HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DAN HASIL AKADEMIK SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA KELAS II SMP PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Fransiskha Silvia Bety Kristanti 011114032 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
71
Embed
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN HASIL AKADEMIK · Mata Pelajaran Bahasa Inggris Para Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 Fransiskha Silvia Bety
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DAN HASIL AKADEMIK
SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA
KELAS II SMP PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2006/2007
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Fransiskha Silvia Bety Kristanti
011114032
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DAN HASIL AKADEMIK
SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA
KELAS II SMP PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2006/2007
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Fransiskha Silvia Bety Kristanti
011114032
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
SKRIPSI SKRIPSI
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DAN HASIL AKADEMIK SISWA
DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA KELAS II
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DAN HASIL AKADEMIK SISWA
DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA KELAS II
SMP PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA SMP PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2006/2007 TAHUN AJARAN 2006/2007
Dipersiapkan dan ditulis oleh; Dipersiapkan dan ditulis oleh;
2. Bapak-Ibuku “Fransiskus Xaverius Sarmanto dan Lucia Sumidah”
3. Kakak-adikku “Maria Christiana Ely Susanti dan Martinus Surya Kusuma
Admadi”
4. Suami-anakku “Yohanes Prabowo Samudra dan Silvia Dian Samudra”
Tuhan, berilah aku….
Ketenangan untuk menerima hal yang tidak dapat berubah
Keberanian untuk mengubah hal yang dapat aku ubah
dan Kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Agustus 2007
Penulis,
Fransiskha Silvia Bety Kristanti
v
ABSTRAK
Hubungan Kebiasaan Belajar Siswa dan Hasil Akademik Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Para Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur
Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007
Fransiskha Silvia Bety Kristanti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah
kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007? (2) Bagaimanakah hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007? (3) Apakah ada hubungan antara kebiasaan belajar dan hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007?
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode studi korelasi. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007, hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2006/2007, dan hubungan antara kebiasaan belajar dan hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Sampel penelitian berjumlah 56 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Kuesioner Kebiasaan Belajar siswa dan nilai rapor semester I para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Tabulasi skor-skor Kuesioner Kebiasaan Belajar siswa dan kategorisasi kebiasaan belajar siswa. (2) Kategorisasi hasil akademik siswa. (3) Uji hipotesis Chi-Kuadrat tabel 2 X 2.
Hasil penelitian ini adalah (1) Sebagian dari jumlah siswa termasuk dalam kategori tinggi dalam melakukan kebiasaan belajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan sebagian lain termasuk dalam kategori rendah. (2) Jumlah siswa termasuk dalam kategori rendah dalam hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris lebih banyak daripada jumlah siswa termasuk dalam kategori tinggi. (3) Ada hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.
vi
ABSTRACT
The Relationship Between Student Habit Of Learning And Student Academic Result In The Second Grade Students’ English Lesson In
Pangudi Luhur Junior High School Sedayu Yogyakarta Academic Year 2006/2007
Fransiskha Silvia Bety Kristanti Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The problem that to be analyzed in the research were (1) what was the habit of the second grade students of Pangudi Luhur Junior High School Sedayu Yogyakarta in learning English Academic Year 2006/2007? (2) what was the academic result of the second grade students of Pangudi Luhur Junior High School Sedayu Yogyakarta in English lesson? (3) were there any relationship between student habit of learning and student academic result in the second grade students’ English lesson, Pangudi Luhur Junior High School Sedayu Yogyakarta Academic Year 2006/2007?
This research was a descriptive research with correlative study method. The purpose of this research was to obtain the habit of the second class students of Pangudi Luhur Junior High School Sedayu Yogyakarta in learning English Academic Year 2006/2007 and the academic result of the second class students of Pangudi Luhur Junior High School Sedayu Yogyakarta in English lesson. The research sample was 56 respondents. The instruments of collecting data which were used in this research were questioner of students’ habit of learning and report of school grades in the first semester. The techniques of analyzing data in this research were (1) Scores tabulation of student habit questioner in learning and the categorization of student habit in learning. (2) The categorization of student academic result (3) Experiment of chi-square 2x2 table.
The results of this research were (1) The number of the students was high in doing the habit of learning English and another was low. (2) the number of the students was low in the academic result of English lesson. And the other were high. (3) There were relationship between student habit of learning and the academic result in English lesson in second grade students of Pangudi Luhur Junior High School Sedayu Yogyakarta Academic Year 2006/2007.
vii
KATA PENGANTAR
Penulis sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena melalui
Kuasa-Nya skripsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan dan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma telah terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu secara khusus peneliti menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Wens Tanlain, M.Pd. Dosen pembimbing yang dengan kerelaan dan
kerendahan hati telah memberikan masukan, bimbingan, saran, dan
perbaikan skripsi ini.
2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling atas bimbingan selama kuliah.
3. Para dosen BK yang telah membantu penulis dalam menuntut Ilmu.
4. Bapak-Ibuku yang setiap malam selalu menguntaikan doa untukku, maaf
bety telah banyak mengecewakan. Serta kedua kakak-adikku, terimakasih.
5. Suami dan anakku tercinta, kalian penyemangat untukku. Tak ada sesuatu
yang indah seperti saat kita berkumpul bersama.
6. Pak Sugyarto yang telah banyak membantu penulis dalam urusan
kesekretariatan, sampai bosan melihat saya.
7. Drs. F.A. Budiyono Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Moyudan yang
telah memberikan tempat untuk Uji Coba alat penelitian.
viii
8. C. Sri Wuryati Lestari, S.Pd. Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Sedayu
yang telah memberikan tempat untuk penelitian.
9. Para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Moyudan & SMP Pangudi Luhur
Sedayu yang bersedia membantu penulis dalam pengisian kuesioner.
10. Bagoes Com, Mas Ephus, Jhon Page, Mas Aris dan Perpus Sadhar yang
telah bersedia meluangkan komputernya untuk penulis.
11. Mbak Dyah dan mbak Yayuk, terimakasih atas rumah yang penulis
tempati selama penulisan skripsi. Teman-teman kos kiki, mbak budi, nita,
nining, dan arni terimakasih kesediaan untuk bersama.
12. Teman-teman BK 2001. Kakak tingkat dan adik tingkat semuanya.
Terimakasih atas kebersamaan selama ini. Selamat berjuang dan sukses.
soal latihan, dan persiapan menempuh ujian yang diukur dengan Kuesioner
Kebiasaan Belajar siswa dan nampak dalam skor yang diperoleh siswa.
2. Hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris adalah
kemampuan yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris berupa
pengetahuan, pemahaman, keterampilan selama satu semester dan nampak
dalam nilai rapor siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris semester I.
F. Hipotesis Penelitian
Adanya hubungan antara kebiasaan belajar siswa dan hasil akademik siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur
Sedayu tahun ajaran 2006/2007.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Pada bab ini disajikan kebiasaan siswa belajar, kebiasaan belajar dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris, Bimbingan belajar mata pelajaran Bahasa Inggris, Hasil
akademik mata pelajaran Bahasa Inggris, serta hubungan kebiasaan belajar siswa
dan hasil akademik mata pelajaaran Bahasa Inggris.
A. Kebiasaan Siswa Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari, dari bangun tidur sampai akan berangkat tidur
lagi orang melakukan banyak kegiatan. Biasanya setiap hari, tiap orang
melakukan kegiatan yang hampir sama. Oleh karena kegiatan ini dilakukan setiap
hari, lama kelamaan menjadi kegiatan yang bersifat rutin dan menjadi kebiasaan
orang tersebut.
Hal di atas juga dilakukan siswa. Dari pagi sampai siang mereka dididik di
sekolah, mereka belajar lagi di rumah pada sore/malam hari. Kegiataan belajar
yang dilakukannya setiap hari lambat laun membentuk kebiasaan belajar siswa.
1. Belajar dan kebiasaan belajar
a. Pengertian belajar
Belajar sebagai salah satu kegiatan penting yang dilakukan tiap individu
dalam hidupnya demi perkembangan dirinya yang berlangsung selama hidup.
Menurut Hilgard “Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu
6
7
berupa perolehan kemampuan baru sebagai hasil dari latihan dan pengalaman”
(Hilgard, 1948). Cronbach menuliskan bahwa “Learning is show by a change in
behaviour as a result of experience” (Cronbach, 1954: 71). Kata belajar oleh
Morgan diartikan sebagai “Proses perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek dan pengalaman tertentu” (Purwanto, 1988: 80). Menurut
James dan Howard “Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman” (Ahmadi, 1991: 119-120).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa belajar merupakan suatu
proses latihan-latihan yang dilakukan siswa itu sendiri dengan tujuan memperoleh
kemampuan baru atau menyempurnakan kemampuan yang sudah dimiliki siswa
itu sendiri bersama para pendidik.
b. Pengertian kebiasaan belajar
The Liang Gie menguraikan bahwa “Kebiasaan belajar adalah segenap
perilaku siswa yang ditujukan secara ajeg dari waktu ke waktu dalam rangka
pelaksanaan studi di sekolah” (The Liang Gie, 1995). Oleh sebab itu agar
kebiasaan belajar dapat dimiliki siswa maka setiap hari siswa harus selalu berlatih
melakukan kegiatan belajar secara rutin dan teratur.
Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai tindakan atau perilaku individu
secara konsisten, terus-menerus, dan setiap hari untuk mendapatkan pengetahuan
dan pemahaman dalam hal atau bidang tertentu.
8
2. Kebiasaan Siswa Belajar di Sekolah dan di Rumah
Masyarakat modern mempercayakan sekolah sebagai salah satu institusi
untuk terselenggaranya kegiatan pendidikan. Sekolah adalah tempat melakukan
kegiatan pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan yang telah terprogram bersama
teman seusia dan dituntun oleh guru dalam jangka waktu tertentu. Sewaktu para
siswa memasuki SMP (Sekolah Menengah Pertama) siswa melakukan kegiatan
pengajaran bersama guru pengajar, melakukan kegiatan pembimbingan bersama
guru pembimbing, dan melakukan kegiatan pelatihan bersama guru pelatih.
Siswa kelas dua SMP merupakan siswa yang berusia sekitar 13-14 tahun.
Pada usia ini, siswa mulai memikirkan kehidupan secara mandiri. Siswa
bersekolah adalah siswa yang mula-mula melakukan kegiatan belajar bergantung
pada guru setelah itu baru ia berusaha dapat belajar mandiri.
Kegiatan belajar mata pelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan siswa secara
rutin dan teratur dapat dilaksanakan siswa bersama guru di dalam kelas ataupun
belajar sendiri di luar kelas (di rumah). Kegiatan siswa yang dilakukan di dalam
kelas adalah kegiatan mata pelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan atas tugas-
tugas yang diberikan oleh guru, misalnya menatap guru saat memberikan materi
pelajaran atau tugas-tugas, mendengarkan saat guru menerangkan, menulis atau
mencatat yang diterangkan oleh guru, dan yang lainnya. Kegiatan belajar di luar
kelas adalah kegiatan belajar mata pelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan siswa
tanpa pendampingan dari guru misalnya membaca buku pelajaran, buku cerita,
atau kamus; mendengarkan rekaman, percakapan teman, dan berita radio/TV;
mencatat kata-kata yang sukar; mengingat dan menghafalkan bahan pelajaran,
9
mengerjakan soal-soal latihan; pengulangan bahan pelajaran; dan persiapan
menempuh ujian.
B. Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris
1. Bahasa Inggris
Bahasa Inggris merupakan alat berkomunikasi secara lisan dan tulisan.
Pengertian berkomunikasi yang dimaksudkan adalah memahami dan
mengungkapkan informasi, isi pikiran, isi perasaan melalui bahasa. Bahasa
Inggris dianggap penting dipelajari sebab Bahasa Inggris digunakan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya, dan pembinaan
hubungan dengan bangsa-bangsa lain.
2. Fungsi Berbahasa Inggris dan Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Dalam konteks pendidikan, bahasa Inggris berfungsi sebagai alat untuk
berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi. Sedangkan dalam konteks
kehidupan sehari-hari, Bahasa Inggris merupakan Bahasa yang sangat penting
dalam era globalisasi. Menurut Hardjono “Bahasa Inggris menjadi salah satu
syarat penting dalam mencari pekerjaan pada era globalisasi sekarang ini”
(Hardjono, 1988). Fungsi pelajaran Bahasa Inggris bagi anak kelas II SMP
adalah memperlancar kegiatan mempelajari bahan berbahasa Inggris.
Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II SMP yang terdapat dalam buku pedoman belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris (Depdiknas, 2003: 3) adalah:
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulisan. Kemampuan berkomunikasi meliputi mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).
10
b. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar.
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterikatan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian siswa memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
3. Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Bahasa Inggris
a. Siswa membuat jadwal belajar dan menggunakan jadwal belajar secara tekun
dan teratur. Siswa merencanakan dan membuat jadwal sendiri supaya dapat
melakukan kegiatan belajar secara tekun dan teratur dengan jadwal yang
dibuatnya. Jadwal belajar tersebut hendaknya digunakan secara
bertanggungjawab dan disiplin dalam melakukan kegiatan belajar sejak awal
tahun pelajaran. Jadwal yang dibuat siswa bersifat fleksibel sehingga mudah
digunakan siswa. Siswa yang mengikuti jadwal belajar secara rutin dan
teratur akan semakin disiplin diri. Sedangkan Siswa yang kurang mahir
melakukan kegiatan belajar akan semakin kurang disiplin diri. Kebiasaan
belajar siswa yang baik terutama dilakukan atas kesadaran sendiri tanpa
paksaan dari luar.
b. Siswa membaca buku pelajaran, buku cerita, dan kamus. Kegiatan ini
dilakukan siswa di luar sekolah untuk memantapkan pengetahuannya tentang
mata pelajaran Bahasa Inggris. Siswa membaca buku pelajaran atau buku
paket guna mempelajari bahan pelajaran yang akan diajarkan esok paginya.
Buku-buku cerita berbahasa Inggris yang dibaca dapat membantu siswa
semakin memahami dan mengerti ide yang terdapat dalam buku cerita
tersebut. Membaca buku cerita juga dapat menambah kosa kata yang dimiliki
11
siswa. Sebelum siswa mulai membaca buku, lebih dahulu siswa coba
memperoleh gambaran tentang buku dalam garis besarnya. “Sebaiknya siswa
membaca sepintas lalu pendahuluan dan ringkasan buku tersebut sambil
berpikir” (Keiter, 1975). “Siswa mempelajari dengan menyelidiki daftar isi
buku tersebut” (Slameto, 1988). Membaca judul-judul/sub judul topik yang
ada dalam tiap-tiap bab dapat menolong siswa mengadakan seleksi apakah
buku tersebut berguna dan sesuai dengan kebutuhan atau tujuan siswa.
c. Siswa mendengarkan rekaman, percakapan teman, dan berita di radio/TV.
“Kegiatan mendengarkan tergantung pada perhatian” (Slameto, 1988: 111).
Siswa yang penuh perhatian menerima informasi akan semakin memahami
dan menangkap informasi yang diterima dengan cepat dan tepat. “Proses
mendengarkan adalah memahami simbol yang dilihat atau didengar”
(Slameto, 1988). Siswa seharusnya mengadakan analisa atas rangsangan atau
informasi yang diterima secara cepat dan tepat. Informasi tersebut dapat
diperoleh siswa dari mendengarkan rekaman kaset dirumah, misalnya
mendengarkan lagu-lagu yang berbahasa Inggris. Hal ini dapat melatih siswa
semakin peka terhadap kata-kata yang diterima. Siswa juga dapat belajar
Bahasa Inggris dari radio, misalnya mendengarkan siaran BBC London.
Selain itu siswa juga dapat berlatih mengasah kepekaan terhadap kata-kata
dengan mendengarkan percakapan dari teman yang menggunakan bahasa
Inggris. Siaran berita berbahasa Inggris di televisi juga dapat membantu
siswa dalam mempelajari Bahasa Inggris.
12
d. Siswa menulis kata-kata sukar dan mencari artinya serta membuat catatan
bahan pelajaran dengan rapi di dalam buku tulis. “Catatan yang dibuat siswa
berguna untuk merangsang ingatan dan membantu mengingat kembali apa
yang pernah dipelajari” (Keiter, 1975). Catatan yang dibuat sebaiknya
singkat saja tetapi mencakup hal-hal yang penting. “Catatan harus dibuat
dengan cermat” (Keiter, 1975). Siswa mempelajari buku-buku pelajaran atau
bacaan di rumah. Apabila siswa kurang memahami atau kurang mengerti
mengenai isi atau ide dari bacaan yang ada dalam buku-buku tersebut, maka
siswa dapat mencatat kata-kata yang kurang dimengerti atau kurang
dipahami di dalam bukunya dengan rapi. Siswa dapat mencari kata-kata yang
kurang dipahami atau kurang dimengerti tersebut dengan cara mencari kata-
kata di dalam kamus ataupun bertanya kepada orang yang lebih mengerti.
Dengan kegiatan ini siswa akan semakin mampu mempelajari mata pelajaran
Bahasa Inggris.
e. Siswa mengingat dan menghafalkan bahan belajar. “Mengingat adalah
menarik kembali informasi yang pernah diperoleh sebelumnya” (Slameto,
1988). Kemampuan mengingat setiap siswa terhadap bahan-bahan pelajaran
berbeda-beda. Kemampuan mengingat bahan belajar dengan baik diperoleh
melalui kegiatan belajar secara rutin dan teratur. Siswa dapat mengingat kosa
kata dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan sistem kartu. Caranya
sehelai potongan kertas (kartu) ditulisi kata-kata bahasa Inggris pada
halaman yang satu dan pada halaman sebaliknya ditulis arti kata-kata itu
dalam Bahasa Indonesia. Daya ingat yang dimiliki siswa dapat diperkuat
13
dengan memikirkan dan mengerti bahan yang dipelajari. “Sistem kartu
seringkali sangat menolong untuk mempelajari dan mengingat-ingat dengan
seksama bila bahan tersebut sedikit” (Keiter, 1975 35).
f. Siswa mengerjakan soal-soal latihan. Siswa dapat berlatih mengerjakan soal-
soal yang telah diberikan oleh guru (Tugas rumah/Pekerjaan Rumah). Siswa
juga dapat berlatih sendiri dengan cara mengerjakan soal-soal yang belum
diajarkan atau dibahas di sekolah. Kegiatan ini dapat membantu siswa lebih
memahami dan lebih mandiri dalam belajar. Selain itu siswa dapat berlatih
membuat sendiri soal-soal dari bahan belajar yang dimiliki dan mencoba
membuat jawaban atas soal-soal tersebut secara tepat. “Pertanyaan-
pertanyaan yang tak terjawab akan mendorong siswa untuk lebih menyelidiki
dan membaca buku-buku yang lain” (Keiter, 1975: 9).
g. Siswa mempersiapkan diri untuk menempuh ujian agar saat melaksanakan
ujian dapat mengerjakan dengan baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain
mempelajari bahan-bahan pelajaran yang akan diujikan dan siswa berusaha
menjaga kesehatan dengan makan dan istirahat yang cukup. “Membiasakan
diri menjaga kesehatan badan dengan makan yang begizi, tidur, berolah raga
dan berekreasi secukupnya merupakan syarat untuk belajar secara efektif”
(Keiter, 1975: 39). Selain itu “Siswa yang menguasai bahan-bahan dan tugas-
tugas harian yang pernah didapat, siswa tersebut akan mempunyai
kepercayaan pada diri sendiri” (Keiter, 1975). Hanya tes-tes yang kurang
baik yang dapat dijawab tanpa persiapan. “Ujian merupakan suatu
14
kesempatan untuk menunjukkan apa yang sudah diketahui” (Keiter, 1975:
21).
Kebiasaan membaca perlu dibentuk dan dimiliki siswa karena hampir semua
bahan-bahan pelajaran berbentuk tulisan yang hanya dapat dipelajari dengan cara
membaca. Semakin banyak membaca maka semakin banyak pula pengetahuan,
pemahaman, dan penguasaan terhadap bahan-bahan mata pelajaran. Membaca
dilakukan dengan prosedur tertentu seperti memperhatikan judul-judul, sub judul,
topik-topik utama, dan lain-lain. Penggunaan prosedur dalam membaca akan
membantu dan mempermudah kita dalam menangkap, memahami, dan memaknai
apa yang terkandung dalam bacaan tersebut. Selain itu, dengan menguasai cara
membaca waktu yang kita gunakan dalam membaca menjadi efisien.
C. Bimbingan Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya mempersiapkan
siswa untuk mencapai kemampuan siswa dalam merefleksi pengalamannya
sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan.
Bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya
orang lain, membuat keputusan yang bertanggung-jawab pada tingkat pribadi dan
sosial, menemukan serta menggunakan kemampuan-kemampuan analitis dan
imajinatif yang ada dalam dirinya.
Kegiatan Bimbingan dan konseling dalam sekolah adalah salah satu kegiatan
pendidikan dalam sekolah. Prayitno menguraikan bahwa “Kegiatan Bimbingan
dan Konseling di sekolah dilakukan agar siswa mengenal kekuatan dan kelemahan
15
dirinya sendiri, serta menerimanya sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut”
(Prayitno, 1997). Dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling siswa dituntun untuk
menggunakan cara memahami dirinya. Selanjutnya siswa dapat menggunakannya
dalam memahami kegiatan belajar yang ia lakukan dan hasilnya.
Guru pembimbing mengadakan bimbingan belajar mata pelajaran Bahasa
Inggris agar para siswa semakin bersemangat dalam belajar Bahasa Inggris.
Bimbingan belajar bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan diri,
sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta menyiapkannya untuk mengikuti pendidikan pada tingkat yang
lebih tinggi. Tujuan dari bimbingan belajar adalah membantu para siswa agar
dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajar. Dalam melaksanakan tugas-tugas
belajarnya di sekolah, siswa mungkin mengalami kesulitan yang tidak dapat ia
atasi sendiri. Siswa yang mengalami kesulitan atau masalah dalam kegiatan
belajarnya dapat diberikan layanan konseling maupun bimbingan belajar sesuai
dengan kesulitan atau masalah yang dihadapi baik secara individu maupun secara
kelompok. Layanan bimbingan belajar diberikan secara kelompok apabila ada
beberapa siswa yang mengalami masalah belajar yang hampir sama. Sedangkan
konseling belajar diberikan kepada satu siswa yang mengalami masalah belajar.
Bimbingan belajar membantu peserta didik atau siswa dalam menghadapi
dan memecahkan masalah-masalah belajar, misalnya cara belajar, pemilihan
jurusan, dan perencanaan pendidikan lanjutan. Melalui layanan bimbingan belajar
yang diberikan guru pembimbing, siswa memperoleh bantuan untuk mengetahui,
mengembangkan, dan berlatih cara belajar yang efektif sehingga mencapai hasil
16
akademik yang optimal. Tugas utama siswa adalah mempelajari berbagai bahan
pelajaran dalam program sekolah. Siswa yang mengetahui, mengembangkan, dan
berlatih cara belajar yang efektif akan mampu menyelesaikan tugas-tugas
belajarnya dengan baik dan mendapatkan hasil akademik yang baik pula.
D. Hasil Akademik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Hasil akademik diartikan sebagai pencapaian atau penguasaan materi
pelajaran yang telah diajarkan dalam kurun waktu tertentu dalam suatu program
pengajaran atau mata pelajaran tertentu misalnya Bahasa Inggris. Hasil akademik
tersebut nampak dalam rapor yang diterima siswa pada setiap akhir semester.
Keberhasilan siswa dalam kegiatan akademik yang dilakukan secara tekun
dan teratur pada mata pelajaran Bahasa Inggris diketahui dengan cara
mengadakan evaluasi. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 58
“Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan” (Sisdiknas, 2003: 28).
Nilai laporan hasil akademik per semester, merupakan nilai komulatif dari
keseluruhan hasil penilaian yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran
pada semester yang terkait (ulangan harian, ulangan lisan, kuis, praktek, tugas-
tugas, dll) termasuk hasil remidial. Nilai tertinggi hasil remidial tidak boleh
melebihi nilai standart minimum ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah.
Penilaian hasil belajar ini harus dijelaskan kepada siswa diawal semester.
17
Batas nilai minimum ketuntasan per mata pelajaran ditentukan oleh sekolah
dan guru sebelum kegiatan pembelajaran dan penilaian dilakukan, dengan catatan
sekolah dan guru harus merencanakan target dalam waktu tertentu untuk
mencapai nilai ketuntasan maksimum (nilai minimum ketuntasan nasional 75).
Apabila siswa tidak mampu mendapatkan nilai minimum ketuntasan maka siswa
tersebut wajib mengikuti ujian remidial sampai pada akhirnya nilai yang diperoleh
mencapai nilai minimum ketuntasan.
E. Hubungan Kebiasaan Belajar Siswa dengan Hasil Akademik Siswa
dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Belajar Bahasa Inggris mencakup suatu proses kegiatan yang menghasilkan
terjadinya perubahan pada siswa. Siswa yang secara rutin dan teratur
melaksanakan belajar Bahasa Inggris diharapkan memperoleh hasil akademik
yang baik.
Keterampilan belajar Bahasa Inggris merupakan salah satu unsur yang harus
ada dalam kegiatan belajar berbahasa Inggris. Dalam melaksanakan kegiatan
belajar Bahasa Inggris, siswa diharapkan melakukan kegiatan belajar secara rutin
dan teratur. Kebiasaan belajar yang baik akan membawa perubahan yang baik
pula pada kemampuan siswa. Hasil akademik siswa secara keseluruhan nampak
pada nilai rapor yang diterima siswa pada setiap akhir semester.
Kegiatan akademik yang dilakukan secara rutin dan teratur akan membentuk
suatu kebiasaan belajar yang baik sehingga berpengaruh pada hasil akademik
siswa. Semakin siswa rutin dan teratur melaksanakan kegiatan belajar Bahasa
18
Inggris, maka akan semakin baik pula hasil akademik mata pelajaran Bahasa
Inggris yang dicapainya. Sedangkan kegiatan belajar yang dilakukan secara tidak
rutin dan tidak teratur dapat terbentuk suatu pola kebiasaan belajar yang kurang
baik serta berpengaruh pada hasil akademik yang kurang baik pula.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini disajikan jenis penelitian, instrumen penelitian, populasi dan
sampel penelitian, pengumpulan data, dan teknik analisa data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode studi korelasi.
Studi korelasi ini bertujuan untuk menetapkan besarnya hubungan variabel-
variabel. Studi korelasi memungkinkan seorang peneliti memastikan sejauh mana
satu variabel berhubungan dengan variabel yang lain. “Besarnya hubungan itu
ditetapkan melalui koefisien korelasi” (Furchan, 1982: 429). Penelitian ini
menggambarkan hubungan kebiasaan belajar siswa dan hasil akademik siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur
Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Donal Ary, dkk “Populasi adalah semua anggota sekelompok orang,
kejadian atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas” (Furchan, 1982: 189).
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Dasar pertimbangan yang digunakan
dalam penentuan populasi yakni siswa kelas II adaIah siswa yang memiliki
19
20
pengalaman belajar secara formal di sekolahnya selama dua semester di kelas I
dan satu semester di kelas II.
Tabel 1. Rincian Populasi Siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.
Kelas Jumlah siswa
II A 28
II B 30
Total 58
Penelitian ini menggunakan sampel insidental karena pada saat dilaksanakan
penyebaran kuesioner, jumlah siswa yang hadir 56 orang siswa sedangkan 2 orang
siswa berhalangan hadir.
C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner Kebiasaan Belajar
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang disusun oleh
peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing. Kuesioner digunakan karena
dipandang lebih efisien dari segi waktu dan pendanaan, serta lebih praktis dari
segi pelaksanaannya. Kuesioner yang digunakan bentuk tertutup.
a. Susunan Kuesioner
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu: (1) Bagian penjelasan dan
pedoman pengisian. (2) Pernyataan tentang Kebiasaan Belajar siswa dalam
mata pelajaran Bahasa Inggris. Kuesioner Kebiasaan Belajar siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris merupakan penjabaran dari teori yang tersaji dalam
Bab II, seperti yang dijabarkan dalam tabel ini.
21
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Belajar Bahasa Inggris No Item No Aspek kebiasaan belajar
Jumlah
1 Siswa membuat jadwal belajar dan menggunakan jadwal belajar
1,2,3,4 4
2 Siswa membaca buku pelajaran, buku cerita, atau kamus
5,7,11,15,17,
21,28,30,39,
44,50,52
12
3 Siswa mendengarkan rekaman, percakapan teman, dan berita di radio/TV.
6,10,16,20,29
,33,34,36,37,
41,46,47
12
4 Siswa menulis kata-kata sukar, mencari artinya, mencatat dengan rapi di dalam buku tulis.
Berdasarkan tabel klasifikasi tersebut disimpulkan bahwa reliabilitas dan
validitas kuesioner kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris termasuk sangat tinggi.
2. Pencatatan Hasil Akademik Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Para Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun
Ajaran 2006/2007 Semester I
Pencatatan hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II
SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 berasal dari
dokumen SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta berupa nilai rapor semester I
mata pelajaran Bahasa Inggris para siswa kelas II SMP Sedayu Yogyakarta Tahun
Ajaran 2006/2007. Hasil akademik terdiri dari empat nilai meliputi nilai
mendengar, nilai berbicara, nilai membaca, nilai menulis. Keempat nilai tersebut
kemudian dijadikan nilai rata-rata.
D. Pengumpulan Data
1. Uji Coba Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Kuesioner Kebiasaan Belajar dalam mata pelajaran Bahasa Inggris
diujicobakan terlebih dahulu. Hasil uji coba diolah untuk mengetahui koefisien
reliabilitas dan koefisien validitas kuesioner kebiasaan belajar dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris. Uji coba ini dilakukan pada siswa kelas II SMP Pangudi
24
Luhur Moyudan Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 yang berjumlah 40 orang
siswa pada tanggal 04 April 2007.
2. Pengumpulan Data Penelitian
a. Penyebaran kuesioner
Penyebaran kuesioner kebiasaan belajar Bahasa Inggris dilakukan pada siswa
kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 yang
berjumlah 56 siswa pada tanggal 4 Mei 2007.
b. Pencatatan hasil akademik
Pencatatan hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris terhadap para siswa
kelas II semester I SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran
2006/2007 berjumlah 56 orang siswa. Pencatatan tersebut dilaksanakan pada
tanggal 4 Mei 2007.
E. Teknik Analisis Data
1. Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas kuesioner kebiasaan belajar dalam mata pelajaran
Bahasa Inggris dengan cara:
Langkah I: Menghitung koefisien korelasi dengan teknik korelasi Product
Moment dari Pearson (Arikunto, 2002: 244) dengan rumus:
r =xy
∑ ∑∑ ∑∑∑ ∑
−−
−
})(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
25
Keterangan:
rxy = Korelasi skor-skor total belahan gasal-genap
N = jumlah subyek
X = skor belahan gasal
Y = skor belahan genap
XY=hasil kali antara nilai X dan nilai Y
Langkah II: Menghitung koefisien reliabilitas skor dengan rumus Spearman
Brown (Guilford, 1965: 457)
gg
ggtt r
rr
+=
12
Keterangan:
ttr = Koefisien reliabilitas
=ggr Koefisien korelasi
2. Validitas
Koefisien validitas dihitung dengan rumus (Guilford, 1965: 443):
ttt rr =∞
Keterangan:
=∞tr koefisien validitas
=ttr koefisien reliabilitas
26
3. Mean
Mean dihitung dengan rumus (Furchan, 1982: 157):
NX∑
=X
Keterangan:
X = Mean
∑ X = jumlah total skor X
N = jumlah siswa
4. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar siswa
dan hasil akademik siswa, menggunakan Chi-Kuadrat berdasarkan taraf
signifikansi 5% dengan rumus tabel 2 X 2 (Hadi,1996: 328):
( )( )( )( )( )dbcadcba
adN++++
=2
2 bc - χ
Keterangan:
2χ = Chi- Kuadrat
N = jumlah seluruh siswa
a = jumlah pada kolom 1 baris 1
b = jumlah pada kolom 1 baris 2
c = jumlah pada kolom 2 baris 1
d = jumlah pada kolom 2 baris 2
27
Derajat kebebasan
d.b. = (B-1) (K-1)
Keterangan:
d.b. = derajat kebebasan
B = Baris
K = Kolom
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Kebiasaan Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa
Kebiasaan belajar Bahasa Inggris meliputi kegiatan siswa membuat jadwal
belajar dan menggunakan jadwal belajar; siswa membaca buku pelajaran, buku
cerita, dan kamus; siswa mendengarkan rekaman, percakapan teman, dan berita di
radio; siswa menulis kata-kata sukar, mencari artinya, mencatat dengan rapi di
dalam buku tulis; siswa mengingat bahan pelajaran yang telah dipelajarinya; siswa
mengerjakan soal-soal latihan; siswa mempersiapkan diri untuk menempuh ujian
agar saat melaksanakan ujian dapat mengerjakan dengan baik. Rata-rata skor total
kuesioner kebiasaan belajar Bahasa Inggris (Mean) adalah 147. Siswa yang
memperoleh skor ≥ Mean termasuk dalam kategori tinggi kebiasaan belajar
Bahasa Inggris. Sebaliknya siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk dalam
kategori rendah kebiasaan belajar Bahasa Inggris. Tingkat kebiasaan belajar
Bahasa Inggris dapat disajikan dalam tabel berikut:
28
29
Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar Bahasa Inggris Para Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007
Tingkat Kebiasaan Belajar ∑ f
Tinggi 28 (50%)
Rendah 28 (50%)
∑ f 56 (100%)
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa sebagian dari jumlah siswa termasuk
dalam kategori tinggi dalam melakukan kebiasaan belajar mata pelajaran Bahasa
Inggris dan sebagian lain termasuk dalam kategori rendah.
2. Hasil Akademik Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa
Hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris para siswa kelas II SMP
Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 nampak pada nilai
rapor semester I. Nilai rapor mata pelajaran Bahasa Inggris terdiri dari kategori
tinggi dan kategori rendah. Rata-rata jumlah nilai hasil akademik mata pelajaran
Bahasa Inggris (Mean) adalah 262. Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean
termasuk dalam kategori tinggi jumlah nilai hasil akademik mata pelajaran Bahasa
Inggris. Sebaliknya siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk dalam
kategori rendah jumlah nilai hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris.
Tingkat kebiasaan belajar Bahasa Inggris dapat disajikan dalam tabel berikut:
30
Tabel 6. Tingkat Hasil Akademik Mata Pelajaran Bahasa Inggris Para Siswa Kelas II Smp Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007
Tingkat Hasil Akademik ∑ f
Tinggi 25 (45%)
Rendah 31 (55%)
∑ f 56 (100%)
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa termasuk dalam
kategori rendah dalam hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris lebih banyak
daripada jumlah siswa termasuk dalam kategori tinggi.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian:
Ada hubungan antara kebiasaan belajar Bahasa Inggris dan hasil akademik
mata pelajaran Bahasa Inggris.
Hipotesis statistik
Ada hubungan jumlah siswa dalam tingkat kebiasaan belajar dan jumlah siswa
dalam tingkat hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris.
Hipotesis nol:
Tidak ada hubungan jumlah siswa dalam tingkat kebiasaan belajar dan jumlah
siswa dalam tingkat hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris.
Data tentang kebiasaan belajar dan hasil akademik disajikan dalam tabel
berikut:
31
Tabel 7. Perhitungan Jumlah Siswa dalam Kebiasaan Belajar dan Hasil Akademik Mata Pelajaran Bahasa Inggris Para Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007
Rendah Tinggi Hasil Akademik Kebiasaan Belajar
Jumlah
Tinggi 14 (25%) 14(25%) 28(50%)
Rendah 17(30%) 11(20%) 28(50%)
Jumlah 31(55%) 25(45%) 56(100%)
Nilai empiris = 0,65. Taraf signifikan 5% dengan d.b. = 1, nilai tabel = 3,84.
Jadi, hipotesis nol ditolak dan hipotesis statistik diterima. Hal ini berarti ada
hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil akademik siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.
2χ 2χ
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari jumlah siswa termasuk
dalam kategori tinggi dalam melakukan kebiasaan belajar mata pelajaran
Bahasa Inggris dan sebagian lain termasuk dalam kategori rendah. Usaha tiap
siswa melakukan kegiatan belajar secara rutin dan teratur dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris sangat tergantung pada kemampuan tiap siswa.
Siswa sendiri harus tekun berlatih bahan belajar Bahasa Inggris, sehingga
akan menghasilkan kebiasaan yang baik dalam belajar dan hasil akademik
32
yang baik. Masih ada cukup banyak siswa yang rendah dalam kebiasaan
belajar, mungkin karena siswa yang bersangkutan belum menyadari
pentingnya belajar, tidak menggunakan waktu yang ada, dan belum tekun
mengerjakan latihan-latihan. Mereka ini dapat berubah dan memerlukan
bantuan guru pengajar dan guru pembimbing baik dalam pengajaran kelas
maupun bimbingan dan konseling belajar.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswa termasuk dalam kategori
rendah dalam hasil akademik mata pelajaran Bahasa Inggris lebih banyak
daripada jumlah siswa termasuk dalam kategori tinggi.
Kemampuan siswa memahami materi atau bahan belajar merupakan hasil
dari usaha tiap siswa. Siswa yang rajin melakukan kegiatan belajar mungkin
akan mendapatkan hasil akademik yang baik. Sedangkan siswa yang kurang
rajin melakukam kegiatan belajar mungkin akan mendapatkan hasil akademik
yang kurang baik pula. Mereka ini dapat berubah dan memerlukan bantuan
guru pengajar dan guru pembimbing baik dalam pengajaran kelas maupun
bimbingan dan konseling belajar.
3. Uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan belajar
Bahasa Inggris dengan hasil akademik Bahasa Inggris. Hal ini berarti siswa
yang memiliki kebiasaan belajar yang tinggi dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris akan mendapatkan nilai hasil akademik yang tinggi dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris. Sebaliknya siswa yang memiliki kebiasaan belajar
yang rendah pada mata pelajaran Bahasa Inggris akan mendapatkan nilai hasil
akademik rendah dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Mereka ini dapat
33
berubah dan memerlukan bantuan guru pengajar dan guru pembimbing baik
dalam pengajaran kelas maupun bimbingan dan konseling belajar. Siswa yang
mau berubah menjadi rajin, tekun, dan teratur dalam kegiatan belajar maka
siswa tersebut akan memperoleh hasil akademik yang tinggi.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini disajikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat
hasil penelitian. Bagian saran memuat saran-saran untuk SMP Pangudi Luhur
Sedayu.
A. Kesimpulan
Hasil Penelitian adalah
1. Sebagian dari jumlah siswa termasuk dalam kategori tinggi dalam melakukan
kebiasaan belajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan sebagian lain termasuk
dalam kategori rendah.
2. Jumlah siswa termasuk dalam kategori rendah dalam hasil akademik mata
pelajaran Bahasa Inggris lebih banyak daripada jumlah siswa termasuk dalam
kategori tinggi.
3. Uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan belajar
Bahasa Inggris dengan hasil akademik Bahasa Inggris.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebiasaan belajar siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris, ada empat saran yang disampaikan:
34
35
1. Program bimbingan akademik perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan
kegiatan belajar siswa. Hal ini dapat ditingkatkan dengan membuat latihan-
latihan tentang cara belajar.
2. Program Konseling akademik perlu ditingkatkan dalam rangka membantu
para siswa yang bermasalah dalam perkembangan belajar termasuk dalam
mata pelajaran Bahasa Inggris.
3. Program pegajaran perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan kegiatan
belajar siswa. Hal ini dapat ditingkatkan dengan memberikan latihan-latihan
tentang cara belajar.
4. Peneliti lain yang mungkin hendak menggunakan Kuesioner ini perlu
memperluas jangkauan pernyataan ke aspek berbicara bahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H. Abu dan Supriyono. (1991) Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek).
Pelajar. Bismoko, J. (1998). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma. Cronbach, Lee.J. (1954). Educational Psychology: New York and Burlingame :
University of Illinois. Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum. Furchan, Arief. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional. Garrett, Henry. (1976). Statistics in Psychology and Education. London:
Longmans Geen and Co. Guilford, J.P and Benyamin Frucher. (1965). Fundamental Statistics in
psychology and Education. New York: MC.Graw-Hill Book. Hadi, Sutrisno. (1996). Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset Hardjono. (1988). Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: Depdikbud. Hilgard, Ernest.R. (1948). Theories of Learning. New York and London:
Standford University. Keiter, Dorothy. (1975). “Apa Rahasia Belajar yang Berhasil”. Salatiga: Rineka
Cipta. Prayitno;dkk. (1997). Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SLTP. Jakarta:
Mandiri Abadi. Purwanto, M. Ngalim. (1988). Psikologi Pendidikan. Yogyakata: PT. Remaja
Rosdakarya.
36
37
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
The Liang Gie. (1995). Cara Belajar Yang Efisien.. Yogyakarta : Liberty. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.