Top Banner
HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus Di SMKN 22 Jakarta) Disusun Oleh : Miswan NIM: 21160110000012 PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H
290

HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Jan 29, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

HUBUNGAN PEMBELAJARAN

E_LEARNING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Studi Kasus Di SMKN 22 Jakarta)

Disusun Oleh :

Miswan

NIM: 21160110000012

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 3: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 4: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 5: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 6: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

i

ABSTRAK

Miswan

NIM: 21160110000012

Hubungan Pembelajaran E_Learning dan Motivasi Terhadap Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di Smkn 22 Jakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana hubungan antara

Pembelajaran berbasis e_learning dan motivasi terhadap hasil belajar siswa

di SMK Negeri 22 Jakarta. Oleh karena itu diadakan penelitian bagi peserta

didik sebanyak 198 siswa dari kelas X dengan menggunakan metode survey

serta teknik korelasi dan regresi data, dalam pengolahan data tersebut,

penulis menggunakan SPSS 25. Adapun metode yang dipakai dalam

penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan teknik analisis

korelasi, yaitu mencari hubungan dan pengaruh antara tiga variabel. Metode

ini memberikan gambaran tentang variabel-variabel yang ditemukan,

sekaligus menyelidiki hubungan dan pengaruh antar variabel, karena itu

metode ini akan mengungkapkan data faktual berdasarkan informasi yang

ditemukan.

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara hubungan pembelajaran e_learning, motivasi belajar dan

hasil belajar PAI siswa di SMKN 22 Jakarta dengan taraf signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti siswa bahwa pembelajaran e_learning

berbasis edmodo dan motivasi dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa di

SMKN 22.

Kata kunci : Pendidikan Agama Islam, E_learning edmodo, motivasi belajar,

hasil belajar siswa.

Page 7: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

ii

امللخص

ميسوان

21101111111112: رقم الطالب

دراسة ميدانية يف )أثر التعليم اإللكرتوين والدافعية على نتيجة مادة تعاليم الدين اإلسالمي (. جاكرتا 22املدرسة الثانوية احلكومية التخصصية

و يهدف هذا البحث إىل الكشف عن العالقة بني التعليم على الطريقة اإللكرتونية إيدموند(odomde ) ودافعية الطالب، وأثرمها على نتيجة االمتحان يف املدرسة الثانوية احلكومية

طالب من السنة العاشرة 191جرى االختبار للطالب، عددهم . جاكرتا 22التخصصية rea)ودمج املعلومات ( nottalerron)باستخدام االستبيانات وبطريقة ارتباطية

taataooron os dere .) معاملة البيانات، يستخدم الباحث برنامج سبيس يف(S)SS( وأما املنهج الذي استخدمه البحث فهو بتوزيع االستبيانات وبتحليل . 22

. بالبحث عن العالقة واألثر بني األمور الثالثة(. nottalerron enelroro)ارتباطي . ويستخدم البحث البيانات احلقيقية اليت مت مجعها يف املدرسة

ائج البحث، أنه يوجد أثر إجيايب واضح بني التعليم اإللكرتوين والدافعية ونتيجة مادة من نت، دل ذلك على أن للطالب تصديق 1،12> 1،111التعاليم اإلسالمية يف املدرسة بقدر

بأن التعليم اإللكرتوين على أساس إدموندو والدافعية، يستطيعان أن حيسنا نتيجة الطالب يف . جاكرتا 22اإلسالمية يف املدرسة الثانوية احلكومية التخصصية مادة التعاليم

مادة التعاليم اإلسالمية، إيدموندو للتعليم اإللكرتوين، دافعية الطالب : الكلمات املفتاحية . للتعلم، نتيجة الطالب

Page 8: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

iii

ABSTRACT

Miswan

NIM: 21160110000012

The Relations research of based on E-Learning and Active Learning

Student’s Learning Achievement , in SMKN 22 Jakarta.

This research was aimed to analyze the relationship between E-Learning

and students learning achievement at vocational high school 22 Jakarta .

therefore in this research focused on students with 198 students of the 10th

grade.

The method that used is survey method and correlational research design, in

terms of processing data, the researcher using SPSS 25.

The others method used in this research is a survey method using

correlational and regression analysis techniques is looking for relationship

and influence between the two independent variables with the dependent

variable. This method provides an overview of the variables were found, as

well as investigating the relationship and influence between variables,

therefore this method will reveal the factual data based on information

found.

The result showed that there is a positive and significant effect between E

learning, motivation learning and students learning achievement at

vacational high school 22 Jakarta, with the value of sig 0,000 with the

significant level of 0,05. It means Edmodo basis learning can improve

students learning achievement at vocational high school 22 Jakarta.

Keyword : Education on E-Learning, motivation Learning Student’s,

Learning Achievement.

Page 9: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puja dan syukur senantiasi

penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat, taufiq

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam di

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada manusia

agung yang menjadi tolak ukur perkembangan dan peradaban ilmu

pendidikan Islam yaitu baginda Nabi Muhammad SAW, Dan kepada

keluarganya, para sahabatnya, tabi’at tabi’in, ulama salafussholih, para

syuhada, para sholihin dan seluruh kaum muslimin serta muslimat sampai

kepada umatnya saat ini. Dan kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’at

tabi’in, ulama salafussholih, para syuhada, para sholihin dan seluruh kaum

muslimin serta muslimat sampai kepada umatnya saat ini. mudah-mudahan

kita sebagai ummatnya yang senantiasa berusaha mengikuti langkahnya,

ajarannya dan sunnahnya.

Penyelesaian tesis ini merupakan prasyarat untuk menyelesaikan

studi pada Program Magister Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Setelah melalui beberapa tahapan dan ikhtiar maksimal,

Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan Tesis yang berjudul

“Hubungan Pembelajaran E_learning dan Motivasi terhadap Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam (Studi kasus di SMKN 22 Jakarta).

Penulis menyadari bahwa tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang

dihadapi. Namun berkat dukungan dan doa dari berbagai pihak, hambatan

dan kesulitan tersebut dapat terlewati.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa selesainya

penyusunan Tesis ini tidaklah atas usaha sendiri, namun berkat bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis ingin menghaturkan

ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan izin dan motivasi untuk melanjutkan studi di

Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 10: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

v

Bahkan beliau juga berkesempatan memberikan kuliah di sela-sela

kesibukannya. Penulis sangat bangga bisa menimba ilmu langsung dari

beliau.

2. Dekan FITK Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya,

MA yang telah memberikan ilmu dan pandangan kepada penulis hingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

3. Dr. H. Sapiudin Shidiq, M.Ag., Ketua Program Studi Magister Agama

Islam yang terus memberikan arahan dan motivasi agar para mahasiswa

MPAI termasuk Penulis di dalamnya menyelesaikan Tesis dengan baik.

4. Dr. Yayah Nurmaliah, MA Sejur Prodi PGRA yang menjadi

pembimbing I dalam tesis ini, yang telah memberikan dengan penuh

keikhlasan dan kesabaran serta arahan keilmuan sehingga tesis ini

menjadi bermutu, berbobot dan akhirnya bisa selesai.

5. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd. Dosen Prodi PGMI yang menjadi

pembimbing II dalam tesis ini telah menjadi sistematis dan teruji secara

statistik.

6. Kepala SMK Negeri 22, Drs. H. Uju Juhiwa, M.Pd beserta guru-guru

dan staffnya yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya dalam

penelitian, sehingga peneliti bisa mengambil data secara valid.

7. Ayahanda Sunan dan Nimah,walaupun sudah almarhum / almarhumah

semoga Allah mengampuni segala dosa-sosanya dan ditempatkan dalam

surga Allah SWT. Dan kakak-kakakku tersayang Suryanah, Sumarni,

8. Dan terkhusus kepada sang Bidadari Surgaku, Nuraini , S.Pd atas do’a,

motivasi, serta dukungan lahir batin kepada penulis. Putri kecilku Ayra

Afiqah Hananiah atas keceriaan dan kebahagiaan yang menjadi

penyemangat penulis.

9. Teman-teman Kelas Magister PAI angkatan 2016 yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan, informasi serta

kebersamaannya. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan

semuanya, dengan pahala dan keridhoan-Nya, akhir kata mohon maaf,

Assalamualaikum Wr. WB

Jakarta, Januari 2019

Penulis,

Miswan

Page 11: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PESETUJUAN PENGUJI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 9

C. Batasan Masalah ....................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 10

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 11

BAB II PEMBELAJARAN PAI BERBASIS E_LEARNING .................... 12

A. Regulasi Pendidikan Agama Islam .......................................... 12

B. Konsep Pembelajaran................................................................ 15

C. Pendidikan Agama Islam .......................................................... 18

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................... 18

2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam ............. 23

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam .......................................... 27

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................................ 28

D. Pembelajaran E_Learning ......................................................... 34

1. Pengertian E_Learning ......................................................... 34

2. Persyaratan E_learning ........................................................ 39

3. Karakteristik E_Learning ..................................................... 40

4. Fungsi E_Learning ............................................................... 40

5. Komponen E_Learning ........................................................ 42

6. Model Pembelajaran E_Learning ......................................... 43

7. Metode Penyampaian E_Learning ....................................... 44

8. Konsep E_learning Edmodo ................................................. 44

9. Fitur-fitur edmodo ................................................................ 46

10. Manfaat E_learning dari aplikasi edmodo .......................... 54

E. Motivasi Belajar ........................................................................ 57

1. Pengertian Motivasi .......................................................... 57

2. Peranan Motivasi Dalam Belajar ........................................ 61

3. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ............................. 64

Page 12: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

vii

F. Hasil Belajar Pendidiakan Agama Islam ................................. 63

a. Hasil Belajar Kognitif .......................................................... 72

b. Hasil Belajar Afektif ............................................................ 76

c. Hasil Belajar Psikomotik ...................................................... 81

G. Penelitian yang Relevan ............................................................ 86

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 93

A. Pendekatan Penelitian ................................................................. 93

B. Waktu dan Tempat ...................................................................... 94

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 94

D. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 95

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 95

F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 103

G. Hipotesis Penelitian..................................................................... 104

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 104

I. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................... 106

J. Teknik Analisis Data ................................................................... 109

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 113

1. Uji Validitas Data ................................................................... 113

2. Uji Reliabilitas Data ............................................................... 118

B. Uji Prasyarat Analisis Data .......................................................... 122

1. Analisi Deskriptif Data ........................................................... 122

2. Uji Normalitas ........................................................................ 132

3. Uji Linearitas .......................................................................... 130

4. Uji Hipotesis ........................................................................... 136

C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 139

1. Hubungan Pembelajaran e_Learning (X1) dengan

Hasil Belajar (Y) ................................................................... 139 2. Hubungan Motivasi Siswa (X2) terhadap Hasil Belajar Siswa

(Y)........................................................................................... 140

3. Hubungan Pembelajaran e-Learning (X1) Motivasi belajar

( X2) dengan Hasil Belajar Siswa (X3)................... ............... 140

D. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 141

E. Diskusi Hasil ................................................................................ 142

Page 13: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 146

A. Kesimpulan ........................................................................... 146

B. Implikasi ................................................................................ 146

C. Saran ..................................................................................... 148

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 150

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... 161

Page 14: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Indikator Kognitif dan Deskripsinya

Tabel 2.2 : Tabel KD dan Indikator Soal PAI

Tabel 2.3 : Indikator Ranah Afektif dan Deskripsinya

Tabel 2.4 : Indikator Ranah Psikomotorik dan Deskripsinya

Tabel 2.5 : Aspek-Aspek Ranah Pembelajaran dan KKO

Tabel 3.1 : Indikator Pembelajaran E_learning

Tabel 3.2 : Indikator Motivasi Belajar

Tabel 3.3 : Indikator dan Kisi-Kisi Hasil Belajar PAI

Tabel 3.4 : Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 3.5 : Koefisien Reliabilitas

Tabel 3.6 : Pedoman Koefisien Korelasi

Tabel 4.2 : Hasil Validitas Pembelajaran E_learning

Tabel 4.3 : Hasil Validitas Motivasi Belajar

Tabel 4.4 : Hasil Validitas Hasil Belajar PAI

Tabel 4.5 : Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 4.6 : Analisis Pembelajaran E_Learning ( )

Tabel 4.7 : Analisis Motivasi Belajar ( )

Tabel 4.8 : Hasil Belajar PAI Siswa (Y)

Tabel 4.9 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.10 : Intepretasi Hasil Uji Linearitas

Tabel 4.12 : Hubungan antara Pembelajaran e_learning , X2

(motivasi belajar ) dan Y ( Hasil Belajar PAI)

Tabel 4.13: Hubungan XI (pembelajaran E_Learning), X2 (motivasi belajar)

dan Y (Hasil Belajar PAI)

Page 15: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Bagan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Gambar 2.2: Assignment

Gambar 2.3: File Links

Gambar 2.4: Quiz

Gambar 2.5: Polling

Gambar 2.6: Grade Book

Gambar 2.7: Library

Gambar 2.8: Groups

Gambar 2.9: Join Group

Gambar 2.10: Group Class

Gambar 2.11: Profile

Gambar 2.12: Settings

Gambar 2.13: Notification

Gambar 4.1: Diagram Hasil Pembelajaran E_Learning

Gambar 4.2: Diagram Hasil Deskriptif Motivasi Belajar

Gambar 4.3: Diagram Hasil Belajar PAI Siswa

Page 16: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Bukti Penelitian

Lampiran 2 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Wakaf

Lampiran 3 : Soal Wakaf

Lampiran 4 : Jawaban Tes Materi Wakaf

Lampiran 5 : Panduan Skoring Soal Hasil Belajar PAI

Lampiran 6 : Angket Pembelajaran e_learning

Lampiran 7 : Angket Motivasi Belajar

Lampiran 8 : Angket Tentang e_learning berbasis Edmodo

Lampiran 9 : Hasil Uji Validitas variabel X_1 (pembelajaran e_learning)

Lampiran 10 : Hasil Uji Validitas variabel X_2 yakni motivasi belajar

Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas variabel Y yakni hasil belajar siswa

Lampiran 12 : Hasil Pembelajaran e_learning, motivasi dan hasil belajar

Lampiran 13 : Uji Normalitas

Lampiran 14 : Uji Linearitas

Lampiran 15 : Uji Hipotesis

Lampiran 16 : Hasil data Realibitas e_learning, motivasi dan hasil belajar

dengan SPSS Versi 25

Lampiran 17 : Dokumentasi Proses Pembelajaran e_learning

Lampiran 18 : Sejarah Tempat Penelitian

Page 17: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejalan dengan kebijakan pemerintah, melalui Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1

mengamanahkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Di samping itu, menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20,

menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru

berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi

akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.” (Jejen Musfah,

2014: 172).

Berdasarkan kebijakan pemerintah tersebut menurut penulis

bahwa seorang guru dituntut untuk selalu mengembangkan kualifikasi

akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi atau yang kita kenal

dengan istilah era digital, dimana guru bukan semata penyebar

informasi, akan tetapi guru yang berorientasi kebutuhan siswa,

sebagai transformator, fasilitator, pembelajar, mampu dalam

pengelola proses belajar, serta sebagai peneliti pengembang dan

penyebar ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, seorang pendidik harus terus belajar untuk

mengembangkan berbagai macam model pembelajaran yang aktif

dan kreatif, apalagi Kurikulum pendidikan yang di Indonesia saat ini

adalah Kurikulum 2013. Kurikulum ini dikenal dengan student center

dan menuntut guru lebih kreatif dalam pembelajaran dengan model-

model pembelajaran yang disarankan oleh kurikulum 2013.

Aunurrahman menyatakan bahwa “model pembelajaran dapat

diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi

para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran, (Aunurrahman, 2014:146).”

1

Page 18: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

2

Disamping itu menurut Trianto, menyebutkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-

tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,

lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas, (Trianto, 2010: 51).

Dari definisi para ahli menurut penulis dapat disimpulkan

sebagai seorang guru PAI harus mampu mengembangkan model

pembelajaran dengan melakukan prosedur atau pola sistematis yang

digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang didalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan, media dan

alat penilaian pembelajaran.

Namun pada kenyataan dunia pendidikan kita sekarang ini

masih memprihatinkan karena kemajuan zaman seperti sekarangn ini

tidak berbanding lurus dengan kemajuan / peningkatan kemampuan

guru. Kita pun masih menyaksikan realitas yang kontras antara guru

dan murid. Murid sudah sedemikian maju dalam iklim digital,

sementara guru masih berkutat pada tradisi tekstual. Guru sekarang

masih banyak memakai produk 80-an, sementara muridnya sudah

memakai produk kontemporer. Akibatnya, para murid berbeda secara

radikal dengan para guru, karena banyak terjadi ketidaknyambungan

di sana-sini.

Seiring dengan hal tersebut, bahwa perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi sangat cepat dalam satu dasa warsa terakhir

ini. Perkembangan ini dipastikan menyentuh, bahkan melahirkan

orientasi baru pada semua bidang kehidupan manusia, baik sosial,

budaya, ekonomi, politik hukum, maupun pendidikan. Telah terjadi

pergeseran dari era pengetahuan, ke era informasi dan komunikasi.

Transisi dari komunitas berbasis pengetahuan ke komunitas berbasis

informasi dan komunikasi membawa perubahan yang dramatis,

terutama dalam hal, bagaimana informasi dikonstruksi menjadi

pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dengan cepat dan secara

luas kepada semua warga negara, sehingga tidak ada warga negara

yang terisolasi dalam informasi.

Menjadi guru di abad 21 berbeda dengan guru di abad 20-an.

Di era digital seperti sekarang ini, eksistensi guru tidak lagi dilihat

dari kharismanya semata. (Karim dan Saleh Sugiyanto: 2006). Lebih

dari itu, bagaimana seorang guru mampu berkomunikasi dan

beradaptasi mengikuti arah tangan zaman.

Page 19: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

3

Guru di era digital dituntut mampu berinovasi dan berkreasi,

karena sistem pembelajaran tahun 80-an sudah tidak diterima oleh

anak didik zaman sekarang.

Tapscott mengatakan bahwa akibat perkembangan teknologi

internet dan kemajuan teknologi digital yang telah terakselerasi,

informasi, dan pengetahuan menjadi bersifat sementara dan singkat.

Pengetahuan yang bersifat sementara membutuhkan pembaharuan

secara konstan, perkembangan dan peningkatan kemampuan pribadi.

Kemajuan ini mempengaruhi dunia pendidikan secara mendasar, dari

cara pandang terhadap pengetahuan, sampai dengan bagaimana

pengetahuan itu diajarkan di depan kelas. Hal ini juga tentu

berpengaruh terhadap dunia pendidikan guru dan tenaga

kependidikan, terutama bagaimana kompetensi guru harus

diorientasikan terhadap perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi dan masyarakat digital dewasa ini. (Tapscott :2013)

Menurut Bastian lebih lanjut, mengatakan bahwa perubahan

tempat belajar, yakni transisi dari era analog ke era digital, juga

dianggap penting. Di era digital, lingkungan belajar harus

diselaraskan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi, misalnya internet dan cybernet, yang memungkinkan

pemelajar belajar secara mandiri, dinamis dan tidak terikat oleh hanya

satu tempat dan satu sumber belajar, bahkan tidak tergantung pada

guru pengajarnya saja, tetapi siswa dapat belajar dari banyak guru,

berbagai sumber di dunia maya, (Bastian, Aulia, Reza : 2002).

Oleh karena itu, semua elemen kompetensi guru yang

cenderung memperlakukan siswa hanya berdasarkan pengalaman,

kemampuan, pengetahuan dan sumber-sumber belajar yang dimiliki

seorang guru, atau singkatnya mengukur potensi dan kemampuan

siswa hanya dengan otak seorang guru yang bersangkutan tidak

relevan lagi (Depdikbud, 2003). Tetapi dalam era digital ini guru

harus menerapkan konsep multy channel learning yang

memperlakukan siswa sebagai pemelajar dinamis yang dapat belajar

dimana saja, kapan saja, dari siapa saja, dari berbagai sumber di mana

saja. Dalam hal ini guru hendaknya bertindak sebagai fasilitator yang

menunjukkan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, dan

membuka kesempatan pada siswa untuk dapat belajar dari berbagai

sumber pembelajaran digital di dunia global.

Page 20: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

4

Kemajuan dalam belajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan

tergantung pada ketersediaan akses pengetahuan dan informasi, yang

kini dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, yaitu dalam hitungan

mouse click.

Orientasi baru ini akan memberikan pengaruh positif terhadap

kemajuan kreativitas dan daya imajinasi pemelajar. Selain itu,

kemampuan berpikir kritis dan analitis pemelajar diharapkan dapat

ditingkatkan, misalnya dengan mengasah kemampuan mereka untuk

menemukan dan mengidentifikasi berbagai hal secara cepat di dunia

maya. Semua ini akhirnya diharapkan dapat meningkatkan daya saing

pemelajar itu sendiri. Semua ini bermuara pada reorientasi pada peran

baru guru, yaitu sebagai agen perubahan, pembaharuan pengetahuan

dan konsultan pembelajaran.

Dalam mengembangkan system pembelajaran era digital ini,

maka pemerintah RI mendorong dikembangkannya sistem informasi

pendidikan berbasis teknologi dan informasi untuk memberikan akses

sumber pembelajaran kepada pendidik, tenaga kependidikan dan

peserta didik (Peraturan Pemerintah No 17 .Tahun 2010, pasal 48 dan

59).Dalam mengembangkan pembelajaran digital, salah satunya

adalah dengan mengembangkan media pembelajaran, menurut

Harjanto bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang

memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan

kontak langsung dengan dia contohnya media komunikasi mencakup

surat-surat, televisi, film, dan telepon, (Harjanto : 2008). Sedangkan

menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2007) media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap, (Gerlach, 2007).

Sedangkan menurut Azhar mengemukakan ada tiga ciri media

yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan untuk

pembelajaran dan apa saja yang dapat dilakukan oleh guru terhadap

media agar memiliki pengaruh yang efektif dalam pembelajaran. Tiga

ciri dari media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu ciri fiksatif,

manipulatif, dan distributif. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek yang

dapat diurutkan dan disusun kembali contohnya media yang

digolongkan seperti fotografi, video, tape, disket komputer, dan film.

Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera

atau video kamera dapat direproduksi dengan mudah kapan saja

Page 21: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

5

diperlukan. Ciri manipulatif (Manipulative Property) adalah

transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki media manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari‐hari bahkan berbulan‐ bulan dapat disajikan kepada siswa dalam

waktu dua sampai tiga menit dengan teknik pengambilan gambar

time‐ lapse recording. Ciri Distributif (Distributive property dari

media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan

melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan

kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama dengan mengenai kejadian itu. Distribusi media tidak

hanya terbatas pada suatu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-

sekolah dalam wilayah tertentu, tetapi juga media itu, misalnya,

rekaman video, audio, disket, dan video compact disk (VCD) dapat

disebarkan ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja,

(Azhar : 2002).

Salah satu media pembelajaran yang menggunakan teknologi

informasi dikenal sebagai e-learning. E-learning adalah pembelajaran

jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi

komputer, jaringan komputer atau Internet (Prawiradilaga, 2013). Hal

ini juga diungkapkan Naidu (2006) dalam Prawiradilaga (2013) yang

mendefinisikan e-Learning sebagai penggunaan secara sengaja

jaringan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar dan

mengajar. Istilah lain yang mengacu pada hal yang sama, yaitu online

learning atau web based learning. Pembelajarn e-learning

memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui computer atau

dengan Smartphone (komputer genggam yang memiliki fasilitas

telephone) di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik

pergi mengikuti pelajaran di kelas dan memacu untuk melakukan

kegiatan metode synchronous dan asynchronous pada e-Learning.

Istilah lain dari e-learning yaitu online learning, virtual

learning, distributed learning, virtual class atau web-based learning.

Konsep utama penggunaan e-learning yaitu untuk memudahkan

dalam pendistribusian materi pembelajaran, ujian, latihan kuis dan

penilaian. Hal ini dilakukan melalui media elektronik atau internet,

sehingga siswa dapat mengakses dimana saja dan kapan saja. Dengan

pemanfaatan e-learning diharapkan mampu meningkatkan hasil

belajar siswa baik berfungsi sebagai suplemen (tambahan),

komplemen (pelengkap), maupun substitusi (pengganti) pembelajaran

konvensional sesuai dengan pernyataan Siahaan (Darmawan, 2014:

29).

Page 22: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

6

Menurut Suriadhi bahwa Metode e-learning sejenis lainnya

adalah Edmodo. E_learning edmodo merupakan salah satu jenis LMS

yang sering digunakan saat ini (Suriadhi dkk., 2014). E_learning

edmodo adalah platform media sosial yang sering digambarkan

sebagai Facebook untuk sekolah dan dapat berfungsi lebih banyak

lagi sesuai dengan kebutuhan. E_learning edmodo merupakan aplikasi

yang menarik bagi guru dan siswa dengan elemen sosial yang

menyerupai Facebook, tapi sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam

aplikasi edukasi berbasis jejaring sosial ini. Edmodo sangat

komprehensif sebagai sebuah course management system seperti

layaknya Moodle, Dokoes, schoology dengan interface yang

menyerupai facebook yang merupakan media sosial popular saat ini,

penguna tidak akan merasa asing bahkan akan merasa mudah untuk

menggunakannya. E_learning edmodo dapat digunakan sebagai

media pembelajaran untuk semua bidang studi yang tidak

menggunakan aktivitas dan pengamatan secara langsung, PAI adalah

salah satunya (Basori, 2013).

Edmodo merupakan social network berbasis lingkungan

sekolah (school based environment). Edmodo menyediakan cara yang

aman dan mudah untuk terhubung dan berkolaborasi antara siswa dan

guru untuk berbagi konten pendidikan, mengelola proyek, tugas dan

menangani pemberitahuan setiap aktivitas. Edmodo membantu

pengajar membangun sebuah kelas virtual sesuai dengan kondisi

pembelajaran di dalam kelas, berdasarkan pembagian kelas nyata di

sekolah, dimana dalam kelas tersebut terdapat penugasan, kuis dan

pemberian nilai pada setiap akhir pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran online sebagai sistem pembelajaran yang baru,

mendorong penyelenggaraan pembelajaran termotivasi.

Begitu pula dalam peningkatan kualitas pembelajar berbasis

e_learning agar mendapat hasil pembelajaran yang maksimal maka

diperlukan motivasi, karena motivasi merupakan satu-satunya

variabel yang menunjukkan secara langsung dan signifikan

berpengaruh terhadap prestasi siswa. Motivasi positif dipengaruhi

hanya oleh persepsi siswa sendiri, bahwa siswa yang belajar secara

online lebih percaya diri tentang kemampuan belajarnya dan

kemudian semakin termotivasi untuk belajar, disamping itu menurut

Uno motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan (Uno, 2014: 73).

Page 23: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

7

Jadi motivasi menentukan intensitas usaha belajar bagi para

siswa. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha serta pencapaian

prestasi. Motivasi yang baik akan menunjukkan hasil yang baik pula.

Dengan kata lain, motivasi seorang siswa akan sangat menentukan

tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Motivasi belajar dapat timbul

karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan

dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita- cita. Sedangkan

faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar

yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik Motivasi adalah

kondisi penting dalam pembelajaran (Uno, 2014: 84).

Pembelajaran yang dilakukan menggunakan e-learning

diharapkan dapat menumbuhkan motivasi peserta didik. E-learning

mampu mengantarkan siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik

dan dapat memicu motivasi siswa (Ibrahim & Suardiman, 2014).

Motivasi merupakan satu-satunya variabel yang menunjukkan

secara langsung dan signifikan berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Dan motivasi positif dipengaruhi hanya oleh persepsi siswa

sendiri,bahwa siswa yang belajar secara online lebih percaya diri

tentang kemampuan belajarnya dan kemudian semakin termotivasi

untuk belajar.

Bertitik tolak dari penjelasan diatas, maka penulis tertarik

untuk meneliti seberapa besar hubungan pembelajaran e_learning

berbasis Edmodo dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar

siswa. Sekilas penulis akan memberikan gambaran tentang lembaga

pendidikan di SMKN 22 Jakarta, bahwa sekolah tersebut telah

mengantungi akreditasi A. Dengan memiliki 4 program jurusan yaitu

jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran dan teknik

komputer jaringan. Sekolah ini termasuk salah satu sekolah menengah

kejuruan yang cukup diminati oleh sebagian siswa di Jakarta timur.

Dengan rasio peminatan yang mendaftar ke SMKNegeri 22 sekitar

dua ribu siswa, sedangkan yang diterima adalah hanya sekitar 300

siswa. Sekolah tersebut adalah sekolah yang sudah berbasis IT, dan

telah memiliki server sendiri yang berbasis linux centos, termasuk

dalam pengisian raport sudah menggunakan online, yaitu dengan

web: http://sas.smkdki.net, begitu pula dengan pelaksanaan ujian

bersama telah berbasis online, baik ujian tengah semester (UTS)

ataupun penilai akhir semester (PAS), sementara ini ujian berbasis

online tersebut, telah menggunakan aplikasi web online yang dibuat

tim IT SMKN 22 Jakarta, dengan alamat http://sidik.dua.dua.id, akan

tetapi pemanfaatan pembelajaran berbasis online hanya beberapa guru

Page 24: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

8

saja, dengan memanfaatkan teknologi tersebut diharapkan dapat

meningkatkan kualitas lulusan dari SMKN 22 Jakarta.

Berdasarkan hasil observasi di SMK Negeri 22 Jakarta, maka

penulis akan memberikan gambaran terhadap KBM yang sementara

ini telah berjalan. Diantaranya adalah kurang maksimalnya bagi guru

PAI dalam pemanfaatan e_learning disekolah tersebut, hal ini

dibuktikan hasil belajar siswa berdasarkan nilai Ujian tengah

semester (UTS) untuk siswa kelas X belum menunjukan hasil yang

merata, dan bahkan masih ada yang dibawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) secara kumulatif, KKM yang ditetapkan disana

adalah 75 untuk mata pelajaran PAI, kelas X TKJ dengan nilai rata-

rata yaitu 78, kelas AK dengan nilai rata-rata 75, kelas Administrasi

Perkantoran (AP) 74, kelas Pemasaran (PM) dengan nilai rata-rata 72,

Selain itu motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran tergolong

rendah. Saat pembelajaran siswa cenderung ramai, tidak

memperhatikan, telat mengumpulkan tugas atau sering ijin keluar

kelas.

Saat proses pembelajaran berlangsung terdapat dua aspek

penting yaitu proses mengajar yang dilakukan oleh guru dan proses

belajar yang dilakukan oleh siswa. Pada proses mengajar terlihat

bahwa: media yang digunakan oleh guru dalam mengajar dengan

penggunaan media kovensional, dan terkadang dengan berbasis IT

seperti pemanfaatan power point dan lain-lain, terkadang juga

menggunakan system on-line, sehingga pembelajaran di kelas lebih

sering berpusat pada guru (teacher centered) dari pada siswa (student

center). Pada aktifitas siswa terlihat bahwa siswa kurang mampu

membangun pengetahuannya, motivasinya sendiri dan lebih suka

mendengar materi dari guru serta siswa merasa kesulitan apabila

diminta mengulang kembali materi yang telah dipelajari. Sehingga

hasil belajar pendidikan agamanya tidak maksimal.

Belum maksimalnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

PAI dapat disebabkan juga karena usaha guru PAI yang belum

maksimal dalam mengajar, kurangnya motivasi yang diberikan guru

kepada siswa. Atau mungkin karena keterbatasan kemampuan guru

dalam menggunakan motode pembelajarn online yaitu pembelajaran

e_learning berbasis Edmodo.

Melihat pentingnya pembelajaran berbasis internet (e_learning)

untuk peningkatan kualitas pendidikan Agama Islam, maka perlu

diadakan penelitian dan kajian untuk mengungkapkan sejauh mana

Page 25: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

9

motivasi belajar dengan metode e_learning berbasis edmodo dalam

meningkatkan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Hal inilah yang membuat penulis mencoba meneliti dan

mengkaji lebih dalam tentang pembelajaran PAI berbasis e-learning

dan motivasi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan

Agama Islam di SMKN 22 Jakarta. Oleh karena itu, dari masalah

yang telah diuraikan di atas, penulis ingin menguraikannya dalam

karya ilmiah tesis dengan judul “Hubungan Pembelajaran

E_learning dan Motivasi terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam (Studi Kasus di SMKN 22 Jakarta).

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka

permasalahan–permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

1. Teknologi Informasi dan komunikasi berbasis e_learning

telah berkembang pesat, namun belum dimanfaatkan secara

optimal dalam proses belajar diSMKN 22 Jakarta

2. Ketersediaan sarana dan prasarana yang terdapat di SMK N 22

Jakarta masih belum maksimal dalam rangka menunjang

kegiatan pembelajaran berbasis e-learning

3. GPAI belum memaksimalkan dalam menggunakan media

pembelajaran seperti e_learning berbasis edmodo dalam

proses belajar mengajar.

4. Masih terdapat siswa yang belum memahami tentang

pembelajaran berbasis e-learning.

5. Siswa pada pelajaran PAI, masih kurang semangat yang

dibuktikan dari nilai hasil semester ganjil.

C. BATASAN MASALAH

Pembatasan masalah dimunculkan agar penelitian yang

dilakukan penulis mejadi terfokus menjadi persoalan yang diteliti,

oleh sebab itu penulis membatasinya pada variabel :

1. Pembelajaran e_learning berbasis Edmodo yang akan penulis

lakukan di SMKN 22 Jakarta siswa kelas X

2. Motivasi Pembelajaran PAI di SMKN 22 Jakarta, yang penulis

lakukan hanya siswa kelas X

3. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar PAI pada ranah

kognitif di SMKN 22 Jakarta siswa kelas X

Page 26: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

10

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang kepada permasalahan dasar dan

makro seperti diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara Pembelajaran e_learning

berbasis edmodo terhadap Hasil Belajar PAI siswa di SMKN

22 Jakarta ?

2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi siswa terhadap

hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta ?

3. Apakah terdapat hubungan antara Pembelajaran e_learning

dan Motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa di SMKN 22

Jakarta ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah seperti tersebut diatas maka

tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :

Tujuan dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran yang jelas tentang hubungan antara

pembelajaran e_learning terhadap hasil belajar Pendidikan

Agama Islam kelas X di SMKN 22 Jakarta.

2. Mengetahui gambaran dan besarnya hubungan antara

motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa kelas X di

SMKN 22 Jakarta.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara

Pembelajaran berbasis E-Learning dan Motivasi siswa

terhadap hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta.

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Penelitian secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan kontribusi teoritis dalam khasanah

keilmuan terutama yang berkaitan dengan

pembelajaran e_learning berbasis edmodo dan motivasi

dengan hasil belajar Pendidikan Agama.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi

atau bahan pustaka oleh mahasiswa pascasarjana yang

sedang menyusun tesis.

Page 27: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

11

2. Manfaat Penelitian secara Praktis

a. Bagi Guru Pendidikan Agama

Temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat:

1) Membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran

secara individual, interaktif, dan kreatif dengan sumber

belajar yang luas (open source).

2) Guru dapat memfasilitasi pengembangan potensi, gaya

belajar, serta kebutuhan belajar siswa yang beragam.

3) Guru termotivasi untuk mengembangkan e-Learning

berbasis edmodo.

4) Dapat dijadikan sebagai bahan masukan (pencerahan)

untuk meningkatakan mutu pendidikan Islam khususnya

dalam pembelajaran berbasis IT dengan menggunakan

e_learning berbasis edmodo dan mendorong guru

untuk kreatif dalam memanfaatkan model pembelajaran

e-learning sebagai model pembelajaran PAI.

b. Bagi Lembaga Terkait

Temuan penelitian ini hendaknya dapat:

1) Dijadikan sebagai bahan informasi serta pertimbangan

untuk membuat rekomendasi tentang langkah-langkah

yang dipandang tepat untuk meningkatkan

kemampuan dalam memanfaatkan / menggunakan

ICT yang berbasis Edmodo.

2) Tersedianya sumber belajar alternatif yang dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara

interaktif.

3) Mendukung pengembangan teknologi di lingkungan

sekolah.

Page 28: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

12

BAB II

PEMBELAJARAN PAI BERBASIS E-LEARNING

A. Regulasi Pendidikan Agama Islam

Indonesia bukanlah negara sekular dan bukan pula negara

Agama walaupun mayoritasnya penduduknya beragama dan

mayoritas memeluk agama Islam. Sejumlah orang banyak yang

bangga dengan statement (pernyataan) tersebut, namun disisi lain

sebagai konsekuensi statement itu adalah amat teramat sulit untuk

mengeluarkan peraturan-peraturan yang mendukung keberadaan umat

Islam di Indonesia, termasuk menyangkut pendidikan agama Islam.

Namun demikian, kita bersyukur, telah dikeluarkannya

“Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 menjelaskan

bahwa pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan

pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan

peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang

dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada

semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Memang pada PP ini,

tidaklah murni semata-mata khusus untuk mengatur pendidikan

agama Islam saja, tetapi juga agama non-Islam. Hal ini, mungkin

untuk menjiwai dan menyelaraskan dengan semangat tinggi

Bhinneka Tunggal Ika dalam koridor Pancasila.

Sedangkan fungsi dan tujuan Pendidikan Agama dan

keagamaan telah dijabarkan dalam PP. No. 55 tahun 2007 pasal 2 ayat

1 dan 2 menjelaskan bahwa : Pendidikan agama berfungsi

membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga

kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.

Sedangkan tujuan pendidikan agama untuk berkembangnya

kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan

mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya

dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Penjelasan dari pasal tesebut diatas, pendidikan keagamaan

berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya

dan/atau menjadi ahli ilmu agama, serta menjadi ahli ilmu agama

yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa, dan

berakhlak mulia serta menguasai dalam ilmu pengetahuan dan

12

Page 29: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

13

teknologi (IPTEK), sehingga menjadi muslim yang berkualitas baik

dalam penguasaan ilmu agama maupun dalam bidang teknologi.

Pendidikan keagamaan yang diajarkan disekolah sebagaimana

telah diatur oleh pemerintah di dalam pasal 8 PP No. 55 tahun 2007,

yaitu tujuan pendidikan keagamaan yang dimaksud adalah

terbentuknya peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai-

nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama yang

berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis. Keberhasilan

peserta didik untuk menjadi pribadi tersebut tidak lepas dari peran

seorang guru pendidikan agama Islam, karena Guru PAI merupakan

subsistem penting yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan

proses pembelajaran dan mutu peserta didik. Sebagaimana termaktub

dalam Permenpan dan RB No.16/2009 pasal 5 ayat 1 tentang tugas

utama guru yaitu adalah mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah.

Apalagi saat ini perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi sangat cepat dalam satu dasa warsa terakhir ini. Telah

terjadi pergeseran dari era pengetahuan, ke era informasi dan

komunikasi. Transisi dari komunitas berbasis pengetahuan ke

komunitas berbasis informasi dan komunikasi membawa perubahan

yang dramatis. Untuk menjadi guru di abad 21 berbeda dengan guru

di abad 20-an. Di era digital seperti sekarang ini, eksistensi guru tidak

lagi dilihat dari kharismanya semata. (Karim dan Saleh Sugiyanto:

2006).

Lebih dari itu, bagaimana seorang guru mampu berkomunikasi

dan beradaptasi mengikuti arah tantangan zaman jika tidak ingin

selalu belajar artinya guru dituntut harus selalu meningkatkan

kualifikasi akademiknnya sebagaimana tertulis dalam Permenpan dan

no. 16 tahun 2009 pasal 6 ayat 2 tentang kewajibanya guru yaitu:

Seorang guru harus meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi

akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

Oleh Karena itu seorang guru harus selalu berinovasi dan

meningkatkan strategi dalam proses belajar mengajar dikelas, baik

dari segi pemanfaatan media pembelajaran, inovasi metode yang

digunakan serta memberikan penilaian kepada peserta didik secara

objektik, sebagaimana telah di amanahkan dalam Permenpan dan no.

Page 30: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

14

16 tahun 2009 pasal 7 ayat 8 yang berbunyi : “Guru berwenang

memilih dan menentukan materi, strategi, metode, media

pembelajaran/bimbingan dan alat penilaian/evaluasi dalam

melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil

pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode etik profesi Guru.

Selain itu guru dituntut selalu mengembangkan keprofesian

berkelanjutan sebagimana juga telah ditulis dalam Permenpan dan no.

16 tahun 2009 pasal 11 ayat 2 yang yaitu : “Guru harus membuat

publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada

bidang pendidikan formal dan publikasi buku teks pelajaran, buku

pengayaan, dan pedoman Guru”. Pernyataan ini yang cukup berat

bagi tugas seorang guru, tapi harus berani untuk mencoba membuat

publikasi ilmiah serta mengadakan penelitian dengan teman-teman

seprofesinya, yaitu guru minimal harus bergabung di KKG dan

MGMP diwilayahnya masing-masing baik tingkat kota, maupun

tingkat provinsi sebagai ajang peningkatan kualitas diri bagi seorang

pendidik.

Selain itu menurut Kep.Menteri Agama RI Nomor 211 Tahun

2011 Tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan

Agama Islam Pada Sekolah, guru harus memahami tentang standar

isi (SI) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006, standar Proses (SP) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007, standar kompetensi lulusan (SKL) Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, standar

penilaian (SP) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2007 dan standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007.

Dari penjelasan beberapa regulasi pendidikan agama maka

dapat disimpulkan bahwa tidak semua orang bisa menjadi seorang

guru / pendidik, karena menjadi sorang guru itu tidak mudah akan

tetapi harus diawali dengan hati tulus, selalu memahami regulasi yang

berkembang khususnya tentang undang-undang pendidikan atau

selalu mengupdate informasi, menjadi pribadi yang selalu belajar dan

melakukan inovasi dari berbagai macam unsur diantaranya: dari segi

teknik/metode mengajar, serta mampu menyerasikan penguasaannya

dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga akan tercipta

peserta didik yang memiliki kuat imannya, cerdas otaknya baik

akhlaknya dan memiliki visi misi kedepan.

Page 31: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

15

B. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah

usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar

mau belajar dengan kehendaknya sendiri, melalui pembelajaran akan

terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan

kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman

belajar. Pembelajaran berbeda dengan mengajar yang pada prinsipnya

mengambarkan aktivitas guru, sedangkan pembelajaran

menggambarkan aktivitas peserta didik. (Abudin Nata, 2009: 85).

Sedangkan menurut Suwarna pembelajaran adalah suatu

sistem yang terdiri atas komponen input, proses, output dan outcome.

Komponen input sistem pembelajaran dapat berupa siswa, materi,

metode, alat, media pembelajaran, dan perangkat-perangkat

pembelajaran yang lain. Komponen proses berupa tempat dan

aktivitas berinteraksinya berbagai input, baik raw input, instrumental

input, maupun environmental input. Output merupakan cerminan

langsung maupun tidak langsung dari proses pembelajaran yang

berlangsung. Output pembelajaran dapat berupa prestasi belajar,

perubahan sikap, perilaku, skor atau nilai penguasaan materi suatu

mata pelajaran. Outcome dalam sistem pembelajaran merupakan

dampak dihasilkannya output. Jadi outcome merupakan ukuran

kebermaknaan output. Pembelajaran yang bermutu tidak terlepas dari

peran guru. Karena dalam pembelajaran, guru berperan sebagai

perancang, implementor, dan evaluator pembelajaran. (Suwarna,

2006: 34)

Menurut hasil hasil kajian S.Nasution, bahwa hingga saat ini

terdapat tiga model pembelajaran yang sering dikacaukan dengan

pengertian mengajar. Pertama, mengajar adalah menanamkan

pengetahuan kepada peserta didik, dengan tujuan agar pengetahuan

tersebut dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik, mengajar

pada tipe ini dianggap berhasil jika peserta didik menguasai

pengetahuan yang ditransferkan oleh guru sebanyak-banyaknya.

Kedua, mengajar adalah menyampaikan kebudayaan kepada peserta

didik. Definisi yang kedua ini pada intinya sama dengan definisi

yang pertama yang menekankan pada guru sebagai pihak yang aktif.

Ketiga, mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau

mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan

peserta didik sehingga terjadi proses belajar. (S. Nasution , 1995: 4).

Page 32: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

16

Definisi mengajar model pertama dan kedua pada sebagian

besar masyarakat tradisional masih banyak digunakan, hasilnya

adalah peserta didik yang banyak menguasai bahan pelajaran, namun

mereka tidak tahu cara menggunakan dan mengembangkannya.

Mereka tak ubahnya seperti seorang anak bayi yang diberikan makan

atau minuman oleh orang tuanya, namun ia tidak tahu dari mana

asalnya makanan dan minuman tersebut, bagaimana cara membuatnya

dan bagaimana pula cara mendapatkannya. Sementara itu, definisi

mengajar model ketiga, kini mulai banyak digunakan, terutama pada

lembaga-lembaga pendidikan pada masyarakat modern. Hasilnya

adalah peserta didik bukan hanya menguasai bahan pelajaran tersebut,

melainkan mereka mengetahui asal usulnya, cara mendapatkan dan

mengembangkannya.

Di era global yang mengharuskan lahirnya lulusan yang kreatif,

inovatif, dinamis dan mandiri, model pengajaran yang ketiga itulah

yang perlu dilaksanakan. Dengan menerapkan teori yang ketiga, maka

yang terjadi bukan hanya mengajar yang menghasilkan penguasaan

ilmu pengetahuan, melainkan juga pembelajaran yang menghasilkan

penguasaan terhadap metode pengembangan ilmu pengetahuan,

keterampilan, kepribadian, dan seterusnya.

Berdasarkan pada kajian tersebut di atas, maka sebenarnya

yang diharapkan dari penggunaan istilah pembelajaran adalah usaha

membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar untuk belajar. Dengan cara

demikian, maka peserta didik bukan hanya diberikan ikan, melainkan

diberikan alat dan cara menggunakannya untuk menangkap ikan,

bahwa diberikan juga kemampuan untuk menciptakan alat untuk

menangkap ikan tersebut.

Menurut Abudinata: Di dalam Islam, belajar terdapat

sejumlah kegiatan yang menggunakan kemampuan kognitif, afektif,

psikomotorik, dan fitrah, dijumpai pula perintah untuk menggunakan

akal dalam melakukan penalaran (afa laa ta’qilun), perintah

memahami secara mendalam (li yatafaqqahu), perintah untuk

melakukan pengamatan dan observasi (afa laa yandzurun), perintah

untuk melakukan studi banding (awalam yasiru fi al-ardi) perintah

untuk meneliti setiap pekerjaan yang dilakukan (haasibuu anfusakum

qabla antuhaasabuu), dan sebagainya. (Abudin Nata, 2009: 105).

Page 33: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

17

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Islam adalah agama yang mengajarkan kepada manusia untuk

mengembangkan akal (penalaran, pengamatan, meneliti), dan

melakukan inovasi yang melahirkan jiwa kreativitas, khususnya

dalam bidang pendidikan dan pengajaran Agama Islam.

Konsep Islam tentang belajar tidak hanya berhenti pada

tataran yang bersifat empiris, behavioristik dan psikoanalitis yang

cenderung materialistis, sekularistik dan hedonistik, melainkan harus

dilanjutkan pada tataran visi teologis, sosiologis dan ekologi,

sehingga belajar tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya di

hadapan Tuhan, masyarakat, dan lingkungan alam yang lebih luas.

Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh

pendekatan dan metode yang dipakai guru dalam menyampaikan

materi pengajaran. Pendekatan dan metode yang dipakai berbeda-

beda tergantung keadaan siswa dan jenis materi yang akan

disampaikan. Dalam menggunakan metode dan pendekatan

diperlukan pengamatan terlebih dahulu sebelum diterapkan dalam

proses pembelajaran.

Selain metode dan pendekatan, yang mempengaruhi kuantitas

dan kualitas hasil pembelajaran siswa adalah tingkat

kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa, bakat dan minat siswa,

serta motivasi siswa (Muhibbin Syah, 1999, 132).

Jadi menurut penulis pembelajaran adalah usaha

membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar yang didukung dengan

kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, dan fitrah sehingga

belajar tidak hanya berhenti pada tataran yang bersifat empiris,

behavioristik dan psikoanalitis yang cenderung materialistis,

sekularistik dan hedonistik, melainkan harus dilanjutkan pada tataran

visi teologis, sosiologis dan ekologi, yang hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, masyarakat, dan

lingkungan alam yang lebih luas.

Page 34: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

18

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Kata pendidikan dalam bahasa Yunani dikenal dengan nama

paedagogos yang berarti penuntun anak. Paedagogos berasal dari

kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing) (Djumransjah,

2004: 22). Pendidikan agama Islam memiliki dua kata yang

dipadukan menjadi satu, yaitu pendidikan dan Agama Islam atau

pendidikan dan Islam.

Pendidikan Islam direkomendasikan pertama kali pada

Konferensi Pendidik Muslim Internasional (The First Word

Conference on Muslim Education) yang diselenggarakan oleh

Universitas King Abdul Azis di Mekah pada tahun 1977. Dalam

konferensi tersebut belum berhasil merumuskan dengan jelas tentang

pendidikan dalam Islam, namun disimpulkan bahwa pengertian

Pendidikan Islam terkandung dalam istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib

dan riyadhah (Ahmad Tafsir, 2007: 28)

Dalam wacana Islam Pendidikan Agama Islam menurut

bahasa lebih popular dengan istilah tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib.

Istilah-istilah tersebut dijabarkan sebagai berikut.

Pertama, Tarbiyah, Abdurrohman al-Nahlawi mengatakan istilah

tarbiyah yang paling tepat untuk mendefinisikan pendidikan kata “al-

tarbiyah” berakar dari tiga kata yakni, 1) “raba-yarbu

(bertambah/bertumbuh), 2)“rabiya-yarba”(menjadi besar), dan

3)“rabba-yarubbu” (memperbaiki/menuntun/menjaga/memelihara).

Tarbiyah mengandung arti memelihara, membesarkan,

mendidik, memelihara, merawat, dan lain sebagainya. Penggunaan

kata Tarbiyah untuk menunjuk makna pendidikan agama Islam dapat

dipahami dengan merujuk di dalam firman Allah, Qur‟an surat Al-

Isra‟ ayat 24

Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua

dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,

kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah

mendidik aku waktu kecil".

Page 35: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

19

Menurut Fahr al-Razi, istilah rabbayani tidak hanya mencakup

ranah kognitif, tetapi juga afektif. Sementara Syed Qutub menafsirkan

istilah tersebut sebagai pemeliharaan jasmani anak dan

menumbuhkembangkan kematangan mentalnya (Abdul Mujib dan

Jusuf Mudzakkir: 2006, 12). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk

menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan

yang ada pada anak didik sebagai suatu pendewasaan dan pemberi

ilmu pengetahuan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-

nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.

Kedua, Ta’lim, ta’lim merupakan mashdar (kata benda buatan)

yang berasal dari akar kata allama. Sebagian para ahli

menterjemahkan istilah ta’lim dengan pengajaran yang lebih

cenderung mengarah pada aspek kognitif saja. Muhammad Rasyid

Ridha mengartikan ta’lim dengan proses transmisi berbagai ilmu

pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan

tertentu (Muhammad Rasyid Ridha, 1373, Juz I,hal 262)

Sedangkan Abdul Fattah Jalal cenderung menggunakan istilah

ta’lim justru lebih universal dibandingkan dengan tarbiyah. Ia

menekankan kata ta’lim tersebut berdasarkan al-quran Surat al-

Baqaroh ayat 30-31 dan 151, menurutnya pula bahwa proses

pendidikan tidak terhenti sekedar membaca, namun membaca dengan

perenungan yang berisi pemahaman, tanggung jawab dan amanah.

Dengan demikian pengertian pendidikan Islam dalam arti topik

mengisyarakatkan adanya transmisi Ilmu pengetahuan dan informasi

wahyu Tuhan demi keberlangsungan hidup manusia (Ahmad Tafsir,

2007: 29).

Ketiga, Ta’dib. Ta’dib pada umumnya diterjemahkan dengan

pendidikan sopan santun, tata krama, budi pekerti, akhlak, moral dan

etika. (Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, hlm.149), ta’dib

yang seakar dengan adab memiliki arti pendidikan peradaban dan

kebudayaan.

Menurut Naquib al-Attas, berarti pengenalan dan pengakuan

yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang

tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan

penciptaan sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan

kekuatan dan keagungan Tuhan. (Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir,

21).

Page 36: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

20

Istilah ini menunjukan bahwa pendidikan mengarahkan pada

pembentukan sosok manusia yang memiliki tata krama serta akhlak

mulia, memiliki adab kepada Allah, sesama manusia dan

lingkungannya.

Ada satu istilah lagi ditambahkan untuk mengartikan

pendidikan yaitu riyadhah secara bahasa berarti pengajaran atau

pelatihan. Dengan demikian, dapat diketahui pendidikan adalah usaha

pengajaran atau melatih peserta didik menjadi lebih baik. (Mujib dan

Mudzakkir, 2006: 10).

Riyadhah secara bahasa diartikan dengan pengajaran dan

pelatihan. Menurut al-Bastani dalam konteks pendidikan berarti

mendidik jiwa anak dengan akhlak yang mulia. Sedangkan menurut

al-Ghajali, mengartikan pelatihan dan pendidikan kepada anak yang

lebih menekankan pada aspek psikomotorik dengan cara melatih.

Pelatihan memiliki arti pembiasaan dan masa kanak-kanak adalah

masa yang paling cocok dengan metode pembiasaan ini.

Sementara menurut Nata (2010: 7) masih terdapat beberapa

kata yang berhubungan dengan pendidikan, diantaranya al-tazkiyyah,

al-mau’idzah, al-tafaqquh, al-irsyad, dan al-tabyin.

Kata al-tazkiyyah beberapa ahli berhubungan dengan

menyucikan atau pembersihan jiwa dari sifat-sifat yang buruk

menjadi akhlak yang baik. Sesuai pada ayat al-Quran yang terdapat

dalam surat al-Jumu‟ah ayat dua yang berbunyi :

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul

di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,

mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As

Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam

kesesatan yang nyata.”

Kata yuzakkihim yang artinya mensucikan mereka pada ayat

diatas, menurut Quraish Shihab dapat diartikan dengan mendidik

(Abudinata, 2010:19). Kata al-mauidzah yang berarti memberikan

penyadaran dan pencerahan batin agar menjadi orang yang baik

(Abudinata, 2010:18). Sesuai dengan ayat Al-Qur‟an pada surat

Yunus (10) ayat 57 yang berbunyi :

Page 37: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

21

“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)

dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang

beriman.”

Kata al-tafaqquh dapat diartikan sebagai kegiatan pengajaran

dan pendidikan ilmu agama (Abudinata, 2010: 22), sesuai dengan

ayat al-quran pada surta at-Taubah (9) ayat 122:

“tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara

mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka

tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya

apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat

menjaga dirinya.”

Kata al-Irsyad yaitu bimbingan atau pengarahan (Abudinata,

2010: 25) sesuai dengan ayat al-Qur‟an pada surat al-Nisa (4) ayat 6,

yang berbunyi:

“dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.

kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai

memelihara harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-

hartanya.”

Page 38: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

22

Ayat di atas menjelaskan kata lain dari al-irsyad yang dapat

diartikan cerdas, atau orang-orang yang cerdas, maka mencerdaskan

seseorang merupakan suatu tugas pendidik dan pengajar. Selanjutnya

al-tabyin diartikan sebagai kata yang berkaitan dengan kegiatan

pendidikan yang berarti menjelaskan sesuai dengan ayat al-quran

yang terdapat pada suatu surat an-Nahl ayat 64:

“dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang

mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum

yang beriman.”

Sementara itu terdapat beberapa perbedaan istilah Pendidikan

Agama Islam yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat yaitu,

(1) Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya

dapat memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam serta

menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life); (2) Pendidikan

Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan

ajaran Islam. (3) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan

melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam

yang telah diyakininya, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia

maupun di akhirat kelak.” (Zakiah Daradjat: 2008,15).

Sahilun A. Nasir merumuskan Pendidikan Agama Islam

adalah sebagai berikut. “Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha

yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang

beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran

Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral

dalam dirinya. Yakni ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini

kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi

pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap mental.” (Syafaat

dan Sohari Sahranai: 2008,15).

Page 39: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

23

Sedangkan Arifin mendefinisikan pendidikan Islam adalah

proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang lebih baik

dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan

kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (M. Arifin:

1994,14).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Pendidikan Agama Islam adalah segenap kegiatan yang

dilakukan seseorang untuk membantu seseorang atau sekelompok

peserta didik dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan ajaran

Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidup

yang diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.

2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Dasar yang kuat dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

di Sekolah dapat dilihat dari berbagai aspek, diantaranya:

a. Dasar Yuridis.

Menurut Zuhairin dalam Majid (2004: 132), dasar

yuridis terdiri dari tiga aspek, yakni: Dasar falsafah negara

Pancasila, pada sila pertama, yang berbunyi: Ketuhanan yang

Maha Esa, Dasar Konstitusional, yaitu: UUD 45 dalam Bab

XI pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: 1) Negara

berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa; 2) Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk yang memeluk

agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan

kepercayaannya, Dasar operasional, yaitu UU RI No. 20

Tahun 2003 SISDIKNAS Pasal 30 ayat (1) Pendidikan

keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau

kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, Ayat (2)

Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta

didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan

mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi

ahli ilmu agama. Ayat (3) Pendidikan keagamaan dapat

diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan

informal. Ayat (4) Pendidikan keagamaan berbentuk

pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja samanera,

dan bentuk lain yang sejenis. Ketentuan mengenai pendidikan

keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2),

ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Pemerintah. Dan terdapat pada pasal 12 No 1/a setiap peserta

Page 40: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

24

didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan

diajarkan oleh pendidik yang seagama.

b. Dasar Religius.

Menurut alim (2011: 5) pendidikan agama merupakan

perintah Allah dan perwujudan ibadah kepada Allah dan dasar

religius bersumber pada ajaran Islam terdapat dalam Al-

Qur‟an, diantaranya:

1) Surat an-Nahl ayat 125:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.

Bila dilihat dari ayat Al-Qur‟an di atas maka,

Pendidikan Agama Islam harus dilaksanakan agar manusia

tidak tersesat, sehingga dapat membedakan larangan dan

perintah dari Allah.

2) Al-Qur‟an surat Ali-Imran ayat 104:

D

a

n

Page 41: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

25

“Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf

dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang

yang beruntung.”

Pendidikan Agama Islam juga sangat penting bagi

umat Islam, agar dapat terhindar dari segala perbuatan

menyimpang, dan agar manusia dapat selalu berusaha berbuat

baik.

3) Sunnah Rasulullah: “Sampaikanlah ajaran kepada orang

lain walau hanya sedikit saja”.

c. Dasar Psikologis

Dasar psikologis berhubungan langsung dengan dasar

kejiwaan. Pada hakikatnya manusia membutuhkan suasana

yang tenang, hidup yang harmonis, dan bahagia sehingga

manusia juga harus memenuhi kebutuhan rohaninya yang

berupa agama dengan cara mendekatkan diri kepada Allah. Hal

ini didasari bahwa dalam kehidupan keseharian manusia tidak

terlepas dari hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang,

frustasi, dan pertentangan batin yang membuat manusia

memerlukan pegangan hidup yaitu agama. Alim (2011: 5)

Selanjutnya Langgulung dalam kutipan Ramayulis

(2015: 173) juga menjelaskan tentang dasar operasional

pendidikan agama Islam, yang dibagi menjadi enam bagian,

yaitu: (a) Dasar Historis, seperti undang-undang dan peraturan-

peraturan yang berupa tradisi ataupun ketetapan yang

menjadikan dasar persiapan pada pendidik; (b) Dasar Sosial,

berupa ketetapan budaya dimana pendidikan dapat bertolak dan

bergerak, seperti memindahkan budaya; (c) Dasar Politik dan

Administrasi. Sebagai dasar akidah yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang telah dirumuskan dan dicita-citakan, (d)

Dasar Ekonomi, dasar yang mengatur sebagai sumber anggaran

pembelanjaan untuk memberikan keuangan, materi, dan

persiapan; (e) Dasar Psikologis, dasar yang memberikan

pemahaman tentang karakterisitk pendidik dan peserta didik,

memberikan metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta

didik, serta bimbingan dan penyuluhan; (f) Dasar Filosofis,

dasar yang berfungsi sebagai penentu arah dan tujuan terhadap

dasar-dasar operasional lainnya.

Page 42: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

26

Dasar-dasar pendidikan Agama Islam lainnya menurut

Basri (2009: 149), yaitu:

a. Al-Qur‟an

Dasar yang menyebutkan bahwa Al-Qur‟an merupakan

dasar pelaksanaan pendidikan Agama Islam, sesuai dengan

surat al-Alaq ayat 1-5:

B

a

c

a

lah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang

mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah kepada

Muhammad yang buta huruf untuk membaca, perintah itu

tidak hanya ditujukkan kepada nabi Muhamamd saja,

tetapi juga bagi seluruh umat manusia, dan ayat al-qur‟an

lainnya seperti pada surat Ali-Imran ayat 190:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan

silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda

bagi orang-orang yang berakal”

Ayat di atas menjelaskan tentang segala bentuk ciptaan

Allah yang terdapat pada ayat-ayat kauniyah harus dibaca,

diamati dan diteliti oleh manusia, agar setiap manusia

mampu bersyukur terhadap ciptaan Allah.

Page 43: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

27

b. As-Sunnah

As-sunnah merupakan dasar pelaksanaan pendidikan

Agama Islam kedua setelah al-Qur‟an. Dasar pelaksanaan

ini bertujuan agar manusia dapat mencontoh teladan nabi

Muhammad SAW. Seperti menanamkan sifat siddiq,

amanah, fathanah, tabligh terhadap peserta didik serta

dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari

(Basri, 2009: 175).

c. Atsar dan Ijma Sahabat

Selanjutnya dasar pendidikan Agama Islam yaitu dasar

atsar dan ijma sahabat. Sebagaimana sejarah telah

menjelaskan bagaimana para sahabat bergotong-royong

dalam mendirikan masjid Nabawi yang dijadikan sebagai

pusat pendidikan Islam yang berfungsi sebagai tempat

penyebaran ilmu yang telah diterima dari Rasulullah

(Basri, 2009: 175).

d. Ijtihad Ulama

Dasar selanjutnya berupa ijtihad ulama. Banyak para

ulama terdahulu juga banyak yang membangun lembaga

pendidikan dan sekolah yang berguna untuk umat Islam

agar dapat keluar dari kebodohan (Basri, 2009: 175).

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Adapun fungsi pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut.

1) Pengembangan Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT

serta Akhlak Mulia.

Agama Islam di samping fungsinya sebagai fungsi pendidikan,

juga sebagai fungsi agama, artinya, untuk mengetahui ajaran

Agama Islam tidak lain melalui tahapan proses pendidikan yang

pada akhirnya dapat tercapai konsep manusia beriman, takwa,

dan berakhlak mulia.

2) Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran

Pendidikan agama tidak dapat lepas dari pengajaran agama,

yaitu pengetahuan yang ditujukan kepada pemahaman hukum-

hukum, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban, batas-batas dan

norma-norma yang harus dilakukan dan diindahkan sehingga

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 44: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

28

3) Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang termasuk dalam

UU Sistem Pendidikan Nasional, begitu pula pendidikan Agama

Islam berperan sebagai pendukung tercapainya tujuan umum

tersebut.

4) Fungsi Semangat Studi Keilmuan dan IPTEK

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berketuhanan Yang

Maha Esa dan bangsa yang menghendaki kemajuan di bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi maka dalam pelaksanaannya,

Pendidikan Nasional tidak dapat mengabaikan dua dimensi

tersebut (Abdul Rahman Shaleh: 44-50).

Beberapa fungsi pendidikan agama Islam sebagaimana

diuraikan di atas, telah memberikan suatu kesadaran bahwa

pendidikan agama tidak hanya dipahami sebagai pemahaman

terhadap ketentuan-ketentuan syariat saja. Namun lebih kepada

adanya dua dimensi yaitu, keterpaduan keimanan dan ketakwaan dan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga upaya

pengembangan IPTEK akan memperteguh kekuatan IMTAK.

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Merujuk pada tujuan pendidikan Nasional, bahwa tujuan

pendidikan Agama Islam adalah mengembangkan manusia seutuhnya,

yakni manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik

dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan (M. Alim, 2011: 6-7)

Dari keterangan di atas, jelas bahwa tujuan pendidikan

Agama Islam berorientasi pada pemenuhan pemahaman keagamaan

pada peserta didik sehingga dapat diimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari. Menurut penulis, peserta didik yang telah

dibekali pengetahuan agama hendaknya agar selalu mendapatkan

perhatian, dukungan, nasihat, dan bimbingan yang terpantau agar

aktualisasi dan pemahaman agamanya dapat menjadi kebiasaan

hingga akhir hayatnya.

Muhammad Fadhil al-Jamali dalam Arikunto (2007: 3)

merumuskan tujuan pendidikan Islam dengan empat macam, yaitu:

1) Mengenalkan manusia akan perannya diantara sesama

makhluk dan tanggung jawabnya dalam hidup ini.

Page 45: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

29

2) Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung

jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat.

3) Mengenalkan manusia akan alam dan mengajak mereka untuk

mengetahui hikmah diciptakannya serta memberi

kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat

darinya.

4) Mengenalkan manusia akan penciptaan alam (Allah) dan

menyuruhnya beribadah kepadanya.

Pendidikan agama Islam memiliki tujuan yang berorientasi pada

proses dan pengamalan akan nilai-nilai Islam hingga akhir hayat.

Tujuan mulia tersebut, merupakan cerminan dari semangat (ghiroh)

ke-Islaman yang menjadi pembeda dengan umat yang lain. Karena

pada sejatinya misi utama pendidikan agama Islam adalah

membentuk peserta didik agar menjadi agen Islam, menjadi teladan

dan memberi manfaat di masyarakat.

Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mengintegrasikan dan

menyeimbangkan aspek jasmani, akal dan rohani; mengintegrasikan

dan menyeimbangkan sisi individual dan sosial; mengintegrasikan

dan menyeimbangkan posisinya sebagai abid dan khalifah; serta

mengintegrasikan dan menyeimbangkan aspek kehidupan dunia dan

akhirat (Arief (ed), 2005: 16).

Dari penjelasan tentang tujuan di atas dapat dipahami bahwa

tujuan pendidikan tidak hanya bersifat ukhrawi (mendekatkan diri

kepada Allah), tetapi juga bersifat duniawi. Namun dunia hanya

dimaksudkan sebagai jalan menuju kebahagiaan hidup di alam akhirat

yang lebih utama dan kekal.

Dalam al-Quran banyak ayat menyatakan agar manusia tidak

terlena dengan kehidupan dunia, sementara akhirat adalah tempat

kembali yang kekal.

“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.

Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal” (Q.S.

Al-A’la/87: 16-17)

Namun demikian akhirat oriented juga bukanlah sikap yang

sejalan dengan ajaran Al-Quran. Keseimbangan antara dunia dan

akhirat adalah sebuah tuntutan yang harus dilaksanakan.

Page 46: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

30

Oleh karena itu tujuan pendidikan Islam adalah untuk

mewujudkan kebahagiaan anak didik baik di dunia maupun di akhirat,

sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Q.S.

Al-Qashash/28: 77).

Dalam mencermati ayat di atas Ibnu Khaldun terinspirasi

untuk merumuskan tujuan pendidikan Islam, sebagaimana yang

dikutip oleh Muhammad Athiyah al-Abrasyi, (1987) yaitu: M.

Athiyah Al-Abrasyi, 1987

1) Tujuan berorientasi akhirat, yaitu membentuk hamba-hamba

Allah yang dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya

kepada Allah.

2) Tujuan yang berorientasi dunia, yaitu membentuk manusia-

manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kehidupan

yang lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain.

Dari rumusan tujuan pendidikan Islam di atas dapat penulis

simpulkan bahwa dengan pendidikan Islam diharapkan dapat

membentuk pribadi muslim untuk menjalankan tugas sebagai

makhluk Allah yang selalu taat beribadah kepada Allah swt,

mengakomodasikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan

kebutuhan manusia, yaitu mengembangkan pengetahuan dan

ketrampilan, teknologi, seni, sastra, budaya, sehingga mampu

melahirkan manusia yang berkualitas, handal, moral,

mengembangkan intelegensi yang didasarkan pada nilai-nilai

illahiyah sebagai produk dari pendidikan Islam.

Page 47: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

31

Pendidikan Islam adalah salah satu sarana untuk

mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang

berlangsung seumur hidup dan pelaksanaannya dimulai sejak anak

dilahirkan sampai akhir hayat serta menjadi tanggung jawab bersama

antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dengan, demikian,

pelaksanaan pendidikan Islam tidak hanya formal tetapi juga informal

dan non formal, sehingga pendidikan Islam dapat dilaksanakan di

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Tujuan Pendidikan Islam menurut Muhammad Munir Mursi

(1977: 18), adalah: mencapai manusia sempurna dengan memiliki

akhlak yang baik, karena manusia diciptakan Allah sebagai khalifah

di bumi ini; mencapai kebahagiaan di dunia maupun diakhirat kelak;

mempererat ikatan persaudaraan antara sesama muslim, mendukung

sesama muslim, membantu mereka dalam memecahkan masalah yang

dihadapi sesuai dengan cara yang telah diajarkan dalam pendidikan

Islam; mendidik manusia untuk beribadah dan bertakwa kepada

Allah. Cara beribadah dan bertakwa kepada Allah itu dengan

ilmu karena Ilmu merupakan jalan untuk mencapai ketakwaan yang

sebenarnya agar dapat mengenal Allah. Seperti firman Allah pada

surat Fathir ayat 28:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-

Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Pengampun”.

Berbeda dengan Zakiah Daradjat yang membagi tujuan

pendidikan menjadi beberapa tahap yang lain, yaitu (1) tujuan umum;

(2) tujuan akhir; (3) tujuan sementara dan (4) tujuan operasional.

Selanjutnya Ahmad D. Marimba membagi tujuan yang harus dicapai

pendidikan Agama Islam untuk sementara, dan (2) tujuan akhir, yaitu

terbentuknya kepribadian seorang muslim sesuai dengan ajaran

Agama Islam. (Sukring, 2013: 26).

Perumusan di atas dapat dilihat dalam sistem hubungan integralistik

dan holistik di bawah ini.

Page 48: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

32

Tahapan-tahapan tujuan Pendidikan Agama Islam:

a. Tujuan Akhir

Jusuf Amir Feisal membagi tujuan pendidikan, yaitu:

membentuk seorang muslim yang dapat melaksanakan ibadah

mahdah, membentuk seorang muslim yang dapat pula menjalankan

ibadah muamalah, menjadikan seorang muslim yang dapat

bertanggungjawab kepada masyarakat dalam rangka

bertanggungjawab kepada Allah, membentuk tenaga professional

yang terampil, mengembangkan seorang muslim menjadi tenaga ahli

dalam bidang agama maupun ilmu-ilmu Islam lainnya (Sukring,

2013: 27).

Bila dilihat dari tujuan akhir Pendidikan Agama Islam, maka

tujuan akhir seorang muslim pada umumnya ialah agar mendapatkan

kebaikan di dunia dan di akhirat kelak, sehingga seorang muslim

berusaha untuk menjalankan kebaikan sesuai dengan perintah Allah.

TUJUAN

AKHIR TUJUAN

KHUSUS

TUJUAN

PENDIDIKAN

ISLAM

TUJUAN

SEMENTARA

Gambar 2.1:

Bagan Tujuan Pendidikan Agama Islam

(Sumber: Sukring, 2013: 26)

Page 49: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

33

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus Pendidikan Agama Islam bersifat relatif,

sehingga masih memungkinkan untuk dilakukan perubahan yang

sesuai dengan tuntunan. Ali Asraf mengemukakan tentang tujuan

khusus pendidikan dalam kutipan Sukring (2013: 29), adalah:

mengembangkan pengetahuan spiritual dan pemahaman rasional

tentang Islam dalam kehidupan modern, membekali peserta didik

dengan pengetahuan praktis, kekuasaan, kesejahteraan, lingkungan

sosial, kebijakan, dan pembangunan nasional, mengembangkan

kebudayaan dan peradaban Islam di atas semua kebudayaan yang ada,

mampu mengembangkan kemampuan kreatif, serta dapat mengetahui

norma-norma Islam yang sesuai dengan ajarannya, membimbing

peserta didik khususnya dalam belajar, berpikir, dan proses

pemikirannya yang sesuai dengan hipotesis tentang konsep

pengetahuan yang dituntut, mengembangkan wawasan peserta didik

tentang proses relasional dan lingkungan yang sesuai dengan ajaran

Islam.

Tujuan khusus bisa digambarkan sebagai tujuan pada

Pendidikan Agama Islam di sekolah bagi peserta didik, misalnya:

peserta didik dapat membaca al-Qur‟an dengan baik, peserta didik

dapat berperilaku secara baik di dalam lingkungan sekolah.

c. Tujuan Sementara

Tujuan sementara Pendidikan Agama Islam menurut Sukring

adalah tujuan praktis yang harus dicapai melalui beberapa kegiatan

pendidikan yang mencakup tujuan instruksional, dan tujuan nasional

(Sukring, 2013: 29). Tujuan sementara Pendidikan Agama Islam

lainnya menurut Zakiah Daradjat dalam kutipan Ramayulis (2015:

188) merupakan tujuan yang diperoleh oleh peserta didik sesuai

dengan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya yang sesuai

dengan kurikulum pendidikan formal.

Tujuan sementara biasanya dapat berubah-ubah sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang terjadi pada umumnya.

d. Tujuan Pendidikan Agama Islam Secara Nasional

Sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bab II Pasal 3 dijelaskan

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

Page 50: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

34

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sukring, 2013: 29).

Mengingat bahwa tujuan pendidikan biasanya dibuat oleh

seorang pendidik, maka pendidik itu harus memahami tentang

kurikulum, gaya belajar dan hasil belajar peserta didik, serta dapat

merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (Ramayulis,

2015: 194).

Menurut GBPP PAI dalam kutipan Muhaimin (2012: 78)

bahwa pada umumnya tujuan pendidikan Agama Islam adalah untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, serta pengalaman

peserta didik terhadap ajaran-ajaran Islam, sehingga menjadi pribadi

yang beriman, bertakwa kepada Allah, serta berakhlak mulia.

Dari beberapa tujuan pendidikan Agama Islam di atas, penulis

menyimpulkan bahwa tujuan umum pendidikan Agama Islam agar

peserta didik mempunyai ilmu yang akan bermanfaat bagi dirinya dan

orang lain, akhlak yang dapat mencegah diri dari segala perbuatan

menyimpang. Selanjutnya tujuan akhir dari pendidikan agama Islam

agar mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia maupun di

akhirat kelak.

Karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlanjut

terus-menerus, sebagai suatu proses yang berlangsung dalam berbagai

situasi dan lingkungan, baik dalam lingkungan keluarga maupun

sekolah dan masyarakat. Tiap-tiap lingkungan tersebut dapat

memberikan pengaruh pada proses pembentukan individu melalui

pendidikan yang diterimanya baik langsung maupun tidak langsung.

D. Pembelajaran E_learning

1. Pengertian E-Learning

Guru adalah suatu tugas yang istimewa dan sangat mulia,

karena guru bertugas membina mental, moral anak didik bangsa,

sehingga membentuk kepribadian yang lebih baik dan berkarakter.

Menjadi Professional adalah meramu kualitas dengan

integritas, menjadi guru professional adalah keniscayaan. Namun

demikian profesi guru juga sangat lekat dengan peran yang

psikologis, humanis bahkan identitas dengan citra kemanusiaan.

Karena ibarat sebuah laboratorium, seorang guru seperti ilmuan

yang sedang bereksperimen terhadap nasib anak manusia dan juga

suatu bangsa. Asfar Amir Tanjung (2017: 57)

Page 51: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

35

Guru yang profesional adalah guru yang kompeten

(berkemampuan), karena itu kompetensi profesionalisme guru dapat

diartikan sebgai kemapuan dan kewenangan guru dalam menjalankan

profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi.

Menurut undang-undang No. 19 Tahun 2005 , ada 4 bentuk

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi:

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi

profesional.

Kemerosotan kualitas pendidikan di Indonesia pada dasarnya

bukan disebabkan oleh kurikulum yang silih berganti, namun

kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan kurangnya minat

belajar pada siswa. Fathurohman dan Suryana, (2012, h. 39)

Kondisi kemerosotan kualitas pendidikan seperti saat ini,

sudah sepatutnya para guru dan instansi-instansi yang terkait harus

berbenah diri dan menjalankan alur pendidikan sebagaimana

mestinya, mungkin saja penyebab kurangnya minat belajar PAI

disebabkan oleh metodologi yang kurang sesuai atau faktor guru yang

belum kompeten.

Menurut Kunandar seiring perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, tugas guru sebagai komponen utama pendidikan makin

berat karena guru dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan

melampaui perkembangan ilmu pengetahuan. (Kunandar, 2007, h. 37)

Guru yang tidak siap dengan tantangan zaman, maka sudah

pasti murid yang dibimbingnya akan kesulitan dalam

memproyeksikan masa depannya, maka dibutuhkan guru yang

terampil dan profesionalitas, lebih-lebih guru agama Islam yang turut

andil dalam pembinaan akhlak dan moral anak.

Jika kompetensi guru rendah, maka para muridnya kelak akan

menjadi generasi yang bermutu rendah. Jangankan mampu bersaing,

mencari pekerjaan pun sulit, tentu menambah beban sosial dan

pengangguran (Musfah, 2015, h. 3)

Ibarat sebuah kereta yang berjalan di atas rel, jika guru

sebagai masinis kemudi tidak bisa menjalankan tugasnya dengan

baik, maka bagaimana dengan anak gerbong yaitu peserta didik,

sudah pasti tidak akan berjalan dengan baik sebagaimana yang

diharapkan.

Di Indonesia, banyak guru yang belum profesional dalam

menjalankan tugasnya, menurut suatu penelitian Fathurohman dan

suryana (2012, h. 5) mengemukakan penelitian hasil Konsorium Ilmu

Page 52: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

36

Pendidikan pada tahun 2000, menyatakan bahwa 40% guru SMP dan

33% guru SMA mengajar bidang study diluar bidang keahliannya.

Hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru di Indonesia

masih jauh dari profesionalitasnya, bagaimana mau maju pendidikan

kita, jika gurunya saja belum memiliki kompetensi yang

dipersyaratkan.

Modernisasi teknologi pendidikan mempunyai pengertian

sebagai suatu upaya melakukan proses perubahan kurikulum, cara,

metodelogi, situasi dan kondisi pendidikan Islam dari yang tradisional

ke arah yang lebih rasional sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan dan pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Menurut Nana sudjana dan Ahmad Rivai dalam bukunya

Media Pengajaran berpendapat bahwa: Untuk menyikapi hal tersebut

agar apa yang dicita-citakan dalam perubahan paradigma pendidikan

dapat segera terwujud, maka kecenderungan yang telah

dikembangkan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dalam pembelajaran adalah program e-learning.

Secara sederhana e-learning dapat dipahami sebagai suatu proses

pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa

komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet)

dan multimedia (grafis, audio, video), sebagai media utama dalam

penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru/dosen) dan

pembelajar (siswa/mahasiswa) dengan menggunakan media dalam

pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar siswa yang dicapai

(Nana Sudjana, 2005 : 2).

Senada dengan hal tersebut menurut Soekartawi dalam

seminar Nasional tentang Prospek Pembelajaran Melalui Internet,

yang diselenggarakan oleh UT Pustekkom dan IPTPI, Juli 2002

mengatakan bahwa : “ Banyak hal yang mendorong mengapa e-

learning menjadi salah satu pilihan untuk peningkatan mutu

pendidikan, antara lain pesatnya fasilitas teknologi informasi, dan

perkembangan pengguna internet di dunia saat ini berkembang

dengan cepat. Penggunaan internet menjadi suatu kebutuhan dalam

mendukung pekerjaan atau tugas sehari-hari. Apalagi dengan

tersedianya fasilitas jaringan (internet infrastructure) dan koneksi

internet (internet connections). Serta tersedianya piranti lunak

pembelajaran (management course tools). Juga orang yang terampil

mengoperasikan atau menggunakan internet semakin meningkat

jumlahnya.

Page 53: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

37

Berkaitan dengan hal tersebut e-learning menjadi alternatif

dalam pembelajaran mengingat akses informasi melalui internet yang

tidak terbatas selayaknya dapat dimanfaatkan oleh siswa, khususnya

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu,

perubahan paradigma strategi pembelajaran dari teacher centered ke

learner-centered mendorong guru untuk menggunakan e-learning

sebagai salah satu alternatif pembelajarannya (Oetomo, 2002: 53).

Menurut Deni Darmawan bahwa; keberadaan e-learning

tidak terlepas dari keberadaan komputer dan Internet yang semakin

maju di dunia modern ini, komputer yang muncul di tahun 1970-an

terus berkembang guna mempermudah pekerjaan manusia. Seiring

dengan perkembangan itu maka berkembanglah teknologi yang

mempermudah segala sesuatu pekerjaan manusia terutama dalam

bidang pendidikan. Sistem pembelajaran elektronik atau e-

pembelajaran (inggris: Electronic learning disingkat E-learning)

adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-pembelajaran

pertama kali dikenal oleh Universitas Illionois di Urbana–Champaign

dengan menggunakan system intruksi berbasis computer (computer–

assisted instruction) dan computer bernama PLATO, sejak itu,

perkembangan e-learning dari masa kemasa adalah sebagai berikut :

1) Tahun 1990: Era CBT (Computer-Based Tranining) saat mulai

bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC

standlone atau berbentuk kemasan CD-ROM,

2) Tahun 1994: seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat

sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang

lebih menarik dan diproduksi secara massal.

3) Tahun 1997: LMS (Learning Manageman System), masyarakat

di dunia mulai terkoneksi dengan internet, dari sinilah muncul

LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat maka diperlukan

pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar –

LMS. Bentuk standar yang dikeluarkan oleh AICC (Ailine

Industry CBT Committee), IMS, SCORM, IEEE LOM,

ARIADINE, dan sebagainya.

4) Tahun 1999: Muncul aplikasi e-learning berbasis Web,

perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web

berkembang secara total, baik untuk pembelajaran (leaner)

maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS sudah di design

dengan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif

dalam berbagai pilihan format data yang lebih standard dan

berukuran kecil. (Deni Dermawan, 2014: 16)

Page 54: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

38

E-learning telah dikenal sangat luas dalam dunia pendidikan

maka beberapa para ahli menguraikan tentang definisi e-learning dari

berbagai sudut pandang.

Tom Kelly dari Cisco dalam bukunya Allison Rossert

mengemukakan bahwa e_learning adalah tentang informasi,

pendidikan komunikasi, dan pelatihan. Terlepas bagaimana siswa

hanya menginginkan keterampilan atau pengetahuan untuk

mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik

internet. (Allison Rosset, 2002, 501)

Sedangkan Deni Darmawan. E-Learning merupakan suatu

jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan

ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet, atau

media jaringan komputer lain. (Deni Darmawan, 2014: 62).

Menurut Dong Kamarga, pengertian e-learning adalah

kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer

yang tersambungkan ke internet di mana peserta belajar berupaya

memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Dong

(Kamarga, 2002: 53)

M. Ally dalam bukunya Fondations of Educational Theory

for Online Learning mengatakan Istilah e_learning juga identik

dengan online learning, internet learning, distributed learning,

network learning, tele-learning, virtual learning, computer-assisted-

learning, web-based learning, sistance learning ataupun online

instruction. (M. Ally, 2004, 4). Semua istilah tersebut mengacu pada

makna yang sama, namun dalam penerapannya akan menggunakan

teknologi komputer seperti intranet dan internet. E-learning telah

mengubah paradigma pembelajaran yang berpusat pada pengajar

(teacher centered learning) menjadi berpusat pada pelajar (student

centered learning).

Berdasarkan pada pengertian di atas, menurut penulis bahwa

posisi e-learning berarti sebagai salah satu alternatif pembelajarannya

untuk melengkapi pembelajaran konvensional yang lazim digunakan

dalam proses pembelajaran, dan juga sebagai perubahan paradigma

strategi pembelajaran dari teacher centered ke learner-centered,yang

kegiatan belajarnya bersifat asynchronous yaitu melalui teknologi

elektronik internet sehingga peserta didik dapat memperoleh bahan

belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Page 55: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

39

Model pembelajaran yang dikembangkan melalui e-learning

menekankan pada resource based learning, yang juga dikenal dengan

learner-centered learning. Dengan model ini, peserta didik mampu

mendapatkan bahan ajar dari tempatnya masing-masing (melalui

personal computerdi rumah masing-masing atau di kantor).

Keuntungan model pembelajaran seperti ini adalah tingkat

kemandirian peserta didik menjadi lebih baik dan kemampuan teknik

komunikasi mereka yang menunjukkan kemajuan yang

menggembirakan. Dengan model ini, komunikasi antar peserta didik

dengan staf pengajar berlangsung secara bersamaan atau sendiri-

sendiri melalui dukungan jaringan komputer.

2. Persyaratan E-Learning

E-Learning adalah pendekatan pembelajaran melalui

perangkat komputer yang tersambung ke internet, peserta didik

berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan

kebutuhannya dan e_learning merupakan aplikasi internet yang dapat

menghubungkan antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah

ruang belajar online. Agar pelaksanan pembelajaran e_learning dapat

berjalan secara maksimal maka ada beberapa persyaratan yang harus

dipersiapkan.

Menurut Deni Darmawan mengatakan: Ada tiga hal penting

sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu:(1)

kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan

(internet), jaringan dapat saja dengan LAN, WAN dan MAN; (2)

tersedianya dukungan layanan belajar yagn dapat dimanfaatkan oleh

peserta belajar, misalnya CD-ROM, atau bahan cetak, dan (3)

tersedinya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta

belajar apabila mengalami kesulitan.

Selain itu menurut pendapatnya, tentang Computer

Mediated Commuication (CMC), menambahkan persyaratan-

persyaratan lainnya untuk menunjang terlaksananya e-learning,

diantanya: (1) lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan

pembelajaran mengerti cara mengelola system pembelajaran ini; (2)

sikap positf peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi

komputer dan Internet; (3) rancangan system pembelajaran yang

dapat dipelajari diketahui oleh setiap peserta belajar; (4) sistem

evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta

belajar; dan (5) mekanisme umpan balik yang dikembangakan oleh

lembaga penyelenggara. (Deni Darmawan, 2014: 26).

Page 56: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

40

3. Karakteristik E_Learning

E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang

memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.

Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan,

yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan

atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing

pembelajaran dan informasi.

Ada beberapa kategori e_learning, yaitu pembelajaran

interaktif melaui internet dan teleconference, pembelajaran semi–

interaktif melalui televisi, radio dan internet (e_mail): pembelajaran

sendiri melalui tulisan atau modul-modul elektronik, serta

pembelajaran dan pengujian baik interaktif maupun pasif melalui

media elektronik. (Munir, 2009: 7).

Adapun karakteristik-karakteristik e-learning dalam proses

pembelajaran sebagai berikut:

1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan siswa, siswa

dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi

dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat

protokoler.

2) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer

networks)

3) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning

materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru

dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan

memerlukannya.

4) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan

belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan

dapat dilihat setiap saat di komputer.

5) Bahan yang direka dan dibina oleh pasukan pembina bahan yang

professional

6) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga

untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi

pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari

berbagai sumber informasi.

4. Fungsi E-Learning

Perkembangan pembelajaran dalam pendidikan kini semakin

meningkat. Pada awalnya, metode atau konsep pendidikan yang

bersifat klasik atau konvesional, kini berkembang dengan adanya

beberapa metode yang dapat diterapkan dengan melihat situasi atau

Page 57: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

41

karakteristik dari peserta didik. Hal ini sangat membantu proses

pembelajaran bagi peserta didik, salah satu contoh kemajuan

teknologi dalam dunia pendidikan adalah pembelajar yang

menggunakan sistem e-learning.

E_learning menurut Siahaan dalam kegiatan pembelajaran di

kelas (classroom instruction) Terdapat tiga fungsi yaitu: (1) sebagai

tambahan (suplement), yang sifatnya adalah opsional bagi peserta

untuk menggunakan e-learning (2) pelengkap (complement); materi

e-learning dijadikan materi pengayaan atau remedial bagi peserta

pembelajaran, dan (3) pengganti (subsitusi); e-learning secara total

berfungsi sebagai alternatif penyampaian pembelajaran (Sudirman

Siahan, 2005: 784-808).

a. Suplement (Tambahan)

Maksud dari suplemen ( tambahan ) yaitu guru atau murid bebas

memilih antara mengunakan e_learning atau tidak dalam

pembelajaran tertentu, guru dan siswa tidak wajib memanfaatkan e-

learing dalam proses pembelajaran, walaupun sifanya tidak wajib,

apabila guru dan siswa dapat memanfaatkan e-learning dengan tepat

tentu akan mendapatkan pengetahuan tambahan dari pada tidak

memanfaatkan e-learning.

b. Komplemen (Pelengkap)

Arti komplemen disini adalah e-learning dijadikan sebagai

pelengkap atau penunjang dalam proses pembelajaran. Sebagai

komplemen berarti e-learning diprogramkan sebagai materi

reinforcement (pengayaaan) atau remedial bagi siswa saat

melaksanakan pembelajaran konvensional. E-Learning dikatakan

sebagai enrichment apabila ada siswa dalam penguasaan materi

pelajaran dapat dilakukan secara cepat ketika dalam pembelajaran

secara tatap muka, diberikan kesempatan untuk memanfaatkan

e_learning tertentu yang memang secara khusus dikembangakan

untuk kepentingan siswa.

c. Substitusi (Pengganti)

Tujuan dari pengganti disini adalah agar siswa dapat fleksibel

dalam memanfaatan kegiatan belajar sesuai dengan waktu dan

aktifitas lain siswa. Ada 3 model kegiatan pembelajaran yang dapat

dipilih peserta didik yaitu: (1) pembelajaran sepenuhnya secara tatap

muka (konvensional) (2) sebagai pembelajaran secara tatap muka

dan sebagaian lagi melalui e-learning yang disajikan melaui intenet,

atau bahkan (3) sepenuhnya melalui e-learning yang disajikan

melalui internet.

Page 58: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

42

5. Komponen E-Learning

Elearning sebagai salah satu teknologi pembelajaran sebagai

media yang berbasis teknologi internet besar manfaatnya dalam

mendukung pencapaian penyampaian informasi. Sarana dan prasarana

baik hardware maupun software perlu keterdukungan semua lapisan.

Dalam pembelajaran yang memanfaatkan e-learning dibutuhkan

berbagai komponen pendukung, setidaknya ada tiga komponen utama

yang menyusun e-learning tersebut (Wahono, 2007)

1) E-learning System : system perangkat lunak yang mem-

virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana

manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi,

system penilaian, system ujian online dan segala fitur yang

berhubungan dengan manajeman proses belajar mengajar.

2) E-Learning Content ( Isi), konten dan bahan ajar ini bisa dalam

bentuk Multimedia-Based Contet (konten berbentuk multimedia

interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks

seperti pada buku pelajaran biasa)

3) E-learning Infrastructure (Peralatan), infrastruktur e-learning

dapat berupa personal computer (PC), jaringan computer dan

perlengakapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan

teleconfrence apabila kita memberikan layanan synchronous

learning melalui teleconference.

4) Kesempatan bekerja sama: Adanya perangkat lunak yang dapat

mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan

secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

5) Multimedia: penggunaan teknologi audio dan video dalam

penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.

Model pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan

menggunakan e-learning berakibat pada perubahan budaya belajar

dalam kontek pembelajarannya. Setidaknya ada empat komponen

penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan

model e-learning di sekolah, keempat komponen itu ialah (1) Peserta

didik dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai

pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan,

memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. (2)

Pendidik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan,

memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal

yang dibutuhkan dalam pembelajaran. (3) Tersedianya infrastruktur

yang memadai. (4) Adanya administrator yang kreatif serta penyiapan

infrastrukur dalam memfasilitasi pembelajaran.

Page 59: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

43

6. Model Pembelajaran E_Learning

Klasifikasi model e-learning dilihat dari sisi system

penyampaianya (delivery system model). Menurut Rashty (1999) yang

dikutip oleh Noirid dkk ( 2007) Yaitu:

a) Model Adjuct : Model ini dapat dikatakan sebagai proses

pembelajaran tradisional plus. Artinya pembelajaran tradisional yang

ditunjang dengan system penyampaian secara online sebagai

pengayaan. Keberadaan system penyampain secara online, contohnya

untuk menunjang pembelajaran di kelas, seorang guru/dosen

menugaskan siswa/ mahasiswa untuk mencari informasi dari internet.

b) Model Mixed / Blended : Model Blended menempatkan system

penyampaian secara online sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

proses pembelajaran secara keseluruhan. Artinya baik proses tatap

muka maupun pembelajaran secara online merupakan satu kesatuan

utuh.

c) Model Online Penuh (Full Online): semua interaksi

pembelajaran dan penyampaian bahan belajar terjadi secara online,

contoh: Bahan ajar berupa video streaming via internet, atau

pembelajaran ditautkan (link) melai hyperlink ke sumber lain yang

berupa teks atau gambar. Ciri utama model ini adalah adanya

pembelajaran kolaboratif secara online.

7. Metode Penyampaian E-Learning

Dalam penyampaian materi pelajaran dengan metode

pembelajaran yang memanfaatkan e-learning Soekartawi

mengungkapkan ada dua cara penyampaian, one way communication

(komunikasi satu arah) yaitu penyampaian yang dilakukan oleh guru

melalui e-learning tanpa ada timbal balik dari siswa, dan two way

communication (komunikasi dua arah) yaitu pembelajaran yang

memanfaatkan e-learning dengan model interaktif antara guru dan

siswa (Soekartawi:2003:1-26).

Sementara Romi Satrio Wahono menjelaskan bahwa

proses penyampaian e-learning dapat terjadi melalui mekanisme

sebagaimana berikut:

a) Synchronous e-learning: guru dan siswa berada di dalam kelas, di

waktu yang sama tetapi berada di tempat yang berbeda. Dalam

pembelajaran ini menggunakan infrastruktur teleconference,

melalui teleconference siswa dapat berinteraksi dengan guru di

tempat yang berbeda. Untuk dapat menggunakan fasilitas

Page 60: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

44

teleconference dibutuhkan kapasitas bandwith yang memadai,

sehingga proses teleconference tidak terputus-putus.

b) Asynchronous e-learning: guru dan siswa berada pada kelas yang

sama, tetapi dalam waktu dan tempat yang berbeda. Menggunakan

kelas yang sama maksudnya adalah kelas virtual yang ada dalam

jaringan internet maupun jaringan lokal. Dalam hal ini dibutuhkan

sistem e-learning berupa learning management system (LMS) dan

content pembelajaran baik berupa teks maupun multimedia. Jika

sistem e-learning berada pada jaringan internet maka materi

pelajaran dapat diakses siswa selama 24 jam. Sehingga siswa

dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan pengaturan

waktunya.

Sistem e-learning diharapkan bukan sekedar menggantikan

tetapi diharapkan pula untuk dapat menambahkan metode dan materi

pengajaran tradisional seperti diskusi dalam kelas, buku, CD-ROM

dan pelatihan komputer non internet. Elemen yang terdapat dalam

sistem e-learning sebagai berikut ini.

1) Soal-soal: materi dapat disediakan dalam bentuk modul,

adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya

dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak

ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.

2) Komunitas: para pelajar dapat mengembangkan komunitas

online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi

yang saling menguntungkan.

3) Pengajar online: para pengajar selalu online untuk

memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab

pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

4) Dalam menyampaikan e-learning Soekartawi mengungkapkan

ada dua cara penyampaian komunikasi satu arah (one way

communication) yaitu pembelajaran yang memanfaatkan e-

learning dengan model interaktif antara guru dan siswa.

(Soekartawi, 2003: 1-26)

8. Konsep E_learning Edmodo

Salah satu social network yang cukup banyak memiliki fitur

untuk mendukung pembelajaran e-learning adalah Edmodo. Akun

Edmodo dapat diperoleh tanpa berbayar dengan alamat website

www.edmodo.com. Pada halaman awal Edmodo terlihat, bahwa

pengguna Edmodo terbatas, yaitu guru, siswa, orang tua, dan sekolah.

Edmodo mempunyai fitur-fitur Learning Management System (LMS)

Page 61: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

45

untuk mendukung e-learning seperti folder untuk meletakan materi

pelajaran, posting pesan untuk saling bertanya jawab antara sesama

anggota group belajar, penugasan, kuis dan jajak pendapat (Marfuah,

2011). Selain itu terdapat fasilitas untuk memungkinkan adanya

group-group kecil untuk cooperative learning dalam Edmodo.

Edmodo adalah program jejaring sosial untuk guru, siswa dan

orang tua yang berbasis sekolah. Sebenarnya program jejaring sosial

ini telah dikembangkan mulai September 2008 oleh Nicolas Borg dan

Jeff O‟Hara. Edmodo merupakan institusi virtual yang berkantor

pusat di San Mateo, California.

Edmodo merupakan jejaring sosial yang dapat diakses dimana

saja asal ada internet, aplikasinya gratis, interfacenya mirip facebook

(familiar dengan dunia anak saat ini), aplikasi pendukungnya bagus

dan tersedia dalam beberapa bahasa diantaranya Bahasa Inggris,

Spanyol, Portugis, Belanda, Yunani dan Perancis.

Keunggulan Edmodo, antara lain menyediakan fasilitas yang

mudah dan aman dalam mengembangkan kelas sesuai dengan

keinginan, memberi kesempatan terjadinya pembelajaran sesuai

karakteristik murid yang berbeda secara personal, dan menyediakan

sarana komunikasi bagi guru, siswa dan orang tua/wali murid secara

personal.

Keunggulan lainnya adalah Edmodo akan memudahkan guru,

siswa dan orang tua dalam berbagai ide/gagasan, berbagi file,

penugasan PR, penilaian, quis/ulangan, polling, diskusi,

mengingatkan tugas dll. Fasilitas yang akan didapat seorang guru di

Edmodo antara lain guru dapat mendesain kelas secara online sesuai

keinginan, setiap kelas memiliki kode kelas yang unik (tiap kelas bisa

dibuat berbeda), mengendalikan siapa saja yang boleh bergabung,

berkomentar/ berpesan ke kelas, perorangan secara

spesifik/individual, memberikan tugas, menanggapi dan menilai tugas

yang telah dikerjakan, untuk membuat ujian quiz/ulangan interaktif,

melakukan polling, membentuk kelompok-kelompok kecil,

berkomunikasi secara personal, berkolaborasi dengan guru lainnya.

Guru dapat memberikan bahan ajar seperti pertanyaan, foto, video

pembelajaran kepada murid dengan mudah. Selain itu, murid juga

dapat mengunduh bahan ajar tersebut, guru dapat memberikan soal

dari mana saja dan kapan saja serta dengan adanya Edmodo, orang tua

murid dapat memantau kegiatan belajar anaknya dengan mudah.

Page 62: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

46

Edmodo menyediakan lingkungan yang aman untuk belajar

dimana guru dapat membuat sebuah kelas untuk siswa-siswanya.

Dalam group virtual ini, guru dapat:

o Meletakan sumber daya digital untuk diakses atau diunduh siswa.

o Membuat jejak pendapat yang dapat diikuti oleh siswa secara

online.

o Membuat ringkasan pendek tentang pelajaran untuk siswa yang

absen ke sekolah

9. Fitur Edmodo

Edmodo memiliki beberapa fitur untuk pembelajaran, dari

semua fitur tersebut edmodo menyediakan tiga akun khusus bagi

pengguna, akun tersebut sesuai dengan status pemakai diantaranya

akun untuk guru (teacher), orang tua (parent), dan siswa (student).

Fitur-fitur tersebut diantaranya :

1) Assignment

Gambar 2.2: Assignment

Assignment digunakan oleh guru untuk memberikan penugasan

kepada siswa secara online. Fitur ini dilengkapi dengan waktu

deadline dan fitur attach file sehingga siswa dapat mengirimkan tugas

dalam bentuk file secara langsung kepada guru, selain itu, kiriman.

Assignment juga terdapat tombol “Turn in” yang menandakan bahwa

siswa telah menyelesaikan tugas mereka. Guru dapat secara langsung

memberikan penilaian terhadap hasil tugas yang telah dikerjakan

siswa. Skor yang diberikan secara otomatis akan tersimpan dalam

fitur grade book.

Assignment title

Load Assignment Due Date

Page 63: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

47

2) File Links

Gambar 2.3: File Links

Pada fitur ini guru dan siswa dapat mengirimkan pesan dengan

melampirkan file dan link pada grup kelas, siswa atau guru lainnya.

File yang dilampirkan berlaku untuk semua jenisekstensi seperti .doc,

.pdf, .ppt, .xls, dll

3) Quiz

1

Assignment Description

Send to

2

Page 64: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

48

Gambar 2.4: Quiz

Quiz digunakan untuk memberikan evaluasi secara online baik berupa

pilihan ganda, isian singkat, maupun soal uraian. Quiz hanya dapat

dibuat oleh guru, sedangkan siswa hanya mengerjakannya saja. Fitur

ini dilengkapi dengan batas waktu pengerjaan, informasi tentang kuis

yang akan dibuat, judul kuis dan tampilan kuis. Perhitungan skor pada

setiap butir soal quiz dilakukan secara otomatis untuk jenis

pertanyaan pilihan ganda dan isian singkat, sedangkan untuk

penskoran soal uraian harus diperiksa oleh guru terlebih dahulu.

4) Polling

Gambar 2.5: Polling

Page 65: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

49

Polling hanya dapat dibuat oleh guru untuk dibagikan kepada siswa,

biasanya guru menggunakan poling untuk mengetahui tanggapan

siswa mengenai hal tertentu yang berkenaan dengan pelajaran.

Berikut dibawah ini adalah tampilan polling mengenai tanggapan

siswa terhadap materi fungsi logika sebelum pembelajaran diberikan

5) Grade Book

Gambar 2.6: Grade Book

Grade Book Fitur grade book digunakan sebagai catatan nilai siswa.

Pemberian nilai dapat dilakukan oleh guru dan dapat diisi secara

manual atau secara otomatis. Pengisian nilai secara otomatis hanya

bisa dilakukan berdasarkan hasil skor Assignment dan Quiz. Penilaian

pada gradebook dapat di-export menjadi 31 file.csv. Dalam fitur ini,

guru mengatur penilaian hasil belajar seluruh siswa. Guru dapat

mengatur nilai maksimal pada masing-masing subjek nilai. Nilai total

adalah persentase dari nilai keseluruhan setiap siswa secara otomatis

oleh sistem. Untuk penilaian Quiz diisi secara otomatis oleh sistem

berdasarkan hasil Quiz setiap siswa. Pada siswa, fitur ini hanya dapat

dilihat berupa rekapan nilai dalam bentuk grafik dan penilaian

langsung.

Page 66: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

50

6) Library

Gambar 2.7: Library

Fitur ini digunakan sebagai tempat penyimpanan berbagai sumber

pembelajaran dengan konten yang beragam. Dengan fitur library,

guru dapat mengupload bahan ajar, materi, presentasi, sumber

referensi, gambar, video, audio dan konten digital lainnya. Link dan

File yang terdapat di Library dapat dibagikan baik kepada siswa

maupun grup. Siswa juga dapat menambahkan konten yang dibagikan

oleh guru ke dalam library-nya. Fitur ini dapat digunakan sebagai

media untuk menampung berbagai sumber dari dalam dan luar,

sehingga siswa dapat menyimpan berbagai informasi dari luar namun

tetap diakses melalui Edmodo.

7) Groups

Gambar 2.8: Groups

Page 67: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

51

Merupakan cara untuk bergabung dalam suatu kelas yang akan di

pelajari, dengan cara klik icon plus (+) maka siswa dapat bergabung

atau join kelas dalam suatu mata pelajaran, sebelum join siswa harus

mengetahui kode atau sejenis pin yang dibuat oleh guru agar siswa

dapat bergabung dalam mata pelajaran di kelas yang telah dibuat.

8) Join Group

Gambar 2.9: Join Group

Merupakan langkah berikutnya untuk dapat bergabung di kelas mata

pelajaran yang diinginkan dengan cara memasukkan pin atau code

yang telah diberikan oleh guru, klik join untuk dapat bergabung.

9) Group Class

Gambar 2.10: Group Class

p36ugy

Page 68: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

52

Setelah bergabung di group class yang sudah siswa invite maka

dengan otomatis siswa dapat join dalam group matapelajaran tersebut,

fitur didalam group.

10) Profile

Gambar 2.11: Profile

Merupakan data diri yang berisikan foto profil, nama, sekolah asal

dan status, jumlah post, dan jumlah group yang telah bergabung

11) Parent Code

Dengan fitur ini, orang tua murid dapat memantau aktifitas belajar

yang dilakukan anak-anak mereka. Untuk mendapatkan kode tersebut,

orang tua murid dapat mendapatkannya dengan mengklik nama kelas/

grup anaknya di Edmodo atau dapat memperolehnya langsung dari

guru yang bersangkutan.

12) Settings

Gambar 2.12: Settings

Page 69: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

53

Menu pengaturan untuk email yang digunakan apakah sudah

terkonfirmasi atau belum, dapat mengganti poto profil, country

(Negara), dan juga Time Zone (Zona Waktu).

13) Notification

Gambar 2.13: Notification

Menu bergambarkan bell ini merupakan menu yang berisi segala

pemberitahuan group yang telah siswa invite, pemberitahuan tersebut

dapat berupa coment, post, tugas dan informasi dari guru. Guru dapat

melihat apakah ada notifikasi jika ada anggota baru bergabung, guru

baru yang ingin terkoneksi, permintaan untuk terkoneksi, dan jika

ada tugas dari siswa yang perlu dinilai.

Untuk siswa, bagian notifikasi juga akan terlihat manakala

tugas tersedia dalam waktu dua minggu dan menunggu untuk

dikerjakan, bergitupula siswa dapat melihat notifikasi nilai yag

sudah diberikan oleh guru terhadap tugas yang sudah dikerjakan.

10. Manfaat dari pembelajaran e_learning dengan aplikasi

edmodo antara lain

1) Tugas Mandiri

Johnson (2009), menguraikan bahwa menugaskan murid

mengerjakan tugas mandiri memiliki banyak keuntungan. Pertama,

anda bebas memanaskan kelas dan dapat bertindak sebagai pemberi

informasi dari pada pemimpin kelas. Kedua, murid-murid akan

belajar bertanggung jawab atas pendidikan mereka; mereka memiliki

kesempatan untuk melatih kemampuan penting seperti menentukan

prioritas dan mengelola waktu; dan mereka dapat belajar sesuai pola

Page 70: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

54

yang mereka kehendaki. Ketiga dan mungkin yang terpenting, dengan

memberi tanggungjawab lebih di pundak murid-murid anda, anda

menunjukkan bahwa anda percaya pada kepandaian dan kemampuan

belajar mereka. Tugas mandiri pengajaran Pendidikan Agama Islam (

PAI) dapat berupa latihan soal, pemecahan studi kasus untuk berpikir

lebih kritis, maupun berupa penelitian mandiri.

Menurut Yamin (2008), belajar mandiri memiliki manfaat

yaitu: (1) memupuk tanggung jawab, (2) meningkatkan

keterampilan,(3) memecahkan masalah, (4) mengambil keputusan, (5)

berpikir kreatif, (6) berpikir kritis, (7) percaya diri yang kuat, serta (8)

menjadi guru bagi dirinya sendiri.

Tugas mandiri yang biasa diterapkan dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam adalah pemberian modul bagi siswa untuk

dikerjakan secara individual. Modul yang diberikan pada siswa dapat

disesuaikan terhadap kompetensi apa yang harus dicapai oleh siswa.

Karena kurang lebih fungsi, manfaat, tujuan dan operasional

Moodle hampir sama dengan Edmodo, maka dapat diterapkan

penggunaan yang sama pula. Sebagai contoh, pemberian modul tugas

pribadi atau kelompok tentang perkembangan Islam di Indonesia.

Guru dapat membuat latihan soal dan kriteria penilaian kemudian

meng-upload di Edmodo. Guru dapat menguraikan terlebih dahulu

dalam video yang diupload via Edmodo berupa tutorial singkat teknis

tugas dan mengumumkannya pada seluruh siswa. Selanjutnya guru

menetapkan batas waktu (date) pengumpulan tugas.

Untuk beberapa sekolah, terutama pada masa prakerin siswa

SMK, guru memberikan modul manual bagi siswa untuk dikerjakan

selama prakerin, dan dikumpulkan pada waktu yang ditentukan.

Teknik ini memang unggul dalam kepraktisan, efisiensi waktu dan

tenaga, serta penilaian yang mudah. Namun juga memiliki

kelemahan, antara lain kembali lagi pada masalah proses belajar pada

umumnya, guru dapat langsung menjatuhkan penilaian bahwa level

kognitif yang dicapai setiap siswa adalah sama, yakni

terselesaikannya modul tersebut. Sekalipun dalam masa prakerin,

untuk beberapa sekolah dilangsungkan seminggu sekali, proses

belajar mengajar tetap dilakukan untuk memenuhi mata pelajaran

yang telah ditetapkan, tentunya kontrol guru tetaplah sangat terbatas

dikarenakan durasi mengajar.

Page 71: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

55

Hal tersebut dapat diminimalisir dengan memanfaatkan

Edmodo. Sebagai gambaran, misalnya, setelah guru memberikan

modul baik manual maupun via Edmodo, guru tetap dapat

memberikan perhatian lebih di luar kelas. Guru dapat menghimbau

siswanya untuk bertanya apabila mengalami kesulitan dalam

mengerjakan modul, ataupun ada instruksi yang tidak dipahami siswa,

baik secara private message maupun sharing pada teman-temannya.

Di sini, guru dapat mengontrol dan membantu siswa sembari

memberikan penilaian dan evaluasi baik secara subjektif maupun

objektif. Subjektif untuk mengetahui bagaimana dan sejauh mana

siswa telah belajar, dan objektif terhadap hasil tugas siswa.

Selanjutnya, guru dapat mengindentifikasi permasalahan apa yang

selanjutnya akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya, untuk

memastikan seluruh siswa mencapai hasil belajar yang ditentukan,

berdasarkan informasi kesulitan siswa yang disampaikan pada guru

via Edmodo.

2) Games

Guru dapat memanfaatkan Edmodo untuk menciptakan

kompetisi ringan berupa games yang menyenangkan. Topik games

dapat disesuaikan dengan materi pelajaran, dilakukan secara berkala

seusai pemberian materi, seiring dengan kompleksitas pemahaman

yang meningkat, maka guru juga dapat meningkatkan level games

atau kuis sembari mengontrol daya serap dan pemahaman siswa untuk

dilakukan evaluasi secara kontinyu. Pembelajaran menggunakan

Edmodo telah beberapa kali dilakukan dan memberikan hasil yang

cukup signifikan. Dalam salah satu penelitian eksperimental yang

dilakukan oleh Al-Kathiri (2014) terhadap 42 siswa dengan

pembelajaran menggunakan metode tradisional dikolaborasikan

dengan Edmodo, menghasilkan pencapaian yang signifikan secara

positif. Cari sumber dan daftar pustaka.

3) Diskusi

Menurut Yamin (2012:103) Metode diskusi adalah interaksi

antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis,

memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau

permasalahan tertentu, sedangkan menurut Bahri & Zain (2006:87)

metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswi

dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau

pertanyaan yang bersifat data problematis untuk dibahas dan

Page 72: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

56

dipecahkan bersama. Serta menurut Hamdani (2010:159) metode

diskusi adalah interaksi antar siswa atau interkasi siswa dengan guru,

untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali, atau

memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan metode

diskusi adalah interaksi antara siswa dan siswa atau siswa denga guru

, dimana siswa-siswi dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa

berupa pernyataan atau pertanyaan yang berisfat problematis untuk

dibahas dan dipecahkan bersama, dimana guru memberi kesematan

kepada siswa ( kelompok-kelompok siwa ) untuk mengadakan

perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan, atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas

suatu masalah.

Sardiman (2009) dalam Anisa dan Ratnasari (2013)xx

mengemukakan bahwa mengetahui apa yang dipelajari adalah awal

yang baik untuk belajar. Dengan mengakses materi terlebih dahulu,

siswa mengetahui apa yang akan mereka pelajari sehingga mereka

lebih siap untuk belajar. Kesiapan akan meningkatkan partisipasi

siswa dalam proses pembelajaran. Siswa mengkonstruksikan berbagai

pengetahuan dan pengalamannya untuk menguraikan, menganalisis

dan menjawab persoalan yang diberikan oleh guru sesuai cara mereka

masing-masing. Dengan kreativitas guru dalam mengontrol alur

diskusi, guru harus dapat terus-menerus merangsang keingintahuan,

pertanyaan-pertanyaan, argumen-argumen dan seluruh bentuk respon

dari perspektif siswa. Mengkonstruksikan pengetahuan untuk

mendalami materi terbukti lebih efektif hasilnya dibandingkan

metode tradisional. Fowler (2006)xx pun mendukung metode

pembelajaran aktif, dan menjelaskan bahwa lebih sering berpikir

berdasarkan pengalaman, maka hasilnya akan lebih baik. Penelitian

Fowler pun menunjukkan bahwa kelas aktif terbukti dapat memahami

konsep dengan lebih baik.

4) Sharing Antar Guru

Edmodo tidak hanya menjadi media komunikasi antara guru

dengan murid, akan tetapi dapat menjadi wadah sharing dengan guru-

guru pengampu pendidikan Agama Islam lainnya untuk

mengembangkan metode pembelajaran PAI. Dengan berbagi

permasalahan, pengalaman dan pendapat, maka metode pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat berkembang, baik dalam

strategi pembelajaran, solusi kesulitan-kesulitan siswa, kelemahan

Page 73: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

57

dan kelebihan penerapan berbagai metode pembelajaran PAI, bahkan

dapat melakukan kolaborasi pembelajaran secara online

E. Motivasi Belajar

1. Pengertian Dan Hakekat Motivasi

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan

mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan

sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk

melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Menurut Hasibuan (2007), motivasi berasal dari kata latin

movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja

sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya

untuk mencapai kepuasan. Menurut Handoko (2012), disebutkan

bahwa motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai

daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Winkel (dalam Asti Wahyuni 2007 : 24) berpendapat “motivasi

adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan

percobaan, sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang jauh

sebelumorang itu melakukan suatu perbuatan”.

Motivasi memiliki peranan yang penting dalam mendorong

kesuksesan siswa. Motivasi merupakan proses psikologi yang sangat

kompleks dan dapat menjadi penggerak seseorang kelompok untuk

mencapai suatu tujuan yang diharapkan (Muftah & Galea, 2013;

Surifah, Mustiati, Syaifullah, & Bowo, 2016). Motivasi bersifat

dinamis dan kontekstual yang berhubungan dengan strategi

pembelajaran yang hanya mampu dikontrol oleh diri siswa sendiri

(Dai Sternberg, 2004, p. 43; Wong, Chai, Chen, & Chin, 2013).

Motivasi dianggap oleh banyak pendidik sebagai faktor yang sangat

penting dalam meningkatkan keterlibatan dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran memiliki memiliki fungsi yang sangat penting karena

motivasi menentukan usaha dalam proses belajar (Pavlou, 2006).

Selanjutnya M. Utsman Najati (dalam Abdul Rahman Saleh,

2009: 183-184) membagi motivasi menjadi tiga komponen pokok,

yaitu:

Page 74: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

58

1) Menggerakkan.

Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu,

membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.

Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respons-respons efektif,

dan kecenderungan mendapat kesenangan.

2) Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku.

Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah

laku individu diarahkan terhadap sesuatu.

3) Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan

menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan

intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan

individu.

Dalam kaitannya dengan motivasi ini, Steers, V. Ricard M. dan

Parter, Liman W. Memandang motivasi dalam tiga definisi, yaitu: (1)

Motivasi menggambarkan suatu kekuatan energi yang mendorong

manusia atau menyebabkan manusia melakukan cara-cara tertentu, (2)

Sebagai dorongan mengarahkan terhadap sesuatu, yaitu motivasi

mempunyai orientasi tujuan yang kuat,(3) Layanan motivasi untuk

mendorong motivasi sepanjang waktu. Ini sesuai dengan pernyataan

Buford bahwa motivasi berhubungan dengan tiga aspek, yaitu: a)

What enerizes behavior, b) What direct or channels behavioer, dan c)

How this behavioer is minted or sustained.

Selain itu, motivasi merupakan faktor kunci dalam

pembelajaran yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (Rana,

Mahmood, & Reid, 2015; Yong, 2009). Tella (2007) dalam

penelitiannya,menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang

signifikan pada prestasi akademik siswa di sekolah menengah yang

memiliki motivasi rendah dengan siswa yang memiliki motivasi

tinggi. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian Reardon dan Bertoch

(2010) yang berpendapat bahwa seseorang dengan motivasi tinggi

secara teori akan cenderung aktif berpartisipasi dan melakukan

perencanaan yang baik dalam belajar. Hal ini dikarenakan ada

keinginan yang kuat dalam diri untuk mencapai tujuan dan

memberikan yang terbaik dalam setiap usaha yang dilakukan.

Motivasi belajar merupakan permasalahan yang sudah lama

berkembang di masyarakat dan sudah banyak kajian relevan

menyajikan dan membahasnya (Cho, Harrist, Steele, & Murn, 2015;

Duta, 2015; Pintrich, 2003).

Page 75: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

59

Motivasi belajar pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu

motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Secara umum motivasi

instrinsik (IM) merujuk pada kegiatan yang dilakukan siswa dalam

bentuk, kesenangan dan kepuasaan yang berasal dari diri. Siswa

dengan motivasi intrinsik berusaha mengembangkan diri untuk

mencapai tujuan dan prestasi belajar. Motivasi instrinsik untuk belajar

merupakan suatu kebermaknaan untuk mendapatkan nilai dan

mencapai prestasi akademik terlepas dari materi atau tugas tersebut

menarik atau tidak (Williams & Williams, 2011).

Motivasi ekstrinsik (EM) mengacu pada berbagai perilaku yang

berkaitan dengan seseorang atau sarana prasarana dan bukan karena

diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi ekstrinsik mengacu

pada sesuatu yang berasal dari luar dan terpisah dari perilaku diri

seseorang (Wong et al., 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi ekstrinsik siswa antara lain: harapan keluarga, harapan guru,

uang, dan teman (harapan untuk diterima dalam suatu kelompok).

Motivasi ekstrinsik sangat berbeda dengan motivasi instrinsik

yang kesenangan atau keinginan diri dari pada nilai instrumentalnya.

Motivasi ekstrinsik cenderung merupakan pembuktian kompetensi

siswa, sedangkan motivasi instrinsik mendorong siswa untuk

mengembangkan kompetensinya. Jika ditelaah lebih jauh lagi,

sebenarnya tujuan akhir dari motivasi adalah untuk mendorong

mencapai dan meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.

Motivasi berperan penting dalam menentukan keberhasilan

belajar siswa, maka diperlukan perhatian dan upaya dari guru untuk

mendorong semangat belajar siswa. Dalam beberapa konsep motivasi

tersebut, terlihat bahwa makna motivasi sangatlah berperan dalam

meningkatkan aktivitas seseorang untuk tujuan yang dinginkan.

Konsep motivasi tersebut memiliki makna yang sama yakni sebagai

pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki.

Dengan kata lain motivasi adalah keseluruhan atau totalitas kekuatan

yang tersembunyi dalam diri seseorang, sehingga orang itu dapat

menggerakkan tenaga dan energinya untuk melakukan sesuatu yang

lebih baik, dibandingkan sebelumnya dalam mencapai tujuan tertentu.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa

dalam belajar tetapi perlu dipahami tidak semua siswa memiliki

motivasi yang tinggi. Pada proses pembelajaran motivasi belajar

dapat ditumbuhkan dengan adanya bimbingan dari semua pihak yang

mendukung kegiatan belajar, metode belajar, materi pelajaran yang

diberikan sesuai dan seharusnya dipelajari oleh siswa ataupun

Page 76: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

60

penggunaan media pembelajaran (Oktaria, Zulkardi, & Somakim,

2013). Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami motivasi

belajar siswa sehingga segala tindakan untuk tercapainya kompetensi

dapat terlaksana dengan baik. Para ahli di atas pada umumnya melihat

motivasi dari subyeknya yaitu individu, sehingga mengertikan

motivasi sebagai dorongan internal individu. Motivasi pada dasarnya

memang sangat tergantung dari faktor internal individu (instrinsi),

akan tetapi keadaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun

eksternal dari lingkungannya(ekstrinsik).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar (Ahmadi, 2005), yaitu):

a. Faktor raw input (faktor siswa itu sendiri) dimana tiap anak

memiliki kondisi yagn berbeda-beda dalam kondisi sosiologi dan

kondisi psikologi.

b. Faktor raw environmental input (faktor lingkungan) baik

lingkungan alami maupun lingkungan social.

c. Faktor instrumental input, yang didalamnya antara lain terdiri dari

kurikulum, program/ bahan pengajaran, sarana dan fasilitas serta

tenaga pengajar (guru).

Motivasi sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi

menimbulkan, mendasari, dan menggerakan perbuatan belajar.

Motivasi belajar bisa menurun akibat ambisi orang tua atau sistem

peringkat di sekolah. Motivasi menggerakan individu,mengarahkan

tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna

bagikehidupan idividu. Mempelajari motivasi maka akan ditemukan

mengaapa individu berbuat sesuatu karaena motivasi individu yidak

dapat diamati secara langsung, sedangkan yang dapat diamati adalah

manifestasi dari motivasi itu dalam bentuk tingkahlaku yang nampak

pada individu setidaknya akan menjadi mendekati kebenaran apa

yangmenjadi motivasi individu bersangkutan

Bertolak dari definisi tersebut diatas, maka dapat dikatakan

bahwa dalam arti luas motivasi adalah suatu keadaan diri seseorang,

baik itu berupa kebutuhan, keinginan, dorongan maupun desakan

yang datang dari dalam diri (instrinsik) dan dari luar diri seseorang

(ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu kegiatan tertentu. Dengan kata

lain motivasi adalah suatu potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam

melakukan sesuatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Di jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) motivasi

memegang peranan yang sangat penting, karena pola pembelajaran

Page 77: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

61

yang lebih bersifat mandiri (Putra & Sudarti, 2015). Sistem

pembelajaran yang juga berbeda apabila dibandingkan dengan SD,

SMP juga menjadi faktor yang penting untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa (Triyanto & Handayani, 2016). Sebagian besar siswa

berpikir bahwa untuk dapat menyelesaikan mata pelajaran dengan

baik diperlukan motivasi yang tinggi untuk belajar. Sebagimana

dijelaskan pada Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 pasal : 5

ayat 72 menyatakan : “ Pendidikan Agama diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, manantang, medorong

kreativitas dan kemandirian, serta menumbuhkan motivasi untuk

hidup sekses. Oleh Karena itu guru PAI dituntut untuk mengetahui

motivasi instrinsik dan ekstrinsik.dalam proses belajar diantarnya

faktor internal maupun eksternal.

2. Peranan Motivasi Dalam Belajar

Winkle mengatakan bahwa “motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai

suatu tujuan”. (Winkle, 2009 : 169),

Sementara menurut Brophy mengatakan bahwa pengertian dari

“motivasi belajar adalah suatu kecenderungan siswa untuk melakukan

kegiatan akademi yang berarti dan berguna, untuk meraih hasil yang

baik dari kegiatan tersebut”. (Brophy : 2011)

Diperkuat pendapat Hamzah mengatakan “motivasi belajar

ialah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang

belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya

dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung”. (Hamzah B,

2007 : 23)

Begitu pula dengan Chang dan Chen menyatakan bahwa

motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh empat faktor yaitu perhatian,

kepercayaan, kepuasan, dan relevansi (Chang dan Chen, 2015; Kim

dan Yang, 2015). Komponen pertama adalah perhatian (attention)

dilakukan untuk mengatahui apakah aktivitas pembelajaran dengan e-

learning dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan perhatian siswa.

Komponen kedua adalah relevansi (relevance) yang digunakan untuk

mengetahui apakah kegiatan tersebut relevan dengan kebutuhan

siswa. Komponen ketiga adalah Model ini juga menilai apakah

kegiatan menanamkan kepercayaan (confidence) pada siswa dan

komponen keempat dan apakah aktivitas online membawa kepuasan

Page 78: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

62

(satisfaction) pada siswa (Chang dan Chen, 2015; Strang, 2016;

Strang, 2016a).

Motivasi belajar adalah faktor pendukung yang dapat

mengoptimalkan kecerdasan siswa dalam meraih prestasi dan hasil

belajar. Motivasi belajar siswa yang tinggi, umumnya akan memiliki

prestasi belajar dan hasil belajar yang baik. Sebaliknya rendahnya

motivasi akan membuat prestasi belajar anak menurun (Elmirawati,

Daharnis, Syahniar, 2013).

Ardhan menyatakan bahwa motivasi belajar sebagai kegiatan

seseorang untuk mencapai prestasi yang unggul. Motivasi belajar ini

sebagai perluasan dari motivasi intrinsik yang mempunyai ciri-ciri,

sikap dan perilaku seperti: ketekunan, keuletan, daya tahan,

keberanian menghadapai tantangan, kegairahan, dan kerja keras.

(Ardhan: 2003)

Menurut Oemar Hamalik ada beberapa faktor yang

mempengaruhi motivasi, baik motivasi instrinsik maupun motivasi

ekstrinsik diantaranya:

1. Tingkat kesadaran siswa akan kebutuhan yang mendorong tingkah

laku/perbuatannya dan kesadaran atas tujuan belajar yang hendak

dicapai.

2. Sikap guru terhadap kelas, guru yang bersikap bijak dan selalu

merangsang siswa untuk berbuat kearah suatu tujuan yang jelas

dan bermakna bagi kelas.

3. Pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat

maka motivasinya lebih cenderung ke sifat ekstrinsik. 4. Suasana

kelas juga berbengaruh terhadap muncul sifat tertentu pada

motivasi belajar siswa. (Oemar Hamalik, 2003:121)

Tinggi rendahnya motivasi belajar menunjukkan pada

perbedaan kecenderungan individu dalam berusaha untuk meraih suatu

prestasi. Karakteristik individu yang memiliki motivasi belajar tinggi,

Ibrahim (Nisriyana, 2007: 25).

a. Senang bekerja keras unuk mencapai keberhasilan.

b. Selalu khawatir mengalami kegagalan

c. Cenderung bertindak atau menetapkan suatu pilihan yang realistis.

d. Senang berkompetisi yang sehat

e. Bertanggung jawab atas pilihan atau perbuatannya.

Page 79: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

63

Terdapat enam karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi menurut Sudjana (Farozin, 2011:57), yaitu :

a. Kesenangan atau kenikmatan untuk belajar, berarti menaruh

perhatian dan minat terhadap kegiatan-kegiatan belajar dan merasa

senang mengarjakan tugas-tugas sekolah dan rumah.

b. Orientasi terhadap penguasaan materi, suatu kemampuan yang

dimiliki siswa dalam menguasai materi-materi yang didapat di

kelas.

c. Hasrat ingin tahu, keinginan siswa dalam mencari hal-hal baru.

d. Keuletan dalam mengerjakan tugas, siswa memusatkan sepenuhnya

untuk menyelesaikan tugas dan tidak mudah menyerah atau putus

asa.

e. Keterlibatan pada tugas, siswa tekun dalam mengerjakan tugas,

berkonsentrasi pada tugas dan meluangkan waktu untuk belajar.

f. Orientasi terhadap tugas-tugas yang menantang, sulit dan baru.

Apabila siswa memiliki ciri-ciri seperti diatas, maka siswa tersebut

memiliki motivasi yang kuat dalam belajarnya. Motivasi belajar yang

kuat mutlak dimiliki oleh siswa yang menginginkan kesuksesan

belajar. Di sini guru dituntut untuk membangkitkan motivasi belajar

siswa dengan berbagai cara dengan inovasi yang menarik minat siswa

untuk belajar.

Seperti yang dijelaskan dalam bagian sebelumnya bahwa

motivasi itu sangat terkait dengan kebutuhan, dan salah satu kebutuhan

siswa adalah pencapaian prestasi belajar dari setiap mata pelajaran.

Oleh sebab itu Komariah menegaskan bahwa motivasi belajar

berpangkal pada bahan pelajaran itu sendiri, motivasi belajar itu

ditentukan dalam situasi-situasi yang dibuat pelajaran, bila pelajaran

itu memiliki arti penuh, dan berhubungan dengan realitas (Komariah,

2010: 210). Sedangkan menurut Makmun motivasi adalah suatu proses

perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau

pengalaman tertentu. Makmun (2007: 157)

Dari uraian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar pada dasarnya merupakan keseluruhan daya

penggerak psikis siswa yang menimbulkan gairah, rasa senang, dan

semangat dalam belajar. Motivasi ini memiliki ciri-ciri ketekunan,

keuletan, daya tahan, keberanian menghadapi tantangan, kegairahan,

dan kerja keras yang pada gilirannya meningkatkan perolehan prestasi

belajarnya.

Page 80: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

64

Berdasarkan uraian tersebut untuk menciptakan situasi dan

kondisi yang menunjang bangkitnya motivasi belajar siswa, guru

menggunakan strategi belajar tertentu, misalnya dengan

menggunakan metode mengajar dalam proses pembelajaran. Dengan

menciptakan situasi dan kondisi belajar dalam kehidupan individu

masyarakat.

F. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Prestasi menurut Purwodarminto Dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah

dilakukan dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. (Purwodarminto,

1976: 768)

Hasil belajar adalah kemampuan atau kompetensi yang dimiliki

oleh peserta didik setelah memperoleh pengalaman pembelajaran.

Berdasarkan pada taksonomi Bloom, hasil belajar dapat dilihat pada

ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Lee, dkk., 1017).

Zahay menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hal yang

penting dalam proses pembelajaran karena hal ini merupakan

indikator yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui kemajuan

belajar siswa, menjadi umpan balik bagi perbaikan proses

pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan (Zahay, dkk., 2017). Dari hasil belajar ini, guru dapat

merancang pembelajaran lanjut yang sesuai dengan karakteristik

siswa.

Dalam pengertian prestasi ini, Al-Qur‟an juga telah menjelaskan

bahwasanya Allah akan memberikan balasan dari apa yang sudah

dikerjakan manusia sebesar usaha yang mereka lakukan, yakni tertera

dalam Q.S Al-Ahqaf ayat 19 yang berbunyi:

Artinya : ”dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa

yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi

mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada

dirugikan” (Q.S Al-Ahqaf :19).

Dari sini dapat diketahui secara jelas bahwasanya manusia

diperintahkan untuk memacu diri dalam rangka peningkatan prestasi

yang maksimal, sehingga akhirnya akan dapat merasakan hasil dari

usaha dan jerih payahnya sendiri.

Page 81: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

65

Demikian pula halnya seorang siswa, prestasi yang diperoleh juga

dapat dilihat dari usaha-usahanya dalam belajar. Karena pada

dasarnya yang membuat seseorang maju atau mundur adalah dirinya

sendiri.

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Ar-Ra‟d ayat 11, sebagai

berikut:

Artinya “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka

menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak

merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah

keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang

dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka

selain Dia”.

Sedangkan belajar sebagaimana yang diungkapkan Mulyasa

(2004, h. 189), pada hakekatnya merupakan usaha sadar yang

dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhanya, sehingga setiap

kegiatan belajar yang dilakukan seseorang akan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam dirinya, dan perubahan tersebut meliputi

kawasan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, prestasi belajar adalah hasil

usaha yang telah dicapai siswa dari apa yang dilakukan dan

dikerjakan selama dalam kegiatan belajar mengajar, yang ditandai

adanya perubahan-perubahan dalam diri siswa meliputi ke tiga aspek

belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik yang dicapai oleh

siswa berdasarkan kemampuannya/usahanya dalam belajar.

Menurut Syah (1999, h. 192), prestasi belajar merupakan

pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.

Page 82: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

66

Fred Percival dan Henry Ellington dalam (Yamin, 2004, h. 25)

memberikan pendapat mengenai tujuan instruksional hasil belajar,

yakni suatu pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan atau

keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai

hasil belajar.

Robert F. Mager dalam (Rachmawati dan Daryanto, 2015, h.39)

memberikan pendapat bahwa tujuan dari hasil belajar adalah perilaku

yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik

pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas mengungkapkan suatu makna

esensi yang sama mengenai tujuan hasil belajar, yakni agar dapat

mengubah peserta didik dengan berbagai proses kependidikan

sehingga terbentuk insan yang kamil, baik kamil dalam pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

Sebagaimana yang telah di sampaikan di atas, bahwa

pendidikan Agama Islam menghendaki agar para peserta didiknya

memiliki pemahaman agama yang baik yang pada akhirnya

diaplikasikan dalam perwujudan menjalankan perintah Allah dan

menjauhi larangan-Nya.

Sriyanti (2011, h. 16-25) memberikan pendapat mengenai

perwujudan hasil belajar yang dapat dilihat dari beberapa wujud

perubahan pada diri peserta didik,yaitu:

a. Kebiasaan

Salah satu bentuk wujud hasil belajar adalah dengan adanya

perubahan kebiasaan dalam diri individu. Pembiasaan peserta

didik yang berhasil dalam belajarnya sudah tentu akan mengubah

kebiasaan tidak baik dan meminimalisirnya menjadi perbuatan

yang baik, keberhasilan belajar akan menjadikan siswa berperilaku

positif yang relatif menetap dan otomatis.

b. Keterampilan

Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat

syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan

koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang

tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat dari tingkat

keterampilan yang ada dalam diri individu.

c. Pengamatan

Pengamatan dapat diartikan proses penerimaan, menafsirkan dan

mengartikan rangsangan yang masuk melalui pancaindra, terutama

mata dan telinga.

Page 83: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

67

Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang

objektif dan tepat, ia akan menggunakan pengamatannya untuk

dijadikan pengetahuan yang akan membimbingnya ke arah yang

lebih baik lagi. Dengan pengamatan tersebut, maka diharapkan

peserta didik agar mampu menerapkan apa yang diamati tersebut

dalam memecahkan suatu masalah, (Uno, 2010, h. 36).

d. Berpikir assosiatif dan daya ingat

Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu

berpikir assosiatif dan mengoptimalkan daya ingat, bepikir

asosiatif ini maksudnya adalah berpikir untuk menghubungkan

suatu hal dengan sesuatu lainnya. Keberhasilan salah satu

peserta didik dalam belajarnya adalah bagaimana ia dapat

mengoptimalkan akalnya hingga mampu mengingat suatu hal

yang pernah dialaminya, serta mampu mengintegrasikan

sesuatu hal hingga menjadi kesatuan ilmu. Guru yang efektif

perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa secara

komprehensif, agar peserta didik seiring berfikir asosiatif yang

terarah dalam kebaikan, (Hamalik, 2014, h. 93).

e. Berpikir rasional dan kritis

Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir

rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu

menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat,

menganalisis, menyimpulkan dan sebagainya.

Peserta didik yang berhasil dalam proses pembelajaran akan

terlihat dari cara berfikirnya yang kritis dan rasional, ia akan

mampu membedakan mana fiksi dan mana yang benar fakta.

f. Sikap

Sikap adalah kecenderungan yang relative menetap untuk

mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai

munculnya kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam

menghadapi suatu objek, tata nilai dan peristiwa. Sikap yang

tumbuh karena pendidikan, akan melahirkan respon terbimbing

seperti meniru, mengikuti, dan melakukan kegiatan sesuai

arahan dalam pendidikan. (Uno, 2010, h. 39).

g. Inhibisi

Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan

individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang

tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain

yang lebih baik.

Page 84: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

68

Peserta didik yang mengembangkan ilmunya akan memilah

mana perbuatan yang baik yang akan dilakukan dengan

perbuatan yang sia-sia baginya, karenanya pembelajaran PAI

menghendaki tujuan agar para peserta didik memiliki sikap

yang kamilah.

h. Apresiasi

Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu

orang yang belajar. Peserta didik akan memberikan apresiasi

pada dirinya setelah mengetahui bahwa dirinya telah berhasil

dan sukses melewati rintangan dalam proses memahami

pelajaran itu.

Kebahagiaan tentunya akan muncul ketika kita merasa bahwa

kita bisa melewati ujian dan rintangan yang ada di depan kita,

atau keberhasilan kita dalam mencapai target. Pada dasarnya

manusia memiliki rasa kebutuhan agar dihargai, maka jika guru

mampu menghargai anak didiknya, maka akan memunculkan

motivasi dan daya belajar yang kuat. (Ramayulis, 2015, h.

168).

i. Tingkah laku efektif

Peserta didik yang telah memiliki ilmu akan memiliki tingkah

laku yang efektif, tingkah laku yang efektif ini dapat dilihat

sebagai wujud dari hasil belajar. Tingkah laku yang efektif

akan terlihat dari peserta didik yang mengembangkan

ilmunya, tutur kata yang baik, sikap yang santun, dan

seterusnya merupakan salah satu kesuksesan dari program

pendidikan.

Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dengan beberapa

kriteria di atas sebagaimana yang telah disampaikan, guru yang

baik adalah guru yang mampu mengubah karakter peserta didik

dan mengasah kemampuannya menjadi sesuatu yang lebih baik

bagi masa depannya.

Menurut Hamalik (2014, 93) ada beberapa hal yang harus

diperhatikan guru dalam perkembangan peserta didik, yakni

pertumbuhan, kematangan, kedewasaan, dan perkembangan.

Perubahan-perubahan yang terjadi dari stimulus

perkembangan tersebut, dapat dilihat dari sisi kognitif anak,

afektif dan psikomotorik. Apabila ada perubahan yang baik

dalam ke-3 ranah tersebut pada anak, maka sudah dipastikan

proses pembelajaran yang telah berjalan itu sudah benar,

begitupun dengan sebaliknya.

Page 85: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

69

Dalam Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, dijelaskan bahwa

pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pembelajaran, atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk

menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat

beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan

nasional (Muhaimin, 2001 : 75).

Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa,

proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami oleh

siswa di sekolah, akan terbentuk dimulai dari tahapan kognisi,

yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan

nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, untuk selanjutnya

menuju ke tahapan afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi

ajaran dan nilai agama ke dalam diri siswa, dalam arti

menghayati dan meyakininya.

Tahapan afeksi ini terkait erat dengan kognisi, karena

penghayatan dan keyakinan siswa akan menjadi kokoh jika

dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamannya terhadap ajaran

dan nilai agama Islam. Pendidikan harus dapat membina dan

mengembangkan potensi peserta didik, bakat, dan kemampuan

dasar manusia seperti sehat fisik, akal, sikap, serta hati. (Nata,

2014, h. 19).

Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh

motivasi dalam diri siswa dan tergerak untuk mengamalkan dan

menaati ajaran Islam (sebagai tahapan psikomotorik) yang telah

diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan demikian, akan

terbentuk manusia muslim yang beriman, bertakwa, dan

berakhlak mulia.

1. Hasil Belajar Kognitif

Belajar dapat dikatakan sebagai suatu langkah menuju

perubahan dan pemahaman, perubahan dan pemahaman

tersebut tidak hanya terjadi pada sikap dan fisik yang dapat

diamati.

Pengertian belajar menurut aliran kognitif ini adalah

perubahan persepsi dan pemahaman pada pengetahuan anak

yang disebabkan oleh adanya stimulus proses yang

melibatkan cakupan ingatan, pengolaan informasi, emosi

Page 86: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

70

dan aspek-aspek kejiwaan lainnya yang sangat kompleks.

(Rachmawati dan Daryanto, 2015, h. 61).

Hasil belajar kognitif dapat dilihat dengan adanya

perubahan pada pola pengetahuan anak didik, yang tidak

tahu menjadi tahu, dengan demikian pengetahuan anak telah

berkembang kearah yang lebih baik lagi.

Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan berfikir

anak yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih

sederhana, yakni mengingat, sampai pada kemampuan

memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode

hingga kepada prosedur yang menjadi pola pemecahan

masalah tersebut. (Yamin, 2004, h. 27).

Kawasan kognitif yakni kawasan yang berkaitan dengan

aspek –aspek intelektual atau berfikir nalar seperti

pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir. Dengan

demikian tujuan pembelajaran kognitif menurut Rachmawati

dan Daryanto (2015, h. 40) yakni diharapkan peserta didik

dapat :

a. Mengetahui, yakni mempelajari dan mengingat fakta,

kata-kata, istilah, peristiwa, konsep, aturan, kategori,

metodologi, teori dan sebagainya.

b. Memahami, yakni menafsirkan sesuatu,

menterjemahkannya dalam bentuk lain, menyatakannya

dengan kata-kata sendiri, mengambil kesimpulan

berdasarkan apa yang diketahui, menduga akibat sesuatu

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan sebagainya.

c. Menerapkan, yakni menggunakan apa yang dipelajari

dalam situasi baru (mentransfer). Siswa juga dapat

memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan

sehari-hari (Uno, 2010, h. 36)

d. Menganalisis, yakni menguraikan sesuatu keseluruhan

dalam bagian-bagian untuk melihat hakikat bagian-

bagiannya serta hubungan antara bagian-bagian itu.

e. Mensintesis, yakni menggabungkan bagian-bagian dan

secara kreatif membentuk sesuatu yang baru.

f. Mengevaluasi, yakni menggunakan kriteria untuk

menilai sesuatu. Siswa dapat membuat perkiraan atau

keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan yang

dimilikinya. (Uno, 2010, h. 36).

Page 87: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

71

Prinsip-prinsip dalam konsep belajar kognitif

menurut Rachmawati dan Daryanto (2015, h. 67) adalah:

a). Mengukur kesiapan peseta didik seperti minat,

kemampuan dan struktur kognitifnya melalui tes awal,

interview, review, pertanyaan-pertanyaan dan lain-lain

teknik.

b). Memilih materi-materi kunci, lalu menyajikannya

dimulai dengan contoh-contoh kongkrit.

c). Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai

dari materi baru itu.

d). Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh

tentang apa yang harus dipelajari.

e). Memakai advance organizers.

f). Mengajar peserta didik memahami konsep-konsep

dari prinsip-prinsip yang ada dengan memberikan

fokus pada hubungan-hubungan yang ada.

Dalam merancang dan mendesign program pembelajaran

yang bersifat kognitif, guru mesti menggunakan strategi

pembelajaran yang tepat dengan kata kerja operasional ke dalam

tingkatan kognitif tersebut agar peserta didik dapat dengan

mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru tersebut.

Dalam menerapkan keenam tingkat kognitif, perlu

diperhatikan eksistensi dan kontinuitas dari tingkat yang paling

rendah atau sederhana hingga pada tingkatan yang paling tinggi

atau abstrak (tingkat evaluasi).

Sebagaimana menjadi tujuan pendidikan agama Islam, yakni

untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam

memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama,

(Nata, 2014, h. 258).

Maka untuk mampu melakukan pengamalan nilai-nilai

agama bagi murid, guru harus memastikan terlebih dahulu

mengenai pemahaman murid, bahwa ia mampu dan menguasai

pemahaman dasar untuk melaksanakan pengamalan nilai-nilai

agama.

Untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan,

tentu dibutuhkan pembiasaan-pembiasaan yang harus sering

dilakukan oleh siswa, diantaranya dalam bentuk kegiatan kecil

seperti, guru mencontohkan memungut sampah yang ada di

Page 88: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

72

lantai sekolah, lalu membuangnya di tempat sampah, atau bisa

juga misalnya guru selalu hadir pada pagi hari, tanpa telat datang

ke sekolah, hal ini dimaksudkan agar dapat mencontohkan

kepada siswa tentang perilaku hidup bersih, dan disiplin,

sebagaimana yang telah dicontohkan dalam kehidupan agama

Islam.

Dengan adanya pembiasaan tersebut, sudah pasti siswa akan

mencontohkan perilaku gurunya disekolah, dengan harapan

pembiasaan perilaku-perilaku tersebut dapat selamanya

dilakukan siswa dimana pun ia berada. Dengan demikian nilai-

nilai agama sudah pasti dapat tertanam dalam diri siswa,

Rachmawati dan Daryanto (2015, h. 40) mengutip

Anderson dkk dalam memberikan rancangan indikator-indikator

kognitif, diantaranya adalah sebagai berikut di bawah ini :

Tabel 2.1

Indikator Kognitif dan Deskripsinya

No Indikator Kognitif Deskripsi

1 Mengingat :

Mengemukakan kembali

apa yang sudah dipelajari

dari guru, buku, sumber

lainnya sebagaimana

aslinya, tanpa melakukan

perubahannya.

Pengetahuan hafalan :

ketepatan, kecepatan,

kebenaran pengetahuan yang

diingat dan digunakan ketika

menjawab pertanyaan

tentang fakta, definisi

konsep, prosedur, hukum,

teori dari apa yang sudah

dipelajari di kelas tanpa

diubah/ berubah.

2 Memahami :

Sudah ada proses

pengolahan dari bentuk

aslinya tetapi arti dari

kata, istilah, tulisan,

grafik, tabel, gambar,

foto tidak berubah.

Kemampuan mengolah

pengetahuan yang dipelajari

menjadi sesuatu yang baru

seperti menggantikan suatu

kata / istilah lain yang sama

maknanya; menulis kembali

suatu kalimat/paragraf

tulisan dengan tulisan sendiri

tanpa mengubah makna

aslinya.

3 Menerapkan :

Menggunakan informasi,

Kemampuan menggunakan

pengetahuan seperti konsep

Page 89: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

73

konsep, prosedur,

prinsip, hukum, teori

yang sudah dipelajari

untuk sesuatu yang

baru/belum dipelajari.

massa, cahaya, suara, listrik,

hukum permintaan dan

penawaran, hukum Boyle,

hukum Archimedes,

membagi/ menggali/

menambah/ mengurangi/

menjumlah, menghitung

modal dan harga, hukum

persamaan kuadrat ,

menentukan arah kiblat,

menggunakan jangka,

menggunakan jarak tempat

di peta dll.

4 Menganalisis:

Menggunakan

keterampilan yang telah

dipelajarinya terhadap

suatu infomasi yang

belum diketahuinya

dalam mengelompokan

informasi, menentukan

keterhubungan antara

yang satu kelompok dari

informasi dengan

kelompok dari inforamsi

lainnya, antara fakta

dengan konsep, antara

argumen dengan

kesimpulan, benang

merah pemikiran antara

satu karya dengan yang

lainnya

Kemampuan

mengelompokan benda

berdasarkan persamaan dan

perbedaan ciri-cirinya,

memberinya nama bagi

kelompok tersebut,

menentukan apakah satu

kelompok sejajar/ lebih

tinggi/ lebih luas dari yang

lainnya, menentukan mana

yang lenih dulu mana yang

belakangan muncul,

menentukan mana yang

memberikan pengaruh dan

mana yang menerima

pengaruh, dll

5 Mengevaluasi:

Menetukan nilai suatu

benda atau informasi

berdasarkan suatu

kriteria.

Kemampuan menilai apakah

informasi yang diberikan

berguna, apakah suatu

informasi/ benda menarik/

menyenangkan bagi dirinya,

adakah penyimpangan dari

suatu pekerjaan/ keputusan/

peraturan, memberikan

Page 90: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

74

pertimbangan alternatif mana

yang harus dipilih

berdasarkan kriteria, menilai

benar/ salah/ bagus/ jelek

dan sebagainya

6 Mencipta :

Membuat sesuatu yang

baru dari apa yang sudah

ada sehingga hasil

tersebut merupakan suatu

kesatuan utuh dan

berbeda dari komponen

yang digunakan untuk

membentuknya

Kemampuan membuat suatu

cerita/ tulisan dari berbagai

sumber yang dibacannya,

membuat suatu benda dari

bahan yang tersedia,

mengembangkan fungsi baru

dari suatu benda,

mengembangkan berbagai

bentuk kreatifitas.

Sumber: Rachmawati dan Daryanto (2015) dalam buku teori

belajar dan proses pembelajaran yang mendidik

Adapun soal yang akan diujikan untuk mengetahui daya kognitif

siswa yakni sebagai berikut:

Tabel 2.2

Tabel KD dan Indikator Soal PAI

N0 KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN

3.7 Memahami Q.S

At-taubah[9]:122

dan Hadits terkait

tentang semangat

menuntut ilmu,

menerapkan dan

menyampaikannya

kepada sesama

4.5 Menceritakan

tokoh-tokoh teladan

dalam semangat

mencari ilmu.

1. Menjelaskan pengertian ilmu dan

menuntut ilmu.

2. Menyebutkan tiga contoh perilaku

seseorang yang mencerminkan Q.S At-

Taubah [9]: 122

3. Menunjukkan dua tokoh teladan

(ilmuan) yang terkenal dengan

ketekunannya menuntut ilmu beserta

karyanya

Page 91: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

75

3.8 Memahami

kedudukan al-

Qur‟an, Hadits dan

Ijtihad sebagai

sumber hukum

Islam

4.6 Menyajikan

macam-macam

sumber hukum

Islam

1. Menyebutkan fungsi hadits terhadap

Al-quran.

2. Menjelaskan fungsi al-quran dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan sumber-sumber hukum

Islam

4.7.1 menyajikan

dalil tentang

ketentuan wakaf

4.7.2 Menyajikan

pengelolaan Wakaf

3.10.1 Memahami

substansi dan

strategi dakwah

rosulullah SAW di

Mekah

4.6.3

Mendeskripsikan

substansi dan

strategi dakwah

Rosulullah SAW di

Mekah

1. Menunjukkan manfaat dari waqaf

2. Mempraktikkan tata cara pengelolaan

wakaf

1. Menjelaskan strategi dakwah Nabi

Muhamad SAW di periode Mekah

2. Menjelaskan esensi dakwah Nabi

Muhamad SAW di periode Mekah

5. Menjelaskan manfaat yang dapat

diambil oleh umat Islam dalam

berdakwah berdasarkan strategi dakwah

di periode Mekah

3.10.1 Memahami

substansi dan strategi

dakwah rosulullah

SAW di Mekah

4.6.3

Mendeskripsikan

substansi dan

strategi dakwah

1. Menjelaskan strategi dakwah Nabi

Muhamad SAW di periode Madinah

2. Menjelaskan esensi dakwah Nabi

Muhamad SAW di periode Madinah

5. Menjelaskan manfaat yang dapat

diambil oleh umat Islam dalamberdakwah

berdasarkan strategi dakwah di periode

Page 92: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

76

Rosulullah SAW di

Mekah

Madinah

Sumber: Rachmawati dan Daryanto (2015) dalam buku teori

belajar dan proses pembelajaran yang mendidik

2. Hasil Belajar Afektif

Hasil pembelajaran yang menyentuh ranah afektif

biasanya proses pembelajaran yang akan mengukur pada

perubahan sikap dan perilaku anak didik, peserta didik yang

memiliki sikap buruk, tentu akan menjadi baik seiring

dengan teknik pembelajaran yang akan mempengaruhinya

menjadi lebih baik.

Menurut Yamin (2004, h. 32), tujuan pembelajaran

yang berhubungan dengan ranah afektif ini dapat ditinjau

dari perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati (attitude)

yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap

sesuatu. Paling sederhananya, yaitu memperhatikan suatu

fenomena sampai kepada yang komplek dari faktor internal

seseorang seperti kepribadian, hati nurani, minat, sikap hati,

sikap menghargai, sistem nilai serta kecenderungan emosi.

Menurut Rachmawati dan Daryanto (2015, h. 45),

tujuan dari pembelajaran afektif agar peserta didik :

a. Menyadari untuk menerima aturan ( penerimaan)

b. Menyadari untuk melaksanakan aturan ( tanggapan)

c. Menghayati nilai atau norma ( penghargaan)

d. Mengatur nilai, sehinga peserta didik memiliki sistem

nilai ( organisasi).

Tujuan dari pembelajaran afektif ini tentu agar siswa

dapat menyadari, menerima, melaksanakan aturan dan

berorganisasi, karenanya sikap pada peserta didik tersebut

harus baik dan mencerminkan nilai-nilai akhlak terpuji agar

ketika ia berada di tengah masyarakat dan lingkungannya ia

dapat beradaptasi dengan baik disekitarnya sebagaimana

makhluk sosial pada umumnya. Bersosialisasi merupakan

suatu kebutuhan bagi setiap manusia, untuk dapat menjalin

jiwa sosial yang baik maka perlu pengajaran dan ilmu yang

cukup, sebagaimana contoh jika seseorang sedang berbicara

mengenai materi Al-Qur‟an, maka yang diajak bicara sedikit

Page 93: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

77

lebihnya perlu mengetahui materi Al-qur‟an agar komunikasi

menjadi terhubung, begitupun dengan pembahasan yang

lainnya.

Tutur kata juga menjadi penilaian penting dalam

menjalin komunikasi dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya,

maka dengan alasan-alasan tersebut, peserta didik yang

menjadi cikal bakal pemimpin penerus harus memiliki bekal

sosial yang cukup, pendidikanlah yang akan mampu

mewarnai jiwa peserta didik tersebut.

Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berkembang di

masyarakat itu terjadi karena adanya kegiatan pendidikan

dengan berbagai komponennya. (Abudinata, 2014, h. 75).

Dengan pendidikan, jiwa sosial atau afektif siswa akan

tertata baik, banyak hal sisi afektif yang dihasilkan guru

dalam mendidik siswa-siswanya, seperti cara guru

berperilaku, bertutur kata, memberikan materi akhlak, dan

lain sebagainya yang kedepan ilmu tersebut akan amat

bermanfaat bagi kehidupannya kelak.

Tidak beda dengan pendapat Rachmawati di atas, Yamin

(2004, h. 33) memberikan tanggapan mengenai tujuan

pembelajaran afektif, yakni:

1). Tingkat menerima

Menerima dalam pengertian ini dapat diartikan

sebagai proses pembentukan sikap dan perilaku

dengan cara membangkitkan kesadaran tentang

adanya stimulus tertentu yang mengandung estetika.

Contoh : kemauan seorang siswa untuk

mendengar berita di televisi dengan sungguh-

sungguh tentang bencana banjir yang melanda

Negara Filipina.

2). Tingkat tanggapan

Tanggapan dapat diartikan sebagai perilaku baru

dari sasaran didik (siswa) sebagai manivestasi dari

pendapatnya yang timbul karena adanya perangsang

pada saat ia belajar. Jika dilihat dari sisi psikologi

tingkat tanggapan dapat diartikan sebagai segala

perubahan perilaku organisme yang terjadi atau yang

timbul karena adanya perangsang dan perubahan

tersebut dapat diamati.

Page 94: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

78

Siswa berani menanggapi sesuatu untuk

menyatakan keinginannya dan partisipasinya, hal ini

merupakan hasil dari pendidikan (Uno, 2010, h. 38)

Contoh : para siswa tingkat 1 SMA hadir pada

diskusi yang dilaksanakan oleh kakak kelas mereka

dengan topik bahaya narkoba dan pengaruhnya

terhadap masa depan remaja.

3). Tingkat menilai

Pada tingkatan ini penilaian dapat diartikan

sebagai pengakuan secara objektif ( jujur ) bahwa

siswa itu objek, sistem, atau benda tertentu yang

mempunyai kadar manfaat.

Pada arti lain menilai juga dapat diartikan

kemauan untuk menerima suatu objek atau

kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa objek

tersebut mempunyai nilai atau kekuatan, dengan

cara menyatakan dalam bentuk sikap atau perilaku

positif/negatif.

Siswa sadar akan kelebihan dan kekurangan

dirinya, sadar akan tanggung jawab dan haknya.

(Uno, 2010, h. 38)

Contoh : seorang siswa sedang memilih bahan

baju dari sekian banyak corak dan warna yang ada

serta ia anggap sesuai untuk dipakai dihari ulang

tahunnya.

4). Tingkat organisasi

Tingkatan organisasi dapat diartikan sebagai

proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun

hubunga antar nilai-nilai tersebut, kemudian

memilih nilai-nilai yang terbaik untuk diterapkan.

Pengertian lain dari tingkatan ini adalah suatu

kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai,

mentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa

suatu nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang

lain apabila kepadanya diberikan berbagai nilai.

(Uno, 2010, h. 38).

Page 95: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

79

Contoh : seorang siswa memutuskan untuk hadir

pada pertemuan kelompok, walaupun pada jam yang

sama di televisi ada program film horor yang

menarik. Padahal ia seorang penggemar film

tersebut.

5). Tingkat karakteristik

Tingkatan karakteristik dapat diartikan sebagai

sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan

oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat

diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu

seolah-olah telah menjadi ciri-ciri perilakunya dan

berusaha melaraskannya. (Uno, 2010, h. 38).

Contoh : walaupun Pak Anton sebagai pimpinan

proyek non-fisik yang terbuka kemungkinan

membuat kwitansi fiktif untuk pembelian barang,

tetapi ia tetap tidak mau berbuat tidak jujur

sekalipun tidak ada orang yang mengetahuinya.

Dari kelima tingkatan di atas merupakan suatu rumusan

perencanaan dalam membuat jiwa afektif siswa menjadi lebih

baik. Dimulai dari adanya pelatihan sikap solidaritas siswa,

kepedulian siswa, tutur kata siswa, estetika siswa, perencanaan

matang siswa hingga pada konsistensi terhadap perilaku.

Pelatihan tersebut akan menumbuhkan jiwa sosial yang

tinggi dan kematangan emosional peserta didik. Guru perlu

melakukan program dan perencanaan mengenai strategi

mendidik agar pembelajaran sikap afektif dapat benar-benar

terserap oleh siswa dengan baik.

Rachmawati dan Daryanto (2015, h. 45) memberikan tujuan

pembelajaran afektif yang lain, yaitu agar peserta didik mampu:

a) Memperhatikan, menunjukkan minat, sadar akan adanya

suatu gejala, kondisi, situasi, atau masalah tertentu,

misalnya keindahan dalam musik gamelan atau arsitektur

gedung lama. Ia menunjukkan kesediaannya untuk

mendengarkan atau melihat dan tidak mengelakannya.

b) Merespons atau memberi reaksi terhadap gejala, situasi,

atau kegiatan itu dengan merasa suatu kepuasan.

c) Menghargai, menerima suatu nilai, mengutamakannya,

bahkan menaruh komitmen terhadap nilai itu. ia percaya

akan kebaikan nilai itu dan rela untuk

mempertahankannya.

Page 96: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

80

d) Mengorganisasi nilai dengan mengkonseptualisasi dan

mensistematisasinya dalam pikiran. Siswa yang pandai

mengorganisasi nilai-nilai, terlebih sikap, maka sudah

pasti pendidikan akhlak akan membentuk manusia yang

bermoral baik (Ramayulis, 2015, h. 175).

e) Mengkarakterisasi nilai-nilai, menginternalisasinya,

menjadikannya bagian dari suatu pribadi dan

menerima sebagai suatu falsafah hidupnya.

f) Hubungan timbal balik antara tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, proses pembelajaran dan hasil

pembelajaran.

Pada tujuan afektif ini, Rachmawati dan Daryanto

menambahkan tujuan lain dari ranah afektif, yakni adanya

responsif timbal balik dari tujuan, materi, proses, samapai

kepada hasil pembelajaran. Dalam hal ini proses pembelajaran

memiliki peranan sangat penting dalam pengembangan ranah

afektif siswa.

Adapun tingkatan (spiritual dan sosial) dan deskripsinya

menurut olahan Krathwohl dkk, sebagaimana yang dikutip oleh

Rachmawati dan Daryanto (2015, h. 46) yakni sebagai tabel

berikut:

Tabel 2.4

Indikator Ranah Afektif dan Deskripsinya

No Indikator

Ranah Afektif Deskripsi

1 Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan

meberikan perhatian terhadap nilai

tersebut

2 Menanggapi

nilai

Kesediaan menjawab suatu nolai dan ada

rasa puas dalam membicarakan nilai

tersebut

3 Menghargai

nilai

Menganggap nilai tersebut baik, menyukai

nilai tersebut, dan komitmen terhadap nilai

tersebut

4 Menghayati

nilai

Memasukan nilai tersebut sebagai bagian

dari sistem dirinya

5 Mengamalkan

nilai

Mengembangkan nilai tersebut sebagain

ciri dirinya dalam, berfikir, berkata,

berkomunikasi, bertindak (karakter)

Sumber: Rachmawati dan Daryanto (2015) dalam buku teori

belajar dan proses pembelajaran yang mendidik.

Page 97: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

81

3. Hasil Belajar Psikomotorik

Siswa terkadang ada yang bisa menciptakan jenis sesuatu

peralatan atau teknologi yang dapat bermanfaat bagi

manusia, ada juga siswa yang ahli dalam bidang musik,

pandai dalam memainkannya.

Pada contoh gambaran di atas, menunjukan bahwa dalam

syaraf dan diri siswa terdapat sensor motorik yang dapat

menyimpan segala sesuatu dari apa yang dipandang,

dipelajarinya, dan dapat diaplikasikan dengan sentuhan

belajar, itulah yang dinamakan sebagai ranah psikomotorik.

Menurut Yamin (2004, h. 37), kawasan psikomotorik

adalah kawasan yang berorientasi kepada keterampilan

motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau

tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf

dan otot.

Dengan demikian maka kawasan psikomotorik ini

berhubungan dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya

koordinasi otot-otot oleh fikiran sehingga diperoleh tingkat

keterampilan fisik tertentu. Misalnya keterampilan dalam

membongkar dan memasang mesin dan lain sebagainya.

Segala jenis bakat keterampilan dan kreativitas yang

didapat oleh siswa merupakan stimulus yang dihasilkan dari

prosesi pembelajaran dan pendidikan, siswa mampu untuk

menunjukan keterampilannya dan kreativitasnya dalam

kehidupan sehari-hari seperti bermain alat musik, seni

olahraga, sains dan lain sebagainya.

Tujuan pembelajaran dalam ranah psikomotorik ini

menurut Rachmawati dan Daryanto (2015, h. 43) adalah

sebagai berikut:

a. Persepsi,

Mampu memilah dan memilih bagian organ tubuh

yang mau digunakan. Contoh: ketika kita akan

bermain bola kita akan menyiapkan organ tubuh

tangan dan kaki.

b. Kesiapan,

Mampu untuk menyiapkan organ tubuh yang

akan digunakan (pemanasan).

Page 98: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

82

c. Gerakan terbimbing,

Mampu untuk dibimbing. Contoh : anak umur

satu tahun perlu dibimbing untuk memakai celana

atau cara makan, begitu juga peserta didik yang perlu

dibimbing dalam prosesi pembelajarannya.

Adanya gerakan terbimbing akan membentuk

akhlak yang tertanam di dalam diri peserta didik,

menurut imam Ghazali yang dikutip oleh Ramayulis

(2015, h. 175) membagi akhlak yang muncul dari

tabiat manusia menjadi 2 bagian : yakni tabiat fitrah

dan tabiat yang muncul dari suatu perangai

pembiasaan amal perbuatan. Tabiat baik akan

memunculkan perbuatan baik.

d. Gerakan terbiasa,

Mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan.

Contoh: anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi

untuk belajar mandiri seperti cara makan dan

sebagainya. Begitupun dengan peserta didik yang

sudah besar tidak perlu dibimbing lagi karena sudah

mulai terbiasa dalam belajar mandiri.

e. Gerakan kompleks,

Mampu luwes dalam satu waktu peserta didik

mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya

menghafal sambil menulis dalam keadaan berjalan.

f. Penyusuaian,

Mampu menyesuaikan situasi dan kondisi.

Misalnya peserta didik berhadapan dengan gurunya,

peserta didik tersebut mampu menyesuaikan dengan

siapa ia berbicara, sehingga peserta didik tersebut

tidak salah dalam berucap dan bertingkah laku.

g. Kreatifitas

Mampu menciptakan pola gerakan baru/gaya

baru. Sifatnya khas, tidak dimiliki oleh kebanyakan

orang dan tidak meniru orang lain. Siswa mampu

mengembangkan pengetahuan dan pengamatannya

yang ia dapat untuk dijadikan sebagai bahan

kreatifitas, seperti menanam hidroponik dengan

toples, mampu melakukan dan menemukan perubahan

baru, dan sebagainya.

Page 99: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

83

Guru di samping mentransfer ilmu pengetahuan kepada

peserta didik, guru juga harus menanamkan afektif dan skill

yang baik pula. Layaknya seorang petani dalam menanam

jagung dilahannya, diperlukan tanah yang subur, bibit yang

unggul, perawatan dan pupuk yang cukup agar tanaman jagung

tersebut dapat tumbuh berkembang menjadi tanaman yang

bermanfaat bagi lingkungan dan sekitarnya. Dalam pandangan

Islam, sejak lahir manusia telah mempunyai jiwa agama, jiwa

yang mengakui adanya zat yang Maha Pencipta dan Maha

Mutlak yaitu Allah swt (Ramayulis, 2015, h. 174).

Demikian halnya dengan pendidikan, guru harus mengolah

dan merancang dengan signifikan mengenai pemilihan metode,

strategi pembelajaran, media dan sebagainya agar peserta didik

yang sedang di asuh dan diberikan pendidikan dapat

berkembang baik dan tumbuh menjadi insan yang kamilah, baik

dari fisik, sikap dan pengetahuannya agar kedepan mereka dapat

menjalankan kehidupan masa depan dengan lebih baik lagi.

Dengan adanya modal dasar tersebut, guru harus mampu

membentuk kognitif, afektif, dan psikomotorik anak didik agar

dapat menjadi insan yang kamil sebagaimana tujuan hasil

belajar PAI.

Adapun tingkatan (keterampilan / psikomotorik) dan

deskripsinya menurut olahan Dyers, sebagaimana yang dikutip

oleh Rachmawati dan Daryanto (2015, h. 44) yakni sebagai

tabel berikut:

Tabel 2.5

Indikator Ranah Psikomotorik dan Deskripsinya

No Indikator

Psikomotorik Deskripsinya

1 Menirukan

Mengaktifkan, menyesuaikan,

menggabungkan, melamar,

mengatur, mengumpulkan,

menimbang, memperkecil,

membangun, mengubah,

membersihkan, memposisikan,

mengonstruksi

2 Memanipulasi Mengoreksi, mendemonstrasikan,

merancang, memilah, melatih,

Page 100: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

84

memperbaiki, mengidentifikasikan,

mengisi, menempatkan, membuat,

memanipulasi, mereparasi,

mencampur

3 Pengalamiahan

Mengalihkan, menggantikan,

memutar, mengirim, memindahkan,

mendorong, menarik, memproduksi,

mencampur, mengoperasikan,

mengemas, membungkus

4 Artikulasi

Mengalihkan, mempertajam,

membentuk, memadankan,

menggunakan, memulai, menyetir,

menjeniskan, menempel,

menseketsa, melonggarkan,

menimbang

Sumber: Rachmawati dan Daryanto (2015) dalam buku teori

belajar dan proses pembelajaran yang mendidik.

Guru yang baik sudah tentu mampu mengelolah

seperangkat alat dan unsur pendidikan dengan baik, agar dapat

membentuk karakter peserta didik sebagaimana rumusan tujuan

pendidikan itu sendiri.

Pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, Fathurahman

dan Sutikno (2007, h. 53) memberikan rumusan sesuai dengan

KKO pada aspek-aspek tersebut

Tabel 2.6

Aspek-Aspek Ranah Pembelajaran dan KKO

No

Aspek-Aspek

Ranah

Pembelajaran

KKO

1 Aspek Kognitif

Pengetahuan

Menyebutkan, mengidentifikasi,

menjodohkan, memilih,

mendefinisikan

Pemahaman

Menjelaskan, menguraikan,

merumuskan, merangkum, mengubah,

menyadur, meramalkan,

menyimpulkan, menarik kesimpulan.

Menerapkan

Menghitung, menghubungkan,

menghasilkan, melengkapi,

Page 101: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

85

menyediakan, menyesuaikan.

Analisis

Memisahkan, menerima, menyisihkan,

menghubungkan, memilih,

membandingkan, mempertentangkan,

membagi, membuat diagram,

menunjukan hubungan, membagi.

Sintesis

Mengkategorikan,

mengkombinasikan, mengarang,

menciptakan, mendesain, mengatur,

menyusun kembali, menyimpulkan,

merangsang, membuat pola.

Evaluasi

Memperbandingakn, menyimpulkan,

mengkritik, mengevaluasi,

membuktikan, menafsirkan,

membahas, menaksir, memilih,

menguraikan, membedakan,

melukiskan, mendukung, menolak.

2 Aspek Afektif

Menerima

Memilih, mempertanyakan, mengikuti,

memberi, menganut, mematuhi,

meminati.

Menanggapi

Menjawab, membantu, mengajukan,

mengompromika, menyenangi,

menyambut, mendukung, menyetujui,

menampilkan, melaporkan, memilih,

mengatakan, memilah, menolak

Menilai

Mengasumsikan, meyakini,

melengkapi, meyakinkan,

memperjelas, memprakarsai,

mengimani, mengundang,

menggabungkan, mengusulkan,

menekankan, menyumbang

Mengelola

Menganut, mengubah, menata,

mengklasifikasikan, mengombinasikan,

mempertahankan, membangun,

membentuk pendapat, memadukan,

mengelola, menegosiasi, merembuk.

Menghayati

Mengubah perilaku, berakhlak mulia,

mempengaruhi, mendengarkan,

Page 102: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

86

mengkualifikasi, melayani,

menunjukkan, membuktikan,

memecahkan

3 Aspek

Psikomotorik

Persepsi

Memilih, membedakan,

mempersiapkan, menyisihkan,

menunjukan, mengidentifikasi,

menghubungkan.

Kesiapan

Memulai, bereaksi, memprakasai,

menanggapi, mempertunjukkan.

Gerakan

Terbimbing

Mempraktekan, memainkan,

mengikuti, mengerjakan, membuat,

mencoba, memasang, membongkar.

Gerakan Terbiasa

Mengoperasikan, membangun,

memasang, membongkar,

memperbaiki, melaksanakan,

mengerjakan, menyusun,

menggunakan.

Sumber : Fathurrohman dan Sutikno dalam Strategi Belajar

Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami.

Guru harus bisa membuat pelajaran menjadi

menyenangkan, dengan bantuan kata kerja operasional di atas,

guru dapat memilih kata kerja mana yang akan digunakan dan

sesuai dengan materi pembelajaran, selanjutnya guru bisa

membuat perencanaan pembelajaran atau (RPP), dengan rpp

tersebut guru dapat menentukan strategi dan model apa yang

akan ia bawakan ketika pelajaran akan berlangsung nanti.

G. Penelitian yang Relevan

Kajian ini dimaksudkan sebagai salah satu kebutuhan ilmiah

yang berguna untuk memberikan kejelasan dan batasan pemahaman

tentang informasi yang digunakan melalui khazanah pustaka,

terutama yang berkaitan dengan tema yang dibahas.

1. Tesis yang ditulis oleh Arlina dengan judul “Hubungan

Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar

Dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam”. Adapun

Page 103: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

87

hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran

kooperatif learning dan motivasi belajar secara bersama-sama

dengan hasil belajar PAI, adapun nilai (R) = 0,665, dan R

square = 0,442, berarti sekitar 44,2% hasil belajar PAI dapat

dipengaruhi oleh model pembelajaran koperatif dan motivasi

belajar siswa.

2. Penelitian yang ditulis oleh Nurul Hikmah Anwar yang

berjudul : Efektivitas Media Pembelajaran Edmodo Terhadap

Minat Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi PAI

Kelas XI IPA SMAN 1 Tanete Rilau. Hasil penelitian deskriptif

menunjukkan bahwa nilai rata-rata minat belajar siswa pada

materi PAI yang diajar dengan media Edmodo sebesar 86,2

dan yang tidak menggunakan media Edmodo sebesar 78,10.

Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada materi PAI

yang diajar dengan media Edmodo sebesar 82,5 yang tidak

diajar dengan media Edmodo sebesar 75,23. Selanjutnya,

berdasarkan hasil analisis statistik untuk minat belajar siswa

yang menunjukkan bahwa thitung yang diperoleh sebesar

7,142 dan tabel sebesar 2,00, untuk hasil belajar menunjukkan

bahwa thitung yang diperoleh sebesar 4,94 dan ttabel sebesar

2,00. Sehingga thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan minat dan hasil belajar siswa pada materi

PAI yang signifikan antara siswa yang diajar dengan media

Edmodo dan yang tidak diajar dengan media Edmodo pada

kelas XI IPA SMAN 1 Tanete Rilau.

3. Hasil penelitian yang ditulis oleh Arief Rahman dengan judul

: Implementasi Media Edmodo untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar PAI pada siswa kelas X di SMA Negeri 4 Yogjakarta ,

dinyatakan : Terdapat peningkatkan prestasi belajar PAI siswa

kelas X, yang diukur dari ranah kognitif melalui ulangan

harian yaitu kelas XC dan XD nilai UTS nya 79.75 sedangkan

nilai hariannya : 94.43. adapun kelas XD, nilai harian 80,86 ,

nilai UTS 93.31

Page 104: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

88

4. Jurnal ditulis oleh Desi Novitasari, Sawitri Komarayanti,

Gatot Sugeng Purwono, Seminar Nasional UM Jember,

dengan judul : “Pengaruh media pembelajaran e_learning

berbasis edmodo terhadap motivasi siswa”.Hasil

Penelitiannya menunjukan bahwa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol terdapat perbedaan yang signifikan P-value atau

Significance lebih kecil dari pada nilai α (0,05) maka H0

ditolak dan H1 diterima. Pada kelas eksperimen sebelum

perlakuan 49,83 dan sesudah perlakuan 60,94, peningkatan

motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah

perlakuan sebesar 11,11. Sedangkan pada kelas kontrol

sebelum perlakuan 44,3 dan sesudah perlakuan 47,05,

peningkatan motivasi belajar siswa kelas kontrol sebelum dan

sesudah perlakuan sebesar 2,75. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa adanya pengaruh media pembelajaran

berbasis edmodo terhadap motivasi belajar siswa.

5. Jurnal ditulis oleh Ahmad Zanin Nu'man (Volume 7 Nomor 1

September 2014) dengan judul : Efektifitas Penerapan E-

Learning Model Edmodo Dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus :

SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran PAI di kelas eksperimen

lebih efektif dibandingkan pembelajaran di kelas control

ditinjau dari hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari uji t adalah

p (0.699) < oc (0.05), sehingga ha „efektivitas penggunaan

media pembelajaran e-learning model Edmodo lebih tinggi

daripada penggunaan media pembelajaran konvensional dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMK

muhammadiyah 1 sukoharjo pada mata pelajaran pai diterima.

Perhitungan nilai gain ternormalisasi antara kelas eksperimen

juga lebih tinggi daripada kelas kontrol, yaitu nilai gain

ternormalisasi kelas eksperimen g = 0.80 dan pada kelas

kontrol g = 0.70

6. Eurasia Journal Science and Technology Education, ditulis

oleh Ming-Hung Lin dkk, pada tahun 2017, yang berjudul : “

A Study of the Effects of Digital Learning on Learning

Motivation and Learning Outcome, hasil penelitiannya

memberi kesimpulan bahwa :“Total 116 students in 4 classes

Page 105: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

89

are selected as the research subjects for the instructional

research. The research results conclude that 1.digital learning

presents better positive effects on learning motivation than

traditional teaching does, 2.digital learning shows better

positive effects on learning outcome than traditional teaching

does, 3.learning motivation reveals significantly positive

effects on learning effect in learning outcome, and 4.learning

motivation appears remarkably positive effects on learning

gain in learning outcome. It is expected to combine with

current teaching trend and utilize the advantages of digital

learning to develop practicable teaching strategies for the

teaching effectiveness”.

H. Kerangka Pemikiran

1. Hubungan Pembelajaran E_learning terhadap Hasil

Belajar Siswa Pembelajaran e_learning dalam penelitian ini adalah

menggunakan aplikasi Edmodo, Edmodo sendiri telah

didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O'Hara, dua orang yang

bekerja di sekolah terpisah di daerah

Chicago. Edmodo sendiri adalah media social network

microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini

orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan

guru dan orangtua siswa lain, tentu saja dengan putra atau

putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang

pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun yang

terdiri dari guru dan murid.

Pembelajaran e_learning ini secara internatif berbasis

Edmodo dengan memanfaatkan labtob atau media

handphone, yang dibahas hanya bersifat ranah kognitif

(pengetahuan). Sedangkan Hasil belajar siswa adalah hasil

output dari tujuan pendidikan yang didapat oleh siswa,

dalam hal ini yakni kognitif siswa.

KBM yang sementara ini telah berjalan menjelaskan

bahwa kurang maksimalnya bagi guru PAI dalam

pemanfaatan e_lerning disekolah tersebut, sehingga hasil

belajar siswa berdasarkan nilai Ujian tengah semester (UTS)

untuk siswa kelas X belum menunjukan hasil yang merata,

dan bahkan masih ada yang dibawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) secara kumulatif, KKM yang ditetapkan

Page 106: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

90

disana adalah 75 untuk mata pelajaran PAI, kelas X TKJ

dengan nilai rata-rata yaitu 78, kelas AK dengan nilai rata-

rata 75, kelas Administrasi Perkantoran (AP) 74, kelas

Pemasaran (PM) dengan nilai rata-rata 72, Selain itu motivasi

siswa untuk mengikuti pembelajaran tergolong rendah. Saat

pembelajaran siswa cenderung ramai, tidak memperhatikan,

telat mengumpulkan tugas atau sering ijin keluar kelas.

Hasil belajar yang diharapkan adalah agar siswa mampu

agar siswa mampu menggunakan fitur-fitur elearning

berbasis Edmodo, sehingga akan memperoleh hasil belajar

yang maksimal.

2. Hubungan Motivasi terhadap Hasil Belajar Siswa Motivasi dapat diartikan juga sebagai suatu upaya untuk

menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk

mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada

pencapaian suatu tujuan tertentu. Dalam hal ini perilaku

belajar yang terjadi dalam situasi interaksi belajar-

mengajardalam mencapai tujuan dan hasil belajar.

Motivasi siswa di SMKN 22 Jakarta, masih tergolong

tergolong rendah, sehingga hasil belajarnya rendah, dampak

dari rendahnya motivasi tersebut adalah saat pembelajaran

siswa cenderung ramai, tidak memperhatikan, telat

mengumpulkan tugas atau sering ijin keluar kelas. Oleh

karena itu guru pendididikan Agama Islam harus memberikan

stimulus ( ransangan) terhadap siswa, agar memiliki motivasi

tinggi baik motivasi dari dalam diri (instrinsik) maupun

motivasi dari lingkungan (ekstrinsik).

Hasil belajar yang diharapkan adalah agar siswa mampu

memperoleh nilai yang tinggi secara kognitif.

3. Hubungan Pembelajaran E_learning dan Motivasi

belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Memahami kerangka pemikiran sebelumnya, yang

menguraikan hubungan antara Pembelajaran e_learning,

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa, maka dalam

hal ini diduga terdapat hubungan yang positif, bahwa kedua

variabel bebas tersebut memberikan kontribusi terhadap

hasil belajar siswa.

Page 107: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

91

Atas dasar pemikiran tersebut, terlihat dari kedua

variabel bebas yaitu pembelajaran e_learning dan motivasi

belajar diperlukan sebagai faktor pendukung dalam

membangun dan menghasilkan hasil belajar siswa, sehingga

jika kedua variabel bebas tersebut disinergikan dengan baik,

maka diduga akan memperoleh hasil belajar siswa

sebagaimana yang diharapkan.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut, maka

dapat diduga bahwa terdapat hubungan yang positif antara

pembelajaran e_learning dan motivasi belajar terhadap hasil

belajar siswa.

Berikut kerangka berpikir pada penelitian ini untuk

mengetahui hubungan antara pembelajaran e_learning dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa :

Pembelajaran E_Learning

(𝑋1)

1. Assignment

2. File Links

3. Quiz

4. Polling

5. Gradebook

6. Library

7. Group

8. Join Group

9. Group Class

10. Profle

11. Parente code

12. Setting

13. Notification

Hasil Belajar Siswa (Y)

1. Pengertian wakaf

2. Pelaksanan wakaf

3. Dasar hukum

wakaf

4. Rukun wakaf

5. Syarat wakaf

6. Hikmah wakaf

7. Fungsi wakaf

8. Makna istilah

wakaf

9. Hukum wakaf

Motivasi Belajar (𝑋2)

1. Kemauan

2. Jam belajar

3. Ketekunan

4. Ulet

5. senang

Page 108: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

92

D. Hipotesis Penelitian

Berdaasarkan uraian diatas maka hipotesi yang diajukan sebagai

berikut :

1) Pembelajaran e_learning terhadapa hasil belajar Pendidikan Agama

Islam adalah signifikan

2) Motivasi belajar PAI terhadap hasil belajar Pendidikan Agama

Islam adalah signifikan

3) Pembelajaran e_learning dan Motivasi Belajar PAI terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam adalah signifikan

Page 109: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

93

BAB III

METODE PENELITIAN

“Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang

artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang

artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi artinya cara

melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama

untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu

kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis

sampai menyusun laporannya.

Menurut Sutrisno Hadi MA sesuai dengan tujuannya,

penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Menurut Emzir (2008 :86) bahwa metode kuantitatif yaitu

cara atau prosedur untuk mendapatkan data yang digunakan untuk

penemuan, pengembangan berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan.

Metode pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian korelasi pembelajaran e_learning dan motivasi dengan

kualitas hasil belajar siswa.

Menurut Arikunto (2006: 130), variabel adalah obyek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian pada suatu penelitian.

Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua : e_learning (X1) sebagai

variabel bebas dan motivasi belajar (X2) sebagai variabel bebas, serta

efektif (Y) sebagai variabel terikat.

Penelitian ini meggunakan produk moment dengan taraf

sifnifikansi sebesar 0,05 %

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

analisis korelasi sederhana, penelitian ini melihat suatu korelasi

Pembelajaran e_learning, motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

Pengumpulan data menggunakan metode angket yang diberikan

kepada siswa dan metode dokumentasi serta observasi, yakni berupa

raport kelas X semester satu dan mengamati sikap sosial karakter

guru PAI di SMKN 22 Jakarta.

Untuk mengetahui hubungan tiap variabel, peneliti

menggunakan sebuah analisis statistik product moment.

93

Page 110: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

94

B. Waktu dan Tempat

Waktu penelitian ini diadakan pada tanggal 24 Januari 2018

sampai 4 Mei 2018 di SMKN 22 Jakarta, tepatnya di Jalan Condet

Raya Kelurahan Kampung Gedong, RT.12/RW.3, Kecamatan Pasar

Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Kode Pos

13761

C. Populasi dan Sample

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh

subjek atau objek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi

syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMK

Negeri 22 Jakarta pada kelas X tahun pelajaran 2017/2018 yang

berjumlah 198 siswa.

Sampling dalam pengambilan data pada penelitian ini, penulis

menggunakan probability sampling, menurut Sugiyono (2010, h.63),

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

rumus Slovin

sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono(2010, h.63)

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

E = Tingkat kesalahan (catatan: umumnyadigunakan 1 % atau

0,01, 5 % atau 0,05,dan 10 % atau 0,1).

Jumlah populasi siswa di SMKN 22 Jakarta kelas X pada tahun

ajaran 2017-2018 adalah 198 siswa, dan presisi yang ditetapkan atau

tingkat signifikansi kesalahan adalah 0,05, maka sampel dalam

penelitian ini yakni sebanyak:

Hasilnya adalah 132,44 jadi dibulatkan menjadi 132.

Page 111: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

95

Berdasarkan rumusan Slovin tersebut, maka penulis mengambil

sample sebanyak 132 siswa lalu penentuan siswa tersebut dilakukan

dengan prinsip random, yaitu mencampur subjek-subjek di dalam

populasi sehingga semua dianggap sama dan semua subjek

mendapatkan kesempatan dijadikan sebagai sampel penelitian.

D. Definisi Operasional Variabel

Penulis menggunakan tiga variabel dalam melakukan uji

penelitian ini, yakni Pembelajaran e-learning di SMKN 22 Jakarta,

motivasi pembelajaran aktif, dan hasil belajar PAI siswa, adapun

variabel bebas dan terikat akan didefinisan sebagai berikut:

1. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yakni hasil belajar PAI

siswa di SMKN 22 Jakarta, penulis akan melihat prestasi hasil

belajar siswa melalui angket yang berisikan soal-soal semester

satu tahun ajaran 2017-2018,

2. Sedangkan untuk (X2) adalah motivasi belajar, penulis melihat

keadaan motivasi belajar ketika siswa belajar di dalam kelas,

penulis menggunakan angket sebagai bahan data untuk

menentukan motivasi belajar siswa SMKN 22 Jakarta.

3. Variabel bebas (X1) adalah pembelajaran e_learning PAI di

SMKN 22 Jakarta, penulis meneliti pembelajaran e_learning

dan motivasi belajar siswa/i PAI.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen data merupakan alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data

agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Arikunto,

2005, h. 101).

Dalam menentukan instrumen ada beberapa kaidah

pertanyaan/ pernyataan yang bersifat mengukur sikap seseorang,

yakni pertama pertanyaan/ pernyataan hanya berisi satu pesan;

kedua dirumuskan dengan kalimat pendek dan jelas; ketiga tidak

menggunakan perumusan kalimat yang berbelit, menjebak, atau

mengarahkan pada jawaban tertentu. (Sukmadinata, 2006, h. 236)

Pada penelitian ini, penulis menggunakan instrumen skala likert

dengan dimensi interval, adapun rating atau alternatif jawaban

yang digunakan pada penelitian ini adalah yang telah dimodifikasi

seperti; SS = Sering Sekali, S = Sering, J = Jarang, JS = Jarang

Sekali, TP = Tidak Pernah. Model Likert, tidak hanya digunakan

Page 112: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

96

untuk mengukur sikap tetapi juga mengukur persepsi, minat,

motifasi, kegiatan pelaksanaan program (Sukmadinata, 2006, h.

242).

Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan jawaban pada

anget berupa; SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu /

Tidak Tahu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju. Untuk

standar point, bagi pertanyaan/ pernyataan positif, point 5 akan

diberikan pada jawaban SS, 4 pada jawaban S, hingga seterusnya.

Pada pernyataan/ pertanyaan negatif, point 5 untuk yang menjawab

STS, point 4 bagiyang menjawab TS dan seterusnya.

Sedarmayanti dan Hidayat (2011, h. 95) mengutip pendapat

Likert yang menyatakan ranah dimensi dari sikap pada pandangan

Likert adalah:

1. Cognitive domain (pengetahuan)

2. Affective domain (perasaan terhadap sesuatu)

3. Conative domain (tendensi untuk bertingkah laku)

Berdasarkan pandangan Likert di atas, penulis akan

menggunakan instrument dengan pendekatan skala Likert tersebut

untuk mengetahui Pembelajaran E_learning PAI dan motivasi

terhadap hasil belajar siswa.

1. Indikator Pembelajaran E_learning (variabel X1)

Indikator pembelajaran e_learning yang akan diteliti adalah

sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 3.1

Indikator Pembelajaran E_learning

No Jenis Fitur Tujuan Fitur Indikator/ Instrumen No

Soal

1 Polling 1.1 Mengadakan

Polling untuk

keperluan

pembelajaran

a. Siswa dapat

menggunakan fitur

polling untuk

membantu dalam

mempelajari suatu

materi

b. Memudahkan

siswa dalam

menemukan sebuah

data valid

1, 2,

Page 113: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

97

1.2 Mengetahui

tingkat ke-

efesiensi suatu

materi

a. Siswa lebih mudah

mengetahui tingkat

efektifitas soal

dengan grafik

3, 4,

2 Gradebook 1.1 Mengetahui

hasil belajar

Para siswa bisa

mengetahui tingkat

keberhasilan dalam

suatu mata pelajaran

5, 6

1.2Memantau

stabilitas nilai

Para siswa bisa

melihat tingkat

stabilitas nilai dalam

belajar

7

1.3Memanajeme

n hasil belajar

seluruh

Para siswa bisa

memanajemen nilai

dengan mudah

8,

3 File dan

Links

1.1 Mampu

meng-upload

file-file lain

Siswa bisa mengerti

cara meng-upload file

lain berekstensi .doc,

.ppt, .xlx, .pdf, dan

lain-lain untuk

membantu

pembelajaran

9, 10,

11,

1.2 Menjadi

tempat

penyimpanan

dan perantara

Menjadi tempat

tambahan suatu

materi agar bisa

dilihat, namun jika

materi berada di

website tertentu atau

terlalu besar di-

upload, maka bisa

menggunakan fitur

link untuk mengakses

web tersebut

12,13

Page 114: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

98

4 Quiz 1.1 Mengerjakan

quiz/soal dengan

mudah

Siswa dapat

mengerjakan quiz

dengan mudah dan

menyenangkan karna

bisa menyisipkan

gambar/video sebagai

bentuk kelengkapan

quiz

14, 15,

16

1.2 Memiliki

banyak pilihan

Memiliki beberapa

pilihan dalam

mengerjakan quiz

yaitu berupa pilihan

ganda atau essai.

Tergantung pembuat

soal

17, 18

5 Accout 1.1 Mengerti

cara

menggunakan

fitur ini dengan

baik dan benar

Siswa dapat

menggunakan fitur

ini untuk bermacam-

macam kebutuhan

yaitu : Spotlight, PLC

Saya, Pengaturan,

Pusat Bantuan, dan

Keluar

19, 20,

21, 22,

23,

6 Library 1.1 Wadah

penyimpanan

materi yang

diupload

Siswa bisa meng-

upload ataupun

mendownload materi

di fitur ini. Selain itu

fitur ini memiliki

kapasitas tanpa batas

24, 25,

26, 27

7 Grub 1.1 Wadah

komunikasi

antara guru

dengan murid

Fitur ini menjadi

sangat penting karna

fungsi utama dari

fitur group adalah

untuk berbagi dan

mengerjakan tugas

28, 29,

30, 31,

32,

8 Parent fitur 1.1Mempermud

ah orangtua

untuk memantau

aktivitas siswa

Orang tua bisa

mengawasi anak-

anak mereka dengan

fitur ini dengan

fleksibel

9, 12

Page 115: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

99

9 Fitur

Penghargaan

1.1 Memberikan

penhargaan

beruppa Badge

agar siswa

termotivasi

Siswa mendapat

penghargaan dari

guru karna kerja

keras dan

keberhasilannya

23

2. Indikator Motivasi Belajar (Variabel X2)

Pada indikator proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Indikator dan Kisi – kisi Motivasi Belajar

Indikator:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat/belajar

2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar (Jam belajar)

3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas sekolah

4. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

5. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam hal/pelajaran

6. Lebih senang mengerjakan tugas/belajar mandir

No Indikator Indikator pada Mata PAI

No.

Item

Soal

Jml

Soal

1

Kuatnya

kemauan

untuk

berbuat/belajar

Kemampuan untuk belajar tanpa

adanya perintah 1,2,3 3

Kemauan siswa memperoleh

nilai baik 4,5 2

2

Jumlah waktu

yang

disediakan

untuk belajar

(Jam belajar)

Siswa belajar pada jam atau

jadwal yang sudah dibuat 6,7 2

Menggunakan waktu belajar

ketika ada ulangan tes 9,10 2

Memanfaatkan waktu luang

untuk belajar

11,12,1

3 3

3

Ketekunan

dalam

mengerjakan

tugas sekolah

Ketekunan siswa mengerjakan

soal-soal pelajaran disekolah 14,15 2

Ketekunan siswa mengerjakan

PR dirumah 16,17 2

Ketekunan siswa menyelesaikan

tugas dengan berdiskusi 18.19 2

Page 116: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

100

3. Indikator Hasil Belajar Siswa/I (Variabel Y)

Hasil belajar merupakan kumpulan esensi dari prosesi

pembelajaran dan pendidikan, dalam penelitian ini penulis

menyimpulkan hasil belajar siswa yang akan diuji yakni meliputi

pembelajaran e_learning dan motivasi belajar.

Adapun hasil belajar yang akan diuji akan dijabarkan

pada tabel di bawah ini :

4

Ulet

menghadapi

kesulitan (

tidak lekas

putus asa)

Sikap tidak mudah putus asa

terhadap kesulitan belajar dan

mengerjakan tugas

20,21 2

Ulet dalam melakukan latihan-

latihan untuk mengerjakan soal-

soal dalam buku pelajaran

22,23 2

Aktif dalam kegiatan diskusi

kelompok pada Mata pelajaran

PAI

24,24 2

Adanya ketertarikan terhadap

materi dengan mencari informasi

dari berbagai referensi

25,26 2

6

Lebih senang

mengerjakan

tugas/belajar

mandiri

Menyelesaian tugas-tugas/PR

secara mandiri (tanpa bantuan) 27,28 2

Percaya diri terhadap jawaban-

jawaban sendiri dan tidak meniru

jawaban teman

29,30 2

Senang belajar sendiri dari pada

belajar PAI 31,32 2

Jumlah 32

Page 117: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

101

Variabel Sub

Variabel Indikator

Item Soal

Nomor Jumlah

Hasil

Belajar

PAI

(Waqaf)

Pengertian

Waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

pengertian waqaf

1. 16, 34 3

Pelaksanaan

waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

aturan

pelaksanaan

waqaf

10.18.28,20 4

* Siswa dapat

menyebutkan

macam-macam

waqaf

6,7,8,11,20,

38, 39,

40, 41

9

* Siswa dapat

mengetahui

pelaksanaan

waqaf pada

zaman Rasulullah

9, 33, 37 3

Dasar

Hukum

Waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

Undang-Undang

tentang waqaf

14, 24 2

* Siswa dapat

menyebutkan

dalil Al-Quran

dan

hadist tentang

waqaf

15,19 2

Rukun

Waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

kegiatan yang

termasuk rukun

waqaf

2, 49 2

Syarat

Waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

syarat-syarat Al-

31 1

Tabel 3.3

Indikator dan Kisi-Kisi Hasil Belajar PAI

Page 118: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

102

Waqif

* Siswa dapat

menyebutkan

syarat-syarat

harta benda yang

diwaqafkan ( Al-

Mauquf)

13, 17, 23,

29, 35,

42, 44,

47

8

* Siswa dapat

menyebutkan

syarat-syarat

shigat

26, 27, 30 3

Hikmah

Waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

hikmah

dilaksanakannya

waqaf

4,12, 21, 32 4

Fungsi

Waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

fungsi waqaf

5 1

Makna

Istilah

Waqaf

* Siswa dapat

menjelaskan

makna istilah

dalam berbagai

kegiatan waqaf

3, 22, 25,

43, 48 5

Hukum

Waqaf

* Siswa dapat

menyebutkan

hukum-hukum

yang terjadi

dalam

pelaksanaan

waqaf

30, 45, 46 3

Jumlah 50

Page 119: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

103

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Nasution. S (2008) dalam observasi itu

diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan sebenarnya tanpa

usaha sengaja untuk menambahkan maupun mengurangi hasil

pengamatan penelitian yang diperoleh di lapangan.(h. 106)

Observasi yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan secara langsung. Observasi merupakan langkah

metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara

sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati

individu atau kelompok secara langsung.

Dalam hal ini, penulis akan melakukan observasi melalui

hasil pembelajaran e_learning dan motivasi belajar selama

pembelajaran PAI siswa/i selama di sekolah.

2. Angket

Sugiyono (2011, h. 142) memberikan pernyataan

mengenai angket atau kuisioner adalah seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Angket digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif

sebagai penunjuk hasil penelitian, dalam hal ini, apakah ada

korelasi antara pembelajaran e_learning PAI di SMKN 22 Jakarta

dengan hasil belajar siswa.

Angket akan disebarkan kepada responden yang dalam hal

ini adalah siswa SMKN 22 Jakarta, agar dapat mengetahui apakah

ada korelasi terhadap penelitian terkait.

3. Dokumentasi

Menurut Indrawan (t.t) kamus lengkap bahasa Indonesia,

dokumentasi adalah barang yang dipergunakan sebagai bukti (h.

136). Metode dokumentasi ini merupakan metode yang relatif

murah dalam pembiayaan penelitian. Karena peneliti hanya

mengamati serta mengabadikan hasil amatan tersebut melalui

tulisan ataupun gambar.

Metode dokumentasi menjadi salah satu metode penunjang

validnya suatu data penelitian, karena pada penelitian ini bersifat

Kuantitatif, maka peneliti menggunakan metode dokumentasi

sebagai pembantu dalam mengambil hasil kesimpulan dalam

penelitian.

Dokumentasi pada penelitian ini yakni melihat pada hasil

raport siswa di SMKN 22 Jakarta.

Page 120: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

104

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Ha : Ada hubungan antara pembelajaran e_learning PAI dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI siswa di SMKN 22

Jakarta.

2. Ho :Tidak terdapat hubungan antara pembelajaran e_learning

PAI dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI siswa di

SMKN 22 Jakarta.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Salah satu persyaratan agar instrumen penelitian dapat

dikatakan valid atau sah, maka dapat dilakukan dengan cara menguji

instrumen penelitian tersebut dengan menggunakan uji validitas dan

reliabilitas,

Arifin (2009, h. 245) mengemukakan pendapatnya bahwa uji

validitas merupakan suatu cara ketepatan menguji instrumen (alat

ukur) dalam penelitian. Uji validitas dimaksudkan agar dapat tepat

mengukur suatu penelitian, sehingga dapat mengurangi kesalahan

dalam menentukan instrumen penelitian atau alat ukur penelitian.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pembelajaran

e_learning dengan prestasi belajar siswa, maka penulis menggunakan

rumusan korelasi, yakni rumusan product moment dari Pearson

sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√⌊ ∑ ∑ ⌋{ (∑ ) ∑

Sumber: Arikunto (2010, h. 72)

Keterangan: Rxy =Koefisien korelasi antara x dan y

N =Jumlah responden

∑X =Nilai hasil variabel pembelajaran e_learning

∑Y =Nilai hasil variabel prestasi belajar siswa

∑XY =Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y

Menurut Arikunto (2010, h. 72), kriteria pengujian jika,

rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur

tersebut valid, begitu pula sebaliknya, jika rhitung< rtabel, maka

alat ukur tersebut tidak valid.

Page 121: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

105

Rumus ini digunakan karena memiliki hasil standar eror

yang rendah, selain itu penggunaan rumus korelasi pearson dalam

uji validitas soal memiliki hasil keterbacaan yang lebih mudah

dianalisis karena langsung dapat dicari dari hasil angket.

Analisis koefisien korelasi pearson digunakan untuk

mengukur kuat lemahnya hubungan antara satu variabel bebas dan

satu variabel terikat, korelasi pearson digunakan karena data

berskala interval.

Reliabilitas menurut Arikunto (2010, h. 178) sebagai

ketetapan alat ukur dalam mengukur suatu data penelitian, dalam

arti setiap kali alat ukur itu digunakan maka akan menghasilkan

data yang sama, atau hasil yang sama.

Metode reliabilitas digunakan pada penelitian ini agar dapat

mengetahui bahwa instrumen penelitian yang akan dijadikan

sebagai alat ukur, dapat dikatakan baik dan dipercaya sebagai

pedoman memperoleh data penelitian.

Rumusan yang digunakan pada metode reliabilitas ini adalah

dengan rumusan uji reliabilitas alpha, karena menurut Arikunto

(2010, h. 239), teknik ini penerapannya lebih luas, tidak hanya

selalu digunakan dengan tes dua pilihan, seperti menguji skala

pengukuran sikap, alat ukur nya dapat digunakan dengan tiga,

empat, atau lima pilihan.

Rumusan alpha merupakan teknik pengujian reliabilitas

suatu instrumen yang berupa kuesioner yang jawaban atau

tanggapannya lebih dari dua pilihan, untuk bentuk rumusannya

menurut Arifin yakni sebagai berikut:

r11= (

)

Sumber: Arikunto (2010, h. 239)

keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

= Jumlah butir soal/ pertanyaan

= jumlah variansi butir soal

= jumlah variansi skor total

Page 122: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

106

I. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Pada sampel uji validitas dalam penelitian ini adalah 30

orang, menurut Arikunto (2010, h. 402) untuk mengetahui tingkat

validitas dari suatu instrumen, dapat di lihat dari nilai r tabel dan r

hitung nya, maka jika r hitung > r tabel, instrumen itu dapat

dikatakan valid. Adapun rumus untuk mencari r tabel pada uji

sampel ini yakni dengan cara menggunakan rumusan sebagai

berikut:

df = n – 2

diketahui :

n = jumlah responden / sampel.

Standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh penulis yakni

5%, maka diketahui df dari sampel penelitian ini adalah sebagai

berikut:

df = 30 – 2 = 28.

maka dengan demikian, r tabel pada penelitian ini yang mengacu

pada standar rumusan adalah 0,361. Hasil uji validitas yang telah

dihitung melalui aplikasi SPSS oleh penulis, dapat dilihat melalui

lampiran-lampiran pada penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Setelah data diolah untuk mencari validitas dari data butir

soal di atas, selanjutnya penulis melakukan uji reliabilitas dari

data valid yang telah dihitung, diketahui sebagaimana jumlah data

valid di atas, untuk variabel (pembelajaran e_learning PAI)

terdapat 57 butir soal, variabel (motivasi belajar) terdapat 52

butir soal, dan Y (hasil belajar siswa) terdapat 32 butir soal yang

valid.

Penulis meratakan untuk diambil uji sampel pada rumusan

reliabilitas ini masing-masing variabel menjadi 32 butir soal saja,

adapun soal yang dipilih oleh penulis pada masing-masing

variabel yakni sebagai berikut:

Variabel (pembelajaran e_learning PAI)

Nomer soal : 4, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 21, 23, 26, 28, 32, 34, 35,

37, 39, 41, 43, 44, 46, 47, 49, 50, 51, 56, 57, 59, 61, 62, 66, 68,

70.

Page 123: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

107

Variabel (motivasi belajar)

Nomer soal : 2, 6, 7, 11, 15, 17, 18, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 30,

32, 34, 40, 43, 48, 49, 51, 52, 53, 54, 59, 62, 63, 64, 67, 68, 69,

70.

Y (hasil belajar siswa)

Nomer soal : 7, 9, 11, 16, 18, 19, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31,

33, 34, 36, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 50, 52, 53, 60, 61, 62, 65,

68.

Penulis menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan

aplikasi SPSS versi 25 IBM, adapun data reliabilitas yang penulis

dapatkan dari hasil pengolahan yakni sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach's

Alpha Keterangan

1. Pembelajaran E_learning (X1) 0.624 Reliabilitas diterima

2. Motivasi Belajar Siswa (X2) 0.640 Reliabilitas diterima

3. Hasil Belajar Siswa (Y) 0.655 Reliabilitas diterima

a. Analisis Pembelajaran E_learning (X1)

Berdasarkan hasil reliabilitas di atas, dapat diketahui nilai

Cronbach Alpha sebesar 0.624 yang berarti reliabilitas diterima.

Semakin mendekati angka satu pada nilai cronbach Alpha, maka

semakin kuat data keberartiannya.

Data reliabilitas tersebut diuji dengan responden sebanyak

30, dan soal pada angket sebanyak 32, teknik menghitung yang

digunakan oleh penulis, yakni menggunakan analisis SPSS IBM 25,

penulis menggunakan aplikasi IBM 25 dikaenakan dapat

memudahkan penulis dalam penghitungannya,

Setelah dihitung, data hasil penghitungan tersebut akan

disajikan dalam bentuk tabel. Adapun semakin dekat nilai reliabel

annti kepada angka 1, maka akan semakin kuat kualitas reliabelnya,

begitupun sebaliknya, jika semakin jauh dari angka satu, maka akan

Page 124: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

108

lemah daya reliabelnya. Batas reliabel dikatan cukup jika hasil data =

0,600, jika nilai reliabelnya > dari 0,600 maka dapat dikatakan data

sudah reliabel.

b. Motivasi Belajar Siswa (X2)

Berdasarkan hasil reliabilitas di atas, dapat diketahui nilai

Cronbach Alpha sebesar 0.640 yang berarti reliabilitas diterima.

Semakin mendekati angka satu pada nilai Cronbach Alpha, maka

semakin kuat data keberartian nya.

Data reliabilitas tersebut diuji dengan responden sebanyak

30, dan soal pada angket sebanyak 32, teknik menghitung yang

digunakan oleh penulis, yakni menggunakan analisis SPSS IBM 25,

c. Hasil Belajar Siswa (Y)

Berdasarkan hasil reliabilitas di atas, dapat diketahui nilai

Cronbach Alpha sebesar 0.655 yang berarti reliabilitas diterima.

Semakin mendekati angka satu pada nilai cronbach Alpha, maka

semakin kuat data keberartian nya.

Data reliabilitas tersebut diuji dengan responden sebanyak

30, dan soal pada angket sebanyak 32, teknik menghitung yang

digunakan oleh penulis, yakni menggunakan analisis SPSS IBM 25,

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000, h.

312) yakni jika nilai alpha nya di atas 0.600 maka dapat dikatakan

reliabel, sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0.600 maka data

tersebut tidak reliabel, berikut tabel nilai reliabilitas:

Tabel 3.5

Koefisien Reliabilitas

No Alpha Keterangan

1 0.800 - 1.00 Reliabilitas baik

2 0.600 – 0.799 Reliabilitas diterima

3 Kurang dari 0.600 Reliabilitas kurang baik

Sumber: Sekaran (2000, h. 312)

Arikunto (2010, h. 154) menyatakan reliabilitas menunjuk

pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik.

Page 125: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

109

Dalam pedoman koefisien korelasi, jika Cronbach's Alpha

pada variabel menunjukan 0,600 ke atas, maka dapat dikatakan

reliabel, sedangkan jika Cronbach's Alpha menunjukan kurang dari

0,600 pada suatu variabel, maka dapat dikatakan jika data tersebut

belum reliabel.

Pada Cronbach's Alpha yang ditemukan penulis dalam uji

reliabilitas tersebut, menunjukan bahwa data instrumen penelitian ini

yang akan dilakukan penulis dapat dikatakan telah valid dan reliabel

sehingga instrumen penelitian, dapat digunakan untuk dijadikan

tolak ukur oleh penulis dalam memperoleh data penelitian tesis.

J. Teknik Analisis Data

Setelah penulis mendapatkan data-data yang diperlukan

dalam penelitian, maka selanjutnya penulis akan melakukan analisis

data dengan mengatur, mengolah, dan mengorganisasikan ke dalam

jenis uraian data.

Sugiyono (2010, h. 207) memberikan tahapan dalam

melakukan teknik analisis data, yakni sebagai berikut:

1. Mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden

2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden

3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan (bagi penelitian yang menggunakan hipotesis).

Data yang telah dianalisis nantinya dijadikan sebagai

jawaban dari salah satu kesimpulan penelitian dan untuk menguji

hipotesis pada penelitian ini. Dalam teknik analisis data, peneliti

menggunakan uji prasyarat penelitian, agar kualitas data sudah tidak

diragukan lagi keabsahannya. Adapun uji prasyarat yang akan

dianalisa adalah sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Yakni untuk mengetahui kondisi suatu variabel secara

deskriptif sehingga data memiliki arti dan makna, data diolah dan

dikelompokan serta disusun secara teratur agar lebih mudah

untuk diketahui dan diartikan.

Penulis akan menganalisa data penelitian dari tiap

variabel dengan cara menentukan nilai dari rata-rata dan

simpangan baku, kemudian dikelompokan sesuai kebutuhannya.

Page 126: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

110

2. Analisis Uji Normalitas

Setelah sampel data penelitian di ujikan validitas dan

reliabilitasnya, maka data yang valid dan reabel itu dipilah dan

diolah, lalu di tabulasikan ke lembar kerja exel agar lebih mudah

untuk menghitungnya.

Dalam penelitian ini, rumusan uji normalitas yang

digunakan dengan uji Chi Kuadrat, menurut Sugiyono (2010, h.

108) uji normalitas berfungsi untuk memeriksa apakah populasi

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dicek

keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat

dipertanggung jawabkan.

Rumusan dalam uji normalitas, pada chi kuadrat adalah

sebagai berikut :

=

Sumber: Sugiyono (2010, h. 107)

Diketahui :

= Chi Kuadrat

= frekuensi yang diobservasi

Fh = frekuensi yang diharapkan

Dalam perhitungannya, jika nilai Chi Kuadrat yang

diperoleh dalam perhitungan kecil jika dibandingkan dengan

harga Chi Kuadrat yang tertera pada tabel setelah perhitungan di

SPSS, maka distribusinya adalah normal.

Syarat normalitas yang digunakan oleh penulis, adalah

mengacu pada nilai asymp sig>= 0.05 , artinya nanti di

perhitungan SPSS jika asymp sig lebih besar dari 0,05 maka data

pada variabel itu bisa dikatakan normal, karena kriteria yang

digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal menurut

Sugiyono (2007, h. 108) jika harga koefisien Asymp. Sig pada

output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan

yaitu 5 % (0.05).

Penulis menggunakan bantuan SPSS IBM 25 untuk

menghitung dan menganalisa hasil data, agar lebih cepat dan

mudah mendapatkan hasil kesimpulan data.

Page 127: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

111

3. Uji Linearitas

Setelah data selesai diujikan normalitas, langkah

selanjutnya adalah melakukan uji linearitas, Pengujian linieritas

dilakukan terhadap variabel-variabel independen yang terdiri dari

X1 yakni pembelajaran e_learning PAI dan X2 yakni motivasi

belajar, variabel dependennya ( Y = prestasi hasil belajar).

Uji yang digunakan untuk mengetahui linier atau

tidaknya adalah menggunakan uji F yang rumusnya adalah:

=

Sumber: Sugiyono (2010, h. 286)

Diketahui :

= harga garis korelasi

N = cacah kaus

M = cacah prediktor

R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan

harga F pada tabel dengan taraf signifikansi 5%, menurut

Sugiyono (2007, h. 286), jika harga deviation from liniarity lebih

besar atau sama dari taraf signifikansi yang diambil (5%) berarti

berhubungan linier.

Sebaliknya, jika harga deviasi linearnya kecil atau

dibawah dari 5%, maka belum linear.

Penulis menggunakan bantuan SPSS IBM 25 untuk

menghitung dan menganalisa hasil data, agar lebih cepat dan

mudah mendapatkan hasil kesimpulan data.

4. Uji Hipotesis

Setelah data berdistribusi normal, maka untuk tahap

akhir, gunakanlah uji Hipotesis. menurut Arikunto (2010, h.

116), dalam menentukan hipotesis, yakni penerimaan ataupun

penolakan maka hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi

hipotesis (Ho).

Menurut Arikunto (2010, h.319) setelah data diolah,

maka dapat dilihat hasil data tersebut mengenai tingkatan

kekuatan korelasi tersebut, adapun interval skalanya adalah

sebagai berikut :

Page 128: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

112

Tabel 3.6

Pedoman Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sumber: Arikunto (2010, h. 319)

Uji hipotesis korelasi dapat dilakukan dengan dua cara,

yakni pertama dengan menganalisa korelasi sederhana dan

menganalisa korelasi ganda, adapun rumusan korelasi tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi Sederhana

Rumusan korelasi sederhana yang digunakan penulis yakni

sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√⌊ ∑ ∑ ⌋{ (∑ ) ∑

Sumber: Arikunto (2010, h. 72)

Keterangan: Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

N = Jumlah responden

∑ = Nilai hasilvariabel kompetensiguru

∑ = Nilai hasil variabel prestasi belajarsiswa

∑ = Jumlah hasilperkalian skor xdan skory

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

Pembelajaran e_learning PAI dengan motivasi belajar siswa

(hipotesis1), untuk mengetahui hubungan pembelajaran

e_learning PAI dengan hasil belajar PAI (hipotesis 2) dan untuk

mengetahui antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar

PAI (hipotesis 3).

Page 129: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

113

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi

productmoment dari pearson, sebagaimana rumusan yang ada di

atas.

Teknik analisis untuk menguji hipotesis tersebut, penulis

menggunakan bantuan SPSS agar lebih memudahkan dalam

mengetahui nilai signifikansi korelasi yaitu harga r hitung yang

dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi sebesar

5%.

Jika r hitung sama dengan atau lebih besar r tabel (r hitung

> r tabel), maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel

terikat signifikan, namun jika r hitung lebih lebih kecil dari r

table (r hitung< r tabel), maka korelasi antara variabel tidak

signifikan.

Untuk menghitung data penelitian, penulis menggunakan

aplikasi SPSS IBM versi 25, hal tersebut dimaksudkan agar data

yang sudah diperoleh dilapangan, dapat dengan mudah dalam

menghitung, menganalisis dan menyimpulkan data-data statistik

penelitian. Hasil data akan dianalisa sesuai kaidah dan ketentuan

panduan statistik, agar hasil kesimpulan dapat valid dan sesuai

dengan keadaan hasil penelitian.

Metode penelitian di atas digunakan dalam rangka

memudahkan penulis dalam meneliti tesis ini, penulis mengikuti

bentuk teknik sistematika penulisan karya ilmiah yang berlaku.

Pada Bab empat nanti, penulis terlebih dahulu melakukan

uji validitas, selanjutnya data yang valid tersebut sesuai kaidah

penghitungan statistik, penulis akan meneruskan penghitungan

data yang valid tersebut kepada uji reliabilitas, agar keabsahan

data nya sahih dan baik untuk digunakan kepada uji prasyarat.

Adapun setelah data itu dipastikan valid dan reliabel,

penulis akan melanjutkan kepada uji prasyarat analisis data,

penulis menggunakan uji deskriptif, uji normalitas, uji linearitas,

dan uji hipotesis yang nantinya untuk membuktikan hipotesis-

hipotesis yang muncul dari penelitian ini, sebagaimana yang

telah dituliskan pada akhir dari Bab dua di atas.

Pada penelitian ini, data dan hasil penelitian akan diujikan

pada Bab empat, dibawah ini.

Page 130: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

114

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TENTANG

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Data

Setelah data angket dibagikan ke anak sejumlah 132 siswa,

maka data tersebut kembali ditabulasi dan dilihat apakah valid

atau tidak dari jawaban tersebut.

Pengujian validitas ini dibutuhkan agar hasil olahan data

yang akan diujikan benar-benar valid dan dapat dipertanggung

jawabkan keabsahannya.

Pada sampel uji validitas dalam penelitian ini adalah 132

orang, menurut Arikunto (2010, h. 402) untuk mengetahui tingkat

validitas dari suatu instrumen, dapat di lihat dari nilai r tabel dan r

hitung nya, maka jika r hitung > r tabel, instrumen itu dapat

dikatakan valid. Adapun rumus untuk mencari r tabel pada uji

sampel ini yakni dengan cara menggunakan rumusan sebagai

berikut:

df = n – 2

diketahui :

n = jumlah responden / sampel.

standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh penulis yakni

5%, maka diketahui df dari sampel penelitian ini adalah sebagai

berikut:

df = 132 – 2 = 130

maka dengan demikian, r tabel pada penelitian ini yang mengacu

pada standar rumusan adalah 0,171. Hasil data uji validitas yang

telah dihitung melalui aplikasi IBM SPSS 25 oleh penulis, dapat

disajikan sebagai berikut :

a. ( ) Pembelajaran e_learning

Tabel 4.2

Hasil Validitas Pembelajaran E_learning

No r hitung r tabel Keterangan

1 0.187 0.171 Valid

2 0.496 0.171 Valid

Page 131: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

115

3 0.279 0.171 Valid

4 0.256 0.171 Valid

5 0.323 0.171 Valid

6 0.237 0.171 Valid

7 0.403 0.171 Valid

8 0.515 0.171 Valid

9 0.531 0.171 Valid

10 0.235 0.171 Valid

11 0.509 0.171 Valid

12 0.383 0.171 Valid

13 0.370 0.171 Valid

14 0.291 0.171 Valid

15 0.269 0.171 Valid

16 0.604 0.171 Valid

17 0.513 0.171 Valid

18 0.273 0.171 Valid

19 0.333 0.171 Valid

20 0.498 0.171 Valid

21 0.506 0.171 Valid

22 0.509 0.171 Valid

23 0.101 0.171 tidak valid

24 0.331 0.171 Valid

25 0.204 0.171 Valid

26 0.387 0.171 Valid

27 0.165 0.171 tidak valid

28 0.262 0.171 Valid

29 0.172 0.171 Valid

30 0.178 0.171 Valid

31 0.260 0.171 Valid

32 0.188 0.171 Valid

Page 132: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

116

Berdasarkan dari tabel di atas 4.2, dapat disimpulkan

bahwa seluruh soal yang kembali diujikan oleh penulis melalui

angket dapat dikatakan valid kecuali soal yang bernomor 23

dan 27, karena jumlah r hitungnya lebih kecil dari pada r tabel.

Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas

tersebut dapat dikatakan valid karena angka r hitung

menunjukan lebih besar > dari pada r tabel, dengan demikian

hasil tersebut dapat dikatakan valid.

Maka dari jumlah soal 32, terdapat 30 soal yang valid dan

dapat digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap

selanjutnya.

b. ( ) Motivasi Belajar

Tabel 4.3

Hasil Validitas Motivasi Belajar

No r hitung r tabel Keterangan

1 0.235 0.171 Valid

2 0.438 0.171 Valid

3 0.220 0.171 Valid

4 0.204 0.171 Valid

5 0.365 0.171 Valid

6 0.240 0.171 Valid

7 0.396 0.171 Valid

8 0.578 0.171 Valid

9 0.529 0.171 Valid

10 0.133 0.171 Tidak valid

11 0.523 0.171 Valid

12 0.341 0.171 Valid

13 0.365 0.171 Valid

14 0.345 0.171 Valid

15 0.392 0.171 Valid

16 0.588 0.171 Valid

17 0.491 0.171 Valid

18 0.281 0.171 Valid

Page 133: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

117

19 0.376 0.171 Valid

20 0.494 0.171 Valid

21 0.457 0.171 Valid

22 0.414 0.171 Valid

23 0.176 0.171 Valid

24 0.261 0.171 Valid

25 0.171 0.171 Tidak valid

26 0.434 0.171 Valid

27 0.206 0.171 Valid

28 0.197 0.171 Valid

29 0.181 0.171 Valid

30 0.180 0.171 Valid

31 0.292 0.171 Valid

32 0.090 0.171 Tidak valid

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh soal

yang kembali diujikan oleh penulis melalui angket dapat

dikatakan valid kecuali soal yang bernomor 10, 25 dan 32,

karena jumlah r hitungnya lebih kecil dari pada r tabel.

Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas

tersebut dapat dikatakan valid karena angka r hitung

menunjukan lebih besar > dari pada r tabel, dengan demikian

hasil tersebut dapat dikatakan valid.

Maka jumlah soal 32, terdapat 29 soal yang valid dan

dapat digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap

selanjutnya.

c. ( ) Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.4

Hasil Validitas Hasil Belajar PAI

No r hitung r tabel Keterangan

1 0.202 0.171 Valid

2 0.519 0.171 Valid

3 0.268 0.171 Valid

Page 134: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

118

4 0.248 0.171 Valid

5 0.339 0.171 Valid

6 0.254 0.171 Valid

7 0.416 0.171 Valid

8 0.611 0.171 Valid

9 0.572 0.171 Valid

10 0.138 0.171 Tidak Valid

11 0.562 0.171 Valid

12 0.348 0.171 Valid

13 0.336 0.171 Valid

14 0.330 0.171 Valid

15 0.363 0.171 Valid

16 0.632 0.171 Valid

17 0.551 0.171 Valid

18 0.305 0.171 Valid

19 0.337 0.171 Valid

20 0.532 0.171 Valid

21 0.530 0.171 Valid

22 0.493 0.171 Valid

23 0.160 0.171 tidak valid

24 0.284 0.171 Valid

25 0.166 0.171 tidak valid

26 0.397 0.171 Valid

27 0.238 0.171 Valid

28 0.233 0.171 Valid

29 0.214 0.171 Valid

30 0.162 0.171 tidak valid

31 0.263 0.171 Valid

32 0.153 0.171 tidak valid

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh soal

yang kembali diujikan oleh penulis melalui angket dapat

dikatakan valid kecuali soal yang bernomor 10, 23, 25, 30 dan 27,

karena jumlah r hitungnya lebih kecil dari pada r tabel.

Page 135: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

119

Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas tersebut

dapat dikatakan valid karena angka r hitung menunjukan lebih

besar > dari pada r tabel, dengan demikian hasil tersebut dapat

dikatakan valid. Maka jumlah soal 32, terdapat 27 soal yang valid

dan dapat digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap

selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas Data

Setelah data diolah untuk mencari validitas dari data butir

soal di atas, selanjutnya penulis melakukan uji reliabilitas dari

data valid yang telah dihitung, diketahui sebagaimana jumlah data

valid di atas, untuk variabel (Pembelajaran e_learning) terdapat

30 butir soal, variabel (Motivasi Belajar) terdapat 29 butir soal,

dan Y (hasil belajar siswa) terdapat 27 butir soal yang valid.

Penulis meratakan untuk diambil uji sampel pada rumusan

reliabilitas ini masing-masing variabel menjadi 32 butir soal saja,

adapun soal yang dipilih oleh penulis pada masing-masing

variabel yakni hanya soal yang valid saja.

Penulis menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan

aplikasi SPSS versi 25 IBM, adapun data reliabilitas yang penulis

dapatkan dari hasil pengolahan data yakni sebagai berikut:

a. Variabel ( Pembelajaran e_learning)

Case Processing Summary

N %

Case

s

Valid 132 100,0

Exclude

da 0 ,0

Total 132 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,624 33

Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada X1 ini

berjumlah 32 soal dengan sampling responden 132 siswa,

Page 136: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

120

setelah data diolah melalui SPSS, hasil atau jumlah data hitung

reliabilitas berjumlah 0,624, artinya semakin mendekati angka

satu, maka semakin kuat reliabel dari suatu data tersebut. Pada

hasil uji X1 ini, dapat dikatakan reliabel atau diterima.

Batasan-batasan angka reliabel masih dapat diterima jika

jumlah dari hasil hitung reliabel lebih besar dari angka 0,600,

maka masih dapat diterima dan masih dikatakan data itu

reliabel, namun jika angka dari hasil hitung reliabel dibawah

dari 0,600, maka hasil itu dikatakan lemah reliabelnya.

Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas

keabsahan dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian

ini sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka langkah

selanjutnya, data tersebut dapat kembali diujikan pada uji

prasyarat di tahap selanjutnya.

Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh

penulis, dapat dilihat pada daftar lampiran-lampiran pada

penelitian ini.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data

yang telah valid tersebut sudah baku, dan dipastikan

keabsahannya, maka dari itu uji reliabilitas dibutuhkan untuk

memastikan jika data tersebut sudah pasti keabsahannya, dan

tidak akan jauh berbeda jika diujikan pada responden lain yang

selinear dalam jenjang pendidikannya.

b. Variabel ( Motivasi Belajar ).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 132 100,0

Excludeda

0 ,0

Total 132 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,640 33

Page 137: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

121

Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada X2 ini

berjumlah 29 soal dengan sampling responden 132 siswa,

setelah data diolah melalui SPSS, hasil atau jumlah data hitung

reliabilitas berjumlah 0,640, artinya semakin mendekati angka

satu, maka semakin kuat reliabel dari suatu data tersebut. Pada

hasil uji X2 ini, dapat dikatakan reliabel atau diterima.

Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas

keabsahan dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian

ini sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka langkah

selanjutnya, data tersebut dapat kembali diujikan pada uji

prasyarat di tahap selanjutnya.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data

yang telah valid tersebut sudah baku, dan dipastikan

keabsahannya, maka dari itu uji reliabilitas dibutuhkan untuk

memastikan jika data tersebut sudah pasti keabsahannya, dan

tidak akan jauh berbeda jika diujikan pada responden lain yang

selinear dalam jenjang pendidikannya.

Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh

penulis berdasarkan metode rumus, dapat dilihat pada daftar

lampiran-lampiran pada penelitian ini.

(Hasil belajar siswa)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 132 100,0

Excludeda

0 ,0

Total 132 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,655 33

Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada Y ini

berjumlah 32 soal dengan sampling responden 132 siswa, setelah

Page 138: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

122

data diolah melalui SPSS, hasil atau jumlah data hitung reliabilitas

berjumlah 0,655, artinya semakin mendekati angka satu, maka

semakin kuat reliabel dari suatu data tersebut. Pada hasil uji Y ini,

dapat dikatakan reliabel atau diterima.

Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas

keabsahan dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian ini

sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka langkah

selanjutnya, data tersebut dapat kembali diujikan pada uji prasyarat

di tahap selanjutnya.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang

telah valid tersebut sudah baku, dan dipastikan keabsahannya,

maka dari itu uji reliabilitas dibutuhkan untuk memastikan jika

data tersebut sudah pasti keabsahannya, dan tidak akan jauh

berbeda jika diujikan pada responden lain yang selinear dalam

jenjang pendidikannya. Adapun soal yang valid dan reliabel yang

telah diolah oleh penulis, dapat dilihat pada daftar lampiran-

lampiran pada penelitian ini.

Berikut daftar tabel uji reliabilitas X1, X2 dan Y, yakni

pembelajaran e_learning PAI, motivasi belajar dan hasil belajar

siswa . yang penulis sajikan pada tabel 4.5 :

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Persepsi Siswa terhadap Cronbach's

Alpha Keterangan

1. Pembelajar e_learning (X1) 0.624 Diterima/Reliabel

2. Motivasi Belajar (X2) 0.640 Diterima/Reliabel

3. Hasil Belajar Siswa (Y) 0.655 Diterima/Reliabel

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000, h.

312) yakni jika nilai alpha nya di atas 0.600 maka dapat dikatakan

reliabel, sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0.600 maka data

tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat kita lihat hasil reliabilitas

dari variabel X1 sejumlah 0,624 yang berarti data tersebut reliabel,

selanjutnya hasil reliabilitas dari variabel X2 sejumlah 0,640 yang

berarti data tersebut ureliabel, selanjutnya hasil reliabilitas dari

Page 139: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

123

variabel Y sejumlah 0,655 yang berarti data tersebut reliabel atau

diterima.

Dengan demikian berdasarkan rumusan dari analisa hasil

data reliabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa ketiga variabel

diatas adalah reliabel atau dapat diterima keabsahannya.

Data yang baik, adalah data yang sudah teruji validitas dan

reliabilitasnya, agar keabsahan suatu data tersebut dapat

dipertanggung jawabkan.

B. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Data

Pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji analisis

deskriptif pada setiap variabel dengan menggunakan SPSS IBM

2.5. adapun variabel yang akan di teliti yakni ( ) pembelajaran

e_learning, ( ) motivasi belajar dan (Y) hasil belajar siswa.

Data Penelitian diperolah dari siswa kelas X SMK N 22 Jakarta,

jumlah responden yakni berjumlah 132 siswa yang akan dibagikan

angket sesuai acak.

Data yang diperoleh dari angket tersebut kemudian dilakukan

tabulasi data untuk memudahkan dalam pengolahan data yang

tujuannya lebih pada penggambaran dari masing-masing data

variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat, disamping

itu juga disajikan tabel distribusi frekuensi, histogram distribusi

frekuensi dan kecenderungan skor.

Selanjutnya data yang sudah dikategorikan dilakukan uji

analisis korelasi. Sebelum dilakukan uji korelasi, penulis

melakukan uji prasyarat analisis yakni uji normalitas dan uji

linieritas Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut :

a. ( ) pembelajaran e_learning

Berikut analisis deskriptif dari Pembelajaran e_learning :

Tabel 4.6

Analisis Pembelajaran E_Learning ( )

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 110 1 ,8 ,8 ,8

117 2 1,5 1,5 2,3

118 2 1,5 1,5 3,8

Page 140: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

124

119 1 ,8 ,8 4,5

120 12 9,1 9,1 13,6

121 9 6,8 6,8 20,5

122 10 7,6 7,6 28,0

123 13 9,8 9,8 37,9

124 7 5,3 5,3 43,2

125 22 16,7 16,7 59,8

126 17 12,9 12,9 72,7

127 7 5,3 5,3 78,0

128 11 8,3 8,3 86,4

129 4 3,0 3,0 89,4

130 5 3,8 3,8 93,2

131 3 2,3 2,3 95,5

132 2 1,5 1,5 97,0

135 2 1,5 1,5 98,5

136 2 1,5 1,5 100,0

Total 132 100,0 100,0

Analisa pada tabel 4.6 diatas menggambarkan tentang data

kelompok dari variabel X1, dapat terlihat skor terendah dari

pembelajaran e_learning yakni sebesar 110, sedangkan skor

tertingginya adalah 136. Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data

penelitian uji deskriptif data. Penulis menggunakan bantuan aplikasi

SPSS IBM versi 25 dalam menghitung dan mentabulasi data tunggal

menjadi data kelompok seperti pada tabel diatas.

Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari responden

132 dengan soal sebanyak 32 pada data angket, sedangkan untuk

frekwensi dari tiap-tiap skor hasil data kelompok siswa, dapat dilihat

pada tabel 4.6,

Page 141: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

125

Statistics

N Valid 132

Missing 0

Mean 124,77

Std. Error of Mean ,345

Median 125,00

Mode 125

Std. Deviation 3,959

Variance 15,677

Skewness ,117

Std. Error of Skewness ,211

Kurtosis 1,452

Std. Error of Kurtosis ,419

Range 26

Minimum 110

Maximum 136

Sum 16469

Percentiles 25 122,00

50 125,00

75 127,00

Interpretasi Data :

Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan

bahwa:

Mean (rata-rata) pembelajaran e_learning di SMKN 22

Jakarta sebanyak 124,77dengan standar error sebesar 0,345,

sehingga estimasi rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan

95% adalah 1,96 standar error mean atau (124,77 ± 1,96 x 0,345)

= (124,77 ± 0,68) = ( 124,09 - 125,45). Angka 1,96 adalah harga

Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan

bahwa rata-rata nilai pembelajaran e_learning berbasis edmodo

berada pada estimasi 124,09 sampai 125,45.

Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah

125, sedangkan nilai modus nya adalah 125. Standar deviasinya

adalah 3,95 dan nilai minimum berada pada 110, sedangkan nilai

maksimum nya 136.

Page 142: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

126

Gambar 4.1

Diagram Hasil Pembelajaran E_Learning

Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi

dari X1, jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar

10%, sedangkan maximumnya 11%, percentil 25 sebesar 10%,

percentil 50 sebesar 11 % dan percentil 75 sebesar 11%. ,

selanjutnya mean sebesar 11 %, modus sebesar 11% serta median

sebesar 11 % dan lain-lain.

Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan

pembaca dalam menganalisa motivasi belajar

b. ( ) Motivasi Belajar

Berikut analisis data deskriptif dari proses pembelajaran aktif :

Statistics 0% X1

0%

N Valid 11%

N Missing 0%

Mean 11%

Std. Error of Mean

0% Median

11%

Mode 11%

Std. Deviation 0%

Variance 2%

Skewness 0%

Std. Error of Skewness

0%

Kurtosis 0%

Std. Error of Kurtosis

0%

Range 2%

Minimum 10%

Maximum 11%

Percentiles 25 10%

Percentiles 50 11%

Percentiles 75 11%

description

Page 143: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

127

Tabel 4.7

Analisis Motivasi Belajar ( )

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 104 1 ,8 ,8 ,8

115 3 2,3 2,3 3,0

118 1 ,8 ,8 3,8

119 2 1,5 1,5 5,3

120 5 3,8 3,8 9,1

121 7 5,3 5,3 14,4

122 8 6,1 6,1 20,5

123 9 6,8 6,8 27,3

124 12 9,1 9,1 36,4

125 15 11,4 11,4 47,7

126 13 9,8 9,8 57,6

127 13 9,8 9,8 67,4

128 15 11,4 11,4 78,8

129 6 4,5 4,5 83,3

130 8 6,1 6,1 89,4

131 4 3,0 3,0 92,4

132 5 3,8 3,8 96,2

133 3 2,3 2,3 98,5

135 2 1,5 1,5 100,0

Total 132 100,0 100,0

Analisa pada tabel 4.7 diatas menggambarkan tentang data

kelompok dari variabel X2, dapat terlihat skor terendah dari

persepsi siswa terhadap pembelajaran e_learning yakni sebesar

104, sedangkan skor tertingginya adalah 125. Skor-skor tersebut

diperoleh dari hasil data penelitian uji deskriptif data. Penulis

menggunakan bantuan aplikasi SPSS IBM versi 25 dalam

menghitung dan mentabulasi data tunggal menjadi data kelompok

seperti pada tabel diatas.

Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari

responden 132 dengan soal sebanyak 32 pada data angket,

sedangkan untuk frekwensi dari tiap-tiap skor hasil data kelompok

siswa, dapat dilihat pada tabel 4.7,

Page 144: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

128

Statistics

N Valid 132

Missing 0

Mean 125,56

Std. Error of Mean ,377

Median 126,00

Mode 125a

Std. Deviation 4,329

Variance 18,737

Skewness -1,007

Std. Error of Skewness ,211

Kurtosis 4,024

Std. Error of Kurtosis ,419

Range 31

Minimum 104

Maximum 135

Sum 16574

Percentiles 25 123,00

50 126,00

75 128,00

Interpretasi Data :

Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan

bahwa:

Mean (rata-rata) hasil proses pembelajaran e_learning di

SMKN 22 sebanyak 125,56 dengan standar error sebesar 0,377,

sehingga estimasi rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan

adalah 95% adalah 1,96 standar error mean atau (125,56 ± 1,96 x

0,377) = (125,56 ± 0,74) = (124,82 - 126,3). Angka 1,96 adalah

harga Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan

bahwa rata-rata nilai pembelajaran e_learning berada pada

estimasi 124,82 sampai 126,3.

Page 145: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

129

Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah

126, sedangkan nilai modus nya adalah 125. Standar deviasinya

adalah 4,3 dan nilai minimum berada pada 104, sedangkan nilai

maksimum nya 135.

Gambar 4.2

Diagram Hasil Deskriptif Motivasi Belajar

Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi

dari X2, jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar

17%, sedangkan maximumnya 20%, percentil 25, terdapat 19%,

percentil 50 sebesar 19 % dan percentil 75 sebesar 19% dan lain-

lain. Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan

pembaca dalam menganalisa pembelajaran berbasis e_learning

c. ( ) Hasil Belajar Siswa

Berikut analisis data deskriptif dari hasil belajar siswa

Std. Deviation 1%

Variance 2%

Skewness 0%

Std. Error of Skewnes

s 0%

Kurtosis 0%

Std. Error of Kurtosis

0% Range 3%

Minimum 17%

Maximum 20%

Percentiles 25 19%

Percentiles 50 19%

Percentiles 75 19%

description

Page 146: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

130

Tabel 4.8

Hasil Belajar PAI Siswa (Y)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 105 1 ,8 ,8 ,8

109 1 ,8 ,8 1,5

111 4 3,0 3,0 4,5

112 3 2,3 2,3 6,8

113 9 6,8 6,8 13,6

114 5 3,8 3,8 17,4

115 13 9,8 9,8 27,3

116 12 9,1 9,1 36,4

117 17 12,9 12,9 49,2

118 13 9,8 9,8 59,1

119 16 12,1 12,1 71,2

120 8 6,1 6,1 77,3

121 9 6,8 6,8 84,1

122 9 6,8 6,8 90,9

123 3 2,3 2,3 93,2

124 4 3,0 3,0 96,2

125 3 2,3 2,3 98,5

126 2 1,5 1,5 100,0

Total 132 100,0 100,0

Analisa pada tabel 4.8 diatas menggambarkan tentang data

kelompok dari variabel Y, dapat terlihat skor terendah dari persepsi

siswa terhadap kompetensi guru yakni sebesar 105, sedangkan skor

tertingginya adalah 126. Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data

penelitian uji deskriptif data. Penulis menggunakan bantuan aplikasi

SPSS IBM versi 25 dalam menghitung dan mentabulasi data

tunggal menjadi data kelompok seperti pada tabel diatas.

Page 147: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

131

Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari

responden 132 dengan soal sebanyak 32 pada data angket,

sedangkan untuk frekwensi dari tiap-tiap skor hasil data kelompok

siswa, dapat dilihat pada tabel 4.8,

Statistics

N Valid 132

Missing 0

Mean 117,68

Std. Error of Mean ,322

Median 118,00

Mode 117

Std. Deviation 3,701

Variance 13,700

Skewness -,145

Std. Error of Skewness ,211

Kurtosis ,341

Std. Error of Kurtosis ,419

Range 21

Minimum 105

Maximum 126

Sum 15534

Percentiles 25 115,00

50 118,00

75 120,00

Interpretasi Data :

Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan

bahwa:

Mean (rata-rata) hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta

sebanyak 117,68 dengan standar error sebesar 0,32, sehingga

estimasi rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan adalah 95%

adalah 1,96 standar error mean atau (117,68 ± 1,96 x 0,32) =

(117,68 ± 0,62) = (117,06 – 118,30). Angka 1,96 adalah harga Z

Page 148: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

132

untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa

rata-rata nilai pembelajaran e_learning berada pada estimasi 117,06

sampai 118,30.

Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah 118,

sedangkan nilai modus nya adalah 117. Standar deviasinya adalah

3,7 dan nilai minimum berada pada 105, sedangkan nilai maksimum

nya 126.

Gambar 4.3

Diagram Hasil Belajar PAI Siswa

Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi

dari Y, jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar

9%, sedangkan maximumnya 11%, percentil 25 berjumlah 10%,

percentil 50 sebesar 11 % dan percentil 75 sebesar 11 % dan lain-

lain.

Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan

pembaca dalam menganalisa pembelajaran e_learning

Statistics 0%

hasilbelajar 0%

N Valid 12%

N Missing 0%

Mean 11% Std. Error of

Mean 0%

Median 11%

Mode 11%

Std. Deviation 0%

Variance 1%

Skewness 0%

Std. Error of Skewness

0%

Kurtosis 0%

Std. Error of Kurtosis

0% Range

2%

Minimum 9%

Maximum 11%

Percentiles 25 10%

Percentiles 50 11%

Percentiles 75

11%

description

Page 149: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

133

2. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, rumusan uji normalitas yang digunakan

dengan uji rumus Kolmogrov-Smirnov, menurut Sugiyono (2010,

h. 108) uji normalitas berfungsi untuk memeriksa apakah

populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu

dicek keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat

dipertanggung jawabkan.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Kolmogrov-Smirnov, berdasarkan analisis data dengan bantuan

program komputer yaitu SPSS 2.5 agar dapat diketahui nilai

signifikansi yang menunjukan normalitas data.

Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi

normal jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogrov-

Smirnov test lebih besar ( > ) dari alpha yang ditentukan, yakni

5% (0.05).

Begitupun sebaliknya, jika harga koefisien Asymp. Sig pada

output Kolmogrov-Smirnov test lebih kecil ( ˂ ) dari alpha yang

ditentukan, yakni 5% (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa data

tersebut tidak normal.

hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada di

bawah ini

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 Y N 132 132 125,56 Normal Parametersa,b

Mean 124,77 4,329 117,68

Std. Deviation

3,959 125,56 3,701

Most Extreme Differences

Absolute ,086 ,066 ,073 Positive ,086 ,066 ,073 Negative -,063 -,051 -,063

Test Statistic ,086 ,066 ,073 Asymp. Sig. (2-tailed) ,078c ,200c,d ,081c

Dari data di atas, dapat di interpretasikan menjadi berikut :

Tabel 4.9

Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Page 150: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

134

No Variabel Asym.Sig

(p-value) Kondisi

Keterangan

Distribusi

1 Pembelajaran

e_learning(X1)

0,078 P > 0.05 Normal

2 Motivasi belajar (X2) 0,200 P > 0.05 Normal

3 Hasil Belajar Siswa (Y) 0,081 P > 0.05 Normal

Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi variabel tingkat

pendapatan dari Pembelajaran e_learning (X1) 0,078, motivasi belajar

(X2) 0,200, dan Hasil Belajar Siswa (Y) sebesar 0,081, Asym.Sig dari

ketiga variabel tersebut lebih besar dari batas alpha (0,05). Dengan

demikian secara statistik data tersebut dari masing-masing ketiga

variabel dapat dikatakan berdistribusi Normal.

Selanjutnya data yang sudah diujikan normalitas, akan diujikan

kembali pada tahap pengujian linearitas, data yang sudah berdistribusi

normal sudah tentu data tersebut telah memenuhi prasyarat data

penelitian.

3. Uji Linearitas

Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui garis hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji linearitas

menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki

hubungan yang linier.

Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan uji linier dengan

bantuan SPSS 2.5, jika Sig. Deviantion From Liniarity lebih besar atau

sama dengan taraf sinifikansi yang dipakai (0,05) berarti data tersebut

berkorelasi linier.Berikut hasil pengujian linieritas yang dilakukan

dengan bantuan SPSS 2.5 :

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

x2 *

x1

Betwe

en

Group

s

(Co

mbi

ne

d)

267,613 19 14,085 1,00

0

,467

Within Groups 1578,114 112 14,090

Total 1845,727 131

Page 151: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

135

Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X1) yakni hubungan

Pembelajaran e_learning terhadap (Y) proses hasil belajar di SMKN

22 Jakarta. Tanda hasil pengujian data melalui SPSS ini adalah yang

telah diberi tanda warna kuning, yang menunjukan sig deviation from

linearity sebesar 0,467. Nilai tersebut menandakan bahwa hasil nilai

Sig lebih besar dari 0,05, dengan demikian data tersebut adalah linear.

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Y*

X

1

Between

Groups

(Combined) 288,999 29 9,965 ,675 ,000

Linearity 62,146 1 62,146 4,210 ,000

Deviation

from

Linearity

226,854 28 8,102 ,549 .110

Within Groups 1505,637 102 14,761

Total 1794,636 131

Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X2) yakni hubungan

motivasi belajar terhadap (Y) hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta.

Tanda hasil pengujian data melalui SPSS ini adalah yang telah diberi

tanda warna kuning, yang menunjukan sig deviation from linearity

sebesar 0,110. Nilai tersebut menandakan bahwa hasil nilai Sig lebih

besar dari 0,05, dengan demikian data tersebut adalah linear.

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Y*

X2

Between

Groups

(Combine

d) 1736,129 17 102,125

198,98

8 ,000

Linearity 1726,447 1

1726,44

7

3363,9

27 ,000

Deviation

from

Linearity

9,682 16 ,605 1,179 ,295

Within Groups 58,507 114 ,513

Total 1794,636 131

Page 152: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

136

Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X1) yakni hubungan

Pembelajaran e_learning dengan (X2) motivasi belajar terhadap (Y)

hasil belajar siswa di SMN 22 Jakarta. Tanda hasil pengujian data

melalui SPSS ini adalah yang telah diberi tanda warna kuning, yang

menunjukan sig deviation from linearity sebesar 0,295. Nilai tersebut

menandakan bahwa hasil nilai Sig lebih besar dari 0,05, dengan

demikian data tersebut adalah linear.

Melalui tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil data

menunjukan hubungan antara X1 yakni pembelajaran e_learning, dan

X2 motivasi belajar terhadap Y yakni hasil belajar siswa adalah linear

Dengan demikian, ketiga variabel tersebut, yakni hubungan antara

(X1) pembelajaran e_learning, (X2) motivasi belajar, dan (Y) hasil

belajar siswa di SMKN 22 Jakarta dapat dikatakan memiliki hubungan

yang linear antar variabel, hal tersebut dapat analisa dengan nilai Sig

pada tiap-tiap hubungan antar variabel memiliki nilai di atas 0,05.

Kesimpulan dari uji linearitas pada data di atas, dapat di

intepretasikan sebagai berkut :

Tabel 4.10

Intepretasi Hasil Uji Linearitas

No Variabel Sig. Deviation

from Linierity

Taraf

Signifikansi Kesimpulan

1. Pembelajaran e_learning

terhadap Hasil Belajar 0,467 0,05 Linier

2. Motivasi Belajar terhadap

Hasil Belajar Siswa 0,110 0,05 Linier

3 E_learning, Motivasi Belajar

terhadap Hasil Belajar Siswa 0,295 0,05 Linier

Dari hasil data diatas, dapat dianalisa bahwa nilai Sig pada deviation from

linierity menunjukan angka yang lebih besar dari pada nilai taraf

signifikansi, dengan demikian data dapat dikatakan linear, atau linearitas.

Page 153: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

137

Adapun intepretasi dari data diatas pada tabel 4.10, adalah sebagai

berikut:

1. Pembelajaran e_learning terhadap Hasili Belajar (X1-Y)

memiliki nilai Sig sebesar 0,467 > 0,05 yang berarti kedua

hubungan antar variabel tersebut adalah linear.

2. Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa (X2-Y) memiliki

nilai Sig sebesar 0,110 > 0,05 yang berarti kedua hubungan antar

variabel tersebut adalah linear.

3. E_Learning, Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa (X1-

X2-Y) memiliki nilai Sig sebesar 0,295 > 0,05 yang berarti kedua

hubungan antar variabel tersebut adalah linear.

Dengan linearnya data antar variabel tersebut, maka penulis

melanjutkan dari uji prasyarat, menjadi uji hipotesis.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dapat dikatakan sebagai jawaban sementara atas

permasalahan yang dirumuskan, maka dari itu pengujian hipotesis

diperlukan guna menjawab kebenaran tersebut secara empirik.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengunakan teknik korelasi sederhana untuk hipotesis yang pertama,

kedua, sedangkan untuk hipotesis ketiga menggunakan teknik regresi

ganda. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Pada penelitian ini, hipotesis nya adalah untuk melihat apakah ada

korelasi antara pembelajaran e_learning, motivasi belajar dan Hasil

Belajar PAI di SMKN 22 Jakarta

Pada asumsi tersebut, hipotesis nya adalah :

Ho: ρ = 0,05

Ha : ρ > 0,05

Page 154: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

138

Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara pembelajaran

e_learning, motivasi belajar dan hasil belajar PAI

SMKN 22 Jakarta.

Ha :Terdapat hubungan positif antara Pembelajaran

e_learning , motivasi belajar dan hasil belajar PAI

SMKN 22 Jakarta.

Uji hipotesis yang pertama ini digunakan dengan bantuan SPSS

IBM 25, agar dapat memudahkan penulis dalam menghitung data,

dan menganalisa terhadap hasil data yang telah di hitung tersebut,

adapun hasil data penelitian, akan dipaparkan sebagai berikut, pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.12

Hubungan antara Pembelajaran e_learning , X2 (motivasi belajar )

dan Y ( Hasil Belajar PAI)

Correlations

X1 X2 Y

X1 Pearson

Correlation 1 ,589** ,606**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

X2 Pearson

Correlation ,589** 1 ,776**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

Y Pearson

Correlation ,606** ,776** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Intepretasi data :

1. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1

(Pembelajaran E_Learning dengan Y (Hasil belajar) nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi

yang signifikan.

Page 155: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

139

2. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1 (Motivasi

belajar) dengan Y(hasil belajar PAI) nilai signifikansi sebesar

0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.

3. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1

(Pembelajaran E_learning) dengan X2 (Motivasi belajar) terhadap

Y (hasil belajar PAI) nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang

berarti terdapat korelasi yang signifikan.

Berdasarkan hasil data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang berarti antara pembelajaran e_learning,

motivasi belajar dan hasil belajar PAI siswa di SMKN 22 Jakarta. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan nilai Sig yang dibawah 0,000 <

0,05 yang menandakan terdapat hubungan yang berarti antara kedua

variabel.

Disamping itu, berikut nilai r nya :

Tabel 4.13

Hubungan XI (pembelajaran E_Learning), X2 (motivasi belajar) dan

Y ( Hasil Belajar PAI)

No Variabel R Ket

1 Pembelajaran e_learning

dengan hasil belajar

(X1–Y)

0,589 Berkorelasi

2 Motivasi belajar dengan

hasil belajar PAI (X2-Y) 0,606 Berkorelasi

3 Pembelajaran e_learning

dan motivasi dengan hasil

belajar PAI (X1,X2-Y)

0,776 Berkorelasi

Berdasarkan tabel 4.13, dapat di analisa bahwa :

1. Pembelajaran e_learning dengan Hasil belajar siswa (X1 – Y)

terdapat nilai r sebesar 0,589 yang menandakan adanya korelasi

terhadap kedua variabel tersebut.

2. Motivasi belajar dengan hasil belajar PAI (X2-Y) terdapat nilai r

sebesar 0,606 yang menandakan adanya korelasi terhadap kedua

variabel tersebut.

Page 156: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

140

3. Pembelajaran e_learning dan Motivasi belajar dengan hasil

belajar PAI (X1,X2-Y) terdapat nilai r sebesar 0,776 yang

menandakan adanya korelasi terhadap kedua variabel tersebut.

Dari uji statistik korelasi antara pembelajaran e_learning, motivasi

belajar dan hasil belajar PAI dapat disimpulkan dengan tolak Ho berarti

terima Ha dengan kesimpulan hipotesis “Terdapat hubungan positif

antara pembelajaran e_elearning, motivasi belajar dan hasil belajar PAI

di SMKN 22 Jakarta”.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Pembelajaran e_learning (X1) dengan (Y) Hasil

Belajar Siswa di SMKN 22 Jakarta

Proses pembelajaran yang baik, sebenarnya sudah termaktub

dalam PP No. 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 pemerintah

menyatakan, “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.”

Pembelajaran akan menjadi efektif dan termotivasi jika guru

sudah mampu membuat proses pembelajaran berbasis e_ learning

yang interaktif, murid lebih berperan aktif pada proses pembelajaran

tersebut.

Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,589,

semakin dekat ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat

hubungannya. Di samping itu, nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000

< 0,005 yang menunjukan hasil tersebut memiliki nilai keberartian,

terdapat hubungan antara Pembelajaran e_learning, dengan hasil

belajar di SMKN 22 Jakarta.

2. Hubungan Motivasi Belajar (X2) dengan Hasil Belajar PAI (Y)

di SMKN 22 Jakarta

Proses pembelajaran yang baik, sebenarnya sudah termaktub

dalam PP No. 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 pemerintah

menyatakan, “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.”

Page 157: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

141

Adanya pengembangan diri, pengembangan kemampuan

mengajar dan pengembangan keterampilan mengajar, diharapkan

seorang guru tersebut mampu setidaknya bukan hanya sekedar

transfer of knowledge, melainkan guru itu juga mampu memberi suri

tauladan yang baik, sebagaimana yang telah dicontohkan Rosulullah

SAW terhadap umatnya di dalam mendidik hingga umat dan

sahabat-sahabat beliau dapat tumbuh kembang menjadi insan kamil

yang dapat berguna bagi agama, keluarga serta bangsanya.

Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,606,

semakin dekat ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat

hubungannya. Di samping itu, nilai sig pada tabel 4.12 adalah

0,000 < 0,005 yang menunjukan hasil tersebut memiliki nilai

keberartian, terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil

belajar PAI di SMKN 22 Jakarta.

3. Hubungan (X1) Pembelajaran e_learning (X2) Motivasi Belajar

dengan Hasil Belajar PAI (Y) di SMKN 22 Jakarta

Guru yang memiliki kompetensi saja belum cukup untuk

memberikan motivasi belajar dan menaikan hasil belajar siswa

menjadi lebih baik, maka diperlukan metode guru yang baik dan

cakap dalam mendidik agar siswa dapat menjadi insan kamilah

sebagaimana yang diharapkan dalam tujuan pendidikan Islam. Proses

pembelajaran amat penting dalam meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa, dalam hal ini kognitif siswa.

Siswa akan amat mudah menyerap ilmu pengetahuan dengan

maksimal jika pembelajaran itu tidak membosankan. Dalam hadist

Nabi, menurut Zaini dan Muhaimin (1991, h. 49) juga disebutkan

bahwa seseorang yang membiasakan diri melakukan hal-hal yang

baik dan benar maka akan memperoleh kebaikan. Sedangkan dalam

kaitannya dengan kebiasaan belajar yang baik dan benar, yang

diperoleh siswa adalah keberhasilan belajarnya yaitu ditunjukkan

dengan pembelajaran e_learning, motivasi yang kuat serta prestasi

yang tinggi.

Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,776, semakin

dekat ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat hubungannya.

Di samping itu, nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000 < 0,005 yang

menunjukan hasil tersebut memiliki nilai keberartian, terdapat

hubungan antara pembelajaran e_learning, motivasi belajar dengan

hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta. Dengan demikian,

hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat saling mempengaruhi,

Page 158: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

142

artinya pembelajaran berbasis e_learning, akan bisa memberikan

motivasi belajar siswa, siswa yang diajar dengan model

pembelajaran e_learning, akan mendapatkan hasil yang bagus,

karena siswa dituntut belajar aktif, kreatif dengan hasil yang efektif

dan diajarkan dengan cara yang menyenangkan.

Pembelajaran e_learning yang diawali dengan motivasi yang

kuat, sudah tentu akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi, dan

guru akan mendapat perhatian dari siswa, dengan adanya perhatian

tersebut, guru akan mudah mendidik dan mentransfer materi

pelajaran dan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan. Jika proses

pembelajaran nya sudah baik, metode yang digunakan nya sudah

sesuai dengan kebutuhan siswa, maka hasil belajar siswa akan

meningkat, meningkatnya hasil pembelajaran dalam agama Islam,

dapat dicirikan dengan, semakin bertakwanya seseorang dan

menjalankan perbuatan baik serta menjauhi perbuatan yang tidak

mencerminkan agama Islam.

D. Keterbatasan Penelitian

Walaupun penelitian korelasi antara pembelajaran e_learning,

motivasi belajar dan Hasil Belajar PAI di SMKN 22 Jakarta sudah

mengikuti standar prosedur penelitian, namun penulis menyadari

masih ada kekurangan-kekurangan dalam proses penelitian, penulis

berharap penelitian ini dapat disempurnakan oleh penulis lain yang

meneliti dengan judul yang sama, keterbatasan penelitian ini antara

lain :

1. Penelitian ini hanya membahas faktor-faktor positif yang

mempengaruhi hasil belajar siswa, sedangkan secara objektif,

masih ada faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, seperti motivasi belajar, reward dan lain-lain.

2. Meskipun data hasil penelitian ini telah diujikan validitas dan

reliabilitas, namun tetap saja masih ada kelemahan-kelemahan

dalam pengisian angket, diantaranya masih adanya jawaban yang

tidak jujur dalam pengisian, responden kurang luas dalam

menjawab dan lain-lain.

3. Penulis memiliki keterbatasan dalam keilmuan, kurangnya

pengetahuan serta waktu dan biaya yang kurang,

Keterbatasan penelitian ini merupakan faktor manusiawi yang

timbul dari diri penulis, namun segala prosedur dan masukan-

masukan dalam perbaikan penulisan karya ilmiah ini sudah

Page 159: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

143

dilakukan, guna menjadi lebih baik lagi hasil dari penelitian ini,

dan semoga menjadi bermanfaat bagi khazanah keilmuan.

Semoga dalam keterbatasan penelitian ini, akan ada peneliti-

peneliti lain yang menyempurnakannya, hingga khazanah

keilmuan akan semakin berkembang.

E. Diskusi Hasil

Pada penelitian ini, temuan dari hasil analisis data di atas,

menunjukan bahwa pembelajaran berbasis e_learning dan motivasi

belajar siswa dapet meningkatkan hasil belajar siswa. Karena, hasil

belajar siswa dapat meningkat jika guru tersebut mampu mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran elearning, model

pembelajaran ini membimbing murid untuk aktif dalam belajar, guru

juga cakap dalam berkreatif menciptakan pembelajaran yang tidak

menjenuhkan, efektif dan menyenangkan dalam penyampaian

materinya serta selalu memberikan motivasi dalam proses belajar

mengajar.

Ketika murid sudah merasa senang dalam pembelajaran

berbasis e_learning, dan selalu memberikan motivasi belajar kepada

siswa maka dapat dipastikan hasil belajarnya akan bertambah baik,

sebaliknya, jika murid merasa jenuh dalam belajar, dan tidak

memberikan motivasi belajar kepada siswa maka kemungkinan hasil

belajarnya kurang baik, dan tidak ada peningkatan.

Hasil temuan ini hampir senada dengan hasil penelitian tesis

yang ditulis oleh Anisah Rohmatillah dalam judul “Pengaruh

Pemanfaatan Media Pembelajaran Bebasis Edmodo terhadap Hasil

Belajar Siswa kelas X SMK Negeri Boyolali”. Beliau menyimpulkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran

menggunakan media berbasis Edmodo dengan pembelajaran

konvensional pada siswa dimana penggunaan media ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

Pemanfaatan media berbasis Edmodo ini memperoleh respon dan

ditanggapi dengan antusias oleh siswa sehingga mampu

meningkatkan keterampilan siswa. Siswa termotivasi untuk

mengikuti pelajaran

Tesis yang ditulis oleh Ahmad Zanin Nu'man dengan judul :

Efektifitas Penerapan E-Learning Model Edmodo Dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar

Siswa (Studi Kasus : SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo).

Page 160: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

144

Adapun hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut

: Bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PAI di

kelas eksperimen lebih efektif di bandingkan pembelajaran di kelas

control ditinjau dari hasil belajar siswa. hal ini dilihat dari uji t

adalah P (0.699) < oc (0.05), sehingga Ha „Efektivitas penggunaan

media pembelajaran E-Learning model edmodo lebih tinggi

daripada penggunaan media pembelajaran konvensional dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1

Sukoharjo pada mata pelajaran PAI diterima. Perhitungan nilai

gain ternormalisasi antara kelas eksperimen juga lebih tinggi

daripada kelas kontrol, yaitu nilai gain ternormalisasi kelas

eksperimen g = 0.80 dan pada kelas kontrol g = 0.70

Tesis yang ditulis oleh Arlina dengan judul “Hubungan

Model Pembelajaran E_learning dan Motivasi Belajar Dengan

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam”. Adapun hasil penelitian

diperoleh kesimpulan sebagai berkut :

Terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran E_

learning dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil

belajar PAI, adapun nilai (R) = 0,665, dan R square = 0,442, berarti

sekitar 44,2% hasil belajar PAI dapat dipengaruhi oleh model

pembelajaran koperatif dan motivasi belajar siswa. Hasil temuan

pada tesis Arlina tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa

dapat meningkat jika guru mampu berinovatif dalam mengajar,

diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran E_learning

yang dipadukan dengan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar

siswa yang diterangkan oleh Arlina, yakni memberikan stimulus, dan

mengarahkan siswa akan semangat dalam belajar, demi menggapai

cita-cita, dengan demikian motivasi belajar siswa dapat muncul.

Disamping tesis Saipul dan Arlina, ada pula temuan tesis

yang ditulis oleh Eko Nursalim dengan judul.“ Studi Korelasi Antara

Kreatifitas Guru PAI dan Pembelajaran E_learning dengan Prestasi

Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam”, adapun hasil

penelitian diperoleh sebagai berikut : Terdapat hubungan yang

signifikan secara bersama-sama antara kreatifitas guru PAI dan

pembelajaran e_learning dengan prestasi hasil belajar siswa. Hasil

ini dapat dilihat dari hasil uji F = 6,792 dengan taraf signifikansi 0,01

(Ftabel = 2,904) dan pada uji regresi ganda (F reg = 5,216) dengan

taraf signifikansi 0,05 (F tabel = 3,287) dan memberikan sumbangan

efektif 25% terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

Page 161: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

145

Hasil temuan tesis yang ditulis Eko menggambarkan bahwa prestasi

belajar siswa dapat meningkat jika guru mampu berkreatif dalam

mengajar, diringi pemilihan model pembelajaran yang tepat seperti

E_learning, menurut beliau, ada peningkatan sekitar 25% prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran PAI di sekolah.

Beberapa jurnal internal juga mendukung tentang hasil

penelitian tesisi ini diantaranya :

Pertama : Jurnal internasional yang ditulis oleh Safiyeh Rajaee

Harandi dengan judul : “E-Learning and Students‟ Motivation: A

Research Study on the Effect of E-Learning on”, Tabatabai

University, Tehran, Iran (2015). Dengan menggunakan sample 140

orang metode randem sampling, dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis, kuesioner yang dirancang ahli digunakan untuk e_learning

dan motivasi intrinsik yang mencakup 18 pertanyaan, yang menurut

skala 5-poin a Skala Likert (dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 =

sangat setuju). Dalam penelitian ini reliabilitas kuesioner diperiksa

melalui alpha Cronbach (e-learning kuesioner 0,63 dengan N of Item

11 dan motivasi intrinsik 0,74 dan N of Items 7 ). Data yang

dikumpulkan dianalisis menggunakan statistik inferensial (korelasi

Pearson koefisien untuk menghitung ukuran korelasi antara dua

variabel) melalui program analisis statistik, SPSS 20. Adapun hasil

penelitian menunjukkan, bahwa ada hubungan yang signifikan antara

e-learning dan motivasi siswa, karena fitur interaktif e-learning

dapat meningkatkan motivasi siswa untuk proses pembelajaran.

Penelitian ini awalnya dilakukan untuk Pendidikan di Negara Mesir

sebab masih banyak mengalami masalah dan itu bisa teratasi dengan

bantuan system E-Learning Moodle yang mampu untuk membuat

pendidikan di mesir dapat Berkembang Pesat.

Kedua : Jurnal Internasional yang ditulis oleh Ming-Hung Lin,

Huang-Cheng Chen dan Kuang-Sheng Liu dari Negara eurasia dengan judul :“A Study of the Effects of Digital Learning on

Learning Motivation and Learning Outcome”. Yang telah ditulis

pada tanggal 19 Maret 2017, dalam penelitian ini, siswa diuji dan

melanjutkan survei kuesioner untuk memahami pendapat tentang

pembelajaran digital, tujuan penelitian untuk menguji hipotesis

penelitian, penelitian kuasi-eksperimental diterapkan dalam

penelitian ini. Total 116 siswa dalam 4 kelas dipilih sebagai subjek

penelitian untuk penelitian instruksional.

Page 162: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

146

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1). Pembelajaran digital

memberikan efek positif yang lebih baik pada motivasi belajar

daripada pengajaran tradisional, (2). Pembelajaran digital

menunjukkan efek positif yang lebih baik pada hasil belajar daripada

pengajaran tradisional,(3). Motivasi belajar mengungkapkan efek

positif yang signifikan pada efek pembelajaran dalam belajar hasil,

dan (4). motivasi belajar muncul efek yang sangat positif pada

peningkatan belajar dalam hasil belajar. Diharapkan untuk

menggabungkan dengan tren pengajaran saat ini dan memanfaatkan

keuntungan dari pembelajaran digital untuk mengembangkan strategi

pengajaran yang praktis untuk efektivitas pengajaran.

Ketiga : Jurnal Internasional yang ditulis oleh Safiyeh Rajaee

Harandi dengan judul :“Effects of e-learning on students'

motivation”.Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki kekuatan

hubungan antara e-learning dan motivasi siswa di kalangan siswa

berpartisipasi dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan di Teheran

Alzahra University. Secara keseluruhan, hasil dari Penelitian ini

telah mengkonfirmasi bahwa e-learning adalah elemen yang

mempengaruhi motivasi siswa. Implikasi praktis - Hasil dari

penelitian ini akan membantu di negara-negara berkembang untuk

pendidikan pemikir untuk lebih memahami efek e-learning pada

motivasi siswa.

Page 163: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

113

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TENTANG

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Data

Setelah data angket dibagikan ke anak sejumlah 132 siswa,

maka data tersebut kembali ditabulasi dan dilihat apakah valid

atau tidak dari jawaban tersebut.

Pengujian validitas ini dibutuhkan agar hasil olahan data

yang akan diujikan benar-benar valid dan dapat dipertanggung

jawabkan keabsahannya.

Pada sampel uji validitas dalam penelitian ini adalah 132

orang, menurut Arikunto (2010, h. 402) untuk mengetahui tingkat

validitas dari suatu instrumen, dapat di lihat dari nilai r tabel dan r

hitung nya, maka jika r hitung > r tabel, instrumen itu dapat

dikatakan valid. Adapun rumus untuk mencari r tabel pada uji

sampel ini yakni dengan cara menggunakan rumusan sebagai

berikut:

df = n – 2

diketahui :

n = jumlah responden / sampel.

standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh penulis yakni

5%, maka diketahui df dari sampel penelitian ini adalah sebagai

berikut:

df = 132 – 2 = 130

maka dengan demikian, r tabel pada penelitian ini yang mengacu

pada standar rumusan adalah 0,171. Hasil data uji validitas yang

telah dihitung melalui aplikasi IBM SPSS 25 oleh penulis, dapat

disajikan sebagai berikut :

a. ( ) Pembelajaran e_learning

Tabel 4.2

Hasil Validitas Pembelajaran E_learning

No r hitung r tabel Keterangan

1 0.187 0.171 Valid

113

Page 164: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

114

2 0.496 0.171 Valid

3 0.279 0.171 Valid

4 0.256 0.171 Valid

5 0.323 0.171 Valid

6 0.237 0.171 Valid

7 0.403 0.171 Valid

8 0.515 0.171 Valid

9 0.531 0.171 Valid

10 0.235 0.171 Valid

11 0.509 0.171 Valid

12 0.383 0.171 Valid

13 0.370 0.171 Valid

14 0.291 0.171 Valid

15 0.269 0.171 Valid

16 0.604 0.171 Valid

17 0.513 0.171 Valid

18 0.273 0.171 Valid

19 0.333 0.171 Valid

20 0.498 0.171 Valid

21 0.506 0.171 Valid

22 0.509 0.171 Valid

23 0.101 0.171 tidak valid

24 0.331 0.171 Valid

25 0.204 0.171 Valid

26 0.387 0.171 Valid

27 0.165 0.171 tidak valid

28 0.262 0.171 Valid

29 0.172 0.171 Valid

30 0.178 0.171 Valid

31 0.260 0.171 Valid

32 0.188 0.171 Valid

Page 165: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

115

Berdasarkan dari tabel di atas 4.2 , dapat disimpulkan bahwa

seluruh soal yang kembali diujikan oleh penulis melalui angket

dapat dikatakan valid kecuali soal yang bernomor 23 dan 27,

karena jumlah r hitungnya lebih kecil dari pada r tabel.

Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas

tersebut dapat dikatakan valid karena angka r hitung

menunjukan lebih besar > dari pada r tabel, dengan demikian

hasil tersebut dapat dikatakan valid.

Maka dari jumlah soal 32, terdapat 30 soal yang valid dan

dapat digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap

selanjutnya.

b. ( ) Motivasi Belajar

Tabel 4.3

Hasil Validitas Motivasi Belajar

No r hitung r tabel Keterangan

1 0.235 0.171 Valid

2 0.438 0.171 Valid

3 0.220 0.171 Valid

4 0.204 0.171 Valid

5 0.365 0.171 Valid

6 0.240 0.171 Valid

7 0.396 0.171 Valid

8 0.578 0.171 Valid

9 0.529 0.171 Valid

10 0.133 0.171 Tidak valid

11 0.523 0.171 Valid

12 0.341 0.171 Valid

13 0.365 0.171 Valid

14 0.345 0.171 Valid

15 0.392 0.171 Valid

16 0.588 0.171 Valid

17 0.491 0.171 Valid

18 0.281 0.171 Valid

Page 166: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

116

19 0.376 0.171 Valid

20 0.494 0.171 Valid

21 0.457 0.171 Valid

22 0.414 0.171 Valid

23 0.176 0.171 Valid

24 0.261 0.171 Valid

25 0.171 0.171 Tidak valid

26 0.434 0.171 Valid

27 0.206 0.171 Valid

28 0.197 0.171 Valid

29 0.181 0.171 Valid

30 0.180 0.171 Valid

31 0.292 0.171 Valid

32 0.090 0.171 Tidak valid

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh soal

yang kembali diujikan oleh penulis melalui angket dapat

dikatakan valid kecuali soal yang bernomor 10, 25 dan 32,

karena jumlah r hitungnya lebih kecil dari pada r tabel.

Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas

tersebut dapat dikatakan valid karena angka r hitung

menunjukan lebih besar > dari pada r tabel, dengan demikian

hasil tersebut dapat dikatakan valid.

Maka jumlah soal 32, terdapat 29 soal yang valid dan

dapat digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap

selanjutnya.

c. ( ) Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.4

Hasil Validitas Hasil Belajar PAI

No r hitung r tabel Keterangan

1 0.202 0.171 Valid

2 0.519 0.171 Valid

3 0.268 0.171 Valid

Page 167: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

117

4 0.248 0.171 Valid

5 0.339 0.171 Valid

6 0.254 0.171 Valid

7 0.416 0.171 Valid

8 0.611 0.171 Valid

9 0.572 0.171 Valid

10 0.138 0.171 Tidak Valid

11 0.562 0.171 Valid

12 0.348 0.171 Valid

13 0.336 0.171 Valid

14 0.330 0.171 Valid

15 0.363 0.171 Valid

16 0.632 0.171 Valid

17 0.551 0.171 Valid

18 0.305 0.171 Valid

19 0.337 0.171 Valid

20 0.532 0.171 Valid

21 0.530 0.171 Valid

22 0.493 0.171 Valid

23 0.160 0.171 tidak valid

24 0.284 0.171 Valid

25 0.166 0.171 tidak valid

26 0.397 0.171 Valid

27 0.238 0.171 Valid

28 0.233 0.171 Valid

29 0.214 0.171 Valid

30 0.162 0.171 tidak valid

31 0.263 0.171 Valid

32 0.153 0.171 tidak valid

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh soal

yang kembali diujikan oleh penulis melalui angket dapat

dikatakan valid kecuali soal yang bernomor 10, 23, 25, 30 dan 27,

karena jumlah r hitungnya lebih kecil dari pada r tabel.

Page 168: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

118

Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas tersebut

dapat dikatakan valid karena angka r hitung menunjukan lebih

besar > dari pada r tabel, dengan demikian hasil tersebut dapat

dikatakan valid.

Maka jumlah soal 32, terdapat 27 soal yang valid dan dapat

digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas Data

Setelah data diolah untuk mencari validitas dari data butir

soal di atas, selanjutnya penulis melakukan uji reliabilitas dari

data valid yang telah dihitung, diketahui sebagaimana jumlah data

valid di atas, untuk variabel (Pembelajaran e_learning) terdapat

30 butir soal, variabel (Motivasi Belajar) terdapat 29 butir soal,

dan Y (hasil belajar siswa) terdapat 27 butir soal yang valid.

Penulis meratakan untuk diambil uji sampel pada rumusan

reliabilitas ini masing-masing variabel menjadi 32 butir soal saja,

adapun soal yang dipilih oleh penulis pada masing-masing

variabel yakni hanya soal yang valid saja.

Penulis menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan

aplikasi SPSS versi 25 IBM, adapun data reliabilitas yang penulis

dapatkan dari hasil pengolahan data yakni sebagai berikut:

a. Variabel ( Pembelajaran e_learning)

Case Processing Summary

N %

Case

s

Valid 132 100,0

Exclude

da 0 ,0

Total 132 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,624 33

Page 169: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

119

Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada X1 ini

berjumlah 32 soal dengan sampling responden 132 siswa,

setelah data diolah melalui SPSS, hasil atau jumlah data hitung

reliabilitas berjumlah 0,624, artinya semakin mendekati angka

satu, maka semakin kuat reliabel dari suatu data tersebut. Pada

hasil uji X1 ini, dapat dikatakan reliabel atau diterima.

Batasan-batasan angka reliabel masih dapat diterima jika

jumlah dari hasil hitung reliabel lebih besar dari angka 0,600,

maka masih dapat diterima dan masih dikatakan data itu

reliabel, namun jika angka dari hasil hitung reliabel dibawah

dari 0,600, maka hasil itu dikatakan lemah reliabelnya.

Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas

keabsahan dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian

ini sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka langkah

selanjutnya, data tersebut dapat kembali diujikan pada uji

prasyarat di tahap selanjutnya.

Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh

penulis, dapat dilihat pada daftar lampiran-lampiran pada

penelitian ini.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data

yang telah valid tersebut sudah baku, dan dipastikan

keabsahannya, maka dari itu uji reliabilitas dibutuhkan untuk

memastikan jika data tersebut sudah pasti keabsahannya, dan

tidak akan jauh berbeda jika diujikan pada responden lain yang

selinear dalam jenjang pendidikannya.

b. Variabel ( Motivasi Belajar ).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 132 100,0

Excludeda

0 ,0

Total 132 100,0

Page 170: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

120

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,640 33

Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada X2 ini

berjumlah 29 soal dengan sampling responden 132 siswa,

setelah data diolah melalui SPSS, hasil atau jumlah data hitung

reliabilitas berjumlah 0,640, artinya semakin mendekati angka

satu, maka semakin kuat reliabel dari suatu data tersebut. Pada

hasil uji X2 ini, dapat dikatakan reliabel atau diterima.

Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas

keabsahan dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian

ini sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka langkah

selanjutnya, data tersebut dapat kembali diujikan pada uji

prasyarat di tahap selanjutnya.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data

yang telah valid tersebut sudah baku, dan dipastikan

keabsahannya, maka dari itu uji reliabilitas dibutuhkan untuk

memastikan jika data tersebut sudah pasti keabsahannya, dan

tidak akan jauh berbeda jika diujikan pada responden lain yang

selinear dalam jenjang pendidikannya.

Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh

penulis berdasarkan metode rumus, dapat dilihat pada daftar

lampiran-lampiran pada penelitian ini.

(Hasil belajar siswa)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 132 100,0

Excludeda

0 ,0

Total 132 100,0

Page 171: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

121

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,655 33

Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada Y ini

berjumlah 32 soal dengan sampling responden 132 siswa, setelah

data diolah melalui SPSS, hasil atau jumlah data hitung reliabilitas

berjumlah 0,655, artinya semakin mendekati angka satu, maka

semakin kuat reliabel dari suatu data tersebut. Pada hasil uji Y ini,

dapat dikatakan reliabel atau diterima.

Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas

keabsahan dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian ini

sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka langkah

selanjutnya, data tersebut dapat kembali diujikan pada uji prasyarat

di tahap selanjutnya.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang

telah valid tersebut sudah baku, dan dipastikan keabsahannya,

maka dari itu uji reliabilitas dibutuhkan untuk memastikan jika

data tersebut sudah pasti keabsahannya, dan tidak akan jauh

berbeda jika diujikan pada responden lain yang selinear dalam

jenjang pendidikannya. Adapun soal yang valid dan reliabel yang

telah diolah oleh penulis, dapat dilihat pada daftar lampiran-

lampiran pada penelitian ini.

Berikut daftar tabel uji reliabilitas X1, X2 dan Y, yakni

pembelajaran e_learning PAI, motivasi belajar dan hasil belajar

siswa . yang penulis sajikan pada tabel 4.5 :

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Persepsi Siswa terhadap Cronbach's

Alpha Keterangan

1. Pembelajar e_learning (X1) 0.624 Diterima/Reliabel

2. Motivasi Belajar (X2) 0.640 Diterima/Reliabel

3. Hasil Belajar Siswa (Y) 0.655 Diterima/Reliabel

Page 172: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

122

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000, h.

312) yakni jika nilai alpha nya di atas 0.600 maka dapat dikatakan

reliabel, sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0.600 maka data

tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat kita lihat hasil reliabilitas

dari variabel X1 sejumlah 0,624 yang berarti data tersebut reliabel,

selanjutnya hasil reliabilitas dari variabel X2 sejumlah 0,640 yang

berarti data tersebut ureliabel, selanjutnya hasil reliabilitas dari

variabel Y sejumlah 0,655 yang berarti data tersebut reliabel atau

diterima.

Dengan demikian berdasarkan rumusan dari analisa hasil

data reliabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa ketiga variabel

diatas adalah reliabel atau dapat diterima keabsahannya.

Data yang baik, adalah data yang sudah teruji validitas dan

reliabilitasnya, agar keabsahan suatu data tersebut dapat

dipertanggung jawabkan.

B. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Data

Pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji analisis

deskriptif pada setiap variabel dengan menggunakan SPSS IBM

2.5. adapun variabel yang akan di teliti yakni ( ) pembelajaran

e_learning, ( ) motivasi belajar dan (Y) hasil belajar siswa.

Data Penelitian diperolah dari siswa kelas X SMK N 22 Jakarta,

jumlah responden yakni berjumlah 132 siswa yang akan dibagikan

angket sesuai acak.

Data yang diperoleh dari angket tersebut kemudian dilakukan

tabulasi data untuk memudahkan dalam pengolahan data yang

tujuannya lebih pada penggambaran dari masing-masing data

variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat, disamping

itu juga disajikan tabel distribusi frekuensi, histogram distribusi

frekuensi dan kecenderungan skor.

Selanjutnya data yang sudah dikategorikan dilakukan uji

analisis korelasi. Sebelum dilakukan uji korelasi, penulis

melakukan uji prasyarat analisis yakni uji normalitas dan uji

linieritas Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut :

a. ( ) pembelajaran e_learning

Berikut analisis deskriptif dari Pembelajaran e_learning :

Page 173: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

123

Tabel 4.6

Analisis Pembelajaran E_Learning ( )

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 110 1 ,8 ,8 ,8

117 2 1,5 1,5 2,3

118 2 1,5 1,5 3,8

119 1 ,8 ,8 4,5

120 12 9,1 9,1 13,6

121 9 6,8 6,8 20,5

122 10 7,6 7,6 28,0

123 13 9,8 9,8 37,9

124 7 5,3 5,3 43,2

125 22 16,7 16,7 59,8

126 17 12,9 12,9 72,7

127 7 5,3 5,3 78,0

128 11 8,3 8,3 86,4

129 4 3,0 3,0 89,4

130 5 3,8 3,8 93,2

131 3 2,3 2,3 95,5

132 2 1,5 1,5 97,0

135 2 1,5 1,5 98,5

136 2 1,5 1,5 100,0

Total 132 100,0 100,0

Analisa pada tabel 4.6 diatas menggambarkan tentang data

kelompok dari variabel X1, dapat terlihat skor terendah dari

pembelajaran e_learning yakni sebesar 110, sedangkan skor

tertingginya adalah 136. Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data

penelitian uji deskriptif data. Penulis menggunakan bantuan aplikasi

SPSS IBM versi 25 dalam menghitung dan mentabulasi data tunggal

menjadi data kelompok seperti pada tabel diatas.

Page 174: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

124

Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari responden

132 dengan soal sebanyak 32 pada data angket, sedangkan untuk

frekwensi dari tiap-tiap skor hasil data kelompok siswa, dapat dilihat

pada tabel 4.6,

Statistics

N Valid 132

Missing 0

Mean 124,77

Std. Error of Mean ,345

Median 125,00

Mode 125

Std. Deviation 3,959

Variance 15,677

Skewness ,117

Std. Error of Skewness ,211

Kurtosis 1,452

Std. Error of Kurtosis ,419

Range 26

Minimum 110

Maximum 136

Sum 16469

Percentiles 25 122,00

50 125,00

75 127,00

Interpretasi Data :

Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan

bahwa:

Mean (rata-rata) pembelajaran e_learning di SMKN 22

Jakarta sebanyak 124,77dengan standar error sebesar 0,345,

sehingga estimasi rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan

95% adalah 1,96 standar error mean atau (124,77 ± 1,96 x 0,345)

= (124,77 ± 0,68) = ( 124,09 - 125,45). Angka 1,96 adalah harga

Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan

bahwa rata-rata nilai pembelajaran e_learning berbasis edmodo

berada pada estimasi 124,09 sampai 125,45.

Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah

125, sedangkan nilai modus nya adalah 125. Standar deviasinya

adalah 3,95 dan nilai minimum berada pada 110, sedangkan nilai

maksimum nya 136.

Page 175: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

125

Gambar 4.1

Diagram Hasil Pembelajaran E_Learning

Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi

dari X1, jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar

10%, sedangkan maximumnya 11%, percentil 25 sebesar 10%,

percentil 50 sebesar 11 % dan percentil 75 sebesar 11%. ,

selanjutnya mean sebesar 11 %, modus sebesar 11% serta median

sebesar 11 % dan lain-lain.

Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan

pembaca dalam menganalisa motivasi belajar

b. ( ) Motivasi Belajar

Berikut analisis data deskriptif dari proses pembelajaran aktif :

Statistics 0% X1

0%

N Valid 11%

N Missing 0%

Mean 11%

Std. Error of Mean

0% Median

11%

Mode 11%

Std. Deviation 0%

Variance 2%

Skewness 0%

Std. Error of Skewness

0%

Kurtosis 0%

Std. Error of Kurtosis

0%

Range 2%

Minimum 10%

Maximum 11%

Percentiles 25 10%

Percentiles 50 11%

Percentiles 75 11%

description

Page 176: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

126

Tabel 4.7

Analisis Motivasi Belajar ( )

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 104 1 ,8 ,8 ,8

115 3 2,3 2,3 3,0

118 1 ,8 ,8 3,8

119 2 1,5 1,5 5,3

120 5 3,8 3,8 9,1

121 7 5,3 5,3 14,4

122 8 6,1 6,1 20,5

123 9 6,8 6,8 27,3

124 12 9,1 9,1 36,4

125 15 11,4 11,4 47,7

126 13 9,8 9,8 57,6

127 13 9,8 9,8 67,4

128 15 11,4 11,4 78,8

129 6 4,5 4,5 83,3

130 8 6,1 6,1 89,4

131 4 3,0 3,0 92,4

132 5 3,8 3,8 96,2

133 3 2,3 2,3 98,5

135 2 1,5 1,5 100,0

Total 132 100,0 100,0

Analisa pada tabel 4.7 diatas menggambarkan tentang data

kelompok dari variabel X2, dapat terlihat skor terendah dari

persepsi siswa terhadap pembelajaran e_learning yakni sebesar

104, sedangkan skor tertingginya adalah 125. Skor-skor tersebut

diperoleh dari hasil data penelitian uji deskriptif data. Penulis

menggunakan bantuan aplikasi SPSS IBM versi 25 dalam

menghitung dan mentabulasi data tunggal menjadi data kelompok

seperti pada tabel diatas.

Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari

responden 132 dengan soal sebanyak 32 pada data angket,

sedangkan untuk frekwensi dari tiap-tiap skor hasil data kelompok

siswa, dapat dilihat pada tabel 4.7,

Page 177: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

127

Statistics

N Valid 132

Missing 0

Mean 125,56

Std. Error of Mean ,377

Median 126,00

Mode 125a

Std. Deviation 4,329

Variance 18,737

Skewness -1,007

Std. Error of Skewness ,211

Kurtosis 4,024

Std. Error of Kurtosis ,419

Range 31

Minimum 104

Maximum 135

Sum 16574

Percentiles 25 123,00

50 126,00

75 128,00

Interpretasi Data :

Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan

bahwa:

Mean (rata-rata) hasil proses pembelajaran e_learning di

SMKN 22 sebanyak 125,56 dengan standar error sebesar 0,377,

sehingga estimasi rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan

adalah 95% adalah 1,96 standar error mean atau (125,56 ± 1,96 x

0,377) = (125,56 ± 0,74) = (124,82 - 126,3). Angka 1,96 adalah

harga Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan

bahwa rata-rata nilai pembelajaran e_learning berada pada

estimasi 124,82 sampai 126,3.

Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah

126, sedangkan nilai modus nya adalah 125. Standar deviasinya

adalah 4,3 dan nilai minimum berada pada 104, sedangkan nilai

maksimum nya 135.

Page 178: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

128

Gambar 4.2

Diagram Hasil Deskriptif Motivasi Belajar

Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi

dari X2, jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar

17%, sedangkan maximumnya 20%, percentil 25, terdapat 19%,

percentil 50 sebesar 19 % dan percentil 75 sebesar 19% dan lain-

lain. Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan

pembaca dalam menganalisa pembelajaran berbasis e_learning

c. ( ) Hasil Belajar Siswa

Berikut analisis data deskriptif dari hasil belajar siswa

Std. Deviation 1%

Variance 2%

Skewness 0%

Std. Error of Skewnes

s 0%

Kurtosis 0%

Std. Error of Kurtosis

0% Range 3%

Minimum 17%

Maximum 20%

Percentiles 25 19%

Percentiles 50 19%

Percentiles 75 19%

description

Page 179: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

129

Tabel 4.8

Hasil Belajar PAI Siswa (Y)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 105 1 ,8 ,8 ,8

109 1 ,8 ,8 1,5

111 4 3,0 3,0 4,5

112 3 2,3 2,3 6,8

113 9 6,8 6,8 13,6

114 5 3,8 3,8 17,4

115 13 9,8 9,8 27,3

116 12 9,1 9,1 36,4

117 17 12,9 12,9 49,2

118 13 9,8 9,8 59,1

119 16 12,1 12,1 71,2

120 8 6,1 6,1 77,3

121 9 6,8 6,8 84,1

122 9 6,8 6,8 90,9

123 3 2,3 2,3 93,2

124 4 3,0 3,0 96,2

125 3 2,3 2,3 98,5

126 2 1,5 1,5 100,0

Total 132 100,0 100,0

Analisa pada tabel 4.8 diatas menggambarkan tentang data

kelompok dari variabel Y, dapat terlihat skor terendah dari persepsi

siswa terhadap kompetensi guru yakni sebesar 105, sedangkan skor

tertingginya adalah 126. Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data

penelitian uji deskriptif data. Penulis menggunakan bantuan aplikasi

SPSS IBM versi 25 dalam menghitung dan mentabulasi data

tunggal menjadi data kelompok seperti pada tabel diatas.

Page 180: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

130

Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari

responden 132 dengan soal sebanyak 32 pada data angket,

sedangkan untuk frekwensi dari tiap-tiap skor hasil data kelompok

siswa, dapat dilihat pada tabel 4.8,

Statistics

N Valid 132

Missing 0

Mean 117,68

Std. Error of Mean ,322

Median 118,00

Mode 117

Std. Deviation 3,701

Variance 13,700

Skewness -,145

Std. Error of Skewness ,211

Kurtosis ,341

Std. Error of Kurtosis ,419

Range 21

Minimum 105

Maximum 126

Sum 15534

Percentiles 25 115,00

50 118,00

75 120,00

Interpretasi Data :

Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan

bahwa:

Mean (rata-rata) hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta

sebanyak 117,68 dengan standar error sebesar 0,32, sehingga

estimasi rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan adalah 95%

adalah 1,96 standar error mean atau (117,68 ± 1,96 x 0,32) =

(117,68 ± 0,62) = (117,06 – 118,30). Angka 1,96 adalah harga Z

Page 181: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

131

untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa

rata-rata nilai pembelajaran e_learning berada pada estimasi 117,06

sampai 118,30.

Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah 118,

sedangkan nilai modus nya adalah 117. Standar deviasinya adalah

3,7 dan nilai minimum berada pada 105, sedangkan nilai maksimum

nya 126.

Gambar 4.3

Diagram Hasil Belajar PAI Siswa

Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi

dari Y, jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar

9%, sedangkan maximumnya 11%, percentil 25 berjumlah 10%,

percentil 50 sebesar 11 % dan percentil 75 sebesar 11 % dan lain-

lain.

Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan

pembaca dalam menganalisa pembelajaran e_learning

Statistics 0%

hasilbelajar 0%

N Valid 12%

N Missing 0%

Mean 11% Std. Error of

Mean 0%

Median 11%

Mode 11%

Std. Deviation 0%

Variance 1%

Skewness 0%

Std. Error of Skewness

0%

Kurtosis 0%

Std. Error of Kurtosis

0% Range

2%

Minimum 9%

Maximum 11%

Percentiles 25 10%

Percentiles 50 11%

Percentiles 75

11%

description

Page 182: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

132

2. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, rumusan uji normalitas yang digunakan

dengan uji rumus Kolmogrov-Smirnov, menurut Sugiyono (2010,

h. 108) uji normalitas berfungsi untuk memeriksa apakah

populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu

dicek keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat

dipertanggung jawabkan.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Kolmogrov-Smirnov, berdasarkan analisis data dengan bantuan

program komputer yaitu SPSS 2.5 agar dapat diketahui nilai

signifikansi yang menunjukan normalitas data.

Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi

normal jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogrov-

Smirnov test lebih besar ( > ) dari alpha yang ditentukan, yakni

5% (0.05).

Begitupun sebaliknya, jika harga koefisien Asymp. Sig pada

output Kolmogrov-Smirnov test lebih kecil ( ˂ ) dari alpha yang

ditentukan, yakni 5% (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa data

tersebut tidak normal.

hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada di

bawah ini

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 Y N 132 132 125,56 Normal Parametersa,b

Mean 124,77 4,329 117,68

Std. Deviation

3,959 125,56 3,701

Most Extreme Differences

Absolute ,086 ,066 ,073 Positive ,086 ,066 ,073 Negative -,063 -,051 -,063

Test Statistic ,086 ,066 ,073 Asymp. Sig. (2-tailed) ,078c ,200c,d ,081c

Dari data di atas, dapat di interpretasikan menjadi berikut :

Page 183: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

133

Tabel 4.9

Ringkasan Hasil Uji Normalitas

No Variabel Asym.Sig

(p-value) Kondisi

Keterangan

Distribusi

1 Pembelajaran

e_learning(X1)

0,078 P > 0.05 Normal

2 Motivasi belajar (X2) 0,200 P > 0.05 Normal

3 Hasil Belajar Siswa (Y) 0,081 P > 0.05 Normal

Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi variabel tingkat

pendapatan dari Pembelajaran e_learning (X1) 0,078, motivasi belajar

(X2) 0,200, dan Hasil Belajar Siswa (Y) sebesar 0,081, Asym.Sig dari

ketiga variabel tersebut lebih besar dari batas alpha (0,05). Dengan

demikian secara statistik data tersebut dari masing-masing ketiga

variabel dapat dikatakan berdistribusi Normal.

Selanjutnya data yang sudah diujikan normalitas, akan diujikan

kembali pada tahap pengujian linearitas, data yang sudah berdistribusi

normal sudah tentu data tersebut telah memenuhi prasyarat data

penelitian.

3. Uji Linearitas

Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui garis hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji linearitas

menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki

hubungan yang linier.

Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan uji linier dengan

bantuan SPSS 2.5, jika Sig. Deviantion From Liniarity lebih besar atau

sama dengan taraf sinifikansi yang dipakai (0,05) berarti data tersebut

berkorelasi linier.Berikut hasil pengujian linieritas yang dilakukan

dengan bantuan SPSS 2.5 :

Page 184: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

134

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

x2 *

x1

Betwe

en

Group

s

(Co

mbi

ne

d)

267,613 19 14,085 1,00

0

,467

Within Groups 1578,114 112 14,090

Total 1845,727 131

Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X1) yakni hubungan

Pembelajaran e_learning terhadap (Y) proses hasil belajar di SMKN

22 Jakarta. Tanda hasil pengujian data melalui SPSS ini adalah yang

telah diberi tanda warna kuning, yang menunjukan sig deviation from

linearity sebesar 0,467. Nilai tersebut menandakan bahwa hasil nilai

Sig lebih besar dari 0,05, dengan demikian data tersebut adalah linear.

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Y*

X

1

Between

Groups

(Combined) 288,999 29 9,965 ,675 ,000

Linearity 62,146 1 62,146 4,210 ,000

Deviation

from

Linearity

226,854 28 8,102 ,549 .110

Within Groups 1505,637 102 14,761

Total 1794,636 131

Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X2) yakni hubungan

motivasi belajar terhadap (Y) hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta.

Tanda hasil pengujian data melalui SPSS ini adalah yang telah diberi

tanda warna kuning, yang menunjukan sig deviation from linearity

sebesar 0,110. Nilai tersebut menandakan bahwa hasil nilai Sig lebih

besar dari 0,05, dengan demikian data tersebut adalah linear.

Page 185: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

135

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Y*

X2

Between

Groups

(Combine

d) 1736,129 17 102,125

198,98

8 ,000

Linearity 1726,447 1

1726,44

7

3363,9

27 ,000

Deviation

from

Linearity

9,682 16 ,605 1,179 ,295

Within Groups 58,507 114 ,513

Total 1794,636 131

Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X1) yakni hubungan

Pembelajaran e_learning dengan (X2) motivasi belajar terhadap (Y)

hasil belajar siswa di SMN 22 Jakarta. Tanda hasil pengujian data

melalui SPSS ini adalah yang telah diberi tanda warna kuning, yang

menunjukan sig deviation from linearity sebesar 0,295. Nilai tersebut

menandakan bahwa hasil nilai Sig lebih besar dari 0,05, dengan

demikian data tersebut adalah linear.

Melalui tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil data

menunjukan hubungan antara X1 yakni pembelajaran e_learning, dan

X2 motivasi belajar terhadap Y yakni hasil belajar siswa adalah linear

Dengan demikian, ketiga variabel tersebut, yakni hubungan antara

(X1) pembelajaran e_learning, (X2) motivasi belajar, dan (Y) hasil

belajar siswa di SMKN 22 Jakarta dapat dikatakan memiliki hubungan

yang linear antar variabel, hal tersebut dapat analisa dengan nilai Sig

pada tiap-tiap hubungan antar variabel memiliki nilai di atas 0,05.

Kesimpulan dari uji linearitas pada data di atas, dapat di

intepretasikan sebagai berkut :

Tabel 4.10

Intepretasi Hasil Uji Linearitas

No Variabel Sig. Deviation

from Linierity

Taraf

Signifikansi Kesimpulan

1. Pembelajaran e_learning

terhadap Hasil Belajar 0,467 0,05 Linier

Page 186: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

136

2. Motivasi Belajar terhadap

Hasil Belajar Siswa 0,110 0,05 Linier

3 E_learning, Motivasi Belajar

terhadap Hasil Belajar Siswa 0,295 0,05 Linier

Dari hasil data diatas, dapat dianalisa bahwa nilai Sig pada deviation from

linierity menunjukan angka yang lebih besar dari pada nilai taraf

signifikansi, dengan demikian data dapat dikatakan linear, atau linearitas.

Adapun intepretasi dari data diatas pada tabel 4.10, adalah sebagai

berikut:

1. Pembelajaran e_learning terhadap Hasili Belajar (X1-Y)

memiliki nilai Sig sebesar 0,467 > 0,05 yang berarti kedua

hubungan antar variabel tersebut adalah linear.

2. Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa (X2-Y) memiliki

nilai Sig sebesar 0,110 > 0,05 yang berarti kedua hubungan antar

variabel tersebut adalah linear.

3. E_learning, Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa (X1-

X2-Y) memiliki nilai Sig sebesar 0,295 > 0,05 yang berarti kedua

hubungan antar variabel tersebut adalah linear.

Dengan linearnya data antar variabel tersebut, maka penulis

melanjutkan dari uji prasyarat, menjadi uji hipotesis.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dapat dikatakan sebagai jawaban sementara atas

permasalahan yang dirumuskan, maka dari itu pengujian hipotesis

diperlukan guna menjawab kebenaran tersebut secara empirik.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengunakan teknik korelasi sederhana untuk hipotesis yang pertama,

kedua, sedangkan untuk hipotesis ketiga menggunakan teknik regresi

ganda. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Page 187: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

137

Pada penelitian ini, hipotesis nya adalah untuk melihat apakah ada

korelasi antara pembelajaran e_learning, motivasi belajar dan Hasil

Belajar PAI di SMKN 22 Jakarta

Pada asumsi tersebut, hipotesis nya adalah :

Ho: ρ = 0,05

Ha : ρ > 0,05

Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara pembelajaran

e_learning, motivasi belajar dan hasil belajar PAI

SMKN 22 Jakarta.

Ha :Terdapat hubungan positif antara Pembelajaran

e_learning , motivasi belajar dan hasil belajar PAI

SMKN 22 Jakarta.

Uji hipotesis yang pertama ini digunakan dengan bantuan SPSS

IBM 25, agar dapat memudahkan penulis dalam menghitung data,

dan menganalisa terhadap hasil data yang telah di hitung tersebut,

adapun hasil data penelitian, akan dipaparkan sebagai berikut, pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.12

Hubungan antara Pembelajaran e_learning , X2 (motivasi belajar )

dan Y ( Hasil Belajar PAI)

Correlations

X1 X2 Y

X1 Pearson

Correlation 1 ,589** ,606**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

X2 Pearson

Correlation ,589** 1 ,776**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

Y Pearson

Correlation ,606** ,776** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 188: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

138

Intepretasi data :

1. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1

(Pembelajaran E_Learning dengan Y (Hasil belajar) nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi

yang signifikan.

2. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1 (Motivasi

belajar) dengan Y(hasil belajar PAI) nilai signifikansi sebesar

0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.

3. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1

(Pembelajaran E_learning) dengan X2 (Motivasi belajar) terhadap

Y (hasil belajar PAI) nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang

berarti terdapat korelasi yang signifikan.

Berdasarkan hasil data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang berarti antara pembelajaran e_learning,

motivasi belajar dan hasil belajar PAI siswa di SMKN 22 Jakarta. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan nilai Sig yang dibawah 0,000 <

0,05 yang menandakan terdapat hubungan yang berarti antara kedua

variabel.

Disamping itu, berikut nilai r nya :

Tabel 4.13

Hubungan XI (pembelajaran E_Learning), X2 (motivasi belajar) dan

Y ( Hasil Belajar PAI)

No Variabel R Ket

1 Pembelajaran e_learning

dengan hasil belajar

(X1–Y)

0,589 Berkorelasi

2 Motivasi belajar dengan

hasil belajar PAI (X2-Y) 0,606 Berkorelasi

3 Pembelajaran e_learning

dan motivasi dengan hasil

belajar PAI (X1,X2-Y)

0,776 Berkorelasi

Page 189: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

139

Berdasarkan tabel 4.13, dapat di analisa bahwa :

1. Pembelajaran e_learning dengan Hasil belajar siswa (X1 – Y)

terdapat nilai r sebesar 0,589 yang menandakan adanya korelasi

terhadap kedua variabel tersebut.

2. Motivasi belajar dengan hasil belajar PAI (X2-Y) terdapat nilai r

sebesar 0,606 yang menandakan adanya korelasi terhadap kedua

variabel tersebut.

3. Pembelajaran e_learning dan Motivasi belajar dengan hasil

belajar PAI (X1,X2-Y) terdapat nilai r sebesar 0,776 yang

menandakan adanya korelasi terhadap kedua variabel tersebut.

Dari uji statistik korelasi antara pembelajaran e_learning, motivasi

belajar dan hasil belajar PAI dapat disimpulkan dengan tolak Ho berarti

terima Ha dengan kesimpulan hipotesis “Terdapat hubungan positif

antara pembelajaran e_elearning, motivasi belajar dan hasil belajar PAI

di SMKN 22 Jakarta”.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Pembelajaran e_learning (X1) dengan (Y) Hasil

Belajar Siswa di SMKN 22 Jakarta

Proses pembelajaran yang baik, sebenarnya sudah termaktub

dalam PP No. 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 pemerintah

menyatakan, “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.”

Pembelajaran akan menjadi efektif dan termotivasi jika guru

sudah mampu membuat proses pembelajaran berbasis e_ learning

yang interaktif, murid lebih berperan aktif pada proses pembelajaran

tersebut.

Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,589,

semakin dekat ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat

hubungannya. Di samping itu, nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000

< 0,005 yang menunjukan hasil tersebut memiliki nilai keberartian,

Page 190: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

140

terdapat hubungan antara Pembelajaran e_learning, dengan hasil

belajar di SMKN 22 Jakarta.

2. Hubungan Motivasi Belajar (X2) dengan Hasil Belajar PAI (Y)

di SMKN 22 Jakarta

Proses pembelajaran yang baik, sebenarnya sudah termaktub

dalam PP No. 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 pemerintah

menyatakan, “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.”

Adanya pengembangan diri, pengembangan kemampuan

mengajar dan pengembangan keterampilan mengajar, diharapkan

seorang guru tersebut mampu setidaknya bukan hanya sekedar

transfer of knowledge, melainkan guru itu juga mampu memberi suri

tauladan yang baik, sebagaimana yang telah dicontohkan Rosulullah

SAW terhadap umatnya di dalam mendidik hingga umat dan

sahabat-sahabat beliau dapat tumbuh kembang menjadi insan kamil

yang dapat berguna bagi agama, keluarga serta bangsanya.

Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,606,

semakin dekat ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat

hubungannya. Di samping itu, nilai sig pada tabel 4.12 adalah

0,000 < 0,005 yang menunjukan hasil tersebut memiliki nilai

keberartian, terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil

belajar PAI di SMKN 22 Jakarta.

3. Hubungan (X1) Pembelajaran e_learning (X2) Motivasi Belajar

dengan Hasil Belajar PAI (Y) di SMKN 22 Jakarta

Guru yang memiliki kompetensi saja belum cukup untuk

memberikan motivasi belajar dan menaikan hasil belajar siswa

menjadi lebih baik, maka diperlukan metode guru yang baik dan

cakap dalam mendidik agar siswa dapat menjadi insan kamilah

sebagaimana yang diharapkan dalam tujuan pendidikan Islam. Proses

pembelajaran amat penting dalam meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa, dalam hal ini kognitif siswa.

Siswa akan amat mudah menyerap ilmu pengetahuan dengan

maksimal jika pembelajaran itu tidak membosankan. Dalam hadist

Nabi, menurut Zaini dan Muhaimin (1991, h. 49) juga disebutkan

Page 191: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

141

bahwa seseorang yang membiasakan diri melakukan hal-hal yang

baik dan benar maka akan memperoleh kebaikan. Sedangkan dalam

kaitannya dengan kebiasaan belajar yang baik dan benar, yang

diperoleh siswa adalah keberhasilan belajarnya yaitu ditunjukkan

dengan pembelajaran e_learning, motivasi yang kuat serta prestasi

yang tinggi.

Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,776, semakin

dekat ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat hubungannya.

Di samping itu, nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000 < 0,005 yang

menunjukan hasil tersebut memiliki nilai keberartian, terdapat

hubungan antara pembelajaran e_learning, motivasi belajar dengan

hasil belajar siswa di SMKN 22 Jakarta. Dengan demikian,

hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat saling mempengaruhi,

artinya pembelajaran berbasis e_learning, akan bisa memberikan

motivasi belajar siswa, siswa yang diajar dengan model

pembelajaran e_learning, akan mendapatkan hasil yang bagus,

karena siswa dituntut belajar aktif, kreatif dengan hasil yang efektif

dan diajarkan dengan cara yang menyenangkan.

Pembelajaran e_learning yang diawali dengan motivasi yang

kuat, sudah tentu akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi, dan

guru akan mendapat perhatian dari siswa, dengan adanya perhatian

tersebut, guru akan mudah mendidik dan mentransfer materi

pelajaran dan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan. Jika proses

pembelajaran nya sudah baik, metode yang digunakan nya sudah

sesuai dengan kebutuhan siswa, maka hasil belajar siswa akan

meningkat, meningkatnya hasil pembelajaran dalam agama Islam,

dapat dicirikan dengan, semakin bertakwanya seseorang dan

menjalankan perbuatan baik serta menjauhi perbuatan yang tidak

mencerminkan agama Islam.

D. Keterbatasan Penelitian

Walaupun penelitian korelasi antara pembelajaran e_learning,

motivasi belajar dan Hasil Belajar PAI di SMKN 22 Jakarta sudah

mengikuti standar prosedur penelitian, namun penulis menyadari

masih ada kekurangan-kekurangan dalam proses penelitian, penulis

berharap penelitian ini dapat disempurnakan oleh penulis lain yang

meneliti dengan judul yang sama, keterbatasan penelitian ini antara

lain :

Page 192: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

142

1. Penelitian ini hanya membahas faktor-faktor positif yang

mempengaruhi hasil belajar siswa, sedangkan secara objektif,

masih ada faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, seperti motivasi belajar, reward dan lain-lain.

2. Meskipun data hasil penelitian ini telah diujikan validitas dan

reliabilitas, namun tetap saja masih ada kelemahan-kelemahan

dalam pengisian angket, diantaranya masih adanya jawaban yang

tidak jujur dalam pengisian, responden kurang luas dalam

menjawab dan lain-lain.

3. Penulis memiliki keterbatasan dalam keilmuan, kurangnya

pengetahuan serta waktu dan biaya yang kurang,

Keterbatasan penelitian ini merupakan faktor manusiawi yang

timbul dari diri penulis, namun segala prosedur dan masukan-

masukan dalam perbaikan penulisan karya ilmiah ini sudah

dilakukan, guna menjadi lebih baik lagi hasil dari penelitian ini,

dan semoga menjadi bermanfaat bagi khazanah keilmuan.

Semoga dalam keterbatasan penelitian ini, akan ada peneliti-

peneliti lain yang menyempurnakannya, hingga khazanah

keilmuan akan semakin berkembang.

E. Diskusi Hasil

Pada penelitian ini, temuan dari hasil analisis data di atas,

menunjukan bahwa pembelajaran berbasis e_learning dan motivasi

belajar siswa dapet meningkatkan hasil belajar siswa. Karena, hasil

belajar siswa dapat meningkat jika guru tersebut mampu mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran elearning, model

pembelajaran ini membimbing murid untuk aktif dalam belajar, guru

juga cakap dalam berkreatif menciptakan pembelajaran yang tidak

menjenuhkan, efektif dan menyenangkan dalam penyampaian

materinya serta selalu memberikan motivasi dalam proses belajar

mengajar.

Ketika murid sudah merasa senang dalam pembelajaran

berbasis e_learning, dan selalu memberikan motivasi belajar kepada

siswa maka dapat dipastikan hasil belajarnya akan bertambah baik,

sebaliknya, jika murid merasa jenuh dalam belajar, dan tidak

memberikan motivasi belajar kepada siswa maka kemungkinan hasil

belajarnya kurang baik, dan tidak ada peningkatan.

Page 193: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

143

Hasil temuan ini hampir senada dengan hasil penelitian tesis

yang ditulis oleh Anisah Rohmatillah dalam judul “Pengaruh

Pemanfaatan Media Pembelajaran Bebasis Edmodo terhadap Hasil

Belajar Siswa kelas X SMK Negeri Boyolali”. Beliau menyimpulkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran

menggunakan media berbasis Edmodo dengan pembelajaran

konvensional pada siswa dimana penggunaan media ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

Pemanfaatan media berbasis Edmodo ini memperoleh respon dan

ditanggapi dengan antusias oleh siswa sehingga mampu

meningkatkan keterampilan siswa. Siswa termotivasi untuk

mengikuti pelajaran

Tesis yang ditulis oleh Ahmad Zanin Nu'man dengan judul :

Efektifitas Penerapan E-Learning Model Edmodo Dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar

Siswa (Studi Kasus : SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo). Adapun

hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Bahwa Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PAI di kelas

eksperimen lebih efektif di bandingkan pembelajaran di kelas control

ditinjau dari hasil belajar siswa. hal ini dilihat dari uji t adalah P

(0.699) < oc (0.05), sehingga Ha „Efektivitas penggunaan media

pembelajaran E-Learning model edmodo lebih tinggi daripada

penggunaan media pembelajaran konvensional dalam meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo pada

mata pelajaran PAI diterima. Perhitungan nilai gain ternormalisasi

antara kelas eksperimen juga lebih tinggi daripada kelas kontrol,

yaitu nilai gain ternormalisasi kelas eksperimen g = 0.80 dan pada

kelas kontrol g = 0.70

Tesis yang ditulis oleh Arlina dengan judul “Hubungan

Model Pembelajaran E_learning dan Motivasi Belajar Dengan

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam”. Adapun hasil penelitian

diperoleh kesimpulan sebagai berkut :

Terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran E_

learning dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil

belajar PAI, adapun nilai (R) = 0,665, dan R square = 0,442, berarti

sekitar 44,2% hasil belajar PAI dapat dipengaruhi oleh model

pembelajaran koperatif dan motivasi belajar siswa. Hasil temuan

pada tesis Arlina tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa

dapat meningkat jika guru mampu berinovatif dalam mengajar,

diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran E_learning

Page 194: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

144

yang dipadukan dengan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar

siswa yang diterangkan oleh Arlina, yakni memberikan stimulus, dan

mengarahkan siswa akan semangat dalam belajar, demi menggapai

cita-cita, dengan demikian motivasi belajar siswa dapat muncul.

Disamping tesis Saipul dan Arlina, ada pula temuan tesis

yang ditulis oleh Eko Nursalim dengan judul.“ Studi Korelasi Antara

Kreatifitas Guru PAI dan Pembelajaran E_learning dengan Prestasi

Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam”, adapun hasil

penelitian diperoleh sebagai berikut : Terdapat hubungan yang

signifikan secara bersama-sama antara kreatifitas guru PAI dan

pembelajaran e_learning dengan prestasi hasil belajar siswa. Hasil

ini dapat dilihat dari hasil uji F = 6,792 dengan taraf signifikansi 0,01

(Ftabel = 2,904) dan pada uji regresi ganda (F reg = 5,216) dengan

taraf signifikansi 0,05 (F tabel = 3,287) dan memberikan sumbangan

efektif 25% terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil

temuan tesis yang ditulis Eko menggambarkan bahwa prestasi

belajar siswa dapat meningkat jika guru mampu berkreatif dalam

mengajar, diringi pemilihan model pembelajaran yang tepat seperti

E_learning, menurut beliau, ada peningkatan sekitar 25% prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran PAI di sekolah.

Beberapa jurnal internal juga mendukung tentang hasil

penelitian tesisi ini diantaranya :

Pertama : Jurnal internasional yang ditulis oleh Safiyeh Rajaee

Harandi dengan judul : “E-Learning and Students‟ Motivation: A

Research Study on the Effect of E-Learning on”, Tabatabai

University, Tehran, Iran (2015). Dengan menggunakan sample 140

orang metode randem sampling, dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis, kuesioner yang dirancang ahli digunakan untuk e_learning

dan motivasi intrinsik yang mencakup 18 pertanyaan, yang menurut

skala 5-poin a Skala Likert (dari 1 = sangat tidak setuju sampai 5 =

sangat setuju). Dalam penelitian ini reliabilitas kuesioner diperiksa

melalui alpha Cronbach (e-learning kuesioner 0,63 dengan N of Item

11 dan motivasi intrinsik 0,74 dan N of Items 7 ). Data yang

dikumpulkan dianalisis menggunakan statistik inferensial (korelasi

Pearson koefisien untuk menghitung ukuran korelasi antara dua

variabel) melalui program analisis statistik, SPSS 20. Adapun hasil

penelitian menunjukkan, bahwa ada hubungan yang signifikan antara

e-learning dan motivasi siswa, karena fitur interaktif e-learning

dapat meningkatkan motivasi siswa untuk proses pembelajaran.

Page 195: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

145

Penelitian ini awalnya dilakukan untuk Pendidikan di Negara Mesir

sebab masih banyak mengalami masalah dan itu bisa teratasi dengan

bantuan system E-Learning Moodle yang mampu untuk membuat

pendidikan di mesir dapat Berkembang Pesat.

Kedua : Jurnal Internasional yang ditulis oleh Ming-Hung Lin,

Huang-Cheng Chen dan Kuang-Sheng Liu dari Negara eurasia dengan judul :“A Study of the Effects of Digital Learning on

Learning Motivation and Learning Outcome”. Yang telah ditulis

pada tanggal 19 Maret 2017, dalam penelitian ini, siswa diuji dan

melanjutkan survei kuesioner untuk memahami pendapat tentang

pembelajaran digital, tujuan penelitian untuk menguji hipotesis

penelitian, penelitian kuasi-eksperimental diterapkan dalam

penelitian ini. Total 116 siswa dalam 4 kelas dipilih sebagai subjek

penelitian untuk penelitian instruksional. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa (1). Pembelajaran digital memberikan efek

positif yang lebih baik pada motivasi belajar daripada pengajaran

tradisional, (2). Pembelajaran digital menunjukkan efek positif yang

lebih baik pada hasil belajar daripada pengajaran tradisional,(3).

Motivasi belajar mengungkapkan efek positif yang signifikan pada

efek pembelajaran dalam belajar hasil, dan (4). motivasi belajar

muncul efek yang sangat positif pada peningkatan belajar dalam

hasil belajar. Diharapkan untuk menggabungkan dengan tren

pengajaran saat ini dan memanfaatkan keuntungan dari pembelajaran

digital untuk mengembangkan strategi pengajaran yang praktis untuk

efektivitas pengajaran.

Ketiga : Jurnal Internasional yang ditulis oleh Safiyeh Rajaee

Harandi dengan judul :“Effects of e-learning on students'

motivation”.Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki kekuatan

hubungan antara e-learning dan motivasi siswa di kalangan siswa

berpartisipasi dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan di Teheran

Alzahra University. Secara keseluruhan, hasil dari Penelitian ini

telah mengkonfirmasi bahwa e-learning adalah elemen yang

mempengaruhi motivasi siswa. Implikasi praktis - Hasil dari

penelitian ini akan membantu di negara-negara berkembang untuk

pendidikan pemikir untuk lebih memahami efek e-learning pada

motivasi siswa.

Page 196: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

146

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada bab 4, maka

kesimpulan pada penelitian “Hubungan Pembelajaran e_learning,

motivasi belajar dan Hasil Belajar PAI di SMK Negeri 22 Jakarta”

dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Pembelajaran e_learning ternyata memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar PAI, hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian yang menjelaskan bahwa Pembelajaran e_learning

memberi pengaruh terhadap motivasi belajar PAI mencapai

58,9 %. Pengaruh tersebut memperjelas tingkat yang sedang.

2. Motivasi belajar ternyata dapat memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar PAI, hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian yang menunjukan bahwa motivasi berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI mencapai 6,06 %. Pengaruh

tersebut memperjelas tingkat yang kuat.

3. Apabila dikombinasikan antara pembelajaran e_learning

berbasis Edmodo dengan motivasi belajar akan memperoleh

tingkat yang lebih tinggi terhadap hasil belajar siswa. Bukti

pengaruh yang lebih tinggi ini ditemukan hasil belajar hasil

belajar PAI mencapai 7,76 %.

B. Implikasi

Pembelajaran e_learning berbasis edmodo, akan memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar PAI, hal ini dibuktikan dengan

hasil penelitian yang menjelaskan bahwa pembelajaran e_learning

dengan hasil belajar PAI mencapai 58,9 %, artinya jika seorang

guru PAI dalam proses pembelajaran menggunakan media

e_learning bebasis Edmodo ingin meningkatkan hasil belajar PAI

yang lebih tinggi, maka harus sering menggunakan pembelajaran

e_learning dalam kegiatan belajar mengajar, jadi hasil

146

Page 197: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

147

penelitian ini menemukan suatu manfaat/cara bagi guru PAI

khususnya dan umumnya bagi guru yang lain, jika seorang siswa

kurang semangat dalam pembelajarn dikelas maka sebagai salah

satu solusinya berdasarkan hasil penelitian ini, guru sering

memanfaatkan/menggunakan media e_learning berbasis Edmodo

dalam proses belajar mengajar maka secara otomatis akan

meningkatkan hasil yang tinggi bagi siswa. Penjelasan ini

sebagai penguat teori yang diungkapkan oleh Oetomo, (2002: 53)

Motivasi belajar PAI berpengaruh terhadap hasil belajar

PAI, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menjelaskan

bahwa motivasi belajar PAI mencapai 6,06 %, artinya jika

seorang guru PAI dalam proses pembelajaran menggunakan

memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar PAI

yang lebih tinggi, maka harus sering memberikan motivasi dalam

kegiatan belajar mengajar, jadi hasil penelitian ini menemukan

suatu manfaat/cara bagi guru PAI khususnya dan umumnya bagi

guru yang lain, jika seorang siswa memiliki semangat yang rendah

dalam pembelajarn dikelas maka sebagai salah satu solusinya

berdasarkan hasil penelitian ini, guru harus sering memberikan

motivasi dalam proses belajar mengajar. Penjelasan ini sebagai

penguat teori yang diungkapkan oleh Elmira, Daharnis, Syahniar

(2013: 45)

Pembelajaran e_learning dan motivasi belajar jika

dikombinaikan secara bersama – sama akan memperoleh

pengaruh yang lebih tinggi terhadap hasil belajar PAI, hal ini

dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa

Pembelajaran e_learning dan motivasi belajar berpengaruh

terhadap hasil belajar PAI mencapai 7,76 %, artinya

Pembelajaran e_learning dan motivasi belajar secara bersama-

sama akan menunjukan peningkatkan hasil belajar PAI yang

maksimal pada siswa, jadi seorang guru PAI dalam proses

pembelajaran untuk mencapai hasil belajar PAI yang maksimal,

harus menggunakan media e_learning bebasis Edmodo dan selalu

memberikan motivasi dalam pembelajaran PAI. Penjelasan ini

sebagai penguat teori yang diungkapkan Mulyasa, (2004: 189)

Page 198: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

148

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil data penelitian yang diketahui

di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

pertama Pembelajaran e_learning berbasis edmodo, akan

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar PAI, dari hasil

penelitian tentang hubungan dimana X1 (Pembelajaran

e_Learning) dengan Y (Hasil belajar), ternyata memiliki

pengaruh, yang telah dibuktikan angka sebesar 5,89. Artinya

pembelajaran e_learning dapat meningkatkan hasil belajar yang

lebih baik, jika seorang guru sering melakukan metode

pembelajaran e_learning berbasis Edmodo maka seorang siswa

akan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Untuk itu disarankan, bila guru PAI ingin meningkatkan

hasil belajar PAI siswa maka yang harus dilakukan adalah guru

PAI harus menggunakan pembelajaran e_leraning berbasis

edmodo.

Kedua Motivasi belajar PAI berpengaruh terhadap hasil

belajar PAI, dari hasil penelitian tentang hubungan dimana X2

(Motivasi belajar PAI) dengan Y (Hasil belajar), ternyata

memiliki pengaruh, yang telah dibuktikan angka mencapai 6,06

%, artinya jika seorang guru PAI dalam proses pembelajaran

menggunakan ingin mendapatkan hasil belajar PAI yang lebih

tinggi, maka harus sering memberikan motivasi dalam kegiatan

belajar mengajar.

Untuk itu disarankan bagi guru PAI jika menemukan

seorang siswa memiliki semangat belajar PAI yang rendah dalam

pembelajarn dikelas maka sebagai salah satu solusinya

berdasarkan hasil penelitian ini, guru harus sering memberikan

motivasi dalam proses belajar mengajar.

Ketiga Pembelajaran e_learning dan motivasi belajar

ternyata bersama – sama memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar PAI, dari hasil penelitian tentang hubungan dimana X1

(Pembelajaran e_learning) dan X2 (Motivasi belajar PAI)

terhadap Y (Hasil belajar), ternyata memiliki pengaruh yang

tinggi, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang

menunjukan bahwa Pembelajaran e_learning dan motivasi belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar PAI mencapai 7,76 %.

Page 199: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

149

Untuk itu disarankan bagi guru PAI selalu menggunakan

metode pembelajara e_learning berbasis edmodo dan sering

memberikan motivasi belajar terhadap siswa di kelas agar dapat

mencapai hasil belajar yang maksimal.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dan

memberikan kreatifitas kepada kita hingga akan mucul kelak

ilmuan-ilmuan Indonesia yang mampu membawa nama harum

keluarga, agama dan Negara khususnya Negara Indonesia.

Page 200: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

150

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

1. Bahasa Indonesia

Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan (Bandung:

Rosdakarya, 2005), 22

Ali Muhammad Al-Khulli, Strategi Pembelajaran. Bandung:

Angkasa. 2010

Alim, Muhammad. 2011. Pendidikan Agama Islam Upaya

Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Allison Rossert, The Astd e_learning Handbook (New York:

McGraw-Hill Professional,2002), 501

Al-Nahlawi, A. 1979. Ushul al-tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibuha

fi al-Bayt Wa al Madrasah Wa al-Mujtama‘.Damaskus:

Dar al-fikr. Self-Regulated Learning Behaviorsand

Learning Performance (ChulalongkornUniversity

Language Institute Bangkok, 10330, Thailand

Arief, Armai, Metodelogi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputra Pers,

2002),7

Arief, Armai. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan

Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Arief, (ed.). (2005). Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan

Lembaga-Lembaga Pendidikan

Arifin M., Filsafata Pedidikan Islam, (Jakarta; Bumi Aksara,

1994),hlm. 14

Arikunto, Suharsimi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara.

150

Page 201: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

151

Arikunto Suharsimi,. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

2009

Athiyah Al-Abrasyi M., 1987.Dasar-dasar Pokok Pokok

Pendidikan Islam, terj. Bustami A Ghani dan Djohar

Bahry. Jakarta: Bulan Bintang

Azra, Azyumardi Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi

Menuju Milenium Baru , Jakarta: Logos , 2002

Bahri, D. & Zain, A. (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Asdi Mahasatya.

Basri, Hasan. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka

Setia Boteach, S. 2006, 10 Conversations you Need To

Hace With Your Children. New York: Regan Books.

Chen, H. H and Chang, N. C.,., 2015, ―A motivational analysis of

the ARCS model for information literacy courses in a

blended learning environment‖, Libri, 65(2), 129-142.

Darling-Hammond,L dan Bransford, J. (Eds).2005. Preparing

Teacher for A Changing World: What Teacher Should

Learn and Be Able To Do. San Francisco: Jossey- Bass.

Daradjat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008), hlm. 15

Darmawan Deni, Teknologi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2011

Darmawan Deni, Pengembangan E-learning teori dan desain,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014

Daryanto, Panduan proses pembelajaran kreatif dan inovatif,

Jakarta,2009, 251

Davies, K.I.1971. The Mangement of Learning. London, MxGraw

Hill Book Company.

Page 202: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

152

Davidson,Gayle V. dan Karen L. Rasmussen, Web Base Learning:

Designing, Implementation, and Evaluation, New Jersey:

Pearson Education inc. 2006

DepKes RI, 2000, Kurikulum Program Diploma III Keperawatan,

DepKes RI Jakarta.

Djamarah, Strategi belajar mengajar, Jakarta, RJineka Cipta,

2006

Djumransjah, Filsafat Pendidikan, (Malang: Bayumedia

Publishing, 2004) ,hal.22

Charles D. Gervitz, Developing new Product Wit TQM

(California: MxGraw Hill,1994),92

Chen, H. H., and Chang, N. C., 2015, ―A motivational analysis of

the ARCS model for information literacy courses in a

blended learning environment‖, Libri, 65(2), 129-142.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif dan

Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008

Fajar, Malik, Holistika Pemikiran Pendidikan, Jakarta : Raja

Grafindo Perdasa, 2005

Farida Mukti dan Basuki Wibowo, 1992, Media Pengajaran,

Depdikbud, Jakarta.

Fuchan Arif, ―Developing pancasilaist "Muslims: Islamic

Religious Wduation in Public Schools in

Indonesia,‖Disertasi Doktor tidak dipulikasikan Austarlia

: La Trobe University Bundorora Victoria. 1993) dalam

Muhaiminm Pengembangan kurikulum Pendidikan

Agama Islam di Seklah , Madrasah dan perguruan TInggi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005),26

Hamdani. ( 2007). Stategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka

Setia

Page 203: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

153

Hassibuan, JJ, dan Mudjiono, 2002, Proses Belajar Mengajar,

Remaja Rosdakarya, Bandung

Hisyam, Zaini, Dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta : CTSD IAIN Sunan Kali Jaga

Huda Miftahul, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014

Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati. Metodologi Penelitian.

Bandung: PT. Refika Aditama, 2014.

Iskandar dan Muktar , Design Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi (Sebuah Orientasi Baru).

Jakarta: Gaung Press, 2010

Konstantina Chatzara, Charalampos dan Demosthenes, ―Emotional

Interaction in e_learning,‖ dalam Researh on E-Learning

dan ICT in Education, editor Athanassions Jimoyiannis (

New York, Springer, 2011), 263

Lexi J Moleong,. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung:

Rosda karya,2007.

Majid, Abdul. 2014.Strategi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Made Wena. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.

suatu tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Matsubara, Jin, Q., Yoon, H. G., and. K Lee, Y. J., Kim, M., 2017,

―Revised bloom‘s taxonomy—the swiss army knife in

curriculum research‖, In East-Asian Primary Science

Curricula, Springer Singapore, 11-16

Melvin L. Silberman, Active Learning (101 Cara Belajar Siswa

Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. 2013

Page 204: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

154

Musfah, Jejen, “ Manajemen Pendidikan ( teori, kebijakan, dan

praktik). Jakarta, Kencana,cet.ke2 , 2017

M. Ally Fondations of Educational Theory for Online Learning,

dalam T. Andersondan F. Ellomi, Theori and Practice

Online Learning (Canada, Athabasca University, 2004), 4

Muhaimin, Paradigam Pendidikan Islam : Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004),89-90

Muhibbin Syah, Psikologi belajar (Jakarta: PT Logos Wacana

Ilmu, 1999),132

Mujib Abdul dan Mudzakkir Jusuf, Ilmu Pendidikan Islam,

(Jakarta: Kencaran Prenada Media, 2006),hal. 12

Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi

dan Komunikasi (Bandung: 2009) 170

Mursi, Muhammad Munir. 1977. al-Tarbiyyah al-Islamiyyah

Ushuluha wa Thatwaruha fi al-biladi dar al-Aravuttag.

Kairo: Dar al-Ma‘arif

Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung

: Remaja Rosdakarya.

Mudjiono dan Hassibuan, JJ, 2002, Proses Belajar Mengajar,

Remaja Rosdakarya, Bandung

Muhaimin Nuansa baru Pendidikan Islam , Mengurai Benar Kusut

dunia Pendidikan,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006,

Nasution, Metode Reseach, Jakarta, Bumi Aksara, 1996

________ Didaktik Asas-asas Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksasra,

1995), hlm 4

Nata Abuddin, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, Bandung:

Angkasa, 2003, 11.

Page 205: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

155

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. e-Education konsep,

Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan. Yogjakarta:

Andi Yogyakarta.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003), hlm.121

Poppy Yaniawati, Rully dan Indrawan. Metodologi Penelitian.

Bandung: PT. Refika Aditama, 2014

Qodri Azizy, Pendidikan Agama Untuk Membangaun Etika

Sosial( Semarang: Aneka Ilmu, 2003),Cet.II.60

Rahman Nazarudin, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi

Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama

Islam di Sekolah Umum, Cet I, Yogyakarta, Pustaka

Felicha, 2009, hal. i.

Ramayulis, 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

_________,2015. Filsafat Pendidikan Islam Analisis Filsosofis

Sistem Pendidikan Islam Jakarta: Kalam Mulia.

Remiswal & Rezeki Amelia. 2013. Format Pengembangan Strategi

PAIKEM Dalam Pembelajaran Agama Islam. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Ridha Rasyid Muhammad, Tafsir al-Manar, (kairo: Dar al-Manar,

1373), JuzI,hal 262

Rosenberg, Marc Jeffrey, E_Learning: Strategi for Delivering

Knowledge in the Digital Age. New York: McGraw-Hill

Professional, 2001

Prawiradilaga Salma Dewi, Mozaik Teknologi Pendidikan

e_learning, Jakarta: kencana,2013

Ryan K, Ellis, 2009. Field Guide to Learning Management

Systems. San Fransisco: ASTD.

Page 206: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

156

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2007

Sahranai Sohari dan Syafaat, Peranan Pendidikan Agama Islam

dalam Mencegah Kenakalan Remaja, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2008),hal.15

Sardiman. (2008). Interaksi dan motivasi mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Seyfarth,J.T.2002. Human Resources: Managemant For Effective

Schools. Edisi ke-3. Boston:Allyn and Bacon.

Siahan Sidirman. “ Penelitian Penjajagan tentang Kemungkinan

PemanfaatanInternet untuk Pembelajaran di SLTA di

wilayah Jakarta dan Sekitarnya.‖ Jurnal Pendidikan

Kebudayaan volume 8,no 39 ( November 2002): 784-808

Subaryana. 2005. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta : IKIP

PGRI Wates.

Sudarwan Danim & Khairil. (2010). Pedagogi, andragogi dan

heutagogi. Bandung: Alfabeta.

Sudjana Nana, Rivai Ahmad. Media Pengajaran.Bandung: Sinar

Baru Algensin do, 2005, hal. 2

Sugiono. Metodologi Penelitian Pendidikaan kualitatif dan

kualitatif dan R & D Bandung, Alfabeta ,2007. Pedoman

penjamin mutu Penyelenggaraan E_Learning, Jakarta:

Badan Penjamin Mutu Akadiek Universitas Indonesia,

2007

Sukring. 2013. Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan

Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif Bebasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi , Jakarta, GP Press, 2011

Page 207: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

157

Syafaat Aat dan Sahrani Sohari, Peranan Pendidikan Agama

Islam dalam Mencegah Kenakalan Remaja, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 15

Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka

Trimble, Kumar, A, dan Zahay, D. , C., 2017, ―Motivation and

active learning to improve student performance”, In

Creating Marketing Magic and Innovative Future

Marketing Trends, Springer, Cham, 1259-1263.

Yamin, Martini. (2012). Desain Baru Pembelajaran

Konstruktivistik. Jakarta: Referensi

2. Bahasa Asing

Al-Abrasyi, Muhammad ‗Athiyah (1975). At-Tarbiyah Al-

Islamiyah wa Falasifatuha. Kairo : Isa al-Babi al-Halabi.

Arends, Richard I., Winintzky,Nachy E., Tannenbaum Margaret

D. (2001). Exploring Teaching: An Infroducton to

Education. New York: McGraw Hill

Harandi Safiyeh Rajaee ( 2015) E-Learning and Students‘

Motivation: A Research Study on the Effect of E-

Learning on, Tabatabai University, Tehran, Iran (Islamic

Republic of), Procedia - Social and Behavioral Sciences

181, 423 – 430

Jude, L. T., Kajura, M. A., & Birevu, M. P. (2014). Adoption of

the SAMR model to assess ict pedagogical adoption: A

case of Makerere University. International Journal of e-

Education, e-Business, e-Management and e-Learning,

4(2), 106-115

Kuang-Sheng Liu, Huang-Cheng Chen, & Ming-Hung Lin ( 2017):

A Study of the Effects of Digital Learning on Learning

Motivation and Learning Outcome, Journal Science and

Technology Education

Page 208: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

158

Ming-Hung Lin., Huang-Cheng Chen., & Kuang-Sheng Liu

(2017), The Influence of the Use of E-learning to Student

Cognitive Performance and Motivation in Digital

Simulation Course, International Journal of e-Education,

EURASIA Journal of Mathematics Science and

TechnologyEducation,DOI10.12973/eurasia.2017.00744a

,19 March 2017

Pritchard, Alan (2007). Efective Teaching with Internet

Technology. London: Paul Chapman Publishing.

Schunk, Dale. H (Diterjemehkan Hmdiah, Eva & dkk).(2012).

Learning Theories An Educational Perspective.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

B. Sumber Jurnal A. Chaeruman (2008). Mendorong penerapan e-learning di

sekolah. Jurnal Teknodik, Vol. 12 No 1 Juni 2008, 26-32.

Budiyono Sri Anitah Retno Palupi ( 2014), Hubungan Antara

Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Terhadap Kinerja

Guru Dalam Mengelola Kegiatan Belajar Dengan Hasil

Belajar Ipa Siswa Kelas Viii Di Smpn N 1 Pacitan, ISSN:

2354-6441, Vol.2, No.2, hal 157-170, Edisi April 2014

Efendi Agus, 2017 . e-learning berbasis schoology dan

edmodo: ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa

smk, Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational

Education), Volume 2, Nomor 1, Mei 2017

Ghani hamid Sulhan, 2013, peran kemajuan sains dan teknologi

Abad kejayaan Islam dan Implikasinya terhadap

modernisasi abad kontemporer (studi analisis kebijakan

politik pendidikan islam), jurnal dakwah tabligh, vol. 14,

no. 1, juni 2013 : 127 – 139.

Page 209: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

159

Muksin Mochamad, 2016: Islam dan perkembangan sains &

teknologi (studi perkembangan sains dan teknologi dinasti

abbasiyah), teknologi & manajemen informatika, volume

2, nomor 4, juni 2016

Mutia & Leonard, Kajian Penerapan E-Learning da Kajian

Penerapan E-Learning Dalam Proses Pembelajaran Di

Perguruan Tinggi, Faktor Exacta 6 (4): 278- 289, 2013

ISSN: 1979-276X

Nu'man Zanin Ahmad,2004. “Efektifitas Penerapan

E-Learning Model Edmodo Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar

Siswa. STMIK Duta Bangsa Surakarta, lume 7 Nomor

1 September 2014.

Nu'man Zanin Ahmad, 2014, Efektifitas Penerapan E-Learning

Model Edmodo Dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi

Kasus : SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo),STMIK

Duta Bangsa Surakarta, Duta.com ISSN : 2086-9436

Volume 7 Nomor 1 September 2014.

Sihabudin, 2009.” Model-model Pembelajaran E_Learning dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan : Nizamjia, Volume 12

no, 1, 2009

Soekartawi. (2003). Prinsip dasar e-learning teori dan

aplikasinya di Indonesia. Jurnal Teknodik,

No.12/VII/TEKNODIK/Oktober 2003, 5-27.

Soekartawi. ―Prinsip Dasar E-Learning : Teori Dan Aplikasinya

Di Indonesia, ―Jurnal Teknodik 7, o. 12 ( Oktober 2003):

1-26

Sutrisno,2002, Problem-Problem Pendidikan Umat Islam; Studi

atas Pemikiran Fazlur Rahman, dalam Jurnal Ilmu

Pendidikan Islam, Vol. 3 no 2 Januari 2002, Yogyakarta,

Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, hal. 31-21.

Page 210: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

160

Wahyuni Asti .2007. Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 1

SMK PELITA NUSANTARA 1 Semarang. Program Studi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

C. Makalah

Soekartawi. Prospek Pembelajaran Melalui Internet. Makalah

disampaikan pada Seminar Nasional ‗Teknologi

Kependidikan‘ yang diselenggarakan oleh UT Pustekkom

dan IPTPI, Jakarta, 18-19 Juli 2002

Panen maulana,: Pengembagan E_Learning: Antara mitos dan

kenyataan,”Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran.

Teknologi Pendidikan Menuju Masyarakat Belajar,

Jakarta, 5-6 Desember 2005.

Page 211: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 22 JAKARTA Jl. Raya Condet,Pasar Rebo,Jakarta Timur, 13760 Telp.8400901, Fax.8416003 Email : [email protected] Website : http://www.smkn22-jkt.sch.id

SURAT KETERANGAN NO: 431/I.851.7

Adalah benar tanda tangan dibawah ini kepala SMK Negeri 22 Jakarta menerangkan : Nama : Miswan NIM : 21160110000012 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas / Universitas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/ UIN ( Universitas Islam Negeri)

Syarief Hidayatullah Jakarta Adalah benar telah melaksanakan penelitian dan pengambilan data kelas X SMKN 22 Jakarta mulai

tanggal 24 Januari 2018 sampai dengan 04 Mei 2018 dalam rangka menyusun thesis dengan judul:

“Hubungan Pembelajaran E_learning dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

(Studi kasus di SMKN 22 Jakarta).”

Surat keterangan ini diberikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakata , Juni 2018 Kepala SMKN 22 Jakarta Drs. H. Uju Juhiwa, M.Pd

NIP.195909011985031014

Lampiran 1

Page 212: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Variabel Sub Variabel Indikator Item Soal

Nomor Jumlah

Hasil

Belajar

PAI

(Waqaf)

Pengertian

Waqaf

* Siswa dapat menyebutkan pengertian

waqaf 1. 16, 34 3

Pelaksanaan

waqaf

* Siswa dapat menyebutkan aturan

pelaksanaan waqaf 10.18.28,20 4

* Siswa dapat menyebutkan macam-

macam waqaf

6,7,8,11,20,

38, 39,

40, 41 9

* Siswa dapat mengetahui pelaksanaan

waqaf pada zaman Rasulullah 9, 33, 37 3

Dasar Hukum

Waqaf

* Siswa dapat menyebutkan Undang-

Undang tentang waqaf

14, 24 2

* Siswa dapat menyebutkan dalil Al-

Quran dan hadist tentang waqaf

15,19 2

Rukun Waqaf * Siswa dapat menyebutkan kegiatan

yang termasuk rukun waqaf 2, 49 2

Syarat Waqaf

* Siswa dapat menyebutkan syarat-

syarat Al-Waqif 31 1

* Siswa dapat menyebutkan syarat-

syarat harta benda yang diwaqafkan

( Al-Mauquf)

13, 17, 23,

29, 35,

42, 44,

47

8

* Siswa dapat menyebutkan syarat-

syarat shigat 26, 27, 30 3

Hikmah

Waqaf * Siswa dapat menyebutkan hikmah

dilaksanakannya waqaf 4,12, 21, 32 4

Fungsi Waqaf * Siswa dapat menyebutkan fungsi

waqaf 5 1

Makna Istilah

Waqaf

* Siswa dapat menjelaskan makna

istilah dalam berbagai kegiatan

waqaf

3, 22, 25,

43, 48 5

Hukum

Waqaf

* Siswa dapat menyebutkan hukum-

hukum yang terjadi dalam

pelaksanaan waqaf 30, 45, 46 3

Jumlah 50

Kisi – kisi Tes Hasil Belajar Materi Wakaf Lampiran 2

Page 213: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

TES HASIL BELAJAR MATERI WAKAF

Nama : ……………………………………..

Kelas :………………………………………

Kelas : X ( Sepuluh )

Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulis nama dan kelas anda pada kolom yang telah disediakan

2. Kerjakan soal yang menurut anda paling mudah terlebih dahulu.

3. Jawaban ini murni untk penelitian, bukan untuk publikasi dan tidak ada pengaruh terhadap nilai

4. Atas kesediaannya untuk mengisi soal ini, kami ucapkan terima kasih.

Berikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c ,d dan e pada lembar jabawan berikut !

1. Wakaf menurut bahasa memiliki arti Al-Habs dan Al-Man'u. Yang di maksud dari Al-Habs adalah ...

A. menahan C. menyerahkan

B. mencegah D. diberikan

2. Menurut jumhur ulama dari mazhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali, mereka sepakat bahwa rukun wakaf ada empat,

kecuali

A. wakif. C. sighat.

B. mauquf 'alaih D. nisab.

3. Bagi seseorang yang telah mampu untuk memberikan wakafnya perlu memperhatikan sesuatu yang disebut dengan

sighat. yang dimaksud dengan sighat adalah....

A. batas minimal harta yag dimiliki. C. akad serah terima barang yang diwakafkan

B. jenis harta yang harus diwakafkan. D. jumlah harta yang wajib dikeluarkan wakif

4. Wakaf adalah berdasarkan ketentuan agama dengan tujuan taqarrub kepada Allah SWT untuk mendapatkan

kebaikan dan ridha-Nya. Adapun Tujuan wakaf berdasarkan hadits yang berasal dari Ibnu Umar ra. dapat dipahami

ada dua macam yakni:

A. untuk mencari keridhaan Allah SWT C. mendapatkan pujian dari manusia

B. untuk mendapatkan keuntungan duniawi semata D. supaya kita selalu beristiqomah dalam ibadah

5. Fungsi wakaf adalah mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, berikut ini yang tidak termasuk dalam fungsi wakaf, adalah…

A. fungsi Sosial. C. fungsi Tasawuf

B. fungsi Ibadah D. fungsi Akhlak

6. Wakaf yang pokok barangnya digunakan untuk kegiatan produksi dan hasilnya diberikan sesuai dengan tujuan

wakaf,maka tersebut dinamai dengan wakaf …

A. wakaf langsung C. wakaf produktif

B. wakaf tidak langsung D. wakaf formal

7. Wakaf yang pokok barangnya digunakan untuk mencapai tujuannya seperti mesjid untuk shalat, sekolah untuk

kegiatan belajar mengajar, rumah sakit untuk mengobati orang sakit dan sebagainya, maka wakaf demikian

disebut…

A. wakaf langsung C. wakaf produktif

B. wakaf tidak langsung D. wakaf tidak produktif

8. Apabila tujuan wakafnya untuk hanya untuk kepentingan umum, maka wakaf yang demikian disebut…

A. wakaf keluarga (dzurri)

B. wakaf individu

C. wakaf sosial

D. wakaf mahdhoh

9. Sahabat Nabi yang pernah memindahkan masjid kufah ke tempat yang baru dan yang lama dijadikan pasar kurma

adalah…

A. Utsman bin Affan

B. Abu Bakr ash Shiddiq

C. Umar bin Khatab

D. Ali bin Abi Thalib

10. Dalam sangketa wakaf apabila mekanisme musyawarah tidak membuahkan hasil sangketa dapat dilakukan melalui

A. musyawarah dan mufakat C. mediasi, arbitrasi atau pengadilan

B. surat pernyataan

C. mediasi, arbitrasi atau pengadilan

D. tasyakurran

LAMPIRAN 3

Page 214: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

11. Berdasarkan klasifikasinya orang yang menerima wakaf di bagi menjadi dua macam yaitu …

A. bergerak dan tidak bergerak

B. tertentu dan tidak tertentu

C. qabliyah dan ba’diyah

D. mustahik dan muzakki

12. Diperintahkannya syari’at wakaf, memiliki banyak manfaat (hikmah) bagi yang menerima wakaf, kalimat yang

tidak termasuk manfaat dari wakaf adalah …

A. bisa menjadi sempit dalam beragama

B. bisa membantu untuk memberantas kebodohan

C. bisa berbuat baik lebih leluasa untuk beribadah kepada allah

D. bisa beramal soleh lebih banyak

13. Berikut ini yang tidak termasuk yarat – syarat harta (benda) yang diwakafkan, kecuali ...

A. harta wakaf harus diserahkan selama lamaya

B. harta wakaf boleh digunaan utuk kepentingan yag lain dari tujuan orang yang memberi wakaf asalkan untuk

kepentinga umum

C. harta wakaf tidak boeh dipindah tangankan menjadi milik pribadi

D. hartawakaf harus digunakan sesuai dengan tujuan orang yang memberi wakaf

14. Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian harta kekayaannya adalah

penjelasan dari peraturan pemerintah …

A. No 4 Tahun 2004

B. No 5 Tahun 1960

C. No 23 Tahun 2000

D. No 28 tahun 1977

15. Berdasarkan dalil-dalil wakaf bagi kepentingan umat, maka wakaf merupakan perbuatan yang terpuji dan sangat

dianjurkan oleh Islam, yang artinya “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (harta sempurna), sebelum

kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Pernyataan tersebut merupakan penjelasan arti surat...

A. Q.S. Al-Imron/3 : 82

B. Q.S. Al-Baqarah/2 : 261

C. Q.S. An Nisa/4 : 16

D. Q.S. Al-Imron/3 : 92

16. Ungkapan yang mengandung penahan harta miliknya kepada orang lain atau lembaga adalah pengertian wakaf

menurut istilah ..

A. Syar’i

B. Ulama

C. Ijma’

D. Arab

17. Benda milik pribadi, berharga, berguna, dan dapat digunakan dalam jangka lama, termasuk ke dalam ...

a. Hukum wakaf

b. Rukun wakaf

c. Syarat benda wakaf

d. Tata cara wakaf

18. Di dalam ruislag tanah wakaf, kewajiban nadzir yang terutama adalah …

A. Mengamankan harta wakaf yang dikelolanya dan mengamankannya

B. Keahlian dalam mengelola waktu

C. Memiliki energi maksimal, berani mengambil resiko, antusias, dan percaya diri.

D. Kemampuan atau keahlian teknis, misalnya mengoperasikan komputer, mendesain ruangan dan lainnya

19. Hadist Rasulullah riwayat Bukhari berbunyi “Sesungguhnya Umar bin Khatab memiliki tanah yang dinamakan

dengan… yang ada kurma indah sekali

a. Hejaz

b. Najd

c. Sargum

d. Sur

e. Telaga

20. Wakaf tidak ditentukan secara terperinci, umpamanya untuk seseorang fakir, miskin, tempat ibadah, dll, termasuk a.

Hukum wakaf

b. Hikmah wakaf

c. Syarat wakaf

e. Wakaf tidak tertentu

21. Di bawah ini yang dimaksud hikmah wakaf adalah …

a. Menumbuhkan solidaritas sosial sesama masyarakat

b. Menimbulkan keirian

c. Menumbuhkan kinerja dalam bekerja

d. Menimbulkan kebencian

Page 215: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

22. Wakaf disebut sedekah jariah karena...

a. Pahalanya paling besar

c. Pahala wakaf itu akan mengalir terus ke orang yang berwakaf

d. Wakif akan disenangi masyarakat

e. Hikmah wakaf dapat menghilangkan kesenjangan social

23. Salah satu syarat harta yang dapat diwaafkan adalah

a. Mahal

b. Bagus, bernila tinggi

d. Kekal zatnya dan bermanfaat

e. Bisa Menghasilkan uang bagi Waqif

24. Berdasarkan pasal 11,Undang-undang Republik Indonesia No. 41 tahun 2004 tenang wakaf, berikut ini merupakan

tugas Nazir

a. Melakukan Pengadministrasian harta benda wakaf

b. Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukanya

c. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf

d. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia

25. “Kekal Zatnya”. Yang dimaksud zat dalam wakaf adalah ...

a. Kandungan

b. Manfaat

c. Makluk di dalamnya

e. Tahan lama

26. Status tanah yang diwakafkan akan menjadi milik …

a. Yayasan/lembaga yang diserahi wakaf

b. Pengurus wakaf

c. Pemerintah

d. Departemen Agama

e. Ahi waris

27. Berikut ini yang termasuk syarat wakaf adalah …

a. Bisa menggunakan jangka waktu

b. Bisa diambil kembali oleh yang mewakafkan / ahli warisnya

c. Harus diserahkan selama-lamanya

d. Boleh dimanfaatkan untuk hal lain yang bertentangan dengan tujuan wakaf pada umumnya

28. Nazir juga memiliki syarat, kewajiban, dan hak. Nazir bisa dilakukan oleh perseorangan, organisasi atau badan

hukum. Berikut yang bukan termasuk syarat nazir perseorangan adalah...

a. Warga negara Indonesia

b. Beragama Islam

d. Amanah

e. Semua salah

29. Wakaf adalah menyerahkan hartanya untuk diambil manfaatnya. Di bawah ini adalah harta yang dapat di wakafkan,

kecuali ...

a. Tanah

b. Logam mulia

c. Barang bekas

d. Kendaraan

30. Wakif atau pihak yang mewakafkan, sebelum mewakafkan hartanya harus mengucapkan ikrar (sigat). Berikut

adalah syarat ikrar wakaf, kecuali ...

a. Ucapan tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan

b. Ucapan bersifat tidak pasti

c. Ucapan bersifat pasti

d. Ucapan dengan yakin dan ikhlas

31. Balig, berakal, rasyid, dan pemilik sah harta wakaf merupakan syarat atau rukun dari ...

a. Wakaf

b. Sholat

c. Wudhu

d. Puasa

e. Tahajjud

32. Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf adalah dibawah ini, kecuali . .

a. Mengurangi kemiskinan

b. Bisa menjadi sempit dalam beragama

c. Bisa beramal shaleh lebih banyak

d. Membantu kesejahteraan umat

33. Menurut kaum muhajirin, wakaf pertama kali di berlakukan dan dimulainya pada zaman …

a. Bilal bin rabbah

b. Ali bin abi thalib

c. Abu bakar ash Shiddiq

d. Umar bin khatab dan dimuai pada zaman Rasulullah

Page 216: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

34. Menahan suatu benda dan membebaskan / mengalirkan manfaatnya” kalimat tersebut adalah pengertian wakaf

secara . .

a. Bahasa

b. Ijma ulama

c. Syar’i

d. Insan

35. Harta benda yang diwakafkan bisa harta bergerak dan tidak bergerak, yang termasuk harta bergerak dibawah ini

adalah . . .

a. Surat Berharga

b. Uang

c. Tanah

d. Tanaman

36. Saya wakafkan tanah seluas 2 hektar ini untuk membangun masjid”. Akad wakaf tersebut hukumnya . . .

a. Sah

b. Sunnah

c. Makhruh

d. Haram

37. derdasarkan Asbabunnuzul, Q.S. At-taubah/9 : 119 berkaita dengan diterimanya taubat 3 sahabat yang pada

awalnya tidak menaati perintah rasul untuk mengikuti perang. Perang yang dimaksud adalah perang...

a. Badar

b. Uhud

c. Tabuk dd Khandaq

38. Salah satu fungsi wakaf yaitu apabila barang yang diwakafkan berupa barang-barang yang mudah rusak ketika

dipergunakan tanpa member isyarat untuk mengganti bagian yang rusak dan keinginan wakif yang memberi batasan

waktu ketika mewakafkan barangnya, maka wakaf tersebut dinamakan …..

a. Wakaf abadi

b. Wakaf sunnah

c. Wakaf Sementara

d. Wakaf Zari’ah

39. Apabila dalam berwakaf berbentuk barangnya seperti tanah dan bangunan dengan tanahnya, atau barang bergerak

yang ditentukan oleh wakif sebagai barang yang produktif dan hasilnya untuk disalurkan sesuai tujuan wakaf,

sedangkan sisanya untuk biaya perawatan wakaf dan mengganati kerusakannya. Maka wakaf tersebut dinamaka

dengan…

a. Wakaf abadi

b. Wakaf sunnah

c. Wakaf nazir

d. Wakaf Sementara

e. Wakaf Zari’ah

40. Wakaf bertujuan untuk memberi manfaat kepada wakif, keluarganya, keturunannya, dan orang-orang tertentu, tanpa

melihat kaya atau miskin, sakit atau sehat dan tua atau muda, maka wakaf tersebut dinamakan ….

a. Wakaf keluarga (dzurri)

b. Wakaf Individu

c. Wakaf sosial

d. Wakaf mahdhoh

41. Apabila tujuan wakafnya untuk umum dan keluarga secara bersamaan, maka wakaf tersebut dinamakan ….

A. wakaf keluarga (dzurri)

B. wakaf gabungan (musytarak)

C. wakaf individu

D. wakaf mahdhoh

42. Wakaf yang diperlukan oleh lembaga keuangan syariah yang di tunjukan oleh menteri agama dan di infestasikan

termasuk ke dalam …

A. benda tidak bergerak

B. benda bergerak

C. benda mati

D. benda kekal

43. Harta yang berdiri sendiri dan tidak melekat pada harta lain disebut … atau ,,,

a. Muakkad atau ghairu muakkad

b. Muffrazan atau gairi sai

c. Kekal atau abadi

e. Qabliyah dan ba’diyah

Page 217: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

44. Sertifikasi wakaf diperlukan agar tertib secara administrasi dan memiliki kepastian hak bila terjadi …

a. Sengketa atau masalah hukum

b. Pembagian warisan

c. Pemindahan tanah

d. Rusaknya wakaf

45. Harta yang diwakafkan harus diketahui kadarnya, adapun hukum pengalihan harta wakaf pada saat itu adalah …

A. Sah

B. tidak sah

C. sunnah

D. wajib

46. Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau sekelompok orang yang memisahkan sebagian dari harta miliknya

dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadah atau kepentingan umum lainnya sesuai

dengan ajaran Islam. Oleh sebab itu, dasar hukum wakaf adalah …

A. wajib

B. sunnah

C. mubah

D. haram

47. Surat berharga, kendaraan, logam mulia, hak sewa, merupakan benda-benda wakaf yang berbentuk...

a. Benda tidak bergerak

b. Benda bergerak

c. Benda mati

d. Benda kekal

48. Orang yang diserahi mengurus dan mengembangkan wakaf disebut . . .

a. Mauqf’alaih

b. Sigat

c. Waqif

d. Mustahik

49. Diwakafkan untuk selama-lamanya tidak terbatas waktu tertentu. Kalimat tersebut masuk pada kategori . .

a. Hikmah wakaf

b. Syarat wakaf

c. Rukun wakaf

d. Harta wakaf

50. Hak nadzir atas imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan dan pengembangan harta dan pengembangan wakaf

sebesar …

a. 50% - 70%

b. Tidak lebih 10 %

c. Tidak lebih 50%

d. 30%

Page 218: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR MATERI WAKAF

Pelajaran : Wakaf

1. A 2. D 3. C 4. A 5. C 6. C 7. A 8. C 9. C 10. C 11. B 12. A 13. C 14. D 15. D 16. A 17. C 18. A 19. C 20. D 21. A 22. B 23. C 24. B 25. B 26. A 27. C 28. D 29. C 30. B 31. A 32. B 33. D 34. C 35. A 36. A 37. C 38. C 39. A 40. C 41. B 42. B 43. B 44. A 45. B 46. B 47. B 48. B 49. C 50. B

LAMPIRAN 4

Page 219: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Panduan Skoring Soal Hasil Belajar PAI

Panduan Skoring Angket Motivasi Belajar

Positif Makna

Negatif Makna

Scor Scor

5 Sangat Setuju 1 Sangat Setuju

4 Setuju 2 Setuju

3 Ragu-ragu 3 Ragu-ragu

2 Tidak Setuju 4 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju

JML Scor Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

Betul Betul Betul Betul Betul

1 2.2 11 24.2 21 46.2 31 68.2 41 90.2

2 4.4 12 26.4 22 48.4 32 70.4 42 92.4

3 6.6 13 28.6 23 50.6 33 72.6 43 94.6

4 8.8 14 30.8 24 52.8 34 74.8 44 96.8

5 11 15 33 25 55 35 77 45 100

6 13.2 16 35.2 26 57.2 36 79.2

7 15.4 17 37.4 27 59.4 37 81.4

8 17.6 18 39.6 28 61.6 38 83.6

9 19.8 19 41.8 29 63.8 39 85.8

10 22 20 44 30 66 40 88

Scor Scor Scor Scor

LAMPIRAN 5

Page 220: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 6

Indikator

Pembelajaran E_learning

Petunjuk pengisian :

1. Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut anda

benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2. Untuk kategori SS = Sangat setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu atau tidak

tahu, TS = Tidak setuju, STS = Sangat tidak setuju.

3. Isilah dengan jujur.

4. jawaban anda terjamin kerahasiaannya, dan tidak ada satu instansi manapun

yang mengetahuinya kecuali peneliti.

--------------------------------------------------------------------------------

Berilah tanda (x) pada salah satu jawaban di bawah ini yang menurut anda benar

dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No Jenis Fitur Tujuan Fitur Indikator/ Instrumen No

Soal

1 Polling 1.1 Mengadakan

Polling untuk

keperluan

pembelajaran

a. Siswa dapat

menggunakan fitur polling

untuk membantu dalam

mempelajari suatu materi

b. Memudahkan siswa

dalam menemukan sebuah

data valid

1, 2,

1.2 Mengetahui

tingkat ke-efesiensi

suatu materi

a. Siswa lebih mudah

mengetahui tingkat

efektifitas soal dengan

grafik

3, 4,

2 Gradebook 1.1 Mengetahui

hasil belajar

Para siswa bisa mengetahui

tingkat keberhasilan dalam

suatu mata pelajaran

5, 6

1.2 Memantau

stabilitas nilai

Para siswa bisa melihat

tingkat stabilitas nilai

dalam belajar

7

1.3 Memanajemen

hasil belajar

seluruh

Para siswa bisa

memanajemen nilai dengan

mudah

8,

3 File dan

Links

1.1 Mampu meng-

upload file-file lain

Siswa bisa mengerti cara

meng-upload file lain

berekstensi .doc, .ppt, .xlx,

.pdf, dan lain-lain untuk

membantu pembelajaran

9, 10,

11,

1.2 Menjadi tempat

penyimpanan dan

Menjadi tempat tambahan

suatu materi agar bisa

12,13

Page 221: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

perantara dilihat, namun jika materi

berada di website tertentu

atau terlalu besar di-upload,

maka bisa menggunakan

fitur link untuk mengakses

web tersebut

4 Quiz 1.1 Mengerjakan

quiz/soal dengan

mudah

Siswa dapat mengerjakan

quiz dengan mudah dan

menyenangkan karna bisa

menyisipkan gambar/video

sebagai bentuk

kelengkapan quiz

14,

15, 16

1.2 Memiliki

banyak pilihan

Memiliki beberapa pilihan

dalam mengerjakan quiz

yaitu berupa pilihan ganda

atau essai. Tergantung

pembuat soal

17, 18

5 Accout 1.1 Mengerti cara

menggunakan fitur

ini dengan baik

dan benar

Siswa dapat menggunakan

fitur ini untuk bermacam-

macam kebutuhan yaitu :

Spotlight, PLC Saya,

Pengaturan, Pusat Bantuan,

dan Keluar

19,

20,

21,

22,

23,

6 Library 1.1 Wadah

penyimpanan

materi yang

diupload

Siswa bisa meng-upload

ataupun mendownload

materi di fitur ini. Selain itu

fitur ini memiliki kapasitas

tanpa batas

24,

25,

26, 27

7 Grub 1.1 Wadah

komunikasi antara

guru dengan murid

Fitur ini menjadi sangat

penting karna fungsi utama

dari fitur grub adalah untuk

berbagi dan mengerjakan

tugas

28,

29,

30,

31,

32,

8 Parent fitur 1.1 Mempermudah

orangtua untuk

memantau aktivitas

siswa

Orang tua bisa mengawasi

anak-anak mereka dengan

fitur ini dengan fleksibel

9, 12

9 Fitur

Penghargaan

1.1 Memberikan

penhargaan

beruppa Badge

agar siswa

termotivasi

Siswa mendapat

penghargaan dari guru

karna kerja keras dan

keberhasilannya

23

Page 222: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 7

Angket

Tentang E_Learning berbasis Edmodo

Petunjuk pengisian :

1. Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut anda

benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2. Untuk kategori SS = Sangat setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu atau tidak

tahu, TS = Tidak setuju, STS = Sangat tidak setuju.

3. Isilah dengan jujur.

4. jawaban anda terjamin kerahasiaannya, dan tidak ada satu instansi manapun

yang mengetahuinya kecuali peneliti.

--------------------------------------------------------------------------------

Berilah tanda (x) pada salah satu jawaban di bawah ini yang menurut anda benar

dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No Angket

Jawaban

SS S R TS STS

1 Edmodo menyediakan fitur sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran

2 Fitur polling membantu siswa untuk

mengetahui tingkat efektifitas suatu materi

3 Fitur polling membantu siswa untuk

mengetahui tingkat validasi suatu materi

4 Grafik pada fitur polling memudahkan

siswa

5

Fitur Gradebook memudah untuk

mengetahui tingkat perkembangan dalam

suatu pembelajaran

6 Fitur Gradebook merekam kinerja

pembelajaran

7 Fitur Gradebook memudahkan untuk

melihat transparansi nilai

8 Fitur Gradebook memudahkan siswa dalam

memanajemen nilai dan pelajaran

9 Fitur Parent membuat siswa merasa diawasi

orang tua

10

Siswa dimudahkan dengan adanya fitur File

dan Links untuk memasukkan file

berekstensi lain

11 Siswa dapat berkreasi dalam mengerjakan

Page 223: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

tugas di edmodo dengan macam-macam

pilihan jenis soal

12 Fitur Parent menjadikan komunikasi antara

siswa dan orang tua semakin membaik

13

Fitur File dan Links menjadi perantara

antara edmodo dengan web lain yang

terdapat materi

14 Fitur Quiz bersifat user-friendly

15 Fitur pengujian dengan fitur Quiz

memberikan hasil yang maksimal

16

Pembelajaran menjadi mudah karena

adanya fitur untuk mengupload gambar dan

video

17 Siswa dapat mengerjakan soal di mana saja

18 Siswa dimudahkan dalam menjawab soal

dengan ditambah fitur essai

19 Fitur Account memudahkan siswa untuk

mengubah data pribadi

20 Siswa dimudahkan dengan fitur bantuan

saat ada yang tidak dimengerti

21 Tampilan fitur Account cukup menarik

22 Siswa dapat menjaga privacy di fitur ini

23 Siswa merasa termotivasi untuk

mendapatkan badge dari guru

24 Siswa dimudahkan dengan adanya fitur

Library dengan kapasitas tak terbatas

25

Fitur ini meyediakan penyimpanan untuk

materi dan dapat diupload dan didownload

kapan saja

26 Fitur Library memungkinkan saya

mempelajari materi yang saya butuhkan

27 Menu yang ditampilkan dalam fitur Library

mudah diikuti dan dioperasikan

28 Dengan fitur Grub, tidak perlu lagi bertatap

muka dengan guru setiap hari

29 Pembelajaran dengan fitur Grub lebih

menarik karena disertai gambar dan animasi

30

Menu yang ditampilkan dalam

pembelajaran Grub mudah diikuti dan

dioperasikan

31 Pembelajaran dengan fitur Grub dapat

mudah diakses

32 Pembelajaran via Grub dapat memotivasi

agar lebih giat belajar

Page 224: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 8

Indikator dan Kisi – Kisi

Motivasi Belajar

Indikator:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat/belajar

2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar (Jam belajar)

3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas sekolah

4. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

5. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam hal/pelajaran

6. Lebih senang mengerjakan tugas/belajar mandir

No Indikator Indikator pada Mata PAI

No.

Item

Soal

Jml

Soal

1

Kuatnya

kemauan

untuk

berbuat/belajar

Kemampuan untuk belajar tanpa

adanya perintah 1,2,3 3

Kemauan siswa memperoleh

nilai baik 4,5 2

2

Jumlah waktu

yang

disediakan

untuk belajar

(Jam belajar)

Siswa belajar pada jam atau

jadwal yang sudah dibuat 6,7 2

Menggunakan waktu belajar

ketika ada ulangan tes 9,10 2

Memanfaatkan waktu luang

untuk belajar

11,12,1

3 3

3

Ketekunan

dalam

mengerjakan

tugas sekolah

Ketekunan siswa mengerjakan

soal-soal pelajaran disekolah 14,15 2

Ketekunan siswa mengerjakan

PR dirumah 16,17 2

Ketekunan siswa menyelesaikan

tugas dengan berdiskusi 18.19 2

4

Ulet

menghadapi

kesulitan (

tidak lekas

putus asa)

Sikap tidak mudah putus asa

terhadap kesulitan belajar dan

mengerjakan tugas

20,21 2

Ulet dalam melakukan latihan-

latihan untuk mengerjakan soal-

soal dalam buku pelajaran

22,23 2

Aktif dalam kegiatan diskusi

kelompok pada Mata pelajaran

PAI

24,24 2

Adanya ketertarikan terhadap 25,26 2

Page 225: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

materi dengan mencari informasi

dari berbagai referensi

6

Lebih senang

mengerjakan

tugas/belajar

mandiri

Menyelesaian tugas-tugas/PR

secara mandiri (tanpa bantuan) 27,28 2

Percaya diri terhadap jawaban-

jawaban sendiri dan tidak meniru

jawaban teman

29,30 2

Senang belajar sendiri dari pada

belajar PAI 31,32 2

Jumlah 32

Page 226: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 9

Angket

Motivasi Belajar

Petunjuk pengisian :

1. Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut anda

benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2. Untuk kategori SS = Sangat setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu atau tidak

tahu, TS = Tidak setuju, STS = Sangat tidak setuju.

3. isilah dengan jujur.

4. jawaban anda terjamin kerahasiaannya, dan tidak ada satu instansi manapun

yang mengetahuinya kecuali peneliti.

--------------------------------------------------------------------------------

Berilahtanda (x) padasalahsatujawaban di bawahini yang

menurutandabenardansesuaidengankeadaan yang sebenarnya.

No Angket Jawaban

SS S R TS STS

1 Saya selalu belajar dirumah tanpa disuruh

oleh guru

2 Saya belajar dirumah tanpa disuruh orang

tua

3 Saya belajar dirumah tanpa disuruh

anggota keluarga lainnya

4 Apakah tujuan saudara belajar adalah untuk

meningkatkan nilai

5 Bagaimana kemauan/motivasi belajar

saudara untuk bersaing dengan teman

6 Saya belajar dirumah sesuai dengan jadwal

belajar

7 Saya mengerjakan tugas atau pekerjaan

rumah (PR) tepat waktu

8 Saya senang mengerjakan soal-soal latihan

yang kemungkinan akan keluar dalam

ulangan

9 Saya belajar pada pagi hari sebelum

berangkat ke sekolah untuk persiapan

ulangan/tes

10 Saya menggunakan waktu luang dirumah

untuk belajar ketika akan ada ulangan

11 Saya memanfaatkan waktu/jam kosong

Page 227: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

disekolah dengan berdiskusi tentang

pelajaran dengan teman

12 Saya menggunakan jam istirahat di sekolah

untuk membaca materi pelajaran

13 Saya dalam mengerjakan tugas-tugas

sekolah tidak menunda-nunda karena takut

menumpuk

14 Saya berdiskusi tentang soal-soal yang

sulit dengan teman

15 Saya selalu mengerjakan PR dirumah

setiap ada PR dari sekolah dan tidak

menunda-nunda

16 Saya akan meminta jawaban PR dari teman

karena tidak bisa mengerjakannya

17 Saya berdiskusi kelompok untuk

menyelesaikan tugas-tugas sekolah

18 Saya aktif dalam diskusi kelompok

19 Saya belajar dengan semangat ketika

mendapat nilai jelek dalam ulangan

20 Saya belajar dengan semangat ketika

mendapat nilai bagus dalam ulangan

21 Saya senang mengerjakan soal-soal atau

tugas dalam buku pelajaran

22 Saya mengerjakan soal-soal latihan di buku

atau LKS meskipun tidak disuruh guru

23 Saya aktif dalam diskusi kelompok di kelas

karena saudara senang dengan pelajaran

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

24 Saya aktif bertanya dan menjawab dalam

kegiatan diskusi kelompok di kelas

25 Saya mencari referensi dari internet atau

dari media masa karena ingin tahu lebih

banyak tentang materi pelajaran mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam

26 Saya mencari informasi atau bahan-bahan

pelajaran yang lebih banyak melalui media

internet

27 Saya mengerjakan ulangan sendiri, tanpa

bantuan dari teman

28 Saya mengerjakan sendiri soal-soal pada

buku pelajaran tanpa bantuan teman

29 Saya percaya diri dapat menyelesaikan

tugas-tugas sekolah

30 Saya memiliki kepercayaan diri untuk

menjawab soal-soal tanpa bertanya kepada

Page 228: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

teman

31 Saya memilih belajar sendiri ketika akan

ada ulangan dari pada belajar dengan

kelompok

32 Saya merasa belajar sendiri lebih efektif

daripada belajar dengan orang lain

Page 229: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 10

Hasil Uji Validitas variabel 𝑿𝟏 yakni pembelajaran e_learning

No.

Soal

r Hitung r Tabel Keterangan

1 0.418 > 0.374 Item soal valid

2 0.212 < 0.374 Item soaltidak valid

3 0.085 < 0.374 Item soaltidak valid

4 0.472 > 0.374 Item soal valid

5 0.415 > 0.374 Item soal valid

6 0.196 < 0.374 Item soaltidak valid

7 0.322 < 0.374 Item soaltidak valid

8 0.654 > 0.374 Item soal valid

9 0.629 > 0.374 Item soal valid

10 0.822 > 0.374 Item soal valid

11 0.847 > 0.374 Item soal valid

12 0.624 > 0.374 Item soal valid

13 0.468 > 0.374 Item soal valid

14 0.510 > 0.374 Item soal valid

15 0.182 < 0.374 Item soaltidak valid

16 0.769 > 0.374 Item soal valid

17 0.697 > 0.374 Item soal valid

18 0.429 > 0.374 Item soal valid

19 0.288 < 0.374 Item soaltidak valid

20 0.530 > 0.374 Item soal valid

21 0.600 > 0.374 Item soal valid

Page 230: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

22 0.728 > 0.374 Item soal valid

23 0.764 > 0.374 Item soal valid

24 0.169 < 0.374 Item soaltidak valid

25 -0.006 < 0.374 Item soaltidak valid

26 0.484 > 0.374 Item soal valid

27 -0.026 < 0.374 Item soaltidak valid

28 0.427 > 0.374 Item soal valid

29 0.270 < 0.374 Item soaltidak valid

30 0.337 < 0.374 Item soaltidak valid

31 0.345 < 0.374 Item soaltidak valid

32 0.407 > 0.374 Item soal valid

33 0.337 < 0.374 Item soaltidak valid

34 0.719 > 0.374 Item soal valid

35 0.799 > 0.374 Item soal valid

36 0.793 > 0.374 Item soal valid

37 0.597 > 0.374 Item soal valid

38 0.569 > 0.374 Item soal valid

39 0.722 > 0.374 Item soal valid

40 0.534 > 0.374 Item soal valid

41 0.799 > 0.374 Item soal valid

42 0.686 > 0.374 Item soal valid

43 0.719 > 0.374 Item soal valid

44 0.585 > 0.374 Item soal valid

45 0.663 > 0.374 Item soal valid

46 0.639 > 0.374 Item soal valid

Page 231: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

47 0.661 > 0.374 Item soal valid

48 0.579 > 0.374 Item soal valid

49 0.694 > 0.374 Item soal valid

50 0.477 > 0.374 Item soal valid

51 0.599 > 0.374 Item soal valid

52 0.550 > 0.374 Item soal valid

53 0.868 > 0.374 Item soal valid

54 0.874 > 0.374 Item soal valid

55 0.732 > 0.374 Item soal valid

56 0.524 > 0.374 Item soal valid

57 0.653 > 0.374 Item soal valid

58 0.735 > 0.374 Item soal valid

59 0.747 > 0.374 Item soal valid

60 0.822 > 0.374 Item soal valid

61 0.832 > 0.374 Item soal valid

62 0.730 > 0.374 Item soal valid

63 0.556 > 0.374 Item soal valid

64 0.796 > 0.374 Item soal valid

65 0.609 > 0.374 Item soal valid

66 0.631 > 0.374 Item soal valid

67 0.809 > 0.374 Item soal valid

68 0.652 > 0.374 Item soal valid

69 0.598 > 0.374 Item soal valid

70 0.813 > 0.374 Item soal valid

Page 232: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Berdasarkan penghitungan yang penulis lakukan, dengan aplikasi SPSS,

terlihat nomer item soal yang valid dan yang tidak valid, dari sampel 30 responden,

dan 70 butir soal, adapun item soal yang valid yakni berjumlah 57 butir soal, dan

yang tidak valid berjumlah 13 butir soal.

Page 233: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 11

Hasil Uji Validitas variabel 𝑿𝟐 yakni Motivasi Belajar

No.

Soal

r Hitung r Tabel Keterangan

1 0.266 < 0.374 Item soaltidak valid

2 0.384 > 0.374 Item soal valid

3 0.306 < 0.374 Item soaltidak valid

4 0.016 < 0.374 Item soaltidak valid

5 0.164 < 0.374 Item soaltidak valid

6 0.569 > 0.374 Item soal valid

7 0.626 > 0.374 Item soal valid

8 0.641 > 0.374 Item soal valid

9 0.168 < 0.374 Item soaltidak valid

10 0.395 > 0.374 Item soal valid

11 0.447 > 0.374 Item soal valid

12 0.100 < 0.374 Item soaltidak valid

13 0.442 > 0.374 Item soal valid

14 0.616 > 0.374 Item soal valid

15 0.407 > 0.374 Item soal valid

16 0.642 > 0.374 Item soal valid

17 0.609 > 0.374 Item soal valid

18 0.483 > 0.374 Item soal valid

19 0.345 < 0.374 Item soaltidak valid

20 0.462 > 0.374 Item soal valid

21 0.527 > 0.374 Item soal valid

Page 234: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

22 0.360 < 0.374 Item soaltidak valid

23 0.559 > 0.374 Item soal valid

24 0.588 > 0.374 Item soal valid

25 0.535 > 0.374 Item soal valid

26 0.569 > 0.374 Item soal valid

27 0.481 > 0.374 Item soal valid

28 0.443 > 0.374 Item soal valid

29 0.683 > 0.374 Item soal valid

30 0.576 > 0.374 Item soal valid

31 0.254 < 0.374 Item soaltidak valid

32 0.562 > 0.374 Item soal valid

33 0.131 < 0.374 Item soaltidak valid

34 0.448 > 0.374 Item soal valid

35 0.363 < 0.374 Item soaltidak valid

36 0.583 > 0.374 Item soal valid

37 0.529 > 0.374 Item soal valid

38 0.505 > 0.374 Item soal valid

39 0.611 > 0.374 Item soal valid

40 0.466 > 0.374 Item soal valid

41 0.560 > 0.374 Item soal valid

42 0.574 > 0.374 Item soal valid

43 0.607 > 0.374 Item soal valid

44 0.712 > 0.374 Item soal valid

45 0.570 > 0.374 Item soal valid

46 0.558 > 0.374 Item soal valid

Page 235: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

47 0.406 > 0.374 Item soal valid

48 0.567 > 0.374 Item soal valid

49 0.456 > 0.374 Item soal valid

50 0.141 < 0.374 Item soaltidak valid

51 0.600 > 0.374 Item soal valid

52 0.477 > 0.374 Item soal valid

53 0.570 > 0.374 Item soal valid

54 0.597 > 0.374 Item soal valid

55 0.096 < 0.374 Item soaltidak valid

56 -0.130 < 0.374 Item soaltidak valid

57 0.321 < 0.374 Item soaltidak valid

58 0.095 < 0.374 Item soaltidak valid

59 0.463 > 0.374 Item soal valid

60 0.266 < 0.374 Item soaltidak valid

61 0.559 > 0.374 Item soal valid

62 0.519 > 0.374 Item soal valid

63 0.466 > 0.374 Item soal valid

64 0.401 > 0.374 Item soal valid

65 0.331 < 0.374 Item soaltidak valid

66 0.453 > 0.374 Item soal valid

67 0.565 > 0.374 Item soal valid

68 0.379 > 0.374 Item soal valid

69 0.606 > 0.374 Item soal valid

70 0.400 > 0.374 Item soal valid

Page 236: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Adapun untuk variabel X2 ini, terlihat nomer item soal yang valid dan yang

tidak valid, dari sampel 30 responden, dan 70 butir soal, adapun item soal yang

valid yakni berjumlah 52 butir soal, dan yang tidak valid berjumlah 18 butir soal.

Page 237: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 12

Hasil Uji Validitas variabel Y yakni hasil belajar siswa

No.

Soal

r Hitung r Tabel Keterangan

1 0.172 < 0.374 Item soaltidak valid

2 0.046 < 0.374 Item soaltidak valid

3 0.150 < 0.374 Item soaltidak valid

4 0.100 < 0.374 Item soaltidak valid

5 0.333 < 0.374 Item soaltidak valid

6 -0.095 < 0.374 Item soaltidak valid

7 0.576 > 0.374 Item soal valid

8 0.305 < 0.374 Item soaltidak valid

9 0.455 > 0.374 Item soal valid

10 0.230 < 0.374 Item soaltidak valid

11 0.385 > 0.374 Item soal valid

12 0.036 < 0.374 Item soaltidak valid

13 0.240 < 0.374 Item soaltidak valid

14 0.230 < 0.374 Item soaltidak valid

15 0.276 < 0.374 Item soaltidak valid

16 0.584 > 0.374 Item soal valid

17 0.128 < 0.374 Item soaltidak valid

18 0.505 > 0.374 Item soal valid

19 0.462 > 0.374 Item soal valid

20 0.129 < 0.374 Item soaltidak valid

21 0.034 < 0.374 Item soaltidak valid

Page 238: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

22 0.214 < 0.374 Item soaltidak valid

23 0.713 > 0.374 Item soal valid

24 0.768 > 0.374 Item soal valid

25 0.624 > 0.374 Item soal valid

26 0.206 < 0.374 Item soaltidak valid

27 0.720 > 0.374 Item soal valid

28 0.441 > 0.374 Item soal valid

29 0.567 > 0.374 Item soal valid

30 0.689 > 0.374 Item soal valid

31 0.611 > 0.374 Item soal valid

32 0.355 < 0.374 Item soaltidak valid

33 0.552 > 0.374 Item soal valid

34 0.675 > 0.374 Item soal valid

35 0.183 < 0.374 Item soaltidak valid

36 0.410 > 0.374 Item soal valid

37 0.222 < 0.374 Item soaltidak valid

38 0.226 < 0.374 Item soaltidak valid

39 0.409 > 0.374 Item soal valid

40 0.493 > 0.374 Item soal valid

41 0.667 > 0.374 Item soal valid

42 0.553 > 0.374 Item soal valid

43 0.302 < 0.374 Item soaltidak valid

44 0.566 > 0.374 Item soal valid

45 0.506 > 0.374 Item soal valid

46 0.375 > 0.374 Item soal valid

Page 239: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

47 0.082 < 0.374 Item soaltidak valid

48 0.037 < 0.374 Item soaltidak valid

49 0.365 < 0.374 Item soaltidak valid

50 0.582 > 0.374 Item soal valid

51 -0.213 < 0.374 Item soaltidak valid

52 0.445 > 0.374 Item soal valid

53 0.435 > 0.374 Item soal valid

54 -0.133 < 0.374 Item soaltidak valid

55 0.118 < 0.374 Item soaltidak valid

56 0.218 < 0.374 Item soaltidak valid

57 0.325 < 0.374 Item soaltidak valid

58 0.045 < 0.374 Item soaltidak valid

59 0.310 < 0.374 Item soaltidak valid

60 0.489 > 0.374 Item soal valid

61 0.382 > 0.374 Item soal valid

62 0.501 > 0.374 Item soal valid

63 0.247 < 0.374 Item soaltidak valid

64 0.315 < 0.374 Item soaltidak valid

65 0.490 > 0.374 Item soal valid

66 0.201 < 0.374 Item soaltidak valid

67 0.125 < 0.374 Item soaltidak valid

68 0.384 > 0.374 Item soal valid

69 0.252 < 0.374 Item soaltidak valid

70 0.080 < 0.374 Item soaltidak valid

Page 240: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Sedangkan untuk variabel X3, Berdasarkan penghitungan yang penulis

lakukan, dengan aplikasi SPSS, terlihat nomer item soal yang valid dan yang tidak

valid, dari sampel 30 responden, dan 70 butir soal, adapun item soal yang valid

yakni berjumlah 32 butir soal, dan yang tidak valid berjumlah 38 butir soal.

Page 241: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 321 AGNESTI ASTI AMANDHA 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 138

2 ALIFA TRISVIANA 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 1363 ANINDYA SHAZWANA 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 5 3 5 4 4 4 3 1314 BAGAS TEGUH SUSILO 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 4 5 3 1415 CANDRA ILHAMSAH 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1326 CINTYA PUTRI ANGGRAINI 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 3 1317 CITRA NUR FITRIA 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 1378 CLARA PUTRI KHUSUMA 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 1239 DEVIA WIJAYA 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 13210 DIAN AURELIA HERDIANTI 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13411 DINA SETIANI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 13612 DINI ARI CAHYANI 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 13813 DITA PUTRI BUDIYANTI 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 13414 DITTA SHEFIANI PUTRI 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 13215 ERIKA MARSYANDA 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 14116 FEBRI HARI PRAKOSO 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 13917 FEBRINA WIDIANINGSIH 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 14518 HERNISSA AULIYA HAFIZAH 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 13619 ISTIANA HASANAH 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 134

20 ISTIKA RATNA 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 13721 JULFI DAFFA AGUNG 4 5 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 13422 LUTHFIYYAH NABILA 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 13523 MIFTAUL ZANAH 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 14724 MITA NURBAITI 4 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 5 14225 NUR ALIMAH KHASANAH 3 4 4 5 3 4 4 5 3 5 4 3 5 4 5 3 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 13326 NURUL HANIFAH 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 14427 RAHMA HARYANTI 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 14328 RAHMALIA INDAH 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 14829 RISKYNA SIFTYA FADIYA 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 14330 SAFA LAILITA PUTRI 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 142

HASIL BELAJAR SISWA

Lam

pira

n 1

3

Page 242: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

31 SEFTIA NUR HOLIFAH 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 14132 TAZKIAH AULIA 4 4 5 4 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 13333 ULI AULIA 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 14034 YELA RESPIANA 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 14035 ZIDHAN KHAUDRY 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 14236 AGUSTINA OLIVIA PUTRI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 14737 ALIFAH OKTAVIA 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 5 3 5 3 5 4 13438 ANDRIYAWATI 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 13639 AZILLA ZALIANY ZUBAIDI 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 13240 CHANDIRA ARINI 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 3 5 13741 DHEA SAFITRI 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 3 4 13642 DHIA FAJRIKA HUMAIRAH 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 3 5 13143 DINA SHELLY ARIFANI 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 13844 ELSI VIK SANDI 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 13945 ERINA MARSYAPUTRI 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 14146 FARHAN DAFFA MAUDI 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 14547 FITRI PIDIAH MAHESA 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 14248 HESTI KHOTIMAH 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 13649 INKA CORNELIA 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 14050 KURNIAWATI 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 13851 MAYA RACHMAWATY 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 13852 MUHAMAD IMAN 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 14053 MUHAMMAD RAFLI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 13854 NABILA IZZATUL JANAH 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 13355 NABILA SITI ADHIYANTI 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 14056 NOVITA MARYATI PUSPITASARI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 14257 RAAFI NURFIKRI 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 13658 RASELA MARDIANA 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 13959 RASYADANI RIZKY AL FARIS 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 15060 ROSADINA MAYASYIFA 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 140

Page 243: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

61 SALSABILA RAHMA PUTRI 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 13662 SUHAIBAH 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 14063 TIARA SAFITRI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 14164 VINA NURTIARMAN 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 13965 WYNNONA KYLA AMARA 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 13666 ZALSA NUR HALIZA 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 13867 ABDULLAH 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 3 5 5 5 4 14568 ADE BAGUS SANJAYA 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 14469 AMALIYAH SHOLIKHA 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 13470 ANINDA TRISTIN MAULIDYA 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 3 5 4 5 13671 DEVI ANDINI 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 14572 DEVI FITRIANI 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 13973 DEWI SINTAWATI 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 14074 DISYA DHIYA'AN WIBOWO 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 14175 EGI FAJRI 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 13676 ELVIRA ZAINI 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 15077 ERIKA DWI OKTAVIA 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15178 ERNI NOVIANTY RAHAYU 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 14279 FANY OKTAVIANI 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 14980 FEBIO NAUFAL DZAKY NUMANSYAH 4 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 14481 FERISTINA HERMALIA 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 14282 HARISYAH RAHMAH 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5 4 14083 JANU SAPUTRA 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 3 14284 MARCELLIA FAUZIA 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 14085 MARIYANTO 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 14886 MUHAMAD DEZAN ADINTA 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 13787 MUHAMMAR DINDA FAHLEPI ANGGORO5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 14688 NANI TIA PURWA IRANTI 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 14089 NOVIA HANDAYANI 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 14090 NUR ANGELICA FEVRIEANNA 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 146

Page 244: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

91 REYHANI NUR PUTRI 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 14292 RUSTYA MAHARANI SAPUTRI 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 14293 SALMA SABILLA 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 3 14294 SEKAR PRIHATINI 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 13695 SIFA DEFIANTI 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 13396 SITI MASITHO 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 13997 YUNITA HERAWATI 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 14798 ADHIKA SAPUTRI 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 14199 ADHISTYA PUTRI 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 141

100 ALIFIA TIASTANIA 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 137101 ANGGIE PRASETYO 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 144102 ANNISA HERAWATI 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 139103 ARIA ANGGARA SAPUTRA 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 136104 BAGAS SATRIO ALIYUDIN 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 136105 CAHYA ANGGUN DWI ANANDA 3 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 142106 CHANDRA ARYATI DEWI 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 144107 DEWI PUSPITA NINGRUM 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 145108 DIMAS ARDIYANSYAH 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 134109 DINI NIATI 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 138110 FARAH AZZAHRA 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 144111 FITRI FEBRIYANTI 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 147112 HASAN AL ASKARI 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 145113 IMAM RAHMAT SETIAWAN 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 141114 LARAS AYU WARDANI 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 136115 LARAS RASENDRIYA ARYONO 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 143116 LINAWATI 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 139117 MUHAMMAD AZIZ NURRAHMAN 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 147118 MUHAMMAD IQBAL RIYADI 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 5 3 4 4 5 4 134119 MUTIARA FARAS TASYA 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 135120 NADYA ASNISYAH FARADILLA 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 137121 NURUL HIKMAH 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 146

Page 245: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

122 PUTRI APRIYANI 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 141123 RIDWAN NUR HAKIM 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 142124 SABRINA PANGESTIKA 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 140125 SHAFIRA RENALDI PUTRI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 144126 SITI MAULID DYAH 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 139127 SULASTRI 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 143128 TRI WAHYU RAMADHANI 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 141129 WARDATUL QISTI 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 145130 YUHYINA ZULVA KHOIRUNNISA 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 137131 ZEFANYA VERANOV SILITONGA 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 139132 ZHIFA SYAIFFANA 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 141

Page 246: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 X1

1 AGNESTI ASTI AMANDHA 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 140

2 ALIFA TRISVIANA 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 134

3 ANINDYA SHAZWANA 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 3 5 4 135

4 BAGAS TEGUH SUSILO 4 5 5 4 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 130

5 CANDRA ILHAMSAH 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 131

6 CINTYA PUTRI ANGGRAINI 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 5 3 136

7 CITRA NUR FITRIA 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 130

8 CLARA PUTRI KHUSUMA 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 3 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 136

9 DEVIA WIJAYA 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 131

10 DIAN AURELIA HERDIANTI 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 122

11 DINA SETIANI 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 137

12 DINI ARI CAHYANI 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 135

13 DITA PUTRI BUDIYANTI 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 4 3 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 133

14 DITTA SHEFIANI PUTRI 3 5 3 5 5 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 3 4 127

15 ERIKA MARSYANDA 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 4 131

16 FEBRI HARI PRAKOSO 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 143

17 FEBRINA WIDIANINGSIH 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 137

18 HERNISSA AULIYA HAFIZAH 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 141

19 ISTIANA HASANAH 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 4 133

20 ISTIKA RATNA 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 141

21 JULFI DAFFA AGUNG 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 142

22 LUTHFIYYAH NABILA 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 141

23 MIFTAUL ZANAH 4 3 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 130

24 MITA NURBAITI 4 3 3 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 131

25 NUR ALIMAH KHASANAH 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 140

26 NURUL HANIFAH 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 3 4 134

27 RAHMA HARYANTI 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 130

28 RAHMALIA INDAH 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 129

29 RISKYNA SIFTYA FADIYA 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 128

30 SAFA LAILITA PUTRI 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5 134

PEMBELAJARAN E_LEARNING

Page 247: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

31 SEFTIA NUR HOLIFAH 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 132

32 TAZKIAH AULIA 4 3 5 5 4 3 3 5 5 3 3 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 3 3 3 3 4 127

33 ULI AULIA 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 5 5 136

34 YELA RESPIANA 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 139

35 ZIDHAN KHAUDRY 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 132

36 AGUSTINA OLIVIA PUTRI 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 3 3 4 5 4 138

37 ALIFAH OKTAVIA 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 5 127

38 ANDRIYAWATI 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5 134

39 AZILLA ZALIANY ZUBAIDI 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 5 4 131

40 CHANDIRA ARINI 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 138

41 DHEA SAFITRI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 5 3 4 3 4 4 142

42 DHIA FAJRIKA HUMAIRAH 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 136

43 DINA SHELLY ARIFANI 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 3 5 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 5 3 135

44 ELSI VIK SANDI 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 140

45 ERINA MARSYAPUTRI 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 5 3 4 3 4 4 135

46 FARHAN DAFFA MAUDI 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 3 5 3 4 3 4 4 138

47 FITRI PIDIAH MAHESA 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 128

48 HESTI KHOTIMAH 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 3 3 5 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 5 4 134

49 INKA CORNELIA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 131

50 KURNIAWATI 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3 128

51 MAYA RACHMAWATY 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 3 3 3 4 4 3 134

52 MUHAMAD IMAN 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 3 3 5 3 4 3 4 4 138

53 MUHAMMAD RAFLI 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 3 5 5 4 134

54 NABILA IZZATUL JANAH 4 5 5 5 5 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 5 3 5 5 3 3 5 5 3 134

55 NABILA SITI ADHIYANTI 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 129

56 NOVITA MARYATI PUSPITASARI 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 129

57 RAAFI NURFIKRI 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 131

58 RASELA MARDIANA 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 4 129

59 RASYADANI RIZKY AL FARIS 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 129

60 ROSADINA MAYASYIFA 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 3 3 5 3 4 3 4 4 134

Lam

pira

n 1

4

Page 248: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

61 SALSABILA RAHMA PUTRI 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 3 133

62 SUHAIBAH 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 127

63 TIARA SAFITRI 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 130

64 VINA NURTIARMAN 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 5 3 4 3 4 4 141

65 WYNNONA KYLA AMARA 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 136

66 ZALSA NUR HALIZA 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 129

67 ABDULLAH 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 131

68 ADE BAGUS SANJAYA 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 136

69 AMALIYAH SHOLIKHA 5 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 129

70 ANINDA TRISTIN MAULIDYA 4 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 5 3 5 3 136

71 DEVI ANDINI 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 5 5 3 4 3 135

72 DEVI FITRIANI 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 135

73 DEWI SINTAWATI 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 138

74 DISYA DHIYA'AN WIBOWO 5 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 3 5 5 5 3 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 138

75 EGI FAJRI 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 143

76 ELVIRA ZAINI 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 139

77 ERIKA DWI OKTAVIA 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 143

78 ERNI NOVIANTY RAHAYU 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 129

79 FANY OKTAVIANI 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 5 5 3 3 3 3 3 4 4 132

80 FEBIO NAUFAL DZAKY NUMANSYAH 4 5 5 3 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 139

81 FERISTINA HERMALIA 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 142

82 HARISYAH RAHMAH 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 142

83 JANU SAPUTRA 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 136

84 MARCELLIA FAUZIA 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 143

85 MARIYANTO 5 4 5 5 5 5 3 5 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 141

86 MUHAMAD DEZAN ADINTA 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 4 3 138

87 MUHAMMAR DINDA FAHLEPI ANGGORO 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 136

88 NANI TIA PURWA IRANTI 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 132

89 NOVIA HANDAYANI 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 131

90 NUR ANGELICA FEVRIEANNA 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 5 4 129

Page 249: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

91 REYHANI NUR PUTRI 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 5 3 5 5 5 3 5 5 3 136

92 RUSTYA MAHARANI SAPUTRI 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 130

93 SALMA SABILLA 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 132

94 SEKAR PRIHATINI 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 142

95 SIFA DEFIANTI 4 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 127

96 SITI MASITHO 4 3 5 4 4 5 3 5 5 3 5 4 5 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 4 3 3 3 121

97 YUNITA HERAWATI 3 3 5 4 4 4 3 5 5 3 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 122

98 ADHIKA SAPUTRI 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 135

99 ADHISTYA PUTRI 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 128

100 ALIFIA TIASTANIA 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 130

101 ANGGIE PRASETYO 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 3 126

102 ANNISA HERAWATI 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 5 3 131

103 ARIA ANGGARA SAPUTRA 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 132

104 BAGAS SATRIO ALIYUDIN 4 5 5 4 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 3 5 3 3 3 4 141

105 CAHYA ANGGUN DWI ANANDA 3 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 135

106 CHANDRA ARYATI DEWI 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 128

107 DEWI PUSPITA NINGRUM 4 5 4 3 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 5 3 134

108 DIMAS ARDIYANSYAH 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 144

109 DINI NIATI 4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 129

110 FARAH AZZAHRA 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 3 136

111 FITRI FEBRIYANTI 4 5 4 3 4 5 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 3 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 3 5 133

112 HASAN AL ASKARI 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 138

113 IMAM RAHMAT SETIAWAN 4 5 4 5 3 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 131

114 LARAS AYU WARDANI 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 144

115 LARAS RASENDRIYA ARYONO 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 3 3 5 4 3 137

116 LINAWATI 3 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 135

117 MUHAMMAD AZIZ NURRAHMAN 5 5 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 3 3 3 5 3 5 3 137

118 MUHAMMAD IQBAL RIYADI 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 3 3 3 5 3 5 4 139

119 MUTIARA FARAS TASYA 3 5 4 4 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 136

120 NADYA ASNISYAH FARADILLA 3 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 3 3 3 136

Page 250: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

121 NURUL HIKMAH 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 144

122 PUTRI APRIYANI 3 5 5 4 4 5 3 5 3 3 5 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 134

123 RIDWAN NUR HAKIM 3 5 5 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 143

124 SABRINA PANGESTIKA 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 132

125 SHAFIRA RENALDI PUTRI 3 5 5 5 4 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 134

126 SITI MAULID DYAH 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 136

127 SULASTRI 4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 3 5 5 4 136

128 TRI WAHYU RAMADHANI 3 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 5 5 5 3 5 5 3 133

129 WARDATUL QISTI 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 135

130 YUHYINA ZULVA KHOIRUNNISA 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 137

131 ZEFANYA VERANOV SILITONGA 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 135

132 ZHIFA SYAIFFANA 4 3 3 4 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 127

Page 251: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 y

1 AGNESTI ASTI AMANDHA 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 139

2 ALIFA TRISVIANA 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 136

3 ANINDYA SHAZWANA 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 132

4 BAGAS TEGUH SUSILO 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 3 4 5 3 4 4 5 4 4 138

5 CANDRA ILHAMSAH 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 133

6 CINTYA PUTRI ANGGRAINI 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 129

7 CITRA NUR FITRIA 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 135

8 CLARA PUTRI KHUSUMA 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 4 3 4 4 125

9 DEVIA WIJAYA 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 134

10 DIAN AURELIA HERDIANTI 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 135

11 DINA SETIANI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 137

12 DINI ARI CAHYANI 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 140

13 DITA PUTRI BUDIYANTI 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 134

14 DITTA SHEFIANI PUTRI 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 132

15 ERIKA MARSYANDA 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 139

16 FEBRI HARI PRAKOSO 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 140

17 FEBRINA WIDIANINGSIH 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 144

18 HERNISSA AULIYA HAFIZAH 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 134

19 ISTIANA HASANAH 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 134

20 ISTIKA RATNA 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 137

21 JULFI DAFFA AGUNG 4 5 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 135

22 LUTHFIYYAH NABILA 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 134

23 MIFTAUL ZANAH 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 145

24 MITA NURBAITI 4 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 142

25 NUR ALIMAH KHASANAH 3 4 4 5 3 4 4 5 3 5 4 3 5 4 5 3 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 131

26 NURUL HANIFAH 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 143

27 RAHMA HARYANTI 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 141

28 RAHMALIA INDAH 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 147

29 RISKYNA SIFTYA FADIYA 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 144

30 SAFA LAILITA PUTRI 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 141

MOTIVASI BELAJAR SISWA

15

La

mp

iran

15

Page 252: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

31 SEFTIA NUR HOLIFAH 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 141

32 TAZKIAH AULIA 4 4 5 4 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 132

33 ULI AULIA 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 138

34 YELA RESPIANA 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 138

35 ZIDHAN KHAUDRY 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 141

36 AGUSTINA OLIVIA PUTRI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 145

37 ALIFAH OKTAVIA 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 4 4 3 5 4 4 133

38 ANDRIYAWATI 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 137

39 AZILLA ZALIANY ZUBAIDI 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 134

40 CHANDIRA ARINI 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 4 137

41 DHEA SAFITRI 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 3 5 4 135

42 DHIA FAJRIKA HUMAIRAH 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 5 4 3 4 4 133

43 DINA SHELLY ARIFANI 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 136

44 ELSI VIK SANDI 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 138

45 ERINA MARSYAPUTRI 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 141

46 FARHAN DAFFA MAUDI 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 145

47 FITRI PIDIAH MAHESA 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 143

48 HESTI KHOTIMAH 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 135

49 INKA CORNELIA 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 140

50 KURNIAWATI 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 139

51 MAYA RACHMAWATY 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 137

52 MUHAMAD IMAN 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 140

53 MUHAMMAD RAFLI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 140

54 NABILA IZZATUL JANAH 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 133

55 NABILA SITI ADHIYANTI 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 139

56 NOVITA MARYATI PUSPITASARI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 141

57 RAAFI NURFIKRI 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 136

58 RASELA MARDIANA 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 137

59 RASYADANI RIZKY AL FARIS 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 149

60 ROSADINA MAYASYIFA 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 141

Page 253: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

61 SALSABILA RAHMA PUTRI 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 134

62 SUHAIBAH 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 140

63 TIARA SAFITRI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 3 138

64 VINA NURTIARMAN 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 141

65 WYNNONA KYLA AMARA 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 136

66 ZALSA NUR HALIZA 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 140

67 ABDULLAH 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 146

68 ADE BAGUS SANJAYA 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 143

69 AMALIYAH SHOLIKHA 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 136

70 ANINDA TRISTIN MAULIDYA 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 138

71 DEVI ANDINI 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 146

72 DEVI FITRIANI 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 137

73 DEWI SINTAWATI 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 140

74 DISYA DHIYA'AN WIBOWO 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 140

75 EGI FAJRI 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 4 138

76 ELVIRA ZAINI 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 148

77 ERIKA DWI OKTAVIA 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 150

78 ERNI NOVIANTY RAHAYU 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 142

79 FANY OKTAVIANI 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 148

80 FEBIO NAUFAL DZAKY NUMANSYAH4 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 144

81 FERISTINA HERMALIA 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 5 142

82 HARISYAH RAHMAH 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 141

83 JANU SAPUTRA 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 140

84 MARCELLIA FAUZIA 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 140

85 MARIYANTO 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 147

86 MUHAMAD DEZAN ADINTA 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 137

87 MUHAMMAR DINDA FAHLEPI ANGGORO5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 143

88 NANI TIA PURWA IRANTI 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 140

89 NOVIA HANDAYANI 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 140

90 NUR ANGELICA FEVRIEANNA 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 144

Page 254: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

91 REYHANI NUR PUTRI 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 142

92 RUSTYA MAHARANI SAPUTRI 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 143

93 SALMA SABILLA 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 5 5 5 5 4 142

94 SEKAR PRIHATINI 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 137

95 SIFA DEFIANTI 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 132

96 SITI MASITHO 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 139

97 YUNITA HERAWATI 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 146

98 ADHIKA SAPUTRI 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 138

99 ADHISTYA PUTRI 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 139

100 ALIFIA TIASTANIA 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 4 5 4 136

101 ANGGIE PRASETYO 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 142

102 ANNISA HERAWATI 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 137

103 ARIA ANGGARA SAPUTRA 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 136

104 BAGAS SATRIO ALIYUDIN 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 137

105 CAHYA ANGGUN DWI ANANDA 3 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 141

106 CHANDRA ARYATI DEWI 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 143

107 DEWI PUSPITA NINGRUM 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 146

108 DIMAS ARDIYANSYAH 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 5 4 3 132

109 DINI NIATI 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 138

110 FARAH AZZAHRA 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 145

111 FITRI FEBRIYANTI 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 146

112 HASAN AL ASKARI 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 144

113 IMAM RAHMAT SETIAWAN 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 3 137

114 LARAS AYU WARDANI 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 137

115 LARAS RASENDRIYA ARYONO 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 142

116 LINAWATI 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 138

117 MUHAMMAD AZIZ NURRAHMAN5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 145

118 MUHAMMAD IQBAL RIYADI 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 136

119 MUTIARA FARAS TASYA 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 136

120 NADYA ASNISYAH FARADILLA 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 5 3 135

Page 255: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

121 NURUL HIKMAH 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 145

122 PUTRI APRIYANI 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 141

123 RIDWAN NUR HAKIM 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 143

124 SABRINA PANGESTIKA 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 139

125 SHAFIRA RENALDI PUTRI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 4 4 142

126 SITI MAULID DYAH 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 138

127 SULASTRI 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 139

128 TRI WAHYU RAMADHANI 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 142

129 WARDATUL QISTI 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 143

130 YUHYINA ZULVA K 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 137

131 ZEFANYA VERANOV S 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 140

132 ZHIFA SYAIFFANA 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 140

Page 256: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 257: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 258: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 259: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 260: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 261: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 262: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 263: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 264: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 265: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 266: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 267: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 268: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 269: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 270: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 271: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 272: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 273: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 274: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 275: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 276: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 277: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 278: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 16

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 X3

N 132 132 132

Normal Parametersa,b Mean 126,689

4

125,954

5

117,681

8

Std.

Deviation 4,70039 3,75360 3,70129

Most Extreme

Differences

Absolute ,073 ,066 ,073

Positive ,073 ,066 ,073

Negative -,064 -,051 -,063

Test Statistic ,073 ,066 ,073

Asymp. Sig. (2-tailed) ,078c ,200c,d ,081c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 279: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 17

Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Y

*

X1

Between

Groups

(Combine

d) 288,999 29 9,965 ,675 ,887

Linearity 62,146 1 62,146

4,21

0 ,043

Deviation

from

Linearity

226,854 28 8,102 ,549 ,965

Within Groups 1505,637 102 14,761

Total 1794,636 131

Tanda hasil pengujian data melalui SPSS ini adalah yang telah diberi tanda

warna kuning, yang menunjukansig deviation from linearity sebesar 0,965.

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Y

*

X2

Between

Groups

(Combine

d) 1736,129 17

102,12

5

198,9

88 ,000

Linearity 1726,447 1

1726,4

47

3363,

927 ,000

Deviation

from

Linearity

9,682 16 ,605 1,179 ,295

Within Groups 58,507 114 ,513

Total 1794,636 131

Tandahasilpengujian data melalui SPSS iniadalah yang telah diberitanda warna

kuning, yang menunjukansig deviation from linearity sebesar 0,295.

Page 280: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 18

Uji Hipotesis

Korelasi Antara X1- X2 dan X3

Model Summaryb

Mode

l R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

1 ,981a ,962 ,961 ,727

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: YTabel 4.12

Hubungan terhadapXI (Pembelajaran e_learning), X2 (Motivasi Belajar) dan

X3 ( Hasil Belajar PAI)

Correlations

X1 X2 X3

X1 Pearson

Correlation 1 ,589** ,606**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

X2 Pearson

Correlation ,589** 1 ,776**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

X3 Pearson

Correlation ,606** ,776** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 132 132 132

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

Page 281: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

A. Profil SMK Negeri 22 Jakarta

1. Identitas Sekolah

Page 282: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

2. Sejarah Singkat

SMK Negeri 22 Jakarta adalah nama baru dari SMEA Negeri 19

Jakarta. Perubahan ini berdasarkan SK Nomor 036/O/1997 tertanggal 7

Maret 1997. Sedangkan SMEA Negeri 19 didirikan berdasarkan SK No.

49/UKK3/70 tertanggal 31 Maret 1970. Pada awalnya lokasi SMEA

Negeri 19 berada di Gandaria, Cijantung, Jakarta Timur. Dan sejak

tahun 1977 SMEA Negeri 19 menempati gedung baru di Jl. Raya

Condet Pasar Rebo, Jakarta Timur sampai dengan sekarang.

3. Identitas SMK Negeri 22 jakarta

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 22 Jakarta, adalah

lembaga pendidikan yang berada pada level SLTA dengan penekanan

pendidikan dan pelatihan pada pemberian bekal kejuruan, untuk

mempersiapkan tamatan dapat memasuki lapangan kerja.

SMK Negeri 22 Jakarta adalah sekolah menengah kejuruan yang

termasuk dalam bidang/kelompok Bisnis Managemen dan Teknologi

Informasi. SMK jenis ini pada awalnya adalah sekolah yang

dikembangkan dari bentuk Sekolah Menengah Menengah Ekonomi

Atas (SMEA). Sesuai dengan bidangnya, SMK Negeri 22 Jakarta

memiliki 4 Program Keahlian/Jurusan yaitu Akuntansi, Administrasi

Perkantoran, Pemasaran dan Teknik Komputer dan Jaringan.

Sejak tahun 2004, untuk program keahlian akuntansi telah

dicalonkan untuk menjadi sekolah berstandar nasional.

Gedung SMK Negeri 22 dibangun 2 lantai dengan luas bangunan

2.741 m2 yang berdiri diatas lahan seluas 5.500 m2.

4. Visi, Misi dan Tujuan

Visi Sekolah :

Mewujudkan SMKN 22 Jakarta menjadi SMK yang unggul dalam

prestasi dan luhur dalam budi pekerti.

Misi Sekolah :

1) Menyelenggarakan pembelajaran berbasis ICT untuk semua

kompetensi keahlian,

2) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi guru dan

karyawan secara berkelanjutan,

3) Mengimplementasikan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun

dalam proses pembelajaran,

4) Menegakkan disiplin sesuai peraturan yang berlaku dalam proses

pembelajaran,

5) Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan berkarakter

bangsa.

Page 283: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

5. Daftar Periode Kepala Sekolah

Sejak berdirinya SMEA Negeri 19/SMK Negeri 22 telah dipimpin oleh

beberapa Kepala Sekolah, yaitu :

1) Drs. Timbul Suryanto (tahun 1969 – 1974).

2) L. Parapat (tahun 1974 – 1976).

3) Ny. Maryam Umar, SH. (tahun 1976 – 1986).

4) H. Suharno (tahun 1986 – 1989).

5) Ny. Sri Pratiwi Ukur (tahun 1989 – 1993).

6) Sangkan Paran (tahun 1993 – 1995).

7) Dra. Sustiyastuti (tahun 1995 – 1999).

8) Drs. Lukman Amsar (tahun 1999 – 2003).

9) Dra. Sri Wartini (tahun 2003 – 2004).

10) Dra. Windu Kartikawati, MM (tahun 2004 – 2007).

11) Hasanudin, SE. MM (tahun 2007 – 2010)

12) Drs. Amron Afandi, MM ( tahun 2010 – 2012)

13) Drs. Eko Wahyu Wibowo ( tahun 2012 – 2014 )

14) Prihatin Gendra Priyadi, S.Pd ( tahun 2014-2016 )

15) Drs. H. Uju Juhiwa, M. Pd (tahun 2016-sekarang)

6. Daftar Nama-nama Guru SMK Negeri 22 Jakarta

No. Nama Guru Mata Pelajaran

Yang Diampu No. Nama Guru

Mata

Pelajaran

Yang

Diampu

1 Drs. H. Uju

Juhiwa, M.Pd.

Penjasorkes

(Kepsek) 26

Asih Wulansari,

S.Psi. BP/BK

2 Drs. Agus Riyono Bahasa

Indonesia 27

Achmad Riyadi,

S.Si.

Produktif

TKJ

3 Dra. Hj. Subekti

Nur Indriastuti PPKN 28

Diding Holidin,

S.Pd. Penjasorkes

4 Dra. Sri

Wuryantari, M.Pd. Produktif PM 29

Dedi Supriyatna,

S.Pd. Matematika

5 Hj. Nannny H.

Rambe, S.Pd., MM. Produktif AP 30 Kelastutik, S.Pd.

Produktif AP

Page 284: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

6

Hj. Tutik

Mulyaningsih,

S.Pd.

Produktif AP 31 Darningsih, M.Pd. Produktif AP

7 Dra. Ririh Wijayani Matematika 32 Dra. Windiarti Bahasa

Indonesia

8 Drs. Eko Suryono PPKN 33

Wening Sistha

Laksitaningsih,

M.Pd.

Produktif PM

9 Zulkifli, SE., MM. Produktif AK 34 Nurcahyati, SE,

M.Pd. Produktif AK

10 Dra. Wuryatmi BP/BK 35 Adel Bahrum,

S.Pd.

Produktif

TKJ

11 Dra. Ni Wayan

Dewi Ardiyanti Matematika 36

Miswan, S.Ag.,

M.Kom.

Pend. Agama

& Budi

Pekerti

12 Dra. Nani Kartini

Lasso Bahasa Inggris 37

Acim Mulyana,

S.Si. Matematika

13 Dra. Siti Marwati Produktif AP 38 Trini Kusmiah,

S.S.

Bahasa

Indonesia

14 Lailatus Sa'adah,

M.Pd.

Prakarya &

KWU 39

Fify Fibriant W.,

M.Pd. Produktif AK

15 Riama Br. Lumban

Raja, S.PAK.

Pend. Agama &

Budi Pekerti 40 Irmayanti, S.Pd.I

Pend. Agama

& Budi

Pekerti

16 Herni Setyawati,

M.Pd. Bahasa Inggris 41

Burhanuddin,

S.Pd.I

Pend. Agama

& Budi

Pekerti

17 Rima Febriani,

S.Pd. Bahasa Inggris 42

Linda Puspitasari,

S.Pd.

Bahasa

Indonesia

18 Dwi Safitri, S.Pd. Produktif AK 43 Afifah Innayatur

Rahmah, S.Pd. Produktif AK

19 Lili Kurniati, S.Pd. Bahasa Inggris 44 Muhamad Ilham,

M.Pd. Penjasorkes

20 Dra. Hj. Yurdani BP/BK 45 Aris Priambodo,

S.Pd. Seni Budaya

21 Dra. Dwi Koranna

Sri Alam,M.Pd. Produktif TKJ 46

Jessy Abdul

Rahman

Produktif

TKJ

Page 285: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

22 Suroso, S.Pd. Penjasorkes 47 Ivand Ardiantomo

Liaran, S.Sn. Seni Budaya

23 Drs. Kusnowo Prakarya &

KWU 48

Muhammad

Solihin, A.Md.

Produktif

TKJ

24 Siti Rahayu, M.Pd. Produktif AP 49 Dra. Sri Avilan,

MM Produktif PM

25 M. Awaludin,

S.Kom. Produktif TKJ 50

Drs. Agustinus Ari

Wibowo Produktif PM

7. Kompetensi Keahlian

SMK Negeri 22 Jakarta memiliki 2 (dua) Bidang Keahlian, yaitu Binis

dan Manajemen dan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan 4

(empat) Kompetensi Keahlian, yaitu :

1 Administrasi Perkantoran (AP)

2 Akuntansi (AK)

3 Pemasaran (PM)

4 Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

Profil kemampuan tamatan SMK Negeri 22 Jakarta:

a) Profil kemampuan tamatan Perkantoran

Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan

sikap agar kompeten :

1) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi,

baik lisan maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan

norma dan lingkungan masyarakat,

2) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi

informasi untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien,

3) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk

merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi dan

mengevaluasi tugas yang menjadi tanggung jawabnya,

4) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam

mengelola surat atau dokumen sesuai standar operasi dan

prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga,

5) Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi,

sehingga diperoleh manfaat masing-masing pihak,

6) Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola

administrasi keuangan, sehingga segala aspek keuangan dapat

dilaporkan dan dipertanggungjawabkan.

Page 286: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Bidang pekerjaan : Tata usaha kantor, sekretaris muda, juru tik,

receptionis, juru steno dan operator komputer.

b) Profil kemampuan tamatan Akuntansi

Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan

sikap agar kompeten :

1) Mengelola buku transaksi keuangan,

2) Mengelola buku jurnal,

3) Mengelola buku besar,

4) Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa,

5) Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang,

6) Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan manufaktur,

7) Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan berbasis komputer,

8) Mengelola akuntansi pajak,

9) Mengelola akuntansi koperasi,

10) Mengelola transaksi perbankan.

Bidang pekerjaan :

Pembukuan, kasir/teller, administrasi penggajian, operator mesin

hitung, operator komputer, administrasi pergudangan dan

penyusunan laporan keuangan.

c) Profil kemampuan tamatan Pemasaran

Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

agar kompeten :

1) Memahami prinsip-prinsip bisnis,

2) Menata produk,

3) Melaksanakan negosiasi,

4) Melakukan konfirmasi keputusan pelanggan,

5) Melakukan proses administrasi transaksi,

6) Melakukan penyerahan barang atau pengiriman barang,

7) Melaksanakan penagihan pembayaran,

8) Mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan,

9) Menemukan peluang baru dari pelanggan,

10) Melaksanakan pelayanan prima,

11) Membuka usaha eceran/ritel,

12) Melakukan pemasaran barang dan jasa,

13) Membuat program aplikasi bisnis.

Bidang pekerjaan : Pramuniaga, tenaga pemasaran(marketing),

pengelola pergudangan, kasir/teller, tenaga administrasi pembelian

dan penualan, perantara dagang dan juga bidang usaha lainnya.

Page 287: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

d) Profil Teknik Komputer Jaringan ( TKJ)

Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

agar kompeten :

1) Merakit, memperbaiki dan merawat Personal Computer,

2) Menginstalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User

Interface) dan Text,

3) Menginstalasi software,

4) Menginstalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network),

5) Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung

jaringan,

6) Melakukan perbaikan dan atau setting ulang koneksi jaringan,

7) Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical

User Interface) dan Text,

8) Menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area

Network),

9) Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan

berbasis luas (Wide Area Network),

10) Mendisain sistem keamanan jaringan,

11) Melakukan perbaikan dan atau setting ulang koneksi jaringan

berbasis luas (Wide Area Network),

12) Mengadministrasi server dalam jaringan,

13) Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network.

Bidang pekerjaan : Teknisi komputer, Technical support, maintenance

dan perbaikan perlengkapan IT kantor, operator komputer,

wirausahawan dibidang teknologi informasi (warnet, rental komputer,

game statation), Network administrator.

5. Jumlah Peserta Didik SMKN 22 Jakarta

1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Total

292 446 738

Page 288: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...
Page 289: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

6. Tim Management Sekolah

Page 290: HUBUNGAN PEMBELAJARAN E_LEARNING DAN MOTIVASI ...

Lampiran 20

Foto Proses Pemebelajaran E_Learning Berbasis Edmodo SMK N 22 Jakarta

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS E_LEARNING DENGAN EDMODO