Top Banner
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Monika Istiana Dewi NIM: 132114170 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

Oct 18, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN

UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Monika Istiana Dewi

NIM: 132114170

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

i

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN

UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Monika Istiana Dewi

NIM: 132114170

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

SKRIPSI

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUS10NAL DANUKURAN PERUSAⅡAAN DENGAN MANttMEN LABA

(Studi Empi五s pada Pertls激騒m MaJllufaktur yang Terda■ ar

di Bursa Efek lndollcsia Tahun 2013‐ 2015)

Pembimbing

M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., CA Tanggal: 7 lum2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

iv

PERSEMBAHAN

“Wait on Me, My princess. My timing is always perfect. Don’t run ahead of Me or try

to fly before My plans are complete. Your strength will fail you, and your dreams will

wither away. Trust Me that My dreams for you are far greater than you can dream on

your own. Draw close to Me now, and I promise that this season of waiting will bring

you sweetest of rewards”

“If you have worry, you don’t have faith, and if you have faith, you don’t have worry”

(Jack Coe)

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada

pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu,

maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6)

“Tidak ada satu halpun yang kebetulan dalam hidupku”

“ ORA ET LABORA “

“ OJO DUMEH”

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santa Monika

serta orang-orang terkasih dalam hidup :

Bapak, Ibu, Mas Thian, Mas Win,

dan Mbak Priska

Keluarga besarku dan sahabat-sahabatku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DANUKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndoensia Tahun 2013-2015)

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2017 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsiini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambildengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atausimbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulislain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidakterdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang sayaambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisaslinya.

Apabila saya me1akukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak,dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasiltulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukantindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiransaya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batalsaya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Monika Istiana Dewi

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

LEMBARPERNYATAANPERSETUJUANPUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Monika Istiana Dewi

Nomor Mahasiswa : 132114170

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN

UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2013-2015

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2017

Yang menyatakan,

Monika Istiana Dewi

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas S anata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dai berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas

Sanata Dhdi,ma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto. SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen

Pembimbing Akademik.

5. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., CA. selaku dosen

pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan,

masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

Vll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

6. Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc. dan Dra. YFM. Gien

Agustinawansari, MM., Ak., CA. selaku dosen penguji yang

memberikan masukan pada penulisan skripsi ini.

7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang

telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

8. Bapak, Ibu, Mas Thian, Mas .Win, dan Mbak Priska yang selalu

memberikan doa, motivasi dan semangat dalam benfuk apapun selama

proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.

9. Sahabat-sahabatku Ketunjel, 8E, Stedil, Surya 24, Arek-Arek Babebo,

Para Pejuang, dan Cetar Membahanayang selalu ada dan setia.

10. Sahabat-sahabatku Ariska, Yuli, Fitari, Widi, Agnes, Pitados, Evi,

Ganis, Meg?, Naning, Novi, Heni, Michelle, dan Vhica yang terkasih.

11. Teman-teman MPAT Kelas G, Akuntansi Kelas D dan seperjuangan

Akuntansi 2013 yangsaling mem-bantu dan berbagi ide.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 3 I Juli 2017

Vlll

Monika Istiana Dewi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ..................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiv

ABSTRAK .................................................................................................... xv

ABSTRACT .................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

E. Sistematika Penulisan ........................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 7

A. Teori Keagenan .................................................................... 7

B. Kepemilikan Intitusional…………………………………... 9

C. Ukuran Perusahaan................................................................ 10

D. Manajemen Laba .................................................................. 11

E. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan

Manajemen Laba .................................................................. 20

F. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba .... 21

G. Kerangka Konseptual ........................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 25

A. Jenis Penelitian .................................................................... 25

B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 25

C. Populasi Sasaran .................................................................. 25

D. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

x

F. Teknik Analisis Data .......................................................... 26

1. Mengumpulkan Data .................................................... 27

2. Menghitung Kepemilikan Institsuional ........................ 27

3. Menghitung Ukuran Perusahaan .................................. 27

4. Menghitung Manajemen Laba....................................... 28

5. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif ....................... 31

6. Mengklasifikasikan Data .............................................. 32

7. Melakukan Analisi Tabulasi Silang ............................. 34

8. Menarik Kesimpulan .................................................... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 40

A. Analisis Data ...................................................................... 40

1. Pengumpulan Data ....................................................... 40

2. Perhitungan Kepemilikan Institusional ........................ 40

3. Perhitungan Ukuran Perusahaan .................................. 43

4. Perhitungan Manajemen Laba....................................... 47

5. Analisis Statistik Deskriptif ......................................... 50

6. Pengklasifikasian Data ................................................. 62

7. Analisis Tabulasi Silang ............................................... 78

B. Pembahasan ......................................................................... 94

BAB VI PENUTUP ............................................................................... 99

A. Kesimpulan ......................................................................... 99

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 99

C. Saran ................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 101

LAMPIRAN ................................................................................................... 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran .......................................... 37

Tabel 5.1 Perhitungan Kepemilikan Institusional ....................................... 40

Tabel 5.2. Perhitungan Ukuran Perusahaan ................................................ 43

Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba .................................................... 47

Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional ............................ 50

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan ...................................... 52

Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Minimization Income ................................. 56

Tabel 5.7 Klasifikasi Minimization Income ............................................... 58

Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Maximization Income ................................. 59

Tabel 5.9. Klasifikasi Maximization Income ............................................... 61

Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional .................... 62

Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan ................................ 65

Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan Maximization

Income ........................................................................................ 68

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income .................................... 71

Tabel 5.14. Pengklasifikasian Maximization Income .................................... 75

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen

Laba (Minimization Income dan Maximization Income) ........... 79

Tabel 5.16 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 80

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan

Minimization Income ................................................................ 81

Tabel 5.18 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan

Minimization Income ................................................................ 82

Tabel 5.19 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan

Maximization Income ................................................................ 83

Tabel 5.20. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan

Maximization Income .................................................................. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

xii

Tabel 5.21 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 86

Tabel 5.22 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 87

Tabel 5.23 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan

Minimization Income ................................................................. 88

Tabel 5.24 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Minimization Income .. 90

Tabel 5.25 Tabulasi Ukuran Perusahaan Institusional dengan

Maximization Income ................................................................. 91

Tabel 5.26 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Maximization Income.... 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... 23

Gambar 5.1. Histogram Data Kepemilikan Institusional .......................... 51

Gambar 5.2 Histogram Data Ukuran Perusahaan .................................... 53

Gambar 5.3 Histogram Data Manajemen Laba ....................................... 54

Gambar 5.4 Histogram Minimization Income ........................................... 57

Gambar 5.4 Histogram Maximization Income .......................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ................................. 114

Lampiran 2. Data Perhitungan Kepemilikan Institusional ............................. 126

Lampiran 3. Data Perhitungan Ukuran Perusahaan ...................................... 132

Lampiran 4. Data Perhitungan Manajemen Laba ......................................... 136

Lampiran 5. Hasil Olah Data SPSS................................................................ 148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

xv

ABSTRAK

HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN

UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

Monika Istiana Dewi

NIM : 132114170

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepemilikan

institusional dengan manajemen laba. Penelitian ini juga dilakukan untuk

menganalisis hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba

Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

Populasi sasaran dalam penelitian ini berjumlah 90 perusahaan yang ditentukan oleh

berdasarkan kriteria tertentu, yaitu (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2013-2015, (2) perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan

laporan keuangan tahun 2013-2015, (3) perusahaan manufaktur yang menggunakan

mata uang rupiah, dan (4) perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data.

Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah

deskriptif kuantitatif dengan alat statistik: crosstabs dan korelasi gamma.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional mempunyai

hubungan yang sangat lemah dan negatif dengan manajemen laba. Ukuran

Perusahaan mempunyai hubungan yang lemah dan positif dengan manajemen laba.

Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

xvi

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN INSTITUTIONAL OWNERSHIP

AND THE COMPANY SIZE WITH EARNINGS MANAGEMENT

(Empirical Study in Manufacture Companies Listed in the Indonesia

Stock Exchange on 2013-2015)

Monika Istiana Dewi

NIM : 132114170

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

This research aimed to analyze the relationship between institutional with

earnings management. This research also aimed to analyze the relationship between

the company size with earnings the management.

The type of the research was an empirical study. The population used in this

research was manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the

year of 2013-2015. The total of targeted population was 90 companies which were

determined based on certain criteria, were (1) manufacturing companies listed in

Indonesia Stock Exchange in the year of 2013-2015, (2) manufacturing companies

were financial report consistent published in the year of 2013-2015, (3)

manufacturing companies was used rupiah, and (4) which had complete data.

Analysis technique used was quantitative descriptive with statistical tools: crosstabs

and gamma correlation.

The result of this research showed that institutional ownership had a very

weak and negative relationship with earnings management. The company size had a

weak and positive relationship with earnings management.

Keywords: institutional ownership, the company size, earnings management.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan sebagai sarana informasi

untuk mendukung keputusan yang akan dibuat. Salah satu pihak yang

menggunakan laporan keuangan adalah pemegang saham. Pemegang saham

menggunakan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen. Informasi

laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau prestasi

manajemen. Berdasarkan kenyataan yang ada, seringkali perhatian pengguna

laporan keuangan hanya ditujukan kepada informasi laba, tanpa

memperhatikan bagaimana laba tersebut dihasilkan. Hal ini mendorong

manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa tindakan yang disebut

manajemen laba (earning management) (Irawan, 2013).

Menurut Nariastiti dan Ratnadi (2014) earning management atau

manajemen laba ialah perilaku manajer dalam menaikkan atau menurunkan

laba yang akan disampaikan kepada pemilik perusahaan dengan tidak

meningkatkan atau menurunkan profitabilitas ekonomis jangka panjang

perusahaan tersebut. Kondisi ini memberi peluang manajer melakukan

pengelolaan laba untuk kepentingan pribadi. Dalam praktik manajemen laba,

manajer yang berkewajiban untuk menyampaikan kondisi perusahaan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

2

pemegang saham terkadang tidak menyampaikan informasi sesuai dengan

kondisi perusahaan yang sebenarnya (Rinesti, 2016).

Perilaku manajer dalam melakukan manajemen laba untuk kepentingan

pribadi dapat diminimalisir dengan menerapkan good corporate governance.

Good Corporate Governance mendorong tercapainya kesinambungan

perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparasi,

akuntabilitas, responsibilitas, indepndensi, kewajaran, dan kesetaraan

(Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006:5). Penerapan good

corporate governance dapat dilakukan melalui mekanisme monitoring untuk

menyelaraskan berbagai kepentingan yaitu kepemilikan institusional.

Keberadaan kepemilikan institusional dipandang mampu menjadi alat

monitoring efektif bagi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Adisti

(2013) dalam Putri (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang

negatif antara kepemilikan institusional dan manajemen laba. Pemilik

institusi memiliki pengalaman dan pengetahuan yang profesional terkait

fungsi pengawasan dan pengelolaan organisasi sehingga menyadari

kemungkinan perilaku manajemen laba. keberadaan dari pemilik institusi

dalam perusahaan dapat mencegah pemborosan yang dilakukan pihak

manajemen. Penelitian Kurnia (2016) menemukan pula bahwa terdapat

korelasi negatif antara kepemilikan institusional terhadap manajemen laba,

semakin kecil proporsi kepemilikan saham oleh institusional, maka semakin

besar kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba. Berbeda dengan

penelitan Alves (2012) yang menemukan bahwa kepemilikan institusional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

3

memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya kepemilikan

institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba. Hasil

tersebut didukung oleh penelitian Porter (1992) dalam Suriana (2014) yang

menyebutkan bahwa saham institutional adalah pemilik yang memfokuskan

pada laba jangka pendek, sehingga manajer terpaksa untuk melakukan

tindakan pengelolaan laba yang dapat meningkatkan laba jangka pendek

tersebut misalnya dengan manipulasi laba.

Faktor lain yang berhubungan dengan manajemen laba adalah ukuran

perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukan besar

kecilnya perusahaan. Investor dalam menanamkan sahamnya tentunya

memilih perusahaan yang mampu menunjukkan kinerja yang baik. Hal

tersebut bisa dibedakan dari ukuran perusahaan. Menurut Nuryaman (2008)

yang menggunakan data sampel perusahaan publik sektor manufaktur tahun

2005 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa ukuran

perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba. Perusahaan

besar memiliki basis investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan

yang lebih kuat untuk menyajikan laporan keuangan yang kredibel. Hasil

serupa juga dilakukan oleh Cithouru et al. (2011) dalam Suriana (2014) yang

menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan yang negatif

dengan manajemen laba. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rinesti

(2016) dan Novianus (2016) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan

memiliki hubungan yang positif dengan manajemen laba. Hasil serupa juga

dilakukan oleh Moses (1987) dalam Suriana (2014) menemukan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

4

ukuran perusahan memiliki hubungan positif. Perusahaan-perusahaan yang

lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan

laba dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih banyak

menjadi subjek perhatian (sorotan) dari masyarakat dan pemerintah.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan dengan manajemen laba karena adanya

perbedaan hasil penelitian pada penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti

mengambil populasi sasaran pada perusahaan manufaktur yang tercatat pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) karena perusahaan manufaktur termasuk

perusahaan besar yang menyokong perekonomian Indonesia. Persaingan

perusahaan manufaktur juga semkain meningkat, dengan demikian

kemungkinan untuk melakukan aktivitas manajemen laba sangat besar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Hubungan Kepemilikan Institusional dan Ukuran

Perusahaan dengan Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”.

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen

laba ?

2. Bagaimana hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan memperoleh bukti secara empiris hubungan

kepemilikan institusional dengan manajemen laba.

2. Untuk mengetahui dan memperoleh bukti secara empiris hubungan ukuran

perusahaan dengan manajemen laba.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan

informasi yang berkaitan dengan kepemilikan institusional, ukuran

perusahaan, dengan manajemen laba.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru untuk penulis dan

menerapkan ilmu yang selama ini telah dipelajari terutama berkaitan

dengan manajemen laba.

3. Bagi Investor

Penelitian ini dapat menjadi acuan penting bagi investor dalam

mengambil keputusan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, referensi, atau

perbandingan bagi peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

6

E. Sistematika Penulisan

Pembahasan mengenai hubungan kepemilikan institusional dan ukuran

perusahaan dengan manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia ini akan dibagi dalam enam bab dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan teori-teori yang akan digunakan untuk

mendukung proses penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi objek penelitian, metode dan desain penelitian,

teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Organisasi

Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang dijadikan objek

penelitian.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menguraikan deskripsi data, analisis data, dan hasil

penelitian.

Bab VI Penutup

Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran dari penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) dalam Irawan (2013), mendefinisikan

hubungan keagenan (agency relationship) sebagai suatu kontrak antara

pemilik perusahaan (principal) dengan manajer (agent) untuk menjalankan

suatu tugas demi kepentingan pemilik (principal) dengan mendelegasikan

wewenang pengambilan keputusan kepada manajer (agent). Pada perusahaan

yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai

principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka.

Pemegang saham memperkerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan

kepentingan principal.

Eisenhardt (1989) dalam Kurnia (2016) mengemukakan bahwa teori

keagenan dilandasi oleh beberapa asumsi. Asumsi-asumsi tersebut dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang sifat manusia, asumsi keorganisasian

dan asumsi informasi. Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia

memiliki sifat mementingkan diri sendiri (self-interest), manusia memiliki

daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality),

dan manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia dijelaskan bahwa masing-masing individu semata-mata

termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik

kepentingan antara principal dan agent. Pihak pemilik (principal) termotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

8

mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas

yang selalu meningkat. Sedangkan manajer (agent) termotivasi untuk

memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan psikologinya antara lain dalam hal

memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Dengan

demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan yang

masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat

kemakmuran yang dikehendaki.

Permasalahan yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan

principal dan agent disebut dengan agency problems. Salah satu penyebab

agency problems adalah adanya asymmetric information. Asymmetric

Information adalah ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal

dan agent. Principal atau pemilik tidak memiliki informasi yang cukup

tentang kinerja agent. Agent atau manajer memiliki lebih banyak informasi

mengenai kapasitas diri, lingkungan, dan perusahaan secara keseluruhan

(Widyaningdyah, 2001). Dalam praktiknya manajer sebagai pengelola

perusahaan tentunya mengetahui lebih banyak informasi internal dan prospek

perusahaan di waktu mendatang dibandingkan pemilik modal atau pemegang

saham. Sebagai pengelola, manajer memiliki kewajiban memberikan

informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Asimetris informasi

dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent mendorong

agent untuk untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada

principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengkuran

kinerja agent. Hal ini memacu agent untuk melakukan perilaku yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

9

semestinya (disfunctional behavior). Salah satu disfunctional behavior yang

dilakukan agent adalah pemanipulasian data dalam laporan keuangan agar

sesuai dengan harapan principal meskipun laporan tersebut tidak

menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya (Kurnia, 2016).

Pemanipulasian data dalam laporan keuangan tersebut dapat berupa praktik

manajemen laba (earning management).

B. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan presentase jumlah saham yang

dimiliki oleh pemilik institusi dari seluruh jumlah saham perusahaan yang

beredar. Pemilik institusi diantaranya perusahaan asuransi, bank, perusahaan

investasi dan kepemilikan institusi-institusi lain kecuali pemerintah

(Brillianti, 2013). Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam

memonitori manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional

akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring

tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham.

Pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui

investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Tingkat kepemilikan

yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh

pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik

manajer. Cornet et al (2006) dalam Kurnia (2016) menyimpulkan bahwa

tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat

mendorong manajer untuk lebih menfokuskan perhatiannya terhadap kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

10

perusahaan. Hal ini akan mengurangi perilaku mementingkan diri sendiri

sehingga laporan keuangan yang dihasilkan pihak manajemen akan lebih

berintegritas.

C. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukan besarnya skala perusahaan. Ukuran

perusahaan dapat diklasifikasikan besar dan kecilnya dengan berbagai cara,

antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Irawan,

2013). Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator yang digunakan

investor untuk menilai asset dalam melakukan investasi. Selain itu, ukuran

perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung bertindak hati-hati

dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan cenderung melakukan

pengelolaan laba secara efisien. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan

oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan

pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan

kondisinya lebih akurat (Restuwulan, 2013). Perusahaan yang berukuran

besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga

berbagai kebijakan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan

publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi inventor, kebijakan

perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang akan

datang, sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

11

besarnya pajak yang akan diterima, serta efektivitas peran pemberian

perlindungan terhadap masyarakat secara umum.

Menurut Irawan (2013), ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur

pendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan

memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.

Kebutuhan dana yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan

menginginkan pertumbuhan laba dan juga pertumbuhan tingkat pengembalian

saham. Hal tersebut menyebabkan faktor ukuran perusahaan yang

menunjukkan besar kecilnya perusahaan merupakan faktor penting dalam

pembentukan manajemen laba.

D. Manajemen Laba

1. Pengertian Manajemen Laba

Menurut Schipper (1989) dalam Sulistyanto (2008), manajemen laba

merupakan suatu tindakan intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses

pelaporan keuangan eksternal untuk mendapatkan seberapa keuntungan

privat. Menurut Sulistyanto (2008), manajemen laba secara umum

didefinisikan sebagai upaya manajer suatu perusahaan untuk

mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan

keuangan dengan suatu tujuan untuk mengelabui stakeholder ingin

mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Manajer melakukan

manajemen laba dengan memilih metoda atau kebijakan akuntansi

terlebih dahulu untuk menaikkan laba atau menurunkkan laba. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

12

Primanita dan Setiono (2006) dalam Irawan (2013) manajemen laba

biasanya terjadi ketika manajer menggunakan kebijakan dalam pelaporan

keuangan untuk mengaburkan sebagian stakeholder tenang kinerja

ekonomis perusahaan atau untuk mempengaruhi kontrak yang

bergantung atas angka akuntansi yang dilaporkan. Sedangkan menurut

Setiawati dan Na‟im (2000), manajemen laba adalah campur tangan

manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan

untuk menguntungkan dirinya sendiri.

Pengertian manajemen laba menurut Scott (2000) adalah sebagai

pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer. Cara pemahaman atas

manajemen laba menurut Scott (2000) dibagi menjadi dua. Pertama,

melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk

memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi,

kontrak utang, dan political costs (opportunistic earnings manajement).

Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif efficient

contracting (Efficient Earnings Manajement), dimana manajemen laba

memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan

kelompok, perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak

terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.

Apabila manajemen laba bersifat oportunis, maka informasi laba

tersebut dapat menyebabkan pengambilan keputusan investasi yang salah

bagi investor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

13

Berdasarkan penjelasan dari beberapa peneliti, maka dapat

disimpulkan manajemen laba merupakan suatu tindakan intervensi

manajemen terhadap laporan keuangan yang berupa pemilihan kebijakan

akuntansi yang diperkenankan dalam proses pelaporan keuangan

eksternal untuk mendapatkan atau mencapai tujuan tertentu, sehingga

dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan.

2. Faktor-faktor Pendorong Manajemen Laba

Terdapat tiga hipotesis utama dalam teori akuntansi positive (positive

accounting theory), yang menjadi dasar pengembangan pengujian

hipotesis untuk mendeteksi manajemen laba menurut Watts dan

Zimmerman (1986) dalam Sulistyanto (2011), yaitu:

a. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)

Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan

utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang

memberikan bonus besar berdasarkan laba lebih banyak menggunakan

akutansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.

b. Hipotesis Rencana Utang (Debt Covenant Hypothesis)

Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaraan perjanjian kredit

cenderung memilih metode akuntansi yang memilki dampak

meningkatkan laba (Sweenty, 1994). Hal ini untuk menjaga reputasi

mereka dalam pandangan pihak eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

14

c. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)

Semakin besar perusahaan semakin besar pula kemungkinan

perusahaan tersebut memilih metode akutansi yang menurunkan laba.

Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah akan

segera mengambil tindakan, misalnya: mengenakan peraturan

antitrust, menaikkan pajak, pendapatan perusahaan, dan lain – lain.

Sulistyawan (2011:31-37), mengatakan secara umum terdapat

beberapa hal yang memotivasi individu atau badan usaha melakukan

tindakan manajemen laba, diantaranya adalah:

1) Motivasi Bonus

Dalam sebuah perjanjian bisnis, pemegang saham akan memberikan

sejumlah insentif dan bonus sebgai feedback atau evaluasi atas kinerja

manajer dalam menjalankan operasional perusahaan. Insentif ini

diberikan dalam jumlah relatif tetap dan rutin. Sementara bonus yang

relatif besar nilainya hanya akan diberikan ketika kinerja manajer

berada di area pencapaian bonus yang telah ditetapkan oleh pemegang

saham. Kinerja manajemen salah satunya diukur dari pencapaian laba

usaha. Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut

memotivasi para manajer untuk memberikan performa terbaiknya

sehingga tidak menutup kemungkinan mereka melakukan tindakan

creative accounting agar dapat menampilkan kinerja yang baik demi

mendapatkan bonus maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

15

2) Motivasi Utang

Selain melakukan kontrak bisnis dengan pemegang saham, untuk

kepentingan ekspansi perusahaan, manajer seringkali melakukan

beberapa kontrak bisnis dengan pihak ketiga, dalam hal ini adalah

kreditor. Agar kreditor mau menginvestasikan dananya

diperusahaannya, tentunya manajer harus menunjukan performa yang

baik dari perusahaannya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal

atau pinjaman dalam jumlah besar, perilaku kreatif dari manajer untuk

menampilkan performa yang baik dari laporan keuagannya pun

seringkali muncul.

3) Motivasi Pajak

Tindakan creative accounting tidak hanya terjadi pada perusahaan go

public dan selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk

kepentingan perpajakan. Kepentingan ini didominasi oleh perusahaan

go public. Perusahaan yang belum go public cenderung melaporkan

dan menginginkan untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih

rendah dari nilai sebenarnya. Kecenderungan ini memotivasi manajer

untuk bertindak kreatif melakukan tindakan manajemen laba agar

seolah-olah laba fiskal yang dilaporkan memang lebih rendah tanpa

melanggar aturan dan kebijakan akuntansi perpajakan.

4) Motivasi Penjualan Saham

Proses penjulan saham perusahaan ke publik akan direspon positif

oleh pasar ketika perusahaan penerbit saham (emiten) dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

16

“menjual” kinerja yang baik. Salah satu ukuran kinerja yang dapat

dilihat oleh calon investor adalah penyajian laba pada laporan

keuangan perusahaan. Kondisi ini seringkali memotivasi manajer

untuk berperilaku kreatif dengan berusaha menampilkan yang lebih

baik dari biasanya.

5) Motivasi Pergantian Direksi

Praktik manajemen laba biasanya terjadi pada sekitar periode

pergantian direksi atau chief executive officer (CEO). Menjelang

berakhirnya jabatan, direksi cenderung bertindak kreatif dengan

memaksimalkan laba agar performa kerjanya tetap terlihat baik pada

tahun tekahir ia menjabat. Motivasi utama yang mendorong perilakuk

kreatif tersebut adalah untuk memperoleh bonus yang maksimal pada

akhir masa jabatannya.

6) Motivasi Politis

Pada apek politis ini, manajer cenderung melakukan kreatif akuntansi

untuk menyajikan laba yang lebih rendah dari nilai sebenarnya,

terutama selama periode kemakmuran tertinggi. Hal ini dilakukan

untuk mengurangi visibilitas perusahaan sehingga tidak menarik

perhatian pemerintah, media, atau konsumen yang dapat

menyebabkan meningkatkan biaya politisi perusahaan. Rendahnya

biaya politisi akan menguntungkan manajemen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

17

3. Teknik Manajemen Laba

Teknik manajemen laba menurut Setiawati dan Nai’im (2000) dapat

dilakukan dengan tiga cara antara lain:

a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi

Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgment (perkiraan)

terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak

tertagih, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.

b. Mengubah metode akuntansi

Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu

transaksi, contoh: merubah deperesiasi angka tahun ke metode

depresiasi garis lurus.

c. Menggeser periode biaya atau pendapatan

Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan lain antara lain:

mempercepat/menunda pengeluaran promosi sampai periode

berikutnya, menunda/mempercepat pengiriman produk ke pelanggan.

4. Pola Manajemen Laba

Menurut Scoot (2000) dalam Irawan (2013), terdapat empat pola yang

dilakukan manajemen untuk melakukan pengelolaan atas laba, yaitu:

a. Cuci Bersih (Taking a Bath)

Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO

baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini

diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang. Manajemen

mencoba mengalihkan expected future cost ke masa kini, agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

18

memiliki peluang yang lebih besar mendapatkan laba di masa yang

akan datang.

b. Menurunkan Laba (Income Minimization)

Pola ini dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat laba yang

tinggi, sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun

drastis dapat diatasi dengan mengambil simpanan laba periode

berjalan. Manajemen mencoba memindahkan beban ke masa kini agar

memiliki peluang yang lebih mendapatkan laba di masa yang akan

datang.

c. Menaikan Laba (Income Maximization)

Dilakukan pada saat laba menurun dengan cara memindahkan beban

ke masa mendatang. Tindakan atas income maximization bertujuan

untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang

lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan

pelanggaran perjanjian hutang.

d. Perataan Laba (Income Smoothing)

Perataan laba dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang

dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu

besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif

stabil.

5. Pengukuran Manajemen Laba

Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

discretionary accruals yaitu bagian dari akrual yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

19

manipulasi data akuntansi dan dihitung dengan cara meyelisihkan total

akrual dan nondiscretionary accruals. Akrual merupakan basis akuntansi

yang digunakan sekarang ini. Menurut PSAK No. 01, “Dalam akuntansi

akrual, aktiva, kewajiban, ekuiti, penghasilan dan beban diakui pada saat

kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta disajikan

dalam laporan keuangan pada periode terjadinya”. Basis akuntansi yang

digunakan saat ini membuat perusahaan dapat mengakui biaya pada periode

tertentu, walaupun kas telah dikeluarkan. Perusahaan juga dapat mengakui

pendapatan pada periode tertentu, walaupun kas belum diterima perusahaan.

Hal tersebut dapat mengakibatkan munculnya akun akrual seperti kas,

piutang dagang, pendapatan diterima dimuka, hutang biaya, biaya

depresiasi, dan biaya dikeluarkan dimuka, biaya cadangan, biaya dan lain-

lain (Sulistyanto, 2008: 161).

Total akrual merupakan selisih antara laba bersih dan arus kas

operasi. Menurut Sulistyanto (2008: 164), total akrual merupakan

penjumlahan discretionary accrual dan nondiscretionary accrual. Menurut

Sulistiawan, et al (2011:51) akrual diskresioner dan akrual nondiskresioner

adalah sebagai berikut:

Akrual diskresioner (discretionary accruals) adalah akrual yang dapat

berubah sesuai dengan kebijakan manajemen, seperti pertimbangan

tentang penentuan umur ekonomis asset tetap atau pertimbangan

pemilihan metode depresiasi. Akrual nondiskresioner

(nondiscretionary accruals) adalah akrual yang dapat berubah bukan

karena kebijakan atau pertimbangan pihak manajemen, seperti

perubahan piutang yang besar karena adanya tambahan penjualan

yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

20

Dalam mengaplikasikan kebijakan accrual, deferral, dan prosedur

alokasi yang memiliki tujuan untuk menyesuaikan biaya dan pendapatan

berdasarkan pengeluaran dengan periode terjadinya, bukan mengaitkan biaya

dan pendapatan berdasarkan kas basis maka dapat dimengerti apabila

kebijakan akrual ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan manajemen laba

(Sulistyanto, 2008:182).

E. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Kepemilikan institusional dapat membantu menciptakan tata kelola

perusahaan yang baik. Cornet et al., (2006) dalam Kurnia (2016),

menemukan adanya bukti yang menyatakan bahwa tindakan pengawasan

yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan pihak investor insitusional dapat

membatasi perilaku para manajer. Semakin kuatnya pengawasan akan

mempersempit kesempatan pihak manajemen untuk melakukan kecurangan.

Investor institusional dengan kepemilikan saham dalam jumlah besar

akan mempunyai dorongan yang cukup kuat untuk mengumpulkan informasi,

mengawasi tindakan-tindakan manajemen dan mendorong kinerja yang lebih

baik. Bilamana investor institusional mempunyai kepemilikan saham dalam

jumlah yang relatif rendah, maka para investor institusional hanya memiliki

sedikit dorongan untuk melakukan pengawasan terhadap tindakan oportunistik

manajer. Keberadaan investor institusi ini dipandang mampu menjadi alat

monitoring efektif bagi perusahaan (Irawan, 2013).

Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai hasil penelitian

kepemilikan instituisonal terhadap manajemen laba. Pandangan pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

21

dinyatakan oleh Alves (2012) yang menemukan bahwa kepemilikan

institusional memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya

kepemilikan institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba.

Pandangan kedua menyatakan kepemilikan institutional mempunyai

hubungan negatif dengan manajemen laba. Penelitian tersebut dilakukan oleh

Adisti (2013) dalam Putri (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang

negatif antara kepemilikan institusional dan manajemen laba.

F. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian besar

atau kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan adalah suatu skala di

mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara,

antara lain total aktiva, log size, penjualan dan nilai pasar saham. Perusahaan

yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas,

sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar

terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini

sesaui dengan Political Cost Hypothesis. Perusahaan yang lebih besar kurang

memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan

perusahaan-perusahaan kecil karena perusahaan besar dipandang lebih kritis

oleh pihak luar, baik oleh investor, kreditor, pemerintah maupun masyarakat

(Restuwulan, 2013).

Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai hasil penelitian ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba. Pandangan pertama menyatakan bahwa

ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan manajemen laba. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

22

ini bisa dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Rinesti (2016) dan

Novianus (2016) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki

hubungan yang positif dengan manajemen laba. Hasil serupa juga dilakukan

oleh Moses (1987) dalam Suriana (2014) menemukan bahwa ukuran

perusahan memiliki hubungan positif. Perusahaan-perusahaan yang lebih

besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba

dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih banyak menjadi

subjek perhatian (sorotan) dari masyarakat dan pemerintah.

Pandangan kedua menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Penelitian Nuryaman (2008) menggunakan data

sampel perusahaan publik sektor manufaktur tahun 2005 yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki

hubungan negatif dengan manajemen laba. Ini mengidentifikasikan bahwa

perusahaan besar kecenderungan melakukan tindakan manajemen labanya

lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang ukurannya lebih kecil.

G. Kerangka Konseptual Penelitian

Penelitian ini ingin meneliti hubungan antara variabel kepemilikan

institusional dengan manajemen laba, dan variabel ukuran perusahaan dengan

manajemen laba. Penelitian ini meneliti hubungan antara variabel sehingga

tidak ada perumusan hipotesis, karena kesimpulan yang akan ditarik hanya

terbatas pada populasi sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

23

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Cara pemahaman atas manajemen laba menurut Scott (2000) dalam

Kurnia (2015) dibagi menjadi dua, salah satunya memandang manajemen laba

sebagai perilaku oportunistik manajer. Apabila manajemen laba bersifat

oportunistik, maka informasi laba tersebut dapat menyebabkan pengambilan

keputusan investasi yang salah bagi investor. Keberadaan kepemilikan

institusional dianggap mampu mengendalikan adanya tujuan oportunistik dari

manajer. Hal tersebut karena pemilik saham institusi memiliki keahlian lebih

dibidang keuangan dan memiliki pengalaman yang lebih banyak

dibandingkan pemegang saham lain. Pemilik saham institusi dengan

kepemilikan saham dalam jumlah besar akan mempunyai dorongan yang

cukup kuat untuk mengumpulkan informasi, mengawasi tindakan-tindakan

manajemen dan mendorong kinerja yang lebih baik. Bila pemilik saham

institusi mempunyai kepemilikan saham dalam jumlah yang relatif rendah,

maka para pemilik saham institusi hanya memiliki sedikit dorongan untuk

melakukan pengawasan terhadap tindakan oportunistik manajer. Tindakan

pengawasan tersebut dapat membatasi perilaku para manajer. Semakin

Kepemilikan

Institusional

Ukuran

Perusahaan

Manajemen Laba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

24

kuatnya pengawasan akan mempersempit kesempatan pihak manajemen

untuk melakukan kecurangan (Cornet et al., 2006 dalam Kurnia, 2015).

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berhubungan

dengan manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung akan

memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang

lebih kecil. Salah satu alasan utamanya adalah karena perusahaan besar harus

mampu untuk memenuhi ekspektasi dari investor atau pemegang sahamnya

(Desmiyawati dan Yessi, 2009). Tambahan dana tersebut bisa diperoleh dari

penerbitan saham baru atau penambahan hutang. Motivasi untuk

mendapatkan dana tersebut akan mendorong pihak manajemen untuk

melakukan praktik manajemen laba, sehingga dengan pelaporan laba yang

tinggi maka calon investor maupun kreditur akan tertarik untuk menanamkan

dananya (Agustia dalam Novianus, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi empiris.

Studi empiris adalah penelitian dengan menggunakan data sekunder yang

kemudian diolah dan dianalisis secara menyeluruh. Variabel yang diteliti

dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan

manajemen laba. Jenis perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

2. Objek penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.

C. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Populasi sasaran

ini memiliki kriteria-kriteria tertentu sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015

2. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan laporan

keuangan di BEI secara berturut-turut tahun 2013-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

26

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam

publikasi laporan keuangan selama tahun 2013-2015.

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai data

yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

lain). Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa

laporan tahunan perusahaan manufaktur yang tercatat pada tahun 2013-2015.

Data-data tersebut diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, yaitu

www.idx.co.id.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan,

menganalisis, dan mempelajari data sekunder berupa laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2013-2015.

F. Teknik Analisis Data

Langkah-langakh analisis data yang yang dilakukan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

27

1 Mengumpulkan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2013-2015 yang telah memenuhi kriteria tertentu. Mengumpulkan

data untuk menghitung tingkat kepemilikan institusional yaitu jumlah

saham yang dimiliki institusional dan jumlah saham yang beredar.

Mengumpulkan data untuk menghitung tingkat ukuran perusahaan yaitu

total aset. Terakhir, mengumpulkan data untuk menghitung tingkat

manajemen laba yaitu total piutang, total asset, total pendapatan, EXBI,

total arus kas operasi, dan property, plant, and equipment (PPE).

2 Menghitung Kepemilikan Institsusional

Kepemilikan institusional dalam penelitian ini diukur dengan rasio

jumlah saham yang dimiliki institusional nonpemerintah dibandingkan

dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan (Saputro, 2016).

Jumlah saham yang dimiliki institusi nonpemerintah

KI = X 100%

Jumlah saham yang beredar keseluruhan

3 Menghitung Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat menggambarkan

besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan pada penelitian ini dinilai

menggunakan proksi logaritma natural total aset (Halim, dkk.2005)

Ukuran perusahaan = Ln total aset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

28

4 Menghitung Manajemen Laba

Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

Modified Jones Model (MJM) melalui discretionary accruals (DA) yang

dihitung dengan cara total accrual (TA) dikurangi dengan non

discretionary accruals (NDA) (Sulistiawan, 2011). Pengukuran

manajemen laba menggunakan model modified Jones Model dalam

penelitian ini karena mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan

oleh Dechow et al, (1995). Penelitian yang dilakukan oleh Dechow et al,

(1995), menyatakan bahwa versi modifikasi dari model yang

dikembangkan oleh Jones (1991) memberikan tes kekuatan yang paling

kuat untuk manajemen laba.

Konsep discretionary accruals memberi pengertian bahwa pihak

manajemen dapat memanipulasi pendapatan akrual dan biasanya

digunakan untuk mencapai pendapatan yang diinginkan. Langkah-

langkah untuk menghitung discretionary accruals adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung nilai total akrual (TA)

TAit = EXBIit - CFOit

Total akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang

berasal dari aktivitas operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi

dua bagian, yaitu bagian akrual yang memang sewajarnya ada

dalam proses penyususnan laporan keuangan, disebut dengan non

discretionary accruals, dan bagian akrual yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

29

manipulasi data akuntansi yang disebut dengan discretionary

accruals.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menghitung

manajemen laba adalah menentukan nilai total akrual perusahaan i

pada periode t (TAit). Nilai tersebut diperoleh dari selisih antara

laba perusahaan i pada periode t (EXBIit ) dan arus kas operasi

perusahaan i pada periode t (CFOit).

b. Menentukan nilai parameter α1, α2, α3

Tujuan dari regresi tersebut adalah untuk menentukan nilai dari

koefisien α1, α2, α3 setiap perusahaan dalam masing-masing tahun

dengan persamaaan regresi sebagai berikut:

TAit = α1 + α2 ΔRevit + α3 PPEit + ԑit

Lalu semua variabel tersebut dibagi dengan asset tahun

sebelumnya (Ait-1), sehingga formulasinya menjadi:

TAit /Ait-1 = α1(1 / Ait-1 ) + α2(ΔRevit / Ait-1) + α3( PPEit / Ait-1) + ԑit

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan nilai

parameter α1, α2, α3. Nilai tersebut dapat ditentukan dengan

melakukan regresi. Untuk melakukan regresi, Anda harus

menentukan variabel yang berlaku sebagai variabel Y dan variabel

X (Sulistiawan, et al 2011:L-3). Dengan demikian ditentukan

bahwa:

TAit / Ait-1 = variabel Y

(Total akrual dibagi asset awal tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

30

1 / Ait-1 = variabel X1

(Nilai 1 dibagi asset awal tahun)

ΔRevit / Ait-1 = variabel X2

(Kenaikan atau penurunan penjualan tahun ini dibagi asset awal

tahun. Perubahan. Perubahan penjualan adalah selisih penjualan

tahun ini dengan tahun lalu)

PPEit / Ait-1 = variabel X3

(Total aktiva tetap tahun ini dibagi dengan asset awal tahun)

c. Menentukan nilai non discretionary accrual (NDA)

Setelah diketahui nilai dari α1, α2, α3 dari masing-masing

perusahaan dalam setiap tahunnya, selanjutnya nilai koefisien

tersebut digunakan untuk menentukan nilai non discretionary

accrual, dengan menggunakan rumus:

NDAit = α1(1/Ait-1) + α2(ΔRevit /Ait-1 - ΔRecit /Ait-1 ) + α3(PPEit /Ait-1)

Nilai parameter α1, α2, dan α3 adalah hasil perhitungan pada

langkah ke-2. Isikan semua nilai yang ada dalam formula sehingga

nilai NDA bisa didapatkan.

d. Menentukan nilai Discretionary Accruals (DA)

Discretionary Accruals merupakan indikator manajemen laba

akrual yang didapatkan dengan cara mengurangi total akrual yang

dibagi dengan total aset tahun sebelumnya dengan NDA, dengan

formulasi:

DAit = TAit/Ait-1 - NDAit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

31

Keterangan:

TAit : Total akrual perusahaan i pada periode t.

EXBIit : Earnings before extraordinary items.

CFOit : Arus kas operasi perusahaan i pada periode t.

NDAit : Akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t.

DAit : Akrual diskresioner perusahaan i pada periode t.

Ait-1 : Total asset total perusahaan i pada periode t-1.

ΔRevit : Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t.

ΔRecit : Perubahan piutang perusahaan i pada periode t.

PPEit : Property, Plant, Equipment perusahaan i pada periode t.

α1, α2, α3 : Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.

ԑit : Error term perusahaan i pada periode t.

5 Melakukan Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data populasi

sasaran, yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah

penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,

perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rat-rata, standar

deviasi, dan perhitungan persentase (Sugiyono, 2009). Deskripsi variabel

dilakukan dengan menganalisis histogram untuk mengetahui sebaran

data, serta sebagai dasar klasifikasi data. Histogram adalah grafik yang

berbentuk batang yang menggambarkan niali data, dimana tiap nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

32

menempati suatu jumlah area yang sama dalam area yang tertutup

(Cooper and Schindler, 2006).

6 Mengklasifikasikan Data

a. Mengklasifikasikan Data Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional dibagi menjadi beberapa kategori yang

berbeda dengan memperhatikan urutan. Pembagian kategori tersebut

didasarkan pada jumlah saham yang dimiliki oleh institusi sesuai

dengan PSAK 15 tahun 2015 dan PSAK 65 tahun 2015 sehingga

pembagian kategori menjadi seperti berikut:

Tidak Signifikan (1) = X ≤ 20%

Signifikan (2) = 20% < X ≤50%

Pengendali (3) = X > 50%

b. Mengklasifikasikan Data Ukuran Perusahaan

Klasifikasi data ukuran perusahaan dilakukan berdasarkan distribusi

frekuensi dengan melihat pola persebaran data dari histogram yang

telah dibuat, kemudian mengkategorikannya menjadi seperti berikut:

Total Aset Rendah (1) = 0 < X ≤ 26.00

Total Aset Sedang (2) = 26.00 < X ≤ 28.00

Total Aset Tinggi (3) = 28.00 < X ≤ 30.00

Total Aset Paling Tinggi (4) = X > 24.00

c. Mengklasifikasikan Data Manajemen Laba

Tujuan dari klasifikasi data ini supaya data ukuran data

menjadi kategori. Data yang bernilai negatif berarti perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

33

cenderung melakukan manajemen laba dengan cara minimization

income, sedangkan data yang bernilai positif berarti perusahaan

cenderung melakukan manajemen laba dengan cara maximization

income. Menurut Sulistiawan et al (2011: L-12), semakin besar

nilai NDA menunjukkan perusahaan cenderung menggunakan

strategi peningkatan laba, sedangkan semakin negatif nilai NDA

menunjukkan perusahaan cenderung menggunakan strategi

penurunan laba. Hal tersebut berarti bahwa nilai discretionary

accruals positif menunjukan manajemen laba dilakukan dengan

maximization income, sedangkan nilai discretionary accruals

negatif menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan

minimization income. Berdasarkan nilai negatif dan positif tersebut,

maka klasifikasi manajemen laba dibagi menjadi 2 kategori seperti

berikut ini:

0 = nilai discretionary accruals negatif (minimization income)

1 = nilai discretionary accruals positif (maximization income )

Setelah manajemen laba diklasifikasikan menjadi dua kategori,

kemudian dari masing-masing kategori tersebut diklasifikasikan lagi

untuk mengetahui tingkatan manajemen laba.

Minimization Income

Sangat Rendah (1) = 0.100 ≤ X < 0

Rendah (2) = -0.200 ≤ X < -0.100

Tinggi (3) = -0.300 ≤ X < -0.200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

34

Sangat Tinggi (4) = X < -0.300

Maximization Income

Sangat Rendah (1) = 0 < X ≤ 0.200

Rendah (2) = 0.200 < X ≤ 0.400

Tinggi (3) = 0.400 < X ≤ 0.600

Sangat Tinggi (4) = X > 0.600

7 Melakukan Analisis Tabulasi Silang

Tabel silang merupakan tabel yang berfungsi untuk menjelaskan

hubungan antar dua variabel atau lebih. Crosstabs menyajikan data

dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom. Data untuk

penyajian crosstabs adalah data berskala ordinal dan nominal. Data yang

digunakan pada analisis tabulasi silang dalam penelitian ini adalah data

skala rasio yang telah diklasifikasikan dan diubah menjadi skala ordinal.

8 Menarik Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan hasil analisis dari tabel

tabulasi silang antar variabel dengan melihat kekuatan hubungan dan

arah hubungan melalui nilai gamma. Menurut Hasan (2008), nilai

koefisien korelasi (KK) dibagi menjadi beberapa kategori:

a. KK = 0 : Tidak ada hubungan

b. 0.00 <KK≤ 0.20 : Sangat Lemah

c. 0.20 <KK≤ 0.40 : Lemah

d. 0.40 <KK≤ 0.70 : Cukup Kuat

e. 0.70 <KK≤ 0.90 : Kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

35

f. 0.99 <KK≤ 1.00 : Sangat Kuat

g. KK = 1 : Sempurna

Koefisien korelasi menunjukan kekuatan hubungan linear dan

arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka

kedua variabel mempunyai hubungan positif atau searah. Artinya jika

nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.

Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel

mempunyai hubungan negatif atau berlawanan. Artinya jika nilai

varaibel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan

berlaku sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan manufaktur yang

terdaftar di situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) tahun 2013 sampai

2015. Populasi sasaran ditentukan dengan membuat kriteria-kriteria tertentu yang

sesuai dengan penelitian untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Kriteria

pemilihan perusahaan yang menjadi populasi sasaran dijabarkan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran

Kriteria Jumlah

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015 142

Perusahaan manufaktur yang tidak secara konsisten mempublikasikan

laporan keuangan secara berturut-turut tahun 2013-2015 (10)

Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah (28)

Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data (14)

Perusahaan yang terpilih menjadi populasi sasaran 90

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, terdapat 90 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berikut daftar perusahaan manufaktur

yang menjadi populasi sasaran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

37

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran

No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA

1 ADES Akasha Wira International Tbk Tbk Minuman dan Makanan

2 AKPI Argha Karya Prima Ind, Tbk Plastik dan Kemasan

3 ALDO Alkindo Naratama Tbk Kertas dan Pulp

4 ALKA Alakasa Industrindo Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

6 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk Minuman dan Makanan

7 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk Kaca dan Porselin

8 APLI Asiaplast Industries Tbk Platik dan Porselin

9 ARNA Arwana Citramulia Tbk Kaca dan Porselin

10 ASII Astra International Tbk Otomotif dan Komponen

11 AUTO Astra Otoparts Tbk Otomotif dan Komponen

12 BATA Sepatu Bata Tbk Sepatu dan Sandal

13 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk Alas Kaki

14 BRNA Berlina Tbk Plastik dan Kemasan

15 BTON Betonjaya Manunggal Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

16 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk, Kimia

17 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, Minuman dan Makanan

18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Pakan Ternak

19 DLTA Delta Djakarta Tbk Minuman dan Makanan

20 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk Kimia

21 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk Farmasi

22 EKAD Ekadharma International Tbk Kimia

23 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk Kertas dan Pulp

24 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

25 GGRM Gudang Garam Tbk Rokok

26 GJTL Gajah Tunggal Tbk Otomotif dan Komponen

27 HDTX Panasia Indo Resources Tbk Garmen dan Tekstil

28 HMSP HM Sampoerna Tbk Rokok

29 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Minuman dan Makanan

30 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk Plastik dan Kemasan

31 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk Kaca dan Porselin

32 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk Otomotif dan Komponen

33 INAI Indal Aluminium Industry Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

34 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Minuman dan Makanan

35 INDS Indospring Tbk Otomotif dan Komponen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

38

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran (Lanjutan)

No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA

36 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Semen

37 JECC Jembo Cable Company Tbk Kabel

38 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

39 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Pakan Ternak

40 JPRS Jaya Pari Steel Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

41 KBLI KMI Wire and Cable Tbk Kabel

42 KBLM Kabelindo Murni Tbk Kabel

43 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Kertas dan Pulp

44 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk Peralatan Rumah Tangga

45 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Kaca dan Porselin

46 KICI Kedaung Indah Can Tbk Peralatan Rumah Tangga

47 KLBF Kalbe Farma Tbk Farmasi

48 LION Lion Metal Works Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

49 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk Peralatan Rumah Tangga

50 LMSH Lionmesh Prima Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

51 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk Otomotif dan Komponen

52 MAIN Malindo Feedmill Tbk Pakan Ternak

53 MBTO Martina Berto Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT

54 MERK Merck Tbk Farmasi

55 MLIA Mulia Industrindo Tbk Kaca dan Porselin

56 MRAT Mustika Ratu Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT

57 MYOR Mayora Indah Tbk Minuman dan Makanan

58 MYTX APAC Citra Centertex Tbk Garmen dan Tekstil

59 NIPS Nipress Tbk Otomotif dan Komponen

60 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk Logam, Besi atau sejenisnya

61 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk Otomotif dan Komponen

62 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk Minuman dan Makanan

63 PYFA Pyridam Farma Tbk Farmasi

64 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk Garmen dan Tekstil

65 RMBA Bentoel International Investama Tbk Rokok

66 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk Minuman dan Makanan

67 SCCO Supreme Cable Manufacturing

Corporation Tbk Kabel

68 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk Farmasi

69 SIAP Sekawan Intipratama Tbk Plastik dan Kemasan

70 SIPD Sierad Produce Tbk Pakan Ternak

71 SKBM Sekar Bumi Tbk Minuman dan Makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

39

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran (Lanjutan)

No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA

72 SKLT Sekar Laut Tbk Minuman dan Makanan

73 SMCB Holcim Indonesia Tbk Semen

74 SMSM Selamat Sempurna Tbk Otomotif dan Komponen

75 SPMA Suparma Tbk Kertas dan Pulp

76 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Farmasi

77 SRSN Indo Acidatama Tbk Kimia

78 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk Garmen dan Tekstil

79 STAR Star Petrcohem Tbk Garmen dan Tekstil

80 STTP Siantar Top Tbk Minuman dan Makanan

81 TCID Mandom Indonesia Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT

82 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk Kayu dan Pengolahannya

83 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk Plastik dan Kemasan

84 TRST Trias Sentosa Tbk Plastik dan Kemasan

85 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk Farmasi

86 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk Minuman dan Makanan

87 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk Garmen dan Tekstil

88 UNVR Unilever Indonesia Tbk Kosmetik dan Kebutuhan RT

89 VOKS Voksel Electric Tbk kabel

90 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk plastik dan Kemasan

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

40

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Pengumpulan Data

Data mengenai perusahaan yang menjadi populasi sasaran yang telah

ditentukan berdasarkan kriteria tertentu dapat dilihat pada bagian

lampiran 1. Data mengenai kepemilikan institusional yang diukur dengan

persentase jumlah institusi pemegang saham sebagai investor

dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan dapat

dilihat pada bagian lampiran 2. Data mengenai ukuran perusahaan

dengan proksi logaritma natural total aset dapat dilihat pada bagian

lampiran 3. Data mengenai manajemen laba berupa total piutang, total

asset, total pendapatan, EXBI, total arus kas operasi, dan property, plant,

and equipment (PPE) dapat dilihat pada bagian lampiran 4.

2. Perhitungan Kepemilikan Institusional

Hasil perhitungan kepemilikan institusional dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional

NO KODE Kepemilikan Institusional (%)

2013 2014 2015

1 ADES 91.94 91.94 91.94

2 AKPI 65.13 65.13 65.13

3 ALDO 62.28 62.55 62.85

4 ALKA 94.91 94.91 94.91

5 ALMI 75.97 82.13 76.48

6 ALTO 80.73 80.73 81.14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

41

Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)

NO KODE Kepemilikan Institusional (%)

2013 2014 2015

7 AMFG 84.70 84.73 84.82

8 APLI 80.65 84.65 84.93

9 ARNA 61.37 50.46 48.08

10 ASII 50.11 50.11 50.11

11 AUTO 80.00 80.00 80.00

12 BATA 87.15 87.15 87.11

13 BIMA 88.96 88.96 88.96

14 BRNA 51.42 51.42 53.02

15 BTON 81.54 81.83 81.83

16 BUDI 52.68 52.68 50.07

17 CEKA 87.02 87.02 87.02

18 CPIN 55.53 55.53 55.53

19 DLTA 84.58 84.58 84.59

20 DPNS 66.42 59.64 59.87

21 DVLA 92.66 92.66 92.66

22 EKAD 75.45 75.45 75.45

23 FASW 75.70 74.74 74.73

24 GDST 97.98 97.99 97.99

25 GGRM 75.55 75.55 75.55

26 GJTL 59.70 59.50 59.50

27 HDTX 92.29 91.04 91.04

28 HMSP 98.18 98.18 92.18

29 ICBP 80.53 80.53 80.53

30 IGAR 84.82 84.82 84.82

31 IKAI 78.74 77.45 77.43

32 IMAS 89.54 89.54 89.65

33 INAI 77.93 77.98 77.99

34 INDF 50.07 50.07 50.07

35 INDS 88.11 88.11 88.11

36 INTP 64.08 64.08 64.08

37 JECC 90.15 90.15 90.15

38 JKSW 60.56 60.56 60.56

39 JPFA 57.51 57.51 57.95

40 JPRS 68.42 68.42 68.42

41 KBLI 73.74 54.28 57.52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

42

Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)

NO KODE Kepemilikan Institusional (%)

2013 2014 2015

42 KBLM 89.25 89.25 90.36

43 KBRI 28.51 75.20 75.00

44 KDSI 75.68 75.68 75.68

45 KIAS 98.24 98.24 98.24

46 KICI 74.02 74.02 74.02

47 KLBF 56.71 56.71 56.71

48 LION 71.11 71.11 71.03

49 LMPI 83.27 83.27 83.27

50 LMSH 32.21 32.21 32.21

51 LPIN 39.45 44.27 49.02

52 MAIN 50.10 51.48 57.09

53 MBTO 56.92 56.92 56.92

54 MERK 86.65 86.65 86.65

55 MLIA 68.19 69.69 73.44

56 MRAT 80.22 80.22 80.22

57 MYOR 32.93 32.93 32.93

58 MYTX 79.72 79.72 79.72

59 NIPS 37.11 62.90 62.90

60 PICO 94.01 94.01 94.01

61 PRAS 54.06 54.07 54.07

62 PSDN 72.10 72.10 73.58

63 PYFA 53.85 53.85 53.85

64 RICY 48.04 48.04 48.04

65 RMBA 98.96 98.96 98.96

66 ROTI 70.75 70.75 70.76

67 SCCO 67.26 67.26 71.15

68 SCPI 89.19 98.31 98.40

69 SIAP 72.83 82.40 38.13

70 SIPD 41.47 41.47 41.47

71 SKBM 80.82 88.82 80.48

72 SKLT 96.00 96.00 96.00

73 SMCB 80.65 80.65 80.65

74 SMSM 58.13 58.13 58.13

75 SPMA 74.20 74.20 78.13

76 SQBB 98.00 98.00 98.00

77 SRSN 95.00 95.00 95.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

43

Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

3. Perhitungan Ukuran Perusahaan

Hasil perhitungan tingkat ukuran perusahaan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.2 Perhitungan Ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset

No Kode Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015

1 ADES 26.81 26.95 27.21

2 AKPI 28.37 28.43 28.69

3 ALDO 26.43 26.6 26.63

4 ALKA 26.21 26.22 25.70

5 ALMI 28.64 28.80 28.41

6 ALTO 28.04 27.85 27.8

7 AMFG 28.89 29.00 29.08

8 APLI 26.44 26.33 26.46

NO KODE Kepemilikan Institusional (%)

2013 2014 2015

78 SSTM 70.00 70.00 70.00

79 STAR 62.75 55.42 48.19

80 STTP 59.86 59.86 59.86

81 TCID 72.10 72.10 72.10

82 TIRT 79.10 79.32 79.32

83 TOTO 96.20 96.20 92.45

84 TRST 59.71 59.71 56.68

85 TSPC 77.52 77.52 78.16

86 ULTJ 44.60 44.60 44.51

87 UNIT 54.79 54.79 54.79

88 UNVR 85.00 85.00 85.00

89 VOKS 53.46 53.46 33.01

90 YPAS 89.47 89.47 89.47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

44

Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset

(Lanjutan)

No Kode Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015

9 ARNA 26.76 27.86 27.99

10 ASII 33.00 33.09 33.13

11 AUTO 26.17 30.3 23.39

12 BATA 27.25 27.38 27.40

13 BIMA 25.49 25.37 25.32

14 BRNA 27.75 27.92 28.23

15 BTON 25.89 25.88 25.93

16 BUDI 26.50 28.54 28.81

17 CEKA 27.70 27.88 28.03

18 CPIN 30.39 30.67 30.84

19 DLTA 27.49 27.62 27.67

20 DPNS 26.27 26.32 26.34

21 DVLA 27.81 26.46 27.95

22 EKAD 26.56 26.74 26.69

23 FASW 29.37 29.35 29.58

24 GDST 27.81 27.93 27.92

25 GGRM 31.56 31.70 31.78

26 GJTL 30.36 30.41 30.49

27 HDTX 28.50 29.07 29.22

28 HMSP 30.94 30.98 31.27

29 ICBP 30.69 30.85 30.91

30 IGAR 26.48 26.58 26.67

31 IKAI 26.90 26.97 26.69

32 IMAS 30.74 30.79 30.84

33 INAI 27.36 27.52 27.92

34 INDF 31.99 32.08 32.15

35 INDS 28.42 28.46 28.57

36 INTP 30.91 30.99 30.95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

45

Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset

(Lanjutan)

No Kode Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015

37 JECC 27.85 27.69 27.94

38 JKSW 26.29 26.44 26.3

39 JPFA 30.33 30.39 30.47

40 JPRS 26.65 26.64 26.62

41 KBLI 27.92 27.92 28.07

42 KBLM 27.21 27.20 27.21

43 KBRI 27.39 27.89 28.01

44 KDSI 27.47 27.58 27.79

45 KIAS 28.45 28.49 28.38

46 KICI 25.30 25.30 25.62

47 KLBF 30.06 30.15 30.25

48 LION 26.94 27.12 27.18

49 LMPI 27.44 27.42 27.4

50 LMSH 25.68 27.16 27.62

51 LPIN 26.00 25.95 26.50

52 MAIN 28.43 28.89 29.01

53 MBTO 27.14 27.15 27.20

54 MERK 27.27 27.3 27.19

55 MLIA 29.60 29.61 29.59

56 MRAT 26.81 26.94 26.93

57 MYOR 29.90 29.96 30.06

58 MYTX 28.37 28.35 28.30

59 NIPS 27.41 27.54 28.07

60 PICO 27.16 27.16 27.13

61 PRAS 27.40 27.88 28.06

62 PSDN 27.25 27.15 27.15

63 PYFA 25.89 25.88 25.80

64 RICY 27.74 27.79 27.81

65 RMBA 29.85 29.96 30.17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

46

Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset

(Lanjutan)

No Kode Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015

66 ROTI 28.23 28.17 28.63

67 SCCO 28.20 28.14 28.20

68 SCPI 27.32 27.91 28.04

69 SIAP 26.33 29.24 26.35

70 SIPD 28.78 28.66 30.44

71 SKBM 26.93 27.20 27.36

72 SKLT 26.43 26.53 26.66

73 SMCB 27.33 30.48 30.48

74 SMSM 28.16 28.19 28.43

75 SPMA 28.20 28.37 28.41

76 SQBB 26.77 26.85 26.86

77 SRSN 26.77 26.86 27.08

78 SSTM 27.41 27.37 27.31

79 STAR 27.34 27.38 27.31

80 STTP 28.02 28.16 28.28

81 TCID 28.01 28.25 28.36

82 TOTO 28.19 28.34 28.52

83 TRST 28.81 28.81 28.84

84 TSPC 29.32 29.35 29.47

85 ULTJ 28.66 28.70 28.90

86 UNIT 26.85 26.81 26.86

87 UNVR 30.22 30.29 30.39

89 VOKS 28.30 28.07 28.06

90 YPAS 27.14 26.49 26.36

Sumber: data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

47

4. Perhitungan Tingkat Manajemen Laba

Hasil perhitungan tingkat manajemen laba dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary

Accruals (DA)

NO KODE Manajemen Laba (DA)

2013 2014 2015

1 ADES 0.02356 -0.09429 0.13813

2 AKPI 0.06072 -0.09918 0.16442

3 ALDO -0.12237 0.11845 0.16699

4 ALKA -0.40003 -0.00878 -0.14213

5 ALMI 0.47107 0.37384 -0.50868

6 ALTO 0.87026 0.05565 0.07398

7 AMFG -0.06344 0.02118 0.07673

8 APLI -0.14577 0.04061 -0.00026

9 ARNA -0.01899 0.15753 0.05009

10 ASII -0.01544 0.04277 -0.02384

11 AUTO -0.04737 0.02324 0.00989

12 BATA -0.03182 0.06961 0.26917

13 BIMA -0.00718 0.07342 -0.22822

14 BRNA -0.1333 -0.02301 -0.00394

15 BTON 0.19623 0.02824 0.02429

16 BUDI -0.04259 0.11437 0.08603

17 CEKA -0.27525 0.02833 0.00527

18 CPIN 0.04286 0.1697 0.16353

19 DLTA -0.09891 0.2589 -0.02559

20 DPNS 0.25562 0.05058 0.02509

21 DVLA 0.04804 0.01357 -0.10439

22 EKAD 0.11418 0.15144 -0.02438

23 FASW 0.04947 -0.1547 0.12299

24 GDST 0.0115 -0.08849 -0.16286

25 GGRM 0.06435 0.13766 0.17558

26 GJTL 0.01065 0.1156 0.08681

27 HDTX -0.3269 0.07559 0.04212

28 HMSP 0.05764 0.07798 0.5181

29 ICBP 0.02856 -0.04709 0.06205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

48

Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary

Accruals (DA) (Lanjutan)

NO KODE Manajemen Laba (DA)

2013 2014 2015

30 IGAR -0.00689 0.1305 -0.03383

31 IKAI -0.01708 0.0937 0.02316

32 IMAS 0.19896 0.06646 0.0258

33 INAI -0.0752 -0.11446 0.09111

34 INDF -0.02487 -0.01505 0.07501

35 INDS -0.05705 0.10818 0.04382

36 INTP 0.01183 0.06928 0.05434

37 JECC 0.37196 0.04396 0.15705

38 JKSW 0.02232 -0.04081 -0.05532

39 JPFA 0.06578 -0.01099 0.08032

40 JPRS -0.05122 0.15927 -0.11512

41 KBLI 0.13917 0.02471 0.16908

42 KBLM 0.22247 0.15551 0.12713

43 KBRI 0.01716 0.22003 0.20721

44 KDSI -0.0872 0.13716 0.16058

45 KIAS -0.07248 0.10318 0.01216

46 KICI 0.07181 0.05469 0.12402

47 KLBF 0.12719 0.06607 0.07647

48 LION 0.05031 -0.00558 -0.00779

49 LMPI 0.06062 0.1191 0.06742

50 LMSH 0.49927 -0.35721 -0.10689

51 LPIN 0.06517 0.11029 -0.16641

52 MAIN 0.03104 0.20008 0.11423

53 MBTO 0.06901 0.03674 0.00891

54 MERK 0.07636 0.07023 0.0739

55 MLIA -0.04722 0.08368 0.05334

56 MRAT -0.00798 0.09377 0.03998

57 MYOR 0.0133 0.09506 0.0072

58 MYTX -0.01512 0.19936 0.12274

59 NIPS 0.23017 0.38183 0.42721

60 PICO 0.07601 0.07871 0.0245

61 PRAS 0.04589 0.12695 0.13207

62 PSDN 0.0087 0.11059 0.06333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

49

Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary

Accruals (DA) (Lanjutan)

NO KODE Manajemen Laba (DA)

2013 2014 2015

63 PYFA 0.08148 0.07183 0.03635

64 RICY 0.07288 0.00817 0.00155

65 RMBA -0.07591 0.0412 0.28523

66 ROTI -0.13019 0.03414 0.10135

67 SCCO 0.07008 0.1244 0.03827

68 SCPI 0.33772 0.29557 0.41283

69 SIAP 0.17266 -0.52449 -0.00488

70 SIPD 0.04023 0.13279 -0.14563

71 SKBM -0.28707 0.11402 0.06315

72 SKLT -0.1866 -0.01032 0.09316

73 SMCB -0.04633 0.07905 0.14092

74 SMSM 0.01255 0.07245 0.10253

75 SPMA 0.01995 0.13528 0.11279

76 SQBB 0.04927 0.1155 0.11421

77 SRSN 0.00904 0.07269 0.28874

78 SSTM -0.10424 -0.01246 -0.01052

79 STAR 0.02381 0.16123 0.04497

80 STTP 0.01685 0.02535 0.16495

81 TCID -0.0611 0.12879 0.10607

82 TIRT -0.16642 0.00194 0.10598

83 TOTO -0.00874 0.07181 0.14874

84 TRST -0.01197 0.00249 0.07172

85 TSPC 0.06574 0.03454 0.03689

86 ULTJ 0.02812 0.09785 0.0795

87 UNIT 0.05776 0.1069 0.22882

88 UNVR 0.01123 0.09785 0.20415

89 VOKS -0.09298 0.05368 0.05243

90 YPAS 0.08777 -0.03388 -0.08621

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

50

5. Analisis Statistik Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS

Statistics 17. Hasil Pengujian statistik deskriptif variabel kepemilikan

intitusional, ukuran perusahaan, dan manajemen laba dijabarkan sebagai

berikut:

a. Analisis Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional

Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif

variabel kepemilikan institusional

Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional.

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.4, terdapat 270 data valid dan tidak ada data

missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang

terlewatkan (hilang). Nilai rata-rata (mean) tingkat kepemilikan

institusional pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2013-2015 sebesar 72.05 (72.05%). Nilai tersebut

menunjukan bahwa rata-rata tingkat kepemilikan intitusional dalam

populasi sasaran termasuk kategori pengendali. Nilai maksimum dari

tingkat kepemilikan yaitu sebesar 98.96 (98.96%) terdapat di PT.

Bentoel International Investama Tbk. (RMBA). Nilai minumum dari

Kepemilikan Institusional

N Valid 270

Missing 0

Mean 72.05

Minimum 28.51

Maximum 98.96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

51

tingkat kepemilikan yaitu sebesar 28.51 (28.51%) terdapat di PT.

Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Tbk. (KBRI) pada tahun

2013.

Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data kepemilikan

institusional.

Gambar 5.1 Histogram Data Kepemilikan Institusional

Berdasarkan gambar 5.1, sebaran angka kepemilikan

institusional berada diantara 20 hingga 100. Sumbu horizontal

menunjukan tingkat kepemilikan institusional yang diukur dengan

persentase jumlah institusi pemegang saham sebagai investor

dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan,

sedangkan sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

52

b. Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan

Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif

variabel ukuran perusahaan.

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan

N Valid 270

Missing 0

Mean 28.11

Minimum 25.30

Maximum 33.13

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.5, terdapat 270 data valid dan tidak ada data

missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang

terlewatkan (hilang). Nilai rata-rata (mean) ukuran sebesar 28.11

atau sekitar Rp 1.611.103.000.000,00 yang dilihat dari total aset.

Nilai rata-rata yang dilihat dari total aset tersebut dapat diartikan

bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur merupakan

perusahaan besar karena mempunyai nilai ukuran perusahaan yang

tinggi berkisar 1 triliun rupiah, karena berdasarkan Undang-Undang

No 20 Tahun 2008, perusahaaan besar mempunyai total aset di atas

10 milyar rupiah. Nilai minimum dan maksimum dari ukuran

perusahaan adalah 25.30 dan 33.13. PT Kedaung Indah Can Tbk.

(KICI) tahun 2014 memiliki nilai total aset terendah diantara

perusahaan yang menjadi populasi sasaran, sedangkan PT Astra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

53

Internastional Tbk. (ASII) tahun 2015 memiliki total aset tertinggi

diantara perusahaan yang menjadi populasi sasaran.

Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data ukuran perusahaan:

Gambar 5.2 Histogram Data Ukuran Perusahaan

Berdasarkan gambar 5.2, sebaran angka ukuran perusahaan

berada diantara 24.00 hingga 34.00. Sumbu horizontal menunjukan

tingkat ukuran perusahaan yang diproksikan dengan logaritma

natural total aset, sedangkan sumbu vertikal menunjukan frekuensi

jumlah perusahaan.

Berdasarkan distribusi frekuensi dari hasil statistik deskriptif pada

gambar 5.2, data ukuran perusahaan dikategorikan sebagai berikut:

0 < X ≤ 26.00 = dikategorikan total aset rendah : 1

26.00 < X ≤ 28.00 = dikategorikan total aset sedang : 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

54

28.00 < X ≤ 30.00 = dikategorikan total aset tinggi : 3

X > 30.00 = dikategorikan total aset paling tinggi : 4

c. Analisis Statistik Deskriptif Manajemen Laba

Data pada manajemen laba berskala rasio. Data manajemen laba

yang bernilai negatif pada populasi sasaran berarti bahwa data

perusahaan tersebut diindikasi melakukan manajemen laba dengan

cara menurunkan laba (minimization income), sedangkan manajemen

laba yang yang bernilai positif pada populasi sasaran berarti bahwa

data perusahaan tersebut diindikasikan melakukan manajemen laba

dengan cara meningkatkan laba (maximization income). Berikut ini

merupakan gambar histogram dari manajemen laba:

Gambar 5.3 Histogram Data Manajemen Laba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

55

Berdasarkan gambar 5.3, dari 270 data perusahaan terdapat 73

data perusahaan memiliki manajemen laba bernilai negatif dan

sebanyak 197 data perusahaan memiliki manajemen laba bernilai

positif. Sumbu horizontal pada gambar 5.3 merupakan tingkat

manajemen laba yang diproksikan dengan discretionary accruals.

Sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah perusahaan.

Manajemen laba minimization income dan maximization

income memiliki arah yang berbeda dalam mengukur tingkat

manajemen laba, semakin menjauhi 0 berarti tingkat manajemen laba

semakin tinggi. Minimization income terletak pada sisi sebelah kiri

(-) pada garis bilangan, maka semakin kecil angka manajemen laba

tingkat manajemen laba semakin tinggi. Maximization income

terletak pada sisi sebelah kanan (+) pada garis bilangan, maka

semakin besar angka manajemen laba tingkat manajemen laba

semakin tinggi.

Deskripsi data minimization income dan maximization income akan

dijelaskan dalam pembahasan berikut.

1) Minimization Income

Deskripsi data minimization income disajikan dalam tabel dan

histogram. Berikut ini tabel yang menunjukan nilai mean,

minimum, dan maximum dari minimization income.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

56

Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Minimization Income

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.6, sebanyak 73 data perusahaan dari

total 270 data perusahaan memiliki nilai manajamen laba

negatif. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data

yang hilang. Minimization income dikatakan semakin tinggi

apabila angka discretionary accruals semakin negatif menjauhi

0. Nilai terendah menjadi nilai tertinggi dalam minimization

income. Nilai rata-rata dalam minimization income yaitu sebesar

-0.0953548. Nilai terendah dalam minimization income

diperoleh oleh PT Sekawan Intipratama Tbk. (SIAP) yaitu

sebesar -0.52449 pada tahun 2014. Nilai tertinggi dalam

minimization income diperoleh oleh PT Asiaplast Industries Tbk.

(APLI) pada tahun 2015 yaitu -0.00026, nilai tersebut

merupakan tingkat manajemen laba terendah dalam

minimization income.

Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data minimization

income.

Minimization Income

N Valid 73

Missing 0

Mean -.0953548

Minimum -.52449

Maximum -.00026

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

57

Gambar 5.4 Histogram Minimization Income

Berdasarkan gambar 5.4, sebaran angka manajemen laba

terletak diantara 0 hingga -0.6. Sumbu horizontal menunjukan

tingkat manajemen laba yang diproksikan dengan discretionary

accruals. Sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah

perusahaan. Berdasarkan gambar 5.4, minimization income

diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut:

- -0.100 ≤ X < 0 = dikategorikan sangat rendah : 1

- -0.200 ≤ X < -0.100 = dikategorikan rendah : 2

- -0.300 ≤ X < -0.200 = dikategorikan tinggi : 3

- X < -0.300 = dikategorikan sangat tinggi : 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

58

Berikut ini adalah tabel klasifikasi minimization income.

Tabel 5.7 Klasifikasi Minimization Income

Minimization Income

Frequency Percent

Sangat Rendah 49 67.12

Rendah 16 21.92

Tinggi 3 4.11

Sangat Tinggi 5 6.85

Total 73 100

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.7, data perusahaan yang memiliki

kategori minimization income sangat rendah yaitu sebanyak 49

data perusahaan atau sebesar 67.12% dari total 73 data

perusahaan. Perusahaan yang memiliki kategori minimization

income rendah yaitu sebanyak 16 data perusahaan atau sebesar

21.92% dari total 73 data perusahaan. Perusahaan yang memiliki

kategori minimization income tinggi yaitu sebanyak 3 data

perusahaan atau sebesar 4.11% dari total 73 data perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kategori minimization income sangat

tinggi yaitu sebanyak 5 data perusahaan atau sebesar 6.85% dari

total 73 data perusahaan. Berdasarkan tabel 5.7, kategori

minimization income terbanyak terdapat pada kategori sangat

rendah, sedangkan kategori minimization income paling sedikit

terdapat pada kategori tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

59

2) Maximization Income

Deskripsi data maximization income disajikan dalam tabel dan

histogram. Berikut ini tabel yang menunjukan nilai mean,

minimum, dan maximum dari minimization income.

Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Maximization Income

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.8, sebanyak 197 data perusahaan dari

total 270 data perusahaan memiliki nilai manajamen laba positif.

Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang hilang.

Nilai rata-rata dalam maximization income yaitu sebesar

0.1076745. Berbeda dengan minimization income, dalam

maximization income semakin positif menjauhi 0 berarti tingkat

manajemen laba dikatakan semakin tinggi. Nilai terendah tingkat

manajemen laba dengan maximization income sebesar 0.00155,

angka tersebut diperoleh dari PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

(RICY) pada tahun 2015. Nilai tertinggi tingkat manajemen laba

dengan maximization income sebesar 0.87026, angka tersebut

diperoleh dari perhitungan data manajemen laba PT Tri Banyan

Maximization Income

N Valid 197

Missing 0

Mean .1076745

Minimum .00155

Maximum .87026

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

60

Tirta Tbk. (ALTO) pada tahun 2013. Berikut ini histogram untuk

melihat sebaran data maximization income.

Gambar 5.5 Histogram Maximization Income

Berdasarkan gambar 5.5 sebaran angka manajemen laba

maximization income terletak diantara 0 hingga 1. Sumbu

horizontal menunjukkan tingkat manajemen laba yang

diproksikan dengan discretionary accruals. Sumbu vertikal

menunjukkan frekuensi jumlah perusahaan. Berdasarkan gambar

di atas, data maximization income tidak terdistribusi normal

karena masih terdapat data yang bernilai besar yang selisihnya

sangat banyak dengan data yang lain.

Berdasarkan gambar 5.5, minimization income

diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut:

- 0 < X ≤ 0.200 = dikategorikan sangat rendah : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

61

- 0.200 < X ≤ 0.400 = dikategorikan rendah : 2

- 0.400 < X ≤ 0.600 = dikategorikan tinggi : 3

- X > 0.600 = dikategorikan sangat tinggi : 4

Berikut ini adalah tabel klasifikasi maximization income.

Tabel 5.9 Klasifikasi Maximization Income

Maximization Income

Frequency Percent

Sangat Rendah 174 88.32

Rendah 17 8.63

Tinggi 5 2.54

Sangat Tinggi 1 0.51

Total 197 100

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.9, data perusahaan yang memiliki

kategori maximization income sangat rendah yaitu sebanyak 174

data perusahaan atau sebesar 88.32% dari total 197 data

perusahaan. Perusahaan yang memiliki kategori maximization

income rendah yaitu sebanyak 17 data perusahaan atau sebesar

8.63% dari total 197 data perusahaan. Perusahaan yang memiliki

kategori maximization income tinggi yaitu sebanyak 5 data

perusahaan atau sebesar 2.54% dari total 197 data perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kategori minimization income sangat

tinggi yaitu sebanyak 1 data perusahaan atau sebesar 0.51% dari

total 197 data perusahaan. Berdasarkan tabel 5.9, kategori

maximization income terbanyak terdapat pada kategori sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

62

rendah, sedangkan kategori maximization income paling sedikit

terdapat pada kategori sangat tinggi.

6. Pengklasifikasian Data

a. Data Kepemilikan Institusional

Table di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data

kepemilikan institusional.

Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional

No KODE Kepemilikan Institusional

2013 2014 2015

1 ADES 3 3 3

2 AKPI 3 3 3

3 ALDO 3 3 3

4 ALKA 3 3 3

5 ALMI 3 3 3

6 ALTO 3 3 3

7 AMFG 3 3 3

8 APLI 3 3 3

9 ARNA 3 3 2

10 ASII 3 3 3

11 AUTO 3 3 3

12 BATA 3 3 3

13 BIMA 3 3 3

14 BRNA 3 3 3

15 BTON 3 3 3

16 BUDI 3 3 3

17 CEKA 3 3 3

18 CPIN 3 3 3

19 DLTA 3 3 3

20 DPNS 3 3 3

21 DVLA 3 3 3

22 EKAD 3 3 3

23 FASW 3 3 3

24 GDST 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

63

Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional

(Lanjutan)

No KODE Kepemilikan Institusional

2013 2014 2015

25 GGRM 3 3 3

26 GJTL 3 3 3

27 HDTX 3 3 3

28 HMSP 3 3 3

29 ICBP 3 3 3

30 IGAR 3 3 3

31 IKAI 3 3 3

32 IMAS 3 3 3

33 INAI 3 3 3

34 INDF 3 3 3

35 INDS 3 3 3

36 INTP 3 3 3

37 JECC 3 3 3

38 JKSW 3 3 3

39 JPFA 3 3 3

40 JPRS 3 3 3

41 KBLI 3 3 3

42 KBLM 3 3 3

43 KBRI 2 3 3

44 KDSI 3 3 3

45 KIAS 3 3 3

46 KICI 3 3 3

47 KLBF 3 3 3

48 LION 3 3 3

49 LMPI 3 3 3

50 LMSH 2 2 2

51 LPIN 2 2 2

52 MAIN 3 3 3

53 MBTO 3 3 3

54 MERK 3 3 3

55 MLIA 3 3 3

56 MRAT 3 3 3

57 MYOR 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

64

Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional

(Lanjutan)

No KODE Kepemilikan Institusional

2014 2015 2013

58 MYTX 3 3 3

59 NIPS 2 3 3

60 PICO 3 3 3

61 PRAS 3 3 3

62 PSDN 3 3 3

63 PYFA 3 3 3

64 RICY 2 2 2

65 RMBA 3 3 3

66 ROTI 3 3 3

67 SCCO 3 3 3

68 SCPI 3 3 3

69 SIAP 3 3 2

70 SIPD 2 2 2

71 SKBM 3 3 3

72 SKLT 3 3 3

73 SMCB 3 3 3

74 SMSM 3 3 3

75 SPMA 3 3 3

76 SQBB 3 3 3

77 SRSN 3 3 3

78 SSTM 3 3 3

79 STAR 3 3 2

80 STTP 3 3 3

81 TCID 3 3 3

82 TIRT 2 2 2

83 TOTO 3 3 3

84 TRST 3 3 3

85 TSPC 3 3 3

86 ULTJ 2 2 2

87 UNIT 3 3 3

88 UNVR 3 3 3

89 VOKS 3 3 2

90 YPAS 3 3 3

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

65

Keterangan:

1 = Tidak Signifikan (X ≤ 20%)

2 = Signifikan (20% < X ≤50%)

3 = Pengendalian (X > 50%)

b. Data Ukuran Perusahaan

Table di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data ukuran

perusahaan dengan proksi Ln Total Aset

Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan

No KODE Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015

1 ADES 2 2 2

2 AKPI 3 3 3

3 ALDO 2 2 2

4 ALKA 2 2 1

5 ALMI 3 3 3

6 ALTO 3 2 2

7 AMFG 3 3 3

8 APLI 2 2 2

9 ARNA 2 2 2

10 ASII 4 4 4

11 AUTO 4 4 4

12 BATA 2 2 2

13 BIMA 1 1 1

14 BRNA 2 2 3

15 BTON 1 1 1

16 BUDI 3 3 3

17 CEKA 2 2 3

18 CPIN 4 4 4

19 DLTA 2 2 2

20 DPNS 2 2 2

21 DVLA 2 2 2

22 EKAD 2 2 2

23 FASW 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

66

Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan (Lanjutan)

No KODE Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015

24 GDST 2 2 2

25 GGRM 4 4 4

26 GJTL 4 4 4

27 HDTX 3 3 3

28 HMSP 4 4 4

29 ICBP 4 4 4

30 IGAR 2 2 2

31 IKAI 2 2 2

32 IMAS 4 4 4

33 INAI 2 2 2

34 INDF 4 4 4

35 INDS 3 3 3

36 INTP 4 4 4

37 JECC 2 2 2

38 JKSW 2 2 2

39 JPFA 4 4 4

40 JPRS 2 2 2

41 KBLI 2 2 3

42 KBLM 2 2 2

43 KBRI 2 2 3

44 KDSI 2 2 2

45 KIAS 3 3 3

46 KICI 1 1 1

47 KLBF 4 4 4

48 LION 2 2 2

49 LMPI 2 2 2

50 LMSH 1 1 1

51 LPIN 1 1 2

52 MAIN 3 3 3

53 MBTO 2 2 2

54 MERK 2 2 2

55 MLIA 3 3 3

56 MRAT 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

67

Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan (Lanjutan)

No KODE Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015

57 MYOR 3 3 4

58 MYTX 3 3 3

59 NIPS 2 2 3

60 PICO 2 2 2

61 PRAS 2 2 3

62 PSDN 2 2 2

63 PYFA 1 1 1

64 RICY 2 2 2

65 RMBA 3 3 4

66 ROTI 3 3 3

67 SCCO 3 3 3

68 SCPI 2 2 3

69 SIAP 2 3 2

70 SIPD 3 3 3

71 SKBM 2 2 2

72 SKLT 2 2 2

73 SMCB 4 4 4

74 SMSM 3 3 3

75 SPMA 3 3 3

76 SQBB 2 2 2

77 SRSN 2 2 2

78 SSTM 2 2 2

79 STAR 2 2 2

80 STTP 3 3 3

81 TCID 3 3 3

82 TIRT 2 2 2

83 TOTO 3 3 3

84 TRST 3 3 3

85 TSPC 3 3 3

86 ULTJ 3 3 3

87 UNIT 2 2 2

88 UNVR 4 4 4

89 VOKS 3 3 3

90 YPAS 2 2 2

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

68

Keterangan:

1 = Total Aset Rendah (0 <X ≤ 26.00)

2 = Total Aset Sedang (26.00 < X ≤ 28.00)

3 = Total Aset Tinggi (28.00 < X ≤ 30.00)

4 = Total Aset Paling Tinggi (X > 30.00)

c. Pengklasifikasian Data Manajemen Laba

Tabel di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data

manajemen laba menjadi 2 kategori, yaitu minimization income dan

maximization income.

Table 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan Maximization

Income.

NO KODE Manajemen Laba (DA)

2013 2014 2015

1 ADES 1 0 1

2 AKPI 1 0 1

3 ALDO 0 1 1

4 ALKA 0 0 0

5 ALMI 1 1 0

6 ALTO 1 1 1

7 AMFG 0 1 1

8 APLI 0 1 0

9 ARNA 0 1 1

10 ASII 0 1 0

11 AUTO 0 1 1

12 BATA 0 1 1

13 BIMA 0 1 0

14 BRNA 0 0 0

15 BTON 1 1 1

16 BUDI 0 1 1

17 CEKA 0 1 1

18 CPIN 1 1 1

19 DLTA 0 1 0

20 DPNS 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

69

Table 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan

Maximization Income (Lanjutan)

NO KODE Manajemen Laba (DA)

2013 2014 2015

21 DVLA 1 1 0

22 EKAD 1 1 0

23 FASW 1 0 1

24 GDST 1 0 0

25 GGRM 1 1 1

26 GJTL 1 1 1

27 HDTX 0 1 1

28 HMSP 1 1 1

29 ICBP 1 0 1

30 IGAR 0 1 0

31 IKAI 0 1 1

32 IMAS 1 1 1

33 INAI 0 0 1

34 INDF 0 0 1

35 INDS 0 1 1

36 INTP 1 1 1

37 JECC 1 1 1

38 JKSW 1 0 0

39 JPFA 1 0 1

40 JPRS 0 1 0

41 KBLI 1 1 1

42 KBLM 1 1 1

43 KBRI 1 1 1

44 KDSI 0 1 1

45 KIAS 0 1 1

46 KICI 1 1 1

47 KLBF 1 1 1

48 LION 1 0 0

49 LMPI 1 1 1

50 LMSH 1 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

70

Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan

Maximization Income (Lanjutan)

NO KODE Manajemen Laba (DA)

2013 2014 2015

51 LPIN 1 1 0

52 MAIN 1 1 1

53 MBTO 1 1 1

54 MERK 1 1 1

55 MLIA 0 1 1

56 MRAT 0 1 1

57 MYOR 1 1 1

58 MYTX 0 1 1

59 NIPS 1 1 1

60 PICO 1 1 1

61 PRAS 1 1 1

62 PSDN 1 1 1

63 PYFA 1 1 1

64 RICY 1 1 1

65 RMBA 0 1 1

66 ROTI 0 1 1

67 SCCO 1 1 1

68 SCPI 1 1 1

69 SIAP 1 0 0

70 SIPD 1 1 0

71 SKBM 0 1 1

72 SKLT 0 0 1

73 SMCB 0 1 1

74 SMSM 1 1 1

75 SPMA 1 1 1

76 SQBB 1 1 1

77 SRSN 1 1 1

78 SSTM 0 0 0

79 STAR 1 1 1

80 STTP 1 1 1

81 TCID 0 1 1

82 TIRT 0 1 1

83 TOTO 0 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

71

Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan

Maximization Income (Lanjutan)

NO KODE Manajemen Laba (DA)

2013 2014 2015

84 TRST 0 1 1

85 TSPC 1 1 1

86 ULTJ 1 1 1

87 UNIT 1 1 1

88 UNVR 1 1 1

89 VOKS 0 1 1

90 YPAS 1 0 0

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Keterangan:

0 = Minimization Income

1 = Maximization Income

Data manajemen laba diklasifikasikan lagi untuk mengukur

tinggi rendahnya tingkat manajemen laba dalam suatu perusahaan.

Tabel dibawah ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba

dengan minimization income.

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income

No KODE Minimization Income

2013 2014 2015

1 ADES - 1 -

2 AKPI - 1 -

3 ALDO 2 - -

4 ALKA 4 1 2

5 ALMI - - 4

6 ALTO - - -

7 AMFG 1 - -

8 APLI 2 - 1

9 ARNA 1 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

72

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)

No KODE Minimization Income

2013 2014 2015

10 ASII 1 - 1

11 AUTO 1 - -

12 BATA 1 - -

13 BIMA 1 - 3

14 BRNA 2 1 1

15 BTON - - -

16 BUDI 1 - -

17 CEKA 3 - -

18 CPIN - - -

19 DLTA 1 - 1

20 DPNS - - -

21 DVLA - - 2

22 EKAD - - 1

23 FASW - 2 -

24 GDST - 1 2

25 GGRM - - -

26 GJTL - - -

27 HDTX 4 - -

28 HMSP - - -

29 ICBP - 1 -

30 IGAR 1 - 1

31 IKAI 1 - -

32 IMAS - - -

33 INAI 1 2 -

34 INDF 1 1 -

35 INDS 1 - -

36 INTP - - -

37 JECC - - -

38 JKSW - 1 1

39 JPFA - 1 -

40 JPRS 1 - 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

73

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)

No KODE Minimization Income

2013 2014 2015

41 KBLI - - -

42 KBLM - - -

43 KBRI - - -

44 KDSI 1 - -

45 KIAS 1 - -

46 KICI - - -

47 KLBF - - -

48 LION - 1 1

49 LMPI - - -

50 LMSH - 4 2

51 LPIN - - 2

52 MAIN - - -

53 MBTO - - -

54 MERK - - -

55 MLIA 1 - -

56 MRAT 1 -

57 MYOR - - -

58 MYTX 1 - -

59 NIPS - - -

60 PICO - - -

61 PRAS - - -

62 PSDN - - -

63 PYFA - - -

64 RICY - - -

65 RMBA 1 - -

66 ROTI 2 - -

67 SCCO - - -

68 SCPI - - -

69 SIAP - 4 1

70 SIPD - - 2

71 SKBM 3 - -

72 SKLT 2 1 -

73 SMCB 1 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

74

Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)

No KODE Minimization Income

2013 2014 2015

74 SMSM - - -

75 SPMA - - -

76 SQBB - - -

77 SRSN - - -

78 SSTM 2 1 1

79 STAR - - -

80 STTP - - -

81 TCID 1 - -

82 TIRT 2 - -

83 TOTO 1 - -

84 TRST 1 - -

85 TSPC - - -

86 ULTJ - - -

87 UNIT - - -

88 UNVR - - -

89 VOKS 1 - -

90 YPAS - 1 1

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Keterangan:

1 = Sangat Rendah ( 0 > X ≥ -0.100)

2 = Rendah ( -0.100 > X ≥ -0.200)

3 = Tinggi ( -0.200 > X ≥ -0.300)

4 = Sangat Tinggi ( X < -0.300)

Tabel berikut ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba dengan

maximization income.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

75

Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income

No KODE Maximization Income

2013 2014 2015

1 ADES 1 - 1

2 AKPI 1 - 1

3 ALDO - 1 1

4 ALKA - - -

5 ALMI 3 2 -

6 ALTO 4 1 1

7 AMFG - 1 1

8 APLI - 1 -

9 ARNA - 1 1

10 ASII - 1 -

11 AUTO - 1 1

12 BATA - 1 2

13 BIMA - 1 -

14 BRNA - - -

15 BTON 1 1 1

16 BUDI - 1 1

17 CEKA - 1 1

18 CPIN 1 1 1

19 DLTA - 2 -

20 DPNS 2 1 1

21 DVLA 1 1 -

22 EKAD 1 1 -

23 FASW 1 - 1

24 GDST 1 - -

25 GGRM 1 1 1

26 GJTL 1 1 1

27 HDTX - 1 1

28 HMSP 1 1 3

29 ICBP 1 - 1

30 IGAR - 1 -

31 IKAI - 1 1

32 IMAS 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

76

Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income (Lanjutan)

No KODE Maximization Income

2013 2014 2015

33 INAI - - 1

34 INDF - - 1

35 INDS - 1 1

36 INTP 1 1 1

37 JECC 2 1 1

38 JKSW 1 - -

39 JPFA 1 - 1

40 JPRS - 1 -

41 KBLI 1 1 1

42 KBLM 2 1 1

43 KBRI 1 2 2

44 KDSI - 1 1

45 KIAS - 1 1

46 KICI 1 1 1

47 KLBF 1 1 1

48 LION 1 - -

49 LMPI 1 1 1

50 LMSH 3 - -

51 LPIN 1 1 -

52 MAIN 1 2 1

53 MBTO 1 1 1

54 MERK 1 1 1

55 MLIA - 1 1

56 MRAT - 1 1

57 MYOR 1 1 1

58 MYTX - 1 1

59 NIPS 2 2 3

60 PICO 1 1 1

61 PRAS 1 1 1

62 PSDN 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

77

Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income (Lanjutan)

No KODE Maximization Income

2013 2014 2015

63 PYFA 1 1 1

64 RICY 1 1 1

65 RMBA - 1 2

66 ROTI - 1 1

67 SCCO 1 1 1

68 SCPI 2 2 3

69 SIAP 1 - -

70 SIPD 1 1 -

71 SKBM - 1 1

72 SKLT - - 1

73 SMCB - 1 1

74 SMSM 1 1 1

75 SPMA 1 1 1

76 SQBB 1 1 1

77 SRSN 1 1 2

78 SSTM - - -

79 STAR 1 1 1

80 STTP 1 1 1

81 TCID - 1 1

82 TIRT - 1 1

83 TOTO - 1 1

84 TRST - 1 1

85 TSPC 1 1 1

86 ULTJ 1 1 1

87 UNIT 1 1 2

88 UNVR 1 1 2

89 VOKS - 1 1

90 YPAS 1 - -

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

78

Keterangan:

1 = Sangat Rendah (0 < X ≤ 0.200)

2 = Rendah (0.200 < X ≤ 0.400)

3 = Tinggi (0.400 < X ≤ 0.600)

4 = Sangat Tinggi (0 > 0.600)

7. Analisis Tabulasi Silang

Analisis tabulasi silang (crosstabs) menyajikan:

a. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Analisis tabulasi silang pertama dilakukan untuk menentukan

hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen laba.

Hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen laba

dilakukan dengan menguji tiga hubungan. Pertama antara

kepemilikan institusional dengan manajemen laba (minimization

income dan maximization income). Kedua hubungan antara

kepemilikan institusional dengan minimization income. Ketiga

hubungan antara kepemilikan institusional dengan maximization

income.

1) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

(Minimization Income dan Maximization Income)

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

kepemilikan institusional dan manajemen laba (minimization

income dan maximization income) pada tabel 5.15, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

79

koefisien hubungan kepemilikan institusional dan manajemen

laba pada tabel 5.16.

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan

Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization

Income)

Manajemen Laba

Total Minimization

Income

Maximization

Income

Kepemilikan

Intitusional

Tidak Signifikan 0 0 0

Signifikan 6 21 27

Pengendali 67 176 243

Total 73 197 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.15, menunjukan bahwa perusahaan yang

menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini lebih didominasi

oleh kepemilikan institusional dengan kategori pengendali. Dari

jumlah tersebut, 67 data perusahaan melakukan manajemen laba

dengan minimization income dan 176 data perusahaan melakukan

manajemen laba dengan maximization income. Sedangkan

kepemilikan institusional dengan kategori tidak signifikan tidak

terdapat data perusahaan. Dapat diketahui pula bahwa

perusahaan lebih didominasi melakukan manajemen laba dengan

maximization income yaitu terdapat 197 data perusahaan

dibandingkan melakukan manajemen laba dengan minimization

income yaitu terdapat 73 data perusahaan. Hal ini berarti

perusahaan cenderung melakukan manajemen laba dengan pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

80

meningkatkan labanya (maximization income) daripada

menurunkan labanya (maximization income), karena dengan

meningkatkan labanya kemungkinan nilai perusahaan akan

meningkat dimata investor.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan

institusional dengan manajemen laba (minimization income dan

maximization income) diukur dengan koefisien Gamma. Berikut

ini hasil perhitungan koefisien Gamma pada tabel 5.16.

Table 5.16 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan

Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization

Income)

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.16 menunjukan hubungan kepemilikan institusional

dengan manajemen laba dapat dilihat dari besarnya nilai gamma.

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar -0.143

yang berarti hubungan kepemilikan institusional dengan

manajemen laba adalah sangat lemah. Nilai gamma yang negatif

menunjukan bahwa kepemilikan institusional dengan manajemen

laba memiliki arah hubungan yang berlawanan. Arah hubungan

yang berlawanan (negatif) memiliki arti jika kepemilikan

institusional meningkat, maka manajemen laba akan menurun,

Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.143

N of Valid Cases 270

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

81

berlaku juga sebaliknya jika kepemilikan institusional menurun,

maka manajemen laba akan meningkat.

2) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Minimization

Income

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

kepemilikan institusional dengan minimization income pada tabel

5.17, serta koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan

minimization income pada tabel 5.18.

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan

Minimization Income

Manajemen Laba

Minimization Income

Total

Sangat

Rendah Rendah Tinggi

Sangat

Tinggi

Kepemilikan

Institusional

Tidak Signifikan 0 0 0 0 0

Signifikan 1 4 0 1 6

Pengendali 48 12 3 4 67

Total 49 16 3 5 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.17 ketika kepemilikan institusional

pada kategori tidak signifikan jumlah perusahaan yang

melakukan minimization income pada kategori sangat rendah,

rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu

sebanyak 0, 0, 0, dan 0 data perusahaan. Pada kategori

kepemilikan institusional tidak signifikan tidak ada data

perusahaan yang melakukan minimization income pada semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

82

kategori. Pada kategori kepemilikan institusional signifikan

jumlah perusahaan yang melakukan minimization income pada

kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara

berturut-turut yaitu sebanyak 1, 4, 0, dan 1 data perusahaan. Pada

kategori kepemilikan institusional signifikan tidak ada

perusahaan yang melakukan minimization income pada kategori

tinggi. Pada kategori kepemilikan institusional pengendali jumlah

perusahaan yang melakukan minimization income pada kategori

sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-

turut yaitu sebanyak 48, 12, 3, dan 4 data perusahaan. Pada

kategori kepemilikan institusional pengendali, perusahaan

banyak melakukan minimization income pada kategori sangat

rendah yaitu sebanyak 48 data perusahaan.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan

institusional dengan minimization income yang dikur dengan

koefisien Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 5.18 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan

Minimization Income

Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.689

N of Valid Cases 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

83

Tabel 5.18 menunjukan hubungan kepemilikan institusional

dan minimization income yang dapat dilihat dari besarnya nilai

gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar

-0.689. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa

kepemilikan institusional dengan minimization income memiliki

hubungan yang berlawanan, yaitu ketika kepemilikan

institusional meningkat maka tingkat minimization income akan

menurun dan sebaliknya. Besarnya nilai tersebut menunjukan

bahwa kepemilikan institusional dan minimization income

memiliki hubungan yang cukup kuat.

3) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Maximization

Income

Hasil tabulasi silang antara kepemilikan institusional

dengan maximization income dapat dilihat pada tabel 5.19, dan

koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan

maximization income dapat dilihat pada tabel 5.20.

Tabel 5.19 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan

Maximization Income

Manajemen Laba

Maximization Income

Total

Sangat

Rendah Rendah Tinggi

Sangat

Tinggi

Kepemilikan

Institusional

Tidak Signifikan 0 0 0 0 0

Signifikan 19 1 1 1 21

Pengendali 155 16 4 1 176

Total 174 17 5 1 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

84

Berdasarkan tabel 5.19, menunjukan terdapat 0 data

perusahaan dari kepemilikan institusional kategori tidak

signifikan yang berarti tidak terdapat perusahaan yang

melakukan maximization income dengan semua kategori. Pada

kategori kepemilikan institusional signifikan jumlah perusahaan

yang melakukan maximization income pada kategori sangat

rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut

yaitu sebanyak 19, 1, 1, 1 data perusahaan. Pada kategori

kepemilikan institusional signifikan perusahaan banyak

melakukan maximization income pada kategori sangat rendah,

yaitu 19 data perusahaan. Pada kategori kepemilikan institusional

pengendali jumlah perusahaan yang melakukan maximization

income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat

tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 155, 16, 4, dan 1 data

perusahaan. Pada kategori kepemilikan institusional pengendali

perusahaan banyak melakukan maximization income pada

kategori sangat rendah yaitu sebanyak 155 data perusahaan.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan

institusional dengan maximization income yang diukur dengan

koefisien Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

85

Tabel 5.20 Hubungan Kepemilikan Institusional dan

Maximization Income

Value

Ordinal by Ordinal Gamma 0.108

N of Valid Cases 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.20 menunjukan hubungan kepemilikan institusional

dan maximization income yang dapat dilihat dari besarnya nilai

gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma

sebesar 0.108. Nilai gamma yang positif menunjukan bahwa

kepemilikan institusional dengan maximization income memiliki

hubungan yang searah. Arti hubungan yang searah yaitu ketika

kepemilikan institusional meningkat maka tingkat maximization

income juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Besarnya

nilai tersebut menunjukan bahwa kepemilikan institusional

dengan maximization income memiliki hubungan yang sangat

lemah.

b. Hubungan Ukuran dengan Manajemen Laba

Analisis tabulasi silang pertama dilakukan untuk menentukan

hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba.

Hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba

dilakukan dengan menguji tiga hubungan. Pertama antara ukuran

perusahaan dengan manajemen laba (minimization income dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

86

maximization income). Kedua hubungan antara ukuran perusahaan

dengan minimization income. Ketiga hubungan antara ukuran

perusahaan dengan maximization income.

1) Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

(Minimization Income dan Maximization Income)

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

ukuran perusahaan dengan manajemen laba (minimization

income dan maximization income) pada tabel 5.21, serta

koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan manajemen

laba pada tabel 5.22.

Tabel 5.21 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan

Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization

Income)

Manajemen Laba

Total Minimization

Income

Maximization

Income

Ukuran

Perusahaan

Total Aset Rendah 5 13 18

Total Aset Sedang 41 85 126

Total Aset Tinggi 19 63 82

Total Aset Paling Tinggi 8 36 44

Total 73 197 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.21 menunjukan bahwa populasi sasaran dalam

penelitian ini lebih didominasi oleh ukuran perusahaan dengan

kategori total aset sedang yaitu terdapat 126 data perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

87

Dari jumlah tersebut, 41 data perusahaan melakukan manajemen

laba minimization income, dan sebanyak 85 data perusahaan

melakukan manajemen maximization income. Sedangkan ukuran

perusahaan dengan kategori total aset rendah memiliki jumlah

perusahaan paling sedikit dibandingkan dengan kategori lainnya

yaitu terdapat 18 data perusahaan. Dari jumlah tersebut, 5 data

perusahaan melakukan manajemen laba minimization income,

dan sebanyak 13 data perusahaan melakukan manajemen

maximization income. Berdasarkan tabel tersebut dapat

disimpulkan bahwa populasi sasaran lebih banyak melakukan

manajemen laba dengan maximization income yaitu sebanyak

197 data perusahaan.

Kekuatan dan arah hubungan ukuran perusahaan dengan

manajemen laba (minimization income dan maximization income)

yang dukur dengan koefisien Gamma dapat di lihat pada tabel

berikut:

Table 5.22 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen

Laba (Minimization Income dan Maximization Income)

Value

Ordinal by Ordinal Gamma 0.212

N of Valid Cases 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

88

Tabel 5.22 menunjukan hubungan ukuran perusahaan

dengan manajemen laba yang dapat dilihat dari besarnya nilai

gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar

0.212 yang berarti hubungan ukuran perusahaan dengan

manajemen laba adalah lemah. Nilai gamma yang positif

menunjukan bahwa ukuran perusahaan dengan manajemen laba

memiliki arah hubungan yang searah. Arah hubungan yang

searah (positif) memiliki arti jika ukuran perusahaan meningkat,

maka manajemen laba juga akan meningkat, berlaku juga

sebaliknya jika ukuran perusahaan menurun, maka manajemen

laba juga akan menurun.

2) Hubungan Ukuran Perusahan dengan Minimization Income

Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang

ukuran perusahaan dengan minimization income pada tabel 5.23,

serta koefisien hubungan ukuran perusahaan dengan

minimization income pada tabel 5.24.

Tabel 5.23 Tabulasi Silang Ukuran Perusahan dengan

Minimization Income

Minimization Income

Total

Sangat

Rendah Rendah Tinggi

Sangat

Tinggi

Ukuran

Perusahaan

Total Aset Rendah 1 2 1 1 5

Total Aset Sedang 27 11 2 1 41

Total Aset Tinggi 13 3 0 3 19

Total Aset Paling Tinggi 8 0 0 0 8

Total 49 16 3 5 73

Sumber: Data sekunder yang dilah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

89

Berdasarkan tabel 5.23 ketika ukuran perusahaan pada

kategori total aset rendah jumlah perusahaan yang melakukan

minimization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,

dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 1, 2, 1, dan

1 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total aset

sedang jumlah perusahaan yang melakukan minimization income

pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi

secara berturut-turut yaitu sebanyak 27, 11, 2, dan 1 data

perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total aset tinggi

jumlah perusahaan yang melakukan minimization income pada

kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara

berturut-turut yaitu sebanyak 13, 3, 0, dan 3 data perusahaan.

Pada kategori ukuran perusahaan total aset tinggi, perusahaan

banyak melakukan minimization income pada kategori sangat

rendah yaitu sebanyak 13 data perusahaan. Pada ukuran

perusahaan kategori total aset paling tinggi jumlah perusahaan

yang melakukan minimization income pada kategori sangat

rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut

yaitu sebanyak 8, 0, 0, dan 0 data perusahaan. Pada kategori

ukuran perusahaan total aset paling tinggi, perusahaan banyak

melakukan minimization income pada kategori sangat rendah

yaitu sebanyak 8 data perusahaan. Pada kategori ukuran

perusahaan dari total aset rendah hingga total aset paling tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

90

perusahaan banyak melakukan minimization income dengan

kategori sangat rendah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

tingkat ukuran perusahaan belum tentu tingkat minimization

income semakin tinggi pula.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan ukuran perusahaan

dengan minimization income yang dukur dengan koefisien

Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Table 5.24 Hubungan Ukuran Perusahaan dan Minimization

Income

Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.415

N of Valid Cases 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.24 menunjukan hubungan ukuran perusahaan

dengan minimization income yang dapat dilihat dari besarnya

nilai gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma

sebesar -0.415. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa

ukuran perusahaan dengan minimization income memiliki

hubungan yang berlawanan. Arah hubungan berlawanan

memiliki arti ketika ketika ukuran perusahaan meingkat maka

tingkat minimization income akan menurun, dan sebaliknya.

Besarnya nilai tersebut menunjukan bahwa ukuran perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

91

dengan minimization income memiliki hubungan yang cukup

kuat.

3) Hubungan Ukuran Perusahan dengan Maximization Income

Hasil tabulasi silang antara ukuran perusahaan dan

maximization income dapat dilihat pada tabel 5.25, dan koefisien

hubungan kepemilikan institusional dengan maximization income

dapat dilihat pada tabel 5.26.

Table 5.25 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan

Maximization Income

Maximization Income

Total

Sangat

Rendah Rendah Tinggi

Sangat

Tinggi

Ukuran

Perusahaan

Total Aset Rendah 12 0 1 0 13

Total aset Sedang 73 12 0 0 85

Total Aset Tinggi 56 3 3 1 63

Total Aset Paling Tinggi 33 2 1 0 36

Total 174 17 5 1 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.25 ketika ukuran perusahaan pada

kategori total aset rendah jumlah perusahaan yang melakukan

maximization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,

dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 12, 0, 1,

dan 0 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total

aset rendah, perusahaan banyak melakukan maximization income

pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 12 data perusahaan.

Pada kategori ukuran perusahaan total aset sedang jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

92

perusahaan yang melakukan maximization income pada kategori

sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-

turut yaitu sebanyak 73, 12, 0, dan 0 data perusahaan. Pada

kategori ukuran perusahaan total aset sedang, perusahaan banyak

melakukan maximization income pada kategori sangat rendah

yaitu sebanyak 73 data perusahaan. Pada kategori ukuran

perusahaan total aset tinggi jumlah perusahaan yang melakukan

maximization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,

dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 56, 2, 3,

dan 1 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total

aset tinggi, perusahaan banyak melakukan maximization income

pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 56 data perusahaan.

Pada ukuran perusahaan kategori total aset paling tinggi jumlah

perusahaan yang melakukan maximization income pada kategori

sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-

turut yaitu sebanyak 33, 2, 1, dan 0 data perusahaan. Pada

kategori ukuran perusahaan total aset paling tinggi, perusahaan

banyak melakukan maximization income pada kategori sangat

rendah yaitu sebanyak 33 data perusahaan. Pada kategori ukuran

perusahaan dari total aset rendah hingga total aset paling tinggi

perusahaan banyak melakukan maximization income dengan

kategori sangat rendah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

93

tingkat ukuran perusahaan belum tentu tingkat maximization

income semakin tinggi pula.

Kekuatan dan arah hubungan hubungan ukuran perusahaan

dengan maximization income yang diukur dengan koefisien

Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Table 5.26 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Maximization

Income

Value

Ordinal by Ordinal Gamma -0.096

N of Valid Cases 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 5.26 menunjukan hubungan ukuran perusahaan

dengan maximization income yang dapat dilihat dari besarnya

nilai gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma

sebesar -0.096. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa

ukuran perusahaan dengan maximization income memiliki

hubungan yang berlawanan. Arah hubungan berlawanan

memiliki arti ketika ketika ukuran perusahaan meingkat maka

tingkat maximization income akan menurun, dan sebaliknya.

Besarnya nilai tersebut menunjukan bahwa ukuran perusahaan

dengan maximization income memiliki hubungan yang sangat

lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

94

B. Pembahasan

1. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Analisis data kepemilikan institutional terbagi menjadi tiga bagian

untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik mengenai hubungan

kepemilikan institusional dengan manajemen laba. Berdasarkan analisis

data yang pertama diketahui bahwa hubungan antara kepemilikan

institusional dengan manajemen laba (minimization income dan

maximization income) adalah sangat lemah dengan arah hubungan

negatif. Hubungan yang sangat lemah kemungkinan disebabkan karena

ada faktor lain yang memiliki hubungan dengan manajemen laba.

Hubungan yang negatif berarti bahwa apabila kepemilikan institusional

meningkat, maka manajemen laba akan menurun, begitu pula sebaliknya

apabila kepemililikan institusional menurun maka manajemen laba juga

akan meningkat. Hal ini kemungkinan terjadi karena kepemilikan

institusional menjalankan mekanisme pengawasan yang baik sehingga

mengurangi tindakan oportunistik manajer yang akan merugikan

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh pemilik institusional memiliki akses

informasi dan kemampuan yang lebih besar dalam mendeteksi

penyimpangan dalam pelaporan keuangan.

Analisis data yang kedua antara kepemilikan institusional dan

minimization income diketahui bahwa terdapat hubungan yang cukup

kuat dengan arah hubungan negatif. Hubungan yang cukup kuat

menjelaskan kepemilikan institusional mempunyai kecenderungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

95

kuat dalam manajemen laba minimization income. Arah hubungan negatif

berarti apabila kepemilikan institusional meningkat, maka tingkat

minimization income akan menurun, dan apabila kepemilikan

institusional menurun maka tingkat minimization income akan

meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan karena dengan laba

perusahaan yang besar akan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan

tersebut baik, sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan

sahamnya di perusahaan tersebut.

Analisis data yang ketiga diketahui bahwa terdapat hubungan yang

dangat lemah dengan arah hubungan positif antara kepemilikan

institusional dengan maximization income. Hubungan yang sangat lemah

menunjukan kepemilikan institutional mempunyai kecenderungan yang

sangat lemah dalam manajemen laba maximization income. Arah

hubungan positif menjelaskan bahwa apabila kepemilikan institusional

meningkat, maka tingkat maximization income akan meningkat, begitu

pula sebaliknya apabila kepemilikan institusional menurun maka maka

tingkat maximization income akan menurun. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena kepemilikan institusional bersifat kurang aktif dan

cenderung akan menjual kepemilikannya apabila perusahaan memiliki

kinerja buruk daripada mencurahkan sumberdayanya untuk mengawasi

dan memperbaiki kinerja perusahaan. Kepemilikan institusional bisa jadi

tidak dapat menjalankan perannya untuk mengawasi dan memberikan

suaranya melawan manajer karena hal tersebut dapat memperburuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

96

hubungan bisnisnya dengan perusahaan. Selain itu, hal ini kemungkinan

disebabkan juga karena pemegang saham institusional adalah pemilik

yang memfokuskan pada laba jangka pendek.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Adisti dalam Putri (2014) serta Kurnia (2016) yang bahwa

menyatakan kepemilikan institusional berhubungan negatif dengan

manajemen laba, yang artinya semakin besar proporsi kepemilikan saham

oleh institusional, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan

melakukan manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Alves (2012) dan Porter (1992) dalam

Suriana (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya kepemilikan

institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba

2. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Analisis data ukuran perusahaan terbagi menjadi tiga bagian untuk

mendapatkan hasil lebih spesifik mengenai hubungan ukuran perusahaan

dengan manajemen laba. Berdasarkan analisis data yang pertama

diketahui bahwa hubungan kedua variabel lemah dengan arah hubungan

positif. Hubungan yang positif menunjukan bahwa apabila ukuran

perusahaan meningkat maka manajemen laba meningkat, dan sebaliknya

apabila ukuran perusahaan menurun maka manajemen laba akan

menurun. Hubungan yang lemah kemungkinan disebabkan adanya faktor

lain yang berhubungan dengan manajemen laba. Hal ini kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

97

disebabkan karena investor atau kreditur dalam mengalirkan dananya

tidak menjadikan satu-satunya ukuran perusahaan sebagai

pertimbangannya. Selain ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari

aktiva, terdapat pengukuran lainnya yang menggambarkan kinerja

perusahaan seperti cash flow serta rasio-rasio lainnya.

Analisis data kedua antara ukuran perusahaan dan minimization

income diketahui bahwa hubungan kedua variabel cukup kuat dengan

arah hubungan negatif. Hubungan yang negatif menunjukan bahwa

apabila ukuran perusahaan meningkat maka tingkat minimization income

menurun, dan sebaliknya apabila ukuran perusahaan menurun maka

tingkat minimization income meningkat. Hal ini kemungkinan terjadi

karena perusahaan besar cenderung memerlukan dan yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Motivasi untuk

mendapatkan dana tersebut akan mendorong pihak manajemen untuk

melakukan praktik manajemen laba, sehingga dengan pelaporan laba

yang tinggi maka calon insvestor maupun kreditur akan tertaik

menanamkan dananya.

Berdasarkan analisis data ketiga antara ukuran perusahaan dengan

maximization income diketahui bahwa hubungan kedua variabel sangat

lemah dengan arah hubungan negatif. Hubungan yang negatif

menunjukan apabila ukuran perusahaan meningkat, maka tingkat

maximization income pada suatu perusahaan menurun, dan sebaliknya

apabila ukuran perusahaan menurun, maka tingkat maximization income

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

98

pada suatu perusahaan meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan

karena perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk

melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil

karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak luar, baik oleh

investor, kreditor, pemerintah maupun masyarakat

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rinesti (2016), Novianus (2016), dan Moses (1987) dalam Suriana

(2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan

positif dengan manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

temuan yang dilakukan oleh Guenther (1994) serta Nuryaman (2008)

yang menemukan hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan

manajemen laba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

99

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data pada populasi sasaran perusahaan manufaktur

tahun 2013-2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Diketahui bahwa hubungan antara kepemilikan institusional dengan

manajemen laba yaitu sangat lemah dengan arah hubungan negatif.

2. Diketahui bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen

laba yaitu lemah dengan arah hubungan positif.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Terdapat beberapa laporan keuangan yang tidak ditemukan di

www.idx.co.id karena tidak semua perusahaan manufaktur melaporkan

laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia sehingga

mempengaruhi jumlah sampel.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur tanpa

membedakan sub sektor perusahaan tersebut, sehingga terdapat nilai

ekstrim pada data penelitian yang kemungkinan dipengaruhi oleh sub

sektor yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

100

C. Saran

1. Dalam penelitian ini terdapat data ekstrim yang kemungkinan disebabkan

karena sub sektor yang berbeda sebagai populasi sasaran, oleh sebab itu

bagi peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan menggunakan

perusahaan manufaktur dengan sub sektor yang sama sebagai populasi

sasaran, misalnya sub sektor makanan dan minuman, sub sektor kimia, sub

sektor rokok, dan sub sektor lainnya yang termasuk dalam sektor

manufaktur.

2. Bagi investor disarankan untuk lebih cermat dalam menganalisis informasi

yang disajikan oleh pihak penerbit saham sehingga keputusan yang diambil

untuk berinvestasi tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

101

DAFTAR PUSTAKA

Alves, S. 2012. “Ownership Structure and Earnings Management: Evidence from .

Portugal”. Australasian Accounting Business and Finance Journal,Vol 6,

No 1, hlmn 57-74.

Anggreni, Riske Meitha. 2013. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial,

Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Ariesta, Ita Alfi. 2012. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kualitas

Auditor Eksternal, dan Komite Audit terhadap Manajerial Laba Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 s/d

2011 ”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

Astari, Genis. 2015. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun

2013-2014”. Jurnal. Universitas Negri Surabaya.

Baker, Richard, et al. 2010. “Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif

Indonesia)”. Jilid Pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Brilianti, Dinny Prastiwi. 2013. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Leverage, dan komite Audit terhadap Konservatisme

Akuntansi”. Skripsi. Universitas Negri Semarang.

Cooper, Donald R and Pamela S. Schindler. 2006. Business Research Methods,

Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Education.

Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan, dan Amy P. Sweeney. 1995. “Detecting

Earnings Management”. The Accounting Review, Vol. 70, No. 2, pp 193-

225.

Desmiyawati, Nasrizal dan Yessy. 2009. “Pengaruh Asimetris Informasi dan

Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan

Mnaufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Pekbis Jurnal Vol

No.3.

Dinni Reviani dan Djoko Sudantoko. 2012. “Pengaruh Struktur Kepemilikan,

Ukuran Perusahaan, dan Corporate Goverrnance terhadap Manajemen Laba

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

2008-2010”. Jurnal. STIE Bank Jateng.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

102

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19 Edisi 5”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, J, Meiden, C dan Tobing. 2005. “Pengaruh Manajemen Laba pada

Tingakt Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur

yang Termasuk dalam Indeks LQ-45” Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Hasan, Iqbal. 2006. “Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

I Dewa dan I wayan. 2014. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional pada Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. Jurnal. Universitas

Udayana Bali.

Irawan, Wisnu Arwindo. 2013. “Analsis Pengaruh Kepemilikan Institusional,

Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Prifitabilitas terhadap Manajemen Laba

Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-

2011). Skripsi. Universitas Diponegoro.

Joe dan Pagalung. 2011. “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia

Periode 2006-2009”. Jurnal. Universitas Hassanuddin.

Kriatianto, Yudha. 2012. “Hubungan Manajemen Laba Setelah Initial Public

Offering dan Return Saham dengan Kepemilikan Institusional sebagai

Variabel Pemoderasi Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan IPO

Periode 2004-2008” . Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

KNKG. (2006). Komite Nasional Kebijakan Governance. Jakarta: KNKG.

Kurnia, Pascalia April Dwi. 2016. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen,

Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dewan Komisaris, dan

Komite Audit terhadap Manajemen Laba Studi pada Semua Perusahaan

yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014”. Skripsi. Universitas Semarang.

Nariastititi, Ni Wayan dan Dwi Ratnadi, Ni Made. 2014. “Pengaruh Asimetris

Informasi, Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan pada

Manajemen Laba”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3.

Novianus. 2016. “Hubungan Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dengan

Manajemen Laba”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

Nuryaman. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan , Ukuran Perusahaan, dan

Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba”. Simposium

Nasional Akuntansi. Pontianak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

103

PSAK 15 tahun 2015 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura

Bersama.

PSAK 65 tahun 2015 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian.

Putri, Oktarina Ratna. 2014. “Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional,

Kepemilikan Publik, Index Disclosure terhadap Manajemen Laba”. Skripsi.

Universitas Gajah Mada.

Putu Putri dan Gede Adi. 2015. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen

Laba”. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Restuwulan. 2013. “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan

terhadap Manajemen Laba”. Skripsi. Universitas Widyatama.

Rinesti, Annamaria. 2016. “Hubungan antara Asimetris Informasi dan Ukuran

Perusahaan dengan Praktik Manajemen Laba Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014”. Skripsi.

Universitas Sanata Dharma.

Riske Meitha Anggraeni dan P. Basuki Hadiprajitno. 2013. “Pengaruh Struktur

Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate

Governance terhadap Manajemen Laba”. Jurnal. Universitas Diponegoro, Volume

2, Nomor 3, Hal 1-13 ISSN 2337 : 3806.

Scott, William R. (2013). “Financial Accounting Theory, 3rd edition”. Prentice Hall,

United States of America.

Setiawati, L. dan Na’im. 2000. “Manajemen Laba”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,

Vol.15, No. 4, h. 424-441

Singgih, Santoso. 2015. “Menguasai SPSS 22”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sri Handayani dan Agus. 2009.“Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEJ Tahun 2003-2006”. Jurnal. Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. CV Alfabeta,

Bandung.

Sulistyanto, Sri. 2008. “Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris”. Jakarta: PT

Grasindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

104

Sulistyawan, D., Y. Januarsi dan L. Alvia. 2011. Creative Accounting:

Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Salemba Empat,

Jakarta.

Suriana. 2014. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Afiliasi

Group Bisnis terhadap Manajeme Laba Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur BEI 2008-2012”. Tesis. Universitas Gajah Mada.

Sutikno, Frendy. 2014. “Pengaruh Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan

terhadap Manajamen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Jurnal. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Undang-undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Widyanindyah, Agnes Utari. 2001. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Earning Management pada Perusahaan di Indonesia”. Jurnal

Akuntansi & Keuangan Vol 3, No. 2, November.

www.idx.co.id , diakses Februari 2017.

Zeptian, Andra. 2013. “Analisis Pengaruh Penerapan Corporate Governance,

Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun

2009-2010”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

105

105

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

106

106

Menghitung discretionary accrual GGRM 2015

Langkah-Langkah dalam menghitung discretionary accrual adalah

sebagai berikut.

1. Menghitung nilai total akrual

TAit = EXBIit - CFOit

TAit = 10,064,867,000,000 - 3,200,820,000,000

= 6,864,047,000,000

2. Menentukan nilai parameter α1, α2, α3

TAit / Ait-1 = α1(1 / Ait-1 ) + α2 (ΔRevit / Ait-1) + α3( PPEit / Ait-1) + ԑit

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan nilai

parameter α1, α2, α3. Nilai tersebut dapat ditentukan dengan melakukan

regresi. Untuk melakukan regresi, Anda harus menentukan variabel

yang berlaku sebagai variabel Y dan variabel X (Sulistiawan, et al

2011:L-3). Nilai Y, X1, X2, X3 kemudian di olah menggunakan SPSS

dengan hasil α1, α2, α3 secara berturut-turut yaitu sebesar -0.132, 0.225,

-0.133.

Dengan demikian ditentukan bahwa:

Variabel Y = TAit / Ait-1

Variabel Y = 6,864,047,000,000 / 58,220,600,000,000

Variabel Y = 0.117897222

Variabel X1 = 1 / Ait-1

Variabel X1 = 1 / 58,220,600,000,000

Variabel X1 = 0.000000000000017

Variabel X2 = ΔRevit / Ait-1

Variabel X2 = (70,365,573,000,000 – 65,185,850,000,000) /

58,220,600,000,000

Variabel X2 = 0.088967187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

107

107

Variabel X3 = PPEit / Ait-1

Variabel X3 = 20,106,488,000,000 / 58,220,600,000,000

Variabel X3 = 0.345350065097234

3. Menentukan nilai non discretionary accrual (NDA)

NDAit = α1 (1/ Ait-1) + α2 (ΔRevit / Ait-1 - ΔRecit / Ait-1 ) + α3 (PPEit / Ait-1)

NDAit = -0.132 (0.000000000000017) + 0.225 (0.088967187 -

0.000615298) + -0.133 (0.345350065097234)

NDAit = -0.057682359920718

Keterangan:

ΔRecit = 1,568,098,000,000 – 1,532,275,000,000

= 35,823,000,000

4. Menentukan nilai discretionary accruals (DA)

DAit = TAit /Ait-1 - NDAit

DAit = 0.117897 – (-0.057682)

DAit = 0.17558

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

108

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

109

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

110

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

111

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

112

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

113

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

114

114

Lampiran 1

Data mengenai perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran dan

telah memenuhi kriteria tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

115

115

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran

No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4

1 ADES √ √ √ √

2 ADMG √ √ - -

3 AISA √ √ √ -

4 AKKU √ - - -

5 AKPI √ √ √ √

6 ALDO √ √ √ √

7 ALKA √ √ √ √

8 ALMI √ √ √ √

9 ALTO √ √ √ √

10 AMFG √ √ √ √

11 APLI √ √ √ √

12 ARGO √ √ - -

13 ARNA √ √ √ √

14 ASII √ √ √ √

15 AUTO √ √ √ √

16 BAJA √ √ √ -

17 BATA √ √ √ √

18 BIMA √ √ √ √

19 BRAM √ √ - -

20 BRNA √ √ √ √

21 BRPT √ √ - -

22 BTON √ √ √ √

23 BUDI √ √ √ √

24 CEKA √ √ √ √

25 CINT √ - - -

26 CNTX √ √ - -

27 CPIN √ √ √ √

28 CTBN √ √ - -

29 DAJK √ - - -

30 DAVO √ - - -

31 DLTA √ √ √ √

32 DPNS √ √ √ √

33 DVLA √ √ √ √

34 EKAD √ √ √ √

35 ERTX √ √ - -

36 ESTI √ √ - -

37 ETWA √ - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

116

116

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)

No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4

38 FASW √ √ √ √

39 FPNI √ √ - -

40 GDST √ √ √ √

41 GDYR √ √ - -

42 GGRM √ √ √ √

43 GJTL √ √ √ √

44 HDTX √ √ √ √

45 HMSP √ √ √ √

46 ICBP √ √ √ √

47 IGAR √ √ √ √

48 IKAI √ √ √ √

49 IKBI √ √ - -

50 IMAS √ √ √ √

51 IMPC √ - - -

52 INAF √ √ √ -

53 INAI √ √ √ √

54 INCI √ √ √ -

55 INDF √ √ √ √

56 INDR √ √ - -

57 INDS √ √ √ √

58 INKP √ √ - -

59 INRU √ √ - -

60 INTP √ √ √ √

61 IPOL √ √ - -

62 ISSP √ √ √ -

63 JECC √ √ √ √

64 JKSW √ √ √ √

65 JPFA √ √ √ √

66 JPRS √ √ √ √

67 KAEF √ √ √ -

68 KBLI √ √ √ √

69 KBLM √ √ √ √

70 KBRI √ √ √ √

71 KDSI √ √ √ √

72 KIAS √ √ √ √

73 KICI √ √ √ √

74 KLBF √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

117

117

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)

No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4

75 KRAH √ √ √ -

76 KRAS √ √ - -

77 LION √ √ √ √

78 LMPI √ √ √ √

79 LMSH √ √ √ √

80 LPIN √ √ √ √

81 MAIN √ √ √ √

82 MASA √ √ - -

83 MBTO √ √ √ √

84 MERK √ √ √ √

85 MLBI √ √ √ -

86 MLIA √ √ √ √

87 MRAT √ √ √ √

88 MYOR √ √ √ √

89 MYTX √ √ √ √

90 NIKL √ √ - -

91 NIPS √ √ √ √

92 PBRX √ √ - -

93 PICO √ √ √ √

94 POLY √ √ - -

95 PRAS √ √ √ √

96 PSDN √ √ √ √

97 PTSN √ √ - -

98 PYFA √ √ √ √

99 RICY √ √ √ √

100 RMBA √ √ √ √

101 ROTI √ √ √ √

102 SCCO √ √ √ √

103 SCPI √ √ √ √

104 SIAP √ √ √ √

105 SIDO √ √ √ -

106 SIMA √ - - -

107 SIPD √ √ √ √

108 SKBM √ √ √ √

109 SKLT √ √ √ √

110 SMBR √ √ √ -

111 SMCB √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

118

118

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)

No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4

112 SMGR √ √ √ -

113 SMSM √ √ √ √

114 SOBI √ √ √ -

115 SPMA √ √ √ √

116 SQBB √ √ √ √

117 SRIL √ √ - -

118 SRSN √ √ √ √

119 SSTM √ √ √ √

120 STAR √ √ √ √

121 STTP √ √ √ √

122 SULI √ √ - -

123 TALF √ - - -

124 TBMS √ √ - -

125 TCID √ √ √ √

126 TFCO √ √ - -

127 TIRT √ √ √ √

128 TKIM √ √ - -

129 TOTO √ √ √ √

130 TPIA √ √ - -

131 TRIS √ √ √ -

132 TRST √ √ √ √

133 TSPC √ √ √ √

134 ULTJ √ √ √ √

135 UNIC √ √ - -

136 UNIT √ √ √ √

137 UNTX √ - - -

138 UNVR √ √ √ √

139 VOKS √ √ √ √

140 WIIM √ √ √ -

141 WTON √ - - -

142 YPAS √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

119

119

Keterangan:

√ = memenuhi syarat kriteria pemilihan populasi sasaran

- = tidak memenuhi syarat kriteria pemilihan populasi sasaran

Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

2. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan laporan

keuangan di BEI secara berturut-turut tahun 2013-2015.

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam

publikasi laporan keuangan selama tahun 2013-2015.

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai data

yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

120

120

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015

No. Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk Tbk

2 ADMG Polychem Indonesia Tbk

3 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

4 AKKU PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk

5 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk

6 ALDO Alkindo Naratama Tbk

7 ALKA Alakasa Industrindo Tbk

8 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk

9 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

10 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

11 APLI Asiaplast Industries Tbk

12 ARGO Argo Pantes Tbk

13 ARNA Arwana Citramulia Tbk

14 ASII Astra International Tbk

15 AUTO Astra Otoparts Tbk

16 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk

17 BATA Sepatu Bata Tbk

18 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk

19 BRAM Indo Kordsa Tbk

20 BRNA Berlina Tbk

21 BRPT Barito Pacific Tbk

22 BTON Betonjaya Manunggal Tbk

23 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk.

24 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

25 CINT PT Chitose Internasional Tbk

26 CNTX Centex Tbk

27 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

28 CTBN Citra Tubindo Tbk

29 DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.

30 DAVO Davomas Abadi Tbk

31 DLTA Delta Djakarta Tbk

32 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk

33 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk

34 EKAD Ekadharma International Tbk

35 ERTX Eratex Djaja Tbk

36 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

121

121

No. Kode Nama Perusahaan

37 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk

38 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk

39 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk.

40 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk

41 GDYR Goodyear Indonesia Tbk

42 GGRM Gudang Garam Tbk

43 GJTL Gajah Tunggal Tbk

44 HDTX Panasia Indo Resources Tbk

45 HMSP HM Sampoerna Tbk

46 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

47 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk

48 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk

49 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk

50 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk

51 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk

52 INAF Indofarma Tbk

53 INAI Indal Aluminium Industry Tbk

54 INCI Intanwijaya Internasional Tbk

55 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

56 INDR Indorama Synthetics Tbk

57 INDS Indospring Tbk

58 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

59 INRU Toba Pulp Lestari Tbk

60 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

61 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk

62 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk

63 JECC Jembo Cable Company Tbk

64 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk

65 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk

66 JPRS Jaya Pari Steel Tbk

67 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk

68 KBLI KMI Wire and Cable Tbk

69 KBLM Kabelindo Murni Tbk

70 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

71 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk

72 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

73 KICI Kedaung Indah Can Tbk

74 KLBF Kalbe Farma Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

122

122

No. Kode Nama Perusahaan

75 KRAH PT Grand Kartech Tbk

76 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk

77 LION Lion Metal Works Tbk

78 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk

79 LMSH Lionmesh Prima Tbk

80 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk

81 MAIN Malindo Feedmill Tbk

82 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk

83 MBTO Martina Berto Tbk

84 MERK Merck Tbk

85 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

86 MLIA Mulia Industrindo Tbk

87 MRAT Mustika Ratu Tbk

88 MYOR Mayora Indah Tbk

89 MYTX APAC Citra Centertex Tbk

90 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk

91 NIPS Nipress Tbk

92 PBRX Pan Brothers Tbk

93 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk

94 POLY Asia Pacific Fibers Tbk

95 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk

96 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk

97 PTSN Sat Nusapersada Tbk

98 PYFA Pyridam Farma Tbk

99 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk

100 RMBA Bentoel International Investama Tbk

101 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

102 SCCO Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk

103 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk

104 SIAP Sekawan Intipratama Tbk

105 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

106 SIMA Siwani Makmur Tbk

107 SIPD Sierad Produce Tbk

108 SKBM Sekar Bumi Tbk

109 SKLT Sekar Laut Tbk

110 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

111 SMCB Holcim Indonesia Tbk

112 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

123

123

No. Kode Nama Perusahaan

113 SMSM Selamat Sempurna Tbk

114 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

115 SPMA Suparma Tbk

116 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

117 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk

118 SRSN Indo Acidatama Tbk

119 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk

120 STAR Star Petrcohem Tbk

121 STTP Siantar Top Tbk

122 SULI PT SLJ Global Tbk

123 TALF PT Tunas Alfin Tbk

124 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk

125 TCID Mandom Indonesia Tbk

126 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk

127 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk

128 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

129 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

130 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk

131 TRIS Trisula International Tbk

132 TRST Trias Sentosa Tbk

133 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk

134 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk

135 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk

136 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk

137 UNTX Unitex Tbk

138 UNVR Unilever Indonesia Tbk

139 VOKS Voksel Electric Tbk

140 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk

141 WTON Wijaya Karya Beton

142 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

124

124

Perusahaan manufaktur yang tidak secara konsisten mempublikasikan

laporan keuangan secara berturut-turut tahun 2013-2015

No. Kode Nama Perusahaan

1 AKKU PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk

2 CINT PT Chitose Internasional Tbk

3 DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.

4 DAVO Davomas Abadi Tbk

5 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk

6 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk

7 SIMA Siwani Makmur Tbk

8 TALF PT Tunas Alfin Tbk

9 UNTX Unitex Tbk

10 WTON Wijaya Karya Beton

Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah

No KODE Nama Perusahaan

1 ADMG Polychem Indonesia Tbk

2 ARGO Argo Pantes Tbk

3 BRAM Indo Kordsa Tbk

4 BRPT Barito Pacific Tbk

5 CNTX Centex Tbk

6 CTBN Citra Tubindo Tbk

7 ERTX Eratex Djaja Tbk

8 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk

9 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk.

10 GDYR Goodyear Indonesia Tbk

11 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk

12 INDR Indorama Synthetics Tbk

13 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

14 INRU Toba Pulp Lestari Tbk

15 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk

16 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk

17 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk

18 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk

19 PBRX Pan Brothers Tbk

20 POLY Asia Pacific Fibers Tbk

21 PTSN Sat Nusapersada Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

125

125

No KODE Nama Perusahaan

22 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk

23 SULI PT SLJ Global Tbk

24 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk

25 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk

26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

27 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk

28 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk

Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data

No KODE Nama Perusahaan

1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

2 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk

3 INAF Indofarma Tbk

4 INCI Intanwijaya Internasional Tbk

5 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk

6 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk

7 KRAH PT Grand Kartech Tbk

8 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

9 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

10 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

12 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

13 TRIS Trisula International Tbk

14 WIMM Wismilak Inti Makmur Tbk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

126

126

Lampiran 2

Data saham yang dimiliki Institusi dan Jumlah Saham Beredar

Untuk Perhitungan Kepemilikan Institusional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

127

127

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar

2013 2014 2015 2013 2014 2015

1 ADES 54,235,111,792 54,235,111,792 54,235,111,792 589,896,800 589,896,800 589,896,800

2 AKPI 44,288,400,000 44,288,400,000 44,288,400,000 680,000,000 680,000,000 680,000,000

3 ALDO 34,254,000,000 34,402,500,000 34,567,500,000 550,000,000 550,000,000 550,000,000

4 ALKA 9,636,498,074 9,636,498,074 9,636,498,074 101,533,011 101,533,011 101,533,011

5 ALMI 23,398,760,000 50,592,080,000 47,111,680,000 308,000,000 616,000,000 616,000,000

6 ALTO 176,367,863,930 176,367,863,930 177,239,941,604 2,184,663,247 2,184,663,247 2,186,527,777

7 AMFG 36,759,800,000 36,772,820,000 36,811,880,000 434,000,000 434,000,000 434,000,000

8 APLI 120,975,000,000 126,975,000,000 127,395,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000

9 ARNA 450,543,618,997 370,448,607,049 352,976,001,326 7,341,430,976 7,341,430,976 7,341,430,976

10 ASII 2,028,630,847,845 2,028,630,847,845 2,028,630,847,845 40,483,553,140 40,483,553,140 40,483,553,140

11 AUTO 385,578,640,000 385,578,640,000 385,578,640,000 4,819,733,000 4,819,733,000 4,819,733,000

12 BATA 113,295,000,000 113,295,000,000 113,230,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000

13 BIMA 7,650,560,000 7,650,560,000 7,650,560,000 86,000,000 86,000,000 86,000,000

14 BRNA 35,479,800,000 35,479,800,000 40,242,180,000 690,000,000 690,000,000 759,000,000

15 BTON 14,677,200,000 14,729,400,000 14,729,400,000 180,000,000 180,000,000 180,000,000

16 BUDI 215,935,181,030 215,935,181,030 225,264,797,915 4,098,997,362 4,098,997,362 4,498,997,362

17 CEKA 51,776,900,261 51,776,900,348 51,776,900,435 595,000,003 595,000,004 595,000,005

18 CPIN 911,958,474,931 911,958,474,931 911,958,474,931 16,422,807,040 16,422,807,040 16,422,807,040

19 DLTA 67,719,742,449 67,719,742,449 67,727,749,040 800,659,050 800,659,050 800,659,050

20 DPNS 21,993,651,412 19,745,279,038 19,821,438,927 331,129,952 331,129,952 331,129,952

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

128

128

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar

2013 2014 2015 2013 2014 2015

21 DVLA 103,779,200,000 103,779,200,000 103,779,200,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000

22 EKAD 52,722,573,750 52,722,573,750 52,722,573,750 698,775,000 698,775,000 698,775,000

23 FASW 187,576,181,176 185,197,407,940 185,172,629,053 2,477,888,787 2,477,888,787 2,477,888,787

24 GDST 803,436,000,000 803,518,000,000 803,518,000,000 8,200,000,000 8,200,000,000 8,200,000,000

25 GGRM 145,364,848,400 145,364,848,400 145,364,848,400 1,924,088,000 1,924,088,000 1,924,088,000

26 GJTL 208,042,560,000 207,345,600,000 207,345,600,000 3,484,800,000 3,484,800,000 3,484,800,000

27 HDTX 141,440,977,590 139,525,263,840 327,877,173,312 1,532,571,000 1,532,571,000 3,601,462,800

28 HMSP 456,778,703,844 456,778,703,844 456,804,351,602 4,652,461,844 4,652,461,844 4,652,723,076

29 ICBP 939,133,451,240 939,133,451,240 939,133,451,240 11,661,908,000 11,661,908,000 11,661,908,000

30 IGAR 82,462,385,690 82,462,385,690 82,462,385,690 972,204,500 972,204,500 972,204,500

31 IKAI 62,313,559,310 61,292,674,226 61,268,932,712 791,383,786 791,383,786 791,383,786

32 IMAS 247,603,029,010 247,603,029,010 247,907,209,636 2,765,278,412 2,765,278,412 2,765,278,412

33 INAI 12,344,112,000 24,704,064,000 24,707,232,000 158,400,000 316,800,000 316,800,000

34 INDF 439,635,954,855 439,635,954,855 439,635,954,855 8,780,426,500 8,780,426,500 8,780,426,500

35 INDS 57,822,161,948 57,822,161,948 57,822,161,948 656,249,710 656,249,710 656,249,710

36 INTP 235,893,327,272 235,893,327,272 235,893,327,272 3,681,231,699 3,681,231,699 3,681,231,699

37 JECC 13,630,680,000 13,630,680,000 13,630,680,000 151,200,000 151,200,000 151,200,000

38 JKSW 9,084,000,000 9,084,000,000 9,084,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000

39 JPFA 613,086,672,554 613,086,672,554 617,777,302,635 10,660,522,910 10,660,522,910 10,660,522,910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

129

129

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar

2013 2014 2015 2013 2014 2015

40 JPRS 51,315,000,000 51,315,000,000 51,315,000,000 750,000,000 750,000,000 750,000,000

41 KBLI 295,493,516,790 217,512,721,608 230,496,163,355 4,007,235,107 4,007,235,107 4,007,235,107

42 KBLM 99,960,000,000 99,960,000,000 101,203,200,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000

43 KBRI 247,694,751,705 653,337,261,600 651,599,662,500 8,687,995,500 8,687,995,500 8,687,995,500

44 KDSI 30,650,400,000 30,650,400,000 30,650,400,000 405,000,000 405,000,000 405,000,000

45 KIAS 14,666,347,840 14,666,347,840 14,666,347,840 149,291,000 149,291,000 149,291,000

46 KICI 10,214,760,000 10,214,760,000 10,214,760,000 138,000,000 138,000,000 138,000,000

47 KLBF 2,658,288,174,858 2,658,288,174,858 2,658,288,174,858 46,875,122,110 46,875,122,110 46,875,122,110

48 LION 36,988,577,600 36,988,577,600 36,946,964,800 520,160,000 520,160,000 520,160,000

49 LMPI 83,979,266,298 83,979,266,298 83,979,266,298 1,008,517,669 1,008,517,669 1,008,517,669

50 LMSH 3,093,120,000 3,093,120,000 3,093,120,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000

51 LPIN 838,312,500 940,737,500 1,041,675,000 21,250,000 21,250,000 21,250,000

52 MAIN 84,919,500,000 92,200,680,000 127,810,237,500 1,695,000,000 1,791,000,000 2,238,750,000

53 MBTO 60,904,400,000 60,904,400,000 60,904,400,000 1,070,000,000 1,070,000,000 1,070,000,000

54 MERK 38,819,200,000 38,819,200,000 38,819,200,000 448,000,000 448,000,000 448,000,000

55 MLIA 176,492,767,500 180,375,142,500 190,081,080,000 2,588,250,000 2,588,250,000 2,588,250,000

56 MRAT 34,334,160,000 34,334,160,000 34,334,160,000 428,000,000 428,000,000 428,000,000

57 MYOR 29,451,768,388 29,451,768,388 29,451,768,388 894,374,989 894,374,989 894,374,989

58 MYTX 116,922,659,518 116,922,659,518 116,922,659,518 1,466,666,577 1,466,666,577 1,466,666,577

59 NIPS 26,719,200,000 93,511,333,291 93,511,333,291 720,000,000 1,486,666,666 1,486,666,666

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

130

130

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar

2013 2014 2015 2013 2014 2015

60 PICO 53,432,933,750 53,432,933,750 53,432,933,750 568,375,000 568,375,000 568,375,000

61 PRAS 37,898,410,421 37,905,420,855 37,905,420,855 701,043,478 701,043,478 701,043,478

62 PSDN 103,824,000,000 103,824,000,000 105,955,200,000 1,440,000,000 1,440,000,000 1,440,000,000

63 PYFA 28,814,058,000 28,814,058,000 28,803,356,400 535,080,000 535,080,000 535,080,000

64 RICY 30,828,109,180 30,828,109,180 30,828,109,180 641,717,510 641,717,510 641,717,510

65 RMBA 716,470,894,800 716,470,894,800 716,470,894,800 7,240,005,000 7,240,005,000 7,240,005,000

66 ROTI 358,122,350,000 358,122,350,000 358,122,350,000 5,061,800,000 5,061,800,000 5,061,800,000

67 SCCO 13,827,539,484 13,827,539,484 14,627,258,910 205,583,400 205,583,400 205,583,400

68 SCPI 321,084,000 353,916,000 354,240,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000

69 SIAP 1,747,920,000,000 1,977,600,000,000 915,120,000,000 24,000,000,000 24,000,000,000 24,000,000,000

70 SIPD 38,944,899,994 38,944,899,994 38,944,899,994 939,110,200 939,110,200 939,110,200

71 SKBM 69,968,815,363 75,690,426,853 75,372,006,349 865,736,394 936,530,894 936,530,894

72 SKLT 66,311,088,000 66,311,088,000 66,311,088,000 690,740,500 690,740,500 690,740,500

73 SMCB 618,012,885,000 618,012,885,000 618,012,885,000 7,662,900,000 7,662,900,000 7,662,900,000

74 SMSM 83,687,904,328 83,687,904,328 83,687,904,328 1,439,668,060 1,439,668,060 1,439,668,060

75 SPMA 110,709,862,024 110,709,862,024 116,573,605,390 1,492,046,658 1,492,046,658 1,492,046,658

76 SQBB 908,264,000 908,264,000 908,264,000 9,268,000 9,268,000 9,268,000

77 SRSN 571,900,000,000 571,900,000,000 571,900,000,000 6,020,000,000 6,020,000,000 6,020,000,000

78 SSTM 81,963,642,670 81,963,642,670 81,963,642,670 1,170,909,181 1,170,909,181 1,170,909,181

79 STAR 301,200,000,000 261,216,000,000 231,312,000,000 4,800,000,000 4,800,000,000 4,800,000,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

131

131

Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)

No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar

2013 2014 2015 2013 2014 2015

80 STTP 78,416,600,000 78,416,600,000 78,416,600,000 1,310,000,000 1,310,000,000 1,310,000,000

81 TCID 14,496,906,691 14,496,906,691 14,496,906,691 201,066,667 201,066,667 201,066,667

82 TIRT 41,958,298,883 41,958,298,883 41,958,298,883 1,011,774,750 1,011,774,750 1,011,774,750

83 TOTO 47,653,632,000 85,400,064,000 95,408,400,000 495,360,000 990,720,000 1,032,000,000

84 TRST 167,721,840,000 167,665,680,000 159,185,520,000 2,808,000,000 2,808,000,000 2,808,000,000

85 TSPC 348,840,000,000 348,840,000,000 351,720,000,000 4,500,000,000 4,500,000,000 4,500,000,000

86 ULTJ 128,821,837,200 128,821,837,200 128,561,882,820 2,888,382,000 2,888,382,000 2,888,382,000

87 UNIT 4,132,382,338 4,132,382,338 4,132,382,338 75,422,200 75,422,200 75,422,200

88 UNVR 648,550,000,000 648,550,000,000 648,550,000,000 7,630,000,000 7,630,000,000 7,630,000,000

89 VOKS 44,431,708,292 44,431,708,292 27,435,291,633 831,120,619 831,120,619 831,120,619

90 YPAS 59,765,967,963 59,765,967,963 59,765,967,963 668,000,089 668,000,089 668,000,089

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

132

Lampiran 3

Data Total Aset untuk Perhitungan Ukuran Perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

133

Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma

Total Aset

No KODE Total Aset (Rupiah)

2013 2014 2015

1 ADES 441,064,000,000 504,865,000,000 653,224,000,000

2 AKPI 2,084,567,189,000 2,227,042,590,000 2,883,143,132,000

3 ALDO 301,479,232,220 356,814,265,670 366,010,819,200

4 ALKA 241,912,806,000 244,879,397,000 144,628,405,000

5 ALMI 2,752,078,229,710 3,212,438,981,220 2,189,037,586,060

6 ALTO 1,502,519,389,760 1,239,053,626,860 1,180,228,072,160

7 AMFG 3,539,393,000,000 3,918,391,000,000 4,270,275,000,000

8 APLI 303,594,490,550 273,126,657,790 308,620,387,250

9 ARNA 1,135,244,802,060 1,259,175,442,880 1,430,779,475,450

10 ASII 213,994,000,000,000 236,029,000,000,000 245,435,000,000,000

11 AUTO 12,617,678,000,000 14,380,926,000,000 14,339,110,000,000

12 BATA 680,685,060,000 774,891,087,000 795,257,974,000

13 BIMA 118,007,059,090 104,058,578,350 99,558,394,760

14 BRNA 1,125,132,715,000 1,334,085,916,000 1,820,783,911,000

15 BTON 176,136,296,410 174,157,547,020 183,116,245,290

16 BUDI 2,382,875,000,000 2,476,982,000,000 3,265,953,000,000

17 CEKA 1,069,627,299,750 1,284,150,037,340 1,485,826,210,020

18 CPIN 15,722,197,000,000 20,862,439,000,000 24,684,915,000,000

19 DLTA 867,040,802,000 991,947,134,000 1,038,321,916,000

20 DPNS 256,372,669,050 268,877,322,940 274,483,110,370

21 DVLA 1,190,054,288,000 310,953,804,000 1,376,278,237,000

22 EKAD 343,601,504,090 411,348,790,570 389,691,595,500

23 FASW 5,692,060,407,680 5,581,000,723,350 6,993,634,266,970

24 GDST 1,191,496,619,150 1,354,622,569,950 1,336,562,720,360

25 GGRM 50,770,251,000,000 58,220,600,000,000 63,505,413,000,000

26 GJTL 15,350,754,000,000 16,042,897,000,000 17,509,505,000,000

27 HDTX 2,378,728,273,720 4,221,696,886,910 4,878,367,904,000

28 HMSP 27,404,594,000,000 28,380,630,000,000 38,010,724,000,000

29 ICBP 21,267,470,000,000 24,910,211,000,000 26,560,624,000,000

30 IGAR 314,746,644,500 349,894,783,580 383,936,040,590

31 IKAI 482,057,048,870 518,546,655,130 390,042,617,780

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

134

134

Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma

Total Aset (Lanjutan)

No KODE Total Aset (Rupiah)

2013 2014 2015

32 IMAS 22,315,022,507,630 23,471,397,834,920 24,860,957,839,500

33 INAI 765,881,409,380 897,281,657,710 1,330,259,296,540

34 INDF 78,092,789,000,000 85,938,885,000,000 91,831,526,000,000

35 INDS 2,196,518,364,470 2,282,666,078,490 2,553,928,346,220

36 INTP 26,607,241,000,000 28,884,973,000,000 27,638,360,000,000

37 JECC 1,239,821,716,000 1,062,476,023,000 1,358,464,081,000

38 JKSW 262,386,019,470 302,951,001,730 265,280,458,590

39 JPFA 14,917,590,000,000 15,730,435,000,000 17,159,466,000,000

40 JPRS 376,540,741,940 370,967,708,750 363,265,042,160

41 KBLI 1,337,022,291,950 1,337,351,473,760 1,551,799,840,980

42 KBLM 654,296,256,940 647,696,854,300 654,385,717,060

43 KBRI 788,749,190,750 1,299,315,036,740 1,455,931,208,460

44 KDSI 850,233,842,190 952,177,443,050 1,177,093,668,870

45 KIAS 2,270,904,910,520 2,352,542,603,070 2,124,390,696,520

46 KICI 99,295,722,100 96,745,744,220 133,831,888,820

47 KLBF 11,315,061,275,030 12,425,032,367,730 13,696,417,381,440

48 LION 498,567,897,160 600,102,716,320 639,330,150,370

49 LMPI 822,189,506,880 808,892,238,340 793,093,512,600

50 LMSH 141,697,598,710 139,915,598,260 133,782,751,040

51 LPIN 196,390,816,220 185,595,748,330 324,054,785,280

52 MAIN 2,214,398,692,000 3,531,219,815,000 3,962,068,064,000

53 MBTO 611,769,745,330 619,383,082,070 648,899,377,240

54 MERK 696,946,318,000 716,599,526,000 641,646,818,000

55 MLIA 7,189,899,445,000 7,215,152,320,000 7,125,800,277,000

56 MRAT 439,583,727,200 498,786,376,750 497,090,038,110

57 MYOR 9,709,838,250,470 10,291,108,029,330 11,342,715,686,220

58 MYTX 2,095,467,423,420 2,049,312,456,870 1,944,326,000,000

59 NIPS 798,407,625,000 916,195,838,000 1,547,720,090,000

60 PICO 621,400,236,630 626,626,507,160 605,788,310,440

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

135

135

Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma

Total Aset (Lanjutan)

No KODE

Total Aset (Rupiah)

2013 2014 2015

61 PRAS 795,630,254,210 1,286,827,899,810 1,531,742,052,160

62 PSDN 681,832,333,140 620,928,440,330 620,398,854,180

63 PYFA 175,118,921,410 172,736,624,690 159,951,537,230

64 RICY 1,109,865,329,760 1,170,752,424,110 1,198,193,867,890

65 RMBA 9,232,016,000,000 10,250,546,000,000 12,667,314,000,000

66 ROTI 1,822,689,047,110 1,722,577,887,680 2,706,323,637,030

67 SCCO 1,762,032,300,120 1,656,007,190,010 1,773,144,328,630

68 SCPI 734,333,086,000 1,317,314,767,000 1,510,747,778,000

69 SIAP 272,597,818,160 4,979,635,925,000 277,982,362,220

70 SIPD 3,155,680,394,480 2,800,914,553,880 2,246,770,000,000

71 SKBM 497,652,557,670 649,534,031,110 764,484,248,710

72 SKLT 301,989,488,700 331,574,891,640 377,110,748,360

73 SMCB 14,894,990,000,000 17,195,352,000,000 17,321,565,000,000

74 SMSM 1,701,103,245,180 1,749,395,000,000 2,220,108,000,000

75 SPMA 1,767,105,818,950 2,091,957,078,670 2,185,464,365,770

76 SQBB 421,187,982,000 459,352,720,000 464,027,522,000

77 SRSN 420,782,548,000 463,347,124,000 574,073,314,000

78 SSTM 801,866,397,040 773,663,346,930 721,884,167,680

79 STAR 749,402,740,230 775,917,827,930 729,020,553,280

80 STTP 1,470,059,394,890 1,700,204,093,890 1,919,568,037,170

81 TCID 1,465,952,460,750 1,853,235,343,640 2,082,096,848,700

82 TIRT 723,177,125,790 713,714,873,920 763,168,027,180

83 TOTO 1,746,177,682,570 2,027,288,693,680 2,439,540,859,210

84 TRST 3,260,919,505,190 3,261,285,495,050 3,357,359,499,950

85 TSPC 5,407,957,915,810 5,592,730,492,960 6,284,729,099,200

86 ULTJ 2,811,620,982,140 2,917,083,567,360 3,539,995,910,250

87 UNIT 459,118,935,530 440,727,374,150 460,539,382,210

88 UNVR 13,348,188,000,000 14,280,670,000,000 15,729,945,000,000

89 VOKS 1,955,830,321,070 1,553,904,599,140 1,536,244,634,560

90 YPAS 613,878,797,680 320,494,592,960 279,189,768,590

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

136

136

Lampiran 4

Data Perhitungan Manajemen Laba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

137

Tabel 1. Perhitungan Total Akrual

NO KODE TOTAL AKRUAL

2013 2014 2015

1 ADES 14,375,000,000 -51,587,000,000 22,651,000,000

2 AKPI 115,098,450,000 -270,820,417,000 140,605,727,000

3 ALDO -1,797,067,799 35,863,193,254 40,020,939,526

4 ALKA 1,769,464,000 20,737,121,000 9,309,099,000

5 ALMI 807,137,267,684 1,009,652,096,730 -1,749,527,172,918

6 ALTO 195,838,248,873 109,817,758,780 21,337,461,578

7 AMFG -122,496,000,000 -8,612,000,000 61,855,000,000

8 APLI -58,887,002,616 -5,999,151,039 -20,435,145,918

9 ARNA 42,418,880,241 112,888,220,993 -9,535,890,086

10 ASII -2,647,000,000,000 5,200,000,000,000 -9,078,000,000,000

11 AUTO 120,043,000,000 197,443,000,000 -490,686,000,000

12 BATA 20,710,922,000 41,033,360,000 174,526,665,000

13 BIMA 7,763,155,360 9,340,423,673 -16,659,086,112

14 BRNA -71,899,059,000 -64,416,622,000 -165,585,784,000

15 BTON 18,090,328,539 -126,913,036 6,128,573,608

16 BUDI -66,130,000,000 64,174,000,000 25,477,000,000

17 CEKA 71,301,771,175 245,163,358,470 -1,068,918,635

18 CPIN 1,517,024,000,000 2,128,527,000,000 1,780,635,000,000

19 DLTA -12,307,162,000 192,839,344,000 -20,367,515,000

20 DPNS 43,297,615,885 11,305,239,085 6,726,032,630

21 DVLA 60,147,995,000 -9,965,792,000 -87,428,465,000

22 EKAD 37,050,050,774 59,889,461,060 -23,895,075,793

23 FASW 279,793,027,627 -1,003,812,762,026 80,654,507,434

24 GDST -40,795,680,076 -224,261,226,693 -91,125,191,559

25 GGRM 4,218,751,000,000 6,919,880,000,000 6,864,047,000,000

26 GJTL 66,200,000,000 1,001,590,000,000 316,696,000,000

27 HDTX -677,531,937,556 20,204,613,707 -397,079,520,000

28 HMSP 3,798,077,000,000 2,702,224,000,000 13,236,908,000,000

29 ICBP 778,428,000,000 -732,150,000,000 506,599,000,000

30 IGAR 18,064,495,381 51,481,478,448 -15,550,820,038

31 IKAI -178,314,196 11,954,916,869 -6,020,335,595

32 IMAS 3,305,545,031,936 484,076,835,005 243,889,310,058

33 INAI -43,194,991,340 -51,362,159,755 25,264,197,778

34 INDF -210,809,000,000 -2,060,586,000,000 3,149,282,000,000

35 INDS -51,329,678,073 116,553,386,213 -68,581,295,507

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

138

138

Tabel 1. Perhitungan Total Akrual (Lanjutan)

NO KODE TOTAL AKRUAL

2013 2014 2015

36 INTP 644,832,000,000 630,386,000,000 7,813,000,000

37 JECC 253,194,869,000 48,960,296,000 90,880,776,000

38 JKSW 8,228,614,490 -19,059,014,480 -31,602,355,219

39 JPFA 1,626,816,000,000 -294,768,000,000 275,019,000,000

40 JPRS -67,444,893,096 67,693,597,051 -21,798,798,265

41 KBLI 203,017,174,062 -54,089,833,818 124,888,880,055

42 KBLM 170,089,053,831 43,487,270,133 33,146,645,583

43 KBRI -3,634,858,835 39,726,417,044 99,312,845,411

44 KDSI -33,541,048,611 109,548,161,291 92,377,831,135

45 KIAS -107,920,312,952 38,677,237,006 -132,762,185,468

46 KICI 8,978,491,482 5,173,065,927 6,883,573,407

47 KLBF 1,757,143,633,274 588,093,898,057 353,172,907,006

48 LION 21,918,055,216 -9,570,644,749 -9,305,445,192

49 LMPI 63,689,044,808 27,324,889,487 26,705,633,635

50 LMSH 4,230,338,363 -1,369,015,989 -9,178,107,477

51 LPIN 14,224,250,657 18,672,018,336 -41,191,928,211

52 MAIN 267,152,139,000 284,090,714,000 120,662,004,000

53 MBTO 24,398,785,802 5,577,520,806 -12,465,719,131

54 MERK 96,926,449,000 -32,390,905,000 25,813,634,000

55 MLIA -156,535,508,000 23,812,408,000 -377,277,451,656

56 MRAT -18,349,180,325 34,416,742,308 13,511,643,870

57 MYOR 317,786,066,169 892,159,697,142 -474,164,664,973

58 MYTX -41,916,706,736 -151,703,330,160 -157,118,000,000

59 NIPS 151,925,696,000 129,713,657,000 221,619,837,000

60 PICO 64,722,325,508 30,586,047,346 -4,623,794,668

61 PRAS 22,267,361,149 37,240,486,196 48,245,959,736

62 PSDN -2,400,243,483 -28,081,410,730 2,687,901,699

63 PYFA 15,583,593,813 5,902,390,079 -5,564,401,208

64 RICY 98,841,129,257 15,410,637,316 -34,081,773,152

65 RMBA 117,682,000,000 209,818,000,000 1,966,768,000,000

66 ROTI -82,196,281,559 -66,346,926,553 -101,853,350,609

67 SCCO 139,258,869,798 164,915,539,903 26,870,538,636

68 SCPI 134,444,522,000 240,405,116,000 283,809,863,000

69 SIAP 38,074,913,517 -121,017,709,000 -13,769,399,864

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

139

139

Tabel 1. Perhitungan Total Akrual (Lanjutan)

NO KODE TOTAL AKRUAL

2013 2014 2015

70 SIPD 53,053,164,572 23,327,106,594 -494,875,436,100

71 SKBM 44,668,540,367 71,317,093,687 2,058,622,920

72 SKLT -7,202,378,456 3,172,225,146 3,919,398,147

73 SMCB -413,579,000,000 -417,473,000,000 680,135,000,000

74 SMSM 40,202,180,432 116,301,000,000 66,886,000,000

75 SPMA 64,316,467,935 108,225,584,525 31,481,106,390

76 SQBB 31,069,076,000 47,265,198,000 39,804,938,000

77 SRSN 2,050,013,000 30,204,088,000 112,253,783,000

78 SSTM -86,982,652,870 -62,195,623,336 -51,650,267,028

79 STAR 32,545,656,266 67,080,059,467 3,389,072,915

80 STTP 124,899,486,719 24,828,418,144 101,365,790,296

81 TCID -27,962,922,286 130,945,293,499 97,898,604,138

82 TIRT -87,508,523,008 -9,556,823,130 43,426,503,203

83 TOTO 12,188,860,891 83,224,580,589 155,089,911,665

84 TRST -38,414,792,901 -130,969,977,443 -46,274,105,977

85 TSPC 308,876,177,220 165,295,273,601 -86,567,196,381

86 ULTJ 227,205,759,475 246,103,897,595 23,402,373,246

87 UNIT 24,438,149,992 7,943,456,197 56,104,326,268

88 UNVR 922,766,000,000 1,299,606,000,000 1,640,350,000,000

89 VOKS -185,976,077,304 48,287,182,194 93,495,090,340

90 YPAS 42,260,039,562 -47,036,079,668 -32,638,038,160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

140

140

Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals

NO KODE NDA

2013 2014 2015

1 ADES 0.013387289 -0.022666806 -0.093259774

2 AKPI 0.006402789 -0.030739157 -0.101288013

3 ALDO 0.112654194 0.000508811 -0.054832561

4 ALKA 0.411990932 0.094503514 0.180143162

5 ALMI -0.042097292 -0.006974791 -0.035933544

6 ALTO -0.270664577 0.017438871 -0.056759008

7 AMFG 0.024119005 -0.023610065 -0.060946752

8 APLI -0.030613118 -0.060374437 -0.074559279

9 ARNA 0.064243605 -0.058091905 -0.0576595

10 ASII 0.000918749 -0.01846835 -0.014623131

11 AUTO 0.060881282 -0.007587378 -0.044005944

12 BATA 0.067890875 -0.009328209 -0.043946114

13 BIMA 0.084731166 0.005729778 0.068128643

14 BRNA 0.039968694 -0.034240018 -0.120180629

15 BTON -0.071559173 -0.028962897 0.010900954

16 BUDI 0.013836069 -0.08743711 -0.075742681

17 CEKA 0.344629246 0.200869673 -0.006104059

18 CPIN 0.079990547 -0.034321358 -0.078179538

19 DLTA 0.082398658 -0.036488076 0.005056804

20 DPNS -0.021119842 -0.006484584 -7.29522E-05

21 DVLA 0.007928904 -0.021944568 -0.176776775

22 EKAD 0.021092647 0.022861567 -0.033711545

23 FASW 0.00069126 -0.021650705 -0.108541627

24 GDST -0.046549271 -0.099731697 0.095592396

25 GGRM 0.037286555 -0.001364948 -0.05768236

26 GJTL -0.0055055 -0.050356305 -0.067068932

27 HDTX -0.170356972 -0.06709519 -0.136181706

28 HMSP 0.087057698 0.020621705 -0.051696641

29 ICBP 0.015287185 0.012659605 -0.041713893

30 IGAR 0.064721209 0.033063389 -0.010611536

31 IKAI 0.01673339 -0.068897076 -0.034765348

32 IMAS -0.010903737 -0.044770303 -0.01540623

33 INAI 0.004647108 0.047395714 -0.062958168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

141

141

Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals (Lanjutan)

NO KODE NDA

2013 2014 2015

34 INDF 0.021314965 -0.011339743 -0.038360485

35 INDS 0.026216061 -0.055121745 -0.073868867

36 INTP 0.016510191 -0.045584973 -0.054067606

37 JECC -0.014826608 -0.004470417 -0.071517753

38 JKSW 0.007205894 -0.031825108 -0.048994032

39 JPFA 0.082634221 -0.008769787 -0.062836306

40 JPRS -0.117981306 0.020510078 0.056353688

41 KBLI 0.035587998 -0.065168217 -0.07569071

42 KBLM 0.012798754 -0.089049909 -0.075952141

43 KBRI -0.022066206 -0.169660387 -0.130778942

44 KDSI 0.028412903 -0.008312485 -0.063559431

45 KIAS 0.022143403 -0.086147639 -0.068596976

46 KICI 0.022747293 -0.00206095 -0.052868044

47 KLBF 0.059384777 -0.01409277 -0.048043066

48 LION 0.000248179 -0.01361437 -0.007719478

49 LMPI 0.017515845 -0.085861732 -0.034400868

50 LMSH -0.466364369 0.347552507 0.041296904

51 LPIN 0.017395517 -0.015212355 -0.05553127

52 MAIN 0.117385031 -0.071790322 -0.080064368

53 MBTO -0.028978913 -0.02762056 -0.029036829

54 MERK 0.093860439 -0.11670386 -0.037874927

55 MLIA 0.023357949 -0.080366108 -0.105626463

56 MRAT -0.03230649 -0.015478575 -0.012888162

57 MYOR 0.02497525 -0.003181037 -0.053270963

58 MYTX -0.008122951 -0.271760789 -0.199410756

59 NIPS 0.058869639 -0.219361374 -0.185322085

60 PICO 0.032839582 -0.029489172 -0.031874293

61 PRAS -0.007325243 -0.080145029 -0.094580147

62 PSDN -0.012219473 -0.151780077 -0.059001553

63 PYFA 0.033229694 -0.038123502 -0.06856095

64 RICY 0.044435029 0.005718499 -0.030658259

65 RMBA 0.092873272 -0.018472798 -0.093360547

66 ROTI 0.061969884 -0.070543952 -0.160479117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

142

142

Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals (Lanjutan)

NO KODE NDA

2013 2014 2015

67 SCCO 0.023575447 -0.030807848 -0.022043194

68 SCPI -0.032506629 0.031808317 -0.197379503

69 SIAP 0.033856967 0.080549362 0.002112235

70 SIPD -0.024143785 -0.125395497 -0.031051637

71 SKBM 0.441650501 0.02929086 -0.059979065

72 SKLT 0.157758077 0.020827261 -0.081340821

73 SMCB 0.012340672 -0.107076425 -0.101369767

74 SMSM 0.015345958 -0.004082311 -0.064292235

75 SPMA 0.018696987 -0.074036104 -0.097738974

76 SQBB 0.028957478 -0.00328268 -0.027553111

77 SRSN -0.003946195 -0.00091325 -0.046474157

78 SSTM -0.003112572 -0.065107362 -0.05624382

79 STAR 0.019487475 -0.071721941 -0.040601059

80 STTP 0.083080466 -0.00846347 -0.105330367

81 TCID 0.038939617 -0.039461251 -0.053245099

82 TIRT 0.037661156 -0.015156242 -0.045133283

83 TOTO 0.016745699 -0.024153 -0.072236954

84 TRST -0.005581859 -0.042652078 -0.085904154

85 TSPC 0.000928068 -0.003975938 -0.052373192

86 ULTJ 0.065732961 -0.010315214 -0.071475843

87 UNIT 0.006566078 -0.089602219 -0.101519261

88 UNVR 0.065761401 -0.000492057 -0.089283293

89 VOKS -0.01653956 -0.02899466 0.007733832

90 YPAS 0.033163317 -0.042736767 -0.015623131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

143

143

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals

NO

KODE

TA/At-1 NDA DAit (TA/At-1) - (NDA)

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015

1 ADES 0.036945 -0.11696 0.0448655 0.0133873 -0.022667 -0.09326 0.02356 -0.09429 0.13813

2 AKPI 0.067119 -0.129917 0.0631356 0.0064028 -0.030739 -0.101288 0.06072 -0.09918 0.16442

3 ALDO -0.009719 0.118957 0.1121618 0.1126542 0.0005088 -0.054833 -0.12237 0.11845 0.16699

4 ALKA 0.011965 0.085721 0.038015 0.4119909 0.0945035 0.1801432 -0.40003 -0.00878 -0.14213

5 ALMI 0.42897 0.366869 -0.54461 -0.042097 -0.006975 -0.035934 0.47107 0.37384 -0.50868

6 ALTO 0.599591 0.073089 0.0172208 -0.270665 0.0174389 -0.056759 0.87026 0.05565 0.07398

7 AMFG -0.039319 -0.002433 0.0157858 0.024119 -0.02361 -0.060947 -0.06344 0.02118 0.07673

8 APLI -0.176378 -0.01976 -0.074819 -0.030613 -0.060374 -0.074559 -0.14577 0.04061 -0.00026

9 ARNA 0.045254 0.09944 -0.007573 0.0642436 -0.058092 -0.05766 -0.01899 0.15753 0.05009

10 ASII -0.014522 0.0243 -0.038461 0.0009187 -0.018468 -0.014623 -0.01544 0.04277 -0.02384

11 AUTO 0.013516 0.015648 -0.034121 0.0608813 -0.007587 -0.044006 -0.04737 0.02324 0.00989

12 BATA 0.036075 0.060282 0.2252273 0.0678909 -0.009328 -0.043946 -0.03182 0.06961 0.26917

13 BIMA 0.077553 0.079151 -0.160093 0.0847312 0.0057298 0.0681286 -0.00718 0.07342 -0.22822

14 BRNA -0.093329 -0.057252 -0.124119 0.0399687 -0.03424 -0.120181 -0.1333 -0.02301 -0.00394

15 BTON 0.124674 -0.000721 0.0351898 -0.071559 -0.028963 0.010901 0.19623 0.02824 0.02429

16 BUDI -0.028756 0.026931 0.0102855 0.0138361 -0.087437 -0.075743 -0.04259 0.11437 0.08603

17 CEKA 0.06938 0.229204 -0.000832 0.3446292 0.2008697 -0.006104 -0.27525 0.02833 0.00527

18 CPIN 0.12285 0.135384 0.0853512 0.0799905 -0.034321 -0.07818 0.04286 0.1697 0.16353

19 DLTA -0.016513 0.222411 -0.020533 0.0823987 -0.036488 0.0050568 -0.09891 0.2589 -0.02559

20 DPNS 0.234502 0.044097 0.0250152 -0.02112 -0.006485 -7.3E-05 0.25562 0.05058 0.02509

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

144

144

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015

21 DVLA 0.055968 -0.008374 -0.281162 0.0079289 -0.021945 -0.176777 0.04804 0.01357 -0.10439

22 EKAD 0.135272 0.174299 -0.05809 0.0210926 0.0228616 -0.033712 0.11418 0.15144 -0.02438

23 FASW 0.050157 -0.176353 0.0144516 0.0006913 -0.021651 -0.108542 0.04947 -0.1547 0.12299

24 GDST -0.035049 -0.188218 -0.06727 -0.046549 -0.099732 0.0955924 0.0115 -0.08849 -0.16286

25 GGRM 0.101634 0.136298 0.1178972 0.0372866 -0.001365 -0.057682 0.06435 0.13766 0.17558

26 GJTL 0.005144 0.065247 0.0197406 -0.005506 -0.050356 -0.067069 0.01065 0.1156 0.08681

27 HDTX -0.497254 0.008494 -0.094057 -0.170357 -0.067095 -0.136182 -0.3269 0.07559 0.04212

28 HMSP 0.144702 0.098605 0.4664064 0.0870577 0.0206217 -0.051697 0.05764 0.07798 0.5181

29 ICBP 0.043847 -0.034426 0.020337 0.0152872 0.0126596 -0.041714 0.02856 -0.04709 0.06205

30 IGAR 0.057835 0.163565 -0.044444 0.0647212 0.0330634 -0.010612 -0.00689 0.1305 -0.03383

31 IKAI -0.000351 0.0248 -0.01161 0.0167334 -0.068897 -0.034765 -0.01708 0.0937 0.02316

32 IMAS 0.188054 0.021693 0.0103909 -0.010904 -0.04477 -0.015406 0.19896 0.06646 0.0258

33 INAI -0.070554 -0.067063 0.0281564 0.0046471 0.0473957 -0.062958 -0.0752 -0.11446 0.09111

34 INDF -0.003554 -0.026386 0.0366456 0.021315 -0.01134 -0.03836 -0.02487 -0.01505 0.07501

35 INDS -0.030833 0.053063 -0.030044 0.0262161 -0.055122 -0.073869 -0.05705 0.10818 0.04382

36 INTP 0.028338 0.023692 0.0002705 0.0165102 -0.045585 -0.054068 0.01183 0.06928 0.05434

37 JECC 0.357138 0.03949 0.0855368 -0.014827 -0.00447 -0.071518 0.37196 0.04396 0.15705

38 JKSW 0.029523 -0.072637 -0.104315 0.0072059 -0.031825 -0.048994 0.02232 -0.04081 -0.05532

39 JPFA 0.148412 -0.01976 0.0174832 0.0826342 -0.00877 -0.062836 0.06578 -0.01099 0.08032

40 JPRS -0.169202 0.179778 -0.058762 -0.117981 0.0205101 0.0563537 -0.05122 0.15927 -0.11512

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

145

145

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015

41 KBLI 0.174759 -0.040455 0.0933852 0.035588 -0.065168 -0.075691 0.13917 0.02471 0.16908

42 KBLM 0.235274 0.066464 0.0511762 0.0127988 -0.08905 -0.075952 0.22247 0.15551 0.12713

43 KBRI -0.004907 0.050366 0.0764348 -0.022066 -0.16966 -0.130779 0.01716 0.22003 0.20721

44 KDSI -0.058786 0.128845 0.0970175 0.0284129 -0.008312 -0.063559 -0.0872 0.13716 0.16058

45 KIAS -0.05034 0.017032 -0.056433 0.0221434 -0.086148 -0.068597 -0.07248 0.10318 0.01216

46 KICI 0.094554 0.052628 0.0711512 0.0227473 -0.002061 -0.052868 0.07181 0.05469 0.12402

47 KLBF 0.186574 0.051974 0.0284243 0.0593848 -0.014093 -0.048043 0.12719 0.06607 0.07647

48 LION 0.050561 -0.019196 -0.015506 0.0002482 -0.013614 -0.007719 0.05031 -0.00558 -0.00779

49 LMPI 0.078131 0.033234 0.0330151 0.0175158 -0.085862 -0.034401 0.06062 0.1191 0.06742

50 LMSH 0.032909 -0.009662 -0.065597 -0.466364 0.3475525 0.0412969 0.49927 -0.35721 -0.10689

51 LPIN 0.08257 0.095076 -0.221944 0.0173955 -0.015212 -0.055531 0.06517 0.11029 -0.16641

52 MAIN 0.148428 0.128292 0.0341701 0.117385 -0.07179 -0.080064 0.03104 0.20008 0.11423

53 MBTO 0.040031 0.009117 -0.020126 -0.028979 -0.027621 -0.029037 0.06901 0.03674 0.00891

54 MERK 0.170216 -0.046475 0.0360224 0.0938604 -0.116704 -0.037875 0.07636 0.07023 0.0739

55 MLIA -0.023866 0.003312 -0.05229 0.0233579 -0.080366 -0.105626 -0.04722 0.08368 0.05334

56 MRAT -0.040286 0.078294 0.027089 -0.032306 -0.015479 -0.012888 -0.00798 0.09377 0.03998

57 MYOR 0.038276 0.091882 -0.046075 0.0249752 -0.003181 -0.053271 0.0133 0.09506 0.0072

58 MYTX -0.023244 -0.072396 -0.076669 -0.008123 -0.271761 -0.199411 -0.01512 0.19936 0.12274

59 NIPS 0.289036 0.162465 0.2418913 0.0588696 -0.219361 -0.185322 0.23017 0.38183 0.42721

60 PICO 0.108847 0.049221 -0.007379 0.0328396 -0.029489 -0.031874 0.07601 0.07871 0.0245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

146

146

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015

61 PRAS 0.038568 0.046806 0.0374922 -0.007325 -0.080145 -0.09458 0.04589 0.12695 0.13207

62 PSDN -0.003516 -0.041185 0.0043288 -0.012219 -0.15178 -0.059002 0.0087 0.11059 0.06333

63 PYFA 0.114712 0.033705 -0.032213 0.0332297 -0.038124 -0.068561 0.08148 0.07183 0.03635

64 RICY 0.117319 0.013885 -0.029111 0.044435 0.0057185 -0.030658 0.07288 0.00817 0.00155

65 RMBA 0.016968 0.022727 0.1918696 0.0928733 -0.018473 -0.093361 -0.07591 0.0412 0.28523

66 ROTI -0.068216 -0.036401 -0.059128 0.0619699 -0.070544 -0.160479 -0.13019 0.03414 0.10135

67 SCCO 0.093656 0.093594 0.0162261 0.0235754 -0.030808 -0.022043 0.07008 0.1244 0.03827

68 SCPI 0.30521 0.327379 0.2154457 -0.032507 0.0318083 -0.19738 0.33772 0.29557 0.41283

69 SIAP 0.206517 -0.443942 -0.002765 0.033857 0.0805494 0.0021122 0.17266 -0.52449 -0.00488

70 SIPD 0.016086 0.007392 -0.176684 -0.024144 -0.125395 -0.031052 0.04023 0.13279 -0.14563

71 SKBM 0.154583 0.143307 0.0031694 0.4416505 0.0292909 -0.059979 -0.28707 0.11402 0.06315

72 SKLT -0.028839 0.010504 0.0118206 0.1577581 0.0208273 -0.081341 -0.1866 -0.01032 0.09316

73 SMCB -0.033988 -0.028028 0.0395534 0.0123407 -0.107076 -0.10137 -0.04633 0.07905 0.14092

74 SMSM 0.027895 0.068368 0.0382338 0.015346 -0.004082 -0.064292 0.01255 0.07245 0.10253

75 SPMA 0.038644 0.061245 0.0150486 0.018697 -0.074036 -0.097739 0.01995 0.13528 0.11279

76 SQBB 0.078231 0.112219 0.0866544 0.0289575 -0.003283 -0.027553 0.04927 0.1155 0.11421

77 SRSN 0.005098 0.071781 0.2422671 -0.003946 -0.000913 -0.046474 0.00904 0.07269 0.28874

78 SSTM -0.107349 -0.077564 -0.066761 -0.003113 -0.065107 -0.056244 -0.10424 -0.01246 -0.01052

79 STAR 0.043295 0.089511 0.0043678 0.0194875 -0.071722 -0.040601 0.02381 0.16123 0.04497

80 STTP 0.099932 0.016889 0.0596198 0.0830805 -0.008463 -0.10533 0.01685 0.02535 0.16495

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

147

147

Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)

NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015

81 TCID -0.022165 0.089324 0.0528258 0.0389396 -0.039461 -0.053245 -0.0611 0.12879 0.10607

82 TIRT -0.128755 -0.013215 0.0608457 0.0376612 -0.015156 -0.045133 -0.16642 0.00194 0.10598

83 TOTO 0.008005 0.047661 0.0765011 0.0167457 -0.024153 -0.072237 -0.00874 0.07181 0.14874

84 TRST -0.017556 -0.040164 -0.014189 -0.005582 -0.042652 -0.085904 -0.01197 0.00249 0.07172

85 TSPC 0.066669 0.030565 -0.015479 0.0009281 -0.003976 -0.052373 0.06574 0.03454 0.03689

86 ULTJ 0.093856 0.087531 0.0080225 0.065733 -0.010315 -0.071476 0.02812 0.09785 0.0795

87 UNIT 0.064328 0.017302 0.1272994 0.0065661 -0.089602 -0.101519 0.05776 0.1069 0.22882

88 UNVR 0.076994 0.097362 0.1148651 0.0657614 -0.000492 -0.089283 0.01123 0.09785 0.20415

89 VOKS -0.109521 0.024689 0.0601678 -0.01654 -0.028995 0.0077338 -0.09298 0.05368 0.05243

90 YPAS 0.120937 -0.076621 -0.101836 0.0331633 -0.042737 -0.015623 0.08777 -0.03388 -0.08621

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

148

Lampiran 5

Hasil Olah Data SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

149

149

Tabel 1. Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

Kepemilikan Intitusional * Manajemen Laba Crosstabulation

Count

Manajemen Laba

Total Minimization

Income

Maximization

Income

Kepemilikan Intitusional Tidak Signifikan 0 0 0

Signifikan 6 21 27

Pengendali 67 176 243

Total 73 197 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 2. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma -.143 .237 .626 .531

N of Valid Cases 270

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 3. Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba

(Minimization Income)

Kepemilikan Institusional * Minimization Income Crosstabulation

Count

Minimization Income

Total Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Kepemilikan

Institusional

Tidak Signifikan 0 0 0 0 0

Signifikan 1 4 0 1 6

Pengendali 48 12 3 4 67

Total 49 16 3 5 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

150

150

Tabel 4. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba

(Minimization Income)

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma -.689 .151 -.2.077 .038

N of Valid Cases 73

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 5. Tabulasi Silang Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba

(Maximization Income)

Kepemilikan Institusional * Maximization Income Crosstabulation

Count

Maximization Income

Total Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Kepemilikan

Institusional

Tidak Signifikan 0 0 0 0 0

Signifikan 19 1 1 1 21

Pengendali 155 16 4 1 176

Total 174 17 5 1 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 6. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba

(Maximization Income)

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma .108 .379 .304 .761

N of Valid Cases 197

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

151

151

Tabel 7. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Ukuran Perusahaan * Manajemen Laba Crosstabulation

Count

Manajemen Laba

Total Minimization

Income

Maximization

Income

Ukuran Perusahaan Total Aset Rendah 5 13 18

Total Aset Sedang 41 85 126

Total Aset Tinggi 19 63 82

Total Aset Paling Tinggi 8 36 44

Total 73 197 270

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 8. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma .212 .108 1.942 .052

N of Valid Cases 270

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 9. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

(Minimization Income)

Ukuran Perusahaan * Minimation Income Crosstabulation

Count

Minimation Income

Total Sangat

Rendah Rendah Tinggi

Sangat

Tinggi

Ukuran

Perusahaan

Total Aset Rendah 1 2 1 1 9

Total Aset Sedang 27 11 2 1 41

Total Aset Tinggi 13 3 0 3 19

Total Aset Paling Tinggi 8 1 0 0 8

Total 49 16 3 5 73

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN …

152

152

Tabel 10. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba (Minimization

Income)

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma -.415 .182 -2.179 .029

N of Valid Cases 73

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Tabel 11. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

(Maximization Income)

Ukuran Perusahaan * Maximinimation Income Crosstabulation

Count

Maximinimation Income

Total Sangat

Rendah Rendah Tinggi

Sangat

Tinggi

Ukuran

Perusahaan

Total Aset Rendah 12 0 1 0 13

Total Aset Sedang 73 12 0 0 85

Total Aset Tinggi 56 3 3 1 63

Total Aset Paling Tinggi 33 2 1 0 36

Total 174 17 5 1 197

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 12. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba (Maximization

Income)

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma -.096 .169 -.571 .568

N of Valid Cases 197

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI