i HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN STATUS AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta DAMAYANTI 2213023 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017
50
Embed
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN STATUS AKREDITASI …repository.unjaya.ac.id/2215/2/DAMAYANTI_2213023_pisah.pdf · 10 perawat (29,4%) dengan status akreditasi Puskesmas baik.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN STATUS AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
(PUSKESMAS) DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
DAMAYANTI 2213023
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul
“Hubungan Motivasi Kerja Perawat Dengan Status Akreditasi Puskesmas Di
Puskesmas Kabupaten Bantul”.
Penelitian ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebukan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan
setulus-tulusnya kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep., Sp.Kep., MB selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan
masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
4. Rahayu Iskandar S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen penguji usulan
penelitian yang telah banyak memberikan masukan pada skripsi ini.
5. Seluruh Dosen & Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
6. Kepala Puskesmas Jetis I, Puskesmas Pundong, Puskesmas Pleret,
Puskesmas Pajangan Kabupaten Bantul yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian ini.
7. Responden yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
8. Bapak, Ibu, Kakak, dan seluruh keluarga yang telah memberikan
limpahan cinta, do’a dan semangat kepada penulis.
9. Semua sahabatku tercinta di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan do’a, dorongan, dan
motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.
v
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, September 2017
Penulis
(Damayanti)
vi
DAFTAR ISI Hal
HALAMAN JUDUL ……………………..………………………………….. i HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… ii HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………… iii KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. iv DAFTAR ISI ………………………………………………………………… vi DAFTAR TABEL …………………………………………………………… vii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... viii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… ix INTISARI ……………………………………………………………………. x ABSTRACT ………………………………………………………………….. xi BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 4 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………... 4 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 4 E. Keaslian Penelitian ………………………………………………. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Kerja .…………………………………………………… 8 B. Puskesmas …....…………………………………………………... 17 C. Akreditasi Puskesmas ……………………………………………. 21 D. Kerangka Teori …………….…………………………………….. 25 E. Kerangka Konsep ………………………………………………… 26 F. Hipotesis …………………………………………………………. 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .………………………………… 27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ….…………………………………. 27 C. Populasi dan Sampel …………………………………………….. 28 D. Variabel Penelitian ……………………………………………… 29 E. Definisi Operasional …………………………………………….. 30 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data …………………………… 30 G. Validitas dan Reliabilitas ………………………………………… 32 H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ……………………… 34 I. Etika Penelitian ………………………………………………….. 37 J. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………… 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ………………………………………………….. 41 B. Pembahasan ……………………………………………………… 52 C. Keterbatasan Penelitian ………………………………………….. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .…………………………………………………….. 59 B. Saran .…………………………………………………………….. 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Definsi Operasional ……………………………………………… 30 Tabel 3.2 Kisi-kisi Motivasi Kerja …………………....……………………. 31 Tabel 3.3 Keeratan Hubungan …………………..…………………………... 37 Tabel 3.4 Karakteristik Perawat di Puskesmas Jetis I ……………………….. 43 Tabel 3.5 Karakteristik Perawat di Puskesmas Pundong …………….………. 44 Tabel 3.6 Karakteristik Perawat di Puskesmas Pleret ……………………….. 45 Tabel 3.7 Karakteristik Perawat di Puskesmas Pajangan ……………………. 46 Tabel 3.8 Motivasi Kerja Perawat di Puskesmas Jetis I …………………….. 47 Tabel 3.9 Motivasi Kerja Perawat di Puskesmas Pundong ………………… 47 Tabel 3.10 Motivasi Kerja Perawat di Puskesmas Pleret ……………………. 48 Tabel 3.11 Motivasi Kerja Perawat di Puskesmas Pajangan ………………… 48 Tabel 3.12 Tabulasi silang karakteristik motivasi kerja perawat ……………. 49 Tabel 3.13 Tabulasi silang karakteristik status akreditasi puskesmas .…...…. 50 Tabel 3.14 Tabulasi silang Status Akreditasi Puskesmas ……………..……… 51 Tabel 3.15 Tabulasi silang dan Uji Statistik …………………………..……… 51
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori …...…………………………………………….. 25 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ……………………………………………….. 26
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Penelitian Lampiran 2 Lembar Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Motivasi Kerja Perawat Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Lampiran 5 Hasil Penelitian Lampiran 6 Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 7 Surat Izin Uji Validitas Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Lampiran 9 Surat Persetujuan Etika Penelitian Lampiran 10 Sertifikat Akreditasi Puskesmas Lampiran 11 Jadwal Bimbingan Skripsi
x
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN STATUS AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
(PUSKESMAS) DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
Damayanti1, Deby Zulkarnain Rahadian Syah2
INTISARI
Latar Belakang: Pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting dalam suatu organisasi kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan mendorong setiap organisasi untuk sadar dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa pelayanan kesehatan. Menghadapi era globalisasi saat ini Puskesmas perlu dilakukan mekanisme akreditasi yang wajib secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali untuk peningkatan pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja perawat yang baik akan memberikan kinerja yang baik. Suatu kinerja yang akan berdampak pada peningkatan pelayanan sehingga dapat mempengaruhi peningkatan akreditasi Puskesmas. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan motivasi kerja perawat dengan status akreditasi Puskesmas. Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel tempat penelitian dengan teknik purposive sampling yaitu Puskesmas Jetis I, Puskesmas Pleret, Puskesmas Pondong, dan Puskesmas Pajangan. Sampel responden dengan teknik total sampling yaitu seluruh perawat di Puskesmas dengan jumlah 34 perawat.instrumen penelitian ini adalah kuesioner motivasi kerja perawat. Hasil penelitian dianalisis dengan uji somers’d. Hasil Penelitian: Motivasi kerja perawat mayoritas pada kategori baik sebanyak 10 perawat (29,4%) dengan status akreditasi Puskesmas baik. Hasil uji Somers’d
diperoleh p-value=(0,399)>0,05 yang artinya bahwa tidak ada hubungan motivasi kerja perawat dengan status akreditasi Puskesmas. Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara motivasi kerja perawat dengan status akreditasi Puskesmas di Puskesmas Kabupaten Bantul. Kata kunci: motivasi kerja perawat, status akreditasi Puskesmas _______________________ 1Mahasiswa Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
THE CORRELATION BETWEEN WORKING MOTIVATION OF NURSES AND ACCREDITATION STATUS OF COMMUNITY
HEALTH CENTER OF BANTUL
Damayanti1, Deby Zulkarnain Rahadian Syah2
ABSTRACT Background : Health service becomes essential in a health organization. The higher awareness of society about health and health service encourages each organization to be more concerned in providing service to the health service users. The current globalization era urges community health center to implement periodic and compulsory accreditation mechanism at least once in every 3 years to realize health service enhancement. Health service is primarily influenced by positive working motivation of nurses which leads to proper performance. A performance will be influential to health service improvement which is an aspect of accreditation status improvement of a community health center. Objective : To identify The Correlation between Working Motivation of Nurdes and Accreditation Status of Community Health Center. Method : This was a quantitative study with cross sectional design. Samples of study location were selected through purposive sampling technique such as Jetis I, Pleret, Pundong, and Pajangan community health center. Samples of respondents were selected through total sampling technique which were all nurses in community health center as many as 34 nurses. Instruments in this study were questionnairres about working motivation of nurses. The result of the study was analyzed with Somers'd test. Result : Working motivation of nurses was mostly in positive category as many as 10 nurses (29,4%) with good accreditation status of community health center. The result of Somers'd test figured out p value of 0,399 > 0,05 which indicated that there was no correlation between working motivation of nurses and accreditation status of community health center. Conclusion : There was no correlation between working motivation of nurses and accreditation status of community health center of Bantul. Keywords : Working Motivation of Nurses, Accreditation Status of Community Health Center. _______________________ 1A student of S1 Nursing Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta 2A counseling lecturer of S1 Nursing Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional, tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu (Permenkes,
2015).
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 menyatakan bahwa Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan, 2004).
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes
Nomor 46 Tahun 2015). Puskesmas termasuk sebagai sarana penyelenggara
upaya kesehatan primer, yaitu dimana terjadi kontak pertama masyarakat dengan
pelayanan kesehatan (Hartono, 2010).
Untuk menjamin pelayanan kesehatan, perbaikan mutu, peningkatan
kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan
di Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan
menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.
Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali,
akreditasi juga merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan BPJS (Permenkes
Nomor 46 Tahun 2015).
Menurut Permenkes Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 1
Ayat 8, Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang
1
2
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar
pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas. Tujuan Akreditasi Puskesmas yaitu
untuk pembinaan peningkatan mutu dan kinerja melalui perbaikan terhadap sistem
manajemen. Sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan,
program dan penerapan manajemen resiko bukan sekedar suatu penilaian untuk
mendapatkan sertifikat akreditasi, akan tetapi diharapkan Puskesmas mampu
meningkatkan mutu pelayanannya agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan
kesehatan dengan mudah dan berkualitas, yaitu dengan menggunakan sistem
keselamatan, hak pasien, keluarga dan juga memperhatikan hak petugas. Sehingga
tujuan pemerintah untuk menyehatkan seluruh masyarakat dapat terwujud. Prinsip
ini ditegakkan untuk meningkatkan kualitas dan juga pelayanan kesehatan
(Permenkes Nomor 46 Tahun 2015).
Pelayanan kesehatan menjadi hal yang paling penting dalam suatu
organisasi kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan
pelayanan kesehatan mendorong setiap organisasi untuk sadar dalam memberikan
pelayanan kepada pengguna jasa pelayanan kesehatan (Herlambang, 2016). Jasa
pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh perilaku dan juga motivasi. Motivasi
merupakan karakteristik psikologis manusia yang memberi dorongan pada tingkat
komitmen seseorang dalam melaksanakan tugas (Suarli dan Bahtiar, 2015).
Motivasi kerja adalah salah satu faktor yang turut menentukan kinerja
seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang
tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan (Uno, 2016).
Kemampuan melaksanan tugas merupakan penilaian kinerja seseorang, namun
tanpa dukungan suatu kemauan dan motivasi, tugas tidak akan terselesaikan.
Apabila tugas sudah dilaksanakan dengan baik, maka seseorang tersebut akan
mendapat kepuasan tersendiri. Kepuasan tersebut didapatkan dengan memberikan
suatu penghargaan yang telah dicapai, baik fisik maupun psikis (Nursalam, 2007).
Menurut penelitian Mira, dkk (2014) dengan judul “Hubungan motivasi
perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang
3
rawat inap RSUD Pasar Rebo”, terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi
intrinsik perawat pelaksana dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan
keperawatan diruang rawat inap RSUD Pasar Rebo dengan nilai ρ = 0.043, dan
terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi ekstrinsik perawat pelaksana
dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan diruang rawat inap
RSUD Pasar Rebo dengan nilai ρ = 0.007. Sedangkan menurut penelitian
Setiyaningsih, Y, dkk. (2013) dengan judul “Hubungan motivasi dengan kinerja
perawat di ruang rawat inap RSUD Ungaran”, terdapat hubungan antara motivasi
dengan kinerja perawat pelaksana (ρ = 0,000).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul pada tanggal 16 Desember 2016, didapatkan data bahwa
terdapat 12 Puskesmas yang sudah terakreditasi dari 27 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Bantul. Pada Akreditasi Dasar terdapat 2 Puskesmas yaitu Puskesmas
Jetis I dan Puskesmas Jetis II. Akreditasi Madya terdapat 6 Puskesmas, yaitu
manajemen keamanan lingkungan puskesmas, manajemen peralatan klinis,
manajemen sdm klinis. Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien (PMKP) meliputi Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan yang mengakibatkan
hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Keterbatasan tersebut antara lain yaitu:
61
1. Terbatasnya peneliti dalam memperoleh data kriteria penilian akreditasi di
setiap Puskesmas tempat penelitian.
2. Lamanya waktu penelitian yang diakibatkan oleh banyaknya perawat yang
mengambil cuti setelah hari raya.
3. Kesulitan peneliti dalam melakukan penelitian karena motivasi bukan
termasuk faktor dari status akreditasi
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi kerja perawat di Puskesmas Jetis 1 sebagian besar dalam kategori
baik yaitu sebanyak 4 perawat (57,1%) dari 7 perawat.
2. Motivasi kerja perawat di Puskesmas Pundong sebagian besar dalam kategori
baik yaitu sebanyak 5 perawat (55,6%) dari 9 perawat.
3. Motivasi kerja perawat di Puskesmas Pleret semua dalam kategori baik yaitu
sebanyak 10 perawat (100%).
4. Motivasi kerja perawat di Puskesmas Pajangan sebagian besar dalam kategori
baik yaitu sebanyak 5 perawat (62,5%) dari 8 perawat.
5. Tidak terdapat hubungan antara motivasi kerja perawat di Puskesmas dengan
status akreditasi Puskesmas di Kabupaten Bantul Yogyakarta.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan antara lain adalah :
1. Bagi perawat
Hasil peelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi tentang motivasi
kepada perawat.
2. Bagi Puskesmas
Setiap Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan lagi mengenai dorongan
untuk motivasi kerja perawatnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan motivasi kerja perawat dan Status Akreditasi
Puskesmas.
62
DAFTAR PUSTAKA
Alhadi, A. (2014), Hubungan motivasi kerja dengan kepatuhan perawat dalam pemberian oksigen melalui nasal kanul di ICU dan IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul. Yogyakarta: Skripsi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Arifin, S., Bachri, A., Finarti, D, R. (2016), Hubungan gaya kepemimpinan, motivasi,stres kerja dengan kinerja perawat. Jurnal berkala kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 14 September 2017.
Arikunto, S. (2010), Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Aswat, B. (2010), Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Inderagiri Hilir Riau tahun 2010. Diakses tanggal 25 Agustus 2017.
Azwar, S. (2009), Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Kesehatan R.I. (2004), Keputusan menteri kesehatan R.I. No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat.
Hartono, B. (2010), Promosi kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, Rineka Cipta, Jakarta.
Herlambang, S. (2016), Manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit, Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Hidayat. A. (2007), Riset Keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba medika.
__________. (2010), Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.
Kallo, V., Mulyadi., Kasim, Y. (2017), Hubungan motivasi & supervisi dengan kepatuhan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) pada penanganan pasien gangguan muskuloskeletal di IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. e-journal Keperawatan, 5(1). Diakses tanggal 24 Agustus 2017.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. Jakarta. Diakses dari www.hukor.depkes.co.id (diakses tanggal 16 Januari 2017).
Malonda, N, S, H., Rumayar, A, A., and Indah, K. (2017), Hubungan antara pelatihan dan motivasi kerja dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Tingkat III R.W. Mongisidi Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Diakses tanggal 24 Agustus 2017.
Mangkunegara, A. (2012), Evaluasi kinerja sumber daya manusia, Bandung: Refika Aditama.
Marquis, B, L & Huston, C, J. (2010), Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, Teori & Aplikasi, Jakarta : EGC.
Mira, B & Suryati, B. (2014), Hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaa pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo. Dosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Jakarta I. Diakses tanggal 15 Mei 2017.
Muhammad, H, Y., Warouw, H., and Palandeng, H. (2013), Hubungan kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di ruang instalasi rawat inap F Blu Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, 1(1), 9.
Notoatmodjo, S. (2007), Promosi kesehatan dan ilmu perilaku, Jakarta: Rineka Cipta.
_____________. (2012), Promosi kesehatan teori & aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2006), Tantangan keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisme. Jakarta: Salemba Medika.
Nurniningsih, D, R. (2012), Hubungan antara karakteristik perawat dengan kinerja perawat di instalasi rawat jalan RSUP dr. Kariadi Semarang. Diakses tanggal 26 Agustus 2017.
Nurimi. (2010), Hubungan antara karakteristik perawat dengan motivasi kerja di Ruang rawat inap Rumah Sakit kepolisian pusat RS Sukanto Jakarta. Diakses tanggal 26 Agustus 2017.
Puskesmas jetis 1 (2017), Gambaran umum Puskesmas Jetis 1 2017. Diakses dari puskesmas.bantulkab.go.id/jetis1.
Puskesmas Pajangan (2017), Profil Puskesmas Pajangan. Diakses dari puskesmas.bantulkab.go.id/pajangan.
Puskesmas Pleret (2017), Profil Puskesmas Pleret. Diakses dari puskesmas.bantulkab.go.id/pleret.
Puskesmas Pundong (2017), Gambaran umum Puskesmas Pundong. Diakses dari puskesmas.bantulkab.go.id/pundong.
Simamora, Roymond H. (2012), Buku ajar manajemen keperawatan. Jakarta: EGC
Setiyaningsih, Y., Sukesi, N., Kusuma, M, A, B. (2013), Hubungan motivasi dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Ungaran
Suarli, S & Bahtiar, Y. (2015), Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Suci, L, P. (2013), Pengaruh penerapan standarisasi sistem manajemen mutu sertifikasi akreditasi terhadap kinerja pegawai. Skripsi Fakultas Manajemen Institut Bogor. Diakses tanggal 14 September 2017.
Sugiyono. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
________. (2015), Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Susanti, E, N. (2013), Hubungan karakteristik perawat dengan motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien di Ruang Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso. Diakses tanggal 26 Agustus 2017.
Suyanto. (2011), Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Titis, S. (2014), Hubungan motivasi kerja perawat dengan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Naskah Publikasi Stikes Aisyiah Yogyakarta. Diakses tanggal 12 September 2016.
Triwibowo, C & Pusphandani, M, E. (2015), Pengantar dasar ilmu kesehatan masyarakat, Yogyakarta: Nuha Medika.
Triwibowo, C. (2012), Perizinan dan akreditasi rumah sakit sebuah kajian hukum kesehatan, Yogyakarta: Nuha Medika.
Uno, H, B. (2016), Teori motivasi & pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, Y, E, P. (2014), Hubungan persepsi perawat tentang gaya kepemimpinan kepala ruang dengan motivasi kerja perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Skripsi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan.
Zenah, S, N. (2014), Hubungan pemberian insentif dengan motivasi kerja perawat ruang rawat inap kelas III RSUD Inche Abdul Moeis Samarinda. Diakses tanggal 6 April 2017.
LAMPIRAN
KUESIONER MOTIVASI KERJA
Petunjuk Umum Pengisian
1. Bapak/Ibu/Saudara diharapkan mengisi seluruh nomor pertanyaan dan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
a. Untuk jawaban (TS) : tidak setuju b. Untuk jawaban (KS) : kurang setuju c. Untuk jawaban (S) : setuju d. Untuk jawaban (SS) : sangat setuju
3. Apabila ada pertanyaan yang tidak dimengerti bisa ditanyakan langsung pada peneliti.
4. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Bapak/ibu/saudara cukup menjawab sesuai yang bapak/ibu/saudara alami dan rasakan dalam menjalankan tugasnya. Jawaban bapak/ibu/saudara dijamin kerahasiaannya. Karena bantuan bapak/ibu/saudara sangat berharga untuk kelancaran skripsi peneliti. Selamat mengisi kuesioner
No Pertanyaan TS KS S SS
1. Teman perawat banyak yang mendorong saya untuk bekerja lebih baik dalam tindakan asuhan keperawatan kepada pasien
2. Pekerjaan saya dihargai karena kerja saya yang baik
3. Saya merasa gaji yang diterima kurang besar
4. Kepala ruang melibatkan perawat untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan pasien
5. Kepala ruang melimpahkan tugas keperawatan kepada perawat
6. Saya menyelesaikan masalah keperawatan pasien tanpa melibatkan tim keperawatan
7. Kepala ruang mempromosikan saya menjadi perawat primer
8. Saya tidak pernah menyalahgunakan tugas keperawatan yang telah diberikan
9. Kepala ruang menciptakan suasana kerja yang nyaman
10. Kepala ruang adil dan bijaksana, saya diakui sebagai perawat yang layak dihormati dan dihargai
11. Kepala ruang memberikan bimbingan, arahan, dan konsultasi terhadap masalah pasien
12. Saya kurang nyaman bekerja disini, karena bagi saya bekerja di sini hanya sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
13. Lingkungan kerja dan sarana yang tersedia mendorong saya melakukan asuhan keperawatan dengan baik
14. Kepala ruang tidak pernah menjelaskan kepada perawat tentang tata cara pelaksanaan asuhan keperawatan
15. Saya merasa tersaingi jika teman kerja saya lebih rajin dan trampil dalam menangani pasien
16. Kepala ruang memberi pujian secara lisan jika tindakan saya kepada pasien memuaskan
17. Kepala ruang memberikan kepercayaan perawat setiap tindakan asuhan keperawatan
18. Saya tidak pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang cara-cara merawat pasien kepada keluarga pasien
19. Kepala ruang memberikan pengarahan pada setiap perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
20. Kepala ruang membuat aturan yang tegas mengenai sanksi bagi perawat yang melakukan kesalahan tindakan dalam pemberian asuhan keperawatan
21. Kepala ruang tidak membuat peraturan tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan perawat
22. Pengadaan seminar atau diskusi tentang motivasi kerja perawat sudah baik
23. Kepala ruang tidak pernah mensupervisi dengan baik
24. Kepala ruang mengawasi tindakan asuhan keperawatan
25. Kepala ruang membedakan-bedakan perlakuannya dengan perawat