Top Banner
94

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

May 09, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

UN4$ULA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KUNJUNGAN LANSIA

DI POSYANDU KENANGA RWI KELURAHAN

MUKTIHARJO LOR SEMARANG

SKRIPSI

Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Enzah Nur Ain

NIM : 092070037

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

FAKULTAS IL MU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2011

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

ii

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa

Skripsi berjudul

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENT ANG POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KUNJUNGAN LANSIA

DI POSYANDU KENANGA RWI KELURAHAN MUKTIHARJO LOR SEMARANG

Dipersiapkan dan disusun oleh

Nama: Enzah Nut Ain

Nim : 092070037

Telah dipertahankan di ii pada tanggal 8 Agustus 2011 dan

dinyat rat untuk diterima

• z

­

Penguji II,

Boy.­ dr. Ophi Indria Desanti, M PH

NIK 210105096

Penguji II,

Ns. Iskim Luthfa, S. Kep NIK, 210909014

m

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat dan

ridhoNya, sehingga penulis telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi

berjudul hubungan tingkat pengetahuan tentang Posyandu dengan keaktifan

kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor

Semarang. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Dalam menjalani proses

penyusunan proposal skripsi ini tidak sedikit kendala yang penulis hadapi.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh

karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

berbagai pihak demi perbaikan skripsi ini. Atas bantuan, arahan, dan motivasi

Yang senantiasa diberikan selama ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menghanturkan segenap ucapan terimakasih yang sebesar-besamnya kepada:

I. lbu Retno Setyawati, M.Kep, Sp.KMB selaku Dekan Fakultas Ilmu

keperwatan Universitas Islam Sultan Agung.

2. Bapak Ns. Muh.Abdurrouf, S.Kep selaku Kaprodi Fakultas Ilmu Keperwatan

Universitas Islam Sultan Agung.

3. Bapak Dr. H. Imam Djamaluddin M, M.Kes yang telah memberikan ilmu,

bimbingan, dan nasehat yang sangat berharga guna penyusunan skripsi ini.

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

4. lbu dr. Ophi Indria Desanti, M.PH yang telah sabar, meluangkan waktu dan

tenaganya dalam memberikan bimbingan, ilmu dan nasehat yang sangat

berharga guna penyusunan sknipsi ini.

5. Bapak Ns. Iskim Luthfa, S.Kep selaku pembimbing II yang telah sabar dan

meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan, ilmu dan

nasehat yang sangat berharga guna penyusunan proposal skripsi ini.

6. Seluruh Dosen pengajar dan Staf Fakultas Ilmu Keperwatan Universitas Islam

Sultan Agung yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta bantuan

kepada penulis selama menempuh studi.

7. Bapak Ketua RW I dan Kader Posyandu Kenanga Kelurahan Muktiharjo Lor

Semarang yang telah memberikan izin penelitian.

8. Bapak, Ibu dan Adik tercinta dengan kasih sayang dan segala

pengorbanannya yang telah memberikan do'a serta dukungan.

9, Sahabat-sahabatku dan semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan proposal ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan,

Oleh karena itu dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun. Dan harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamalaikum Wr, Wh,

Semarang, Agustus 2011

Penulis

'

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

DAFT AR ISL

Halaman

HALAMAN JUDUL .

MOTTO DAN P E RS E M B A HAN . . . . . . c o o . . . I

HALAMAN PENGESAHAN _...o iii

KATA PENGANTAR iv

DATTAR ISi ,·i

OAFTAR TABEL 1x

DAFT AR BAGAN..................................................................................... xi

DAFTARLAMP[AN _ o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o xii

ABSTRAK................................................................................................... �iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................•......••.•........................................

8. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penclitian 6

D. Manfaat Pcnclitian 7

BAB II TINJAUAN PUST AKA

A. Keaktifan Kunjungan Lansia Di posyandu Lansi a . . . . . . . . . . o o % . 8

I. Definisi Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia ....• 8

2. Lanjut Usia 10

3. Batasan Usia Lanjut 10

B. Pengetahuan Tentang Posyandu Lansia .. . . .coo»oooooooo o o ooo o o o o o o o ooll

I. Definisi Pengetahuan Tentang Posyandu lansia..........oooooo.. 1H

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

2. Tujuan Posyandu lansia.......ooooooo 12

, Sasaran Posyandu lansia. ~. . . . . o o o o o o o o o o o w o o . Lb

4. Kegiatan Posyandu Lansia .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . L

5. Pelayanan Kesehatan di PosyanduLansia..........ooooooooooooooo I4

C. Mekanisme Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu ke

Keaktifan Kunjungan Lansia diPosyandu ......oooooooooooooooooooooooo. l

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Kunjungan Lansia, 18

E. Kcrangka Ta,ri 20

F. KcrangkaKOll5C'p.............................................................................. 21

G. Hipotcsa....... .. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Desain Pcneli11an 22

8. Variabel Pcnelitian 22

C. Definisi Operasional 23

D. Populasi dan Sampel Penelitian . . . . .. ..oooooooo o o oooo ooo ooo....24

I. Populasi 24

2. Sampel . 24

E. Tempat dan Waktu Penelman 25

f Instrumen/ Alat Pengumpulan Data .......•.....••...••• 275

1. lnstn.uncn Data............................................................................ 25

2. Uj, lnstrumen Penchtian ................•........• ...........•...••••..... •....•... 26

a. UJi Vahditas 26

b. Uji Reliabihtas 27

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

G. Metode Pengumpulan Data 28

H. Rencana Analisa Data. .ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooow2

I. Pengolahan Data .ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo 2

2. Analisa Dalli . ..•...•. . . 29

I. Etika Pcncli1ian . 30

BAB IV HASIL PENELITIN

A. Gambaran Umum Penelitian..0+++++++++++88888888800008 0008008ooooo 3

B. Karakteristik Responden.....,08+86880080860000000000000800.808800 3

C. Analisa Univariat..08+++8+88880800808800000008 8 08 8 8 8 8 8 888oooooo 36

D. Anulisa Bivariat.. ...•.. ..•....•...... .. 37

BA V PEMBAHASAN

A. Pembahasan lasil..++99900 00 0 00 8 80 8 80 8 8 8 8 88 8 880ooooooooowow 38

B. Pembahasan Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian

Sckarang........... ...•.. ... ..•..•... ..•.. ... ... ... ... ... ..•... ..•..•.....•..•..•. 44

C Pembahasan Makna Penelitian....»..000000000 45

D Pembahasan Kendala Penelitian........ 46

E. Pembahasan Keterbatasan Penelitian .........0.00000 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan...+0008ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

B. Saran ..

DAFTAR PUST AKA

LAMPIRAN

v1ft

48

48

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

DAFTAR TABEL

Tabel 1.I Keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW

Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang periode Oktober-

Maret 2011 5

Tabel 3.1 Definisi OpeTasionaJ 23

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan umur, di

Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor

Semarang...... . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . ..... 34

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan jenis

kelamin, di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo

Lor Semarang............................. .. 34

Tabel 4.3 Distribusi firekuensi responden (N=54) berdasarkan pendi

dikan terakhir, di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang.............0000000000 0 0000% 5

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan jarak

tempat tinggal, di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang 35

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden (Ne54) berdasarkan tingkat

pengetahuan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang............................. .. 36

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan keaktifan

kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang.....++++000000000000000oo 36

Tabel 4.7 Distribusi firekuensi responden (N=54) hubungan tingkat

pengetahuan tentang posyandu lansia dengan keaktifan

kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang........................... 37

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kcrane,ka Tcori 20

Bagan 2.2 Kcrangka Konscp 21

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran L. Daftar riwayat hidup

Lampiran 2. Surat permohonan menjadi responden

Lampiran 3. Surat kesanggupan menjadi responden

Lampiran 4. Kuesioner penelitian

Lampiran 5. Jadwal penelitian

Lampiran 6. Surat ijin penelitian

Lampiran 7. Surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 8. Hasil pengolahan data

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS IL MU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Skripsi, 8 Agustus 2011

ABSTRAK

Enzah Nur Ain

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KUNJUNGAN LANSIA DI POSYANDU KENANGA RWIKELURAHAN MUKTIHARJO LOR SEMARANG 48 ha! + 9 tabel + xiv

Latar Belakang: Fenomena yang terjadi saat ini terdapat banyak posyandu lansia dengan tingkat kehadiran rendah kurang dari 80%. Seperti yang terjadi di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang yang diketahui rata-rata keaktifan kunjungan lansia disetiap bulannya rendah yaitu sebesar 38,27%. Hal tersebut diduga bahwa kurangnya pengetahuan lansia mengenai Posyandu lansia. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan keaktifan kunjungan lansia di

Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik obsevasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 54 lansia dengan teknik total populasi. Data yang diperoleh di olah secara statistik menggunakan rumus Kendall's tau

Hasil: Berdasarkan hasil analisa bahwa dari 54 responden penelitian, menunjukkan 42,6% berpengetahuan tinggi, 44,4% berpengetahuan sedang, dan 13,0% berpengetahuan rendah. Sebanyak 29,0% responden aktif berkunjung ke Posyandu lansia, kurang aktif 44,4% dan 25,9% responden tidak aktif berkunjung ke Posyandu lansia. Hasil uji kedua variabel terse but menggunakan Kendall 's Tau

diperoleh nilai 0,417 dengan signifikan 0,001 (p <0,05). Sirpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang (p value < 0,05)

Kata Kunei: Posyandu lansia, pengetahuan, keaktifan kunjungan Daftar Pustaka: 25 (1995-2010)

XII

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

UNDERGRADUATE NURSING STUDY PROGRAM FACULTY OF NURSING SCIENCE SULTAN AGUNG ISLAMIC UNIVERSITY OF SEMARANG Mini Thesis, 8 August 2011

ABSTRACK

Enzah Nur Ain

The correlation of educational grade about integrated health care with the activeness of visitation of old age person in "kenanga" integrated health care in nothern muktiharjo village semarang

48 pages + 9tables + xiv

Background : the phenomenon which is happening nowadays in many old age integrated health care is that the poor visitation that is less than 80 %. Like in kenanga"integrated health care which is known of the average of monthly visitation that is around 38.27%. It was assumed that poor education of old age person to integrated health care for old age. Therefore the researcher intends to identify the correlation of educational grade about ntegrated health care to the activesness of visitation in kenanga"old age integrated health care in nothem muktiharjo semarang. Method : this research is a kind of analytically observational research using cross sectional approach. Data gathering is done by using questionnaire. The numbers of participants are 54 old age persons with the total population technique. Data which has been obtained is processed statistically using kendall s tau formulation. Result z based on the analysis that from 54 research respondent participants, indicates that 42,6 % is highly educated, 44,4 % is intermediate educated and 13,0 % is poorly educated. 29,0 % active respondets are active to come to old-age integrated health care, less active is 44,4% and 25,9 % respondents are not active to come to integrated health care. Second variable experiment result using kendall s tau is obtained score that is 0,417 with the significance 0,001 (p < 0,05). Conclusion : there is a correlation of educational grade about integrated health care with the activeness of visitation of old age in nother muktiharjo village semarang (p value < 0,05)

Keyword : integrated health care for old age, education, visitation activeness Related literature : 25 (1995 - 2010).

xiv

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data angka kesakitan penduduk lanjut usia tahun 2009 sebesar 30,46 % yang

artinya bahwa setiap 100 orang lanjut usia, sekitar 30 orang diantaranya

mengalami sakit. Angka kesakitan penduduk lanjut usia perkotaan 27,20 %

lebih rendah dibandingkan lanjut usia pedesaan 32,96%. Hal ini menunjukkan

bahwa derajat kesehatan penduduk lanjut usia diperkotaan relatif lebih baik

dibandingkan lanjut usia di daerah pedesaan (Maryam dkk, 2008). Peningkatan

jumlah lansia tersebut merupakan hal yang sangat ironis karena keadaan ini

belum didukung oleh adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi

lansia. Pengetahuan perawatan lansia, baik oleh keluarga maupun lembaga

sosial lainnya masih sangat kurang memadai (Darmojo dan Martono, 1999

dalam Mubarak dkk, 2009). Oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat

perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama

mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga

dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan.

Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan

dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai

suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut,

keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya,

I

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

2

dan upaya peningkatan tingkat kesehatan secara optimal. Pelayanan kesehatan

di posyandu lanjut usia metiputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental

emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk

mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman salah satu

kesehatan yang dihadapi. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan di

posyandu lansia antara lain pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari,

pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi, penguk uran tekanan darah,

pemeriksaan hemoglobin, kadar gula dan protein dalam urin, pelayanan

rujukan ke puskesmas dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan lain yang sesuai

kebutuhan dan kondisi setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gii lanjut usia dan olah raga

seperti senam lanjut usia (lsmawati, Pebriyanti, & Proverawati, 2010).

Pengetahuan tentang posyandu lansia yang terdiri dari beberapa aspek telah

dijelaskan diatas. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Meskipun bukan merupakan faktor utama dalam

terjadinya perubahan perilaku seseorang. tetapi pengetahuan merupakan faktor

yang dibutuhkan dalam terjadinya suatu perubahan perilaku. Semakin tinggi

pengetahuan seseorang maka ia akan semakin menyadari bahwa begitu penting

kesehatan bagi kehidupan sehingga termotivasi untuk melakukan perubahan

perilaku (Notoatmodjo, 2007). Dalam hal ini maka tingkat pengetahuan lansia

tentang posyandu dapat dilihat dari perilaku yaitu keaktifan kunjungan lansia di

posyandu

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

3

Keaktifan kunjungan lansia diposyandu merupakan reaksi seseorang yang

diwujudkan dalam bentuk perbuatan/perilaku nyata dalam mengikuti suatu

pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. Oleh sebab itu, lansia yang aktif

berkunjung di posyandu, maka kondisi kesehatan mereka akan dapat terpantau

dengan baik. Sebaliknya, lansia yang tidak aktif berkunjung di posyandu, maka

kondisi kesehatan mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga apabila

mengalami suatu resiko penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses

penuaan dikhawatirkan dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa mereka

(Fallen, R., & R.Budi Dwi K, 2009)

Beberapa penelitian yang pemah dilakukan terkait dengan posyandu lansia

antara lain, sebagai berikut:

L. Frida, (2004), meneliti tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap

lansia dengan motivasi mengikuti posyandu lansia di Kelurahan Pudak

Payung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Dari hasil analisis

multivariat menggunakan Konkordasi Kendal diketahui ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan motivasi mengikuti

Posyandu lansia (p.value 0.041).

2. Pujiyono, (2009), meneliti tentang factor-faktor yang berhubungan dengan

pemanfaatan posyandu lansia di Desa Jetis Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden

berumur 60-69 tabun, berjenis kelamin perempuan sedangkan pendapatan,

pengetahuan, sikap, praktik, peranan petugas kesehatan dan peranan

keluarga termasuk kategori kurang. Variabel yang berhubungan secara

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

4

signifikan dengan pemanfaatan posyandu lansia yaitu umur, pendapatan,

pengetahuan, sikap, peran petugas kesehatan dan peran keluarga.

3. Sriasih, (2006), meneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan

sikap lansia terhadap program posyandu lansia (Suatu Studi di RW IL

Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang). Hasil penelitiannya

bah wa terdapat hubungan yang signifikan antar tingkat pengetahuan dengan

sikap lansia terhadap program posyandu lansia.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, di Semarang

sendiri program posyandu lansia ini sudah dijalankan. Akan tetapi masih

terdapat posyandu lansia dengan tingkat kehadiran rendah (< $0 %). salah

satunya di wilayah kerja puskesmas Genuk. Khususnya di Posyandu Kenanga

yang dinilai memiliki jumlah lansia lebih banyak dibandingkan posyandu lain

dalam lingkup wilayah kerja puskesmas Genuk, masih diperoleh presentasi

kehadiran lansia ke posyandu sangat rendah. Hal ini dapat dibuktikan melalui

wawancara langsung dengan Ketua Posyandu Kenanga dan adanya

dokumentasi data atau daftar hadir peserta posyandu lansia.

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

5

Data keaktifan kunjungan lansia di posyandu Kenanga pada kurun waktu

Oktober (2010)-Maret (2011) dapat ditampilkan sebagai berikut:

Tabel 1.I keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang periode Oktober 2010- Maret 2011.

Bulan Aktif Tidak Aktif Presentase Keaktifan Kunjungan

Oktober 21 33 38,9%

November 21 33 38,9%

Desember 21 33 38,9%

Januari 19 35 35.2%

Februari 22 32 40,7%

Maret 20 34 37,0%

Rats-rata 21 33.3 38.27%

Pada tabel L.I menunjukan bahwa dari total lanjut usia yang terdaftar di

Posyandu Kenanga sebanyak 54 lansia, rata-rata keaktifan kunjungan lansia

disetiap bulannya sebanyak 2I lansia atau 38,27 %. Melalui data tersebut jugas

dapat diartikan bahwa rata-rata setiap bulan jumlah keaktifan kunjungan lansia

ke posyandu kurang dari 50 % dari total lansia yang terdaftar di Posyandu

Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. Di Posyandu Kenanga

juga ternyata dari hasil pemeriksaan status kesehatan pada lansia yang aktif

berkunjung ke posyandu, ditemukan berbagai masalah kesehatan seperti

tingginya kadar gula dalam darah, hipertensi dan keluhan-keluhan tentang

kesehatan lansia lainnya.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan 3 orang lansia

yang tidak pernah berkunjung ke posyandu, diperoleh hasil 2 lansia

mengatakan tidak hadir dengan alasan tidak tahu ada pelaksanaan posyandu

untuk lansia dan apa saja pelayanan kesehatan yang diberikan saat posyandu

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

6

lansia. Satu mengatakan tidak hadir karena kondisi fisik yang sudah lemah.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti bermaksud untuk mengetahui

hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan keaktifan kunjungan

lansia di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

B. Rususa Maalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah Adakah hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu

dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang".

C. Tujun Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan

keaktifan kunjungan lansia di posyandu Kenanga RW 1 Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis tingkat pengetahuan lansia tentang posyandu

lansia.

b. Untuk menganalisis keaktifan kunjungan lansia di posyandu

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

7

D. Manfaat Penelitian

I. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi

pendidikan dan dapat menjadikan sumbangsih terhadap perkembangan

khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada kurikulum mata ajar

keperawatan gerontik dan komunitas

2 Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat

khususnya lansia agar lebih mengetahui manfaat posyandu lansia dan

meningkatkan kunjungan ke posyandu.

3. Pelayanan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi keperawatan gerontik

dan komunitas dalam memberikan fasilitas pelayanan kesehatan pada lansia

yang tepat guna sehingga keaktifan kunjungan lansia ke posyandu

meningkat.

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

BAB II

TINJAUAN PUST AKA

A. Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia

I. Definisi Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu lansia

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia keaktifan adalah kesibukan atau

kegiatan (Surayin, 2001). Keaktifan adalah salah satu kegiatan kerja yang

dilak sanak.an dalam tiap bagian didalam suatu kegiatan. Sedangkan menurut

kamus praktis Bahasa Indonesia (Hehahia, 2008) kunjungan adalah perihal

(perbuatan, proses, hasil) mengunjungi atau berkunjung. Jadi hal ini dapat

disimpulkan keaktifan unjungan lansia ke posyandu lansia adalah reaksi

sescorang yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan/perilaku nyata dalam

mengikuti suatu pelaksanaan kegiatan posyandu lansia.

Keaktifan sescorang menurut Hasan, (2005), dapat dilihat dari perilaku

sescorang yang diperhihatkan dari keikutsertaan seseorang dalam suatu

kegiatan yang ala atau yang dilaksanakan. Perilaku merupakan respon atau

reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) dan dorongan

yang ada dalam diri manusia (Notoadmodjo, 2007). Dengan demikian

perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas dari manusia itu

sendiri, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati

langsung oleh orang lain. Seorang ahli psikologi, Skinner (1938) dalam

Notoadmodjo, (2007), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau

reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena itu

8

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

9

perilaku ini terjadi melalui proses adanya suatu stimulus terhadap seseorang

dan kemudian orang tersebut merespon.

Berkaitan dengan hal perilaku diatas, bentuk respon terhadap stimulus,

dibahas dalam Notoatmodjo (2007), bahwa perilaku dibedakan menjadi dua

yaitu:

a. Perilaku tertutup (covert behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas

pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi

pada orang Yang menerima stimulus tersebut, dan belum diamati secara

jelas oleh orang lain. Misalnya ; seorang lanjut usia tahu manfaat dari

posyandu lansia, akan tetapi tidak ikut berkunjung dalam kegitan

posyandu lansia

b. Perilaku terbuka (overt behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau

dilihat orang lain. Misalnya ; seorang lanjut usia aktif berkunjung ke

posyandu lansia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebagai salah

satu upaya peningkatan kesehatan lansia.

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

10

2. Lanjut Lsia

o a t «a d j ) mengalami perubahan anatori, fisiologis, dan biokimia pada jaringan atau

organ yang pada akhirya mempengaruhi keadaan fungsi dan kemampuan

badan secara keseluruhan (Fatmah, 2010)

Menurut Hurlock (1999, lanjut usia, http://repository.u.as.id, diunduh

tanggal 0l April 201) lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup

dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah

beranjak jauh" dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau

beranjak dari waktu yang penuh manfaat.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang disebut lanjut

usia adalah suatu periode dimana seseorang telah "beranjak jauh" dari

periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang

penuh manfaat dikarenakan mengalami perubahan anatomi, fisiologis, dan

biokimia pada jaringan atau organ yang pada akhirya mempengaruhi

keadaan fungi dan kemampuan badan secara keseluruhan

3. Batasan usia Lanjut

Batasan usia lanjut menurut organisasi kesehatan dunia (Bandiyah, 2009'),

lanjut usia meliputi:

a. Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.

b. Lanjut usia (elderly) ialah antara 60 sampai 74 tahun

c. Lanjut usia tua (old) ialah antara 76 sampai 90 tahun

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

II

d. Usia sangat tua (very old) ialah diatas 90 tahun.

Menurut Departemen Kesehatan RI, (2006 dalam Mubarak, 2009),

memberikan batasan lansia sebagai berikut

a. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 tahun) sebagai vibrilitas.

b. Kelompok usia lanjut (55.-64 tahun) sebagai presenium

c. Kelompok usia lanjut (kurang dari 65) sebagai senium.

B. Pengetahuan Tentang Posyandu Lansia

I. Definisi Pengetahuan Tentang Posyandu Lansia

Pengetahuan adalah hasil "tahu", dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).

Sedangkan, posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan

oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan

(lsmawati, Pebriyanti, & Proverawati, 2010)

Berdasark.an definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

pengetahuan tentang posyandu lansia adalah hasil tahu seseorang mengenai

kegiatan pos pelayanan terpadu lanjut usia di suatu wilayah tertentu yang

sudah disepakati, serta berbagai macam pelayanan kesehatan yang diberikan

dalam kegiatan tersebut. Disamping pelayanan kesehatan, di posyandu

lanjut usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan,

ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang

dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

12

melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka

dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri (Komisi Nasional Lanjut

Usia, 2010, http://www.omnaslansia.or.id, diunduh tanggal 3 Maret 2011)

2. Tujuan Posyandu Lansia

Tujuan umum dari posyandu lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan

dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk mencapai

masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga. Mendekatkan

pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarak.at dan swasta dalam

pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara

masyarakat usia lanjut. Tujuan khususnya, meliputi: (I) meningkatkan

kesadaran pada lansia (2) membina kesehatan dirinya sendiri (3)

meningkatkan mutu kesehatan lansia (4) meningkatkan pelayanan kesehatan

lansia (lsmawati, Pebriyanti, & Proverawati, 2010).

3. Sasaran Posyandu Lansia

Adapun sasaran posyandu lansia (Maryam dkk, 2008'), adalah:

a. Sasaran langsung

Meliputi kelompok pra usia lanjut (45-59), kelompok usia lanjut (60

tahun keatas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun

keatas).

b. Sasaran tidak langsung

Keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak

dalam pembinaan usia lanjut, dan masyarakat luas.

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Jl

4. Kegiatan Posyandu Lansia

Kegiatan posyandu lansia ini mencakup upaya upaya perbaikan dan

peningkatan kesehatan masyarakat, (Depkes RI, 1999) meliputi:

a. Promotif

Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup

para usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna. Upaya

promotif juga ditujukan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan

usia lanjut. Dalam kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai

perilaku hidup sehat, pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan

tentang proses degeneratife yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya

meningkatkan kesegaran jasmani serta upaya lain yang dapat memehihara

kemandirian serta produktifitas usia lanjut

b. Preventif

Upaya yang dilakukan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya

penyakit dan komplikasi yang diakibatkan oleh proses degeneratife.

Kegiatan yang dilakukan ini berupa deteksi dini kesehatan usia lanjut

yang dapat dilakukan dikelompok, puskesmas. Instrumen yang

dipergunakan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan kesehatan

usia lanjut adalah kartu menuju sehat (KMS) usia lanjut dan buku

pedoman pemeliharaan kesehatan usia lanjut (BPP)

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

14

c. Kuratif

Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan bagi usia lanjut

Yang sakit dan dapat dilakukan melalui fasilitas pelayanan seperti

puskesmas pembantu, puskesmas, dokter praktek swasta

d. Rehabilitatif

Upaya yang dilakukan bersifat medik, psikososial, edukatif dan

pengembangan ketrampilan atau hobi untuk mengembalikan semaksimal

mungkin kemampuan fungsional dan kepercayaan diri pada usia lanjut.

e. Rujukan

Upaya dilakukan untuk mendapatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatife

yang memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan.

5. Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia

Pelayanan kesehatan di posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan

kesehatan fisik dan mental/emosional yang dicatat dan dipantau dengan

kartu menuju sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang

diderita ( deteksi dini ) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada lanjut usia di

posyandu lansia menurut (lsmawati, Pebriyanti, & Proverawati, 2010)

adalah :

a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam

kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik

turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

15

b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental

emosional dan menggunakan pedoman metode 2 menit.

c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik Indeks Masa Tubuh

(MT).

d. Pengukuran tekanan darah menggunak.an tensimeter dan stetoskop serta

penghitungan denyut nadi selama satu menit.

e. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.

f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit gula ( diabetes mellitus ).

g. Pemeriksaan adanya zat putih telur ( protein) dalam air seni sebagai

deteksi awal adanya penyakit ginjal

h. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan atau

diterukan kelainan pada pemeriksaan.

i. Penyuluhan kesehatan

j. Pemberian makanan tambahan (PMT) dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dan kondisi setempat dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi

lanjut usia.

k. Kegiatan olah-raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk

meningkatkan kebugaran.

I. Program kunjungan lansia ini minimal dapat dilakukan I (satu) bulan

sekali atau sesuai dengan program pelayanan kesehatan puskesmas

setempat.

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

16

C. Mekanisme Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu ke Keaktifan

Kunjungan Lansia.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (ovent behaviour). Pengetahuan yang

tercakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat. Salah satu dari ke

enam domain tersebut adalah tahu (know). Proses perilaku dalam tahapan tahu

(know) menurut Rogers (1974) yang dikutip dalam Notoatmodjo (2007),

menyimpulkan bahwa pengadopsian perilaku baru didalam diri seseorang

terjadi proses yang berurutan yakni:

• Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut manyadari dalam arti

mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.

2. Interest, yakni seseorang mulai tertarik kepada stimulus.

3. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya), hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

4. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru

5. Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Selain itu juga didasari oleh pengetahuan, kesadaran yang positif, maka

perilaku tersebut akan bersifat langgeng. namun sebaliknya jika perilaku itu

tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat

sementara atau tidak akan berlangsung lama (Wawan & Dewi, 2010)

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

17

Prosedur pembentukan perilaku dalarm operant conditioning menurut Skinner

adalah sebagai berikut:

L. Melakukan identifikasi tentang hal - ha] yang merupakan penguat atau

reinforcer berupa hadiah hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan

dibentuk.

2. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen komponen kecil

yang membentuk perilaku yang dikehendaki, Kemudian komponen­

komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada

terbentuknya perilaku yang dimaksud.

• Dengan menggunak an secara urut komponen - komponen itu sebagai tujuan

sementara, mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing masing

komponen tersebut.

4. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunak an urutan komponen

yang telah tersusun itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan maka

hadiahnya diberikan. Hal ini akan mengakibatkan komponen atau perilaku

tersebut cenderng akan sering dilakukan. Jika perilaku ini sudah terbentuk

kemudian dilakukan komponen (perilaku) yang kedua, diberi hadiah

(komponen pertama tidak memerlukan hadiah lagi), demikian berlang ­

ulang sampai komponen kedua terbentuk. Setelah itu dilanjutkan dengan

komponen ketiga, keempat, dan selanjutnya sampai seluruh perilaku yang

diharapkan terbentuk (Wawan & Dewi, 2010)

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kunjungan Lansia

Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu diantaranya

yaitu (DepKes RI, 2006; Ismawati, Pebriyanti, & Proverawati, 2010;

Notoadmodjo, 2007):

1. Tigkat pendidikan lansia

Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi partisipasi dan peran serta dalam

penyelenggaraan posyandu, semakin tinggi tingkat pendidikan lanjut usia

ak.an semakin mudah menyerap informasi dan semakin tinggi kesadarannya

dalam memelihara kesehatan.

2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu

Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau. Karena

Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau

posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena

penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalarn

menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan factor keamanan atau

keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk

menjangkau lokasi posyandu tanpa menimbulk.an kelelahan atau masalah

yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia

untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini

merupakan factor eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri

posyandu lansia

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

19

3. Tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan

Sarana dalam kegiatan posyandu akan membantu kelancaran kegiatan

posyandu. Sarana yang lengkap, jelas akan membantu kelancaran posyandu.

4. Keaktifan kader

Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk

masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.

Keaktifan kader sebagai pelaksana posyandu merupakan kunci keberhasilan

posyandu karena kader posyandu merupakan penghubung antara program

dengan kesehatan.

5. Keaktifan petugas kesehatan atau puskesmas

Kehadiran tenaga kesehatan puskesmas yang diwajibkan posyandu hanya

satu kali dalam sebulan. Salah satu perubahan menurut WHO adalah dengan

memberikan informasi. Keaktifan petugas kesehatan dalam memberikan

informasi tentang posyandu akan meningkatkan pengetahuan masyarakat

tentang posyandu,. Dan hal ini menyebabkan masyarakat mau berperilaku

sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, yaitu lansia akan mengunjungi

posyandu untuk memantau status kesehatannya.

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

E. Kerangka Teori

20

Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu

Lansia

Proses Adopsi Perilaku

Awareness Interest Trial Adoption

Faktor pendidikan

Faktor jarak rumah

Keaktifan dengan lokasi

Kunjungan Lansia di Posyandu Faktor tersedia/tidak

fasilitas

Faktor keaktifan kader

Faktor keaktifan

petugas

Bagan 2.I Kerangka Teori

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

21

F. Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Keaktifan Kunjungan Tentang Posyandu Lansia di Posyandu

Lansia

Bagan 2.2Kerangka Konsep

G. Hipotesa

Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu lansia dengan keaktifan

kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor

Semarang.

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dimana peneliti

berupaya mencari hubungan antara variable. Adapun bentuk penelitian ini

menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang) yaitu jenis

penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat tanpa ada follow-up

(Sastroasmoro & Ismael, 1995), Dengan studi ini akan diperoleh prevalensi

atau efek suatu fenomena (variabel independent) dihubungkan dengan

penyebab (variabel dependen).

B. Variabel Penelitian

I. Variabel bebas : tingkat pengetahuan tentang posyandu lansia.

2. Variabel terikat . keaktifan kunjungan lansia di posyandu.

3. Variabel pengganggu ; tingkat pendidikan, jarak rumah dengan lokasi

posyandu, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan, keaktifan

kader, dan keaktifan petugas kesehatan.

22

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

23

No Variabel Definisi operasional Cara ukur Hasil ukur Skala I. Tingkat Sejauh mana Menggunakan Dikategorikan Ordinal

pengetahuan pemahaman kuesioner yang menjadi tiga tentang responden dalam berisi 20 pertanyaan tingkatan (tinggi, posyandu menjawab dikotomi. sedang, dan lansia. pertanyaan tentang Favourable rendah). Skor

posyandu lansia Salah: Skor 0 maksimal adalah yang meliputi; Benar: Skor I 20. definisi, tujuan, Unfavourable • Tinggi jika skor pelayanan dan Salah: Skor I total mencapai berbagai macam Benar: Skor 0 2 66,6%(13­ kegiatan posyandu 20) lansia.

• Sedang jika skor total antara 33,4%-66,$ % (7-12)

• Rendah jika skor total <

33,3%(<6).

2 Keaktifan Keikutsertaan Keakti fan kunjungan Dikategorikan Ordinal kunjungan responden dalarn diukur mengunak.an menjadi tiga lansia di menghadiri kegiatan kuesioner yang tingkatan (aktif, Posyandu. Posyandu Lansia menanyakan tentang kurang aktif, dan

yang dilaksanakan jumlah kunj ungan tidak aktif). satu kali dalam lansia ke posyandu Jawaban sebulan. dalam 6 bulan responden, dalam 6

terakhir. Sebanyak L bulan terak hir

pertanyaan, dengan sebagai berikut: pilihan sebagai • Aktif jika5.6

berikut: kali kunjungan. a. 1-2kali • Kurang aktif b.3-4 kali jika 3-4 kali c.5-6 kali kunjungan

• Tidak aktif jika 1-2 kali kunjungan

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

24

D. Populasi dan Sampel Penelitian

I. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia di Posyandu Kenanga RW

Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang yaitu berjumlah 54 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang termasuk dalam kriteria

ink lusi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunak.an

teknik total populasi. Untuk mendapatkan data sesuai dengan fokus

penelitian ini, maka peneliti menentukan responden penelitian dengan

kriteria sebagai berikut:

Kriteria ink lusi

a. Berusia 55 tahun atau lebih

b. Bersedia menjadi responden

c. Lansia yang tidak mengalami kelemahan fisik sehingga memungkinkan

untuk berkunjung ke posyandu.

Kriteria eksklusi

a. Lansia yang berada jauh dari tempat pelaksanaan posyandu lansia

Km.

b. Lansia yang tidak bertempat tinggal tetap selama 6 bulan terakhir.

c. Lansia yang mengalami kelemahan fisik sehingga tidak memungkink.an

untuk berkunjung ke posyandu

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

25

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor

Kecamatan Genuk Semarang. Penelitian dilakukan dari tanggal 21 Mei - 29

Mei 2011

F. Instrumen / Alat Pengumpul Data

I. Instrumen Data

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner terdiri dari

3 jenis kuesioner, yaitu;

a. Kuesioner tentang data demografi lansia, digunakan untuk mengetahui

data-data seperti umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan jarak

tempat tinggal lansia dengan Posyandu.

b. Kuesioner tentang pengetahuan, yang terdiri dari 20 item pertanyaan.

Berisi tentang definisi, tujuan, pelayanan, kegiatan dalam pelaksanaan

posyandu lansia. Penilaian untuk pertanyaan favourable, jawaban benar'

nilainya I dan jawaban 'salah' nilainya 0. Sedangkan untuk pertanyaan

unfavourable, jawaban "benar" nilainya 0 dan jawaban "salah" nilainya

I. Jawaban favourable terdapat pada soal 1,2,3,4,7,9,10,13,18,20 dan

jawaban unfavourable terdapat pada soal 5,6,8,11,12,14,15,16,17,19.

c. Kuesioner tentang perilaku keaktifan kunjungan yang terdiri dari item

pertanyaan. Keaktifan kunjungan diukur mengunakan kuesioner yang

menanyakan tentang jumlah kunjungan lansia ke posyandu dalam 6 bulan

terakhir. Sebanyak l pertanyaan, dengan pilihan sebagai berikut:

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

26

a) 1-2 kali

b) 3-4 kali

e) 5.6 kali

Jika responden menjawab a, maka masuk dalam kategori tidak aktif. Jika

jawaban responden b maka masuk dalam kategori kurang aktif dan

kategori aktif jika jawaban responden c. Lembar kuesioner tingkat

pengetahuan terdiri dari 20 pertanyaan dan kuesioner keaktifan terdiri

dari I pertanyaan, pertanyaan detail dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji lnstrumen Penelitian

Tujuan dari uji instrumen penelitian ini adalah sejauh mana instrumen

yang digunakan untuk penelitian dapat diterima atau ditolak. Uji instrumen

dilakukan di Posyandu Tunas Bangsa RW X Kelurahan Gebang Sari yang

mempunyai karakteristik hampir sama dengan posyandu Kenanga RW L

kelurahan Muktiharjo Lor dan diujicobakan pada 30 responden.

• Uji Validitas

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mencari validitas

kuesioner adalah dengan rumus korelasi Pearson Product Moment

Jika hasil r s ( r pearson) > r%a; maka Ho ditolak, artinya

pertanyaan valid, begitu juga sebaliknya jika hasi r,,,(r pearson) <

%; maka Ho gagal ditolak, artinya pertanyaan tidak valid

(Arikunto,2006). Perhitungan validitas kuesioner dilakukan dengan

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

27

menggunakan program komputer SPSS (Statistical Package for Social

Science),

Dari uji validitas yang telah dilakukan di Posyandu Tunas Bangsa R W

X Kelurahan Gebang Sari Kabupaten Semarang sebanyak 30

responden pada tanggal 30 April 2011 dengan 20 pertanyaan

dinyatakan valid karena diperoleh r hitung > r tabel yakni berkisar

antara 0,401-0,690.

b. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas

instrument adalah rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2006). Setelah

dilakukan uji reliabilitas, hasil perhitungan juga harus dibandingkan

dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Angket atau kuesioner

dikatakan reliabel apabila nilai r total > r tabel atau dengan nilai

reliabilitas > 0,6 (Telaumbanua, 2005) sehingga kuesioner dapat

dikatakan reliabel. Perhitungan reliabilitas kuesioner dilakukan dengan

menggunakan program computer.

Dari uji reabilitas yang telah dilakukan di Posyandu Tunas Bangsa

RW X Kelurahan Gebang Sari Kabupaten Semarang sebanyak 30

responden pada tanggal 30 April 2011, diperoleh hasil 0,903. Sehingga

kuesioner dinyatakan reliabel karena angka tersebut semakin

mendekati satu.

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

28

G. Metode Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Puskesmas Genuk, Ketua posyandu dan

Ketua RW I Kelurahan Muktiharjo Lor. Peneliti menjelaskan tujuan dan

manfaat peran serta selama penelitian. Pengumpulan data dilakukan peneliti

dengan dibantu oleh 2 orang mahasiswi program studi ilmu keperawatan yang

telah diberikan pengarahan untuk menyamakan persepsi, dengan menggunakan

kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas oleh peneliti. Pengumpulan

data dilakukan dengan cara mendatangi rumah lansia di wilayah RW I

Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. Responden yang memenuhi syarat dan

bersedia menjadi responden dalamn penelitian ini diberi penjelasan cara

pengisian kuesioner, serta proses pengisian kuesioner diisi dengan melakukan

wawancara kepada responden.

H. Rencana Analisa Data

Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh, (Hidayat, 2007) di antaranya:

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

29

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah pada waktu analisa data

e. Entry data

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau database computer, kemudian membuat

distribusi firekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel.

d. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dianalisis. Penelitian ini analisis analitik dengan

menggunakan statistika inferensial. Statistik inferensial (menarik

kesimpulan) adalah statistika yang digunakan untuk menyimpulkan

parameter (populasi) berdasarkan statistik (sampel) atau lebih dikenal

dengan proses generalisasi dan inferensial.

2. Analisa Data

Analisis bivariat pada penelitian ini, menggunak.an rumus korelasi

Kendall 's Tau pada tingkat kepercayaan 5% (0,05). Peneliti menggunak.an

uji Kendall's Tau karena uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dimana

kedua variabel (independen dan dependen) termasuk dalam skala data

ordinal. Apabila data yang dianalisis kurang atau sama dengan 30

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

30

responden (hal ini karena RHO hanya sampai dengan N=30) maka uji yang

digunakan Spearman Rank. Sedangkan dalam penelitian ini data yang

dianalisis lebih dari 30 responden, sehingga diasumsikan datanya banyak

dan memenuhi kaedah data yang berdistribusi normal (Riwidikdo, 2009).

I. Etika Penelitian

Tahap awal sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

mengajukan usulan proposal penelitian untuk mendapatkan rekomendasi dari

Dekan Fakeultas Llmu Keperawatan dan Ketua Program Studi SI Keperawatan

Universitas lslam Sultan Agung Semarang. Setelah mendapatkan persetujuan

maka barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang

dibedakan menjadi beberapa prinsip (Nursalam, 2008) sebagai berikut :

L. Prinsip manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.

b. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya

dalam peelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan

dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk

apapun

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

31

c. Risiko (benefits ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang

akan berakibat kepda subjek pada setiap tindakan.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignlty)

a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

memutusk.an apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,

tanpa adanya sangsi apa pun atau akan berakibat terhadap dirinya

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to

full disclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta

bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.

c. Informed consent

Subjek harus mendapatkan informasi secra lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent

juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan

dipergunakan untuk pengembangan ilmu.

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

32

3. Prinsip keadilan (right to justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila

temnyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy). Subjek mempunyai hak

untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu

perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentiality)

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

BABIV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan

tentang posyandu dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga

RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. Kelurahan Muktiharjo Lor

merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Genuk. Posyandu lansia dilaksanakan tiap bulan sekali. Pelayanan kesehatan

yang ada di Posyandu lansia antara lain pemeriksaan status mental,

pemeriksaan status gizi, penguk uran tekanan darah, pemeriksaan hemoglobin,

pemeriksaan gula darah, penyuluhan kesehatan, pemberian makanan

tambahan, dan kegiatan olah-raga. Jumlah lansia yang datang pada setiap

kegiatan Posyandu berkisar 21- 24 orang. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan terhadap 54 responden diperoleh hasil sebagai berikut :

B. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel pengganggu yang tidak dapat

dikendalikan, tetapi diidentifikasi dengan tujuan untuk memberikan gambaran

mengenai berbagai karakteristik responden yang ada dalam penelitian ini

seperti umur, jenis kelamin, dan pendidikan. Hal-hal tersebut diidentifikasi

mengingat sampel dalam penelitian ini sangat terbatas, Adapun karakteristik

responden dalam penelitian ini sebagai berikut :

33

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

34

I. Umur

Tabel 4.

Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan umur lansia, di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Umur Frekuensi Presentase

55-65 Tahun 47 87.0 66-69 Tahun I 1.9 > 70 Tahun 6 11,1

Total 54 100.0

Berdasarkan tabel 4.I dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak

dalarm penelitian ini adalah berumur 55-65 tahun atau sebesar 87,0 % dari

jumlah keseluruhan responden.

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Distribusi frekuensi responden (N54) berdasarkan jenis kelamin, di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Total

Frekuensi 22 32 54

Presentase 40.7 59.3 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak

dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 32

responden atau sebesar 593 % dari jumlah keseluruhan responden.

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

35

3. Pendidikan

Tabel 4.3

Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan pendidikan terakhir, di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

Tidak Sekola Tidak Tamat SD lO 18.5

SD 25 46.3

SMP 4 7.4

SMA 12 22.2

PT l 5.6

Total 54 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah pendidikan responden

terbanyak dalam penelitian ini adalah SD yaitu sebanyak 25 responden

atau sebesar 46,3 % dari jumlah keseluruhan responden.

4. Jarak Tempat Tinggal Dengan Posyandu

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi responden (Ne54) berdasarkan jarak tempat tinggal, di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Jarak Frekuensi Persentase

<1I00 m 14 25.9 100 - 500 m 31 57.4

> 500 m 9 16.7

Total 54 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah terbanyak responden

ada 3l lansia atau sebesar 57,4 % dengan jarak tempat tinggal antara 100-

500 meter dari posyandu lansia.

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

36

C. Analisis Univariat

I. Pengetahuan Responden Tentang Posyandu Lansia

Tabel 4.5

Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan tingkat pengetahuan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Pengetahuan Frekuensi Presentase

Rendah 7 13.0

Sedang 24 44.4

Tioggi 23 42.6

Total 54 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 responden yang mempunyai tingkat pengetahuan

terbanyak adalah responden dengan kategori tingkat pengetahuan sedang

sebesar 24 atau 44,4%.

2. Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu

Tabel 4.6

Distribusi frekuensi responden (N=54) berdasarkan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Keaktifan Frekuensi Presentase

1-2 kali (Tidak Aktin) 14 25.9

3-4kali (Kurang Aktif) 24 44.4

5-6 kali (Aktif) 16 29.6

Total 54 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa responden terbanyak adalah

responden dengan kategori kurang aktif sebesar 44,4%

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

31

D, Analisis Bivariat

Tabel 4.7

Distribusi frekuensi responden (N=54) hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu lansia dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga

RWIKe lurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Keaktifan Kun Total p

Tingkat Tidak Aktif Kurn Aktif Aktif value

Pengetahuan Rendah 5 (93%) I (1,9% 1 (1,9%) 7 (13,0%) Sedang 7 (13,0%) 13024,1%) 4(7,4%) 24 (44,4%) Tinoi 2 63.7%) 10(18.5%) 11(0,4%) 23(42,6%) 0.001

Total 14@259% 24(444%) 16429,6% 54(0o.0%y

Berdasarkan pada tabe! 4.7 diatas, setelah dilakukan uji statistik dengan uji

Kendall's tau, dengan taraf signifikan 5% (0,05). Dari data analisis diperoleh

bahwa p value = 0,00 yang berarti p value < 0,05 maka ada hubungan

tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan keaktifan kunjungan lansia di

Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang.

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

BABY

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hail

Hasil penelitian bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu

dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan, sebagai

berikut;

L. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang memiliki berbagai

jenis karakteristik. Usia merupakan jumlah lamanya kehidupan yang

dihitung berdasarkan tahun kelahiran sampai ulang tahun terakhir,

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sebagian besar usia

responden yaitu 55-65 tahun sebanyak 47 lansia (87,0%), 6 responden

berusia > 70 tahun, I responden berusia 66-69 tahun. Lsia mempunyai

peranan yang sangat penting, semakin tinggi umur seseorang akan

mempengaruhi cara berfikir seseorang, orang yang mempunyai umur

semakin tinggi akan lebih matang dalam mengambil sebuah keputusan

atau dalam mengambil suatu tindakan (Notoatmodjo, 2007).

Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 2 lansia (59,3%). Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh pendidikan terakhir responden dalam penelitian ini sebagian

38

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

39

besar lulusan SD sebanyak 25 atau sebesar 46,3%, lulus SMA sebanyak 12

(22.2%) responden, SMP sebanyak 4 (7,4%) responden, dan Perguruan

Tinggi 3 (5,6%) responden. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang

termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam

memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Wawan &

Dewi, 2010) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah menerima informasi.

Hasil dari penelitian ini sebagian besar diketahui jarak tempat tinggal

responden dengan Posyandu berkisar pada jarak 100-500 meter sebanyak

31 lansia (57,4%). Hal ini dimungkinkan karena jarak posyandu yang

dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus

mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan

atau kekuatan fisik tubuh pada lansia.

Berbagai karakteristik responden berdasarkan hasil pembahasan tersebut

diatas dipertegas oleh penelitian yang dilakukan Pujiyono, (2009), hasil

penelitian menunjukan bahwa yang berhubungan secara signifikan dengan

pemanfaatan posyandu lansia yaitu umur, pendapatan, pengetahuan, sikap,

peran petugas kesehatan dan peran keluarga.

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

'

40

2. Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti bahwa tingkat

pengetahuan lansia tentang Posyandu, di Posyandu Kenanga RW

Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang pada tabel 4.5 menunjukan bahwa

untuk responden yang memiliki pengetahuan tinggi tentang Posyandu

lansia sebanyak 23 lansia (42,6%), yang memiliki pengetahuan sedang

tentang Posyandu lansia sebanyak 24 lansia (44,4%), dan yang memiliki

pengetahuan rendah tentang Posyandu lansia sebanyak 7 lansia (13,0%)

Pada penelitian ini tingkat pengetahuan tentang Posyandu lansia sebagian

besar masih dalam kategori sedang.

Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah faktor

pengalaman yang mempengaruhi pengetahuan sescorang dan tergantung

dari ingatan sescorang pada saat menjawab pertanyaan peneliti dalam

pengisian kuesioner. Menurut Notoatmodjo, (2007) pengetahuan

merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indra penghihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Dalam hal ini berarti sejauh mana lansia memahami hal-hal

mengenai Posyandu lansia.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan Sriasih, (2006)

suatu studi di RW II Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang

dengan kriteria populasi pria atau wanita yang berumur diatas 45 tahun

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

'

41

menggunakan teknik porposive sampling dengan sampel sebanyak 20

responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil dari

penelitian didapatkan bahwa pengetahuan lansia 55% baik, 20%

cukup,25% berpengetahuan kurang sedangkan sikap 75% baik, dan 25%

cukup. Setelah diuji dengan menggunakan korelasi Spearman Rank

diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar tingkat

pengetahuan dengan sikap lansia terhadap program posyandu lansia.

3. Keaktifan Kunjungan Lansia

Berdasarkan tabel 4.6 keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga

RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang menunjukan bahwa sebesar

29,6% (16 lansia) aktif berkunjung ke Posyandu, scbesar 44,4% (24

lansia) kurang aktif berk unjung ke Posyandu dan tidak aktif berkunjung ke

Posyandu sebesar 25,9% (14 lansia). Hal ini diperkuat dengan penelitian

Farida, (2004) yang dilakukan pada lanjut usia, menggunakan desain cross

sectional dan keusioner dipakai untuk mengumpulkan data dari 8

responden yang dipilih dengan cara purposive sampling dari 702 lansia

yang ada di Kelurahan Pudak Payung. Dari hasil analisis multivariat

menggunakan Konkordasi Kendal diketahui ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dan sikap dengan motivasi mengikuti Posyandu lansia

(p.value 0.041).

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

42

Keaktifan kunjungan lansia ke posyandu lansia adalah reaksi seseorang

Yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan atau perilaku nyata dalam

mengikuti suatu pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. Faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi keaktifan kunjungan lansia ke Posyandu antara lain

tingkat pendidikan, jarak, tersedianya fasilitas, keaktifan kader, dan

keaktifan petugas kesehatan (DepKes RI, 2006; Ismawati, Pebriyanti, &

Proverawati, 2010; Notoadmodjo, 2007). Keaktifan kunjungan lansia

dalam penelitian ini diukur menggunakan kuesioner yang menanyakan

tentang jumlah kunjungan lansia ke Posyandu dalam 6 bulan terakhir.

Dengan kategori tidak aktif jika 1-2 kali kunjungan, kurang aktif jika 3-4

kali kunjungan, dan aktif jika 5-6 kali kunjungan

4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu Dengan Keaktifan

Kunjungan Lansia di Posyandu Kenanga RWI Kelurahan Muktiharjo Lor

Semarang.

Hasil analisis statistik dalam penelitian ini adalah bahwa tingkat

pengetahuan tentang posyandu yang meliputi kategori tinggi, sedang dan

rendah memiliki hubungan dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu

Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. dengan nilal

Kendall's Tau 0,417 dan hasil hubungan antara kedua variabel adalah

signifikan dengan p value = 0,001 dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian ini diterima, artinya ada hubungan tingkat pengetahuan tentang

Posyandu dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW p

Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang. Schingga lansia yang memiliki

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

43

pengetahuan tinggi tentang Posyandu akan terlihat juga dari semakin

aktifnya lansia berkunjung ke Posyandu. Akan tetapi hal ini kemungk inan

dipengaruhi oleh beberapa variabel pengganggu yang karena keterbatasan

sampel tidak dapat dikendalikan.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan tinjauan teori yang menyebutkan

bahwa berdasarkan pengalaman dan penelitian, perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

Hal tersebut diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyani,

(200$), menggunakan uji statistik chi-square dengan taraf signifikansi

0,05. Berdasarkan nilai p (0,05) berarti ada hubungan antara pengetahuan

tentang kegiatan posyandu lansia dengan partisipasi lansia di posyandu

wilayah kerja Puskesmas Patuk I, Kabupaten Gunung Kidul. Sehingga

pada penelitian ini dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat

pengetahuan lansia tentang Posyandu maka semakin aktif pula lansia

berkunjung ke Posyandu.

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

44

B. Pembahasan Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian

Sekarang.

Penelitian ini berjudul hubungan tingkat pengetahuan tentang Posyandu

dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang. Berdasarkan hasil analisa dari 54 responden

menunjukkan 42,6% berpengetahuan tinggi, 44,4% berpengetahuan sedang,

dan 13,0% berpengetahuan rendah. Sebanyak 29,0% responden aktif

berkunjung ke Posyandu lansia, kurang aktif 44,4% dan 25,9% responden

tidak aktif berk unjung ke Posyandu lansia. Hasil uji kedua variabel terse but

menggunakan Kendall's tau diperoleh nilai 0,417 dengan signifikan 0,001 (p

<0,05). Sehingga dapat diketahui ada hubungan tingkat pengetahuan tentang

posyandu dengan keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I

Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

Sedangkan penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai pembanding,

yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh Sriasih, (2006), meneliti tentang

hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap lansia terhadap program

posyandu lansia (Suatu Studi di RW II Kelurahan Mulyorejo Kecamatan

Sukun Kota Malang). Hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antar tingkat pengetahuan dengan sikap lansia terhadap program

posyandu lansia. Pujiyono, (2009), meneliti tentang factor-faktor yang

berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia di Desa Jetis Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan. Hasil penelitian menunjukan mayoritas

responden berumur 60-69 tahun, berjenis kelamin perempuan sedangkan

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

45

pendapatan, pengetahuan, sikap, praktik, peranan petugas kesehatan dan

peranan keluarga termasuk kategori kurang. Variabel yang berhubungan

secara signifikan dengan pemanfaatan posyandu lansia yaitu umur,

pendapatan, pengetahuan, sikap, peran petugas kesehatan dan peran keluarga.

Farida, (2004), meneliti tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap

lansia dengan motivasi mengikuti posyandu lansia di Kelurahan Pudak

Payung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Dari basil analisis

multivariat menggunakan Konkordasit Kendal diketahui ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan motivasi mengikuti

Posyandu lansia (p.value 0.041).

C Pembahasan Makna Penelitian

Hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan

keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang ini, dapat memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya lansia agar lebih mengetahui manfaat posyandu lansia

dan meningkatkan kunjungan ke posyandu. Hal ini juga bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di

mas yarakat, sehingga dapat mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya

guna. Karena dengan aktif berkunjung maka akan semakin mudah memahami

informasi dan pengetahuan lansia meningkat.

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

46

D. Pembahasan Kendal Penelitian

Adapun kendala dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

L. Dalam penelitian ini, cara pengumpulan datanya menggunak.an kuesioner

yang proses pengisiannya dengan melakukan wawancara kepada

responden satu persatu. Sehingga penelitian ini membutuhkan waktu yang

lebih lama.

2. Proses pengisian kuesioner melalui wawancara kepada lanjut usia sangat

dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sekitar, sehingga kemungkinan dapat

menghambat dan mempengaruhi jawaban serta data yang diperoleh.

E. Pembahasan Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian yang telah dilakukan Pujiyono, (2009) bahwa beberapa

variabel yang berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan

posyandu lansia yaitu umur, pendapatan, pengetahuan, sikap, peran

petugas kesehatan dan peran keluarga. Sedangkan keterbatasan dalam

penelitian ini, hanya membahas tentang pengetahuan tidak mencakup

keseluruhan variabel lain yang mempengaruhi keaktifan kunjungan lansia

di Posyandu.

2. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Farida, (2006) bahwa pengumpulan

data sebanyak 88 responden diperoleh dari populasi yang lebih banyak

dengan cara purposive sampling sebanyak 702 lansia yang ada di

kelurahan Pudak Payung sehingga diperoleh hasil ada hubungan antara

pengetahuan dan sikap lansia dengan motivasi mengikuti Posyandu lansia

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

47

di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, dan

dapat melakukan uji validitas ditempat yang sama. Sedangkan

keterbatasan penelitian ini sampel yang digunakan mengunakan teknik

total populasi dan jumlah respondennya terbatas hanya 54. Sehingga

penelitian ini harus melakukan uji validitas ditempat lain yang memiliki

kesamaan karakteristik responden

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

I. Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang Posyandu dengan

keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang dengan nilai signifikan 0,001 (p < 0,05)

2. Tingkat pengetahuan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang sebagian besar masih dalam tingkatan

sedang yaitu sebanyak 24 responden atau sebesar 44,4%.

3. Keaktifan kunjungan lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan

Muktiharjo Lor Semarang, diketahui bahwa sebagian besar responden

masih dalam tingkatan kurang aktif yaitu sebanyak 24 responden atau

sebesar (44,4%)

B. SARAN

• Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan lebih banyak melibatkan

faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan lansia di

Posyandu sehingga hasilnya akan lebih signifikan.

2.Penelitian ini sebaiknya dilakukan pada jumlah populasi yang lebih

banyak sehingga memungkinkan untuk melakukan uji validitas dalam

satu tempat.

48

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta '

Rineka Cipta.

Bandiyah, S. (2009). Lanjut usia dan keperawatan gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika

Depkes, RI, (1999), Pedoman pembinaan kesehatan usia lanjut bagi petugas kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI (2006). Pedoman umum pengelolaan posyandu Jakarta: DepkKes RI

Fallen, R., & R.Budi Dwi K. (2009). Catatan kuliah keperawatan komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Farida, H.N, (2004). Hubungan antara pengetahuan dan sikap lansia dengan motivasi mengikuti posyandu lansia di Kelurahan Paudak Payung Kecamatan Banyumanik Keota Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Universitas Diponegoro.

Fatmah. (2010). Gii usia lanjut. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Hasan, A. (2005). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Bali Pustaka.

Hehahia, PL., Sujianto., & Farlin. (2008). Edisi terbaru kamus praktis bahasa indonesia. Tanggerang : Tangerang Scientific Press.

Hidayat, A. A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data Jakarta : Penerbit Salemba Medika

Hurlock.(1999). Lan/utuia http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234.56789/17322/ 4chapter[I. diunduh tanggal 01 April 2011.

lsmawati, S.C., Pebriyanti, S., & Proverawati, A. (2010). Posyandu & desa siaga Yogyakarta : Nuha Medika.

Komisi Nasional Lanjut Usia, (2010). Pedoman pelaksanaan posyandu lanjut usia. http://www.komnaslansia.or.id, diunduh tanggal 3 Maret 2011.

Maryam, R.S & Rosidawati. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatannya Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Mubarak, W.I, Chayatin, N., & Sant0so, B.A. (2009). Ilmu keperawatan komunitas konsep dan aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Mulyani, S, (2008). Hubungan antara pengetahwan tentang kegiatan posyandu lansia dengan partisipasi lansia di posyandu wilayah kerja Puskesmas Patuk I, Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi. Tidak diterbitkan. Stikes Wira Husada.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian illmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Pujiyono, (2009). Factor-faktor yang berhubngan dengan pemanfaatan posyandu lansia di Desa Jetis KKecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Skripsi. Tidak diterbitkan. Universitas Diponegoro.

Riwidikdo, H. (2009).Satistik penelitian kesehatan dengan aplikasi program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Sastroasmoro, S., & Ismael. S, (1995), Dasar- dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Binarupa Aksara

Sriasih, Y, (2006). Hubungan ting#at pengetahuan dengan sikap lansia terhadap program posyandu lansia. Skripsi. Tidak diterbitkan, FIK UMM

Surayin. (2001). Kamus besar bahasa indonesia. Bandung : Yrama Widya.

Telaumbanua, F, (2005). Pengolahan data penelitian perbandingan dan hwbungan. Universitas Kristen Indonesia

Wawan, A & Dewi, M. (2010). Teori dan pengukuran pengetahwan sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

dampiram-iampira[]

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Lampiran l

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

Tempat, tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Alamat Rumah

Riwayat Pendidikan

Enzah Nur Ain

Pati, 18 Mei 1989

Perempuan

RTO4RWIIDesa Suka Makmur Kec. Seruyan

Tengah, Kab.Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah

TK Pertiwi Sukamandang BII - Lulus Tahun 1995

2 SD Negeri 2 Sukamandang BI -Lulus Tahun 2001

3. SMP Negerni 2 Seryan Tengah - Lulus Tahun 2004

4. SMA Negeri 2 Pangkalan Bun - Lulus Tahun 2007

5. Universitas Islam Sultan Agung Semarang - Angkatan tahun 2007

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Lampiran 2

PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth Calon Responden Di Tempat

Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama Enzah Nur Ain

NIM :092070037

Alamat Perumahan Genuk Indah, JMn.Kapas Utara V Blok I no.102

Saya mahasiswi Program Studi SI Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang bermaksud mengadakan penelitian untuk memperoleh data tentang "Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu Lansia Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu Kenanga RWIKelurahan Muktiharjo Lor Semarang"

Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana. Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan jawaban pada lembar kucsioner

Keikutsertaan Bapak lbu dalam mengisi keusioner bersifat sukarela dan tidal berpengaruh pada milai apapun Jawaban yang telah Bapaklbu berikan akan dijamin kerahasiaannya serta hanya digunakan untuk epentingan penelitian saja

Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/lbu, dalam penehitian ini, saya ucapk.an terima kasih

Semarang, 201L

Peneliti

Enzah Nur Ain

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Lampiran

SURAT KESANGGUPAN MENJADI RESPONDEN

(Inform Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

Umu

Alamat

Dengan ini saya menyatakan, saya bersedia menjadi responden dalam penehitian

yang dilakukan oleh

Nama

Nm

Enzah Nur Ain

092070037

Institusi/ Pendidikan Program Studi SI Keperawatan - Fakultas llmu

Keperawatan- Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Demikian surat pemyataan kesanggupan ini saya buat dengan sukarela tanpa

adanya paksaan dan penehiti.

Semarang,

( )

2011

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Lampiran 4

KUESIONER TENTANG DATA DEMOGRAFI LANJUT USIA

lsilah pertanyaan pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi Bapak/lbu

dan berilah tanda X pada jenis pertanyaan pilihan ganda.

• Nomor kode responden diisi oleh peneliti

2. Nama disingkat

3. Umur

4. Jenis kelamin

$, Pendidik.an terak hir

6. Berapakah jarak tempat tinggal Bapak/lbu dari pusat kegiatan Posyandu

Lansia?

a, « 1 00 m

b. 100-500 m

e. >500 m

• Apakah Bapak lbu selama 6 bulan terakhir berpindah-pindah tempat

tinggal?

a. Ya

b, Tidal

8. Apakah Bapak/lbu mengalami kelemahan fisik schingga tidak

memungkink.an untuk berkunjung ke posyandu?

a. Ya

b. Tidak

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG POSY ANDU

LANSIA

Petunjuk pengisian

Berilah tanda pada jawaban salah atau benar yang saudara anggap paling benar.

NO PERNYATAAN B s

I. Lansia adalah orang yang bersia 55 tahun atau lebih

2 Posyandu lansia ada agar lansia mencapai masa tua bahagia dan sehat serta berdaya guna dalam kehidupan

J Posyandu lansia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentuk.an dan pelaksanaannya dilakuk.an oleh masyarakat dengan menitik beratkan pada upaya penyuluhan kesehatan dan pencegahan.

4. Tujuan adanya posyandu lansia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan lansia

5. Kegiatan pengobatan pada lansia tidak dilakukan saat posyandu lansia

6 Penyuluhan keschatan tidal termasuk dalam kegiatg posyandu lansia

7 Posyandu lansia dilak sanakan satu kali dalam sebulan

8 Yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan posyandu lansia adalah ketua RT

9 Posyandu lansia ada disetiap RW

10. Alat yang digunak.an untuk melakukan pemantauan kesehatan usia lanjut adalah KMS (Kartu Menuju Sehat)

11 Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, bukan termasuk dalam pelayanan kesehatan yang diberikan saat pelak sanaan posyandu lansia

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

12 Saya tidak perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan

13. Setiap lansia yang datang ke posyandu akan mendapatkan KMS

untuk memamtau kesehatannya

I4 Lansia tidak mendapatkan makanan tambahan di posyandu lansia

15. Lansia pasti akan selalu sehat jika ikut posyandu lansia

16. Kader kesehatan tidak ikut bertanggong jawab dalam kegiatan

posyandu lansia

17 Kunjungan petugas kesehatan tidak diperlukan dalam kegiatan

posyandu lans.ia

18. Posyandu lansia merupakan fasilitas pelayanan kesehatan lansia yang ada di masyarakat

19 Posyandu lansia hanya boleh dihadiri oleh lansia yang sakit saja

20 Dengan adanya posyandu lansia, lansia menjadi sadar untuk selalu memperhatikan kesehatannya

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

KUESIONER KEAKTIFAN KUNJUNGAN LANSIA

DI POSYANDU KENANGA RWIKELURAHAN MUKTIHARJO

LOR SEMARANG

Petunjuk pengii

Berilah tanda X pada jawaban yang tepat, sesuai dengan yang Bapak /lbu lakukan

selama ini.

• Berapakah jumlah kunjungan Bapak lbu dalam 6 bulan terakhir ke posyandu

lansia?

a. 1-2kali

b. .4kali

e. S-6kali

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Lampiran 5

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Februari - Juli 2011

No Kegiatan Februari Maret A ii Mei Jun Jul

I 2 3 4 I 2 3 4 5 I 2 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4

I Usulan tema • ¥

dan judul

2 Penyusunan N • x x • • roe

I 3 Pengumpulan x x

proposal ke fakultas

4 Pelaksanaan • ' • uji siadang pt0re4

5 Pengambilan N x '

x

data 6 Penyusunan ¥ N x •

la ran hasil 7 Pengumpulan x x

skripsi ke Fakultas

8 Pelak sanaan x • x

uji sidang hasil nenehitian

9 Revisi dan x x Xx

pengumpulan ak hir (Hard cover dan CD

IO Pelaksanaan • • x ¥

uji ulang sidang skin«i

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BADAN KESA TUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASY ARAKAT

Nomor Sifat Lampiran Perihal

070/804/V/2011

[iin penelitign

Semarang, 20 Mei 2011

Kepada Yth

di­ SEMARANG

tama Muda .5 198411 1 001

-

Menunjuk a) Peraturan Daerah Pemenntah Kota Semarang Nomor 13 tahun

2008, Tanggal 7 Nopember 2008 tentang Pembentukan Organisas dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Semarang

b) Peraturan Walikota Semarang Nomor 44 Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Semarang

c) Surat dani Prodi SI Keperawatan Fakultas llmu Keperawatan UNISSULA

Nomor 129/MHFIK-SA/V/201 Tanggal 04 Mei 2011

2 Bersama imt diberitahukan bahwa

N a m a Enzah Nur Ain

Alamat Perumahan Genuk lndah JI Kapas Utara V

Blok I/I02 Semarang Pekerjaan Mahasiswa Kebangsaan Indonesia Bermaksud mengadakan PenelitianRiset Survey.KKN KKL dIl Judul "Hubungan tingkat Pengetahuan Tentang

Posyandu dengan Keaktifan Kunjungan Lansia Di Posyandu Kenanga Rw l Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

Penanggung jawab Moh. Abdurouf,Skep.Ns Peserta I(Satu ) Orang Lokasi Kota Semarang Waktu 27Meis/d27 Juli 2011 Pada prinsipnya kami TIDAK KEBERATAN membenikan ijin untuk mengadakan kegiatan penelitian / riset / survey /KKN KKL dan lain-lain, selama yang bersangkutan wajib mentaati peraturan, tata tertib dan norma-norma yang berlaku di wilavah Kota Semarang

3. Demikian harap menjadikan perhatian dan maklum

An. WALIKOTA SEMARANG

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik zpr Perdindungan Masyarakat

4

% d

' . ,SUKONO, MM

TEMBUSAN Kepada Yth Walikota Semarang (sebagai laporan)

2 Peetinasal

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN JI. Pandanaran 79 Tel0. (024) 8415269-8318070 Fax (024) 8318771 K0de Pos : 50241 SEMARANG

Normor

Sifat o72/ 104

Kepada;

Yth. Ka.Puskesmas Genuk di­

SEMARANG

Lampiran Perihal Permohonan Data

Dasar surat dari Fakcultas [lmu Keperawatan Unissula Semarang tanggal 9 Maret 2011. Nomor, 062/MHIFIK-SA/III/2OIL. Perihal tersebut pada pokok surat

Sehubungan hal tersebut diatas, bersama ini kami beritahukan kepada Saudara bahwa pada prinsipnya kami dapat menerima mahasiswa dimaksud, atas:

N a m a N I S J u d u l

: ENZAHNUR AIN 092070037 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Posyandu Lansia terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu Kenanga RW I Kel. Muktiharjo Lor Semarang'

I ' f

yang akan melaksanakan pengambilan data di wilayah kerja Puskesmas Saudara, mulai bulan Maret s/d April 201I. Dengan catatan selama melaksanakan kegiatan tersebut harus mentaati peraturan yang berlaku di Puskesmas dan Pemerintah Kota Semarang.

Demikian harap mak lum, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapk.an

terimakasih,

A..KEPALA DINAS KESEHATAN &sgekretraris

, . u / es '·Ka.Sub.Bag.Um~m dan Kepegawaian { r a g " , -:- · � · i o

' \ I Ds.nu;pi itlYNo, M.Kes NIP, 19620930 198703 1 012

TEMBUSAN, Kepada Yth.: I, Ka.Prodi SI Kep.FIK Unissula Semarang;

()yang bersangkutan; 5 r s i p

21

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Nomor Lamp Perihal

VAYASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNU

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN J. Raya Kaligawe Km. 4 Po Box. 1054 Telp. (024) 6583584 psw 266, 6581278 Semarang 50112

062/MHFIK-SA/ IIL2O1

-Lembar Permohonan [in eneitia

Kepada Yth Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Di Semarang

Assalamu alaikum WW

Dengan imi kami hadapkan mahasiswa Prodi Sl semester VIII Keperawatan Fakultas llmu Keperawatan Unissula, untuk itu kami mohon ijin mahasiswa di bawah ini untuk melakukan penelitian ataupun pengambilan data. Adapun nama mahatswa tersebut adalah sebagai beniku

Nama Nim Tujuan Judul Skripsi

Enzah Nur Ain

092070037

Study Pendahuluan Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Posyand

Lansia Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor

Semarang

Untuk itu kami mohon pihak terkait memberikan ijin melakukan observasi kepada mahasiswa tersebut.

Demikian Permohonan imi kami buat, AMas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih

Billa hittaufi@ Wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr Wb.

3 Rabiul Akhir 1432 H Semarang,···-······-·····-·········

9Maret 2011 M

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Nomof Lamp Perihal

YAVASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNG UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)

FAKULTAS ILIU KEPERAWATAN JM. Raya Kaligawe Km. 4 Po Box. 1054 Telp. (024) 6583584 psw 266, 6581278 Semarang 50112

: 072/MHFIK-SA/ IIL2OH

-Lembar Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth Ketua RWI Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang Di

Semarang

Ass.alam'alaikum W Wb

Dengan ini kami hadapkan mahasiswa Prodi SI semester VII] Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula, untuk itu kami mohon ijin mahasiswa di bawah ini untuk melakukan penchitian ataupun pengambilan data. Adapun nama mahasiswa tersebut adalah sebagai berikut

Nam Nim

Tujuan Judu! Skripsi

. Enza.h Nur Ain · 092070037 . Study Pendahuluan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu Lansia Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

Untuk itu kami mohon pihak terkait memberikan ijin melakukan observasi kepada mahasiswa tersebut

Demikian Penohonan ucapkan terima kasih

ini kami buat, Atas perhatian dan perkenannya kami

Billa hittaufi@ Wal Hidayah, Wassalam'alaikum Wr Wb,

IS Rabil Akhir 1432 H

Semarang.•···························· 21 Maret 2011 M

awatan

eperawatan

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

VAY4SAN HADAN WAS.Ar Du rs+

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN JM. Raya Kaligawe Km. 4 Po Bx. 1054 Telp, (024) 6583584 psw 266, 6581278 Semarang 50112

Nomor Lamp Perihal

. 072/MHFIK-SA/ 1IL/201H

. - Lembar Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth Ketua Posyandu Tunas Bangsa RWX Kelurahan Gebang Sari Semarang D

Semarang

Assala mu'alaikum Wr Wb

Dengan ini kami hadapkan mahasiswa Prodi SI semester VIII Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula, untuk itu kami mohon ijin mahasiswa di bawah ini untuk melakukan penelitian ataupun pengambilan data. Adapun nama mahasiswa tersebut adalah sebagai berikut

Nama Nim Tujuan Judul Skripsi

• Enzah Nur Ain 092070037 Study Pendahuluan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Posyandu Lansia Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

Untuk itu kami mohon pihak terkait memberikan ijin melakukan observasi kepada mahasiswa tersebut

Demikian Permohonan ini kami buat, Atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih

Billa hittaufiq Wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr Wb.

I5 Rabiul Akhr 1432 H

Semarang,•···················-·-·-· 21 Maret 2011 M

Sultan Agung rawatan a tan

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Bite hittaufie Wal Hi@ayah, Wastalamu'alaiknm e h ,

: 04/MHFIK-SA/ IL/2OH : -Lembar

Permohonan Observasi

Kepacda Yth. Kepala Puskesmas Genuk Di

Semarang

,,

' \ i

'

I ! I I I

I I

Enzan Nur Ain 092070037

Nama Nim

4 Rabil Awa! 1432 H S.:1narnng. •----------·--- ----·--·-·--

8 Februani 201 M

Uniersitas Islam Sultan Agang Falcltas IHmu Kperawatan Prodisi Keperiwatan

r"

' ' \ +

Moh. Abdurreuf,SKep,SN KA.Prodi SI Keperawatan

Untuk itu kami mohon pihak puskesmas memberikcn ijin melakukan observas kepada mahasiswa tersebut.

Demikian Permohonan imi kami btat, Atas perhatiar dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.

Assalamu'alaikum wr Wb

Berkenaan dengan Penyusunan Skripsi mahasiswa SI Keperawatan Fakultas Im

Keperawatan Unissula, untuk itu kami mohon ijin mahasiswa di bawah ini untuk melakukan observasi ataupun permintaan data. Adapur, naa mahasiswa terse'but adalah sebagai berikut

Nomor Larap Perihal

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

PEMERINT AH KOTA SEMARANG PUSKESMAS GENUK

JL.GENUKSARI KEC.GENUK TELP 658 4188. Kota Semarang

bahwa

SURAT KETERANGAN

NO.071/ \0]

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Puskesmas Genuk , menerangkan

N a m a

N I M

Asal Sekolah

Judul

. ENZAH NUR AIN

092070037

Fakultas Ilmu Keperawatn Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Posyand

dengan Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu Kenanga RWI Keluraham Muktiharjo Lor Semarang

Berdasarkan surat ljin Penelitian dai Dinas Kesehatan Kota Semarang N o . 0 7 2 / 1942 tanggal I4 Maret 2011, bahwa yang bersangkutan telah melakukan

Penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk pada bulan Mei 2011 . Selama kegiatan

yang bersangkutan telah mentaati peraturan yang berlaku di Puskesmas Genuk Demikian surat keterangan ini Kami buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestnya

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK POSYANDU KENANGA RW I

KELURAHAN MUKTIHARJO LOR SEMARANG

,

SURAT KETERANGAN

NO0$4K€A6A /1/20\l

Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang, menerangkan bahwa

Nama .Enzah Nur Ain

NIM 092070037 Judu Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Posyandu Lansia terhadap

Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

Berdasarkan surat ijin dari Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula Semarang No 043/MHIFIK-SA/IL201l tanggal 18 Februari 2011 dan persetujuan dani Puskesmas Genuk, bahwa yang bersangkutan telah melakukan pengambilan data (studi pendahuluan) di Posyandu Kenanga pada bulan Februari 2011. Selama kegiatan yang

bersangkutan telah mentaati peraturan yang berlaku

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan scbagaimana mestmnya

Semarang, 17 April 201

. 2 ykKeta Posyandu Kenanga «e

KENANGA Rw. "J/

KTI+HARJO LOR

GENUK

$£4ARAN larsin

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

WIL.AYAH KERJA PUSKESMAS GENUK

POSYANDU KENANGA RWI

KELURAHAN MUKTIHARJO LOR SEMARANG

StRAI KEITER4NGAN

NO.bl /pkgu GA / /o

Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang, menerangkan bahwa

Nama Enzah Nur An

NIM 092070037

Judul Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Posyandu Lansia Dengan Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

Mahasiswa tersebut diatas telah melakukan penehitian (pengambilan data) di Posyandu Kenanga pada bulan Mei 2011 dan selama kegiatan telah mentaati peraturan yang berlaku

Demikian surat keterangan imi kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

rang, 27 Juni 2011

mg

KEN ANGA RW.I

MK TIMAR.JO LOR GENUK

S£ARAN 'Marsij

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang, menerangkan bahwa

Nama • Enzah Nur Ain

NIM 092070037

Judul Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Posyandu Lansia Dengan Keaktifan Kunjungan Lansia di Posyandu Kenanga RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang

Berdasarkan surat ijin penelitian dani Fakultas [lmu Keperawatan Unissula Semarang No. 072/MH/FIK/I/20II tanggal 21 Maret 2011 yang bersangkutan telah melakukan penelitian (pengambilan data) di RW I Kelurahan Muktiharjo Lor Semarang pada bulan Mei 2011 dan selama kegiatan telah mentaati peraturan yang berlaku

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Semarang. 27 Jumi 2011

Ketua RWI

Keluraha Mukuharjp Lor

»

' n, " e G % e s t ; l

Yante­

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Reliability

Case Processing Summary

N %

$es Valid 30 100.0

Excluded 0 0

Total 30 100.0

a Ligtwise deletion based on al variables in the procedure

Reliability Statistics

Scale Statistics

Mean Vanan0e Std Deviation N of terms

1417 27.316 5.226 20

tem-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's

Scale Mean if Variance Item.Total Alpha if Item

item Deleted item Deleted Correlation Deleted

pf 13.40 25.076 477 900

P2 13.33 24.989 576 898

P3 13.23 25.702 602 899

4 13.33 24.989 576 898

ps 13.57 24.461 529 899

p6 13.57 24.668 485 900

p7 13.40 24.455 629 896

pg 13.67 24.161 579 897

pg 13.43 24.599 564 898

P10 13.47 24.533 556 898

Pt 13.63 23.895 638 896

Pi2 13.53 25.016 420 902

P13 13.30 25.045 622 897

Pt4 13.67 24.989 407 903

Pt5 13.73 24.478 518 899

Pt6 13.37 24.378 690 895

Pt7 13.37 24.861 564 898

Pt8 13.30 24.976 643 897

Pt9 13.47 25.223 401 902

20 13.40 25.076 477 900

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

] g e g -

• - e e

.o

• • • • • •

- N 0 e e -

N g e

- e e e t

e

- - - - -

• - - - - - - c

- - - - - - - - - 0

- o

- e - -

0 -

0 - -

0 -

• e

E - - - - - 0 - - - - - -

e - - - -

0 c -

c 0 -

0 -

d - - -

0

- a: - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

0 - - -

o ¢ 0 - - - -

N

5 - - - - - - 0 - -

0 - -

o - - - - -

0 0 - - - - -

0 - - - -

- E - - - - - - 0 - - - - -

c - - - - - -

c - - -

0 0 0 - - - -

• a - -

0 -

0 c 0 -

0 0 c 0 0 0 - -

0 -

0 0 - - -

0 0 c - -

e -

; - o -

0 0 0 c 0 0 0 0 o o 0 - - - -

o. - - - -

c -

0 - - - -

de

- - - - - - - - - - - - 0

- - - - - - 0

- - - - 0

- 0

- - - - d

N

E - c

- - - - o c 0

- 0 -

0 - - - - -

0 0 -

0 - -

0 0 - - - -

- a 0 0

- - - 0 0

- - 0 c

- 0

- - 0

- - 0 0 0

- - 0 0 o

- - - -

e

- - - - 0 e

- - - - 0

- 0

- - - - - o 0 0

- - 0 0

- - - - - d

& - - - - - - - - - - - - - - - -

0 -

0 0 c - -

0 0 0 - -

0 -

e - - - - 0 o 0

- 0 0

- 0 0 o

- 0

- 0 c 0

- - - 0 0 0

- - - -

N

- - - - - 6 c

- - - - - - - - - 0 - -

0 e - - -

¢ 0 a - - - -

4

- 0

- - - c 0

- - ¢

- 0 0

- - •

c - -

0 -

0 -

o 0 -

0 - - - -

• -

0 0 - d - - c o 0

- - - 0 c

- 0

- - 0

- - - - 0 0 0

- - - -

• - - - - - - - - - - - - -

- - - d

- - 0 0 0

- - 0 0

- - - - -

• - - - - - -

• - - - - - - - - - - - - - - - - - 0

- 0 - - - -

N

- - - - - 0

- - - - - - • - - - - - -

0 - -

0 -

0 -

o - - - -

5 - - - - - - - 0 - -

0 - - -

c - - -

0 - - - -

0 c o - - - -

' - e • •

q 4 N 0 • 0

- e £2 •

• 9e f 0 0

e a e

m

' • e

N ge g $8

a - e 0 N

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

nu

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

d 55-65 Th 47 870 87.0 87

66-6 '

1 9 L.9 88

»70T 6 l I I 100

Total 54 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

id Perempuan 22 40.7 40.7 40.7

Laki-laki 32 $9.3 $9. 10o

Total $4 100 100

P+ idi en t 2

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

id Tidak Sekola/ Tidak Tamat SD ' 18.$ 18$ 8S

sD 2$ 46. 46 64.8

sMP 4 74 74 722

$MA 12 222 222 944

' pT 3 $6 $6 100.0

Total 4 100 10o

Jake Tempt Ting-gal dgan Posyand

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

id «100 m 14 25.9 25.9 25

100. $00 m I $74 $74 83.3

$00 m 9 16.7 16.7 100

Total $4 100.0 100.0

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

P h P engetabaa nia tentang 0$ya

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

d Rendah 7 13 13 3

Sedang 24 444 444 574

Tiegsi 2 42 42.6 100

Total S4 I� 100

K, Aita ea tr an unpuga

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

id 1-2kali I4 25 25.9 25

3.4kali 24 444 444 70.4

5-6kali I6 29 296 100.0

Total S4 100 100

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

s ••

roeesg unaf

Cases

Vahd Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ahue Lansia

gPosyandu $4 ooo4] 0 54 100.0%

ifan kKunjngan

be t i engeta a as.a 40a04 0$

ea lg pong rostabata4

Keoktifan Ku " -

-2%ah 4kali 6lei Total

tau Renodal Count ' ' ' ' a tentang % within Pengethan 714

la Lasia tentag Poul 14.3% 4. 100.0%

Sedang Cont 7

" ' 24

%within fengethan 29.2 $4.2% 16.7 100.0 Lasitentog loyal

fig Count 2 '

l 2

sitlin Pengetah .% 4.5 418 100.0

LasitenongI'oswaod

' Count "

24 ' "

% within Pengetaban 25.9% 44.4% 29.6 100.0% Lani ten.tang Posy

oat ea4

Aymp. Sod Appros Appo East

Value Ero" ,. Si Sig.

in.al by Contingency 46. 00$ 00

weal Coefficient by Odil Kendal's tau-b» 1 2 60 00 00

pearan 4 2 3.6% 001' 001

Correlation

al by Pearson'sR 45l 2 l�l\ 001 00

al

Valid Cases S4

assuring the null hypothesis

ing th asymptotic standard error assuring the null

hesi

Med on normal approximation

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Correlations

Pengetahuan Lansia tentang Keaktifn

Posyandu Kunjorgan

ll's tau_b Pengetahan Las.id Correlation Coefficient L. 00of 41

tentang Fosyau Sig (-tailed) 00

N 54 $4

Keuktifan Kunjungan Correlation Coefficient 4 L.006

Sig. (2-tailed) 00:1 N $4 $4

Page 90: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

Nonparametric Correlations

t

Keaktifan Pengetatan La0sia

Kuniung.an tentang Posyandu

Kendre tu_ Kekctifg Corrett Coeffciwt 1.000 41

unjung.an Sig (2-ta/led) 001

N 4 54

Pengetahun Correlation C ffient 41 1. 000

Las t0tag Sig 2tac0) 001

Pody@nu

N 54 bM

Spearman's rho Keaktfan Correlation Coefficient 1 000 449 ..

unjunga Sig 2taecd) 001

N 54 54

Pengetahu. Correlation Ce .

.oool fient 449

Laos tntg Si (2tale) 001

Posy&du N 4 54

Page 91: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

1 • - e ee • " " er e 4 er e de

" • e • - - " ~ 4

~ - ~ ~ ~ ~ 4

£ t £ $I 4I 6I 4I ¢ &l6l44)4/\4]4/4/\41$\g 44£4 ¢ ¢

' •

I • 8 g'le'r's 8\ l r\ l e ] 8] 8] 3 1 8 \ 8\ 2, 9 %'% 8

• $ £ e a , £

­ £ ,

± e • £ £ g £ • g e £ e £ 8 • • " • • "

«6

" "

E • • - - - - - - - - - - - - • • • • • - • • • • • • • • • •

• - E • • • • - - • - • • - - • • - - • • - - - • • - • • - - •

• < - • - - - - • - - - - • - - • - - • • - • - • • • • - - - -

" + • • - - - - - - - - - - - - • • • • • - • • • • • • • • • •

% # a • • - - - - - - - - - - - • • • • • - • • • • • • • • • -

• E • - • - - • - - • • • - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

• < • • • • - - -

0 - • • - - • • - - • • - - - • • - • • - - •

• < - • - - - - • - - - - • - - • - - • • - • - • • • • - - - -

~ a • • - - - - - - - - - - - - • • • • • - • • • • • • • • • •

- E • • - - • - - - - - - - - - • • • • • - • • • • • • • • • -

• 5 - • - - • • • 0 6 • - • • - - - - - - - - - - - - - - - - -

• • - • - - • - - • • • - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

e • • • • - - - • - • • - - • • - - • • - - - • • - • • - - •

a - • - - - - • • - - • • - • • - - • • - • - • • • • - - - -

• • • - - - - • - - - - - - - • • • • • - • • • • • • • • e •

e - • - - - - - - - .d

- - - - - 4 - - • - - - - • - - - - - -

z - - - - • - • - - - - - • • • • • • • • • • • • • • • • - -

• - • • - - • - - - - - - - - - - - • - - - - - - - - - - • -

8' - - • - • o - - - - - • • - - - - - - - - - - - - - - - - -

• - - • • - - - - - - - - - • - - - - - - - - - - - - - - - -

• - ~ de • • «o

" • • e - £ 2 ,

e • e • g e s RN

" z e e R g 8 8

-

Page 92: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

J • 4

" 4

" de - de

" - " • - • e • 4 • • •

e 4 e

"

I ! 5% $ ££ t£ £ i $l414% 54£ $/ 5 % 8 8 8 818 8 8 e 8

% e e

" ,

t • e e ge $¥ • £ t 2 g £ E

f

- q

- £ •

,

£ • 6 - - - -

4 - - • - - d

- - - - - - - - - - -

• E -

0 - c c c • - • e • - e ¢ - • • - • • - • • -

" -

0 • 0 • - • - - ¢

- - e e

- • • - ¢ e

- e

- -

' 5 e c - - - - • - -

e - - • - - - - - - - - - - -

- " e €

- - - - • - - • - - e - - - - - - - - - - -

• 5 - - - - - - • - - • - - • - - - - - • - - - - -

• 5 -

¢ -

d • 0 • - • • • - e • - • e

- • • - • e -

• 5 -

0 • • • - e

- - e - - • • - • • - e • - • - -

4

E e 0 - - - - - - - - • - - - - - - - - - - - - -

- a • • - - - - 6 - - • - - • - - - - - - - - - - -

• 5 - - - - - - • - -

o - -

e - - - - • • - - - e •

£ - - - - - - e

- - • - - • - - - - - • - - - - -

• - e

- 6 e c

- - • - • - - • - • • - ¢ e

- • • -

• - e • 0 c -

6 - - • - - e 6

- • • - • c - e - -

• 6 0

- - - - 0

- - • - - 6 - - - - - - - - - - -

£ - - - 0 - - - - - • - • - - - - - - - - - - - -

' e

- e 0

- - • 0 • • e e e • d

- • • • e e • • •

£ - e

- - - - - - - - - - - 6

- e - - - - - - - -

' - - - - - - - - - - - - - - - - - • o - - -

6 6

a - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

$ ;; $ 3 3 g 8

" g g s ; $

• 3 q 98 a • • 8 % $ 33 3

Page 93: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

umur eni; kelain Mendidi an .Gk« Ke1kfn

I 4I haho L 0 (00- $0 m )dAk hf

1 $% balun L $o ico-5oo #lake a;

I . ll Bahun P 9 >5o [ae aaf

4 3 tahun L 39 (00 -500 kuran.4 «khif

' 11 talun I I 5p 410 aai

' {hun L 9A z\0o

i 1 3l tzhun @ 4k Se \00-500

8 e balun L $p 100

9 q hu '

$ [00-50o .rate, el

lo 61 tdhu.n L D ±100 car9 el4

I ¢) lhun P 9 (00-50O lake ak¢

h c% ahu I. 9 o0--90 khf

I! 5 ahun y 50 (00-g00 «ring «if

I ,. 5 kahun l 0 2too 4kg

I [ 55 hu u 50 100-$0o ring ak4

" $ qhut U 0 LI0O «La' as

11 71 thu P 4ak tamals [0o-So wa9 a«f

0 » thuo L uT0 [00 -51o da4ke k

l lahun 914 '

45 L 410o gh

" %o hahuo L

510 [00-50O a#f

� $ % kahun p 8lake atne+ Sp [00-50o kcana akfig

t 9 [lun L ID 7500 4khf

1 $7 ahun L $0 00 -50 k.ran9 «Ff

4 l &4hf L 0 ct0o dale a kl4

15 3 ahut L flak gekolah (00-50 krand Ag '

­ 4 r% tuhun L 9u0 500 d.al a

1 5% luhun U la4k al S ±10O a4

) $ shun U 12 l00-50o all

'1 50 laho p 9 50 kw « )0 n lahuvn P $0 (00-50 [l} of

l o hl" c 0 4100 en

,,, ¢% balun c hdA : rate} 5p >900 dale a6f

3) 55 half f l lra} 4I0O a

!'I 5 tahu L 0 0o-5$ 7 $ p) huh L 0 100-500

Page 94: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...

I

'

J¢ 48 lohon L lk Jana) \00 -5oo a lahun p #dale getold] [00-So Adak '

37 $

$ %7 takn L A/ l00-50o 44n9 a

ij %l halon P A[PT 4too ej I -

-kh

zz± 40 1 L $u10 100 -50o

-

-w Al hut L 911A (00- 50O kt « -

ah 42 1S r ID (00-5o +wan4 ally

4% 29 av L 6dale 4ama-E 7' le «est _s_ 4 ±ahun L $p 100- 5o an q 48

m 6I- lalo L A /PT 00 wan4 I aho - 4% 5 P $u7A cl0o wfa"9 d4kif

- --p- A

tu tahun 5 [00-50o koran9 kl; - -

57 -

4 tabun l ¢LA 50 kn9 al6t -

'1l. a +ahon L sup [00-5% 9 al

% - - - -

r � 5% ahon LA cf to -

kn9 @klf $l

" dun P $A [6-po

18 on - - - · -

sir A kin9 $ ? (00- IO ---

aehg .

$1 % talon P n1P 590 - as; 34 55 la hon - r

91A (00-,0o ·- - �

- .

- --·-- e---- -

- - - - - - - - - - -

- ·- .

- - - - --

-

- - -- -------------- ----

. . --

--•- --------------'---------

'

I