HUBUNGAN KADAR SALIVARY CALCIUM DENGAN TINGKAT KEPARAHAN MEROKOK BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN PADA PEROKOK DAN NON-PEROKOK Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun oleh: Ichtiarsyah Suminar 1113103000009 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
66
Embed
HUBUNGAN KADAR SALIVARY CALCIUM DENGAN TINGKAT … · pengisian lembar persetujuan dan kuesioner, pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi, serta pengumpulan saliva tanpa distimulasi.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN KADAR SALIVARY CALCIUM DENGAN TINGKAT KEPARAHAN MEROKOK
BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN PADA PEROKOK DAN NON-PEROKOK
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Disusun oleh: Ichtiarsyah Suminar
1113103000009
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ciputat, 30 September 2016
Ichtiarsyah Suminar
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
HUBUNGAN KADAR SALIVARY CALCIUM DENGAN TINGKAT
KEPARAHAN MEROKOK BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN PADA
PEROKOK DAN NON-PEROKOK
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh: Ichtiarsyah Suminar NIM: 1113103000009
Pembimbing 1 Pembimbing 2
drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph. D dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL NIP. 19780402 200901 2 003
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437 H/2016 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Penelitian berjudul HUBUNGAN KADAR SALIVARY CALCIUM
DENGAN TINGKAT KEPARAHAN MEROKOK BERDASARKAN
INDEKS BRINKMAN PADA PEROKOK DAN NON-PEROKOK yang
diajukan oleh Ichtiarsyah Suminar (NIM: 1113103000009), telah diujikan dalam
sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada tanggal 30 September
2016. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada Program Studi Kedokteran dan Profesi
Dokter.
Ciputat, 30 September 2016
DEWAN PENGUJI Ketua Sidang
dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL
Pembimbing I Pembimbing II
drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL NIP. 19780402 200901 2 003
Penguji I Penguji II
dr. M Djauhari Widjajakusumah, AIF, PFK dr. Rahmatina, Sp.KK NIP. 19790526 200501 2 005
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan FKIK Kaprodi PSKPD FKIK
Prof. Dr. H. Arief Sumantri, M. Kes. dr. Achmad Zaki, M. Epid, Sp.OT NIP. 19650808 198803 1 002 NIP. 19780507 200501 1 005
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Salawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penelitian ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya berkat adanya dukungan, bimbingan, serta bantuan dari
berbagai pihak yang terlibat dengan penulis. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang tidak pernah
berhenti untuk mencurahkan rahmat dan hidayah kepada hamba-Nya.
2. Nabi Muhammad SAW, seorang insan mulia yang menjadi rahmat seluruh
alam semesta dan juga sebagai panutan penulis dalam proses belajar menjadi
seorang dokter muslim yang berakhlak baik.
3. Prof. Dr. H. Arief Sumantri, M. Kes selaku dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan kepada penulis selama
menempuh pendidikan di Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. dr. Achmad Zaki, M. Epid, Sp.OT selaku ketua Program Studi Pendidikan
Dokter atas bimbingan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Program Studi Kedokteran dan Profesi
Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku pembimbing 1 yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk mendampingi dan
membimbing penulis sejak awal memulai penelitian ini hingga akhir
penyusunan dan penyelesaian laporan penelitian ini.
6. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL selaku pembimbing 2 yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan dalam penulisan laporan penelitian penulis
v
serta telah membimbing penulis dalam penyusunan dan penyelesaian laporan
penelitian ini.
7. dr. Ibnu Harris Fadillah, Sp.THT-KL selaku dosen penulis yang juga telah
banyak membantu penulis dalam memberikan masukan dan arahan kepada
penulis dalam proses pelaksanaan penelitian ini.
8. dr. M Djauhari Widjajakusumah, AIF, PFK dan dr. Rahmatina, SpKK selaku
penguji 1 dan penguji 2 pada sidang laporan penelitian ini yang telah
memberikan kritik serta saran yang sangat membangun demi kebaikan
penelitian ini.
9. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset mahasiswa
Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2013 yang selalu
memberikan arahan, mengingatkan, serta menyemangati penulis untuk segera
menyelesaikan penelitian.
10. Ibu Zeti Harriyati, M.Biomed dan Ibu Endah Wulandari, M. Biomed selaku
penanggung jawab Laboratorium Biologi dan Laboratorium Biokimia FKIK
yang telah memberikan izin penggunaan laboratorium selama penelitian
berlangsung, serta Mba Lilis dan Mba Suryani yang telah memberikan
bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
11. Bapak dan Ibu penulis tercinta, Drs. Tedjo Djatmiko, M.Pd dan Sufriani atas
seluruh kasih sayang, doa yang tidak pernah putus diucapkan untuk penulis,
dukungan, semangat, dan seluruh pengorbanan jiwa raga yang dilakukan
untuk penulis sehingga penulis dapat menempuh pendidikan di Program Studi
Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
dapat menyelesaikan laporan penelitian ini pada waktunya. Terima kasih atas
segala keikhlasan dan keridhaannya sehingga penulis dapat terus berusaha
untuk meraih cita-cita.
12. Kakak-kakak dan adik penulis yang tersayang Istyasmi Suminar, M Hafidz
Firmanullah, Indah Rachma Utari, dan seluruh keluarga besar penulis atas
dukungan, doa, dan semangat yang diberikan kepada penulis.
13. Teman dan sahabat hidup penulis, Sayidatu Syarifah Sudrajat yang selalu
menyemangati dan mendorong penulis untuk terus berusaha menjadi yang
terbaik. Terima kasih atas dukungan, doa, semangat, dan bantuan yang
vi
diberikan kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan dan juga
dalam pengerjaan laporan penelitian ini.
14. Teman-teman “Tim Riset Saliva”, Aprillia Larasati, Arian Aditya Adi
Nugroho, Arwinda Tanti Mendriyani, dan Zata Yuda Amaniko. Terima kasih
atas kebersamaan, kerjasama, dukungan, dan semangat dalam proses
pelaksanaan penelitian ini sejak awal penelitian hingga penyusunan dan
laporan penelitian ini selesai.
15. Seluruh responden riset yang telah bersedia membantu meluangkan waktunya
untuk menjadi subjek penelitian pada penelitian ini.
16. Seluruh teman-teman keluarga besar PSPD 2013 yang selalu membuat
penulis semangat untuk belajar dan untuk cepat menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, besar harapan penulis kepada pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan penelitian ini. Demikian
laporan penelitian ini penulis buat, semoga penulisan laporan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Ciputat, 30 September 2016
Penulis
vii
ABSTRAK
Ichtiarsyah Suminar. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Hubungan Kadar Salivary Calcium dengan Tingkat Keparahan Merokok Berdasarkan Indeks Brinkman Pada Perokok dan Non-Perokok. 2016. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat keparahan merokok berdasarkan indeks Brinkman terhadap kadar kalsium dalam saliva. Metode: Total subjek penelitian ini adalah 110 orang terbagi menjadi kelompok perokok ringan-sedang (n=58), perokok berat (n=20), dan non-perokok (n=32). Seluruh subjek penelitian melewati tahap pengisian lembar persetujuan dan kuesioner, pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi, serta pengumpulan saliva tanpa distimulasi. Pengukuran kalsium saliva menggunakan alat Horiba LAQUAtwin Ca2+meter. Hasil: Didapatkan nilai koefisien korelasi antara tingkat keparahan merokok dengan kadar salivary calcium sebesar 0,509 (p<0,001). Kadar kalsium saliva pada perokok berat (0,95 ± 0,23 mmol/L) lebih tinggi dibandingkan dengan perokok ringan-sedang (0,76 ± 0,26 mmol/L) dan non-perokok (0,55 ± 0,18) Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara salivary calcium dengan tingkat keparahan merokok (p<0,05). Semakin tinggi tingkat keparahan merokok, maka semakin tinggi kadar salivary calcium. Kadar salivary calcium yang tinggi menandakan terjadinya proses demineralisasi gigi yang dapat menurunkan derajat kesehatan gigi dan mulut. Kata kunci : rokok, derajat merokok, indeks Brinkman, saliva, kalsium saliva, kesehatan mulut
ABSTRACT
Ichtiarsyah Suminar. Medical Education and Profession Program. Association Between Level of Salivary Calcium and Smoking Severity based on Brinkman Index in Smokers and Non-Smokers. 2016 Objectives: The aim of this study was to observe the association between smoking severity with salivary calcium level in smokers and non-smokers. Methods: A total of 110 subjects were divided into groups: low-mid level smokers (n=58) high-level smokers (n=20), and non-smokers (n=32). All subjects completed the stage of filling the informed consent and questionnaires and underwent a physical examination of mouth and teeth by the dentist. Then, their unstimulated whole saliva was collected. The measurement of salivary calcium level was done using tools Horiba LAQUAtwin Ca2+meter. Results: The coefficient correlation of smoking severity and salivary calcium value is 0.509 (p<0.001). The salivary calcium level of high level smokers (0.95 ± 0.23 mmol/L) is significantly higher than the low-mid level smokers (0.76 ± 0.26 mmol/L) and non-smokers (0.55 ± 0.18) Conclusions: There is significant correlation between salivary calcium and smoking severity (p<0.05). High smoking severity will results in high salivary calcium level. The increased level of salivary calcium indicates that the demineralization process occurred in the oral cavity in which may reduce the degree of the oral health. Keywords: cigarettes, smokers, smoking severity. Brinkman index, saliva, salivary calcium, oral health
Dari hasil yang didapatkan dari rumus tersebut, dapat dilakukan
penggolongan Indeks Brinkman sebagai berikut:
• 0-199 = Perokok Ringan
• 200-599 = Perokok Sedang
• ≥ 600 = Perokok Berat
b. Smoking Index
Smoking index merupakan index yang digunakan oleh Singh (2012) dalam
penelitiannya di India, yang didefinisikan sebagai jumlah batang rokok yang
dihisap per hari dikalikan dengan lama merokok dalam tahun. Konsep dari
kuantifikasi menggunakan indeks ini didasarkan kepada paparan rokok (bidi –
gulungan tembakau yang dibungkus dengan daun tandu) yang paling sering
digunakan oleh masyarakat India. Didasarkan pada hal tersebut, penggolongan
smoking index adalah sebagai berikut:13
I. Bukan Perokok
IIa. 1-100 = Perokok Ringan
IIb. 101-300 = Perokok Sedang
III. ≥ 301 = Perokok Berat
22
2.2 Kerangka Teori
Perokok
Zat-zat yang terkandung pada rokok
Tobacco Specific Nitrosamine
(TSNA)
Benzo-a-Pyrine (B-a-P)
Bersifat Karsinogenik
Nikotin
↓ Jumlah Sel PMN ↓ Antibodi IgA
dan IgG ↓ Rasio CD4+/CD8
↓ Imunitas Saliva
Sebagai Kemoatraktan
Neutrofil
Aktivasi Neutrofil
Hasil Pembakaran dalam Asap Rokok
Membentuk Free Radicals
Paparan Asap Panas
Merusak sel-sel dinding mukosa
rongga mulut
Reactive Oxygen
Species (ROS)
Jumlah batang rokok yang telah
dikonsumsi (tingkat keparahan
merokok)
↑ Paparan rongga mulut terhadap zat
yang terkandung dalam rokok
Kerusakan sel dan jaringan kelenjar saliva
dalam rongga mulut
(+)
Aktivasi fungsi proteksi saliva
↑ Ambilan deposit ion Ca2+ pada gigi
(demineralisasi gigi)
↑ Kadar Salivary Calcium
↑ Pembentukan kalkulus
supragingival
Plak pada gigi lebih cepat mengeras
↑ Risiko penyakit
periodontal
↓ Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut
Faktor yang mempengaruhi
Konsumsi makanan & minuman yang
bersifat asam
Terdapat Karies Gigi
(+)
• Waktu Pengambilan Sampel • Konsumsi Kapur Sirih • Konsumsi Obat-obatan psikotropika • Makan atau minum pada saat
pengambilan sampel • Penyakit Sistemik seperti Diabetes
Melitus
23
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
• Variabel bebas/independen
Variabel bebas atau variabel independen di dalam penelitian ini
adalah tingkat keparahan merokok subjek perokok (diukur berdasarkan
indeks Brinkman)
• Variabel terikat/dependen
Variabel terikat atau variabel dependen pada penelitian ini adalah
kadar salivary calcium
24
2.5 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Pengukur Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur
1 Salivary Calcium
Kadar Komponen kalsium pada saliva dalam keadaan normal (tidak distimulasi) yang diukur dengan satuan mmol/L dengan LAQUAtwin HORIBA. Nilai normal salivary calcium adalah 1-1,5 mmol/L
Peneliti Ca2+ meter LAQUAtwin HORIBA
Sampel saliva diambil mengguna-kan mikropipet kemudian diletakkan pada alat
Numerik
2 Tingkat Keparahan Merokok
Penentuan derajat berat-ringannya merokok yang diukur berdasarkan indeks Brinkman, yaitu jumlah rokok yang dihisap dalam sehari (satuan batang) dikalikan dengan lama merokok dalam tahun
Peneliti Kuesioner Pengisian kuesioner dan wawancara
Kategorik
3 Non-Perokok
Subjek penelitian yang tidak pernah merokok sebelumnya, atau pernah merokok namun sudah berhenti merokok setidaknya selama 5 tahun yang lalu.
Peneliti Kuesioner Pengisian kuesioner dan wawancara
Kategorik
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analitik
bivariat tidak berpasangan potong lintang (cross sectional)
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari-Juni 2016 di daerah
Kecamatan Ciputat Timur dan sekitarnya. Pengukuran kadar salivary calcium
dilakukan di ruang Laboratorium Riset Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi target penelitian adalah laki-laki perokok dan non-perokok di
Kecamatan Ciputat Timur. Populasi sampel penelitian adalah laki-laki perokok
dan non-perokok di kawasan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan sekitarnya. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara
consecutive sampling.
3.3.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi yang dimaksudkan di dalam penelitian ini adalah:
1) Laki-laki
2) Berusia antara 20 tahun hingga 55 tahun
3) Bersedia untuk turut serta dalam penelitian ini (informed consent)
4) Kriteria subjek perokok:
• Masih merupakan perokok aktif pada saat dilakukan
pengambilan sampel saliva
5) Kriteria subjek non-perokok:
• Tidak Pernah Merokok
25
26
• Pernah merokok namun sudah berhenti sekurangnya selama 5
tahun yang lalu
3.3.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah:
1) Tidak kooperatif
2) Sedang berpuasa ketika sedang dilakukan pengambilan sampel
3) Memiliki penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi hasil
pengukuran kadar salivary calcium seperti diabetes melitus dan
penyakit yang berhubungan dengan rongga gigi dan mulut.
4) Mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan psikotropika
5) Mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat mempengaruhi
hasil pengukuran kadar salivary calcium.
3.4 Besar Sampel Penelitian
Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rumus sampel untuk penelitian analitik tidak berpasangan dengan
variabel numerik.
𝑁1 = 𝑁2 = 2 �(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)𝑆𝑥1 − 𝑥2
�2
Keterangan:
N = besar sampel
Zα = kesalahan tipe I sebesar 5% = 1,645
Zβ = kesalahan tipe II sebesar 20% = 0,842
(x1-x2) = selisih minimal yang dianggap bermakna = 0,05
S (standar deviasi) = Sg (standar deviasi gabungan), diperoleh
menggunakan rumus:
𝑆𝑔2 = [𝑆12 × (𝑛1 − 1) + 𝑆22 × (𝑛2 − 1)]
𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan:
Sg = standar deviasi gabungan
S1 = standar deviasi kelompok 1 pada penelitian sebelumnya
27
n1 = besar sampel kelompok 1 pada penelitian sebelumnya
S2 = standar deviasi kelompok 2 pada penelitian sebelumnya
n2 = besar sampel kelompok 2 pada penelitian sebelumnya
Hasil perhitungan besar sampel yang dilakukan berdasarkan data yang
diperoleh dari penelitian Syahli MR pada tahun 2015, didapatkan hasil
36. Saladin [E-book]. Anatomy and Physiology – The Unity of Form and
Function 3rd Ed. 2003. McGrawHill.
45
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Informed Consent dan Kuesioner Responden Subjek Penelitian
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
Judul Penelitian: Hubungan Kadar Protein Total pada Saliva Perokok berdasarkan Indeks Brinkman Hubungan Kadar pH pada Saliva Perokok berdasarkan Indeks Brinkman Hubungan Kadar Ion Kalsium pada Saliva Perokok berdasarkan Indeks Brinkman Perbedaan Salivary Flow Rate pada Saliva Perokok Kretek dan Perokok Non-Kretek Perbedaan Kadar pH pada Saliva Perokok Kretek dan Perokok Non-Kretek Peneliti Utama: Drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatulah, Jl. Kertamukti Pisadngan Ciputat, Jakarta 15419, Telepon: 021-74716718, 021-7401925 Kontak pada Keadaan darurat: Peneliti Utama: drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD (0817-0710263)
Anda diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi Anda bersifat sukarela, dalam arti Anda bebas untuk turut serta atau menolaknya. Anda juga bebas berbicara karena kerahasiaan Anda terjamin. Sebelum membuat keputusan, anda akan diberitahu detail penelitian ini berikut kemungkinan manfaat dan risikonya, serta apa yang harus anda kerjakan. Tim peneliti akan menerangkan tujuan penelitian ini dan memberikan Formulir persetujuan untuk dibaca. Anda tidak harus memberikan keputusan saat ini juga, formulir persetujuan dapat anda bawa ke rumah untuk didiskusikan dengan keluarga, sahabat atau dokter Anda. Jika anda tidak memahami apa yang Anda baca, jangan menandatangani formulir persetujuan ini. Mohon menanyakan kepada dokter atau staf peneliti mengenai apapun yang tidak anda pahami, termasuk istilah-istilah medis. Anda dapat meminta formulir ini dibacakan oleh peneliti. Bila anda bersedia untuk berpartisipasi, anda diminta menandatangani formulir ini dan salinannya akan diberikan kepada anda. Apa tujuan penelitian ini? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keadaan rongga mulut para pria perokok mengukur
Kode Partisipan No. Rekam Medik Tanggal
46
salivary flow rate, derajat keasaman, kadar ion kalsium, kadar protein total pada salivanya. Mengapa saya diminta untuk berpartisipasi? Anda diminta untuk berpartisipasi karena anda telah merokok rutin selama minimal 5 tahun dan telah memenuhi kriteria penelitian ini . Berapa banyak orang yang mengikuti penelitian ini? Seratus perokok akan mengikuti penelitian ini. Di mana penelitian akan berlangsung? Penelitian akan dilakukan di Medical Research Laboratory, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apa yang harus saya lakukan? Jika memenuhi kriteria, anda akan diikutkan dalam penelitian. JIka anda setuju untuk mengikuti penelitian, maka Anda harus mengikuti seluruh prosedur penelitian termasuk mengisi rekam medis, pemeriksaan fisik, gigi dan mulut, dan pengumpulan saliva. Pengisian Rekam Medis untuk mengumpulkan informasi Anda akan mengisi rekam medis dengan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui data pribadi, mengenai kesehatan dan kesejahteraan, jumlah rokok yang dikonsumsi, kebiasaan mengenai pola makan dan menjaga kebersihan rongga mulut serta, mengenai keluhan di rongga mulut. Pemeriksaan Fisik dan Gigi Mulut Anda akan menjalani pemeriksaan fisik berupa pengukuran berat badan dan tinggi badan. Pemeriksaan gigi untuk mengetahui adanya kelainan rongga mulut berupa radang gusi, kerusakan jaringan penyangga gigi, gigi berlubang, infeksi jamur rongga mulut, sudut bibir pecah-pecah dan meradang, sindroma mulut terbakar, serta pengukuran banyaknya ludah yang dihasilkan dan derajat keasaman saliva (ludah). Pengumpulan Saliva Anda akan diminta untuk mengumpulkan ludah selama kurang lebih 5 menit di dalam mulut, lalu meludahkannya ke dalam tabung steril. Ludah anda akan dikumpulkan kurang lebih sebanyak 1 mL. Berapa lama saya harus menjalani penelitian ini? Dapatkah saya berhenti dari penelitian sebelum waktunya? Penelitian ini akan memakan waktu maksimal 1,5 jam dengan rincian, 30 menit untuk mengisi rekam medis, 30 menit pemeriksaan fisik dan gigi mulut, 15 untuk pengumpulan ludah, dan 15 menit untuk pengisian kuisioner. Akankah saya mendapat kompensasi? Anda akan menerima souvenir dari Tim Peneliti untuk serangkaian penelitian ini. Souvenir ini diberikan sebagai tanda terima kasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini. Anda juga dapat berkonsultasi masalah gigi, mulut, dan kesehatan secara umum kepada dokter dan dokter gigi. Siapa yang dapat saya hubungi bila mempunyai pertanyaan, keluhan, atau bertanya tentang
47
hak-hak saya sebagai subyek penelitian? Jika anda memiliki pertanyaan maupun keluhan berkaitan dengan partisipasi anda atau hak-hak sebagai subyek penelitian, anda dapat menghubungi peneliti utama pada nomor telepon yang tercantum di halaman pertama formulir ini, jika anggota tim peneliti tidak dapat dihubungi. Ketika anda menandatangani formulir ini, anda setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Ini berarti anda sudah membaca informed consent, pertanyaan anda telah dijawab, dan anda memutuskan untuk berpartisipasi Nama Partisipan Tanda tangan Tanggal Nama Pengumpul data Tanda tangan Tanggal DATA PRIBADI Nama : ……………………………………………. Jenis Kelamin : L/P TTL : ……………………………………………. Alamat : …………………………………………………………………………………………………………. Telepon : ……………………….. HP : ………………………… Berat badan : ………………. Kg Tinggi Badan : ………………. Cm IMT : …….. (diisi peneliti) Pekerjaan : …………………….. Status Pernikahan : ……………. Agama : ……………. Penghasilan : /bulan 1. <1.500.000 2. 1.500.000-2.500.000 3. 2.500.000-3.500.000 4. >3.500.000 5. ……………… Pendidikan : SMA/S1/S2/S3/ ……… PENYAKIT SISTEMIK : (jawab dengan ADA atau TIDAK ADA dan obat-obatan) Hepatitis B/C : HIV : TBC : Diabetes Mellitus : Hipertensi : RIWAYAT GIGI DAN MULUT Kunjungan terakhir ke dokter gigi : Jenis Perawatan : Frekuensi & waktu sikat gigi : …….. kali/hari; pagi/ siang / sore / malam Penggunaan obat kumur : ya / tidak; …… kali/hari; Merek …………. Keluhan mulut kering :ya/tidak;sejak….. Hari/minggu/bulan/tahun Asupan air putih/hari : …… Gelas
48
KEBIASAAN MINUM KOPI Apakah anda mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kopi?
1) Ya, …….. cangkir/hari 2) Tidak
Jenis kopi yang biasa anda konsumsi : 1) kopi hitam 2) kopi susu 3) kopi luwak 4) lainnya …….
FREKUENSI MEROKOK
1. Apakah anda hampIr setiap hari merokok: 1) Ya 2) Tidak, berapa hari dalam seminggu anda merokok ……
2. Berapa rata-rata jumlah batang rokok yang anda habiskan dalam sehari :…….. batang/hari
3. Jenis rokok yang biasa anda konsumsi: 1) Kretek 2) Filter 3) Membuat sendiri 4) Lainnya: ………
4. Sudah berapa lama anda merokok: ……….. tahun yang lalu 5. Apakah alasan anda pertama kali merokok?
1) iseng 2) penasaran/coba-coba 3) diajak/dipaksa teman 4) mencontoh orang tua 5) terlihat dewasa/keren 6) terlihat seperti tokoh idola 7) lainnya…..
6. Siapa yang pertama kali mepengaruhi anda untuk merokok 1) tidak ada 2) orang tua 3) saudara 4) teman 5) iklan 6) lainnya…..
7. Dimana biasanya anda merokok 1) di rumah 2) di tempat kerja 3) di tempat teman 4) di tempat umum 5) lainnya….
8. Biasanya anda mendapatkan rokok darimana 1) orang tua 2) teman 3) beli sendiri 4) lainnya…
49
9. Keadaan apa yang membuat anda merokok 1) saat bosan 2) saat stress/kesal/marah 3) merasa gugup/hilangkan ketegangan 4) saat mulut merasa tidak enak 5) saat santai/iseng 6) saat melihat orang merokok 7) lainnya….
KEINGINAN BERHENTI MEROKOK Diadopsi dari WHO
1. Apakah anda pernah mencoba berhenti merokok 1) Ya 2) Tidak (langsung ke pertanyaan No. 7)
2. Kapan anda mencoba berhenti merokok : ……………. Tahun yang lalu 3. Berapa kali anda berusaha berhenti merokok? ……. Kali 4. Apakah anda sukses dalam berhenti merokok pada saat itu?
1) Ya 2) Tidak
5. Berapa lama anda berhenti merokok pada saat itu? ……. Hari 6. Apa cara yang anda gunakan untuk berhenti merokok pada saat itu?
1) Ke dokter 2) Permen 3) Obat 4) Lainnya…..
7. Apakkah anda mau berhenti merokok? 1) Ya, karena….. 2) Tidak
8. Bagaimana tindakan keluarga saat anda merokok 1) Ditegur 2) Dibiarkan 3) Lainnya…
9. Seberapa besar pengaruh iklan dalam mempengaruhi anda merokok 1) besar sekali 2) besar 3) biasa saja 4) tidak ada pengaruh 5) sangat tidak ada pengaruh
10. Keadaan apa yang anda peroleh dari setelah merokok 1) memberi kenikmatan 2) memberi rasa percaya diri 3) membantu melepaskan rasa tertekan oleh masalah 4) dapat memusatkan konsentrasi
11. Menurut anda, apakah ada dampak merokok terhadap anda? 1) Ya, ada. Contohnya….. 2) Tidak
12. Menurut anda, adakah dampak rokok terhadap lingkungan?
50
1) Ya, ada. Contohnya…. 2) Tidak
KETERGANTUNGAN TERHADAP NIKOTIN
Diadopsi dari Fagerstrom Nicotine Dependence 1. Seberapa cepat anda merokok yang pertama kali setelah anda bangun tidur?
1) setelah 60 menit (0) 2) 31-60 menit (1) 3) 6-30 menit (2) 4) dalam 5 menit (3)
2. Apakah anda mengalami kesulitan untuk tidak merokok di daerah yang terlarang/dilarang merokok? 1) Tidak (0) 2) Ya (1)
3. Kapan paling sulit bagi anda untuk tidak merokok? 1) Merokok pertama kali pada apgi hari (1) 2) Waktu lainnya (0)
4. Berapa batang rokok anda habiskan dalam sehari? 1) 10 atau kurang dari itu (0) 2) 11-20 (1) 3) 21-30 (2) 4) 31 atau lebih (3)
5. Apakah anda lebih sering merokok pada jam-jam pertama bangun tidur dibandingkan dengan waktu lainnya? 1) Tidak (0) 2) Ya (1)
6. Apakah anda merokok walaupun sedang sakit sampai hanya tiduran ditempat tidur hampir sepanjang hari? 1) Tidak (0) 2) Ya (1)
Kesimpulan : Jumlah Skor : ………………….. Interpretasi : ……………….. 1-2 : Ketergantungan rendah 5-7 : Ketergantungan sedang 3-4 : Ketergantungan rendah sampai sedang 8+ : Ketergantungan tinggi SALIVA Laju aliran saliva tanpa stimulasi : mL/menit pH : Ion Ca :
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Debris Index Debris Index
Calculus Index Calculus Index
CPITN CPITN
51
CPITN CPITN
Calculus Index Calculus Index
Debris Index Debris Index
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
GI tidak dapat digantikan
6
1 4
4 1
6
GI = DEBRIS INDEX (DI) 0 : Tidak ada debris/stain 1 : Debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi atau adanya stain ekstrinsik tanpa adanya debris pada permukaan gigi tersebut. 2 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi namun tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi. 3 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi CALCULUS INDEX (CI) pengganti 21/41 0 : Tidak ada kalkulus 1 : Kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi 2: Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi namun tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi dan/atau terdapat sedikit/bercak kalkulus supragingiva di servikal gigi 3 : Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi dan/atau kalkulus supragingiva yang menutupi atau melingkari permukaan servikal gigi GINGIVAL INDEX (GI) tidak dapat digantikan 0 : Gingival normal 1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit edema, tidak ada perdarahan saat probing 2 : Inflamasi sedang, kemerahan, edema & licin mengkilat, perdarahan saat probing 3: Inflamasi berat, kemerahan & edema yang jelas, ulserasi. Kecenderungan untuk perdarahan spontan.