HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA SISWI SMA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Yohana Lita NIM : 158114044 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Embed
HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT
KARDIOVASKULAR PADA SISWI SMA DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Yohana Lita
NIM : 158114044
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT
KARDIOVASKULAR PADA SISWI SMA DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Yohana Lita
NIM : 158114044
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan untuk:
Kedua orang tua, saudariku,
terkhusus Tuhan Yesus Kristus yang
menenangkanku melalui doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
rahmatNya maka skripsi yang berjudul “Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit
Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi ini
merupakan bagian dari penelitian Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. yang berjudul
“Hubungan Pola Snacking dengan Risiko Kardiovaskuler pada Pelajar Sekolah
Menengah di Indonesia” berdasarkan SK no. 039/ LPPM USD/IV/2018. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Rita Suhadi M. Si., Apt. selaku dosen
pembimbing yang dengan tulus selalu membimbing saya mengenai banyak hal
terkait penelitian ini. Selain itu, penyusunan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa adanya campur tangan beberapa pihak. Oleh sebab itu, saya
mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada:
1. Dr. Yustina Sri Hartini., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma dan jajarannya
2. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. dan Maria Wisnu Donowati, M.Si.,
Apt. selaku dosen penguji skripsi
3. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. sebagai dosen yang telah
membimbing dan menemani dalam pengambilan data di Palembang dan Bali
4. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., Dita Maria Virginia, S. Farm., Apt.,
M.Sc., dan Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. sebagai dosen yang telah
membantu dan membimbing dalam mencari responden penelitian serta
mengajarkan cara pemakaiaan alat yang ada dalam penelitian
5. Kepala sekolah SMA terkait yang bersedia dilakukannya penelitian
6. Carmen Suhadi yang telah membantu mencari responden penelitian
7. Yohanes Sunarno dan Theresia Wiyanti selaku orang tua terkasih saya yang
selalu memotivasi dan menenangkan saya ketika banyak tantangan yang
harus saya hadapi selama penyusunan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
8. Vicencia Bellia sebagai saudari tersayang saya, selalu menegur saya ketika
saya malas mengerjakan skripsi, membantu membangunkan saya di pagi hari,
saudara kembaran saya yang sangat menyebalkan namun sangat saya sayangi
9. Yuliani Sivana Putri teman seperjuangan, sahabat serumah, yang selalu
bersama saya dimanapun saya berada, selalu membangunkan saya ketika
kuliah pagi, selalu menemani makan dan masak, menemani ambil data
sampai Palembang. Sahabat all the time
10. Preiffer Agus Prasojo sahabat laki-laki yang melebihi kekasih saya, yang
selalu mengingatkan saya untuk makan dan istirahat, memperhatikan
kesehatan saya, dan menemani ambil data sampai Palembang. Terima kasih
laki-laki ku tapi milik orang lain
11. Felik Drejeg Lalang teman seperjuangan Atmajaya yang membantu mencari
responden, mengantarkan surat izin, dan memberi semangat
Ethical clearance merupakan etika peneliti untuk perizinan di sekolah lokasi
penelitian.
Validasi dan Reliabilitas Alat
Kuesioner divalidasi dengan cara uji pemahaman bahasa dengan tujuan
adanya persamaan persepsi antara peneliti dan subjek peneliti. Validasi dan
reliabilitas tensimeter dilakukan dengan mengukur 3 orang probandus. Probandus
yang bersedia diharapkan memiliki nilai tekanan darah yang berbeda, masing-
masing memiliki tekanan darah rendah, normal, dan tinggi. Pengukuran pada
tekanan darah yang berbeda ditujukan untuk memastikan sensitivitas alat baik
pada tekanan darah rendah, normal, mauun tinggi. Pengukuran dilakukan pada
masing-masing alat sebanyak minimal 3 kali. Validasi alat (tensimeter dan
glucometer) adalah dengan menghitung perbandingan nilai antar alat
menggunakan uji statistik T berpasangan dengan p value > 0,05 (tidak berbeda
bermakna pengukuran antar alat). Selain itu alat ditara sehingga didapatkan
sertifikat yang menerangkan bahwa alat yang digunakan dalam penelitian adalah
valid. Pada pengukuran gula darah dilakukan dengan cara mengukur kadar gula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
darah pada 2 probandus sebanyak 3 kali dari masing-masing alat. Kemudian
reliabilitas alat tensimeter dan glukometer dilihar dari nilai CV. Semua hasil
pengukuran dari masing-masing alat baik nilai CV maupun p value dari uji T
berpasangan terlampir (Lampiran 3). Berdasarkan perhitungan CV dan p value
dari masing-masing alat, didapatkan alat 1 kurang valid dan reliabel dalam
mengukur tekanan darah dan frekuensi nadi dengan ada beberapa nilai CV > 5%
dan p value < 0,05.
*Responden Hobi vs GDS tidak sama banyak dengan pengukuran lainnya karena
pengukuran gula darah tidak dilakukan di salah satu tempat penelitian dan terdapat
beberapa subjek peneliti yang tidak bersedia diukur gula darahnya.
Gambar 1. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit
Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia
Populasi penelitian 379 responden siswi
Kriteria Inklusi:
Siswi SMA sehat, status siswi SMA yang bersekolah di Palembang/ Yogyakarta/ Bali/ Pontianak, bersedia menandatangani informed consent, dapat berkomunikasi secara verbal, dan orang tua siswi menyetujui dan
menandatangani informed consent.
Kriteria Eksklusi:
Kuesioner dan/atau pengukuran tidak dilakukan
Hobi vs TDS
Tereksklusi : - Total : 379 responden
Hobi vs TDD
Tereksklusi : - Total : 379 responden
Hobi vs frekuensi nadi
Tereksklusi :
1 responden Total : 378 responden
Hobi vs GDS
Tereksklusi : 138 responden
Total : 241 responden*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pengukuran langsung
menggunakan instrumen. Ketentuan dalam pengambilan data dan pengukuran
harus menggunakan alat yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (Lampiran
3). Kemudian pengukuran juga harus sesuai dengan SOP (Standard Operating
Procedure) terlampir (Lampiran 8 dan 9). Kemudian untuk pengukuran tekanan
darah dan gula darah terdapat risiko yang harus diterima responden. Risiko
tersebut telah dijelaskan dalam Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek seperti
terlampir (Lampiran 5).
Analisis Data
Hasil perhitungan statistik akan disajikan dalam bentuk tabel. Data yang
diperoleh bersifat ordinal dan rasio. Uji distribusi normalitas data diuji dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, semua distribusi data
dianggap normal walaupun nilai signifikansi < 0,05. Hal ini dikarenakan pada
penelitian ini diperoleh 379 responden penelitian. Asumsi distribusi dianggap
normal maka uji statistik yang digunakan yaitu uji Anova dengan uji posthoc
Scheffe untuk pengujian variabel bebas hobi 3 kategori terhadap variabel
tergantung.
Interpretasi Hasil secara Statistik
Berdasarkan hasil pengolahan data akan diperoleh p value. Kekuatan dari
bukti untuk menolak atau menerima hipotesis null (Ho) ditunjukkan dengan nilai
p value. Berikut merupakan hipotesis parameter kardiovaskular yang dirancang
dalam penelitian ini:
Hipotesis Tekanan Darah Sistolik
Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap tekanan darah sistolik pada
siswi SMA Indonesia.
H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap tekanan darah sistolik pada siswi
SMA Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Hipotesis Tekanan Darah Diastolik
Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap tekanan darah diastolik pada
siswi SMA Indonesia.
H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap tekanan darah diastolik pada siswi
SMA Indonesia.
Hipotesis Frekuensi Nadi
Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap frekuensi nadi pada siswi
SMA Indonesia.
H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap frekuensi nadi pada siswi SMA
Indonesia.
Hipotesis Gula Darah Sesaat
Ho : Hobi tidak memiliki hubungan terhadap gula darah sesaat pada siswi
SMA Indonesia.
H1 : Hobi memiliki hubungan terhadap gula darah sesaat pada siswi SMA
Indonesia.
Apabila p value ≤ 0,05 artinya menandakan adanya hubungan yang
signifikan antara hobi dengan risiko kardiovaskular sedangkan, p value > 0,05
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara hobi dengan risiko
kardiovaskular, jika p value ≤ 0,05 maka hipotesis null (Ho) ditolak, artinya hobi
memiliki hubungan terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada siswi SMA
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel I. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit
Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia
Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia:
15 tahun
16 tahun
17 tahun
107
227
45
28,2
59,9
11,9
Kelas:
Kelas 10
Kelas 11
Tanpa Keterangan
183
151
45
48,3
39,8
11,9
Hobi 3 Kategori:
Buruk
Sedang
Baik
132
117
130
34,8*
30,9*
34,3*
TDS:
< 120 mmHg
≥ 120 mmHg
302
77
79,7
20,3
TDD:
< 80 mmHg
≥ 80 mmHg
304
75
80,2
19,8
FN:
< 100 kali/ menit
≥ 100 kali/ menit
300
78
79,4
20,6
GDS:
< 140 mg/ dL
≥ 140 mg/ dL
238
3
98,8
1,2
TDS = Tekanan Darah Sistolik, TDD = Tekanan Darah Diastolik, FN = Frekuensi
Nadi, GDS = Gula Darah Sesaat
*diuji statistik non parametrik Friedman memiliki nilai p value > 0,05 (p = 0,368)
sehingga jumlah masing-masing hobi tidak berbeda bermakna
Pada penelitian didapatkan 379 subjek penelitian. Usia responden terendah
adalah 15 tahun dan tertinggi 17 tahun dengan proporsi tertinggi pada usia 16
tahun mencapai 59,9% (Tabel I). Jumlah antar variabel bebas hobi buruk, sedang,
baik memiliki nilai yang hampir sama dengan persentase mulai 30,9% sampai
34,8%. Profil TDS dan TDD < 120/80 mmHg lebih banyak dibanding ≥ 120/80
mmHg dengan persentase 79,7% dan 80,2%. Perlu diperhatikan karena dari
jumlah total subjek 379 orang, didapati 77 untuk TDS dan 75 untuk TDD yang
memiliki nilai ≥ 120/80 mmHg pada usia 15 – 17 tahun. Profil frekuensi nadi ≥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
100 kali/ menit mencapai 20,6%. Pada profil gula darah sesaat hanya didapati 3
dari 379 responden yang memiliki kadar gula darah ≥ 140 mg/ dL dengan
persentase 1,2%. Perlu diperhatikan bahwa sebelum usia 20 tahun tetap dapat
ditemukan risiko kardiovaskular dari parameter TDS, TDD, frekuensi nadi, dan
gula darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Tabel II. Profil Subjek Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit
Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia
Mean ± SD Hobi
p value** Hobi Buruk Hobi Sedang Hobi Baik
Usia (tahun)
BB (kg)
TB (cm)
TDS (mmHg)
TDD (mmHg)
FN (kali/ menit)
GDS (mg/ dL)
15,9 ± 0,6
55,0 ± 12,3
157,9 ± 5,6*
110,2 ±11,3*
72,2 ± 8,3
90,2 ± 12,5
91,4 ± 11,3*
16,0 ± 0,6
54,0 ± 9,9*
157 ± 5,9*
108,4 ± 11,9*
72,1 ± 7,7*
89,5 ± 13,2*
94,8 ± 15,1
15,8 ± 0,6
54,1 ± 10,7
157,8 ± 6,1*
108,6 ± 11,2*
70,2 ± 7,4
87,0 ± 13,4
92,6 ± 16,2
0,34
0,69
0,41
0,13
0,03
0,02
0,34
SD = Standar Deviasi, BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan, TDS = Tekanan
Darah Sistolik, TDD = Tekanan Darah Diastolik, FN = Frekuensi Nadi, GDS =
Gula Darah Sesaat,
*Data terdistribusi normal (Kolmogorov Smirnov)
** p value uji Anova
Uji distribusi normalitas data diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov. Data yang terdistribusi nomal hanya TB dan TDS (p > 0,05). Namun
pada penelitian ini, semua distribusi data diasumsikan normal walaupun nilai
signifikansi usia, BB, TDD, FN, dan GDS p < 0,05 (Tabel II). Hal ini didasarkan
pada Theorema Limited Central bahwa pada jumlah sampel di atas 40 memiliki
distribusi data yang semakin normal seiring dengan semakin besarnya sampel
yang digunakan (Nuridin, et al. 2014). Selain itu, untuk data di atas 40 dapat
langsung diuji parametrik walaupun distribusi data tidak normal (Elliot, et. al.,
2007).
Hobi berpengaruh terhadap nilai TDD dan frekuensi nadi, namun tidak
berpengaruh pada TDS dan GDS. Berdasarkan uji statistika, variabel hobi tiga
kategori terhadap nilai TDS dan GDS memiliki p value 0,13 dan 0,34 (p> 0,05)
artinya, hobi buruk, sedang, dan baik secara kardiovaskular pada siswi SMA di
Indonesia tidak mempengaruhi nilai TDS dan GDS. Kemudian variabel hobi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
terhadap nilai TDD dan frekuensi nadi memiliki p value 0,03 dan 0,02 (p < 0,05)
artinya, hobi buruk, sedang, maupun baik secara kardiovaskular pada siswi SMA
di Indonesia mempengaruhi nilai TDD dan frekuensi nadi.
Berdasarkan nilai mean ± SD antara variabel hobi terhadap TDS dan TDD
menggambarkan hobi yang buruk memiliki nilai TDS dan TDD yang semakin
tinggi. Namun, perbedaan TDD dan TDS akibat pengaruh hobi tidak bermakna
secara klinis karena perbedaannya < 10 mmHg. Apabila perbedaan tekanan darah
> 10 mmHg maka memerlukan pemeriksaan vaskular lebih lanjut (Vischer, et al.,
2016). Perbedaan statistik yang signifikan pada jenis hobi tiga kategori terhadap
nilai TDD dapat dilihat dari uji posthoc Scheffe yang diperoleh (Tabel III). Hobi
dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular apabila dilakukan dengan
melibatkan aktivitas dan menurunkan tingkat depresi (Saihara, et al., 2010). Jenis
hobi baik dan buruk secara kardiovaskular memberikan perbedaan nilai TDD
signifikan dengan p value 0,04 (p < 0,05) namun tidak untuk hobi sedang (Tabel
III). Berdasarkan prevalensi diastolik prehipertensi, pada remaja usia< 13 tahun
lebih banyak mengalami diastolik prehipertensi dibanding sistolik prehipertensi
dengan prevalensi sebesar 11,2% sampai 15,5% dari 22% angka kejadian
prehipertensi yang dialami remaja (Karatzi, et al., 2017).
Nilai TDD pada penelitian lebih memberi pengaruh daripada nilai TDS,
karena pada usia < 45 tahun nilai TDD lebih memberikan pengaruh yang berarti
dibandingkan TDS. Perbedaan statistik yang signifikan antara hobi terhadap TDD
didukung dari suatu penelitian yang hasilnya adalah insidensi ISH (Isolated
Systolic Hypertension) lebih rendah dibandingkan dengan IDH (Isolated Diastolic
Hypertension) pada usia antara 18 - 45 tahun. Selain itu, kenaikan nilai diastolik
pada usia antara 18 – 45 tahun lebih memberikan perburukan kesehatan secara
kardiovaskular bahkan hingga kematian (Palatini, P., et al, 2018). Nilai TDD yang
rendah akan lebih sering ditemui pada orang tua/ lansia dengan usia > 60 tahun
dengan hipertensi. Hal ini dikarenakan pada usia tua terjadi perubahan
aterosklerotik dalam kapasitansi yang besar pada pembuluh darah. Hipertensi
yang lebih mungkin terjadi pada orang yang lebih tua/ lansia adalah ISH (Isolated
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Systolic Hypertension), termasuk ISH dengan TDD rendah (TDS ≥ 140 dan TDD
60 mmHg) (Li, Y., and Yan, G., 2018).
Berdasarkan uji statistik hobi terhadap frekuensi nadi, hobi buruk memiliki
nilai mean yang semakin besar. Hal ini berarti kontraksi arteri dalam memompa
darah semakin sering. Kecepatan frekuensi nadi dapat menggambarkan elastisitas
keadaan arteri jantung (Schillaci, et al., 2015). Nilai frekuensi nadi tersebut masih
tergolong normal, namun jika dilihat dari hobi buruk (responden tidak memiliki
aktivitas yang baik secara kardiovaskular) dan memiliki frekuensi nadi yang
tinggi maka arteri jantung berkontraksi untuk memopa darah semakin kuat dan
akan mempengaruhi elastisitas arteri jantung (Schillaci, G., et al, 2015).
Tabel III. Hasil Statistik Uji Posthoc Scheffe Hobi Tiga Kategori terhadap
Parameter Tekanan Darah Diastolik dan Frekuensi Nadi
Hobi
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Frekuensi Nadi (kali/ menit)
p value* Posthoc p value* Posthoc
Buruk
0,03
Sedang : 0,68*
Baik : 0,04*
0,02
Sedang : 0,61*
Baik : 0,02*
Sedang Buruk :0,68
Baik : 0,27
Buruk :0,67
Baik : 0,20
Baik Buruk : 0,04*
Sedang : 0,27*
Buruk : 0,02*
Sedang : 0,20*
Semua data memiliki variansi yang sama pada pengujian homogenitas
Frekuensi nadi atau frekuansi denyut jantung adalah ekspansi ritmik dan
kontraksi arteri yang disebabkan oleh pemompaan darah dari jantung (National
Health and Nutrition Examination, 1993). Nilai normal frekuensi nadi adalah 60 –
100 kali/ menit (American Heart Association, 2015). Hal ini dapat membuktikan
bahwa hobi buruk secara kardiovaskular dapat mempengaruhi nilai frekuensi nadi
yaitu semakin tinggi nilai frekuensi nadi artinya arteri jantung harus bekerja lebih
sering untuk memompa darah. Kebermaknaan pengaruh hobi baik dan buruk
terhadap frekuensi nadi dapat dilihat dari nilai signifikansi pada Tabel III. Hobi
baik dan buruk mempengaruhi frekuensi nadi (p value = 0,02), namun tidak untuk
hobi sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Frekuensi nadi menunjukkan seberapa besar tubuh membutuhkan oksigen.
Hobi yang semakin buruk secara kardiovaskular memiliki frekuensi nadi yang
semakin tinggi ketika diukur pada waktu istirahat. Hal ini menggambarkan bahwa
frekuensi nadi yang semakin tinggi diukur pada saat istirahat menunjukkan kerja
jantung yang semakin berat dalam memenuhi kebutuhan oksigen. Hal ini akan
membuat arteri jantung bekerja lebih sering untuk memenuhi kadar oksigen
(Bernmark, et al., 2012). Hobi yang baik secara kardiovaskular memberikan nilai
frekuensi nadi yang lebih rendah sehingga kerja jantung lebih efisien dibanding
hobi sedang dan buruk.
Pada pengukuran GDS, jumlah responden tidak sama dengan pengukuran
parameter lain. Hal ini dikarenakan SOP pengukuran gula darah harus sesuai
dengan kesediaan responden. Sehingga tidak semua dari responden total bersedia
untuk diukur gula darahnya. Total responden untuk pengukuran gula darah adalah
sebanyak 241 responden. Dari 241 responden diperoleh hasil statistik jenis hobi
terhadap GDS dengan nilai variansi data yang homogen dan tidak memiliki
perbedaan atau pengaruh terhadap gula darah sesaat dilihat dari uji anova dengan
nilai signifikansi 0,12 (p > 0,05).
Berdasarkan ADA tahun 2017, kadar gula darah prediabetes yaitu untuk
Saya memutuskan untuk ikut berpartisipasi sebagai responden dalam
penelitian yang berjudul: Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular
pada Siswi SMA di Indonesia atas persetujuan orang tua saya.
1. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami “Lembar Informasi”
yang berisi hal-hal terkait penelitian ini dan ketentuan-ketentuan dalam berpartisipasi
sebagai responden.
2. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan saya penjelasan secara lisan yang
melengkapi keterangan dari Lembar Informasi. Saya telah memahaminya dan saya
diberikan kesempatan menanyakan hal yang kurang jelas.
3. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidak akan secara langsung menerima manfaat
dari penelitian ini, namun telah disampaikan kepada saya hasil penelitian ini akan
berguna untuk peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penyakit kardiovaskular dan
gaya hidup tidak sehat terhadap fungsi jantung.
4. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya berkeberatan
untuk menyampaikannya.
5. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden pada
penelitian ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensi apapun.
6. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang akan saya
berikan akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.
7. Saya juga telah diberi penjelasan bahwa identitas saya dan orang tua saya akan
dijamin kerahasiannya baik dalam laporan maupun publikasi hasil penelitian.
8. Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan saya
telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan, saya
dapat menanyakan kepada Yohana Lita.
SAKSI
Saya telah menjelaskan kepada: Sdr. hal-hal mendasar tentang
penelitian ini. Menurut saya, Sdr tersebut telah memahami penjelasan tersebut.
Nama pewawancara :
Status dalam penelitian ini :
Yogyakarta,
( ) ( )
Pewawancara Saksi
( ) ( )
Orang tua Responden Responden
RESPONDEN NO........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 7. Case Report Form
Kuesioner Penelitian Hubungan Hobi terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Siswi SMA di Indonesia
Catatan:
Yang dimaksud snack adalah: makanan/minuman/jajanan yang dikonsumsi di antara waktu makan pagi, siang, sore, dan malam hari, contoh permen, coklat, minuman manis, biskuit, dll.
Mohon semua bagian kuesioner diisi.
*Nama:
*Umur: tahun
* Jenis Kelamin : P/L
*Kelas:
*No. Telpon/email: (boleh salah 1)
*Tinggal bersama: O Orang tua O Wali O Asrama/Kos O Lain-lain
* Berangkat Sekolah Menggunakan (Kendaraan):
O Jalan kaki O SepedaO Motor/mobil O Kadang jalan/sepeda, kadang motor/mobil
*Hobby: 1.
2.
3.
*Olahraga rutin 1. , kali/minggu; selama menit.
2. , kali/minggu; selama menit.
3. , kali/minggu; selama menit.
*Tidur: jam/sehari
*Merokok: O Tidak O Ya (…………… batang/hari)
Kuesioner 1/3
RESPONDEN NO........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
O Pernah O Pasif (dari orang rumah atau sekitar secara terus menerus)
*Menurut anda sendiri anda memiliki berat badan:
O sangat berlebihan O berlebihan O ideal O kurang O sangat kurang
*Riwayat Penyakit: O Tidak Tahu O Tidak Ada
O ……………….. O ………………
* Keluarga (Ayah, Ibu, dan Saudara Kandung) ada yang mengalami: hipertensi; diabetes; jantung; penyakit kolesterol, dan kegemukan.
O Tidak Tahu O Tidak Ada O ………………. O ………………
* Makan nasi/makanan pokok: kali/hari
Porsi : O Besar O Sedang O Kecil
*Makanan favorit: O
O
O
*Snack x/ hari : O >5kali O 4-5 kali O 2-3 kali O 0-1 kali O tidak pernah
Porsi snack banding makanan utama:
O lebih banyak snack O sama O lebih sedikit snack
*Sarapan: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah
*Makan Siang: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah
*Makan Sore/Malam: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah
*Makan Sayur Setiap Hari: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah
*Makan Buah Setiap Hari : O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah
NB:
Selalu = setiap hari
Sering = 4x-6x seminggu
Jarang = 1x-3x seminggu
*Makanan snack yang secara umum sering kali siswa konsumsi adalah: O Buah segar O Mie/Bakso/Pasta O Kue/Roti
RESPONDENNO........................
Kuesioner 2/3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
O Biskuit/snack kering O Gorengan O O O O
*Minuman yang secara umum sering kali siswa konsumsi adalah: O Juice segar O Minuman bersoda O Es teh manis O Es sirup O Susu O Air putih O O O
*Dalam waktu 7 hari, makanan dan minuman yang sering siswa konsumsi adalah: O O O O O O
*Dalam waktu 24 jam, makanan dan minuman yang saya sering saya konsumsi adalah: O O O O O O
*Siswa sering konsumsi snack pada tempat: O Di sekolah O Di rumah O Di Mall (luar rumah) O
* Siswa sering konsumsi snack pada suasana: O saat sendirian O bersama Teman O Keluarga O ………
*Memilih makanan/minuman atau snack sering kali karena rekomendasi: O Media Sosial O TV/Radio O Coba-coba sendiri O Orang tua O Teman O ……..
*Alasan siswa mengkonsumsi snack: O senang-senang saja O kebutuhan gizi O …………………….. O ikut-ikutan O cegah bosan
Bagian ini diisi oleh Peneliti
BB TB LP TDS/TDD PULSE GDS
Keterangan:
: Tanda kotak merah adalah data yang digunakan dalam penelitian
Kuesioner 3/3
RESPONDEN NO........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 9. Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tekanan Darah
Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tekanan Darah
Tujuan:
Sebagai pedoman dalam pengukuran tekanan darah subjek peneliti.
Ruang Lingkup:
Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran tekanan
darah.
Referensi:
Pedoman InaSH (Indonesia Society of Hypertension)
Definisi:
Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur tekanan darah dengan
menggunakan sphygmomanometer digital, yang bertujuan untuk mengetahui
tekanan darah sistolik, diastolik, dan frekuensi nadi dari subjek peneliti.
Tanggung Jawab:
Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam
pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.
Prosedur Kerja
Persiapan Alat:
1. Tensi meter (Sphygmanometer digital)
2. Manset sesuai ukuran
3. Alat tulis
Cara Pelaksanaan:
1. Cuci Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Memberi salam, memperkenalkan diri, asal, tujuan, dan klarifikasi.