Top Banner
22 Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018 HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR SETWAN DPRD KOTA TASIKMALAYA Andi Dosen Tetap STIA YPPT Priatim Tasikmalaya Abstrak Dalam Penelitian ini yang diuji adalah hubungan antara kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya dengan merujuk pada koefisien korelasi Product Moment Pearson serta uji pengaruh t dan koefisien determinasi untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak antara kedua variabel tersebut dan dalam rangka mengajegkan hasil penelitian ini. Teknik pengumpulan datanya dengan angket dan hasil wawancara untuk menambah narasi deskripsi hasil angket. Rata rata hubungan kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya adalah KUAT dengan nilai 0,731. Ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja berhubungan erat dan ditentukan oleh kepuasan komunikasi organisasi. Latar Belakang Suatu organisasi, khususnya perkantoran, melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan sarana mengadakan koordinasi antara berbagai sub sistem dalam perkantoran (Primadini,2012). Suatu perkantoran berfungsi baik, ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergik dan harmonis dari berbagai komponen yang dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi baik. Artinya, ketika proses komunikasi antar komponen tersebut dapat diselenggarakan secara harmonis, maka organisasi tersebut semakin kokoh dan kinerja organisasi akan meningkat dan bertumbuh, serta terjaga. Kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya yang memiliki badan Sekretariat yang terdiri dari Sekertaris, Bagian Umum, Bagian Keuangan, Bagian Persidangan dan Risalah serta Bagian Legislasi, Pengawasan dan Penyusunan Anggaran membutuhkan komunikasi organisasi yang harmonis dan para pegawai harus mengetahui tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan informasi awal yang didapat oleh Penulis di kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya masih adanya ketidakharmonisan antara rekan sekerja dikarenakan merasa terganggu dan terusik pekerjaannya yang selama ini sudah biasa mereka kerjakan serta kurang menghargai atasan langsung tanpa meminta persetujuan atau meminta saran darinya tapi langsung ke pimpinan tidak melalu kepala bagiannya. Komunikasi dapat memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para pegawai tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan (Khoerunnisa, 2013). Dari masalah yang muncul diatas tersebut membuat sebagian para pegawai Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya merasa tidak menghargai sehingga motivasi kerjanya tidak nyaman dikarenakan lingkungan kerjanya yang tidak kondusif. Salah satu faktor yang menumbuhkan motivasi karyawan antara lain lingkungan kerja kondusif dan hubungan komunikasi harmonis antar
15

HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

Nov 08, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

22

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA

PEGAWAI DI KANTOR SETWAN DPRD KOTA TASIKMALAYA

Andi

Dosen Tetap STIA YPPT Priatim Tasikmalaya

Abstrak Dalam Penelitian ini yang diuji adalah hubungan antara kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya dengan merujuk pada koefisien korelasi Product Moment Pearson serta uji pengaruh t dan koefisien determinasi untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak antara kedua variabel tersebut dan dalam rangka mengajegkan hasil penelitian ini. Teknik pengumpulan datanya dengan angket dan hasil wawancara untuk menambah narasi deskripsi hasil angket. Rata –rata hubungan kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya adalah KUAT dengan nilai 0,731. Ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja berhubungan erat dan ditentukan oleh kepuasan komunikasi organisasi.

Latar Belakang

Suatu organisasi, khususnya perkantoran, melakukan kegiatan

komunikasi. Komunikasi merupakan sarana mengadakan koordinasi antara

berbagai sub sistem dalam perkantoran (Primadini,2012). Suatu perkantoran

berfungsi baik, ditandai oleh adanya

kerjasama secara sinergik dan harmonis dari berbagai komponen yang

dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi baik. Artinya, ketika proses

komunikasi antar komponen tersebut dapat diselenggarakan secara harmonis,

maka organisasi tersebut semakin kokoh dan kinerja organisasi akan meningkat

dan bertumbuh, serta terjaga.

Kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya yang memiliki badan Sekretariat yang terdiri dari Sekertaris, Bagian Umum, Bagian Keuangan, Bagian Persidangan dan Risalah serta Bagian Legislasi, Pengawasan dan Penyusunan Anggaran membutuhkan komunikasi organisasi yang harmonis dan para pegawai harus mengetahui tugas pokok dan fungsinya.

Berdasarkan informasi awal yang

didapat oleh Penulis di kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya masih adanya ketidakharmonisan antara rekan sekerja dikarenakan merasa terganggu dan terusik pekerjaannya yang selama ini sudah biasa mereka kerjakan serta kurang menghargai atasan langsung tanpa meminta persetujuan atau meminta saran darinya tapi langsung ke pimpinan tidak melalu kepala bagiannya.

Komunikasi dapat memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para pegawai tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan (Khoerunnisa, 2013). Dari masalah yang muncul diatas tersebut membuat sebagian para pegawai Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya merasa tidak menghargai sehingga motivasi kerjanya tidak nyaman dikarenakan lingkungan kerjanya yang tidak kondusif.

Salah satu faktor yang menumbuhkan motivasi karyawan antara lain lingkungan kerja kondusif dan hubungan komunikasi harmonis antar

Page 2: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

23

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi (Saepulloh, 2014 ).

Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Adakah hubungan yang positif

dan signifikan antara kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya ?”. adapun tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui hubungan perdimensi dari kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai dan hubungan secara keseluruhan kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya.

Kepuasan Komunikasi Organisasi

Tujuan dari komunikasi organisasi adalah untuk membantu memudahkan, melaksanakan serta melancarkan jalannya fungsi suatu organisasi (Ruliana, 2014). Hubungan komunikasi yang terjalin harmonis antar semua pihak internalnya menjadi tolak ukur atas kesuksesan atau keberhasilan dari sebuah organisasi.

Komunikasi memungkinkan

terjadinya koordinasi kegiatan yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam sebuah organisasi atau instansi. Tanpa adanya komunikasi tidak mungkin akan terjalin koordinasi yang baik antar semuapegawai dari masing-masing bagian dalam sebuah organisasi.Selain itu, komunikasi juga penting bagi keberfungsian suatu organisasi atau instansi dalam mencapai tujuannya.

Melalui komunikasi para anggota

anggota organisasi dapat mendefinisikan tujuan, menggambarkan peran dan tanggung jawab anggota,

mengoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, serta membentuk jaringan informasi. Komunikasi yang efektif membantu organisasi untuk memperkuat karyawan guna mencapai tujuan organisasi (Abdullah & Hui, 2014).

Komunikasi menjadi dasar bagi para pegawai untuk dapat memahami organisasi atau instansi (Rajhans,2012). Melalui komunikasi para anggota organisasi dapat mendefinisikan tujuan, menggambarkan peran dan tanggung jawab anggota, mengoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, serta membentuk jaringan informasi.

Menurut Redding dalam Muhammad (2011:87) kepuasan komunikasi organisasi adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan.

Down, Hazen dan Beckstorm dalam Muhammad (2011: 88) kepuasan dengan komunikasi muncul dari kombinasi faktor-faktor berikut: 1. kepuasan dengan pekerjaan. Ini

mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pembayaran, keuntungan, naik pangkat, pekerjaan itu sendiri.aspek pekerjaan memberikan sumbangan kepada kepuasan komunikasi.

2. kepuasan dengan ketepatan informasi. Faktor ini mendukung tentang tingkat kepuasan dengan informasi, kebijaksanaan, teknik-teknik baru, perubahan administratif dan staf, rencana masa datang dan penampilan pribadi, kepuasan dengan ketepatan informasi yang diterima penting bagi konsep kepuasan komunikasi organisasi

3. kepuasan dengan kemampuan seseorang yang menyarankan penyempurnaan. Faktor ini mencakup hal-hal sebagai tempat dimana komunikasiseharusnya disempurnakan, pemberitahuan mengenai perubahan untuk tujuan penyempurnaan dan strategi khusus yang digunakan dalam membuat perubahan. Kepuasan dengan bermacam-macam perubahan yang dibuat, bagaimana perubahan itu

Page 3: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

24

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

dibuat dan diinformasikan, kelihatannya mempunyai hubungan dengan kepuasan komunikasi organisasi.

4. kepuasan dengan efisiensi

bermacam-macam saluran komunikasi. Faktor ini mencakup

melalui mana komunikasi disebarluaskan dalam organisasi, mencakup peralatan, buletin, memo, materi tulisan. Kepuasan komunikasi berhubungan dengan pandangan orang mengenai berapa efisiensinya media untuk menyebarkan informasi dalam organisasi.

5. kepuasan dengan kualitas media.

Yang berhubungan dengan faktor ini berapa baiknya mutu tulisan, nilai informasi yang diterima, keseimbangan informasi yang tersedia dan ketepatan informasi yang datang. ketepatan dan tersedianya informasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan orang dengan komunikasi organisasi.

6. kepuasan dengan komunikasi teman sekerja. Faktor ini mencakup komunikasi horizontal, informal dan tingkat kepuasan yang timbul dari diskusi masalah dan mendapatkan informasi dari teman sekerja.

7. kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai suatu kesatuan. Faktor ini mencakup hal-hal keterlibatan hubungan dengan organisasi, dukungan atau bantuan dari organisasi dan informasi dari organisasi. Rasa puas dalam komunikasi organisasi dipengaruhi oleh aspek-aspek organisasi seperti dipercaya, sokongan dan tujuan kinerja yang tinggi.

Motivasi Kerja

Istilah motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara

mengarahkan daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan ( Hasibuan, 2006: 141).

Motivasi kerja merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan mengarahkan para karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya masing–masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab (Hasibuan, 2006).

Menurut Siagian (2002), mendefenisikan motivasi kerja sebagai daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.

Kondisi lingkungan juga memegang peranan penting dalam motivasi (Nursalam, 2002), meliputi :

1. Komunikasi a. Penghargaan terhadap usaha yang

telah dilaksanakan b. Pengetahuan tentang kegiatan

organisasi c. Rasa percaya diri berhubungan

dengan manajemen organisasi

2. Potensial pertumbuhan a. Kesempatan untuk berkembang,

karir dan promosi b. Dukungan untuk tumbuh dan

berkembang : pelatihan, beasiswa untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan manajemen bagi karyawan yang dipromosikan.

3. Kebijaksanaan dalam mengakomodasi kebutuhan individu : jadwal, liburan dan cuti sakit serta pembiayaannya. a. Keamanan pekerjaan b. Loyalitas organisasi c. Menghargai staf berdasarkan

beragam dan latarbelakang d. Adil dan konsisten terhadap

keputusan organisasi

Page 4: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

25

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

4. Gaji/upah yang cukup untuk kebutuhan hidup

5. Kondisi kerja yang kondusif

Motivasi kerja muncul dari proses komunikasi organisasi yang sedang dan telah terjadi, dimana karyawan ada di dalamnya. Karyawan terlibat proses komunikasi dengan atasan maupun sesama dalam keterkaitannya dengan harapan, pemenuhan, peluang dan kinerja mereka. “Kepuasan komunikasi organisasi adalah reaksi afektif individu atas hasil-hasil yang diinginkan yang

berasal dari komunikasi yang terjadi dalam organisasi” (Pace dan Faules, 2006, p. 164). Sehingga ia pun tak terlepas dari unsur harapan dan pemenuhannya. Jadi terdapat benang merah antara kepuasan komunikasi organisasi dalam proses komunikasi

organisasi dengan motivasi kerja. Pace dengan jelas mengatakan bahwa “seberapa jauh harapan pegawai dipenuhi oleh organisasi, dapat menjadi faktor yang meningkatkan vitalitas kerja / motivasi” (Pace and Faules, 2006:164)

Kerangka Pemikiran

Kepuasan Komunikasi Organisasi :

1. kepuasan dengan pekerjaan

2. ketepatan informasi

3. kemampuan seseorang yang Motivasi Kerja :

menyarankan penyempurnaan.

1. Komunikasi 4. Efisiensi bermacam-macam 2. Potensi Pertumbuhan

saluran komunikasi

3. Kebijaksanaan 5. kualitas media

4. Gaji 6. komunikasi teman sekerja

5.

Kondisi Kerja

Kondusif

7. keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai suatu kesatuan

Hipotesis

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan anatara kepuasan komunikasi organisasi dan motivasi pegawai di Kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya

Metode

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis (Kriyantono, 2006).

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah dengan angket yaitu dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis atau hanya menggunakan pedoman wawancara yang berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono,2015)

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Sekwan DPRD Kota Tasikmalaya berjumlah sebanyak 60 orang. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penentuan jumlah

Page 5: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

26

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5% sehingga sampel yang diambil berjumlah 59 orang (Sugiyono, 2015:99).

Teknik Pengukuran Data

Skala pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. Indikatorindikator dari variabel

sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan

atau pernyataan yang harus diisi responden. Setiap pertanyaan atau

pernyataan tersebut dihubungkan dengan

jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan

dengan kata-kata: Sangat Setuju (SS); Setuju (S); Kurang Setuju (KS); Tidak

Setuju (TS); Sangat Tidak Setuju (STS) dan lainnya tergantung indikator

penelitian (Kriyantono, 2006). Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert

dapat dibuat dalam bentuk checklist

ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2015).

Uji Validitas

Menurut Ghozali (2001) uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah / valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel dalam penelitian ini telah benar-benar mengukur apa yang ingin diukur, maka menggunakan korelasi product moment (Singarimbun dan

Effendi, 1995). Pengambilan keputusannya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu

dengan program SPSS yang dinyatakan dengan nilai Corrected Item Total Correlation.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Ghozali (2001:41) adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Hasil pengujian dikatakan reliabel apabila nilai r Cronbach alpha > 0,60 dalam Ghozali (2001:42), dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan komputer program SPSS

Teknik Analisa Data

Koefisien Korelasi Pearson Product

Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2005:212). Untuk proses penghitungan koefisien korelasi Pearson Product Momen dibantu dengan Program SPSS Ver. 14

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:149) yaitu :

Tabel Interpretasi Korelasi

Interval Tingkat

Hubungan Koefisien

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Uji Hipotesis

Page 6: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

27

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. untuk menguji hipotesisnya menggunakan rumus statistik :

√ √

Dimana:

r = koefisien korelasi n = banyaknya responden

Kriteria penguji :

thitung < ttabel, maka Ho diterima dan

hi ditolak, berarti variabel X tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikatnya.

thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Hi

diterima, berarti variabel X berpengaruh nyata terhadap variabel terikatnya.

Untuk menguji t nya (hipotesis) bisa langsung menghitung signifikansi koefisiensi korelasi product momentnya dengan dikonsultasikan pada tabel r product moment (Sugiyono;1999)

Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2007: 83) bahwa koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Untuk menentukan nilai koefisien determinasi dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square. Adapun rumus koefisien determinasi adalah :

R = (r)2 x 100 %

dimana : R = koefisien determinasi r = koefisien korelasi

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakasanakan di Kantor

Setwan DPRD Kota Tasikmalaya. Lama penelitian mulai dari Oktober 2017 – Maret 2018

Hasil Penelitian

Uji Validitas

Dalam penelitian ini setiap indikator pertanyaan nilainya berada diatas 0,30 sehingga nilai setiap indikator terkonfirmasi valid dikarenakan nilai r hitungnya lebih besar atau sama dengan r tabel (0,30)

Uji Reliabilitas Setelah dilakukan perhitungan statistik dengan SPSS diperoleh nilai semua reliabilitas butir-butir perta nyaan diatas Cronbach alpha > 0,60. Jadi semuanya Reliable.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,691 19

Semua hasil penilaian hubungan dimensi-dimensi kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai di kantor Sekretariat Dewan Kota Tasikmalaya

akan dirujuk pada tabel koefisien Pearson Product Moment dibawah ini:

Page 7: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

28

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

Tabel Interpretasi Korelasi

Interval

Tingkat Hubungan Koefisien

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Dibawah ini ditampilkan hasil penelitian dari angket yang disebar ke 59 orang responden pegawai Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rajyat Daerah Kota

Tasikmalaya mengenai hubungan kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai.

a. Hubungan kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi dengan motivasi kerja

Berdasarkan tabel hasil pengolahan SPSS untuk hubungan keterlibatan dalam komunikasi dengan motivasi pegawai diperoleh nilai 0,523 dan dikategorikan hubungannya Sedang dan signifikan.

Correlations

Kepuasan Dengan

Keterlibatan

Dalam

Komunikasi Motivasi

Kepuasan Dengan

Pearson Correlation

1 .523 **

Keterlibatan Dalam

Sig. (2-tailed)

.000 Komunikasi

N 59 59

Motivasi Pearson Correlation .523 ** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 59 59

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Hubungan kepuasan dengan teman sekerja dalam komunikasi dengan motivasi kerja

Hubungan kepuasan dengan teman sekerja dengan motivasi diperoleh nilai 0,421

dan dikategorikan hubungannya Sedang dan signifikan

Correlations

Kepuasan Dengan

Teman

Sekerja Motivasi

Kepuasan Dengan

Pearson Correlation

1 .421 **

Teman Sekerja

Sig. (2-tailed)

.000

N 59 59

Motivasi Pearson Correlation .421 ** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 59 59

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

c. Hubungan kepuasan dengan kualitas media dalam

komunikas

i

dengan motivasi kerja

Hubungan kepuasan dengan kualitas media dengan motivasi diperoleh nilai 0,584 dan dikategorikan hubungannya Sedang dan signifikan

Correlations

Kepuasan Dengan Pearson Correlation

Kualitas Media Sig. (2-tailed)

N

Motivasi Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Kepuasan

Dengan Kualitas Media Motivasi

1 .584 **

.000

59 59

.584 ** 1 .000

59 59

Page 8: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

29

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

d. Hubungan kepuasan dengan efisiensi

saluran

komunikasi dengan

motivasi kerja

Hubungan kepuasan dengan efisiensi saluran komunikasi dengan motivasi diperoleh nilai 0,659 dan dikategorikan

hubungannya kuat dan signifikan

Correlations

Kepuasan Dengan

Efisiensi

Saluran

Komunikasi Motivasi

Kepuasan Dengan Pearson Correlation

1 .659 **

Efisiensi Saluran Sig. (2-tailed) .000

Komunikasi N 59 59

Motivasi Pearson Correlation .659 ** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 59 59

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

e. Hubungan kepuasan dengan kemampuan Correlations

seseorang dengan

motivasi kerja Kepuasan Dengan Pearson Correlation

Kemampuan Seseorang Sig. (2-tailed)

Hubungan kepuasan N

Motivasi Pearson Correlation dengan kemampuan

Sig. (2-tailed)

seseorang N

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

menyempurnakan

pekerjaan dengan motivasi

diperoleh nilai 0,518 dan

dikategorikan hubungannya

Sedang dan signifikan

Kepuasan Dengan

Kemampuan

Seseorang Motivasi

1 .518 **

.000

59 59

.518 ** 1

.000

59 59

f. Hubungan kepuasan dengan

ketepatan Informasi dengan motivasi kerja

Hubungan kepuasan dengan ketepatan informasi dengan motivasi diperoleh nilai 0,413 dan

dikategorikan hubungannya Sedang dan signifikan

Correlations

Kepuasan

Dengan Ketepatan

Informasi Motivasi

Kepuasan Dengan Pearson Correlation

1 .413 **

Ketepatan Informasi Sig. (2-tailed)

.000

N 60 60

Motivasi Pearson Correlation .413 ** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 59 59

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

g. Hubungan kepuasan pekerjaan

dengan motivasi kerja

Hubungan kepuasan dengan kepuasan

pekerjaan dengan motivasi diperoleh nilai 0,610 dan dikategorikan

hubungannya kuat dan signifikan

Page 9: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

30

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

Correlations

Kepuasan

Dengan

Pekerjaan Motivasi

Kepuasan Dengan Pearson Correlation

1 .610 ** Pekerjaan

Sig. (2-tailed)

.000

N 59 59

Motivasi Pearson Correlation .610 ** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 59 59

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

h. Hubungan Simultan Kepuasan motivasi kerja diperoleh nilai 0,731 dan

Komunikasi Organisasi dengan dikategorikan hubungannya kuat dan

motivasi kerja signifikan

Hubungan kepuasan komunikasi

organisasi secara keseluruhan dengan

Correlations

Kepuasan Komunikasi Pearson Correlation

Organisasi Sig. (2-tailed)

N

Motivasi Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Kepuasan

Komunikasi Organisasi Motivasi

1 .731 ** .000

59 59

.731 ** 1 .000

59 59

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan kepuasan

komunikasi organisasi dengan motivasi

kerja pegawai di Kantor Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

Tasikmalay

a dengan menggunakan

Pearson Correlation Product Moment.

Berdasarkan hasil penelitian dari

ketujuh dimensi kepuasan komunikasi

organisasi semauanya menyatakan signifikan dan memiliki hubungan yang sedang dan kuat bahkan berdasarkan perhitungan secara keseluruhan variabel bebasnya (independent) hubungan kepuasan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja berkategori Kuat dan signifikan dengan nilai 0,731.

Untuk menghitung signifikansi koefisiensi korelasi product momentnya langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment dengan N= 59 taraf

kesalahan 5% maka harga r tabel = 0,254.

Ketentuannya bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar

dari r tabel (rh> rtabel) maka ha diterima.

Ternyata r hitung (0,731) lebih besar dari r

tabel (0,254) dengan demikian koefisien

korelasi 0,731 itu signifikan. Artinya hipotesis yang berbunyi Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan komunikasi organisasi dan motivasi kerja di Kantor Sekretariat Dewan Kota Tasikmalaya bisa diterima dan teruji secara statistik.

Page 10: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

31

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

Untuk menentukan nilai koefisien determinasi dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square. Adapun rumus koefisien determinasi adalah :

R = (r)2 x 100 %

= (0,731)2 x 100 %

= 0,5343 X 100% = 53,43 %

Ini berarti bahwa variabel motivasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan Kota Tasikmalaya ditentukan oleh kepuasan komunikasi organisasi sebesar 53,43%.

B. Pembahasan

1. Hubungan kepuasan dengan

keterlibatan dalam komunikasi dengan motivasi kerja

Faktor ini mencakup hal-hal keterlibatan hubungan dengan organisasi, dukungan atau bantuan dari organisasi

dan informasi dari organisasi. Hasil

penelitian menunjukkan hubungan antara kepuasan dengan keterlibatan dalam

komunikasi dengan motivasi kerja adalah Sedang dan signifikan ini

mengindikasikan keterlibatan semua pegawai dalam komunikasi di Kantor

Sekretariat Dewan DPRD Kota Tasikmalaya memberikan kontribusi

dalam memotivasi para pegawainya untuk

bekerja lebih semangat karena kalau komunikasi diantara para pegawai

terhambat bisa membuat motivasi kerja menurun.

Namun berdasarkan informasi

keterlibatan komunikasi para pegawai di Kantor Sekretariat Dewan sering mengalami hambatan disebabkan adanya intervensi pihak lain terutama dari pihak anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya menyebabkan kekurangan harmonisan antar unit kerja bahkan ada oknum-oknum tertentu yang menguasai semua pekerjaan sesuai dengan pihak

yang mengintervensi tersebut. Sehingga nilai hubungan keterlibatan komunikasi

para pegawai dengan motivasi kerja berkategori Sedang.

2. Hubungan kepuasan dengan teman sekerja dengan motivasi kerja

Faktor ini mencakup komunikasi horizontal, informasi dan tingkat kepuasan yang timbul dari diskusi masalah dan mendapatkan informasi dan teman sekerja. Motivasi kerja bisa tumbuh dengan baik kalau lingkungan teman sekerja membuat nyaman dalam bekerja para pegawai. Di kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya ada sebagian unit kerjanya merasakan adanya ketidakpuasan dengan teman sekerjanya dikarenakan ada bawahan langsungnya sering melangkahi pekerjaan yang jadi

wewenangnya tanpa memberitahunya terlebih dahulu sehingga menimbulkan ketidakharmonisan antara bawahan dengan atasan langsungnya. Bahkan ada bagin unit kerja lainnya sulit untuk diajak komunikasi malahan kurang berbaur dalam bergaul, dari hasil perhitungan menunjukkan kategorinya Sedang sehingga bisa mengurangi motivasi kerja pegawai.

3. Hubungan kepuasan dengan kualitas media dengan motivasi kerja

Yang berhubungan dengan faktor ini berapa baiknya mutu tulisan, nilai informasi yang diterima, keseimbangan informasi yang tersedia dan ketepatan informasi yang akan datang. Kategori dimensi kualitas media berkategori Sedang sehingga berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi serta keterbatasan kualitas menghambat kelancaran informasi.

Informasi bisa simpangsiur sehingga bisa menyebabkan kegaduhan kerja yang tidak perlu dan ujungnya bisa menurunkan motivasi kerja karena adanya persepsi ketidakjelasan kualitas media yang dimiliki oleh Kantor Setwan

Page 11: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

32

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

DPRD Kota Tasikmalaya.Kategori hubungan kepuasan dengan kualitas media dengan motivasi kerja adalah Sedang.

4. Hubungan kepuasan dengan efisiensi saluran komunikasi dengan motivasi kerja

Ini mencakup melalui media apa komunikasi disebarluaskan dalam organisasi, mencakup peralatan, bulletin, memo, materi tulisan . Di jaman teknologi sekarang ini pemanfaatan media social atau pun SMS Center di Kantor Sekretariat Dewan sudah dilaksanakan walaupun kadang-kadang

tidak maksimal pemanfaatannya.

Penggunaan memo digunakan hanya

menyangkut keputusan pimpinan yang

hanya diketahui oleh pegawai yang bersangkutan apakah mengenai pekerjaannya maupun hal lainnya seperti adanya permintaan para anggota dewan yang berbeda dengan yang sudah

diputuskan oleh Pimpinan Kantor Sekretariat Dewan Kota Tasikmalaya. Kategori hubungan kepuasan dengan efisiensi saluran komunikasi dengan motivasi kerjanya adalah Kuat

5. Hubungan kepuasan dengan kemampuan seseorang menyempurnakan Pekerjaan dengan motivasi kerja

Faktor ini mencakup hal-hal sebagai

tempat di mana komunikasi seharusnya disempurnakan, pemberitahuan

mengenai perubahan untuk penyempurnaan dan strategi khusus yang digunakan dalam membuat perubahan.

Untuk dimensi ini kategorinya

Sedang karena kadang-kadang pihak pimpinan yang menyarankan penyempurnaan tersebut kurang konsisten dengan keputusannya karena terpengaruh oleh pihak-pihak lain.

Strategi-strategi penyempurnaan pekerjaan sangat jarang diterapkan

hanya memberitahukan bagaimana seharusnya pekerjaan tersebut dilakukan menyebabkan motivasi kerja pegawai berjalan monoton.

6. Hubungan kepuasan dengan

ketepatan Informasi dengan

motivasi kerja

Faktor ini mencakup tentang tingkat

kepuasan dengan informasi,

kebijaksanaan, teknik-teknik baru,

perubahan administratif dan staf.

Informasi-informasi yang ada di Kantor

Sekretariat DPRD Kota Tasikmalaya

memiliki hubungan yang erat dengan

motivasi kerja, banyak informasi yang

sifatnya selentingan yang memperkeruh

suasana kerja di lingkungan Kantor

Setwan. Informasi-informasi tersebut

kadang-kadang membuat suassana kerja

kurang kondusif karena tidak akurat,

seperti akan adanya mutasi dan rotasi

diantara unit kerja yang ada didalamnya

yang membuat para pegawai tidak

nyaman dalam bekerja. Selain itu, banyak

informasi mengenai pekerjaan yang tidak

diagendakan namun mendadak harus

dilaksanakan seperti rapat mengenai

pembahasan peraturan daerah yang

mendesak harus disahkan, adanya acara-

acara kegiatan yang mendadak seperti

adanya demo-demo masyarakat atau

aspirasi masyarakat yang tidak terjadwal.

Teknik-teknik baru memang diterapkan

juga Di Kantor Sekretariat Dewan yang

membuat para pegawai harus

menyesuaikan teknik kerjanya selama ini

dengan teknologi yang terbaru seperti

adanya Voice Recognition dalam

sidang-sidang yang dilakukan di Sekretariat Dewan yang membuat beban pekerjaan semakin bertambah sehingga motivasi kerja para pegawai perlu ditingkatkan baik secara materil maupun non materil.. Maka kategori hubungan ketepatan informasi dengan motivasinya adalah Sedang.

Page 12: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

33

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

7. Hubungan kepuasan pekerjaan dengan motivasi kerja

Ini mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pembayaran,keuntungan, naik pangkat, pekerjaan itu sendiri. Kepuasan akan pekerjaan sangat menentukan juga terhadap motivasi kerja karena kalau merasa puas terhadap pekerjaannya otomatis motivasinya pun tinggi.

Untuk posisi pekerjaan yang

sekarang ditempati kategorinya cukup, dikarenakan fasilitas yang diberikan tidak maksimal dan rekan yang sangat membantu sangat terbatas. Berdasarkan hasil penelitian kategorinya masuk Kuat walaupun keterbatasan bantuan dari rekan kerja, ini menunjukkan bahwa sebagian besar para pegawai kantor Sekretariat Dewan Kota Tasikmalaya menikmati dan betah dengan pekerjaannya.

Semua pegawai Kantor Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya adalan Aparatur Sipil Negara sehingga gaji dan tunjangan mereka sudah jelas dan sesuai tingkat terakhir pendidikan, masa kerja, pangkat jabatan dan golongan yang berlaku. Kategori hubungan kepuasan dengan motivasi kerja berkategori Kuat.

Kesimpulan

Kepuasan komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan sebesar 53,43 %. Sisanya sebesar 46,57 % ditentukan oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sehingga hipotesisnya Terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan komunikasi organisasi dan motivasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan Kota Tasikmalaya bisa diterima dan teruji dengan nilai 0,731

Daftar Pustaka

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program SPSS,

Penerbit UNDIP, Semarang. Kriyantono, R. 2006. Teknik Praktis Riset

Komunikasi (pertama). Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. Khoerunnisa, D. 2013. Pengaruh

Pengaruh Komu-nikasi Internal

terhadap Motivasi Kerja karyawan

di PT. PLN Distribusi Jawa Barat

dan Banten Area Bandung [Skripsi].

Bandung: Universitas Pendidikan

indonesia.

Hasibuan, M. 2006.Organisasi dan

Motivasi. Bandung. Remaja Rosdakarya

Nursalam,2002. Manajemen

keperawatan : Aplikasi Dalam

Praktek Keperawatan

Profesional. Jakarta. Salemba Medika.

Primadini, I. 2012. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Perempuan dan

Tingkat Kepuasan Komu-nikasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

Pada Staf Administrasi Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia

[Tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas indonesia.

Saepulloh.2004. Hubungan Iklim

Komunikasi Organisasi Perusahaan dengan Motivasi Kerja Karyawan Serang Plant PT Cargill Indonesia [Tesis]. Bogor: Sekolah Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei.

Jakarta : PT Pustaka LP3ES. Sondang, Siagian. 2002. Teori Motivasi

dan Aplikasinya. Jakarta . Rhineka Cipta

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian

Administrasi. Bandung: CV Alfabeta

Page 13: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

34

R. Wayne Pace, Don F. Faulos, 2006,

Komunikasi Organisasi: Strategi

meningkatkan kinerja perusahaan.

(editor Deddy Mulyana, MA, Ph.D.),

Page 14: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

35

Jurnal Ilmiah Niagara Vol. X No. 1, Juni 2018

Page 15: HUBUNGAN KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN …

36