-
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBERIAN MAKAN BALITA
TERHADAP STATUS GIZI BALITA DESA KALI KEJAMBON KEC. TEMBELANG
JOMBANG
SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG2015Pembimbing:dr. Djaka Handaya, MPHdr.Gita
Sekar P, M.Pd,Ked
-
BAB IPENDAHULUANGangguan gizi pada anak balita merupakan dampak
komulatif dari berbagai faktor baik yang berpengaruh langsung atau
tidak langsung terhadap gizi anak (Moehji S, 2003).
-
Pemberian makan balita harus mendapatkan perhatian yang lebih
dari pengasuh karena pada usia ini mereka sangat bergantung pada
orang yang ada disekitarnya, termasuk dalam hal pola makan. Selain
itu sebagian besar balita gizi buruk diketahui berusia diantar
25-36 tahun. Pada usia tersebut biasanya mereka mulai di sapih,
jika tidak mendapatkan perhatian yang serius maka kemungkinan
balita akan menderita kekurangan energi protein. ( Pratiwi, 2007
)
-
Hasil dari kompilasi 34 puskesmas di Kabupaten Jombang, jumlah
balita yang ada 96.406, balita yang ditimbang. Jumlah balita di
Kabupaten Jombang pada tahun 2010 adalah 106.240 balita, yang
ditimbang sebanyak 73.973 balita (69,6%), yang naik berat badannya
46.950 balita (63,5%), balita BGM sebanyak 1.990 (2,69%) dan balita
gizi buruk sebanyak 38 balita (0,05%). Jumlah balita BGM masih
dibawah batas toleransi SPM tahun 2010 yang sebesar
-
Adakah hubungan pola asuh orang tua dalam pemberian makanan
balita dengan status gizi balita di desa Kali Kejambon Kec.
Tembelang Jombang ?
Rumusan Masalah
-
Tujuan UmumMengetahui hubungan pola asuh orang tua dalam
pemberian makanan balita dengan status gizi balita di desa Kali
Kejambon Kec. Tembelang Jombang
-
Tujuan KhususMengetahui gambaran pola asuh orang tua dalam
pemberian makanan balita dengan status gizi balita di desa Kali
Kejambon Kec. Tembelang Jombang.
Mengetahui status gizi pada balita di Desa desa Kali Kejambon
Kec. Tembelang Jombang.
-
ManfaatBagi peneliti :Mengetahui Hubungan pola asuh orang tua
dalam pemberian makanan balita dengan status gizi balita di
posyandu desa Kali Kejambon Kec. Tembelang Jombang. Bagi peneliti
lain :Diharapkan dapat menjadi sumber data awal pendahuluan untuk
penelitian selanjutnya tentang berat badan pada balita.
-
Bagi akademik :Karya tulis ilmiah ini diharapkan mampu menjadi
suatu bahan kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan mengenai
pentingnya pola asuh ibu terhadap status gizi balita.
Bagi masyarakat:Memberi informasi dan pengetahuan kepada
masyarakat terutama ibu yang memiliki balita supaya memberikan gizi
yang cukup dan cara pola asuh yang baik dan benar.
Bagi puskesmas :Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi
sumber data untuk menurunkan kejadian gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang.
-
BAB IITINJAUAN PUSTAKAPengasuhan anak dapat didefinisikan
sebagai perilaku yang dipraktikkan oleh pengasuh (ibu, bapak,
nenek, pengasuh) dalam memberikan makanan, pemeliharaan kesehatan,
memberikan stimulasi serta dukungan emosional yang dibutuhkan anak
untuk tumbuh kembang juga termasuk di dalamnya tentang kasih sayang
dan tanggung jawab orang tua (Anwar HM, 2008).
-
Pola asuh gizi atau makanan adalah kemampuan keluarga untuk
memberikan makanan kepada bayi dan anak, khususnya pemberian Air
Susu Ibu (ASI) eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI
(Juwono L, 2003).
-
Balita (anak usia 1-5 tahun) merupakan kelompok yang menunjukan
pertumbuhan badan pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang
tinggi tiap kilo gram berat badannya (Djaeni, 2005).
Makanan akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan fisik
dan mental anak. Anak usia 1-5 tahun bersifat konsumen pasif.
Makanan tergantung terhadap apa yang disediakan ibu. ( Sulistiyani
2006)
-
Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) yaitu bila berat badan
bayi atau balita berada di bawah garis merah pada KMS (Kartu Menuju
Sehat). Ini berarti bayi atau balita tersebut mengalami gangguan
pertumbuhan dan perlu perhatian khusus (Dinkes Jakarta, 2005).
-
AlternativeKebutuhan paket bahan makanan/anak/hariIBeras 60
grTelur 1 butir atau kacang-kacangan 25 mgGula 15 mgIIBeras 70
grIkan 30 grIIIUbi atau singkong 150 grKacang kacangan 40 grGula 20
grIVTepung ubi 40 grKacang kacangan 40 grGula 20 gr
-
Pola asuh gizi merupakan praktek dirumah tangga yang diwujudkan
dengan tersedianya pangan dan perawatan kesehatan serta sumber
lainnya untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan
anak. Menurut Soekirman (2005), pola asuh adalah berupa sikap dan
perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal memberi makan,
kebersihan, memberi kasih sayang, dan sebagainya berhubungan dengan
keadaan ibu dalam hal kesehatan (fisik dan mental).
-
Usia Bayi(tahun)Tinggi Badan(cm)Berat Badan(kg)Baru
Lahir503176102851239514410216511018611620
-
InterpretasiIndeks yang digunakanBB/UTB/UBB/TBNormal, dulu
kurang giziRendahRendahNormalSekarang kurang
++RendahTinggiRendahSekarang kurang
+RendahNormalRendahNormalNormalNormalNormalSekarang
kurangNormalTinggiRendahSekarang lebih, dulu
kurangNormalRendahTinggiTinggi,
normalTinggiTinggiNormalObeseTinggiRendahTinggiSekarang lebih,
belum obeseTinggiNormalTinggiKeterangan : untuk ketiga indeks (
BB/U,TB/U, BB/TB) :Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri
WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
-
BAB III Kerangka konsep dan hipotesis
-
HipotesisAda hubungan pola asuh orang tua dalam pemberian
makanan balita dengan status gizi balita di desa Kali Kejambon Kec.
Tembelang Jombang
-
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional yaitu
penelitian yang menekankan pada waktu pada waktu pengukuran
observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali
pada satu saatPenelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada
bulan Februari tahun 2015 bertempat di desa Kali Kejambon Tembelang
Jombang.
-
Populasi penelitian ini adalah ibu-ibu dari balita di Kali
Kejambon Puskesmas Tembelang Kabupaten Jombang sebanyak 211
responden, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi
buruk pada balita1.Kriteria inklusiKeluarga yang berdomisili di
Desa Kali Kejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten JombangBalita yang
tidak memiliki riwayat penyakit infeksiBalita yang memiliki pola
makan baik
2. Kriteria EksklusiBalita yang memiliki riwayat penyakit
infeksiBalita yang memiliki pola makan tergangguAnak yang KMS nya
hilangKeluarga yang tidak ada di tempat saat dilakukan
penelitian
-
N Z21-/2 P (1-P)n = ------------------------------- (N-1) d2 +
Z21-/2 P (1-P) Keterangan:n= Besar sampelN= Besar populasiZ21-/2 =
Tingkat kemaknaan yang dikehendaki 1,96 yang sesuai dengan derajat
kemaknaan 95%.P = Proporsi normal (Gizi normal) = 0,81(1-P) =
Proporsi tidak normal (Gizi tidak normal) = 0,19d = Tingkat
ketepatan absolut yang dikehendaki. 211. (1,962). 0,81 (0,19)n =
------------------------------------------ (211-1) (0,12) + (1,962)
0,81 (0,19) n = 45
-
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh dalam
pemberian makan.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kenaikan Status gizi balita.
-
ALUR PENELITIAN
-
Dalam menganalisis peneliti menggunakan analisis statistik
dengan metode korelasi tata jenjang atau spearmans rho yang
digunakan untuk menghitung atau menentukan tingkatan hubungan
(korelasi) antar 2 variabel yang kedua-duanya merupakan data
ordinal atau tata jenjang (Arikunto, 2002).
-
HASIL ANALIS
UsiaFrekuensiPersentase (%)20-29 th3147,6%30-39 th2741, 5%40-49
th812.3%Total65100%
PendidikanFrekuensiPersentase (%)Buta huruf00%Lulus
SD1523,0%Lulus SMP2741,5%Lulus SMA2436,9%Total65100%
-
Umur BalitaFrekuensiPresentase< 1 tahun1421,5%1-3
tahun4264,6%4-5 tahun1015,3%Total65100%
Pola Asuh KeteranganFrekuensiPersentase (%)Baik4569,
2%Cukup1320,0%Kurang710,7%Total65100%
-
Pola asuhStatus gizi balitaTotalBGMGizi kurangGizi baikGizi
lebihKurang baik3 4,6%46,1%0 .0%0 .0%7 10,7%Cukup baik0 .0%9 13,8%4
6,1%0 .0%13 20,0%Baik0 .0%5 7,6% 40 61,5%0 0%45 69.2% Total3 4,6%
18 27,6%44 67,6%0 0,0%65 100%
-
Dari hasil perhitungan uji validitas melalui program spss versi
14 dengan analisis korelasi rank Spearmans rho dapat dikatakan
bahwa seluruh kuisioner pada variabel independen pola pemberian
makan balita oleh orang tua dinyatakan valid dan reliabel sesuai
dengan keadaan yang terjadi di lokasi penelitian. Hal ini terlihat
dari tingkat signifakasi soal kuisioner yang bermakna 0,05. (
terlampir)
-
CorrelationsPola pemberian Makan Status Gizi BalitaSpearman's
rhoPola pemberian Makan Correlation Coefficient1.000.658**Sig.
(2-tailed)..000N6565Status Gizi BalitaCorrelation
Coefficient.658**1.000Sig. (2-tailed).000.N6565**. Correlation is
significant at the 0.01 level (2-tailed).
-
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di Desa Kali
Kejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang, sebagian besar pola
asuh orang tua dalam pemberian makanan balita baik yaitu sebanyak
45 orang (69,2%). Pola asuh gizi atau makanan adalah kemampuan
keluarga untuk memberikan makanan kepada bayi dan anak, khususnya
pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan pemberian makanan
pendamping ASI.
-
Berdasarkan hasil penelitian di Desa Kali Kejambon Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang menunjukan bahwa sebagian besar balita
bersetatus gizi baik yaitu sebanyak 44 balita. Tetapi masih banyak
balita yang mempunyai status gizi kurang sebanyak 18 balita (27,6%)
dan BGM sebanyak 3 balita (4,6%). Status gizi adalah merupakan
hasil akhir keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam tubuh
(nutrient input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient out put) akan
gizi tersebut (Supariasa IDN, 2001).
-
Berdasarkan hasil tabulasi silang pola asuh orang tua dalam
pemberian makanan balita dengan status gizi balita di Desa Kali
Kejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang diketahui bahwa
balita yang pola asuh orang tua dalam pemberian makanan balita baik
memiliki status gizi baik sebanyak 41 balita (85,41 %) dan balita
yang pola asuh orang tua dalam pemberian makanan balita kurang
memiliki status gizi kurang sebanyak 8 (61,53%) dan status gizi
buruk sebanyak 1 balita (7,69 %).
-
KESIMPULANKarakteristik dari 65 responden ibu yang mempunyai
balita di Desa Kali Kejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
adalah sebagai berikut:a. Paling banyak responden balita berusia
bulan 1-3 tahun yaitu sebanyak 42 balita (64,6%) dan paling sedikit
responden balita berusia 4-5yaitu sebanyak 10 balita (15,3%).b.
Sebagian besar pengasuh balita (ibu) tamat SMP yaitu 27 orang
(41,5%) dan sebagian kecil pengasuh balita (ibu) tamat SD yaitu 15
orang (23,0%).2. Hasil penelitian di Desa Kali Kejambon Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:a. Sebagian
besar pola asuh orang tua dalam pemberian makanan balita baik
sebanyak 45 balita (69,2%) dan sebagian kecil pola asuh orang tua
dalam pemberian makanan balita kurang yaitu sebanyak 7 balita
(10,7%).b. Sebagian besar balita berstatus gizi baik yaitu 44
balita (67,6%), sebagian kecil balita berstatus gizi kurang
sebanyak 18 balita (27,6%) dan balita berstatus gizi BGM sebanyak 3
balita (4,6%).
-
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dari penelitian
ini diberikan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan
dan masukan sebagai berikut:
Petugas KesehatanBerdasarkan hasil penelitian ini, maka
hendaknya para Petugas Kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan
mengenai penerapan pola asuh anak terhadap status gizi balita
terutama di wilayah Desa Kali Kejambon, Kecamatan Tembelang,
Kabupaten Jombang, sehingga hal ini akan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat yang lebih baik.
-
Bagi masyarakatDengan mengetahui hasil penelitian ini, maka
masyarakat dapat mengetahui ada hubungan pola asuh ibu dalam
pemberian makan terhadap status gizi balita.
Bagi peneliti berikutnyaHasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai studi pendahuluan untuk meningkatkan status gizi balita di
Desa Kali Kejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang, serta
menemukan faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi status
gizi balita, selain faktor penerapan pola asuh anak, misalnya
penyakit infeksi yang diderita anak, ketahanan pangan dalam rumah
tangga, perawatan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang kurang
memadai, dan faktor-faktor lainnya.
-
TERIMA KASIH