Pendahuluan Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks.Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksanan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan,pembangunan fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam unsur dan komponen pendukung.Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting adalah organisasi proyek.Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan tujuan mengatur tahap–tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran. Sedangkan organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan.Oleh karena itu unsur-unsur yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang yang telah diberikan sesuai bidang dan keahlian masing-masing.Keuntungan dari adanya Organisasi dalam suatu proyek adalah : ♦ Pekerjaan dapat dilaksanakan secara matang. ♦ Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya pembagian tugas serta tanggung jawab sesuai keahlian. ♦ Meningkatkan pendayagunaan dana,fasilitas,serta kemampuan yang tersedia secara maksimal.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pendahuluan
Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks.Hal ini
tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai
dengan rencana.
Pelaksanan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari
perencanaan,pembangunan fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam
unsur dan komponen pendukung.Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang peranan
cukup penting adalah organisasi proyek.Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat
pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan
tujuan mengatur tahap–tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran. Sedangkan organisasi
proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang bekerja sama dalam
melaksanakan serangkaian kegiatan.Oleh karena itu unsur-unsur yang terlibat dalam pengelolaan
harus saling bekerja sama dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta
wewenang yang telah diberikan sesuai bidang dan keahlian masing-masing.Keuntungan dari adanya
Organisasi dalam suatu proyek adalah :
♦ Pekerjaan dapat dilaksanakan secara matang.
♦ Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya pembagian tugas
serta tanggung jawab sesuai keahlian.
♦ Meningkatkan pendayagunaan dana,fasilitas,serta kemampuan yang tersedia secara
maksimal.
UNSUR-UNSUR PELAKSANA PEMBANGUNAN PROYEK
Secara garis besar unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksana pembangunan proyek meliputi
pemberi tugas ( Owner ), kontraktor pelaksana dan perencana.
Ketiga unsur pengelola proyek tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai
kedudukan dan fungsinya. Hubungan kerja dalam pengelolaan Proyek Pembangunan Jembatan Kali
Serang Jepara adalah sebagai berikut :
1. Pemberi Tugas ( Owner )
Pemberi tugas ( pemilik proyek ) adalah seseorang atau badan hukum atau instansi yang memiliki
proyek dan menyediakan dana untuk merealisasikannya. Pemilik proyek mempunyai tugas dan
kewajiban sebagai berikut:
Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi kualitas
fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban sesuai
prosedur. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek
tersebut.
Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen pembayaran kepada
kontraktor
Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor
2. Perencana
Perencana adalah badan yang menyusun program kerja,rencana kegiatan dan pelaporan serta
ketatalaksanaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Perencanaan mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek,Rencana Kerja dan Syarat
(RKS),perhitungan struktur ,serta perencanaan anggaran biaya.
Menyiapkan dokumen untuk proses lelang.
Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam rapat
pemberian pekerjaan,membuat berita acara penjelasan.
Memberikan usulan,saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas (owner) tentang
pelaksanaan proyek.
Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang
jelas dari gambar bestek dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS).
Membuat gambar revisi jika ada perubahan . Menghadiri
rapat koordinasi pengelola proyek.
Mempelajari petunjuk–petunjuk teknis,Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas lain dan instansi terkait sesuai dengan
bidangnya.
3. Kontraktor/pelaksanaKontraktor adalah pihak yang diserahi tugas untuk melaksanakan pembangunan proyek oleh owner melalui prosedur pelelangan. Pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan kontrak ( Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta Gambar-Gambar Kerja ) dengan biaya yang telah disepakati. Kontraktor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan. Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diserahkan
kepada owner. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja. Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat kelalaian
selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh biayanya. Struktur organisasi kontraktor pelaksana :
ADM .KEUANGAN SITE OFFICE ENGINEERKEPALA PELAKSANA
PELAKSANA
KEPALA PROYEK (MANAGER)
LOGISTIK LABORAT DRAFTER SURVEYOR
SUSUNAN ORGANISASI PELAKSANA PROYEK
Organisasi merupakan alat yang vital dalam pengendalian dan pelaksanaan proyek.
Organisasi proyek dikatakan berhasil jika mampu mengendalikan tiga hal utama yaitu mutu, waktu
dan biaya. Suatu organisasi mempunyai ciri-ciri adanya sekelompok orang yang bekerja sama atas
dasar hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing.
Dalam organisasi suatu proyek dijelaskan batasan-batasan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan kedudukan dan fungsi masing-masing. Dengan adanya batasan-batasan tersebut dapat
dihindari adanya tumpang tindih tugas, maupun pelemparan tanggung jawab, sehingga semua
permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu dan tuntas.
1. Struktur Organisasi Pemberi Tugas ( Owner )
Pemberi tugas (owner) dari Proyek Pembangunan Jembatan Kali Serang Jepara adalah Dinas
Pemukiman dan prasarana Kabupaten Jepara, struktur organisasinya dapat dilihat pada bagan II.1.
a. Pengguna Anggaran.
Tugas dan kewajiban Pengguna Anggaran antara lain :
Mengembangkan tujuan dan sasaran proyek yang ingin dicapai dari segi biaya
dan waktu serta membuat perkiraan biaya awal.
Menyusun pembagian paket pekerjaan sebagai dasar untuk tahapan perencana.
Membuat master network planing yang terpadu sebagai pedoman bagi semua
pihak yang terlibat.
Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan bagian proyek.
Mengambil tindakan yang menyangkut penyalahgunaan anggaran dari jumlah
yang telah ditetapkan.
Membentuk Panitia Pelelangan Pekerjaan Bagian Proyek yang dipimpinnya.
Menetapkan HPS ( Harga Perhitungan Sendiri ) untuk Pelelangan Pekerjaan
dari bagian proyek yang dipimpinnya.
Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan proyek yang dipimpinnya.
Menandatangani SPK / Kontrak Pekerjaan Proyek yang dipimpinnya.
Bertanggung jawab atas penyelesaian proyek.
b. Pemegang Kas.
Tugas dan kewajiban Pemegang Kas antara lain :
Membantu dan bertanggung jawab kepada pengguna anggaran sebagai atasan
langsung dalam hal pengurusan administrasi dan keuangan.
Menyelenggarakan pengurusan keuangan negara yang diserahkan kepadanya (
menerima, menyimpan dan mengeluarkan serta mempertanggung jawabkan ).
Menyelenggarakan Buku Kas Umum ( BKU ) dengan buku-buku
pembantunya.
c. Direksi Pekerjaan.
Tugas dan kewajiban Direksi Pekerjaan antara lain :
Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pelaksanaan proyek Memberiakan
saran,pendapat dan pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya .
Mengkaji ulang hasil evaluasi pengawas lapangan saat berada di proyek.
Mengeluarkan instruksi kepada pengawas lapangan untuk melakukan tindakan
tegas kepada kontraktor yang menyalahgunakan anggaran.
Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap semua unit pekerja selama
pelaksanaan proyek.
Membagi dan menyerahkan tugas pada pihak yang benar-benar berkompeten /
ahli di bidangnya.
d. Pembukuan.
Tugas dan tanggung jawab Pembukuan antara lain :
Menyelenggarakan pencatatan keuangan bagian proyek.
Mencatat, mengurus dan melaksanakan semua peraturan / keperluan yang berlaku
berkaitan dengan administrasi keuangan.
Menghimpun bendel administrasi keuangan.
Mencatat dan menyusun penerimaan dan pengeluaran bagian proyek.
Membuat neraca pada akhir tahun anggaran bersama Pemegang kas.
Melaksanakan pencatatan, mengklasifikasikan serta mengakumulasikan semua
bukti-bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran yang dibebankan kepada
anggaran proyek (DIP) baik lewat Pemegang Kas maupun KPKN ke dalam buku
pembantu dan buku tambahan. Pada akhir bulan dan setiap saat bila diperlukan harus dilaksanaan penutupan
buku-buku tersebut sehingga dapat diketahui saldo atau jumlah penerimaan
maupun pengeluaran dari masing-masing buku-buku tersebut. Memberi data mengenai pembukuan tersebut kepada urusan SPPP. Memeriksa
tagihan pembayaran pada sertifikat pembayaran bulanan.
Melaporkan semua hasil tugasnya kepada Pemegang Kas.
e. Juru Bayar
Tugas dan kewajiban Juru Bayar antara lain :
Memeriksa kebenaran tanda bukti/tagihan kepada proyek berdasarkan
peraturan-peraturan dan ketentuan yang berlaku dan tersedianya dana.
Menangani semua pembayaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek
sesuai dengan anggaran yang direncanakan.
Pengawasan dana yang bersumber dari :
♦ DIPNAS dan DIPDA
♦ PO (Petunjuk Operasional)
♦ LOAN, OECF f. Pengawas Lapangan
Tugas dan tanggung jawab Pengawas Lapangan antara lain :
Memberi petunjuk dan mengarahkan kontraktor sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
Meninjau dan menguji semua data perhitungan teknis dan desain. Meneliti dan
menguji kebenaran serta kelengkapan dokumen kontrak dan
melaksanakannya.
Menguji program mobilisasi kontraktor seperti kedatangan alat, ketetapan,
waktu dan lain-lain.
Menguji progress schedule dan finansial budgeting beserta realisasinya.
Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap kontraktor tentang
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Mengadakan pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan di lapangan.
Melaksanakan dan menyajikan pengumpulan data, pencatatan, pembukuan,
pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan.
Memeriksa kebenaran tagihan-tagian dari kontraktor.
Mengurus perijinan yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan di lapangan.
Mengetahui dan memahami isi dari dokumen kontrak sebagai pedoman kerja
di lapangan.
Membuat laporan-laporan kegiatan pekerjaan di lapangan.
g. Laboratory Technician
Tugas dan tanggung jawab Laboratory Technician antara lain :
Melaksanakan pengendalian mutu dan tes material di laboratorium dan
lapangan.
Melakukan pengawasan harian dan pemeriksaan mutu bahan di laboratorium
dan lapangan.
Mengambil sampel material yang akan diuji di laboratorium.
Memberikan saran dalam memecahkan masalah yang menyangkut material.
Bertanggung jawab terhadap semua tes supply material. Membuat
laporan hasil uji laboratorium.
Sumber referensi :http://eprints.undip.ac.id/33972/5/1857_CHAPTER_II.pdf
Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan dan kontraktor diatur
sebagai berikut:
Konsultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Konsultan
memberikanlayanan konsultasi di mana produk yang dihasilkan berupa gambar-gambar
rencana dan peraturan serta syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa
atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
Kontraktor dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor memberikan
layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik proyek yang
telah dituangkan ke dalam gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan,
sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
Manajemen Proyek adalah tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu. Manajemen suatu proyek pembangunan mempunyai tujuan menyelesaikan proyek sesuai batas waktu dan biaya yang direncanakan dengan kualitas bangunan yang optimal. Tahap- tahap manajemen proyek meliputi:
Organisasi proyek atau organisasi pelaksanaan dibentuk dalam rangka penentuan, pengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Secara garis besar unsur-unsur pengelola proyek yang terlibat di dalam sebuah proyek adalah sebagai berikut :
1.Pemberi Tugas/Pemilik/Owner
2 Konsultan Perencana
3.Konsultan Pengawas
4. Kontraktor Pelaksana
Keempat unsur tersebut mempunyai struktur keorganisasian sendiri yang fungsi dan peranan masing-masing. Yang terjadi dalam sebuah proyek, unsur-unsur tersebut mempunyai hubungan kerja saling terkait yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai pembagian tugas, kewajiban, wewenang, hak dan tanggung jawab dalam suatu proyek yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Hubungan kerja didalam mengelola dan melaksanakan suatu proyek terutama pada proyek-proyek yang berskala besar sangatlah perlu adanya ketegasan dan pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing dimana satu dengan lainnya dapat bekerja dengan baik