Top Banner
HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI, DAN SALURAN KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT ADOPSI PROGRAM SIARAN IKI SUROBOYO REK DI JEJE RADIO 105,10 FM SURABAYA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) GITA JUNIARTI 1111051100003 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
251

HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

Feb 06, 2018

Download

Documents

buikhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

a

HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER,

KARAKTERISTIK INOVASI, DAN SALURAN KOMUNIKASI

TERHADAP TINGKAT ADOPSI PROGRAM SIARAN IKI

SUROBOYO REK DI JEJE RADIO 105,10 FM SURABAYA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

GITA JUNIARTI

1111051100003

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

b

Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

c

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

d

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

i

ABSTRAK

Gita Juniarti (1111051100003)

Hubungan Karakteristik Adopter, Karakteristik Inovasi, dan Saluran

Komunikasi Terhadap Tingkat Adopsi Program Siaran Iki Suroboyo Rek di

JeJe Radio 105, 10 FM.

Kelebihan dari media penyiaran radio adalah segmentasi audien telah

terkelompok dengan sendirinya, mulai dari segmentasi remaja, perempuan, hingga

pebisnis. Hal ini mendorong perusahaan – perusahaan radio untuk menciptakan

program siaran yang sesuai dengan selera pasar. Contohnya, sebagian besar radio

di kota besar dengan segmentasi remaja menciptakan program siaran tentang

budaya Korea. Tujuannya, perusahaan radio memenuhi selera audien agar

loyalitas audien terhadap stasiun radio tetap konstan, bahkan semakin meningkat.

Di sisi lain, salah satu radio di Surabaya menciptakan inovasi berupa program

siaran bernama Iki Suroboyo Rek. Isi dari program siaran tersebut mengulas

tentang sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur. Tentunya, berbagai faktor

mendorong audien untuk mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek, bahkan

audien menerapkan isi program siaran dalam kehidupan sehari – hari.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka muncul berbagai pertanyaan,yaitu

apakah terdapat hubungan antara karakteristik individu dengan program siaran Iki

Suroboyo Rek? Apakah terdapat hubungan antara karakteristik inovasi dengan

program siaran Iki Suroboyo Rek? Apakah terdapat hubungan antara saluran

komunikasi dengan program siaran Iki Suroboyo Rek?

Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi. Teori tersebut

terbentuk dari penelitian Everett M. Rogers tentang tingkat adopsi petani di

Iowa terhadap inovasi berupa bibit jagung hibrida. Rogers menuliskan bahwa

karakteristik adopter, karakteristik inovasi, dan saluran komunikasi

mempengaruhi petani untuk mengadopsi bibit jagung hibrida. Dengan

menggunakan teori ini, peneliti menganalisis tingkat adopsi masyarakat Kota

Surabaya terhadap inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode survei dengan

paradigma positivisme dengan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian

eksplanatif. Populasi dari penelitian ini adalah penduduk Kota Surabaya yang

mengetahui program siaran Iki Suroboyo Rek dan mengikuti media sosial JeJe

Radio.Populasi dibagi strata berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu responden

SMP, SMU, dan perguruan tinggi untuk pembentukan sampel.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara karakteristik adopter (tingkat pendidikan dan tahun individu

mengakses program siaran), karakteristik inovasi (keuntungan relatif, kesesuaian

inovasi dengan kebutuhan individu, kemudahan dalam memahami program siaran,

inovasi mudah diuji coba, dan inovasi mudah diamati secara konkret), dan saluran

komunikasi (jumlah sumber informasi dan jumlah media yang digunakan

individu untuk mengakses program siaran) dengan tingkat adopsi inovasi.

Semakin besar peran faktor – faktor di atas, maka adopter semakin cepat

mengambil keputusan untuk mengadopsi inovasi.

Keyword : inovasi, program siaran, radio, pengetahuan, sikap, dan perilaku.

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirabbil‟alamin…

Tiada kata yang pantas penulis haturkan selain puja dan puji syukur

kepada Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberikan

kekuatan fisik dan psikis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul

Hubungan Karakteristik Adopter, Karakteristik Inovasi, dan Saluran

Komunikasi Terhadap Tingkat Adopsi Program Siaran Iki Suroboyo Rek di

JeJe Radio 105,10 FM Surabaya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengerjakan

skripsi ini. Mulai dari proses “dimatangkan” oleh dosen pembimbing tentang

esensi dari penelitian ini sebelum berangkat ke Surabaya untuk mengambil

data, melakukan wawancara survei kepada ratusan responden untuk

memperoleh data sebagaimana mestinya, mengolah data, hingga menuliskan

dalam bentuk skripsi. Di dalam tiap langkah menyelesaikan penelitian ini,

peneliti telah dibantu oleh banyak pihak sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak

terhingga kepada Prof. Dr. Ir. Andoyo Supriyantono, M.Sc dan Dr. Ir. Djumiati

Mustiah, M.Si selaku kedua orang tua penulis. Terima kasih untuk doa,

semangat, hingga asupan financial yang tidak pernah putus walau Papa dan

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

iii

Mama jauh di Manokwari. Semoga 15 – 20 tahun lagi, penulis bisa

memperoleh berbagai gelar, prestasi di bidang akademik, dan mengabdi untuk

memajukan Papua seperti Papa dan Mama.

Penulis juga mempersembahkan ucapan terima kasih sebanyak –

banyaknya kepada pihak – pihak berikut :

1. Dr. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Dr. Suparto, M.Ed, MA, selaku Wakil Dekan I,

Dr. Roudhonah, M.Ag, selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Suhaimi, M.Si,

selaku Wakil Dekan III.

2. Kholis Ridho, M.Si selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Dra. Hj.

Musfirah Nurlaily, MA selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik.

3. Bintan Humeira, M.Si selaku dosen pembimbing. Terima kasih telah

menjadi orang tua kedua penulis dan bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing, mencurahkan kasih sayang, hingga mendengarkan curhat

penulis di sela – sela kesibukan yang semakin menumpuk.

4. Fita Faturrohmah, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih

telah meluangkan waktu untuk memberi arahan dan perhatian yang luar

biasa kepada penulis beserta para mahasiswa Jurnalistik A angkatan 2011.

5. Siti Nurbaya, M.Si selaku dosen broadcasting. Terima kasih telah

memberikan banyak masukan tentang program siaran radio, jenis radio,

dan pengetahuan lain tentang radio di sela – sela bimbingan skripsi.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mencurahkan berbagai ilmu kepada penulis.

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

iv

7. Kepada keluarga besar JeJe Radio Surabaya. Terima kasih Mbak Tika,

Mbak Fitri, Mas Dhendy, Mas Maulana, Mas Chung Chung, dan teman-

teman divisi survei JeJe Radio yang telah banyak membantu penulis

untuk memperoleh data primer.

8. Gilang Yudhistira Juantari, M.Sc dan Thesa Septine Citra Priyono, S.T,

selaku kakak dari penulis yang tidak pernah bosan memberi nasihat. Untuk

adikku,Gina Andini Putri yang sedang kuliah di Bandung dan adik

bungsu Gifar Andika Putra. Semoga Allah SWT memudahkan tiap

langkah kalian untuk sukses dunia-akhirat.

9. Teman – teman Jurnalistik angkatan 2011, terutama Jurnalistik kelas A.

Terima kasih tanpa terkecuali untuk kalian yang sudah mempercayai

penulis sebagai ketua mahasiswa selama semester 1 sampai semester 7.

10. Keluarga kecil dalam grup “Bimbingan Bu Bintan” yang terbentuk di

whatsapp. Terima kasih untuk Novi, Mira, Wulan, Wina, Anet, dan Olivia

sebagai kawan diskusi sembari menunggu giliran bimbingan.

11. Keluarga besar LPM INSTITUT, khususnya untuk 14 teman satu

angkatan dan satu perjuangan. Kalian sungguh luar biasa.

12. Kepada Ibu Eliss Sukmawati, M.Si selaku dosen pembimbing KKN. Juga

teman – teman KKN Bakti Mahasiswa untuk Bumi Pertiwi (BAMBU).

Sebulan bersama kalian di Desa Sukasari, Tangerang, masih membekas

sampai sekarang.

13. Alumni SMA Negeri 1 Manokwari angkatan 2008 – 2011, yang kini

tersebar di seluruh penjuru Indonesia, Jerman, Jepang, dan China. Foto

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

v

kalian mengenakan toga beserta dukungan, semangat, dan doa agar penulis

cepat wisuda membuat penulis bersemangat untuk segera lulus dan

memajukan Papua Barat bersama kalian.

14. Keluarga besar penulis yang tersebar di penjuru Indonesia. Terima kasih

banyak untuk asupan doa, semangat, dan saran yang tidak pernah putus.

15. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih

untuk semangat, dukungan, dan kesempatan yang telah kalian berikan

hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Penulis berharap, Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan membalas

segala kebaikan pihak – pihak yang telah saya sebutkan di atas. Akhir kata,

semoga hasil skripsi ini bermanfaat bagi JeJe Radio, radio – radio lain di

Indonesia, dan juga para peneliti selanjutnya.

Ciputat, Oktober 2015

Gita Juniarti

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

vi

DAFTAR ISI

Abstrak …………………………………………………………………. i

Kata Pengantar ………………………………………………………... ii

Daftar Isi ………………………………………………………………. vi

Daftar Tabel …………………………………………………………… x

Daftar Gambar ……………………………………………………….... xiii

Daftar Lampiran ……………………………………………………..... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ……………………… 7

C. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 8

D. Signifikansi Penelitian …………………………………….. 9

E. Kerangka Penelitian ……………………………………….. 10

F. Telaah Pustaka ……………………………………………... 11

G. Sistematika Penulisan …………………….………………... 18

BAB II : KAJIAN TEORITIS

A. Daya Tarik Stasiun Radio ………………………………... 19

B. Program Siaran Radio …………………………………….. 26

C. Inovasi ……………………………………………………… 28

D. Teori Difusi Inovasi ………………………………………. 29

1. Sejarah dan Perkembangan Teori Difusi Inovasi …… 29

2. Proses Adopsi Inovasi ………………………………… 32

a. Perubahan Pengetahuan ……………………….. 38

b. Perubahan Sikap ………………………………. 39

c. Perubahan Perilaku…….………………………. 41

3. Kategori Adopter ………………………………………. 42

4. Faktor – Faktor Pendorong Adopsi Inovasi .……..…… 47

a. Karakteristik adopter …………………………... 47

b. Karakteristik inovasi …………………………… 49

c. Saluran komunikasi ………………….…………. 50

5. Esensi Teori Difusi Inovasi ………………………….... 55

6. Kelemahan Teori Difusi Inovasi ……………………… 57

E. Hipotesis Teori ……………………….…………………….. 59

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian ………………………...……………… 60

B. Pendekatan Penelitian ……………………………………….. 61

C. Jenis Penelitian ……………………………………..……/…. 62

D. Subjek dan Objek Penelitian ……………………...…….….. 63

E. Populasi dan Sampel ……………….………………………... 64

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

vii

1. Populasi Penelitian ………………………………………. 64

2. Sampel Penelitian ………………………………………... 65

F. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………….… 69

G. Operasionalisasi Variabel ……………………………………. 70

1. Faktor – Faktor Pendorong Adopsi Inovasi …………….. 70

2. Tingkat Adopsi Inovasi ………………………………….. 76

H. Sumber dan Metode Pengumpulan Data ………………….... 79

1. Sumber Data …………….………………………………... 79

2. Metode Pengumpulan Data …………….………………... 80

I. Validitas dan Reliabilitas Data ……………………………... 81

1. Validitas Data …………………………………………….. 81

2. Reliabilitas Data ………………………….………………. 83

J. Teknik Analisis Data ………………………………….……... 84

1. Analisis Tingkat Adopsi Inovasi ………………………... 84

2. Analisis Korelasi Variabel Dependen dan Independen... 85

a. Uji Signifikansi Konsep Penelitian …….…………… 85

b. Uji Korelasi …………………………….…………….. 87

K. Hipotesis Statistik ……………………………….…………… 88

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum JeJe Radio ……………………………….. 89

1. Sejarah dan Perkembangan JeJe Radio …………………. 89

2. Program Siaran di JeJe Radio …………………………... 93

3. Divisi Operasional JeJe Radio …………………………... 95

4. Isi Program Siaran Iki Suroboyo Rek …………………. 100

5. Media Publikasi Isi Program Siaran Iki Suroboyo Rek…. 103

B. Hasil Penelitian ………………………………………………. 106

1. Karakteristik Adopter ……………………………………. 106

a. Tingkat Pendidikan …………………………………... 106

b. Tahun Mengakses Program Siaran …………………. 107

2. Karakteristik Inovasi …………………………………….. 108

a. Keuntungan Relatif ………………………………...… 108

b. Inovasi Sesuai dengan Kebutuhan Individu …...…... 110

c. Inovasi Mudah untuk Dipahami ………...………….. 111

d. Inovasi Mudah untuk Diakses …………………….... 113

1) Inovasi Mudah Diakses Melalui Radio… ……… 113

2) Inovasi Mudah Diakses Melalui Twitter ….……. 115

3) Inovasi Mudah Diakses Melalui Facebook ...…... 117

e. Inovasi Mudah untuk Diamati Secara Konkret ……. 118

1) Lokasi Sejarah Kota Surabaya dan Budaya

Jawa Timur Mudah untuk Dikunjungi .…..…….. 119

2) Kuliner Khas Jawa Timur Mudah untuk

Dikonsumsi ……………………………………….. 120

3) Upacara Adat dan Festival Budaya Jawa Timur

Mudah untuk Dikunjungi………………………… 122

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

viii

3. Saluran Komunikasi ……………………………………… 123

a. Jumlah Sumber Informasi yang Digunakan

Individu ……………………………………………..... 124

b. Media yang Digunakan untuk Mengakses Program

Siaran …………………………………………………. 126

c. Frekuensi Mendengar Program Siaran ……………… 129

4. Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku …..……….. 131

a. Pengetahuan Individu Terhadap Inovasi ……………. 131

1) Pengetahuan Individu Terhadap Lokasi Sejarah

Kota Surabaya dan Budaya Jawa Timur ...…….. 132

2) Pengetahuan Individu Terhadap Upacara Adat

dan Festival Budaya Jawa Timur ………………. 134

3) Pengetahuan Individu Terhadap Kuliner Khas

Jawa Timur..…………………………….………… 136

4) Pengetahuan Individu Terhadap Sejarah Kota

Surabaya ………………………………………..…. 138

5) Pengetahuan Individu Terhadap Tokoh-Tokoh

Penting di Kota Surabaya …………..………….... 140

b. Sikap Individu Terhadap Inovasi ……….…………... 142

c. Perilaku Individu dalam Menerapkan Inovasi ….….. 144

1) Mengunjungi Lokasi Sejarah dan Budaya Jawa

Timur ……………………………………………… 145

2) Mengunjungi Upacara Adat dan Festival Budaya

Jawa Timur ………………………...……………... 148

3) Mengonsumsi Kuliner Khas Jawa Timur ……… 150

4) Menceritakan Sejarah Kota Surabaya ………….. 152

5) Menceritakan Tokoh Surabaya …………………. 154

5. Tingkat Adopsi Inovasi …………………………..…….. 156

C. Analisis Temuan Data ………………………………………. 158

1. Hasil Uji Signifikansi Komsep Penelitian …………….. 158

2. Hasil Uji Korelasi ……………………...………………… 159

a. Hubungan Antara Karakteristik Adopter dan Tingkat

Adopsi Inovasi ……………………………….……….. 161

b. Hubungan Antara Karakteristik Inovasi dan Tingkat

Adopsi Inovasi ……………………………………….. 164

c. Hubungan Antara Saluran Komunikasi dan Tingkat

Adopsi Inovasi ……………………………………….. 177

D. Interpretasi ……………………………………………………. 181

E. Kelemahan Penelitian ………………………………………... 190

1. Metode Pengumpulan Data ……………………………… 190

2. Penggunaan Jenis Penelitian Eksplanatif untuk Mengukur

Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku...................... 191

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

ix

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………….... 195

B. Saran ………………………………………………………….. 196

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 199

LAMPIRAN ……………………………………………………………... 203

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

x

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel X …..……………………….... 70

Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel Y …….……………………….. 76

Tabel 3.3 Jumlah responden yang mengikuti try out uji validitas …. 82

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ………………… 88

Tabel 4.1 Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan …… 107

Tabel 4.2 Jumlah responden berdasarkan tahun mengakses

program siaran untuk pertama kali …………………….. 107

Tabel 4.3 Persepsi responden tentang keuntungan relatif program

siaran Iki Suroboyo Rek …………………………………. 109

Tabel 4.4 Persepsi responden tentang kesesuaian inovasi dengan

kebutuhan responden ……………………………………... 110

Tabel 4.5 Persepsi responden tentang inovasi mudah untuk

dipahami …………………………………………………... 111

Tabel 4.6 Persepsi responden tentang isi program siaran mudah

diakses melalui radio ……………………………………. 114

Tabel 4.7 Persepsi responden tentang isi program siaran mudah

diakses melalui twitter …………………………………... 115

Tabel 4.8 Persepsi responden tentang isi program siaran mudah

diakses melalui facebook ………………………………... 117

Tabel 4.9 Persepsi responden tentang lokasi sejarah Kota Surabaya

dan budaya Jawa Timur mudah untuk dikunjungi …... 119

Tabel 4.10 Persepsi responden tentang kuliner khas Jawa Timur

mudah untuk dikonsumsi ………………………………... 121

Tabel 4.11 Persepsi responden tentang upacara adat dan festival

budaya Jawa Timur mudah untuk diikuti ………..…….. 122

Tabel 4.12 Jumlah responden berdasarkan jumlah sumber informasi

yang digunakan untuk mencari informasi tentang

inovasi …………………………………………….……… 124

Tabel 4.13 Jumlah responden berdasarkan jenis sumber informasi

yang digunakan untuk mengetahui informasi tentang

inovasi …………………………………………………..… 125

Tabel 4.14 Jumlah responden berdasarkan jumlah media yang

digunakan untuk mengakses isi program siaran……….. 126

Tabel 4.15 Jumlah responden berdasakan jenis media untuk

mengakses isi program siaran ……………………..……. 128

Tabel 4.16 Jumlah responden berdasarkan frekuensi mendengar

program siaran melalui radio ………………………...…. 129

Tabel 4.17 Jumlah responden berdasarkan waktu individu

mendengar program siaran dalam waktu satu minggu ... 130

Tabel 4.18 Jumlah responden berdasarkan jumlah lokasi sejarah

Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur yang diketahui

oleh responden ……………………………………………. 132

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

xi

Tabel 4.19 Jumlah responden berdasarkan lokasi sejarah Kota

Surabaya dan budaya Jawa Timur yang diketahui

oleh responden ………………..…………………………. 133

Tabel 4.20 Jumlah responden berdasarkan jumlah upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur yang diketahui oleh

responden …………………………………………..…….. 134

Tabel 4.21 Jumlah responden berdasarkan upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur yang diketahui oleh

responden ……………………………………………..….. 135

Tabel 4.22 Jumlah responden berdasarkan jumlah kuliner khas Jawa

Timur yang diketahui oleh responden ………………….. 136

Tabel 4.23 Jumlah responden berdasarkan kuliner khas Jawa

Timur yang diketahui oleh responden ………………….. 137

Tabel 4.24 Jumlah responden berdasarkan jumlah sejarah Kota

Surabaya yang diketahui oleh responden ……………….. 138

Tabel 4.25 Jumlah responden berdasarkan sejarah Kota Surabaya

yang diketahui oleh responden …………………………... 139

Tabel 4.26 Jumlah responden berdasarkan jumlah tokoh-tokoh

penting di Kota Surabaya yang diketahui oleh

responden ………………………………………………….. 140

Tabel 4.27 Jumlah responden berdasarkan tokoh-tokoh penting di

Kota Surabaya …………………………………………….. 141

Tabel 4.28 Jumlah responden berdasarkan sikap responden untuk

mendukung kemajuan program siaran Iki Suroboyo Rek... 143

Tabel 4.29 Jumlah responden berdasarkan jumlah lokasi sejarah

Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur yang telah

dikunjungi ……………………………………………….... 145

Tabel 4.30 Jumlah responden berdasarkan lokasi sejarah Kota

Surabaya dan budaya Jawa Timur yang telah

dikunjungi…………………………………………………. 146

Tabel 4.31 Jumlah responden berdasarkan jumlah upacara adat

dan festival budaya Jawa Timur yang telah dikunjungi….... 148

Tabel 4.32 Jumlah responden berdasarkan upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur yang telah dikunjungi……. 149

Tabel 4.33 Jumlah responen berdasarkan jumlah kuliner Jawa

Timur yang telah dikonsumsi …………………...……… 150

Tabel 4.34 Jumlah responden berdasarkan kuliner khas Jawa

Timur yang telah dikonsumsi …………………...……… 151

Tabel 4.35 Jumlah responden berdasarkan jumlah sejarah Kota

Surabaya yang telah diceritakan kepada responden lain….. 152

Tabel 4.36 Jumlah responden berdasarkan sejarah Kota Surabaya

yang telah diceritakan kepada responden lain ..............…. 153

Tabel 4.37 Jumlah responden berdasarkan jumlah tokoh di Kota

Surabaya yang telah diceritakan kepada responden lain…... 154

Tabel 4.38 Jumlah responden berdaarkan tokoh di Kota Surabaya

yang telah diceritakan kepada responden lain ……………. 155

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

xii

Tabel 4.39 Penghitungan nilai tengah untuk mengelompokkan

tingkat adopsi inovasi program siaran Iki Suroboyo

Rek ……………………………………………………… 157

Tabel 4.40 Jumlah responden berdasarkan tingkat adopsi inovasi

program siaran Iki Suroboyo Rek ……………………… 157

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

xiii

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Penelitian ……………………………………… 10

Gambar 4.1 Logo JJ Radio sejak tahun 2001 – 2012 ………………. 91

Gambar 4.2 Logo JeJe Radio sejak tahun 2012 hingga sekarang …. 91

Gambar 4.3 Kilasan isi program siaran Iki Suroboyo Rek di Twitter

JeJe Radio Surabaya …………………………………….. 103

Gambar 4.4 Kilasan isi program siaran Iki Suroboyo Rek di

Facebook JeJe Radio Surabaya …………………………. 104

Gambar 4.5 Kilasan isi program siaran Iki Suroboyo Rek di

Instagram JeJe Radio Surabaya …………………………. 104

Gambar 4.6 Kilasan isi program siaran Iki Suroboyo Rek di

Youtube JeJe Radio Surabaya …………………………… 105

Gambar 4.7 Acara off air JeJe Radio di Tunjungan Plaza…………. 105

Page 18: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Transkrip wawancara ………………………………….. 204

Lampiran 2 Kuesioner penelitian …………………………………... 208

Lampiran 3 Output nilai ……………………………………………. 217

Lampiran 4 Tabel thitung ……………………………………………... 226

Lampiran 5 Hasil uji validitas ……………….. ……………………. 227

Lampiran 6 Hasil uji reliabilitas …………………………………… 228

Lampiran 7 Surat – surat ……………………………………………. 229

Page 19: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, media penyiaran yang telah tersegmentasi dengan baik

adalah stasiun radio. Berdasarkan riset, stasiun radio di kota besar tidak lagi

menjadi media yang bersifat umum dan membidik seluruh lapisan

masyarakat. Stasiun di kota besar telah membidik segmen secara tertentu,

misalnya segmentasi kalangan remaja, perempuan, pebisnis, dan lain – lain. 1

Perusahaan – perusahaan radio wajib menjalankan positioning agar

para audiens tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tersebut. Morrisan

(2013) menuliskan, positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan

dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, suatu merek, atau

perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga khalayak

memiliki penilaian tertentu. Dengan demikian, positioning harus dilakukan

dengan perencanaan yang matang dan langkah yang cepat. Pengelola media

penyiaran harus mengetahui bagaimana audien memproses informasi,

menciptakan persepsi, dan bagaimana pengaruh persesi dalam pengambilan

keputusan.2

1 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

(Jakarta : Kencana Media Group, 2013), cet-4, h.177 2 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

h.197

Page 20: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

2

Untuk melaksanakan positioning, perusahaan radio wajib mengetahui

seluk beluk tentang audien terlebih dahulu. Hasil penelitian di Amerika

Serikat membuktikan bahwa di kawasan perkotaan, sebagian besar audien

mendengar program siaran radio pada saat prime time, yaitu pada pukul

19.00 hingga 22.00. Jumlah pendengar menurun pada tengah malam hingga

dini hari, kemudian kembali meningkat ketika pagi hari.3 Jumlah tersebut

selalu konstan sehingga sejumlah perusahaan radio mengudarakan tayangan

yang menarik perhatian publik pada saat prime time. Contohnya, audien yang

mendengarkan program siaran berita pada pukul 19.00 berjumlah 25 ribu,

maka jumlah tersebut akan cenderung bertahan pada waktu siaran tersebut

setiap harinya. Jumlah audien mulai berkurang ketika para audien

menemukan program siaran yang lebih menarik untuk dikonsumsi

dibandingkan program siaran yang telah didengar sebelumnya. Hal ini

membuktikan bahwa positioning sangat penting untuk dijalankan oleh

perusahaan – perusahaan radio agar loyalitas audien tetap terjaga.

Di kota-kota besar di Indonesia, sejumlah radio bersegmentasi remaja

menjalankan positioning agar para remaja di dua kota besar tersebut tetap

loyal untuk mendengarkan beragam program siaran yang diciptakan oleh

perusahaan radio. Salah satu program siaran yang paling digemari oleh pasar

adalah program siaran tentang lagu dan budaya Korea. Di Bandung, terdapat

beberapa program siaran yang berhubungan dengan budaya Korea, antara

lain Jako Matsuri di SKY FM 105,5 FM, Happy Hanguk di CBL Radio

3 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

h.201

Page 21: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

3

91,7 FM, Ozriental di OZ Radio 103,10 FM, dan JATAKO (Japan Taiwan

Korea) di Swara Jatinangor 107,9 FM. Di Jakarta, sejumlah radio juga

mengeluarkan program siaran terbaru yang membahas mengenai budaya

Korea, antara lain Sunday Korea di PAS FM 92,4, KBS Program di Radio

Camajaya 102,6 FM, K.Pop Com di Soka FM 102, 2 FM, Korean Waves

Attack di Gen FM 98,7 FM, dan K.Pop Jjang di Trax FM 101,4 FM. Di

Kota Surabaya, berbagai macam radio juga mengeluarkan berbagai program

siaran baru yang berhubungan tentang kebudayaan Korea. Contohnya,

program sairan Solagracia di Elfara FM 99,0 FM, Korea and Mandarin di

Global 90,9 FM, dan Asian Hits di Istara FM.

Di saat radio – radio lain sedang berlomba – lomba menyajikan apa

yang disukai oleh pasar, salah satu radio bersegmentasi remaja di Kota

Surabaya tidak melakukan hal yang sama. JeJe Radio mengeluarkan inovasi

program siaran terbaru, yaitu program siaran Iki Suroboyo Rek. Program

siaran tersebut berbeda dengan sebagian besar inovasi yang dikeluarkan oleh

perusahaan – perusahaan stasiun radio bersegmentasi remaja lainnya. Program

siaran karya JeJe Radio tidak berkaitan dengan topik yang membahas

tentang kultur negara lain. Program siaran Iki Suroboyo Rek justru

membahas tentang sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur. Secara

umum, terdapat lima tema dari program siaran Iki Suroboyo Rek yang

dibuat oleh tim kreatif JeJe Radio, yaitu :

1. Informasi tentang lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa

Timur terdapat di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Page 22: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

4

2. Informasi tentang upacara adat dan festival budaya Jawa Timur yang

digelar di Kota Surabaya dan sekitarnya.

3. Informasi tentang kuliner khas Jawa Timur.

4. Pengetahuan tentang sejarah tentang Kota Surabaya.

5. Pengenalan tokoh-tokoh penting yang memajukan Kota Surabaya.

Kehadiran inovasi dapat mempengaruhi perkembangan pikiran

manusia. Pernyataan tersebut berdasar pada teori Darsono (2009) tentang

perkembangan pikiran manusia. Darsono (2009) menuliskan, pada dasarnya

pikiran manusia ditentukan oleh hal – hal yang baru. Perkembangan pola

pikir manusia yang hakiki ditentukan oleh faktor internal masyarakat, yaitu

inovasi dan discovery. Inovasi berperan sebagai pembaharuan penggunaan

sumber daya alam, alat kerja, metode kerja, dan tenaga kerja untuk produksi

barang dan jasa yang lebih efektif. Sementara discovery berperan sebagai

penemu sumber daya alam baru, alat kerja baru, metode baru, dan tenaga

kerja baru. Perpaduan antara inovasi dan discovery akan menjadi invention,

yaitu perkembangan pola pikir atau kebudayaan yang lebih baik jika

masyarakat telah menerapkan dalam kehidupan sehari – hari.4

Seperti halnya teori Darsono (2009) tentang perkembangan pemikiran

manusia, hakikatnya pikiran manusia ditentukan oleh hal – hal baru, termasuk

oleh inovasi yang hadir di sekitarnya. Tim kreatif JeJe Radio membuat

program siaran Iki Suroboyo Rek untuk menambah pengetahuan para remaja

4 Darsono. Budaya Organisasi. Kajian Tentang Organisasi, Budaya, Ekonomi, Sosial,

dan P olitik, (Jakarta : Nusantara Consulting, 2009),cet-1, h.53

Page 23: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

5

di Kota Surabaya tentang lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa

Timur, festival budaya dan upacara adat khas Jawa Timur, kuliner khas Jawa

Timur, kilasan sejarah Kota Surabaya, dan tokoh – tokoh penting yang telah

membangun Kota Surabaya. Kehadiran inovasi tersebut menjadi landasan

untuk mengembangkan pemikiran para remaja di Kota Surabaya. Tim kreatif

JeJe Radio mengharapkan, para remaja mengingat kembali bahwa Surabaya

merupakan kota pahlawan yang penuh dengan cerita sejarah dan kota yang

masih kental dengan budaya Jawa Timur.

Penyajian program siaran Iki Suroboyo Rek juga berbeda dari

program siaran – program siaran lainnya. Program siaran Iki Suroboyo Rek

tidak hanya berupa teks yang dibacakan oleh penyiar, tetapi juga berupa live

report dan talkshow dengan beberapa narasumber yang berkompeten dalam

hal sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur. Audiens dapat

menikmati program siaran Iki Suroboyo Rek melalui saluran 105,10 FM

pada hari Sabtu dan Minggu pukul 08.00, 12.00, 18.00, dan 20.00. Apabila

audiens tidak memiliki radio atau tidak sempat mendengarkan isi program

siaran melalui radio, audiens tetap dapat mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek melalui media sosial JeJe Radio dan rubrik advertorial di

media cetak lokal Surabaya, seperti majalah remaja Provoke, Surabaya City

Guide (SGC), dan koran Surya.

Pada tanggal 21 Februari 2015, program siaran Iki Suroboyo Rek

menyiarkan tempat – tempat menarik di Surabaya yang berhubungan dengan

hari raya Imlek. Pukul 08.00, reporter Jeje Radio menyiarkan secara

Page 24: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

6

langsung tentang kunjungan ke Kelenteng Sam Poo Tay Djien yang terletak

di Surabaya. Ketika Imlek tiba, kelenteng di ibukota Jawa Timur itu ramai

dikunjungi oleh masyarakat Tiong Hoa. Sementara itu, pukul 12.00, penyiar

di program siaran Iki Suroboyo Rek mendeskripsikan tentang kelenteng

tertua di Kota Surabaya, yaitu Kelenteng Hok Ang Kyong. Pukul 18.00,

program Iki Suroboyo Rek mengudarakan siaran tentang kuliner tradisional

yang berhubungan dengan hari raya Imlek di Surabaya. Pukul 21.00, penyiar

mengajak pendengar untuk mengenal lebih dekat mengenai tradisi memetik

angpau. Tradisi tersebut dilaksanakan oleh masyarakat Tiong Hoa pada hari

raya Imlek, teramasuk masyarakat yang bedomisili di Surabaya.

Berdasarkan pernyataan Rogers (1983), individu yang menerima

kehadiran sebuah inovasi akan melalui berbagai tahapan sebelum

memutuskan untuk menggunakan inovasi tersebut dalam kehidupan sehari –

hari. Tahapan tersebut akan mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku

individu. 5

Tahapan pertama adalah individu mengetahui definisi inovasi,

fungsi inovasi, dan cara menggunakan inovasi (knowledge stage). Tahap

berikutnya adalah individu menerima bujukan dari berbagai macam media

untuk menggunakan inovasi tersebut, baik media interpersonal, media massa,

maupun media sosial (persuasion stage). Tahap selanjutnya adalah individu

membuat keputusan untuk menggunakan inovasi tersebut (persuasion stage).

Individu mencoba menggunakan inovasi tersebut dalam skala kecil. Hasil

dari percobaan tersebut mempengaruhi individu untuk menghentikan

5 Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier McMillan Publisher,

1983), 3rd

Edition, h. 163 – 186

Page 25: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

7

penggunaan inovasi tersebut atau melanjutkan menggunakan inovasi dalam

kehidupan sehari – hari (implementation stage). Pada akhirnya, individu

memutuskan untuk mengadopsi inovasi atau menolak inovasi tersebut.

(confirmation stage).

Sebelum individu mencapai keputusan final untuk menerapkan isi dari

program siaran Iki Suroboyo Rek dalam kehidupan sehari – hari, individu

akan diterpa oleh beberapa faktor. Rogers (1983) menyebutkan, beberapa

faktor yang mempengaruhi keputusan individu untuk mengadopsi inovasi

adalah karakteristik inovasi, karakteristik adopter, dan saluran komunikasi.

Faktor – faktor tersebut akan mendorong individu untuk mengadopsi inovasi

atau menolak inovasi. Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis hubungan

antara faktor – faktor yang mempengaruhi individu dalam mengadopsi

inovasi dengan tingkat adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki

Suroboyo Rek.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti hanya mengukur hubungan tingkat adopsi

inovasi dengan karakteristik adopter, karakteristik inovasi, dan saluran

komunikasi saja. Peneliti sengaja tidak memasukkan sistem sosial ke dalam

variabel yang akan diteliti. Berdasarkan teori difusi inovasi, sistem sosial

Page 26: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

8

dioperasikan jika meneliti suku bangsa tertentu, komunitas suku atau agama,

sebuah organisasi, dan sistem lokal seperti desa6.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik adopter dengan

tingkat adopsi program siaran Iki Suroboyo Rek?

2. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik inovasi dengan

tingkat adopsi program siaran Iki Suroboyo Rek?

3. Apakah terdapat hubungan antara saluran komunikasi dengan

tingkat adopsi program siaran Iki Suroboyo Rek?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kekuatan hubungan antara karakteristik adopter dan

tingkat adopsi program siaran Iki Suroboyo Rek.

2. Mengetahui kekuaan hubungan antara karakteristik inovasi dan

tingkat adopsi program siaran Iki Suroboyo Rek.

3. Mengetahui kekuatan hubungan antara saluran komunikasi dan

tingkat adopsi program siaran Iki Suroboyo Rek.

6Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London ; Collier Macmillan Publishers,

1983), 3rd edition, h. 27

Page 27: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

9

D. Signifikansi Penelitian

Signifikansi yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Signifikansi terhadap dunia akademis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi atau literatur bagi mahasiswa maupun sivitas akademika.

Bahan referensi tersebut berguna untuk penelitian atau kegiatan lain

yang berhubungan dengan difusi dan adopsi inovasi.

2. Signifikansi terhadap instansi terkait

Hasil dari penelitian ini akan menjadi informasi tentang

sejauh mana perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja di

Kota Surabaya terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek. Hal

tersebut menjadi bahan evaluasi bagi Jeje Radio agar meningkatkan

faktor – faktor yang mendukung dan membenahi faktor – faktor yang

tidak mendukung perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja

setelah mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek.

3. Signifikansi terhadap masyarakat luas

Hasil dari penelitian ini akan menjadi panutan sekaligus

evaluasi bagi radio maupun media lain di Indonesia agar semakin

kreatif dan gencar dalam menyusun program siaran tentang

pengenalan daerah mereka masing – masing. Siaran tersebut sebagai

salah satu upaya agar tempat, upacara adat, festival budaya, dan

kuliner di Indonesia tetap lestari dan dikenal oleh generasi muda.

Page 28: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

10

E. Kerangka Penelitian

Keterangan : = mempengaruhi

= terdiri dari

Gambar 1.1 Kerangka penelitian

X2(Karakteristik

Inovasi)

X1 (Karakteristik

Adopter)

X3(Saluran

komunikasi)

X1 .1(Tingkat pendidikan)

X1.2 (Tahun individu mengadopsi inovasi)

X2 .1(Keuntungan relatif)

X2.2 (Inovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat)

X2.3 (Inovasi mudah untuk dipahami)

X2.4.1 (Isi program siaran mudah diakses melalui r adio)

X2.4.2 (Isi program siaran mudah diakses melalui twitter)

X2.4.3(Isi program siaran mudah diakses melalui facebook)

X2.5.1 (Lokasi sejarah dan budaya di Surabaya mudah untuk dikunjungi)

X2.5.2 (Kuliner khas Jawa Timur mudah untuk dikonsumsi)

X2.5.3 (Upacara adat dan festival budaya mudah untuk diikuti)

X3.1 (Jumlah media sumber informasi)

X3.2 (Media yang digunakan individu untuk mengakses program siaran)

X3.3(Frekuensi mendengar program

siaran)

TINGKAT ADOPSI PROGRAM SIARAN IKI SUROBOYO REK

- Perubahan pengetahuan - Perubahan sikap

- Perubahan perilaku

Page 29: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

11

F. Telaah Pustaka

Penelitian tentang difusi inovasi sudah sering dilakukan, terutama

pada bidang studi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Berbagai metode

pertanian, bibit unggul, hingga teknologi pertanian diperkenalkan kepada

petani. Tujuannya untuk mempermudah kerja petani, menghemat anggaran

pengeluaran, dan dapat memproduksi hasil tani yang baik untuk dikonsumsi.

Seiring perkembangan zaman, penyuluhan – penyuluhan tentang inovasi diluar

ranah pertanian pun digalakkan pada lokasi yang masih tertinggal. Inovasi

tersebut bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, terutama di kawasan

pedesaan.

Beberapa penelitian tentang difusi inovasi dan adopsi inovasi telah

dilakukan oleh universitas nasional maupun internasional. Pada International

Journal of Agriculture and Biology, Gary S. Straquident dari University of

Idaho, Moscow beserta teman – temannya dari Kanada dan Pakistan

melakukan penelitian berjudul Assesing Probable Success : Applying Rogers

„Diffusion of Innovations‟ Theory for Method Agroforestry7. Penelitian

tersebut membahas tentang adopsi inovasi metode agroforestri. Agroforestri

merupakan teknik penanaman berbagai macam pohon dengan atau tanpa

tanaman setahun atau semusim pada lahan yang sama.

7 Gary. S Straquadine, 2005. Contionuing Education Article (Assesing Probable

Succes : Applying Rogers „Diffusion of Innovations‟ Theory to Agroforestry), International

Journal of Agriculture and Biology, pg. 1040

Page 30: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

12

Pada penelitian ini, peneliti dari Rusia, Kanada, dan Pakistan menuju

ke Nairobi, Kenya dengan harapan warga Afrika Barat mampu mengadopsi

inovasi berupa metode agroforesti. Hutan di Afrika mengalami penurunan

kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora fauna, kekeringan, dan perubahan

lingkungan global lainnya. Maka, para inovator ini hendak menawarkan

metode agroforesti untuk memadukan antara ilmu pertanian dan kehutanan

di negara tropis. Metode tersebut mengupayakan keselamatan hutan di

Kenya.

Setelah melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif, Gary

menyimpulkan bahwa inovasi program pelestarian kehutanan kurang

berjalanan sukses. Penyebabnya, penduduk Nairobi, Kenya sulit untuk

mengadopsi inovasi tersebut karena tingkat kerumitannya tinggi dan

penduduk Kenya kurang yakin dengan inovasi tersebut karena program

agroforestri tidak bisa langsung diamati. Solusi yang ditawarkan oleh Gary

adalah disebarkannya agen – agen inovator yang memiliki pengetahuan dan

kemampuan mumpuni tentang sistem agroforesti. Analoginya, mereka menjadi

„agen promosi‟ tentang metode tersebut. Kesimpulan dari jurnal ini pun

menyatakan bahwa masyarakat Nairobi, Kenya masuk dalam kategori

laggard (tradisional). Mereka membutuhkan bukti nyata dan konkret tentang

keberhasilan metode tersebut. Bukti nyata akan mendorong masyarakat

Nairobi untuk mengadopsi inovasi tersebut.

Untuk penelitian difusi inovasi dalam negeri, terdapat sejumlah jurnal,

skripsi dan tesis yang telah mengkaji tentang difusi dan adopsi inovasi.

Page 31: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

13

Jurnal karya Chitta Amalia Ilmiputri dan Tubagus Furqan Sofhani dari

Institut Teknologi Bandung (ITB) mengkaji proses difusi inovasi peraturan

yang berpengaruh terhadap proses pengambilan kebijakan di Kabupaten

Sumedang. Kebijakan tersebut dibuat berdasarkan inisiatif Pusat Penelitian

dan Pengembangan Masyarakat Lokal (P3ML). Peraturan tersebut mengajak

masyarakat untuk ikut terlibat dalam peraturan pengambilan kebijakan

tingkat daerah. P3ML mendifusikan inovasi tersebut secara bertahap. Pertama,

mereka mendifusikan kepada anggota DPRD Sumedang. Kedua, mereka

mendifusikan inovasi tersebut kepada masyarakat Sumedang.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan signifikan ketika

mendifusikan inovasi kepada DPRD dan masyarakat. Untuk mendifusikan

pesan kepada DPRD, P3ML hanya menyampaikan kepada ketua DPRD.

Selanjutnya, ketua DPRD memanggil ketua masing – masing fraksi untuk

mendifusikan inovasi tersebut. Ketua fraksi pun menyampaikan kepada

anggota – anggota fraksinya. Untuk tingkat DPRD, hal yang paling dominan

dalam proses adopsi inovasi adalah tipe keputusan dan peran opinion leader

dalam kelompok mereka. Anggota jajaran fraksi harus patuh kepada

pemegang otoritas dalam organisasi tersebut.

Di sisi lain, difusi inovasi kepada masyarakat Sumedang jauh lebih

sulit. Ketika anggota DPRD yang terbentuk dari fraksi – fraksi telah setuju,

terbentuklah Peraturan Daerah No. 1 tahun 2007, Peraturan Bupati No. 17

Tahun 2008, Peraturan Bupati No. 10 tahun 2008, dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Sumedang tahun 2010 – 2013. Masyarakat

Page 32: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

14

diperkenalkan dengan aturan – aturan tersebut dan berhasil mengadopsi

inovasi tersebut setelah melewati kurun waktu 2 tahun. Kendala paling

utama adalah tingkat kerumitan inovasi yang sulit dipahami oleh masyarakat

Sumedang. Selain itu, masyarakat juga belum merasakan dampak inovasi

tersebut secara langsung. Akibat tidak bisa mengamati dampak secara

langsung, keyakinan dalam diri masyarakat untuk mengadopsi inovasi

tersebut masih terbilang rendah.8

Kedua penelitian tersebut memiliki persamaan. Pertama, inovasi yang

ditawarkan tidak berbentuk fisik. Penelitian di Kenya menawarkan metode

agroforesti kepada masayrakat, sementara penelitian di Sumedang

menawarkan ide berupa peraturan perundang – undangan kepada DPRD dan

masyarakat. Kedua, lokasi penelitian berada di daerah yang masih tertinggal

sehingga masyarakat butuh agen penyampai inovasi yang gigih. Penelitian di

atas menggunakan teori difusi inovasi. Tiap individu yang tergabung dalam

organisasi dan sistem sosial diteliti dengan lima langkah difusi inovasi, yaitu

tahap pengetahuan, bujukan, keputusan, implementasi, dan konfirmasi. Langkah

– langkah tersebut dapat mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku individu

untuk mengadopsi atau menolak inovasi. Ide yang ditawarkan pun telah

memenuhi lima karakteristik inovasi yang ideal, yaitu memiliki keuntungan

relatif, tingkat kerumitannya rendah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

dapat diamati, dan dapat diobservasi.

8 Chitta Amilia Ilmiputri, Tubagus Furqan Sofhani, 2011. Difusi Inovasi Model

Representasi Masyarakat Dalam Perencanaan Publik di Kabupaten Sumedang, Jurnal

Perencanaan Wilayah dan Kota A SAPPK V1N2 ITB , h. 550

Page 33: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

15

Sejumlah penelitian terdahulu membuktikan bahwa saluran

komunikasi juga mempengaruhi tingkat adopsi inovasi, baik inovasi

berbentuk fisik maupun non-fisik. Pada tesis karya Ordika (2012), peneliti

memperoleh temuan bahwa peran penyuluh dari psoyandu yang

berkomunikasi secara interpersonal dengan ibu-ibu rumah tangga di Desa

Singosari, Malang, Jawa Timur membawa dampak positif. Ibu-ibu rumah

tangga bersedia untuk menerapkan metode posyandu tumbuh aktif untuk

memeriksa balita dan batita mereka di posyandu terdekat.9

Temuan tersebut berbeda dengan tesis karya Syarifruddin (2003) yang

meriset mengenai peran media cetak dalam menyebarkan informasi tentang

inovasi beternak ayam broiler di Kendari, Sulawesi Tenggara. Media cetak

mempengaruhi peternak ayam untuk mengadopsi inovasi benih ayam boriler

guna meninggalkan ekonomi peternak di Kendari. 10

Pada penelitian Adelia (2014), petani di Ciawi, Bogor, Jawa Barat

lebih mengikuti isi program siaran di Radio Pertanian Ciawi (RPC) tentang

inovasi teknologi untuk mengolah hasil pertanian11

Artinya, tidak hanya media

interpersonal dan media cetak saja yang berhasil mempengaruhi individu

9 Dwi Bagus Ordika, Difusi Inovasi Posyandu Peduli Tumbuh Aktif Tanggap oleh

PT. Netsle Indonesia – Dancow Batita Bekerjasama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan

dan Kesejahteraan Keluarga di Kota Malang Tahun 2012. Tesis Fakultas Kesehatan

Masyarakat (Jakarta : Universitas Indonesia, 2012), h. 84 10

Syariffudin, Pengaruh Media Cetak Dalam Proses Adopsi Inovasi dan Difusi

Inovasi Beternak Ayam Broiler di Kota Kendari.Tesis Program Studi Ekonomi Pertanian

dan Peternakan (Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada, 2003), h.139 11

Lia Adelia. Evektifitas Program Siaran Radio Pertanian Ciwawi (RPC) Terhadap

Pengembangan Masyarakat Dalam Mengolah Hasil Pertanian. Skripsi Fakultas Ekologi

Manusia (Bogor : Institut Pertanian Bogor, 2014), h.76

Page 34: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

16

untuk mengadopsi inovasi. Kekuatan media elektronik juga mempengaruhi

individu untuk mengadopsi inovasi.

Seiring perkembangan zaman, tidak hanya media interpersonal, media

cetak, dan media elektronik saja yang digunakan untuk mendifusikan

inovasi. Pada tesis karya Wahyuningsih (2013), nasabah bank CIMB lebih

cepat mengadopsi aplikasi rekening ponsel bank CIMB ketika membaca

informasi tentang aplikasi tersebut di fanpage facebook. 12

Artinya, media

sosial juga memiliki peran besar untuk mendorong individu mengadopsi

inovasi.

Untuk penelitian skripsi ini, peneliti mengambil populasi yang

berbeda dengan studi difusi inovasi yang lainnya. Masyarakat yang diteliti

berdomisili di ibukota Jawa Timur, yaitu Surabaya. Masyarakat di Surabaya

terhitung telah modern dan kosmopolitan. Masyarakat mudah untuk mencari

tahu informasi mengenai inovasi yang ditawarkan melalui berbagai jenis

saluran komunikasi. Berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu, para peneliti

menyimpulkan bahwa masyarakat di desa cenderung menerima inovasi

karena mereka membutuhkannya, namun tidak sedikit juga yang menolak

setelah melalui tahap percobaan. Bagi masyarakat desa, inovasi tergolong

kompleks untuk digunakan dan masyarakat cenderung tidak ingin mencoba

sesuatu yang baru. Hal ini didukung oleh sebagian besar penelitian yang

12 Pravita Wahyuningtyas. Difusi Inovasi Terhadap Citra Perusahaan (Studi Kasus

Rekening Kampanye Ponsel Melalui Fanpage Facebook CIMB Indonesia), Tesis Program

Studi Komunikasi Massa dan Multimedia (Jakarta : Universitas Binus, 2013), h. 99

Page 35: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

17

mengenalkan biopestisida, penggunaan alat tangkap ikan, metode posyandu

tumbuh aktif, dan inovasi – inovasi lain untuk para petani, nelayan, ibu-ibu

PKK, dan para penggerak di desa.

Pada hasil penelitian Baron dan Graham (2007) berjudul Identifying

Key Factors in Adoption of Innovative Practive, Baron dan Graham (2007)

mengambil sampel penelitian penghuni di apartemen sederhana di San

Francisco. Mereka menganilisis tingkat adopsi inovasi para penghuni

apartemen tentang kunci apartemen yang lebih canggih dalam bentuk kartu

layaknya apartemen – apartemen mewah di San Francisco. Sebagian besar

penghuni mengadopsi inovasi tersebut, sementara sebagian kecil tidak

mengadopsi inovasi. Beberapa penghuni apartemen menganggap bahwa sulit

untuk mengurus segala sesuatu untuk kunci apartemen berbentuk kartu.13

Rujukan pustaka ini menyimpulkan bahwa tidak seluruh masyarakat yang

tergolong modern dan tinggal di kota besar akan mengadopsi sebuah

inovasi yang ditawarkan kepada mereka. Masyarakat di kota besar juga akan

menelisik lebih lanjut tentang karakteristik inovasi sebelum mengadopsi

inovasi.

Peneliti juga membutuhkan rujukan penelitian dengan teknik analisis

data yang sesuai. Salah satu penelitian yang dapat dijadikan rujukan adalah

jurnal karya Herdiawan (2014). Jurnal berjudul Diskontinuitas Penerapan

Inovasi Biogas oleh Peternak Sapi Perah ini meneliti tentang upaya

13

Michelle Baron, Graham Charles, 2007. Identifiying Key Factors in Adoption of

Innovative Practive. Birgham Young Univrsity Journal, h.17-24

Page 36: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

18

pemerintah mengintroduksi inovasi teknologi biogas untuk mengurangi

dampak negatif kegiatan peternakan. Diskontinuitas penerapan inovasi biogas

ini menunjukkan bahwa ide dan teknologi baru tentang biogas akan

terintegrasi ke dalam perilaku para peternak yang menrima inovasi tersebut.

Adapun metode analisis yang digunakan Herdiawan (2014) adalah

transformasi data tentang sikap responden yang memiliki skala ordinal

menjadi interval dengan Methode of Succesive Interval (MSI). Herdiawan

(2014) menggunalan analisis menggunakan teknik korelasi Pearson Product

Momment (PPM).14

Metode analisis tersebut dirasa tepat untuk dijadikan

rujukan bagi penelitian adopsi inovasi terhadap siaran radio.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, peneliti akan menyusun hasil penelitian dengan

kerangka penyusunan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menjadi dasar peneliti dalam mengangkat masalah adopsi

inovasi menjadi sebuah penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, hipotesa

penelitian,tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka penelitian, dan telaah

pustaka yang sebagai tinjauan terhadap penelitian – penelitian terdahulu

tentang difusi dan adopsi inovasi.

14

Gian Herdiawan, 2014.Diskontinuitas Penerapan Inovasi Biogas Oleh Peternak :

Studi Kasus di Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmu Ternak

Universitas Padjadjaran Bandung, Juni 2014, Vol. 1, No.1, h.6

Page 37: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

19

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam penulisan ini. Isi

dari bab tinjauan pustaka adalah penjabaran tentang teori difusi inovasi,

mulai dari sejarah dan perkembangan teori difusi inovasi, esensi teori difusi

inovas, kelemahan dari teori difusi inovasi, proses adopsi inovasi, dan

kategori kelompok adopter. Selain itu, peneliti juga menyajikan tentang

definisi inovasi dan program siaran radio.. Pembahasan pada bab ini

diperoleh dari berbagai buku referensi.

BAB III : Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan secara rinci tentang metodologi yang digunakan

untuk penelitian. Metodologi tersebut berisi tentang paradigma penelitian,

pendekatan penelitian, jenis penelitian, operasionalisasi variabel, teknik

pengambilan sampel, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil dari temuan data dan pembahasan dari

hasil termuan di lapangan. Pembahasan tersebut berisi tentang gambaran

umum media, penyajian temuan data, analisis hubungan antara variabel

dependen dan variabel independen, interpretasi, dan kelemahan penelitian.

BAB V : Penutup

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Dua subbab tersebut

merupakan hasil akhir dari penelitian ini.

Page 38: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

20

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Daya Tarik Stasiun Radio

Pada awal tahun 2000, Hadley Cantril dari Princenton University, US

meneliti efek suara radio dari drama horror berjudul War of The World

terhadap kehidupan para pendengar. Drama horor itu diputar pada radio

milik pemerintah Amerika Serikat pukul 18.00 waktu setempat. Sebanyak 6

juta pendengar menyukai tayangan tersebut dan terus mengikuti drama horor

tersebut. Berkat efek suara yang sangat memukau, sekitar 1 juta pendengar

percaya bahwa ada UFO yang mendarat dan mengeluarkan makhluk –

makhluk aneh dari dalam kendaraan angkasa mereka. Makhluk tersebut akan

meneror bumi. Bahkan, tidak sedikit pendengar yang menelepon para kerabat

agar mengungsi. Ternyata, efek suara merupakan salah satu elemen dari daya

tarik stasiun radio yang mempertahankan loyalitas pendengar untuk

mengikuti program siaran drama radio tersebut.15

Rupanya, selain efek suara yang diciptakan oleh stasiun radio, masih

banyak elemen lain yang menjadi daya tarik stasiun radio. Rosalia (2010)

meneliti faktor-faktor penting daya tarik stasiun radio terhadap pendengar di

15

Jefferson D. Pooley, Micahel J. Socolow, 2013. Checking Up on The Invansion

from Mars : Hadley Cnatril. Paul F. Lazarfeld, and the Making of a Misremembered

Classic. International Journal of Communication 7, h. 920 – 948.

Page 39: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

21

Jawa Tengah. Rosalia menyebutkan empat faktor yang membuat pendengar

tertarik dan loyal pada sebuah stasiun radio16

, yaitu :

1) Faktor program siaran

Untuk memiliki keseluruhan program siaran yang dapat

dinikmati oleh target segmentasi, unsur utama dari faktor daya tarik

harus terpenuhi. Program siaran menjadi faktor utama pada daya

tarik sebuah stasiun radio. Pada faktor program siaran, Naiza

membaginya menjadi empat variabel, antara lain :

Pemancar radio yang berkualitas. Pemancar radio yang berkualitas

mempengaruhi daya tarik sebuah stasiun radio. Pasalnya, pendengar

tidak akan merasa nyaman jika mendengarkan siaran yang

salurannya terkadang terputus – putus, atau bahkan hilang sama

sekali. Stasiun radio harus memiliki kualitas pemancar dimana

pendengar dapat menikmati isi siaran radio dengan jelas.

Musik. Selain pemancar yang berkualitas tinggi, musik sebagai

hiburan juga menjadi bagian dari faktor program siaran yang

dicari oleh para pendengar. Saat ini, acara musik di televisi

sedang gencar – gencarnya, seperti Dahsyat di RCTI dan Inbox di

SCTV. Daya tarik acara musik di televisi adalah audiens bisa

menyaksikan penyanyi secara langsung atau menonton video clip

musik tersebut. Radio pun harus memiliki daya tarik dari program

siaran musik, yaitu dengan mengadakan program siaran request

16

Naiza Rosalia, 2010. Faktor – Faktor Penting Daya Tarik Stasiun Radio Bagi

Pendengar Radio di Kota Semarang, Jurnal Interaksi, h. 81 – 84.

Page 40: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

22

atau selalu update tentang musik – musik terbaru di kancah

nasional maupun internasional.

Isi program siaran. Produser dan kru radio lainnya harus kreatif

dalam menyusun isi dari program siaran, seperti jenis program

siaran, tema yang diangkat, hingga efek – efek suara yang

dibutuhkan. Semakin kreatif dan inovatif program tersebut, tidak

memungkinkan audiens pendengar juga semakin banyak.

Game. Permainan yang dibawakan oleh penyiar, seperti kuis yang

berhadiah merupakan faktor yang menjadi daya tarik audiens.

Game mampu mempertahankan loyalitas audiens untuk tetap

bertahan pada sebuah stasiun radio. Pendengar menyukai interaksi

dengan penyiar, apalagi yang bersifat menantang dan berhadiah.

Oleh karena itu, kru radio terus mengasah kreatifitas untuk terus

menciptakan permainan yang menarik dan hadiah yang disukai

oleh para pendengar.

2) Faktor materi siaran

Secara garis besar, materi siaran merupakan hal yang

berhubungan dengan siaran – siaran yang mengudara dan menarik hati

para audiens. Pada faktor materi siaran, Naiza menjabarkan menjadi

empat variabel, antara lain :

Penyiar. Penyiar merupakan bagian dari materi siaran. Pasalnya,

penyiar adalah orang yang menyampaikan tentang informasi yang

berkaitan dengan program, baik informasi mengenai iklan, lagu,

Page 41: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

23

atau promosi tentang sebuah program siaran baru maupun

promosi tentang stasiun radio tersebut. Penyiar yang baik adalah

penyiar yang mampu menyampaikan informasi secara jelas

sehingga penjelasan dari tutur katanya dapat dimengerti oleh

berbagai lapisan masyarakat.

Posisi brand. Hal ini lebih menitikberatkan pada usia brand radio

atau program siaran sehingga dapat berpengaruh pada materi

siaran yang diungkapkan oleh penyiar. Contohnya, jika stasiun

radio masih tergolong baru, maka penyiar akan terus berpromosi

mengenai stasiun radio tersebut. Jika salah satu program siaran

tergolong baru, maka penyiar juga akan berpromosi mengenai

program siaran tersebut. Tujuannya, agar target pendengar mampu

mengingat nama stasiun radio atau nama program siaran yang

masih tergolong baru.

Berita. Berita yang tidak disangka – sangka oleh pendengar dapat

menjadi daya tarik dari sebuah stasiun radio. Tentunya, berita

yang disampaikan oleh penyiar bersifat singkat, padat, dan jelas.

Berita yang diucapkan oleh penyiar termasuk materi dalam

penyiaran.

Media sosial.Media sosial berupa facebook dan twitter dari radio

sering dibanjiri oleh para pendengar yang mencurahkan berbagai

komentar. Para pendengar pun berharap komentar mereka yang

diposting via media sosial akan dibacakan oleh penyiar.

Page 42: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

24

Komentar, pesan, dan berita yang disampaikan melalui media

sosial memiliki nilai lebih dan menjadi salah satu faktor daya

tarik sebuah stasiun radio.

3) Faktor Audio Environment

Pada dasarnya, siaran radio merupakan „bisnis telinga‟. Segala

sesuatu yang berhubungan dengan audio pun harus indah. Oleh karena

itu, hal yang berhubungan untuk memperindah audio pada saat siaran

dilakukansangat dibutuhkan sebagai daya tarik siaran radio. Pada

faktor audio environtment, Naiza menjabarkan menjadi dua variabel

dalam faktor ini, antara lain :

Efek suara. Efek suara digunakan untuk melengkapi sebuah drama

atau games (permainan). Efek suara berguna untuk menciptakan

efek yang lebih dramatis, sehingga pendengar dapat

memvisualisasikan apa yang sedang disiarkan. Singkat kata, efek

suara akan memperkaya audio pada saat siaran.

Feature. Banyak cara yang digunakan stasiun radio untuk

menyampaikan informasi. Selain berita, ada bentuk informasi lain

yang digunakan untuk pelaporan fakta dengan gaya bercerita atau

bertutur. Feature banyak macamnya, seperti news feature, sidebar,

historical features, news background, personality sketches, dan

lainnya. Siapapun dapat membuat feature, namun sebelumnya harus

menguasai radio script, writing style, dan kemampuan meramu

fakta tanpa menyimpang. Untuk meramu feature menjadi menarik,

Page 43: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

25

maka dibutuhkan efek suara yang mendukung. Misalkan, efek

suara alam seperti gemericik air atau suara angin, efek suara nat

sound (situasi) seperti keramaian manusia yang mencerminkan

kepanikan atau suara jangkrik yang menandakan sepi , dan musik

untuk memperoleh efek dramatis.

4) Faktor Brand Action

Faktor keempat ini cukup berbeda dari tiga faktor lainnya.

Faktor brand action tidak bersinggungan langsung dengan kegiatan

on air. Namun, faktor tersebut juga menjadi daya tarik dari sebuah

stasiun radio. Pada faktor brand action, Naiza menjabarkan menjadi

tiga variabel, antara lain :

Radio streaming. Perkembangan teknologi menjadikan tiap stasiun

radio memiliki streaming di website pribadi milik radio. Asalkan

para pendengar memiliki jaringan internet yang kuat, mereka

dapat mengakses siaran radio via internet. Jadi, keberadaan radio

streaming dapat menjadi daya tarik stasiun radio karena

mempermudah pendengar untuk mengikuti siaran radio tanpa

harus membawa radio kemana – mana dan bergantung pada

pemancar. Pendengar sepenuhnya bergantung pada koneksi internet

yang lebih mudah untuk diperoleh.

Kegiatan off air. Kegiatan off air merupakan sebuah kegiatan

yang lazim dilaksanakan oleh perusahaan radio untuk

meningkatkan brand. Kegiatan off air sering dijadikan ajang

Page 44: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

26

promosi bagi stasiun radio, baik mempromosikan brand, channel

radio, maupun program – program siaran andalannya. Pada kegiatan

off air, para pendengar dapat bertemu langsung dengan staf yang

bekerja di perusahaan radio tersebut. Kegiatan off air menjadi

salah satu pendongkrak daya tarik stasiun radio, walaupun biaya

yang harus dikeluarkan cukup mahal dibandingkan biaya on air.

Endorse. Pendengar pasti tertarik apabila stasiun radio mampu

menghadirkan narasumber yang terkenal dan banyak memberikan

pengaruh untuk berbincang di stasiun radio. Informasi yang

disampaikan oleh para narasumber yang terkenal lebih mudah

diserap oleh para pendengar. Media yang memiliki akses untuk

menghubungi orang – orang terkenal dan berpengaruh, seperti artis,

penyanyi, penulis, motivator, politikus, dan lainnya lebih banyak

dilirik oleh para audiens. Bahkan, tak jarang radio mencuri

kesempatan agar orang – orang terkenal tersebut dapat

mempromosikan siaran radionya, sekaligus menjadi ajang promosi

dari radio tersebut.

B. Program Siaran Radio

Astuti (2008) menyatakan, program siaran adalah segala hal yang

ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiens.17

Sementara itu, Rosalia (2010) menuliskan bahwa program siaran radio

17

Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio, Teori dan Praktik, (Bandung, Simbiosa

Rekatama Media ; 2009)., h.44

Page 45: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

27

merupakan faktor utama yang menjadi daya tarik dari stasiun radio18

.

Program siaran yang diminati oleh pendengar radio harus memiliki kualitas

pemancar yang baik. Selain itu, isi dari program siaran yang disampaikan

pun harus jelas, menarik, dan disukai oleh segmentasi pendengar. Pemahaman

pendengar radio pada isi program siaran radio berperan penting dalam

pembuatan keputusan suatu program radio. Pasalnya, isi dari program yang

disajikan menjadi salah satu faktor yang membuat audiens tertarik untuk

mengikuti siaran yang mengudara dan tertangkap oleh gelombang radio.

Morrisan (2013) menuliskan, dalam manajemen penyiaran, program

siaran pun memiliki strategi yang ditinjau dari aspek manajemen. Pertama,

program siaran radio melalui tahap perencanaan program. Perencanaan

program biasanya diarahkan kepada program apa yang diproduksi, pemilihan

program apa yang akan dibeli (akuisisi), dan penjadwalan program untuk

menarik sebanyak mungkin audiens yang tersedia pada waktu tertentu.19

Pada tahap perencanaan program, pengelola media telah merancang strategi

agar mendapatkan audiens sebanyak mungkin dan mempertahankan

keloyalitasan audiens di program siaran mereka. 20

Selanjutnya, program siaran produksi dan pembelian program. Pada

tahap ini, penanggung jawab program akan melaksanakan rencana yang telah

ditetapkan dengan cara memproduksi sendiri program tersebut atau

18

Naiza Rosalia, 2010. Faktor – Faktor Penting Daya Tarik Stasiun Radio Bagi

Pendengar Radio di Kota Semarang, Jurnal Interaksi, h. 81 19

Morrisan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

(Jakarta : Kencana Media Group, 2013), cet-4, h.274 20

Morrisan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

h.274

Page 46: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

28

memperoleh dengan cara akuisisi dengan pihak lain. Pada tahap ini, program

dimulai dari ide atau gagasan dari pengelola media, penanggungjawab, atau

siapapun yang terlibat dalam pengelolaan media penyiaran tersebut.

Setelah melalui tahap produksi dan pembelian program, berikutnya

adalah tahap paling klimaks, yakni eksekusi program. Pada tahap ini, program

yang telah dipilih akan ditayangkan sesuai dengan susunan rencana.

Penayangan program tidak bisa dilakukan sembarangan. Program – program

tersebut harus melihat jadwal dari program siaran yang telah tayang

sebelumnya. 21

Pada tahap akhir, program siaran harus melalui tahap pengawasan

dan evaluasi program. Para kru yang tergabung dalam perencanaan program

ini akan menilai, seberapa jauh rencana dan tujuan yang telah tercapai.

Apabila program yang mengudara tidak berhasil menyedot audiens seperti

yang ditargetkan, maka langkah – langkah perbaikan perlu direncanakan. 22

C. Inovasi

Mardikanto (1993) menyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide,

perilaku, produk, informasi, dan praktek – praktek baru yang belum banyak

diketahui, diterima, dan diterapkan, dilaksanakan oleh sebagian besar warga

masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau

mendorong terjadinya perubahan – perubahan di segala aspek kehidupan

21

Morrisan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

h. 275 22

Morrisan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi,

h. 276

Page 47: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

29

masyarakat demi selalu terwujudnya perbaikan – perbaikan mutu hidup setiap

individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.23

Sementara itu, menurut Rogers (1983), inovasi merupakan sebuah ide,

praktek, atau objek pemikiran yang baru dirasakan oleh individu atau satuan

kelompok yang mengadopsi. Inovasi dapat berwujud sebuah ide, praktik, dan

objek yang sebelumnya belum pernah dicoba, diamati, dan digunakan oleh

individu. Pernyataan di atas sesuai dengan tulisan Rogers (1983), yakni :

An innovation is an idea, practice, or object that is preceived as new

by an individual or other unit of adoption. It matters little, so far as

human behavior is concerned, whether or not an idea is “objectively”

new as measured by the lapse of time since it‟s first use or

discovery. The perceived newness of the idea for the individual

determines his or her reaction to it. If the idea seems new to the

individual, it is an innovation.24

D. Teori Difusi Inovasi

1. Sejarah dan Perkembangan Teori Difusi Inovasi

Teori difusi inovasi mulai mendunia sejak riset Everett M. Rogers

dan beberapa peneliti lainnya terbit pada tahun 1950. Mereka meneliti

topik yang sedang kontemporer pada masa itu, yaitu bidang pemasaran

dan budaya. Hasil dari penelitian difusi inovasi membuahkan tulisan

yang dijadikan rujukan penelitian di bidang pertanian dan komunikasi

pembangunan, antara lain buku Diffusion of Innovation karya Everett M.

Rogers (1961), Communication of Innovation karya F. Floyd Shoemaker

23

Mardikanto, Penyuluhan Pembangunan Pertanian, (Solo : UNS Press, 1993), h.17. 24

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 11

Page 48: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

30

dan Everett M. Rogers (1962), A Cross Cultural Approach karya

Lawrence A. Brown (1971), dan A New Perspective Diffusion of

Innovation karya Lawrence (1981).

Sebelum Everett M. Rogers menerbitkan buku Diffusion of

Innovation, teori tersebut terlebih dahulu ditemukan oleh sosiolog

Perancis, yaitu Gabriel Trade. Ia memperkenalkan kurva difusi berbentuk

S (S-shaped Diffusion Curve). Kurva tersebut menggambarkan bagaimana

suatu inovasi diadopsi oleh masyarakat dari dimensi waktu. Kurva ini

terdiri dari dua sumbu, dimana sumbu yang satu menggambarkan tingkat

adopsi dan sumbu lainnya menggambarkan dimensi waktu. Sejak saat itu,

tingkat adopsi dan cara melakukan difusi inovasi menjadi kajian dalam

ilmu sosial. Peneliti – peneliti sosial mulai bergerak untuk menggunakan

kurva S sebagai teori riset mereka.

Pada tahun 1940, peneliti Bryce Rian dan Neal Gross

menggunakan teori tersebut untuk meneliti tingkat adopsi inovasi petani

di Iowa, Amerika terhadap jagung hibrida. Jagung hibrida merupakan

sebuah temuan baru di Amerika saat itu. Apalagi, inovasi jagung hibrida

memiliki kesesuaian dengan negara empat musim. Objek penelitian

mereka adalah tingkat adopsi 259 petani yang hidup di desa – desa

pinggiran Iowa. Dua peneliti tersebut bertanya kepada para petani,

bagaimana mereka mendapatkan informasi mengenai jagung hibrida dan

bagaimana cara mereka menerapkan dalam kehidupan sehari – hari.

Page 49: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

31

Seluruh petani di dua desa pinggiran Iowa berhasil mengadopsi

inovasi jagung hibrida setelah inovator menyebarkan informasi selama 9

tahun. Inovator yang diterjunkan ke dua desa tersebut sangat menguasai

ilmu pertanian, namun sulit untuk meyakinkan para petani agar

mengadopsi inovasi tersebut karena terkendala faktor – faktor yang

mempengaruhi tingkat adopsi. Faktor – faktor tersebut antara lain

karakteristik adopter, karakteristik inovasi, sistem sosial, dan saluran

komunikasi.

Pada akhirnya, peneliti menggabungkan dua cara berkomunikasi,

yaitu menggunakan media massa dan interpersonal. Beberapa petani

tertarik dan lebih sigap dalam mencari informasi tentang inovasi. Para

petani inilah yang lebih cepat mengadopsi inovasi. Para petani tertarik

dengan penjelasan inovator mengenai keuntungan, kesesuaian dan tingkat

kerumitan pengelolaan jagung hibrida. Setelah mencoba olah tanam

jagung hibrida dan terlihat hasil positif jagung hibrida, para petani pun

mengadopsinya. Setelah itu, petani yang telah berhasil akan menjelaskan

secara interpersonal kepada petani lainnya.25

Begitulah saluran komunikasi

yang digunakan oleh masyarakat di pinggiran Iowa saat itu sehingga

seluruh petani berhasil mengadopsi inovasi tersebut.

Kontribusi dari teori difusi inovasi terhadap perubahan sikap

manusia berkembang dari tahun ke tahun. Pada era 1950-an, teori difusi

25

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 32 – 34

Page 50: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

32

inovasi hanya ditujukan untuk para petani saja. Perkembangan terjadi

para era 1960-an, ketika para peneliti mulai menggunakan teori tersebut

ke dalam penelitian yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi di

Amerika Serikat. Artinya, tidak hanya bidang pertanian saja yang

dijadikan tema penelitian, tetapi juga bidang profesi lain yang perlu

mengenal inovasi – inovasi terbaru untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Pada tahun 1970-an, teori difusi inovasi digunakan untuk penelitian di

negara – negara berkembang. Tujuannya, agar ekonomi di negara – negara

berkembang semakin meningkat. Meskipun teori difusi inovasi sempat

menuai kritikan dari para ahli sosiologi karena bias, teori tersebut tetap

digunakan untuk penelitian – penelitian sosial hingga masa kini.26

2. Proses Adopsi Inovasi

Adopsi dan difusi inovasi memiliki hubungan yang sangat erat.

Rogers (1983) telah menjelaskan bahwa adopsi merupakan keputusan untuk

menggunakan inovasi, yaitu gagasan, metode, dan objek yang dianggap baru

oleh seseorang atau sekelompok orang. Inovasi tersebut digunakan untuk

perubahan pada aspek kehidupan masyarakat untuk perubahan mutu

kehidupan menjadi lebih baik.

Individu telah melewati berbagai tahapan untuk mengadopsi inovasi.

Keberhasilan individu dalam mengadopsi inovasi ditandai dengan perubahan

pengetahuan , perubahan sifat, dan perilaku individu. Tolak ukur dari tingkat

adopsi individu adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku individu

26

Rogers, Diffusion of Innovation., pg 91

Page 51: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

33

untuk menerapkan inovasi dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini tertulis

dalam teori Rogers (1983), yaitu :

Newness in an innovation need not just involve new knowledge.

Someone may have known about an innovation for some time, but

not yet developed a favorable or unfavorable attitude toward it, nor

have adopted or rejected it. The “newness” aspect of an innovation

may be expressed in terms of knowledge, persuasion, and a decision

to adopt. 27

Sementara itu, proses pengambilan keputusan adopsi inovasi (decision

process) merupakan pengenalan inovasi yang menambah pengetahuan

individu tentang hal ihwal mengenai inovasi. Pengetahuan tersebut

mendorong sikap individu untuk mendukung keberadaan inovasi dan

menggunakannya dalam kehidupan sehari – hari. Rogers (1983) menuliskan :

The innovation-decision process is the process through which an

individual (or other decision-making unit) passes from first

knowledge of an innovation, to forming an attitude toward the

innovation, to decision adopt or reject, to implementation of the new

idea, and to confirmation og this decision. 28

Adapun konsep lima tahap yang dimaksud oleh Rogers (1983)

tercantum sebagai berikut :

a. Proses pengetahuan (knowledge)

Pada tahap ini, individu mengetahui hadirnya inovasi dan

memperoleh dasar – dasar pengetahuan mengenai inovasi, seperti fungsi

dari inovasi, cara menggunakan inovasi, isi dari inovasi, dan lain – lain.

Individu memperoleh informasi tentang inovasi melalui berbagai

medium, seperti mengikuti penyuluhan, mendengarnya dari orang – orang

27

Rogers, Diffusion of Innovation., pg. 11 28

Rogers, Diffusion of Innovation., pg. 163

Page 52: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

34

terdekat, mengetahui dari media massa, atau mengetahui dari media

sosial.

b. Proses persuasi (persuation)

Proses persuasi merupakan proses dimana seseorang membentuk

sikap untuk mendukung atau tidak mendukung inovasi. Pada proses

persuasi, berbagai pihak membujuk individu untuk menggunakan inovasi

dalam kehidupan sehari – hari. Rogers (1983) menuliskan, penggunaan

komunikasi interpersonal lebih efektif pada proses persuasi.

c. Proses keputusan (decision)

Proses keputusan merupakan proses dimana individu mengambil

pilihan untuk menerima atau menolak inovasi. Namun, hasil dari

keputusan tersebut belum bisa dikatakan sebagai keputusan final. Masih

banyak pengaruh – pengaruh dari faktor – faktor pendorong inovasi

sehingga individu dapat mengubah keputusannya.

d. Proses penerapan (implementation)

Individu telah mengambil keputusan untuk mengadopsi atau

menolak inovasi. Selanjutnya, individu akan mencoba inovasi dan

mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mencoba

inovasi dalam skala kecil dan mengimplementasikan dalam jangka

waktu singkat, individu memperoleh alasan yang semakin kuat untuk

menerima atau menolak inovasi tersebut.

Page 53: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

35

e. Proses konfirmasi (confirmation)

Individu telah memperoleh sejumlah informasi melalui berbagai

sumber tentang inovasi yang ditawarkan. Individu juga telah mencoba

penerapan inovasi dalam skala kecil dan dalam kurun waktu singkat.

Pada tahap konfirmasi, individu menguatkan keputusannya menolak atau

menerima inovasi tersebut. Individu tidak hanya melihat fungsi inovasi

untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat banyak.

Menurut Samsudin (1982), adopsi adalah suatu proses yang

dimulai dari keluarnya ide – ide dari satu pihak, disampaikan kepada

pihak kedua, hingga diterimanya ide tersebut oleh masyarakat sebagai

pihak kedua.29

Definisi ter sebut tidak jauh berbeda dengan definisi yang

diutarakan Everett M. Rogers. Intinya, ketika individu menerima

informasi tentang inovasi hingga memutuskan untuk mengadopsi inovasi

tersebut, individu akan melalui beberapa tahap atau proses. Samsudin

membagi tahapan adopsi sebagai berikut :

1) Tahap kesadaran (Awarness Stage)

Pada tahap ini, individu sebagai calon adopter sudah menyadari

adanya hal yang baru atau tidak biasa di lingkungannya. Calon adopter

mengetahui keberadaan inovasi dari isu – isu di lingkungan sekitar,

mendengar dari seseorang, membaca, atau melihat. Namun, apa yang

dipahami oleh calon adopter tersebut belum mendalam. Calon adopter

29

Samsudin, U.S, Dasar – Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian, (Bandung :

Binacipta, 1982), h.19

Page 54: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

36

hanya mengetahui hal – hal dasar mengenai inovasi, seperti definisi

inovasi, cara menggunakan inovasi, manfaat inovasi, dan lain – lain.

2) Tahap minat (Interest Stage)

Pada tahap ini, calon adopter ingin mengetahui lebih banyak

tentang inovasi yang telah diketahui dan digunakan oleh orang – orang

di lingkungan sekitar. Calon adopter menginginkan keterangan –

keterangan yang lebih rinci lagi sebelum mengadopsi inovasi. Kepekaan

calon adopter terhadap objek, kondisi, dan situasi lingkungan sangat

menentukan dalam tahap ini.

3) Tahap Penilaian (Evaluation Stage)

Pada tahapan ini, calon adopter mulai mempertimbangkan dan

menilai inovasi tersebut. Ia menghubungkan fungsi dari inovasi tersebut

dengan keadaannya sendiri, seperti kesanggupan calon adopter dalam

mengadopsi inovasi, resiko yang harus ditanggungnya jika menerima

inovasi tersebut, dampak di masa mendatang setelah mengadopsi inovasi

yang ditawarkan, dan berbagai pertimbangan lainnya.

4) Tahap percobaan (Trial Stage)

Setelah melakukan penilaian, calon adopter mulai menguji coba

inovasi untuk mencari penguatan dan keyakinan bahwa inovasi tersebut

memang pantas untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.

Seseorang, sekelompok orang, atau media dari instansi yang menawarkan

Page 55: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

37

inovasi tersebut mampu mengubah penilaian calon adopter terhadap

inovasi yang ditawarkan. Calon dopter akan semakin yakin untuk

mengadopsi inovasi apabila terlihat bukti nyata dari hasil uji coba

inovasi.

Apabila calon adopter telah yakin tentang inovasi tersebut, maka

ia akan menerapkannya lebih luas. Namun, apabila gagal, maka adopter

sulit untuk percaya lagi. Pada tahap ini, para adopter yang gagal

mencoba akan menolak mengadopsi atau kembali mengulangi

percobaannya sampai ia mendapat keyakinan.

5) Tahap penerimaan (Adoption)

Pada tahap ini, adopter sudah yakin akan kebenaran atau

keunggulan dari inovasi. Adopter menerapkan anjuran secara luas dan

berlanjut. Ia juga akan menganjurkan kepada orang lain untuk

mengadopsi inovasi tersebut.

Individu yang mengikuti tahap demi tahap proses adopsi inovasi

(innovation-decision) sewaktu – waktu dapat mengambil keputusan untuk

kembali ke tahap sebelumnya. Individu memutuskan untuk kembali ke tahap

sebelumnya karena individu tidak yakin terhadap inovasi yang telah

diterapkan. Misalnya, individu telah berada di tahap implementasi. Setelah

mencoba inovasi tersebut, individu masih tidak yakin terhadap inovasi

tersebut. Individu dapat kembali ke tahap pengetahuan untuk kembali

mencari tahu tentang inovasi tersebut lebih detail lagi.

Page 56: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

38

Pada tiap tahapan yang dilalui individu untuk mengadopsi inovasi,

individu telah mengalami perubahan psikologi. Individu akan mengalami

perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Walaupun pada akhirnya tidak

semua individu memutuskan untuk mengadopsi inovasi, paling tidak individu

telah memiliki persepsi yang berbeda terhadap inovasi yang ditawarkan.

a. Perubahan pengetahuan

Wiggin (1962) menuliskan, pengetahuan merupakan hasil mengingat

sesuatu yang familiar, seperti objek atau informasi yang pernah diterima

oleh individu secara sengaja maupun tidak sengaja.30

Sementara itu, Solso

dan Maclin (2008) mendefinisikan pengetahuan adalah penyimpanan,

pengintegrasian, dan pengorganisasian informasi dalam memori.31

Sebelum memutuskan untuk mengadopsi inovasi, individu akan

mengalami perubahan pengetahuan terlebih dahulu. Individu yang awal

mulanya tidak mengetahui hal ihwal tentang inovasi akan menjadi tahu

tentang inovasi tersebut. Solso dan Maclin (2008) menjelaskan tentang

representasi pengetahuan yang diperoleh individu ketika mendengarkan

informasi tanpa melihat bentuk visual dari komunikasi tersebut. Ketika

individu mendengarkan informasi berupa pernyataan maupun pertanyaan,

terjadilah suatu pencocokan antara elemen – elemen informasi dengan konsep

30

Gladys A. Wiggin, Education and Nationalism, (USA, McGraw-Hill Book

Company, Inc ; 1962), pg. 188 31

Robert L. Solso, Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin, Psikologi Kognitif, (Jakarta,

Penerbit Erlangga ; 2008), cet-8, h. 273

Page 57: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

39

yang telah disimpan dalam otak individu.32

Contohnya, individu

mendengarkan informasi dari radio tentang kuliner khas Jawa Timur

bernama „rujak tolet‟. Individu yang sudah pernah melihat bentuk rujak tolet

dapat berpikir bahwa rujak tolet adalah campuran antara buah papaya dan

tahu goreng yang disiram oleh bumbu petis khas Jawa Timur. Sementara

itu, individu yang belum tahu bentuk konkret rujak tolet akan

menggambarkan rujak tolet sama seperti rujak – rujak yang telah diketahui

sebelumnya. Individu dapat membayangkan bahwa rujak tolet sama dengan

rujak buah atau rujak cingur karena pikiran individu terbentuk dari konsepsi

lama.

b. Perubahan sikap

Perubahan pengetahuan dapat mencari pemicu untuk mendorong

perubahan sikap. Rakhmat (2011) mendefinisikan sikap adalah kecenderungan

bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide,

situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan

untuk berperilaku dengan cara – cara tertentu terhadap objek sikap.33

Perrow

(1970) menuliskan, sikap adalah keyakinan seseorang dalam suatu objek atau

situasi yang relatif tetap dan teratur disertai timbulnya perasaan tertentu dan

memberikan dasar untuk merespon dengan cara tertentu yang dipilihnya.34

32

Solso dan Maclin, Psikologi Kognitif, h. 289 33

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosdakarya ; 2011),

cet-26, h.39 34

Charles Perrow, Organizational Analysis : A Sociological View (London, Tavistock

Publication ; 1970), h.6

Page 58: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

40

Individu memiliki kecenderungan sikap untuk mendukung atau tidak

mendukung inovasi yang ditawarkan. Individu cenderung mendukung inovasi

yang sesuai dengan kesukaan individu, keinginan individu, atau kebutuhan

individu. Secara sadar maupun tidak sadar, individu dapat menilai bahwa

inovasi yang ditawarkan sesuai dengan apa yang mereka suka, inginkan, atau

butuhkan. Hal ini didukung oleh pernyataan Rogers :

Scholar of diffusion feel that an individual gains awareness-knowladge only

through behavior that must be initiated, and that awareness isn‟t just a

passive activity. The predispositions of individuals influence their behavior

toward communication messages and the effect that such messages are

likely to have. Individuals generally tend to expose themselves to ideas that

are in accordance with their intendency. 35

Pada tahap difusi inovasi, individu menerima informasi tentang inovasi

secara sadar. Terpaan dari saluran komunikasi membentuk tiga dimensi efek

penerimaan pesan, yaitu efek kognitif, afektif, dan behavioral. Efek kognitif

muncul ketika sumber informasi membantu individu mempelajari informasi

yang bermanfaat. Melalui sumber informasi, individu dapat memperoleh

informasi mengenai benda atau tempat yang belum pernah dikunjungi. Solso

dan Maclin (2008) menjelaskan, sumber informasi berupa media massa tidak

hanya membawa efek kognitif semata. Media massa juga membawa efek

prososial kognitif, afektif, dan behavioral. Efek prososial kognitif adalah

manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. 36

Contohnya, individu yang tidak

pernah belajar dan berbicara menggunakan Bahasa Jawa. Setelah

mendengarkan program siaran radio yang menggunakan bahasa Jawa secara

35

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 166 36

Robert L. Solso, Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin, Psikologi Kognitif, (Jakarta,

Penerbit Erlangga ; 2008), cet-8, h. 336 – 337

Page 59: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

41

rutin, individu dapat berbicara dengan bahasa Jawa secara fasih. Peristiwa

tersebut merupakan contoh dari efek prososial kognitif.

Untuk efek proposial afektif, individu akan mengalami perubahan

psikologis yang lebih besar lagi dibandingkan efek proposial kognitif. Ketika

individu mendengarkan program siaran radio tentang suatu tempat yang

terkena bencana alam, individu tidak hanya memahami tentang bencana

tersebut. Individu juga memiliki keinginan untuk memberi bantuan pada

korban yang terkena bencana alam Efek – efek tersebut menyimpulkan bahwa

individu memberi dukungan terhadap informasi yang disampaikan oleh

media massa.

c. Perubahan perilaku

Syam (2009) menyatakan bahwa tindakan atau perilaku termasuk dalam

pilihan individu. Perilaku manusia terjadi karena bereaksi terhadap dunia

luar.37

Sementara itu, Rakhmat (2008) menuliskan, individu cenderung meniru

perilaku seperti yang diamati lewat media massa karena pengaruh stimulus.

Efek behavioral merupakan akibat terpaan media massa yang timbul dalam

diri individu dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.38

Solso dan

Maclin (2008) berpendapat, perilaku merupakan perpaduan dari faktor – faktor

kognitif dan lingkungan.39

Artinya, individu mampu melakukan tindakan atau

37

Nina W. Syam, Sosiologi Komunikasi, (Bandung, Humaniora ; 2009), h.105 38

Jalaluddin Rakmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosdakarya ; 2011),

cet-26, h.241 39

Robert L. Solso, Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin, Psikologi Kognitif, (Jakarta,

Penerbit Erlangga ; 2008), cet-8, h. 434

Page 60: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

42

perilaku bila terjadi hubungan yang positif antara stimuli yang diamati oleh

individu dan karakteristik dalam diri individu sendiri.

Pada teori difusi inovasi, Rogers (1983) menyatakan bahwa proses

implementasi merupakan proses dimana individu telah mengalami kemajuan

mental. Individu dapat mempraktekkan ide – ide baru tersebut dan

menerapkan dalam kehidupan sehari – hari. Pernyataan tersebut berdasarkan

teori yang dikemukakan oleh Rogers (1983), yaitu :

Until the implementation stage, the innovation-decision process ha been a

strictly mental exercise. But implementation involves overt behavior change,

as the new idea is actually put into practice. Past conceptualizations of the

innovation-decision process have generally not fully recognized the

importance, or even the existence, of the implementation stage. It is iften one

thing for individual to decide to adopt a new idea, and quite a different

thing to put the innovation into use. 40

Individu telah mengetahui konsep inovasi tersebut, mulai dari cara

menggunakannya, kepentingan dari inovasi tersebut, dan lain sebagainya.

Perilaku mengimplementasikan inovasi merupakan perpaduan antara efek –

efek kognitif yang diperoleh dari pengetahuan dan sikap individu yang

cenderung mendukung atau menolak inovasi.

3. Kategori Adopter

Pada praktiknya, tiap individu memiliki sikap dan reaksi masing –

masing ketika sebuah inovasi ditawarkan kepada mereka. tidak semua

individu memiliki waktu, kesempatan, ketekunan, kesanggupan, dan keuletan

yang sama untuk menjalani proses adopsi inovasi. Ada individu yang

40

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 163

Page 61: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

43

langsung mencoba inovasi tersebut, namun ada pula yang butuh dukungan

dari orang lain untuk mengadopsi inovasi tersebut. Rogers (1983) membagi

kategori adopter ke dalam lima kelompok sesuai dengan karakteristik

adopter dan nilai – nilai sosial yang dominan, yaitu:

1) Kelompok inovator

Individu yang tergabung dalam kelompok inovator disebut

sebagai kelompok perintis atau pelopor. Mereka gemar mencoba inovasi

baru dan bersedia menghadapi resiko.41

Individu yang termasuk dalam

kelompok ini memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kemampuan

finansial yang tinggi, jaringan komunikasi yang sangat luas, dan

berstatus sosial tinggi. Pada tahap adopsi inovasi, kelompok inovator

berpartisipasi aktif dalam menyebarkan inovasi. Zubir dan Isdianto (2011)

menyebutkan, ciri utama dari kelompok inovator antara lain :

1. Berani mencoba hal – hal baru.

2. Tidak tertinggal informasi meskipun berbeda jarak

geografis antara penyampai informasi dan penerima

informasi.

3. Sebagian besar orang – orang yang tergabung dalam

kelompok inovator memiliki gaya hidup yang dinamis di

perkotaan.

4. Memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

41

Rogers, Diffusion of Innovation., pg 247

Page 62: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

44

5. Kemampuan finansial tinggi.42

2) Kelompok pengadopsi dini (early adopter)

Jika jaringan kelompok inovator berada pada tingkat

kosmopolitan, maka jaringan kelompok pengadopsi dini berada pada

tingkat lokal. Kelompok ini lebih selektif dalam menilai inovasi yang

masuk dalam kehidupan mereka. Mereka akan menghasilkan opini – opini

tentang inovasi yang menjadi rujukan kelompok adopter yang berada di

bawah mereka untuk mengadopsi atau menolak adopsi.43

Mereka tidak akan mengadopsi sebelum menggali informasi

sedalam mungkin dan melakukan pengamatan secermat mungkin tentang

inovasi tersebut. Kelompok pengadopsi dini menjadi kepercayaan pada

kelompok sosialnya. Maka, peran utama individu pada kelompok ini

adalah menjadi mitra dalam menyebarkan inovasi sehingga mempercepat

proses adopsi pada kelompok sosial. Zubir dan Isdianto (2011)

menyebutkan, ciri utama dari kelompok pengadopsi dini antara lain :

1. Berperan sebagai pemuka pendapat.

2. Memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

3. Akses informasi yang dimiliki oleh individu dalam

kelompok ini sangat tinggi.

42

Edward, Zubir., Joko Isdianto. 2011. Kategori Adopter dan Tingkat Keinovatian

Masyarakat Nelayan Mulia Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat),

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka, h.71 43

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 247

Page 63: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

45

4. Mencari informasi lengkap tentang inovasi dari berbagai

media sebelum memutuskan untuk mengadopsi inovasi. 44

3) Kelompok pengadopsi awal (early majority)

Kelompok pengadopsi awal memiliki tingkat pengetahuan di

bawah kelompok pengadopsi dini dan inovator. Kelompok pengadopsi

awal jarang mencari informasi mengenai inovasi yang ditawarkan kepada

mereka. 45

Kelompok ini hanya menerima inovasi yang memberikan

keuntungan relatif kepada mereka. Mereka akan memperhitungkan nilai –

nilai dari inovasi tersebut, sebab kegagalan dari inovasi yang ditawarkan

akan berpengaruh kepada kehidupan mereka. Zubir dan Isdianto (2011)

menuliskan, ciri utama dari kelompok ini antara lain :

1. Individu sangat mempertimbangkan keuntungan dari inovasi

yang akan diadopsi.

2. Interaksi kepada antara individu dengan kelompok internal

sangat tinggi. 46

4) Kelompok pengadopsi akhir (late majority)

Individu yang tergabung dalam kelompok ini memiliki pendidikan

rendah dan berusia lebih tua dibandingkan kelompok pengadopsi lain.

44

Edward, Zubir., Joko Isdianto. 2011. Kategori Adopter dan Tingkat Keinovatian

Masyarakat Nelayan Mulia Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat),

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka, h.72 45

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 248 46

Edward, Zubir., Joko Isdianto. 2011. Kategori Adopter dan Tingkat Keinovatian

Masyarakat Nelayan Mulia Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat),

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka, h.74

Page 64: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

46

Faktor penghambat yang terdapat pada kelompok ini adalah kepercayaan

para calon adopter kepada norma dan adat yang berlaku di lingkungan

sosialnya. Selain itu, kelompok pengadopsi akhir ini juga telah mengalami

pengalaman pahit ketika menjalani proses adopsi inovasi sebelumnya.

Mereka telah merasakan ketidakcocokan atau kegagalan terhadap inovasi

yang ditawarkan sehingga tidak ingin resiko yang sama terulang

kembali. 47

Zubir dan Isdianto (2011) menyebutkan, ciri utama dari

kelompok ini ialah :

1. Individu yang tergabung dalam kelompok ini berusia

lebih tua dibandingkan pengadopsi dari kelompok

inovator, pengadopsi dini, dan pengadopsi awal.

2. Individu yang tergabung dalam kelompok ini memiliki

tingkat ekonomi lebih rendah dibandingkan pengadopsi

dari kelompok lain.

3. Individu menerima inovasi karena faktor internal, bukan

karena ingin tahu atau karena dipengaruhi oleh orang –

orang terdekatnya. Contohnya, individu mengadopsi

program siaran atau isi berita karena kedekatan geografis

individu dengan berita yang disiarkan. Contoh berikutnya,

47

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 249

Page 65: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

47

individu mengadopsi inovasi berupa program siaran rohani

yang sesuai dengan agama yang dianut olehnya. 48

5) Kelompok tradisional (laggard)

Kelompok ini umumnya berusia lanjut, berpendidikan rendah,

status sosial ekonomi rendah, dan tidak suka dengan adanya perubahan

dalam kehidupan sehari – hari. Pola hubungan individu pada kelompok ini

pun terbatas pada kelompok lokal saja. 49

Mereka akan mengadopsi

sebuah inovasi ketika individu yang tergabung pada kelompok lain telah

mengadopsi inovasi yang lebih baik dan modern. Menurut Zubir dan

Isdianto (2011), ciri dari kelompok ini adalah :

1. Individu yang tergabung dalam kelompok ini memiliki

tingkat pendidikan rendah dan wawasan terbatas.

2. Individu pada kelompok ini tidak ingin mencari tahu

informasi tentang inovasi yang ada dalam kehidupan

sehari – hari. 50

4. Faktor – Faktor Pendorong Adopsi Inovasi

a. Karakteristik adopter

Masing – masing adopter berbeda – beda keputusan dalam

mengadopsi inovasi. Adopter yang berprofesi sebagai peternak, tentu tidak

48

Edward, Zubir., Joko Isdianto. 2011. Kategori Adopter dan Tingkat Keinovatian

Masyarakat Nelayan Mulia Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat),

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka, h.76 49

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 250 50

Edward, Zubir., Joko Isdianto. 2011. Kategori Adopter dan Tingkat Keinovatian

Masyarakat Nelayan Mulia Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat),

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka, h.77

Page 66: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

48

akan mengadopsi inovasi yang ditawarkan untuk petani. Adopter yang

berjenis kelamin laki – laki tidak ingin mengadopsi inovasi konten

program siaran tentang tips merawat kehamilan yang diperuntukkan bagi

ibu – ibu. Begitu pula dengan adopter perempuan, hanya sedikit yang mau

mengadopsi siaran tentang sepak bola yang diperuntukkan bagi pemirsa

berjenis kelamin laki – laki.

Untuk itu, kategori adopter dirasa penting sebagai variabel yang

mempengaruhi. Pada penelitian kali ini, peneliti akan membagi menjadi

dua variabel untuk karakteristik adopter.

1) Tingkat pendidikan. Adopter dapat dikelompokkan menurut tingkat

pendidikan yang dicapai. Pendidikan yang berhasil diselesaikan

biasanya menentukan tingkat intelektualitas individu. Individu yang

berintelektualitas tinggi cenderung mendengarkan program siaran

yang memerlukan pemikiran, analisis, berkonsep baru, dan memberi

tertantang kepada individu untuk menggali hal – hal baru.

Sebaliknya, individu yang berintelektualitas rendah hanya

menginginkan program siaran yang ringan, mudah dipahami, dan

berhubungan dengan permasalahan sehari – hari yang dekat dengan

kehidupan individu.

2) Kecepatan individu mengenal inovasi. Berdasarkan asumsi dari

teori difusi inovasi, semakin cepat individu mengenal inovasi,

maka semakin cepat individu mengadopsi inovasi. Berdasarkan

pernyataan tersebut, maka tahun pertama individu mengenal

Page 67: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

49

program siaran Iki Suroboyo Rek termasuk ke dalam faktor –

faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi. Tiap individu memiliki

waktu yang berbeda – beda ketika mengadopsi sebuah inovasi.

Contohnya, individu yang telah mengenal inovasi pada tahun

2013 memiliki pengetahuan lebih daripada individu yang baru

mengenal inovasi tersebut pada tahun 2015. Individu yang telah

menggunakan inovasi pada tahun 2013 sudah mahir dalam

menguji coba inovasi tersebut daripada individu yang

menggunakan inovasi pada tahun 2015. Pada akhirnya, kecepatan

individu dalam mengenal inovasi ini akan menentukan untuk

mengadopsi inovasi atau menolak adopsi inovasi.

b. Karakteristik inovasi

Inovasi merupakan ide, gagasan, metode, tindakan, atau

metode yang bersifat baru. Ketika novasi tersebut diperkenalkan

kepada tiap individu atau kelompok, inovasi tersebut akan

diadopsi atau ditolak. Salah satu faktor yang mempengaruhi agar

inovasi diterima adalah karakteristik inovasi. Rogers (1983)

menjelaskan karakteristik inovasi sebagai berikut :

1) Inovasi memiliki keuntungan relatif (relative advantage) ; yaitu

inovasi baru memberikan keuntungan relatif daripada inovasi yang

sebelumnya. Keuntungan tersebut tidak hanya terbatas pada segi

ekonomi saja, tetapi juga mencakup keuntungan bertambahnya

Page 68: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

50

pengetahuan, pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, maupun

kebutuhan sosiologis.

2) Kesesuaian (compatibility) ; yaitu inovasi yang ditawarkan memiliki

kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, pengalaman sebelumnya,

dan nilai, norma, serta adat setempat.

3) Kerumitan (complexity) ; yaitu inovasi dinilai kerumitannya oleh

individu. Inovasi baru yang mudah untuk dimengerti dan

disampaikan, baik dalam arti mudahnya bagi komunikator maupun

mudah untuk dipahami oleh komunikan akan diadopsi lebih

cepat.

4) Mudah diuji coba (trability) ; yaitu suatu inovasi akan mudah

diadopsi apabila dapat dicoba terlebih dahulu.

5) Mudah diamati (observability) ; yaitu suatu inovasi akan mudah

diadopsi apabila dapat dilihat dengan mata.

c. Saluran komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari

komunikator terhadap komunikan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan komunikator. Sementara itu, saluran komunikasi adalah

sarana atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dari sumber informasi kepada sasaran. Rogers (1983) menuliskan,

communication channel is the means by which a message gets from

Page 69: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

51

source to a receiver. 51

Saluran komunikasi berperan sebagai

perantara yang menyalurkan pesan dari sumber kepada penerima

pesan.

Saluran komunikasi juga disebut sebagai media untuk

bersosialisasi. Media sosialisasi merupakan tempat di mana sosialisasi

itu terjadi.52

Media akan membantu individu untuk menerima

informasi sehingga individu dapat mempelajari pesan – pesan yang

terkandung dalam informasi tersebut.

Rogers (1983) menuliskan, sumber komunikasi dalam proses

adopsi inovasi dibagi menjadi dua, yaitu media massa dan media

interpersonal. Seiring dengan perkembangan saluran komunikasi dari

waktu ke waktu, manusia juga menginginkan media komunikasi yang

praktis dan mudah digunakan. Salah satu media yang semakin praktis

dan popular di kalangan masyarakat adalah media sosial. Adapun

penjelasan dari masing – masing saluran komunikasi terpapar seperti

di bawah ini :

1. Media massa

Doob (1985) menuliskan, media massa merupakan saluran dari

komunikasi yang dapat menyedot perhatian banyak orang. Media

massa merupakan komunikasi satu arah. Artinya, komunikan

menerima informasi dari komunikator, maka komunikan tidak dapat

51

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan

Publisher, 1983),3rd edition, pg. 209 52

Narwoko, Dwi J., Suyanto, Bagong. Sosiologi. Teks Pengantar dan Terapan.

(Jakarta : Kencana Media Prenada Group, 2004). Cet-4, h. 92

Page 70: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

52

berinteraksi dengan komunikator. Individu selaku komunikan hanya

bisa menerima informasi dari komunikator tanpa sempat memilah

komunikasi yang benar dan yang tidak benar. Doob (1985) menulis:

The mass media are the instrument of communication that

reach a large audience without any personal contact

between the senders and the receivers. Books, records,

newspapers, magazines, television, radio, and movies are the

most prominent mass media. 53

Sementara itu, Rogers (1983) menuliskan bahwa media massa

memiliki kelebihan untuk proses adopsi inovasi. Adapun kelebihan

dari media massa adalah :

Media massa mampu menyebarkan pesan ke khalayak luas ;

Menyebarkan pengetahuan dan informasi ;

Media massa menyampaikan hal – hal yang sudah pasti.54

2. Media interpersonal

Pearson (2008) mendefinisikan media interpersonal sebagai

berikut, the process of using messages to generate meaning between at

least two people in a situation that allows mutual opportunities for both

speaking and listening.55

Media interpersonal adalah komunikasi

tatap muka antara dua individu atau lebih. Kelebihan dari media

interpersonal untuk proses adopsi inovasi antara lain:

53

Christoper Based Doob, Sociology : An Introduction, (New York : CBS College

Publising, 1985), 1st edition, h. 112

54 Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 198 55

Judy Pearson.,Paul Nelson.,Scott Titsworth., Lynn Harter., Human Communication,

(New York : Higher Education, Inc. , 2008), 3rd

edition, pg. 136

Page 71: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

53

Media interpersonal adalah komunikasi tatap muka. Maka,

salah satu individu bisa mengklarifikasi apabila terdapat

kesalahan yang disampaikan oleh individu lain.

Agen pembaru dapat menggunakan media interpersonal

untuk pendekatan sosial-psikologis kepada adopter.

Media interpersonal lebih kuat untuk mengubah reaksi

(sikap) individu ketika mengadopsi inovasi.56

Secara rinci, beberapa saluran komunikasi interpersonal yang

sering digunakan oleh individu antara lain :

a) Keluarga. Keluarga merupakan institusi yang paling penting

pengaruhnya terhadap proses sosialisasi. Hal ini penting

mengingat berbagai kondisi yang dimiliki oleh keluarga.

Pertama, keluarga merupakan kelompok primer yang selalu

bertatap muka di antara anggotanya, sehingga dapat selalu

mengikuti perkembangan anggota keluarganya. Kedua, orang

tua mempunyai kondisi yang tinggi untuk memberitahu anak –

anaknya terhadap hal – hal yang baik dan buruk, sehingga

tumbuh hubungan emosional di antara orang tua dan anak.

Ketiga, terdapat hubungan sosial yang tetap, maka dengan

sendrinya orang tua memiliki peran penting terhadap proses

sosialisasi anak.57

56

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmillan Publisher,

1983),3rd edition, pg. 199 57

Narwoko, Dwi J., Suyanto, Bagong. Sosiologi. Teks Pengantar dan Terapan.

(Jakarta : Kencana Media Prenada Group, 2004). Cet-4, h. 92

Page 72: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

54

b) Teman. Teman merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya

besar terhadap pembentukan perilaku seseorang. Di dalam

dunia pertemanan, individu mempelajari berbagai hal baru

yang acapkali berbeda dengan apa yang mereka pelajari dari

keluarga.

3. Media sosial

Kaplan dan Haenlenin (2010) mendefinisikan media sosial

sebagai kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas

dasar ideologi dan teknologi, dan yang memungkinkan penciptaan dan

pertukaran user generated content.58

Sementara itu, Collier (2013)

menuliskan pengertian media sosial sebagai berikut :

Social media refers to varied methods and web-based

application for online media that enable social interaction.

These platforms are accessible to businesses and consumers

though scalable publishing techniques via blogs and public

sites. User generated content is augmented by person-to-person

interaction and conservation is encouraged. Social media is the

place where social business, communication, networking, and

social commerce are played out. 59

Media sosial memiliki berbagai macam bentuk, termasuk

majalah, forum internet, weblog, blog sosial, wikipedia, podcast, dan

bookmark sosial. Penggunaan media sosial secara rutin akan

menghadirkan komunitas virtual di dalam kehidupan sosial. Nasrullah

(2012) menuliskan, komunitas virtual adalah kumpulan pengguna (user)

58

Andreas Kaplan., Michael Haenlein. 2010. Users of the World, Unite the

Challenges and Opportunities of Social Media, Journal Business Horizon Indiana University

7th

Edition, pg. 59 59

Marsha Collier, Social Media Commerce for Dummies, (Hoboken : John Willey

and Sons, Inc., 2013), h. 9

Page 73: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

55

yang dibentuk secara online yang masing – masing menggunakan

identitas nyatu atau rekaan (avatar) serta informasi online tertentu

untuk melakukan komunikasi atau interaksi secara terus-menerus

melalui mediasi jaringan komputer. 60

Media sosial mempunyai empat

ciri utama yang membedakan media tersebut dengan media – media

lain, yaitu :

Pesan oleh pemilik akun tidak hanya disampaikan untuk satu

orang saja, namun bisa disampaikan kepada berbagai orang.

Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui gatekeeper

Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat ditangkap dan

sampai ke telinga orang yang dituju dibandingkan media lain.

Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.61

5. Esensi Teori Difusi Inovasi

Difusi merupakan salah satu jenis komunikasi yang berkaitan dengan

penyebaran pesan – pesan yang memuat informasi tentang sebuah ide baru.

Komunikasi didefinisikan sebagai proses dimana para pelaku menciptakan

informasi dan saling bertukar informasi untuk mencapai persepsi yang sama.

Di dalam pesan komunikasi tersebut terdapat informasi mengenai ide – ide

baru sehingga individu yang menerima pesan dapat mengetahui dan

60

Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, (Jakarta : Kencana

Media Prenada Grup, 2012), h.139 61

Andreas Kaplan., Michael Haenlein. 2010. Users of the World, Unite the

Challenges and Opportunities of Social Media, Journal Business Horizon Indiana University

7th

Edition, pg. 68

Page 74: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

56

mengimplikasian ide – ide baru dalam kehidupan sehari – hari. Rogers (1983)

menuliskan :

Diffusion is a special type of communication, in which the messages

are concerned with a new idea. It is this newness of the idea in the

message content of communication that gives diffusion its special

character.The newness means that some degree of uncertainty is

involved. 62

Asumsi utama yang dapat disimpulkan dari teori difusi inovasi adalah:

1) Difusi inovasi adalah proses sosial yang mengkomunikasikan

informasi tentang ide baru yang dipandang secara subjektif oleh

individu. Inovasi dipandang sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan

diinginkan oleh individu yang mengadopsi inovasi.

2) Individu yang mengadopsi inovasi memandang ide, metode, benda,

dan hal – hal inovatif lainnya sebagai inovasi yang memiliki

keuntungan relatif, kesesuaian, tingkat kerumitan yang rendah,

mudah dicoba, dan mudah diamati secara konkret.

3) Secara umum, individu akan melalui lima tahapan dalam

mengadopsi inovasi. Lima tahapan tersebut adalah tahap

pengetahuan, tahap persuasi, tahap keputusan sementara, tahap

implementasi dalam skala kecil, dan tahap konfirmasi keputusan.

Pada tahapan tersebut, individu akan mengalami perubahan

pengetahuan, sikap, dan perilaku karena terpengaruh oleh faktor –

faktor yang mendorong individu untuk mengadopsi atau menolak

adopsi inovasi.

62

Rogers., Diffusion of Innovation, pg. 6

Page 75: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

57

4) Ada lima kelompok masyarakat dalam tingkat adopsi inovasi.

Lima kelompok masyarakat terbagi menjadi inovator, pengadopsi

dini, pengadopsi awal, pengadopsi akhir, dan tradisional.

6. Kelemahan Teori Difusi Inovasi

Rogers (1983) telah menuliskan sejumlah kelemahan dalam

menggunakan teori difusi inovasi dalam penelitian ilmu penyuluhan

pertanian dan kajian ilmu sosial lainnya. Secara garis besar, berikut adalah

kelemahan dari teori difusi inovasi :

1) Bias pro-innovation

Rogers (1983) menjelaskan, bias pro-innovation merupakan prasangka

yang berlebihan terhadap suatu inovasi. Pandangan sejumlah orang

menganggap bahwa kehadiran sebuah inovasi merupakan sesuatu yang

dianggap baik untuk perubahan pola pikir masyarakat, tetapi pada

kenyataannya tidak demikian. Prasangka yang berlebihan pada sebuah

inovasi, baik prasangka peneliti maupun adopter, akan berpotensi tidak

akurat pada hasil penelitian. Rogers (1983) menuliskan :

Seldom is the pro-innovation bias straightfordwardly stated in

diffusion publications. Rather, the bias is assumed and implied. This

lack of recognition of the pro-innovation bias makes it especially

troublesome and potentially dangerous in an intellectual science. 63

2) Bias dalam mengelompokkan adopter

Kelompok adopter terbagi menjadi lima, yaitu inovator, pengadopsi

dini, pengadopsi awal, pengadopsi akhir, dan tradisional. Teori difusi

63

Rogers., Diffusion of Innovation, pg. 92

Page 76: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

58

inovasi langsung mengelompokkan individu yang memiliki sedikit

pengetahuan tentang inovasi ke dalam kelompok tradisional. Padahal,

individu yang memiliki sedikit pengetahuan tentang inovasi belum tentu

termasuk dalam kelompok tradisional. Individu tidak mengetahui tentang

inovasi karena individu tidak tertarik, tidak butuh, atau tidak menginginkan

inovasi. Individu tidak mengetahui inovasi karena media yang

menyampaikan informasi tentang inovasi tidak menyiarkan dengan baik.

Pernyataan di atas didukung oleh pernyataan Rogers (1983), yaitu :

This source-bias is perhaps even suggester by the words that we use

to describe this field of research : “diffusion” research might have

been called something like “problem solving”, “innovation seeking”,

or the „evaluation of innovations” had the audience originally been

a stronge influence on this research. 64

3) Bias dalam menggali kembali ingatan responden

Pada teori difusi inovasi, individu akan mengalami perubahan

pengetahuan, sikap, dan perilaku. Perubahan tersebut terjadi pada tahapan

pengetahuan, persuasi, pengambilan keputusan sementara, implementasi

dalam skala kecil, dan konfirmasi keputusan. Kelemahan dari penelitian

difusi inovasi adalah ingatan individu yang bias ketika mengingat kapan

individu mengetahui inovasi, apa saja yang individu ketahui pertama kali

tentang inovasi, dari mana saja individu mengetahui inovasi, dan lain –

lain.

Rogers (1983) menyebut kelemahan ini sebagai the recall problem.

Dengan kata lain, teori difusi inovasi memiliki kelemahan ketika individu

64

Rogers., Diffusion of Innovation, pg. 103

Page 77: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

59

„memanggil kembali‟ ingatan mereka. Secara rinci, Rogers (1983)

menuliskan :

One weakness of diffusion research is it‟s dependence upon

recall data from respondents as to their date of adoption of

a new idea. Essentially, the respondent is asked to look back

over his or her shoulder in time and reconstruct his or her

past history of innovation experiences.65

E. Hipotesis Teori

Berdasarkan teori yang telah tersaji di atas, hipotesis berdasarkan

teori difusi inovasi adalah :

1. Terdapat hubungan antara karakteristik adopter dengan tingkat

adopsi inovasi.

2. Terdapat hubungan antara karakteristik inovasi dengan tingkat

adopsi inovasi.

3. Terdapat hubungan antara saluran komunikasi dengan tingkat

adopsi inovasi.

65

Rogers., Diffusion of Innovation, pg. 113

Page 78: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Pada sebuah riset, peneliti membutuhkan konstelasi teori, nilai, dan

tema pemikian untuk memahami metode apa yang tepat untuk digunakan

dalam pembahasan masalah. Para peneliti membutuhkan pilihan paradigma

agar penelitian yang dilaksanakan menemukan solusi pemecahan yang tepat.

Paradigma adalah kerangka penyusunan umum untuk teori dan

penelitian yang mencakup asumsi dasar perosalan inti, model dari penelitian,

dan metode untuk menjawab pertanyaan.66

Sementara itu, menurut Dila (2007),

paradigma merupakan dasar berpikir seseorang dalam melihat suatu realitas

sehingga mampu mempengaruhi apa yang dipilih, dilihat, dan diketahui.

Kekuatan paradigma terletak pada kemampuan memahami masalah sehingga

dapat menuntun seseorang dalam memahami apa yang ia lihat, bagaimana

cara melihatnya, dan apa yang dianggap menjadi masalah, sehingga seseorang

mampu menemukan metode serta solusi pemecahannya.67

Paradigma yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

paradigma positivisme. Paradigma positivisme menyiratkan bahwa penelitian

tersebut mengandung hubungan sebab akibat. Lawrence (2013) menuliskan,

penelitian yang menggunakan paradigma positivisme cenderung

66

Neuman Lawrence, Social Research Methods : Qualitative and Quantitative

Approaches (Boston; Pearson Education Inc, 2013), 7th edition, pg. 108 67

Sumadi Dila, Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terbaru, (Bandung ; Simbosa

Rekatama Media, 2007), Cet-1, h.56.

Page 79: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

61

menggunakan data kuantitaitf akurat dan sering menggunakan eksperimen,

survei, dan statistic untuk mencari hubungan sebab-akibat.68

Masing-masing paradigma memiliki definisi, karakteristik, dan

hubungan dengan kebenaran dan keyakinan. Epistimologi dari paradigma

positivisme adalah metode hypothetico-deductive. Louw (1998) menuliskan :

The researcher use hypotetico-deductive reasoning. This means that

they inspect the data, hypothesise that a particular theory or

explanation best explain the data, deduce that in reality certain

events should happen if their theory or explanation is correct, then

test their theory or explanation by seeing whether the predicted

phenomenon in fact does occur. In hypotethico-deductive reasoning,

thingking begins with the possible and then moves to the real.69

Berdasarkan kutipan di atas, peneliti melakukan beberapa tahap sesuai

dengan pemikiran hypothetico-deductive. Tahap pertama adalah observasi

terlebih dahulu, mengumpulkan data awal (pre-liminary information

gathering), merumuskan teori, mengumpulkan data lanjutan, menganalisis data

yang telah dikumpulkan, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang tepat untuk penelitian ini adalah pendekatan

kuantitaitf. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti tentang

perubahan tipologi sosial suatu kelompok tertentu.70

Umumnya, perumusan

masalah yang diajukan untuk penelitian kuantitatif berkaitan dengan tingkat

perubahan yang tumbuh atau berkembang dalam suatu kelompok yang

68

Neuman Lawrence, Social Research Methods : Qualitative and Quantitative

Approaches (Boston; Pearson Education Inc, 2013), 7th edition, pg. 109 69

Da Louw Ae Louw, Human Developtment, (Pinendlands Cape Town : Kagiso

Tertiary, 1998), 2nd

Edition, h.81 70

Bagong Suyanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial, Berbagai Alternatif

Pendekatan, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet-4, h. 134

Page 80: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

62

sedang diteliti, atau untuk mencari tahu tingkat paling dominan yang tumbuh

dan diaplikasikan oleh kelompok yang diteliti.

Lawrence (2013) menuliskan karakteristik pendekatan kuantitatif

sebagai berikut:

1) Penelitian menggunakan skala penguruan yang jelas;

2) Konsep berada dalam bentuk variabel yang jelas;

3) Pengukuran ditetapkan terlebih dahulu sebelum pengumpulan

data dan ada standarisasinya ;

4) Data berada dalam bentuk angka ;

5) Teori umumnya bersifat kasual dan deduktif ; dan

6) Analisis dilakukan dengan menggunakan statitik, tabel, atau

grafik. Analisis tersebut menjelaskan hubungan hasil penelitian

dengan tujuan penelitian. 71

Pada penelitian ini, tingkat adopsi pendengar program radio akan

diukur. Tingkat adopsi ditandai dengan perubahan pengetahuan individu

tentang inovasi, sikap individu terhadap inovasi, dan perilaku individu dalam

menerapkan inovasi dalam kehidupan sehari – hari. Tentunya, perubahan

tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi,

yaitu karakteristik adopter, karakteristik inovasi, dan saluran komunikasi.

C. Jenis Penelitian

Di dalam riset perilaku dan sosial, hubungan antara dua variabel atau

lebih dari dua variabel dapat dilakukan dengan jenis penelitian eksplanatif

71

Neuman Lawrence, Social Research Methods : Qualitative and Quantitative

Approaches (Boston; Pearson Education Inc, 2013), 7th edition, pg. 145

Page 81: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

63

kausalitas. Borders (2010) menuliskan, penelitian eksplanatif kausalitas

dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan sebab akibat

antar variabel.72

Penelitian ini akan membahas tentang hubungan antara

faktor – faktor yang mendorong individu untuk mengadopsi inovasi dengan

tingkat adopsi inovasi individu.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak – pihak yang dijadikan sebagai sampel

dalam sebuah penelitian.73

Subjek pada penelitian ini adalah individu yang

mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Objek penelitian adalah sifat atau keadaan dari suatu benda, orang,

atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan

yang dimaksud dapat berupa sifat, kuantitas, dan kualitas dari perilaku,

kegiatan, pendapat, pandangan, pemikiran, penilaian, sikap pro-kontra, simpati-

antipati, keadaan batin, dan proses terbentuknya suatu keputusan. 74

Objek

pada penelitian ini adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku

individu. Beberapa faktor menyebabkan perubahan tersebut, yaitu faktor

karakteristik adopter, karakteristik inovasi, dan saluran komunikasi.

72

Beyond Borders, Communication Modernity and History, (Jakarta; LSPR

Communication Research Conference, 2010). Cet-1, h.56 73

Bagong Suyanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial, Berbagai Alternatif

Pendekatan, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet-4, h. 39 74

Suyanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial, Berbagai Alternatif Pendekatan, hal 47

Page 82: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

64

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Di dalam ilmu sosial, tidak semua subjek dan objek harus

dijadikan pengamatan, sebab peneliti pun memiliki keterbatasan waktu,

tenaga, dan biaya. Pada hakikatnya, seorang peneliti dapat mempelajari

dan mendeskripsikan sifat suatu objek atau fenomena hanya dengan

mempelajari dan mengamati beberapa dari objek dan fenomena

tersebut.

Sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti inilah yang

disebut sampel. Sedangkan keseluruhan objek atau fenomena yang

diteliti disebut populasi.75

Populasi dari penelitian ini adalah

masyarakat Kota Surabaya. Populasi dibagi lagi ke dalam tingkatan –

tingkatan tertentu sehingga terbentuk kerangka sampling pada

penelitian ini.

Idealnya, kerangka sampling berisi daftar tiap satuan yang

tedapat dalam populasi yang dikaji, tetapi biasanya kerangka tersebut

hanya mewakili suatu bagian dari populasi. Semakin akurat dalam

mewakili seluruh populasi, kerangka sampling tersebut semakin baik.76

Chadwick (1991) menuliskan, sebelum kerangka sampling terbentuk,

peneliti menentukan terlebih dahulu parameter dari sampling tersebut.

75

Rachmat Kristanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2009), Cet. 4, h. 151 76

Bruce. A Chadwick, Social Science Research Methods, (New Jersey; Prentice Hall

International Inc, 1991), h. 65

Page 83: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

65

Parameter adalah karakteristik suatu populasi.77

Chadwick (1991)

meneliti tentang kepuasan orang – orang yang sudah menikah di usia

muda dan tinggal kawasan Utah, Amerika Serikat. Maka, parameter

yang menggambarkan populasi tersebut adalah pasangan suami istri

yang sudah menikah di usia 20 – 25 tahun dan tinggal di kawasan

Utah, Amerika Serikat.

Pada penelitian ini, populasi dari penelitian adalah masyarakat

Kota Surabaya. Parameter dari masyarakat Kota Surabaya yang hendak

dijadikan kerangka sampling adalah sebagai berikut :

a) Masyarakat Kota Surabaya memiliki akun facebook dan pernah

mengikuti fanpage JeJe Radio Surabaya.

b) Masyarakat Kota Surabaya yang memiliki akun twitter dan

pernah mengikuti akun twitter @jejeradioSBY.

c) Masyarakat Kota Surabaya yang sedang menempuh pendidikan

SMP/MTs/sederajat, SMA/MA/sederajat, dan perguruan tinggi di

sekolah dan universitas di Kota Surabaya.

2. Sampel Penelitian

Arikunto (2006) menulis bahwa sampel adalah sebagian dari

populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian

adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan

77

Chadwick, Social Science Research Methods, h.65

Page 84: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

66

dapat mewakili seluruh populasi.78

Sugiyono (2004) memberi pengertian

bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi.79

Buchari berpendapat bahwa sampel memberi

harapan terhadap hasil (kesimpulan) yang diperoleh sebagai gambaran

yang sesuai dengan karakteristik populasi, sehingga hasil kesimpulan

dari penelitian sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasi.80

Berdasarkan pengertian di atas, sampel adalah bagian dari populasi

yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti sehingga hasil

kesimpulan dari penelitian dapat digeneralisasikan terhadap populasi.

Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat kota Surabaya

yang berjumlah 2.902.520 orang81

. Setelah membentuk kerangka

sampling berdasarkan karakteristik sampling, maka jumlah populasi

adalah 2.457 orang. Jumlah tersebut dibuat menjadi sampel responden

yang mewakili dengan menggunakan rumus slovin dengan tingkat

kesalahan sebesar 5%, sehingga jumlah sampel sebesar 344 orang.

Rumus slovin tercantum sebagai berikut :

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁 (𝑒)2

78

Suharsimi Arikunto, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta ; PT. Rineka Cipta, 2006),

h.117 79

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung, Alfabeta, 2004), h.57 80

Buchari Alma, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung; Alfabeta, 2009), h.8 81

www.dispendukcapil.surabaya.go.id (alamat website Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Surabaya ini diakses pada tanggal 1 Juli 2015)

Keterangan :

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

e = sampling error (5%)

Page 85: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

67

𝑛 = 2457

1 + 2457 (0,05)2

= 2.457

1 + 6,1425

= 343,99 (dibulatkan menjadi 344)

Maka, responden sampel berjumlah 344 orang.

Setelah membentuk 344 orang sebagai sampel, maka pemilihan

sampel dari populasi sebesar 2.457 orang akan dipilih secara acak.

Caranya adalah dengan menggunakan sampel bertingkat. Sampel

bertingkat digunakan bila peneliti ingin memastikan bahwa segmen

tertentu dari populasi tersebut terwakili dalam sampel. Pada sampel

bertingkat, populasi dibagi menjadi sub-kelompok yang disebut strata.82

Pada penelitian ini, strata dibagi berdasarkan tingkat pendidikan.

Strata pertama adalah individu dengan tingkat pendidikan SMP. Strata

kedua adalah individu dengan tingkat pendidikan SMA. Strata ketiga

adalah individu dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi. Adapun

jumlah dari populasi sebesar 2.457 orang, sampel dengan tingkat

pendidikan SMP adalah 392 orang, sampel dengan tingkat pendidikan

SMA adalah 779 orang, dan sampel dengan tingkat pendidikan

perguruan tinggi adalah 1.286 orang.

82

Bruce. A Chadwick, Social Science Research Methods, (New Jersey; Prentice Hall

International Inc, 1991), h. 73

Page 86: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

68

Strata 1 (Responden SMP/sederajat)

𝑛 = 344

2.457𝑥392 = 𝟓𝟒,𝟖𝟖

Responden tingkat SMP/sederajat berjumlah 55 orang.

Strata 2 (Responden SMA/sederajat)

𝑛 = 344

2.457𝑥779 = 𝟏𝟎𝟗,𝟎𝟔

Responden tingkat SMA/sederajat berjumlah 109 orang.

Strata 3 (Responden Perguruan Tinggi/sederajat)

𝑛 = 344

2.457𝑥1.286 = 𝟏𝟖𝟎,𝟎𝟓

Responden tingkat perguruan tinggi/sederajat berjumlah 180

orang.

Cara penarikan sampel penelitian ini adalah penarikan

sampling acak sederhana (Simple Random Sampling). Wibisono (2003)

menuliskan, pada sampling acak sederhana, tiap elemen dalam

populasi mempunyai peluang yang sama dan diketahui untuk terpilih

menjadi subjek penelitian. Pengambilan sampel secara acak

mempunyai tingkat kebiasan yang sedikit dan menawarkan

generalizability yang baik.83

Untuk individu yang sedang menempuh pendidikan tingkat

SMP, terdapat 392 individu yang memenuhi persyaratan sebagai

responden penelitian. Dari 392 responden, peneliti mengambil secara

83

Dermawan Wibisono, Riset Bisnis : Panduan Bagi Praktisi dan Akademisi, (Jakarta

: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), h.45

Page 87: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

69

acak sebanyak 55 sampel penelitian. Untuk individu yang sedang

menempuh pendidikan tingkat SMA, terdapat 779 individu yang

memenuhi persyaratan sebagai responden penelitian. Dari 779

responden, peneliti mengambil secara acak sebanyak 109 sampel

penelitian. Untuk individu yang sedang menempuh pendidikan

perguruan tinggi, sejumlah 1.286 individu memenuhi persyaratan

sebagai responden penelitian. Dari 1.286 responden, peneliti

mengambil secara acak sebanyak 180 sampel penelitian. Adapun tiap

responden dari masing- masing strata mempunyai peluang 0,14 untuk

terpilih.

F. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai responden melalui

telepon. Metode ini lebih akrab dikenal sebagai telepon survei. Peneliti

mewawancarai responden berdasarkan pertanyaan di dalam kuesioner yang

telah dibuat oleh peneliti. Setelah responden memberikan jawaban kepada

peneliti, maka peneliti akan mengisi angket sesuai dengan jawaban

responden.

Adapun tempat pengumpulan data dilakukan di Kantor JeJe Radio.

Kantor tersebut beralamat di Jl. Embong Gayam No. 27 – 29, Surabaya, Jawa

Timur. Pengambilan data dilakukan sejak bulan April hingga Mei 2015.

Page 88: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

70

G. Operasionalisasi Variabel

1. Faktor – Faktor Pendorong Adopsi Inovasi

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel X

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR PENGUKURAN SKALA

Karakteristik

Adopter

Tingkat

pendidikan

responden

Tingkat

pendidikan

responden

berdasarkan

pendidikan yang

sedang ditempuh

oleh individu

ketika penelitian

sedang

berlangsung.

Tingkat

pendidikan

individu

mempengaruhi

pengetahuan,

sikap, dan

perilaku individu.

Skor 1 = Responden sedang

menempuh pendidikan di bangku

SMP.

Skor 2 = Responden sedang

menempuh pendidikan di bangku

SMU.

Skor 3 = Responden sedang

menempuh pendidikan di

Perguruan Tinggi.

Ordinal

Karakteristik

Adopter

Tahun

responden

mengakses

program

siaran

Tingkat

kecepatan

responden

berdasarkan

tahun mendengar

program siaran

Iki Suroboyo Rek

Skor 1 = Responden

mendengarkan program siaran

pada tahun 2015

Skor 2 = Responden

mendengarkan program siaran

pada tahun 2014

Skor 3 = Responden

mendengarkan program siaran

pada tahun 2015

Ordinal

Karakteristik

Inovasi

Keuntungan

relatif

Program siaran

Iki Suroboyo Rek

memberikan

keuntungan

kepada individu

Skor 1 = Inovasi tidak memberi

keuntungan. Responden tidak

memperoleh keuntungan sama

sekali dari program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 2 = Inovasi memberi

keuntungan. Responden

memperoleh keuntungan berupa

pengetahuan, informasi, dan

hiburan setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo

Ordinal

Page 89: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

71

Rek.

Skor 3 = Inovasi sangat

menguntungkan. Responden

memperoleh keuntungan lebih

dari pengetahuan, informasi, dan

hiburan setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo

Rek.

Karakteristik

Inovasi

Inovasi

sesuai

dengan

kebutuhan

individu

Program siaran

Iki Suroboyo Rek

sesuai dengan

kebutuhan

individu.

Skor 1 = Inovasi tidak sesuai

dengan kebutuhan responden.

Responden tidak membutuhkan

isi dari program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 2 = Inovasi sesuai dengan

kebutuhan responden. Responden

membutuhkan program siaran Iki

Suroboyo Rek sebagai sarana

hiburan.

Skor 3 = Inovasi sangat sesuai

dengan kebutuhan responden.

Responden membutuhkan

program siaran Iki Suroboyo Rek

lebih dari sekadar hiburan, yaitu

sebagai sarana pengetahuan dan

informasi.

Ordinal

Karakteristik

Inovasi

Inovasi

mudah

untuk

dipahami

Isi dari program

siaran Iki

Suroboyo Rek

tidak rumit atau

mudah untuk

dipahami oleh

individu.

Skor 1 = Isi dari program siaran

tidak mudah untuk dipahami.

Responden tidak memahami

sama sekali dari program siaran

tersebut dan tidak mampu

menemukan jawaban dari

kerumitan memahami isi dari

program siaran tersebut.

Skor 2 = Isi dari program siaran

mudah untuk dipahami.

Responden tidak memahami isi

dari program siaran tersebut,

namun responden dapat

menemukan solusi untuk

menjawab kerumitan dari isi

program siaran tersebut.

Skor 3 = Isi dari program siaran

sangat mudah untuk dipahami.

Responden langsung memahami

isi dari program siaran tersebut

setelah mengakses program

siaran Iki Suroboyo Rek.

Ordinal

Page 90: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

72

Karakteristik

Inovasi Isi

program

siaran

mudah

untuk

diakses.

Isi program

siaran Iki

Suroboyo

Rek mudah

diakses

melalui

radio.

Isi program

siaran Iki

Suroboyo Rek

mudah untuk

didengar melalui

radio yang

dimiliki oleh

individu.

Skor 1 = Isi program siaran

tidak mudah untuk diakses

melalui radio. Responden tidak

mampu mengatasi kendala ketika

radio tidak dapat menangkap

program siaran Iki Suroboyo

Rek.

Skor 2 = Isi program siaran

mudah untuk diakses melalui

radio. Responden mampu

mengatasi kendala ketika radio

tidak dapat menangkap program

siaran Iki Suroboyo Rek.

Skor 3 = Isi program sairan Iki

Suroboyo Rek mudah untu

diakses. Responden tidak

menemui kesulitan sama sekali

untuk mengakses isi program

siaran melalui radio.

Ordinal

Karakteristik

Inovasi Isi

program

siaran

mudah

untuk

diakses.

Isi program

siaran

mudah

untuk

diakses

melalui

twitter.

Isi program

siaran Iki

Suroboyo Rek

mudah untuk

diakses

menggunakan

twitter.

Skor 1 = Isi program siaran

tidak mudah untuk diakses

menggunakan twitter. Responden

tidak mampu mengatasi kendala

ketika media sosial twitter tidak

dapat mengakses isi program

siaran.

Skor 2 = Isi program siaran

mudah untuk diakses

menggunakan twitter. Responden

mampu mengatasi kendala ketika

media sosial tiwitter tidak dapat

mengakses isi program siaran.

Skor 3 = Isi program siaran

sangat mudah untuk diakses

menggunakan twitter. Responden

tidak menemui kendala sama

sekali ketika mengakses isi

program siaran melalui twitter.

Ordinal

Karakteristik

Inovasi Isi

program

siaran

mudah

untuk

diakses.

Isi program

siaran

mudah

untuk

Isi program

siaran Iki

Suroboyo Rek

mudah untuk

diakses

menggunakan

facebook.

Skor 1 = Isi program siaran sulit

untuk diakses menggunakan

facebook. Responden tidak

mampu mengatasi kendala ketika

media sosial facebook tidak

dapat mengakses isi program

siaran.

Skor 2 = Isi program siaran

mudah untuk diakses

menggunakan facebook.

Ordinal

Page 91: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

73

diakses

melalui

facebook.

Responden mampu mengatasi

kendala ketika media sosial

facebook tidak dapat mengakses

isi program siaran.

Skor 3 = Isi program siaran

sangat mudah untuk diakses

menggunakan facebook.

Responden tidak menemui

kendala sama sekali ketika

mengakses isi program siaran

melalui facebook.

Karakteristik

Inovasi Isi

program

sairan Iki

Suroboyo

Rek mudah

untuk

diamati.

Lokasi

sejarah Kota

Surabaya

dan budaya

Jawa Timur

mudah

untuk

diamati.

Lokasi sejarah

Kota Surabaya

dan budaya Jawa

Timur yang

disiarkan pada

program siaran

Iki Suroboyo Rek

mudah

dikunjungi oleh

individu.

Skor 1 = Lokasi tidak mudah

untuk diamati. Responden tidak

mampu mengatasi kendala ketika

ingin mengunjungi lokasi sejarah

dan budaya.

Skor 2 = Lokasi mudah untuk

diamati. Responden masih

mampu menemukan solusi untuk

mengatasi kendala ketika lokasi

sejarah dan budaya sulit untuk

dikunjungi.

Skor 3 = Lokasi sangat mudah

untuk diamati. Responden tidak

menemui kesulitan sama sekali

ketika mengunjungi lokasi

sejarah dan budaya.

Ordinal

Karakteristik

Inovasi Isi

program

sairan Iki

Suroboyo

Rek mudah

untuk

diamati.

Kuliner

khas Jawa

Timur

mudah

untuk

dikonsumsi.

Kuliner khas

Jawa Timur yang

disiarkan pada

program siaran

Iki Suroboyo Rek

mudah untuk

dikonsumsi oleh

individu..

Skor 1 = Kuliner tidak mudah

untuk dikonsumsi. Responden

tidak mampu mengatasi kendala

ketika ingin mengonsumsi

kuliner khas Jawa Timur.

Skor 2 = Kuliner mudah untuk

dikonsumsi. Responden masih

mampu menemukan solusi untuk

mengatasi kendala ketika kuliner

khas Jawa Timur sulit untuk

dikonsumsi.

Skor 3 = Kuliner sangat mudah

untuk dikonsumsi. Rsponden

tidak menemui kesulitan sama

sekali ketika mengkonsumsi

kuliner khas Jawa Timur.

Ordinal

Karakteristik

Inovasi Isi

program

sairan Iki

Suroboyo

Upacara adat dan

festival budaya

Jawa Timur pada

program siaran

Skor 1 = Upacara adat dan

festival budaya tidak mudah

untuk diikuti. Responden tidak

mampu mengatasi kendala ketika

Ordinal

Page 92: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

74

Rek mudah

untuk

diamati.

Upacara

adat dan

festival

budaya

Jawa Timur

mudah

untuk

diikuti..

Iki Suroboyo Rek

mudah diikuti

oleh individu. .

ingin mengunjungi upacara adat

dan festival budaya khas Jawa

Timur.

Skor 2 = Upacara adat dan

festival budaya mudah untuk

diikuti. Responden masih mampu

menemukan solusi untuk

mengatasi kendala ketika upacara

adat dan festival budaya sulit

untuk diamati.

Skor 3 = Upacara adat dan

festival budaya sangat mudah

untuk diikuti. Responden tidak

menemui kesulitan sama sekali

ketika berkunjung ke upacara

adat dan festival budaya.

Saluran

Komunikasi

Jumlah

media

sumber

informasi

Kuantitas jumlah

media sumber

informasi untuk

mengakses

program siaran

Iki Suroboyo

Rek. Adapun

jenis informasi

terbagi menjadi :

1. Teman

2. Keluarga

3. Iklan promosi

konten pada

JeJe Radio

4. Rubrik

advetorial di

majalah

5. Website

6. Facebook

7. Twitter

8. Youtube

9. Instagram

10. Line

Skor 1 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 1 jenis

sumber informasi.

Skor 2 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 2 jenis

sumber informasi.

Skor 3 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 3 jenis

sumber informasi.

Skor 4 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 4 jenis

sumber informasi.

Skor 5 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 5 jenis

sumber informasi.

Skor 6 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 6 jenis

sumber informasi.

Skor 7 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 7 jenis

sumber informasi.

Interval

Page 93: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

75

Skor 8 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 8 jenis

sumber informasi.

Skor 9 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 9 jenis

sumber informasi.

Skor 10 = Individu mendengar

informasi tentang program siaran

Iki Suroboyo Rek dari 10 jenis

sumber informasi.

Saluran

Komunikasi

Media yang

digunakan

untuk

mengakses

program

siaran Iki

Suroboyo

Rek.

Kuantitas media

yang digunakan

individu untuk

mengakses

program siaran

Iki Suroboyo

Rek. Adapun

fasilitas media

informasi terbagi

menjadi :

1. Radio antena

(radio

pemancar)

2. Radio

streaming

3. Radio ponsel

4. Radio mobil

5. Kilasan isi

program

siaran di

twitter JeJe

Radio

6. Kilasan isi

program

siaran di

facebook JeJe

Radio

7. Kilasan isi

siaran di

Youtube JeJe

Radio

8. Kilasan isi

siaran di

Instagram

JeJe Radio

Skor 1 = Individu menggunakan 1

jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 2 = Individu menggunakan

2 jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 3 = Individu menggunakan

3 jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 4 = Individu menggunakan

4 jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 5 = Individu menggunakan

5 jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 6 = Individu menggunakan

6 jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 7 = Individu menggunakan 7

jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Skor 8 = Individu menggunakan

8 jenis fasilitas media untuk

mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Interval

Page 94: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

76

Saluran

Komunikasi

Frekuensi

mendengar

radio

Kuantitas waktu

responden

mendengarkan

program siaran

Iki Suroboyo

Rek.

Adapun waktu

responden

mendengarkan isi

program siaran

adalah :

1. Hari Sabtu

pukul 08.00

2. Hari Sabtu

pukul 12.00

3. Hari Sabtu

pukul 18.00

4. Hari Sabtu

pukul 21.00

5. Hari Minggu

pukul 08.00

6. Hari Minggu

pukul 12.00

7. Hari Minggu

pukul 18.00

8. Hari Minggu

pukul 21.00

Skor 1 = Individu mendengarkan

program siaran 1 kali dalam

satu minggu.

Skor 2 = Individu mendengarkan

program siaran 2 kali dalam

satu minggu.

Skor 3 = Individu mendengarkan

program siaran 3 kali dalam

satu minggu.

Skor 4 = Individu mendengarkan

program siaran 4 kali dalam

satu minggu.

Skor 5 = Individu mendengarkan

program siaran 5 kali dalam

satu minggu.

Skor 6 = Individu mendengarkan

program siaran 6 kali dalam

satu minggu.

Skor 7 = Individu mendengarkan

program siaran 7 kali dalam

satu minggu.

Skor 8 = Individu mendengarkan

program siaran 8 kali dalam

satu minggu.

Interval

2. Tingkat Adopsi Inovasi

Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel Y

VARIANEL DIMENSI INDIKATOR PENGUKURAN SKALA

Pengetahuan Pengetahuan

terhadap

lokasi sejarah

Kota

Surabaya dan

budaya Jawa

Timur

Responden dapat

menyebutkan

lokasi sejarah

Kota Surabaya

dan budaya Jawa

Timur seperti isi

program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Responden menyebutkan lokasi

sejarah Kota Surabaya dan

budaya Jawa Timur yang

diketahui dari program siaran

Iki Suroboyo Rek sebanyak

mungkin. Peneliti tidak

membatasi jumlah lokasi

sejarah Kota Surabaya dan

budaya Jawa Timur yang

disebutkan oleh responden.

Rasio

Pengetahuan Pengetahuan

terhadap

upacara adat

dan festival

budaya Jawa

Timur.

Responden dapat

menyebutkan

upacara adat dan

festival budaya

Jawa Timur

seperti isi

program siaran Iki

Responden menyebutkan

upacara adat dan festival

budaya Jawa Timur yang

diketahui dari program siaran

Iki Suroboyo Rek sebanyak

mungkin. Peneliti tidak

membatasi jumlah upacara

Rasio

Page 95: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

77

Suroboyo Rek.

adat dan festival budaya Jawa

Timur yang disebutkan oleh

responden.

Pengetahuan Pengetahuan

terhadap

kuliner khas

Jawa Timur.

Responden dapat

menyebutkan

kuliner khas Jawa

Timur seperti isi

program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Responden menyebutkan

kuliner khas Jawa Timur yang

diketahui dari program siaran

Iki Suroboyo Rek sebanyak

mungkin. Peneliti tidak

membatasi jumlah kuliner khas

Jawa Timur yang disebutkan

oleh responden.

Rasio

Pengetahuan Pengetahuan

terhadap

sejarah Kota

Surabaya.

Responden dapat

menceritakan

sejarah Kota

Surabaya seperti

isi program siaran

Iki Suroboyo Rek.

Responden menceritakan

sejarah – sejarah Kota

Surabaya yang diketahui dari

program siaran Iki Suroboyo

Rek sebanyak mungkin.

Peneliti tidak membatasi

jumlah sejarah yang

disebutkan oleh responden.

Rasio

Pengetahuan Pengetahuan

terhadap

tokoh penting

di Kota

Surabaya dan

Jawa Timur.

Responden dapat

menceritakan

tentang tokoh

penting di Kota

Surabaya dan

Jawa Timur

seperti isi

program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Responden menceritakan

tentang tokoh – tokoh penting

di Kota Surabaya dan Jawa

Timur yang diketahui dari

program siaran Iki Suroboyo

Rek sebanyak mungkin.

Peneliti tidak membtasi jumlah

sejarah yang disebutkan oleh

responden.

Rasio

Sikap Sikap

responden

terhadap

program

siaran Iki

Suroboyo

Rek

Responden

memiliki minat

untuk mendukung

program siaran Iki

Suroboyo Rek

tetap menyiarkan

isi program siaran

tentang Kota

Surabaya dan

Jawa Timur.

Skor 1 = Responden tidak

berminat untuk mendukung

inovasi program siaran Iki

Suroboyo Rek. Responden

ingin program siaran Iki

Suroboyo Rek dihentikan

penyiarannya.

Skor 2 = Responden tidak

berminat untuk mendukung

inovasi dan karya – karya baru

pada program siaran Iki

Suroboyo Rek. Responden telah

merasa puas dengan apa yang

disajikan oleh program siaran

Iki Suroboyo Rek saat ini.

Skor 3 = Responden berminat

untuk mendukung inovasi dan

karya – karya program siaran

Iki Suroboyo Rek. Responden

merasa sangat puas dan

menginginkan program siaran

Iki Suroboyo Rek terus

berinovasi sehingga program

siaran terus berkembang ke

arah yang lebih baik ke depan

Ordinal

Page 96: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

78

Perilaku Perilaku

responden

setelah

mengetahui

lokasi sejarah

Kota

Surabaya dan

budaya Jawa

Timur isi

program

siaran Iki

Suroboyo

Rek.

Responden

mengunjungi

lokasi sejarah dan

budaya Jawa

Timur sesuai

dengan isi dari

program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Responden menyebutkan

jumlah lokasi sejarah dan

budaya Jawa Timur yang

dikunjungi setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo

Rek. Peneliti tidak membatasi

responden untuk menyebutkan

jumlah lokasi sejarah Kota

Surabaya dan budaya Jawa

Timur yang telah dikunjungi.

Rasio

Perilaku Perilaku

responden

setelah

mengetahui

upacara adat

dan festival

budaya Jawa

Timur isi

program

siaran Iki

Suroboyo

Rek.

Responden

mengunjungi dan

mengikuti upacara

adat dan festival

budaya Jawa

Timur sesuai

dengan isi dari

program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Responden menyebutkan

jumlah upacara adat dan

festival budaya yang

dikunjungi dan diikuti setelah

mendengar program siaran Iki

Suroboyo Rek. Peneliti tidak

membatasi responden untuk

menyebutkan jumlah upacara

adat dan festival budaya Jawa

Timur yang telah dikunjungi

dan diikuti.

Rasio

Perilaku Perilaku

responden

setelah

mengetahui

kuliner khas

Jawa Timur

dari isi

program

siaran Iki

Suroboyo

Rek.

Responden

mengonsumsi

kuliner khas Jawa

Timur sesuai

dengan isi dari

program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Responden menyebutkan

jumlah kuliner yang telah

dikonsumsi setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo

Rek. Peneliti tidak membatasi

responden untuk menyebutkan

jumlah kuliner khas Jawa

Timur yang t elah dikonsumsi.

Rasio

Perilaku Perilaku

responden

setelah

mengetahui

sejarah Kota

Surabaya dari

isi program

siaran Iki

Suroboyo

Rek..

Responden

menceritakan

sejarah Kota

Surabaya kepada

orang lain sesuai

dengan isi dari

program siaran Iki

Suroboyo Rek.

Responden menyebutkan

jumlah sejarah yang telah

diceritakan kepada orang lain

setelah mendengar program

siaran Iki Suroboyo Rek.

Peneliti tidak membatasi

responden untuk menyebutkan

jumlah sejarah yang telah

diceritakan kepada orang lain.

Rasio

Perilaku Perilaku

responden

setelah

mengetahui

tokoh – tokoh

Responden

menceritakan

tentang tokoh –

tokoh penting di

Kota Surabaya

Responden menyebutkan

jumlah tokoh – tokoh penting

yang telah diceritakan kepada

orang lain setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo

Rasio

Page 97: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

79

penting di

Kota

Surabaya isi

program

siaran Iki

Suroboyo

Rek.

dan Jawa Timur

kepada orang lain

sesuai dengan isi

dari program

siaran Iki

Suroboyo Rek.

Rek. Peneliti tidak membatasi

responden untuk menyebutkan

jumlah tokoh – tokoh penting

yang telah diceritakan kepada

orang lain.

H. Sumber dan Metode Pengumpulan Data

1. Sumber data

Data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan :

1) Data primer, yaitu data yang bersumber langsung dari responden.

Data primer diperoleh dari hasil tanya – jawab antara peneliti

dengan responden melalui telepon.

2) Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari sumber – sumber

lain untuk mendukung perolehan data primer. Adapun data sekunder

terdiri dari :

Pencarian data pendukung di buku, jurnal, dan karya yang

tidak diterbitkan seperti skripsi dan tesis.

Hasil wawancara antara peneliti dengan head news and

content progam siaran JeJe Radio. Wawancara dilakukan

untuk mengetahui tentang profil radio dan garis besar

mengenai program siaran Iki Suroboyo Rek.

Pengamatan followers di twitter dan friends di facebook

milik JeJe Radio. Pengamatan tersebut berguna untuk

beberapa hal, seperti mengetahui jumlah populasi dan sampel

Page 98: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

80

penelitian, dokumentasi kilasan program siaran di media

sosial JeJe Radio, dan mengamati respon para followes dan

friends JeJe Radio di media sosial.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara – cara yang

dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode

menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak dapat diwujudkan dalam

benda, tetap hanya dapat dilihat pada penggunaanya, seperti melalui

angket, wawancara, pengamatan, ujian, dokumentasi, dan lain – lain.84

Untuk penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Pertanyaan di dalam kuesioner tersebut

ditanyakan kepada responden melalui wawancara survei via telepon.

Leon, Brown, dan Ruch (2005) menuliskan :

The telephone interview survey is similar to the in-person

structured interview in design expect some of the conservation

dialogue is written for the telephone interviewer and there is

generally greater control over the interview process than with

the in-person interview.85

Wawancara survei tidak jauh berbeda dengan wawancara tatap

muka antara pewawancara dengan responden. Pada penelitian ini,

wawancara bersifat terstruktur dan berpedoman pada angket.

Pewawancara memiliki beberapa tugas penting untuk memperoleh data

yang valid, yaitu menulis hasil wawancara pada angket sesuai dengan

84

Buchari Alma, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung; Alfabeta, 2009), h.37 85

Joseph J. Leon., Wayne C. Brown., Libby O. Ruch., Telephone Survey, Methods

and Practices, (Honolulu; Streamline Survey Inc, 2005), h. 25

Page 99: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

81

jawaban responden. Selain itu, pewawancara juga bertugas untuk

mengontrol responden agar menjawab pertanyaan sesuai konteks.

I. Validitas dan Reliabilitas Data

Data yang terkumpul pada penelitian ini diukur menggunakan skala

pengukuran rasio, interval, dan ordinal. Sebelum melakukan pengukuran,

peneliti harus mencari kebenaran dari teknik pengukuran terlebih dulu

melalui instrumen pengukuran dan reliabilitas. Pengukuran yang tepat akan

menghasilkan data yang tepat untuk memperoleh hasil penelitian yang tepat.

Apabila seseorang ingin mengukur panjang kain, maka pengukur harus

menggunakan meteran, bukan menggunakan neraca atau timbangan. Hasil dari

pengukuran menggunakan meteran akan memperoleh hasil yang tepat dan

sesuai dengan keinginan pengukur.

Setelah hasil dari instrumen pengukuran dan validitas terbukti benar,

peneliti akan mengumpulkan data dan melakukan analisis data tersebut

untuk menemukan kesimpulan dari penelitian ini.

1. Validitas Data

Validitas berfungsi penting dalam penelitian karena peneliti bisa

mengetahui data yang terkumpul merupakan data yang baik atau data

sampah saja. Demikian juga dalam hal pengujian hipotesis penelitian

tidak akan tepat mengenai sasarannya apabila data yang diperoleh tidak

dihasilkan dari alat ukur yang baik. Maka, untuk memperoleh data yang

Page 100: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

82

baik, diperlukan alat ukur yang baik. Untuk memperoleh alat ukur yang

baik pula, maka diperlukan uji validitas yang baik.

Prabandari (2012) menyampaikan, terdapat beragam faktor yang

mempengaruhi validitas instrument.86

Faktor pertama adalah administrasi,

yaitu pelaksanaan pengambilan data. Faktor kedua adalah scoring. Peneliti

memastikan item – item positif-negatif dan unfavourable-favourable dalam

blue print yang dibuat setelah melaksanakan try out. Faktor ketiga

adalah agregat, yaitu pembobotan dan penjumlahan. Bobot yang

digunakan oleh peneliti kemungkinan tidak pas untuk penelitian ini.

Faktor keempat adalah generalisasi, yaitu dasar penetapan sebagai

variabel. Terdapat kemungkinan bahwa kesalahan dalam penyebaran

kuesioner disebabkan oleh kategoriasi variabel yang tidak tepat. Faktor

kelima adalah ekstrapolasi, yaitu kondisi pengambilan data. Terdapat

kemungkian bahwa adanya ranah yang tidak terukur dalam metode

pengambilan data. Adapun jumlah responden yang mengikuti try out

sebagai objek untuk menguji validitas berjumlah 10% dari jumlah strata

pada sampel populasi, yaitu :

Tabel 3.3 Jumlah responden yang mengikuti try out uji validitas

Strata Kategori Jumlah

1 SMP/MTs/sederajat 55 x 10% = 5 orang

2 SMA/SMK/MA/sederajat 109 x 10% = 11 orang

3 Perguruan tinggi 180 x 10% = 18 orang

Sumber : data primer, 2015

86

Yogi Suryo Prabandari, 2012. Print out materi kuliah Menyusun Instrumen Serta

Validitas dan Reliabilitasnya, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada

(UGM) Yogyakarta.

Page 101: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

83

Untuk pengukuran validitas, Sugiyono (2004) menuliskan, bila

koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka

butir instrument dinyatakan valid. 87

Dari uji coba koefisien, beberapa butir

instrumen pengukuran dinyatakan valid dan tidak valid. Instrumen yang

tidak valid berjunlah 6 item, sementara instrument yang valid berjumlah

14 item (Lihat lampiran 5).

2. Reliabilitas Data

Babbie (2014) menuliskan, reliability is a matter of whether a

particular technique, applied repeatedly to the same object, yield the same

result each time. Realibility , homewever, doesn‟t ensure accuracy any

more than does precision. 88

Reliabilitas instrumen menunjukkan pada

pengertian derajat kekonsistenan respons yang diberikan oleh responden

terhadap butir – butir pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Hasil uji

reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat kekonsistenan angket yang

digunakan oleh peneliti sehingga angket tersebut dapat diandalkan,

meskipun penelitian tersebut ditanyakan berulang kali oleh angket yang

sama. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat bantu SPSS Alpha

Cornbach‟s.

Interpretasi dari reliabilitas dari penghitungan nilai Alpha adalah

0,563 (lihat lampiran 6). Borders (2010) menuliskan, apabila nilai dari

87

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung ; Alfabeta, 2004), h.109 88

Earl Babbie, The Basics of Social Research International Edition, (Canada ;

Wadsworth Cengage Learning, 2014), 6th

edition, h.152

Page 102: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

84

reliabilitas lebih tinggi dari rtabel, maka item- item dalam angket kuesinoer

penelitian dapat digunakan untuk penelitian yang sama dalam kurun

waktu yang berbeda. Harga rtabel dengan jumlah n = 34 dan taraf

signifikansi 5% adalah 0,339. Artinya, data yang digunakan dalam

penelitian ini bersifat realibel karena nilai dari reliabilitas (0,563) lebih

besar daripada harga rtabel (0,339).

J. Teknik Analisa Data

1. Analisis Tingkat Adopsi Inovasi

Berdasarkan teori difusi inovasi, tingkat adopsi inovasi dapat

diukur dengan perkembangan pengetahuan individu terhadap inovasi,

perubahan sikap individu dalam memandang inovasi, dan perilaku

individu untuk menggunakan inovasi dalam kehidupan sehari – hari.

Untuk membagi kelompok tingkat adopsi inovasi secara statistik, peneliti

mencari nilai tengah dari hasil penjumlahan skor dari pengetahuan

individu tentang program siaran Iki Suroboyo Rek, sikap individu

terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek, dan perilaku individu

menerapkan isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Faisal (1989)

menuliskan, ukuran pemusatan untuk mencari nilai tengah yang sesuai

dengan skala data parametrik (trmasuk penyusunan dan penyajian

distribusi frekuensi) adalah ukuran pemusatan mean (rerata).89

Oleh

karena itu, formula yang digunakan untuk mengukur nilai tengah tersaji

sebagai berikut :

89

Sanapiah Faisal, Format – Format Penelitian Sosial, (Jakarta ; PT. Rajagrafindo

Persada, 1989), h.180

Page 103: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

85

M = fX

N

Keterangan :

M : Mean

∑fX : Total dari frekuensi dan besarnya bilangan secara

berturut – turut

N : Jumlah unit/ bilangan

Adapun data yang digunakan adalah data kelompok. Faisal (1989)

menuliskan, rerata (mean) pada data kelompok pada dasarnya sama dengan

penghitungan data tunggal. Namun, dalam hubungan ini, mean dihitung

bertolak dari nilai titik tengah interval kelas.90

Berdasarkan hasil dari

penghitungan rerata dengan formula di atas, peneliti akan membagi tingkat

adopsi inovasi individu menjadi tiga kelompok, yakni kelompok tingkat

adopsi rendah, tingkat adopsi sedang, dan tingkat adopsi tinggi.

2. Analisis Korelasi Variabel Dependen dan Independen

a. Uji signifikansi konsep penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan variabel faktor –

faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi (X) terhadap tingkat adopsi

masyarakat Kota Surabaya (Y). Variabel dependen (X) terdiri dari beberapa

faktor, yaitu faktor karakteristik individu (X1), karakteristik inovasi (X2), dan

saluran komunikasi (X3). Sebelum menganalisis data dengan formula

korelasi, peneliti harus memastikan bahwa konsep penelitian dapat diterima.

90

Faisal, Format – Format Penelitian Sosial, h.180

Page 104: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

86

Peneliti harus memastikan bahwa variabel karakteristik individu, karakteristik

inovasi, dan saluran komunikasi memiliki korelasi dengan tingkat adopsi

secara simultan. Untuk memastikan hal tersebut, peneliti menguji dengan

metode one way anova atau Uji F (fisher test). Alma (2012) menuliskan, guna

dari pengujian menggunakan one way anova adalah menguji kemampuan

generalisasi. One way anova dapat melihat perbandingan lebih dari dua

kelompok data dan hasil dari one way anova dapat menentukan signifikansi

hasil penelitian sehingga sampel dapat digeneralisasikan.91

Adapun formula

dari metode one way anova adalah :

𝐾𝑅 = 𝐽𝐾

𝑑𝑏

Keterangan :

KR : Kuadrat rerata

JK : Jumlah kuadrat (some of square)

db : Derajat bebas (degree of freedom)

Sementara itu, formula untuk menghitung Fhitung dan Ftabel tersaji di

bawah ini :

Fhitung = 𝐾𝑅 (𝐴)

𝐾𝑅 (𝐷)

Ftabel = F(1- α) (dbA, dbD)

91

Buchari Alma, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung; Alfabeta, 2009), h.190

Page 105: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

87

b. Uji korelasi

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara

karakteristik inovasi, karakteristik adopter, dan saluran komunikasi terhadap

tingkat adopsi inovasi. Untuk menganalisis data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan uji korelasi Pearson Product Momment (PPM) dengan alat

bantu aplikasi SPSS 20.00. Alma (2012) menuliskan, PPM mencari hubungan

variabel X dan variabel Y dengan data berbentuk interval dan rasio.92

Berdasarkan operasionalisasi variabel, terdapat tiga jenis data yang digunakan

pada penelitian ini, yaitu data ordinal, interval, dan rasio. Untuk menemukan

hubungan antara variabel X dan Y, peneliti akan menggunakan data interval

dan rasio. Agar semua data menjadi sama, maka data ordinal akan diubah

menjadi data interval menggunakan aplikasi Metode Succsesive Interva.

Lambang dari nilai korelasi PPM adalah huruf r. Ketentuan nilai r

tidak lebih dari harga -1 < r < +1. Apabila r = -1, artinya korelasinya

negatif sempurna, r = 0 berarti tidak ada korelasi, dan r =1 berarti korelasi

bernilai positif sempurna. Formula untuk menghitung nilai r adalah :

𝑟 = 𝑛 𝑥𝑦 − ( 𝑥) ( 𝑦)

[(𝑛 𝑥2 − ( 𝑥2)]− [𝑛 𝑦2 − ( 𝑦2)]

Sumber : Alma, 2012

Alma (2012) menuliskan, interpretasi dari koefisien korelasi nilai r

adalah sebagai berikut :

92

Alma, Pengantar Statistika Sosial, h.217

Page 106: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

88

TABEL 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Alma, 2012

Sementara itu, Chadwick (1991) menuliskan, statistik yang

memungkinkan peneliti untuk menentukan apakah sautu hubungan itu

bermakna atau tidak, biasanya menggunakan pengujian signifikansi. 93

Uji

signifikansi akan menghasilkan angka (taraf signifikansi) yang menentukan

apakah hubungan tersebut benar – benar ada.94

Pada uji korelasi PPM,

pengujian signifikansi dilakukan dengan formula sebagai berikut :

𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 𝑛 − 2

1− 𝑟2

Sumber : Riduwan, 2012

Kaidah pengujian :

Jika thitung > ttabel, maka korelasi dinyatakan signifikan.

Jika thitung < ttabel, maka korelasi dinyatakan tidak signifikan.

K. Hipotesis Statistik

1. Pearson‟s X1 < 0 dan thitung X1 > ttabel, artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara karakteristik adopter dengan tingkat adopsi inovasi.

93

Chadwick, Bruce. A, Social Science Research Methods, (New Jersey; Prentice Hall

International Inc, 1991), h. 413 94

Chadwick, A, Social Science Research Methods, h. 415

Page 107: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

89

2. Pearson‟s X2 < 0 dan thitung X2 > ttabel, artinya terdapat hubungan antara

karakteristik inovasi dengan tingkat adopsi inovasi.

3. Pearson‟s X3 < 0 dan thitung X3 > ttabel, artinya terdapat hubungan

antara saluran komunikasi dengan tingkat adopsi inovasi.

Page 108: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

90

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum JeJe Radio

1. Sejarah dan Perkembangan JeJe Radio

JeJe Radio telah mengudara selama 14 tahun. Radio ini berdiri

pada tanggal 28 Februari 2001. Pada tahun 2001 hingga 2010, JeJe

Radio berlokasi di lantai dasar Wisma BII Jl. Pemuda No. 60, Surabaya.

Awal mulanya, radio tersebut menggunakan brand JJ Radio dan

kemudian berubah menjadi Jeje Radio. Jargon JJ Radio yang paling

terkenal adalah The Radio For The Bussines People karena segmentasi

audiens JJ Radio mencakup kalangan pebisnis yang berusia 20 – 40

tahun dengan tingkat pendidikan sarjana.

Program utama dari JJ Radio adalah siaran bertema bisnis.Tema

siaran pertama yang diudarakan oleh JJ Radio Surabaya adalah bisnis

di bidang kesehatan. Pada siaran pertama tersebut, JJ Radio membahas

tentang bagaimana rumah sakit layak dijadikan tempat untuk berbisnis

dan memiliki peluang menghasilkan keuntungan besar tanpa melalaikan

layanan kesehatan kepada para pelanggan.

Pada tahun 2010, segala hal tentang JJ Radio mulai berubah. JJ

Radio mengubah brand menjadi JeJe Radio. Program siaran yang

ditargetkan untuk pebisnis diubah menjadi program untuk remaja. JeJe

Radio memutuskan untuk berganti brand dan konsep karena radio –

radio lain di Surabaya melakukan hal yang sama, seperti radio Gen FM,

Page 109: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

91

EBS FM, dan Radio Suara Surabaya. Radio – radio tersebut menyajikan

program yang disukai oleh remaja, seperti program musik dan kuis.

Segmentasinya audiens JeJe Radio berganti remaja yang masih

menempuh bangku sekolah dan bangku kuliah. Kantor yang awal mula

berlokasi di Wisma BII ke Jl. Embong Gayam No. 27, Surabaya.

Gambar logo JJ Radio dan JeJe Radio adalah sebagai berikut :

Sumber gambar : Twitter JeJe Radio, diakses pada 31 Januari 2015

Gambar 4.1 Logo JJ Radio sejak tahun 2001 – 2012

Sumber gambar : Twitter JeJe Radio, diakses pada 31 Januari 2015

Gambar 4.2 . Logo JeJe Radio sejak tahun 2012 hingga sekarang.

Keahlian sumber daya manusia (SDM) merupakan tantangan

terbesar ketika JJ Radio mengganti brand menjadi JeJe Radio. SDM

yang dimiliki oleh JJ Radio merupakan tenaga kerja yang memiliki

Page 110: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

92

kemampuan program siaran bisnis. Tantangan terbesar ketika JeJe Radio

mengganti konsep dan segmentasi adalah mundurnya para pekerja.

Pekerja yang mengelola siaran bisnis merasa tidak cocok untuk

mengelola program siaran untuk remaja.

Untuk mengatasi hal tersebut, JeJe Radio melakukan pembaharuan

yang cukup beresiko karena mengeluarkan biaya tinggi, yaitu menarik

para pekerja yang memiliki kemampuan tinggi dalam bidang radio,

penyiaran, dan manajemen. Para pekerja tersebut memiliki pengalaman

mumpuni, bahkan berasal dari media – media terkenal lain di Kota

Surabaya. Perlahan – lahan, nama JeJe Radio makin dikenal dan disukai

pendengar remaja di Kota Surabaya.

Sepanjang tumbuh kembang stasiun radio JJ Radio hingga

menjadi JeJe Radio, stasiun radio yang saat ini berusia 14 tahun itu

telah melewati perkembangan teknologi penyiaran dalam menyampaikan

informasi. Pada tahun 2001, JJ Radio masih menggunakan rekaman

kaset pita yang harus dirawat dengan baik agar tidak lembab dan

berjamur.Selanjutnya, JJ Radio mulai menggunakan tape deck yang

lebih praktis dibandingkan kaset pita. Tape deck yang berukuran besar

dan dianggap menyusahkan operasionalnya kemudian tergantikan oleh

penggunaan VCD . Saat ini, Jeje Radio telah menggunakan MP3 dan

Page 111: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

93

aplikasi software RCS untuk mengudara dan menyajikan informasi

seperti yang dibutuhkan oleh pendengar.95

2. Program Siaran di JeJe Radio

Program siaran radio yang dikelola oleh JeJe Radio terbagi menjadi

dua, yaitu program prime time dan program konten. Program prime time

ditujukan untuk kerjasama antara JeJe Radio dengan perusahaan lain.96

Contoh dari program prime time antara lain :

a) Maraton Hits

Program siaran yang memiliki jargon Fun and Friendly ini

merupakan program radio berupa musik yang sedang populer di

kalangan remaja. Program ini menayangkan 9 lagu tanpa jeda iklan.

Untuk iklan di Maraton Hits , JeJe Radio biasanya bekerjasama dengan

beberapa perusahaan yang mengeluarkan album terbaru atau perusahaan

yang akan mengadakan konser musik. Program ini tayang setiap hari.97

b) Jogging Pagi

Program ini juga menayangkan musik yang sedang populer di

kalangan remaja. Perbedaan antara Jogging Pagi dengan Maraton Hits

terletak pada rangkaian kuis yang diadakan oleh Jogging Pagi. Kuis

pertama adalah kuis Jengkol Pagi, yaitu para penyiar akan menelepon

pendengar secara acak dan akan ditanyakan sesuatu yang unik atau

95

Tika Sulistya, Kepala Divisi News and Content JeJe Radio, Wawancara Pribadi,

Surabaya, 29 April 2015. 96

Tika Sulistya, Kepala Divisi News and Content JeJe Radio, Wawancara Pribadi,

Surabaya, 29 April 2015. 97

www.jejeradio-programs.com. Website ini diakses pada tanggal 30 April 2015.

Page 112: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

94

aneh. Setelah kuis Jengkol Pagi, Jogging Pagi juga mengadakan kuis Cak

Juis yang membagi – bagi hadiah berupa voucher dari sponsor – sponsor

yang bekerjasama dengan JeJe Radio. Selain kuis, JeJe Radio juga

menyisipkan program Tauge (Tau Gak Sih) di sela – sela siaran musik

dan kuis.98

c) Jalan – Jalan Sore

Siaran Jalan – Jalan Sore (JJS) dibawakan oleh Danie Cung secara

live ini meliput tempat – tempat favorit di kawasan lokal, nasional, dan

internasional. Biasanya, program JJS dibawakan untuk mempromosikan

tempat – tempat tertentu, seperti kafe, restoran, atau tempat – tempat untuk

bersantai di sore hari yang terletak di kawasan Surabaya dan sekitarnya.

Lama kelamaan, program tersebut berkembang. Tempat yang diliput tidak

hanya di Surabaya. JeJe Radio pernah meliput secara live dari Solo,

Yogyakarta, dan Jakarta. Bahkan, pada awal April 2015, JeJe Radio

sempat meliput secara langsung tentang restoran untuk bersantai di

Bangkok, Thailand.

Selain program prime time, JeJe Radio juga memiliki program

konten. Program tersebut terbagi menjadi 3. Berikut penjelasan singkat

mengenai program konten99

:

a) Hits News

Program yang dibawakan oleh Tika, Rizan, dan Ian ini hadir

dalam bentuk berita di kawasan lokal, nasional, hingga internasional.

98

T ika Sulistya, Kepala Divisi News and Content JeJe Radio, Wawancara Pribadi,

Surabaya, 29 April 2015. 99

www.jejeradio-programs.com. Website ini diakses pada tanggal 30 April 2015.

Page 113: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

95

Sajian berita tersebut hadir setiap 30 menit sekali sejak pukul 06.00

hingga 00.00.

b) Sport News

Program siaran Sport News menghadirkan berita olahraga setiap

hari Sabtu dan Minggu pukul 15.00 dan 00.00 selama 30 menit.

Program tersebut mengudara tiap akhir pekan untuk menyiarkan acara

olahraga secara live, seperti sepakbola, bulu tangkis, MotoGP, dan berita

olahraga lainnya. Selain mengadakan secara live, Sport News juga

menyiarkan talkshow dengan pakar olahraga untuk memprediksi hasil

dari pertandingan.

c) Iki Suroboyo Rek (ISR)

Program siaran ISR merupakan program yang paling baru

diantara program - program lainnya. Program ini menyampaikan ulasan –

ulasan tentang Kota Surabaya. Program tersebut tayang setiap akhir

pekan pukul 08.00, 12.00, 18.00, dan 21.00. Durasi tayangan program

tersebut adalah 15 menit tanpa jeda iklan, musik, dan kuis.

3. Divisi Operasional JeJe Radio

Saat ini, JeJe Radio memiliki lima divisi. Divisi tersebut terbagi

menjadi divisi manajemen, divisi produksi, divisi online dan media sosial,

divisi news and content, dan divisi teknisi. Rincian pembagian divisi dalam

kepengurusan manajemen JeJe Radio 100

:

100

Tika Sulistya, Kepala Divisi News and Content JeJe Radio, Wawancara Pribadi,

Surabaya, 29 April 2015.

Page 114: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

96

a) Divisi manajemen

- Divisi Human Resourche Development (HRD)

Divisi ini berfungsi untuk menangani masalah

karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja guna

menunjang aktifitas perusahaan agar mencapai tujuan yang

telah ditentukan.

- Divisi marketing

o Divisi promosi

Tugas dari divisi promosi adalah menetapkan dan

mengatur hal – hal yang berhubungan dengan promosi.

Promosi tersebut dilakukan melalui berbagai media, baik

media cetak, elektronik, sosial, hingga media interpersonal.

o Divisi marketing support

Divisi marketing support merupakan divisi yang

menyokong pelayanan untuk divisi sales dan marketing.

Divisi marketing support menyiapkan penjualan atau

pemesanan ulang yang berkelanjutan, mulai dari

menyiapkan produk, proposal, presentasi, demo produk, riset

pemasaran, dan persiapan tender.

o Divisi marketing traffic

Anggota yang tergabung dalam divisi marketing

traffic bertugas dalam beberapa hal yang terkait dengan

pemasaran dan riset. Beberapa tugas yang dilaksanakan

Page 115: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

97

oleh marketing traffic adalah membuat promo – promo

bulanan, update konten ke tiap media sosial milik

perusahaan, dan memaksimalkan traffic dari search engine.

- Divisi administrasi

Divisi administrasi berfungsi untuk memberikan informasi

layanan yang baik di bidang administrasi yang diperlukan

untuk melaksanakan kegiatan secara efektif sehingga

memberikan dampak yang baik kepada divisi – divisi lainnya.

Secara umum, tugas dari divisi administrasi adalah

menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh divisi manajemen

secara keseluruhan, melakukan pengarsipan data, dan

pengadministrasian seluruh kegiatan.

- Divisi riset

Divisi riset berperan sangat penting dalam perkembangan

JeJe Radio secara keseluruhan. Divisi riset melakukan survei

untuk meneliti peringkat JeJe Radio di mata pendengar. Tak

hanya mengukur peringkat JeJe Radio, anggota yang tergabung

dalam divisi riset pun mengukur kepuasan pendengar terhadap

masing – masing program siaran. Hasil dari riset tersebut dapat

menjadi acuan sponsorship untuk mengadakan kerjasama

dengan JeJe Radio.

Page 116: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

98

- Operasional manajemen

Secara umum, operasional manajemen memilki tanggung

jawab untuk memproduksi barang dan jasa organisasi. Produk

yang dijual oleh JeJe radio adalah informasi dan hiburan.

Sesuai dengan kesepakatan antara JeJe Radio dengan

sponsorship, operasional manajemen bertanggung jawab untuk

menyajikan informasi secara tepat waktu dan bermutu sesuai

dengan kesepakatan antara JeJe Radio dan sponsorship.

b) Divisi produksi

- Divisi inti produksi

o Koordinator on air

Koordinator on air bertanggung jawab terhadap

program siaran yang mengudara. Koordinator on air

melaksanakan kegiatan siaran berita, lagu, informasi, jingel,

iklan layanan masyarakat, dan lain – lain.

o Tim produksi online

Saat ini, produksi berita via online makin gencar

untuk dijalankan. JeJe Radio juga memproduksi berita foto

untuk disampaikan lewat kilasan twitter, facebook,

instagram, dan website JeJe Radio.

o Tim kreatif

Tugas dari tim kreatif adalah membuat program baru

di radio agar inovasi program siaran bermunculan. Tim

Page 117: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

99

kreatif biasanya membuat acara – acara baru yang belum

pernah dijalankan oleh radio lain.

o Music director

Di dalam perusahaan media elektronik, seseresponden

yang berada dalam divisi music director wajib memiliki

selera musik yang baik dan memiliki wawasan untuk tiap

genre musik. Tugas music director beragam, antara lain

membuat chart lagu, bertanggungjawab terhadap database

lagu, mengatur time clock beat musik, memastikan agar

penyiar tidak keluar dari playlist yang telah disusun oleh

music director, dan membuat playlist harian, mingguan, dan

bulanan.

- Divisi online dan media sosial

Divisi online dan media sosial tidak hanya bertanggung

jawab terhadap apa yang mereka tulis di twitter, facebook,

instagram, dan line milik JeJe Radio. Divisi online dan media

sosial juga bertugas untuk menjawab pertanyaan, request, kritik,

saran, dan komentar yang masuk di media sosial. Divisi ini

juga bertugas untuk memperbarui informasi – informasi yang

disajikan di website dan media sosial JeJe Radio agar

pendengar tidak tertinggal informasi dan merasa nyaman

mengakses online dan media sosial milik JeJe Radio.

Page 118: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

100

- Divisi news and content

Divisi news and content bertanggung jawab dalam

menyelesaikan kegiatan jurnalistik dan pemberitaan. Koordinator

dalam divisi news and content bertugas untuk mengatur materi

sesuai dengan program acara, menyusun bahan reportase, dan

mencari referensi atau sumber informasi untuk berita yang

akan disajikan.

- Divisi teknisi

Secara umum, tugas dari divisi teknisi adalah memastikan

bahwa teknologi yang digunakan dalam bidang penyiaran

berada dalam kondisi sempurna. Divisi teknisi juga harus rutin

dalam memeriksa dan mengecek kembali kondisi peralatan

teknis dan melakukan perbaikan apabila terdapat kerusakan.

4. Isi program siaran Iki Suroboyo Rek

Program Iki Suroboyo Rek merupakan program terbaru dibanding

program yang lainnya. Program Iki Suroboyo Rek baru terbit pada bulan

Desember 2013 dan menjadi salah satu program utama yang dimiliki oleh

JeJe Radio. Artinya, hingga saat ini, belum ada radio di Surabaya yang

memiliki siaran serupa.

“Tujuan utama tim kreatif JeJe Radio membuat program ISR adalah

mengenalkan sejarah Surabaya dan budaya Jawa Timur kepada

anak – anak muda. Tiap tahun, ada dua atau tiga pusat perbelanjaan

yang diresmikan di Surabaya. Semakin banyak tempat – tempat

nongkrong yang ada di Surabaya. Semakin banyak bisnis rumah

makan luar negeri, festival – festival luar negeri yang ada di

Surabaya. Tidak heran kalau anak – anak muda di Surabaya sudah

lupa dengan budaya Jawa Timur dan sejarah Kota Surabaya.

Terlebih lagi, image wisata Surabaya sedang buruk – buruknya di

Page 119: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

101

mata responden luar karena kontroversi kebun binatang Surabaya

dan penutupan gang dolli. Lewat program ISR, kami akan

memperkenalkan sejarah dan budaya Surabaya agar responden lain

tahu bahwa tidak hanya kebun binatang yang terkenal di Kota

Surabaya....”101

JeJe Radio bekerjasama dengan beberapa pihak untuk mengambil

menyiarkan informasi tentang sejarah kota Surabaya dan budaya Jawa

Timur. Beberapa sumber informasi yang menjalin hubungan baik dengan

JeJe Radio adalah Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Paguyuban Cak Daning,

Komunitas Surabaya Punya Cerita, dan Soerabaya Herritage Track milik

Samporena. Siaran ISR juga mengudara sesuai dengan hari – hari besar yang

berhubungan sejarah atau budaya Kota Surabaya, seperti mengenalkan

kelenteng di Kota Surabaya ketika imlek, perpustakaan di Kota Surabaya

ketika hari pendidikan, dan lain – lain.

Program siaran ISR menyiarkan lima tema utama pada waktu yang

telah ditentukan. Tema dan contoh siaran dari program ISR antara lain :

1. Lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur di

kawasan Kota Surabaya dan sekitarnya. Contoh dari siaran tentang

lokasi sejarah dan budaya adalah sebagai berikut :

o Masjid Akbar Surabaya

o Masjid dan makam Sunan Ampel

o Hutan mangrove Surabaya

o Gereja Kepanjen Surabaya

101

Tika Sulistya, Kepala Divisi News and Content JeJe Radio, Wawancara Pribadi,

Surabaya, 29 April 2015.

Page 120: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

102

2. Upacara adat dan festival budaya Jawa Timur. Contoh dari siaran

tentang upacara adat dan festival budaya Jawa Timur adalah

sebagai berikut :

o Ludruk

o Barongsai Singo Wulung

o Upacara adat riyoyo kupat

o Festival budaya Rujak Uleg

3. Kuliner khas Jawa Timur. Contoh dari siaran tentang kuliner khas

Jawa Timur adalah sebagai berikut :

o Rujak tolet

o Pecel semanggi

4. Ringkasan singkat sejarah penting tentang kota Surabaya. Contoh

dari siaran tentang sejarah di Kota Surabaya adalah sebagai

berikut :

o Sejarah perjuangan wartawan di Surabaya

o Sejarah Kembang Jepun sejak Sriwijaya masih berkuasa

hingga penjajahan Belanda.

5. Profil tokoh – tokoh penting di Kota Surabaya. Tokoh yang

dibahas pada siaran ini tidak hanya pahlawan, atlet, artis, seniman,

dan responden – responden terkenal lain yang lahir di Surabaya,

tumbuh besar di Surabaya, atau membawa perkembangan berarti

untuk Kota Surabaya. JeJe Radio juga membahas tentang

Page 121: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

103

masyarakat sipil yang memiliki nilai berita. Berikut contoh dari

siaran tentang profil tokoh di Kota Surabaya :

o Sunan Ampel sebagai tokoh religi dari Jawa Timur

o Didi Petet sebagai aktor yang lahir di Surabaya.

o Cak Sidik sebagai pemain ludruk senior di Surabaya.

o Khalifah Hisyam sebagai pendakwah muda yang

berasal dari Surabaya.

5. Media Publikasi Isi Program Siaran Iki Suroboyo Rek

Sebagai salah satu program siaran di JeJe Radio, JeJe Radio

menggunakan beberapa media untuk menyampaikan informasi tentang

sejarah Surabaya dan budaya Jawa Timur. 102

Media tersebut terdiri dari :

1. Siaran on air Jeje Radio.

2. Kilasan isi berita di twitter @jejeradioSBY.

Sumber gambar : Twitter JeJe Radio, diakses pada 31 Januari 2015

Gambar 4.3 Kilasan Isi Program Siaran Iki Suroboyo Rek di

twitter JeJe Radio Surabaya

102

Tika Sulistya, Kepala Divisi News and Content JeJe Radio, Wawancara Pribadi,

Surabaya, 29 April 2015.

Page 122: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

104

3. Kilasan isi berita di facebook Jeje Radio Surabaya.

Sumber gambar : Facebook JeJe Radio, diakses pada 12 April 2015

Gambar 4.4 Kilasan Isi Program Siaran Iki Suroboyo Rek di

facebook JeJe Radio Surabaya

4. Berita foto di instagram @jejeradiosby.

Gambar 4.5 Kilasan Isi Program Siaran Iki Suroboyo Rek di

Instagram JeJe Radio Surabaya

Sumber gambar : Instagram JeJe Radio,

diakses pada 12 April 2015

Page 123: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

105

5. Berita audio visual di youtube Jeje Radio. Tayangan di Youtube

berisi siaran yang melibatkan wawancara eksklusif antara JeJe Radio

dengan narasumber – narasumber terkenal.

Sumber gambar : Youtube JeJe Radio, diakses pada 19 November 2015

Gambar 4.6 Kilasan Isi Program Siaran Iki Suroboyo Rek di

Youtube JeJe Radio Surabaya

6. Acara off air Jeje Radio. JeJe Radio menggalang siaran off air setiap

dua hingga tiga kali dalam waktu 2 bulan.

Sumber gambar : Dokumentasi JeJe Radio

Gambar 4.7 Acara off air JeJe Radio di Tunjungan Plaza

Page 124: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

106

7. Kerjasama antara JeJe Radio pernah bekerjasama dengan beberapa

media cetak untuk memuat kilasan informasi, antara lain majalah CT

Magz, Majalah Surabaya City Guide (SCG), Provoke Surabaya

Magazine, dan koran Kabar Surabaya edisi akhir pekan. Namun,

kilasan dari program siaran tersebut tidak rutin dijalankan. Apabila

masa kontrak telah habis, maka kilasan informasi tersebut tidak

dicetak oleh perusahaan media cetak.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Adopter

Berdasarkan teori difusi inovasi, salah satu variabel yang

mempengaruhi tingkat adopsi pendengar program Iki Suroboyo Rek

adalah karakteristik adopter. Pada penelitian ini, karakteristik adopter (X1)

yang diteliti terbagi menjadi 2, yaitu : (1) pendidikan yang sedang

ditempuh oleh individu selaku responden (X1.1), dan (2) tahun

mendengarkan program Iki Suroboyo Rek untuk pertama kali (X1.2).

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan formal merupakan lama pendidikan yang ditempuh

oleh individu selama di bangku sekolah. Individu yang berpendidikan

tinggi cenderung terbuka untuk menerima hal – hal baru, berani untuk

mencoba hal baru, dan tidak takut pada resiko. Pendidikan memiliki

pengaruh terhadap tingkat adopsi inovasi. Pendidikan formal dari individu

yang mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Page 125: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

107

TABEL 4.1. Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan

Kategori Jumlah

responden

Presentase (%)

Tingkat pendidikan SMP 55 responden 16%

Tingkat pendidikan SMA 109 responden 32%

Tingkat pendidikan Perguruan Tinggi 180 responden 52%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.1, individu yang sedang menempuh pendidikan di

bangku SMP berjumlah 55 responden (16%). Individu yang sedang

menempuh pendidikan di bangku SMA berjumlah 109 responden (32%).

Sisanya, yakni 180 individu (52%) sedang menempuh pendidikan di bangku

perguruan tinggi. Tabel di atas menunjukkan bahwa individu yang

mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek didominasi oleh mahasiswa.

b. Tahun mengakses program siaran

Tahun mengakses program siaran berpengaruh terhadap tingkat adopsi

inovasi. Individu yang mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek terlebih

dahulu lebih cepat mengadopsi isi program siaran tersebut. Hasil pengukuran

tahun mengakses program siaran dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 4.2. Jumlah responden berdasarkan tahun mengakses program

siaran untuk pertama kali

Kategori Jumlah responden Presentase

Tahun 2015 51 responden 15%

Tahun 2014 236 responden 68%

Tahun 2013 57 responden 17%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Page 126: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

108

Berdasarkan penjabaran pada tabel 4.2, sejumlah 51 responden (15%)

mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek pada tahun 2015, sejumlah

individu yang mengakses program siaran pada tahun 2014 berjumlah 236

responden (68%) dan individu yang mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek tahun 2013 hanya berjumlah 57 responden ( 17% ).

Jumlah individu yang mengakses program siaran di tahun 2014 lebih

banyak dibandingkan individu yang mengakses program siaran pada tahun

2015 dan 2013. Tabel di atas memiliki kesimpulan bahwa lebih banyak

individu yang sudah mengenal program siaran Iki Suroboyo Rek selama

kurang lebih setahun.

2. Karakteristik inovasi

a. Keuntungan relatif

Suatu inovasi akan mudah diadopsi apabila memberikan

keuntungan bagi calon adopternya. Begitu pula dengan inovasi berupa

program siaran radio. Inovasi tersebut akan lebih mudah diadopsi apabila

memberikan keuntungan yang lebih kepada calon adopternya. Adapun

persepsi individu terhadap keuntungan relatif program siaran Iki

Suroboyo Rek tersaji dalam tabel berikut :

Page 127: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

109

TABEL 4.3. Persepsi responden tentang keuntungan relatif program siaran

Iki Suroboyo Rek

Kategori Jumlah

responden

Presentase

Tidak menguntungkan 4 responden 1%

Menguntungkan 81 responden 23%

Sangat menguntungkan 256 responden 76%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.3, terdapat 4 responden (1%) yang menilai bahwa

program siaran Iki Suroboyo Rek tidak memberikan keuntungan bagi

mereka. Individu menilai bahwa program siaran Iki Suroboyo Rek tidak

membawa perubahan apapun dalam kehidupan sehari – hari mereka, baik

perubahan psikologis, ekonomis, maupun sosiologis. Oleh karena itu, individu

memberikan penilaian bahwa program siaran tersebut tidak memberikan

keuntungan relatif.

Sebanyak 81 responden (23%) menilai bahwa program siaran Iki

Suroboyo Rek memberikan keuntungan relatif kepada mereka. Individu

menilai bahwa program siaran Iki Suroboyo Rek memberikan keuntungan

berupa bertambahnya pengetahuan, informasi, dan sebagai sarana hiburan

seperti fungsi media pada umumnya.

Selanjutnya, 256 responden (76%) menilai bahwa program siaran Iki

Suroboyo Rek sangat menguntungkan bagi mereka. Individu tidak hanya

memperoleh keuntungan berupa pengetahuan, informasi, dan hiburan saja.

Individu memperoleh keuntungan psikologis, sosiologis, maupun ekonomis.

Page 128: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

110

Individu mengakui bahwa program siaran Iki Suroboyo Rek tidak hanya

memberikan pengetahuan, informasi, dan hiburan saja. Beberapa individu

memperoleh sumber informasi untuk menulis tentang sejarah Kota Surabaya

dan budaya Jawa Timur. Beberapa individu juga dapat menjadi guide di

Kota Surabaya setelah memperoleh pengetahuan tentang lokasi sejarah dan

budaya, festival budaya, upacara adat khas Jawa Timur, dan kuliner khas

Jawa Timur setelah mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

b. Inovasi sesuai dengan kebutuhan individu

Sebuah inovasi mudah untuk diadopsi apabila sesuai dengan

kebutuhan calon adopternya. Begitu pula dengan program siaran Iki

Suroboyo Rek, tentunya akan lebih mudah diadopsi oleh calon adopter

apabila program siaran tersebut sesuai dengan kebutuhan individu yang

mengakses isi program siaran tersebut. Adapun penilaian individu tentang

kesesuaian tersaji pada tabel berikut :

TABEL 4.4. Persepsi responden tentang kesesuaian inovasi dengan

kebutuhan responden

Kategori Jumlah responden Presentase

Tidak sesuai 0 responden 0%

Sesuai 65 responden 19%

Sangat sesuai 279 responden 81%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.4, tertulis bahwa tidak ada responden yang menilai

bahwa inovasi tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini membuktikan

Page 129: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

111

bahwa masyarakat di Kota Surabaya membutuhkan informasi mengenai

sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur.

Selanjutnya, sejumlah 65 responden (19%) menilai bahwa inovasi

sesuai dengan kebutuhan mereka. Individu menilai bahwa program siaran Iki

Suroboyo Rek sesuai dengan kebutuhan individu sebagai sarana hiburan dan

penghilang kebosanan.

Sisanya, sejumlah 279 responden (81%) memberikan penilaian bahwa

inovasi sangat sesuai dengan kebutuhan mereka. Individu menilai bahwa

program siaran Iki Suroboyo Rek menjadi tidak hanya menjadi sarana

hiburan saja, tetapi juga sarana informasi dan pengetahuan yang sesuai

dengan kebutuhan individu.

c. Inovasi mudah untuk dipahami

Inovasi yang mudah untuk dipahami akan mempengaruhi kecepatan

individu untuk mengadopsi inovasi. Begitu pula dengan program siaran Iki

Suroboyo Rek. Semakin mudah isi program siaran Iki Suroboyo Rek

dipahami oleh individu, maka inovasi tersebut semakin mudah untuk

diadopsi. Berikut persepsi individu terhadap kemudahan memahami inovasi :

TABEL 4.5. Persepsi responden tentang isi program siaran mudah

dipahami

Kategori Jumlah

responden

Presentase

Tidak mudah 0 responden 0%

Mudah 7 responden 2%

Sangat mudah 337 responden 98%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Page 130: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

112

Pada tabel 4.5, tidak ada responden yang menilai bahwa program

siaran Iki Suroboyo Rek tidak mudah untuk dipahami. Artinya, individu yang

mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek memahami maksud dari isi

program siaran Iki Suroboyo Rek.

Selanjutnya, sejumlah 7 responden (2%) menilai bahwa program

siaran Iki Suroboyo Rek mudah untuk dipahami. Ketika mendengarkan isi

dari program siaran Iki Suroboyo Rek, individu langsung memahami pesan –

pesan yang disampaikan oleh penyiar. Meskipun demikian, individu juga

tidak mudah mencerna isi siaran apabila penyiar menggunakan istilah –

istilah dalam bahasa Jawa, bahasa Inggris, maupun istilah yang terasa asing

di telinga pendengar. Begitu pula bagi individu yang mengakses melalui

media sosial. Individu akan merasa sedikit kesulitan apabila admin media

sosial menulis kilasan isi program siaran menggunakan bahasa yang masih

asing di telinga individu. Namun, kesulitan tersebut mudah untuk diatasi.

Individu bertanya kepada orang lain, mencari di kamus, dan mencari di

internet tentang definisi dari kata-kata yang terasa asing di telinga individu.

Sisanya, yakni 337 responden (98%) menilai bahwa program siaran

Iki Suroboyo Rek sangat mudah untuk dipahami. Individu langsung

memahami maksud dari isi program siaran Iki Suroboyo Rek ketika

mendengarkan siaran di radio atau membaca kilasan isi program siaran di

media sosial. Individu tidak membutuhkan bantuan orang lain, internet, dan

media lain untuk memahami isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Page 131: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

113

d. Inovasi mudah untuk diakses

Teori difusi inovasi menjelaskan bahwa inovasi yang dapat diuji

coba dalam skala kecil lebih mudah untuk diadopsi, sebab individu dapat

melihat secara konkret bahwa inovasi tersebut layak untuk diadopsi. Bentuk

konkret dari program siaran Iki Suroboyo Rek adalah isi program siaran

yang dapat didengar melalui radio dan isi program siaran yang dapat

diakses melalui media sosial. Peneliti memiliki asumsi bahwa semakin

mudah program siaran Iki Suroboyo Rek diakses melalui radio, maka

individu lebih cepat mengadopsi inovasi. Semakin mudah program siaran Iki

Suroboyo Rek diakses melalui twitter, maka individu lebih cepat mengadopsi

inovasi. Semakin mudah program siaran Iki Suroboyo Rek diakses melalui

facebook, maka individu lebih cepat mengadopsi inovasi.

1) Inovasi mudah diakses melalui radio

Inovasi yang mudah diakses memberikan keyakinan individu untuk

mengadopsi inovasi. Individu semakin cepat mengadopsi program siaran Iki

Suroboyo Rek apabila isi dari program siaran tersebut mudah untuk diakses

melalui media radio milik individu. Adapun persepsi individu tentang

kemudahan mengakses program siaran melalui radio tersaji sebagai berikut:

Page 132: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

114

TABEL 4.6. Persepsi responden tentang isi program siaran mudah

diakses melalui radio.

Kategori Jumlah

responden

Presentase

Tidak mudah diakses 21 responden 6%

Mudah diakses 42 responden 12%

Sangat mudah diakses 281 responden 82%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.6, sejumlah 21 responden (6%) memberikan

penilaian bahwa tidak mudah untuk mengakses program siaran Iki Suroboyo

Rek melalui radio. Artinya, individu memiliki kendala yang sangat sulit

untuk mengakses program siaran tersebut melalui radio dan kendala tersebut

sulit untuk terselesaikan. Salah satu contoh dari kendala yang menyebabkan

program siaran radio tidak mudah untuk diakses adalah individu tidak

memiliki sarana untuk mendengarkan radio. Individu menggunakan alternatif

lain untuk mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek, yaitu

menggunakan media sosial.

Selanjutnya, 42 responden (12%) memberikan penilaian bahwa

program siaran Iki Suroboyo Rek mudah untuk diakses. Artinya, individu

terkadang menemui kendala ketika sedang mengakses program siaran Iki

Suroboyo Rek, namun kendala tersebut dapat terselesaikan dengan baik.

Contoh dari kendala yang ditemui individu adalah tidak memiliki headset

untuk mendengarkan radio melalui ponsel atau paket internet habis sehingga

tidak dapat mendengarkan radio streaming.

Page 133: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

115

Sisanya, sejumlah 281 responden (82%) memiliki persepsi bahwa

program siaran Iki Suroboyo Rek sangat mudah untuk diakses. Individu tidak

menemui kendala sama sekali ketika mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek melalui radio.

2) Inovasi mudah diakses melalui twitter

Inovasi yang mudah diakses menambah keyakinan individu untuk

mengadopsi inovasi. Individu semakin cepat mengadopsi program siaran Iki

Suroboyo Rek apabila isi dari program siaran tersebut mudah untuk diakses

melalui twitter milik individu. Pernyataan di atas didukung oleh kutipan

wawancara antara peneliti dengan kepala divisi head and content JeJe

Radio :

“Saat ini, JeJe Radio lebih mudah untuk mempromosikan sesuatu

melalui media sosial. Media sosial di JeJe Radio yang saat ini

memiliki banyak peminat adalah twitter…”103

. Adapun persepsi responden terkait kemudahan mengakses isi

program siaran Iki Suroboyo Rek melalui twitter tersaji pada tabel berikut :

TABEL 4.7. Persepsi responden tentang isi program siaran mudah

diakses melalui twitter

Kategori Jumlah responden Presentase

Tidak mudah diakses 4 responden 1%

Mudah diakses 9 responden 3%

Sangat mudah diakses 331 responden 96%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

103

Tika Sulistya, Kepala Divisi News and Content JeJe Radio, Wawancara Pribadi,

Surabaya, 29 April 2015.

Page 134: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

116

Berdasarkan tabel 4.7, sejumlah 4 responden (1%) menyatakan bahwa

twitter tidak mudah untuk diakses. Artinya, individu memiliki kendala ketika

mengakses twitter JeJe Radio untuk memperoleh isi program siaran Iki

Suroboyo Rek dan kendala tersebut sangat sulit untuk diselesaikan. Contoh

dari kendala yang ditemui oleh individu adalah tidak mempunyai fasilitas

untuk dapat membuka twitter kapan saja dan dimana saja.

Selanjutnya, sejumlah 9 responden (3%) memiliki persepsi bahwa

twitter mudah untuk diakses. Meski terkadang individu memiliki kendala

ketika mengakses twitter JeJe Radio untuk memperoleh isi program siaran

Iki Suroboyo Rek. Namun, kendala yang ditemui oleh individu dapat diatasi

dalam waktu singkat. Contoh dari kendala yang ditemui oleh individu adalah

jaringan untuk membuka twitter terhambat sehingga individu tidak dapat

mengikuti isi program siaran Iki Suroboyo Rek dengan cepat.

Berikutnya, 331 responden (96%) menilai bahwa program siaran Iki

Suroboyo Rek sangat mudah diakses melalui twitter. Individu tidak memiliki

kendala yang berarti selama mengakses isi program siaran melalui media

sosial twitter. Individu memiliki teknologi yang praktis untuk membuka

twitter, seperti ponsel dan tab. Selain itu, individu juga tidak kesulitan untuk

mengakses twitter karena jaringan internet dari data seluler menyediakan

paket internet yang murah dan wifi mudah dijangkau dari tempat tinggal

individu.

Page 135: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

117

3) Inovasi mudah diakses melalui facebook

Tidak hanya media sosial twitter yang berhasil menjaring perhatian

para calon adopter. Facebook merupakan salah satu media sosial yang juga

menjaring perhatian calon adopter untuk mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.. Persepsi responden terkait kemudahan mengakses isi program

siaran Iki Suroboyo Rek melalui facebook tersaji pada tabel di bawah ini :

TABEL 4.8. Persepsi responden tentang isi program siaran mudah

diakses melalui facebook

Kategori Jumlah responden Presentase

Tidak mudah diakses 10 responden 3%

Mudah diakses 17 responden 5%

Sangat mudah diakses 317 responden 92%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.8, sejumlah 10 responden (3%) tidak mudah

mengakses facebook JeJe Radio untuk memperoleh isi dari program siaran

Iki Suroboyo Rek. Artinya, individu menemui kendala untuk mengakses

facebook JeJe Radio dan kendala tersebut sangat sulit untuk diatasi. Contoh

dari kendala tersebut adalah individu sudah jarang atau tidak lagi

menggunakan facebook seiring munculnya media sosial – media sosial

lainnya.

Selanjutnya, sejumlah 17 responden (5%) mudah untuk mengakses

facebook JeJe Radio untuk memperoleh isi dari program siaran Iki

Suroboyo Rek. Artinya, individu menemui kendala untuk mengakses facebook

Page 136: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

118

JeJe Radio, namun kendala tersebut dapat diatasi dalam waktu singkat.

Contoh dari kendala tersebut adalah paket internet yang tidak mencukupi

untuk membuka foto berita di facebook. Foto tersebut merupakan bagian

dari isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Sisanya, sejumlah 317 responden (92%) sangat mudah untuk

mengakses facebook JeJe Radio. Individu yang tergabung dalam kelompok

ini tidak menemui kendala apapun ketika mengakses isi program siaran Iki

Suroboyo Rek melalui facebook. Individu telah memiliki teknologi yang

praktis untuk membuka twitter, seperti ponsel dan tab. Individu juga tidak

kesulitan untuk mengakses twitter karena jaringan internet dari data seluler

menyediakan paket internet yang murah dan wifi yang mudah di jangkau

dari tempat tinggal individu.

e. Inovasi mudah untuk diamati secara konkret

Inovasi berbentuk fisik memiliki satu kelebihan agar adopter lebih

cepat mengadopsi, yaitu inovasi mudah untuk diamati dengan mata

telanjang. Contohnya, inovasi berupa pupuk dari sampah organik terhadap

pertumbuhan padi. Petani yang berperan sebagai adopter dapat melihat

secara jelas bagaimana tampilan padi yang tumbuh menggunakan pupuk

yang terbuat dari sampah organik. Hasil pengamatan menjadi pertimbangan

bagi petani untuk mengadopsi atau menolak inovasi pupuk sampah organik.

Berbeda halnya dengan inovasi berupa isi program siaran yang sulit

untuk diamati secara konkret. Isi dari program siaran radio adalah lokasi

Page 137: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

119

sejarah Surabaya dan budaya Jawa Timur, kuliner khas Jawa Timur, upacara

adat dan festival budaya Jawa Timur, sejarah Kota Surabaya, dan tokoh –

tokoh penting di Jawa Timur. Individu akan memberikan penilaian kepada

isi program siaran Iki Suroboyo Rek apabila isi dari program siaran tersebut

dapat dilihat secara fisik. Misalnya, tempat – tempat sejarah dan budaya Jawa

Timur yang disiarkan oleh program siaran Iki Suroboyo Rek mudah untuk

dikunjungi, kuliner khas Jawa Timur mudah untuk dicicipi, dan upacara adat

dan festival budaya khas Jawa Timur mudah untuk diikuti. Semakin mudah

isi dari program siaran tersebut diamati secara konkret, maka individu

semakin mudah untuk mengadopsi inovasi.

1) Lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur mudah

untuk dikunjungi

Salah satu tema dari program siaran Iki Suroboyo Rek adalah ulasan

tentang lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur. Apabila calon

adopter memiliki persepsi bahwa lokasi sejarah dan budaya mudah untuk

dikunjungi, maka calon adopter semakin cepat untuk mengadopsi inovasi.

TABEL 4.9. Persepsi responden tentang lokasi sejarah Kota Surabaya

dan budaya Jawa Timur mudah untuk dikunjungi.

Kategori Jumlah responden Presentase

Tidak mudah dikunjungi 33 responden 9%

Mudah dikunjungi 47 responden 14%

Sangat mudah dikunjungi 264 responden 77%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Page 138: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

120

Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa 33 responden (9%)

memiliki persepsi bahwa lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa

Timur tidak mudah untuk dikunjungi. Artinya, individu memiliki kendala

yang sangat sulit untuk mengunjungi lokasi sejarah Kota Surabaya dan

budaya Jawa Timur. Salah satu kendala yang tidak bisa terhindarkan adalah

kepercayaan individu. Individu yang beragama non-muslim sulit untuk

berkunjung ke Masjid Sunan Ampel. Sebaliknya, individu yang muslim sulit

untuk berkunjung ke gereja yang menyimpan sejarah tentang perawan Maria.

Sementara itu, sejumlah 47 responden (14%) memiliki persepsi bahwa

lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur mudah untuk

dikunjungi. Meski terkadang individu menemui kendala ketika mengunjungi

lokasi sejarah dan budaya sesuai dengan isi program siaran Iki Suroboyo

Rek. Contoh dari kendala yang paling sering ditemui oleh individu adalah

jarak antara lokasi dan tempat tinggal individu terhitung sangat jauh, dan

individu tidak tahu petunjuk arah ke lokasi tersebut.

Sejumlah 264 responden (77%) memiliki persepsi bahwa lokasi

sejarah Kota Suraaya dan budaya Jawa Timur sangat mudah untuk

dikunjungi. Individu tidak memiliki kendala untuk mengunjungi lokasi –

lokasi sejarah dan budaya tersebut.

2) Kuliner khas Jawa Timur mudah dikonsumsi

Tema yang sering diusung pada program siaran Iki Suroboyo Rek

adalah tema tentang kuliner khas Jawa Timur. Apabila calon adopter

Page 139: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

121

memiliki persepsi bahwa kuliner khas Jawa Timur mudah untuk dikonsumsi,

maka inovasi semakin cepat untuk diadopsi.

TABEL 4.10. Persepsi responden tentang kuliner khas Jawa Timur

mudah untuk dikonsumsi

Kategori Jumlah responden Presentase

Tidak mudah dikonsumsi 60 responden 17%

Mudah dikonsumsi 79 responden 23%

Sangat mudah dikonsumsi 205 responden 60%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Berdasarkan penjabaran pada tabel 4.10, tertulis bahwa 60 responden

(17%) tidak mudah untuk mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur. Artinya,

individu memiliki kesulitan ketika hendak mengonsumsi kuliner khas Jawa

Tmur dan kesulitan tersebut sulit untuk diatasi. Contoh dari kesulitan

tersebut bersumber pada diri individu sendiri. Individu lebih berminat untuk

mengonsumsi kuliner dari daerah lain dibandingkan kuliner khas Jawa Timur.

Sejumlah 79 responden (23%) mudah untuk mengonsumsi kuliner

khas Jawa Timur. Artinya, individu tidak memiliki kesulitan ketika

mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur. Meskipun demikian, individu masih

menemui beberapa kendala yang menyebabkan individu tidak mudah untuk

mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur seperti yang disiarkan pada program

siaran Iki Suroboyo Rek. Kendala tersebut tergolong kendala yang mudah

untuk diatasi oleh individu. Contoh dari kendala tersebut adalah lokasi

rumah makan atau penjual yang menjajakan panganan khas Jawa Timur

jauh dari rumah individu.

Page 140: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

122

Sisanya, sejumlah 205 responden (60%) sangat mudah untuk

mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur. Artinya, individu tidak menemui

kendala yang berarti ketika ingin mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur

yang sesuai dengan isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

3) Upacara adat dan festival budaya Jawa Timur mudah untuk

dikunjungi

Upacara adat dan festival budaya Jawa Timur merupakan salah satu

tema dari isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Apabila calon adopter

memiliki persepsi bahwa upacara adat dan festival budaya Jawa Timur

mudah untuk dikunjungi, maka tingkat adopsi inovasi semakin cepat

tercapai. Persepsi individu terhadap kemudahan untuk mengunjungi upacara

adat dan festival budaya Jawa Timur dapat dilihat pada table 4.11.

TABEL 4.11. Persepsi responden tentang upacara adat dan festival

budaya Jawa Timur mudah untuk diikuti.

Kategori Jumlah responden Presentase

Tidak mudah dikunjungi 107 responden 31%

Mudah dikunjungi 107 responden 31%

Sangat mudah dikunjungi 130 responden 38%

TOTAL 344 responden 100%

Sumber : data primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.11, sejumlah 107 responden (31%) menilai bahwa

upacara adat dan festival budaya Jawa Timur tidak mudah untuk diikuti.

Artinya, individu menemui kesulitan ketika hendak mengikuti upacara adat

dan festival budaya Jawa Timur dan kesulitan tersebut sulit untuk

Page 141: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

123

dipecahkan. Contoh dari kesulitan yang ditemui oleh individu adalah

keyakinan yang dianut oleh individu. Individu yang beragama non-muslim

sulit untuk mengikuti upacara adat Riyoyo Kupat.

Sementara itu, sejumlah 107 responden (31%) menilai bahwa upacara

adat dan festival budaya Jawa Timur mudah untuk dikunjungi. Meskipun

demikian, terkadang individu menemui kesulitan ketika hendak mengunjungi

upacara adat dan festival budaya Jawa Timur. Kesulitan tersebut mudah

masih tergolong kesulitan yang mudah untuk diatasi. Contoh dari kesulitan

yang ditemui oleh individu adalah atribut untuk mengikuti upacara adat dan

festival budaya yang tidak dimiliki oleh individu. Misalkan, untuk upacara

adat yang membutuhkan songket, tidak semua individu memiliki atribut

tersebut. Selain iru, lokasi upacara adat dan festival budaya juga tergolong

jauh, sehingga individu kesulitan untuk mencari transportasi umum untuk

mengunjungi upacara adat dan festival budaya tersebut.

Sejumlah 130 responden (38%) menilai bahwa upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur sangat mudah untuk dikunjungi. Artinya,

individu tidak menemui kesulitan yang berarti ketika mengikuti upacara adat

dan festival budaya Jawa Timur sesuai dengan isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

3. Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi atau media berperan penting dalam penyebaran

informasi tentang inovasi. Tanpa peranan media, masyarakat di Kota

Page 142: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

124

Surabaya tidak dapat mengetahui bahwa JeJe Radio membuat inovasi berupa

program siaran radio Iki Suroboyo Rek. Isi media mempengaruhi persepsi

individu untuk mengadopsi atau menolak inovasi.

a. Jumlah sumber informasi yang digunakan individu

Sumber informasi merupakan asal dari suatu informasi. Individu

selaku calon adopter tentunya akan memperoleh informasi dari berbagai

macam sumber informasi, mulai dari sumber informasi interpersonal, media

massa, hingga media sosial. Semakin banyak sumber informasi yang

dimanfaatkan, maka individu semakin cepat untuk mengadopsi inovasi.

TABEL 4.12. Jumlah responden berdasarkan jumlah sumber informasi

yang digunakan individu untuk mencari informasi tentang inovasi

Sumber : data primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat bahwa sejumlah 129 responden

(37%) menggunakan tiga sumber informasi. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar individu yang mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek

memanfaatkan lebih daru dua media untuk memperoleh informasi tentang

inovasi program siaran. Bahkan, sejumlah 85 responden (25%) menggunakan

empat sumber untuk mencari informasi tentang program siaran Iki Suroboyo

Jumlah sumber

informasi

Jumlah responden Presentase

1 22 responden 6%

2 61 responden 18%

3 129 responden 37%

4 85 responden 25%

5 47 responden 14%

TOTAL 344 responden 100%

Page 143: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

125

Rek. Hal ini menegaskan bahwa sebagian besar individu tidak selalu percaya

pada satu media saja. Individu membutuhkan informasi dari media lain agar

keyakinan individu untuk mengadopsi inovasi semakin kuat.

Pada tabel 4.12, dapat diketahui bahwa 22 responden (6%) saja yang

mencari informasi tentang inovasi melalui satu sumber. Jumlah tersebut lebih

sedikit dibandingkan individu yang mencari informasi mengenai program

siaran melalui dua hingga lima sumber informasi.

TABEL 4.13. Jumlah responden berdasarkan jenis sumber informasi

yang digunakan untuk mengetahui informasi tentang inovasi

Jenis media Jumlah responden

1) Interpersonal

Teman 12 responden

Keluarga 9 responden

2) Media massa

Iklan promosi konten di radio 21 responden

Majalah 43 responden

3) Media sosial

Facebook 318 responden

Twitter 332 responden

Youtube 10 responden

Instagram 82 responden

Official line 18 responden

Website JeJe Radio 261 responden Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.13, terlihat bahwa media sosial menjadi sumber

informasi yang banyak digunakan oleh individu. Adapun media sosial yang

paling banyak digunakan individu adalah twitter. Setelah twitter, individu

juga menggunakan facebook sebagai sumber informasi. Individu juga

mengakses website JeJe Radio untuk mencari informasi mengenai program

siaran Iki Suroboyo Rek. Hal ini membuktikan bahwa individu lebih

Page 144: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

126

mengandalkan media sosial untuk mencari informasi mengenai program

siaran radio.

b. Media yang digunakan untuk mengakses program siaran

Berbagai media digunakan oleh individu untuk mengakses isi

program siaran Iki Suroboyo Rek. Adapun media yang digunakan untuk

mengakses isi program siaran adalah radio dan media sosial. Radio pun

masih terdiri dari berbagai fasilitas radio, seperti radio ponsel, radio

pemancar, radio mobil, dan radio streaming. Sementara media sosial yang

digunakan oleh individu untuk mengakses isi program siaran Iki Suroboyo

Rek adalah twitter, facebook, youtube, dan instagram. Semakin banyak media

yang digunakan oleh individu untuk mengakses isi program siaran, maka

individu semakin cepat untuk mengadopsi inovasi. Adapun jumlah media

yang digunakan individu untuk mengakses program siaran tersaji pada tabel

4.14 di bawah ini :

TABEL 4.14. Jumlah responden berdasarkan jumlah media yang

digunakan untuk mengakses isi program siaran

Jumlah jenis media

yang digunakan

Jumlah responden Presentase

1 10 responden 3%

2 243 responden 62%

3 67 responden 19%

4 50 responden 15%

5 3 responden 1%

TOTAL 344 Responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.14, tertulis bahwa 243 responden (62%) menggunakan

dua media untuk mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Hal ini

Page 145: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

127

menunjukkan bahwa individu menggunakan lebih dari satu media untuk

mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Individu merasa kebutuhan

informasi terpenuhi ketika mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek

dengan berbagai macam media. Individu dapat mendengarkan program siaran

Iki Suroboyo Rek di radio ponsel atau streaming. Apabila individu tidak

sempat mendengarkan radio, individu memilih untuk membaca kilasan isi

program siaran melalui twitter, facebook, atau instagram.

Masing – masing media sosial pun memiliki kekurangan dan

kelebihan tersendiri. Twitter lebih praktis, tetapi terbatas dengan ketentuan

160 huruf untuk satu kali post. Oleh karena itu, individu harus mengamati

tiap post dengan hastag #Ikisuroboyorek untuk mengikuti perkembangan

kilasan isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Sementara itu, facebook bisa

memuat foto beserta kalimat – kalimat yang panjang. Namun, kalimat yang

panjang tersebut dapat membuat individu yang membaca kilasan program

siaran menjadi bosan. Terlebih lagi, individu yang menggunakan facebook

semakin menipis seiring munculnya media sosial – media sosial lainnya.

Adapun jenis media yang digunakan oleh individu untuk mengakses

isi program Iki Suroboyo Rek tersaji dalam tabel 4.15 di bawah ini :

Page 146: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

128

TABEL 4.15. Jumlah responden berdasarkan jenis media untuk

mengakses isi program siaran

Jenis media Jumlah responden

1) Radio

Radio antena (radio pemancar) 4 responden

Radio streaming 69 responden

Radio ponsel 143 responden

Radio mobil 9 responden

2) Media sosial

Kilasan di Twitter 332 responden

Kilasan di Facebook 318 responden

Youtube 8 responden

Instagram 29 responden

Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.15, tertulis bahwa lebih dari 300 responden

menggunakan media sosial twitter dan facebook untuk mengakses program

siaran Iki Suroboyo Rek. Individu menilai bahwa media sosial memiliki

kelebihan. Setelah membaca kilasan isi program siaran Iki Suroboyo Rek,

individu dapat meninggalkan request, komentar, dan kritikan di kolom

komentar facebook atau reply twitter. Cara seperti itu lebih murah dan

mudah dibandingkan harus mengirim SMS atau telepon ke stasiun radio.

Selain itu, kilasan isi siaran di media sosial juga dapat dibaca kapan saja

dan di mana saja selama individu masih memiliki fasilitas untuk membuka

media sosial. Berbeda dengan program siaran radio. Ketika program siaran

Iki Suroboyo Rek mengudara pukul 18.00, maka individu harus stay tune

atau tetap mendengarkan program siaran tepat pukul 18.00.

Untuk media radio, sejumlah 143 responden menggunakan media

radio ponsel dan 69 responden menggunakan media radio streaming. Dua

Page 147: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

129

media radio tersebut lebih praktis dibandingkan radio pemancar atau radio

mobil. Untuk radio streaming, individu hanya membutuhkan laptop dan

jaringan internet. Sementara itu, untuk radio ponsel, individu hanya

membutuhkan headset sebagai penangkap gelombang siaran.

c. Frekuensi mendengar program siaran

Program siaran Iki Suroboyo Rek mengudara tiap hari Sabtu dan

Minggu pukul 08.00, 12.00, 18.00, dan 20.00. Program siaran tersebut

memiliki durasi 15 – 20 menit. Dalam kurun waktu satu minggu, individu

dapat mendengarkan program siaran tersebut selama delapan kali.

Semakin sering inovasi digunakan, maka individu semakin cepat

untuk mengadopsi inovasi. Semakin tinggi frekuensi individu mendengarkan

program siaran Iki Suroboyo Rek, maka individu semakin cepat mengadopsi

inovasi. Adapun jumlah individu berdasarkan frekuensi mendengar program

siaran r adio tersaji pada table 4.16 dibawah ini :

TABEL 4.16. Jumlah responden berdasarkan frekuensi mendengar

program siaran melalui radio

Frekuensi mendengar radio Jumlah responden Presentase

0 kali dalam satu minggu 37 responden 11%

1 kali dalam satu minggu 221 responden 64%

2 kali dalam satu minggu 72 responden 21%

3 kali dalam satu minggu 5 responden 1%

4 kali dalam satu minggu 9 responden 3%

TOTAL 344 Responden 100% Sumber : data primer, 2015

Page 148: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

130

Pada tabel 4.16, dapat diketahui bahwa 37 responden (11%) tidak

mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek. Hal ini menunjukkan

bahwa individu mengikuti program siaran Iki Suroboyo Rek melalui media

lain selain radio, yaitu media sosial. Di sisi lain, sejumlah 221 responden

(64%) mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek sebanyak satu kali

dalam seminggu. Artinya, individu meluangkan waktu 15 – 20 menit untuk

mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek di akhir pekan. Selain itu,

sejumlah 72 responden (21%) meluangkan waktu 30 – 40 menit untuk

mendengarkan program siaran tentang sejarah Kota Surabaya dan budaya

Jawa Timur di akhir pekan. Adapun sebaran waktu individu untuk

mendengarkan program siaran tersaji dalam tabel 4.17 di bawah ini :

TABEL 4.17. Jumlah responden berdasarkan waktu individu

mendengarkan program siaran dalam satu minggu

Waktu mendengarkan program

siaran

Jumlah responden

Sabtu, pukul 08.00 14 responden

Sabtu, pukul 12.00 33 responden

Sabtu, pukul 18.00 3 responden

Sabtu, pukul 20.00 92 responden

Minggu, pukul 08.00 12 responden

Minggu, pukul 12.00 44 responden

Minggu, pukul 18.00 110 responden

Minggu, pukul 20.00 108 responden

Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.17, terdapat kesimpulan bahwa 110 responden

mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek pada hari Minggu pukul

18.00. Selanjutnya, 108 responden mendengarkan program siaran pada hari

Page 149: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

131

Minggu pukul 20.00. Pada hari Sabtu, 92 responden mendengarkan pada

pukul 20.00.

Tabel di atas menunjukkan bahwa program siaran Iki Suroboyo Rek

didengar oleh banyak orang pada pukul 18.00 dan 20.00. Hal ini

berhubungan dengan program siaran menarik di JeJe Radio yang mengudara

pukul 17.00 dan 19.00, antara lain program siaran musik Maraton Hits dan

program siaran Jalan – Jalan Sore yang menyampaikan informasi tentang

berbagai tempat menarik untuk jalan – jalan di seluruh Indonesia.

4. Perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku

a. Pengetahuan individu terhadap inovasi

Rogers (1983) menuliskan, the innovation-decision process is the

process through which individual passes from first knowledge of an

innovation, to forming an attitude toward the innovation, to a decision to

adopt or reject, to implementation of the new idea, and to confirmation of

this decision .104

Proses adopsi inovasi dimulai dari perubahan pengetahuan

individu terhadap sebuah inovasi. Sebelum mengakses isi program siaran iki

Suroboyo Rek, individu tidak banyak mengetahui tentang sejarah Kota

Surabaya dan budaya Jawa Timur. Setelah mendengarkan siaran Iki Suroboyo

Rek, individu menjadi tahu tentang sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa

Timur. Apabila individu rutin mendengarkan radio dan mengakses kilasan

informasi Iki Suroboyo Rek melalui media sosial, maka individu lebih

104

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmilan Publisher,

1983), 3rd

Edition, h. 163

Page 150: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

132

banyak mengetahui isi dari program siaran tersebut dan mampu

mendeskripsikannya dengan baik.

1) Pengetahuan individu terhadap lokasi sejarah Kota Surabaya dan

budaya Jawa Timur

TABEL 4.18. Jumlah responden berdasarkan jumlah lokasi sejarah

Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur yang diketahui oleh

responden

Jumlah tempat yang

disebutkan

Jumlah responden Presentase

1 13 responden 4%

2 31 responden 9%

3 85 responden 25%

4 65 responden 19%

5 71 responden 21%

6 41 responden 11%

7 24 responden 7%

8 14 responden 4%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.18, tertulis bahwa sejumlah 85 responden (25%) dapat

menyebutkan tiga tempat, 71 responden (21%) dapat menyebutkan lima

tempat, dan 65 responden (19%) dapat menyebutkan empat tempat.

Sementara jumlah individu yang mengetahui satu tempat hanya berjumlah

13 responden (4%) saja. Hal ini menunjukkan bahwa individu mengetahui

lebih dari satu tempat setelah mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek.

Page 151: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

133

TABEL 4.19 Jumlah responden berdasarkan nama lokasi sejarah

Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur yang diketahui oleh

responden

Nama lokasi Jumlah responden Presentase

Museum Kanker 41 responden 12%

Masjid Cheng Hoo 36 responden 10%

Monumen Pers Surabaya 34 responden 9%

Pintu Air Wonokromo 22 responden 6%

Gereja Nginden 20 responden 5%

Lain – lain 191 responden 58%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.19, sejumlah 41 responden (12%) mengetahui lokasi

Museum Kanker dari program siaran Iki Suroboyo Rek. Selanjutnya, yaitu 36

responden (10%) mengetahui lokasi Masjid Cheng Hoo dari program siaran

Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 34 responden (9%) mengetahui lokasi Monumen

Pers Surabaya setelah mendengarkan isi dari program siaran Iki Suroboyo

Rek. Selanjutnya, sejumlah 22 responden (6%) mengetahui lokasi Pintu Air

Wonokromo dari program siaran Iki Suroboyo Rek. Selanjutnya, yaitu 20

responden (5%) mengetahui posisi Gereja Nginden sebagai gereja terbesar

di ASEAN setelah mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek. Sisanya,

yakni sejumlah 191 responden (58%) mengetahui lokasi – lokasi sejarah

Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur yang lainnya dari program siaran

Iki Suroboyo Rek, seperti depot es krim Zhangrandy, Masjid Akbar, Kya

Kya, Jembatan Merah, dan lain – lain.

Page 152: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

134

2) Pengetahuan individu terhadap upacara adat dan festival budaya

Jawa Timur

TABEL 4.20. Jumlah responden berdasarkan jumlah upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur yang diketahui oleh responden.

Jumlah upacara dan festival yang

disebutkan

Jumlah

responden

Presentase

0 15 responden 4%

1 75 responden 22%

2 126 responden 37%

3 78 responden 23%

4 42 responden 12%

5 8 responden 2%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Sejumlah 126 responden (37%) mengetahui dua jenis upacara adat

dan festival budaya Jawa Timur. Selanjutnya, 78 responden (23%)

mengetahui tiga jenis upacara adat dan festival budaya Jawa Timur dan 75

responden (22%) mengetahui satu jenis upacara adat dan festival budaya

Jawa Timur. Jumlah tersebut masih lebih banyak bila dibandingkan dengan

individu yang tidak mengetahui upacara adat dan festival budaya sama

sekali. Individu yang tidak mengetahui upacara adat dan festival budaya

berjumlah 15 responden (4%).

Page 153: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

135

TABEL 4.21. Jumlah responden berdasarkan upacara adat dan festival

budaya Jawa Timur yang diketahui oleh responden

Nama upacara adat dan festival

budaya

Jumlah responden Presentase

Festival Tunjungan 88 responden 26%

Riyoyo Kupat 71 responden 21%

Festival Rujak Uleg 50 responden 14%

Petik Angpau 42 responden 12%

Barongsai Singo Wulung 33 responden 9%

Lain – lain 45 responden 14%

Tidak tahu 15 responden 4%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.21, tertulis dapat diketahui bahwa 88 responden (26%)

mengetahui tentang festival budaya Tunjungan setelah mengakses program

siaran Iki Suroboyo Rek. Selain festival Tunjungan, sejumlah 71 responden

(21%) bertambah pengetahuan tentang upacara adat Riyoyo Kupat setelah

mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek. Selanjutnya, yaitu 50 responden

(14%) mengetahui tentang Festival Rujak Uleg setelah mengakses isi

program siaran Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 42 responden (12%) mengetahui

informasi tentang upacara adat Tiong Hoa Petik Angpau setelah mengakses

isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 33 responden (9%)

mengetahui informasi tentang Barongsai Singo Wulung setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo Rek. Sisanya, yakni 45 responden (14%)

mengetahui upacara adat dan festival budaya Jawa Timur lain, seperti

festival budaya Soerabadja Tempoe Doeloe, ludruk, reog Ponorogo, dan lain –

lain.

Page 154: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

136

3) Pengetahuan individu terhadap kuliner khas Jawa Timur

TABEL 4.22. Jumlah responden berdasarkan jumlah kuliner khas Jawa

Timur yang diketahui oleh responden

Jumlah kuliner yang disebutkan Jumlah responden Presentase

0 7 responden 2%

1 68 responden 20%

2 99 responden 29%

3 103 responden 29%

4 48 responden 14%

5 16 responden 5%

6 2 responden 0,5%

7 1 responden 0,5%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.22, dapat diketahui bahwa sebagian besar individu

mengetahui dua hingga tiga kuliner khas Jawa Timur setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 99 responden (29%) mengetahui

dua kuliner khas Jawa Timur dan 103 responden (29%) mengetahui tiga

kuliner khas Jawa Timur. Individu yang tidak mengetahui tentang kuliner

khas Jawa Timur berjumlah 7 responden (2%). Jumlah tersebut masih lebih

banyak dibandingkan individu yang mengetahui enam hingga tujuh kuliner

khas Jawa Timur. Individu yang mengetahui enam kuliner khas Jawa Timur

berjumlah 2 responden (0,5%) dan individu yang mengetahui tujuh kuliner

khas Jawa Timur berjumlah 1 responden (0,5%).

Page 155: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

137

TABEL 4.23. Jumlah responden berdasarkan kuliner khas Jawa Timur

yang diketahui oleh responden.

Nama kuliner khas Jawa Timur Jumlah responden Presentase

Rujak tolet 102 responden 30%

Pecel semanggi 49 respo nden 14%

Minuman sinom 32 responden 9%

Angsle 25 responden 7%

Teh kocok 22 responden 6%

Lain – lain 107 responden 32%

Tidak tahu 7 responden 2%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.23, tertulis bahwa 7 responden (2%) tidak bertambah

pengetahuan mengenai kuliner khas Jawa Timur walau telah mendengarkan

isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek. Selanjutnya, sejumlah 102

responden (30%) mengetahui tentang rujak tolet setelah mendengar program

siaran Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 49 responden (14%) bertambah

pengetahuan mengenai pecel semanggi, salah satu kuliner yang telah

disiarkan pada program Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 32 responden (9%)

mengetahui tentang minuman sinom setelah mendengarkan program siaran

Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 25 responden (7%) mengetahui tentang angsle

setelah mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 22

responden (6%) mengetahui tentang teh kocok setelah mendengarkan

program siaran Iki Suroboyo Rek. Sisanya, yaitu 107 responden (32%)

mengetahui ku liner khas Jawa Timur yang lainnya setelah mendengarkan

program siaran Iki Suroboyo Rek, seperti brem Madiun, soto Lamongan, es

gudir, dan lain – lain.

Page 156: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

138

4) Pengetahuan individu terhadap sejarah Kota Surabaya

TABEL 4.24. Jumlah responden berdasarkan jumlah sejarah Kota

Surabaya yang diketahui oleh responden

Jumlah sejarah yang

disebutkan

Jumlah responden Presentase

0 15 responden 4%

1 102 responden 30,7%

2 141 responden 41%

3 72 responden 21%

4 13 responden 3%

5 1 responden 0,3%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.24, dapat dilihat bahwa sebagian besar individu

cenderung mengetahui satu hingga dua sejarah tentang Kota Surabaya

setelah mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek. Tertulis di dalam tabel

bahwa 102 responden (30,7%) mengetahui satu sejarah Kota Surabaya dan

141 responden (41%) mengetahui dua sejarah Kota Surabaya. Selanjutnya, 72

responden (21%) mengetahui tiga sejarah Kota Surabaya setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo Rek. Individu yang tidak mengetahui sejarah

Kota Surabaya berjumlah 15 responden (4%). Jumlah tersebut lebih banyak

dibandingkan individu yang mengetahui empat hingga lima sejarah Kota

Surabaya setelah mendengar isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Page 157: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

139

TABEL 4.25. Jumlah responden berdasarkan sejarah Kota Surabaya

yang diketahui oleh responden

Nama upacara adat dan festival

budaya

Jumlah responden Presentase

Sejarah Tunjungan Plaza 96 responden 25%

Jejak muslim Tiong Hoa di

Surabaya

53 responden 15%

Sejarah dan kontroversi Gang Dolly 39 responden 11%

Sejarah Monumen Pers Surabaya 34 responden 10%

Sejarah kelahiran perawan Maria 20 responden 6%

Lain – lain 106 responden 29%

Tidak tahu 15 responden 4%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Sementara itu, pada tabel 4.25, sebagian besar individu dapat

menyebutkan tentang sejarah Tunjungan Plaza. Sejumlah 96 responden (25%)

dapat menjabarkan tentang sejarah Tunjungan Plaza setelah mengakses isi

program siaran Iki Suroboyo Rek. Selanjutnya, 53 responden (15%) dapat

menjabarkan tentang sejarah jejak muslim Tiong Hoa di Surabaya setelah

mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Selain jejak muslim Tiong

Hoa, sejumlah 39 responden (11%) memahami tentang sejarah dan

kontroversi Gang Dolly setelah mengakses isi program siaran Iki Suroboyo

Rek. Sejumlah 34 responden (10%) mengetahui sejarah berdirinya monument

pers Surabaya setelah mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Selain itu, sejumlah 20 responden (6%) mengetahui tentang sejarah kelahiran

perawan Maria di sebuah gereja di Surabaya setelah mendengar program

siaran Iki Suroboyo Rek. Sisanya, yakni 106 responden (29%) mengetahui

sejarah – sejarah lain di Kota Surabaya, seperti sejarah Sunan Ampel, sejarah

Page 158: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

140

Pelabuhan Tanjung Perak, sejarah Kalimas, dan sejarah – sejarah lainnya

setelah mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

5) Pengetahuan individu terhadap tokoh – tokoh penting di Kota

Surabaya

TABEL 4.26 . Jumlah responden berdasarkan jumlah tokoh – tokoh

penting di Kota Surabaya yang diketahui oleh responden

Jumlah tokoh yang disebutkan Jumlah responden Presentase

0 60 responden 17%

1 163 responden 47%

2 87 responden 26%

3 29 responden 8%

4 5 responden 2%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.26, dapat diketahui bahwa sebagian besar individu hanya

mengetahui tentang satu tokoh penting di Kota Surabaya. Tertulis bahwa

163 responden (47%) mengetahui satu tokoh di Kota Surabaya setelah

mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek. Individu yang mengetahui dua

tokoh di Kota Surabaya setelah mendengar program siaran Iki Suroboyo

Rek berjumlah 87 responden (26%). Hanya 5 responden (2%) yang

mengetahui empat tokoh penting di Kota Surabaya setelah mengakses isi

program siaran Iki Suroboyo Rek. Bahkan, sejumlah 60 responden (17%)

tidak mengetahui tokoh penting di Kota Surabaya meskipun telah

mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek.

Page 159: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

141

TABEL 4.27. Jumlah responden berdasarkan tokoh – tokoh penting di

Kota Surabaya

Nama upacara adat dan festival

budaya

Jumlah responden Presentase

Pak Dul 59 responden 16%

W.R Soepratman 44 responden 13%

Mochamad Zainuri 27 responden 9%

Dermawanti 20 responden 8%

K.H Mas Mansyur 16 responden 5%

Lain – lain 118 responden 33%

Tidak tahu 60 responden 17%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Sementara itu, pada tabel 4.27, tertulis bahwa tokoh yang paling

banyak diketahui oleh individu yang mengakses program siaran Iki

Suroboyo Rek adalah tokoh masyarakat sipil. Sejumlah 59 individu (16%)

mengetahui tentang Pak Dul, masyarakat sipil yang sukarela menambal jalan

– jalan yang berlubang di Kota Surabaya karena Pak Dul tidak ingin

korban kecelakaan di Surabaya bertambah. Selanjutnya, pengetahuan individu

tentang tokoh sejarah W.R Supratman bertambah. Sejumlah 44 individu

(13%) menyatakan bahwa mereka mengetahui bahwa W.R Supratman adalah

tokoh yang berasal dari Surabaya setelah mendengar program siaran Iki

Suroboyo Rek. Sejumlah 27 individu (9%) mengetahui tokoh fisikawan asal

Surabaya, yaitu Mochamad Zainuri yang berhasil menemukan kapal perang

siluman, yaitu kapal perang yang tidak bisa dideteksi oleh radar apapun.

Selanjutnya, sejumlah 20 individu (8%) mengetahui tentang Dermawanti,

pembantu rumah tangga yang berhasil menyelesaikan kuliahnya selama 3,5

tahun di Universitas Surabaya Jurusan Teknik Arsitektur. Ia menyisihkan

Page 160: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

142

gaji yang diberikan majikannya untuk biaya kuliah. Pembantu rumah tangga

tersebut bahkan dibiayai oleh majikannya untuk melanjutkan magister.

Sejumlah 16 individu (5%) mengetahui tentang tokoh religi Islam di

Surabaya, yaitu K.H Mas Mansyur. Sisanya, yaitu 108 individu (33%)

mengetahui tentang tokoh – tokoh yang lain, seperti Sunan Ampel, Gubernur

Suryo, Walikota Risma, dan lain – lain.

b. Sikap individu terhadap inovasi

Berdasarkan teori difusi inovasi, indikator untuk mengukur tingkat

adopsi inovasi tidak hanya terletak pada perubahan pengetahuan saja, tetapi

juga perubahan sikap. Rakhmat (2011) mendefinisikan sikap adalah

kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi

objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan

kecenderungan untuk berperilaku dengan cara – cara tertentu terhadap objek

sikap.105

Pada penelitian ini, peneliti mengukur sikap individu berdasarkan

keyakinan individu untuk mendukung program siaran Iki Suroboyo Rek.

Individu mendukung program siaran Iki Suroboyo Rek agar terus berinovasi,

menghasilkan karya – karya yang semakin baik, dan tidak berhenti di tengah

jalan. Sikap tersebut akan mendorong individu untuk mengadopsi isi

program siaran Iki Suroboyo Rek dalam kehidupan sehari – hari. Adapun

105

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosdakarya ; 2011),

cet-26, h.39

Page 161: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

143

sikap individu terhadap inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek tersaji

dalam tabel 4.28 di bawah ini :

TABEL 4.28. Jumlah responden berdasarkan sikap responden untuk

mendukung kemajuan program Iki Suroboyo Rek

Jenis sikap Jumlah

responden

Presentase

Individu sangat tidak berminat untuk

mendukung program siaran Iki Suroboyo

Rek. Individu menilai program siaran Iki

Suroboyo Rek lebih baik dihentikan.

0 responden 0%

Individu tidak berminat untuk

mendukung program siaran Iki Suroboyo

Rek. Individu sudah merasa puas dengan

program siaran Iki Suroboyo Rek saat

ini.

43 responden 12%

Individu berminat untuk mendukung

perkembangan program siaran Iki

Suroboyo Rek. Individu mengharapkan

program siaran Iki Suroboyo Rek terus

menghasilkan karya – karya yang lebih

baik lagi.

301 responden 88%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.28, sejumlah 301 responden (88%) berminat untuk

mendukung program siaran Iki Suroboyo Rek agar terus berinovasi dan

menghasilkan karya – karya yang lebih baik lagi ke depannya. Bahkan,

mereka cenderung mengharapkan radio – radio dan televisi lokal juga

menyajikan tayangan seperti program siaran Iki Suroboyo Rek agar

kebudayaan dan sejarah di daerah masing – masing tetap terjaga dan dikenal

oleh generasi muda. Individu sangat mendukung program siaran Iki

Suroboyo Rek karena telah memperoleh pengetahuan dan informasi dari

program siaran tersebut.

Page 162: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

144

Sementara itu, 43 responden (12%) tidak memiliki minat untuk

mendukung inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek ke depannya.. Bagi

mereka, isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek sudah cukup untuk

menambah pengetahuan, informasi, dan hiburan. Hal yang dapat disimpulkan

dari tabel di atas adalah sejumlah 344 responden tetap memiliki minat

untuk mendengarkan atau mengakses isi dari program siaran Iki Suroboyo

Rek, meskipun sebagian kecil individu tidak menaruh minat terhadap

perubahan program siaran Iki Suroboyo Rek untuk menjadi lebih baik lagi

ke depannya.

c. Perilaku individu dalam menerapkan inovasi

Berdasarkan analisis di atas, individu telah melewati dua tahap adopsi

inovasi, yaitu perubahan pengetahuan dan sikap. Analisis pada tabel – tabel

sebelumnya menyatakan bahwa individu cenderung bertambah pengetahuan

tentang sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur. Sebagian besar

ndividu juga mendukung program siaran Iki Suroboyo Rek untuk

menghasilkan karya – karya yang lebih baik lagi ke depannya.

Setelah melewati tahap pengetahuan dan sikap, individu akan

menerapkan isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek ke dalam kehidupan

sehari – hari. Bentuk dari penerapan tersebut adalah berkunjung ke lokasi

yang diketahui individu dari program siaran Iki Suroboyo Rek, mengikuti

upacara adat dan budaya yang telah diketahui individu dari program siaran

Iki Suroboyo Rek, mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur seperti yang

Page 163: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

145

diketahui individu setelah mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek,

dan menceritakan sejarah dan tokoh Kota Surabaya kepada responden lain

sesuai dengan isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

1) Mengunjungi lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur

TABEL 4.29. Jumlah responden berdasarkan jumlah lokasi sejarah

Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur yang telah dikunjungi

Jumlah tempat yang dikunjungi Jumlah responden Presentase

0 10 responden 3%

1 73 responden 21%

2 132 responden 39%

3 85 responden 25%

4 33 responden 9%

5 11 responden 3%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.29, dapat diketahui bahwa 132 responden (39%) telah

berkunjung ke dua lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur

setelah mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek. Bahkan, 85 responden

(25%) juga telah berkunjung ke tiga lokasi sejarah Kota Surabaya dan

budaya Jawa Timur. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dengan individu

yang hanya mengunjungi satu lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya

Jawa Timur, yaitu 73 responden (21%). Namun, sejumlah 10 responden (3%)

tidak mengunjungi lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur,

meskipun pengtahuan individu tentang lokasi – lokasi tersebut telah

bertambah. Individu memperhitungkan beberapa hal sebelum mengunjungi

lokasi tersebut, seperti keyakinan yang dianut oleh individu tidak sesuai

Page 164: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

146

dengan lokasi budaya yang hendak dikunjungi dan jarak antara tempat

tinggal individu dengan lokasi yang hendak dikunjungi.

Adapun lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur yang

telah dikunjungi oleh individu setelah mendengar program siaran Iki

Suroboyo Rek tersaji dalam tabel 4.30 di bawah ini :

TABEL 4.30. Jumlah responden berdasarkan lokasi sejarah Kota

Surabaya dan budaya Jawa Timur yang telah dikunjungi.

Nama lokasi Jumlah responden Presentase

Museum Kanker 33 responden 9%

Monumen Pers Surabaya 30 responden 9%

Pintu air Wonokromo 30 responden 9%

Depot Zhangrandy 18 responden 5%

Kelenteng Hok Ang Kyong 14 responden 4%

Lain – lain 209 responden 61%

Tidak mengunjungi 10 responden 3%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Sementara itu, pada tabel 4.30, sejumlah 33 responden (9%)

mengunjungi Museum Kanker setelah mendengar program siaran Iki

Suroboyo Rek. Selain Museum Kanker, sejumlah 30 responden (9%)

mengunjungi Monumen Pers Surabaya dan Pintu Air Wonokromo. Sejumlah

18 responden (5%) mengunjungi depot es krim tertua di Surabaya, yaitu

Depot Zhangrandy. Sejumlah 14 responden (4%) mengunjungi Kelenteng

Hok Ang Kyong di Surabaya. Sisanya, yaitu 209 responden (61%)

mengunjungi bermacam – macam tempat, seperti Masjid Akbar, Gereja

Nginden, Pelabuhan Kalimas, dan lain – lain. Sementara itu, 10 responden

(3%) tidak mengunjungi lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa

Page 165: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

147

Timur meskipun pengetahuan individu telah meningkat setelah mendengar

program siaran Iki Suroboyo Rek.

Berdasarkan keterangan dari dua tabel di atas, peneliti

membandingkan dengan tabel 4.18 dan 4.19 mengenai pengetahuan individu

tentang lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur setelah

mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek. Peneliti dapat menyimpulkan

bahwa individu telah bertambah pengetahuan tentang lokasi sejarah Kota

Surabaya dan budaya Jawa Timur setelah mengakses program siaran Iki

Suroboyo Rek. Namun, individu belum tentu menerapkan perilaku untuk

mengunjungi lokasi – lokasi telah mereka ketahui. Berbagai alasan

menyebabkan individu tidak dapat mengunjungi lokasi – lokasi tersebut. Salah

satunya adalah keyakinan yang dianut oleh individu. Individu yang beragama

Islam tidak mengunjungi Gereja Nginden meskipun individu telah

mengetahui hal ihwal tentang gereja tersebut dari program siaran Iki

Suroboyo Rek. Begitu pula sebaliknya, individu yang beragama Kristen tidak

mengunjungi Masjid Cheng Hoo meski individu mengetahui hal ihwal

tentang masjid tersebut.

Page 166: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

148

2) Mengikuti upacara adat dan festival budaya Jawa Timur

TABEL 4.31. Jumlah responden berdasarkan jumlah upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur yang telah dikunjungi

Jumlah upacara yang dikunjungi Jumlah responden Presentase

0 62 responden 18%

1 192 responden 56%

2 72 responden 21%

3 18 responden 5%

TOTAL 344 Responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.31, dapat diketahui bahwa 92 responden (56%) hanya

mengunjungi satu upacara adat dan festival budaya Jawa Timur. Sementara

itu, sejumlah 72 responden (21%) mengunjungi dua upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur setelah mendengar program siaran Iki Suroboyo

Rek. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan individu yang tidak

mengunjungi upacara adat sama sekali, yakni 62 responden (18%).Beberapa

individu juga memiliki alasan untuk tidak mengunjungi upacara adat dan

festival budaya meskipun pengetahuan individu tentang upacara adat dan

festival budaya Jawa Timur telah bertambah setelah mendengarkan isi dari

program siaran Iki Suroboyo Rek. Alasan yang menghalangi individu untuk

mengikuti upacara adat dan festival budaya antara lain keyakinan yang

dianut oleh individu dan atribut beserta aturan tertentu yang menyulitkan

individu untuk mengikuti upacara adat Iki Suroboyo Rek.

Adapun upacara adat dan festival budaya Jawa Timur yang telah

diikuti oleh individu setelah mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek

tersaji dalam tabel 4.32, yaitu :

Page 167: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

149

TABEL 4.32. Jumlah responden berdasarkan upacara adat dan festival

budaya Jaw a Timur yang telah dikunjungi

Nama upacara adat dan festival

budaya

Jumlah responden Presentase

Festival Tunjungan 80 responden 23%

Festival Rujak Uleg 69 responden 21%

Riyoyo Kupat 52 responden 15%

Ludruk 20 responden 6%

Petik Angpau 18 responden 5%

Lain – lain 43 responden 12%

Tidak mengikuti 62 responden 18%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.32, jumlah individu yang mengikut Festival Tunjungan

adalah 80 responden (23%). Individu yang mengikuti Festival Rujak Uleg

berjumlah 69 responden (21%). Individu yang mengikuti upacara adat Riyoyo

Kupat berjumlah 52 responden (15%). Individu yang mengikuti kesenian

ludruk berjumlah 20 responden (6%), dan individu yang mengikuti upacara

adat petik angpau berjumlah 18 responden (5%). Sejumlah 43 responden

(12%) mengikuti upacara adat yang lain, seperti barongsai singo wulung,

Upacara Ngurit, dan lain – lain. Sisanya, yaitu 62 responden (18%) tidak

mengikuti upacara adat sama sekali.

Berdasarkan keterangan dari dua tabel di atas, peneliti

membandingkan dengan tabel 4.20 dan 4.21 mengenai pengetahuan individu

tentang upacara adat dan festival budaya Jawa Timur. Peneliti dapat

menyimpulkan bahwa individu telah bertambah pengetahuan tentang upacara

adat dan festival budaya Jawa Timur setelah mengakses program siaran Iki

Suroboyo Rek. Namun, individu belum tentu menerapkan perilaku untuk

Page 168: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

150

mengikuti upacara adat dan festival budaya yang telah mereka ketahui.

Berbagai alasan menyebabkan individu tidak dapat mengikuti upacara adat

dan festival tersebut. Salah satunya adalah keyakinan yang dianut oleh

individu. Individu yang beragama non-muslim tidak mengikuti upacara adat

Riyoyo Kupat yang diadakan setelah Idul Fitri. Pengetahuan individu tentang

upacara adat Riyoyo Kupat memang bertambah, tetapi individu tidak

mengikuti upacara adat tersebut.

3) Mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur

TABEL 4.33. Jumlah responden berdasarkan jumlah kuliner Jawa

Timur yang telah dikonsumsi

Jumlah kuliner yang dikonsumsi Jumlah responden Presentase

0 68 responden 20%

1 165 responden 48%

2 88 responden 26%

3 23 responden 6%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.33, dapat diketahui bahwa 165 responden (48%)

mengonsumsi satu kuliner khas Jawa Timur setelah mendengar program

siaran Iki Suroboyo Rek. Selanjutnya, 88 responden (26%) mengonsumsi dua

kuliner khas Jawa Timur setelah mendengar program siaran Iki Suroboyo

Rek. Jumlah individu yang tidak mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur

juga terhitung banyak, yaitu 68 responden (20%). Beberapa hal menjadi

penyebab utama individu tidak mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur

meskipun pengetahuan individu tentang kuliner bertambah. Pertama, individu

Page 169: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

151

tidak gemar menyantap panganan khas daerah. Kedua, individu kesulitan

mencari rumah makan yang menyajikan makanan khas Jawa Timur.

Adapun kuliner khas Jawa Timur yang telah dikonsumsi oleh

individu setelah mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek tersaji pada

tabel 4.34 di bawah ini :

TABEL 4.34. Jumlah responden berdasarkan kuliner khas Jawa Timur

yang telah dikonsumsi

Nama kuliner khas Jawa

Timur

Jumlah responden Presentase

Rujak tolet 87 responden 30%

Pecel semanggi 40 responden 14%

Angsle 22 responden 9%

Teh kocok 19 responden 7%

Sate klopo 12 responden 6%

Lain – lain 96 responden 32%

Tidak mengonsumsi 68 responden 20%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.34, tertulis bahwa sejumlah 87 responden (30%)

mengonsumsi rujak tolet setelah mengakses informasi tentang rujak tolet

pada program siaran Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 40 responden (14%)

mengonsumsi pecel semanggi, 22 responden (9%) mengonsumsi angsle, 19

responden (7%) mengonsumsi teh kocok, dan 12 responden (6%)

mengonsumsi sate klopo setelah mengakses informasi tentang kuliner –

kuliner khas Jawa Timur tersebut dari isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Sejumlah 96 responden (32%) mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur yang

lainnya, seperti sinom, rujak cingur, dan lain – lain setelah mengetahui

informasi tentang program siaran tersebut dari isi program siaran Iki

Page 170: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

152

Suroboyo Rek. Sisanya, yaitu 68 responden (20%) tidak mengonsumsi

kuliner khas Jawa Timur, meski beberapa individu telah bertambah

pengetahuan tentang kuliner khas Jawa Timur dari isi program siaran Iki

Suroboyo Rek.

4) Menceritakan sejarah Kota Surabaya

TABEL 4.35. Jumlah responden berdasarkan jumlah sejarah Kota

Surabaya yang telah diceritakan kepada responden lain

Jumlah sejarah yang diceritakan Jumlah responden Presentase

0 82 responden 24%

1 181 responden 52%

2 71 responden 21%

3 10 responden 3%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.35, dapat diketahui bahwa 181 responden (52%)

menceritakan satu sejarah Kota Surabaya kepada orang lain. Selanjutnya, 71

responden (21%) menceritakan dua sejarah Kota Surabaya kepada orang

lain. Bahkan, 82 responden (24%) tidak menceritakan sejarah sama sekali

kepada orang lain. Beberapa alasan menjadi penyebab individu tidak

menceritakan sejarah Kota Surabaya kepada orang lain meskipun

pengetahuan individu tentang sejarah Kota Surabaya telah bertambah setelah

mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Pertama, individu menilai

bahwa orang lain telah mempelajari sejarah Kota Surabaya pada masa –

masa sekolah. Kedua, individu menilai bahwa orang lain dapat mengetahui

sejarah Kota Surabaya yang lebih lengkap dari media lain, bukan dari

sumber interpersonal.

Page 171: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

153

Adapun sejarah Kota Surabaya yang telah diceritakan oleh individu

kepada orang lain setelah mendengar isi program siaran Iki Suroboyo Rek

tersaji dalam tabel 4.36 di bawah ini :

TABEL 4.36. Jumlah responden berdasarkan sejarah Kota Surabaya

yang telah diceritakan kepada responden lain

Nama upacara adat dan festival

budaya

Jumlah responden Presentase

Sejarah Tunjungan Plaza 38 responden 11%

Jejak muslim Tiong Hoa di

Surabaya

33 responden 10%

Sejarah dan kontroversi Gang Dolly 30 responden 9%

Sejarah Monumen Pers Surabaya 25 responden 7%

Sejarah kelahiran perawan Maria 23 responden 7%

Lain – lain 113 responden 32%

Tidak diceritakan 82 responden 24%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.36, sejumlah 82 responden (24%) tidak menceritakan

sejarah Kota Surabaya kepada responden lain. Sejarah yang paling banyak

diceritakan oleh individu adalah sejarah Tunjungan Plaza. Individu yang

menceritakan sejarah Tunjungan Plaza berjumlah 38 responden (11%).

Individu yang menceritakan tentang jejak muslim Tiong Hoa di Surabaya

berjumlah 33 responden (10%). Individu yang menceritakan tentang sejarah

dan kontroversi Gang Dolly berjumlah 30 responden (9%). Individu yang

menceritakan tentang sejarah monument pers Surabaya berjumlah 25

responden (7%). Individu yang menceritakan tentang sejarah kelahiran

perawan Maria di salah satu gereja di Surabaya berjumlah 23 responden

(7%). Sisanya, yaitu 113 responden (32%) menceritakan sejarah – sejarah

Page 172: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

154

Kota Surabaya yang lain, seperti sejarah Sunan Ampel, sejarah W.R

Supratman, sejarah Jembatan Merah, dan lain – lain.

5) Menceritakan tokoh Kota Surabaya

TABEL 4.37. Jumlah responden berdasarkan jumlah tokoh di Kota

Surabaya yang telah diceritakan kepada responden lain

Jumlah tokoh yang diceritakan Jumlah responden Presentase

0 176 responden 51%

1 143 responden 41,5%

2 23 responden 7%

3 2 responden 0,5%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.37, sejumlah 143 responden (41,5%) menceritakan satu

tokoh Kota Surabaya kepada orang lain. Namun, 176 responden (51%) tidak

menceritakan satupun tokoh Kota Surabaya kepada orang lain. Individu

memiliki persepsi bahwa tokoh – tokoh di Kota Surabaya, terutama tokoh

pahlawan sudah tidak asing lagi. Selain itu, individu juga menilai bahwa

orang lain dapat mengakses internet dan berbagai media lain untuk mencari

tahu tentang tokoh – tokoh pahlawan, tokoh religi, dan tokoh pemerintahan.

Individu cenderung menceritakan tokoh yang memiliki jasa besar di

kalangan masyarakat sipil maupun tokoh yang memiliki kisah inspiratif bagi

individu. Adapun tokoh – tokoh di Kota Surabaya yang telah diceritakan oleh

individu tertulis dalam tabel 4.38, yaitu :

Page 173: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

155

TABEL 4.38. Jumlah responden berdasarkan tokoh di Kota Surabaya

yang telah diceritakan kepada responden lain

Nama upacara adat dan festival

budaya

Jumlah responden Presentase

Pak Dul 51 responden 15%

Mochamad Zainuri 20 responden 6%

Dermawanti 18 responden 5%

K.H Mas Mansyur 11 responden 3%

Lain – lain 68 responden 20%

Tidak menceritakan 176 responden 51%

TOTAL 344 responden 100% Sumber : data primer, 2015

Pada tabel 4.38 tertulis bahwa Pak Dul merupakan tokoh di Kota

Surabaya yang paling banyak diketahui dan diceritakan oleh individu yang

mengakses isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek. Sejumlah 51 responden

(15%) menceritakan Pak Dul, masyarakat sipil yang menambal jalan di Kota

Surabaya dengan sukarela agar para pengendara sepeda motor tidak jatuh.

Selanjutnya, 20 responden (6%) menceritakan tentang Mochamad Zainuri,

penemu kapal perang siluman, yaitu kapal perang yang tidak terdeteksi oleh

radar. Sejumlah 18 responden (5%) menceritakan tentang Dermawanti,

pembantu rumah tangga yang berhasil lulus menjadi sarjana di salah satu

universitas di Surabaya dalam waktu 3,5 tahun dengan nilai yang sangat

memuaskan. Sejumlah 11 responden (3%) menceritakan tentang tokoh agama

di Surabaya, yaitu K.H Mas Mansyur setelah mendengar isi dari program

siaran Iki Suroboyo Rek. Sisanya, yaitu 68 responden (20%) menceritakan

tentang tokoh – tokoh lain, seperti W.R Supratman, Sunan Ampel, dan lain –

lain.

Page 174: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

156

5. Tingkat adopsi inovasi

Tingkat adopsi inovasi terdiri dari perubahan pengetahuan, sikap, dan

perilaku individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek. Untuk

mengukur tingkat adopsi inovasi, maka skor dari pengetahuan, sikap, dan

perilaku individu harus dijumlahkan terlebih dahulu. Pengetahuan individu

terdiri dari jumlah lokasi sejarah dan budaya, jumlah upacara adat dan

festival budaya, jumlah kuliner khas Jawa Timur, jumlah sejarah Kota

Surabaya, dan jumlah tokoh penting di Kota Surabaya yang berhasil

disebutkan oleh individu. Sementara itu, sikap individu diukur dari dukungan

individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek. Selanjutnya, perilaku

individu dinilai dari jumlah lokasi sejarah dan budaya yang telah dikunjungi

oleh individu, jumlah upacara adat dan festival budaya yang telah diikuti

oleh individu, jumlah kuliner yang telah dikonsumsi oleh individu, jumlah

sejarah yang telah diceritakan individu kepada orang lain, dan jumlah tokoh

yang telah diceritakan individu kepada orang lain.

Untuk membagi adopter menjadi tiga kelompok, peneliti wajib

mengetahui nilai tengah terlebih dahulu. Faisal (1983) menuliskan, ukuran

pemusatan nilai tengah yang sesuai untuk skala parametric adalah

pemusatan menggunakan formula mean.106

Adapun formula yang digunakan

untuk menghitung mean data kelompok adalah :

M = 𝑓𝑋

𝑁

106

Sanapiah Faisal, Format – Format Penelitian Sosial, (Jakarta ; PT. Rajagrafindo

Persada, 1989), h.180

Page 175: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

157

TABEL 4.39 Penghitungan nilai tengah untuk mengelompokkan

tingkat adopsi inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Interval x F ∑fX

7 – 19 12.5 143 1987,5

20 – 32 25,5 185 4156,5

33 – 45 38,5 22 847

TOTAL 344 6996

Sumber : Data primer, 2015

Berdasarkan data di atas yang dihitung menggunakan formula mean

data berkelompok, nilai tengah yang diperoleh adalah 20,332. Untuk itu,

angka yang ditentukan peneliti untuk menentukan nilai tengah berkisar di

angka 20,332, yaitu angka 19, 20, 21, hingga 22. Berdasarkan hasil

penghitungan tersebut, maka peneliti membuat indikator dari tingkat adopsi

inovasi adopter terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek sebagai berikut :

TABEL 4.40. Jumlah responden berdasarkan tingkat adopsi inovasi

program siaran Iki Suroboyo Rek

Skor Kategori Jumlah

responden

Presentase

7 – 18 Tingkat adopsi rendah 143 responden 42%

19 – 22 Tingkat adopsi sedang 31 responden 9%

23 – 45 Tingkat adopsi tinggi 170 responden 49%

Sumber : data primer, 2015

Tingkat adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo

Rek terbagi menjadi tiga, yaitu tingkat adopsi rendah, sedang, dan tinggi.

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.40, sejumlah 143 individu (42%)

tergolong ke dalam tingkat adopsi rendah. Selanjutnya, 31 individu (9%)

Page 176: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

158

tergolong dalam tingkat adopsi sedang. Sisanya, yaitu 170 individu (49%)

tergolong ke dalam tingkat adopsi tinggi. Hal yang dapat disimpulkan adalah

tingkat adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek

didominasi oleh tingkat adopsi inovasi sedang.

C. Analisis Temuan Data

1. Hasil Uji Signifikansi Konsep Penelitian

Sebelum menganalisis korelasi antara variabel dependen dan variabel

independen, peneliti harus memastikan bahwa konsep dari penelitian ini

terbukti benar. Peneliti memastikan bahwa karakteristik adopter, karakteristik

inovasi, dan saluran komunikasi mempengaruhi tingkat adopsi inovasi.

Apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka konsep penelitian dinyatakan benar. Adapun

nilai Fhitung diperoleh dengan metode one way anova. Hasil dari uji

signifikansi konsep penelitian dengan one way anova tersaji sebagai berikut:

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 265.910 3 88.637 16.733 .000b

Residual 1801.009 340 5.297

Total 2066.919 343

a. Dependent Variable: Tingkat adopsi invs

b. Predictors: (Constant), Kr. Adopter, Kr. Inovasi, Saluran Kom

H0 : Variabel karakteristik adopter, karakteristik inovasi, dan saluran

komunikasi tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat adopsi inovasi.

Page 177: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

159

H1 : Variabel karakteristik adopter, karakteristik inovasi, dan saluran

komunikasi memiliki pengaruh terhadap tingkat adopsi inovasi.

Hasil dari uji perbandingan menggunakan metode one way anova

menandakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ketiga variabel

memiliki pengaruh secara simultan terhadap tingkat adopsi program siaran

Iki Suroboyo Rek. Hal tersebut dibuktikan dengan Fhitung (16,733) > Ftabel

(3,36) dengan nilai signifikansi (0,000) < nilai taraf signifikan (α) = 0,005.

2. Hasil Uji Korelasi

Skala yang digunakan pada variabel dependen dan variabel

independen adalah skala parametik, yaitu skala rasio dan interval. Oleh

karena itu, untuk menguji hubungan antara tingkat adopsi (Y) dan faktor –

faktor yang mendorong tingkat adopsi inovasi (X), peneliti menggunakan uji

korelasi Pearson Product Momment (PPM).

Ada tiga interpretasi korelasi hasil analisis dalam tiap uji korelasi.

Pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel. Kedua, melihat signifikansi

hubungan dua variabel. Ketiga, melihat arah hubungan antara dua variabel.

Untuk melihat interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel,

Alma (2012) menyebutkan bahwa terdapat lima tingkatan pada interpretasi

koefisien nilai r. Lima tingkatan tersebut terdiri dari tingkat hubungan sangat

rendah, tingkat hubungan rendah, tingkat hubungan cukup, tingkat hubungan

kuat, dan tingkat hubungan skala kuat. Nilai r tidak lebih dari harga -1 < r

< +1. Apabila r = -1, artinya korelasinya memiliki nilai negatif sempurna.

Page 178: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

160

Apabila r = 0, artinya tidak ada korelasi. Apabila r = +1, artinya korelasi

mencapai sempurna positif.

Interpretasi berikutnya adalah melihat signifikansi hubungan dua

variabel. Untuk mengetahui signifikansi hubungan dua variabel, peneliti harus

mengetahui jumlah thitung dari masing – masing variabel untuk dibandingkan

dengan ttabel. Korelasi dua variabel dinyatakan signifikan apabila thitung >

ttabel. Ketentuan nilai ttabel dari α = 5% (0,05) dengan db = 342 adalah 1,960.

Sementara besar nilai thitung dapat ditentukan apabila peneliti telah

memperoleh nilai r terlebih dahulu. Penjabaran dari penghitungan ttabel dapat

dilihat pada daftar lampiran.

Interpretasi ketiga adalah melihat arah korelasi. Arah hubungan dapat

dilihat dari perolehan nilai r. Apabila koefisien nilai r adalah positif, maka

arah hubungan berbanding lurus. Artinya, semakin besar variabel X, maka

variabel Y juga akan semakin besar. Semakin kecil variabel X, maka

variabel Y juga akan semakin kecil. Sebaliknya, apabila hasil dari nilai

korelasi ( r ) adalah negatif, maka arah hubungan berbanding berlawanan.

Artinya, semakin besar variabel X, maka variabel Y akan mengecil. Semakin

kecil variabel X, maka variabel Y semakin membesar.

Untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti telah menetapkan tingkat

signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Hipotesis nol (H0) akan diterima apabila

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05. Sementara itu, hipotesis alternatif

(H1) akan diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05.

Page 179: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

161

a. Hubungan antara karakteristik adopter dan tingkat adopsi inovasi

1. Hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .481**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .481** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat

adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat adopsi

inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan

tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,481. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah cukup.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 10,146. Hasil

Page 180: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

162

dari pengujian hipotesis adalah 10,146 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan tingkat adopsi inovasi.

Dengan melihat koefisien korelasi sebesar 0,481 (positif), maka dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan individu, maka tingkat

adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek semakin

tinggi.

2. Hubungan antara tahun individu mengakses isi program siaran dan

tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .313**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .313** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara tahun individu mengakses isi

program siaran dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara tahun individu mengakses isi program

siaran dengan tingkat adopsi inovasi.

Page 181: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

163

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara tahun mengakses isi

program siaran dan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,313. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah lemah.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 6,094. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 6,094 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara tahun individu mengakses isi program siaran dan

tingkat adopsi inovasi. Dengan melihat koefisien korelasi sebesar 0,313

(positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin lambat individu mengakses

isi program siaran Iki Suroboyo Rek, maka tingkat adopsi inovasi individu

terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek semakin lemah.

Page 182: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

164

b. Hubungan antara karakteristik inovasi dan tingkat adopsi inovasi

1) Hubungan antara keuntungan relatif dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .499**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .499** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara keuntungan relatif dengan tingkat

adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara keuntungan relatif dengan tingkat adopsi

inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara keuntungan relatif

dengan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,499. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah cukup.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 10,648. Hasil

Page 183: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

165

dari pengujian hipotesis adalah 10,648 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara keuntungan relatif dan tingkat adopsi inovasi. Dengan

melihat koefisien korelasi sebesar 0,499 (positif), maka dapat disimpulkan

bahwa semakin besar keuntungan relatif dari program siaran Iki Suroboyo

Rek, maka tingkat adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki

Suroboyo Rek semakin tinggi.

2. Hubungan antara inovasi yang sesuai dengan kebutuhan individu

dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .521**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .521** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara inovasi yang sesuai dengan

kebutuhan individu dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara inovasi yang sesuai dengan kebutuhan

individu dengan tingkat adopsi inovasi.

Page 184: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

166

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara inovasi yang sesuai

dengan kebutuhan individu dengan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,521. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah cukup.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 11,288. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 11,288 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara inovasi yang sesuai dengan kebutuhan individu dan

tingkat adopsi inovasi. Dengan melihat koefisien korelasi sebesar 0,499

(positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kebutuhan individu

terhadap informasi, maka tingkat adopsi inovasi individu terhadap program

siaran Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

Page 185: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

167

3. Hubungan antara inovasi mudah dipahami dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .605**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .605** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara inovasi mudah untuk dipahami

dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara inovasi mudah untuk dipahami dengan

tingkat adopsi inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara inovasi yang mudah

dipahami dan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,605. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah kuat.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 14,051. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 14,051 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Page 186: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

168

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara inovasi yang mudah untuk dipahami dan tingkat

adopsi inovasi. Dengan melihat koefisien korelasi sebesar 0,605 (positif),

maka dapat disimpulkan bahwa semakin kuat pemahaman individu terhadap

program siaran radio, maka tingkat adopsi inovasi individu terhadap program

siaran Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

4. Hubungan antara inovasi mudah diakses dan tingkat adopsi

4a. Hubungan antara isi program siaran Iki Suroboyo Rek

mudah diakses melalui radio dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .502**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .502** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara isi program siaran mudah diakses

oleh radio dengan tingkat adopsi.

H1 : Terdapat hubungan antara isi program siaran mudah diakses dengan

tingkat adopsi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

Page 187: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

169

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara isi program siaran

mudah diakses melalui radio dan tingkat adopsi inovasi. Adapun nilai r

yang tertera di tabel adalah 0,502. Hal ini menunjukkan kekuatan hubungan

dari korelasi di atas adalah cukup. Sementara itu, besar thitung dari uji

signifikansi korelasi adalah 10,734. Hasil dari pengujian hipotesis adalah

10,734 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara isi program siaran mudah diakses melalui radio dan

tingkat adopsi inovasi. Dengan melihat koefisien korelasi sebesar 0,502

(positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin kuat sinyal program siaran

Iki Suroboyo Rek yang ditangkap oleh radio milik individu, maka tingkat

adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek semakin

tinggi.

4b. Hubungan antara isi program siaran Iki Suroboyo Rek mudah

diakses melalui twitter dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .601**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .601** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 188: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

170

H0 : Tidak terdapat hubungan antara isi program siaran mudah diakses

melalui twitter dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara isi program siaran mudah diakses melalui

twitter dengan tingkat adopsi inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara kemudahan mengakses

isi program siaran melalui twitter dan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,601. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah kuat.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 13,906. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 13,906 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara isi program siaran mudah diakses melalui twitter dan

tingkat adopsi inovasi. Dengan melihat koefisien korelasi sebesar 0,601

(positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin mudah mengakses isi

program siaran Iki Suroboyo Rek melalui twitter, maka tingkat adopsi

inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

Page 189: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

171

4c. Hubungan antara isi program siaran Iki Suroboyo Rek mudah

diakses melalui facebook dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .589**

Sig. (2-tailed) .001

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .589** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara isi program siaran mudah diakses

melalui facebook dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara isi program siaran mudah diakses melalui

facebook dengan tingkat adopsi inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah

0,001 sehingga diperoleh persamaan 0,001 < 0,05. Persamaan tersebut

menegaskan bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara isi program

siaran mudah diakses melalui facebook dan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,589. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah cukup.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 13,478. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 13,478 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Page 190: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

172

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara dua variabel di atas. Dengan melihat koefisien

korelasi sebesar 0,589 (positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin

mudah mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek melalui facebook,

maka tingkat adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo

Rek semakin tinggi.

5. Hubungan antara inovasi mudah diamati secara konkret dan

tingkat adopsi

5a. Hubungan antara lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya

Jawa Timur mudah untuk dikunjungi dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .448**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .448** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara lokasi sejarah dan budaya mudah

untuk dikunjungi dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara lokasi sejarah dan budaya mudah untuk

dikunjungi dengan tingkat adopsi inovasi.

Page 191: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

173

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah

0,000 sehingga diperoleh persamaan 0,000 < 0,05. Persamaan tersebut

menegaskan bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara kemudahan

mengunjungi lokasi sejarah dan budaya di Kota Surabaya dengan tingkat

adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,448. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah cukup.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 9,226. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 9,226 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara dua variabel di atas. Dengan melihat koefisien

korelasi sebesar 0,448 (positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin

mudah mengunjungi lokasi sejarah dan budaya sesuai dengan isi program

siaran Iki Suroboyo Rek, maka tingkat adopsi inovasi individu terhadap

program siaran Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

Page 192: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

174

5b. Hubungan antara kuliner khas Jawa Timur mudah untuk

dikonsumsi dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .426**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .426** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara kuliner Jawa Timur mudah untuk

dikonsumsi dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan kuliner Jawa Timur mudah untuk dikonsumsi

dengan tingkat adopsi inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara kemudahan

mengonsumsi kuliner khas Jawa Timur dan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,426. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah cukup.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 8,707. Hasil

Page 193: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

175

dari pengujian hipotesis adalah 8,707 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara dua variabel di atas. Dengan melihat koefisien

korelasi sebesar 0,426 (positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin

mudah mengonsumsi kuliner Jawa Timur seperti isi program siaran Iki

Suroboyo Rek, maka tingkat adopsi inovasi individu terhadap program siaran

Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

5c. Hubungan antara upacara adat dan festival budaya Jawa Timur

mudah untuk dikunjungi dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .370

Sig. (2-tailed) .004

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .370 1

Sig. (2-tailed) .004

N 344 344

H0 : Tidak terdapat hubungan upacara adat dan festival budaya Jawa

Timur mudah untuk dikunjungi dengan tingkat adopsi.

H1 : Terdapat hubungan antara upacara adat dan festival budaya Jawa

Timur mudah untuk dikunjungi dengan tingkat adopsi.

Page 194: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

176

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah

0,004 sehingga diperoleh persamaan 0,004 > 0,05. Persamaan tersebut

menegaskan bahwa H0 diterima. Artinya, terdapat hubungan antara

kemudahan mengikuti upacara adat dan festival budaya dengan tingkat

adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,370. Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah rendah.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 7,365. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 7,365 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara dua variabel di atas. Dengan melihat koefisien

korelasi sebesar 0,370 (positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin

mudah mengikuti upacara adat dan festival budaya sesuai dengan isi

program siaran Iki Suroboyo Rek, maka tingkat adopsi inovasi individu

terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

Page 195: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

177

c. Hubungan antara saluran komunikasi dan tingkat adopsi inovasi

1. Hubungan antara jumlah saluran komunikasi dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .618**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .618** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara jumlah media sumber informasi

yang digunakan individu dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara jumlah media sumber informasi yang

digunakan individu dengan tingkat adopsi inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 < 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara jumlah media sumber

informasi dan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,618 Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah kuat.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 14,537. Hasil

Page 196: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

178

dari pengujian hipotesis adalah 14,537 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara dua variabel di atas. Dengan melihat koefisien

korelasi sebesar 0,618 (positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin

banyak jumlah saluran komunikasi yang digunakan oleh individu untuk

mencari tahu informasi tentang program siaran Iki Suroboyo Rek, maka

tingkat adopsi inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek

semakin tinggi.

2. Hubungan antara media yang digunakan untuk mengakses program

siaran dan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .422**

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .422** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 344 344

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara media yang digunakan untuk

mengakses program siaran dengan tingkat adopsi inovasi.

Page 197: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

179

H1 : Terdapat hubungan antara media yang digunakan untuk mengakses

program siaran dengan tingkat adopsi inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0 > 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 ditolak. Artinya, terdapat hubungan antara media yang digunakan

untuk mengakses isi program siaran dengan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,422 Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah cukup.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 9,112. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 9,112 (thitung) > 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah signifikan.

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara media yang digunakan untuk mengakses program

siaran dengan tingkat adopsi inovasi. Dengan melihat koefisien korelasi

sebesar 0,442 (positif), maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak

media komunikasi yang digunakan oleh individu, maka tingkat adopsi

inovasi individu terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

Page 198: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

180

3. Hubungan antara frekuensi mendengarkan program siaran Iki

Suroboyo Rekdan tingkat adopsi

Correlations

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .053

Sig. (2-tailed) .327

N 344 344

VAR00002 Pearson Correlation .053 1

Sig. (2-tailed) .327

N 344 344

H0 : Tidak terdapat hubungan antara frekuensi mendengar program siaran

Iki Suroboyo Rek dengan tingkat adopsi inovasi.

H1 : Terdapat hubungan antara frekuensi mendengar program siaran Iki

Suroboyo Rek tingkat adopsi inovasi.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas adalah 0

sehingga diperoleh persamaan 0,327 > 0,05. Persamaan tersebut menegaskan

bahwa H0 diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan antara frekuensi

mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek dengan tingkat adopsi inovasi.

Adapun nilai r yang tertera di tabel adalah 0,053 Hal ini

menunjukkan kekuatan hubungan dari korelasi di atas adalah sangat rendah.

Sementara itu, besar thitung dari uji signifikansi korelasi adalah 0,981. Hasil

dari pengujian hipotesis adalah 0,981 (thitung) < 1,96 (ttabel), maka harga

koefisien korelasi adalah tidak signifikan.

Page 199: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

181

Dari analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan

yang tidak signifikan antara frekuensi mendengarkan radio dan tingkat

adopsi inovasi. Dengan melihat koefisien korelasi sebesar 0,053 (positif),

maka dapat disimpulkan bahwa semakin sering individu mendengarkan

program siaran Iki Suroboyo Rek, maka tingkat adopsi inovasi individu

terhadap program siaran Iki Suroboyo Rek semakin tinggi.

D. Interpretasi

Hasil analisis melalui uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif antara variabel tingkat adopsi dengan variabel faktor –

faktor yang mendorong individu untuk mengadopsi inovasi. Adapun faktor –

faktor yang mendorong individu untuk mengadopsi inovasi adalah

karakteristik adopter, karakteristik inovasi, dan saluran komunikasi. Analisis

korelasi tersebut sejalan dengan teori difusi inovasi. Teori tersebut

menyatakan bahwa individu yang mengadopsi inovasi telah mengalami

perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Perubahan tersebut didorong oleh

berbagai faktor, antara lain (1) faktor karakteristik adopter yang terbagi

menjadi tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, dan identitas dari individu yang

mengadopsi inovasi, (2) faktor karakteristik inovasi yang terbagi menjadi

keuntungan relatif, inovasi sesuai dengan kebutuhan individu, inovasi tidak

rumit untuk digunakan, inovasi mudah diuji coba, dan inovasi mudah untuk

diamati, dan (3) faktor saluran komunikasi, yaitu media yang memberikan

informasi tentang inovasi kepada individu.

Page 200: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

182

Pada penelitian ini, hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat

tiga faktor yang memiliki peran paling kuat dalam mendorong individu

untuk mengadopsi inovasi. Faktor pertama adalah inovasi mudah untuk

dipahami. Variabel inovasi mudah untuk dipahami memiliki koefisien

korelasi sebesar 0,605. Faktor kedua adalah inovasi mudah diakses

menggunakan twitter. Variabel inovasi mudah diakses menggunakan twitter

memiliki koefisien korelasi sebesar 0,601. Faktor ketiga adalah jumlah

sumber informasi yang digunakan oleh individu. Variabel jumlah sumber

informasi memiliki koefisien korelasi sebesar 0,618. Faktor – faktor lain juga

memiliki peran dalam mendorong individu untuk mengadopsi inovasi, tetapi

hasil koefisien korelasi dari faktor – faktor lain tidak sebesar tiga faktor

yang telah disebutkan di atas.

Berdasarkan uji korelasi seperti yang telah dijelaskan di atas, salah

satu faktor yang mendorong individu untuk mengadopsi program siaran Iki

Suroboyo Rek adalah isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek mudah

untuk dipahami. Temuan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Rogers (1983), yaitu :

Complexity is the degree to which an innovation is perceived as

relatively difficult to understand and use. Any innovation may be

classifed on the complexity-simplicity continuum. Some innovation are

clear in their meaning to potential adopters while others are not. 107

Kutipan teori di atas menjelaskan bahwa sebuah inovasi relatif

diterima oleh individu, baik inovasi yang bersifat kompleksitas maupun

107

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmilan Publisher,

1983), 3rd

Edition, h. 230 – 231

Page 201: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

183

inovasi yang bersifat sederhana. Sebagian besar individu mudah untuk

menerima inovasi karena pada dasarnya individu sudah mengetahui definisi,

fungsi, cara menggunakan, dan hal lain tentang inovasi. Beberapa individu

sulit untuk mengadopsi inovasi karena individu tidak mengetahui apa – apa

tentang inovasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

menilai isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek mudah untuk dipahami.

Sejumlah 337 responden menilai bahwa isi program siaran Iki Suroboyo

Rek sangat mudah untuk dipahami.108

Para responden memiliki persepsi

bahwa inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek merupakan inovasi yang

bersifat sederhana sehingga mudah untuk diadopsi oleh masyarakat Kota

Surabaya. Responden juga menyatakan bahwa mereka tidak perlu bertanya

kepada orang lain atau mencari refrensi dari media lain untuk memahami

informasi yang disampaikan pada program siaran Iki Suroboyo Rek.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa variabel inovasi mudah

untuk dipahami merupakan faktor yang mendorong individu untuk

mengadopsi inovasi. Pada hasil penelitian Prabayanti (2010), sebagian besar

petani menilai bahwa inovasi biopestisida memiliki tingkat kemudahan yang

sangat tinggi. Petani dapat mengambil bahan untuk membuat biopestisida

dari lingkungan sekitar dan cara membuat biopestisida juga terhitung mudah

daripada membuat pestisida dengan bahan dasar kimia. Di sisi lain, beberapa

petani memiliki persepsi bahwa biopestisida merupakan inovasi yang

108

Lihat tabel 4.5, h.108

Page 202: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

184

bersifat kompleksitas. Meskipun para petani dapat membuat biopestisida dari

bahan – bahan yang terdapat di lingkungan sekitar, mereka juga menilai

bahwa pembuatan biopestisida membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Walaupun beberapa petani menganggap bahwa biopestisida merupakan

inovasi yang kompleksitas, mereka bersedia mengadopsi inovasi tersebut

karena pada dasarnya petani membutuhkan pestisida dengan harga

terjangkau untuk memperoleh hasil pertanian yang memuaskan.

Faktor kedua yang memiliki kekuatan untuk mendorong individu

mengadopsi inovasi adalah isi program siaran Iki Suroboyo Rek mudah

diakses melalui twitter. Semakin mudah individu mencoba untuk mengakses

isi program siaran Iki Suroboyo Rek melalui twitter, maka individu semakin

cepat mengambil keputusan untuk mengadopsi inovasi. Faktor tersebut sesuai

dengan pernyataan Rogers (1983), yaitu :

Trialability is the degree to which an innovation may be

experimented with on a limited basis. New ideas that can be tried

on the installment plan will generally be adopted more rapidly than

innovations that are not divisible. An innovation that is trialable is

less uncertain for the adopter. Some innovation are more difficult to

divide for trial than others. 109

Kutipan teori di atas menjelaskan bahwa inovasi yang dapat diuji

coba dalam skala kecil terlebih dahulu lebih mudah untuk diadopsi daripada

inovasi yang tidak dapat dicoba sama sekali. Hasil dari uji coba inovasi

dapat menjadi bukti konkret bagi individu. Bukti konkret tersebut menjadi

bahan pertimbangan individu untuk mengadopsi atau menolak inovasi.

109

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmilan Publisher,

1983), 3rd

Edition, h. 231

Page 203: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

185

Peneliti mengasumsikan bahwa salah satu bentuk konkret dari inovasi

program siaran Iki Suroboyo Rek adalah kilasan isi siaran di media twitter.

Apabila isi program siaran Iki Suroboyo Rek mudah diakses melalui twitter,

maka individu semakin cepat mengadopsi program siaran tersebut. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi

bahwa isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek mudah untuk diakses

melalui twitter. Responden tidak menemui kesulitan sama sekali ketika

mengakses twitter JeJe Radio untuk membaca kilasan program siaran Iki

Suroboyo Rek. Responden menilai bahwa twitter merupakan media yang

praktis untuk memperoleh informasi. Salah satu bentuk praktis dari twitter

adalah individu tidak perlu menyalakan radio pukul 08.00, 12.00, 18.00, atau

20.00 untuk mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek. Individu dapat

mengakses isi program siaran kapan saja dan dimana saja menggunakan

twitter selama individu memiliki fasilitas yang memadai.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa twitter merupakan media

yang memiliki pengaruh kuat bagi individu untuk mengadopsi inovasi. Pada

penelitian Fardilah (2014), twitter merupakan inovasi bagi para mahasiswa di

Surabaya untuk menuangkan gagasan kritis. Mahasiswa menilai bahwa

twitter merupakan media yang sederhana dan praktis, sehingga mereka tidak

memiliki rasa khawatir untuk mencoba media sosial ini. Mahasiswa tertarik

untuk mencoba twitter karena pengaruh dua hal. Pertama, pengaruh internal,

yaitu karakteristik twitter sebagai media yang praktis dan murah untuk

menuangkan gagasan kritis mahasiswa. Dengan menggunakan twitter, gagasan

Page 204: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

186

tersebut cepat memperoleh respon dari orang lain. Kedua, pengaruh eksternal,

yaitu pengaruh teman, keluarga, dan lingkungan sekitar. Kelompok eksternal

telah menggunakan twitter terlebih dahulu dan memberikan penilaian bahwa

twitter sangat mudah untuk digunakan. Penilaian tersebut memberi keyakinan

bagi individu yang belum pernah menggunakan twitter untuk mulai

menggunakan twitter sebagai sarana menyampaikan pemikiran – pemikiran

kritis individu.110

Faktor terakhir yang memiliki kekuatan untuk mendorong individu

mengadopsi program siaran Iki Suroboyo Rek adalah jumlah sumber

informasi yang digunakan oleh individu. Peneliti mengasumsikan, semakin

banyak jumlah sumber informasi yang digunakan oleh individu, maka

individu semakin cepat mengadopsi inovasi. Asumsi ini berdasar pada

penelitian – penelitian terdahulu. Penelitian – penelitian terdahulu membuktikan

bahwa kuantitas sumber informasi yang dimanfaatkan oleh individu

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi.

Pada hasil penelitian Prabayanti (2014) tentang kuantitas sumber informasi

yang dimanfaatkan oleh petani untuk mencari tahu informasi mengenai

inovasi biopestisida, terlihat bahwa kuantitas sumber informasi sangat

berpengaruh terhadap tingkat adopsi inovasi petani. Adapun ragam sumber

informasi yang digunakan oleh petani untuk mencari informasi tentang

biopestisida adalah penyuluhan dinas pertanian, penyuluhan mahasiswa

110

Dede Fardilah, Ferry Dermawan, dan Maman Chamallah. 2011. Eksistensi Media

Jejaring Sosial Twitter Sebagai Sarana Berpikir Kritis. Bandung : Jurnal Sosial, Ekonomi,

dan Humaniora LPPM Universitas Islam Bandung Vol. 4 No. 1, h.11

Page 205: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

187

pertanian, ketua kelompok tani, petani lain, keluarga petani, dan leaflet.

Hasilnya, sebagian besar petani menggunakan 4 sumber informasi untuk

mencari tahu tentang inovasi biopestisida. 111

Pada penelitian ini, kuantitas sumber informasi juga memiliki

pengaruh paling kuat dibandingkan faktor – faktor lainnya. Pernyataan

tersebut sesuai dengan besar koefisien korelasi antara variabel tingkat adopsi

inovasi dan variabel jumlah sumber informasi, yaitu 0,618.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

penelitian menggunakan lebih dari satu jenis sumber informasi. Sejumlah

129 responden menggunakan tiga jenis sumber informasi dan sejumlah 85

responden menggunakan empat jenis sumber informasi untuk mencari tahu

informasi tentang program siaran Iki Suroboyo Rek.112

Responden

menyatakan bahwa satu sumber saja tidak menyajikan informasi yang cukup

lengkap bagi mereka. Oleh karena itu, responden mencari informasi

menggunakan media lain. Tujuannya untuk melengkapi informasi yang telah

responden peroleh sebelumnya.

Rogers (1983) menyebutkan bahwa sumber informasi individu terbagi

menjadi media interpersonal dan media massa. Media interpersonal dan

media massa merupakan sumber informasi yang memiliki kekuatan untuk

111

Hening Prabayanti, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi Biopestisida

Oleh Petani Di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar, Skripsi Fakultas Pertanian

(Solo : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret), h.89 112

Lihat tabel 4.12, h.120

Page 206: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

188

mempengaruhi individu dalam mengadopsi inovasi. Berikut kutipan dari

Rogers (1983) :

Mass media channels are relatively more important at the knowledge

stage. Interpersonal channels are relatively more important at the

persuasion stage in the innovation-decission process. Interpersonal

channels persuade an individual to form or to change a strongly

held attitude. This role of interpersonal channels is especially

important in persuading to adopt an innovation. 113

Kutipan teori di atas menjelaskan tentang kegunaan relatif dari media

massa dan media interpersonal. Rogers (1983) menyatakan, media massa

berfungsi ketika individu berada pada tahap pengetahuan. Media massa

berfungsi untuk menyebarkan pengetahuan tentang definisi inovasi, cara

menggunakan inovasi, fungsi inovasi, dan informasi secara umum tentang

inovasi. Hal ini menunjukkan bahwa media massa cenderung memiliki peran

sebagai sumber informasi. Sementara itu, media interpersonal relatif berguna

pada tahap persuasi. Media interpersonal memiliki kekuatan untuk membujuk

individu agar mengadopsi inovasi.

Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar

individu tidak hanya menggunakan media interpersonal dan media massa

sebagai sumber informasi. Individu cenderung menggunakan media sosial

sebagai sumber informasi. Berdasarkan temuan data di lapangan, sejumlah

332 responden menggunakan twitter, 318 responden menggunakan facebook,

dan 261 responden menggunakan website sebagai sumber informasi. 114

113

Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation, (London : Collier Macmilan Publisher,

1983), 3rd

Edition, h. 209 114

Lihat tabel 4.13, h.121

Page 207: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

189

Individu yang menggunakan media massa sebagai sumber informasi

berjumlah lebih sedikit dibandingkan individu yang menggunakan media

sosial. Sejumlah 21 responden mengetahui informasi tentang inovasi program

siaran Iki Suroboyo Rek dari iklan promosi konten di radio dan 43

responden mengetahui informasi tentang inovasi program siaran Iki

Suroboyo Rek dari rubrik advertorial di majalah. 115

Hanya sebagian kecil individu yang mengetahui informasi tentang

inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek dari media interpersonal. Sejumlah

12 responden mengetahui informasi tentang inovasi program siaran Iki

Suroboyo Rek dari teman dan 9 responden mengetahui informasi tentang

inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek dari keluarga. 116

Temuan ini tidak sepenuhnya sejalan dengan teori difusi inovasi

yang menyatakan bahwa individu relatif mengguakan media massa sebagai

sumber informasi. Hasil dari temuan di lapangan menunjukkan bahwa

individu memilih menggunakan media sosial sebagai sumber informasi

dibandingkan media massa dan media interpersonal.

Hasil dari uji korelasi menunjukkan bahwa sejumlah faktor lain juga

memiliki kekuatan untuk mendorong individu mengadopsi inovasi, meskipun

faktor – faktor tersebut tidak memiliki kekuatan yang besar. Faktor – faktor

tersebut antara lain (1) tingkat pendidikan formal adopter, (2) tahun adopter

mengakses program siaran Iki Suroboyo Rek untuk pertama kali, (3)

115

Lihat tabel 4.13, h.121 116

Lihat tabel 4.13, h.121

Page 208: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

190

keuntungan relatif, (4) kesesuaian inovasi dengan kebutuhan adopter, (5) isi

program siaran mudah diakses melalui radio, (6) isi program siaran mudah

diakses melalui facebook, (7) lokasi sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa

Timur mudah untuk diamati, (8) upacara adat dan festival budaya Jawa

Timur mudah untuk dikunjungi, (9) kuliner khas Jawa Timur mudah untuk

diperoleh, dan (10) media yang digunakan individu untuk mengakses isi

program siaran Iki Suroboyo Rek.

E. Kelemahan Penelitian

1. Metode pengumpulan data

Peneliti menggunakan wawancara survei melalui telepon sebagai

metode pengumpulan data penelitian. Chadwick (1991) menuliskan,

metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan

dari metode wawancara survei adalah biaya yang murah karena peneliti

tidak perlu mengeluarkan uang untuk ongkos transportasi. Selain itu,

wawancara survei juga lebih praktis. Apabila responden yang dituju

sedang tidak ada di tempat, peneliti tidak usah buang – buang tenaga dan

uang untuk berjalan lagi ke rumah responden lainnya. Peneliti dapat

menghubungi responden pada waktu siang atau malam melalui telepon

tanpa membuang – buang waktu. Babbie (2014) menyatakan, when

interviewing by telephone, you can dress any way you please without

affecting he answers respondents give, and sometimes respondents will

be more honest in giving socially disapproves answers if the don‟t have

Page 209: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

191

to look you in the eye.117

Responden dapat menjawab pertanyaan lebih

jujur tanpa harus bertatap muka, terlebih lagi untuk pertanyaan –

pertanyaan yang bersifat sensitif.

Masing – masing metode pengumpulan data memiliki kelebihan

dan kelemahan. Chadwick (1991) juga menuliskan kelemahan dari

metode pengumpulan data menggunakan wawancara survei lewat telepon,

yaitu keterbatasan panjangnya wawancara dan peneliti tidak dapat

bertatap muka dengan responden. Kelemahan tersebut juga dialami oleh

peneliti. Peneliti sulit untuk menghentikan responden yang berbicara

terlalu panjang lebar, bahkan hingga keluar dari topik pembicaraan yang

seharusnya. Keterbatasan waktu dan kesulitan untuk bertatap muka juga

menyebabkan peneliti sulit untuk bertanya ulang apabila jawaban yang

diinginkan oleh peneliti masih dianggap belum sempurna.

2. Penggunaan jenis penelitian eksplanatif untuk mengukur

perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku

Paradigma dari penelitian skripsi ini adalah positivisme,

pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah kuantitatif, dan jenis

penelitian adalah eksplanatif. Peneliti menjabarkan hasil penelitian

dengan cara mendeskripsikan perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku

yang terjadi pada responden penelitian secara general. Peneliti

memberikan pertanyaan via telepon kepada responden. Responden

117

Earl Babbie, The Basics of Social Research, (Canada ; Wadsworth Cengage

Learning, 2014), 6th

edition, pg. 286

Page 210: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

192

memberikan jawaban yang mencerminkan perubahan pengetahuan, sikap,

dan perilaku responden setelah menerima isi dari program siaran Iki

Suroboyo Rek. Jawaban responden menghasilkan temuan data dan

peneliti menganalisis korelasi hubungan antara tingkat adopsi inovasi

dengan faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan individu untuk

mengadopsi inovasi.

Untuk menguji perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku, metode

penelitian yang sering digunakan oleh para ahli adalah metode

eksperimental. Babbie (2014) menyebutkan, controlled experiment is a

research method commonly associated with the natural science.

Experiments often involve putting people in unusual, controlled situation

to see how they will respond. 118

Untuk melihat respon yang sebenarnya

dari individu, peneliti harus mengobservasi pengetahuan, sikap, dan

perilaku individu sebelum mendengarkan program siaran Iki Suroboyo

Rek (pretesting) dan kembali mengobservasi setelah mendengarkan

program siaran tersebut (posttesting). Kelebihan dari penelitian

eksperimental adalah peneliti dapat menilai secara langsung tentang

perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku.

Penelitian tanpa pratesting dan posttesting tidak menutup

kemungkinan bahwa responden telah mengetahui tentang sejarah, tokoh

Kota Surabaya, kuliner khas Jawa Timur, dan lain – lain dari berbagai

media sebelum mengakses isi program siaran Iki Suroboyo Rek. Di sisi

118

Babbie, The Basics of Social Research, h. 238 – 239

Page 211: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

193

lain, terdapat kemungkinan bahwa responden sebenarnya masih

menyimpan pengetahuan tentang hal – hal yang telah mereka dengar dari

program siaran Iki Suroboyo Rek, namun tidak mengingat dengan jelas,

atau bahkan sudah lupa tentang apa yang mereka peroleh dari program

siaran tersebut. Lotus dan Palmer (dalam Solso dan Maclin, 2008)

mengungkap tentang kekeliruan – kekeliruan memori pada individu.

Individu menerima banyak informasi dari beragam sumber informasi,

sehingga individu cenderung tidak mengingat lagi tentang sumber

informasi yang paling pertama memberikan pengetahuan kepada

individu. Bahkan, kekeliruan memori tersebut dapat dibentuk ketika

peneliti memberikan pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk

membentuk memori tersebut. 119

Sebagai contoh, responden mengetahui tokoh W.R Supratman dari

buku pelajaran sekolah. Beberapa hari kemudian, responden juga

mengetahui sejarah W.R Supratman yang lebih dalam lagi ketika

mendengar program siaran Iki Suroboyo Rek. Ketika peneliti bertanya

tentang siapa tokoh yang diketahui responden dari program siaran Iki

Suroboyo Rek, responden dengan cepat menjawab bahwa ia mengetahui

tokoh W.R Supratman dari program siaran Iki Suroboyo Rek. Solso dan

Maclin (2008) menamakan kejadian tersebut sebagai kekeliruan memori

terhadap pengetahuan sebelumnya. Persepsi responden dipengaruhi oleh

119

Robert L. Solso, Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin, Psikologi Kognitif, (Jakarta,

Penerbit Erlangga ; 2008), cet-8, h. 223

Page 212: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

194

pengetahuan responden, hipotesis yang telah disusun oleh responden,

prasangka – prasangka responden, dan sinyal – sinyal sensorik.

Peneliti memiliki alasan sehingga tidak menggunakan metode

eksperimental. Peneliti menggunakan penelitian korelasional karena

program siaran Iki Suroboyo Rek telah mengudara sejak tahun 2013.

Saat peneliti mengangkat tema ini pada tahun 2015, peneliti tidak dapat

menerapkan jenis penelitian eksperimental terhadap responden sebelum

mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek terlebih dahulu.

Page 213: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

195

BAB V

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Sasaran akhir dari sebuah penelitian tentunya menjawab pertanyaan

yang telah terangkum dalam rumusan masalah. Berdasarkan hasil analisis

dan pembahasan yang mengkaji hubungan antara faktor – faktor yang

mempengaruhi adopsi inovasi dan tingkat adopsi masyarakat Kota Surabaya

terhadap isi program siaran Iki Suroboyo Rek, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1) Terdapat hubungan antara karakteristik adopter (tingkat pendidikan

dan tahun individu mengenal inovasi) dan tingkat adopsi masyarakat

Kota Surabaya terhadap inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Semakin tinggi tingkat pendidikan individu dan semakin lama

individu mengenal program siaran Iki Suroboyo Rek, maka individu

semakin cepat mengambil keputusan untuk mengadopsi inovasi.

2) Terdapat hubungan antara karakteristik inovasi (keuntungan relatif,

kesesuaian antara inovasi dengan kebutuhan individu, kemudahan

memahami inovasi, inovasi mudah diuji coba, dan inovais mudah

diamati) dan tingkat adopsi masyarakat Kota Surabaya terhadap

inovasi program siaran Iki Suroboyo Rek. Faktor karakteristik

inovasi yang memiliki hubungan kuat dengan tingkat adopsi inovasi

adalah kemudahan memahami isi program siaran Iki Suroboyo Rek.

Sementara itu, faktor karakteristik inovasi yang memiliki hubungan

Page 214: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

196

paling lemah dengan tingkat adopsi inovasi adalah kemudahan

untuk mengikuti upacara adat dan festival budaya Jawa Timur.

3) Terdapat hubungan antara saluran komunikasi (jumlah sumber

informasi, media yang digunakan individu untuk mengakses program

siaran Iki Suroboyo Rek, dan frekuensi individu mendengar radio)

dengan tingkat adopsi inovasi. Faktor saluran komunikasi yang

memiliki hubungan kuat dengan tingkat adopsi inovasi adalah

jumlah sumber informasi yang digunakan oleh individu. Sementara

itu, faktor saluran komunikasi yang paling lemah dengan tingkat

adopsi inovasi adalah frekuensi individu mendengarkan isi program

siaran Iki Suroboyo Rek melalui radio.

2. SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang mengkaji hubungan

antara faktor – faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi dan tingkat adopsi

masyarakat Kota Surabaya terhadap isi program siaran Iki Suroboyo Rek,

peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut :

a. Saran untuk peneliti selanjutnya

1) Variabel pada penelitian ini tidak hanya terpaku pada apa

yang tertulis di teori difusi inovasi saja, tetapi juga pada

beberapa variabel yang dibuat berdasarkan kondisi di

lapangan. Untuk penelitian – penelitian lain yang menggunakan

teori difusi inovasi, beberapa variabel yang berkaitan dengan

kondisi lapangan sangat perlu diperhatikan. Terdapat

Page 215: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

197

kemungkinan bahwa variabel tersebut ternyata memiliki peran

paling besar dalam mempengaruhi tingkat adopsi inovasi.

2) Penelitian tentang adopsi inovasi dapat diperkuat dengan

metode penelitian pre-test dan post-test. Metode tersebut

mengharuskan peneliti untuk mengamati pengetahuan, sikap, dan

perilaku individu sebelum mengadopsi inovasi dan sesudah

mengadopsi inovasi. Hasil pre-test dan post-test terhadap

pengetahuan, sikap, dan perilaku individu dapat menjadi bahan

untuk menganalisis tingkat adopsi inovasi individu dan faktor

apa saja yang mendorong individu untuk mengadopsi inovasi.

3) Penelitian yang menggunakan teori difusi inovasi masih

berjumlah sangat sedikit di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

bahkan tidak ditemukan di perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM). Pada era teknologi

seperti sekarang ini, banyak inovasi – inovasi tentang media

massa yang bermunculan. Untuk itu, penelitian tentang

munculnya beragam inovasi di bidang media massa sebaiknya

lebih ditingkatkan lagi. Semoga hasil penelitian tentang difusi

inovasi dan adopsi inovasi selanjutnya dari mahasiswa

FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lebih memuaskan

daripada penelitian ini.

Page 216: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

198

b. Saran untuk perusahaan – perusahaan radio

1) Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa individu lebih

tertarik mencari informasi menggunakan media sosial. Untuk

itu, bagi perusahaan – perusahaan radio di kota – kota besar

Indonesia, kilasan isi siaran di media sosial sebaiknya semakin

ditingkatkan. Penggunaan media sosial lebih efektif untuk

menyampaikan informasi dibandingkan media massa atau

media interpersonal.

2) Masyarakat di kota Surabaya mendukung program siaran Iki

Suroboyo Rek untuk menghasilkan karya – karya yang

berkualitas dan inovatif. Berkat isi program siaran Iki

Suroboyo Rek, pengetahuan individu tentang sejarah Kota

Surabaya dan budaya Jawa Timur meningkat. Untuk itu, radio

– radio di daerah lain selain Surabaya disarankan untuk

membuat program siaran seperti Iki Suroboyo Rek untuk

memperkenalkan sejarah dan budaya di daerah masing –

masing. Program siaran tersebut beerfungsi untuk menambah

pengetahuan, sikap, dan perilaku individu untuk mengenal dan

menjaga kebudayaan daerah masing – masing.

Page 217: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

199

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aan, Munawar Syamsudin. 2013. Metode Riset Kuantitatif Komunikasi.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ali, Muhammad. 2014. Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Jakarta : Penerbit

Bumi Askara.

Alma, Buchari. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta.

Astuti, Santi Indra. 2009. Jurnalisme Radio, Teori dan Praktik. Bandung :

Simbiosa Rekatama Media.

Azra, Azyumardi., 2002. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Jakarta : UIN Jakarta Press.

Babbie, Earl. 2014. The Basics of Social Research 6th

Edition. Canada :

Wadsworth Cengage Learning Company.

Borders, Beyond. 2010. Communication Modernity and History. Jakarta : LSPR

Communication Research Conference.

Chadwick, Bruce A. 1991. Social Science Research Methods. New Jersey :

Prentice Hall International Inc.

Collier, Marsha. 2013. Social Media Commerce for Dummies. Hoboken : John

Willey and Sons, Inc.

Darsono, 2009. Budaya Organisasi Kajian Tentang Organisasi Budaya,

Ekonomi, Sosial, dan Politik. Jakarta : Nusantara Consulting.

Dila, Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terbaru. Bandung :

Simbiosa Rekatama Media.

Doob, Christoper Bates. 1985. Sociology : An Introduction. New York : CBS

College Publishing.

Faisal, Sanapiah. 1989. Format – Format Penelitian Sosial. Jakara : PT.

Grafindo Persada.

Horton, Paul B., Chester, L. Hunt. 1984. Sociology Eight Edition. New York :

McGraw-Hill, Inc.

Kottler, Philip., Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management 14th

Edition.

New Jersey : Pearson Education Inc.

Kristanto, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Page 218: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

200

Leon, Joseph J., Brown, Wayne C., Ruch, Libby O. 2005. Telephone Survey.

Methods and Practices. Honolulu : Stramline Survey Inc.

Lawrence, Neuman. 2013. Social Research Methods : Qualitative and

Quantitaive Approacehs 7th

Edition. Boston: Pearson Education Inc.

Leydesdorff, Loet. 2000. A Sociological Theory of Communication : The Self

Organization of the Knowledge-Based Society 8th

Edition. Florida :

Universal Publisher.

Louw, De Louw Ae. 1998. Human Development 2nd

Edition. Pinendlands Cape

Town: Kagiso Tertiary.

Mardikanto. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Solo : UNS Press.

Morrisan. 2013. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan

Televisi. Jakarta : Kencana Media Group.

Narwoko, Dwi J., Suyanto, Bagong. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta ; Kencana Prenada Media Group.

Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber. Jakarta

: Kencana Prenada Media Group.

Pearson, Judy., Nelson, Paul., Titsworth, Scott., Harter, Lynn. 2008. Human

Communication Third Edition. New York : McGraw Hill-Higher

Education, Inc.

Perrow, Charles. 1970. Organizational Analysis : A Sociological View. London :

Tavistock Publication.

Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi Edisi 26. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Rogers, Everett M. 1983. Diffusion of Innovation 3rd

Edition. London : Collier

Macmilan Publisher.

Solso, Robert L., Maclin, Otto H., Maclin, Kimberly. Psikologi Kognitif Edisi

Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Sumadiria, Harris. 2014. Sosiologi Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa

Rekatama Media.

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.

Yogyakarta : Media Pressindo.

Sutinah., Suyanto, Bagong. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Kencana

Media Group.

Page 219: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

201

Syam, Nina W. 2009. Sosiologi Komunikasi. Bandung : Penerbit Humaniora.

U.S, Samsudin. 1982. Dasar – Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian.

Bandung : Binacipta.

Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis : Panduan Bagi Praktisi dan

Akademisi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Wiggin, Gladys. A. 1962. Education and Nationalism. USA : McGraw-Hill

Book Company, Inc.

Jurnal

Baron, Michelle.,Graham, Charles R. 2007. Identifying Key Factors in

Adoption of Innovative Practice. Birgham Young University.

Fardilah, Dedeh., Demawan, Ferry., Chamallah, Maman. 2014. Eksistensi Media

Jejaring Sosial Twitter Sebagai Sarana Berpikir Kritis. Jurnal Sosial,

Ekonomi, dan Humaniora LPPM Universitas Islam Bandung Vol. 4

No.1.

Herdiawan, Gian.. 2014. Diskontinuitas Penerapan Inovasi Biogas Oleh

Peternak Sapi Perah. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran,

Vol. 1 No.1.

Ilmiputri, Chitta Amalia., Sofhani, Tubagus Furqan. 2011. Difusi Inovasi Model

Representasi Masyarakat Dalam Perencanaan Publik di Kabupaten

Sumedang, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK V1N2 ITB.

Kaplan, Andreas., Haenlein, Michael. 2010. Users of the World, Unite the

Challenges and Opportunities of Social Media. Journal Business

Horizon Indiana University 7th

Edition.

Pratiwi, Mega Nur. 2014. Peran Binamitra dalam Sosialisasi Kewajiban

Menggunakan Helm SNI Bagi Pengendara Sepeda Motor di

Kabupaten Kutai. Jurnal Ilmu Komunikasi FISIP Universitas

Mulawarman Vol 2 No 1.

Pooley, Jefferson D., Socolow, Michael J. 2013. Checking Up on The

Invansion from Mars : Hadley Catril, Paul F. Lazarfield, and the

Making of a Misremembered Classic. International Journal of

Communication 7.

Rosalia, Naiza. 2010. Faktor – Faktor Penting Daya Tarik Stasiun Radio Bagi

Pendengar Radio di Kota Semarang, Jurnal Interaksi Universitas

Diponegoro.

Starquadine, Gary S, etc. 2005. Continouing Education Article (Assesing

Probable Succes : Applying Rogers „Diffusion of Innovations‟ Theory

to Agroforestry). International Journal of Agriculture and Biology.

Page 220: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

202

Zubir, Edward., Isdianto, Joko. 2011. Kategori Adopter dan Tingkat

Keinovatian Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Nelayan Desa Tanjung

Satai Pulau Maya Karimata dan Desa Harapan Mulia Sukadana,

Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat). Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka.

Skripsi

Adelia, Lia. 2014. Evektifitas Program Siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC)

Terhadap Pengembangan Masyarakat Dalam Mengolah Hasil

Pertanian. Bogor : Fakultas Ekologi Manusia Program Studi

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Prabayanti, Hening. 2010. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi

Biopestisida Oleh Petani di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar. Solo : Fakultas Pertanian Program Studi Komunikasi dan

Penyuluhan Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Tesis

Ordika, Dwi Bagus. 2012. Difusi Inovasi Posyandu Peduli Tumbuh Aktif

Tanggap oleh PT. Netsle Indonesia – Dancow Batita Bekerjasama

dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

di Kota Malang Tahun 2012. Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia.

Syarifruddin. 2003. Pengaruh Media Cetak Dalam Proses Adopsi Inovasi dan

Difusi Inovasi Beternak Ayam Broiler di Kota Kendari. Yogyakarta :

Program Studi Ekonomi Pertanian dan Peternakan Universitas Gadjah

Mada.

Website

Facebook JeJe Radio Surabaya

Instagram JeJe Radio Surabaya

Twitter @jejeradioSBY

Youtube JeJe Radio SBY

www.dispendukcapil.surabaya.go.id

www.jejeradio.com

Page 221: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

203

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 222: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

204

LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP HASIL WAWANCARA ANTARA PENELITI

DAN HEAD NEWS AND CONTENT JEJE RADIO SURABAYA

Bagaimana sejarah dan perkembangan JeJe Radio?

Awalnya, nama radio ini bukan JeJe Radio, tapi JJ Media. JeJe Radio berkembang

dari JJ Media yang merupakan radio bisnis. Pada tahun 2001 sampai 2010, JJ

Media masih menjadi radio yang bersegmentasi untuk para pebisnis. Secara rinci,

segmentasi JJ Media adalah orang – orang yang menjalankan bisnis, berkutat di

dunia bisnis, minimal lulusan S1. Dulu tema pertama yang kami siarkan adalah

tema menjalankan rumah sakit sebagai lahan bisnis, tapi tidak melupakan tujuan

utama melayani kesehatan masyarakat. Kan sekali dayung, dua-tiga pulai

terlampaui. Bisnis rumah sakit bisa bikin kebaikan dengan cara menyembuhkan

orang sekaligus menjadi lahan bisnis yang meraup keuntungan. Kantornya JJ

Media juga bukan di sini, tapi masih di dasar Wisma BII Surabaya. Sekarang,

kantor di belakang Gramedia Expo Basuki Rahmat ini adalah kantor milik JeJe

Radio sendiri.

Beberapa tahun setelah JJ Media beroperasi, radio – radio swasta yang ada di

Jakarta mulai membuka cabang di Surabaya. Mulai dari Gen FM, Prambors FM,

dan lain – lain yang sudah punya branding top di Indonesia. Saingan bisnis radio

semakin banyak. Peminat JJ Media mulai tertarik oleh program siaran yang

disiarkan oleh radio – radio tersebut. Oleh karena itu, JeJe Radio memutuskan untuk

mengubah brand, logo, segmentasi pendengar, sampai konsep – konsep siarannya.

Awalnya, segmentasinya hanya untuk lulusan S1 yang berkutat di bidang bisnis

dan usianya 20 – 40 tahun. Tapi, selanjutnya kami ganti program siaran yang

konsepnya remaja banget. Segmentasi pendengar kami adalah remaja yang masih

bersekolah di SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Usianya responden berkisar 12

sampai 24 tahun.

Ketika JJ Media berganti brand menjadi JeJe Radio, apakah ada kesulitan

ketika perubahan tersebut terjadi?

Kesulitan paling utama adalah SDM – SDM yang mulai mundur. SDM yang

dimiliki JJ Media adalah SDM yang memiliki kemampuan tentang manajemen dan

bisnis. Mereka bisa membuat program siaran tentang bisnis menjadi menarik. Tapi,

ketika JJ Media berganti brand jadi JeJe Radio, mereka mulai mundur. SDM –

SDM mundur karena merasa tidak cocok bekerja di program siaran untuk remaja.

Kendala tersebut kami atasi dengan percobaan yang cukup beresiko. Kami

menawarkan gaji yang cukup tinggi untuk orang – orang yang berstatus „alumni‟

dari media – media ternama. Kami rekrut reporter, penyiar, SDM yang ahli di bidang

manajemen, teknisi yang dulunya bekerja di media besar untuk bergabung bersama

JeJe Radio. Jadi, ketika JeJe Radio mulai beroperasi untuk pertama kali, kami tidak

Page 223: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

205

mempekerjakan fresh graduate, tapi orang – orang sudah punya kemampuan

mumpuni. Kami tidak perlu mengajarkan mereka cara menjadi reporter handal, tidak

perlu training penyiar untuk siaran, karena pada dasarnya mereka yang bekerja

juga sudah handal. Mereka sudah jadi pakar tanpa perlu kami ajari.

Modal yang kami keluarkan cukup besar untuk merekrut mereka. Alhamdulillah,

kerja keras dan modal kami yang cukup besar untuk merekrut mereka tidak sia –

sia. Dalam waktu sebulan, nama JeJe Radio sama dengan radio – radio swasta

lainnya.

Kendala selanjutnya adalah penyimpanan dokumentasi. Karena kantor JJ Media di

wisma BII pindah ke sini, kami jadi kehilangan banyak dokumentasi siaran.

Soalnya, dulu dokumentasi siaran JJ Media masih menggunakan rekaman kaset pita.

Tiap kotak kaset harus ditempel tanggal, nama siaran, tema siaran supaya gampang

carinya. Tapi, resikonya adalah kami harus merawat dokumentasi tersebut baik –

baik supaya tidak lembab atau tidak jamuran. Namun, ketika pindah – pindah dari

wisma BII ke belakang Gramedia sini, kasetnya banyak yang hilang. Selain hilang,

kaset pitanya juga ada yang lembab dan berjamur sehingga kita tidak bisa

mendengar siaran lama lagi.

Selain kaset pita, dokumentasi kami juga ada yang menggunakan VCD. Setelah era

kaset pita, terbitlah era VCD menggunakan tape deck kalau mau memutar ulang

rekaman siaran. Sayangnya, VCD juga banyak yang gores dan tidak bisa diputar

ulang lagi. Nasib kaset VCD juga sama seperti nasib kaset pita. Akhirnya

dokumentasi yang tersimpan di JeJe Radio adalah dokumentasi yang menggunakan

mp3 dan aplikasi software RCS saja. Dokumentasi kaset pita dan VCD sudah tidak

bisa diputar lagi sekarang.

Bagaimana sejarah dan perkembangan program siaran Iki Suroboyo Rek?

Program siaran Iki Suroboyo Rek atau ISR ini adalah program yang paling baru

dari semua program yang dibuat sama tim kreatif JeJe Radio. Kalau program lain

dibuat tahun 2010, program ISR ini baru mengudara kalau nggak salah di akhir

tahun 2013. Semuanya dimulai ketika tim kreatif JeJe Radio ingin mengangkat

konten yang menyangkut soal sejarah dan budaya Kota Surabaya. Surabaya ini kota

yang kaya akan sejarah, kota yang kaya akan budaya. Surabaya merupakan tempat

tinggal orang – orang pendatang sejak zaman dahulu sehingga kultur di sini sudah

tercampur baur. Sebut saja Kampung Arab, dimana orang – orang di tempat ini

adalah orang Arab yang sudah hidup sejak zaman perjuangan Sunan Ampel. Orang

– orang Arab ini tinggal di pinggiran Kota Surabaya dan akhirnya berbaur dengan

masyarakat Surabaya tulen, sehingga terjadilah asimilasi budaya. Selain Kampung

Arab, ada juga kampung pecinan yang dikenal sejak zaman dulu sebagai orang –

orang yang membawa perdagangan di Surabaya. Intinya, Surabaya ini punya banyak

cerita.

Page 224: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

206

Tujuan utama tim kreatif dari JeJe Radio membuat program ISR adalah

mengenalkan sejarah Surabaya dan budaya Jawa Timur kepada anak – anak muda.

Sekarang ini, setiap tahun selalu ada dua sampai tiga pusat perbelanjaan yang

diresmikan di Surabaya. Semakin banyak tempat – tempat nongkrong yang ada di

Surabaya. Semakin banyak bisnis rumah makan luar negeri, festival luar negeri

kayak Japan – Japan atau Korean – Korean gitu. Ya tidak heran kalau anak – anak

muda di Surabaya sudah lupa sama sejarah Kota Surabaya dan budaya Jawa

Timur. Padahal Surabaya punya banyak cerita. Kan lucu kalau anak – anak Surabaya

sendiri nggak tahu sejarah dan asal usulnya kota ini. Makanya, lewat program ISR,

kami akan memperkenalkan sejarah dan budaya Surabaya supaya orang lain tahu

kalau di Surabaya itu nggak hanya ada kebun binatang yang singanya mati terus.

Nggak hanya ada gang dolly. Kan tempat – tempat itu lagi fenomenal dan

kontroversial. Kasus di sana bikin nama Surabaya jadi nggak bagus. Di program

ISR, kami ulas semua hal yang punya cerita di Surabaya, mulai dari lokasi sejarah

dan budaya, upacara adat dan festival budaya, kuliner khas Jawa Timur, sejarah –

sejarah Kota Surabaya, dan tokoh – tokoh yang namanya penting untuk diingat anak

– anak Suroboyo. Jadi, ceritanya ini kami lagi bertanding dengan budaya luar untuk

menarik perhatian anak – anak muda di Surabaya.

Media apa saja yang digunakan oleh JeJe Radio untuk menyampaikan

informasi tentang isi siaran Iki Suroboyo Rek?

Tentunya, media utama kami adalah radio. Kami mengudarakan siaran pukul 08.00,

12.00, 18.00, dan 21.00. Untuk mengantisipasi pendengar yang tidak sempat

mendengarkan program siaran, kami juga memposting kilasan program siaran lewat

media sosial, seperti facebook, twitter, instagram, dan lain – lain. Sampai sekarang,

media sosial yang paling banyak dikunjungi adalah twitter.

Dulu, pas tahun 2013, JeJe Radio membuat konten promosi tentang program siaran

ISR. Divisi yang mengurus website dan medsos juga memberikan space kosong di

website untuk menaruh informasi tentang program siaran ISR. Itu merupakan cara –

cara JeJe Radio mempromosikan program ISR. Lalu, pada tahun 2014, JeJe Radio

sempat bekerja sama dengan beberapa majalah yang segmentasinya anak muda.

Ada majalah CT Magz, majalah Surabaya City Guide, majalah Provoke. Kami

mempromosikan JeJe Radio serta selingan – selingan promosi ISR di situ.

Kemudian, kami juga sempat bekerjasama dengan surat kabar di Surabaya. Surat

kabar – surat kabar itu memberikan kolom untuk JeJe Radio. Kolom itu bukan

promosi saja, tapi juga untuk mengisi rubrik tentang sejarah Kota Surabaya dan

budaya Jawa Timur. Jadi, isi dari program siaran dibentuk jadi tulisan berita

deskriptif dan tulisannya ditaruh di kolom JeJe Radio yang ada di surat kabar itu.

Siapa saja narasumber informasi program siaran Iki Suroboyo Rek?

Kami bekerjasama dengan beberapa sumber, mulai dari dinas pariwisata Kota

Surabaya, dinas pariwisata Jawa Timur, Paguyuban Cak Daning, Komunitas Surabaya

Page 225: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

207

Punya Cerita yang selalu posting – posting informasi di blog mereka, dan

Soerabadja Herritage Track milik Sampoerna. Kami juga punya beberapa

koresponden dari berbagai daerah lain di Jawa Timur, seperti di Madiun,

Banyuwangi, Malang, Kediri, dan lain – lain. Nah, dari berbagai macam sumber

tersebut, kami merangkainya jadi satu. Alhamdulillah, hingga saat ini, tetap program

siaran ISR yang paling lengkap dalam menyampaikan informasi tentang sejarah

Kota Surabaya dan budaya Jawa Timur. Bahkan, kadang – kadang ada pendengar

yang menyampaikan tentang upacara adat di daerah mereka, kuliner khas daerah

mereka, tokoh – tokoh penting, dan lain – lain. Ya kalau tema yang disampaikan oleh

pendengar memang menarik dan belum pernah disiarkan oleh JeJe Radio, pasti

kami akan jadikan usulan pendengar sebagai bahan siaran selanjutnya.

Apakah terdapat kendala ketika program siaran Iki Suroboyo Rek mulai

dikenal oleh masyarakat, khususnya oleh anak – anak muda Surabaya? Seperti

banyak yang protes karena siaran ini sudah tidak modern, bahasa penyiarnya

sulit dipahami, atau semacamnya.

Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada pendengar yang bertanya seperti itu

kepada kami. Malah, para pendengar banyak yang bertanya via twitter, line office,

facebook. Mereka bertanya, monumen iku letaknya di mana e, min?, festival

budayane kapan digelar min?, dan semacamnya. Saya pribadi menilai bahwa

komentar tersebut berbuah positif. Artinya, para pendengar sekarang punya antusias

untuk mengunjungi tempat, festival budaya, upacara adat. Intinya, respon mereka

positif untuk program siaran ISR.

Tidak ada kendala yang begitu berarti, bahkan setelah kami mengubah jadwal

acara. Pada tahun 2013 sampai menjelang akhir 2014, kami menayangkan program

siaran ISR enam kali dalam satu hari. Kami tayangkan pukul 06.00, 08.00, 12.00,

15.00, 18.00, dan 21.00. Tapi, setelah itu kami mengganti beberapa jadwal, termasuk

jadwal konten Sport News. Sebelumnya, Sport News kan hanya ada pada jam 16.00

dan 00.00. Tapi, kami buat Sport News mengudara jadi tiga kali, yaitu pada jam

06.00, 15.00, dan 00.00. Kami juga punya alasan untuk mengganti jam dari program

siaran tersebut. Pada jam 15.00 kami tampilkan prediksi siapa yang akan menang,

bagaimana persiapan pertandingan, dan sebagainya. Pada jam 00.00, kami

melaporkan berita – berita jalannya pertandingan, sementara jam 06.00 adalah siaran

ulangnya. Maka itu, sekarang ISR hanya tayang pukul 08.00, 12.00, 18.00, dan

21.00.

Untuk segi bahasa, JeJe Radio adalah media untuk anak muda. Jadi, bahasa yang

digunakan adalah bahasa yang dekat dengan anak – anak muda sekarang, khususnya

anak – anak muda di Surabaya. Sejauh ini juga belum ada pendengar yang

memberikan protes untuk bahasa yang digunakan oleh penyiar.

Bukankah tadi Mbak Tika mengatakan kalau banyak pendengar yang

merespon positif dan bertanya tentang letak lokasi sejarah dan budaya, waktu

Page 226: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

208

dan tempat festival budaya, dan lain – lain. Kenapa JeJe Radio tidak sekalian

saja menyiarkan tentang hal – hal tersebut?

Singkatnya, kami hanya menyampaikan isi siaran secara garis besar saja. Hingga

saat ini, siaran Iki Suroboyo Rek masih belum memenuhi keinginan pendengar

tentang keterangan petunjuk jalan ke arah lokasi, harga tiket masuk, kalau mau ke

tempat A harus naik angkutan apa, dan lain – lain. JeJe Radio hanya memberi

informasi kepada masyarakat Kota Surabaya tentang lokasi budaya dan sejarah,

bukan berperan sebagai agen penjualan tiket atau sebagai agen dinas pariwisata.

Lagipula, hal ini juga masih menjadi bahan rundingan saya, teman – teman kru

redaksi, dan teman – teman tim kreatif. Ada yang berpendapat bahwa program ISR

hanya menyampaikan informasi dan tetap berpegang teguh pada konsep awal.

Maksud saya, konsep yang sudah ditetapkan jangan diubah dan jangan ikut – ikutan

apa yang pasar inginkan. Ada juga yang berpendapat sebaliknya. Yah, intinya, hal

yang disampaikan oleh pendengar ini bisa menjadi bahan evaluasi kami ke

depannya.

Page 227: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

209

LAMPIRAN 2 : KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENGUKURAN TINGKAT ADOPSI INOVASI MASYARAKAT

KOTA SURABAYA TERHADAP PROGRAM SIARAN IKI SUROBOYO REK

DI JEJE RADIO 105,10 FM

Asslamau‟alaikum. Wr. Wb

Salam sejahtera untuk responden yang memperoleh angket ini.

Saya Gita Juniarti, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta yang sedang menempuh pendidikan di program studi Jurnalistik. Saat ini,

saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi berjudul “Tingkat Adopsi Inovasi

Masyarakat Kota Surabaya Terhadap Program Siaran Iki Suroboyo Rek di Jeje

Radio 105,10 FM”. Untuk melengkapi penelitian tersebut, saya membutuhkan

pendapat Saudara/i tentang isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek.

Sebelum memasuki pertanyaan kuesioner, saya akan menuliskan penjelasan singkat

mengenai gambaran dan istilah dalam penelitian ini. Diharapkan Saudara/i

membaca penjelasan berikut agar tidak terjadi kesalahan dalam pengisian

angket. Berikut penjelasan tersebut :

1. Program siaran Iki Suroboyo Rek merupakan program terbaru dari Jeje Radio

yang sudah mulai mengudara di menjelang akhir tahun 2013. Program siaran

tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengenalkan Kota Surabaya dan budaya

Jawa Timur, mulai dari tempat bersejarah, tempat yang berhubungan dengan

budaya Jawa Timur, upacara adat, hari besar, kuliner khas, sejarah Kota

Surabaya secara umum, dan tokoh – tokoh besar yang berhubungan dengan

sejarah Kota Surabaya serta kebudayaan Jawa Timur.

2. Program siaran Iki Suroboyo Rek mengudara tiap akhir pekan dan pada jam

tertentu, yaitu tiap hari Sabtu dan Minggu pukul 08.00, 12.00, 18.00, dan 21.00.

Program tersebut mengudara dengan durasi 15 – 20 menit tanpa jeda iklan.

Informasi tersebut disampaikan dengan beragam cara, seperti siaran sambil

membacakan teks, siaran live dari lokasinya langsung, atau wawancara secara

langsung maupun via telepon dengan pakar atau tokoh yang berhubungan

dengan sejarah Surabaya dan budaya Jawa Timur.

3. Program Iki Suroboyo Rek menggunakan berbagai media untuk menyampaikan

siaran, antara lain melalui radio pemancar, radio streaming, dan menulis kilasan

siaran melalui media sosial. Media sosial yang digunakan antara lain twitter

@jejeradioSBY, facebook Jeje Radio Surabaya, instagram @jejeradiosurabaya,

line, dan youtube.

4. Penelitian ini akan menjawab rumusan masalah tentang perkembangan psikologi

dalam diri Saudara/i selaku responden setelah mendengarkan program siaran

Iki Suroboyo Rek. Perkembangan tersebut mencakup perkembangan pengetahuan

Saudara/i dalam menjabarkan isi dari program siaran tersebut, sikap Saudara/i

untuk menerapkan isi dari program siaran itu, dan perilaku Saudara/i dalam

Page 228: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

210

mengaplikasikan isi dari program siaran. Berbagai faktor mempengaruhi

perkembangan pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam diri Saudara/i. Faktor

tersebut antara lain karakteristik Saudara/i selaku pendengar, karakteristik

inovasi, dan saluran komunikasi. Adapun karakteristik Saudara/i adalah identitas

yang mencakup tingkat pendidikan dan kapan pertama kali Saudara/i

mendengarkan siaran Iki Suroboyo Rek. Sementara untuk karakteristik inovasi

merupakan karakteristik dari program siaran Iki Suroboyo Rek, seperti

keuntungan yang diberikan oleh program siaran tersebut, kesesuaian antara isi

siaran dengan kebutuhan Saudara/i, tingkat kerumitan dari program siaran

tersebut, isi dari program tersebut mudah dicoba, dan isi dari program tersebut

mudah diamati. Sedangkan saluran komunikasi mencakup media apa saja yang

digunakan Saudara/i untuk mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek.

Saudara/i akan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan penjelasan di

atas. Adapun kriteria responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Saudara/i pernah mendengarkan program siaran Iki Suroboyo Rek. mengikuti

(follow) akun twitter Jeje Radio ;

2. Saudara/i mengikuti (follow, add as friend) twitter dan facebook milik Jeje

Radio Surabaya ;

3. Saudara/i berdomisili di Surabaya pada saat kuesioner dibagikan ; dan

4. Saudara/i sedang menempuh pendidikan di bangku SMP/MTs/sederajat,

SMA/MA/SMK/sederajat, dan Perguruan Tinggi di Kota Surabaya.

Untuk Saudara/i yang memenuhi syarat di atas, Saudara/i dapat mengisi

identitas responden pada lembar di bawah ini. Saya memohon kesediaan Saudara/i

untuk mengsi data responden ini dengan sungguh-sungguh dan benar. Kesediaan

Saudara/i untuk menjadi responden sangat diharapkan oleh peneliti. Adapun

identitas Saudara/i akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk

mencapai tujuan penelitian skripsi ini.

Harap Saudara/i telah mendaftar menjadi responden penelitian ini

paling lambat tanggal 6 April 2015. Untuk beberapa responden yang beruntung,

peneliti telah menyiapkan sejumlah cindera mata dari Singapura, Malaysia, dan

Jepang.

Apabila terhadap istilah, kalimat, atau kata – kata yang kurang jelas dalam

kuesioner ini, Saudara/i dapat menghubungi saya pada e-mail [email protected],

twitter @gitajunn, atau melalui SMS/Whatsapp pada nomor 081310302137. Atas

kesediaan Saudara/i untuk mendaftar menjadi responden, peneliti mengucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Gita Juniarti

Program Srudi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 229: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

211

ANGKET PENGUMPULAN SAMPEL PENELITIAN

TINGKAT ADOPSI INOVASI MASYARAKAT KOTA SURABAYA

TERHADAP PROGRAM SIARAN IKI SUROBOYO REK DI JEJE RADIO

105,10 FM

Nama *

E-mail *

Nomor telepon/HP *

Apakah Saudara/i mengikuti (follow) twitter @JeJeRadioSBY? *

Ya

Tidak

Apakah Saudara/i mengetahui tentang program siaran "Iki Suroboyo

Rek"?*

Ya

Tidak

Apakah Saudara/i berdomisili di Kota Surabaya? *

Ya

Tidak

Pilihlah salah satu identitas yang menggambarkan tentang tingkat

pendidikan yang SEDANG Saudara/i tempuh pada saat ini *

Saya sedang bersekolah di SMP/MTs/sederajat

Saya sedang bersekolah di SMA/SMK/MA/sederajat

Saya sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi

Page 230: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

212

TINGKAT ADOPSI INOVASI MASYARAKAT KOTA SURABAYA

TERHADAP PROGRAM SIARAN IKI SUROBOYO REK DI JEJE RADIO

105,10 FM

Nomor Responden : ___

Identitas responden

Nama : ___________________________________

Usia : ___________________________________

Sekolah/universitas : ___________________________________

I. KARAKTERISTIK ADOPTER

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban di bawah ini!

Kapan pertama kali Anda mendengarkan siaran Iki Suroboyo Rek?

O Tahun 2015

O Tahun 2014

O Tahun 2013

II. TINGKAT ADOPSI PROGRAM SIARAN IKI SUROBOYO REK

Petunjuk : Isilah jawaban di bawah ini sesuai dengan apa yang Anda ketahui.

Apabila Anda mengetahui lebih dari 10, silahkan Anda menambahkan sesuai

dengan jumlah yang Anda ketahui.

a. Dimensi pengetahuan

1. Sebutkan tempat di Surabaya yang telah Anda ketahui setelah

menerima informasi dari program siaran Iki Suroboyo Rek! (Boleh

menjawab lebih dari 1)

1) ..........................................................................................................

2) ..........................................................................................................

3) ...........................................................................................................

4) ...........................................................................................................

5) ............................................................................................................

6) ….........................................................................................................

7) ..............................................................................................................

8) ..............................................................................................................

9) ..............................................................................................................

10) ..............................................................................................................

Page 231: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

213

2. Sebutkan upacara adat Jawa Timur dan hari besar Surabaya yang telah

Anda ketahui setelah menerima informasi dari program siaran Iki

Suroboyo Rek! (Boleh menjawab lebih dari 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

3. Sebutkan kuliner khas Jawa Timur yang telah Anda ketahui setelah

menerima informasi dari program siaran Iki Suroboyo Rek! (Boleh

menjawab lebih dari 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

4. Sebutkan sejarah Surabaya yang telah Anda ketahui setelah menerima

informasi dari program siaran Iki Suroboyo Rek! (Boleh menjawab

lebih dari 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

Page 232: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

214

5. Sebutkan tokoh terkenal dan penting di Surabaya yang telah Anda

ketahui setelah menerima informasi dari program siaran Iki Suroboyo

Rek! (Boleh menjawab lebih dari 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

b. Dimensi sikap

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban dari pertanyaan

berikut.

6. Bagimana penilaian Anda tentang program siaran Iki Suroboyo Rek?

a. Saya tidak mendukung program siaran Iki Suroboyo Rek. Saya

ingin program siaran tersebut dihentikan saja.

b. Saya mendukung program siaran Iki Suroboyo Rek untuk terus

menghasilkan karya – karya yang inovatif dan radio – radio di

daerah lain juga bisa belajar dari program siaran Iki Suroboyo Rek.

c. Saya mendukung program siaran Iki Suroboyo Rek. Saya sudah

cukup puas dengan isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek saat

ini.

c. Dimensi Perilaku

Petunjuk : Isilah jawaban di bawah ini sesuai dengan apa yang Anda

ketahui. Apabila Anda mengetahui lebih dari 10, silahkan Anda

menambahkan sesuai dengan jumlah yang Anda ketahui.

7. Sebutkan tempat di Surabaya yang telah Anda kunjungi setelah

menerima informasi dari program siaran Iki Suroboyo Rek! (Boleh

menjawab lebih dari 1)

8. Sebutkan upacara adat Jawa Timur dan hari besar Surabaya yang telah

Anda/keluarga anda laksanakan/rayakan setelah menerima informasi dari

program siaran Iki Suroboyo Rek! (Boleh menjawab lebih dari 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

Page 233: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

215

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

9. Sebutkan kuliner khas Jawa Timur yang telah Anda konsumsi dalam

kehidupan sehari – hari setelah menerima informasi dari program siaran

Iki Suroboyo Rek! (Boleh menjawab lebih dari 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

10. Sebutkan sejarah Kota Surabaya yang telah Anda ceritakan kepada

orang – orang terdekat setelah menerima informasi dari program siaran

Iki Suroboyo Rek ! (Boleh 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

11. Sebutkan tokoh terkenal dan penting yang telah Anda ceritakan kepada

orang – orang terdekat setelah menerima informasi dari program siaran

Iki Suroboyo Rek ! (Boleh menjawab lebih dari 1)

1) ………………………………………………………………………….

2) ………………………………………………………………………….

3) ………………………………………………………………………….

4) ………………………………………………………………………….

5) ………………………………………………………………………….

6) ………………………………………………………………………….

Page 234: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

216

7) ………………………………………………………………………….

8) ………………………………………………………………………….

9) ………………………………………………………………………….

10) ………………………………………………………………………….

III. KARAKTERISTIK INOVASI

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban dari pertanyaan di

bawah ini!

a. Keuntungan relatif

1. Apakah isi program siaran Iki Suroboyo Rek memberi keuntungan

relatif untuk Anda?

a. Sangat menguntungkan

b. Menguntungkan

c. Tidak menguntungkan

b. Kesesuaian

2. Apakah isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek sesuai dengan

kebutuhan Anda?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Tidak sesuai

c. Tingkat kerumitan

3. Apakah isi dari program siaran Iki Suroboyo Rek mudah untuk

dipahami?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Tidak mudah

d. Mudah untuk dicoba

4. Apakah teknologi (radio di ponsel, streaming, mobil, dll) yang Anda

miliki mudah untuk menangkap siaran radio Iki Suroboyo Rek?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Tidak mudah

5. Apakah informasi tentang kilasan siaran radio Iki Suroboyo Rek

mudah diakses via twitter?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Tidak mudah

6. Apakah informasi tentang kilasan siaran radio Iki Suroboyo Rek

mudah diakses via facebook?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Tidak mudah

Page 235: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

217

e. Mudah untuk diamati

7. Apakah lokasi budaya Jawa Timur yang disiarkan Jeje Radio

mudah untuk dikunjungi?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Tidak mudah

8. Apakah kuliner khas Jawa Timur mudah untuk ditemukan di Kota

Surabaya atau untuk diolah sendiri?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Tidak mudah

9. Apakah penerapan upacara adat khas Jawa Timur dan hari – hari

besar di Kota Surabaya mudah untuk diamati?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Tidak mudah

IV. SALURAN KOMUNIKASI

a. Jumlah media sumber informasi

1. Darimana Anda memperoleh informasi tentang program siaran Iki

Suroboyo Rek? (Boleh jawab lebih dari 1)

a. Teman

b. Keluarga

c. Iklan promosi content di Jeje Radio

d. Majalah

e. Website Jeje Radio

f. Twitter Jeje Radio

g. Facebook Jeje Radio

h. Lainnya, .......................................................

b. Fasilitas sumber informasi

2. Apa saja jenis radio yang Anda gunakan untuk mendengarkan

informasi siaran Iki Suroboyo Rek?

a. Radio pemancar

b. Radio streaming

c. Radio ponsel

d. Radio mobil

e. Lainnya, ................................................................

Page 236: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

218

3. Apa saja media sosial yang Anda gunakan untuk mengakses

informasi siaran Iki Suroboyo Rek?

a. Twitter

b. Facebook

c. Instagram

d. Youtube

e. Lainnya, ................................................................

c. Frekuensi adopter mengakses sumber informasi

4. Kapan saja Anda mendengarkan radio dari berbagai sumber tentang

isi siaran Jeje Radio? (Boleh menjawab lebih dari 1)

a. Tidak pernah

b. Sabtu pukul 08.00 f. Minggu pukul 08.00

c. Sabtu pukul 12.00 g. Minggu pukul 12.00

d. Sabtu pukul 18.00 h. Minggu pukul 18.00

e. Sabtu pukul 20.00 i. Minggu pukul 20.00

Page 237: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

217

LAMPIRAN 3 : OUTPUT NILAI DALAM BENTUK SKALA PARAMETRIK

Nomor Respon-den

Y1 Y2 Y3 X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4.1 X2.4.2 X2.4.3 X2.5.1 X2.5.2 X2.5.3 X3.1 X3.2 X3.3

1 12 2.292 4 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 2 1 2 2 8 2.292 3 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1 2.205 1.902 4 2 2 3 16 3.321 5 3.012 2.112 1 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 4 7 2.292 1 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 3 5 10 3.321 3 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 6 6 3.321 1 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 2.223 3,421 2.091 1 2.205 1.902 1 2 1 7 7 2.292 1 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 2.205 1.902 5 3 1 8 6 3.321 3 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 1 1 5 3 1 9 16 3.321 7 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 4 3 1 10 10 2.292 2 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 1 11 7 3.321 2 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 2 12 14 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 0 13 11 3.321 1 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 2.205 1.902 3 2 1 14 11 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 1 1 1 1 1 2 1 15 13 3.321 4 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 2 16 13 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 17 10 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 3 2 2 18 11 2.292 5 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 0 19 10 3.321 3 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 4 2 4 20 15 2.292 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 21 14 2.292 5 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 2,332 2.091 2.993 3.201 2.961 5 2 1 22 15 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 0 23 16 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 0 24 18 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 25 15 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 1 1 3 2 2 26 11 3.321 1 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 1 1 3 2 1 27 11 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1 28 11 2.292 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 29 12 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 3 1 30 7 2.292 4 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 1 1,000 1 2.993 3.201 2.961 2 1 2 31 10 2.292 5 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 32 12 3.321 3 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 1 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 33 7 2.292 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 1 2.993 3.201 2.961 2 2 3

Page 238: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

218

34 8 3.321 1 2.011 2.112 2.112 2.027 2.301 2.223 1,000 1 1 1 1 1 1 2 35 10 2.292 0 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 4 3 0 36 11 2.292 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 5 2 1 37 15 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 2,332 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 0 38 17 2.292 2 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 1,000 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 39 3 2.292 2 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 3 2 40 11 2.292 4 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 3 41 13 2.292 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 1 1 2 3 4 42 8 3.321 5 2.011 2.112 1 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1 3.201 2.961 1 2 1 43 11 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 44 6 3.321 2 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 1 2 1 45 4 3.321 0 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 46 11 3.321 4 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.013 3.421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 3 47 12 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 2.332 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 2 48 16 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 0 49 17 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 50 11 3.321 3 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 4 2 51 18 2.292 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 52 15 3.321 2 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1 3.201 2.961 4 2 0 53 5 3.321 1 3.012 2.112 1 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 2 54 22 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 0 55 13 3.321 5 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 56 6 3.321 1 3.012 2.112 2.112 3.006 2.301 3.031 3,421 3.031 1 1 1 5 2 2 57 19 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 0 58 9 2.292 1 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 1 1 2 3 2 59 6 3.321 2 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 1 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 2 60 11 2.292 4 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 2 2 1 61 10 2.292 6 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 1 62 6 2.292 3 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 63 11 2.292 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 3 1 64 12 2.292 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 4 65 6 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 4 2 1 66 10 2.292 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 67 9 3.321 4 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 68 10 2.292 4 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 2 69 8 2.292 4 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 70 8 2.292 2 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 2 71 11 2.292 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 4 72 8 2.292 5 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 73 12 2.292 6 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 2

Page 239: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

219

74 15 3.321 9 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 0 75 9 3.321 7 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 76 14 3.321 7 2.011 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 77 10 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 3.031 2.993 1 1 3 4 1 78 11 3.321 7 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 79 10 2.292 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 1 80 13 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 81 9 3.321 4 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 3 1 82 12 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 83 8 3.321 2 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 1 1 84 5 3.321 1 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 2 2 1 85 4 3.321 2 1 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1 1 1 3 2 0 86 5 3.321 4 1 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 5 2 1 87 9 3.321 3 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 1 88 7 2.292 3 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 89 8 3.321 5 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 2 2 1 90 5 3.321 2 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 2 91 7 3.321 3 1 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 0 92 8 3.321 6 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 93 9 2.292 4 1 2.112 2.112 3.006 3.013 2.223 2,332 2.091 2.993 3.201 2.961 4 2 2 94 10 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 3 1 95 11 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 2 96 7 3.321 4 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 3 2 97 6 3.321 3 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 98 8 3.321 3 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 0 99 12 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1 100 9 3.321 4 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 101 9 3.321 5 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 102 7 3.321 4 1 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 103 10 3.321 4 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 2,332 3.031 2.993 2.205 1.902 2 2 2 104 9 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 105 4 3.321 3 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 2 106 6 3.321 4 1 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 2 3 1 107 7 3.321 3 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 5 2 4 108 7 3.321 2 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 3 4 109 9 3.321 4 1 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 1 1 3.201 2.961 2 2 1 110 10 3.321 5 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 2 2 2 111 6 3.321 1 1 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 1 1 3 2 1 112 8 3.321 3 1 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 3 2 1 113 9 3.321 6 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2

Page 240: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

220

114 6 3.321 2 1 2.112 2.112 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 115 5 3.321 3 1 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 2 116 8 3.321 5 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 117 7 3.321 4 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 5 3 1 118 12 3.321 8 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1 119 12 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 3 2 120 7 3.321 4 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 3 1 121 9 3.321 5 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 1 122 9 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 1 123 7 3.321 2 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 0 124 15 3.321 10 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 125 5 3.321 4 1 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 126 8 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 2 2 1 127 9 3.321 7 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 128 12 3.321 8 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 0 129 6 3.321 1 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 2 2 1 130 5 3.321 1 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 0 131 10 3.321 4 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 5 4 1 132 8 3.321 3 1 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 133 8 3.321 5 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 134 10 3.321 3 1 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 3 2 0 135 10 3.321 6 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 0 136 9 3.321 4 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 1 137 8 3.321 5 1 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 2 138 8 3.321 4 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 4 4 0 139 12 2.292 5 1 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 5 2 140 8 3.321 1 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 1 1 3 4 2 141 10 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 1 142 7 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 3 2 1 143 9 3.321 4 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 4 2 2 144 9 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 1 1 4 2 1 145 13 3.321 9 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 0 146 8 3.321 3 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 3 2 1 147 6 3.321 2 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 148 14 3.321 7 2.011 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 149 10 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 150 8 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 1 151 14 3.321 9 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 152 18 3.321 10 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 0 153 9 3.321 5 2.011 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1

Page 241: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

221

154 8 3.321 2 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 3 2 1 155 9 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 1 2.993 3.201 2.961 2 2 1 156 13 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 2,332 3.031 2.993 2.205 1.902 2 2 1 157 11 3.321 9 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 0 158 11 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 4 1 159 13 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 1 160 10 3.321 7 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 161 15 3.321 5 2.011 2.112 2.112 3.006 2.301 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 0 162 8 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 1 1,000 1 1 3.201 2.961 2 1 2 163 10 3.321 5 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 164 10 3.321 4 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 165 14 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 5 0 166 17 3.321 12 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 6 0 167 16 3.321 10 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 168 10 3.321 7 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 1 169 14 3.321 10 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 4 2 170 11 3.321 4 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 171 13 3.321 6 2.011 2.112 2.992 2.027 3.013 1 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 172 12 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 173 5 3.321 2 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 1 2 2 174 12 3.321 7 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 1 2.993 3.201 2.961 2 2 2 175 14 3.321 7 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 176 22 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 177 11 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 1 1 178 17 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 179 13 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 2 180 24 3.321 16 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 2 181 19 3.321 10 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 0 182 18 3.321 12 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 5 2 1 183 20 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 184 7 3.321 3 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 4 1 185 13 3.321 8 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 186 16 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 1 187 13 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1 188 16 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 2 2 1 189 16 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 190 15 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 2 191 9 3.321 5 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1 1 1 5 2 2 192 17 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 2 193 18 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 2.301 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 5 4 1

Page 242: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

222

194 15 3.321 8 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 1 195 15 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 2.205 1.902 3 2 2 196 13 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 1 197 9 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 4 1 198 14 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 2 199 11 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 2,332 2.091 2.993 3.201 2.961 3 2 1 200 13 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 3 2 2 201 13 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 0 202 13 3.321 4 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 1 1 4 2 1 203 9 2.292 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 2 204 12 3.321 3 2.011 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 2 205 7 3.321 4 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 3 2 1 206 13 3.321 9 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 2 2 1 207 11 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 0 208 10 3.321 4 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 4 2 2 209 13 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 210 8 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 0 211 16 3.321 8 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 2.223 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 4 2 1 212 13 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 213 15 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 214 8 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 215 8 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 2 216 11 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 4 1 217 11 3.321 7 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 1 218 13 3.321 6 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 3 4 1 219 13 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 220 12 3.321 5 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 221 15 3.321 8 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 1 222 11 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 223 9 3.321 4 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 1 224 12 3.321 4 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 225 11 3.321 7 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 226 9 3.321 4 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 1 227 12 2.292 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 4 2 2 228 10 3.321 3 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 1 2.205 1.902 1 2 1 229 9 2.292 5 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 2.205 1.902 3 2 1 230 8 3.321 3 2.011 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 231 17 3.321 8 2.011 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 232 12 3.321 6 2.011 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 1 233 15 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 2

Page 243: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

223

234 22 3.321 13 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 5 4 1 235 19 3.321 12 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1 236 12 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 2,332 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 1 237 17 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 0 238 15 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 239 8 3.321 3 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 240 12 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 2 1 1 241 22 3.321 14 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 242 13 3.321 8 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 243 12 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 1 244 15 3.321 6 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 4 2 4 245 15 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 2 246 14 3.321 4 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 3 2 1 247 15 3.321 8 3.012 2.112 2.992 2.027 2.301 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 4 2 248 15 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 2.205 1.902 4 4 2 249 8 3.321 6 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 2 2 1 250 19 3.321 13 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 251 13 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 1 252 11 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 253 18 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 1 2.205 1.902 5 4 2 254 12 3.321 4 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 255 10 3.321 4 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 4 1 256 14 3.321 6 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 1 1 5 2 1 257 22 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 258 15 3.321 5 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 3 2 2 259 12 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 260 12 3.321 5 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 4 2 261 13 3.321 7 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 5 2 1 262 10 3.321 3 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 1 2.205 1.902 1 2 1 263 16 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 3.201 2.961 5 2 1 264 21 3.321 13 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1 265 14 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 266 12 3.321 7 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 267 9 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 4 268 22 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 4 1 269 14 3.321 7 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 270 12 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 271 18 3.321 4 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 2.205 1.902 5 3 1 272 10 3.321 6 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 3 1 273 17 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1

Page 244: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

224

274 12 3.321 8 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 5 2 2 275 14 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 4 1 276 16 3.321 7 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 2 1 277 13 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 1 278 15 3.321 7 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 3 1 279 9 3.321 5 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1 2.205 1.902 4 4 0 280 18 3.321 15 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 2 281 23 3.321 13 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 1 282 14 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 1 283 11 2.292 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 1 2 2 284 16 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 2,332 2.091 1.992 1 1 5 2 1 285 18 3.321 8 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 5 2 1 286 13 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 3 0 287 8 3.321 5 3.012 2.112 2.112 3.006 2.301 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 1 288 10 2.292 5 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 1 289 15 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 3 2 0 290 20 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 3 1 291 21 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 5 2 1 292 14 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 2 293 14 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 4 1 294 12 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 295 18 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 0 296 10 3.321 3 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 2 1 1 297 14 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 1 1 2 4 1 298 14 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 3 299 15 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 300 11 3.321 5 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 1 2 2 301 19 3.321 12 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 2 1 302 8 3.321 3 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 2 1 1 303 13 3.321 6 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 1 304 16 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 3 1 305 16 3.321 10 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 3 1 306 15 3.321 10 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 1 307 12 2.292 5 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 2 2 308 18 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 1 309 18 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 3 1 310 11 3.321 7 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 3 1 311 16 3.321 11 3.012 2.112 1 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 3 1 312 11 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 3 1 313 16 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 2.205 1.902 5 3 1

Page 245: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

225

314 21 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 315 11 3.321 3 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 2.223 3,421 3.031 1.992 1 1 3 2 1 316 19 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 2.301 3.031 3,421 1 1 1 1 1 2 1 317 9 3.321 4 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 1 318 22 3.321 13 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 3 1 319 14 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1 2.205 1.902 5 3 1 320 12 3.321 6 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 3 0 321 22 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 2 2 0 322 13 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 1 2 1 323 9 3.321 3 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 2.223 3,421 3.031 1 1 1 5 2 2 324 9 3.321 5 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 5 3 1 325 21 3.321 13 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 4 4 326 15 3.321 9 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 2 1 327 11 3.321 8 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1 3.201 2.961 1 3 1 328 11 2.292 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 3 1 329 18 3.321 11 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 3.031 3,421 2.091 2.993 2.205 1.902 3 3 1 330 21 3.321 14 3.012 2.112 2.992 3.0 06 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 3 3 1 331 8 3.321 4 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 1 1 4 3 1 332 19 3.321 12 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 3 2 333 15 3.321 8 3.012 2.112 1 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 3 1 334 18 3.321 8 3.012 2.112 2.112 2.027 3.013 3.031 3,421 3.031 1.992 2.205 1.902 3 2 1 335 17 3.321 11 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 2 1 336 18 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 4 2 1 337 17 3.321 7 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 3 3 1 338 12 3.321 3 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 2.205 1.902 4 4 1 339 13 3.321 8 3.012 2.112 2.112 3.006 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 3 1 2 340 13 3.321 9 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 3.201 2.961 5 3 2 341 15 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 1 1 1 1 2 3 1 342 17 3.321 8 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 3.031 3,421 3.031 2.993 1 1 2 3 1 343 17 3.321 8 3.012 2.112 2.992 2.027 3.013 1 3,421 3.031 1.992 3.201 2.961 5 3 1 344 18 3.321 12 3.012 2.112 2.992 3.006 3.013 1 3,421 3.031 1.992 1 1 1 2 1

∑ 3110 1098,17

1639

814,357

762,528

947,128

967,423

1031,488

966,059

1007,082

977,004

916,776

890,401

797,929

1106 812 417

Page 246: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

226

226

LAMPIRAN 4 : HASIL t-hitung

Variabel r n-2 𝑛 − 2 r ( 𝑛 − 2) r2 1− 𝑟 t-hitung

X1.1 0,481 342 18,493 8,895 0,231 0,876 10,146

X1.2 0,313 342 18,493 5,788 0,097 0,949 6,094

X2.1 0,499 342 18,493 9,228 0,249 0,866 10,468

X2.2 0,521 342 18,493 9,634 0,271 0,853 11,288

X2.3 0,605 342 18,493 11,188 0,366 0,796 14,051

X2.4.1 0,502 342 18,493 9,283 0,252 0,747 10,734

X2.4.2 0,601 342 18,493 11,114 0,361 0,799 13,906

X2.4.3 0,589 342 18,493 10,892 0,346 0,808 13,478

X2.5.1 0,448 342 18,493 8,284 0,2007 0,894 9,226

X2.5.2 0,426 342 18,493 7,878 0,181 0,904 8,7077

X2.5.3 0,370 342 18,493 6,842 0,139 0,929 7,365

X3.1 0,618 342 18,493 11,428 0,381 0,786 14,537

X3.2 0,442 342 18,493 8,174 0,195 0,897 9,112

X3.3 0,053 342 18,493 0,981 0,002 0,998 0,981

Page 247: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

227

227

LAMPIRAN 5 : HASIL UJI VALIDITAS

Pertanyaan Skor Keterangan

Item_1 0,526 > 0,3 Valid

Item_2 0,172 < 0,3 Tidak valid

Item_3 0,043 < 0,3 Tidak valid

Item_4 0,495 > 0,3 Valid

Item_5 0,495 > 0,3 Valid

Item_6 0,515 > 0,3 Valid

Item_7 0,581 > 0,3 Valid

Item_8 0,315 > 0,3 Valid

Item_9 0,376 > 0,3 Valid

Item_10 0,416 > 0,3 Valid

Item_11 0,076 < 0,3 Tidak valid

Item_12 -0,315 < 0,3 Tidak valid

Item_13 0,356 > 0,3 Valid

Item_14 0,115 < 0,3 Tidak valid

Item_15 0,526 > 0,3 Valid

Item_16 0,347 > 0,3 Valid

Item_17 0,422 > 0,3 Valid

Item_18 0,392 > 0,3 Valid

Item_19 0,122 < 0,3 Tidak valid

Item_20 0,443 > 0,3 Valid

Page 248: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

228

228

LAMPIRAN 6 : HASIL UJI RELIABILITAS

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 34 100.0

Excludeda 0 .0

Total 34 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.563 14

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 32.06 14.663 .526 .501

Item_2 32.56 15.042 .495 .524

Item_3 32.56 15.042 .495 .524

Item_4 32.21 14.714 .515 .507

Item_5 31.91 14.507 .581 .494

Item_6 31.47 15.226 .315 .558

Item_7 31.88 15.258 .376 .549

Item_8 31.56 15.769 .416 .541

Item_9 31.47 14.923 .376 .539

Item_10 32.06 14.724 .526 .501

Item_11 31.79 14.290 .347 .551

Item_12 31.76 13.761 .422 .538

Item_13 32.26 14.928 .392 .546

Item_14 32.18 14.271 .443 .531

Page 249: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

229

229

Page 250: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

230

230

Page 251: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ADOPTER, KARAKTERISTIK INOVASI…repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32123/1/GITA... · Teori yang digunakan oleh peneliti adalah difusi inovasi.

231

231