HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH: INDAH RETNO SARI P00312017115 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI 2018
96
Embed
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari
OLEH:
INDAH RETNO SARI P00312017115
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH
KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018
Diajukan Oleh:
INDAH RETNO SARI P00312017115
Telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian skripsi dihadapan
Tim Penguji Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.
Kendari, Agustus 2018
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Syahrianti, S.Si.T, M. Kes Farming, SST, M. Keb Nip. 197602152001122002 Nip. 198211212005012003
5. DIV kebidanan Poltekes Alih Jenjang Masuk 2017 Sampe
Sekarang.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT karena
berkat karunia Nya, sehingga penulis dapa tmenyelesaikan skripsi ini tepat
pada waktunya. Dalam penyusunan Skripsi ini, banyak kendala yang di
hadapi namun berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Ibu Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes selaku pembimbing I dan ibu
Farming, SST, M.Keb selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi serta arahan dalam
proses penyusunan skripsi ini selesai.
Selanjutnya penulis pun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kendari.
2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari.
3. Ibu Hasmia Naningi, SST, M.Keb selaku ketua Prodi D-IV Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari.
4. Bapak Amsal, SKM, selaku Kepala Puskesmas Lombakasi Kabupaten
Bombana
5. Ibu Feriyani, S.Si.T, MPH, selaku Penguji I, Ibu DR Nurmiaty, S.Si.T,
MPH, selaku Penguji II dan Ibu Andi Malahayati, S.Si.T, M.Kes selaku
Penguji III.
6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan pendidikan Politeknik Kesehatan
Kendari Jurusan Kebidanan yang telah banyak membimbing dan
membagi ilmu selama penulis mengikuti proses belajar dibangku kuliah
beserta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu.
7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku atas doa, dukungan,bantuan,
motivasi serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis semoga
kita semua selalu dalam lindunganNYA dan semoga penulis bisa
memberikan yang terbaik untuk kalian.
8. Seluruh rekan – rekan seperjuanganku Politeknik Kesehatan Kendari
Prodi DIV Kebidanan angkatan 2017 khususnya teman-teman Alih
Jenjang Kelas C. Terima kasih atas segala dukungan serta
kebersamaan kita.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
baik isi, bahasa maupun materi yang ada di dalamnya oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis
mengucapkan terimakasih dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama dalam bidang ilmu Kebidan amin.
Kendari, Agustus 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………. iv
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………
KATA PENGANTAR…....................................................................
v
vi
DAFTAR ISI….................................................................................. viii
DAFTAR TABEL.............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... x
ABSTRAK........................................................................................ xi
ABSTRACT...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian.................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 9
A. Telaah Pustaka ......................................................................... 9
B. Landasan Teori.......................................................................... 32
C. Kerangka Teori.......................................................................... 34
D. Kerangka Konsep...................................................................... 35
E. Hipotesis Penelitian……………………………………………….. 35
BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 36
A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................. 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 36
C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 37
D. Variabel Penelitian..................................................................... 37
E. Definisi Operasional.................................................................. 37
F. InstrumenPenelitian................................................................... 38
G. Jenis dan Sumber Data Penelitian............................................ 39
H. Alur Penelitian............................................................................ 39
I. Pengolahan dan Analisis Data..................................................... 40
J. Etika Penelitian…………………................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 45
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 45
B. Hasil Penelitian......................................................................... 48
C. Pembahasan............................................................................. 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 60
A. Kesimpulan................................................................................ 60
B. Saran......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 62
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lombakasih tahun 2018………………
46
Tabel 4.2 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018……………...…
49
Tabel 4.3 Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu, di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018……………………….
50
Tabel 4.4 Keaktifan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018………
51
Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu dengan Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018………………………………………………
52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi Sultra
Lampiran 2. Kuesioner
Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian
Lampiran 4. Master tabel
Lampiran 5. Output analisis data
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI
POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018
Indah Retno Sari 1, Syahrianti2, Farming 2
Latar belakang: Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari-oleh-untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader. Kader yang ditugaskan adalah warga setempat yang telah dilatih puskesmas Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kader tentang tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di wilayah kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun 2018 Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian yaitu kader kesehatan posyandu di wilayah kerja puskesmas Lombakasih kabupaten Bombana tahun 2018 yang berjumlah 50 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner mengenai pengetahuan dan keaktifan kader. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yakni 26 orang (52%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang tugas dan fungsi posyandu. Mayoritas kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yakni 34 orang (68%) aktif di posyandu. Secara bivariat hasul penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu dengan Keaktifan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yang ditandai dengan nilai p = 0,025 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 7,369 Kata kunci : Keaktifan Kader, Pengetahuan kader
RELATIONSHIP BETWEEN THE KNOWLEDGE ABOUT POSYANDU DUTIES AND FUNCTIONS WITH ACTIVITY OF THE KADER IN THE WORKING AREA
OF LOMBAKASIH HEALTH CENTER BOMBANA DISTRICT IN 2018
Indah Retno Sari 1, Syahrianti2, Farming 2
Background: Posyandu is a real activity that involves community participation in the efforts of community health services by cadres. The cadres assigned are local residents who have been trained by the puskesmas Research objective: This study aims to determine the relationship of cadre knowledge about the tasks and functions of posyandu with cadre activity in the working area of the Lombakasih Public Health Center in Bombana Regency in 2018. Research Method: This type of research is analytical research with cross sectional design. The research sample was posyandu health cadres in the working area of the Lombakasih health center in Bombana district in 2018, amounting to 50 people. Data collection instruments in the form of questionnaires regarding knowledge and activeness of cadres. Data were analyzed by Chi Square test. Research Results: The results showed that the majority of cadres in the Puskesmas Lombakasih District of Bombana in 2018, namely 26 people (52%) had sufficient knowledge about the duties and functions of posyandu. The majority of cadres in the Working Area of the Puskesmas Lombakasih in Kabupaten Bombana in 2018 were 34 people (68%) active in the posyandu. Bivariate hasul research shows that there is a significant relationship between Cadre Knowledge about Posyandu Tasks and Functions and Cadre Activity in the Working Area of Lombakasih Public Health Center in Bombana Regency in 2018 which is indicated by p = 0.025 <α = 0.05 with X2 count = 7,369 Keywords: Cadre activity, cadre knowledge
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, yang paling utama untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes,
2006). Keberadaan posyandu di tengah tengah masyarakat
mempunyai peranan yang sangat besar dikarenakan menyangkut
pemenuhan kebutuhan yang sangat penting bagi kesehatan ibu dan
anak. Dengan demikian perlu adanya peningkatan pengetahuan dan
pemahaman kader posyandu mengenai proses tata laksana posyandu
yang efektif (Dikson, 2017).
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu
juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga
Berencana - Kesehatan ditingkat desa (Syakira, 2009). Posyandu
merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat
dalam upaya pelayanan kesehatan dari-oleh-untuk masyarakat yang
dilaksanakan oleh kader. Kader yang ditugaskan adalah warga
setempat yang telah dilatih puskesmas (Dikson, 2017).
Posyandu memegang peran yang strategis untuk mewujudkan
keluarga yang sejahtera. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi
masyrakat untuk menunjang program kegiatan di posyandu. Peran
serta masyarakat saat ini dilakukan melalui sistem pengkaderan
dengan pelatihan dan bimbingan guna membekali para kader agar
dapat melaksanakan pelayanan yang optimal. Program posyandu
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, maka diharapkan
masyarakat sendiri yang aktif membentuk, menyelenggarakan,
memanfaatkan dan mengembangkan posyandu sebaik-baiknya.
Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari-oleh-untuk
masyarakat yang dilaksanakan oleh kader. Kader yang ditugaskan
adalah warga setempat yang telah dilatih puskesmas. Keberhasilan
posyandu salah satunya dipengaruhi oleh kinerja kader, dengan
motivasi yang tinggi dan selalu aktif dalam kegiatan posyandu akan
meningkatkan kinerja kader posyandu. Namun permasalahan yang
terjadi adalah masih banyak kaderyang kurang termotivasi dan kurang
aktif dalam kegiatan posyandu
Menurut Niken (2009), penggerakan dan pemberdayaan
masyarakat juga merupakan proses pemberian informasi secara terus
menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran,
serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari
tidak tahu menjadi tahu atau sadar (knowledge) dari tau menjadi mau
(attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang
diperkenalkan (practice). Kader merupakan tenaga masyarakat yang
dianggap paling dekat dengan masyarakat. Dalam konteks pelayanan
yang optimal, masyarakat yang menjadi kader harus memiliki
sejumlah kemampuan yang bersumber pengetahuannya tentang
tugas dan fungsi posyandu itu sendiri. Sebab hal inilah yang kemudian
akan petunjuk bagiu kader dalam melakukan pelayanan kepada
masyarakat.
Menurut Hidayat (2008) dalam Wicaksono (2014) kinerja
Posyandu dalam peningkatan kesehatan dan status gizi masyarakat
sangat tergantung dari partisipasi, motivasi, dan kemampuan kader
Posyandu dalam melaksanakan berbagai program kesehatan di
Posyandu. Soemanto (2001) dalam Wicaksono (2014) juga
menyatakanbahwa kader dalam pelaksanaan Posyandu merupakan
titik sentral kegiatan Posyandu, keikutsertaan dan keaktifannya
diharapkan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat. Banyak
faktor yang berperan dalam menentukan partisipasi dan keaktifan
kader, baik secara internal dalam diri kader maupun eksternal atau
dari lingkungan kader.
Tugas dari kader kesehatan masyarakat adalah sebagai pemberi
informasi dan pelaku penyuluhan kepada masyarakat tentang
informasi masalah kesehatan. Kader kesehatan harus mempunyai
bekal pengetahuan dan ketrampilan untuk menyampaikan informasi
dalam penyuluhan (Sulistyorini, 2010). Disisi lain, kader dituntun untuk
dapat berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Menurut Adisasmito (2008) prosentase kader aktif secara
nasional adalah 69,2%, sehingga angka drop out kader sekitar 30,8%.
Bila kader tidak aktif, maka pelaksanaan posyandu juga akan
menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi dan balita (bawah
lima tahun) tidak dapat dideteksi secara dini dengan jelas. Hal ini
secara langsung akan mempengaruhi tingkat keberhasilan program
posyandu khususnya dalam pemantauan tumbuh kembang balita.
Oleh karena itu, kader kesehatan mampu memahami tugas dan
tanggunggjawabnya untuk mewujudkan tujuan dari posyandu. Untuk
mewujudkan tujuan posy andu tersebut maka perlu dibarengi dengan
mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader posyandu.
Banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan kader diantaranya
pengetahuan kader tentang posyandu, pengetahuan kader tentang
posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan perilaku kader
untuk mengaktifkan kegiatan posyandu, sehingga akan
mempengaruhi terlaksananya program kerja posyandu. Menurut
Scrimshaw (1992) dalam Hidayat (2008) pengetahuan dan
kemampuan (skiil) kader berkontribusi terhadap perbaikan
performance Posyandu.
Data Pada tahun 2018 tercatat jumlah Posyandu yang berada
diwilayah kerja Puskesmas Lombakasih mencapai 12 Posyandu
dengan jumlah kader sebanyak 50 orang. Dengan demikian,
berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul ” Hubungan Pengetahuan Kader Tentang Tugas Dan
Fungsi Posyandu Dengan Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja
Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka rumuasan
masalah penelitian ini adalah “apakah ada hubungan pengetahuan
kader tentang tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di
Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun
2018 ?”
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kader tentang tugas
dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di wilayah kerja
Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun 2018.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengindentifikasi pengetahuan kader tentang tugas dan
fungsi posyandu di wilayah kerja Puskesmas Lombakasih
Kabupaten Bombana tahun 2018.
b. Untuk mengidentifikasi keaktifan kader di wilayah kerja
Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun 2018.
c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan kader tentang
tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di wilayah
kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun
2018.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber pengetahuan
yang dapat menambah wawasan dan memperkaya khazanah
keilmuan bagi tenaga kesehatan khususnya mengenai kader
kesehatan pada posyandu
2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat untuk memahami
tugas kader kesehatan sehingga dapat memperlancar urusan-
urusan di posyandu
b. Bagi Instansi
Sebagai bahan kajian bagi puskesmas dalam rangka
merumuskan kebijakan untuk meningkatkan keaktifan kader
kesehatan di posyandu
c. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan, wawasan dan pengalaman
bagi peneliti mengenai hubungan antara pengetahuan kader
tentang tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader
kesehatan.
E. Keaslian Penelitian
1. Ratnawati (2011) hubungan pengetahuan kader tentang posyandu
dengan keaktifan kader di wilayah kerja puskesmas Gayamsari
Kota Semarang 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan Kader terhadap tugas dan
fungsi di Posyandu dengan keaktifan Kader di wilayah kerja
Puskesmas Gayamsari Kota Semarang. Jenis penelitian ini bersifat
explanatory research dengan menggunakan metode survei dan
pendekatan cross sectional. hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar kader mempunyai pengetahuan baik dan tingkat
keaktifan kurang baik. Hasil uji korelasi Rank Spearman
menunjukkan bahwa ada hubungan antara keaktifan Kader dalam
pengetahuan Kader dengan korelasi Rho 0,228 yang berarti
kekuatan hubungan lemah, dimana Kader yang aktif lebih banyak
berasal dari yang berpengetahuan baik dibandingkan yang
berpengetahuan kurang. Perbedaan dengan penelitian ini terletak
pada lokasi penelitian dan kekhususan variabel bebas, dimana
pada penelitian ini dikhususkan pada pengetahuan kader tentang
tugas dan fungsi posyandu.
2. Handika (2016) hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktifan
kader dalam menjalankan posyandu balita di desa pacalan wilayah
kerja puskesmas plaosan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
keaktifan kader dalam menjalakankan posyandu Balita di Desa
Pacalan Wilayah Kerja Puskesmas Plaosan. Desain penelitian ini
dengan pendekatan silang cross-sectional. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan keaktifan kader dalam menjalankan posyandu Balita di
Desa Pacalan Wilayah Kerja Puskesmas Plaosan. Perbedaan
dengan penelitian ini terletak pada lokasi penelitian dan
kekhususan variabel bebas, dimana pada penelitian ini
dikhususkan pada pengetahuan kader tentang tugas dan fungsi
posyandu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kader kesehatan
a. Pengertian Kader Kesehatan
Kader kesehatan yaitu tenaga yang berasal dari
masyarakat, yang dipilih oleh masyarakat sendiri dan bekerja
secara sukarela untuk menjadi penyelenggara di Desa siaga
(Fallen & Budi, 2010). Kader merupakan tenaga masyarakat
yang dianggap paling dekat dengan masyarakat. Department
kesehatan membuat kebijakan mengenai pelatihan untuk kader
yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan,
menurunkan angka kematian ibu dan anak kematian bayi. Pada
kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar
belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan
karena untuk membaca, menulis, dan menghitung secara
sederhana (Hasanah, 2014).
Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab
terhadap masyarakat setempat serta pimpinan-pimpinan yang
ditunjuk oleh pusat-pusat kesehatan. Diharapkan mereka dapat
melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing
dalam jalinan kerja dari sabuah tim kesehatan. Para kader
kesehatan masyarakat itu mungkin saja bekerja secara full time
atau part time dalam bidang pelayanan kesehatan, dan mereka
tidak dibayar dengan uang atau bentuk lainnya. oleh
masyarakat setempat atau oleh puskesmas (Sulistyorini, 2010).
b. Tugas Kegiatan kader
Tugas kegiatan kader akan di tentukan, mengingat bahwa
pada umumnya kader bukanlah tenaga professional
melainkanhanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Hal
ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik
menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Nugroho (2008)
menyebutkan adapun kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh
dokter dan semua pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan-
kegiatan baik yang menyangkut didalam maupun di luar
posyandu antara lain:
1) Kegiatan yang dilakukan kader Posyandu adalah a)
melaksanakan pendaftaran; b) melaksanakan penimbangan
bayi dan balita; c) melaksanakan pencatatan hasil
penimbangan; d) memberikan penyuluhan; e) memberi dan
membantu pelayanan; f) merujuk.
2) Kegiatan yang dapat dilakukan diluar Posyandu KB-
kesehatan adalah a) bersifat yang menunjang pelayanan
KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare; b)
mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan
Posyandu; c) kegiatan yang menunjang upaya kesehatan
lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada:
pemberantasan penyakit menular; penyehatan rumah;
pembersihan sarang nyamuk; pembuangan sampah;
penyediaan sarana air bersih; menyediakan sarana jamban
keluarga; pembuatan sarana pembuangan air limbah;
pemberian pertolongan pertama pada penyakit; P3K; dana
sehat; kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan
dengan kesehatan.
c. Keaktifan kader
Keaktifan kader berasal dari kata aktif yang memiliki arti
giat, gigih, dinamis, dan bertenaga atau sebagai lawan statis atau
lamban dan mempunyai kecenderungan menyebar atau ber
berkurang (Suharso dan Retnoningsih, 2005). Keaktifan merupakan
suatu perilaku yang bisa dilihat dari keteraturan dan keterlibatan
seorang untuk aktif daam kegiatan. Keaktifan kader posyandu
merupakansuatu perilaku atau tindakan yang nyata yang bisa
dilihat dari keteraturan dan keterlibatan seorang kader dalam
berbagai kegiatan posyandu baik kegiatan dalam posyandu
maupun kegiatan diluar posyandu. Menurut Suryani (2003) perilaku
merupakan aksi dari individu terhadap reaksi dari hubungan
dengan lingkungannya. Berkaitan dengan hal tersebut maka salah
satu persoalannya ialah bagaimana cara membentuk perilaku itu
sesuai dengan yang diharapkan.
Kader kesehatan adalah perwujudan peran aktif masyarakat dalam
pelayanan terpadu (Depkes RI, 2000). Keaktifan merupakan suatu
kegiatan atau kesibukan. Keaktifan kader kesehatan dapat
diasumsikan bahwa kader kesehatan yang aktif melaksanakan
tugasnya dengan baik sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya, maka kader kesehatan tersebut termasuk dalam kategori
yang aktif Namun, apabila kader kesehatan tidak mampu
melaksanakan tugasnya maka mereka tergolong yang tidak aktif
(Rochmawati, 2010).
2. Tinjauan Tentang Posyandu
a. Pengertian
Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum
Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai
strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak
dini. Sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan keluarga berencana, pusat pelayanan
keluarga berencana, serta pos kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan
teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
NKKBS (Kemenkes, 2011).
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu
oleh petugas kesehatan setempat, dimana dalam satu unit
posyandu, idealnya melayani sekitar 100 balita (120 kepala
keluarga) yang disesuaikan dengan kemampuan petugas dan
keadaan setempat yang dibuka sebulan sekali, dilaksanakan
oleh kader posyandu terlatih di bidang Keluarga Berencana
(KB), yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian
bayi, anak balita dan angka kelahiran (Depkes RI, 2000)
Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di
desa untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau
memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak
balita. Keaktifan keluarga dalam setiap posyandu tentu akan
berpengaruh pada status gizi anak balitanya karena salah satu
tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi
masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil (Adisasmito,
2007)
Menurut Ratnawati (2011) Hubungan pengetahuan kader
tentang posyandu dengan keaktifan kader di wilayah kerja
puskesmas Gayamsari Kota Semarang 2011. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan Kader
terhadap tugas dan fungsi di Posyandu dengan keaktifan Kader
di wilayah kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang. Jenis
penelitian ini bersifat explanatory research dengan
menggunakan metode survei dan pendekatan cross sectional.
hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader
mempunyai pengetahuan baik dan tingkat keaktifan kurang
baik. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa
ada hubungan antara keaktifan Kader dalam pengetahuan
Kader dengan korelasi Rho 0,228 yang berarti kekuatan
hubungan lemah, dimana Kader yang aktif lebih banyak berasal
dari yang berpengetahuan baik dibandingkan yang
berpengetahuan kurang. Perbedaan dengan penelitian ini
terletak pada lokasi penelitian dan kekhususan variabel bebas,
dimana pada penelitian ini dikhususkan pada pengetahuan
kader tentang tugas dan fungsi posyandu.
b. Tujuan Penyelenggaraan Posyandu
Secara umum tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah
sebagai berikut (Depkes RI, 2006):
1) Mempercepat penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), anak
balita dan angka kelahiran.
2) Mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu), Ibu
hamil dan nifas.
3) Mempercepat diterimanya Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (NKKBS).
4) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan
lain yang mengunjang sesuai kebutuhan.
5) Meningkatkan daya jangkau pelayanan kesehatan. Sasaran
dalam pelayanan kesehatan di Posyandu adalah bayi (usia
kurang dari 1 tahun) anak balita (usia 1-5 tahun), ibu hamil,
ibu menyusui dan wanita PUS (pasangan usia subur).
c. Tujuan Pokok Posyandu
Menurut Mubarak (2012) tujuan pokok dari pelayananterpadu
adalah untuk hal-hal berikut:
1) Mempercepat penurunan angka kematian ibu (ibu hamil,
melahirkan,dan ibu nifas) dan anak, meningkatkan
pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
2) Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) atau membudayakan NKKBS
3) Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat
untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta
kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat sejahtera.
4) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografis.
5) Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga
sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan
ekonomi keluarga sejahtera.
d. Manfaat Posyandu
1) Bagi Masyarakat
Adapun manfaat posyandu bagi masyarakat adalah
memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu,pertumbuhan
anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang
atau gizi buruk. Bayi dan ank balita mendapatkan kapsul
vitamin A, bayi memperoleh imunisasi lengkap, ibu hamil
juga akan terpantau berat badanya dan memperoleh tablet
tambah darah serta imunisasi TT, ibu nifas memperoleh
kapsul vitamin A dan tablet tambah darah serta memperoleh
penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan
ibu dan anak
2) Bagi kader
Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu
dan lebih lengkap. Ikut berperan secara nyata dalam tubuh
kembang anak balita dan kesehatan ibu. Citra diri
meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang
terpercaya dalam bidang kesehatan menjadi panutan
karena telah mejadi demi pertumbuhan anak dan kesehatan
ibu (Sulistyorini, 2010).
e. Pelayanan Kesehatan yang Dijalankan Posyandu
Menurut Mubarak (2009) berikut ini pelayanan keshatan
yang terdapat dalam posyandu:
1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a) Penimbangan bulanan
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak,
perhatian harus diberikan secara khusus terhadap anak
yang selama 3 kali penimbangan pertumbuhan tidak
meningkat sesuai umurnya (kenaikan berat badan
kurang dari 200 gram/bulan) dan anak yang kurva berat
badanya berada dibawah garis merah KMS (Tirayoh,
2015).
b) Pemberian makanan tambahan bagi yang berat
badannya kurang
c) Imunisasi bayi 3-14 bulan
Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi
tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x,
polio 3x,dan campak 1x pada bayi.
d) Pemberian oralit untuk menanggulanggi diare
e) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
f) Deteksi dini tumbuh kembang dan identifikasi penyakit
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah
perubahan dalam ukuran fisik sesorang. Sedangkan
perkembangan (development) berkaitan dengan
pemantangan dan penambahan kemampuan (skill)
fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi
secara sinkron pada setiap individu.
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan
pasangan usia subur
a) Pemeriksaan kesehatan umum
b) Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin
dan pil penambah darah
d) Imunisasi TT untuk ibu hamil
e) Penyuluhan kesehatan dan KB
3) Pemberian alat kontrasepsi KB
4) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
5) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
6) Pertolongan pertama untuk kecelakaan
f. Jenis Kegiatan Posyandu
a) Meja 1 Pendaftaran
Semua pengunjung posyandu (Balita, ibu hamil, ibu
menyusui, wanita usia subur (WUS) harus didaftarkan
dahulu sebelum pelayanan, dimana di meja 1 terdapat kartu
meunuju sehat (KMS) balita, kartu menuju sehat (KMS) ibu
hamil, register balita, ibu hamil, ibu hamil dan wanita usia
subur (WUS).
b) Meja II adalah penimbangan
Dimeja II dilakukan kegiatan penimbangan
c) Meja III adalah pengisian KMS
Buka KMS balita yang bersangkutan kemudian di pindahkan
hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS nya.
d) Meja IV adalah penyuluhan
(1) Diketahui berat badan anak yang naik atau tida naik, ibu
hamil dengan risiko tinggi , dan PUS yang belum mengikuti
KB
(2) Penyuluhan kesehatan, menjelaskan data KMS atau
keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang
digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu bayi/balita dan
memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu
pada data KMS anaknya atau hasil pengamatan mengenai
masalah yang dialami.
(3) Pelayanan PMT oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulang
kondom.
Memberikan rujukan puskesmas, apabila diberikan untuk
balita, ibu hamil dan menyusui berikut ini: rujukan balita
apabila berat badan dibawah garis merah (BGM) pada KMS,
dua kali pemeriksaan berturut-turutmberat badan tidak naik,
terlihat sakit (lesu, kurus,busung lapar, diare, rabun mata).
Rujukan ibu hamil atau menyususi apabila keadannya kurus,
pucat, bengkak, atau gondokkan, rujukan orang sakit.
Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader
posyandu misalnya pemberian pil tambah darah, vitamin A,
oralit dan sebagainya.
e) Meja V adalah pelayanan
Meja V merupakan pelayanan sektor yang bisanya dilakukan
oleh petugas kesehatan. Pelayanan yang diberikan adalah
Setelah mendengar/membaca penjelasan tentang maksud dan tujuan
penelitian ini, maka saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden
dalam penelitian yang dilakukan peneliti dengan Judul “Hubungan
Pengetahuan Kader Tentang Tugas Dan Fungsi Posyandu Dengan
Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten
Bombana Tahun 2018”.
Saya mengerti bahwa ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang
harus saya jawab, dan sebagai responden saya akan menjawab
pertanyaan kuesioner dengan jujur.
Saya bersedia menjadi responden bukan karena adanya paksaan dari
pihak lain, namun karena keinginan sendiri dan tanpa biaya yang akan
ditanggungkan kepada saya sesuai dengan penjelasan yang sudah
dijelaskan oleh peneliti.
Hasil yang diperoleh dari saya sebagai responden dapat
dipublikasikan sebagai hasil dari penelitian dan akan diseminarkan pada
ujian hasil dengan tidak akan mencantumkan nama, kecuali nomor
informan.
Kendari, ...............................2018
LEMBAR KUESIONER
Responden
…………………………………
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018
Karakteristik Responden
1. Nama (Inisial) : ……………………………………
2. Umur :
3. Pendidikan terakhir : ……………………………………………………
I. Pengetahuan Kader tentang Peran dan tugas kader di posyandu
Petunjuk pengisian kuesioner pengetahuan:
Pilihan jawaban adalah: B = Benar, S = Salah
Pililah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan
pendapat Anda seperti yang telah digambarkan oleh pertanyaan yang
tersedia
Berilah tanda centang pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang Anda pilih
No Pertanyaan Benar Salah
A. Tugas Kader
1 Mengundang dan menggerakkan masyarakat, dengan memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu bukan merupakan tugas kader posyandu
2 Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader adalah tugas kader setelah hari buka posyandu
3 Menghubungi Pokja Posyandu adalah tugas kader pada kegiatan bulan posyandu
4 Meja 1 pada hari buka posyandu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS
5 Kader Posyandu dapat melakukan kunjungan rumah kepada Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul
vitamin
B. Fungsi Posyandu
6 Posyandu adalah tempat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
7 Tujuan datang ke posyandu adalah untuk mengetahui tumbuh kembang anak dan mendapatkan pelayanan kesehatan dasar
8 Posyandu tidak bisa memberikan pelayanan kepada ibu hamil
9 Posyandu hanya bisa memberikan pelayanan kepada bayi
10 Posyandu dapat melaksanakan pemberian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus
II. Keaktifan Kader Di Posyandu
Pilihan jawaban adalah:
S = Sering
J = Jarang
TP = Tidak Pernah
Pililah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan
pendapat Anda seperti yang telah digambarkan oleh pertanyaan yang
tersedia
Berilah tanda centang pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang Anda pilih.
No Pernyataan S J TP
1 Saya datang tepat waktu dalam pelaksanaan kegiatan posyandu
2 Saya menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS
3 Saya datang kerumah warga membicarakan Posyandu
4 Saya membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan dan berbagai usaha kesehatan masyarakat
5 Saya memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader.
6 Saya menjelaskan kepada Ibu bagaimana asupan nutrisi pada balita
7 Saya menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan Posyandu
8 Saya mendaftar bayi atau ballita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS
9 Saya menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan
10 Saya memberikan pelayanan gizi berupa pemberian makanan bergizi pada ibu hamil dan balita