Top Banner
i HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA SALES HONDA CV. MILENIUM PUTRA MOTOR DEPOK SKRIPSI oleh Luthfi Azis 1511413067 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019
51

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

Jul 14, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

i

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL

DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA SALES HONDA

CV. MILENIUM PUTRA MOTOR DEPOK

SKRIPSI

oleh

Luthfi Azis

1511413067

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

ii

Page 3: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

iii

Page 4: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

iv

MOTTO DAN PERUNTUKAN

Motto:

Hidup adalah belajar, saat kamu berhenti belajar maka hidupmu juga berhenti

disitu. (Penulis)

Hidup adalah perjuangan yang harus dimenangkan, rintangan yang harus

dihadapi, anugerah yang harus disyukuri. (Merry Riana)

Peruntukan:

Penulis peruntukkan karya kecil ini kepada:

Ibu dan Ayah tercinta, serta semua pihak

yang membantu penulis dalam penulisan

karya kecil ini.

Page 5: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,

hidayah, dan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan

proposal skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan

Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan lancar.

Bantuan, motivasi, dukungan, dan doa dari berbagai pihak yang membantu

penulis menyelesaikan proposal skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih setulus hati kepada:

1. Dr. Achmad Rifai RC, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang.

2. Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi., M.S., Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

3. Amri Hana Muhammad, S.Psi., MA., Dosen Pembimbing I yang selalu

memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan selama proses penulisan skripsi

ini.

4. Ibu Rulita Hendriyani, S.Psi., M.Si., sebagai dosen wali Psikologi 2013

rombel 2 yang senantiasa memberi arahan dan membimbing serta memotivasi

dari mulai awal masuk hingga selesai skripsi.

5. Seluruh Dosen dan Staff di Jurusan Psikologi yang telah membantu dan

melancarkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sales Honda CV. Millenium Putra Motor Depok yang telah bersedia

berpartisipasi menjadi subjek pada penelitian ini.

Page 6: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

vi

7. Ayah dan Ibu, beserta seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan

dukungan kepada penulis.

8. Teman-teman Psikologi angkatan 2013 khususnya rombel 2 yang bersama-

sama dengan penulis menempuh studi dalam suka dan duka.

9. Kakak tingkat psikologi yang bersedia membimbing, berbagi informasi, serta

memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah

hingga akhir penyelesaian skripsi.

10. Semua pihak yang turut membantu penyelesian skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

Semarang, 23 Juli 2019

Penulis

Luthfi Azis

Page 7: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

vii

ABSTRAK

Azis, Luthfi. 2019. Hubungan Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Employee

Engagement Pada Sales Honda CV. Milenium Putra Motor Depok. Skripsi.

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing: Amri Hana Muhammad, S.Psi., MA.

Kata Kunci: Employee Engagement, Gaya Kepemimpinan Transaksional, Sales

Hampir dua pertiga anggota organisasi di Indonesia tidak memiliki

engagement yang kuat dengan organisasi. Sekitar 66% dari anggota organisasi

yang tidak engaged cenderung akan meninggalkan pekerjaan mereka dalam kurun

waktu 2 tahun. Salah satu faktor pembentuk employee engagement adalah gaya

kepemimpinan. Gaya kepemimpinan transaksional merupakan salah satu gaya

kepemimpinan yang ada di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui

tentang gambaran employee engagement, gaya kepemimpinan transaksional, dan

ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transaksional dengan employee

engagement pada sales honda CV. Milenium Putra Motor Depok

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

korelasional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 31 sales di CV. Milenium

Putra Motor Depok dengan teknik sampling yang digunakan adalah sampling

jenuh. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah teknik statistik korelasi

Spearman untuk mengungkap hubungan antar dua variabel.

Hasil analisis data yang dilakukan peneliti yang menggunakan teknik

korelasi Spearman diketahui bahwa koefisien korelasi (r) gaya kepemimpinan

transaksional sebesar 0,722 dengan signifikansi 0,000, signifikansi α 0.05 > 0,000

sehingga hipotesis diterima. Dengan kata lain kedua variabel memiliki hubungan

dikarenakan signifikansi R hitung lebih kecil dari alpha 0,05. Penelitian ini

menunjukan bahwa gaya kepemimpinan transaksional memiliki peran dalam

membentuk employee engagement pada sales honda CV. Milenium Putra Motor

Depok. Selain itu penelitian ini juga menunjukan gambaran secara umum

employee engagement berada pada katagori tinggi dengan persentase 61,29% dan

gambaran secara umum gaya kepemimpinan transaksional pada katagori tinggi

dengan persentase 67,24%.

Page 8: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERNYATAAN .................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERUNTUKAN ............................................................................ iv

PRAKATA .............................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABLE ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB

1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11

2. LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA ...................................... 13

2.1 Employee Engagement ................................................................................ 13

2.1.1 Definisi Employee Engagement .................................................................. 13

2.1.2 Dimensi Employee Engagement ................................................................. 15

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Employee Engagement ........................ 16

Page 9: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

ix

2.2 Gaya Kepemimpinan Transaksional ............................................................ 21

2.2.1 Definisi Gaya Kepemimpinan Transaksional .............................................. 21

2.2.2 Dimensi Gaya Kepemimpinan Transaksional ............................................ 23

2.2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Gaya Kepemimpinan Transaksional ................. 25

2.3 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 28

2.4 Hipotesis ..................................................................................................... 31

3. METODE PENELITIAN ......................................................................... ..32

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ......................................................................... 32

3.2 Variabel Penelitian ...................................................................................... 33

3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 33

3.3 Definisi Operasional ................................................................................ ..34

3.3.1 Definisi Operasional Employee Engagement ........................................... 34

3.3.2 Definisi Operasional Gaya Kepemimpinan Transaksional ........................ 34

3.4 Hubungan Variabel Penelitian ................................................................... 34

3.5 Subjek Penelitian ....................................................................................... 35

3.5.1 Populasi ...................................................................................................... 35

3.5.2 Sampel Penelitian ....................................................................................... 36

3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 36

3.6.1 Alat Pengumpul Data ................................................................................. 37

3.7 Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 40

3.7.1 Uji Validitas ............................................................................................... 40

3.7.1.1 Uji Validitas Skala Employee Engagement ............................................... 41

3.7.1.2 Uji Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Transaksional ........................... 42

Page 10: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

x

3.7.2 Uji Reliabilitas ........................................................................................... 43

3.8 Metode Analisis Data ................................................................................. 45

4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 46

4.1 Persiapan Penelitian ................................................................................... 46

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian ....................................................................... 46

4.1.2 Proses Perizinan ......................................................................................... 47

4.1.3 Penentuan Subjek Penelitian ...................................................................... 47

4.1.4 Persiapan Alat Ukur ................................................................................... 48

4.2 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 49

4.2.1 Pengumpulan Data ..................................................................................... 49

4.2.2 Pelaksanaan Skoring .................................................................................. 49

4.3 Hasil Penelitian Analisis Inferensial .......................................................... 50

4.3.1 Uji Hipotesis .............................................................................................. 50

4.4 Hasil Penelitian Analisis Data Deskriptif .................................................. 51

4.4.1 Gambaran Umum Employee Engagement ................................................. 53

4.4.2 Gambaran Spesifik Employee Engagement ............................................... 55

4.4.2.1 Gambaran Employee Engagement Aspek Vigor ........................................ 55

4.4.2.2 Gambaran Employee Engagement Aspek Dedication ............................... 58

4.4.2.3 Gambaran Employee Engagement Aspek Absorption.................................. 61

4.4.3 Gambaran Umum Gaya Kepemimpinan Transaksional ............................ 64

4.4.4 Gambaran Spesifik Gaya Kepemimpinan Transaksional .......................... 67

4.4.4.1 Gambaran Gaya Kepemimpinan Transaksional Dimensi

Imbalan Kontigen ....................................................................................... 67

Page 11: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

xi

4.4.4.2 Gambaran Gaya Kepemimpinan Transaksional Dimensi

Manajemen Eksepsi Aktif .......................................................................... 70

4.4.4.3 Gambaran Gaya Kepemimpinan Transaksional Dimensi

Passive Avaidant ........................................................................................ 73

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 76

4.5.1 Pembahasan Hasil Analisis Inferensial Gaya Kepemimpinan

Transaksional Dengan Employee Engagement .......................................... 77

4.5.2 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Employee engagement .................. 79

4.5.3 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Gaya

Kepemimpinan Transaksional ....................................................................... 81

4.6 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 83

5 PENUTUP .................................................................................................. 85

5.1 Simpulan .................................................................................................... 85

5.2 Saran .......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 87

LAMPIRAN ........................................................................................................... 90

Page 12: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria dan Nilai Alternatif Jawaban .................................................... 37

Tabel 3.2 Blue Print Skala Employee Engagement ............................................... 38

Tabel 3.3 Kriteria dan Nilai Alternatif Jawaban .................................................... 39

Tabel 3.4 Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Transaksional........................... 39

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Employee Engagement ............................................ 42

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Transaksional ....................... 43

Tabel 3.7 Intepretasi Reliabilitas ........................................................................... 44

Tabel 4.1 Hasil Uji Korelasi Antara Gaya Kepemimpinan Transaksional

dengan Employee Engagement .................................................................. 51

Tabel 4.2 Penggolongan Kriteria Analisis ............................................................. 52

Tabel 4.3 Gambaran Umum employee engagement pada sales ............................. 54

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Gambaran Secara Empirik employee

engagement pada sales ............................................................................... 54

Tabel 4.5 Kriteria Employee Engagement Sales Berdasarkan Aspek Vigor.......... 56

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Employee Engagement Sales Berdasarkan

Aspek Vigor ............................................................................................... 57

Tabel 4.7 Kriteria Employee Engagement Pada Sales Berdasarkan Aspek

Dedication .................................................................................................. 59

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Employee Engagement Pada Sales Berdasarkan

Aspek Dedication ....................................................................................... 60

Tabel 4.9 Kriteria Employee Engagement Pada Sales Berdasarkan Aspek

Absorption .................................................................................................. 62

Page 13: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

xiii

Tabel 4.10 Statistik Employee Engagement Pada Sales Berdasarkan Aspek

Absorption .................................................................................................. 63

Tabel 4.11 Gambaran Umum Gaya Kepemimpinan Transaksional Pada Sales .... 65

Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan Transaksional Pada

Sales ........................................................................................................... 66

Tabel 4.13 Kriteria gaya kepemimpinan transaksional berdasarkan dimensi

imbalan kontigen ........................................................................................ 68

Tabel 4.14 Statistik Deskriptif skala Gaya Kepemimpinan Transaksional

Berdasarkan Dimensi Imbalan Kontigen ................................................... 69

Tabel 4.15 Kriteria Gaya Kepemimpinan Transaksional Berdasarkan Dimensi

Manajemen Eksepsi Aktif .......................................................................... 71

Tabel 4.16 Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan Transaksional Berdasarkan

Dimensi Manajemen Eksepsi Aktif ........................................................... 72

Tabel 4.17 Kriteria Gaya Kepemimpinan Transaksional Berdasarkan Dimensi

Passive Avaidant ........................................................................................ 74

Tabel 4.18 Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan Transaksional Berdasarkan

Dimensi Passive Avaidant ......................................................................... 75

Page 14: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 28

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel .................................................................. 35

Gambar 4.1 Diagram Employee Engagement Secara Umum ................................... 55

Gambar 4.2 Diagram Employee Engagement Secara Umum Berdasarkan Dimensi

Vigor ............................................................................................................... 58

Gambar 4.3 Diagram Employee Engagement Pada Sales Berdasarka Aspek

Dedication .................................................................................................. 61

Gambar 4.4 Diagram Employee Engagement Pada Sales Dalam Aspek

Absorption ...................................................................................................... 64

Gambar 4.5 Diagram Gambaran Umum Kepemimpinan Transaksional Pada

Sales ........................................................................................................... 67

Gambar 4.6 Diagram Gambaran Umum Gaya Kepemimpinan Transaksional

Berdasarkan Dimensi Imbalan Kontigen ................................................... 70

Gambar 4.7 Diagram Gambaran Umum Gaya Kepemimpinan Transaksional

Berdasarkan Dimensi Manajemen Eksepsi Aktif ...................................... 73

Gambar 4.8 Diagram Gambaran Umum Gaya Kepemimpinan Transaksional

Berdasarkan Dimensi Passive Avaidant .................................................... 76

Page 15: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Skala Penelitian .......................................................................................... 90

2. Tabulasi Skala Penelitian ........................................................................... 99

3. Hasil Validitas Dan Reliabilitas ............................................................... 105

4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 109

5. Surat Keterangan Penelitian ..................................................................... 110

Page 16: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berjalannya waktu, dilihat dari kondisi masyarakat dan di

zaman globalisasi saat ini, kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan

bervariasi, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan selera

konsumsi yang selalu berubah-ubah. Hal tersebut menciptakan kesadaran

masyarakat dalam memilih produk yang berkualitas dengan lebih teliti dan

cermat. Pelanggan yang pintar pastinya selalu membandingkan kondisi suatu

produk dengan produk lain yang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain

untuk mendapatkan produk yang bermutu. Apabila mutu suatu produk yang

diinginkan tidak terpenuhi dengan baik maka masyarakat akan mengkonsumsi

produk lain yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumsi.

Tantangan global yang dihadapi dunia di era globalisasi saat ini tidak dapat

dihindari baik dari sektor pemerintah maupun swasta. Hal ini menuntut seluruh

pelaku bisnis untuk mempersiapkan diri agar mampu bertahan (survive) dalam

menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat diantara pelaku bisnis

nasional maupun internasional (Psomas & Fotopoulus, 2009:128). Salah satu

bentuk usaha yang dilakukan pelaku bisnis saat ini adalah dengan memperkuat

departemen bagian marketing mereka karena dengan seperti itu perputaran

keuangan perusahaan tetap lancar.

Marketing adalah keseluruhan sistem dari kegiatan bisnis yang ditujukan

untuk merencanakan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk dan

Page 17: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

2

mendistribusikan barang yang bertujuan untuk memuaskan konsumen. Salah satu

cara untuk mempromosikan barang tersebut kepada calon konsumen adalah

dengan langsung memperkenalkan produk tersebut kepada calon konsumen.

Karyawan yang terjun langsung seperti itu biasa disebut sebagai sales. Dilihat

dari tugasnya sales merupakan karyawan paling depan dari sebuah perusahaan

dalam menjual produknya. Sudah menjadi idealnya dengan tugas seperti itu sales

harus memiliki karakter yang pantang menyerah dan performa kerja yang baik.

Individu yang telah bekerja dapat menunjukkan performa kerja yang

maksimal apabila terlibat langsung dengan pekerjaannya dan merasa tidak

terpaksa dalam menjalankan apa yang menjadi tuntutan pekerjaannya, mereka

akan cenderung memberikan lebih dari apa yang menjadi tuntutan pekerjaannya.

Hal tersebut merupakan indikasi bahwa individu tersebut engaged dengan

pekerjaannya dan merupakan kondisi ideal bagi seorang anggota organisasi di

tengah banyaknya tuntutan yang diberikan.

Employee engagement menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh

organisasi. Pada era globalisasi saat ini, organisasi tidak hanya mencari calon

anggota yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, namun juga mencari calon

anggota yang mampu menginvestasikan diri sendiri untuk terlibat secara penuh

dengan pekerjaan, proaktif, dan memiliki komitmen tinggi terhadap standar

kualitas kinerja (Bakker 2011:265). Employee engagement yang tinggi

menjadikan individu merasa keberadaannya di dalam organisasi bermakna bagi

kehidupan mereka, pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Page 18: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

3

Awaldi (2014) memaparkan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SDM

global (Watson, 2014) menunjukkan hasil yang sangat miris untuk negara

Indonesia, hampir dua pertiga anggota organisasi di Indonesia tidak memiliki

engagement yang kuat dengan organisasi. Sekitar 66% dari anggota organisasi

yang tidak engaged cenderung akan meninggalkan pekerjaan mereka dalam kurun

waktu 2 tahun.

Idealnya sales harus mempunyai employee engagement yang baik, namun

berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, penulis seringkali melihat

adanya karyawan bagian sales saat jam kerja yang asik bermain playstatation di

salah satu rental playstation. Bukan hanya itu penulis juga sering melihat sales

yang asik nongkrong di warung – warung kopi pinggir jalan saat jam kerja.

Berbagai sumber penelitian menyebutkan bahwa employee engagement

merupakan anteseden utama yang mempengaruhi suksesnya inisiasi perubahan

organisasi (Saks, 2006). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lucey (2005)

menemukan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara employee engagement dan

strategi lean sustainability dimana lean sustainability merupakan salah satu

strategi perubahan organisasi berskala besar yang sudah banyak dilakukan oleh

organisasi. Hasil penelitian tersebut pun sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Vidal (2007) yang menemukan hal yang sama yaitu employee

engagement berkorelasi kuat dan mempengaruhi berhasilnya implementasi

perubahan organisasi terutama yang berskala besar yang melibatkan seluruh

elemen dari organisasi.

Page 19: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

4

Karyawan yang engaged memiliki karakteristik tertentu yang semuanya

berguna bagi kesuksesan organisasi (Bakker, 2009). Berdasarkan hasil wawancara

kualitatif yang dilakukan kepada karyawan di Belanda menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan karakteristik karyawan yang engaged dan karyawan lainnya.

Karyawan yang engaged sangat berenergi, memiliki sikap dan level aktivitas yang

positif, mau berinisiatif pada pekerjaan dan menghasilkan umpan balik positif

bagi dirinya. Karyawan tersebut juga menunjukkan semangat dan antusiasme

yang tinggi meskipun berada di luar pekerjaanya (Bakker, 2009). Schaufeli,

Salanova dkk (2002) juga menyebutkan bahwa karyawan yang engaged akan

memiliki dedikasi kuat kepada organisasi yang ditandai oleh adanya keterlibatan

tinggi dalam usaha- usaha kemajuan organisasi dan memiliki ketangguhan dalam

melaksanakan pekerjaannya. Karakteristik tersebut merupakan karakteristik yang

sama dengan yang dibutuhkan oleh organisasi saat akan melakukan perubahan,

yaitu partisipasi yang aktif dalam usaha perubahan. Karyawan yang engaged

selain akan berdedikasi tinggi dalam usaha perubahan organisasi, ia juga memiliki

ketangguhan dalam melaksanakan perubahan tersebut.

Vance mengungkapkan bahwa engagement adalah kerelaan karyawan untuk

bekerja keras. Artinya para karyawan terlibat sepenuh hati mengerjakan tugas-

tugas yang telah ditentukan, mungkin juga untuk melakukan tindakan-tindakan

sukarela dan menunjukkan sedikit perilaku yang dilarang, yaitu perilaku yang

tidak disukai perusahaan, seperti mangkir absen, terlambat, dan kebiasaan

menggerutu yang parah (Schiemann, 2011; 208). Hal tersebut sesuai dengan hasil

wawancara yang peneliti lakukan pada salah satu sales yang berinisial A D

Page 20: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

5

“Terkait dengan pekerjaan saya sebagai sales ini sih mas saya

hanya bekerja satu kali dalam seminggu dan itupun saya hanya

menyebar brosur selebihnya saya hanya menunggu penggilan dari

orang – orang yang saya bagikan brosurnya. Saya juga menunggu

panggilan dari teman saya yang mau mengambil motor, yang

penting target saya tercapai dalam satu bulan itu, lagian juga jika

tidak tercapai saya masih tetap mendapat gaji kok walaupun cuma

sedikit hehe” (wawancara, 8 Desember 2017)

Perilaku – perilaku yang dilihat dari observasi dan wawancara penulis

menggambarkan adanya kurangnya employee engagement yang dialami oleh para

sales. Hal ini dikarenakan di CV. Milenium Putra Motor Depok terdapat berbagai

peraturan karyawan salah satunya adalah pengaturan jam kerja yaitu senin-jum’at

pukul 10.00-17.00.

Kahn (1990) mendefinikan suatu konsep work engagement sebagai

pengikat para anggota organisasi dengan peran kerja mereka masing-masing.

Konsep ini berkembang dan menjelaskan bahwa pegawai memiliki employee

engagement apabila memiliki perasaan emosional positif terhadap pekerjaannya,

mengetahui dan sadar arti penting pekerjaan, merasa bahwa beban kerja mereka

masih dapat diatur dengan baik dan memiliki pengharapan masa depan akan

pekerjaan mereka. Work engagement dapat diukur dari ketersediaan dan energi

yang diberikan seorang pegawai terhadap pekerjaannya.

Penelitian yang dilakukan Metrus Institute (Schiemann, 2011:210),

mengemukakan bahwa, engagement yang dimaksud bila seorang karyawan dapat

menarik perasaan positif tentang perusahaan (misalnya, berkomitmen untuk

kesuksesan perusahaan) dan tingkat energi atau kegembiraan yang memicu

karyawan mengerahkan upaya lebih atau melampaui kebutuhan dasar pekerjaan.

Akan tetapi, definisi tersebut tidak termasuk ciri kepribadian dasar yang mungkin

Page 21: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

6

membuat beberapa orang cenderung memiliki engagement lebih daripada yang

lain.

Employee engagement tidak muncul begitu saja pada karyawan. Banyak

faktor yang memancing timbulnya employee engagement pada karyawan, salah

satu faktor yang dikemukakan olen Saks (2006) yaitu rewards and recognition

yang artinya timbal balik atas investasi yang diberikan oleh karyawan dapat

berasal dari penghargaan eksternal serta pengakuan atas kinerjanya. Oleh karena

itu, seorang karyawan umumnya lebih memilih pekerjaan dimana mereka

mendapatkan penghargaan dan pengakuaan yang lebih besar atas kinerjanya.

Berdasarkan pendapat Maslach (2001) rendahnya penghargaan dan pengakuan

atas kinerja karyawan dapat mengarah pada rendahnya loyalitas mereka, oleh

karena itu pengakuan dan penghargaan adalah faktor penting dalam employee

engagement. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan

pada salah satu sales yang berinisial A D

“Hal yang paling buat saya semangat bekerja ya kalo bulan lalu

kebetulan mendapat banyak pesanan, kan jadi bonus yang didapet

banyak, nah pas baru gajian biasanya saya senang banget mas.

Trus seminggu pertama biasanya saya rajin bagiin brosur

dipinggir jalan atau join sama temen - temen lain yang ikut dalam

even atau yang biasa di mall – mall” (wawancara, 8 Desember

2017)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis diketahui bahwa hal

yang paling membuat dia bersemangat adalah ketika mendapat banyak pesanan.

Ketika pesanan yang di dapat oleh A D banyak, dia juga akan mendapatkan bonus

yang banyak. Berdasarkan percakapan dengan A D diketahui bahwa dia kurang

memiliki engagement dengan perusahaan tempat dia bekerja. Hal tersebut yang

Page 22: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

7

menjadi ketidakidealan dalam sebuah organisasi, karena idealnya organisasi

dengan gaya kepemimpinan yang tepat akan memiliki karyawan dengan employee

engagement yang tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis juga mengetahui reward yang

diberikan perusahaan merupakan bentuk dari strategi kepemimpinan. Rost (dalam

Safaria, 2004) mendefinisikan kepemimpinan sebagai sebuah hubungan yang

saling mempengaruhi diantara pimpinan dan pengikut yang menginginkan

perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. Kepemimpinan

melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi diantara orang-

orang yang menginginkan perubahan signifikan, dan perubahan tersebut

mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin pengikut sehingga

bukan sesuatu yang pasif, tetapi merupakan suatu hubungan timbal balik dan

tanpa paksaan. Dengan demikian, kepemimpinan itu sendiri merupakan proses

yang saling mempengaruhi.

Konsep kepemimpinan yang berkembang pesat adalah konsep

kepemimpinan transaksional dan tranformasional yang dipopulerkan oleh Bass

pada tahun 1985 (Locander, 2002). Kedua konsep kepemimpinan tersebut

berbasiskan pada gaya, perilaku dan situasi yang meliputi seorang pemimpin

(Locander, 2002).

Menurut Odumeru dan Ifeanyi (2013:358) gaya kepemimpinan

transaksional adalah gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin

memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan

karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut didasarkan

Page 23: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

8

pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, dan penghargaan.

Sehingga dapat diartikan, kepemimpinan transaksional sebagai cara yang

digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan

menawarkan imbalan atau akibat kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada

organisasi.

Bagaimana pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan dalam sebuah

organisasi dan bagaimana pemimipin memperlakukan karyawannya. Sehingga

kepemimpinan merupakan kunci utama dari seluruh kegiatan organisasi.

Kepemimpinan sebagai sebuah fenomena kompleks memerlukan proses yang

terencana, teratur, berkelanjutan dan berkesinambungan dalam sebuah organisasi.

Banyak peusahaan di Indonesia mengadopsi gaya kepemimpinan yang popular

didunia, salah satunya adalah PT Astra Honda Motor (AHM).

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan sinergi keunggulan teknologi

dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama anatara

Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk,

Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah

dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan

balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan

pelanggan yaitu mesin “bandel” dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya

sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual

kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. AHM memiliki pengetahuan yang

komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat

jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. AHM juga mampu

Page 24: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

9

memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa

sehingga brand Honda semakin unggul.

PT Astra Honda Motor (AHM) memiliki jaringan pemasaran di seluruh

Indonesia dengan berbagai partner bisnisnya. Salah satu partner bisnis PT Astra

Honda Motor (AHM) di kota Depok adalah CV. Milenium Putra Motor Depok.

CV. Milenium Putra Motor Depok merupakan dealer resmi motor Honda Kota

Depok. Melalui dealer ini, Honda menawarkan produk-produk motor terbaru

mulai dari motor bebek honda seperti Honda Supra Fit dan Supra X, motor matic

seperti Honda Beat, Varia dan PCX, hingga motor besar seperti Honda Mega Pro

dan CBR 250. Dealer motor ini manawarkan dan jual motor honda Kota Depok

dengan harga terjangkau, bahkan terdapat diskon pembelian, potongan harga,

promo honda, dan bonus lain dari setiap pembelian.

Melihat besarnya pasar CV. Milenium Putra Motor Depok penulis

memutuskan untuk memilih tempat tersebut. CV. Milenium Putra Motor Depok

juga dirasa cocok dengan judul yang diangkat penulis karena penulis melihat

adanya gaya kepemimpinan transaksional di CV. Milenium Putra Motor Depok

tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada salah satu

sales yang berinisial A D

“ Gaji saya kecil mas hanya Rp. 1.300.000 tapi kalo saya berhasil

menjual 1 sampai 6 unit sepeda motor per bulan, maka saya akan

mendapat mentensif Rp. 300.000 per unit, dan jika saya berhasil

menjual lebih dari 6 maka saya akan mendapat intensif Rp.

400.000 per unit. Tapi kalo saya tidak berhasil mencapai target

dalam dalam 3 bulan maka saya akan menjadi sales external yang

berarti hanya mendapat intensif tidak mendapat gaji pokok.”

(wawancara, 8 Desember 2017)

Page 25: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

10

Penelitian terdahulu juga banyak meneliti mengenai transaksional dengan

kinerja karyawan, diantaranya adalah Paracha, Qamar, dkk (2012) yang meneliti

124 karyawan sekolah swasta di Rawalpindi dan Islamabad, menemukan bahwa

gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Hal ini sejalan dengan salahsatu aspek yang terdapat pada employee engagement

yaitu aspek vigor dimana karyawan dengan employee engagement tinggi maka

memiliki bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugasnya hingga akan

menghasilkan kinerja yang baik. Hasil yang sama ditemukan pula dalam

penelitian Chaudhry & Javed (2012) yang menunjukkan bahwa variabel gaya

kepemimpinan transaksional terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan. Tampi (2014) juga menemukan hasil penelitian yang sama,

yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan

transaksional terhadap kinerja karyawan.

Dari berbagai penelitian terdahulu diketahui bahwa belum ada penelitian

yang menghubungkan antara gaya kepemimpinan transaksional dengan employee

engagement. Kebanyakan penelitian hanya membahas tentang gaya

kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Untuk itu penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transaksional

Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda CV. Milenium Putra Motor

Depok”. Hal itu juga yang menjadikan penelitian ini unik dan menarik untuk

diteliti.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis

menganggap perlu adanya penelitian mengenai gaya kepemimpinan transaksional.

Page 26: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

11

Hasil penelitian mengenai gaya kepemimpinan transaksional diharapkan dapat

menjadi informasi untuk digunakan sebagai pengambilan kebijakan di masa yang

akan datang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan gaya kepemimpinan transaksional terhadap employee

engagement pada sales HONDA CV. Milenium Putra Motor Depok?

2. Bagaimana gambaran employee engagement pada sales HONDA CV.

Milenium Putra Motor Depok?

3. Bagaimana gambaran gaya kepemimpinan transaksional CV. Milenium Putra

Motor Depok?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Mengetahui gambaran tentang employee engagement pada sales HONDA

CV. Milenium Putra Motor Depok

2. Mengetahui gambaran tentang hubungan gaya kepemimpinan transaksional

3. Menguji ada tidaknya hubungan gaya kepemimpinan transaksional terhadap

employee engagement pada sales HONDA CV. Milenium Putra Motor Depok

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan akan memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam

memahami dan menerapkan manajemen Sumber Daya Manusia Khususnya

Page 27: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

12

Employee Engagement dan Gaya Kepemimpinan Transaksional didalam

organisasi.

Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pengetahuan bagi ilmu psikologi, khususnya pada warna psikologi industri dan

organisasi mengenai sense of belonging dan psychological contract breach pada

karyawan. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan acuan untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan variabel tersebut.

2. Manfaat Praktis

Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan,

sehingga perusahaan dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan, khususnya

dalam memanajemen karyawan dan perusahaan.

Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman empiris dalam bidang

penelitian ilmiah. Selain itu juga menjadi pengalaman yang berharga sebagai

bagian dari upaya pengaplikasian teori yang diterima peniliti selama masa kuliah.

Page 28: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

13

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1 Employee Engagement

2.1.1 Definisi Employee Engagement

Employee engagement adalah pemikiran positif, yaitu pemikiran untuk

menyelesaikan hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan dikarakteristikkan

dengan vigor , dedication, dan absorption (Schaufeli & Bakker, 2003). Pendapat

lain mengungkapkan employee engagement merupakan rasa keterikatan secara

emosional dengan pekerjaan dan organisasi. Hal tersebut membuat pekerja

termotivasi dan mampu memberikan kemampuan terbaik mereka untuk membantu

sukses dari serangkaian manfaat nyata bagi organisasi dan individu (McLeod,

2009). David Guest, percaya hal ini sangat membantu untuk melihat employee

engagement sebagai cara kerja yang dirancang untuk memastikan bahwa

karyawan berkomitmen untuk tujuan dan nilai-nilai organisasi mereka,

termotivasi untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi, dan pada

saat yang sama agar mampu meningkatkan rasa kesejahteraan diri.

Kahn (1990), mendefinikan suatu konsep work engagement sebagai

pengikat para anggota organisasi dengan peran kerja mereka masing - masing.

Konsep ini berkembang dan menjelaskan bahwa pegawai memiliki employee

engagement apabila memiliki perasaan emosional positif terhadap pekerjaannya,

mengetahui dan sadar arti penting pekerjaan, merasa bahwa beban kerja mereka

masih dapat diatur dengan baik dan memiliki pengharapan masa depan akan

Page 29: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

14

pekerjaan mereka. Work engagement dapat diukur dari ketersediaan dan energi

yang diberikan seorang pegawai terhadap pekerjaannya.

Robinson, Perryman dan Hayday (2004), menyatakan employee

engagement merupakan sikap positif yang diberikan oleh pekerja kepada

organisasi. Hal tersebut membuat mereka menyadari isi dari pekerjaan, dan

bekerja dengan seluruh rekan untuk meningkatkan performa pekerjaan dan

keuntungan dari organisasi. Hal ini memerlukan hubungan dua arah antara pekerja

dan atasan/ pemberi kerja. Menurut Moretti dan Postružnik (2011), definisi yang

umum dari employee engagement dipahami sebagai kondisi yang diinginkan yang

mana kondisi tersebut mencakup tujuan dari organisasi. Ada pula yang

menyatakan bahwa employee engagement merupakan hubungan bagaimana

individu memaknai pekerjaan mereka yang menyebabkan tingkat performa,

komitmen dan loyalitas yang lebih tinggi (Psychometrics Canada).

IES mendefinisikan employee engagement sebagai attitute positif yang

dimiliki oleh karyawan terhadap organisasi dan nilai-nilainya. Seorang karyawan

yang terlibat menyadari konteks bisnis, dan bekerja dengan koleganya untuk

meningkatkan kinerja dalam pekerjaan untuk kepentingan organisasi. Organisasi

juga harus bekerja untuk mengembangkan dan memelihara engagement, yang

membutuhkan hubungan dua arah yaitu antara employer dan employee,

(Robinson, Perryman, & Hayday, 2004).

Berdasarkan paparan definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di

atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa employee engagement adalah rasa

keterikatan karyawan kepada sebuah organisasi dengan menunjukan sikap yang

Page 30: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

15

positif yang dimiliki karyawan dengan penuh makna yang membuat tujuan dari

karyawan selaras dengan tujuan organisasi.

2.1.2 Dimensi Employee engagement

Dimensi atau aspek-aspek dari employee engagement terdiri dari tiga

(Schaufeli & Bakker, 2003), yaitu:

a. Aspek Vigor

Vigor merupakan aspek yang ditandai dengan tingginya tingkat kekuatan

dan resiliensi mental dalam bekerja, keinginan untuk berusaha dengan sungguh-

sungguh di dalam pekerjaan, gigih dalam menghadapi kesulitan (Schaufeli &

Bakker, 2003).

b. Aspek Dedication

Aspek dedication ditandai oleh suatu perasaan yang penuh makna,

antusias, inspirasi, kebanggaan dan menantang dalam pekerjaan. Orang-orang

yang memiliki skor dedication yang tinggi secara kuat menidentifikasi pekerjaan

mereka karena menjadikannya pengalaman berharga, menginspirasi dan

menantang. Disamping itu, mereka biasanya merasa antusias dan bangga terhadap

pekerjaan mereka. Sedangkan skor rendah pada dedication berarti tidak

mengidentifikasi diri dengan pekerjaan karena mereka tidak memiliki pengalaman

bermakna, menginspirasi atau menantang, terlebih lagi mereka merasa tidak

antusias dan bangga terhadap pekerjaan mereka (Schaufeli dan Bakker, 2003).

c. Aspek Absorption

Aspek absorption ditandai dengan adanya konsentrasi dan minat yang

mendalam, tenggelam dalam pekerjaan, waktu terasa berlalu begitu cepat dan

Page 31: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

16

individu sulit melepaskan diri dari pekerjaan sehingga dan melupakan segala

sesuatu disekitarnya, (Schaufeli & Bakker, 2003). Orang-orang yang memiliki

skor tinggi pada absorption biasanya merasa senang perhatiannya tersita oleh

pekerjaan, merasa tenggelam dalam pekerjaan dan memiliki kesulitan untuk

memisahkan diri dari pekerjaan. Akibatnya, apapun disekelilingnya terlupa dan

waktu terasa berlalu cepat. Sebaliknya orang dengan skor absorption yang rendah

tidak merasa tertarik dan tidak tenggelam dalam pekerjaan, tidak memiliki

kesulitan untuk berpisah dari pekerjaan dan mereka tidak lupa segala sesuatu

disekeliling mereka, termasuk waktu (Schaufeli & Bakker, 2003).

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Employee engagement

Menurut White (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi employee

engagement adalah sebagai berikut:

1. Individuals (I): Ownership, Clarity, and Action.

Individu perlu mengetahui apa yang mereka inginkan, apa kebutuhan

organisasi, dan kemudian mengambil tindakan untuk mencapai kedua hal tersebut.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Maslach, Schaufelli, & Leiter

(2001), bahwa employee engagement dikarakteristikkan dengan kekuatan,

dedikasi dan kesenangan dalam bekerja. Engagement dasarnya persamaan

individual. Hal ini mencerminkan hubungan yang unik pada setiap orang dengan

pekerjaan. Apakah satu karyawan menemukan hak yang menantang atau

bermakna mungkin disisi lain ada yang merasa terbebani dengan pekerjaan. Para

pemimpin dan manajer tidak dapat dan tidak harus memikul seluruh beban

Page 32: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

17

melibatkan tenaga kerja mereka. Individu harus memiliki engagement, datang

bekerja dengan motivator yang unik, minat, dan bakat. Karyawan tidak bisa

mengharapkan organisasi untuk memberikan set yang tepat dari tugas atau kondisi

agar sesuai pribadi definisi pekerjaan yang berarti atau memuaskan. Karyawan

bertanggung jawab untuk kesuksesan pribadi dan profesional sendiri. Jelas pada

nilai-nilai inti dan tujuan organisasi, tidak akan menemukannya dalam

pekerjaannya saat ini atau berpotensi di lain. Jika karyawan tidak tahu apa yang

penting bagi mereka. Individu juga harus mengambil tindakan, karyawan tidak

bisa menunggu ketukan di bahu untuk perintah langkah karir atau proyek baru

yang menarik. Karyawan perlu mengambil inisiatif untuk membangun

keahliannya, mengartikulasikan kepentingan pribadi, memuaskan nilai-nilai inti

pribadi, dan mengidentifikasi cara untuk menerapkan bakat pribadi untuk

mencapai tujuan organisasi. Individu perlu untuk memulai percakapan tentang

membentuk kembali pekerjaan pribadi, menjelaskan prioritas kerjanya, atau

mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dari manajer (White, 2011).

2. Managers (M): Coaching, Relationships, and Dialogue.

Manajer harus memahami bakat masing-masing individu, kepentingan,

dan kebutuhan dan kemudian mencocokkan karyawan dengan tujuan organisasi,

sementara pada saat yang sama menciptakan hubungan interpersonal yaitu

hubungan saling percaya. Manajer yang engaged juga mempengaruhi level

engagement karyawan (Vazirani, 2007). Hubungan interpersonal yang saling

mendukung dan membantu antar karyawan akan meningkatkan level engagement

dari karyawan (Vazirani, 2007). Manajer harus mengendalikan engagement pada

Page 33: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

18

dirinya sendiri. Dimana manajer harus memfasilitasi engagement sebagai

persamaan yang unik bagi pekerja melalui pelatihan. Yang mempengaruhi atas

kepuasan kerja di seluruh dunia adalah kesempatan untuk menggunakan bakat dan

pengembangan karir, umpan balik kinerja yang spesifik dan kejelasan apa dan

mengapa yang diperlukan oleh organisasi. Manajer harus menjaga dialog dengan

memberikan umpan balik, tentu saja koreksi, dan kesempatan pengembangan

untuk memastikan kinerja tinggi. Selain itu manajer juga harus membangun

hubungan, semakin banyak karyawan merasa mengetahui manajernya, mungkin

mereka akan semakin engaged. Menajer harus menghargai dinamika tim, tingkat

engagement pada salah satu anggota tim memiliki dampak sisa tim yang baik atau

buruk. Manajer tidak dapat menutup mata terhadap isu-isu engagement individu

tanpa risiko efek domino yang negatif. Manager perlu untuk menangani dengan

cepat dengan potensi masalah dan juga memanfaatkan antusiasme dan etos kerja

anggota tim dengan membangun engagement tim secara keseluruhan (White,

2011).

3. Executives (E): Trust, Communication, and Culture

Eksekutif harus menunjukkan konsistensi dalam kata-kata dan tindakan,

banyak berkomunikasi (dan dengan banyak kedalaman), dan menyelaraskan

semua pelaksanaan organisasi dan perilaku seluruh organisasi untuk mendorong

hasil dan engagement. Sebuah strategi juga dikomunikasikan dengan jelas

membangun kepercayaan tenaga kerja dalam kompetensi bisnis eksekutif yang

memperkuat kepercayaan. Eksekutif harus mendorong hasil dan engagement

dalam setiap kegiatan organisasi (misalnya, penghargaan dan pengakuan,

Page 34: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

19

kesepakatan penjual, kebijakan pribadi) atau hambatan lain (misalnya, manajer

tingkat menengah yang buruk) yang melemahkan kinerja tinggi dan tempat kerja

yang berkembang. Eksekutif harus mengatur arah yang jelas. Kepentingan

karyawan untuk engaged harus selaras dengan tujuan organisasi. Hal itu tidak bisa

terjadi jika arah organisasi dan definisi keberhasilan tidak didefinisikan dengan

baik dan jelas. Strategi juga dikomunikasikan untuk membangun kepercayaan

tenaga kerja dalam kompetensi bisnis eksekutif yang memperkuat kepercayaan.

Membangun budaya yang engagement merupakan dasar. Kata-kata dan tindakan

kolektif dari semua pemimpin membentuk budaya organisasi. Budaya yang

engagement bukan hanya hangat dan ramah. Inspirasi komitmen dan kepercayaan

pada employee engagement tidak hanya memahami apa yang perlu dilakukan,

tetapi juga cukup peduli untuk menerapkan upaya bijaksana, (White, 2011).

Faktor-faktor pemicu employee engagement selanjutnya dikemukakan olen

Saks (2005). Dalam penelitian yang didasari oleh penelitian Kahn ini, Saks

membagi pemicu employee engagement menjadi:

1. Job characteristicss

Berdasarkan pendapat Hackman dan Oldham (1980), job characteristics

memiliki lima inti yang terdiri dari skill variety task identity, task significance dan

feedback form job (Saks, 2005). Beban kerja serta kondisi pengawasan juga

merupakan hal penting dalam job characteristics, menurut Maslach et al (2001)

kedua hal tersebut dapat mempengaruhi engagement. Pada kenyataannya, job

characteristics khususnya umpan balik dan otonomi, secara konsisten

berhubungan dengan burnout.

Page 35: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

20

2. Rewards and recognition

Timbal balik atas investasi yang diberikan oleh karyawan dapat berasal

dari penghargaan eksternal serta pengakuan atas kinerjanya. Oleh karena itu,

seorang karyawan umumnya lebih memilih pekerjaan dimana mereka

mendapatkan penghargaan dan pengakuaan yang lebih besar atas kinerjanya.

Berdasarkan pendapat Maslach (2001) rendahnya penghargaan dan pengakuan

atas kinerja karyawan dapat mengarah pada rendahnya loyalitas mereka, oleh

karena itu pengakuan dan penghargaan adalah faktor penting dalam employee

engagement (Saks, 2005).

3. Perceived organizational support (POS)

Menurut Rhoades dan Eisenberger (2002) POS mengacu pada

kepercayaan pada organisasi yang menghargai kontribusi dan memperhatikan

kesejahteraan karyawannya. Secara khusus, POS menciptakan kewajiban

organisasi dalam menciptakan kesejahteraan karyawan yang selanjutnya hal

tersebut akan membantu organisasi mencapai tujuannya (Saks, 2005). Lebih lanjut

Rhoades (2001) menyatakan bahwa para karyawan yang memiliki POS lebih

tinggi, memiliki

kemungkinan untuk lebih terikat terhadap pekerjaannya dan terhadap organisasi.

4. Perceived supervisor support (PSS)

Umumnya, para karyawan cenderung melihat supervisor mereka sebagai

indikasi atas dukungan organisasi dariborganisasi yang mereka naungi. Menurut

Page 36: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

21

Maslach (2001) minimnya dukungan supervisor menjadi faktor sangat penting

terkait dengan burnout (Saks, 2005). Selain itu, lini pertama supervisor dipercaya

sebagai faktor yang sangat penting untuk membangun engagement atau

keterikatan, dan merupakan akar jika terjadi dissangement (Bates & Frank2004).

2.2 Gaya Kepemimpinan Transaksional

2.2.1 Definisi Gaya Kepemimpinan Transaksional

Menurut Bass (dalam Robbins & Judge, 2009:90), gaya kepemimpinan

transaksional adalah model kepemimpinan dimana pemimpin memadukan atau

memotivasi pengikut mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan

memperjelas peran dan tuntutan tugas. Di dalam Robbins dan Coulter (2012:497),

pemimpin dengan gaya kepemimpinan transaksional yaitu pemimpin yang

membimbing dan memotivasi pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan

dengan memberikan penghargaan atas produktivitas mereka

Menurut Odumeru dan Ifeanyi (2013:358), gaya kepemimpinan

transaksional adalah gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin

memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan

karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut didasarkan

pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, dan penghargaan.

Sehingga dapat diartikan, kepemimpinan Transaksional sebagai cara yang

digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan

menawarkan imbalan atau akibat kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada

organisasi.

Page 37: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

22

Menurut Burns (dalam Odumeru dan Ifeanyi, 2013:359), mendeskripsikan

bahwa pada kepemimpinan transaksional hubungan antara pemimpin dengan

bawahan didasarkan pada serangkaian aktivitas tawar menawar antar keduanya.

Gaya kepemimpinan transaksional juga dikenal sebagai kepemimpinan

managerial yang berfokus pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja

kelompok. Gaya kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan dimana

pemimpin mendorong kepatuhan pengikutnya melalui 2 faktor yaitu imbalan dan

hukuman. Para pemimpin dengan gaya kepemimpinan transaksional bekerja

dengan cara memperhatikan kerja karyawan untuk menemukan kesalahan dan

penyimpangan. Jenis kepemimpinan ini sangat efektif dalam situasi krisis dan

darurat.

Bass (dalam Yukl 2010:260) mengemukakan bahwa hubungan pemimpin

transaksional dengan karyawan tercermin dari tiga hal yakni pemimpin

mengetahui apa yang diinginkan karyawan dan menjelaskan apa yang akan

mereka dapatkan apabila kerjanya sesuai dengan harapan, pemimpin menukar

usaha-usaha yang dilakukan oleh karyawan dengan imbalan, dan pemimpin

responsif terhadap kepentingan pribadi karyawan selama kepentingan tersebut

sebanding dengan nilai pekerjaan yang telah dilakukan karyawan.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang berorientasi pada

hubungan transaksi antara pemimpin dan karyawan dengan menekankan pada

imbalan untuk memotivasi bawahan, artinya gaya kepemimpinan transaksional ini

memiliki karakteristik perilaku memotivasi bawahan dengan cara memberi

Page 38: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

23

penghargaan yang sesuai (contingen reward) dan manajemen seperlunya

(management by exception).

2.2.2 Dimensi Gaya Kepemimpinan Transaksional

Menurut Bass et al. (2003) dimensi gaya kepemimpinan transaksional berupa

imbalan kontingen (contingent reward), manajemen eksepsi aktif (active

management by exception), dan Laissez-faire atau passive avoidant.

a. Imbalan Kontingen (Contingent Reward)

Imbalan kontigen ini dimaksudkan bahwa bawahan memperoleh

pengarahan dari pemimpin mengenai prosedur pelaksanaan tugas dan target-target

yang harus dicapai. Bawaan akan menerima imbalan dari pemimpin sesuai dengan

kemampuannya dalam mematuhi prosedur tugas dan keberhasilannya mencapai

target-target yang telah ditentukan.

b. Manajemen eksepsi aktif (active management by exception).

Manajemen eksepsi aktif menjelaskan tingkah laku pemimpin yang selalu

melakukan pengawasan secara direktif terhadap bawahannya. Pengawasan direktif

yang dimaksud adalah mengawasi proses pelaksanaan tugas bawahan secara

langsung. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan meminimalkan tingkat

kesalahan yang timbul selama proses kerja berlangsung. Seorang pemimpin

transaksional tidak segan mengoreksi dan mengevaluasi langsung kinerja

bawahan meskipun proses kerja belum selesai. Tindakan tersebut dimaksud agar

Page 39: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

24

bawahan mampu bekeja sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang telah

ditetapkan.

c. Laissez-faire atau passive avoidant

Seorang pemimpin transaksional akan memberikan peringatan dan sanksi

kepada bawahannya apabila terjadi kesalahan dalam proses yang dilakukan oleh

bawahan yang bersangkutan. Namun apabila proses kerja yang dilaksanaka masih

berjalan sesuai standar dan prosedur, maka pemimpin transaksional tidak

memberikan evaluasi apapun kepada bawahan.

Sementara Max Weber (1947) mengemukakan terdapat empat dimensi dalam

gaya kepemimpinan transaksional. Keempat dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemberian hadiah

Kemungkinan pemberian hadian sebagai hasil dari tugas yang yang

dikerjakan secara baik dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan lalu diikuti oleh

karyawan sehingga dapat berhasil menyelesaikan proses. Sasaran harus spesifik,

dapat diukur secara realistis dan tepat waktu.

b. Keterlibatan pemimpin secara aktif

Pemimpin menetapkan aturan, prosedur dan standart kepada karyawan

sehingga pemimpin tersebut dapat mempertimbangkan kesalahan yang diperbuat

oleh karyawannya.

c. Keterlibatan pemimpin secara pasif

Pemimpin akan terlibat langsung pada pekerjaan jika dalam proses tidak

mencapai target dan saat kinerja karyawan menurun.

d. Laissez-Faire

Page 40: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

25

Seorang pemimpin transaksional akan memberikan peringatan dan sanksi

kepada bawahannya apabila terjadi kesalahan dalam proses yang dilakukan oleh

bawahan yang bersangkutan. Namun apabila proses kerja yang dilaksanaka masih

berjalan sesuai standar dan prosedur, maka pemimpin transaksional tidak

memberikan evaluasi apapun kepada bawahan.

Berdasarkan dua dimensi yang telah dipaparkan penulis memutuskan

menggunakan dimensi yang dikemukakan oleh Bass et al. (2003) yaitu imbalan

kontingen (contingent reward), manajemen eksepsi aktif (active management by

exception), dan Laissez-faire atau passive avoidant dengan dikembangkan ke

dalam beberapa indicator oleh penulis untuk disusun menjadi item-item

pernyataan.

2.2.3 Faktor-Faktor Pembentuk Gaya Kepemimpinan Transaksional

Faktor-faktor pembentuk gaya kepemimpinan transaksional menunjuk

pada hal-hal yang dilakukan pemimpin dalam penerapannya. Menurut Burns

(dalam Yukl, 1994), suatu gaya kepemimpinan memiliki faktor-faktor yang

menunjukkan gaya seorang pemimpin dalam memotivasi bawahannya. Upaya

memotivasi bawahan agar menjadi efektif dilakukan dengan mempengaruhi

bawahan agar bertindak sesuai dengan waktu dan saling kooperatif untuk

mencapai tujuan.

Menurut Burn (1978) faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan

Transaksional adalah sebagai berikut:

a. Jujur

Page 41: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

26

Menurut Kesuma, dkk (2012: 16) jujur merupakan suatu keputusan

seseorang untuk mengungkapkan perasaannya, kata-katanya atau perbuatannya

bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu

orang lain untuk keuntungan dirinya. Makna jujur erat kaitannya dengan kebaikan

(kemaslahatan). Kemaslahatan memiliki arti bahwa mementingkan kepentingan

orang banyak dari pada mementingkan diri sendiri maupun kelompoknya.

b. Adil

Adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sama berat,

tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar dan tidak

sewenang-wenang. Sementara Keadilan diartikan sebagai suatu sifat atau

perbuatan atau perlakuan yang adil.

c. Tanggung Jawab

Menurut Hawari (2012:199) tanggung jawab adalah “perilaku yang

menentukan bagaimana kita bereaksi setiap hari, apakah kita cukup bertanggung

jawab untuk memegang komitmen, menggunaka sumber daya, menjadi toleran

dan sabar, menjadi jujur dan adil, membangun keberanian serta menunnjukan

kerjasama”.

d. Pertukaran

Pertukaran adalah tindakan sosial yang saling memberi atau menukar

objek-objek yang mengandung niali antar individu berdasarkan tatanan sosial

tertentu Objek yang ditukarkan tidak berbentuk benda nyata, namun hal-hal yang

tidak nyata. (Wirawan, 2012)

Page 42: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

27

Faktor-faktor pembentuk gaya kepemimpinan transaksional tersebut

digunakan pemimpin untuk memotivasi dan mengarahkan bawahan agar dapat

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bawahan yang berhasil dalam

meyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan memperoleh imbalan yang sesuai.

Sebaliknya bawahan yang gagal dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik akan

memperoleh sanksi agar dapat bekerja lebih baik dan meningkatkan mutu

kerjanya.

Faktor-faktor pembentuk gaya kepemimpinan transaksional selanjutnya

dikemukakan oleh Bass (1985). Bass membagi factor pembentuk menjadi:

a. Ekspektasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ekspektasi adalah harapan besar

yang di bebankan pada sesuatu yang dianggap akan mampu membawa

dampak yang baik atau lebih baik. Dalam hal ini pekerja diharuskan memiliki

ekspektasi tentang pekerjaan dan hasilnya.

b. Negosiasi Kontrak

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kontrak adalah persetujuan yang

bersanksi hukum antara dua pihak atau lebih untuk melakukan atau tidak

melakukan kegiatan. Pekerja diberikan penawaran kontrak yang berkaitan

dengan kewajiban dan hak yang akan diterima olehnya.

c. Tanggung Jawab

Tanggung jawab Menurut Hawari (2012:199) tanggung jawab adalah

“perilaku yang menentukan bagaimana kita bereaksi setiap hari, apakah kita

cukup bertanggung jawab untuk memegang komitmen, menggunaka sumber

Page 43: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

28

daya, menjadi toleran dan sabar, menjadi jujur dan adil, membangun

keberanian serta menunnjukan kerjasama”.

d. Imbalan Kontingen

Imbalan kontigen ini dimaksudkan bahwa bawahan memperoleh

pengarahan dari pemimpin mengenai prosedur pelaksanaan tugas dan target-

target yang harus dicapai. Bawaan akan menerima imbalan dari pemimpin

sesuai dengan kemampuannya dalam mematuhi prosedur tugas dan

keberhasilannya mencapai target-target yang telah ditentukan.

2.3 Kerangka Berfikir

Berdasarkan teori-teori yang telah di jelaskan sub bab sebelumnya mengenai

faktor pembentu employee engagement yang terdapat gaya kepemimpinan

didalamnya, sehingga dapat di jelaskan alur hubungan gaya kepemimpinan

transaksional dan employee engagement melalui kerangka berpikir.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

CV. Milenium Putra Motor Depok

Gaya Kepemimpinan Transaksional

Manajemen Eksepsi

Aktif

Employee Engagement

Passive Avoidant Imbalan Kontigen

Vigor Dedication Absorption

Page 44: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

29

Menurut Burns di dalam Odumeru dan Ifeanyi (2013) mendeskripsikan

bahwa pada kepemimpinan transaksional hubungan antara pemimpin dengan

bawahan didasarkan pada serangkaian aktivitas tawar menawar antar keduanya.

Gaya kepemimpinan transaksional juga dikenal sebagai kepemimpinan

managerial yang berfokus pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja

kelompok. Gaya kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan dimana

pemimpin mendorong kepatuhan pengikutnya melalui 2 faktor yaitu imbalan dan

hukuman. Dilihat dari dimensi kepemimpinan transaksional dan dimensi

employee engagement sendiri terlihat memiliki hubungan seperti imbalan

kontigen yang berupa pemberian imbalan dari atasannya akan mempengaruhi

kekuatan usaha dari pekerja (sales) untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan

pekerjaannya. Pekerja (sales) juga akan senantiasa antusias dan memiliki niat

yang mendalam kepada pekerjaan yang diberikan oleh atasan mereka karena

berfikir akan mendapatkan imbalan jika tugas yang diberikan selesai dengan baik.

Gaya kepemimpinan transaksional juga mendorong atasan untuk selalu

mengawasi pekerjanya (sales) agar meminimalisir dan mengantisipasi kesalahan

yang dibuat oleh pekerjanya (sales). Hal tersebut membuat pekerja (sales) akan

bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya karena selalu merasa

diawasi oleh atasannya. Namun jika memang pekerja (sales) tetap melakukan

kesalahan seperti tidak mencapai target atau tugas yang diberikan tidak

diselesaikan dengan baik, maka atasan akan memberikan peringatan atau sanksi

terhadap pekerjanya.

Page 45: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

30

Penulis menemukan gaya kepemimpinan transaksional terjadi pada sales

Honda. Sitem kerja yang diterapkan sales Honda adalah pemberian bonus saat

sales memenuhi target dan pemutusan hubungan kerja jika target tidak terpenuhi

selama 3 bulan. Reward juga merupakan salah satu pembentuk employee

engagement seperti pendapat yang dikemukakan Maslach (2001) rendahnya

penghargaan dan pengakuan atas kinerja karyawan dapat mengarah pada

rendahnya loyalitas mereka, oleh karena itu pengakuan dan penghargaan adalah

faktor penting dalam employee engagement (Saks, 2005). Disini jelas ada

hubungan antara gaya kepemimpinan transaksional dan employee engagement

karena faktor pembentuk yang sama yaitu reward dan punishmen.

Bukan hanya reward dan punishmen yang menjadi faktor penghubung

namun gaya kepemimpinan sendiri juga masuk sebagai faktor pembetuk employee

engagement seperti yang dikemukakan (Vazirani, 2007) manajer harus

memahami bakat masing-masing individu, kepentingan, dan kebutuhan dan

kemudian mencocokkan mereka dengan tujuan organisasi, sementara pada saat

yang sama menciptakan hubungan interpersonal yaitu hubungan saling percaya.

Manajer yang engaged juga mempengaruhi level engagement karyawan.

Hubungan interpersonal yang saling mendukung dan membantu antar karyawan

akan meningkatkan level engagement dari karyawan (Vazirani, 2007). Dijelaskan

kembali ada hubungan antara gaya kepemimpinan transaksional dan employee

engagement karena faktor suport kepemimpinan itu sendiri merupakan bagian

dari faktor pembentuk employee engagement.

Page 46: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

31

2.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan sintesis dari hasil kajian pustaka terkait

permasalahan penelitian yang diajukan oleh seorang peneliti (Purwanto 2016).

Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka dapat di rumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut “terdapat hubungan yang positif antara employee

engagement dengan gaya kepemimpinan transaksional pada sales honda CV.

Milenium Putra Motor Depok”, maksudnya semakin tinggi gaya kepemimpinan

transaksional akan semakin tinggi employee engagement pada sales begitu juga

sebaliknya semakin rendah gaya kepemimpinan transaksional maka semakin

rendah employee engagement pada sales.

Page 47: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

85

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif antara employee engagement dengan gaya

kepemimpinan transaksional pada sales honda CV. Milenium Putra Motor

Depok sehingga hipotesis diterima.

2. Gambaran employee engagement pada sales honda CV. Milenium Putra

Motor Depok secara umum tergolong dalam kategori tinggi.

3. Gambaran gaya kepemimpinan transaksional pada sales honda CV.

Milenium Putra Motor Depok secara umum tergolong dalam kategori

tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan

beberapa saran yang diharapkan bermanfaat untuk beberapa pihak. Saran-saran

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Diharapkan untuk perusahaan lebih memantau sales agar bisa terus

meningkatkan lagi employee engagement karena ini menunjang kesuksesan

perusahaan tersebut.

Page 48: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

86

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lain yang akan meneliti maupun mengembangkan penelitian

serupa mengenai gaya kepemimpinan transaksional dan employee engagement,

diharapkan untuk memperluas ruang lingkup penelitian misalnya dengan

memperluas populasi atau menambah variabel lain, sehingga hasil yang

didapatkan lebih komperhensif.

Page 49: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Awaldi. (2014). Global Talent Management and Rewards Study. Jakarta: Tower

Watson.

Azwar, S. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bakker, A. B. (2009). Building Engegement In The Workplace (final Version).

The Peak Performing Organization.

Bakker, A. B. (2011). An evidence-based model of work engagement. Current

Directions in Psychological Science, 265.

Bass, B. M. (1985). Leadership and Performance Beyond Expectations. New

York: The Free Press.

Bass, B., Jung, D., Avolio, B., & Berson, Y. (2003). Predicting Unit Performance

by Assessing Transformational and Transactional Leadership. Journal of

Applied Psycholog, Vol. 88, No. 2, 207–21.

Burns, J. M. (1978). Leadership. Ney York: Harper and Row Publisher.

Chaudhry, A. Q., & Javed, H. (2012). Impact of Transactional and Laissez Faire

Leadership Style on Motivation. International Journal of Buisness and

Social Science.

Frank, F., Finnegan, R., Taylor, C., & Keepers, T. (2004). The race for talent:

retaining and engaging workers in the 21st century. Human Resource

Planning, 12-25.

Hackman, J., & Oldham, G. (1980). Work Redesign. Reading, Mass. : Addison-

Wesley.

Hawari, A. (2012). Guru Yang Berkarakter Kuat. Jogjakarta: Laksana.

Kesuma, D., Triatna, C., & Permana, H. J. (2012). Pendidikan Karakter.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Khan, W. A. (1990). Psychological Conditions of Personal Engagement and

Disengagement At Work. Academy of Management Journal, 692-724.

Page 50: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

88

Locander, W., Hamilton, F., Ladik, D., & Stuart, J. (2002). Developing a

Leadership-Rich Culture: The Missing Link to Creating a Market-Focused

Organization. Journal of Market-Fokused Management, 149-163.

Lucey, J. (2005). Why Major Lean Transition Have Not Been Sustained.

Management Service, 9-14.

Maslach, C., Scaufeli, W., & Leiter, M. (2001). Job Burnout. Anual Review of

Psychology, 397-422.

McLeod, R. (2008). Sistem Informasi Management. Jakarta: Salemba Empat.

Moretti, M., & Postružnik, N. (2011). Stress Management And Employee

Engagement: A Case Study. Armida Publication.

Odumeru, J., & Ifeanyi, G. (2013). Transformational vs. Transactional Leadership

Theories: Evidence in Literature. International Review of Management

and Business research, 358.

Paracha, M., Qamar, A., Mirza, A., Hasan, I.-u., & Waqas, H. (2012). "Impact of

Leadership Style (Transformational & Transactional Leadership) On

Employee Performance & Mediating Role of Job Statification" Study of

Private School (Educator) In Pakistan. Global Journal of Management and

Business Research.

Psomas, E., & Fotopoulus, C. (2009). A meta analysis of ISO 9001:2000 research

– findings and future research proposals. International Journal of Quality

and Services Sciences, 128.

Purwanto, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES.

Rhoades, L., & Eisenberger, R. (2002). Perceived Organizational Support: A

Review of the Literature. Journal of Applied Psychology, Vol. 87, No. 4,

698–714.

Rhoades, L., Eisenberger, R., & Armeli, S. (2001). Affective Commitment to the

Organization: The Contribution of Perceived Organization Support.

Journal of Applied Psychology, Vol. 86, No. 5, 825-836.

Robbins, S., & Coulter, M. (2012). Management. Ney Jersey: Pearson Education.

Robbins, S., Judge, T., & Hasham, E. (2009). Organizational Behavior 13th

Edition. Ney Jersey: Pearson Education.

Page 51: HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN …lib.unnes.ac.id/34831/1/1511413067_Optimized.pdf · 2020-01-27 · Transaksional Dengan Employee Engagement Pada Sales Honda” dengan

89

Robinson, D., Perryman, S., & Hayday, S. (2004). The Drivers of Employee

Engagement. Institute For Employment Studies.

Safaria, T. (2004). Kepemimpinan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saks, A. M. (2006). Antecedents and Consequences of Employee Engagement.

Journal of Managerial Psychology, 600-619.

Scaufeli, W. B., Salanova, M., Roma, V., & Bakker, A. (2002). The

Meansurement of Engagement and Burnout : A Two Sample Confirmatory

Factor Analitic Approach. Journal of Happiness Studies, 71-92.

Scaufeli, W., & Bakker, A. (2003). Utrecht Work Engagement Scale. Unit Utrecht

University.

Sciemann, W. A. (2011). Alignment Capability Engagement. Jakarta: PPM.

Sugiyono. (2014). Metode Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tampi, B. J. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap

Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia, TBK (Regional Sales

Manado). Acta Diurna.

Vidal, M. (2007). Lean Production, Work Empowerment, and Job Satisfaction: A

Qualitative Analysis and Critique. Critical Sosiology, 247-278.

Vizirani, N. (2007). Employee Engagement. SIES College of Management Studies

Working Paper Series, Vol. 05 No. 07,, 1-17.

Weber, M. (1947). The Theory of Social and Economic Organization. New York:

Oxford University Press.

White, B. (2011). Employee Engagement Report. Blessing White Research.

Wirawan. (2012). Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Yukl, G. (1994). Leadership in Organisations. Terjemahan Jusuf Udayana. Edisi

3. Jakarta: Prenhallindo.

Yukl, G. (2010). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Indeks.