Page 1
HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGA VERBAL
BULLYING MURID KELAS V SDN 60 MONCONGLOE LAPARA
KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidkan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
EKA NURWAHIDA JAMAL
105401117816
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
Page 4
iv
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132. Fax. (0411)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Eka Nurwahida Jamal
Nim : 10540 11178 16
Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar S1
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi :Hubungan Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal
Bullying Murid Kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara
Kabupaten Maros
Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri,
bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Permohonan
Eka Nurwahida Jamal
NIM : 10540 11178 16
Page 5
v
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132. Fax. (0411)
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Eka Nurwahida Jamal
Nim : 10540 11178 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Hubungan Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal
Bullying Murid Kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara
Kabupaten Maros
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan selalu melakukan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikan Perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Perjanjian
Eka Nurwahida Jaml
NIM : 10540 11178 16
Page 6
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Semua orang memiliki kesulitan di dalam hidupnya. Tapi kita tetap berharap
hari yang lebih baik. Harapan itulah yang membuat kita tetap bertahan dan
membuat kita tetap bermimpi.
Kupersembahkan karya ini buat :
Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
Mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
Page 7
vii
ABSTRAK
Eka Nurwahida Jamal. 2020. Hubungan Kecerdasan Interpersonal dengan
Verbal Bullying Murid Kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten
Maros. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I
Hidayah Quraisy dan Pembimbing II Muhammad Basri.
Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana hubungan kecerdasan
interpersonal dengan verbal bullying pada murid kelas V SDN 60 Moncongloe
Lappara Kabupaten Maros. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying murid kelas V SDN 60
Moncongloe Lappara Kabupaten Maros.
Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SDN 60 Moncongloe Lappara dengan populasi sebanyak
326 siswa dan sampel sebanyak 50 siswa. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5
kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Pengukuran terhadap kecerdasan interpersonal dan verbal bullying
murid menggunakan instrument kuesioner model skala Likert.
Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
statistik deskriptif dan statistik inferensial korelasional dengan menggunakan SPSS
25 . Data penelitian diolah dengan teknik regresi sederhana dan korelasi dengan
taraf signifikan α = 0,05. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa 1) Hasil
data statistik deskriptif kecerdasan interpersonal berada pada kategori sedang
dengan persentasi 42 % dan verbal bullying berada pada kategori rendah dengan
persentase 30 %. 2) Hasil data statistik inferensial menunjukkan bahwa nilai sig.
(2-tailed) pada perhitungan korelasi product moment adalah -0,617. Ini berarti
bahwa terdapat hubungan negatif antara kecerdasan interpersonal siswa dengan
perilaku verbal bullying.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat dismpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan verbal
bullying murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros. Berarti
semakin tinggi kecerdasan interpersonal murid maka akan semakin rendah perilaku
verbal bullying. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan interpersonal murid maka
semakin tinggi perilaku verbal bullying.
Kata kunci : Kecerdasan Interpersonal, Verbal Bullying
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai salah satu
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Salam dan salawat yang melimpah semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya yang istiqomah dan setia di jalan Allah, hingga akhir zaman nanti.
Aamiin, ya rabbal alamin !
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
ayahanda Jamaluddin dan ibunda Malania yang telah mencurahkan cinta dan kasih
sayangnya, serta doa yang tiada henti-hentinya demi kesuksesan penulis.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini
tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Hj. Hidayah Quraisy, M.Pd Pembimbing
I dan Dr. H. Muhammad Basri, M.Si. Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan, motivasi, serta bimbingan dengan penuh
kesabaran dan ketulusan kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.
Tidak lupa pula penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar, Erwin Akib, S,.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Page 9
ix
Pendidikan yang telah membina, membimbing, dan memberikan kemudahan
sihingga saya dapat menyelesaikan proposal ini.
Begitu pula ucapan terima kasih kepada Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan para dosen Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bimbingan dan
jasa-jasa beliau selama penulis mengikuti perkuliahan.
Saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai bahan
acuan untuk perbaikan dan penyempurnaan bahwa proposal ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan.
Makassar, 2020
Penulis
Eka Nurwahida Jamal
Page 10
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 6
B. Kajian Teori ....................................................................................... 7
1. Kecerdasan Interpersonal ............................................................. 7
2. Verbal Bullying ............................................................................ 17
C. Kerangka Fikir .......................................................................... …….. 22
D. Hipotesis Penelitian .................................................................. …….. 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................... …….. 25
B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ …….. 25
C. Variabel Penelitian .................................................................... …….. 27
Page 11
xi
D. Defenisi Oprasional Variabel .................................................... …….. 28
E. Instrumen Penelitian ................................................................. …….. 28
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ …….. 30
G. Teknik Analisis Data................................................................. …….. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 33
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 33
1. Hasil Analisis Data Statistik Deskriptif .................................... 33
2. Hasil Analisis Data Statik Inferensial ....................................... 36
B. Pembahasan ....................................................................................... 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 42
A. Simpulan ........................................................................................... 42
B. Saran ................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Sampel ........................................................................................................... 26
3.2 Kisi-kisi Kecerdasan Interpersonal ................................................................ 29
3.3 Kisi-kisi Verbal Bullying .............................................................................. 29
3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi ...................................................................... 32
4.1 Pengolahan Data Secara Umum untuk Variabel Kecerdasan Interpersonal .. 33
4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Kecerdasan Interpersonal ............ 34
4.3 Pengolahan Data Secara Umum untuk Instrumen Verbal Bullying .............. 35
4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Variabel Verbal Bullying ............ 35
4.5 Uji Normalitas Data Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal Bullying ...... 37
4.6 Uji Linieritas Data Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal Bullying......... 38
4.7 Hasil Analisis Korelasi Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal Bullying . 38
Page 13
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................. 24
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 27
4.1 Grafik Variabel Kecerdasan Interpersonal .............................................. 34
4.2 Grafik Variabel Verbal Bullying ............................................................. 36
Page 14
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian .......................................................................... 47
Lampiran 2 Data Statistik Deskriptif .................................................................... 56
Lampiran 3 Pengolahan Data Statistic Inferensial ................................................ 60
Lampiran 4 Perolehan Nilai Angket .................................................................... 63
Lampiran 5 Nilai-nilai r Product Moment ............................................................ 72
Lampiran 6 Dokumentasi ...................................................................................... 74
Lampiran 7 Persuratan .......................................................................................... 80
Page 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan) adalah
upaya penumbuh kembangan sumber daya manusia melalui proses kecerdasan
interpersonal yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi.
Dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga merupakan orang orang yang
terlibat di dalamnya. Untuk itu, selain sebagai pengembang kecerdasan kognitif
siswa, ternyata pendidikan juga berperan dalam mengasah dan membina kecerdasan
interpersonal sebagai bekal seseorang agar dapat diterima oleh masyarakat.
Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan untuk memahami dan
bekerjasama dengan orang lain. Kecerdasan ini menuntut kemampuan untuk
menyerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain.
Seseorang yang mempunyai kecerdasan antarpribadi bisa mempunyai rasa belas
kasihan dan tanggung jawab sosial yang besar. Pengembangan kecerdasan
interpesonal sangat penting bagi anak sebab akan menjadi dasar saat anak bergaul
dengan teman serta lingkungan. Itulah sebabnya mengapa kecerdasan interpersonal
berkaitan erat dengan proses belajar. Proses belajar menentukan kemampuan murid
dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma agama, moral
tradisi, moral hukum, dan norma moral lainnya yang berlaku di masyarakat.
Page 16
2
Menurut Armstrong (2013:39), Ciri-ciri dari siswa yang memiliki kecerdasan
interpersonal adalah suka bersosialisasi dengan teman seusianya, berbakat menjadi
pemimpin, menjadi anggota klub, panitia, atau kelompok informal di antara teman
seusianya, mudah bergaul, senang mengajari anak-anak lain secara informal, suka
bermain dengan teman seusianya, mempunyai dua atau lebih teman dekat, memiliki
empati yang baik atau memberi perhatian lebih kepada orang lain, banyak disukai
teman dan dapat memahami maksud orang lain walaupun tersembunyi. Sebaliknya,
siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah memiliki ciri ciri tidak
peka, tidak peduli, egois, dan menyinggung perasaan orang lain (Lwin,2008).
Fenomena saat ini masih banyak murid yang belum mampu mengembangkan
kecerdasan interpersonalnya dengan baik contohnya dalam lingkungan bermain.
Murid belum mampu memilah-milah perkataan yang bisa diterima oleh teman
lainnya. Dalam hal ini anak sering mengucapkan kata-kata kasar, mencemooh,
mengejek teman, dan sebagainya. Perilaku seperti ini disebut juga dengan perilaku
verbal bullying. Fenomena bullying juga terjadi di SD Negeri 60 Moncongloe
Lappara Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Kasus bullying terjadi ketika
waktu istirahat, seringkali terdengar anak yang mengolok-olok teman hingga
menangis, menggertak, mengucilkan, bahkan hingga berkelahi.
Berdasarkan pengamatan awal peneliti pada bulan Februari 2020 di SDN 60
Moncongloe Lappara masalah sosial yang sering terjadi seperti, seorang murid yang
suka mencemooh teman yang jelek, memberinya nama julukan hingga
memanggilnya dengan nama ayahnya, menghina yang kurang mampu, serta
menunjukkan tingkah laku seperti tidak peduli dengan orang lain, bersikap
Page 17
3
hiperaktif di dalam kelas sewaktu pelajaran berlangsung, pendiam, pemalu,
pemarah, dan cepat bosan. Namun, menurut ibu Sahria guru wali kelas V SDN 60
Moncongloe Lappara ada juga siswa yang sering diejek memiliki prestasi belajar
yang bagus, sering menjadi ketua kelompok, dan memiliki banyak teman. Secara
tidak langsung ejekan mampu meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa.
Faktor lainnya yang juga dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa
adalah faktor biologis siswa dimana anak memang berasal dari ayah dan ibu yang
memiliki kemampuan sosial yang bagus, dan perkembangan sosio-emosional anak
yang mulai mencapai masa peralihan dalam bergaul.
Alasan yang mendasari penelitian mengenai hubungan kecerdasan
interpersonal terhadap verbal bullying dikarenakan bullying secara verbal
dilakukan dengan memberikan julukan nama, celaan, fitnah, penghinaan, kritik
yang pedas, gosip dan sebagainya sehingga bullying dalam bentuk verbal
merupakan kegiatan kekerasan yang mudah dilakukan namun tidak kelihatan
bekasnya. Menurut Hurlock (1997) masa kanak-kanak akhir berlangsung pada usia
sekitar 6 sampai 12 tahun, dimana anak-anak memasuki masa bertengkar, masa atau
usia berkelompok, masa penyesuaian diri, masa bermain, dan masa kreatif. Hal
inilah yang mendasari peneliti memilih murid kelas V untuk dijadikan sasaran
penelitian.
Maka dari semua yang telah diuraikan diatas, peneliti berminat mengangkat
masalah ini dengan judul penelitian “ Hubungan Kecerdasan Interpersonal
Dengan Verbal Bullying Murid Kelas V SD Negeri 60 Moncongloe Lappara”
Page 18
4
B. Rumusan Masalah
Rumasalah masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara
kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying murid kelas V SD Negeri 60
Moncongloe Lappara?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah Untuk menjelaskan hubungan antara kecerdasan interpersonal
dengan verbal bullying murid kelas V SD Negeri 60 Moncongloe Lappara.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebegai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Bagi akademisi, dapat menjadi bahan informasi, masukan, dan pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD), sehingga dapat meningkatkan mutu Pendidikan.
b. Bagi peneliti, menjadi bahan acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya
yang ingin meneliti lebih dalam khususnya berkaitan dengan hubungan
kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying murid sekolah dasar.
Page 19
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi
mereka dalam bertingkah laku khususnya berkaitan dengan hubungan
kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying murid.
b. Bagi para guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dan umpan balik untuk
dapat mengatasi masalah verbal bullying dikarenakan rendahnya kecerdasan
interpersonal murid.
c. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan kualitas pendidikan di
sekolah, yaitu dengan memperhatikan hubungan antara kecerdasan
interpersonal murid dengan verbal bullying di sekolah.
Page 20
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Amalia Wahyuni, Sulaiman, dan Mahmud HR. (jurnal Pesona Dasar, 2016)
pada judul “Hubungan Kecerdasan Interpersonal Siswa Dengan Perilaku
Verbal Bullying Di SD Negeri 40 Banda Aceh”. Peneliti mengungkapkan
bahwa kurangnya kecerdasan interpersonal adalah salah satu akar penyebab
tingkah laku yang tidak diterima secara sosial. Rendahnya kecerdasan
interpersonal dapat menyebabkan terjadinya perilaku verbal bullying. Populasi
dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVa dan IVb, kelas Va danVb
serta kelas VI SD Negeri 40 Banda Aceh, yang berjumlah 135orang siswa.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 101 siswa. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah menggunakan angket dalam bentuk skala likert.
2. Sufriani, Eva Purnama Sari. (jurnal Idea Nursing Journal, 2017) pada judul
“Faktor Yang Mempengaruhi Bullying Pada Anak Usia Sekolah Di Sekolah
Dasar Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh”. Peneliti mengungkapkan bahwa
terdapat hubungan fakor individu, factor keluarga, teman sebaya, sekolah dan
media dengan tindakan bullying. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IV dan V Sekolah Dasar sejumlah 584 siswa dari 11 sekolah dasar.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan metode wawancara.
Page 21
7
Penelitian di atas mempunyai persamaan relevan dengan penelitian ini yaitu
meneliti tentang kecerdasan interpersonal dan bullying. Selain itu teknik
pengumpulan data yang digunakan sama yaitu menggunakan kuesioner. Yang
membedakan kedua penelitian tersebut dengan penelitian yang telah dilakukan
peneliti ialah tempat dan waktu penelitian. Dari penelitian tersebut dapat diketahui
bahwa dari hasil pengisian kuesioner secara keseluruhan kecerdasan interpersonal
murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros tahun ajaran
2020/2021 berada dalam kriteria sedang dengan frekuensi relatif 40 %, sedangkan
perilaku verbal bullying berada dalam kriteria rendah dengan frekuensi relatif 30%.
Hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien korelasi Product Moment (r) sebesar
-0,617 dengan kategori kuat.
B. Kajian Teori
1. Kecerdasan Interpersonal
a. Pengertian Kecerdasan
Banyak orang mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan intelektual,
kemampuan akademis yang tinggi. Bila seorang siswa mendapatkan prestasi tinggi
di kelas maka disebut anak cerdas. Pada hakikatnya kecerdasan tidak berpusat pada
kemampuan akademi namun, pada kenyataannya seseorang dianggap cerdas
apabila memperoleh kedudukan serta prestasi yang tinggi. Beberapa pakar
menjelaskan definisi tentang inteligensi. Menurut Robert S. Feldman (2012: 344)
Intelegensi adalah sebuah kapasitas untuk memahami dunia, berpikir rasional, dan
menggunakan akal dalam menghadapi tantangan.
Page 22
8
Dalam buku kerja “Multiple Intelligences” Gardner (2013: 11)
mendefinisikan kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau
menciptakan sesuatu yang bernilai dalam suatu budaya. Lebih spesifiknya, Howard
Gadner (2013: 106) mendefinisikan kecerdasan sebagai:
1) kemampuan untuk memecahkan suatu masalah,
2) kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan,
3) kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan
yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Dalam masyarakat intelegensi tinggi selalu dikaitkan dengan kemampuan
akademik yang tinggi, mampu memecahkan masalah dengan cepat serta
berpenampilan menarik. Perbedaan definisi kecerdasan pada orang tua seringkali
menyebabkan orang tua terjebak pada kemampuan akademis siswa sebagai tolak
ukur kecerdasan. Padahal menurut Howard Gardner (2013: 106) kecerdasan dibagi
menjadi delapan yaitu :
1) Kecerdasan linguistik,
2) kecerdasan logika-matematika,
3) kecerdasan intrapersonal,
4) kecerdasan interpersonal,
5) kecerdasan musikal,
6) kecerdasan visual-spasial,
7) kecerdasan kinestetik,
8) kecerdasan naturalis.
Page 23
9
Kecerdasan-kecerdasan yang ditemukan ini telah menjadikan dasar dari
pengembangan model, metode, pendekatan, teknik dan strategi dalam dunia
pendidikan. Kecerdasan-kecerdasan ini dapat dikembangkan baik dalam bentuk
kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Dari definisi-definisi para ahli yang
telah dipaparkan diatas, kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam memperoleh dan menggunakan pengetahuan serta melakukan
kontrol atas apa yang dilakukan serta diperbuat.
b. Pengetian Kecerdasan Interpersonal
Salah satu kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat
adalah kemampuan bersosialisasi dengan baik. Kemampuan ini merupakan salah
satu bagian dari kecerdasan interpersonal.
Kecerdasan yang memiliki nama lain kecerdasan antar pribadi atau
kecerdasan sosial ini mulai dilirik sebagai sesuatu yang penting untuk membangun
jaringan atau relasi khususnya dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan kecerdasan
interpersonal makin dikembangkan mengingat besarnya peranan dari kecerdasan
ini. Beberapa ahli telah meneliti kecerdasan ini salah satu diantaranya adalah
T.Safaria (2005: 23) yang mengemukakan bahwa kecerdasan interpersonal juga
disebut sebagai kecerdasan sosial dimana seseorang mampu menciptakan relasi,
mempertahankan hubungan serta membangun hubungan baru .
Inti dari kecerdasan ini adalah bahwa setiap orang diciptakan untuk
berhubungan dengan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan
intepersonal merupaka kecerdasan yang mulai disadari dan dianggap sebagai hal
yang penting untuk menjalin komunikasi antar individu. Kecerdasan interpersonal
Page 24
10
menurut Gardner (Safaria, 2005: 23) menjelaskan bahwa kecerdasan interpersonal
adalah suatu kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, menjalin interaksi
dan mempertahankan hubungan yang sudah mereka jalin. Definisi lain juga
diutarakan oleh Dwi Siswoyo,dkk. (2008: 114) yang mengutarakan bahwa
kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk
mempersepsikan dan menangkap perbedaan-perbedaan mood, tujuan, motivasi dan
perasaan- perasaan orang lain.
Dari beberapa definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
interpersonal adalah kemampuan lebih untuk menjalin suatu relasi dengan orang
lain, mempertahankan relasi, membaca kondisi serta karakter seseorang,
mempertahankan relasi serta bagaimana beradaptasi dan menempatkan diri dalam
berbagai kondisi.
c. Karakteristik Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal bagi Dwi Siswoyo, dkk. (2008: 114) merupakan
kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, kemampuan
memimpin kelompok, mengorganisir, menangani perselisihan antarteman,
memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, sehingga kecerdasan ini terkadang
disebut kecerdasan sosial.
Ada beberapa karakteristik khusus yang dimiliki individu yang memiliki
kecerdasan interpersonal menurut Adi M Gunawan (2005: 118) yaitu :
1) Membentuk dan mempertahankan suatu hubungan sosial.
2) Mampu berinteraksi dengan orang lain.
3) Mengenali dan menggunakan berbagai cara untuk berhubungan.
Page 25
11
4) Mampu mempengaruhi pendapat dan tindakan orang lain.
5) Turut serta dalam upaya bersama dan mengambil berbagai peran yang sesuai,
mulai dari mejadi pengikut hingga menjadi pemimpin.
6) Mengamati perasaan, pikiran, motivasi, perilaku dan gaya hidup orang lain.
7) Mengerti dan berkomunikasi dengan efektif baik dalam bentuk verbal maupun
non verbal.
8) Mengembangkan keahlian untuk menjadi penengah dalam suatu konflik,
mampu bekerjasama dengan orang yang mempunyai latar belakang yang
beragam.
9) Tertarik menekuni bidang yang berorientasi interpersonal, manajemen, atau
politik.
10) Peka terhadap perasaan, motivasi, dan keadaan mental seseorang.
Beberapa karakteristik lain dari siswa yang memiliki kecerdasan
interpersonal juga diuraikan oleh T. Safaria (2005: 25) yaitu ;
1) mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif,
2) mampu berempati dengan orang lain atau memahami orang lain secara total,
3) mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah
dimakan waktu dan senantiasa berkembang semakin intim/mendalam/penuh
makna,
4) mampu menyadari komunikasi verba maupun non-verbal yang dimunculkan
orang lain, atau dengan kata lain sensitif terhadap
perubahan situasi sosial dan tuntutan-tuntutannya. Sehingga anak mampu
menyesuaikan dirinya secara efektif dalam segala situasi,
Page 26
12
5) mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan
pendekatan win-win solution, serta yang paling penting adalah mencegah
masalah dalam relasi sosialnya,
6) memeliki keterampilan komunikasi yang mencakup keterampilan
mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara efektif.
d. Dimensi Kecerdasan Interpersonal
Dalam kecerdasan interpersonal terdapat beberapa dimensi atau bagian-
bagian yang menyusun kecerdasan interpersonal. Dimensi-dimensi ini menelaah
tentang indikator-indikator yang wajib dimiliki oleh seseorang yang memiliki
kecerdasaan interpersonal. Dimensi dalam kecerdasan interpersonal menurut T.
Safaria (2005: 24) adalah sebagai berikut:
1) Social sensivity atau sensivitas sosial, yaitu kemampuan anak untuk mampu
merasakan dan mengamati reaksi-reaksi atau perubahan sosial orang lain yang
ditunjukkannya baik secara verbal maupun non-verbal. Anak yang memiliki
sensivitas sosial yang tinggi akan mudah memahami dan menyadari adanya
reaksi-reaksi tertentu dari orang lain, entah reaksi tersebut positif atau pun
negatif.
2) Social insight, yaitu kemampuan anak untuk memahami dan mencari
pemecahan masalah yang efektif dalam suatu interaksi sosial, sehingga
masalah-masalah tersebut tidak menghambat apalagi menghancurkan relasi
sosial yang telah dibangun anak.
3) Social communication atau penguasaan keterampilan komunikasi sosial
merupakan kemampuan individu untuk menggunakan proses komunikasi
Page 27
13
dalam menjalin dan membangun hubungan interpersonal yang sehat. rangka
untuk membantu siswa dalam mengatasi permasalahan.
e. Unsur-Unsur Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal memiliki beberapa unsur penting. Beberapa
penelitian telah menelaah unsur-unsur dalam kecerdasan interpersonal. Beberapa
unsur ini dikemukakan oleh Daniel Goleman (2007: 114) diantaranya:
1) Kesadaran sosial
Kesadaran sosial merujuk pada spektrum yang merentang secara instan
merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya,
untuk “mendapatkan” situasi sosial yang rumit. Hal ini meliputi : (1) Empati dasar
: perasaan dengan orang lain, merasakan isyarat emosi non-verbal. (2) Penyelarasan
: mendengarkan dengan penuh reseptivitas; menyelaraskan diri dengan seseorang.
(3) Ketepatan empatik : memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang lain. (4)
Pengertian sosial ; mengetahui bagaimana dunia sosial bekerja (Daniel Goleman,
2007: 114).
Empati dapat mudah terlihat dari tutur kata, perangai serta ekspresi yang
ditunjukkan seseorang. Dalam hal ini, Daniel Goleman (2007: 115) menyebutkan
bahwa pewawancara dapat mendeteksi empati seseorang melalui ekspresi sekilas
yang akan mengindikasikan empati dasar yaitu kemampuan merasakan emosi orang
lain dimana disebutkan bahwa empati dasar ini akan muncul dan gagal secara cepat
dan otomatis. Dapat dikatakan bahwa empati dasar ini merupakan emosi natural
dan dimunculkan secara tidak sadar.
Page 28
14
Berbeda dengan empati hal lain yang menjadi indikator dari kecerdasan sosial
(interpersonal) adalah penyelarasan. Penyelarasan bagi Daniel Goleman (2007:
117) merupakan perhatian yang melampaui empati sesaat ke kehadiran yang
bertahan yang memperlancar hubungan baik. Penyelarasan adalah tindak lanjut dari
empati dimana seseorang berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan atau situasi
tertentu yang melibatkan orang atau hal lain diluar dirinya. Bagi Daniel Goleman
(2007: 117) penyelarasan dilakukan untuk membantu memahami orang atau hal
lain yang berada dalam kondisi dan situasi tertentu. Penyelarasan dapat telihat dari
perubahan tingkah laku, ekspresi, gaya bahasa, gerak tubuh dll, yang diluar
kebiasaan sehari-hari. Penyelarasan juga dilakukan untuk membuat orang lain
merasa nyaman untuk berbicara maupun berada di sekeliling kita. Alasan lain
adalah agar hubungan yang terjalin dapat berlangsung dan terjaga dengan baik.
Ketepatan empatik tidak jauh berbeda dengan empati akan tetapi pada
ketepatan empatik seseorang mampu menyalurkan rasa empati atau memberikan
respon dengan tepat dan memberikan tindakan sebagai respon dengan tepat pada
sasaran. Ketepatan empatik ini juga melibatkan aktivitas otak. Hal ini disampaikan
oleh Daniel Goleman (2007: 120): ketepatan empatik dibangun diatas empati dasar
namun menambahkan suatu pengertian eksplisit tentang apa yang dirasakan serta
dipikirkan orang lain. Langkah-langkah kognitif ini melibatkan aktivitas tambahan
di neokorteks, terutama area prafontal-dengan begitu membawa sikuit jalan-tinggi
pada empati dasar dari jalan rendah.
Unsur lain dari kecerdasan interpersonal ini adalah kognisi sosial. Kognisi
sosial menurut Daniel Goleman (2007: 121) adalah pengetahuan yang berkaitan
Page 29
15
dengan bagaimana cara dunia sosial bekerja. Pada dasarnya kognisi sosial
merupakan kemampuan untuk mengenali gejala sosial yang ada dalam masyarakat
dan mampu beradaptasi atau mampu berjalan sesuai dengan gejala serta dinamika
dalam masyarakat.
Siswa yang mampu mengaplikasikan kognisi sosial akan mampu membaca
pergerakan yang ada didalam lingkungannya dan mampu memberikan aksi atas hal
tersebut.
f. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Kecerdasan Interpersonal
Beberapa hal yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal diantaranya:
1) Genetik. Genetik merupakan faktor untuk menurunkan sifat dari orang tua
kepada anak. Genetik memiliki andil dalam pembentukan karakter, sifat, ciri
fisik, serta kemampuan intelegensi baik akademis maupun non-akademis tetapi
hal tersebut bukanlah sebagai faktor utama.
2) Pola Asuh. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
anak adalah pola asuh. Pola asuh orang tua yang permisif, otoriter, demokratis
sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Setiap gaya pengasuhan yang
diberikan oleh orang tua akan memberikan pengaruh dan dampak berbeda pada
setiap individu. Gaya pengasuhan yang dberikan orang tua dibagi menjadi 3
tipe ( Rita Eka Izzaty, 2008:15) yaitu : (a) Tipe Permisif: merupakan pola
pengasuhan dimana orangtua cenderung lebih membebaskan anaknya dalam
menentukan segala pilihan yang dimilikinya. Orang tua dengan tipe ini sangat
membebaskan anaknya sehingga anak terkadang merasa kurang diperhatikan.
Page 30
16
(b) Tipe Otoriter: merupakan tipe pengasuhan dimana orang tua cenderung
memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan anak. Anak berada dalam
pengawasan penuh orang tua serta memiliki kebebasan terbatas. Orang tua
cenderung memiliki pengaruh serta otoritas yang besar dalam kehidupan anak.
(c) Tipe Otoritatif: merupakan pola asuh yang merupakan perpaduan dari pola
otoriter serta permisif dimana orang tua tetap mengawasi serta memberikan
afeksi tetapi juga memberikan kebebasan pada anak untuk menentukan sesuatu
3) Lingkungan. Anak-anak yang tumbh dan berkembang di lingkungan orang-
orang yang memilik tingkat kecerdasan interpersonal yang baik akan memiliki
kecerdasan interpersonal yang baik pula.
4) Pengalaman. Anak-anak yang memiliki banyak pengalaman dalam
bersosialisasi akan mengasah dan meningkatkan kecerdasan interpersonal yang
ia miliki.
5) Nutrisi
Pada dasarnya hal-hal yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal
memiliki porsi yang berbeda pada setiap individu. Dari paparan diatas dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal
yang dimiliki oleh seseorang diantaranya, 1) genetik, 2) lingkungan, 3) pola asuh,
4) pengalaman serta 5) nutrisi.
Page 31
17
2. Verbal Bullying
a. Pengertian Verbal Bullying
Bullying merupakan aktivitas sadar yang tujuannya untuk melukai dan
menyakiti seseorang dan dilakukan secara berulang-ulang. Menurut Coloroso
(2007) bullying merupakan tindakan intimidatif yang dilakukan pihak yang kuat
terhadap pihak yang lemah, kuat secara fisik dan mental serta dapat terindentifikasi
melalui bentuk kekerasan secara fisik, kekerasan secara verbal dan atau kekerasan
secara relasional.
Ken Rigby (Ponny Retno A, 2008: 3) mendefinisikan bullying sebagai sebuah
keinginan untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan dalam sebuah tindakan untuk
membuat seseorang menderita dan dilakukan secara langsung oleh perorangan
maupun kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, berulang kali, dan
disertai dengan perasaan senang. Meggitt (2013: 174) perilaku bullying merupakan
tekanan serta intimidasi terus menerus yang dilakukan untuk menyakiti seseorang
secara fisik maupun emosional.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
perilaku bullying merupakan suatu tindakan negatif yang bersifat menekan
korbannya serta terjadi berulang kali dan dapat dilakukan secara verbal maupun
fisik sehingga membuat seseorang menjadi tertekan, terkucil, trauma, dan merasa
tidak nyaman yang dilakukan oleh pihak yang kuat terhadap pihak yang lebih
lemah, atau singkatnya segala tindakan yang bertujuan untuk menyakiti seseorang.
Sedangkan Verbal bullying adalah kekerasan/pelecehan dengan
menggunakan kata- kata negatif seperti menghina, mencela, mengejek,
Page 32
18
mencemooh, memberi julukan yang tidak disukai oleh seseorang sehingga
menganggu kenyamanan hidup seseorang tersebut. Verbal bullying dapat terjadi di
mana saja dan terhadap siapa saja. Pelaku verbal bullying bisa saja teman, saudara,
orang tua,maupun guru. Verbal bullying dapat menimbulkan perasaan yang tidak
aman yang kita pendam, dan hal ini berefek negatif pada diri individu atau korban
bullying. Verbal bullying meliputi menghina, memberikan julukan yang negatif,
mengeluarkan kata-kata kasar, sering memerintah, dan menyebarkan gosip buruk.
b. Aspek-aspek Bullying
Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas, terdapat aspek-aspek yang
menunjukkan adanya perilaku bullying. Solberg & Olweus (Magfirah &
Rachmawati, 2009) mengemukakan beberapa aspek mengenai perilaku bullying
meliputi: Aspek verbal kegiatan yang bertujuan untuk menyakiti seseorang dengan
cara menertawakan dengan menjadikannya bahan lelucon, menyapa seseorang
dengan nama julukan sehingga akan membuat seseorang manjadi tidak nyaman,
sakit hati dan marah.
1) Aspek indirect yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menolak atau
mengeluarkan dan menjauhi seseorang dari kelompok pertemanan atau
meninggalkannya dari berbagai hal secara disengaja seperti memfitnah
seseorang dengan menceritakan kebohongan tentang seseorang agar orang
tersebut di nilai buruk oleh teman-temannya.
2) Aspek physical yaitu kegiatan melukai seseorang dengan cara Memukul,
menendang, mendorong, mempermainkan atau meneror dan melakukan hal-
hal yang bertujuan untuk menyakiti dan mencederai.
Page 33
19
Menurut Riauskina, dkk (Argiati, 2010) mengelompokkan perilaku bullying ke
dalam 5 (lima) bentuk. Lima bentuk perilaku bullying tersebut yaitu :
1) Kontak Fisik Langsung. Bentuk kontak langsung antara lain seperti memukul,
mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam
ruangan, mencubit, mencakar, memeras, dan merusak barang-barang yang
dimilikiorang lain.
2) Kontak Verbal Langsung. Kontak verbal langsung yang ditunjukkan antara lain
seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, menganggu, memberi
panggilan nama, mencela atau mengejek mengintimidasi, memaki, dan
menyebarkan gosip.
3) Perilaku Non-Verbal Langsung. Perilaku non-verbal langsung yang
ditunjukkan antara lain seperti melihat dengan sinis, menjulurkan lidah,
menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek atau mengancam
(biasanya disertai dengan bullying fisik atau verbal).
4) Perilaku Non Verbal tidak langsung. Perilaku non-verbal tidak langsung yang
ditunjukkan antara lain seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan,
dan mengirimkan surat kaleng.
5) Pelecehan Seksual. Bentuk perilaku bullying dengan pelecehan seksual
dikategorikan kedalam bentuk perilaku agresi fisik atau verbal.
Berdasarkan penjelasan mengenai aspek-aspek perilaku bullying diatas dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri yang menunjukkan perilaku bullying dapat dilakukan
Page 34
20
secara Verbal, Indirect, dan secara physical dalam bentuk langsung maupun tidak
langsung.
c. Faktor yang mempengaruhi perilaku bullying
Faktor-faktor yang mempengaruhi bullying menurut Yusuf & Fahrudin (2012)
yaitu :
1) Faktor individu
Terdapat dua kelompok individu yang terlibat secara langsung dalam
peristiwa buli, yaitu pembuli dan korban buli.
Pembully. Pembuli cenderung menganggap dirinya senantiasa diancam dan
berada dalam bahaya. Pembuli ini biasanya bertindak menyerang sebelum diserang.
Pembuli biasanya terdiri dari kelompok yang coba membina atau menunjukkan
kekuasaan kelompok mereka dengan mengganggu dan mengancam anak-anak atau
murid lain yang bukan anggota kelompok. Kebanyakan dari mereka menjadi
pembuli sebagai bentuk balas dendam. Dalam kasus ini peranan sebagai korban buli
telah berubah peranan menjadi pembuli.
Korban bully ialah seseorang yang menjadi sasaran bagi berbagai tingkah laku
agresif. Dengan kata lain, korban buli ialah orang yang dibuli atau sasaran pembuli.
Anak-anak yang sering menjadi korban buli biasanya menonjolkan ciri-ciri tingkah
laku internal seperti bersikap pasif, sensitif, pendiam, lemah dan tidak akan
membalas sekiranya diserang atau diganggu. Secara umum, anak-anak yang
menjadi korban buli karena mereka memiliki kepercayaan diri dan penghargaan diri
(self esteem) yang rendah.
Page 35
21
2) Faktor keluarga
Latar belakang keluarga turut memainkan peranan yang penting dalam
membentuk perilaku bullying. Orang tua yang sering bertengkar atau berkelahi
cenderung membentuk anak-anak yang beresiko untuk menjadi lebih agresif. Anak-
anak yang mendapat kasih sayang yang kurang, didikan yang tidak sempurna dan
kurangnya diberikan ajaran yang positif akan berpotensi untuk menjadi pembuli.
3) Faktor teman sebaya
Teman sebaya memainkan peranan yang tidak kurang pentingnya terhadap
perkembangan dan pengukuhan tingkah laku buli, sikap anti sosial dan tingkah laku
di kalangan anak-anak. Kehadiran teman sebaya sebagai pengamat, secara tidak
langsung, membantu pembuli memperoleh dukungan kuasa, popularitas, dan status.
Dalam banyak kasus, saksi atau teman sebaya yang melihat, umumnya mengambil
sikap berdiam diri dan tidak mau campur tangan.
4) Faktor sekolah
Lingkungan, praktik dan kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah
laku, serta interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar
kepada pencapaian akademik yang tinggi di sekolah. Jika hal ini tidak dipenuhi,
maka pelajar mungkin bertindak untuk mengontrol lingkungan mereka dengan
melakukan tingkah laku anti sosial seperti melakukan buli terhadap orang lain.
Managemen dan pengawasan disiplin sekolah yang lemah akan mengakibatkan
lahirnya tingkah laku buli di sekolah.
Page 36
22
5) Faktor media
Paparan aksi dan tingkah laku kekerasan yang sering ditayangkan oleh
televisi dan media elektronik akan mempengaruhi tingkah laku kekerasan anak-
anak dan remaja. Beberapa waktu yang lalu, masyarakat diramaikan oleh
perdebatan mengenai dampak tayangan Smack-Down di sebuah televisi swasta
yang dikatakan telah mempengaruhi perilaku ke-kerasan pada anak-anak.
Meskipun belum ada kajian empiris dampak tayangan Smack-Down di Indonesia,
namun para ahli ilmu sosial umumnya menerima bahwa tayangan yang berisi
kekerasan akan memberi dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang
kepada anak-anak.
6) Faktor kontrol diri
Kontrol diri adalah faktor yang berasal dari diri individu. Kontrol diri yang
dimiliki setiap individu berbeda-beda, ada yang memiliki kontrol diri yang tinggi
dan ada yang memiliki kontrol diri yang rendah. Kontrol diri dapat menurunkan
agresi dengan mempertimbangkan aspek dan aturan yang berlaku. Dengan adanya
kontrol diri individu dapat mengatur perilakunya secara positif dan
mempertimbangkan kosekuensi yang di hadapi sehingga menghindari untuk
melakukan tindakan kekerasan terhadap temantemannya.
C. Kerangka Pikir
Umma Sekaran dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan
bahwa, “kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting.” Kerangka piker berfungsi untuk mengkomunikasikan antara variabel
Page 37
23
independen dengan variabel dependen. Variabel independen penelitian adalah
kecerdasan interpersonal. Sedangkan variabel dependen penelitian adalah verbal
bullying.
Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan lebih untuk menjalin suatu
relasi dengan orang lain, mempertahankan relasi, membaca kondisi serta karakter
seseorang, mempertahankan relasi serta bagaimana beradaptasi dan menempatkan
diri dalam berbagai kondisi.
Fenomena saat ini masih banyak anak yang belum mampu mengembangkan
kecerdasan interpersonalnya dengan baik contohnya dalam lingkungan bermain.
Anak belum mampu memilah-milah perkataan yang bisa diterima oleh teman
lainnya. Dalam hal ini anak sering mengucapkan kata-kata kasar, mencemooh,
mengejek teman, dan sebagainya. Perilaku seperti ini disebut juga dengan perilaku
verbal bullying. Kurangnya kecerdasan interpersonal adalah salah satu akar
penyebab tingkah laku yang tidak diterima secara sosial. Salah satu hal yang
menyebabkan tinggi rendahnya kecerdasan interpersonal adalah perilaku verbal
bullying.
Page 38
24
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1Bagan Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang, kajian pustaka,
maupun kerangka pikir, dalam penelitian digunakan hipotesis sebagai berikut : ada
hubungan antara kecerdasan interpersonal terhadap verbal bullying pada murid
kelas V SD Negeri 60 Moncongloe Lappara.
KECERDASAN INTREPERSONAL VERBAL BULLYING
Temuan
1. Social Sensivity
2. Social Insight
3. Social Comminication
1. Menghina
2. Memberikan julukan
negatif
3. Mengeluarkan kata-
kata kasar
4. Sering memerintah
5. Menyebarkan gosip
Analisis
Page 39
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif oleh Sugiyono (2016: 8) diatikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah diterapkan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
penelitian korelasi. Penelitian korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan
antara verbal bullying dan kecerdasan interpersonal.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2016: 80) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut.
Penentuan populasi mutlak dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini
disebabkan karena populasi memberikan batasan terhadap obyek yang diteliti dan
memberikan batasan-batasan generalisasi bagi kesimpulan penelitian.
25
Page 40
26
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan murid SD Negeri 60 Moncongloe
Lappara Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Tahun Ajaran 2020-2021 yang
berjumlah 326 siswa.
2. Sampel
Sampel dalam bahasa sehari-hari berarti contoh yang diambil dari sejumlah
benda atau obyek yang diwakili. Dalam istilah sederhana, sampel adalah
sekelompok obyek, orang, peristiwa, dan sebagainya yang merupakan represaentasi
dari keseluruhan. Sugiyono (2016: 81) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah sampling
purposive. Sugiyono (2016: 85) menyatakan bahwa sampling purposiv adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Usia murid kelas V
termasuk pada masa kanak-kanak akhir (6-12 tahun) dimana murid memasuki masa
bertengkar, masa atau usia berkelompok, masa penyesuaian diri, masa bermain, dan
masa kreatif (Hurlock, 1997). Berdasarkan pengamatan awal peneliti dan
keterangan guru SDN 60 Moncongloe Lappara terdapat murid yang berkelompok,
dan terkadang terjadi pertengkaran di antra para murid. Hal inilah yang menjadi
bahan pertimbangan bagi peneliti untuk menetapkan murid kelas V SDN 60
Moncongloe Lappara tahun ajaran 2020/2021 berjumlah 50 murid. Adapun
uraiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Page 41
27
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
kelas Jumlah siswa
Total Laki-laki Perempuan
V A 15 10 25
V B 13 12 25
Jumlah 50
Sumber: tata usaha SD Negeri 60 Moncongloe Lappara T.A. 2020-2021
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya”(Sugiono, 2018: 61). Kerlinger (Sugiyono,
2018: 61) menyatakan bahwa Variable adalah konstrak (constructs) atau sifat yang
akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi penghasilan,
pendidikan, status sosia, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-
lain. dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variable dapat dikatakan sebagai
suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values).
Penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu independent variabel (variabel
bebas) yang memberikan pengaruh dan dependent variabel (variabel terikat) yang
diberikan pengaruh. Kecerdasan interpersonal sebagai variabel bebas atau yang
mempengaruhi (independent variabel), dan verbal bullying sebagai variabel terikat
atau yang dipengaruhi (dependent variabel).
Page 42
28
Desain hubungan antara variabel dapat dilihat seperti model berikut ini:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
X = Kecerdasan Interpersonal
Y = Verbal Bullying
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan batasan-batasan yang digunakan untuk
menghindari perbedaan interpretasi terhadap variabel yang diteliti dan sekaligus
menyamakan persepsi tentang variabel yang dikaji, maka dikemukakan definisi
operasional variabel penelitian sebagai berikut :
1. Kecerdasan Interpersonal adalah adalah kemampuan lebih untuk menjalin
suatu relasi dengan orang lain, mempertahankan relasi, membaca kondisi
serta karakter seseorang, mempertahankan relasi serta bagaimana
beradaptasi dan menempatkan diri dalam berbagai kondisi pada murid
kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara tahun ajaran 2020/2021.
2. Verbal Bullying adalah kekerasan/pelecehan dengan menggunakan kata-
kata negatif seperti menghina, mencela, mengejek, mencemooh, memberi
julukan yang tidak disukai oleh seseorang sehingga menganggu
kenyamanan hidup seseorang pada murid kelas V SDN 60 Moncongloe
Lappara tahun ajaran 2020/2021.
X Y
Page 43
29
E. Instrumen Penelitian
Dalam rangka pengumpulan data, pengukuran dilakukan dengan
menggunakan instrument penelitian. Instrument penelitian yang akan digunakan
adalah lembar angket, yang berisi sejumlah pernyataan tertulis yang akan
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai kecerdasan
interpersonal dan verbal bullying. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
instrument pengumpulan data sebagai berikut:
1. Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan ini merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai kecerdasan interpersonal dan verbal bullying.
Berikut kisi-kisi untuk kecerdasan interpersonal dan verbal bullying
Tabel 3.2 Kisi-kisi kecerdasan intrepersonal
Variabel Indikator Jumlah Butir Nomor Butir pada Instrumen
Kecerdasan
Interpersonal
Social Sensitivity
7 1, 2, 3, 6, 7, 8, 30
Social
Insight 11 5, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 21,
26, 27
Social
Communica
tion 8 17, 18, 19, 22, 23, 24, 28, 29
Page 44
30
Tabel 3.3 kisi-kisi verbal bullying
Variabel Indikator Jumlah Butir
Nomor Butir pada Instrumen
Verbal
Bullying
Menghina 2 3, 15
Memberikan
julukan negatif 2 4, 6
Mengeluarkan
kata-kata kasar 3 5, 7, 9
Sering
memerintah 2 10, 11
Menyebarkan
gosip 3 12, 13, 14
2. Dokumen-dokumen Penting
Dokumen penting merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi
penelitian. Dokumen mencakup surat-surat atau benda-benda berharga termasuk
rekaman yang dapat dijadikan sebagai alat bukti dan petunjuk penting untuk
mendukung keterangan supaya lebih meyakinkan baik berupa sumber tertulis, lisan,
gambar (foto), yang semua itu memberikan informasi bagi proses penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
melakukan penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
yang benar-benar nyata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
kecerdasan interpersonal murid, dan tingkat verbal bullying. Kuesioner berisi
pertanyaan atau pernyataan untuk dijawab atau diisi.
Menurut Sugiyono (2018: 134) berbagai skala sikap yang dapat digunakan
dalam penelitian ini yaitu: skala likert, skala guttman, rating scale, dan semantic
Page 45
31
deferential. Keempat jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan
mendapatkan data interval, atau rasio.
Sugiyono (2018: 134) mengemukakan bahwa: “ Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan”.
Lebih lanjut Sugiyono (2018) mengemukakan bahwa untuk keperluan
analisis kuantitatif maka jawaban setiap item yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kat sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
1. Sangat setuju/ selalu/ sangat positif diberi skor 4
2. Setuju/ sering/ positif diberi skor 3
3. Tidak setuju/hampir tidak pernah/ negatif diberi skor 2
4. Sangat tidak setuju/ tidak pernah diberi skor 1
Jawaban atau hasil isian kuesioner yang telah selesai diperiksa akan
diperoleh suatu hasil. Kuesioner digunakan untuk mengukur kecerdasan
emosional murid.
G. Teknik Analisis Data
Page 46
32
1. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2018:207) “statistik deskriptif adalah statik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis
digunakan dengan menggunakan bantuan SPSS 25 for windows.
2. Analisis Statistik Inferensial
Menurut Sugiyono (2018:209) “static inferensial adalah teknik statik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Adapun uji hipotesis yang digunakan adalah uji normalitas, Uji Linieritas
dan uji korelasi dengan rumus koefisien korelasi product moment. Analisis
digunakan dengan menggunakan bantuan SPSS 25 for windows.
Untuk mengetahui hasil analisis korelasi pearson product moment, digunakan
tabel interpretasi koefisien korelasi. Adapun tabel interpretasi koefisien korelasi
dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
Sedang
Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2018:257)
Page 47
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan masalah dan hipotesis yang telah dirumuskan, maka data yang
diperoleh dan sampel dianalisi menggunakan “analisis statistic deskriptif dan
inferensial”. Statistik deskriptif merupakan statistic yang digunakan untuk
menganalisis data yang telah diperoleh dengan cara mendeskripsikan data dari
masing-masing variabel untuk menjawab rumusan masalah.
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan statistik inferensial. Seluruh
perhitung dilakukan dengan menggunakan program SPSS 25 For Windows. hasil
analisis data tersebut telah dilampirkan.
1. Analisis Deskriptif
a. Variabel Kecerdasan Interpersonal
Hasil analisis deskriptif untuk variabel kecerdasan interpersonal dapat dilihat
melalui rangkuman statistik skor kecerdasan interpersonal sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengolahan Data Secara Umum untuk Variabel Kecerdasan
Interpersonal.
No. Statistik Skor
1 Jumlah Sampel 50
2 Skor Maksimum 93
3 Skor Minimum 66
4 Rentang Skor 27
5 Skor Rata-rata 81,98
6 Standar Deviasi 5,854
33
Page 48
34
Berdasarkan hasil analisis statistif deskriptif data kecerdasan interpersonal
diperoleh skor rata-rata 81,98 dibulatkan menjadi 82, skor maksimum 93 dan skor
minimum 66.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Kecerdasan Interpersonal
No. Skor Frekuensi Persentase Kategori
1. 66 - 71 3 6 % Sangat Rendah
2. 72 - 77 6 12 % Rendah
3. 78 - 83 21 42 % Sedang
4. 84 - 89 16 32 % Tinggi
5. 90 - 95 4 8 % Sangat Tinggi
JUMLAH 50 100 %
Berdasarkan taber distribusi Frekuensi dan persentase skor variabel
kecerdasan interpersonal, maka diagram frekuensi skor variabel konsep diri
ditunjukkan pada diagram di bawah ini:
Gambar 4.1
Page 49
35
Diagram di atas menggambarkan bahwa kecerdasan interpersonal murid
kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros tahun ajaran 2020/2021
berada pada kategori yaitu sedang.
b. Variabel Verbal Bullying
Berikut ini dikemukakan deskriptif verbal bullying Murid Kelas V SDN 60
Moncongloe Lappara Kabupaten Maros:
Tabel 4.3 Pengolahan Data Secara Umum untuk Instrumen Verbal Bullying
No. Statistik Skor
1. Jumlah Sampel 50
2. Skor Maksimum 55
3. Skor Minimum 26
4. Rentang Skor 29
5. Skor Rata-rata 41,66
6. Standar Deviasi 7,417
Berdasarkan hasil analisis statistic deskriptif data verbal bullying Murid
Kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros diperoleh skor rata-rata
41,66, skor maksimal 55 dan skor minimum 26.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Variabel Verbal Bullying
No. Skor Frekuensi Persentase Kategori
1. 26 - 32 6 12 % Sangat Rendah
2. 33 - 39 15 30 % Rendah
3. 40 - 46 13 26 % Sedang
4. 47 -53 13 26 % Tinggi
5. 54 - 60 3 6 % Sangat Tinggi
Jumlah 50 100 %
Page 50
36
Berdasarkan tebael distribusi frekuensi dan persentase skor variabel verbal
bullying, maka dengan frekuensi skor variabel verbal bullying ditunjukkan pada
diagram di bawah ini:
Gambar 4.2
Diagram di atas menunjukkan tingkat verbal bullying murid kelas V SDN 60
Moncongloe Lappara Kabupaten Maros tahun ajaran 2020/2021 cenderung berada
dalam kategori rendah.
2. Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas ini menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, adapun
uji normalitas data adalah sebagai berikut:
Page 51
37
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal Bullying
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,83426319
Most Extreme Differences Absolute ,120
Positive ,067
Negative -,120
Test Statistic ,120
Asymp. Sig. (2-tailed) ,071c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai signifikansi Asymp.Sig (2-tailed)
sebesar 0,071 lebih besar dari 0,05. Karena nilai sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Dengan demikian uji linieritas ini
digunakan untuk mengetahui hubungan kecerdasan interpersonal (X) dengan verbal
bullying (Y). Jika hasilnya linier maka analisis dapat dilanjutkan. Adapun hasil uji
linieritas menggunakan SPSS 25 For Windows yaitu sebagai berikut
:
Page 52
38
Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal Bullying
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel diatas, maka diperoleh Sign
adalah 0,843 berarti dalam hal ini Sign lebih besar dari α (0,843 > 0,05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa antara kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying
terdapat hubungan yang linier.
c. Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk mencari arah dan kekuatan hubungan antara
variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kekuatan hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel perhitungan berikut yang menggunakan SPSS
25 For Windows:
Tabel 4.7 Hasil Analisis korelasi kecerdasan emosional dengan hasil belajar murid
Correlations
nilai x nilai y
nilai x Pearson Correlation 1 -,617**
Sig. (2-tailed) ,000
N 50 50
nilai y Pearson Correlation -,617** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 50 50
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Nilai Y * Nila
i X Between Groups (Combined) 1553,937 21 73,997 1,815 ,070
Linearity 1027,327 1 1027,327 25,204 ,000
Deviation
from
Linearity
526,609 20 26,330 ,646 ,843
Within Groups 1141,283 28 40,760
Total 2695,220 49
Page 53
39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, maka hasil yang
diperoleh antara kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying murid yaitu angka
korelasi Product Moment (𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) sebesar -0,617.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment, nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah
-0,617, selanjutnya dibandingkan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan N = 50 yang tercantum pada
tabel taraf signifikansi 5% = 0,279. Dari hasil tampak bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau dapat digambarkan pada taraf signifikan 5% (-0,617 < 0,279). Artinya “
terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan verbal
bullying murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros”. Hal ini
diketahui dari hasil perhitungan korelasi product moment yaitu -0,617. Hasil
perhitungan korelasi product moment menunjukkan hubungan negatif. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kecerdasan interpersonal siswa maka akan
semakin rendah perilaku verbal bullying. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan
interpersonal siswa maka semakin tinggi perilaku verbal bullying.
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat
digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.4, skor 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0,617,
berada pada koefisien korelasi anatara 0,60 – 0,799 dengan interpretasi kuat.
Selanjutnya untuk mencari besarnya sumbangan atau kontribusi variabel X
(Kecerdasan emosional) terhadap variabel Y (Hasil belajar keterampilan bahasa
Indonesia) dengan rumus:
Page 54
40
KD = 𝑟2 × 100%
Keterangan:
KD: Koefisiensi determination (kontribusi variabel X terhadap Y)
r : Koefisien korelasi antara variabel X dengan Variabel Y.
KD = (−0,617)2 × 100%
= 0,380689 × 100%
= 38,06 % (dibulatkan menjadi 38%)
Dengan demikian variabel kecerdasan interpersonal memberikan kontribusi
38% terhadap verbal bullying dan sisanya 62% ditentukan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Pembahasan
Hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan verbal bullying murid
kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara. Pada analisis deskriptif, terlihat bahwa
kecerdasan interpersonal murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten
Maros berada pada kategori sedang. Verbal bullying murid kelas V SDN 60
Moncongloe Lappara Kabupaten Maros cenderung berada pada kategori rendah.
Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kemampuan yang berasal
dari dalam individu. Sesuai dengan pendapat Safaria (2005: 23) bahwa kecerdasan
interpersonal merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam
menciptakan relasi, membangun relasi, dan mempertahankan relasi sosialnya
sehingga kedua pihak berada dalam situasi saling menguntungkan.
Pada analisis uji normalitas, untuk kecerdasan interpersonal dan verbal
bullying murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros
Page 55
41
berdistribusi normal. Dengan demikian, skor kecerdasan interpersonal dan verbal
bullying murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros tahun
ajaran 2020/2021 berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Hasil analisis tersebut memberi petunjuk untuk dilanjutkan analisis dengan
regresi dan analisis korelasi product moment. Hasil analisisnya menggambarkan
bahwa terdapat hubungan negatif antara kecerdasan interpersonal dengan verbal
bullying murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros.
Indikator kecerdasan interpersonal yaitu kesadaran diri, pemahaman
situasi sosial dan etika sosial, pemecahan masalah efektif, kemampuan empati,
sikap prososial, komunikasi dengan santun serta mendengarkan dengan efektif.
Indikator penyusun kecerdasan interpersonal memiliki hubungan negatif dengan
perilaku verbal bullying. Sejalan dengan pendapat Safaria (2005:77) semakin
tinggi kemampuan anak dalam memecahkan masalah, maka akan semakin positif
hasil yang akan didapatkan dari penyelesaian konflik antar pribadi tersebut.
Selanjutnya, nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah 38% yang
menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas kecerdasan interpersonal dalam
menjelaskan varians dari variabel terikatnya yakni verbal bullying murid.
Selanjutnya, 62% menunjukkan bahwa varians variabel terikat dijelaskan oleh
faktor lain. Selain kecerdasan interpersonal, masih ada faktor lain yang cenderung
mempengaruhi verbal bullying murid yang tidak diselidiki dalam penelitian ini.
Tinggi rendahnya kecerdasan interpersonal lebih dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Karena kecerdasan interpersonal bersifat bisa berubah dan ditingkatkan
melalui sebuah proses belajar dari pengalaman anak. Sehingga dibutuhkan
Page 56
42
pengarahan dan bimbingan orang tua serta guru dalam menumbuh kembangkan
kecerdasan interpersonal anak. Perilaku verbal bullying dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya faktor keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah, dan pengaruh
media.
Pada penelitian ini derajat kecerdasan interpersonal dan juga verbal bullying
murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros masih tergolong
sedang, sehingga diperlukan peningkatan kecerdasan interpersonal sehingga dapat
mengurangi verbal bullying murid. Kecerdasan interpersonal tidak hanya
berpengaruh pada verbal bullying, tetapi juga berdampak pada perkembangan
karakteristik murid.
Hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien korelasi Product Moment (r)
sebesar -0,617. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif
antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku verbal bullying di 60
Moncongloe Lappara Kabupaten Maros tahun ajaran 2020/2021.
Page 57
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang ditunjukkan pada pembahasan
sebelumnya, diketahui bahwa dari hasil pengisian kuesioner secara keseluruhan
kecerdasan interpersonal murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten
Maros tahun ajaran 2020/2021 berada dalam kriteria sedang sedangkan perilaku
verbal bullying berada dalam kriteria rendah. Hal ini diperkuat dengan analisis
statistik kecerdasan interpersonal siswa dengan memperoleh frekuensi relatif
sebesar 42 % dan perilaku verbal bullying memperoleh rata-rata sebesar 30 % .
Berdasarkan hasil uji korelasi penelitian, diperoleh bahwa hipotesis kerja
yang berbunyi “Ada hubungan antara kecerdasan interpersonal siswa dengan
perilaku verbal bullying murid kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten
Maros tahun ajaran 2020/2021” diterima. Hasil korelasi antara kecerdasan
interpersonal siswa dengan perilaku verbal bullying menunjukkan bahwa hubungan
antara keduanya adalah negatif. Hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien
korelasi Product Moment (r) sebesar -0,617 dengan kategori kuat. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi kecerdasan interpersonal siswa maka akan
semakin rendah perilaku verbal bullying. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan
interpersonal siswa maka semakin tinggi perilaku verbal bullying.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dikemukakan beberapa
saran berikut ini:
42
Page 58
44
1. Bagi murid
Diharapkan bagi murid untuk selalu memiliki kecerdasan interpersonal yang
tinggi dalam melakukan apapun, karena dengan kecerdasan interpersonal yang
tinggi dapat menunjang tercapainya hasil belajar yang optimal.
2. Bagi Guru
Dalam rangka mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan interpersonal
yang berperan dalam keberhasilan murid baik di sekolah maupun di lingkungan
sekitarnya, maka disarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru dapat
memahami karakteristik masing-masing murid, sehingga dapat memberikan
pengarahan secara tepat bagi murid. Selain itu, sekolah diharapkan
memasukkan unsur-unsur kecerdasan interpersonal dalam menyampaikan
materi serta melibatkan emosi murid dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan dapat meningkatkan sarana serta mutu pendidikan karena
dengan meningkatnya mutu pendidikan, maka kecerdasan yang dimiliki murid
akan meningkat dan dengan begitu hasil belajarnya pun akan semakin baik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan responden yang lebih
besar lagi sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan untuk wilayah yang
lebih luas, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain selain kecerdasan
interpersonal yang dapat mempengaruhi verbal bullying murid yang belum
diteliti dalam penelitian ini.
Page 59
45
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Thomas. 2013. Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Coloroso, B. (2007). Stop Bullying! Memutus Rantai Kekerasan Anak Prasekolah
hingga SMU. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Dwi siswoyo, dkk. (2008). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Feldman, Robert S. (2012). Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
Gardner. Howard. 2013. Multiple Intelligences-Memaksimalkan Potensi &
Kecerdasan Individu Dari Masa Kanak-Kanak Hingga Dewasa. Jakarta:
Daras Books.
Goleman, Daniel. (2007). Social Intellegence (Ilmu Baru Tentang Hubungan
Antar Manusia). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gunawan, Adi M., (2005). Born To Be Genius. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Hurlock, Elizabeth. B. 1997. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. (Ahli Bahasa : Istiwidayanti dan
Soedjarwo), Jakarta : Erlangga
Izzaty, Rita Eka. dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Lwin, dkk. 2008. How to Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta : Indeks.
Meggitt, Carolyn. 2013. Memahami Perkembangan Anak. PT Indeks. Jakarta
Ponny Retno Astuti. (2008). Meredam Bullying (3 Cara Efektif Menanggulangi
Kekerasan pada Anak). Jakarta: PT Grasindo.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
T. Safaria. (2005). Interpersonal Intelligence: Metode Pengembangan
Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books.
Tim penyusun FKIP Unismuh Makassar. (2014). Pedoman Penulisan Skripsi.
Makassar : Panrita Perss
Kurtjojo. 2018. Perkembangan Peserta Didik (online),
(https://www.slideshare.net/sintaroyani/ringkasan-materi-kuliah-
perkembangan-peserta-didik, diakses pada 15 Agustus 2020)
Page 60
46
Magfirah, U., dan Rachmawati, M.R. 2009. Hubungan antar Iklim Sekolah Dengan
Kecenderungan Perilaku Bullying, Jurnal Fakultas Psikologi Dan Ilmu
Sosial Budaya (Online), (http://eprints.unm.ac.id, diakses pada 1 Juli
2020)
Salmi., Hariko,Rezki., dan Afdal. 2017.Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku
Bullying Siswa, Jurnal Bimbingan dan Konseling(Online), (http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php, diakses pada 3 Juli 2020)
Sufriani, dan Eva Purnama Sari. 2017. Faktor Yang Mempengaruhi Bullying Pada
Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Kecamatan Syiah Kuala Banda
Aceh, Idea Nursing Journal,Vol. 8, No. 3
(http://jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/9678, diakses pada 3 Juli
2020)
Wahyuni, A., Sulaiman., dan Mahmud HR. 2016. Hubungan Kecerdsan
Interpersonal Siswa Dengan Perilaku Verbal Bullying Di SD Negeri 40
Banda Aceh, Jurnal Pesona Dasar (Online), Vol. 3, No. 4
(http://www.jurnal.unsyiah.ac.id, diakses pada 1 Agustus 2020 )
Page 62
48
LAMPIRAN 1
Instrumen
Penelitian
(Kuesioner)
Page 63
49
Petunjuk Pengisian Kusioner
1. Isilah identitas pada tempat yang tersedia.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan benar.
3. Pilihlah jawaban yang mencerminkan diri kamu sendiri.
4. Berilah tanda ( √ ) pada pilihan dari setiap pernyataan yang
menurut kamu paling sesuai dengan diri kamu sebagai
berikut :
a. SS : Sangat Sesuai
b. S : Sesuai
c. KS : Kurang Sesuai
d. STS : Sangat Tidak Sesuai
5. Kerjakanlah sesuai dengan apa yang kamu rasakan
serta tidak perlu mencontek.
6. Jika kamu sudah selesai mengerjakan, periksa kembali
sehingga tidak ada jawaban yang terlewatkan.
Kuesioner kecerdasan interpersonal
No. Pertanyaan SS S KS STS
1 Saya ikut bersedih jika teman saya sakit
2 Saya dapat mengetahui arti ekspresi wajah
teman
3 Saya menjenguk teman yang sedang sakit
4 Saya senang bermain dan belajar dengan
banyak teman
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Page 64
50
5
Jika saya berjanji mengunjungi rumah teman,
maka saya akan berusaha menepati janji
tersebut
6 Saya membagi uang saku kepada teman, jika
ada teman yang tidak punya uang jajan
7 Saya meminjamkan pulpen pada teman yang
tidak punya pulpen
8 Saya bersedia meluangkan waktu membantu
teman yang sedang kesulitan belajar
9 Saya merasa pekerjaan akan menjadi ringan
jika dikerjakan bersama teman
10 Saya merasa mempunyai banyak teman itu
menyenangkan
11 Saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam
saat bertamu ke rumah teman
12 Saya mengucapkan terima kasih pada teman
yang telah membantu saya
13 Saya memperhatikan bapak atau ibu guru saat
menjelaskan di kelas
14 Saya membiarkan saja jika ada teman yang
bertengkar
15
Saya menegur teman yang ribut ketika
pembelajaran berlangsung, agar teman yang
lain tidak terganggu
16 Saya langsung meminta maaf saat berbuat
salah kepada teman
17 Saya berani mengemukakan pendapat ketika
sedang berdiskusi kelompok
18 Saya malu jika berbicara dihadapan teman
19 Saya percaya diri berbicara dengan orang
yang belum saya kenal
20 Saya memberi kesempatan pada teman yang
akan mengungkapkan pendapatnya
Page 65
51
21 Saya senang berdiskusi dengan teman untuk
mengerjakan tugas yang sulit
22 Saya tidak memotong pembicaraan teman
23 Saya memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan materi pembelajaran
24 Saya meminta teman saya mengulangi
perkataannya jika saya tidak paham
25 Saya merespon dengan cepat ketika teman
selesai berbicara
26 Saya membalas sapaan teman dengan ramah
27 Saya masuk kelas tanpa permisi saat terlambat
masuk sekolah
28 Saya menggunakan kata yang sopan saat
mengobrol dengan teman
29 Saya memberikan kritikan pada teman yang
hasil kejanya buruk
30 Saya senang menolong orang yang
membutuhkan
Page 66
52
Kuesioner verbal bullying
No. Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya memiliki kelompok atau geng
bersama teman saya
2 Saya dikeluarkan dari kelompok dan
diabaikan oleh teman saya
3 Saya senang mengejek teman saya yang
memiliki kekurangan
4 Saya suka memberikan nama panggilan
yang aneh untuk teman saya
5 Saya memiliki nama panggilan yang kasar,
dan dianggap lucu oleh teman saya
6 Saya sering dipanggil teman menggunakan
nama ayah saya
7 Saya sering dibentak oleh teman saya
8 Saya dijauhi oleh teman-teman saya
9 Saya sering berbicara kasar pada teman
saya
10 Saya sering dipaksa dan melakukan hal
yang saya tidak suka
11 Saya biasa memerintah teman saya
12 Saya senang menggosipi teman saya
bersama kelompok saya
13 Murid lain menyebarkan kebohongan
tentang saya
14 Saya menghasut teman yang lain agar tidak
menyukai teman yang tidak saya suka
15 Saya senang melihat teman saya diejek
Page 71
57
LAMPIRAN 2
Pengolahan Data
Statistik Deskriptif
Page 72
58
HASIL ANALISIS DATA STATISTIK DESKRIPTIF MENGGUNAKAN SPSS 25 FOR WINDOWS
A. Variabel Kecerdasan Interpersonal dan Variabel Verbal Bullying
1. Statistik Deskriptif kecerdasan interpersonal dan verbal bullying
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation Variance Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Std.
Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Std.
Error
Nilai X 50 27 66 93 4099 81,98 ,828 5,854 34,265 -,726 ,337 ,914 ,662
Nilai Y 50 29 26 55 2083 41,66 1,049 7,417 55,004 ,026 ,337 -,785 ,662
Valid N (listwise) 50
Page 73
59
2. Distribusi dan persentase kecerdasan emosional dan hasil belajar
keterampilan bahasa Indonesia
Kecerdasan Interpersonal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 66 1 2,0 2,0 2,0
67 1 2,0 2,0 4,0
70 1 2,0 2,0 6,0
72 1 2,0 2,0 8,0
73 1 2,0 2,0 10,0
74 1 2,0 2,0 12,0
76 3 6,0 6,0 18,0
78 1 2,0 2,0 20,0
79 2 4,0 4,0 24,0
80 2 4,0 4,0 28,0
81 3 6,0 6,0 34,0
82 7 14,0 14,0 48,0
83 6 12,0 12,0 60,0
84 5 10,0 10,0 70,0
85 4 8,0 8,0 78,0
86 2 4,0 4,0 82,0
87 3 6,0 6,0 88,0
88 1 2,0 2,0 90,0
89 1 2,0 2,0 92,0
91 1 2,0 2,0 94,0
92 2 4,0 4,0 98,0
93 1 2,0 2,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Page 74
60
Verbal Bullying
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 26 1 2,0 2,0 2,0
29 2 4,0 4,0 6,0
32 3 6,0 6,0 12,0
33 3 6,0 6,0 18,0
35 2 4,0 4,0 22,0
36 1 2,0 2,0 24,0
37 2 4,0 4,0 28,0
38 2 4,0 4,0 32,0
39 4 8,0 8,0 40,0
40 4 8,0 8,0 48,0
41 4 8,0 8,0 56,0
42 3 6,0 6,0 62,0
44 1 2,0 2,0 64,0
45 2 4,0 4,0 68,0
47 3 6,0 6,0 74,0
48 1 2,0 2,0 76,0
49 4 8,0 8,0 84,0
50 1 2,0 2,0 86,0
52 2 4,0 4,0 90,0
53 2 4,0 4,0 94,0
54 2 4,0 4,0 98,0
55 1 2,0 2,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Page 75
61
LAMPIRAN 3
Pengolahan Data
Statistik Inferensial
Page 76
62
HASIL ANALISIS DATA STATISTIK INFERENSIAL MENGGUNAKAN
SPSS 25 FOR WINDOWS
A. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,83426319
Most Extreme Differences Absolute ,120
Positive ,067
Negative -,120
Test Statistic ,120
Asymp. Sig. (2-tailed) ,071c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
B. Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Nilai Y * Nila
i X Between Groups (Combined) 1553,937 21 73,997 1,815 ,070
Linearity 1027,327 1 1027,327 25,204 ,000
Deviation from
Linearity
526,609 20 26,330 ,646 ,843
Within Groups 1141,283 28 40,760
Total 2695,220 49
Page 77
63
C. Uji Korelasi
Correlations
nilai x nilai y
nilai x Pearson Correlation 1 -,617**
Sig. (2-tailed) ,000
N 50 50
nilai y Pearson Correlation -,617** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Page 78
64
LAMPIRAN 4
Perolehan Nilai
Kuesioner
Page 79
65
Daftar Nilai Kuesioner Kecerdasan Interpersonal
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0 Jumlah
1 Andi Reski Wahyuni 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 81
2 Aprilio 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 3 4 76
3 Aurel Putri Anggraeni 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 92
4 A. Fitria Hermawan 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 1 3 2 3 87
5 Fajrin Ismail 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 81
6 Fitria Aulia 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 3 91
7 Indri Satya Kirana 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 1 3 3 2 3 2 2 3 1 3 1 4 84
8 Muhammad Fadil 2 1 1 3 2 2 3 2 1 1 2 3 3 1 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 66
9 Muh. Fajar 4 2 3 3 3 1 2 2 4 4 3 3 4 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 3 76
10 Muh. Reski 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 1 1 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 1 3 1 4 82
11 Meisyah Kristiani 4 3 3 4 2 1 2 3 4 3 3 3 3 1 2 2 1 3 1 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4 80
12 Muh. Dafa Reski 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1 4 4 2 4 3 2 3 1 2 2 3 84
Page 80
66
13 Muh. Hafif Abita 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 85
14 Meyvia Rosalina 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 89
15 Nurakila Parhana 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 1 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 2 4 93
16 Muh. Andika 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 1 4 83
17 Alfatir Awifak 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 84
18 Dinda Fakhirah 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 1 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 2 4 87
19 Rafa Atilla 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 1 3 3 4 4 3 3 1 2 1 3 83
20 Zaskya Mutmainnah 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 1 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 1 4 88
21 Muhammad Fadly Nur 3 2 3 4 3 1 2 2 4 4 2 3 4 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 81
22 Nur Afif Falhumajah N. 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 4 86
23 Anggun Anastasya 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 1 1 2 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 70
24 Aulia Ramadhani 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 82
25 Cinta Mulia 3 2 3 4 2 1 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 74
26 Farhan 4 1 3 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 1 3 67
Page 81
67
27 Muh. Fatih Diaul Haq 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 83
28 Febryanti Saputri 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 4 82
29 Mikhael Artur Palakua 4 1 4 4 4 2 4 4 1 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 79
30 Muh. Mu’adz Zaki MP 3 2 3 3 3 1 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 72
31 Muh. Nasril Pratama 4 1 4 4 4 2 3 3 1 4 4 2 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 1 2 1 3 78
32 Putri Ayu 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 4 85
33 Rachel Putri Arafah 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 76
34 Ramadhani 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 4 85
35 Muh. Reza Harris 4 3 2 3 3 1 2 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 82
36 Suci Salsabila 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 3 83
37 Sulfiana 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 83
38 Syifa Nayla Putri 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 82
39 Zidane Fajriawan 3 2 3 4 3 1 2 2 3 3 2 3 2 1 3 3 1 3 1 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 4 79
40 Adinda Humairah 4 3 2 4 3 1 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 85
Page 82
68
41 Restu Bumi 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 82
42 Fitria Safa Athofunnisa 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 2 3 4 3 3 4 3 3 1 2 1 4 87
43 Jafray Saputra Meyfani 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 4 84
44 Andi Ratu Zhima 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 86
45 Arwin 4 3 3 4 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 82
46 Alwan 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 1 3 73
47 Mifta Huljannah Resky S. 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 4 92
48 Usman 4 1 3 4 2 3 4 4 2 4 1 4 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 4 83
49 Achmad Ilham Ramadhan 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 3 84
50 Muh. Fathin Rahman 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 1 3 80
Jumlah: 4099
Nilai Max: 93
Nilai Min: 66
Rata-rata: 82
Page 83
69
Daftar Nilai Kuesioner Verbal Bullying
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah
1 Andi Reski Wahyuni 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 2 3 2 49
2 Aprilio 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 54
3 Aurel Putri Anggraeni 3 1 3 4 4 1 3 2 3 4 3 1 3 2 2 39
4 A. Fitria Hermawan 3 1 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 1 1 1 33
5 Fajrin Ismail 4 2 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 40
6 Fitria Aulia 3 2 3 3 4 1 3 1 3 3 3 3 2 2 2 38
7 Indri Satya Kirana 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 3 2 49
8 Muhammad Fadil 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 55
9 Muh. Fajar 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 48
10 Muh. Reski 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 2 49
11 Meisyah Kristiani 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 52
12 Muh. Dafa Reski 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 47
Page 84
70
13 Muh. Hafif Abita 3 2 4 3 4 1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 40
14 Meyvia Rosalina 3 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 38
15 Nurakila Parhana 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 35
16 Muh. Andika 4 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 41
17 Alfatir Awifak 4 1 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 2 2 3 40
18 Dinda Fakhirah 4 2 3 3 4 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 40
19 Rafa Atilla 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 45
20 Zaskya Mutmainnah 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 50
21 Muhammad Fadly Nur 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 47
22 Nur Afif Falhumajah N. 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 42
23 Anggun Anastasya 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 53
24 Aulia Ramadhani 4 2 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 2 2 2 44
25 Cinta Mulia 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 53
26 Farhan 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 54
Page 85
71
27 Muh. Fatih Diaul Haq 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2 2 2 36
28 Febryanti Saputri 3 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 2 1 35
29 Mikhael Artur Palakua 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 45
30 Muh. Mu’adz Zaki MP 4 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 47
31 Muh. Nasril Pratama 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 2 2 3 39
32 Putri Ayu 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 33
33 Rachel Putri Arafah 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 52
34 Ramadhani 4 1 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 2 2 2 39
35 Muh. Reza Harris 3 1 2 4 3 1 3 2 2 3 2 3 1 1 1 32
36 Suci Salsabila 3 2 3 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 42
37 Sulfiana 3 1 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 2 2 2 41
38 Syifa Nayla Putri 3 1 3 4 3 1 4 2 3 4 2 2 4 3 2 41
39 Zidane Fajriawan 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 49
40 Adinda Humairah 3 2 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 39
Page 86
72
41 Restu Bumi 4 2 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 42
42 Fitria Safa Athofunnisa 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 33
43 Jafray Saputra Meyfani 4 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 29
44 Andi Ratu Zhima 3 1 3 3 3 1 3 2 2 2 3 2 2 1 1 32
45 Arwin 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 37
46 Alwan 4 2 3 3 4 2 3 1 3 4 3 3 3 2 1 41
47 Mifta Huljannah Resky S. 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 3 2 1 1 29
48 Usman 4 1 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 37
49 Achmad Ilham Ramadhan 2 1 2 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 1 32
50 Muh. Fathin Rahman 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 26
Jumlah: 2083
Nilai Max: 55
Nilai Min: 26
Rata-rata: 42
Page 87
73
LAMPIRAN 5
Nilai-nilai r Product
Moment
Page 89
75
LAMPIRAN 6
Dokumentasi
Page 90
76
Dokumentasi Penelitian
Pembagian Lembar Angket
Page 91
77
Penjelasan Cara Pengisian Angkat
Page 92
78
Pengisian Angket oleh Siswa
Page 95
81
LAMPIRAN 7
PERSURATAN
Page 96
82
Surat Pengantar Penelitian
Page 97
83
Surat Permohonan Izin Penelitian
Page 98
84
Surat Izin Penelitian
Page 99
85
RIWAYAT HIDUP
Eka Nurwahida Jamal, lahir di Maros pada tanggal 03
Agustus 1998. Anak pertama, dari pasangan Jamaluddin
dan Malania. Penulis mulai masuk ke jenjang pendidikan
sekolah dasar (SD) pada tahun 2004 dan tamat Tahun
2010 di SD Negeri 55 Pamanjengan. Pada tahun yang
sama masuk ke SMPN 35 Makassar dan tamat pada tahun
2013. Pada tahun yang sama masuk ke SMAN 18
Makassar, Kota Makassar provinsi Sulawesi Selatan dan tamat pada tahun 2016.
Kemudian pada tahun yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan ke
Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) pada Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Strata Satu (S1).
Pada tahun 2020 penulis menyelesaikan studi dengan menyusun karya ilmiah yang
berjudul “Hubungan Kecerdasan Interpersonal dengan Verbal Bullying Murid
Kelas V SDN 60 Moncongloe Lappara Kabupaten Maros”.