BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memilili banyak budaya dan agama. Banyak kepercayaan di Indonesia yang dianut oleh masyarakat tidak lain adalah agama. Agama yang dianut oleh setiap pemeluknya memiliki ajaran-ajaran di dalamya yang harus djalankan sebagai pemeluk yang taat. Namun saat ini ketaatan pemeluk umat beragama tidak sepenuhnya dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Hanya dijadikan status dan memenuhi kebebasannya untuk memeluk agama yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2. Ajaran agama pun kadang diabaikan sehingga dalam setiap kehidupannya tidak berlandaskan ajaran agama. Hal ini berakibat adanya penyimpangan- penyimpangan, melemahnya moral, dan norma yang terjadi di Indonesia. Apalagi saat ini adalah era globalisasi yang membawa masyarakat hidup dalam pola hidup yang modern, kemajuan teknologi, dan lebih menghargai pada setiap pemikiran orang-orang. Kenyataanya masyarakat saat ini merasa ajaran agama terus pudar, nilai Pancasila yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang luhur sudah berkurang. Ini yang harus dilakukan oleh generasi penerus bangsa untuk memperbaiki pola pikir dan sistem kepercayaan masyarakat Indonesia. B. Rumusan Masalah Bagaimana nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan bangsa ? Bagaimana penerapan Agama dan Pancasila di Indonesia? Apa yang harus dilakukan oleh pengurus negara dan penerus bangasa untuk tetap mewujudkan negara Indonesia yang berlandaskan agama dan Pancasila? Bagaimana memperbaiki nilai, moral, dan norma ? ii
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang memilili banyak budaya dan agama. Banyak
kepercayaan di Indonesia yang dianut oleh masyarakat tidak lain adalah agama. Agama
yang dianut oleh setiap pemeluknya memiliki ajaran-ajaran di dalamya yang harus
djalankan sebagai pemeluk yang taat. Namun saat ini ketaatan pemeluk umat beragama
tidak sepenuhnya dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Hanya dijadikan status dan
memenuhi kebebasannya untuk memeluk agama yang tercantum dalam UUD 1945
Pasal
29 ayat 2. Ajaran agama pun kadang diabaikan sehingga dalam setiap kehidupannya
tidak berlandaskan ajaran agama. Hal ini berakibat adanya penyimpangan-
penyimpangan, melemahnya moral, dan norma yang terjadi di Indonesia. Apalagi saat ini
adalah era globalisasi yang membawa masyarakat hidup dalam pola hidup yang modern,
kemajuan teknologi, dan lebih menghargai pada setiap pemikiran orang-orang.
Kenyataanya masyarakat saat ini merasa ajaran agama terus pudar, nilai Pancasila yang
di dalamnya terdapat nilai-nilai yang luhur sudah berkurang. Ini yang harus dilakukan
oleh generasi penerus bangsa untuk memperbaiki pola pikir dan sistem kepercayaan
masyarakat Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan bangsa ?
Bagaimana penerapan Agama dan Pancasila di Indonesia?
Apa yang harus dilakukan oleh pengurus negara dan penerus bangasa untuk
tetap mewujudkan negara Indonesia yang berlandaskan agama dan Pancasila?
Bagaimana memperbaiki nilai, moral, dan norma ?
ii
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma
A. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menujukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Dalam tatanan kehidupan bernegara nilai dibagi menjadi
tiga, yaitu :
1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang mutlak.
Nilai dasar ini berasal dari nilai budaya yang berasal dari bangsa
dan berakar pada kebudayaan.
2. Nilai Instrumental adalah pelaksanaan umum nilai dasar yang
peranannya mewujudkan nilai umummenjadi konkret serta sesuai dengan
zaman.
3. Nilai Praksis adalah nilai sesungguhnya yang kita laksanakan . Nilai
ini merupakan bahan ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental .
B. Moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan
(akhlaq)
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C. Norma adalah wujud nyata dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah
laku
Manusia.
2. Nilai- nilai dalam Kehidupan Berbangsa
Sumber nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia adalah sila Ketuhanan Yang Maha
Esa. Sila ini juga merupakan norma dasar yang mengatur hubungan antara manusia
sebagai individu dan anggota kelompok dan sesamanya, negara, pemerintahan serta
bangsa lain di dunia.
Kita ketahui bahwa Pancasila merupakan dasar dan tujuan pembangunan bangsa.
Selain itu Pancasila juga sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Maksudnya tindakan
dan
tingkah laku bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat harus sesuai dengan nilai ii
Pancasila. Lalu kita tengok sejenak tentang agama Islam. Sebagai negara yang memiliki
penduduk yang memeluk agama Islam terbanyak, agama Islam ini memiliki tingakatan
ilmu yang bermacam-macam, terutama tentang hukum agama yang mengatur segala
kehidupan manusia. Contohnya akhlaq, akidah, fiqih, syariat, dll. Dalam ilmu akhlaq
sendiri di dalamya diajarkan tentang norma kesopanan, ketuhanan, kesusilaan, hukum,
dan interaksi antar sesama manusia. Pentingnya akhlaq tidak terbatas pada seseorang
saja, tetapi penting untuk masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Atau dengan
kata lain akhlaq itu penting bagi perseorangan dan masyarakat sekaligus. Sebagaimana
perseorangan tidak sempurna kemanusiaanya tanpa akhlaq begitu juga masyarakat dalam
segala tahapnya tidak baik keadaanya, tidak lurus keadannya tanpa ahklaq, dan hidup
tidak ada makna tanpa akhlaq yang mulia. Jadi akhlaq yang mulia adalah dasar pokok
untuk menjaga bangsa-bangsa, negara-negara, rakyat, dan masyarakat-masyarakat dan
oleh sebab itulah timbulnya amal saleh yang berguna untuk kebaikan umat dan
masyarakat.
Dalam Pancasila pun juga diajarkan apa yang diajarkan oleh agama. Tidak
mungkin Pancasila itu saling bertolak belakang dan keduannya saling berkaitan.
Sehingga kedua inilah yang menjadi landasan kehidupan mereka secara moral.
Namun,sekarang sudah jarang ditemukan orang-orang yang melakukan kedua hal
tersebut. Kita lihat saja orang- orang yang membuat peraturan untuk rakyat, tapi
apakah sudah ia laksanakan sendiri. Kita lihat fenomena yang ada di Indonesia, tentang
petinggi negara yang banyak melanggar aturan yang ditetapkan. Namun kenyataaanya
mereka banyak yang melakukan tindakan korupsi. Seharusnya mereka sebagai petinggi
negara menjadi orang-orang yang menjadi contoh bagi rakyatnya. Apa yang akan terjadi
nanatinya kalau orang kalangan pejabat saja sudah melanggar aturannya, bagaimana
dengan rakyat yang ada di bawahnya. Inilah yang menjadi masalah. Walaupun aturan
itu ditetapkan secara hukum, namun hukum dianggap remeh karena mereka memiliki
materi yang banyak sehingga hukum pun dapat dibeli. Jika kita amati, pejabat saja pun
dalam masalah ibadah itu tidaklah terlalu mematuhi aturannya. Kalau saja mereka itu