HU PE UBUNGAN ENGETAH N LINGKUN DENG REM PROGRA SE HUAN TEN NGAN PER GAN SIKAP MAJA DI S YO NAS AM STUDI EKOLAH T ‘AISYI NTANG KE RGAULAN P SEKSUA MA N 2 NG OGYAKAR SKAH PUB Disusun O Desi Dwi A 20131010 BIDAN PE TINGGI IL IYAHYOG 2014 ESEHATAN N DAN TIN AL PRANIK N REPROD NGKAT GAGLIK KAH PADA DUKSI SLEMAN A RTA 2014 BLIKAS Oleh : Astuti 04304 ENDIDIK J LMU KESE GYAKART JENJANG EHATAN TA G D IV 4
18
Embed
HUBUNGAN LINGKUNGAN PERGAULAN DAN TINGKAT UAN TENTANG KESEHATAN ...digilib.unisayogya.ac.id/935/1/NASKAH.pdf · hubungan lingkungan pergaulan dan tingkat pengetahuantentang kesehatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUPEUBUNGAN
ENGETAHN LINGKUN
DENG REM
PROGRASE
HUAN TENNGAN PER
GAN SIKAPMAJA DI S
YO
NAS
AM STUDI EKOLAH T
‘AISYI
NTANG KERGAULAN
P SEKSUAMA N 2 NG
OGYAKAR
SKAH PUB
Disusun ODesi Dwi A20131010
BIDAN PETINGGI ILIYAHYOG
2014
ESEHATANN DAN TIN
AL PRANIKN REPROD
NGKAT
GAGLIK KAH PADA
DUKSI
SLEMAN A
RTA 2014
BLIKAS
Oleh : Astuti 04304
ENDIDIK JLMU KESEGYAKART
JENJANGEHATAN TA
G D IV
4
HUPEUBUNGAN
Diajukan
ENGETAH LINGKUN
DENGA REM
Guna MelePada P
Se
PROGRASE
HUAN TENNGAN PER
AN SIKAPMAJA DI SM
YO
NAS
engkapi SebProgram Stuekolah Ting
AM STUDI EKOLAH T
‘AISYI
NTANG KERGAULAN
P SEKSUAMA N 2 NG
OGYAKAR
SKAH PUB
bagai Syaratudi Bidan P
ggi Ilmu KeYogyaka
Disusun ODesi Dwi A20131010
BIDAN PETINGGI ILIYAHYOG
2014
ESEHATANN DAN TIN
L PRANIKN REPROD
NGKAT
GAGLIK KAH PADA
DUKSI
SLEMAN A
RTA 2014
BLIKASI
t Mencapai Pendidik Jen
Gelar Sarja
sehatan ‘Aiarta
Oleh : Astuti 04304
ENDIDIK JLMU KESEGYAKART4
njang D IV ana Kebidannan
isyiyah
JENJANGEHATAN TA
G D IV
iii
HUBUNGAN LINGKUNGAN PERGAULAN DAN TINGKAT PENGETAHUANTENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAHPADA REMAJA DI SMA N 2 NGAGLIKSLEMAN
YOGYAKARTA 20141
Desi Dwi Astuti2, Hikmah Sobri3
INTISARI
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan Lingkungan pergaulan dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengansikap seksual pranikah di SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik pendekatan cross sectional. Populasi 128 siswa. Purposive sampling, analisis Kendall tau. Nilai signifikan lingkungan pergaulan dengan seksual pranikah 0,001 dan tingkat pengetahuan dengan sikap seksual pranikah 0,018. Ada Hubungan lingkungan pergaulan dan tingkat pengetahuan dengan sikap seksual pranikah pada siswa kelas XI
MILIEU RELATIONS AND LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH WITH PREMARITALSEXUAL
BEHAVIOR IN ADOLESCENT IN SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA 2014¹
Desi Dwi Astuti2, Hikmah Sobri3
ABSTRACT The purpose of this research was to determine the relationship of social
environment and the level of knowledge about reproductive health with premarital sexual attitudes in SMA N 2 NgaglikSleman Yogyakarta 2014 This study uses a cross-sectional observational analytic approach 128 students. Purposive sampling, analyzes Kendall tau. Significant value to the milieu of 0,001 premarital sexual attitudes and level of knowledge with 0,018.Ada premarital sexual relations milieu and level of knowledge with premarital sexual attitudes in Class XI.
Keywords :Environmental Intercourse, Reproductive Health Knowledge,
Attitudes Premarital Sexual Bibliography :14 Books (2003-2013), 3 journals, theses 3, 6 web Number of Pages :10pages _____________________________ ¹Thesis Litte ²Student of Diploma IV Midwivery Educator Aisyiyah Health Science College ³Lecture AisyiyahHealt Science College
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa
ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak yang
meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial.
Disebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja dimulai pada usia 10-13
tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 20 juta kejadian aborsi
tidak aman (unsafe abortion) di dunia, 9,5 % (19 dari 20 juta tindakan aborsi tidak
aman) diantaranya terjadi di negara berkembang. Sekitar 13 % dari total perempuan
yang melakukan aborsi tidak aman berakhir dengan kematian. Resiko kematian
akibat aborsi yang tidak aman di wilayah Asia diperkirakan 1 berbanding 3700
dibanding dengan aborsi.WHO memperkirakan ada 4,2 juta kasus aborsi setiap
tahun. Di Indonesia menurut Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan,
mengungkap sekitar 750.000-1,5 juta kasus aborsi yang dilakukan setiap tahun,
dikalangan remaja ada sekitar 700.000 kasus setiap tahun.
Data Susenas dari Badan Pusat Statistik Propinsi DIY tahun 2009 menunjukkan
perempuan yang menikah usia di bawah 16 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta
sekitar 8,74% dengan prosentase terbesar di Kabupaten Gunungkidul (15,40%)
diikuti oleh Kabupaten Sleman (7,49%). Prosentase tersebut meningkat pada tahun
2010 menjadi 10,81% dengan prosentase terbesar di Kabupaten Gunungkidul
(16,24%), diikuti oleh Kabupaten Kulonprogo (10,81%) dan Kabupaten Sleman
(9,12%).
Mengutip data dari poli psikologi puskesmas Mlati II Sleman dalam
kurun waktu januari – oktober 2013 terdapat 17 pasangan remaja yang
mengalami kehamilan pranikah dari total 189 pasangan yang berkunjung
untuk melakukan pemeriksaaan persiapan calon pengantin
___________ .2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Pretty, 2005. Persepsi Remaja Tentang Seksualitas Pranikah, Kehamilan dan Cara Penularan HIV/AIDS Di Sekolah Menengah Kejuruan Negri Yogyakarta, Ilmu Keperawatan, UGM Yogyakarta
Rachmawati. 2004 . Pengaruh Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Seks pada Remaja Wanita. (Laporan penelitian ). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data DalamPenelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta: MitraCendikia Jogjakarta.
Sarwono, S.W. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siswono. 2004 . Kasus – kasus Kesehatan Reproduksi dan seksual Memprihatinkan.
Soettjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. CV. Sagung, Jakarta
Sugiyono, 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Seks Pranikah Ancam Masa Depan Remaja. http://www.wonosari.com/weddingf7.seks‐pranikah‐t4589.htm.
Yulhareni, 2004 . Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi dengan sikap terhadap Aborsi di SMU Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta, Ilmu Keperawatan, UGM Yogyakarta.