

Page 53: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Dalam nats di atas, Paulus menegaskan bahwa manusia yang memberidirinya dipimpin oleh Roh tidak hidup di bawah hukum Taurat.Artinya bahwa mentaati hukum Taurat bukan lagi dianggap sebagai‘kewajiban yang memaksa’ sehingga menjadi beban. Justru apabiladipimpin oleh Roh maka hukum Kristuslah yang berlaku, yaitu HukumKasih. Mewujudnyatakan kasih dalam kehidupan sehari-hari justrumengandung arti mentaati hukum Taurat. Perbuatan kasih tidakbertentangan dengan hukum Taurat, karena esensi hakiki dari hukumTaurat adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.Perbuatan yang dipimpin oleh Roh akan menghasilkan buah Roh. BuahRoh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak adahukum yang menentang buah Roh tersebut termasuk hukum Taurat.

Lalu, bagaimana merumuskan hubungan Kasih dengan Hukum Tauratdalam perilaku orang percaya. Manusia harus menyadari bahwa tidakada seorangpun yang memperoleh pembenaran di hadapan Allah karenamelakukan hukum Taurat. Dalam kondisi demikianlah Allah melaluiTuhan Yesus Kristus telah menganugerahkan keselamatan bagi orangyang percaya kepadaNya. Bagi orang yang percaya kepadaNya berlakuhukum kasih. Hukum kasih tidak bertentangan dengan hukum Tauratbahkan merupakan inti daripada hukum Taurat itu sendiri. Jadi,orang percaya (yang telah memperoleh pembenaran) dalam melakukanhukum Taurat yang dalam hal ini adalah hukum kasih bukan lagiuntuk memperoleh pembenaran melainkan merupakan “buah” atauperwujudan dari orang yang telah memperoleh pembenaran.

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menerapkan hukum Kasihsebagai inti daripada hukum Taurat bukan untuk memperolehpembenaran tetapi merupakan buah dari pembenaran itu sendiri.Jangan terbalik! Kita mengasihi Allah bukan agar Allah mengasihikita, tetapi kita mengasihi Allah karena Allah telah terlebihdahulu mengasihi kita. Kita mengasihi sesama manusia bukan agarAllah juga mengasihi kita atau agar sesama mengasihi kita. Tetapikita mengasihi sesama manusia karena Allah telah terlebih dahulumengasihi kita. Inilah esensi hukum Kasih bagi orang yang telahdibenarkan melalui darah Tuhan Yesus Kristus.

4.5. SURAT KEPADA JEMAAT DI EFESUS

4.5.1. Semuanya adalah Kasih Karunia (Efesus 2:1-10)

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamuhidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaatipenguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketikakami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami

53

Page 54: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama sepertimereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yangbesar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama denganKristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamudiselamatkan-- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga danmemberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akandatang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpahsesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasihkarunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita inibuatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yangdipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”.

Nats di atas secara gamblang Paulus menjelaskan bahwa padaprinsipnya semua manusia telah jatuh ke dalam dosa dan tidak adaseorangpun yang dapat memperoleh keselamatan. Tetapi oleh kasihkarunia Allah maka orang percaya telah diselamatkan. Artinya bahwakeselamatan oleh iman diperoleh semata-mata hanya karena kasihkarunia Allah dan bukan karena usaha-usaha manusia itu sendiri.

4.5.2. Dipersatukan di dalam Kristus (Efesus 2:11-22)

“Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurutdaging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, bahwa waktu itu kamutanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalamketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat"oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan keduapihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah danketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya,dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, didalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salibitu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damaisejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Rohberoleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing danpendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggotakeluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan KristusYesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun,menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turutdibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh”.

Dalam nats di atas Paulus menegaskan bahwa seluruh orang yangpercaya – baik orang Yahudi maupun orang yang bukan Yahudi – telahdipersatukan oleh Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada lagi tembokpemisah antara orang Yahudi dan orang yang bukan Yahudi. MelaluikematianNya di kayu salib, hukum Taurat sebagai dasar pembenaranorang Yahudi (menurut pola pikir orang Yahudi) dinyatakan tidakberlaku lagi sebagai dasar pembenaran baik bagi orang Yahudi

54

Page 55: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

apalagi terhadap orang bukan Yahudi. Seluruh orang percaya telahmenjadi manusia baru di dalam diriNya.

Kata ‘membatalkan hukum Taurat’ pada nats di atas seringditafsirkan sebagai pernyataan Paulus membatalkan hukum Taurat.Dalam konteks ini Paulus bermaksud bahwa tidak ada lagi perbedaanorang Yahudi dan orang yang bukan Yahudi dalam memperolehpembenaran di hadapan Allah. Kalau hukum Taurat hanya diberikankepada orang Yahudi bukan berarti bahwa hanya orang Yahudilah yangpunya kesempatan untuk memperoleh pembenaran di hadapan Allah.Parameter perbuatan orang Yahudi yaitu Hukum Taurat telahditiadakan sebagai dasar pembenaran sehingga orang yang bukanYahudi memperoleh kesempatan yang sama dengan orang Yahudi untukmemperoleh pembenaran di hadapan Allah. Jadi, Paulus sama sekalitidak membatalkan hukum Taurat.

4.6. SURAT KEPADA JEMAAT DI FILIPI

4.6.1.Kebenaran yang Sejati (Filipi 3:1-16)

“Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. Menuliskan hal ini lagikepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. Hati-hatilah terhadapanjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadappenyunat-penyunat yang palsu, karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah olehRoh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hallahiriah. Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jikaada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli,tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan akupenganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karenaKristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskansemuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan beradadalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkandengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allahanugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasakebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupadengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antaraorang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna,melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupuntelah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap,bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telahdi belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-larikepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam KristusYesus. Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lainpikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. Tetapibaiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telahkita tempuh”.

55

Page 56: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Nats ini juga sering dikutip sebagai dasar tuduhan bahwa Paulustelah meniadakan hukum Taurat. Tetapi kalau kita cermati, Paulusmengungkapkan kekecewaannya terhadap apa yang dilakukannya sebelum“ditangkap” Tuhan Yesus Kristus. Paulus menganggap bahwa denganmentaati hukum Taurat maka dia dapat memperoleh keselamatan.Ternyata apa yang dilakukannya sebelum mengenal Tuhan YesusKristus yaitu berusaha mentaati seluruh hukum Taurat ternyata sia-sia. Paulus berkata, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku,sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karenapengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karenaDialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya akumemperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karenamentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepadaKristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan”.

Nats di atas tentu ditujukan kepada orang percaya yang ada Filipiagar tidak lagi terjerumus dalam lobang yang sama yang dialamioleh Paulus. Sekali lagi dalam nats ini Paulus bukan membatalkanatau meniadakan hukum Taurat. Tetapi Paulus menegaskan bahwa bukandengan melakukan hukum Tauratlah dia memperoleh keselamatan tetapimelalui pengenalan akan Tuhan Yesus Kristuslah dia memperolehkeselamatan.

4.7. SURAT KEPADA JEMAAT DI KOLOSE

4.7.1.Kepenuhan Hidup dalam Kristus (Kolose 2:6-15)

“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap didalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklahkamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklahhatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamudengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-rohdunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruhkepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semuapemerintah dan penguasa. Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yangdilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akantubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yangtelah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allahbersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, denganmenghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa danmengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telahmelucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan merekatontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka”.

56

Page 57: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Dalam nats di atas Paulus menegaskan makna sunat yang sebenarnyayaitu sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yangberdosa.

4.8. SURAT KEPADA TIMOTIUS

4.8.1.Mengenai Ajaran Sesat (1 Timoteus 1:3-11)

“Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesakengkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agarmereka jangan mengajarkan ajaran lain. Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul darihati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Tetapi adaorang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia.Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan merekasendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan. Kita tahu bahwa hukumTaurat itu baik kalau tepat digunakan, yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itubukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagiorang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagipembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, bagi orang cabuldan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnyasegala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat yang berdasarkan Injil dari Allahyang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.”

Dalam nats di atas, Paulus menasehati Timotius agar menasihatkanorang-orang tertentu yang mengajarkan ajaran lain. Apa ajaransesat itu? Apakah ajaran hukum Taurat merupakan ajaran sesat?Ajaran sesat itu adalah mengajarkan hukum Taurat tanpa memahamiperkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlakdikemukakan.

Dalam surat-suratnya kepada jemaat lain, Paulus selalumengemukakan bahwa hukum Taurat bukanlah dasar pembenaran, intidaripada hukum Taurat adalah kasih. Kemungkinan Paulus mengetahuibahwa ajaran hukum Taurat yang diajarkan itu telah melenceng.Beberapa ahli mengemukakan bahwa ajaran yang diajarkan pada waktuitu adalah ajaran Yudaisme yaitu suatu ajaran untuk kembali kehukum Taurat seperti pola pikir ahli-ahli Taurat dan orang-orangFarisi sehingga Paulus secara tegas mengatakan bahwa ajaran ituadalah sesat. Paulus menegaskan bahwa ‘kesesatan’ ajaran tersebutbukan dari esensi hukum Taurat itu sendiri. Tetapi kesesatantersebut adalah karena pengajar hukum Taurat itu “tidak memahamiperkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlakdikemukakan”. Mengenai esensi hukum Taurat, Paulus mengatakanbahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, yaitu keinsafanbahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkanbagi orang yang jahat. Sehingga dengan demikian Paulusmengingatkan Timotius bahwa tujuan keberadaannya di Efesus adalahuntuk menasihati para pengajar sesat tersebut.

57

Page 58: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

4.9. SURAT KEPADA TITUS

4.9.1. Pesan Pesan Penutup (Titus 3:1-14)

Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yangberkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah merekamemfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikaplemah lembut terhadap semua orang. Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidaktaat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatandan kedengkian, keji, saling membenci. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamatkita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukankarena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandiankelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudahdilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagaiorang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuaidengan pengharapan kita. Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakinmenguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguhberusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah,percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak bergunadan sia-sia belaka. Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkaujauhi. Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengandosanya menghukum dirinya sendiri. Segera sesudah kukirim Artemas atau Tikhikuskepadamu, berusahalah datang kepadaku di Nikopolis, karena sudah kuputuskan untuktinggal di tempat itu selama musim dingin ini. Tolonglah sebaik-baiknya Zenas, ahli Tauratitu, dan Apolos, dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa.Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapatmemenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.

Dalam pesan penutupnya kepada Titus, Paulus menegaskan bahwa Tuhantelah menyelamatkan manusia, bukan karena perbuatan baik yangtelah dilakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandiankelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh RohKudus, yang sudah dilimpahkan-Nya oleh Yesus Kristus, Juruselamat.Selanjutnya orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhakmenerima hidup yang kekal.

Selain itu, Paulus mengingatkan agar Titus menghindari persoalanyang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokandan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidakberguna dan sia-sia belaka.

4.10. AJARAN PAULUS TENTANG HUKUM TAURAT

Dari uaraian di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa Paulus samasekali tidak membatalkan hukum Taurat. Apabila ditelaah lebih jauhpola berpikir Paulus mengenai hukum Taurat, maka jelaslah bahwa

58

Page 59: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Paulus mengatakan bahwa semua manusia sebenarnya binasa. BangsaYahudi binasa karena tidak melakukan hukum Taurat dan bangsa nonYahudi akan binasa karena tidak menuruti ‘hukum taurat’ yangtertulis dalam hati dan suara hatinya. Jadi, tidak ada seorangpunyang berbuat baik sehingga tidak ada seorangpun yang dapatdibenarkan di hadapan Allah termasuk karena melakukan hukumTaurat.

Keselamatan bangsa-bangsa non Yahudi yang tidak mengejar kebenaranmelalui hukum Taurat telah beroleh kebenaran yaitu kebenarankarena iman. Sedangkan bangsa Israel sesat karena walaupunmengejar hukum Taurat yang mendatangkan kebenaran tetapi merekasendiri tidak sampai kepada hukum Taurat sehingga mereka tidakdapat meraih kebenaran, karena bangsa Israel mengejar hukum Tauratkarena perbuatan dan bukan karena iman. Sehingga hukum Taurattidak dapat menyelamatkan orang Yahudi.

Hal ini bukan berarti hukum Taurat tidak diperlukan. Justrumelalui hukum Taurat manusia mengetahui dan menyadari bahwa iaseorang yang berdosa. Di dalam hati manusia pada dasarnya sukaakan hukum Allah tetapi di dalam anggota-anggota tubuhnya adahukum lain yang berjuang melawan hukum akal budi dan membuatnyamenjadi tawanan dosa.

Kemudian, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakanyaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semuaorang yang percaya. Pembenaran manusia di hadapan Allah adalahsemata-mata berdasarkan iman. Tidak seorangpun yang dibenarkanoleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena imandalam Yesus Kristus.

Ada perbedaan antara kebenaran hukum Taurat dengan kebenarankarena iman. Kebenaran hukum Taurat adalah orang yang melakukanhukum Taurat akan hidup karena hukum Taurat, tetapi kebenarankarena iman adalah Firman itu dekat dengan diri manusia yakni didalam mulut dan di dalam hati. Kebenaran iman adalah: barangsiapayang mengaku dengan mulutnya, bahwa Yesus adalah Tuhan, danpercaya dalam hatinya, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dariantara orang mati, akan diselamatkan. Karena dengan hati orangpercaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dandiselamatkan.

Hasil pembenaran adalah hidup yang kekal, hidup damai sejahteradengan Allah, beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia,menerima kemuliaan Allah, bahkan bermegah dalam kesengsaraan yangmenuntut ketekunan sehingga tahan uji serta melahirkanpengharapan.

59

Page 60: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Paulus menegaskan bahwa hukum Taurat bukan berasal dari pikiranmanusia. Paulus sama sekali tidak membatalkan hukum Taurat tetapijustru ia meneguhkannya. Menurut Paulus hukum Taurat adalah kudusdan perintah Tuhan juga adalah kudus, benar dan baik. AjaranPaulus tidaklah bertentangan dengan hukum Taurat.

Kasih merupakan kegenapan hukum Taurat. Kasih tidak berbuat jahatterhadap sesama manusia sehingga kasih adalah kegenapan hukumTaurat. Menerapkan hukum Kasih sebagai inti daripada hukum Tauratbukan untuk memperoleh pembenaran tetapi merupakan buah daripembenaran itu sendiri. Jangan terbalik! Kita mengasihi Allahbukan agar Allah mengasihi kita, tetapi kita mengasihi Allahkarena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Kita mengasihisesama manusia bukan agar Allah juga mengasihi kita atau agarsesama mengasihi kita. Tetapi kita mengasihi sesama manusia karenaAllah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Inilah esensi hukumKasih bagi orang yang telah dibenarkan melalui darah Tuhan YesusKristus.

Selanjutnya Paulus menegaskan bahwa seluruh orang yang percaya –baik orang Yahudi maupun orang yang bukan Yahudi – telahdipersatukan oleh Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada lagi tembokpemisah antara orang Yahudi dan orang yang bukan Yahudi. MelaluikematianNya di kayu salib, hukum Taurat sebagai dasar pembenaranorang Yahudi (menurut pola pikir orang Yahudi) dinyatakan tidakberlaku lagi sebagai dasar pembenaran baik bagi orang Yahudiapalagi terhadap orang bukan Yahudi. Seluruh orang percaya telahmenjadi manusia baru di dalam diriNya.

Dalam surat Paulus kepada jemaat di Galatia, ia menegaskan bahwa:janji Allah secara historis mendahului pemberian Taurat. Janjiyang sebelumnya telah disahkan Allah tidak dapat dibatalkan olehhukum Taurat yang baru ada 430 tahun kemudian sehingga janji ituhilang kekuatannya (Galatia 3:17). Ia melihat dengan jelaskonsekwensi hal tersebut. Ia yakin sekali janji itu diberikantidak ada yang dapat mengubahnya. Karena janji itu menuntuttanggapan iman, maka ia berpendapat bahwa Taurat tidak dapatmembatalkannya. Taurat tak dapat menuntut suatu pendekatanterhadap kebenaran yang lain daripada pendekatan yang dituntutoleh janji Allah kepada Abraham, yaitu melalui iman. Begitupun initidak berarti bahwa janji dan Taurat bertentangan satu sama lain(Galatia 3:21). Paulus melihat di dalam Taurat suatu ungkapananugerah Allah. Memang Taurat itu sendiri didasarkan kepada janji.Jika Taurat dilaksanakan, keselamatan pasti terjamin: inilah janjiTaurat. Tetapi Paulus mengetahui sepenuhnya bahwa tidak seorangpunyang pernah melaksanakan seluruh hukum Taurat, kecuali Yesus

60

Page 61: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Kristus. Kelemahan utama Taurat adalah, ia hanya dapatmemperlihatkan bahwa orang sudah melakukan pelanggaran, ia tidakdapat menghidupkan (Galatia 3:21). Oleh sebab itu, Paulusmengatakan bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karenamelakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh iman dalam KristusYesus, sebab tidak ada seorangpun dibenarkan oleh karena melakukanhukum Taurat (Galatia 2:16).

Untuk memperluas wawasan mengenai Teologia Paulus tentang HukumTaurat, ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa Paulus melawanHukum Taurat di antaranya adalah Alain Badiou. Menurut Badiouperistiwa pembebasan di dalam Yesus Kristus sebagai sesuatu yangmenentukan, sehingga untuk memahami perkataan Paulus tentang HukumTaurat tidaklah boleh lepas dari peristiwa Kristus ini. Badiousendiri melihat empat konsep yang sangat berhubungan denganpilihan fundamental manusia sebagai subjek, yaitu: pistis (iman)dan ergon (kerja); kharis (anugerah) dan nomos (Hukum Taurat).Menurut Badiou, Paulus menghubungkan apa yang ia sebut sebagai"Jalan Kedagingan" (sarx) dengan Hukum Taurat dan kerja bagi HukumTaurat, dan membedakan dengan apa yang dinamakan sebagai "Jalan -Manusia - Roh (Pneuma) yang dihubungkan dengan iman dan anugerah.

Menurut Badiou, Paulus menolak Hukum Taurat sebab hal itulah yangmembawa kepada jalan kematian atau kedagingan. Karena secarapartikular, menurut Badiou, Paulus melihat bahwa kerja di bawahHukum Taurat telah menghalangi anugerah yang universal melaluiiman. Menurut Badiou, Paulus melihat secara struktur ontologisbahwa tidak ada peristiwa tentang Yang Esa secara partikular.Sebab universalitas merupakan satu-satunya cara yang mungkin untukmemahami Yang Esa itu. Sedangkan alat untuk menyingkapkanKebenaran itu tidak lain adalah Yang Esa (realitas ilahi yangtransenden dan monoteis), universalitas (kemanusiaan) dan yangsingular (peristiwa Kristus). Sedangkan yang partikular, yaitubudaya, Hukum Taurat tidak dapat dikaitkan dengan hal itu.

Jadi bagi Paulus, apa yang dapat membawa manusia kepada yanguniversal itu? Paulus menurut Badiou mengatakan: bukanlah sesuatuyang berkenaan soal Hukum Taurat yang bersifat partikular danparsial. Paulus menyadari bahwa Hukum Taurat membawa kepadapembentukan karakter manusia secara statis dan dikontrol. Namun,jika Kebenaran telah menyatakan diri dalam peristiwa Kristus, makaseharusnya Kebenaran adalah sesuatu yang nondenumerable,impredicable dan uncontrollable. Hal inilah yang dinamakan Paulussebagai anugerah yang bersifat translegal, yang dapat menjumpaisiapa saja. Menurut Badiou, dalam hal ini Paulus menempatkananugerah sebagai lawan dari Hukum Taurat.

61

Page 62: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Pendapat Badiou tentang Paulus yang melawan Hukum Taurat akanterlihat ketika ia mengatakan bahwa tesis fundamental Paulus dalammemahami Hukum Taurat adalah bahwa Hukum Taurat membawa keinginanuntuk otonomi subjek, dan dari sini kemudian membawa subjek kepadajalan kematian. Hal ini akan terlihat jelas ketika salah satutheorema Badiou mengatakan begini: “But the path of sin is theat of death.Consequently, it becomes possible to day (and this lies at the heart of Paul's discourse)with the law, the path of the death, which was itself dead, becomes alive once more. Thelaw gives life to death, and the subject as life according to the spirit falls onto the side ofdeath. The law distributes life on the side or the path of death, and death on the side ofthe path of life”. Dengan demikian, berdasarkan pandangan Badiou padaumumnya pandangan Kristen kepada Hukum Taurat sangatlah negatif.

Sejalan dengan pandangan umum yang berlaku ini, David Stern didalam bukunya Restroring The Jewishness of The Gospel mengatakan bahwapemahaman yang umum dipakai oleh orang-orang Kristen mengenaiperkataan-perkataan Paulus tentang Hukum Taurat adalah bahwaTaurat tidak lagi mempunyai kekuatan apa-apa. Hal ini sangatdisayangkan oleh Stern, karena dengan begitu teologi Kekristenandan teologi Yahudi tidak akan dapat "berjalan bersama". Memangpada kenyataannya topik tentang Hukum Taurat tidaklah menjadipusat perhatian teologi Kristen, namun justru menjadi salah satutitik sentral bagi Yudaisme dalam memandang teologi mereka. Bahkanmenurut Stern ada suatu prasangka anti-Yahudi di dalam membacaPerjanjian Baru itu yang telah terjadi sejak Gereja mula-mulaberdiri. Martin Luther dalam bukunya On The Jews and Their Liesmemperlihatkan dirinya memiliki prasangka anti-Yahudi denganmenyalahkan orang Yahudi saat kisah penyaliban Yesus, sehinggamenganjurkan kepada orang-orang Kristen untuk membakar SinagogeYahudi, menghancurkan tempat kediaman mereka dan memusnahkan kitabTalmud Yahudi, dan lain-lain. Stern dengan tegas mengatakan bahwadalam hal ini: "I believe that christianity has gone far astray in its dealings with thesubject adn that the most urgent task of theology today is get right its view of the Law".Menurut Stern, Perjanjian Baru itu sendiri sebenarnya tidaklahmengandung muatan-muatan anti-Yahudi. Stern mengingatkan bahwakitab Perjanjian Baru adalah Kitab Yahudi. Mulai dari Yesus danmurid-murid-Nya sampai pada Paulus, mereka adalah sama-sama orangYahudi dan berbicara dengan bertolak dari latar belakang pemahamanYahudi.

Lalu di mana letak permasalahannya ketika Stern menyebutkan adanyakecenderungan anti Yahudi di dalam Perjanjian Baru Kristen?Permasalahannya terletak pada penerjemahan Perjanjian Baru itusendiri yang kemudian memunculkan terjemahan yang terkesan antiYahudi, sehingga pembaca diajak untuk membangun pemahaman teologianti Yahudi. Demikian juga adanya dengan perkataan-perkataan

62

Page 63: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Paulus mengenai Hukum Taurat, tidak terlepas dari segipenerjemahan dan penafsiran yang seakan-akan diarahkan menujupemahaman yang menilai bahwa Hukum Taurat itu tidak lagi mempunyaikekuatan apa-apa dalam kekristenan.

David Stern membawa pemahaman baru ketika orang Kristen memandangHukum Taurat di dalam Perjanjian Baru. Oleh sebab itu Sternmemberikan beberapa contoh perkataan Paulus untuk menunjukkanpandangannya atas perkataan Paulus tentang Hukum Taurat:

1. Roma 10:4. Dikatakan bahwa "Sebab Kristus adalah kegenapan HukumTaurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang percaya". Persoalannyaterletak pada penafsiran kata "menggenapi" (end; mengakhiri)Hukum Taurat. Apakah Mesias membuat Hukum Taurat padakesudahannya, perhentiannya? Kata menggenapi sebenarnya adalahterjemahan dari kata Yunani "telos" yang artinya: tujuan,perwujudan, penyempurnaan, tetapi bukanlah kesudahan ataupunperhentian. Kedatangan Mesias tidak mengakhiri keberadaan HukumTaurat itu sendiri, melainkan melalui Mesias itulah HukumTaurat menjadi sempurna di dalam-Nya.

2. Teologi Kristen mengenai Hukum Taurat banyak sekali mendasaridirinya pada kesalahpahaman penafsiran dua bentuk ekspresikalimat bahasa Yunani yang Paulus gunakan. Kalimat upo nomon,yang diterjemahkan menjadi "di bawah Hukum Taurat" (muncul 10kali dalam Roma, I Korintus dan Galatia) dan kalimat "ergounomou", yang diterjemahkan sebagai "melakukan Hukum Taurat"(muncul 10 kali di Roma dan Galatia). Memang kesan pertama yangterlihat adalah Paulus menganggap jelek dan negatif HukumTaurat: "berada di bawah Hukum Taurat itu buruk dan melakukan Hukum Tauratjuga buruk." Akan tetapi ternyata kedua terjemahan ini membawakita pada pemahaman yang salah. Menurut Stern, Paulus tidakmenganggap bahwa hidup dalam kerangka mematuhi dan mentaatiHukum Taurat itu adalah sesuatu yang buruk; Sebab di lain pihakkita juga menemukan kata-kata yang lebih positif dari Paulussaat berbicara mengenai Hukum Taurat, seperti di Roma 7:12 "JadiHukum Taurat adalah kudus dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik".

Jadi menurut Stern "dalam tata bahasa Yunani di masa Paulus tidakterdapat kata-kata yang sesuai dengan kata di masa kini yangmengacu pada "legalisme", "legalist" dan "legalistik". Artinya,Paulus kekurangan ungkapan kata yang sesuai untuk mengatakan suatuperbedaan yang penting yang mengakibatkan adanya penghambatanupaya untuk memperjelas posisi kekristenan dalam hal memandangHukum Taurat. Maka kita harus mempertimbangkan kemungkinan yanglain yang mungkin muncul, meski sekilas pernyataan Paulus ituterkesan meremehkan dan merendahkan Hukum Taurat, tetapi

63

Page 64: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

sebenarnya kalimat itu bukan ditulis dengan tujuan melawan HukumTaurat itu, melainkan melawan kesalahpahaman dan penyalahgunaandari Hukum Taurat.

Sejalan dengan hal ini, maka menarik sekali untuk menyimakpendapat dari Calvin ketika memandang Hukum Taurat dari segibahasa asli Ibrani: "Torah" dan dari bahasa Yunani: "Nomos".Menurut Roetzel, Torah dalam pemahaman bangsa Yahudi dimengertisebagai "peraturan" (to direct) atau "perintah" (to instruct).Sehingga makna Torah dalam pengertian asalinya adalah sepertisebuah perintah yang diberikan guru kepada murid-muridnya. Torahadalah suatu perintah dan peraturan yang diberikan Tuhan kepadaIsrael, melalui para nabi yang menyampaikan Firman Allah itu,sekaligus perintah dan peraturan yang hadir bersamaan dengankekayaan perjalanan sejarah iman Israel ketika mengalami Tuhandalam hidup sehari-hari mereka.

Menarik untuk dilihat transliterasi Yunani-nya, kata Nomos yangdigunakan untuk merujuk kepada Torah memiliki perbedaan makna yangmenentukan maksud dari perkataan Paulus mengenai Hukum Taurat.Biasanya kata Nomos digunakan untuk menunjuk kepada tata peraturanyang berlaku dalam kehidupan suatu komunitas yang kemudianberpengaruh kepada tingkah laku tiap-tiap individu di dalamnya.Menurut Roetzel, Paulus sadar akan makna asali dari Torah dalambahasa Ibrani, namun Paulus menggunakan kata Nomos dalam bahasaYunani untuk menyampaikan maksud corak perbedaan dari Hukum (Law)yang sedang dibicarakan oleh Paulus kepada jemaat.

Secara lebih jelas Roetzel menyebutkan contohnya dalam Roma 8:2ketika Paulus mengatakan: " ... memerdekakan kamu dalam Kristus darihukum dosa dan hukum maut". Menurut Roetzel, kita seharusnya membacateks ini dengan "memerdekakan kamu dalam Kristus dari prinsip keberdosaan(yang membawa) kepada kematian". Hal ini akan membuat kita melihatjelas bahwa Paulus tidak menyamakan begitu saja Hukum Tauratdengan kematian dan keberdosaan.

Begitu pula ketika kita membaca Roma 7:23, ketika Paulus berbicaratentang "hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat akumenjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku" dandalam ayat 3:27, ketika Paulus mempertentangkan antara hukum yangberdasarkan perbuatan (law of works) dengan hukum yang berdasarkaniman (law of faith), sebenarnya Paulus sedang menunjuk kepada artihukum secara prinsipil.

Oleh sebab itulah, menurut Roetzel, kita harus memahami kalimaterga nomou bukan dalam artian "melakukan Hukum Taurat" melainkan"melakukan pemahaman yang legalistik terhadap perintah-perintah

64

Page 65: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Hukum Taurat". Kita pun harus memahami pernyataan "di bawah HukumTaurat" dengan pengertian "berada di bawah sistem yangmenghasilkan penyelewengan Hukum Taurat kepada Legalisme". Jikahal ini mendapatkan perhatian dari teologi Kristen, maka hal iniakan membawa pemahaman yang lebih baik dan positif terhadapTaurat.

Selanjutnya, Galatia 3:10-13 mengatakan bahwa "karena semua orangyang hidup dari pekerjaan Hukum Taurat berada di bawah kutuk". Paulusmengatakan bahwa kutuk itu jatuh pada orang yang mencoba mentaatiTaurat secara legalistik. Bagi Paulus, pendekatan yang legalistikitu artinya adalah juga sikap ketidaktaatan, sedangkan bagi Tanakhdiperlukan ketaatan yang sejati yang datang dari iman.

Paulus memahami bahwa dari sisi teologis, Hukum Taurat adalahanugerah bagi Israel, namun dari sisi antrophologis, Hukum Taurattetap merupakan kultur yang partikular. Sehingga Hukum Taurattidak dapat dijadikan sebagai filter iman dalam menerima Kristussang Juruselamat itu. Tujuan Paulus berkata tentang Hukum Tauratbagi orang-orangYahudi bukanlah agar orang Kristen Yahudi padawaktu itu mengabaikan Hukum Taurat, melainkan untuk memahaminyadalam terang Kristus yang membebaskan dari pemaknaan legalistikterhadap Hukum Taurat. Sekaligus Paulus mengkritik pemahaman orangKristen Yahudi yang menggunakan filter iman dalam budaya Yahudimereka kepada orang Kristen non-Yahudi. Sedangkan bagi orangKristen non-Yahudi, Paulus berkata tentang Hukum Taurat agarmereka memahami bahwa Keselamatan itu memang berasal dari Yahudi(Yesus), namun pemilihan Israel sebagai umat pilihan Allahbukanlah sesuatu yang bersifat eksklusif. Paulus menginginkansuatu revolusi sosio-kultural-teologis dalam memahami anugerahkeselamatan Kritus yang universal itu ketika ia memandang HukumTaurat sebagai bagian dari budaya Yaudi dan diperhadapkan denganbudaya non-Yahudi (Yunani) di dalamnya. Paulus ingin menerobosbatasan pemahaman Kristen Yahudi dan juga orang Kristen non-Yahudi, bahwa dalam memahami anugerah keselamatan Allah dalamKristus yang universal dam tidak terkurung dalam satu budaya yangpartikular dan terbatas.

Jadi perjanjian yang baru itu diberikan sebagai Taurat yangmenyatakan secara tidak langsung bahwa Taurat tetap eksis dandijalankan di masa kini. Memang cukup sulit bagi kita untuk dapatmenyetujui secara langsung pendapat para ahli mengenai posisiHukum Taurat dalam Perjanjian Baru, hanya dengan mengatakan bahwatidak ada ekspresi kata dalam bahasa Yunani kala itu untuk merujukkepada suatu tindakan yang legalistik dalam melakukan HukumTaurat. Setidaknya, mereka telah berhasil menjembatani kebingunganbanyak orang dalam memahami perkataan-perkataan Paulus mengenai

65

Page 66: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Hukum Taurat, karena Paulus seakan-akan kadang kala menyebutTaurat adalah kudus, benar dan baik dalam Roma 7:12, di lainpihak, Paulus juga mengatakan bahwa sengat maut adalah dosa dankuasa dosa ialah Hukum Taurat dalam I Korintus 15:56. Di satu sisiPaulus 'membaik-baikkan' Taurat dan di sisi lain 'meremehkan'Taurat.

Yang jelas adalah perkataan Paulus tentang Hukum Taurat bukanlahtujuan utama misi Paulus kepada orang-orang non-Yahudi, melainkanPaulus hendak memberitakan karya keselamatan yang sudah dilakukanAllah dalam Yesus Kristus yang mencakup seluruh umat manusia(universal). Ketika Paulus hendak menjelaskan pentingnya peristiwaYesus kepada orang non-Yahudi, di sinilah letak permasalah sikapPaulus tentang Hukum Taurat itu yang seakan-akan ambivalen dandualisme itu.

Paulus sama sekali tidak bermaksud meremehkan atau merendahkanatau berkata negatif tentang Hukum Taurat. Kritikan Paulusbukanlah Hukum Taurat-nya, melainkan pemahaman legalistik terhadapHukum Taurat, di mana kemudian menghasilkan pemahaman bahwa untukdapat menjadi seorang Kristen itu haruslah melewati filter imanbudaya Yahudi. Paulus menginginkan adanya suatu revolusi sosio-kultural-teologis dalam memahami karya penyelamatan Allah dalamKristus yang berlaku bagi seluruh umat manusia (universal), baikbagi orang-orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahkan bagi kitasekalian di msa kini yang juga telah menerima Kristus Yesussebagai Juruselamat yang sejati itu.

Tentu saja di masa kini orang-orang Kristen harus tetap menghargaidan menghormati (hukum) Taurat, sebab Taurat adalah anugerahpernyataan Allah atas apa yang Ia kehendaki untuk manusia lakukandalam hidup ini. Yan perlu diperhatikan dalam rangka melakukanperintah Hukum Taurat adalah kita harus melihat Hukum Taurat itudalam kerangka yang sudah diberikan oleh Yesus sendiri, pemahamanyang membebaskan diri dari legalisme. Matius 22:35-40 hendakmengatakan bagaimana sebenarnya cara pemahaman yang benar dalammemandang Hukum Taurat itu begini: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya:"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dandengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Danhukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia sepertidirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitabpara nabi."

Walaupun bagi Paulus Taurat tetap merupakan pengungkapan yangbenar dan kudus tentang kehendak Allah, namun Taurat itu telah

66

Page 67: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

gagal membuat manusia benar dihadapan Allah. Mustahil bagi manusiauntuk dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat (Galatia 2:16).

Penegasan ini dilakukan Paulus karena dalam pola pikir orangYahudi pada waktu itu, hukum Taurat merupakan solusi untukpembenaran. Padahal hukum Taurat sebenarnya sama sekali tidakmenolong dan menyelamatkan manusia keluar dari hukuman dosa. HukumTaurat tidak membuat manusia terhindar dari murka Allah atas dosamanusia. Alasan yang paling kuat untuk ini adalah karena hukumTaurat tidak diberikan kepada manusia supaya menyelamatkan manusiatersebut. Hukum Taurat diberikan pada manusia untuk menyatakan,memperlihatkan dan mengkarakteristikan dosa pada manusia.

Sebagaimana perkataan Paulus dalam Roma 2:17, terlihat bahwajemaat-jemaat Yahudi di Roma masih bersandar pada hukum Taurat.Jemaat yang merupakan orang Yahudi ini bukan merupakan orang yangtidak beriman kepada Kristus ataupun hanya mengandalkan hukumTaurat. Melalui ucapan syukur Paulus dalam Roma 1:8 nampak bahwajemaat Roma secara umum yang terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi tersebut adalah jemaat yang sungguh-sungguh beriman kepadaKristus. Namun dalam iman mereka kepada Kristus tersebut, jemaatYahudi mengganggap bahwa hukum Taurat juga dibutuhkan untukmencapai keselamatan tersebut. Hukum Taurat sebagai pemberianAllah yang nyata membuat mereka merasa berbeda dari bangsa-bangsalain oleh karena bangsa Yahudi “tahu” kehendak Allah dari hukumTaurat yang mereka miliki tersebut. Oleh sebab itu orang KristenYahudi merasa bangga dengan pengetahuan yang mereka miliki melaluihukum Taurat yang secara langsung berhubungan juga dengan banggaterhadap hukum Taurat dan usaha mereka menegakkan hukum Taurattersebut.

 Akan tetapi hukum Taurat tidak menyelamatkan. Hal ini yangberulangkali ditegaskan oleh Paulus dalam Roma 3:20. Hukum Tauratbahkan berakibat kepada bertambahnya pelanggaran (Roma 5:20). Halini disebabkan oleh karena fungsi hukum Taurat itu memang padadasarnya bukan untuk menyelamatkan ataupun membenarkan manusia,melainkan untuk mendefinisikan dosa. Orang Yahudi mengklaim hukumTaurat sebagai sarana pendidikan dan keselamatan dalam sejarahumat manusia.

Dalam realitanya, memang sesudah hukum Taurat diberikan,pelanggaran tidak menjadi berkurang, tapi makin bertambah karenahukum Taurat menyediakan kesempatan untuk pelanggaran atasberbagai perintah yang spesifik. Kesalahannya bukan terletak padahukum Taurat, namun pada kejahatan hati manusia yang membuatnyaberespons memberontak terhadap hukum yang diberikan.Ketidakmampuan manusia untuk melakukan hukum Taurat dengan cermat

67

Page 68: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

dan kecondongan hatinya untuk melanggar hukum yang diberikanmenunjukkan bahwa tidak ada kemungkinan untuk mendapat pemulihanhubungan dari seteru Allah kepada sebuah perdamaian dengan Allahmelalui hukum Taurat itu. Hukum Taurat tidak menyelamatkanmelainkan hanya membuat manusia sadar akan dosanya.

4.11. KONSEP ANUGERAH MENURUT PAULUS 

Anugerah merupakan sebuah pokok pembahasan yang penting dalamsurat-surat Paulus. Lebih lanjut, di sepanjang surat Romamisalnya, Paulus juga berulang-ulang menyebut dan mengajarkantentang anugerah Allah, baik dalam hubungan dengan panggilankerasulannya oleh Kristus (Roma 1:5) maupun dalam hubungan dengankeselamatan. Secara khusus kita akan melihat konsep anugerahPaulus yang terdapat dalam tulisannya kepada jemaat Roma.

Anugerah diungkapkan oleh Paulus dalam tulisan-tulisannya denganmenggunakan kata “carij” (kharis). Menurut arti katanya, kharisberarti “kemurahan,” “kebaikan hati Allah,” “rencana yang penuhkemurahan,” atau “pemberian gratis yang dimanifestasikan olehAllah terhadap manusia yang dinyatakan dalam injil-Nya.” Dalampenggunaan kata kharis oleh Paulus, anugerah tidak hanya memilikiarti yang terkandung dalam kata Ibrani hen, melainkan gabungandengan makna yang terkandung juga dalam kata Ibrani lainnya untukanugerah yaitu hesed.

Anugerah yang dibahas oleh Paulus dalam surat Roma ini tidakberdiri sendiri tanpa hubungan dengan karya-karya Allah yanglainnya. Sebaliknya, anugerah merupakan suatu kesatuan darirentetan karya Allah dalam diri manusia yang akan dibahas padabagian berikut ini.

4.11.1. Anugerah Merupakan Inisiatif Allah

Anugerah artinya suatu pemberian gratis dan lebih mengacu kepadatindakan kebaikan hati dari Allah kepada manusia yang tidakdisebabkan oleh sesuatu apa pun dalam diri manusia. Anugerahsecara faktual merupakan tindakan penyelamatan hasil keputusanAllah sendiri di dalam Yesus Kristus. Paulus, baik melalui salampembuka surat maupun dalam isi suratnya, memperlihatkan bahwasumber anugerah itu datang dari Allah Bapa dan Tuhan YesusKristus. Keselamatan yang diteruskan dengan panggilan kerasulannyadatang dari Allah. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa inisiatifpemberian anugerah adalah bukan dari manusia melainkan sepenuhnyadari Allah.

68

Page 69: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

4.11.2. Anugerah Merupakan Lawan dari Dosa

Anugerah dan dosa adalah dua kekuatan yang saling bertentangan.Anugerah tidak mendorong perbuatan dosa dengan lebih besar danbanyak lagi, demikian juga dosa yang bertambah-tambah bukan jalanmendapatkan anugerah yang lebih besar lagi. Jika Paulus dalam Roma5:2-21 berkata “dosa bertambah banyak” yang dilanjutkan denganfrasa “kasih karunia menjadi berkelimpahan,” maksud Paulus adalahuntuk menyatakan suatu kategori keadaan anugerah yang berlimpah-limpah yang melampaui kelimpahan dosa. Kalimat Paulus tidakdimaksudkan untuk membicarakan tentang penambahan dosa secarakualitas maupun kuantitas. Namun Paulus sedang menggambarkankekuatan anugerah yang melebihi kekuatan dosa di mana anugerahmenang mengatasi dosa.

4.11.3. Anugerah Berlanjut kepada Pengudusan

Anugerah tidak berhenti pada pembenaran oleh iman, namun berlanjutkepada pengudusan orang percaya yang menerima anugerah. Pengudusanini bukan merupakan pengudusan terhadap status dan relasi manusiasecara rohani di hadapan Allah, akan tetapi mengacu kepadatindakan luar manusia di hadapan tuntutan kebenaran dan standarkekudusan Allah sendiri. Jika pada tahap penganugerahan pembenaranperan manusia tidak dilibatkan di dalamnya, maka pada tahap inimanusia terlibat untuk bertanggung jawab atas hidupnya sesuaidengan statusnya yang baru dengan kekuatan dari Roh Kudus yangdiberikan kepadanya.

Setelah manusia dibenarkan Allah, ia tidak lagi memilih hidup dibawah dosa. Hidupnya telah mati terhadap dosa, saat itu adalahakhir dari kehidupan yang lama yang ada di bawah pemerintahandosa. Paulus menegaskan bahwa pembenaran itu membawa manusiakepada pembaharuan hidup yang di dalamnya mengandung maknapertumbuhan pada diri manusia baru tersebut. Dalam hidup yangbaru, manusia lama telah disalibkan bersama Kristus dan bersamaandengan itu kuasa dosa hilang. Namun hilangnya kuasa dosa terhadapdiri orang yang mengalami anugerah bukan berarti dosa yangdilenyapkan sama sekali. Dosa tetap ada dan mungkin dilakukan olehmanusia, bedanya adalah jika dalam manusia lama natur yangdimiliki oleh orang tersebut adalah natur berdosa dan selaludikontrol oleh dosa sehingga perbuatan dan pikirannya selalukepada dosa, maka dalam diri manusia yang baru ia menyerahkan diripada Allah untuk dikontrol oleh-Nya. Manusia yang barumenyandarkan pengetahuan dan keputusannya kepada Tuhan. Sesuaidengan naturnya yang baru, maka keputusan-keputusan, tindakan,pemikiran, dan kehendak manusia baru disandarkan pada pimpinanTuhan. Manusia baru berusaha bertanggung jawab atas hidupnya dalam

69

Page 70: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

pimpinan Roh Kudus dengan kehendak untuk mengambil keputusan danpilihan yang benar sesuai dengan statusnya yang baru di hadapanAllah.

Di dalam kehidupan yang sudah diperbaharui seseorang tidak mungkinuntuk berada di bawah kuasa dosa dan berada di bawah kuasakebenaran secara bergantian dan bergiliran terus-menerus. Selainitu juga tidak ada jalan tengah di antara keduanya. Kejatuhanmanusia dalam dosa dalam hidup baru bukan sesuatu yang disengajadan dilakukan berulang-ulang. Dengan menyebutkan bahwa manusiabaru sudah dibaptiskan (bersatu) dengan Kristus, dalam konsep yangdiajarkan Paulus jelas bahwa orang yang sudah menerima anugerahmemiliki kehendak sesuai dengan Kristus. Kondisi ini yang tidakmemungkinkan manusia baru dengan sengaja menghendaki untukmelakukan dosa.

Manusia baru bisa sesekali gagal dalam pergumulannya antaramenuruti keinginan dosa dan melakukan kehendak Allah sehingga iagagal pula dalam tanggung jawab pribadinya untuk mengambilkeputusan yang benar. Hal ini sangat mungkin terjadi di dalamproses pengudusan, namun orang yang hidup dalam anugerah akankembali kepada kehendak Allah dalam suatu penyesalan akan dosa-dosanya dan tidak berkehendak untuk melakukan mengulangi apalagimenambah dosanya.

Ketika hidup manusia berakhir di dunia (mengalami kematian fisik)maka proses pengudusan pun berakhir. Pada akhir dari prosespengudusan tersebut manusia baru menerima pemberian hidup yangsudah dimulai sejak ia dibenarkan oleh Allah. Hidup kekal maupunpembenaran oleh iman adalah bentuk pemberian anugerah oleh Allahkepada manusia secara gratis.

BAB V

TEOLOGIA MARTIN LUTHER TENTANG HUKUM TAURAT DAN INJIL  5.1.

5.1.1.

Martin Luther merupakan salah satu tokoh yang memiliki peranpenting dalam bidang historiografi pada abad ke-16 khususnya diEropa. Martin Luther adalah seorang reformator di Jerman dari

70

Page 71: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

gereja Katolik yang pengaruh pemikirannya masih dapat dirasakanhingga saat ini, di antaranya adalah dengan lahirnya gerajaKristen Protestan di berbagai belahan penjuru dunia.

Martin Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, dandibabtis pada keesekoan harinya bertepatan dengan hari SantoMartin. Ia adalah anak dari seorang penambang yang bernama HansLuder dan ibunya Margaretha seorang pedagang. Martin Luther jugamempunyai beberapa saudara laki-laki dan perempuan, dan yangpaling dekat dengan Martin Luther adalah saudaranya yang bernamaJacob.

Ayahnya berkeinginan menjadikan Martin sebagai seorang pengacarahandal. Untuk mewujudkan keinginannya itu, pada awalnya ayahnyamengirimkan Martin Luther untuk belajar di sekolah latin diMansfeld. Pelajaran yang paling difokuskan dalam sekolah tersebutadalah Trivium, yaitu menyangkut tentang tata bahasa, retorikanserta logika dari ilmu pengetahuan. Pada tahun 1501 atau tepatnyapada usia ke-17 tahun, Martin Luther melanjutkan sekolahnya diUniversitas Erfurt untuk belajar hukum. Setahun kemudian ia lulusdengan gelar sarjana filsafat dan melanjutkan sekolahnya untukmengambil gelar magisternya di sekolah hukum pada tahun 1505. 

Namun, semuanya itu berubah ketika pada suatu hari di musim panaspada usia 21 tahun (tahun 1505), terjadilah serangan badai, dimanapetir menyambar di dekatnya ketika ia sedang berjalan pulang darikuliah. Dalam ketakutan, ia berseru, "Tolonglah, Santa Anna! Sayaakan menjadi biarawan!". Karena nyawanya selamat, Martin Luthermeninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biara Augustinian diErfurt. Martin Luther memasuki biara Serikat Eremit Agustinus yangterkenal keras. Bisa dibayangkan betapa kecewanya ayahnya kepadaMartin Luther, karena ayahnya menginginkan ia menyelesaikan studihukumnya.

Di dalam biara, Martin Luther berusaha mematuhi segala peraturanbiara melebihi biarawan lainnya. Martin Luther berusaha menjadiyang paling saleh dan yang paling rajin di antara para biarawan.Ia juga seorang yang serius, tekun dan pandai, karena itulah iaditugasi belajar Teologi. Selama belajar teologi, Martin Luthermempergumulkan tentang keselamatan. Ia masuk biara dengan tujuanuntuk memperoleh kepastian keselamatan atas dirinya. Ia mencarijawaban atas pergumulannya dengan melakukan semua peraturan gerejayang berlaku pada saat itu. Martin Luther selalu berusahamengabdikan dirinya sepenuhnya untuk mendekatkan diri kepadaTuhan. Ia pun melakukan berbagai perbuatan baik, seperti puasa,berdoa selama berjam-jam, menolong orang, menyiksa dirinya,mengakui semua dosa-dosanya dan mengunjungi makam para santo.

71

Page 72: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Semakin ia berusaha dekat dengan Tuhannya, maka ia merasa semakinmengetahui akan keberadaannya yang penuh dosa sehingga ia semakinputus asa dan takut bertemu dengan TUHAN, Sang hakim yang penuhmurka.

Tugas utama Marrtin Luther sebagai biarawan adalah menafsirkanAlkitab. Ia kemudian menterjemahkan Alkitab dalam bahasa Jerman,agar sebanyak mungkin orang Jerman dapat membaca Alkitab,mengingat pada waktu itu warga gereja tidak dapat membaca Alkitabdalam bahasa mereka sendiri sebab hanya tersedia Alkitab dalambahasa Latin yang disebut Vulgata dan hanya boleh dibaca oleh kaumKlerus atau rohaniawan. Kemudian, Martin Luther ditahbiskanmenjadi imam pada tahun 1507 dan pada tahun 1508 ia mulai mengajarTeologi di Universitas Wittenberg.

Martin Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitabpada 9 Maret 1508, yang disusul meraih gelar sarjananya dalamSentences karya Petrus Lombardus pada 1509. Pada 9 Oktober 1512,Martin Luther menerima gelar Doktor Teologi. Kemudian pada 21Oktober 1521 Martin Luther diterima menjadi “anggota senat dosenteologi" dan diangkat menjadi Doktor dalam Kitab Suci .

Pada sekitar tahun 1514 Luther menemukan jawaban yang dicarinyaselama ini. Dari Roma 1:16-17, Luther menemukan kebenaran Allahdan bahwa Firman Tuhanlah yang dapat membebaskan dia. Kebenaranyang dimaksudkan adalah rahmat Tuhan yang menerima orang-orangberdosa. Ia menemukan dirinya sebagai orang berdosa yang patutdihukum namun karena rahmat-Nya, Allah menerimanya danmembenarkannya. Kebenaran itu bukan untuk menghakimi melainkanpembenaran oleh iman. Injil tidak menunjukkan penghukuman ataumurka Allah tetapi penyelamatan dan pembenaran. Dengan menemukanmakna ayat-ayat itu, Luther merasa dilahirkan kembali. BagiLuther, ayat-ayat itu merupakan kunci untuk memahami Alkitabdengan cara yang baru. Ternyata Allah yang ditemukan dalam Alkitabitu berbeda sekali dari Allah yang dikenalnya dalam ajaran gereja.

Melalui pengalaman dan pemahaman baru itu, Luther  menghayatihubungan antara Allah dan manusia dengan cara yang baru. Pemahamandan penghayatan Luther yang baru ini tersiar di lingkunganUniversitas Wittenberg melalui khotbah dan pengajarannya sertamenjadi titik tolak dari pusat gerakan reformasi.

Disiplin yang sangat ketat untuk mendapatkan gelar-gelar akademikdan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther untukmempelajari Kitab Suci secara mendalam. Karena terpengaruh olehseruan Humanisme ad fontes ("kembali ke sumbernya"), Martin Luthermenenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja

72

Page 73: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti penyesalan danpembenaran mendapatkan makna yang baru bagi Martin Luther. Iamenjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaransentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci, yangterpenting di antaranya adalah doktrin tentang pembenaran olehiman semata. Martin Luther mulai mengajarkan bahwa keselamatansepenuhnya adalah pemberian dari anugerah Allah melalui Kristusyang diterima oleh iman.

Belakangan, Martin Luther mendefinisikan dan memperkenalkankembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya antara HukumTaurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah.Secara keseluruhan, Martin Luther percaya bahwa prinsip penafsiranini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari KitabSuci. Martin Luther melihat kegagalan untuk membedakan HukumTaurat dan Injil yang semestinya sebagai sumber penghalang InjilYesus Kristus di Gereja pada masanya, yang pada gilirannyamenyebabkan munculnya berbagai kesalahan teologis yang dogmatis.

Selanjutnya Luther memimpin gerakan reformasi gereja. Munculnyagerakan reformasi ini dilatarbelakangi adanya perbedaan antaraajaran atau teologi dan praktek gereja dengan ajaran Alkitab.Peristiwa reformasi dipicu oleh adanya penjualan surat penghapusansiksa (aflat) di Jerman oleh Johann Tetzel. Sebenarnya tujuanpenjualan surat-surat aflat itu adalah untuk mengumpulkan dana bagipembangunan gedung gereja (basilika) Santo Petrus di Roma, tetapitujuan itu dibungkus dengan “bahasa rohani” yang berisi janjipalsu sekaligus ancaman, seakan-akan dengan membeli surat itumanusia akan lebih terjamin keselamatannya.

Di lain pihak juga, pernikahan Martin Luther dengan Katharina vonBora menimbulkan gerakan pernikahan imam di kalangan banyaktradisi Kristen. Martin Luther menikah dengan Katharina von Bora,seorang mantan biarawati, pada 13 Juni 1525. Pasangan inimendapatkan enam orang anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan: Hans, lahir pada 7 Juni 1526, belajar hukum, menjadi pejabat

hukum dan meninggal pada 1575. Elizabeth, lahir pada 10 Desember 1527 dan meninggal pada usia

sangat muda pada 3 Agustus 1528. Magdalena, lahir 5 Mei 1529, meninggal di dalam pelukan ayahnya

pada 20 September 1542. Kematiannya merupakan pukulan yangsangat hebat bagi Luther dan Katharina.

Martin, Jr., lahir 9 November 1531, belajar teologi tetapitidak pernah dipanggil menjadi pendeta hingga ia meninggal pada1565.

Paul, lahir 28 Januari 1533, menjadi dokter. Ia mempunyai enamorang anak hingga ia meninggal pada 1593. Garis keturunan laki-

73

Page 74: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

laki keluarga Luther berlanjut melalui dia kepada John Ernest,yang berakhir pada 1759.

Margaretha, lahir 17 Desember 1534, menikah dengan George vonKunheim, keturunan keluarga bangsawan Persia yang kaya, tetapimeninggal pada 1570 pada usia 36 tahun. Keturunannya berlanjuthingga sekarang.

5.1.2.

Selain tugas-tugasnya sebagai seorang profesor, Martin Luthermelayani sebagai pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di GerejaKastil. Gereja ini berfungsi sebagai biara Augustinian danuniversitas. Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itudiperhadapkan dengan berbagai akibat yang timbul ketika orangbiasa harus mendapatkan indulgensia. Indulgensia adalahpenghapusan dari hukuman sementara yang masih ada bagi dosa-dosasetelah kesalahan seseorang dihapuskan melalui absolusi. Saat ituterjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, yaitusebuah indulgensia dapat dibeli seseorang untuk dirinya sendiriataupun untuk salah seorang sanak keluarga yang sedang berada diapi penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan, ditugasiberkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Agung Albert dariMainz untuk mempromosikan dan menjual indulgensia untuk merenovasiBasilika St. Petrus di Roma. Tetzel sangat berhasil dalam hal ini.Ia menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yangsedang menanti di api penyucian pun akan terlepas".

Martin Luther menganggap penjualan indulgensia ini sebagaipenyelewengan yang dapat menyesatkan umat sehingga mereka hanyamengandalkan indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosadan pertobatan sejati. Martin Luther menyampaikan tiga khotbahmenentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Selanjutnya, untukmenentang propaganda Tetzel, Luther menyusun 95 dalil, laluditempel pada pintu gerbang gereja di Wittenberg pada tanggal 31Oktober 1517 (tanggal inilah yang kita peringati sebagai hariReformasi ). Dalil- dalil itu merupakan ungkapan pengalaman danpergumulan Luther sendiri, jadi tidak bersifat teoritis. Di dalamdalil-dalilnya, Luther menentang perkataan Tetzel. Luther tidakmenyetujui adanya surat penghapusan siksa yang menyatakanperdamaian dan pengampunan dosa dapat dibeli dengan uang, tanpapenyesalan dan pertobatan, bahkan tanpa sakramen. Martin Luthersekaligus menegaskan bahwa penyesalan sejati bukanlah perkara yangdapat seseorang bereskan setelah memenuhi syarat-syarat yangditentukan oleh imam setelah pengakuan dosa, seperti misalnyamengucapkan doa Bapa kami sekian banyak kali. Bagi Martin Luther,penyesalan dan pertobatan itu berlangsung seumur hidup. Martin

74

Page 75: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang dapatdihasilkan oleh indulgensia itu. Martin Luther tidak menantangwewenang Paus untuk mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnyaitu. Ke-95 dalil itu ditulis dalam bahasa Latin namun segeraditerjemahkan oleh para mahasiswanya ke dalam bahasa Jerman dandalam waktu singkat sudah tersebar ke seluruh Eropa. Ini adalahsalah satu peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secaramendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebihmudah dan meluas. Para pemimpin gereja mendakwa Martin Luthersebagai penyesat. Paus menuntut Martin Luther untuk mencabutajarannya. Martin Luther diminta bertobat. Martin Luther harusdiadili.

5.1.3.

Setelah meremehkan Martin Luther sebagai "seorang Jerman mabukyang menulis dalil-dalil itu" yang "bila ia kembali sadar, ia akanberubah pikiran," Paus Leo X memerintahkan Sylvester Mazzolini,seorang profesor Teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias,sesuai dengan nama tempat kelahirannya Priero, pada 1518, untukmenyelidiki masalahnya. Prierias mengenali perlawanan MartinLuther yang tersirat terhadap kewibawaan paus. Karena itu iamenyatakan Martin Luther sebagai penyesat, dan menulis bantahanilmiah terhadap dalil-dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaanPaus terhadap Gereja dan menolak setiap penyimpangan yang dianggapsebagai ajaran sesat. Martin Luther menjawab dalam cara yang sama,sehingga berkembanglah suatu polemik.

Sementara itu, Martin Luther ikut serta dalam sebuah pertemuanbiarawan Augustinian di Heidelberg. Di sana ia menyajikan tesisnyatentang perbudakan manusia di dalam dosa dan tentang anugerahAllah. Dalam pertikaian mengenai indulgensia, muncullah pertanyaantentang kekuasaan dan wewenang mutlak Paus, karena doktrin tentang"Khazanah Gereja," "Khazanah Jasa," yang mendasari doktrin danpraktik indulgensia, didasarkan pada Bula Unigenitus (1343) dariPaus Clemens VI. Karena perlawanannya terhadap doktrin itu, MartinLuther dicap sesat, dan Paus, yang telah bertekad untuk menekanpandangan-pandangannya, memanggilnya ke Roma.

Namun karena mengalah kepada Frederick sang Pemilih, yangdiharapkan oleh Paus akan menjadi Kaisar Romawi Suci berikutnyadan yang tidak rela berpisah dengan teolognya, Paus tidak menekanmasalahnya lebih jauh. Kardinal Kayetanus diutus Paus untukmenerima janji ketaatan Martin Luther di Augsburg (Oktober 1518).

75

Page 76: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Martin Luther, meskipun secara tersirat mengaku taat kepadaGereja, kini dengan berani menyangkal kewibawaan Paus, dan naikbanding pertama-tama "dari Paus yang kurang pengetahuan kepadaPaus yang mestinya lebih tahu" dan kemudian (28 November) kepadakonsili umum. Martin Luther kini menyatakan bahwa lembaga kepausanbukanlah bagian dari hakikat Gereja yang asli dan yang tidak dapatberubah.

Karena ingin tetap memelihara hubungan baik dengan Martin Luther,Paus membuat upaya terakhir untuk menyelesaikan konfliknya denganMartin Luther secara damai. Sebuah konferensi dengan pejabattinggi kepausan, Karl von Miltitz di Altenburg pada Januari 1519membuat Martin Luther sepakat untuk berdiam diri dan lawan-lawannya pun demikian, menulis sebuah surat yang rendah hatikepada Paus, dan menyusun sebuah risalah yang membuktikan rasahormatnya kepada Gereja Katolik. Surat itu ditulis, namun tidakpernah dikirim, karena tidak mengandung pernyataan bahwa MartinLuther menarik ajaran-ajarannya. Dalam risalah bahasa Jerman yangditulisnya belakangan, Martin Luther, meskipun mengakui apipenyucian, indulgensia, dan pemanggilan kepada orang-orang kudus,menolak seluruh manfaat indulgensia terhadap api penyucian.

Ketika Johann Eck menantang rekan Martin Luther, Carlstadt, untukberdebat di Leipzig, Martin Luther bergabung di situ (27 Juni–18Juli 1519). Sementara debat berlangsung Martin Luther menyangkalhak ilahi jabatan dan wewenang kepausan, dan berpendapat bahwa"kuasa atas kunci-kunci itu" telah diserahkan kepada Gereja(yaitu, jemaat yang setia). Ia menyangkal bahwa keanggotaan dalamGereja Katolik di bawah Paus merupakan prasyarat bagi keselamatan,dan berpegang pada keabsahan Gereja (Ortodoks) Yunani. Setelahperdebatan itu, Johann Eck mengklaim bahwa ia telah memaksa MartinLuther untuk mengakui bahwa doktrinnya sama dengan doktrin Jan Husyang telah dihukum mati dengan dibakar. Eck menganggap bahwa halini membuktikan klaimnya sendiri bahwa Martin Luther adalah "siHus dari Saxon" dan gembong penyesat.

Luther memberi judul (dalam bahasa Inggris) The Disputation of DoctorMartin Luther on the Power and Efficacy of Indulgences, dan mengkritik dalamnyaajaran Gereja mengenai asas menghapuskan dosa, kuasa Paus dan lainsebagainya.

Kajian mengenai Surat Paulus, terutamanya surat kepada jemaat diRoma memberikan kesan kepada Martin Luther akan asas sola fide(hanya karena iman). Hanya imanlah yang dapat menyelamatkanmanusia yang diberikan Tuhan berdasarkan anugerahnya (sola gratia)kepada manusia seperti yang dijelaskan menurut Alkitab (solascriptura). Martin Luther sangat menentang ajaran gereja pada saat

76

Page 77: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

itu yang dianggapnya menawarkan keselamatan dengan murah dengancara menjual surat-surat penghapusan dosa (indulgensia).

Pada mulanya Martin Luther percaya bahwa dia akan dapatmemperbarui Gereja Roma dari dalam dengan dalil-dalilnya tetapiPaus menganggap pendapatnya sesat dan mengucilkannya. Pada bulanOktober Martin Luther membakar ijazahnya di tempat umum danmenunjukkan kesungguhannya bahwa dia tidak akan taat kepada Gerejakecuali mereka menurut kata-katanya.

Pada tanggal 22 Januari 1521 Kaisar Charles V meresmikanpersidangan imperial Diet of Worms. Dalam sidang ini merupakanpeluang terakhir Luther untuk mengakui bahwa apa yang diajarkannyaadalah salah. Namun Luther tetap bersikukuh untuk mempertahankanajarannya. Selepas persidangan Diet, Luther dinyatakan sebagaiorang buangan oleh Diet, sehingga orang-orang Jerman dilaranguntuk memberinya makanan atau tempat tinggal dan membolehkan siapasaja untuk membunuh Martin Luther tanpa diberikan hukuman bagiorang yang membunuhnya. Dengan bantuan rekannya, Martin Lutherakhirnya dibawa secara diam-diam oleh penunggang kuda bertopeng,dan iapun dibawa ketempat tinggal yang baru, yaitu kastilWartburg, berdekatan dengan Erfurt.

Selama berada dalam kastil tersebut, pada tahun 1529, MartinLuther mengajukan kanon Palestina yang menetapkan 39 kitab dalambahasa Ibrani sebagai kanon Perjanjian Lama. Martin Luther mencaripembenaran dari keputusan konsili Jamnia (yang adalah konsili imamYahudi, jadi bukan sebuah konsili Gereja Kristen!) bahwa tujuhkitab yang dikeluarkan dari Perjanjian Lama tidak memiliki kitab-kitab aslinya dalam bahasa Ibrani. Luther melakukan hal tersebutsebenarnya karena sejumlah ayat-ayat yang terdapat pada kitab-kitab tersebut justru mengokohkan doktrin-doktrin Gereja Katolikdan bertentangan dengan doktrin-doktrin baru yang dikembangkanoleh Martin Luther sendiri.

Oleh karena alasan yang serupa, Martin Luther juga nyaris membuangbeberapa kitab-kitab lainnya: surat Yakobus, surat Ibrani, kitabEster dan kitab Wahyu. Hanya karena bujukan kuat oleh parapendukung kaum reformasi Protestan yang lebih konservatif makakitab-kitab tersebut tetap dipertahankan dalam Alkitab kaumProtestan. Namun demikian, tidak kurang Martin Luther menghujatbahwa surat Yakobus tidak pantas dimasukkan dalam Alkitab.

Setelah rangkaian perdebatan dan pengadilan, sejak 1520 MartinLuther lebih banyak memusatkan perhatian pada penulisan bukuataupun diktat, yang memuat serangkaian pandangan dan  gagasanbaru. Sasaran utama reformasi atau pembaharuan yang dicanangkan

77

Page 78: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Martin Luther adalah pembaharuan ajaran. Martin Luther memberikandasar-dasar ajarannya sendiri dengan rekannya Philip Melanchton.Selama tahun 1531 hingga 1546 kesehatan Martin Luther semakinmemburuk, hal ini disebabkan kelelahan yang dideritanya akibatperlawanannya terhadap gereja Katolik Roma. Akhirnya pada tanggal18 Februari 1546 Martin Luther menghembuskan nafasnya yangterakhir.

5.1.4.

Untuk mendapatkan gelar-gelar akademik dan bahan-bahan yangdiajarkan untuk kuliah, mengharuskan Martin Luther mengkajialkitab lebih mendalam. Karena terpengaruh seruan humanisme adfontes “kembali kepada sumbernya”, maka Martin Luther kembalimempelajari lebih mendalam Alkitab dan birokrasi gereja. Sehinggakata kebenaran dan penyesalan tidak lagi asing dalam benaknya,selain itu kedua kata tersebut mendapatkan makna baru bagi MartinLuther, sehingga iapun menjadi yakin bahwa selama ini gereja telahkeliru tentang doktrin pembenaran hanya melalui iman semata.Luther akhirnya mulai mengajarkan bahwa keselamatan ialah anugerahdari Tuhan semata, yang diberikan melalui perantara kristus yangakhirnya diterima melalui iman. Dalam artikelnya ia jugamenjelaskan bahwa konsep keadilan ialah sebagai berikut: 

Jesus Christ, our God and Lord, died for our sins and was raised again for ourjustification (Romans 3:24-25). He alone is the Lamb of God who takes away the sins ofthe world (John 1:29), and God has laid on Him the iniquity of us all (Isaiah 53:6). All havesinned and are justified freely, without their own works and merits, by His grace, throughthe redemption that is in Christ Jesus, in His blood (Romans 3:23-25). This is necessary tobelieve. This cannot be otherwise acquired or grasped by any work, law or merit.Therefore, it is clear and certain that this faith alone justifies us ... Nothing of this articlecan be yielded or surrendered, even though heaven and earth and everything else falls(Mark 13:31) 

Selain itu Martin Luther juga mendefinisikan dan memperkenalkankembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya antara HukumTaurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah.Secara keseluruhan, Martin Luther percaya bahwa prinsip penafsiranini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari KitabSuci. Ketidakpuasan dan keluhan-keluhan Martin Luther terhadapGereja Katolik Roma timbul secara bertahap. Di tahun 1510 MartinLuther melakukan lawatan ke Roma yang membuatnya terbengong-bengong kaget bukan kepalang menyaksikan pemborosan dan kemewahanduniawi para pastor gereja Katolik. Titik ketidakpuasan tersebutakhirnya mencapai puncaknya ketika pada tahun 1516 sampai dengantahun 1517, ketika Johann Tetzel seorang imam Dominikan, ditugasiberkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Agung Albert dari

78

Page 79: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Mainz, untuk mempromosikan dan menjual indulgensia untukmerenovasi Basilika St. Petrus di Roma.

Untuk mendukung salah satu doktrinnya yang terkenal yaitu Sola Fide(bahwa kita dibenarkan hanya oleh iman saja), dalam Alkitabterjemahan bahasa Jerman, Martin Luther menambahkan kata 'saja'pada surat Roma 3:28. Sehingga ayat tersebut berbunyi: "Karenakami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman saja, dan bukankarena ia melakukan hukum Taurat". Tidak heran kalau Martin Luthermenghujat surat Rasul Yakobus dan berusaha untuk membuangnya dariPerjanjian Baru, karena justru dalam surat Yakobus ada banyak ayatyang menjatuhkan doktrin Sola Fide yang diciptakan oleh MartinLuther tersebut. Antara lain, dalam Yakobus 2:14-15 tertulis:"Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwaia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkahiman itu menyelamatkan dia?" dan Yakobus 2:17 "Demikian jugahalnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, makaiman itu pada hakekatnya adalah mati" dan Yakobus 2:24 "Jadi kamulihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya danbukan hanya karena iman."

Beberapa pokok ajaran yang dikembangkan Luther adalah:

a. Sola Scriptura, Sola Gratia, Sola Fide

Dalam ajaran Luther ada tiga semboyan “sola scriptura” (hanyaAlkitab), Firman menjadi dasar kehidupan sehari-hari. ”sola gratia”(hanya anugerah), dan “sola fide” (hanya iman). Pengampunan dosadisediakan oleh Allah karena anugerah-Nya melalui pengorbananKristus dan diterima dengan iman, bukan karena usaha manusia.

b. Sakramen

Luther hanya mengakui dua sakramen yaitu baptisan kudus danperjamuan kudus. Kedua sakramen itu mempunyai dasar Alkitab yangditetapkan oleh Kristus sendiri.

c. Jabatan dan Tata Gereja

Semua orang percaya memiliki jabatan imamat am. Jabatan imam ituditerima berdasarkan kematian dan kebangkitan Kristus. Jabatanimam dalam Perjanjian Lama telah disempurnakan, digenapi sekaligusdiakhiri oleh Tuhan Yesus Kristus. Untuk datang kepada Tuhan,seseorang tidak memerlukan lagi perantara (imam), baik untukmemanjatkan doa maupun untuk mempersembahkan korban. Yesus Kristustelah menjadi imam sekaligus korban yang sempurna sekali untuk

79

Page 80: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

selama-lamanya. Jadi imam adalah fungsi pelayan yang meneladanKristus, bukan jabatan.

d. Tata Ibadah

Ibadah berpusat pada kotbah, bukan pada perjamuan kudus(ekaristi). Dalam setiap Minggu harus ada pemberitaan Firman yangmurni (hanya dari Alkitab), sedangkan perjamuan kudus tidak selaludiadakan pada setiap ibadah Minggu melainkan tergantung gerejamasing-masing sesuai dengan situasinya.

Beberapa tulisan yang menjelaskan ajaran yang dikembangkan MartinLuther dihimpun dalam Kitab Konkord. Ajaran Luther menjadi acuanpokok dalam perumusan ajaran dan tata gereja Lutheran. Setelahbeberapa dasa warsa, gereja-gereja Lutheran, khususnya di Jerman,telah menjadi gereja yang mapan, ajarannya terumus lengkap,organisasinya mantap dan mendapat dukungan penuh dari negara.  

Peristiwa reformasi yang dipimpin oleh Martin Luther  mengingatkanbahwa pembaharuan gereja harus terus menerus dilakukan. Kesadaraninilah yang melahirkan semboyan reformasi: “ecclesia reformata sed semperreformanda” (gereja yang dibaharui harus terus menerus dibaharui ).

 5.2.

Menurut Martin Luther, seorang teolog sejati harus mampumembedakan fungsi Hukum Taurat dengan Injil. Dalam tafsirannyaterhadap Surat Galatia (tahun 1531), Luther mengatakan,“Barangsiapa yang dapat dengan jelas membedakan antara Injil danHukum Taurat harus bersyukur kepada Tuhan dan dia adalah seorangtheolog yang sejati.”

Seperti yang kita ketahui, Luther menempatkan doktrin pembenaranhanya oleh iman sebagai prinsip dasar dari sistem theologinya. Iamemandang bahwa perbedaan fungsi Hukum Taurat dengan Injil adalahkeharmonisan yang paling dekat dengan doktrin pembenaran olehiman. Meskipun Luther telah membahas doktrin pembenaran hanya olehiman, namun doktrin ini akan berkembang dengan benar dan baik jikadidasarkan pada pemahaman perbedaan fungsi antara Hukum Taurat danInjil. Berdasarkan alasan inilah maka pandangan Luther mengenaiHukum Taurat dan Injil telah menjadi masalah yang utama dalamsistem theologi Luther, meskipun Luther bukan seorang theologsistematika seperti John Calvin dalam tulisannya.

Mengapa memahami perbedaan fungsi Hukum Taurat dengan Injil begitupenting bagi Martin Luther? Apakah hubungan Hukum Taurat dan

80

Page 81: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Injil? Apakah Hukum Taurat berkontradiksi dengan Injil? BagaimanaMartin Luther menyelesaikan permasalahan antara Hukum Tauratdengan Injil?

Pembahasan tulisan ini hanya berfokus kepada relasi fungsi HukumTaurat dengan Injil, walaupun diskusi mengenai natur dan fungsiHukum Taurat sangat dekat sekali hubungannya dengan doktrinpembenaran oleh iman. Manusia berdosa gagal memelihara dan menaatiisi Hukum Taurat sehingga mereka berada dalam murka Tuhan.

Beriman kepada Kristus, berdasarkan jasa dan kebenaran Kristus,adalah inti pembenaran hanya oleh iman. Sebab itu kedua doktrinini sangat erat hubungannya, tetapi di sini tidak didiskusikandoktrin pembenaran hanya oleh iman. Masalah ini adalah topikdiskusi yang lain dalam theologinya. Kebenaran mengenai fungsiHukum Taurat dengan Injil adalah kebenaran yang melampaui ruangdan waktu.

Pemahaman yang benar pada doktrin ini akan membawa seseorang padasuatu kekaguman yang mendalam terhadap kasih karunia Tuhan yangdinyatakan dalam Injil. Kebenaran ini berdampak tidak hanya padakehidupan orang percaya sekarang, tetapi juga secara eskatologis.

Kata ‘perbedaan’ yang dimaksud di sini bukan dimaksudkan sebagaisuatu pemisahan atau pertentangan. Bagi Luther, Hukum Taurat tidakdapat dipertentangkan dengan Injil. Luther dalam tulisannya jugatidak bermaksud menawarkan suatu pilihan atau alternatif antaraHukum Taurat atau Injil. Ia tidak sependapat dengan kaumAntinomianisme. Yang salah mengerti bahwa orang percaya hanyamembutuhkan Injil dan tidak membutuhkan hukum Taurat, sebab hukumTaurat dan Injil tidak ada hubungannya. Di samping itu, Lutherjuga menentang pendapat kaum Legalisme. Yang menekankan sisi hukumsebagai dasar pembenaran di hadapan Tuhan atau menambahkan hukumke dalam Injil. Luther berpendapat bahwa demi kemurnian Injil,Hukum Taurat harus dipertahankan.

Baik Hukum Taurat maupun Injil keduanya tidak boleh ditiadakan. Diantara keduanya tidak ada yang lebih utama dari yang lain, sebabkedua hal itu saling melengkapi dan harus dibicarakan sebagai satukesatuan pada waktu yang bersamaan. Menurut Luther, tidak sepertiAgustinus, memahami perbedaan antara Hukum Taurat dengan Injiltidak hanya sekadar bahwa Hukum Taurat mendahului Injil, melainkanlebih dalam suatu pola dialektik.

Pola ini secara dinamis bergerak dari pemahaman yang baru melaluiperbedaan Hukum Taurat dan Injil kepada suatu hal yang darinyadapat ditarik pemahaman lain yang baru lagi. Pemahaman ini dinamis

81

Page 82: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

bukan statis, yang berarti bahwa perbedaan antara Hukum Taurat danInjil dapat dipisahkan satu dengan yang lain kemudian dapatdipersatukan kembali.

Perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil bukan hanya membedakannyadari segi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru atau satu bagianhanya ditujukan kepada Hukum Taurat (Perjanjian Lama) dan bagianlain hanya ditujukan kepada Injil (Perjanjian Baru). Sering kaliInjil juga memiliki bagian hukum di dalamnya dan sebaliknya bagianteks Alkitab yang disebut sebagai hukum juga memiliki Injil didalamnya, seperti sepuluh perintah Allah juga terdapat Injil.

Sepuluh perintah Allah dimulai dengan kalimat, “Akulah TuhanAllahmu yang membawa kamu keluar dari tanah perbudakan” (Keluaran20:1-3). Ini adalah berita anugerah keselamatan dari Tuhan yangmendasari seluruh perintah dan memberi semangat kepada orangIsrael untuk hidup selaras dengan Hukum Tuhan.

Di samping itu Luther juga membedakan antara Hukum Taurat danInjil melalui konteks proklamasi. Tetapi jangan disalah mengertibahwa tujuan dari proklamasi adalah untuk membedakan antara HukumTaurat dan Injil, ini bukanlah sesuatu yang utama, walaupun adakemungkinan hal ini terjadi. Apakah dasar pemahaman Luther dalammeninjau perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil dari sudutproklamasi?

Injil adalah berita baik yang menawarkan kasih karunia Tuhanmelalui pengampunan dosa di dalam Yesus Kristus. Tetapirealitasnya adalah manusia hidup di bawah Hukum Taurat dandiperbudak olehnya. Karena itu, tanpa pengertian yang mendalamtentang kondisi manusia yang hidup di bawah Hukum Taurat, makasulit sekali bagi manusia untuk mengerti intisari karyakeselamatan Kristus.Selain anugerah Tuhan yang dinyatakan dalam kematian dankebangkitan Kristus, terdapat juga kenyataan bahwa di luar HukumTaurat, manusia akan sulit mengerti kebesaran dari karya Kristusbagi orang berdosa.

Sebab itu proklamasi tentang Hukum Taurat yang memaparkan kondisikeberdosaan, ketidakberdayaan, dan keterkutukan manusia tidakdapat menyelamatkan manusia berdosa tanpa sekaligus mengaitkannyaatau bersamaan dengan proklamasi Injil dan anugerah Tuhan di dalamYesus Kristus. Hukum Taurat telah menempatkan manusia di bawahkutuk dan penghakiman Tuhan, namun pengenalan pada kondisitersebut akan memberikan pengharapan untuk datang kepada Injil.Perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil dapat diidentikkan denganperbedaan yang harus ditarik dari apa yang membuat manusia menjadi

82

Page 83: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

benar dan sungguh diselamatkan. Jika diperhatikan sungguh-sungguh,memang pada kenyataannya ada perbuatan manusia secara umum yangbisa disebut kebenaran, tapi semua perbuatan itu bukanlahkebenaran yang mendatangkan damai sejahtera dalam hati nurani dankepastian keselamatan.

Kebenaran yang diajarkan oleh Alkitab, baik ditinjau secaramendasar atau hanya penampakan, sangat berbeda dengan kebenaransecara umum. Kebenaran dalam ajaran Alkitab adalah kebenaranpasif, melalui pembenaran hanya oleh iman, bukan kebenaran yangaktif, melalui segala usaha manusia untuk menjadi benar. Kebenaranyang pasif artinya kebenaran yang dikaruniakan oleh Tuhan ataukebenaran yang berada di luar diri manusia sendiri, yaitukebenaran Kristus yang dikaruniakan kepada manusia berdosa hanyamelalui iman kepada Dia. Kebenaran ini didasarkan pada apa yangAllah kerjakan melalui Yesus Kristus bukan apa yang manusiausahakan. Dari sudut pandang ini, manusia harus mengabaikan sisikebenaran aktif dan memusatkan diri kepada Injil.

 5.3.

Hukum alamiah yang dimaksudkan di sini bukanlah hukum alam yangmengatur keteraturan universal, melainkan Hukum Allah yang secaraalamiah berada dalam diri manusia sejak penciptaan. Manusiamengenal Hukum Allah sejak penciptaan atau sebelum Hukum Tauratdikaruniakan oleh Tuhan kepada Musa, sebab Allah telah menempatkanHukum-Nya di dalam hati manusia, dan hukum ini disebut hukumalamiah. Luther mengajarkan doktrin ini menurut Roma 2:14-16, dimana Paulus mengatakan bahwa orang bukan Yahudi yang tidakmempunyai Hukum Allah secara tertulis dapat mengenal Hukum itu didalam hatinya. Sebab itu semua manusia tidak dapat menolakkeberadaan Hukum Allah.

Hukum alamiah dasar kewajibannya ditinjau dari dua hal, yangpertama kewajiban kepada Tuhan. Karena hukum alamiah ini, makasemua manusia baik sadar atau tidak sadar memiliki rasa keagungankepada Pribadi yang dianggap lebih tinggi daripadanya sehinggarasa hormat itu menuntunnya untuk beribadah kepada illah atauAllah. Kedua kewajiban kepada sesama.

Dari sudut keberadaan Hukum Allah secara alamiah ini, maka ada duakewajiban manusia sebagai ciptaan-Nya untuk mengasihi Tuhan danmengasihi sesama seperti diri sendiri. Sebab itu, di sini terdapatkeserasian esensi antara hukum alamiah dengan Hukum Taurat Musayang diberikan Allah di Gunung Sinai (bdk. Keluaran 6:1-5).

83

Page 84: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Kalau memang Tuhan telah menaruh Hukum-Nya ke dalam hati manusiasejak penciptaan, mengapa Ia perlu mewahyukan Hukum Taurat? Apakahfungsi dari Hukum Taurat yang tertulis itu? Apakah relasi HukumTaurat yang tertulis dengan yang tidak tertulis?

Hukum Allah diberikan melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama,Hukum Allah secara alamiah. Hukum ini dimiliki oleh semua manusiabaik Yahudi maupun bukan Yahudi. Tahap kedua, Tuhan memberikanHukum Taurat kepada Musa atau kepada bangsa Yahudi sebagai suatutindakan wahyu khusus. Dan tahap terakhir, Kristus sendirimewahyukan Hukum-Nya.

Hukum Taurat yang diberikan kepada Musa mengungkapkan kehendakTuhan. Karena itu, pada dasarnya Hukum Taurat dikaruniakan bukanuntuk menghancurkan manusia, tetapi agar melaluinya manusiadimungkinkan untuk mengenal diri sendiri dan mengenal kehendakTuhan, sebab pencemaran dosa mengakibatkan kekaburan Hukum Allahyang tidak tertulis secara objektif tetapi ada di dalam hatimanusia. Luther percaya bahwa Hukum Tuhan itu bersifat kudus, baikdan rohani.

Paul Althaus mengatakan bahwa seluruh isi Hukum Taurat adalahkehendak Tuhan yang kekal dan keselamatan manusia terletak padapengenapan Hukum itu.

Berdasarkan Roma 7:10, Luther berkomentar bahwa Hukum Allahdiberikan untuk ‘kebaikan’ dan ‘kehidupan’. Setiap Hukum Allahterdiri dari dua hal yang berguna, yaitu janji dan penuntunperilaku. Tuntutan Hukum Taurat adalah kesucian hidup, sebab ituHukum mengajarkan apa yang harus diperbuat oleh manusia dan bukanmelakukan Hukum itu supaya selamat. Hukum Allah mengungkapkan apayang harus diberikan dan dilakukan untuk memuliakan Dia.

Melalui tuntutan Hukum Taurat ini, sebenarnya tidak ada seorangpun yang telah memenuhi dan menaati Hukum itu dengan sempurnamenurut pandangan Tuhan. Rasul Paulus mengatakan tentang kondisimanusia sebagai berikut, “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.Tidak ada yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencariTuhan. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna,tidak ada orang telah berbuat baik, seorangpun tidak” (Roma 3:11-12).

Menurut Luther, Hukum Taurat itu dikaruniakan kepada umat Allahyang telah berada dalam perjanjian anugerah dengan Tuhan. Esensidan fungsi Hukum Taurat harus ditinjau atau dimengerti dalamkonteks perjanjian anugerah antara Allah dengan umat-Nya, bukanantara Allah dengan manusia yang berada di luar perjanjian Tuhan.

84

Page 85: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Sebab itu tujuan utama dari Hukum itu adalah untuk menjagakesucian umat Tuhan yang telah diteguhkan kehendaknya dengananugerah Tuhan untuk menaati Hukum tersebut. Peraturan HukumTaurat adalah suatu tuntutan kesucian bagi umat Tuhan, sedangkanbagi mereka yang hidup di luar perjanjian Tuhan, Hukum-Nyamendatangkan penghakiman.

 5.4.

Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang fungsi Hukum Taurat, kitaperlu mempresentasikan pemahaman Luther tentang kondisi manusiasetelah kejatuhan. Sebab bagi Luther tanpa pemahaman yang benartentang kondisi kejatuhan manusia, kita mungkin bisa mengarahkepada pemahaman yang keliru tentang fungsi utama Hukum Taurat dansifat dasar Injil.

Luther berkeyakinan penuh bahwa pencemaran dosa mencakup berbagaiaspek, seperti rasio, kehendak, emosi, dan perbuatan. Semuamanusia telah berdosa di hadapan Tuhan. Fakta kejatuhan Adam danakibat kejatuhan itu bagi keturunannya telah menimbulkan kerusakantotal yaitu pencemaran baik internal maupun eksternal.Persoalannya adalah bagaimana manusia bisa mengenal diri sendirisesuai dengan kondisinya, atau sebagai ciptaan Tuhan yang telahterasing dengan Tuhan dan sesamanya.

Perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil terletak pada Hukum itusendiri, bukan terletak pada Injil, sebab Injil hanya mempunyaifungsi tunggal, sedangkan Hukum Taurat itu mempunyai lebih darisatu fungsi. Injil diwahyukan oleh Tuhan untuk menggenapi HukumTaurat, bukan Hukum itu ditambahkan kepada Injil. Karena itu,tanpa Hukum Taurat, maka Injil akan mengalami kehilangan makna.Meskipun demikian, baik Injil maupun Hukum Taurat adalah firmanTuhan.

Luther berargumentasi bahwa Hukum Taurat mempunyai dwifungsi,yaitu politis/sipil dan theologis/rohani. Fungsi hukum politisatau sipil adalah untuk mencegah penyebaran dosa dan kejahatanyang dikontrol oleh Iblis di dalam masyarakat. Fungsi Hukum Tauratmengatur kesejahteraan sosial, pendidikan, dan bahkan keteraturanpemberitaan Injil. Hukum ini terwujud dalam bentuk institusi Tuhanseperti pejabat pemerintah, guru, orangtua dan juga hukum sipil.Manusia pada dasarnya bisa mengenapi fungsi Hukum Taurat ini, dansebab itu Hukum Tuhan dalam pengertian politis bisa menghasilkankebenaran sipil.

85

Page 86: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Tetapi penggenapan kebenaran ini tidak dapat membuat seseorangdiperhitungkan sebagai orang yang benar di hadapan Allah, karenamanusia dalam segala kapasitasnya tidak mampu mengenal Tuhan yangbenar.

Fungsi kedua Hukum Taurat adalah rohani. Fungsi ini sangat berbedasecara mendasar dengan fungsi Hukum Taurat dari segi politis.Fungsi Taurat secara rohani adalah fungsi yang sejati, palingtinggi, dan mendasar dalam relasi dengan pemahaman Injil. HukumTaurat menuntut kemurnian hati, ketaatan yang sempurna, ketakutandan kasih kepada Tuhan. Penggenapan Hukum Taurat ini bersifatinternal. Hal ini harus digenapi sebelum kejatuhan, namun manusiatelah gagal, sebab itu Hukum Taurat tidak mampu menolong manusiauntuk menjadi benar melalui ketaatan. Hukum Taurat merefleksikankenyataan keberdosaan. Sebab itu tujuan Hukum Taurat adalah untukmemampukan manusia memandang dirinya sendiri, kondisikejatuhannya, dan ketidakmampuan naturnya. Luther dalam khotbahnyasecara jelas mengatakan bahwa keberadaan Hukum Taurat secara terusmenerus mengungkapkan diri kita sebagai manusia berdosa yang telahmelanggar Hukum-Nya dan harus menghadapi kematian dan neraka.

Tatkala manusia menyadari ketidakmampuannya dalam menggenapi ataumenjaga Hukum Allah, maka mereka senantiasa dituntut oleh Hukumitu untuk menebus kesalahan, di samping itu mereka berhadapandengan suatu kenyataan, yaitu kemarahan dan penghukuman Tuhan.Sebab itu manusia menjadi tidak berdaya dengan dosanya.

Luther menggunakan tiga alegori untuk menjelaskan tiga sikapmanusia terhadap Hukum Allah yang melampaui kapasitasnya untuktaat, dan tiga sikap tersebut tertuang dalam gambaran daritindakan Musa:

a) Musa menghancurkan 10 perintah Tuhan tatkala bangsa Israelmenyembah lembu emas (Keluaran 32:19).Hal ini menggambarkan sikap manusia yang tidak mau menerimaHukum Tuhan sama sekali dan berusaha menghancurkannya.

b) Musa membawa 10 perintah Tuhan yang baru dan diterima olehorang Yahudi, namun kulit muka Musa bersinar, sehingga Harundan seluruh bangsa Israel tidak berani mendekat dan memandangwajah Musa. Hal ini menggambarkan sikap kedua dari manusia yang menerimaHukum Tuhan namun hanya mengamati segi luar Hukum-Nya. Hal inidisebabkan kemunafikan telah menutupi kemuliaan Hukum Allah.

c) Yosua menjadi penerus Musa untuk menjadi peminpin bangsaIsrael. Ia meminpin bangsa Israel melewati sungai Yordan menujutanah Perjanjian yaitu tanah Kanaan. Karena itu Yosua adalah

86

Page 87: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

tipe Kristus yang akan datang untuk memimpin bangsa Israelmelalui iman menggenapi seluruh Taurat Tuhan.

Karena tuntutan Hukum Taurat maka seluruh umat manusia beradadalam kutukan dan penghakiman Tuhan. Sebab itu Luther mengatakanbahwa segala sesuatu tanpa iman adalah berada di bawah kutukan.Hukum Allah tidak mampu menyelamatkan manusia dari kutukan karenaHukum Allah tidak memberikan kuasa kepada manusia.

Hukum Taurat hanya akan efektif bila digenapi oleh manusia sebelumkejatuhan, bukan setelah kejatuhan. Setelah kejatuhan, HukumTaurat tidak digenapi oleh manusia dan melaluinya merekadibenarkan oleh Allah. Kebenaran ini adalah fungsi Hukum Taurat,melalui Hukum Taurat, dosa dan penghakiman Tuhan semakin jelasdinyatakan.

Mengapa Tuhan mewahyukan Hukum Taurat? Mengapa Allah membebankanHukum Taurat ke atas bahu manusia jikalau Hukum Allah tidakmengaruniakan hidup? Sebagaimana telah dibahas di atas bahwapembenaran di hadapan Tuhan atas orang berdosa tidak dapat dicapaimelalui ketaatan kepada Hukum Taurat, lalu apakah kegunaan HukumTaurat? Luther menekankan bahwa esensi Hukum Taurat itu benar,baik, dan rohani. Dilihat dari sudut sifat dasar Hukum Taurat,maka persoalan utama bukanlah terletak pada Hukum Allah itusendiri, melainkan pada ketidakmampuan manusia dalam memenuhituntutan Hukum Allah. Sebab itu jika ditinjau dari sudut negatif,maka fungsi Hukum Taurat adalah memaparkan kondisi keberdosaan danmurka Allah. Tetapi ditinjau dari sudut positif, Hukum Tauratmengarahkan atau meminpin kepada pengharapan keselamatan melaluipembenaran hanya oleh iman dalam Kristus. Hukum Taurat diberikansupaya manusia memiliki kesungguhan hati menantikan benih janjiTuhan.

Kristus adalah Allah dan manusia sejati. Sebagai manusia yangsempurna, Ia telah menggenapi seluruh Hukum Taurat melaluiketaatan-Nya yang sempurna di atas kayu salib. Berita sentraldari Injil adalah pribadi dan karya Kristus. Di dalam Kristus,Allah mengampuni dosa dan mengaruniakan hidup yang kekal baik saatini maupun di masa yang akan datang. Sebab itu Kristus telahmenyelamatkan manusia dari kutukan Hukum Taurat. Ia sendiri telahmenjadi kutuk bagi mereka yang hidup di bawah Taurat, dosa, dankejahatan.

Pada kenyataannya dalam Alkitab, Hukum Taurat mendahului Injil.Sebab itu Hukum Taurat memimpin manusia untuk percaya kepadaInjil. Di satu pihak Hukum Taurat telah membawa seluruh umatberada dalam kutukan dan penghakiman Tuhan, namun di lain pihak.

87

Page 88: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Taurat Tuhan itu juga telah memimpin manusia untuk menerimaanugerah Tuhan melalui iman saja. Sebab itu barangsiapa yangpercaya pada Kristus, mereka tidak berada di bawah Hukum Tauratlagi, tetapi berada di dalam anugerah Tuhan.

Anugerah Tuhan telah membuat manusia hidup harmonis dengan Hukum-Nya, karena Kristus telah menggenapi seluruh Hukum Taurat,sehingga Hukum Taurat tidak bertentangan lagi dengan manusia,karena dalam Kristus Hukum Allah berada di sisi manusia.

Di dalam dwifungsi Hukum Taurat sering terjadi 3 salah pengertian,yaitu pertama, memahami dwifungsi Hukum Taurat dalam dua kelompokmanusia yang berbeda, yaitu fungsi Hukum Allah atas kelompok kafirdan atas kelompok umat yang telah diselamatkan.

Perlu diketahui bahwa manusia yang berada dalam Kristus adalahsekaligus orang berdosa dan orang benar pada saat yang bersamaan.Sebab itu dwifungsi Hukum Taurat tidak boleh dimengerti sebagaisuatu aplikasi kepada dua kelompok manusia yang berbeda, tetapiseharusnya kepada manusia secara umum karena sama fungsinya.

Kedua, memisahkan Hukum Taurat menjadi dua bagian, yaitu hukumsipil dan rohani. Bagian yang rohani dianggap lebih tinggidaripada hukum sipil.

Ketiga, dwifungsi Hukum Taurat itu berjalan paralel satu denganyang lain dan tidak saling berhubungan.

 5.5.

Luther telah membuat suatu perbedaan yang tajam namun tetapmenekankan kesatuan dwifungsi Hukum Taurat, yaitu fungsi HukumTaurat dari segi sipil yang menuntut kebenaran dalam masyarakatdan memberi kesadaran pada dosa dan tujuan Injil, serta fungsiHukum Taurat dari segi rohani yang menggenapi tuntutan HukumTaurat. Tapi Luther tetap melihat ada suatu perbedaan yang jelasantara kedudukan Hukum Taurat dengan Injil seperti yang iakatakan, “Hukum Taurat harus lebih rendah kedudukannya”

Dibandingkan dengan Injil. Argumentasi Luther adalah karena HukumTaurat diwahyukan melalui malaikat dan nabi, namun Injildiwahyukan melalui Tuhan sendiri. Injil mengajarkan mengenaisumber kuasa manusia untuk menaati Hukum Taurat, tetapi HukumTaurat mengajarkan apa yang harus dilakukan untuk diperkenanTuhan. Injil menjanjikan keselamatan dalam Yesus Kristus, tetapiHukum Taurat menuntut ketaatan sempurna untuk memperoleh

88

Page 89: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

keselamatan. Injil berisi Kristus yang telah mati bagi dosa,Hukum Taurat berisi kehendak Tuhan yang sempurna dan penghukumanbagi mereka yang melawan Hukum itu. Hukum menuntut kesucian hatinamun Injil memproklamasikan penerimaan Allah atas manusia berdosaberdasarkan jasa Kristus.

Hukum Taurat tidak pernah memberikan Roh Kudus, tapi Injilmenjanjikan Roh Kudus bagi mereka yang percaya. Sebab itu HukumTaurat tidak memberikan kuasa untuk taat seperti yang dinyatakandalam Injil. Hukum Taurat memperhitungkan kebenaran bagi merekayang taat, tetapi Injil bergantung pada jasa Kristus sebagaiSumber kebenaran dan Orang benar di hadapan Allah. Melalui HukumTaurat, manusia mengenal dosanya sendiri dengan sempurna sedangkanmelalui Injil manusia mengenal pengampunan dosa melalui kuasadarah Kristus. Sebab itu tanpa Kristus dan Roh Kudus, manusiatidak mungkin menaati Hukum Taurat.

Kebenaran Allah yang diungkapkan dalam Injil tidak sama sepertikebenaran yang diungkapkan dalam Hukum Taurat. Hukum Taurat tidakhanya ditinjau dari sudut perbedaannya dengan Injil namun jugahubungannya dengan Injil sebagai satu kesatuan. Tidak dapatdielakkan bahwa Hukum Taurat mempunyai perbedaan yang sangat tajamdengan Injil, namun keduanya tidak dapat dipisahkan.

Perbedaan dan kesatuan ini merupakan suatu rahasia seperti apayang dikatakan Luther, “Di dalam dunia ini tidak ada seorang punyang mengetahui perbedaan Hukum Taurat dan Injil.” Namun kita akanmengerti perbedaan itu tatkala firman Tuhan diproklamasikanmelalui khotbah, karena melalui khotbah terjadi pemberitaan HukumTuhan dan sekaligus Injil Kristus, dan di dalam khotbah, Roh Kudusakan bekerja membedakan dan menyatukan keduanya.

Perbedaan antara Hukum dan Injil itu harus tetap dipegang, tetapisulit sekali memisahkan atau mengantitesis keduanya karena adakeharmonisan di antara keduanya. Pertanyaannya adalah, “Apakahkesatuan antara Hukum Taurat dan Injil itu?” Sekarang akandidiskusikan kesatuan antara Hukum Taurat dan Injil dalam duaarea, yaitu relasi Hukum Taurat dan janji Allah, dan Hukum Tauratdan Injil sebagai firman Allah.

Luther mengatakan bahwa seluruh Alkitab dibagi menjadi dua bagian,yaitu perintah dan janji Tuhan. Perintah Tuhan menyatakan apa yangharus dilakukan namun tidak memberikan kuasa untuk melakukannya.Perintah itu hanya menunjukkan ketidakmampuan dan keberdosaanmanusia. Tetapi di bagian kedua, Hukum Allah menekankan janjiAllah. Janji Allah memberikan apa yang dituntut dalam perintah-Nyadan menggenapi apa yang ditulis di dalamnya.

89

Page 90: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Dari pemahaman ini dapat disimpulkan bahwa hanya Allah yang dapatmelakukan baik tuntutan perintah-Nya maupun penggenapan perintah-Nya. Hukum tidak melawan janji Allah, sebab janji itu tidakbergantung pada Hukum Taurat. Perintah Tuhan dan janji mengarahkepada penggenapan dalam diri Sang Mediator, yaitu Kristus.

Sebab itu Luther mengatakan bahwa seluruh bapabapa dan para nabidalam Perjanjian Lama memiliki isi dan objek iman yang sama, yaituKristus, dan demikian juga dengan Injil seperti yang dinyatakanoleh Paulus. Janji Allah kepada Abraham adalah janji berkatsurgawi.

Seluruh bangsa Israel akan diberkati melalui Abraham jika merekamempunyai iman dan memegang janji Allah. Janji ini mendahuluiHukum Taurat yang muncul setelah 400 tahun lamanya. Allah tidakmemberikan Hukum yang berkontradiksi dengan janji terdahulumelalui kesetiaan yang telah mengikat diri-Nya dengan Abraham.

Jika janji adalah untuk umat Allah yang hidup oleh iman kepadaAllah, maka Hukum Taurat adalah untuk mengontrol tingkah laku umatpercaya untuk berkomitmen hidup bersama Tuhan saja. Baik HukumTaurat maupun Injil adalah firman Tuhan. Firman Tuhan datangkepada manusia dalam dua bentuk, yaitu Hukum dan Injil, dan keduabentuk itu tidak terpisahkan. Keduanya harus dikhotbahkan secarabersamaan dan tidak dapat dicampuradukkan. Seorang theolog yangmampu membedakan keduanya dengan benar adalah theolog yang sejati.Hukum Taurat adalah milik Injil, sehingga Hukum Taurat melayanitujuan Injil, yaitu menjanjikan dan membawa keselamatan Allahkepada manusia berdosa melalui pembenaran oleh iman saja di dalamKristus.

Hukum itu sendiri mengekspresikan kehendak Tuhan. Sifat Hukum itubaik, benar dan rohani, namun Hukum itu tidak mampu membenarkanorang berdosa. Berdasarkan pemahaman ini, secara esensi HukumTaurat sama dengan Injil. Inti Hukum Taurat mengajarkan untukmengasihi Tuhan dan sesama, Injil pun menekankan hal yang sama,yaitu mengasihi Tuhan dan musuh seperti diri sendiri. Dengan katalain, baik Hukum Taurat maupun Injil adalah satu kesatuan sebagaifirman Tuhan yang mengekpresikan kasih yang sempurna dari Tuhan.

Injil adalah penggenapan Hukum Taurat. Proklamasi Injil jugaadalah proklamasi Hukum Tuhan. Berdasarkan sudut proklamasi Injildan Hukum sebagai satu kesatuan, Luther memberikan argumentasidari dua segi:

90

Page 91: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

1) Proklamasi Kristus adalah teladan bagi orang percaya, dan halini telah mewarnai karakteristik khusus proklamasi Hukum yangmenyatakan kehendak Tuhan yang harus digenapi. Segala sesuatuyang menunjukkan dosa-dosa kita adalah Hukum. Kalimat tersebut yang menjadikan nyata bahwa Kristus adalahJuruselamat sekaligus membawa pemahaman dosa. Sebab ituproklamasi Injil juga menjadi proklamasi Hukum.

2) Injil menyaksikan anugerah Allah dan jasa-jasa Kristus. Hal inisecara mendasar telah mengarahkan manusia untuk mengenal dosa-dosanya yang telah melawan kasih karunia Tuhan. Dalampengertian ini, Injil adalah Hukum Tuhan. Sebab itu, HukumTuhan termasuk Injil, dan Injil menghasilkan Hukum Tuhan.Ketegangan Hukum dan Injil adalah pada pandangan terhadap orangberdosa. Sebab itu pengajaran Hukum Taurat dan Injil harusberjalan secara bersamaan.

Luther selalu menekankan jalan tengah antara kedua ekstrimlegalisme dan antinomianisme, sebab pemberita Injil harusmenekankan baik Hukum Tuhan dan Injil sebagai satu kesatuanseperti pertobatan dan kepercayaan kepada Tuhan yang hidup. Lutherdalam Table Talk menekankan keseimbangan Injil dan Hukum, tetapiia juga mengatakan bagaimana patokan keseimbangan tersebutbukanlah suatu hal yang pasti. Kristus sendiri mengkhotbahkanHukum Tuhan dan Injil menurut konteksnya, sebab itulah kita harusmenggunakan Hukum Tuhan dan Injil karena kita mempunyai keduanya.Tidak benar jika segala sesuatu ditarik hanya ke dalam Injil atauke dalam Hukum saja.

Tentu kita tidak boleh berpikir bahwa Luther mempercayaiketidakbergunaan Hukum Tuhan bagi mereka yang telah dibenarkandalam Kristus. Apakah alasan Luther yang mendukung bahwa HukumTaurat masih berfungsi dalam kehidupan orang Kristen? Luthermemberikan dua alasan, pertama, Luther percaya bahwa Hukum Tauratselalu terus-menerus mengingatkan manusia pada ketidakmampuannyauntuk menyenangkan hati Allah melalui ketaatannya kecuali bagimereka yang beriman kepada Kristus. Kedua, dari segi edukasi

Hukum Taurat diberikan bukan untuk tujuan pembenaran. Allahmembenarkan barangsiapa yang percaya dalam Injil Yesus Kristus.Iman berperan sebagai saluran untuk menerima anugerah Tuhan.Beriman kepada Yesus Kristus berarti menerima janji Tuhan. Melaluiiman, manusia percaya bahwa semua tuntutan Hukum Taurat telahdigenapi oleh Yesus Kristus, karena itu mereka yang beriman telahbebas dari Hukum Tuhan. Suatu hubungan yang baru antara manusiaberdosa sekaligus orang benar dengan Tuhan, mereka telahdibebaskan dari perbudakan Hukum Taurat yang memimpin kepada

91

Page 92: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

penghukuman Allah. Kristus sebagai Allah dan Manusia yang sejatitelah menggantikan posisi penghukuman Allah atas dosa manusia, danini berefek pada pendamaian dengan Allah dan Allah mengaruniakankebenaran-Nya.

Pembenaran hanya melalui iman telah mendatangkan kehadiran RohKudus dalam kehidupan orang percaya. Secara eksternal melaluipemberitaan firman dan kesaksian Roh Kudus, Allah menaruh iman kedalam hati umat-Nya untuk percaya kepada janji Allah. Luthermengatakan, “Kristus masuk ke dalam hati melalui Injil daritelinga manusia dan Ia berdiam di sana ; kehadiran-Nya bukandengan tangan kosong, melainkan Ia membawa diri-Nya, Roh Kudus dansegala kepenuhan-Nya.”Hidup yang baru ini disertai dengan KuasaAllah dalam hati orang percaya menjadikannya suatu potensi untukmenaati Hukum-Nya. Roh Kudus adalah terang Allah yangmengiluminasi hati yang gelap dan meneguhkan hati orang percayauntuk menjaga Hukum Tuhan.

Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Luther bahwa orang percayamemiliki Roh Kudus, sehingga beban berat dari Hukum Taurat dan kukKristus menjadi ringan.38 Melalui kuasa Roh Kudus, orang percayamempunyai kemungkinan untuk menggenapi Hukum Taurat.

 5.6.

Sifat dasar Hukum Taurat adalah rohani, baik, dan benar. Sedangkankondisi manusia setelah kejatuhan adalah rusak, lemah dandiperbudak oleh dosa dan Iblis. Ketidak-mampuan manusia untukmenaati Hukum Taurat bukan terletak kepada Hukum itu sendiri,tetapi terletak kepada kondisi setelah kejatuhan. Intensi Allahyang sebenarnya ketika memberikan Hukum Taurat adalah untukmengatur kehidupan moral dan rohani supaya diperkenan oleh Tuhan,hal ini dimungkinkan jika manusia belum jatuh ke dalam dosa.Memang Hukum Taurat yang tertulis diberikan setelah kejatuhan,tetapi Hukum yang tidak tertulis telah berada di dalam dirimanusia sejak penciptaan.

Hukum Taurat memiliki dua fungsi, ditinjau dari segi sipil danrohani. Fungsi Hukum Taurat dari segi sipil adalah pemeliharaantata tertib hidup, pengaturan keadilan sosial dan keteraturanmasyarakat. Fungsi Hukum dari segi sipil ini memungkinkan adanyalembaga pemerintahan seperti pejabat dan pendidik masyarakat untukmenaati panggilan dari perintah Hukum Taurat dalam hati nurani.Fungsi Hukum Taurat dari segi rohani adalah untuk mengungkapkankondisi keberdosaan dan kemurkaan Allah. Di lain pihak, Hukum

92

Page 93: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Taurat juga memimpin manusia berdosa kepada Injil Yesus Kristus,karena hanya di dalam Dia terdapat pembenaran karena iman.

Memang keberadaan Hukum Taurat dan Injil berbeda satu dengan yanglain jika ditinjau dari fungsi Hukum Taurat dan sifat dasar Injil,tetapi kedua hal ini adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.Di antara keduanya terdapat perbedaan dan persamaan. KesatuanHukum Taurat dengan Injil dapat dilihat dari dua segi yaitu relasiHukum Taurat dengan janji Injil dan sifat dasar Hukum Taurat danInjil sebagai firman Allah.

Selain itu, Taurat masih berfungsi dalam kehidupan orang berimanuntuk membawanya pada ketaatan kepada Kristus. Dan ini adalahtrifungsi Hukum Taurat yang telah dijelaskan di atas. Ini terjadidengan kehadiran Roh Kudus dalam hati orang percaya dan kekuatanbaru dalam kuasa kebangkitan Kristus yang telah memungkinkan orangpercaya untuk menaati Hukum Taurat. Ketaatan itu menghasilkanpengudusan dalam diri orang yang telah dilahirkembalikan. Jadi,Luther menarik suatu kesinambungan antara pembenaran hanya olehiman dengan doktrin pengudusan yaitu diperhitungkan menjadi orangbenar berdasarkan jasa Kristus melalui iman, disertai dengankarunia pembenaran Allah (making righteous) untuk mampu memenuhituntutan Hukum Taurat.

BAB VI

MAKNA MENGGENAPI DAN MEMBATALKAN HUKUM TAURAT

6.1. PENGERTIAN

Akhir-akhir ini sebagian orang memberikan tuduhan seakan-akan adapertentangan antara ajaran Tuhan Yesus Kristus dengan ajaran rasulPaulus. Ajaran Tuhan Yesus Kristus dipertentangkan dengan ajarandari Rasul Paulus. Pendapat ini mengatakan bahwa Yesus sama sekalitidak menghilangkan hukum Taurat berdasarkan pada Matius 5:17-20sedangkan rasul Paulus telah membatalkan hukum Taurat berdasarkanpada Efesus 2:15. Untuk itu marilah kita mencoba mengkaji pendapatini.

Dalam surat Paulus kepada jemaat di Filipi (Filipi 2:5-11)dikatakan sebagai berikut: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupundalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yangharus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambilrupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagaimanusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati dikayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-

93

Page 94: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Nya nama di atas segala nama,  supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yangada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidahmengaku: ''Yesus Kristus adalah Tuhan,'' bagi kemuliaan Allah, Bapa! 

Dalam Matius 5:17 terdapat dua kata yang saling bertolak belakang,tentu saja bertolak belakang karena kedua kata tersebut digunakansebagai pembanding. Kedua kata tersebut adalah ‘meniadakan’ dan‘menggenapi’ yang sedang membicarakan sebuah objek yaitu ‘HukumTaurat dan Kitab Para Nabi’. Secara umum Hukum Taurat meliputilima kitab Musa dan kitab para Nabi adalah kitab-kitab Nabi-Nabibesar dan Nabi-Nabi kecil yang dikenal oleh Kristen sebagai“Perjanjian Lama”

Kata ‘meniadakan’ ini diterjemahkan dari kata ‘κατα λῦσαι –katalysai’ dan kata ‘menggenapi’ diterjemahkan dari kata ‘πληρῶσαι– plērōsai. Secara literal kata ‘καταλῦσαι –katalysai’ berarti “Iloosen thoroughly (sama sekali melepaskan” atau” tidak digunakanlagi)” namun dapat juga diartikan sebagai (1) I break up(memutuskan); (2) overthrow (meruntuhkan/merobohkan); (3) destroy(menghancurkan/membinasakan), Sedangkan Kata ‘πληρῶσαι – plērōsai’memiliki arti (1) I fill (mengisi); (2) fulfill (memenuhi); (3) complete(menyelesaikan).

Sebelum mengerti makna kata “Fulfill” atau “Menggenapi” dalam Matius5:17, ada baiknya dimengerti terlebih dahulu definisi-definisimengenai kata-kata tersebut dalam Kamus. Dalam Kamus Webster Onlinememberikan definisi sebagai berikut: untuk kata ‘Destroy’, yaitu,“To put an end to the existence, prosperity, or beauty of; to kill (untukmenghilangkan suatu keberadaan, kesejahteraan, atau kecantikandari [sesuatu]; untuk membunuh)”. Untuk kata ‘Fulfill’, yaitu, “To accomplish or carry into effect, as an intention,promise, or prophecy, a desire, prayer, or requirement, etc.; to complete by performance;to answer the requisitions of; to bring to pass, as a purpose or design; to effectuate.(untuk menyelesaikan atau melaksanakan, sebagai sebuah perhatian,janji,, nubuat, keinginan, doa, atau kebutuhan, dan lain-lain;untuk menyelesaikan berdasarkan perbuatan; untuk menjawabpermintaan resmi dari; untuk mendatangkan, sebagai tujuan ataumaksud, untuk mengadakan)”. Untuk kata ‘Complete’, yaitu, “To bring to a state in which there is nodeficiency; to perfect; to consummate; to accomplish; to fulfill; to finish; as, to complete atask, or a poem; to complete a course of education (untuk mewujudkan keadaandimana tidak ada kekurangan, untuk sempurna, untuk mencapai, untukmemenuhi/menggenapi, untuk menyelesaikan, seperti, untukmenyelesaikan tugas, atau puisi, untuk menyelesaikan programpendidikan)”

94

Page 95: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Dalam kitab Matius 5:17, dikatakan bahwa “Janganlah kamu menyangka,bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datangbukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya”. Ayat tersebutsering sekali disalahartikan seakan-akan hukum Taurat sudahditiadakan. Di lain pihak ada juga pendapat yang mengatakan bahwahukum Taurat berlaku selamanya termasuk perintah-perintah didalamnya, pemahaman ini tidaklah salah sepenuhnya. Pemahaman yangsalah adalah menganggap bahwa Yesus Kristus telah membatalkanHukum Taurat dan kitab para Nabi, Yesus Kristus tidakmenghilangkan Hukum Taurat dan kitab para Nabi tapi Yesusmenggenapi/menyelesaikan/menyempurnakan. Yesus Kristus sebagaiTuhan tidak akan membatalkan hukum-hukum yang telah dikatakanNyakarena Ia sendiri yang menyatakan demikian.

Tuhan Yesus Kristus tidak pernah membatalkan Hukum Taurat dankitab para Nabi. Yesus mempelajari Perjanjian Lama (Lukas 2:46),Yesus menggunakan Perjanjian Lama untuk melawan pencobaan / godaansetan (Matius 4:4,7,10), dan Ia mengutip Perjanjian Lama padawaktu mengajar, Yesus menyuruh orang mentaati Perjanjian Lama(Matius 8:4), Yesus sendiri mentaati Perjanjian Lama, misalnya:ikut merayakan hari raya Perjanjian Lama, dan lain sebagainya.Jadi jelas bahwa Yesus Kristus sama sekali tidak membatalkan Hukumtaurat dan Kitab para Nabi. Dengan berdasarkan beberapa definisidi atas, kata yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadikata “menggenapi” lebih memiliki arti bahwa Yesus Kristus telahmenyelesaikan perintah-perintah Hukum Taurat dan Kitab para Nabi.Ia tunduk di bawah hukum Taurat (Galatia 4:4) yang artinya bahwa,Ia, dalam segala hal mengenai tuntutan Hukum Taurat telahditaatiNya dengan sempurna (Roma 8:3-4), hal ini tidak dapatdilakukan oleh bangsa Israel sebelum Ia datang.

“Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumiini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelumsemuanya terjadi”. (Matius 5:18)

Artinya bahwa frasa “sebelum semuanya terjadi” untuk mempertegasfrasa “untuk menggenapinya”, meskipun langit dan bumi lenyap jikaHukum Taurat belum digenapi, maka satu iota atau satu titik tidakakan ditiadakan dari Hukum Taurat.

Dengan demikian, makna menggenapi Hukum Taurat adalah menggenapisemua nubuat mengenai diri Tuhan Yesus Kristus, menggenapi hukumTaurat yang melambangkan pekerjaan penebusan yang dilakukan olehKristus, menggenapi hukum Taurat yaitu melakukannya dengansempurna, dan menggenapi ketidakmampuan hukum Taurat sebagai dasarpembenaran manusia di hadapan Allah.

95

Page 96: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

6.2. PENGGENAPAN HUKUM TAURAT

6.2.1. Menggenapi semua nubuat mengenai diriNya

Lukas 24:44, “Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku,yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-samadengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulistentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dankitab Mazmur."

Matius 1: 22-23, “Hal itu terjadi supaya genaplah yangdifirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akanmengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan merekaakan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertaikita. Merupakan penggenapan Kitab Yesaya 7 : 14

Matius 2:14-15, “Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak ituserta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dantinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supayagenaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari MesirKupanggil Anak-Ku." Merupakan Penggenapa kitab Hosea 11:1

Matius 2:17:18, “Dengan demikian genaplah firman yangdisampaikan oleh nabi Yeremia: "Terdengarlah suara di Rama,tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknyadan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi." Merupakan penggenapan kitab Yeremia 31: 15

Matius 4: 13-16, “Ia meninggalkan Nazaret dan diam diKapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supayagenaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "TanahZebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberangsungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, -- bangsayang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar danbagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telahterbit Terang." Merupakan penggenapan kitab Yesaya 8: 23 - 9:1

Matius 8:17, “Hal itu terjadi supaya genaplah firman yangdisampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahankita dan menanggung penyakit kita." Merupakan penggenapan kitab Yesaya 53:4

Matius 12: 16-21, “Ia dengan keras melarang merekamemberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yangdisampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yangKupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Akuakan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukumkepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan

96

Page 97: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dansumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Iamenjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akanberharap." Merupakan penggenapan kitab Yesaya 42 : 1-4

Matius 21: 4-5, “Hal itu terjadi supaya genaplah firman yangdisampaikan oleh nabi: "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat,Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekorkeledai, seekor keledai beban yang muda." Merupakan penggenapan kitab Zakharia 9:9

Kisah Para Rasul 13:35, “telah digenapi Allah kepada kita,keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang adatertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telahmemperanakkan Engkau pada hari ini. Allah telah membangkitkanDia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembalikepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firmanini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yangdapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.

Yohanes 13:18. “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu,siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orangyang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Merupakan penggenapan kitab Mazmur 41: 10

Yohanes 18:32, “Demikian hendaknya supaya genaplah firmanYesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Iaakan mati.

Yohanes 19:24, “Karena itu mereka berkata seorang kepada yanglain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong,tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yangmendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang adatertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku diantara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itutelah dilakukan prajurit-prajurit itu.Merupakan penggenapan kitab Mazmur 22:19

Yohanes 19:28, “Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segalasesuatu telah selesai, berkatalah Ia --supaya genaplah yang adatertulis dalam Kitab Suci-- :"Aku haus!"Merupakan penggenapan kitab Mazmur 22: 16, 69: 22

Yohanes: 19:36, “Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yangtertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akandipatahkan." Merupakan penggenapan kitab Keluaran 12:46, Bilangan 9:12 danMazmur 34:21

Yohanes 19:37, “Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akanmemandang kepada Dia yang telah mereka tikam." Merupakan penggenapan kitab Zakharia 12: 10

97

Page 98: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

6.2.2. Menggenapi hukum Taurat yang melambangkan pekerjaan penebusan

Efesus 5:2, “dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana KristusYesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nyauntuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagiAllah”.

Efesus 1:7, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita berolehpenebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasihkarunia-Nya,"

Ibrani 9:22, "Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukumTaurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak adapengampunan."

1 Yohanes 1:7, "Tetapi jika kita hidup di dalam terang samaseperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuanseorang dengan yang lain, dan 'darah' Yesus, Anak-Nya itu,'menyucikan' kita dari pada segala 'dosa'."

Kolose 2:13-14, ”Kamu juga, meskipun dahulu mati olehpelanggaranmu telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia,sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, denganmenghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukummendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya denganmemakukannya pada kayu salib”.

6.2.3. Menggenapi hukum Taurat yaitu melakukannya dengan

sempurna

Roma 8:1-4, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagimereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hiduptelah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukummaut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Tauratkarena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah.Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yangserupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telahmenjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutanhukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurutdaging, tetapi menurut Roh.

Roma 8:12-13, “Jadi, saudara-saudara, kita adalah orangberhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurutdaging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati;tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatantubuhmu, kamu akan hidup”.

Matius 3:15, “Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlahhal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kitamenggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

98

Page 99: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Roma 13:10, “Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia,karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Yohanes 1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapikasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

6.2.4. Menggenapi Kelemahan Hukum Taurat sebagai Alat Pembenaran

Roma 10:4, “Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya”.Interpretasi ayat ini harus lah selaras dengan bagian lebihawal dari tulisan Paulus dalam surat yang sama kepada jemaatRoma (Roma 3 : 31), yaitu : "Adakah kami membatalkan hukumTaurat karena iman? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kamimeneguhkannya."

Roma 10:4 “Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya”.

Galatia 2:16 “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkanoleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karenaiman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percayakepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena imandalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.

Galatia 2:21 “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebabsekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialahkematian Kristus”.

Galatia 3:11, “Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan dihadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas,karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman.”

Roma 10:4 “Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya”

99

Page 100: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

BAB VII

KASIH ADALAH INTI HUKUM TAURAT

7.1. HUKUM YANG TERUTAMA

Perhatikan nats Alkitab berikut ini: Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang

Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka, dan seorang dari mereka, seorang ahliTaurat, bertanya untuk mencobai Dia: Guru, hukum manakah yang terutama dalamhukum Taurat? Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengansegenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akalbudimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yangkedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia sepertidirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dankitab para nabi." (Matius 22:34-40).

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoaljawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu,datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" JawabYesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allahkita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dandengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengansegenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamumanusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru,benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan

100

Page 101: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiriadalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya:"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagimenanyakan sesuatu kepada Yesus. (Markus 12:28-34).

Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya:"Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" JawabYesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca disana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dandengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengansegenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimusendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, makaengkau akan hidup." (Lukas 10:25-28)

Dari nats tersebut di atas, secara tegas Tuhan Yesus mengatakanbahwa Hukum Yang Terutama adalah: Mengasihi Tuhan (dengan segenaphati, segenap jiwa, segenap kekuatan, dan segenap akal budi) danMengasihi Sesama Manusia (seperti mengasihi diri sendiri); ItulahHukum Terutama dalam Hukum Taurat dan Kitab para nabi.

Selanjutnya, Paulus dalam suratnya tentang KASIH kepada jemaat diKorintus mengatakan:

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dancanang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan akumengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun akumemiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidakmempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikansegala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapijika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar;kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Iatidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidakpemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karenaketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segalasesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidakberkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akanlenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapijika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, akuberpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkansifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yangsamar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanyamengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna,seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapandan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (I Korintus 13:1-3).

101

Page 102: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Dari nats tersebut di atas, jelaslah bahwa:

Tanpa mempunyai kasih:o Sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang

gemerincing, sekalipun seseorang dapat berkata-kata dengansemua bahasa manusia dan malaikat.

o Semua karunia untuk bernubuat, pengetahuan segala rahasia,memiliki seluruh pengetahuan; dan memiliki iman yangsempurna untuk memindahkan gunung, sama sekali tidakberguna.

o Tindakan seseorang membagi-bagikan segala sesuatu yang adapadanya, bahkan menyerahkan tubuhnya untuk dibakar, samasekali tidak ada faedahnya bagi dia.

Artinya bahwa segala sesuatu yang dilakukan manusia tidak akanberarti apabila tidak memiliki kasih.

Unsur kasih adalah sabar, murah hati, tidak cemburu, tidakmemegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidaksopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarahdan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacitakarena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, menutupi segalasesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,dan sabar menanggung segala sesuatu. Kalau manusia memiliki seluruh unsur kasih tersebut, maka samahalnya dengan tidak melanggar hukum taurat. Seseorang yangmewujudnyatakan unsur-unsur kasih tersebut dalam kehidupannyasehari-hari pasti tidak ada hukum taurat yang dilanggar. “Kasihtidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapanhukum Taurat.” (Roma 13: 10). Oleh karena itu inti hukum tauratitu sendiri adalah kasih, baik kasih kepada Tuhan maupun kasihkepada sesama manusia.

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akanberhenti; pengetahuan akan lenyap. Kasih bersifat kekal. Kasihberlaku sepanjang zaman. Kasih bukan hanya bersifat temporerdan tidak akan pernah tergilas zaman. Inilah hukum kekekalankasih.

Kasih merupakan yang terbesar yang tinggal dalam diri manusia.Ketika nubuat telah berakhir, bahasa roh berhenti danpengetahuan lenyap, sehingga yang tinggal dalam diri manusiahanya 3 (tiga), yaitu iman, pengharapan, dan kasih, maka yangpaling besar di antaranya adalah kasih.

Bila sedemikian besarnya makna dan kekekalan kasih sehinggamenjadi inti dari Hukum Taurat, siapakah yang percaya bahwa maknadan kekekalan kasih ini bukan berasal dari Tuhan? Malaikat, nabi,dan manusia manakah yang tidak menyetujui ayat tersebut? Atauadakah manusia yang mampu menemukan ayat tandingan yang lebih

102

Page 103: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

luhur dan mulia daripada ayat tersebut? Sungguh mustahil ada “ayatmanusia” yang mampu disandingkan dengan kemuliaanNya!

Lalu, apakah Hukum Taurat masih berlaku ? Jawabannya Ya !"Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitabhukum Taurat” (Galatia 3:10). Namun, kedatangan Kristus membebaskankita dari kutuk itu: “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Tauratdengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yangdigantung pada kayu salib!” (Galatia 3:13). Di sinilah hukum barterterjadi. Kita yang seharusnya dihukum karena dosa kita dan kutukkarena tidak sanggup melakukan hukum Taurat tanpa cacat cela,Kristus menggantikan tempat kita agar kita beroleh keselamatan.

Mengapa demikian? “Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapanAllah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orangmengenal dosa” (Roma 3:20). Jadi tujuan Hukum Taurat ialah agarmanusia mengenal dosa dan menyadari ketidakmampuanmewujudnyatakannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga manusiatidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri tetapi mengandalkanKristus. Rasul Paulus kepada jemaat ke Galatia berkata: “Kamu tahu,bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapihanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepadaKristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan olehkarena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" olehkarena melakukan hukum Taurat” (Galatia 2:16).

Justru karena itulah kita membutuhkan Kristus. Tanpa kematianYesus di atas kayu salib, kita tidak mempunyai harapan. “Aku tidakmenolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, makasia-sialah kematian Kristus” (Galatia 2:21). “Tetapi andaikata Kristus tidakdibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu”(1 Korintus 15:14). “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaankamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” (1 Korintus 15:17).

Hal ini mengandung pengertian bahwa Hukum Taurat tetap perlu agarmanusia bisa mengenal dosa dan menyadari ketidakmampuannya. Hukumkasih karunia memberikan harapan keselamatan dalam Kristus. Itulahsebabnya Yesus katakan: “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selamabelum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan darihukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:18).

7.2. KETIDAKBERDAYAAN HUKUM TAURAT

TUHAN berfirman kepada Musa: “Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dantinggalah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum danperintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.” (Keluaran 24:12)

103

Page 104: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Hukum Taurat ditulis oleh Allah sendiri di atas loh batu dankemudian disampaikan kepada bangsa Israel oleh nabi Musa. HukumTaurat berisikan ketetapan dan perintah Allah untuk dilakukan olehbangsa Israel. Namun, sesunggunya hukum Taurat hanyalah gambarandari akan datangnya hukum yang lebih mulia dan agung, yaitu hukumyang akan membebaskan manusia dari hukum dosa dan maut. Hukum yangtertulis itu akan digenapi dan tahap selanjutnya adalahdiberlakukannya hukum yang tidak tertulis yaitu Roh Allah yangmembebaskan! Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah,disitu ada kemerdekaan (2 Kor. 3: 17)

Hukum Taurat sebagai hukum yang tertulis telah gagal memberikankeselamatan kepada manusia dan telah gagal memerdekakan manusiadari hukum dosa dan maut. Hal ini terjadi bukan disebabkan olehtidak baik dan tidak kudusnya Hukum Taurat, tetapi penyebabnyaadalah tabiat keberdosaan manusia. Hukum Taurat tidak berdayauntuk menyelamatkan manusia!

“Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akanmengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan sepertiperjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Akumemegang tangan mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah merekaingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firmanTUHAN” (Yeremia 31: 31-32)

Oleh karena Hukum Taurat sebagai hukum tertulis tersebut tidakdapat menyelamatkan manusia, maka Allah telah merancangkan suatuperjanjian yang baru kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.

Selanjutnya dalam kitab Yeremia 31:33-34 kita dapat dipahamibagaimana cara kerja perjanjian yang baru itu. “Tetapi beginilahperjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firmanTUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalamhati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya denganmengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidaklagi mengingat dosa mereka.” (Yeremia 31: 33-34).

Selain itu, perjanjian baru yang dirancang Allah tidaklah berartibahwa perjanjian sebelumnya yaitu Hukum Taurat tidak berlaku lagi,justru perjanjian baru menggenapi perjanjian lama. Hal ini senadadengan pernyataan Tuhan Yesus Kristus yang menegaskan bahw: “Jangankamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab paranabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”(Matius 5: 17).

104

Page 105: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Walaupun demikian, para ahli taurat dan orang Farisi pada masa itumengganggap Tuhan Yesus telah melanggar beberapa perintah hukumTaurat. Mereka menuduh bahwa menyembuhkan penyakit dan orangcacat fisik (Yohanes 5: 1-18; 9) dan melakuan pekerjaan kecilseperti memetik bulir gandum (Matius 12:1-8) pada hari Sabatadalah melanggar perintah tertulis hukum Taurat! Mereka menuduhYesus dan para murid-Nya melanggar hukum tertulis itu denganmelakukan pekerjaan tersebut.

Menurut ahli taurat dan orang Farisi Hukum Taurat sebagaiperjanjian lama akan memberikan keselamatan kepada manusia. Denganmemperaktekan Hukum Taurat manusia akan memperoleh keselamatandari Allah, sehingga Hukum Taurat dijadikan alat untuk menghakimimanusia menurut apa yang dilihatnya, padahal yang terpenting dalamHukum Taurat adalah keadilan, belas kasihan dan kesetiaan (Matius23: 23). Manusia yang masih terikat dengan perjanjian lama tidakakan dapat melihat hukum-hukum yang tidak tertulis yang lebihagung dari pada hukum-hukum tertulis yang terkesan legalistis danagamawi.

Perjanjian Allah dengan manusia pertama-tama diberikan kepadabangsa Israel sebagai pembaharuan dari perjanjian lama danselanjutnya akan dinikmati oleh semua bangsa termasuk bangsa yangbukan Yahudi. Yesus sendiri menjelaskan bahwa “keselamatan datang daribangsa Yahudi” (Yohanes 4:22). Perjanjian barulah yang dapat membawamanusia ke dalam keselamatan dan kesempurnaan. Perjanjian baruhanya diberikan Allah kepada manusia yang percaya kepada YesusKristus. Sebab Yesus Kristus telah mengggenapi seluruh hukum-hukumtertulis Musa selama hidup-Nya di dunia.

Perjanjian baru hanya dapat ditulis dalam batin dan hati manusiamelalui Roh Allah yang Mahakudus yang hanya dapat bekerja di dalamhati manusia yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatpribadinya. Roh Kudus Allah itu juga disebut sebagai Roh Kebenaran(Yohanes 14: 16-17), dan mengenai Roh itu Yesus berkata kepadamurid-murid-Nya: “Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Diadan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akandiam di dalam kamu” (Yohanes 14:17)

Jadi dapat disimpulkan bahwa tubuh jasmaniah Yesus Kristusmerupakan lambang bentuk fisik dari perjanjian lama dan sifat ke-ilahian Yesus Kristus merupakan bentuk tak tertulis dari HukumTaurat. Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Allah di dalam diriYesus Kristus telah melimpahkan semua tuntutan Hukum Taurat ataspelanggaran manusia di dalam tubuh jasmaniah-Nya. Oleh sebab ituYesus dapat memiliki akses ke dalam maut. Semua pelanggar hukum

105

Page 106: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Taurat seyogianya harus mati tetapi karena Yesus Kristus telahmenang atas maut melalui kebangkitan-Nya, Allah melalui Diaberkenan mengampuni dosa-dosa manusia yang percaya dan setia dalamajaran kasih-Nya melalui Roh Kudus. Setia dalam ajaran YesusKristus berarti bahwa orang itu memberikan hati dan batinnya untukdiukir oleh hukum kasih melalui Roh Kudus yang telah ia terimamelalui iman kepada Yesus Kristus. Proses penyempurnaan dari dalamitu akan terus bekerja seumur hidup orang itu. Sekalipun orang itujatuh dalam pelanggaran namun Roh Kudus akan memberikan jalankeluar atas setiap pelanggaran dan kesalahanya itu. Roh itu akanmemimpin manusia ke dalam keselamatan dan kesempurnaan. Jaminansurga telah diberikan Allah secara gratis melalui iman di dalamYesus Kristus! Hukum-hukum tertulis Taurat telah disampaikan olehMusa namun hukum-hukum tak tertulis yaitu KASIH disampaikan olehRoh Allah dari dalam hati dan batin orang yang percaya kepadaYesus.

Sebelum bertobat, Paulus dulunya adalah seorang Farisi yang sangatbersemangat untuk membunuh dan menganiaya orang-orang yangmengikuti Jalan Tuhan. Namun setelah ia dibebaskan dari hukum-hukum tertulis itu melalui kasih karunia Allah dan menjadi muridYesus Kristus, ia berkata: “Demikianlah besarnya keyakinan kami kepadaAllah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untukmemeperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupankami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapidari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.” (2Korintus 3:4-6)

BAB VIII

IMAN DAN PERBUATAN

8.1. PENDAHULUAN

106

Page 107: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Seorang teman bertanya kepada saya mengenai adanya kesan“kontradiktif” antara iman dan perbuatan. Beliau bertanya, manakahyang lebih utama ‘iman’ atau ‘perbuatan. Dasar beliau adalahsebagaimana tercantum dalam kitab Paulus kepada jemaat di Roma3:28 “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karenaia melakukan hukum Taurat” yang dihubungkan dengan kitab Yakobus 2:17“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka imanitu pada hakekatnya adalah mati”.

Sekilas memang kedua ayat tersebut bertolak belakang. Di satupihak, Paulus kepada jemaat di Roma menegaskan bahwa dasarpembenaran manusia adalah ‘iman’ dan bukan ‘perbuatan. Di lainpihak, kitab Yakobus menegaskan bahwa iman tanpa perbuatan adalahiman yang mati. Apa memang kedua ayat Alkitab tersebutbertentangan satu sama lain ?

Tetapi kalau kita memperhatikan secara mendalam masing-masingperikop di atas, justru kedua perikop tersebut saling melengkapi.Mengapa demikian ?

1. Satu hal yang pasti adalah bahwa manusia dibenarkan karenaiman, bukan karena perbuatan. Walaupun demikian, bagaimanaseseorang mengatakan memiliki iman tanpa mewujudnyatakan dalambentuk perbuatan ? Dalam perikop kitab Yakobus tersebutdijelaskan bahwa seseorang tidak akan mungkin menunjukkanimannya tanpa perbuatan, melainkan iman hanya dapat ditunjukkanmelalui perbuatan. Tidak ada gunanya jika seseorang mengatakanbahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan.

2. Iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna, artinya bahwa manusiadibenarkan karena iman melalui perbuatan-perbuatannya.

3. Pada hakekatnya, semua manusia telah berbuat dosa dan telahkehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telahdibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam KristusYesus, sehingga kebenaran Allah adalah kebenaran iman dalamYesus Kristus.

4. Tidak ada dasar bagi seseorang untuk bermegah dalam halkeselamatanya. Seseorang diselamatkan bukan karena usahanyasendiri melalui perbuatannya melainkan semata-mata hanya karenakasih karunia Allah melalui iman dalam Yesus Kristus.

5. Pembenaran karena iman sama sekali tidak membatalkan hukumTaurat tetapi justru meneguhkannya.

Dengan demikian maka kedua ayat tersebut di atas tidaklah salingkontradiktif tetapi justru saling melengkapi, dimana pembenaranmanusia semata-mata hanyalah karena anugerah Allah (sola gratia)kepada manusia melalui iman kepada Yesus Kristus dan bukan karena

107

Page 108: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

melakukan perbuatan-perbuatan yang baik sebagaimana diamanatkandalam Hukum Taurat.

8.2. MANUSIA DIBENARKAN KARENA IMAN

Pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib merupakan karya Allahsebagai tanda kasihNya kepada umat manusia karena melaluikematianNya tersebut manusia yang percaya kepadaNya dapatmemperoleh keselamatan. Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allahakan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiaporang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.Keselamatan adalah semata-mata hanya karena Kristus saja, bukankarena Hukum Taurat. Hal ini berarti bahwa keselamatan manusiatidak didasarkan dari amal-ibadah, melainkan sepenuhnyakeselamatan itu anugerah Allah melalui Yesus Kristus. 2 Timotius1:9, “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus,bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelumpermulaan zaman”.

Beberapa ayat paralel dengan 2 Timotius 1:9 tersebut adalahsebagai berikut:

Orang yang percaya kepadaNya sudah pindah dari dalam maut kedalam hidup. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengarperkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidupyang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut kedalam hidup” (Yohanes 5:24).

Orang yang menerimaNya menjadi anak-anak Allah. “Tetapi semuaorang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitumereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1 : 12).

Orang yang dibenarkan karena iman hidup dalam damai sejahteradengan Allah. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalamdamai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma5:1).

Semua orang yang percaya kepadaNya telah dibenarkan dengancuma-cuma. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangankemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cumakarena penebusan dalam Kristus Yesus. Dan oleh kasih karunia telah dibenarkandengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23-24).

Manusia beroleh jalan masuk kepada kasih karunia Allah olehYesus Kristus. “Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasihkarunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalampengharapan akan menerima kemuliaan Allah” (Roma 5:2).

108

Page 109: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Manusia diselamatkan bukan karena usahanya supaya tidak adaorang yang memegahkan diri. “itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan adaorang yang memegahkan diri" (Efesus 2:9).

Manusia yang benar akan hidup oleh iman. “Tidak ada orang yangdibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena:"Orang yang benar akan hidup oleh iman” (Galatia 3:11).

Manusia dibenarkan karena kebenaran yang Allah anugerahkanberdasarkan kepercayaan. “dan berada dalam Dia bukan dengankebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenarankarena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkanberdasarkan kepercayaan” (Filipi 3:9).

Oleh karena semua manusia telah berdosa, maka keselamatan manusiahanya dimungkinkan terjadi oleh sebuah pembenaran, yaitu pemberiankebenaran yang dilakukan oleh Allah sendiri kepada manusia.Melalui pembenaran, maka Allah mengubah seluruh hubungan manusiadenganNya. Manusia tidak lagi menjadi seteru Allah. Dalam hal inipembenaran adalah terhadap relasi manusia dengan Allah, dan bukanpembenaran terhadap perbuatan-perbuatan dosa manusia.

 Pembenaran ini merupakan anugerah karena tidak diperoleh denganusaha manusia tapi oleh anugerah atau pemberian cuma-cuma dariAllah bagi mereka yang beriman. Bagi orang Yahudi yang terbiasadengan konsep keselamatan oleh karena melakukan hukum Taurat, halini mungkin agak sukar diterima. Agar mereka dapat memahami halini maka Paulus terlebih dahulu membuka mata orang Yahudi bahwaAbraham, bapa bangsa-bangsa itu pun mendapatkan kebenaran bukankarena melakukan hukum Taurat melainkan karena iman (Roma 4:13).

Paulus menggunakan paralelisme Adam dan Kristus untukmenggambarkan bagaimana manusia dibenarkan oleh iman (Roma5:12,15). Adam dan Kristus memiliki kemiripan dalam satu hal,dimana satu orang berdampak kepada banyak orang. Sebagai kebenaranyang masuk ke dalam dunia oleh satu orang sebagaimana dosa yangmasuk ke dalam dunia oleh satu orang. Surat Paulus kepada jemaatdi Roma tersebut merupakan pengembangan pemikiran bahwa kebenaranKristus diimputasikan kepada manusia di dalam pembenaran.Kebenaran Kristus itu adalah bahwa Ia telah dengan sempurnamentaati hukum Taurat yang tidak bisa ditaati manusia, dan bahwaIa telah menanggung murka yang selayaknya ditimpakan kepadamanusia atas dosa-dosa manusia itu sendiri.

Kebenaran tersebut hanya bisa diterima dengan iman. Kebenarandiberikan kepada mereka yang percaya pada janji penebusan Allah didalam Kristus yang sudah dilakukannya di kayu salib. SebagaimanaAbraham percaya oleh janji Allah dan imannya itu diperhitungkansebagai kebenaran, demikian juga bagi kita yang percaya pada janji

109

Page 110: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Allah oleh Yesus Kristus, iman kita akan diperhitungkan sebagaikebenaran. Kebenaran yang diterima tanpa usaha manusia inimerupakan anugerah atau kasih karunia.

Mari kita kembali ke zaman Abraham untuk melihat bagaimanakahAbraham memperoleh “pembenaran” di hadapan Allah.  Di dalamkeadaan lanjut usia dan dengan menghadapi kenyataan bahwa Saraisterinya telah mati haid, Allah berjanji kepada Abraham untukmemberikannya ahli waris dan bukan hanya satu, tetapi sepertibintang-bintang di langit  banyaknya ! “Lalu percayalah Abram kepadaTUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”(Kejadian 15:6)

Rasul Paulus menguraikan hal ini dengan jelas di dalam ayat-ayatberikut: “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abrahamberharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yangtelah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidakmenjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karenausianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapiterhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuatdalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allahberkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.  Karena itu hal inidiperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.” (Roma 4:18-22; bnd Galatia3:6; Yakobus 2:22-23).

Perhatikan bahwa yang dimaksud dengan “percaya” atau “iman” disini bukanlah percaya dan iman yang sering diklaim banyak orangberagama, tetapi seperti yang didefinisikan di dalam Ibrani 11:1,sebagai berikut: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan danbukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”  

Ada dua keyataan lain yang membenarkan pernyataan kebenarantentang pembenaran Abraham oleh iman dan bukan oleh melakukanHukum Taurat. Ketika Abraham dibenarkan Allah oleh karena iman (Kejadian

15:6), Hukum Taurat belum ditulis.  Hukum Taurat baru ditulispada zaman Musa.

Ketika Abraham dibenarkan Allah oleh karena iman (Kejadian15:6), Abraham belum disunat.  Sunat Abraham baru dilakukan didalam Kejadian 17:24-27.

Lalu bagaimana dengan kita?  Apakah kita wajib melakukan HukumTaurat?  Sejalan  dengan Matius 5:18, semua umat Allah Israelwajib melakukan Hukum Taurat.  Sebenarnya, akan celakalah kitakarena ada tertulis: “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukumTaurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang tidak setia

110

Page 111: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.”  (Galatia3:10)

Sebab sejujurnya, kita tidak mampu mencapai separuhpun dari apayang dilakukan orang muda kaya yang bodoh dan oleh rasul Paulus. Tetapi segala puji dan hormat serta kemuliaan bagi Allah, BapaTuhan kita Yesus Kristus, yang telah menyelamatkan kita dari kutukHukum Taurat melalui Yesus Kristus. “Kristus telah menebus kita dari kutukhukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklahorang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya didalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kitamenerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Galatia 3:13-14)

Lalu, mengapa Iman diperhitungkan sebagai kebenaran ?

Roma 4:4, 5 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidakdiperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalauada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yangmembenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadikebenaran.Roma 6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hambakebenaran.Roma 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman,dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.Markus 16 :16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Kalau demikian, apakah itu berarti perbuatan baik tidak adagunanya? Tetap berguna. Tetapi posisinya harus benar, yaituperbuatan baik yang keluar dari keselamatan tersebut. Perhatikankitab Efesus 2:1-10, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalandunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarangsedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua jugaterhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging danmenuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalahorang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yangkaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepadakita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah matioleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan dan di dalamKristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-samadengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kitakekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nyaterhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan olehiman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan

111

Page 112: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allahsebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Paulus menegaskan kebinasaan semua manusia karena dosa (ayat 1-3)selanjutnya dia mengumandangkan 'kasih' pada ayat 4-7. Setelah itu,Paulus melanjutkannya "Bukan karena kebaikanku... semua hanya anugerahNya"(ayat 8-9). Akhirnya Paulus menegaskan supaya orang yg telahmengalami kasih dan anugerah itu giat berbuat baik (ayat 10).

Perbuatan baik tetap dituntut kepada semua umat Allah, terlebihketika kita telah menerima 'benih ilahi' dan dimateraikan sebagaianak-anak-Allah. Maka, 'nature' Allah yang baik itu ada dalam dirikita. Maka, kalau kita melakukan perbuatan-perbuatan baik, itubukan untuk "membeli" keselamatan, melainkan justru sebagai buahkeselamatan! Yaitu ujud bersyukur dan terima kasih kita kepada SangJuruselamat, yang terlah mengkaruniai kita dengan keselamatan.

8.3. HUBUNGAN ANTARA IMAN DAN PERBUATAN BAIK

Alkitab mengajarkan bahwa iman yang tidak disertai oleh perbuatanbaik adalah iman yang mati (Yakobus 2:17). Dengan demikian, jikadirumuskan secara positif adalah: iman yang disertai perbuatanbaik adalah iman yang hidup. Iman yang hidup inilah, yang kitaperoleh karena kasih karunia Allah, yang dapat menyelamatkan kita(Efesus 2:8-10; Titus 3:5-8; Yakobus 2:14-26). Dengan demikian,jika kita ingin diselamatkan kita harus mempunyai iman yang hidup,yaitu iman yang dinyatakan dengan perbuatan baik / kasih.

Hubungan antara iman dan perbuatan baik dapat diketahui daripenjelasan perikop surat Rasul Yakobus 2:14-26. “Apakah gunanya,saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal iatidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? (Yakobus2:14). Ajaran ini sangat sesuai dengan ajaran Kristus, “Bukan setiaporang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21).

Iman tanpa perbuatan tidak dapat menyelamatkan, artinya bahwamanusia yang sudah menerimaNya atau dengan kata lain manusia yangtelah menikmati keadaan yang istimewa itu bukan karena jasa-jasamereka sendiri, melainkan berkat rahmat Kristus yang istimewa. Danbila mereka tidak menanggapi rahmat itu dengan pikiran, perkataandan perbuatan, mereka bukan saja tidak diselamatkan, malahan akandiadili lebih keras.” (Lukas 12:48, Lih. Matius 5:19-20; 7:2-22;25:4-46; Yak 2:14).

112

Page 113: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Jika seorang tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanansehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan,kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi iatidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakahgunanya itu? (Yakobus 2:15-16). Ini adalah contoh yang jelas yangserupa dengan ajaran dalam surat Rasul Yohanes, “Barangsiapamempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapimenutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetapdi dalam dirinya?” (1 Yohanes 3:17). Dan kesimpulannya, “Anak-anakku,marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi denganperbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3:18).

Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan,maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (Yakobus 2:17). Sebagaimanamelibatkan ketaatan yang teguh terhadap kebenaran yang diwahyukanAllah, iman harus mempengaruhi kehidupan sehari-hari umat Kristen,dan menjadi patokan yang menjadi tolok ukur bagi perbuatannya.Ketika perbuatan-perbuatan seseorang tidak sesuai dengan imannya,maka imannya itu mati.

Alkitab juga mengajarkan bahwa iman seseorang yang di dalamkeadaan dosa berat sebagai “iman yang mati”, sebab ia tidak beradadi dalam rahmat Tuhan, ia tidak mempunyai kasih sebab kasih adalahjiwa dari segala kebajikan lainnya. “Iman tanpa harapan dan kasihtidaklah menyatukan manusia dengan Kristus ataupun menjadikannyaanggota yang hidup bagi tubuh-Nya. Karena itu, dikatakan denganbenar sekali bahwa, ‘iman tanpa perbuatan adalah mati’ (Yakobus 2:17)dan tidak berguna”

Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku adaperbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmuitu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dariperbuatan-perbuatanku.” (Yakobus 2:18). Rasul Yakobus menjelaskandengan terang sekali bahwa iman tanpa perbuatan sangatlah tidakmasuk akal sama sekali. “Kebenaran iman melibatkan tidak sajakepercayaan di dalam hati, tetapi juga pengungkapan ke luar, yangdiekspresikan tidak saja dengan pernyataan iman seseorang, tetapijuga dengan perbuatan-perbuatan yang melaluinya orang itumenunjukkan imannya.”

Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapisetan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.(Yakobus 2:19). Selanjutnya Rasul Yakobus bahkan membandingkaniman tanpa perbuatan dengan semacam iman yang dimiliki oleh setan-setan, sebab mereka percaya: karena terpaksa percaya dengan buktitanda-tanda yang mendukung ajaran Kristus. Namun demikian imansemacam ini bukan iman yang menyelamatkan; sebaliknya menyebabkan

113

Page 114: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

mereka ciut/takut karena mengingatkan mereka akan keadilan ilahidan penghukuman kekal.

Ada perbedaan antara percaya Tuhan, percaya akan Tuhan, danpercaya kepada Tuhan. “Percaya Tuhan adalah percaya bahwa yangdikatakan-Nya adalah benar. Percaya akan Tuhan, artinya percayabahwa Ia adalah Tuhan. Percaya kepada Tuhan adalah mengasihi Dia.Banyak orang, bahkan orang jahat percaya bahwa Tuhan mengatakankebenaran, dan mereka percaya akan yang dikatakan itu sebagaikebenaran meskipun mereka tidak menginginkannya atau terlalu malasuntuk mengikutinya. Percaya bahwa Ia adalah Tuhan juga adalahsesuatu yang dapat dilakukan oleh setan-setan. Tetapi percayakepada-Nya dan mengikuti Dia hanya benar terjadi pada mereka yangmengasihi Tuhan, yaitu umat Kristen, yang tidak hanya namanya sajatanpa perbuatan dan hidup yang membuktikan hal itu. Sebab tanpakasih, iman itu sia-sia. Dengan kasih, iman menjadi iman Kristen;tanpa kasih, iman menjadi iman setan-setan.

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan danoleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalandemikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abrahamkepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagaikebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah. ”Jadi kamulihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanyakarena iman” (Yakobus 2:22-24). Magisterium Gereja mengutip ayat-ayat ini ketika mengajarkan tentang justifikasi / pembenaran,penghapusan dosa, yang diterima sebagai pemberian yang cuma-cumadi dalam sakramen Pembaptisan, bertumbuh di dalam kekuatan asalkanorang yang dibaptis itu menanggapi rahmat Tuhan denganmelaksanakan perintah-perintah Tuhan dan Gereja; orang yang benardan jujur / adil, “bertumbuh di dalam keadilan yang mereka terimamelalui rahmat Kristus, iman mereka disempurnakan oleh perbuatan(lih. Yakobus 2:22), dan mereka lebih dibenarkan lagi, sebab adatertulis: “barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran” (Wahyu22:11) dan lagi, “Jadi kamu lihat bahwa manusia dibenarkan karenaperbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman” (Yakobus 2:24)”

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah imantanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26). Denganberbicara tentang roh, Rasul Yakobus mengacu kepada “nafaskehidupan”, “pernafasan”…. kita mengetahui bahwa tubuh menjadihidup oleh karena nafas, tanpa nafas maka tubuh menjadi jasad.Demikian pula, iman yang hidup menyatakan dirinya sendiri denganperbuatan-perbuatan, terutama di dalam perbuatan kasih.

“Seperti ketika tubuh bergerak kita mengetahui bahwa ia hidup,maka perbuatan-perbuatan baik menunjukkan bahwa iman itu hidup.

114

Page 115: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Jiwa memberikan hidup kepada tubuh, menyebabkannya bergerak danmerasakan; kasih memberikan hidup kepada iman, dan menyebabkannyaberbuat sesuatu, sebagaimana dikatakan oleh Rasul Paulus, “imanyang bekerja oleh kasih” (Galatia 5:6). Seperti halnya tubuh matiketika jiwanya meninggalkannya, maka iman mati jika perbuatankasih menjadi dingin / berkurang. Karena itu, ketika kamu melihatseseorang yang aktif melakukan perbuatan-perbuatan baik dangembira dan bersemangat di dalam tingkah lakunya, kamu dapat yakinbahwa iman itu hidup di dalam dirinya: hidupnya jelas membuktikanhal itu.”

115

Page 116: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

BAB IX

KASIH KARUNIA MELEBIHI HUKUM TAURAT

9.1. PENDAHULUAN

Ketika Yesus belum datang ke dunia, masyarakat Israel dalamPerjanjian Lama hidup menurut sebuah kaidah atau aturan yangtertulis di dalam hukum Taurat. Di dalam hukum Taurat tidak adakasih karunia, sebab pahala itu hanya akan diberikan kepada merekayang mampu melaksanakan hukum Taurat. Pertanyaannya adalahsiapakah manusia di bumi ini yang mampu melaksanakan hukum Tauratdengan sempurna? Tidak satupun! Jika demikian maka manusiaterancam mendapatkan hukuman. Sebab barangsiapa tidak mampumelaksanakan hukum Taurat maka ia mendapat hukuman. Oleh karenaitu, tidak ada harapan bagi manusia untuk mendapatkan keselamatanapabila hanya bergantung kepada hukum Taurat.

Inilah yang menjadi nasihat Paulus dalam suratnya yang mengatakan:“Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum taurat:kamu hidup di luar kasih karunia” (Galatia 5 : 4)

Ketika pemahaman jemaat masih kurang mengenai keselamatan yang didalam Kristus, maka Paulus memberikan nasihat, bahwa di dalamKristus ada kasih karunia. Sehingga bagi manusia yang tidak mampumelaksanakan hukum Taurat telah disediakan kasih karunia. Dengandemikian keselamatan bukan merupakan usaha manusia dalammelaksanakan hukum, melainkan hanya kasih dan kemurahan Allahsaja. Karena itu, jangan sampai kita lepas dari Kristus!Menjauhkan diri dari Kristus identik dengan menjauhkan diri darikeselamatan.

Dalam kitab Galatia 2:21 “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebabsekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus’. Jadisudah sangat jelas bahwa kalau ada kebenaran sedikitpun oleh hukumTaurat, maka sia-sialah kematian Kristus. Tidak ada orang yang

116

Page 117: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

dibenarkan dengan hasil usahanya. “Karena semua orang telah berbuat dosadan telah kehilangan kemuliaan Allah,” (Roma 3:23) jika manusia bisaselamat karena usahanya, Yesus tidak perlu berkorban untukkeselamatan manusia.

Jika Hukum Taurat tidak menyelamatkan maka ada di manakah posisiHukum Taurat ?1. Hukum Taurat ada di dalam kasih

a. “Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalahkegenapan hukum Taurat” (Roma 13:10).

b. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”(Yohanes 14:15)

2. Hukum Taurat adalah buah dari imana. “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa

perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26).b. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di

dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamutidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5).

c. “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap rantingyang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah” (Yohanes15:2).

d. “Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya,ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran” (IYohanes 2:4).

Orang percaya tidak lagi berada di bawah Hukum Taurat namun dibawah Kasih Karunia. Sebelum iman itu datang kita berada di bawahpengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telahdinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampaiKristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang imanitu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawahpengawasan penuntun. Galatia 3:23-25)

Berada di bawah Kasih Karunia bukan berarti berada di atas HukumTaurat dan menginjak-injak Hukum Taurat. “Karena saya berada dibawah kristus maka saya berbuah, karena saya berada di dalamKristus”. Menuruti Hukum Taurat tempatnya bukan di sampingKristus. keselamatan bukan Kristus plus Hukum Taurat, namunsebagai efek. akibat saya di dalam Kristus dan Kristus di dalamsaya, maka saya berbuah.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalamDia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yangdiberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”(Kisah Para Rasul 4:12)

117

Page 118: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Apakah setelah dibenarkan, maka manusia tidak akan berbuat berdosalagi? Kenyataan menunjukkan bahwa manusia dapat jatuh ke dalamdosa meskipun telah mengalami pembenaran. Roma 7:19-21, “Sebabbukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yangtidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yangtidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diamdi dalam aku. Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apayang baik, yang jahat itu ada padaku”.

Jika setelah pembenaran dosa masih tetap ada, jadi apa yangdimaksudkan dengan telah dimerdekakan / menjadi hamba kebenaran?Roma 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidakberada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Roma6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turutdisalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kitamenghambakan diri lagi kepada dosa. Dalam kehidupan orang Kristen,dosa tidak lagi berkuasa tetapi ia tetap ada. Saat dibenarkan dosatidak berkuasa lagi atas kita. Maksudnya, meskipun dosa masihtetap ada di dalam diri kita tapi sekarang ia tidak memerintahlagi, ia kini dapat dikalahkan.

Apakah Manusia sanggup menuruti hukum Allah dengan sempurna ?Adalah mungkin bagi Adam sebelum berdosa untuk membentuk karakteryang benar oleh penurutan kepada hukum Allah. Tetapi ia gagalmelakukan hal ini, dan karena dosanya keadaan kitapun lemahsehingga kita tidak dapat membuat diri kita benar. Oleh karena kitapenuh dosa dan najis kita tidak dapat menurut hukum yang suci itu dengan sempurna.Roma 7:14. Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani,tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. 1Korintus 15:40, 44 Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapikemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalahtubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuhrohaniah.

Jika kita benar-benar mengerti dan menghargai pengorbanan Kristusuntuk manusia maka melakukan hukum taurat bukan lagi menjadibeban, namun itu akan keluar sebagai buah dari iman kita, kitaakan berusaha untuk hidup oleh roh, dibaharui setiap hari,bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan memiliki prinsip sepertiSadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 3:17,18) yang tetap setia.

Jika demikian, maka jelaslah bahwa Kasih Karunia Allah jauhmelebihi Hukum Taurat. Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

1. Dalam 1 Yohanes 1:17 disebutkan: "Sebab hukum Taurat diberikan olehMusa, Tetapi kasih karunia (anugerah) dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 

118

Page 119: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Yang diberikan (melalui) Musa adalah Hukum Taurat, sedangkan yang datangmelalui Yesus Kristus adalah Kasih karunia (anugerah) dan kebenaran. Hukum Taurat tergolong suatu hukum yang harus dipatuhi dan bilaada yang melanggarnya akan diberikan suatu sanksi atau hukuman.Hukum Taurat itu adalah suatu peraturan atau hukum (dalamperjanjian lama) yang harus di penuhi oleh manusia agar dapatmemenuhi tuntutan Allah. Jadi hukum taurat itu menuntut manusiauntuk dapat memenuhi peraturan atau hukum itu. Agar manusiadapat memenuhi tuntutan hukum Taurat itu, maka tentu sajamanusia harus bekerja / atau melakukan sesuatu untuk memenuhituntutan hukum itu.Hal ini berbeda dengan kasih karunia (anugerah) yang datangmelalui Yesus Kristus. “....Karena begitu besar kasih Allah...sehingga Ia telahmengaruniakan anak Nya yang tunggal....” (Yohanes 3:16). Kasihkarunia (anugerah) itu sebenarnya adalah diri Yesus Kristussendiri. 

2. Hukum taurat itu menuntut manusia untuk bekerja/ berusahamelakukan sesuatu untuk Allah agar dapat memenuhi tuntutanAllah. Tetapi kasih karunia ini merupakan suatu anugerah /pemberian Allah agar manusia dapat memenuhi tuntutan Allah.Kalau hukum Taurat itu berdasarkan usaha manusia, kalau kasihkarunia itu berdasarkan Kasih karunia (pemberian Allah), jadiAllah yang mengerjakan untuk manusia.

3. Masalah Keselamatan, Allah yang mengerjakan, dia datang sebagaimanusia Yesus Kristus, menderita sengsara mati dan disalibkandi kayu salib, dan kemudian bangkit naik kesurga. Jadi manusiatidak perlu berjerih lelah, harus banyak amal. Harusmemperbaiki diri dulu, harus memperingati hari sabat, harus inidan harus itu, jangan ini dan jangan itu. Yang perlu dilakukanitu adalah Percaya. Dan keselamatan itu diberikan secara cuma-cuma. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasilusahamu, tetapi pemberian Allah" (Efesus 2:8).

Sejak kedatangan Yesus Kristus sampai saat ini merupakan jamankasih karunia, dan bukan lagi jaman Hukum Taurat. Yang perludilakukan adalah percaya kepada Yesus Kristus. Allah telahmemberikan anugerah (kasih karunia) Nya melalui Yesus Kristus. Diatelah datang ke dunia ini dalam Yesus Kristus, hidup di dunia,mati tersalib, bangkit dan naik ke surga, dan kemudian menjadi rohyang menghidupkan. Allah telah melahirkan kembali kita, memberikanhidup kekal bagi setiap orang yang percaya.

9.2. DARI HUKUM TAURAT KEPADA KASIH KARUNIA

119

Page 120: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Manusia “berada di bawah kasih karunia” mengandung pengertianbahwa manusia “tidak berada di bawah hukum taurat" dan "telah matiuntuk hukum Taurat”. Hal ini bukan berarti bahwa manusia tidakbersalah jika melanggar hukum Taurat (lih. Roma 6:14-15), tetapimanusia bebas dari hukuman dan kutukan hukum taurat. "Karena semuaorang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab adatertulis, 'terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis didalam kitab hukum Taurat" (Galatia 3:10). Tidak peduli betapa baiknyaterlihat kehidupan seseorang, orang yang belum memiliki imankepada Tuhan Yesus Kristus akan tetap hidup di bawah kutukanAllah. Pada saatnya ia akan mendengar kata-kata yang menyakitkan,"Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam apiyang kekal yang telah tersedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius25:41). Di lain pihak, orang yang telah memiliki iman kepada YesusKristus telah ditebus dari kutuk hukum Taurat: "Kristus telah menebuskita dari kutuk hukum Taurat, dengan jalan menjadi kutuk, sebab ada tertulis,“terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib..." (Galatia 3:13)."Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang berada di dalamKristus Yesus" (Roma 8:1). Selanjutnya, dalam Ibrani 8:12 “Sebab Akumenaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosamereka”. Bebas dari hukum, oh betapa bahagianya, Darah Yesus telah tercurah, danada pengampunan Dikutuk oleh hukum dan memar karena jatuh, kasih karunia telahmenebus kita, sekali untuk selamanya Sekali untuk selamanya, oh orang berdosamenerimanya, Sekali untuk selamanya, oh saudara percayalah; Melekat pada salib,beban akan terlepas, Kristus telah tebus kita, sekali untuk selamanya!

Orang beriman tidak hanya bebas dari kutuk hukum Taurat, tetapijuga bebas dari beban yang menghancurkan karena harus menjagahukum sebagai alat untuk mendapatkan kebenaran dan hidup. Hukum menahanjanji akan hidup dan berkat bagi mereka yang berdiri di ataskebenaran dan melakukannya. (Galatia 3:12, Lukas 10:25-28; Filipi3:9; Roma 10:5). “Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapayang melakukannya, akan hidup karenanya” (Lukas 10:25-28; Filipi 3:9;Roma 10:5). "Lakukan ini dan kamu akan hidup", itulah prinsip Taurat.Di bawah hukum Taurat, manusia bersusah-payah mencoba untukmendapatkan kemurahan Allah. Bagi orang beriman, segalanyaberbeda, orang beriman telah memiliki hidup yang kekal, semuakarena karya Kristus atas dirinya! Allah senang kepadanya danbersuka atasnya, seperti mempelai bersuka atas pengantin perempuanitu: "Dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,demikanlah Allahmu akan bergirang atasmu" (Yesaya 62:5) "Pada hari itu akandikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion; janganlah tanganmu menjadilemah-lesu. Tuhan Allahmu ada di antaramu, sebagai pahlawan yang memberikemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkaudalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai!" (Zefania3:16-17). Alllah bukan hanya mengasihi orang yang beriman, tetapiAllah mengasihi mereka melebihi kemampuan mereka, kasih-Nya

120

Page 121: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

"melampaui segala pengetahuan. ”dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun iamelampaui segala pengetahuan, aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruhkepenuhan Allah” (Efesus 3:9)

Orang percaya bebas dari hukum Taurat yang merupakan syarat untukmemperoleh hidup. Kristus tidak hanya menebusnya dari kutuk hukumtaurat; Dia juga mendapatkan baginya semua berkat kehidupan dankebenaran. "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat... supaya di dalamDia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kitamenerima Roh yang telah dijanjikan itu" (Galatia 3:13-14). Hal ini berartiorang percaya tidak lagi hidup di bawah kutuk, melainkan hidup dibawah berkat Allah yang melimpah. Keadaan yang penuh berkat inimengalir dari pembenarannya. "Apa yang tidak pernah terlihat oleh mata dantidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul didalam hati manusia,semua yang disediakan Allah bagi yang mengasihi Dia!" (1 Korintus 2:9)"Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan Aku akandiam dalam rumah Tuhan sepanjang masa!" (Mazmur 23:6).

Hukum Taurat mendorong dan mengendalikan manusia yang belumbertobat dengan rasa takut dan dengan ancaman, dan dia benci halitu: “Sebab keinginan daging adalah perseturuan terhadap Allah, sebab ia sendiritidak takluk kepada hukum Allah, hal ini memang tidak mungkin baginya” (Roma 8:7).Orang beriman telah dimerdekakan dari ikatan tersebut. Orangberiman didorong oleh kasih dan bukan oleh hukum Taurat (2Korintus 5:14). Hal itu mengalir keluar dari dirinya yang palingdalam, sesuai dengan hukum dan secara otomatis menggenapinya,karena "kasih adalah kegenapan hukum taurat" (Roma 13:10). Orang kristenyang menjadi dirinya sendiri tidak perlu takut akan terjadinyapertentangan dengan hukum Allah! "tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan,penguasaan diri; tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu" (Galatia 5:22-23)"akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidupdi bawah hukum Taurat” (Galatia 5:18). Dalam kenyataan ini, Paulusberkata bahwa "Hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagiorang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orangduniawi dan tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuhpada umumnya. Bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagiorang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaransehat " (1 Timotius 1:8-10).

Orang benar tidak memerlukan larangan dari luar yang seperti itu,karena dia dikendalikan oleh sifatnya yang kudus. Bahkan perintahdan desakan menjadi penting, hanya karena orang percaya belumsepenuhnya "menjadi diri mereka sendiri" karena kita masih adadalam "tubuh jasmani" ini dan menjadi sasaran dari "tipu dayadosa" (Ibrani 3:13) dan "tipu muslihat iblis" (Efesus 6:11). Kita

121

Page 122: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

masih memerlukan petunjuk untuk membantu kita memilih mana yangbaik dan mana yang salah. Namun, saat kita bertumbuh dalam kasihkarunia, pikiran kita secara cepat “diperbaharui”, dan “karenamempunyai panca indera yang terlatih untuk membedakan yang baikdaripada yang jahat”. (Ibrani 5:14) Dengan cara ini, kita dapatlebih lagi “sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:apa yang baik yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma12:2). Orang kristen tidak lagi berada "di bawah" hukum Taurat;dia berada "di bawah hukum Kristus" (1 Korintus 9:21).

Semua orang beriman telah mati bagi hukum Taurat. Mereka "tidaklagi berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah Kasih karunia."Orang beriman tidak lagi berada di dalam alam "tuntutan", tetapidi dalam alam dari "pemberian". Orang beriman berada "di bawah"Kasih karunia, bukan Taurat, sebagai kekuatan yang menguasai, danmereka hidup di alam dimana kasih karunia "berkuasa" (Roma 5:21)sehingga dengan demikian tidak ada lagi ketergantungan kepadamanusia; semuanya bergantung pada Allah. Setiap keinginan untukkebaikan dan setiap tindakan ketaatan yang ada pada diri setiaporang beriman dikerjakan dengan baik oleh Allah! "Karena Allahlah yangmengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya”(Filipi 2:13).

9.3. KASIH KARUNIA ALLAH MELEBIHI HUKUM TAURAT

Roma 5:12-14 “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia olehsatu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalarkepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelumhukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkankalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut telah berkuasa darizaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuatdosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalahgambaran Dia yang akan datang”.

Paulus menjelaskan rahasia tentang maut, menunjukkan bahwa dosamanusia adalah penyebab dari kebinasaan. Nenek moyang manusia yangpertama telah memberontak terhadap Allah, sehingga mereka danketurunannya berada di bawah hukuman maut. Maut telah berkuasaatas semua makhluk. Namun, Allah memberikan waktu kepada manusiauntuk bertobat agar manusia menerima sang Juruselamat, dandiperkenalkan kepada kehidupan yang baru melalui iman kepada YesusKristus.

“Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karenapelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebihbesar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua

122

Page 123: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Dan kasih karunia tidakberimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaranitu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atasbanyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. Sebab, jika oleh dosa satuorang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka,yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akanhidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus”. (Roma5:15-17).

Paulus menjelaskan rahasia mengenai dosa dan maut karena Adam yangpertama, dan mengenai kebenaran serta kehidupan karena Adam yangkedua, dimana ia menyebut bapa kita yang pertama, “Suatu polatentang Kristus, yang akan datang.” Paulus tidak mengatakan bahwasebagaimana dosa dan maut berkembang melalui Adam, demikian jugaanugerah Allah dan karunia kehidupan kekal berkembang melaluimanusia Yesus; karena Kristus lebih besar dibandingkan Adam, danberbeda dengan Adam. Tuhan memberikan kelimpahan di dalam anugerahdan karunia surgawi. Anugerah itu tidak membawa maut dankelumpuhan seperti maut, tetapi menghasilkan kehidupankebangkitan, berbuah, bertumbuh, dan kuat.

Penghukuman Allah atas dosa dimulai sejak manusia yang pertama,dan secara otomatis diteruskan kepada semua manusia. Hal ituberbeda dengan pembenaran, yang tidak diawali dari seorangberdosa, tetapi dengan semua orang berdosa, karena Yesus sudahmembenarkan mereka semua sekaligus. Barangsiapa yang percayakepada-Nya akan dibenarkan.

Ketika maut, karena dosa nenek moyang tersebut, menjadi raja yangmematikan bagi semua manusia, Yesus membuka, dengan anugerah-Nyayang besar yang darinya kehidupan kekal mengalir kepada semuaorang percaya. Namun, kehidupan Allah tidaklah memerintah denganpaksaan atas hati orang-orang percaya, sebagaimana yang dilakukanoleh maut, namun mereka yang disucikan akan memerintah selama-lamanya bersama dengan Kristus, Juruselamat dan Tuhan mereka.Bahkan, kebesaran Kristus tidak bisa dibandingkan dengan Adamdalam hal apapun, karena anugerah dan kehidupan dari Allahsangatlah berbeda dengan maut dan kutuk.

“Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang berolehpenghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orangberoleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orangsemua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satuorang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum Taurat ditambahkan,supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambahbanyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama sepertidosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh

123

Page 124: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (Roma 5:18-21).

Paulus kembali membandingkan Adam dengan Kristus. Di dalam bagian,ini, ia tidak membandingkan kedua pribadi itu terlebih dahulu,tetapi pekerjaan dan akibat dari hal itu. Melalui satu pelanggaranmaka hukuman berkuasa atas semua manusia, tetapi melalui satuperbuatan kebenaran maka pembenaran dan penyucian di dalamkehidupan kekal diberikan kepada semua manusia. Betapa besarnyatawaran surgawi itu!

Akhirnya, di dalam perbandingan yang dilakukannya antara Adamdengan dosanya, dan Kristus dengan kebenaran-Nya, Paulus masuk kedalam masalah hukum Taurat. Hukum Taurat tidak dianggap sebagaisesuatu yang akan menolong bagi keselamatan dunia karena hukumTaurat datang ke dalam sejarah keselamatan untuk menunjukkanpelanggaran secara sangat nyata, dan mendorong manusia untukmenggenapi ketaatannya. Hukum Taurat meningkatkan kekerasan hatimanusia dan berlipat gandanya jumlah dosanya. Namun, Kristusmembawa kita mendekat kepada sumber dari segala anugerah, dan Iamenawarkan kepada kita kepenuhan kuasa dan kebenaran yang terusmenerus sehingga sungai anugerah bisa mengalir ke segala padanggurun yang ada di dunia. Paulus bersukacita dan berseru denganpenuh kegembiraan, “Jika dosa, melalui maut, berkuasa atas semuamanusia di masa lalu, maka sekarang kekuasaannya sudah berakhir,karena sekarang anugerah sudah dimahkotai sebagai penguasa untukmasa kita, yang didirikan di atas kebenaran Allah yang diteguhkanoleh salib Yesus.”

124

Page 125: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

BAB X

KRISTEN DAN HUKUM TAURAT

Seringkali orang Kristen terkesan kurang “terikat” dengan hukumTaurat. Pada umumnya alasan mereka mengacu pada kitab Galatia.5:4, “Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukumTaurat, kamu hidup di luar kasih karunia". Selain itu mereka mengacu padakitab Roma 7:6 "Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat".Demikian juga kitab-kitab lainnya seperti Galatia 2:16, Roma 2:6,Galatia 3:10, 2 Korintus 3:6, dan Ibrani 8:13. Padahal TuhanYesus sendiri memerintahkan orang kristen untuk mengikuti hukumTaurat (Matius 5:17-18; Matius 23:1-3; Yohanes 5:46-47; Lukas16:17).

Peranan, fungsi dan makna hukum Taurat dalam perjalanan kehidupanke-Kristen-an saat ini sudah mulai ‘kabur’. Hukum Taurat tidaklagi dipahami dan dimengerti sebagai hukum yang bersumber dari

125

Page 126: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Allah sendiri yang harus dipatuhi dan dilakukan. Orang Kristensaat ini sudah lebih mematuhi produk hukum yang dibuat olehmanusia dari pada mematuhi hukum yang dibuat oleh Allah sendiri.Manusia lebih takut melanggar hukum manusia dari pada melanggarhukum Tuhan.

Bagi orang Kristen saat ini, hukum Taurat bukanlah sesuatu yangharus diwajibkan untuk dikerjakan. Mereka melihat hukum ini bukanhukum yang harus dipatuhi untuk zaman ini. Hukum Taurat hanyamerupakan pengetahuan sejarah Alkitab saja. Pengajaran hukumTaurat ini pun kurang begitu ditekankan oleh pihak gereja lagi.Gereja mungkin menganggap bahwa pengajaran utama ialah pengajarantentang kasih Tuhan Yesus Kristus. Dampak langsung bagi wargajemaat bila tidak melakukan hukum Taurat dirasakan tidak adasehingga hukum Taurat itu sendiri tidak dihargai sebagai sesuatuhukum yang mutlak harus dipatuhi.

Kasih tanpa hukum, kacau-balau, tetapi hukum tanpa kasih, kaku.Pepatah ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. JikaGereja terlalu menekankan kasih atau anugerah, dan melalaikanhukum Taurat, maka bisa saja Gereja itu akan mengalami kekacau-balauan. Sebaliknya, jika Gereja hanya menekankan hukum Taurat,dan melalaikan kasih dan anugerah Allah, maka akan terjadikekakuan. Kita harus memelihara Hukum Taurat supaya orang menahandiri berbuat dosa. Namun perlu ditekankan seperti yang dikatakanMartin Luther, bahwa fungsi dan kuasa terpenting dari hukum Tauratitu adalah untuk menampakkan dengan jelas dan terang dosa asaliitu.

Bagi bangsa Israel di zaman perbudakan di Mesir dan bagi orangpercaya saat ini, keselamatan berasal hanya karena oleh anugerahTuhan. Sebagaimana Paulus menekankan, “Sebab tidak seorang pun yangdapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justruoleh hukum Taurat orang mengenal dosa” (Roma 3:20). Peran hukum padazaman ini sama seperti pada zaman lalu: hukum merupakan petunjukbagi kehidupan kita yang berasal dari Tuhan yang murah hati agarkita boleh menyenangkan Dia dan menjadi kebaikan untuk kita.

Sebagaimana orang Kristen, kita mengetahui dengan jelas akanketidakmampuan kita melakukan hukum Taurat. Kita tahu bahwa kitaadalah pelanggar-pelanggar hukum Taurat. Paulus menekankankeberdosaan manusia yang bersifat universal dengan mengutipPerjanjian Lama: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telahmenyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang puntidak.” (Roma 3:10-12; Mazmur 14:1-3; Mazmur 53:1-3).

126

Page 127: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Kesalahan manusia bukan dari banyaknya dosa. Yakobus memperingatikita berusaha menyelamatkan diri melalui kebaikan kita bahwa“barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satubagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Iayang mengatakan: “Jangan berzinah”, Ia mengatakan juga: “Janganmembunuh”. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, makakamu menjadi pelanggar hukum juga” (Yakobus 2:10-11).

Tetapi keadaan buruk manusia ternyata lebih menyedihkan. Melaluipenerangan dari Khotbah di Bukit (Matius 5-7), di mana Yesusmenekankan Hukum Taurat, sukar dipercaya bahwa ada banyak orangyang tidak pernah berzinah. Di dalam ajaranNya, semua hukummempunyai sebuah pengertian internal yang radikal. Bayangkanumpamanya tentang perintahNya mengenai hukum ketujuh:

“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu:Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudahberzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kananmenyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jikasatu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuhdicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkanengkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu darianggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka”.(Matius 5:27-30)

Ada dua paham berbeda yang ada pada zaman ini untuk mewakilipendapat tentang apakah orang Kristen wajib mentaati hukum Tauratatau tidak. Pada dasarnya ajaran Dispensasi dan ajaran Theonomimerupakan pandangan hermeneutika, tetapi keduanya berfokus padahukum Taurat dalam hal-hal tertentu. Ada yang melihat penganutajaran Dispensasi bertendensi membedakan Perjanjian Lama sebagaiwaktu di mana Allah bekerja melalui hukum Taurat sedangkanPerjanjian Baru sebagai sebuah masa anugerah. Pemisahan yangpaling jelas dan nyata dari Firman Kebenaran ialah antara HukumTaurat dan Anugerah. Sesungguhnya, prinsip-prinsip yang kontrasini merupakan karakteristik dua dispensasi yang paling pentingyaitu antara orang Yahudi dan orang Kristen. Alkitab tidak pernah,dalam tiap dispensasi, mencampurkan dua prinsip ini. Pandangan inioleh banyak penganut dispensasi zaman sekarang tidak dipegangsecara eksplisit, sehingga berakibat pada minimalisasi hukumTaurat yaitu sebuah sikap yang kurang menghargai hukum PerjanjianLama.

Di pihak lain, ajaran Theonomi (dalam bahasa Yunani untuk “hukumAllah”) berpendapat bahwa hukum-hukum Perjanjian Lama dan hukumnyaterus berlaku sampai sekarang. Singkatnyanya, pendekatan ajaranTheonomi terhadap hukum ialah memegang ajaran Tuhan Yesus dengan

127

Page 128: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

serius baik secara dogmatik dan harafiah. “Iota dan titik” darihukum Taurat tetap masih berlaku. Kesinambungan ketat tetap adaantara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Penganut ajaranTheonomi percaya bahwa tanggung jawab pemerintah ialah menjalankanhukum-hukum Perjanjian Lama yang seharusnya menjadi acuan bagimasyarakat banyak.

Ajaran Theonomi dan Dispensasi mewakili dua pendekatan ekstrimtentang hukum Taurat. Meskipun ajaran theologia mereka amatortodoks, tetapi mereka secara radikal berbeda pendapat tentanghubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. AjaranTheonomi menekankan kesinambungan antara Perjanjian Lama danPerjanjian Baru, sedangkan ajaran Dispensasi menekankanketidaksinambungan keduanya.

Ada beberapa kelemahan dalam ajaran Theonomi. Pertama, HukumPerjanjian Lama ditujukan kepada umat Allah ketika merekamerupakan sebuah bangsa. Umat Allah merupakan sebuah kelompokpolitik berbeda, yaitu bangsa Israel; dan sebuah fungsi utama yangdisebut hukum-hukum yang berkenaan dengan kasus dan khususnyahukuman-hukumannya ialah untuk menjaga bangsa pilihan ini bebasdari dosa. Saat ini Allah tidak bekerja lagi hanya melalui sebuahbangsa pilihan, tetapi melalui sebuah umat pilihan yang meliputibangsa-bangsa di dunia. Kedua, Allah memberi bangsa Israel hukumTaurat sebelum Tuhan Yesus Kristus diwahyukan ke dalam dunia.Singkatnya, kita tidak dapat menerima kesinambungan di antarakedua Perjanjian dalam hal pelaksanaan hukum dan hukuman-hukumannya. Pasal-pasal penting dari Perjanjian Baru memberikankonfirmasi bahwa sesuatu yang baru sedang bekerja.

Sebagai contoh, mari kita memperhatikan salah satu hukum Taurat,yaitu mengenai perzinahan. Perzinahan merupakan hukum ke-7 dariDasa Titah (Keluaran 20:14; Ulangan 5:18). Hukum kasusmemberitahukan kita hukumannya: “Apabila seseorang kedapatan tidur denganseorang perempuan yang bersuami, maka haruslah keduanya dibunuh mati: laki-lakiyang telah tidur dengan perempuan itu dan perempuan itu juga. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel” (Ulangan 22:22).Berdasarkan hukum Perjanjian Lama ini, ajaran Theonomiberargumentasi bahwa pada masa ini, perzinahan harus dihukum mati.Tetapi kalau kita membaca Perjanjian Baru dengan teliti, justrumengajarkan hal yang lain. Kita ingat kembali Yohanes 7:53-8:11mengenai wanita yang ditangkap sedang berzinah. Wanita itu adalahseorang pezinah. Dia hampir dirajam, tetapi Yesus menengahi danmenahan perajam dengan tantangan “Barangsiapa di antara kamu tidakberdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”(Yohanes 8:7). Ketika Yesus memandang wanita ini, Dia berkata

128

Page 129: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

kepadanya bahwa Dia tidak menghukumnya. Yesus menyuruh dia pergidengan peringatan agar “jangan berbuat dosa lagi” (Yohanes 8:11).

Oleh sebab itu maka bukan semata-mata karena kita adalah umat“Perjanjian Baru”, maka kita serta-merta mempunyai alasan untukmencampakkan semua yang berbau Perjanjian Lama. Salah besar!Sebutan “Perjanjian Baru” justru hendak mengingatkan bahwa iatidak muncul tiba-tiba. Ia punya akar sejarah. Ia punya ibu yangmengandung dan melahirkannya. Tak akan ada yang “baru”, bila takada yang “lama”. Selain itu Dasa Titah bukanlah semata-mataetikanya orang Yahudi saja. Dasa Titah mengandung nilai-nilai yanguniversal. Selain itu Gereja harus memberikan penjelasan-penjelasan teologis tentang makna dan fungsi hukum Taurat bagikehidupan setiap orang percaya. Perhatikan nats berikut:

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukumTaurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkanuntuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selamabelum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakandari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakansalah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannyademikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segalaperintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalamKerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebihbenar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Banyak orang yang sampai hari ini masih bertanya-tanya, meskipundalam bentuk dan cara yang berbeda, tentang hubungan antara TuhanYesus dan Musa, antara Kitab Perjanjian Lama dan Kitab PerjanjianBaru. Karena Tuhan Yesus tanpa ragu menanggapinya langsung denganmemberi jawaban yang tegas, maka kita pun janganlah segan berbuatdemikian. Yesus datang ke dunia bukan untuk meniadakan hukumTaurat dan kitab para nabi, dengan jalan mengesampingkan ataumembatalkannya, maupun untuk mengabsahkannya secara mati danharafiah, melainkan untuk menggenapinya.

Arti harfiah kata kerja Yunani Plerosai yang diterjemahkan di sinidengan ‘menggenapi’ ialah ‘memenuhi’. Ini menyingkapkan, sepertidikatakan Chrysostomus, bahwa ‘segala sesuatu yang diucapkan Yesusbukanlah untuk mencabut ajaran Kitab Perjanjian Lama, melainkanuntuk mengangkat intinya ke permukaan, menampilkan isinya secara‘utuh’. Untuk daat menyimak makna yang menakjubkan dari pernyataanYesus ini, perlu kita sadari bahwa ‘hukum Taurat dan kitab paranabi’, yakni Kitab Perjanjian Lama, berisi berbagai jenis ajaran.Kaitan ajaran Yesus dengan berbagai jenis ajaran Perjanjian Lama

129

Page 130: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

memang berbeda-beda, namun kata ‘menggenapi’ mencakup danmerupakan kesimpulan atas keseluruhnya.

Pertama, Perjanjian Lama terdiri dari ajaran, doktrin. ‘Torah’,yang biasanya diterjemahkan ‘hukum’, sebenarnya berarti ajaranyang diwahyukan, dan Perjanjian Lama memang mengajarkan tentangAllah, manusia, keselamatan, dan lain-lain. Semua doktrin besarterdapat di situ. Namun itu barulah sebagian dari penyataan Allah.Yesus ‘menggenapi’’ semua itu dalam arti bahwa Ia melengkapinyadengan diriNya, ajaranNya dan karyaNya (bnd Ibrani 1:1-2).Perjanjian Lama adalah ibarat Injil yang masih kuncup. PerjanjianBaru adalah ibarat Injil yang sudah mekar menjadi bunga.Perjanjian Lama adalah ibarat Injil yang masih tersembunyi dalampucuk, Perjanjian Baru adalah ibarat Injil yang sudah keluarsebagai bulir.

Kedua, isi Perjanjian Lama adalah nubuat-nubuat yang bersifatramalam, yang masih belum merupakan kenyataan. Pandangannyaterarah ke zaman Mesias yang akan datang, baik dalam ramalanberbentuk kata-kata maupun dalam ramalan berbentuk bayangan-bayangan pendahuluan, yang menggambarkan bagaimana Mesias yangbakal datang itu dalam bentuk lambang-lambang. Namun itu barulahantisipasi Tuhan Yesus ‘menggenapi’ semua itu dalam arti bahwasegala yang diramalkan itu menjadi nyata, menjelma, menjadiperwujudan dalam diriNya. pernyataanNya yang pertama pada awalpenampilanNya di depan umum ialah ‘Waktunya telah genap …’ (Markus1:14).

Berulang-ulang Ia klaim, bahwa kitab para nabi memberi kesaksiantentang Dia. Dan Matius, melebihi penginjil lain, menitikberatkankenyataan ini dengan formula yang berulangkali diucapkannya. ‘Halini terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi…’ (Matius 122; bndMatius 2:23; 3:4; 4:14, dan seterusnya bnd Matius 11:13).Klimaksnya ialah kematianNya di kayu salib, dalam mana keseluruhansystem ritual Perjanjian Lama, keimanan maupun pemberian korban,memperoleh kegenapannya yang sempurna. Lalu mulai saat itu sistemritual Perjanjian Lama itu pun berhenti berlaku. Namun, sepertiyang dengan tepat dikatakan Calvin, ‘Yang kadaluwarsa hanyalahpenerapannya, sebab maknanya telah mendapat penegasan yangdemikian kuat’ (bnd Lukas 22:16). Keimanan dan pemberian korbanitu hanya merupakan ‘bayangan’ dari apa yang harus datang;wujudnya’ ialah Kristus (Kolose 2:17).

Ketiga, Perjanjian Lama memuat aturan-aturan etis, atau hukummoral Allah. Namun hukum moral ini sering disalahmengerti danbahkan lebih sering lagi tidak ditaati. Tuhan Yesus‘menggenapinya’ pertama-tama dengan jalan mentaatinya, sebab Ia

130

Page 131: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

‘lahir dan takluk kepada hukum Taurat’ (Galatia 4:4) dan dengantekad ‘menggenapkan’ seluruh kehendak Allah’ (Matius 3:15). ‘Takada sesuatu pun yang hendak ditambahkanNya pada hukum Allah’,demikianlah tulis Bonhoeffer, ‘kecuali bahwa Ia mematuhinya’. TapiIa berbuat lebih dari mematuhinya; Ia menguaraikan kepada paramurid hal-hal apa yang terkait dalam ketaatan kepada hukum Allah.Ia menolak tafsiran dangkal yang diberikan para ahli Taurattentang hukum Allah itu; Ia sendiri menyajikan tafsiran yangsesungguhnya. TujuanNya bukanlah untuk mengubah hukum Taurat,apalagi meniadakannya, melainkan ‘untuk menyingkapkan seluruhkedalaman makna yang terkandung di dalamnya’. Demikianlah Ia‘menggenapi hukum Taurat dengan mengatakan betapa radikalnya sifattuntutan-tuntutan yang datang dari kebenaran Allah’. Inilah yangdititikberatkan Yesus ajaranNya.

Dalam setiap generasi dalam era kristiani selalu ada orang-orangyang tidak dapat menyesuaikan diri kepada sikap Tuhan Yesusterhadap hukum Taurat. Marcion, pemurtad yang terkenal dari abadkedua, yang menulis ulang Perjanjian Baru dengan meniadakanrujukan-rujukan kepada Perjanjian Lama, tentulah menghilangkanbagian ini. beberapa pengikutnya bahkan bertindah lebih jauh lagi.Mereka bahkan nekat memutarbalikkan artinya dengan menggantikankata kerjanya, sehingga kalimatnya menjadi, ‘Aku datang bukanuntuk menggenapi hukum Taurat atau kitab para nabi, melainkanuntuk meniadakannya;!.

Agaknya mitra mereka dewasa ini ialah penganut apa yang lazimdisebut ‘new morality’. Menurut mereka kategori hukum itu sendiritelah ditiadakan bagi orang Kristen (kendati Kristus berkata bahwakedatanganNya bukan untuk meniadakannya). Mereka juga mengatakantidak ada lagi hukum yang mengikat orang Kristen kecuali hukumkasih, dan bahwa mutlak hanya perintah untuk saling mengasihiitulah hukum satu-satunya yang masih ada. Sikap Tuhan Yesusterhadap Perjanjian Lama sama sekali bukan mendobrak danmembatalkan, melainkan mengukuhkan. Ia menyimpulkan posisiNyadengan satu kata, bukan ‘meniadakan’ melainkan menggenapi.

Rasul Paulus mengajarkan kebenaran yang sama. Pernyataannyabahwa ;Kristus adalah kegenapan hukum Taurat’, bukan berarti bahwakita sekarang bebas untuk tidak mematuhinya – justru sebaliknya(Roma 8:4) – tapi bahwa kita dibenarkan oleh Allah bukannya karenaketaatan kita kepada hukum Taurat, melainkan berkat iman kitakepada Kristus, dan bahwa kesaksian tentang kabar baik ini sudahtersirat dalam hukum Taurat itu sendiri (Roma 3:21).

Setelah dipastikanNya bahwa tujuan kedatanganNya adalah untukmenggenapi hukum Taurat, maka ini dilanjutkanNya dengan

131

Page 132: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

menguraikan sebab musabab dan konsekuensi kenyataan ini. Sebabmusababnya ialah karena hukum Taurat akan tetap berlaku sampaisemuanya tergenapi, dan konsekuensinya ialah bahwa karena itu makawarga Kerajaan Allah harus tetap tunduk kepada hukum Taurat.

Inilah yang dikatakan Yesus tentang hukum Taurat, yang untukmenggenapinya Ia datang ke dunia ini: Aku berkata kepadamu,sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iotatidak akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi.Artinya bahwa sekelumit pun dari pernyataan tersebut tak akanditiadakan, bahkan satu huruf atau bagian huruf yang terkecilsekalipun tak akan dihilangkan, sebelum semuanya digenapi. Danpenggenapan ini tak akan lengkap sebelum langit dan bumi sendirilenyap. Sebab suatu hari langit dan bumi akan lenyap dalam suatukelahiran kembali alam semesta yang maha hebat (Matius 24:35; bnd19:28). Waktu, sebagaimana yang kita kenal, akan berhenti danfirman tertulis Hukum Allah tidak akan diperlukan lagi, sebabsegala sesuatu yang terkandung dalamnya sudah akan digenapi. Tidakada gambaran yang lebih tegas lagi, untuk menggarisbawahi betapakokohnya kepercayaan Tuhan Yesus terhadap hukum-hukum Taurat dalamPerjanjian Lama.

 

BAB XI

SIKAP TERHADAP HUKUM TAURAT

11.1. PENDAHULUAN

Bagaimana sikap umat Kristen terhadap Hukum Taurat? Apakah bebasdari ikatan hukum Taurat ? Kalau bebas, lalu dengan hukum apaseharusnya yang diresponi oleh orang Kristen? Yesus berkata bahwaDia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, atau kitab paranabi. Ia tidak menolak apa yang berlaku di Perjanjian Lama, tetapijustru malah menggenapinya. Mengapa ? Karena seluruh hukum Tauratmenyatakan kehendak Allah untuk manusia, bahkan mencerminkankarakter Allah untuk diwujudkan dalam kehidupan manusia.

132

Page 133: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Ketika Yesus membandingkan hukum Taurat  pada murid Tuhan sejatidengan para ahli Taurat sesungguhnya Ia hendak menunjukkan bahwapara ahli Taurat melakukannya melakukan hukum Taurat hanya sebatasformalitas. Itu membuat hukum Taurat begitu kelihatan kaku, tidakmenyentuh kehidupan manusia.Seharusnya hukum Taurat menghidupkandan menumbuhkan kesadaran penuh akan keilahian dalam hidup setiapanak Tuhan. Kesempurnaan Yesus justru karena Ia melakukan hukumTaurat dalam kehidupanNya.

Tujuan melakukan hukum Taurat adalah menyatakan dan mewujudkankualitas karakter Allah di dalam Yesus Kristus melalui kehidupanseorang Kristen setiap hari. Suatu kelak, Yesus Kristus sendiriyang akan menjadi hakim atas segala hal yang baik dan jahat yangdiperbuat manusia. Dia adalah Allah yang tidak memandang muka.Keadilannya akan segera digenapi pada saat kedatangan yang keduakali.

11.2. MENGIKUTI HUKUM TAURAT ATAU HUKUM KRISTUS ATAU KEDUA-DUANYA

Tentang Yesus Kristus dituliskan, “Tetapi sekarang Ia telahmendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadiPengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atasjanji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang pertamaitu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yangkedua” (Ibrani 8:6, 7). Dalam ayat-ayat ini, “perjanjian pertama”adalah hukum Perjanjian Lama dan “yang kedua” ditujukan kepadaperjanjian yang diberikan Allah kepada kita melalui anakNya.

Alkitab, Firman Allah adalah kebenaran yang bisa membebaskan kitadari dosa dan penghukuman (Yohanes 8:32; 17:17). Ia adalah satu-satunya berita yang bisa menyelamatkan jiwa kita (Yakobus 1:21).Apakah Perjanjian Lama itu bagian dari Firman Allah dan apakah iabenar? Tidak diragukan! Bagaimana dengan Perjanjian Baru? Ia jugaFirman Allah. Bila memang demikian, lalu melalui hukum atauperjanjian yang mana kita harus lakukan untuk hidup? Apakah kitadiwajibkan untuk mengikuti hukum Perjanjian Lama atau ajaranKristus, atau kedua-duanya?

Hukum yang diberikan Allah kepada bangsa Israel di bukit Sinai,sering disebutkan sebagai “hukum Musa” (Kisah Rasul 13:39). Halini bukan berarti bahwa Musa adalah sumber dari hukum itu, diaadalah seorang mediator yang melaluinya Allah memberikan hukum.Hukum Musa itu sering juga disebut hukum Allah (Nehemia 8:8, 18)dan hukum Tuhan (Lukas 2:23, 24). Hukum itu digambarkan kudus,adil dan baik (Roma 7:12). Tanpa diragukan, bahwa 10 hukum adalahbagian yang sangat penting dari instruksi yang Allah berikan

133

Page 134: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

kepada bangsa Israel. Penting untuk dicatat, bahwa hukum Musatidak hanya terdiri dari 10 hukum. Faktanya ada lebih dari 600perintah dalam hukum Perjanjian Lama

Pada abad 15 Sebelum Masehi, Allah mengutus Musa untuk melepaskanbangsa Israel dari perhambaan di Mesir. Pada bulan ketiga setelahmereka menyeberangi Laut Merah dan lepas dari Mesir, mereka tibadi gunung Sinai (Keluaran 19:1). Allah memberi mereka sebuah hukumyang baru, yaitu hukum Musa.

Dalam Keluaran 20:2, 3 tertulis, ”Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawaengkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah laindi hadapan-Ku.” Inilah permulaan dari pernyataan hukum yangdiberikan Allah di gunung Sinai. Ingat, perkataan ini diberikankepada mereka yang telah lepas dari perbudakan di Mesir. Siapakahmereka itu? Orang Israel. Lebih jauh dalam Ulangan 5:1-3, kitamembaca, “Musa memanggil seluruh orang Israel berkumpul dan berkata kepadamereka: "Dengarlah, hai orang Israel, ketetapan dan peraturan, yang pada hari inikuperdengarkan kepadamu, supaya kamu mempelajarinya dan melakukannya dengansetia. TUHAN, Allah kita, telah mengikat perjanjian dengan kita di Horeb. Bukan dengannenek moyang kita TUHAN mengikat perjanjian itu, tetapi dengan kita, kita yang ada disini pada hari ini, kita semuanya yang masih hidup.” Perjanjian yang mana yangdibicarakan Musa disini? Yaitu perjanjian yang dibuat Allah diSinai. Dengan siapa perjanjian itu dibuat? Dengan mereka dimanaMusa berbicara. Perhatikan, dikatakan bahwa pada hari itu Musahanya berbicara kepada bangsa Israel, mengingatkan mereka akanperjanjian yang telah dibuat Allah dengan mereka. Hanya ada satubangsa yang hadir di gunung Sinai yang menerima hukum Musa danbangsa tersebut adalah bangsa Israel. Hukum Musa tidak dialamatkankepada bangsa Spanyol, China, Amerika atau orang Kristen di negaramanapun. Hukum itu hanya diberikan kepada bangsa Yahudi.

Segala sesuatu yang Allah perbuat pasti mempunyai tujuan. Tuhanpasti mempunyai tujuan dalam memberikan hukum Musa kepada bangsaIsrael. Salah satunya adalah untuk menolong mereka mengertitentang dosa, “Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan dihadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justruoleh hukum Taurat orang mengenal dosa” (Roma 3:20). Tujuan yanglainnya adalah menolong bangsa Israel untuk datang kepada Kristus(Galatia 3:24).

Sebagai orang Yahudi, Yesus hidup di bawah hukum lama dan wajibmentaatinya (Galatia 4:4). Yesus tidak pernah melanggar hukumMusa, tetapi melakukannya dengan sempurna. Dia tidak berdosa (1Petrus 2:22). Dia digambarkan sebagai tujuan akhir hukum Taurat(Roma 10:4). Kemudian, Dia menggenapi hukum Taurat (Matius 5:17).

134

Page 135: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Saat ini Allah berbicara kepada kita melalui AnakNya (Ibrani 1:1,2). Kita hidup melalui apa yang Yesus katakan (Matius 17:5).Setelah kebangkitanNya Dia berkata, "Kepada-Ku telah diberikansegala kuasa di sorga dan di bumi, dan ajarlah mereka melakukansegala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius28:18, 20).

Hari ini Tuhan memanggil manusia melalui Injil, bukan melaluihukum Musa (2 Tesalonika 2:14; Roma 1:16; 2 Yohanes 9). HukumPerjanjian Lama datang dari Allah dan yang bermanfaat bagi orangKristen bila mempelajarinya. Tetapi harus diingat bahwa hukum itutidak lagi mengikat. Saat ini Tuhan ingin agar semua manusiadimana saja mengikuti pengajaran Kristus, yang juga disebut InjilPerjanjian Baru.

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dandengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Danhukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia sepertidirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitabpara nabi" (Matius 22:37-40). Jika kita melakukan kedua hal ini,kita menggenapi apa yang Kristus ingin kita lakukan. “Sebab inilahkasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat” (1 Yohanes 5:3).

11.3. HIDUP DALAM ATURAN ALLAH

“Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidakdiperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat” (Roma 5 :13). Paulusmembandingkan Adam dan Kristus sebagai wakil dari dua kelompokmanusia. Adam adalah manusia pertama. Ia jatuh ke dalam dosakarena melanggar firman Allah. Pelanggaran Adam ternyata bukanhanya berpengaruh pada dirinya sendiri. Persekutuan dengan Adammengakibatkan seluruh manusia jadi terkena dampaknya (ayat 12,band. 1 Korintus 15:22). Semua manusia jadi terlahir sebagai orangberdosa karena ketidaktaatan Adam. Lebih dari itu, sebagai hukumandosa, semua manusia harus binasa (ayat 17). Dosa Adam bukansekadar sebuah contoh buruk yang jelas tidak boleh ditiru, tetapidosa Adam merusak kemanusiaan secara keseluruhan.

Hukum Taurat membawa kita kepada pengertian akan banyaknyapelanggaran yang telah kita lakukan. Hukum Taurat menjadi cermindan panduan bagi kita, juga sebagai introspeksi prilaku kita.Sebelum Kristus datang ke dunia ini, manusia dihakimi melaluiHukum Taurat. Akan tetapi kasih dan kemurahan Allah tidakmembiarkan manusia tetap dalam dosa dan maut. Tuhan Allah mengutus

135

Page 136: HUKUM TAURAT MENURUT IMAN KEKRISTENAN

Adam terakhir yaitu Yesus Kristus (1 Korintus 15:45) yangberlawanan dengan Adam justru merendahkan diri dan taat sempurnakepada Allah. PengorbananNya di kayu salib menjadi kekuatan yangmenganugerahkan hidup bagi semua yang percaya kepada-Nya. Kristuslebih mengutamakan kehendak Allah diberlakukan dalam hidup-Nya.Bahkan meski itu harus mengorbankan nyawa-Nya. Namun dampaknyaternyata jauh lebih luar biasa (ayat 16). Ketaatan Kristus membuatAllah tidak memperhitungkan dosa-dosa manusia yang mau percayakepada Dia. Karya-Nya membuat orang-orang yang percaya kepada Diamenerima pembenaran (ayat 18-19).

Namun daripada itu, bukan berarti Hukum Taurat tidak lagidibutuhkan. Justru Kristus datang ke dunia ini untuk menggenapihukum Taurat. Karena pada dasarnya manusia ciptaan Allah tidakmampu membebaskan dirinya dari tuntutan Hukum Taurat. Oleh karenaitu Allah mengutus AnakNya untuk menggenapinya (memenuhi tuntutanitu). Kesempurnaan penggenapan itu telah nyata melalui pengorbanKristus di kayu salib. Sehingga manusia tidak lagi tunduk kepadaHukum itu, melainkan tunduk kepada Kristus Sang Penebus. Yesussendiri yang akan menghakimi kita dengan caraNya sendiri. Olehkarena itu, kita dapat memutuskan untuk terikat dalam persekutuandengan Kristus dan menikmati kelahiran baru di dalam Dia.Persekutuan yang baru ini memungkinkan kita memiliki keselamatandan hidup kekal karena kasih karunia Kristus yang tercurah ataskita (ayat 21). Kelahiran baru menandai pemutusan hubungan kitadengan dosa dan kuasanya, serta mengawali hidup baru di dalamKristus untuk menikmati kekekalan sebagai anak Allah. Dalamkehidupan baru itu, kita harus memelihara hukum Tuhan sebagairespon kita akan anugerah keselamatan itu.

136