i HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEPATUHAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AUFARAHMAN 080201100 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2012
14
Embed
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …digilib.unisayogya.ac.id/759/1/NASKAH PUBLIKASI_AUFARAHMAN.pdf · 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Ilmu ... 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG
IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEPATUHAN JADWAL
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA DI
PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
AUFARAHMAN
080201100
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2012
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG
IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEPATUHAN JADWAL
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA DI
PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
AUFARAHMAN
080201100
Telah Dipertahankan di Depan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan
pada Program Pendidikan Ners - Program Studi Ilmu Keperawatan
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan „Aisyiyah
Yogyakarta
Oleh:
Pembimbing : Tenti Kurniawati , S. Kep., Ns., M.Kep
Tanggal : ...............................................
Tanda Tangan : ...............................................
iii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG
IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEPATUHAN JADWAL
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA DI
PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA1
Aufarahman2 , Tenti Kurniawati
3
INTISARI
Latar Belakang : Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian
pada anak-anak di seluruh dunia yang meningkat sepanjang tahun. Meskipun
program imunisasi campak telah dilaksanakan, namun angka kejadian campak
pada anak masih cukup tinggi. Tujuh ibu (83,6%) dari 10 ibu balita mengatakan
bahwa pemberian imunisasi khususnya campak tidak mengetahui karena
ketidaktauannya manfaat imunisasi campak
Tujuan : diketahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak
dengan kepatuhan jadwal pemberian imunisasi campak pada balita di Puskesmas
Danurejan I Yogyakarta tahun 2012.
Metode Penelitian : penelitian jenis studi korelasi dengan pendekatan
retrospektif. Sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak umur 11- 24
bulan dan berkunjung ke Puskesmas Danurejan I Yogyakarta sebanyak 40
responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuisioner pengetahuan ibu
tentang campak dan checklist kepatuhan. Analisa data menggunakan uji Kendal
Tau.
Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang campak pada ibu yang
mempunyai anak balita 11 – 24 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta
berada dalam kategori tinggi (35.0%). Kepatuhan pemberian imunisasi campak
pada ibu yang mempunyai anak balita 11 – 24 bulan di Puskesmas Danurejan I
Yogyakarta berada dalam kategori patuh (70.0%).
Kesimpulan dan saran : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
campak dengan kepatuhan pemberian imunisasi campak pada ibu yang
mempunyai anak balita 11 – 24 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta.
Kepada para ibu diharapkan untuk mematuhi jadwal imunisasi yang harus
diberikan pada anaknya. Selain itu, Puskesmas berperan aktif dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang imunisasi melalui penyuluhan.
Kata kunci : tingkat pengetahuan, imunisasi campak, kepatuhan
IMMUNIZATION AGAINST MEASLES WITH OBEDIENCE SCHEDULE
OF IMMUNIZATION AGAINST MEASLES IN
INFANTS IN DANUREJAN 1 HEALTH CENTER
YOGYAKARTA1
Aufarahman2, Tenti Kurniawati
3
ABSTRACT
Background: Measles is one of the death causes in infants all over the world that
is increasing year by year. Although the immunization program has been
conducted, this incidence still happens. Seven mothers (83,6%) from 10 infants‟
mothers said about the immunization especially measles, that they do not know
the advantages of measles immunization.
Objective: The objective of the study is to examine correlation between the
mother‟s knowledge about measles immunization and the obedience schedule of
measles immunization for infants in Danurejan 1 Health Center Yogyakarta 2012.
Research Method: This research is correlation study with retrospective approach.
The research sample is 40 mothers who have 11-24-month-old-infants and live
around Danurejan 1 health center Yogyakarta. The research instrument uses
questionnaire about mothers‟ knowledge of measles and obedience checklist. The
analysis uses Kendal Tau test.
Research Result: The mothers‟ knowledge about measles for them who have 11-
24-month-old-infants in Danurejan 1 health center Yogyakarta is in high rate
category (35.0%). Their compliance to give immunization by the mothers who
have 11-24-month-old-infants in Danurejan 1 health center Yogyakarta is in
obedient category (70.0%).
Conclusion and Suggestion: There is correlation between mothers‟ knowledge
about measles and their obedience in giving immunization for them who have 11-
24-month-old-infants in Danurejan 1 Health Center Yogyakarta. For the mothers,
it is suggested to obey the immunization schedule that should be given to their
infants. Besides that, the health center should actively participate in improving
people‟s understanding about immunization through counseling.
Key words : knowledge, measles immunization, obedience
Literature : books, journals, graduating papers, websites
Pages : i-xii, 1-83, appendices
1 Title of Thesis 2 Student of School of Nursing „Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 3 Lecturer of School of Nursing „Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
1
PENDAHULUAN
Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak
di seluruh dunia yang meningkat sepanjang tahun. Pada tahun 2005 terdapat
345.000 kematian di dunia akibat penyakit campak dan sekitar 311.000 kematian
terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun. Pada tahun 2006 terdapat
242.000 kematian karena campak atau 27- kematian terjadi setiap jamnya (WHO,
2007). Kematian campak yang meliputi seluruh dunia pada tahun 2007 adalah
197.000 dengan interval 141.000 hingga 267.000 kematian dimana 177.000
kematian terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun. Lebih dari 95%
kematian campak terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dengan
infrastruktur kesehatan lemah (WHO, 2008) dalam (Depkes RI, 2008).
Menurut regional and global summaries of measles incidence WHO tahun
2008, angka insidens campak di wilayah South-East Asia (SEARO) adalah
75.770 (WHO, 2008). Masalah kematian campak di dunia yang dilaporkan pada
tahun 2002 sebanyak 777.000 dan 202.000 di antaranya berasal dari negara
ASEAN serta 15% dari kematian campak tersebut berasal dari Indonesia (Depkes
RI, 2006). Indonesia termasuk salah satu dari 47 negara penyumbang kasus
campak terbesar di dunia (Depkes RI, 2008).
Program imunisasi dasar pada bayi di Indonesia meliputi: 1 dosis BCG, 3
dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis hepatitis dan 1 dosis campak. Idealnya, seorang
anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai umurnya sehingga kekebalan
tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat
optimal. Namun kenyataanya sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar
secara lengkap. Anak-anak inilah yang disebut dengan drop out imunisasi.
Angka drop out imunisasi Indonesia pada tahun 2009 masih tinggi yaitu 5,4%
dibandingkan pada tahun 2005 yaitu 1,4% (Depkes RI, 2009).
Penyakit campak merupakan salah satu penyakit infeksi yang banyak
menyerang anak-anak. Meskipun program imunisasi campak telah dilaksanakan,
namun angka kejadian campak pada anak masih cukup tinggi. Pada anak yang
sedang tumbuh umumnya akan mengalami lebih dari 100 macam infeksi sebelum
masa dewasa. Pada tahun 2009 dilaporkan Indonesia terdapat 18.055 kasus
campak dengan Incidence Rate sebesar 0,77 per 10.000 penduduk (Profil