Top Banner
Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness pada Penderita Diabetes Mellitus SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi Disusun oleh : Muhammad Hermansyah Afthony 06320208 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011
120

Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

May 04, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian

Hardiness pada Penderita Diabetes Mellitus

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- syarat Guna Memperoleh Derajat

Sarjana S1 Psikologi

Disusun oleh :Muhammad Hermansyah Afthony

06320208

JURUSAN PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA

2011

Page 2: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul :

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPRIBADIAN

HARDINESS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Prodi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Pada Tanggal

______________________Oleh:

Muhammad Hermansyah Afthony06320208

Mengesahkan,

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Ketua Program Studi

Yulianti Dwi Astuti, S.Psi.,M.Soc.Sc

Dewan Penguji Tanda Tangan,

1. Rr Indahria Sulistyarini S.Psi., Psi., M. A.

2. Qurotul Uyun, S. Psi., M. Si

3. Rumiani, S. Psi. M. Psi.

Page 3: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

iii

PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Muhammad Hermansyah Afthony

No. Mahasiswa : 06320208

Program Studi : Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Judul Skripsi : Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kepribadian

Hardiness pada Penderita Diabetes Mellitus

Melalui surat ini saya menyatakan bahwa :

1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi saya tidak melakukan tindak pelanggaran etika akademik dalam bentuk apapun, seperti penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain, atau pelanggaran lain yang bertentangan dengan etika akademik yang dijunjung tinggi Universitas Islam Indonesia. Karena itu, skripsi yang saya buat merupakan karya ilmiah saya sebagai penulis, bukan karya jiplakan atau karya orang lain.

2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik. Maka saya siap menerima sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di Universitas Islam Indonesia.

3. Apabila dikemudian hari, setelah saya lulus dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia ditemukan bukti secara meyakinkan bahwa skripsi ini adalah karya jiplakan atau karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang ditetapkan Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta, November 2011

Yang Menyatakan,

Muhammad Hermansyah Afthony

Page 4: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

iv

HALAMAN MOTTO

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”

أحسب الناس أن یتركوا أن یقولوا آمنا وھم لا یفتنون

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

(QS. Al Ankabut: 2)

فإن مع العسر یسرا

“Sungguh, bersama kesukaran itu pasti ada kemudahan”(QS. Al-Insyirah: 5)

"Kalau orang yang berani menghadapi kematian, itu bukan orang hebat.Orang hebat itu adalah orang yang berani menghadapi hidup ini.”

(Prof. Dr. Firmanzah)

Page 5: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukur tak terhingga, Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah melancarkan segalanya,

di saat hambamu ini terpuruk kemudian dapat kembali hungga saat ini, dengan

karya ini, saya persembahkan kepada:

Ayahanda H. Muhammad Subchi Yusuf dan Ibunda Hj. Ummu Salamah

tercinta,

Kasih Sayang yang kurasakan dari kalian tak akan pernah bisa ku bayar dengan

meteri sepersenpun. Menjadi anak sholeh, sehingga amal jariyah dan derajat surga

tertinggi untuk kalian adalah cita-cita terbesarku, hanya untuk mengharapkan

Ridho Allah.

adikku Muhammad Herdyan Anisqurly dan Muhammad Herdana Ashidiqy

tersayang, untuk kekompakan tim keluarga kita, saling support, dan yang selalu

membuatku memandang suatu hal dari sisi lain.

Para sahabat-sahabatku yang di Jogjakarta terimakasih atas doa, pengertian,

dukungan, dan perhatian selama ini. Terimakasih karena keceriaan itu.

Thank you and I Love You

Page 6: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

vi

PRAKATA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Segala puji dan syukur tak henti-hentinya

penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas rahmat, anugerah,

hidayah serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa dijunjung penulis kepada Nabi

Muhammad Sallallaahu alayhi wasallam beserta keluarga, para sahabat serta

pengikutnya hingga akhir zaman.

Akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

walaupun masih banyak terdapat keterbatasan dan kekurangan. Penulis

menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dan memberikan dorongan, arahan, nasihat, bimbingan, serta kritikan mulai dari

awal pengerjaan skripsi hingga tersusunnya skripsi ini. Skripsi ini tidak ada

artinya tanpa bantuan dari mereka. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Sus Budiharto, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dekan Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Indonesia Indonesia.

2. Ibu Yulianti S.Psi., M.Soc., Sc, selaku Ketua Program Studi Psikologi

Universitas Islam Indonesia.

3. Ibu Raden Ajeng Retno Kumolohadi S.Psi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang senantiasa membimbing penulis hingga akhir masa studi.

Page 7: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

vii

4. Ibu Rr Indahria Sulistyarini S.Psi., Psi., M. A. Selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu, membimbing, mengarahkan dan mengingatkan

penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Qurotul Uyun, S. Psi., M. Si dan Ibu Rumiani, S. Psi. M. Psi. selaku

Dewan Penguji, terima kasih telah bersedia menguji atas kelayakan penelitian

skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku, Daru Ekawati yang telah membantu mengotak-atik data

statistik dan mengecek angket, Vriesty Yuristicha yang telah menemani saat

berkutat proses pengerjaan skripsi, Isella Loviana dengan sukarela membantu

mengambil dan memasukkan data, Fevtika Aprianita terimakasih atas

pinjaman power pointnya.

7. Kawan-kawan sekos Prima Anindhita, untuk Raditya Galih dengan baiknya

rela begadang membantu saat-saat genting sebelum pendadaran, Ferry

Wicaksono yang rela menemani selama pendadaran, dan Pijar, Ruslim, Anto,

Om Irwan terima kasih atas segala bantuannya.

8. Teman-teman senasip seperjuangan. Saling mengingat target kelulusan kita,

pesan-pesan dosen pembimbing kita, pengalaman-pengalamannya yang telah

kalian bagi untukku. Terkhusus untuk Citra Dewi, Disa Andaltika, Agus

Sanusi, dan Dimas Agung.

9. Nenek (Alm) tercinta yang telah mewakili sebagian penderita diabetes

mellitus, terimakasih atas ketegarannya dalam menjalani hidup membuat

peneliti tertarik meneliti kepribadian hardiness penderita diabetes mellitus.

Page 8: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

viii

10. Teman-temanku seperjuangan Tetris Adhisa, Sierra Anggraeni, Phiesta,

Yudha, Enjine, Rangga, Amanita dan Amri Zamani yang sudah sibuk sendiri

dengan segala aktivitasnya. Terima kasih pernah datang memberi warna hidup

peneliti dengan segala keunikannya.

11. Beyoncé Giselle Knowles yang telah menemani selama proses mengerjakan

skripsi lewat alunan suaranya membuat peneliti semangat mengerjakannya.

12. Motor Mio-ku dan Laptop-ku yang sedikit agak rewel namun tetap selalu ada

menemani peneliti selama berkutat dengan skripsi.

13. kawan-kawan LPM KOGNISIA Dewi Ayu, Yudhistira, Esti, Nurul Amalia

mbak Kyoko, mbak Endah, mbak Dyah, Mbak Dyana dan Mas Mahbubi dan

Mas Pendampingan Mas Widhi.

14. Seluruh civitas akademika di Prodi Psikologi. Staf pengajaran Bu Indri,

karyawan, staf perpustakaan, mas-mas parkiran, dan ibu kantin Bu Seger

terima kasih sudah mau bersedia direpotkan.

15. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dan mendukung dengan penuh

keikhlasan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan seluruh

keluarga besar mahasiswa Psikologi UII angkatan 2006.

Semoga Allah membalas segala kebaikan atas amal baik yang telah

diberikan kepada penulis selama ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat untuk semua pihak dan penulis.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, November 2011

Penulis

Page 9: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iii

PERSEMBAHAN...........................................................................................iv

HALAMAN MOTO ........................................................................................v

PRAKATA .....................................................................................................vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................x

DAFTAR TABEL ........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xv

INTISARI.....................................................................................................xvi

BAB I PENGANTAR..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1

B. Tujuan Penelitian.......................................................................10

C. Manfaat Penelitian.....................................................................11

D. Keaslian Penelitian....................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................13

A. Kepribadian Hardiness..............................................................13

1. Pengertian Kepribadian Hardiness.........................................13

2. Aspek-aspek Kepribadian Hardiness .....................................15

3. Faktor-faktor Kepribadian Hardiness.....................................18

Page 10: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

x

B. Dukungan Sosial .......................................................................................20

1. Pengertian Dukungan Sosial ..................................................20

2. Aspek-aspek Dukungan Sosial...............................................21

3. Sumber Dukungan Sosial.......................................................22

C. penderita Diabetes mellitus........................................................23

1. Pengertian Diabetes mellitus ..................................................23

2. Tipe-tipe Diabetes Mellitus ....................................................23

3. Penyebab Diabetes Mellitus ...................................................24

4. Kondisi Psikologis Penderita Diabetes Mellitus......................25

a. Faktor Sebagai Penyebab Penyakit Diabetes Mellitus ..........25

b. Respon Khas ketika menderita Diabetes Mellitus ................26

C. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan kepribadian Hardiness

pada Penderita Diabetes Mellitus...............................................28

D. Hipotesis ...................................................................................33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................34

A. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................34

B. Definisi Operasional Variabel penelitian ...................................34

1. Dukungan Sosial ...................................................................34

2. Kepribadian Hardiness ..........................................................35

C. Subyek Penelitian......................................................................35

D. Metode Pengumpulan Data .......................................................35

1. Skala Dukungan Sosial ..........................................................36

2. Skala Kepribadian Hardiness.................................................36

Page 11: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

xi

E. Uji Validitas dan Reliabilitas .....................................................38

1. Uji Validitas ..........................................................................38

2. Uji Reliabilitas ......................................................................38

F. Metode Analisis Data.................................................................39

BAB IV LAPORAN PENELITIAN..............................................................40

A. Orientasi Kancah dan Persiapan ................................................40

1. Orientasi Kancah ...................................................................40

2. Persiapan...............................................................................41

a. Persiapan Administrasi......................................................41

b. Persiapan Alat Ukur ..........................................................42

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian.................................................45

C. Hasil Penelitian .........................................................................45

1. Deskiripsi Subjek Penelitian ..................................................45

2. Deskripsi Data Penelitian.......................................................46

3. Uji Asumsi ............................................................................48

a. Uji Normalitas...................................................................49

b. Uji Linearitas ....................................................................49

4. Uji Hipotesis .........................................................................49

D. Pembahasan ..............................................................................50

BAB V PENUTUP .....................................................................................60

A. Kesimpulan ...............................................................................60

B. Saran .........................................................................................61

1. Bagi Subjek Penelitian...........................................................61

Page 12: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

xii

2. Bagi Pihak Terkait.................................................................61

3. Bagi Peneliti Selanjutnya.......................................................61

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................62

LAMPIRAN ..................................................................................................64

Page 13: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Skala Penelitian...................................................................... 64

Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian.......................................................... 72

Lampiran 3. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 84

Lampiran 4. Skala Penelitian....................................................................... 90

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas ............................................................... 97

Lampiran 6. Hasil Uji Linearitas ................................................................. 97

Lampiran 7. Hasil Uji Korelasi ................................................................... 99

Lampiran 8. Histogram ............................................................................. 102

Lampiran 9. Surat Permohonan Ijin Penelitian .......................................... 103

Lampiran 10. Surat Keterangan Selesai Penelitian .................................... 104

Page 14: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial ............................................. 36

Tabel 2. Distribusi Aitem Skala Kepribadian Hardiness....................... ............ 37

Tabel 3. Skoring Butir Soal............................................................................... 37

Tabel 4. Skala Dukungan Sosial........................................................................ 44

Tabel 5. Skala Kepribadian Hardiness .............................................................. 44

Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian................................................................. 45

Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Peneliutian..................................................... 46

Tabel 8. Kategori Skala Dukungan Sosial .......................................................... 47

Tabel 9. Kategorisasi Kepribadian Hardiness..................................................... 48

Page 15: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

xv

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPRIBADIAN

HARDINESS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

MUHAMMAD HERMANSYAH AFTHONY

RR INDAHRIA SULISTYARINI

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 80 orang penderita diabetes mellitus di Wonosobo yang berumur 31-60 tahun. Alat Ukur yang digunakan adalah skala kepribadian hardiness mengacu pada teori Maddi dan Kobasa (1984) dan skala dukungan sosial yang mengacu pada teori House (Smet, 1994). Teknik analisis ini menggunakan produk Pearson melalui fasilitas SPSS 16.00 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus. Uji korelasi product mement dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar r = 0.791 dan p = 0.000 (p<0.01), yang artinya ada hubungan positif anatara dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus. Jadi hipotesis penelitian diterima.

Kunci Kata : Kpribadian hardiness, Dukungan Sosial

Page 16: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia mengkonsumsi berbagai jenis makanan hanya dengan mengikuti

kecenderungan selera, bukan mempertimbangkan manfaat bagi kesehatan.

Akibatnya, berbagai masalah kesehatan yang seharusnya tidak terjadi dengan

sangat mudah menimpa seseorang. Kesehatan itu sendiri diartikan oleh World

Health Organization (WHO) (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan,2011)

sebagai keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental dan sosial, dan bukan

hanya suatu keadaan yang bebas penyakit, cacat dan kelemahan. Kondisi tubuh

yang sudah tidak mampu menjaga fasilitasnya karena suatu penyakit telah

menyebabkan kita terperosok pada berbagai efek-efek negatif lainya. Kleinman

(Smet, 1994) menggambarkan penyakit sebagai gangguan fungsi atau adaptasi

dari proses biologis dan psikofisiologis pada seseorang. Salah satu bentuk

penyakit antara lain penyakit kronis. Penyakit kronis adalah penyakit-penyakit

degeneratif yang berkembang selama kurun waktu yang lama. Salah satu penyakit

kronis yang mendapat perhatian khusus adalah diabetes mellitus. Di indonesia,

orang mengenal diabetes mellitus dengan sebutan penyakit gula atau kencing

manis.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita diabetes

mellitus tertinggi di dunia. Peningkatan prevalensi diabetes mellitus di Indonesia

secara konsisten tampak dari masa ke masa. Tercatat dalam data Badan Kesehatan

Page 17: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

2

Dunia (WHO) memperkirakan jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia

meningkat tiga kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2000 terdapat

sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes mellitus. Setahun

kemudian jumlah penderita bertambah 7,5 % atau sekitar 6,02 juta jiwa. Pada

tahun 2003, Indonesia telah menempati urutan kelima dalam jumlah penderita

diabetes mellitus di dunia. Pada tahun 2004 penderita diabetes mellitus di

Indonesia meningkat 10,4 % atau sekitar 6,64 juta jiwa. Pada tahun 2005

Indonesia menanjak keatas menjadi ranking ke 3 dengan penduduk penderita

diabetes mellitus terbesar, mampu menggeser negara-negara berpendudukan besar

seperti Rusia, Amerika, India dan Cina. Tahun 2006 diperkirakan jumlah

penderita diabetes mellitus di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang,

tahun 2008 mencapai 5,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 14,8 juta

jiwa. Pada tahun 2010 penderita diabetes mellitus telah mencapai 21,3 juta jiwa,

bahkan ditahun 2011 epidemi diabetes di seluruh dunia terus memburuk, saat ini

diperkirakan 366 juta orang menderita penyakit ini. Hal tersebut menunjukkan

adanya peningkatan yang cukup signifikan jumlah penderita diabetes melitus

terutama di kawasan Indonesia. (http://health.kompas.com/read/2011/09/14/

07351110/366.Juta Orang.Menderita.Diabetes).

Bedasarkan hasil survey tahun 2003, prevelansi di perkotaan mencapai

14,7 persen dan di pedesaan hanya 7,2 persen. Peneliti mencoba mengambil

sampel di wilayah pedesaan yaitu di Kecamatan Mojotengah. Kecamatan tersebut

dalam kodisi geografis berbukit-bukit seluas 14 km² dengan 9 desa ini hanya

memiliki satu puskesmas yaitu puskesmas Mojotengah. Permasalahan yang

Page 18: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

3

muncul dalam penanganan diabetes di daerah pedesaan dikarena keadaan wilayah

geografis yang tak merata sehingga keterbatasan akses terhadap pengobatan

menyeluruh, kurangnya pengenalan dan penanganan komplikasi secara dini, dan

tidak memadainya edukasi terhadap masyarakat secara luas. Hal tersebut

berkontribusi terhadap tingginya kematian dan kecacatan akibat diabetes mellitus.

Peningkatan prevalensi diabetes mellitus di daerah tersebut secara konsisten

tampak dari masa ke masa. Peningkatan prevalensi diabetes mellitus tidak dapat

dipisahkan dari pola konsumsi makanan dan gaya hidup. Masuknya pola hidup

perkotaan (urbanisasi) seperti berhubungan dengan obesitas, kurangnya aktivitas

fisik dan stres emosional. Urbanisasi tampak cukup menonjol di berbagai daerah

tersebut dengan kemajuan ekonomi memberikan dampak semakin banyaknya

gerai makanan cepat saji, kurangnya kesempatan berolahraga, dan tingginya stres

emosional.

Rusdi dan Isnawati (2009) mengungkapkan bahwa tubuh manusia pada

dasarnya membutuhkan glukosa dalam kadar yang sesuai, agar dapat membantu

terjadinya proses metabolisme tubuh. Tubuh yang normal mengatur kadar gula

dalam darah dengan bantuan hormon insulin. Insulin adalah hormon yang

dilepaskan oleh pangkreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan

kadar gula darah yang normal. Seseorang dengan gaya hidup tak sehat secara

terus-menerus dapat membuat kadar gula akan menumpuk dan tidak larut dalam

proses metabolisme ketika tubuh (pangkreas) tidak mampu menghasilkan dalam

jumlah memadai. Peningkatan kadar gula dalam darah (hyperglycemia) , dalam

jangka panjang menyebabkan seseorang menderita diabetes mellitus. Penyakit

Page 19: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

4

diabetes pada dasarnya merupakan penyakit yang memiliki kompilasi atau

penyakit yang dapat menyebabkan banyak terjadinya penyakit-penyakit lain. Hal

ini terjadi karena kadar gula yang tinggi menyebabkan rusaknya pembuluh darah,

saraf, dan struktur internal lainnya. Penyakit ini dapat memberikan komplikasi

yang mematikan, seperti serangan jantung, stroke, kegagalan ginjal, impotensi dan

kebutaan. Tidak ada obat yang menyembuhkan penyakit diabetes mellitus, artinya

penderita harus hidup berdampingan dengan penyakit diabetes mellitus seumur

hidupnya, akan tetapi penyakit ini dapat dikendalikan.

Miller (Soeharjono dan Adi, 2002) mengatakan sebagaimana lazimnya

penyakit kronis sering menimbulkan perasaan tidak berdaya pada diri

penderitanya, yaitu suatu perasaan bahwa dirinya sudah tidak mampu mengubah

masa depannya. Perasaan tidak berdaya ini timbul karena berbagai macam sebab

antara lain kondisi kesehatan penderita yang tidak menentu yang diwarnai dengan

kesembuhan dan kekambuhan, serta kemungkinan terjadinya kemunduran fisik.

Hal ini akan banyak mempengaruhi motivasi penderita terhadap pengontrolan

diabetesnya.

Artikel Time (http://healthland.time.com, 2011), memaparkan ketika

penanggulangan penyakit kronis berlangsung hari demi hari, pasien biasanya

ingin diperlakukan sesederhana mungkin. Tetapi pada kasus diabetes,

kesederhanaan bukanlah pertimbangan yang paling baik. selama 10 tahun

Lembaga Kesehatan Nasional Amerika Serikat mengumumkan hasil penelitian

bahwa perlakuan paling efektif untuk penderita diabetes adalah pengelolaan diri

Page 20: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

5

yang kompleks dan memakan waktu supaya dapat mengontrol gula darah secara

ketat.

Penanggulangan diabetes mellitus membutuhkan berbagai macam

penyesuaian psikologis dari penderitanya. Mau tidak mau penderita dituntut untuk

melaksanakan berbagai aturan berkaitan dengan pengaturan makanan,

penyuntikan insulin setiap hari, pengontrolan glokusa darah dengan tujuan agar

metabolismenya dapat terkendali dengan baik. Strain (Soeharjono dan Adi, 2002)

mengidentifikasikan adanya berbagai reaksi psikologis dari penderita penyakit

kronis, yang dapat mengakibatkan kurangnya daya kontrol. Kurangnya daya

kontrol ini meliputi berbagai aspek penyakit kronis seperti halnya penyebab

penyakit, kejadian atau pengalaman dalam perawatan kesehatan selama penderita

mencari pengobatan untuk sakitnya. Sebagai contoh dari hasil wawancara dengan

seorang subjek berinisial US pada tanggal 27 September 2010, 1:28:46, Pada saat

subjek diberitahu bahwa dirinya menderita diabetes mellitus, subjek bereaksi

dengan tidak mempercayainnya dan menjadi sangat terpukul. Setelah itu diikuti

dengan kecemasan, putus asa dan kesedihan yang mendalam menyangkut

penyakitnya. Subjek merasa terancam dengan adanya gejala seperti berat badan

terus menurun, haus tak terpuaskan, sering buang air kecil, kelelahan, mudah

mengantuk, dan sering kesemutan terutama pada kaki dan tangan. Hal tersebut

menunjukkan adanya perilaku terancam (Threat).

Perlakuan yang dirasa mengganggu subjek dalam tahun pertama adalah

penderita diharuskan suntik insulin Lantus 0,10 mg secara rutin setiap pagi

sebelum melakukan aktivitas sehari-hari. Selain suntik insulin, subjek diharuskan

Page 21: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

6

melakukan minum obat seperti amaril 1 mg disiang hari dan galfus 50 mg setiap

malamnya, diet kalori ketat dan pengontrolan kadar gula secara mandiri. Perasaan

takut, putus asa, cemas yang timbul sebagai reaksi terhadap diagnosis banyak

dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lalunya, misal kematian ibunya

dan cerita-cerita akibat yang timbul dari anggota keluarga lainnya. Hal tersebut

membuat penderita menunjukkan perilaku ketidakberdayaan (powerless), Holmes

(Soeharjono dan Adi, 2002) mengungkapkan bahwa kebanyakan orang yang baru

mendapat diagnosis diabetes mellitus merasa seakan-akan dunianya dipenuhi oleh

pikiran-pikiran tentang kerabatnya-kerabatnya yang diamputasi kaki atau

tangannya sebagai akibat diabetesnya. Perasaan-perasaan seperti ini sulit

dihilangkan.

Subjek merasa minder disaat menjalani serangkaian pengobatan seperti

penyuntikan insulin yang suntik di perutnya, oleh sebab itu subjek menjalani

dengan sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh orang-orang sekitar. Hal tersebut

menunjukkan perilaku keterasingan (alienation). Subjek merasa takut ketika

berusaha mencari informasi mengenai berbagai akibat, larangan, dan

keterbatasan-keterbatasan yang tidak boleh dilakukan dari penyakit yang

dideritanya. Sama yang dikatakan oleh D.Fonzo (Soeharjono dan Adi, 2002)

bahwa ketakutan akan timbulnya komplikasi dan kematian, tentang karier,

aktivitas sosial, dan pembatasan dalam bepergian, ketidakmampuan dalam dalam

bidang seksual (impotensi/ frigiditas), kehamilan dan ketakutan akan memberikan

anak dengan diabetes atau anak yang cacat, perasaan takut akan menghadapi

pendapat orang di luar. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

Page 22: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

7

Subjek menunjukkan perilaku ketidakberdayaan (powerless), terancam (Threat),

dan keterasingan (alienation) yang dapat di rangkum dalam kepribadian rentan

(non-hardiness) yaitu bentuk kepribadian yang ditandai dengan kemudahan dalam

mengalami stres (Hafnidar ,2005).

Dari permasalahan yang dihadapi oleh penderita diabetes mellitus seperti

di atas, potensial sekali menimbulkan stres. Namun demikian dalam kondisi stres,

seseorang tetep dapat bertahan jika mampu menyesuaikan diri secara tepat (Wade,

2007). Stres merupakan keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami individu

pada saan menilai bahwa tuntutan dari lingkungan melebihi batas kemampuan

yang dimiliki individu. Penilaian terhadap tuntutan yang datang tersebut

dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian individu yang bersangkutan. Agar

dapat menyesuaikan diri secara baik meski dalam kondisi stres setelah mengalami

divonis menderita diabetes mellitus diperlukan karakter kepribadian yang positif.

Kusumanto (Hadjam dan Masrun, 1998) mengatakan kepribadian seseorang sehat

apabila individu mampu untuk memperoleh penyelesaian-penyelesaian secara

efektif, efisien dan positif dalam situasi hidup yang berubah-ubah.

Menurut pendapat Sheridan dan Radmacher (Andaltika, 2010), para

filosof dan ahli ilmu sosial telah mengamati bahkan banyak orang mampu

melakukan penyesuaian yang lebih baik terhadap kehidupan karena adanya

karakter-karakter kepribadian tertentu. Peneliti mencoba melihat peranan

kepribadian tahan banting atau sering disebut kepribadian hardiness sebagai

perisai atau tameng dari dampak stresor kehidupan pada penderita penyakit

diabetes mellitus. Maddi dan Kobasa mengemukakan bahwa individu yang

Page 23: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

8

mempunyai kepribadian hardiness memiliki kontrol pribadi, komitmen, dan siap

menghadapi tantangan, artinya perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri

maupun diluar dirinya dilihat sebagai suatu kesempatan untuk tumbuh dan bukan

sebagai suatu ancaman terhadap dirinya. Individu yang mempunyai kepribadian

hardiness dianggap dapat menjaga menjadi tetap sehat meskipun mengalami

kejadian-kejadian penuh stres. Individu yang mempunyai kepribadian hardiness

tidak akan mudah melarikan diri dan menarik diri dari kondisi-kondisi yang

mengancam dirinya. (Hadjam dan Masrun, 2004).

Pembahasan lebih jauh Maddi dan Kobasa (1984) memaparkan bahwa

kepribadian hardiness memiliki tiga aspek yaang menjadikan karakter ini tahan

terhadap tekanan. Aspek-aspek tersebut adalah komitmen (commitmen) yaitu

kecenderungan individu untuk melibatkan diri ke dalam apapun yang dilakukan.

Tantangan (challenge) yaitu kecenderungan individu untuk memandang suatu

perubahan dalam hidupnya sebagai sesuatu yang alami (wajar) dan mengantisipasi

perubahan tersebut sebagai stimulus yang sangat berguna bagi perkembangan.

Kontrol (control) merupakan keyakinan bahwa individu dapat mempengaruhi apa

saja yang terjadi dalam hidupnya. Kobasa (1982) menjelaskan kontrol memiliki

tiga aspek yaitu kontrol terhadap keputusan yan diambil atau mampu untuk secara

mandiri memilih cara untuk mengatasi stres diantara cara-cara yang ada, kontrol

kognitif yang memungkinkan individu untuk mampu menginterpretasi, menilai

dan menghubungkan berbagai peristiwa yang menimbulkan stres menjadi suatu

rencana hidup yang terus berjalan, dan kontrol coping yakni kemampuan

mengadakan perulangan respon yang tepat terhadap stres. Josep dan Lenley

Page 24: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

9

(Wade, 2007) mengungkapkan penderita diabetes mellitus mengatasi masalahnya

dengan cara-cara yang lebih sekedar bertahan dalam kesulitan. Mereka berusaha,

dari pengalaman mereka atau mempelajari dari berbagai sumber untuk masalah

yang sama.

Maddi dan Kobasa (Bissonette, 1998) mengungkapkan secara teroritis,

Hubungan orang-orang sekitar yang hangat atau mendukung (warm/ supportive

relantionship) diharapkan individu dapat merasa tidak terasing dan adanya

perlindungan terhadap kelemahan individu saat kesulitan menghadapi

masalahnya. Komitmen dapat tercemin dari kemampuan untuk merasakan aktif

dengan orang-orang disekitarnya. Individu yang memiliki komitmen tinggi

senantiasa berkomitmen terlibat langsung ke dalam berbagai aspek ke kehidupan

seperti hubungan intrapersonal dengan orang-orang sekitarnya. penelitian dari

Sheridan dan Ratmacher (Andaltika, 2011) mengungkapkan dukungan sosial

adalah salah satu aspek yang sangat berperan sebagai penyangga (buffer) untuk

memproteksi individu dalam melawan dampak negatif dari stres.

Seorang penderita seringkali tidak dapat dilakukan diri sendiri dalam

mempelajari cara-cara mengatasi masalah, perlu bagi penderita mendapat

dukungan sosial dari orang lain. House (Suparmi dan Guritno, 2009) memaparkan

bantuan tersebut dapat berupa bentuk-bentuk dukungan informatif yang mencakup

nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau umpan balik, dukungan emosional

yang mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian, Dukungan

penghargan terjadi lewat ungkapan penghargaan positif untuk orang yang

bersangkutan dan dorongan maju, dukungan instrumental yaitu bantuan langsung

Page 25: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

10

berupa alat prasana penunjang dari orang-orang sekitar seperti berada dalam

lingkungan keluarga dan teman.Walaupun demikian, terkadang pertemanan dan

hubungan keluarga yang informal tidak cukup untuk membantu penderita

melewati masa-masa sulit. Sumber dukungan yang lebih formal berasal dari

orang-orang yang mengalami penyakit, masalah atau musibah yang sama. Sarason

(Baron dan Byme, 2005) mengungkapkan dengan adanya dukungan sosial dapat

memberi kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang. Hal

tersebut pada akhirnya mendatangkan perasaan nyaman dalam dirinya. Penderita

merasa tenang, nyaman, saat cemas ada yang menghibur, dan tetap merasa

bersemangat menjalani tritmen terkait penyakit diabetesnya, sehingga gejala-

gejala stres bisa diminimalkan bahkan mungkin dihilangkan. Pasangan adalah

tempat dimana penderita bisa berbagi kesediahan, ketakutan, kecemasan dan

kebahagiaan tentang penyakitnya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melihat hubungan

antara dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita diabetes

mellitus.

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan

sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita Diabetes Mellitus.

Page 26: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

11

C. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara Teoritis

Penelitian ini akan memperkaya ilmu Psikologi, yaitu menghasilkan

penelitian tentang kondisi psikologis melalui kepribadian hardiness yang muncul

dari penderita diabetes mellitus dengan dibantu dari faktor eksternal yaitu

dukungan sosial. Penelitian ini juga dapat memberi sumbangan ilmiah untuk

mengembangkan disiplin ilmu Psikologi Kesehatan, yaitu mengetahui bahwa

penyakit yang diderita seseorang itu akan dipengaruhi dari dukungan sosial dan

kepribadian hardiness.

2. Secara Praktis

Manfaat peraktis yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dapat

memberi kontribusi berupa informasi kepada pihak-pihak terkait terutama bagi

individu yang mengidap penyakit diabetes mellitus tentang pentingnya dukungan

sosial dapat meningkatkan kepribadian hardiness mereka dalam menjalani hidup

bersama penyakit yang dideritanya.

D. KEASLIAN PENELITIAN

Selama ini penelitian mengenai dukungan sosial sudah banyak diteliti pada

penelitian-penelitian sebelumnya, namun penelitian tentang kepribadian hardiness

dengan dukungan sosial pada penderita diabetes mellitus menurut peneliti sejauh

ini masih jarang diteliti.

Adapun penjelasan secara rinci mengenai keaslian penelitian adalah

sebagai berikut :

Page 27: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

12

1. Keaslian Topik

Topik penelitian ini adalah hubungan dukungan sosial dengan kepribadian

hardiness pada penderita diabetes mellitus, sedangkan topik penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya belum ada yang menyebutkan kepribadian hardiness

sebagai variabel bebas.

2. Keaslian Teori

Teori-teori yang digunakan dalam penelitian terkait dengan dukungan

sosial dan kepribadian hardiness menggunakan teori yang sama dengan penelitian

sebelumnya. Teori yang digunakan oleh peneliti untuk dukungan sosial

menggunakan teori House (Smet, 1994) dan teori kepribadian hardiness

menggunakan teori Maddi dan Kobasa (1984) yaitu kontrol, komitmen dan

tantangan.

3. Keaslian alat ukur

Perbedaan dengan penelitian yang sebelumnya, adalah penelitian ini akan

menggunakan skala dukungan sosial sebagai variabel bebas dan skala kepribadian

hardiness sebagai variabel terikat, dengan hasil adanya hubungan positif antara

dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus.

Page 28: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepribadian Tahan banting (Hardiness)

1. Pengertian Kepribadian Tahan Banting (Hardiness)

Adler (Chaplin, 2009) mengungkapkan kepribadian merupakan gaya hidup

individu, atau cara yang karakteristik yang mereaksikan seseorang terhadap

masalah-masalah hidup, termasuk tujuan-tujuan hidup. Salah satu tipe kepribadian

yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap stres adalah kepribadian

hardiness yang merupakan gagasan konsep Kobasa (1982). Kobasa (1982)

mengemukakan bahwa hardiness suatu konstalasi karakteristik kepribadian yang

dapat membantu untuk melindugi individu dari pengaruh negatif stres. Individu

yang memiliki kepribadian hardiness tinggi mempunyai serangkaian sikap yang

membuat tahan terhadap stres. Individu dengan kepribadian hardiness dapat

menikmati sisa hidupnya, senang melakukan keputusan dan snang

melaksanakannya karena memandang hidup ini sebagai sesuatu yang harus

dimanfaatkan dan diisi agar mempunyai makna, dan individu yang hardiness

sangat antusias menyongsong masa depan karena perubahan-perubahan dalam

kehidupan dianggap sebagai suatu tantangan dan sangat berguna untuk

perkembangan hidupnya. Kepribadian hardiness merupakan kecenderungan untuk

mempersepsikan atau memandang peristiwa-peristiwa hidup yang potensial

mendatangkan stres sebagai sesuatu yang tidak terlalu mengancam. Hadjam dan

13

Page 29: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

14

Masrun (2004) mengatakan bahwa kepribadian hardiness merupakan kepribadian

yang dapat menyesuaikan dirinya dari tuntutan secara tepat dan efektif.

Maddi dan Kobasa (Bissonenete, 1998) mengungkapkan secara teroritis,

bahwa kepribadian hardiness berkembang pada masa kanak-kanak secara cepat

dan muncul sebagai akibat dari perubahan dan merupakan akibat dari

pengalaman-pengalaman hidup. Dampak-dampak kepribadian hardiness pada

kesehatan mental adalah menengahi penilaian kognitif individu pada situasi yang

penuh stres dengan strategi penanganannya. Secara spesifik, menurut Tartasky

(Bissonnete, 1998) kepribadian hardiness mengubah dua komponen penilaian

yaitu mengurangi penilaian ancaman dan penilaian harapan bahwa upaya-upaya

penanganan akan berhasil.

Menurut Hafnidar (2005) mengungkapkan kepribadian hardiness

merupakan kepribadian yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap

masalah sehingga mampu berfungsi sebagi sumber perlawanan di saat individu

menemui kejadian yang menimbulkan masalah. Maddi (Andromeda dan

Rachmahama, 2006) Karakteristik kepribadian ini akan tercemin dari cara-cara

individu tersebut dalam merasa, berfikir, maupun bertindak, seperti dalam

menghadapi stresor kehidupan negatif seperti diabetes mellitus. Andromeda dan

Rachmahama (2006) mengungkapkan seseorang yang memiliki kepribadian

hardiness merupakan individu yang memiliki keterampilan psikologis yang baik

sehingga peran kepribadian yang tangguh dan positif dalam diri penderita diabetes

mellitus akan sangat membantu proses penerimaan dirinya sehingga dapat

Page 30: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

15

mengarahkan perasaan, pemikiran, dan perilaku yang mendukung proses

penyembuhan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kepribadian hardiness merupakan kepribadian yang kuat, tahan, stabil, dan

optimis dalam menghadapi tekanan dengan cara memandang dan merasakan

kejadian-kejadian itu sebagai sesuatu yang dapat dikontrol, mampu

mengantisipasi segala tekanan sebagai stimulus yang berguna bagi perkembangan

individu. Jika dikaitkan dalam penelitian ini, yang dimaksud individu tersebut

adalah penderita diabetes mellitus yang memiliki banyak tuntutan dalam

menjalani serangkaian pengobatan dan pengontrolan diri di seumur hidupnya.

2. Aspek-aspek Kepribadian tahan Banting (Hardiness)

Kobasa dan Maddi (1984) mengemukakan bahwa kepribadian tahan

banting (hardiness) memiliki tiga aspek yang menjadikan karakteristik ini tahan

terhadap tekanan. Aspek-aspek tersebut adalah :

a. Kontrol

Kontrol (control) adalah kecenderungan untuk menerima dan percaya

bahwa merek dapat mengontrol dan mempengaruhi sesuatu kejadian dengan

pengalamannya ketika berhadapan dengan hal-hal yang tidak diduga (Kobasa,

1984), Orang-orang yang memiliki kontrol yang tinggi akan selalu optimis dalam

menghadapi hal-hal diluar dirinya. Sedangkan lawan dari kontrol adalah

ketidakberdayaan (powerless), individu yang merasa tidak berdaya (powerless)

merupakan perasaan masif dan akan selalu disakiti oleh hal-hal yang tidak dapat

Page 31: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

16

dikendalikan dan dan kurang memiliki inisiatif serta kurang dapat merasakan

adanya sumber-suber dalam dirinya, sehingga mereka merasa tidak berdaya jika

menghadapi hal-hal yang dapat menimbulkan ketegangan.

Aspek ini kontrol meliputi :

1) Kontrol terhadap keputusan yang diambil

Individu yang memiliki kontrol tersebut akan mampu untuk secara mandiri

memilih cara untuk mengatasi stres diantara cara-cara yang ada.

2) Kontrol Kognitif

Individu yang memiliki kontrol tersebut memingkinkan individu untuk

mampu menginterpretasi, menilai dan menghubungkan berbagai peristiwa

yang menimbulkan stres menjadi suatu rencana hidup yang terus berjalan.

3) Kontrol Coping

Individu mampu mengadakan perulangan respon yang tepat terhadap stres.

Respon tersebut biasanya disertai dengan motif untuk berprestasi di segala

situasi. Individu yang memiliki kontrol yang kuat akan selalu optimis dalam

menghadapi masalah. Sebaliknya individu yang kemampuan kontrol rendah

adalah individu yang tampa daya, kurang inisiatif dan rendah motif

berprestasi. Jika stres terjadi, maka individu tersebut tidak memiliki sumber

pemecahan.

b. Komitmen

Komitmen (comitment) adalah kecenderungan individu yang melibatkan

diri kedalam apapun yang dilakukan. (Kobasa, 1982). Orang-orang yang memiliki

Page 32: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

17

komitmen yang tinggi mudah tertarik dan terlibat secara terus-menerus ke dalam

apapun yang sedang dikerjakan dan memiliki perasaan yang wajar yang akan

menuntunnya untuk mengidentifikasi memberi dan memberikan arti pada setiap

kejadian dan segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Disamping itu, individu

yang memiliki komitmen yang tinggi tidak akan mudah menyerah pada tekanan.

Sebaliknya lawan dari komitmen adalah keterasingan (alienated), orang yang

merasa terasing (alienated) akan mudah merasa bosan atau merasa tidak berarti,

karena mereka memandang hidup sebagai sesuatu yang memosankan dan tidak

berarti, menarik diri dari beban yang harus dikerjakannya, pasif dan lebih suka

menghindar dari berbagai aktifitas. Individu yang merasa terasing akan menilai

kejadian yang menimbulkan stres sebagai sesuatu yang hanya dapat ditahan dan

tidak dapat diperbaiki.

c. Tantangan

Tantangan (challenge) adalah kecenderungan untuk memandang suatu

perubahan dalam hidupnya sebagai sesuatu yang wajar dan dapat mengantisipasi

perubahan tersebut sebagai strimulus yang sangat berguna bagi perkembangan

dan memandang hidup sebagai suatu tantanan yang mengasyikkan (Kobasa,

1982). Secara kognitif, individu yang memiliki tingkat tantangan yang tinggi

memiliki keluwesan dalam bersikap, sehingga dapat mengintegrasikan dan

menilai ancaman dari situasi yang baru secara efektif. Mereka memandang hidup

sebagai sesuatu tantangan yang mengasyikkan. Mereka adalah orang yang

dinamis dan mempunyai kemauan untuk maju. Sebaliknya lawan dari tantangan

adalah perasaan terancam (threatened), orang-orang yang merasa terancam

Page 33: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

18

(threatened) menganggap bahwa sesuatu itu harus stabil karena kestabilan adalah

kewajaran dan mereka merasa khawatir dengan adanya perubahan karena

dianggap merusak dan menimbulkan rasa tidak aman dan menganggap bahwa

perubahan itu sebagai ancaman.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi

kepribadian hardiness terdiri dari aspek komitmen yaitu kemampuan individu

untuk terlibat dalam kegiatan di lingkungan sekitar, kontrol yaitu kecenderungan

untuk menerima dan percaya bahwa mereka dapat mengontrol dan mempengaruhi

sesuatu kejadian dengan pengalamannya, dan tantangan yaitu kecenderungan

untuk memandang suatu perubahan yang wajar dan menganggapnya sebagai

sebuah tantangan yang menyenangkan. Beberapa aspek di atas menggambarkan

seseorang yang mempunyai kepribadian hardiness yang mampu melihat keadaan

negatif yang berada dalam dirinya, kehidupannya maupun dalam lingkungan

sekitarnya melalui sudut pandang yang positif. Seorang yang memiliki

kepribadian hardiness juga memandang sesuatu masalah sebagai sesuatu

tantangan yang harus dicari jalan keluarnya untuk menjadi lebih baik dan tidak

melihat hal tersebut menjadi sebuah masalah. Dengan demikian keadaan tahan

banting (hardiness) seseorang dapat menjadi perisai individu dalam menghadapi

tekanan luar yang negatif. Pada penelitian ini aspek-aspek kepribadian hardiness

digunakan untuk mengukur kepribadian hardiness terhadap penderita diabetes

mellitus.

Page 34: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

19

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepribadian Hardiness

Bissonnete (1998) mengungkapkan beberapa faktor yang dapat

meningkatkan kepribadian hardiness, antara lain :

1) Penguasaan Pengalaman (Mastery experiences)

Faktor ini berkaitan dengan keterampilan memotivasi untuk menjelajah dan

membiarkan individu untuk memahami atas apa yang terjadi dalam hidupnya.

2) Perasaan yang positif (Feeling of positivity)

Faktor ini berkaitan dengan pemberian kontribusi rasa bernilai dan perasaan

yang positif terhadap diri individu.

3) Pola asuh orang tua (Parental explanatory style)

Faktor ini berkaitan dengan kemampuan yang dipelajari dari sebagian

dikembangkan orang tua individu, seperti asimilasi emosional, bahasa dan

gaya coping orang tua.

4) Hubungan yang hangat atau mendukung(Warm/ supportive relantionship)

Faktor ini berkaitan dengan hubungan keterlibatan antara interpersonal dengan

orang-orang terdekat seperti dengan ditunjukkan adanya perlindungan

terhadap kelemahan dan kesulitan individu, serta ada kelekatan untuk merasa

tidak terasingkan.

5) Kontribusi aktivitas (Contributory activities)

Faktor ini berkaitan dengan usaha untuk merasa bertanggung jawab untuk

membantu orang lain.

6) Kemampuan sosial (Social skill)

Faktor yang berkaitan dengan melatih keterampilan sosial, misalnya melatih

ekspresi emosional, sensivitas, dan kemampuan kontrol modelng.

Page 35: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

20

7) Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang (Opportunity for growth)

Faktor yang berkaitan dengan penciptaan lingkungan guna untuk memperkuat

diri individu untuk dapat diterima dan diberikan kesempatan sehubung dengan

proses pertumbuhan diri.

B. Dukungan Sosial

1. Pengertian Dukungan sosial

Pengertian dukungan sosial menurut Thoits (Suparmi dan Guritno, 2009)

adalah perasaan sosial dasar yang dibutuhkan individu terus menerus yang

dipuaskan melalui interaksi dengan orang lain. Sarason (Baron dan Byme, 2005)

mengungkapkan dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis

yang diberikan oleh orang lain. Berdasarkan tinjauan psikologi kesehatan maka

hubungan antara dukungan sosial dan stres pada penderita diabetes ini merupakan

hubungan yang langsung, seperti diutarakan oleh Gottlieb (Smet, 1994) dalam

teorinya yang disebut direct effect hypothesis. Teori ini berpendapat bahwa

dukungan sosial akan bermanfaat secara langsung bagi kesehatan dan

kesejahteraan penderita, terutama mengulangi stres penderita, dukungan sosial itu

sendiri merupakan dukungan diri dari informasi sosial terdiri dari nasehat verbal

dan/ atau non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban

sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional

atau efek perilaku bagi pihak penerima.

Menurut Sarafino (Masrifatun dan Ruseno, 2006) dukungan sosial

mengacu pada kesenangan yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian, atau

Page 36: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

21

membantu orang menerima dari orang-orang atau kelompok-kelompok lain. Hal

ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang di lingkungan sekitar individu atau

tidak tergantung pada sejauh mana individu tersebut merasakan hal itu sebagai

dukungan sosial, dalam bentuk perhatian dan lainnya. Dukungan ini dapat

diperoleh dari suami atau istri, teman, rekan sekerja, dokter dan organisasi

kemasyarakatan.

2. Aspek-Aspek Dukungan Sosial

Menurut House (Smet, 1994) dukungan sosial terdiri empat aspek yaitu :

aspek emosional, aspek penghargaan, aspek instrumental, serta aspek informatif.

a. Aspek emosional

Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian

terhadap orang yang bersangkutan, seperti: umpan balik dan penegasan.

b. Aspek penghargaan

Dukungan penghargan terjadi lewat ungkapan hormat (penghargaan) positif

untuk orang yang bersangkutan, dorongan maju atau persetujuan dengan

gagasan atau perasan individu, dan perbandingan positif orang itu dengan

orang-orang laen, seperti : orang-orang yang kurang mampu dan lebih buruk

keadaaannya (menambah penghargaan diri).

c. Aspek instrumental

Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung, seperti kalau orang-

orang memberi pinjaman uang kepada orang itu atau menolong denagn

pekerjaan pada waktu mengalami stres

d. Aspek informatif

Page 37: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

22

Dukungan informatif mencakup nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau

umpan balik.

Kesimpulan berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa aspek

dukungan sosial terdiri dari dukungan informatif, dukungan emosional, dukungan

penilaian atau penghargaan, serta dukungan instrumental. Pada penelitian ini

aspek-aspek dukungan sosial digunakan untuk mengukur dukungan sosial

terhadap penderita diabetes mellitus.

4. Sumber Dukungan Sosial

Sumber dukungan sosial merupakan aspek penting untuk diketahui dan

dipahami. Dengan mengetahui dan pemahaman tersebut, seseorang akan tahu

siapa dia akan mendapat dukungan sosial yang sesuai situasi dan keinginan

spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki makna yang berarti bagi individu.

Menurut Davison (Wade, 2007) sumber dukungan sosial terbagi menjadi

dua yaitu :

a. Sumber dukungan sosial informal

Sumber dukungan sosial yang meliputi anggota keluarga, teman, tetangga,

dan rekan kerja. Mereka dapat memperlihatkan kepedulian dan kasih sayang

dan mereka merupakan sumber kelekatan dan hubungan secara emosional.

b. Sumber dukungan sosial formal

Sumber dukungan sosial yang berasal dari orang-orang yang mengalami

penyakit, masalah, musibah yang sama. Individu dapat mengambil manfaat

dari bergabung dalam kelompok dukungan sosial.

Page 38: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

23

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial ada dua yaitu

dukungan berasal dari informal dan formal.

C. Penderita Diabetes Mellitus

1. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang timbul akibat gula

darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi itu disebabkan ketidakmampuan tubuh

memproduksi hormaon insulin atau penggunaan yang tidak efektif dari produksi

insulin. Gula darah dapat meningkat karena makanan, stres, sakit, dan obat-obatan

tertentu (Sudoyo dkk, 2009).

2. Tipe-Tipe Diabetes Mellitus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa ada tiga bentuk diabetes

mellitus, yaitu :

1) Diabetes Mellitus Tipe 1

Pada penderita Diabetes tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung

insulin. Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena penyebabnya

bukan dari pola makan yang tidak sehat melainkan dapat dipicu oleh adanya

infeksi pada tubuh. Diet dan olah raga tidak bisa menyembuhkan ataupun

mencegah diabetes tipe 1.

2) Diabetes Mellitus Tipe 2

Diabetes Tipe 2 dikenal sebagai Diabetes Mellitus yang tidak tergantung

Insulin. Penderita dirawat dengan mangatur pola makan, latihan dan

Page 39: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

24

menyuntikkan insulin untuk mencapai kadar gula dan tekanan darah yang

senormal mungkin.

3) Diabetes Mellitus Tipe Gestasional

Diabetes Mellitus Tipe Gestasional Biasanya terjadi selama kehamilan dan

dapat sembuh setelah melahirkan. GDM kemungkinan dapat merusak

kesehatan janin atau kesehatan ibu, Penderita memerlukan pengawasan secara

medis sepanjang kehamilan.

3. Penyebab Diabetes Mellitus

Penyakit kencing manis pada umumnya diakibatkan oleh konsumsi

makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-

obat tertentu, selain itu ditinjang beberapa faktor seperti : faktor keturunan,

Kerusakan pada sel pankreas, obesitas, Terlalu banyak mengkonsumsi

karbohidrat, tekanan darah tinggi, level kolesterol yang tinggi, merokok dan stres,

gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan.

Jika tak terkontrol dengan baik, diabetes mellitus mendapat menyebabkan

masalah-masalah dalam beberapa bagian anggota badan. Diabetes mellitus

diibaratkan seperti rayap, bekerja diam-diam merusak organ di dalam tubuh.

Diabetes sering disebut sebagai “The Silent Killer”. Namun, sebenarnya

komplikasinya yang mematikan, bukan diabetesnya. Jika kadar glukosa darah

yang tinggi secara terus menerus atau berkepanjangan, dapat menyebabkan

komplikasi dari diabetes, seperti : penyakit jantung, serangan otak, biasanya

diikuti dengan kelumpuhan atau stroke, kerusakan pembuluh-pembuluh darah

yang dapat membuat buta total, kerusakan ginjal dan impotensi. Dengan

Page 40: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

25

demilikian diabetes mellitus dapat disimpulkan adalah penyakit kronis, yang

ditandai dengan kadar gula (glukosa) di dalam darah yang tinggi melebihi kadar

gula darah normal.

4. Kondisi Psikologis penderita Diabetes Mellitus

a. Faktor sebagai Penyebab Penyakit Diabetes Mellitus

Beberapa peneliti memang pernah mencoba menguraikan hubungan antara

faktor emosi dengan perjalanan penyakit diabetes mellitus. Mereka menemukan

setidaknya ada tiga faktor yang dapat menjelaskan hubungan tersebut :

a) Pengaruh langsung

Kesedihan terus menerus seperti trauma emosional, kecelakaan, atau

kehilangan dalam menimbulkan diabetes mellitus. Konflik emosional yanb

tidak disadari dan keadaan ketakutan yang terus menerus juga dapat

melatarbelakangi timbulnya jalur neuro-endokrin. Namun, dengan

berkembangnya teori genetik dan molekular, faktor emosi kemudian dianggap

sebagi pencetus suatu keadaan genetika yang sudah ada sejak lahir yang

berpotensi untuk menjadi diabetes mellitus.

b) Pengaruh tidak langsung

Pengaruh emosi dianggap penting karena dapat mempengaruhi hasil

pemeriksaan dan pengobatan. Penderita yang dipengaruhi oleh emosianya

dengan sengaja tidak mematuhi aturan diet, pengobatan, dan pemeriksaaan,

akan sukar mengontrol kadar gula darahnya.

Page 41: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

26

c) Pengertian penyakit bagi penderita

Bagaimana diabetesi memandang dan bereaksi terhadap penyakitnya akan

sangat mempengaruhi kemauannya untuk sembuh dan rajin tidaknya dalam

berobat. Dr Aris mengakui, sebagai penyakit seumur hidup, secara manusiawi

akan memberikan dampak psikologis bagi pendeeritanya. Karena itu, diabetesi

mesti konsisten menjalani serangkaian program pengendalian diabetes mellitus

dengan sabar dan yakin semuanya untuk hidup yang lebih baik.

b. Respon Khas ketika Divonis Meenderita Diabetes Mellitus

Setiap orang bereaksi unik (Sudoyo dkk, 2002), namun beberapa respon

khas berupa tahap penyesuian tertentu yang kebanyakan orang melaluinya. Tahap-

tahap ini mirip pada tahap kesediahan yang dialami seseorang ketika orang yang

dikasihi meninggal dunia, namun tidak semua orang pula melalui tahap-tahap ini.

Beritut beberapa kondisi psikologis yang dihadapkan pada seseorang yang

menderita diabetes mellitus:

1) Menyangkal

Banyak diabetesi mengakui bahwa dirinya menderita diabetes mellitus. Dengan

pergi mengunjungi banyak dokter untuk meendiagnosa penyakitnya. Ada juaga

yang sudah mengetahui tanda-tanda komplikasi penyakitnya namun sengaja

sengaja tidak pergi ke dokter, dan tidak meminum obat. Kadar glukosa darah

yang tinggi meerupakankenyataan, namun bagi beberapa oran lain, menerima

kenyataan dirinya penderita ddiabetes mellitus adalaah menyakitkan dan

berlarut-larut.

Page 42: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

27

2) Depresi dan kemarahan

Banyak deabetesi ketakutan, karena merasa tidak mampu menjalani pola

hidupnya, sehingga merasa cemas jika akan bergantung paeengan orang lain.

Kemudian marah yang ditunjukkan dengan sikap sesuka hati, seperti makan

yang melanggar pantangan diabetesi.

3) Kejengkelan

Seorang diabetesi mungkin akan mencari-cari sesuatu atau seseorang untuk

disalahkan, seperti kepada pola hidup sebelumnya atau menyalahkan anggota

keluarga yang terlebih dahulu mencerita diabetes mellitus.

4) Menarik diri

Oleh karena gagal menerima kenyataan bahwa menderita diabetes, seseorang

ddiaabetisi menghindar pergaulan sosial dan menjadi kesepian, juga karena

merasa malu memiliki penykit diabetes dan komplikasinya. Diabetes mellitus

adalah penyakit yang akan dibawa seumur hidup dan, apabila penderita

diabetes mellitus mampu mengambil hikmah dari penyakitnya dan diabetisi

mampu menjalani pola hidup yang baru, maka penderita diabetes mellitus tetap

dapat merasakan kehidupan yang normal seperti sebelumnya.

5) Penerimaan

Untuk sebagian orang, peneriamaan diagnosa diabetes mellitus itu mungkin

tidak begitu menyakitkan dan berlangsunng lebih lama. Misalnya tidak mersa

marah dan jengkel , tidak menyalahkan Allah dan dokter, dan mengalami

penyangkalan. Untuk sebagian orang pula, peneriamaan didiagnosa diabetes

mellitus itu mungkin tidak begitu menyakitkan dan berlangsung lama. Masa

Page 43: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

28

penolakan telah berakhir, dan telah meneriam kenyataan didiagnosa diabetes

mellitus. Diabetesi juga berani bertanggung jawab untuk hidup bersama

penyakitnya, dengan meyakinkan diri sendiri bahwa dirinya harus bangkit

berjuang melawan diabetes. Seolah dipaksa untuk berpegang pada pola hidup

yang sehat, seorang diabetisi bisa menjalani kehidupan yang terbaik baginya.

C. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness pada

Penderita Diabetes Mellitus

Berbagai masalah psikologis yang dihadapi penderita diabetes mellitus akan

menimbulkan stres bagi penderitanya. Kehidupan penuh stres akan berpengaruh

terhadap fluktuasi glukosa darah meskipun telah diupayakan diet, latihan fisik,

maupun obat-obatan secermat mungkin. Pada saat penderita mengalami stres,

hipotalamus diotak mengirim pesan ke kelenjar indokrin ke dalam dua jalur besar.

Jalur pertama mengaktifkan bagian sipatetik pada saraf otonom untuk melakukan

respon “lawan atau lari”, hasilnya adalah pelepasan epinephrine dan

norepinephrine dari bagian dalam medulla kelenjar adrenal. Hipotalamus juga

memicu aktivitas sepanjang aksis HPA (Hipotalamus Pituitary Adrenal) yaitu

melepas pesan-pesan ke bagian luar dari kelenjar adrenal. Adrenal kortiks

mengeluarkan kartisol dan hormon-hormon lain yang dapat meningkatkan gula

darah.

Selye (Wade, 2007) mengemukakan hubungan stress dengan tubuh sangat

erak kaitannya. Selye mengamati beberapa perubahan biologis yang bersifat

Page 44: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

29

adaptif dalam jangka pendek, karena memampukan tubuh untuk merespon secara

cepat, dan dapat berbahaya jika terjadi secara terus-menerus dalam jangka pajang.

Penderita diabetes seringkali tidak bisa menyesuaikan diri dengan

kehidupan barunya yang menuntut mereka untuk hidup dengan berbagai macam

aturan serta keterbatasan-keterbatasan. Bagi mereka yang merasa tidak mampu

mengatasi masalah-masalahnya bisa kemudian jatuh dalam keputusasaan. Tidak

jarang akhirnya mereka menjadi tidak peduli atau tidak menuruti lagi aturan atau

anjuran yang menyangkut kesehatannya.

Peneliti mencoba melihat peranan kepribadian hardiness dalam menghadapi

stressor kehidupan bagi penderita diabetes mellitus. Maddi dan Kobasa (1984)

mengemukakan bahwa individu yang mempunyai kepribadian hardiness memiliki

kontrol pribadi, komitmen, dan siap dalam menghadapi tantangan, artinya

perubahan-perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar dirinya dilihat sebagai

suatu kesempatan untuk tumbuh dan bukan sebagai suatu ancaman terhadap

dirinya. Individu yang mempunyai kepribadian tahan hardiness dianggap dapat

menjaga agar tetap menjadi sehat meskipun mengalami kejadian-kejadian penuh

stres.

Kobasa (1982) menunjukkan bahwa orang yang ketahanan psikologisnya

tinggi lebih baik dalam menangani stres karena mereka menganggap diri mereka

sebagai “orang yang memilih situasi stres itu sendiri.” Mereka menganggap

stressor yang mereka hadapi membuat kehidupan lebih menarik dan menantang,

bukan semata-mata membebani mereka dengan tekanan-tekanan tambahan. Jadi

pengendalian adalah faktor kunci dalam kepribadian hardiness.

Page 45: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

30

Maddi dan Kobasa (Bissonette, 1998) mengungkapkan secara teroritis,

bahwa kepribadian hardiness berkembang pada masa kanak-kanak secara cepat

dan muncul sebagai akibat dari perubahan dan merupakan akibat dari

pengalaman-pengalaman hidup. Dampak-dampak kepribadian hardiness pada

kesehatan mental adalah menengahi penilaian kognitif individu pada situasi yang

penuh stres dengan strategi penanganannya. Bissonette (1998) mengungkapkan

Kemampuan menyelesaikan masalah-masalah secara kognitif sebagian

dikembangkan dari menyerap dan pemodelan gaya dari orang lain, salah satu

kontribusi yang paling besar adalah berasal dari orang tua (parental explanatory

style). Hesse dan Cichetti (Bissonette, 1998) berpendapat bahwa anak-anak yang

masih muda mampu mengasimilasi emosional, bahasa, dan gaya coping dari

orang tua mereka. Demikian pula, Fischer dan Leiten (Bissonette, 1998)

menunjukkan bahwa kecenderungan gaya orang tua untuk mengungkapkan

optimis dan pesimis mungkin berkaitan dengan tingkat optimisme pada anak

mereka. Komitmen dapat tercemin dari kemampuan untuk merasakan aktif

dengan orang-orang disekitarnya. Individu yang memiliki komitmen tinggi

senantiasa berkomitmen terlibat langsung ke dalam berbagai aspek ke kehidupan

seperti hubungan intrapersonal ada keluarga mereka. Hubungan orang-orang

sekitar yang hangat atau mendukung (warm/ supportive relantionship) diharapkan

individu dapat merasa tidak terasing dan adanya perlindungan terhadap

kelemahan individu saat kesulitan menghadapi masalahnya. Disimpulkan bahwa

pola asuh orang tua (parental explanatory style) dan hubungan hangat atau

Page 46: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

31

mendukung (warm/ supportive relationship) dengan lingkungan sekitar individu

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepribadian hardiness.

Kobasa, Maddi dan Khan (1982) mengungkapkan stres yang dihadapi

individu dapat menimbulkan hal yang negatif maupun hal yang positif tergantung

pada sumber-sumber penangkal stres meliputi kepribadian hardiness, dukungan

sosial, praktek kesehatan dan disposisi kepribadian. kepribadian hardiness

mengurangi pengaruh kejadian-kejadian hidup yang mencekam dengan

meningkatkan penggunaan strategi penyesuaian, antara lain dengan menggunakan

sumber-sumber sosial yang ada di lingkungannya untuk dijadikan tameng,

motivasi, dan dukungan dalam mengatasi masalah ketegangan yang dihadapinya

dan memberikan kesuksesan, sehingga individu tidak jatuh sakit atau memberikan

keluhan fisiknya ( Hadjam dan Masrun, 2004).

Dinamika Dukungan Sosial dengan kepribadian Hardiness (Hadjam dan Masrun, 2004)

Kepribadianrentan

Kejadian-kejadianHidup yang mencekam

KepribadianHardiness

ketegangan

Pengaturan yang sukses

Dukungan Sosial

Perisai (buffer)

sakit

sehat

Page 47: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

32

Kepribadian hardiness merupakan sekumpulan trait penderita diabetes yang

dapat membantu dalam mengelola stres yang dialami. Secara psikologis, seorang

penderita diabetes yang ketahanan psikologisnya tinggi cenderung lebih efektif

dalam mengatasi stres dengan menggunakan pendekatan coping yang berfokus

pada masalah secara aktif yang sering disebut problem fokused coping. Dalam

menghadapi stres, keberadaan keluarga, para saudara, teman dapat membantu

seseorang berhasil menggunakan problem focused coping atau sekedar memberi

bantuan dukungan emosional yang dibutuhkan selama masa-masa sulit. Dukungan

sosial dapat dikatakan dapat dihasilkan efek menguntungkan yaitu ketika orang-

orang yang memiliki tingkat dukungan yang lebih tinggi lebih sering menjalankan

perilaku sehat yang positif. Senada juga yang diungkapkan Gill dan Harris

(Wallance dan Bergeman, 2001) mengungkapkan ada hubungan signifikan

dengan terlihat adanya hubungan hardiness dan dukungan sosial membuat

individu dapat memperbaiki stres atau mengurangi stres yang terhadap masalah

yang dihadapinya.

Seorang penderita diabetes yang memiliki dukungan emosional yang

berupa empati, kepedulian dan perhatian serta mendapat dukungan informatif

berupa nasehat, petunjuk, dan saran dari lingkungan sekitar membuat penderita

akan memiliki kontrol yang tinggi sehingga dia akan selalu optimis dalam

menghadapi masalah sehingga jika stres melanda, individu tersebut akan memiliki

sumber pemecahan masalah secara efektif.

Page 48: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

33

Seorang penderita diabetes yang mendapat penghargaan yang positif

dengan ungkapan rasa hormat akan memiliki komitmen yang tinggi, dia akan

mudah tertarik dan terlibat secara terus menerus ke dalam apapun yang sedang

dikerjakandan memiliki perasaan wajar yang menuntunya untuk memberi makna

pada setiap kejadian dan segala sesuatu yang ada di lingkungannya, serta

penderita tidak mudah menyerah pada tekanan

Seorang penderita diabetes yang mendapatkan dukungan instrumental

misalnya: mendapat pertolongan pada waktu mengalami stress, dia akan memiliki

tingkat tantangan yang tinggi memiliki keluwesan dalam bersikap, sehingga dapat

mengintegrasikan dan menilai ancaman dari situasi yang baru secara efektif, dapat

memandang hidup sebagai sebagai sesuatu tantangan yanga mengasyikkan dan

menjadi seseorang yang dinamais dan mempunyai kemajuan untuk maju.

Penderita diabetes mellitus yang memiliki dukungan sosial yang tinggi

seperti dijelaskan di atas akan mempengaruhi kepribadian hardiness mereka,

begitu juga sebaliknya bagi menderita diabetes mellitus yang memiliki dukungan

sosial yang rendah.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: ada

hubungan positif antara hubungan dukungan sosial dengan kepribadian hardiness

pada penderita diabetes mellitus. Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin

tinggi kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus. Sebaliknya semakin

rendah dukungan sosial maka semakin rendah kepribadian hardiness pada

penderita diabetes mellitus.

Page 49: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi variabel-variabel penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas : Dukungan Sosial

2. Variabel tergantung : Kepribadian Hardiness

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Dukungan Sosial

Dukungan sosial secara operasional adalah ketertarikan antara individu

dalam suatu jaringan tindakan yang bersifat menolong atau membantu dimana

individu merasa mendapatkan informasi, dukungan emosional, penilaian,

penghargaan, dan instrumentasi maupun pelayanan yang diperoleh individu dari

orang-orang terdekat. dukungan sosial diungkap melalui skala dukungan sosial

oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial menurut House (Smet,

1994). Skala ini terdiri dari empat aspek, yaitu (1) Dukungan Informatif, (2)

Dukungan Emosional, (3) Dukungan Penghargaan/ Penilaian dan (4) Dukungan

Instrumental.

Semakin tinggi skor yang diperoleh individu dari skala ini menunjukkan

semakin tinggi dukungan sosial yang diterimannya. Sebaliknya semakin rendah

34

Page 50: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

35

skor yang diperleh individu menunjukkan semakin rendah pula dukungan sosial

yang diterimannya.

2. Kepribadian Hardiness

Kepribadian hardiness merupakan kepribadian yang kuat, tahan, stabil,

dan optimis dalam menghadapi tekanan dengan cara memandang dan

merasakan kejadian-kejadian itu sebagai sesuatu yang dikontrol, mampu

mengantisipasi segala tekanan sebagai stimulus yang berguna bagi

perkembangan individu. Dalam penelitian ini secara operasional kepribadian

hardiness diungkap berdasarkan teori Maddi dan Kobasa (1984) melalui skala

kepribadian hardiness berdasarkan aspek : (a) kontrol, (b) komitmen dan (c)

tantangan.

Semakin tinggi skor yang diperoleh individu dari skala ini menunjukkan

semakin tinggi kepribadian hardiness yang diterimannya. Sebaliknya semakin

rendah skor yang diperleh individu menunjukkan semakin rendah pula

kepribadian hardiness yang diterimannya.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini memiliki karakterisitik, sebagai berikut :

1. Subjek berjenis kelamin laki-laki dan perempuan

2. Berusia antara 30 sampai 60 tahun

3. Menderita penyakit diabetes mellitus

Page 51: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

36

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

skala yaitu sejumlah pertanyaaan yang digunakan untuk mengungkapkan

permasalahan yang diteliti. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian akan

menjelaskan sebagai berikut :

1. Skala Dukungan Sosial

Untuk mengungkapkan dukungan sosial digunakan angket yang

disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh House (Smet, 1994)

yaitu (a) Dukungan Informatif, (b) Dukungan Emosional, (c) Dukungan

Penghargaan/ Penilaian dan (d) Dukungan Instrumental. Skala ini terdiri dari

35 butir, 18 butir favorable dan 17 butir unfavorable. Blue print dan sebaran/

distribusi item skala ini disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial.

Aspek Butir Favourabel Butir Unfavourabel JumlahNomor Butir Nomor Butir

DukunganInformatif

14, 18, 20, 25, 30, 34

3, 7, 23, 26 10

DukunganEmosional

6, 11, 16, 28 12, 29 6

DukunganPenilaian

1, 5, 10 4, 9, 17, 21, 22 8

Dukungan Instrumental

2, 19, 24, 27, 32 8, 13, 15, 31, 33, 35 11

Jumlah 18 17 35

2. Skala Kepribadian Hardiness

Page 52: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

37

Untuk mengungkapkan kepribadian hardiness digunakan angket yang

disusun berdasarkan tiga aspek hardiness menurut Maddi dan Kobasa (1982)

yaitu : (a) kontrol, (b) komitmen dan (c) tantangan. Skala ini terdiri dari 45

butir, 22 butir favorable, dan 23 butir unfavorable. Blue print dan

sebaran/distribusi item skala ini disajikan tabel 4.2

Tabel 4.2

Distribusi Aitem Skala Hardiness.

Aspek Butir Favourabel Butir Unfavourabel JumlahNomor Butir Nomor Butir

Control 1, 2, 12, 23, 25, 31, 32, 40, 44, 45

11, 20, 22, 27, 28, 30, 33, 34, 35, 37, 42

21

Commitment 3, 5, 16, 17, 39, 41 4, 6, 10, 13, 15, 19, 26, 29

14

Challenge 9, 14, 21, 24, 38, 43

7, 8, 18, 36 10

Jumlah 22 23 45

Baik variabel dukungan sosial maupun kepribadian hardiness masing-

masing butir mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu SS (Sangat Sesuai),

S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Penilaian angket

bergerak dari empat sampai satu untuk butir-butir favorable dan satu sampai

empat untuk butir-butir unfavorable. Tabel 4.3 adalah ringkasan penilaian

butir soal tersebut.

Tabel 4.3

Skoring butir soal

Favorable Unfavorable

Page 53: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

38

Sangat Sesuai (SS)

Sesuai (S)

Tidak Sesuai (TS)

Sangat Tidak Sesuai (STS)

4

3

2

1

1

2

3

4

E. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui

sejauh mana skala penelitian akurat sesuai dengan tujuan penelitian serta dapat

dipercaya karena teruji konsistensinya.

a. Uji Validitas

Validitas adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh setiap skala.

Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi

ukurnya. Artinya, sejauh mana skala itu mampu mengukur atribut yang telah

dirancang (Azwar, 2008).

Validitas sangat berkaitan dengan ketepatan penggunaan indikator untuk

menjelaskan arti dari konsep yang teliti. Untuk menilai validitas kita dapat

melakukan dengan dua cara, yaitu secara subjektif dengan menilai apakah

sebuah definisi operasional telah sesuai dengan apa yang ingin diukur atau

Page 54: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

39

dengan cara membandingkan hasil definisi operasional itu dengan hasil ukuran

lain, yang mungkin berkaitan atau mungkin juga tidak berkaitan.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang

mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel

akan menghasilkan skor yang tidak dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi

anatara individu lebih dtentukan oleh faktor error (kesalahan) daripada faktor

perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan

konsisten pula dari waktu ke waktu (Azwar, 2008).

Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisisen reliabilitas (rxx3)

yang angkanya berbeda dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin

tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi

reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti

semakin rendahnya reliabilitas. Dalam pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas

yang mencapai angka rxx3 = 1,00 tidak pernah dapat dijumpai.

F. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis

secara statistik, yaitu teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Penelitian ini

termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu mencari hubungan antara dukungan

Page 55: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

40

sosial dengan kepribadian hardiness. Untuk pengolahan data, perhitungan ini

dilakukan dengan menggunakan program SPSS-16.00 for windows.

Page 56: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

41

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan subjek penderita diabetes

mellitus dalam komunitas diabetes Puskesmas Mojotengah kabupaten Wonosobo,

Jawa Tengah. Komunitas diabet yang dilakukan sebagai lokasi penelitian adalah

Komunitas penyandang penyakit diabetes mellitus yang dikelola oleh salah satu

cabang dari PERSEDIA (Persatuan Diabetes Indonesia). Organisasi ini memiliki

misi: adanya kesadaran akan tanggung jawab dan kehendak yang luhur guna

mendaya gunakan serta meningkatkan kesejahteraan penderita diabetes,

mendorong para dokter guna serta meningkatkan kesejahteraan diabetesi,

mendorong para dokter, petugas kesehatan yang lain, dan para simpatisan, untuk

membentuk satu organisasi sosial diabetes tingkat nasional. PERSEDIA

mempunyai wakil di tiap rumah sakit, kantor dan Puskesmas yang salah satu

cabang berada di wilayah Wonosobo. Komunitas diabetes juga ini memiliki visi

untuk mendapatkan hasil penanganan diabetes yang terbaik, diperlukan wawasan,

pengetahuan & kerjasama yang baik antara komunitas peduli diabetes. Jumlah

penderita diabetes dalam komunitas tersebut saat ini beranggotakan 80 orang,

yaitu 44 anggota pria dan 36 anggota wanita.

Kegiatan komunitas diabetes dilakukan menjadi dua kelompok yaitu Klub

Diabetica dan Kelompok Senam Diabetica. Klub Diabetica diadakan setiap hari

Minggu ke-2 pukul 09.00 WIB. Pertemuan ini dilakukan untuk penyuluhan dari

Page 57: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

42

ahli medis tentang segala macam informasi terkait penyakit diabetes mellitus serta

diberinya kesempatan bertukar sharing antar anggota sesama penderita diabetes

mellitus, sedangkan Kelompok Senam Diabetica diadakan setiap Minggu pukul

07.00 – 08.00 WIB, kegiatan senam ini dilakukan untuk membantu melakukan

salah satu kontrol hidup sehat dengan disiplin melakukan olah gerak tubuh yang

sangat bermanfaat bagi kesehatan penderita diabetes.

Peneliti memilih penderita diabetes di komunitas diabetes mellitus

Puskesmas Mojotengah tersebut sebagai sebagai subjek dalam penelitian ini

karena pada kenyataanya masih banyak penderita belum sadar akan pentingnya

kepedulian terhadap penerapan terutama dari sisi psikologis mengenai

penanganan penyakit diabetes mellitus, seperti keterbatasan akses terhadap

pengobatan yang menyeluruh, kurangnya pengenalan dan penanganan komplikasi

secara dini, tidak memadainya edukasi terhadap masyarakat secara luas. Hal

tersebut berkontribusi terhadap tingginya kematian dan kecacatan akibat diabetes.

2. Persiapan

Peneliti melakukan persiapan sebelum mengambil data yaitu persiapan

administrasi dan persiapan alat ukur.

a. Persiapan Administrasi

Peneliti meminta izin secara kepada pihak pengurus komunitas diabetes

tersebut sebagai langkah awal persiapan administrasi dalam penelitian ini. Setelah

itu, peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Dekan Fakultas

psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII dengan nomor surat

761/Dek/70/Akd/V/2011 tertanggal 30 Mei 2011 yang ditujukan kepada Ketua

Page 58: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

43

Komunitas Penderita Diabetes Mellitus Puskesmas kecamatan Mojotengah

kabupaten Wonosobo. Surat ini digunakan untuk mengambil untuk mengambil

data penelitian.

Setelah peneliti mendapat izin dari pihak pengurus, langkah selanjutnya

adalah menanyakan informasi terkait jumlah penderita diabetes yang akan

dijadikan subjek penelitian dan jadwal pengambilan data. Akhirnya pihak

pengurus memberikan izin kepada peneliti untuk mengambil data pada tanggal 5

Juni 2011 terkait dengan diadakanya kegiatan perkumpulan rutin mingguan yang

dilakukan komunitas diabetes tersebut.

b. Persiapan Alat Ukur

Peneliti menggunakan dua alat ukur yaitu skala dukungan sosial dan skala

kepribadian hardiness. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan

sosial adalah skala dukungan sosial yang disusun sendiri oleh peneliti

berdasarkan Skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial menurut

House (Smet, 1994). Skala ini terdiri dari empat aspek, yaitu (1) Dukungan

Informatif, (2) Dukungan Emosional, (3) Dukungan Penghargaan/Penilaian dan

(4) Dukungan Instrumental. Peneliti telah mempersiapkan skala dukungan sosial

ini dengan 35 aitem yang mewakili setiap aspek.

Alat ukur kepribadian hardiness yang digunakan yaitu skala kepribadian

hardiness yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala ini disusun berdasarkan aspek-

aspek kebahagiaan menurut menurut Maddi dan Kobasa (1982), terdiri dari aspek:

(1) kontrol (control), (2) komitmen (commitment), dan (3) tantangan (challenge).

Page 59: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

44

Pada skala ini peneliti telah mempersiapkan 45 aitem yang mewakili setiap aspek

hardiness.

Setelah menyusun dan mempersiapkan kedua skala tersebut, yaitu skala

dukungan sosial dan skala hardiness, peneliti melakukan uji coba terhadap kedua

skala tersebut. Pengujian terhadap kedua alat ukur ini bertujuan untuk melakukan

seleksi dan memilih aitem-aitem yang berkualitas sehingga dapat dipakai sebagai

alat ukur yang valid dan reliabel pada penelitian sesungguhnya.

Uji coba ini dilakukan pada tanggal 4 juni 2011. Skala dukungan sosial dan

kepribadian hardiness dibagikan oleh peneliti dan diisi secara langsung oleh

masing-masing subjek dan setelah selesai dikumpulkan kembali sesuai dengan

jumlah yang dibagikan. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah peserta

komunitas penderita diabetes puskesmas Mojotengah Wonosobo sebanyak 80

anggota. Hasil analisis uji coba skala dukungan social menunjukkan koefisien

reliabilitas sebesar 0,931 dan validitas aitem bergerak dari 0,331-0,775. Batas

validitas aitem yang digunakan yaitu 0,3. Aitem pada skala uji coba terdiri dari 18

aitem favourale dan 17 aitem unfavourable. Analisi menggunakan SPSS 16.00 for

windows menghasilkan aitem yang valid sebanyak 23 aitem dan 12 aitem

dinyatakan gugur. Aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem nomor 7, 10, 15, 16,

18, 20, 21, 27, 29, 30, 33, dan 34. Distribusi penyebaran aitem dapat dilihat pada

table 3.

Tabel 3Distribusi Butir Skala Dukungan Sosial

Aspek Butir Favourabel Butir Unfavourabel

Jumlah

Nomor Butir Nomor Butir

Page 60: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

45

DukunganInformatif

14, 18, 20, 25, 30, 34

3, 7, 23, 26 10

DukunganEmosional

6, 11, 16, 28 12, 29 6

DukunganPenilaian

1, 5, 10 4, 9, 17, 21, 22 8

Dukungan Instrumental

2, 19, 24, 27, 32 8, 13, 15, 31, 33, 35 11

Jumlah 18 17 35Keterangan: angka yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.

Hasil analisis uji coba skala kepribadian hardiness menunjukkan koefisien

reliabilitas sebesar 0,864 dan validitas aitem bergerak dari 0,313-0,782. Batas

validitas yang digunakan yaitu 0,3. Aitem pada skala uji coba berjumlah 45 aitem,

terdiri dari 22 aitem favourable dan 23 aitem unfavourable. Analisis

menggunakan SPSS 16.00 for windows menghasilkan aitem yang valid sebanyak

35 aitem dan 10 aitem dinyatakan gugur. Aitem yang dinyatakan gugur yaitu

aitem nomor 3, 12, 21, 22, 23, 24, 26, 29, 30, dan 41. Distribusi penyebaran aitem

dapat dilihat pada table 4.

Tabel 4Distribusi Butir Skala Kepribadian Hardiness

Aspek Butir Favourabel Butir Unfavourabel

Jumlah

Nomor Butir Nomor ButirControl 1, 2, 12, 23, 25,

31, 32, 40, 44, 4511, 20, 22, 27, 28, 30, 33, 34, 35, 37, 42

21

Commitment 3, 5, 16, 17, 39, 41 4, 6, 10, 13, 15, 19, 26, 29

14

Challenge 9, 14, 21, 24, 38, 43

7, 8, 18, 36 10

Jumlah 22 23 45Keterangan: angka yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Page 61: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

46

Penelitian ini menggunakan try-out terpakai. Skala dukungan sosial dan

skala kepribadian hardiness yang disebar pada tanggal 4 Juni 2011 di Puskesmas

Mojotengah kabupaten Wonosobo, kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya.

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, peneliti membuang aitem yang

gugur atau tidak valid dan kemudian dilakukan uji korelasi dari kedua skor skala

kecerdasan dukungan sosial dan skala kepribadian hardiness.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 80 anggota komunitas penderita

diabetes mellitus Puskesmas Mojotengah kabupaten Wonosobo. Deskripsi subjek

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5Deskripsi Subjek Penelitian (N=80)

Faktor Kategori Jumlah PresentaseJenis kelamin Laki-laki

Perempuan4436

55,00%45,00%

31- 40 18 22,50%Usia 41- 50 36 45,00%

51- 60 26 32,50%2. Deskripsi Data Penelitian

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Product

Moment. Sebelum dilakukan analisis dilakukan uji asumsi terlebih dahulu. Uji

asumsi tersebut meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi dan uji

hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.00

for windows.

Page 62: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

47

Gambaran umum data penelitian dapat dilihat pada tabel deskripsi data

penelitian yang meliputi variable dukungan sosial dan kepribadaian hardiness.

Adapun gambaran umum data tersebut diperlihatkan pada tabel 6.

Tabel 6Deskripsi Statistik Data Penelitian

Variable Hipotetik EmpirikX min Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD

Dukungan Sosial

23 92 57.5 10.7 57.00 123.00 106.60 13.74

Kepribadian Hardiness

35 140 87.5 17.5 35.00 82.00 73.10 8.36

Berdasarkan deskripsi data penelitian di atas dapat diketahui kategori

masing-masing variabel yaitu dukungan sosial dan kepribadaian hardiness pada

subjek. Kategorisasi dibuat menjadi tiga golongan yaitu tinggi, sedang dan

rendah. Penentuan kategorisasi tersebut didasarkan pada tingkat diferensiasi yang

dikehendaki. Namun untuk memperoleh kategori perlu ditentukan terlebih dahulu

batasan yang akan digunakan berdasarkan nilai deviasi standar dengan

memperhitungkan rentangan nilai maksimum dan minimum teoritisnya. Kategori

ini ditentukan berdasarkan sebaran empirik.

Berdasarkan pendapat Azwar (2003), maka peneliti menetapkan tiga

ketegori, yaitu tinggi, sedang, rendah. Adapun rumus yang digunakan adalah:

Tinggi = Х ≥ μ + 1,0 σSedang = μ – 1,0 σ ≤ Х < μ + 1,0 σRendah = Х < μ – 1,0 σ

Keterangan :μ = mean hipotetikσ = standar deviasi

a) Skala Dukungan Sosial

Page 63: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

48

Berdasarkan sebaran empiric dari skor skala dukungan sosial, maka subjek

penelitian bisa dikelompokkan menjadi tiga golongan, dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7Kriteria Kategorisasi Dukungan Sosial

Kategorisasi Norma Jumlah Subjek %Tinggi 68,2 ≤ Х 75 93,75%Sedang 46,8 ≤ Х < 68,2 1 1,25%Rendah Х < 46,8 4 5,00%

Hasil masing-masing variabel yaitu dukungan sosial memiliki rentang X ≥

68,5 untuk kategori tinggi, 46,8 ≤ X < 68,2 untuk kategori sedang, X < 46,8 untuk

kategori rendah. Berdasar deskripsi data penelitian diketahui bahwa rata-rata

empiric keseluruhan subjek adalah 122,87 sehingga dapat disimpulkan bahwa

dukungan sosial subjek dalam penelitian ini dalam kategori tinggi yaitu 93,75%.

b) Skala Kepribadian Hardiness

Sebaran empirik dari skor kepribadian hardiness dapat diuraikan untuk

mengetahui keadaan kelompok subjek penelitian, seperti yang diperlihatkan pada

tabel 8.

Tabel 8Kriteria Kategorisasi Kepribadian hardiness

Kategorisasi Norma Jumlah Subjek %Tinggi 135 ≤ Х 0 0%Sedang 70 ≤ Х < 68,2 75 93,75%Rendah Х < 46,8 5 6,25%

Hasil masing-masing variable yaitu kepribadian hardiness memiliki rentang

X ≥ 135 untuk kategori tinggi, 70 ≤ X < 135 untuk kategori sedang, X < 70 untuk

kategori rendah. Berdasarkan deskripsi data penelitian diketahui bahwa rata-rata

empirik keseluruhan subjek adalah 88,58 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 64: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

49

kepribadian hardiness subjek dalam penelitian ini berada dalam kategori sedang

yaitu 93,75%

3. Uji Asumsi

Analisa data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya

dilakukan terlebih dahulu uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji

linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test dari program SPSS 16.00 for windows. Diperoleh

sebaran skor pada variable dukungan sosial adalah normal (K-S Z = 1,939 ; p =

0.001 atau p > 0.05) dan sebaran variabel kepribadian hardiness adalah normal

(K-S Z = 2,508 ; p = 0.000 atau p > 0.05), karena data ini memiliki signifikan

lebih dari 0.05 maka data ini normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah pengujian garis regresi antara variable bebas dan

variable tergantung dengan tujuan untuk melihat sebaran dari tingkat-tingkat yang

merupakan nilai dari variabel penelitian sehingga saat ditarik garis lurus bisa

menunjukkan hubungan linear antara variabel-variabel tersebut. Hasil uji

linearitas yang dilakukan F Linearity 181.676 dengan p = 0.000; p < 0.05

menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut linear.

4. Uji Hipotesis

Page 65: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

50

Syarat untuk melakukan uji hipotesis terpenuhi, yakni uji asumsi yang terdiri

dari uji normalitas (data normal) dan uji linearitas (data linier). Dengan demikian

uji hipotesis pada penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

korelasi product moment dari Pearson.

Hasil analisis menunjukkan besarnya koefisien antara variabel dukungan

sosial dengan kepribadian hardiness adalah r = 0.791 dengan p = 0.000 (p < 0.01).

hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus.

Artinya, semakin tinggi dukungan sosial, maka semakin tinggi kepribadian

hardiness. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan pada

penelitian ini diterima.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis mengenai adanya

hubungan positif antara dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada

penderita diabetes mellitus. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa ada

hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan

kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus. Dengan demikian maka

hipotesis diterima dan ditunjukkan dengan nilai r = 0.791 dan p = 0.000 ( p <

0.01), yaitu adanya hubungan positif antara dukungan sosial dengan kepribadian

hardiness pada penderita diabetes mellitus.

Mean empirik dukungan sosial dan kepribadian hardiness lebih tinggi

dari mean hipotetik. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat diketahui

dapat diketahui nilai rata-rata skor dukungan sosial yang diperoleh penderita

Page 66: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

51

diabetes mellitus (mean empiric= 106.60) lebih tinggi dari rata-rata skor

hipotetiknya (mean hipotetik= 73.10). data tersebut menunjukkan bahwa penderita

diabetes mellitus memiliki skor dukungan sosial lebih besar dari rata-rata yang

diperkirakan. Secara lebih spesifik, dukungan sosial yang dimunculkan oleh

penderita diabetes sebagian besar berada pada tingkatan tinggi (93.75%), sisanya

berada pada tingkatan sedang (1.25%) dan remaja yang berada pada tingkatan

rendah (5%).

Penelitian menunjukkan berada pada katagori tinggi. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas penderita diabetes mendapatkan dukungan sosial

yang besar dan mengindikasikan bahwa hubungan dalam pasangan dan keluarga

berjalan dengan baik, kemampuan bersama untuk maju, penghargaan akan sesama

yang tinggi, kemampuan yang saling membantu dan gotong royong yang baik,

dan keinginan untuk saling berbagi yang tinggi. Hal tesebut juga mengindikasikan

mempunyai hubungan erat antara pasien diabet dengan dokter saling membantu

dalam penanganan penyakit diabetes penderita, serta tingginya tingkat dukungan

sosial di lingkungan sosial sekitar seperti intensitas pertemuan antar sesama

penderita diabetes dalam pertemuan komunitas diabetes mellitus.

Kepribadian hardiness pada penderita diabetes mellitus memiliki rata-

rata skor hipotetik (mean empiric=57.5%) yang lebih tinggi dari rata-rata skor

hipotetik (mean hipotetik=45). Hal ini menunjukkan bahwa kepribadian hardiness

berada di rata-rata yang diperkirakan. Sebagian besar penderita diabetes berada

pada tingkatan kepribadian hardiness yang sedang (93,75%) dan ada penderita

yang memiliki tingkat kepribadian hardiness yang rendah (6,25%).

Page 67: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

52

Hasil penelitian didapati memiliki kepribadian hardiness yang sedang.

Hal ini mengindikasikan bahwa penderita diabetes mampu mengelola tekanan-

tekanan penyakit yang diderita setiap hari oleh mereka, mampu mengatur dan

mengontrol pikiran dalam mengendalikan diet diabetnya. Memiliki toleransi

terhadap stres yang cukup baik. cukup mampu beradaptasi dengan keadaan

barunya.

Hipotesis penelitian ini dapat diterima, hal ini menunjukkan bahwa

dukungan sosial berhubungan dengan kepribadian hardiness pada penderita

diabetes mellitus. hal ini serupa dengan hasil penelitian Schlosser dan Sheeley

(Wallance dan Bergamen, 2001) mengungkapkan adanya korelasi baik antara

kepribadian hardiness dengan dukungan sosial secara kualitas dengan ditunjukkan

berkurangnya depresi pada individu. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Gill

dan Harris (Methews dan Seib, 2007) bahwa ada hubungan signifikan dengan

terlihat adanya hubungan hardiness dan dukungan sosial membuat individu dapat

memperbaiki stres atau mengurangi stres yang terhadap masalah yang

dihadapinya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Kobasa dan Maddi (Hafnidar dan

Masrun, 2005) yang mengatakan bahwa kepribadian hardiness akan mengarahkan

individu saat menghadapi masalah. Individu yang memiliki kepribadian hardiness

memandang sesuatu masalah sebagai sesuatu yang penting dan menarik, sesuatu

yang dapat mempengaruhi dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki.

Individu yang memiliki kepribadian hardiness cenderung mengatasi masalah

secara efektif dan positif serta memiliki pandangan yang optimis serta memiliki

Page 68: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

53

pandangan yang optimis dan berusaha mengubah masalah menjadi sesuatu yang

menyenangkan dan penuh tantangan, dengan kata lain jika menghadapi masalah

individu yang memiliki kepribadian hardiness akan berusaha menyelesaikannya,

jika ada suatu yang tidak diketahui akan dicari jawabannya dan jika ada kejadian

yang tidak dapat diubah akan diterima dan untuk selanjutnya akan dicari apa yang

dapat dipengaruhinya tanpa menurunkan efisiensi, produktivitas dan kualitas

dalam kehidupan sehari-hari sehingga individu tersebut akan menanggunakan

cara-cara penanggulangan masalah secara aktif yang mengarah pada penyelesaian

masalah.

Hasil penelitian tersebut tidak terlepas dari ciri individu yang memiliki

kepribadian hardiness yang kuat yaitu selalu menikmati apapun yang dilakukan

dan dapat dengan mudah melibatkan diri dengan sepenuh hati terhadap setiap

apapun yang dikerjakannya, selalu melakukan usaha yang maksimal namun

penuh dengan perhitungan dan rencana yang matang. Individu yang memiliki

kepribadian hardiness juga mampu bertindak aktif dan percaya bahwa setiap

kejadian yang sedang dihadapi dapat dipengaruhi. Individu yang memiliki

kepribadian hardiness juga selalu berusaha mengubah situasi sehingga dapat

menguntungkan dan tidak pernah menerima sesuatu begitu saja. Individu ini juga

menganggap bahwa perubahan-perubahan yang terjadi baik di dalam dirinya atau

lingkungan sekitarnya merupakan sesuatu yang wajar dan dapat berguna untuk

proses perkembangan kearah yang lebih baik (Hafnidar dan Masrun, 2004).

Kobasa (1984) mengemukakan bahwa kepribadian hardiness suatu konstalasi

karakteristik kepribadian yang dapat membantu untuk melindugi individu dari

Page 69: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

54

pengaruh negatif stress. Menurut kobasa individu yang memiliki kepribadian

hardiness tinggi mempunyai serangkaian sikap yang memebuat tahan terhadap

stress. Individu dengan kepribadian hardiness dapat menikmati sisa hidupnya,

senang melakukan keputusan dan snang melaksanakannya karna memandang

hidup ini sebagai sesuatu yang harus dimanfaatkan dan diisi agar mempunyai

makna, dan individu yang hardiness sangat antusias menyongsong masa depan

karena perubahan-perubahan dalam keidupan dianggap sebagai suatu tantangan

dan sangat berguna untuk perkembangan hidupnya. Kobasa juga berpendapat

melihat kepribadian hardiness sebagai kecenderungan untuk mempersepsikan

atau memandang peristiwa-peristiwa hidup yang potensial mendatangkan stres

sebagai sesuatu yang tidak terlalu mengancam.

Pendapat senada diungkapkan oleh Ganellen dan Blaney (Wallance dan

Bergamen, 2001) mengatakan individu dengan kepribadian hardiness tetap sehat

setelah mengalami stres yang tinggi karena konstelasi karakteristik yang

membedakan dengan mereka yang mempunyai kepribadian yang rentan atau non-

hardiness.

Karakteristik kepribadian hardiness merupakan kepribadian yang positif

dapat membantu proses penerimaan diri secara sehat adalah kepribadian

hardiness. Karakteristik kepribadian hardiness merupakan perwujudan

optimalnya keterampilan psikologis seseorang dalam meenghadapi keehidupan

(Hadjam, 2004).

Terbuktinya kepribadian hardiness sebagai pelindung atau tameng

dampak patologis stressor dengan hasil penelitian Wiebi (Hadjam, 2004), yang

Page 70: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

55

menunjukkan bahwa kepribadian hardiness berhubungan secara meyakinkan

dengan kejadian hidup sehari-hari dan tidak memunculkan keluhan fisik, karena

kepribadian tersebut akan menjadi tameng dan penguat atas dirinya.

Woodard (2004) mengungkapkan peran kepribadian hardiness adalah

sebagai tameng psikologis dari stres dalam tubuh. Kepribadian hardiness memberi

kontribusi untuk kesehatan mental melalui mekanisme coping dan penilaian.

mekanisme ini termasuk penilaian terhadap stressor dengan cara mengurangi yang

dianggap sebagai suatu ancaman dan mampu melihat diri dapat mengatasi

masalah secara efektif dengan cara mengandalkan strategi fokus penyelesaian

masalah dan mencari dukungan.

Kepribadian hardiness dapat tercapai secara maksimal, ketika penderita

diabetes juga memerlukan dukungan sosial dari orang-orang terdekat di

lingkungannya yaitu pasangan, keluarga, teman, dokter serta rekan sesama

penderita diabetes. Hal ini sesuai dengan pendapat Andromeda dan Rachmahama

(2004) yang mengungkapkan Salah satu strategi penyesuaian yang dimiliki

kepribadian hardiness adalah dengan menggunakan sumber-sumber sosial

disekitarnya. Winnubust (Smet, 1994) yang menyatakan bahwa dukungan sosial

tidak terlepas dari hubungan akrab, sehingga dari interaksi tersebut individu

menjadi lebih tahu bahwa orang lain telah memperhatikan, mencintai dan

menghargai dirinya.

Penelitian Hadjam dan Masrun (2004), dimana kepribadian hardiness

mengurangi pengaruh kejadian-kejadian hidup yang mencekam dengan

meningkatkan penggunaan strategi penyesuaian, antara lain dengan menggunakan

Page 71: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

56

sumber-sumber sosial yang ada di lingkungannya untuk dijadikan tameng,

motivasi, dan dukungan dalam mengatasi masalah ketegangan yang dihadapinya

dan memberikan kesuksesan, sehingga individu tidak jatuh sakit atau memberikan

keluhan fisiknya. Senada penelitian dari Sheridan & Ratmacher (Andaltika, 2011)

mengungkapkan dukungan sosial adalah salah satu aspek yang sangat berperan

sebagai penyangga (buffer) untuk memproteksi individu dalam melawan dampak

negatif dari stress. Nilson (Atkinson dan Richard, 2008) mengungkapkan bahwa

stres lebih mudah ditanggung bila penyebabnya disebarkan dengan orang lainnya.

Perasaan cemas cenderung dilupakan orang bekerja sama. Morgan (Baron dan

Byme, 2005) memberi alasan karena berhubungan dengan orang lain adalah

sumber dari rasa nyaman ketika subjek merasa tertekan.

Woodard (2004) mengungkapkan bahwa kepribadian hardiness

merupakan tameng psikologis terhadap efek stres dalam tubuh. Kepribadian

hardiness memberi kontribusi terhadap kemampuan diri dalam menghadapi

masalah dengan menggunakan potensial-potensial yang ada pada dirinya secara

efektif. Potensial tersebut digunakan dari secara fisik (kepedulian terhadap

kesehatan tubuh, seperti hati-hati menghindari cidera), psiologis (self image,

kesehatan mental), dan mencari dukungan sosial (bantuan dri keluarga, teman dan

tim medis).

Thoits (Suparmin dan Guritno, 2009) mendifinisikan dukungan sosial

sebagai perasaan sosial dasar yang dibutuhkan individu secara terus menerus yang

dipuaskan melalui interaksi dengan orang lain. Dukungan sosial merupakan

keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang yang dapat

Page 72: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

57

dipercaya. Dari interaksi ini individu menjadi tahu bahwa orang lain

memperhatikan, menghargai, dan mencintai dirinya.

Seorang penderita diabetes yang memiliki dukungan emosional yang

berupa empati, kepedulian dan perhatian serta mendapat dukungan informatif

berupa nasehat, petunjuk, dan saran dari lingkungan sekitar membuat penderita

akan memiliki kontrol yang tinggi sehingga dia akan selalu optimis dalam

menghadapi masalah sehingga jika stres melanda, individu tersebut akan memiliki

sumber pemecahan masalah secara efektif.

Seorang penderita diabetes yang mendapat penghargaan yang positif

dengan ungkapan rasa hormat akan memiliki komitmen yang tinggi, dia akan

mudah tertarik dan terlibat secara terus menerus ke dalam apapun yang sedang

dikerjakandan memiliki perasaan wajar yang menuntunya untuk memberi makna

pada setiap kejadian dan segala sesuatu yang ada di lingkungannya, serta

penderita tidak mudah menyerah pada tekanan

Seorang penderita diabetes yang mendapatkan dukungan instrumental

misalnya: mendapat pertolongan pada waktu mengalami stress, dia akan memiliki

tingkat tantangan yang tinggi memiliki keluwesan dalam bersikap, sehingga dapat

mengintegrasikan dan menilai ancaman dari situasi yang baru secara efektif, dapat

memandang hidup sebagai sebagai sesuatu tantangan yanga mengasyikkan dan

menjadi seseorang yang dinamis dan mempunyai kemajuan untuk maju.

Berdasarkan tinjauan psikologi kesehatan maka hubungan antara

dukungan sosial dan stres pada penderita diabetes ini merupakan hubungan yang

langsung, seperti diutarakan oleh Gottlieb (Smet, 1994) dalam teorinya yang

Page 73: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

58

disebut direct effect hypothesis. Teori ini berpendapat bahwa dukungan sosial

akan bermanfaat secara langsung bagi kesehatan dan kesejahteraan penderita,

terutama mengulangi stres penderita.

Dukungan sosial merupakan hubungan interpersonal yang di dalamnya

berisi pemberian bantuan yang melibatkan aspek-aspek yang terdiri dari

informasi, perhatian emosi, penelitian dan bantuan instrumental yang diperoleh

individu melalui interaksi dengtan lingkungan dimana hal itu memiliki manfaat

emosional atau efek perilaku bagi penerima, sehingga dapat membantu individu

dalam mengatasi masalah. House (Smet, 1994) menyatakan bahwa melalui

dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental serta

dukungan informasi dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan

psikologis. Hal tersebut pada akhirnya mendatangkan perasaan nyaman dalam

dirinya. Penderita meras tenang, nyaman, saat cemas ada yang menghibur, dan

tetap merasa bersemangat menjalani tritmen terkait penyakit diabetesnya,

sehingga gejala-gejala stres bisa diminimalkan bahkan mungkin dihilangkan.

Pasangan adalah tempat dimana penderita bisa berbagi kesediahan, ketakutan,

kecemasan dan kebahagiaan tentang penyakitnya. Seorang pasangan bisa

mendampingi saat penderita harus kontrol ke rumah sakit.

Antonovsky (Atkinson dan Richard, 2008) yang mengungkapkan orang-

orang dengan banyak hubungan sosial cenderung dapat hidup lebih lama dan lebih

sedikit menjadi mangsa penyakit yang berkaitan dengan stres dibanding orang-

orang yang mempunyai dukungan sosial. Hal ini dapat terjadi dikarenakan

Page 74: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

59

Menurut Sarason (Baron dan Byme, 2005) dengan adanya dukungan sosial dapat

memberi kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang.

Peneliti sangat menyadari penelitian ini jauh dari kesempurnaan dan masih

banyak memiliki kelemahan. Berdasarkan data secara empiris, kedua variable

dalam penelitian ini memang memiliki hubungan, namun penelitian ini tidak

begitu saja dapat dipercaya, hal ini dikarenakan sumbangan efektif menunjukkan

nilai yang tinggi sebesar 62,5 persen. Hal ini yang menjadi koreksi peneliti,

dikarenakan ketidaktahuan peneliti mengenai tingkat pendidikan para penderita

diabetes di daerah setempat yang mempengarui pola pikir mereka dalam

mengerjakan isi angket sehingga kemungkinan adanya faking good dari para

responden.

Page 75: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rangkaian penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang

sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kepribadian hardiness pada

penderita diabetes mellitus. Hal ini menunjukkan semakin tinggi dukungan

sosial maka semakin tinggi tingkat kepribadian hardiness penderita diabetes

mellitus. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah

tingkat kepribadian hardiness penderita diabetes mellitus.

2. Secara keseluruhan tingkat dukungan sosial penderita diabetes mellitus berada

dalam kategori tinggi.

3. Secara keseluruhan tingkat kepribadian hardiness berada dalam ketegori

sedang.

Page 76: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

61

B. Saran

Penelitian ini merupakan salah satu wujud untuk memperkaya wacana

khasanah ilmu pengetahuan. Usaha ini perlu diteruskan dan dikembangkan lagi

guna membenahi kekurangan yang ada pada penelitian-penelitian sebelumnya,

Hasil peneltian ini terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan

dari berbagai pihak, yaitu :

1. Bagi Komunitas Diabetes Mellitus

Disarankan agar melakukan pemetaan yang kongkrit lagi agar dukungan

sosial yang tinggi ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan dapat

mengembangkan karakteristik hardiness yang ada pada anggota penderita

diabetes mellitus agar menjadi lebih baik lagi.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang tertarik untuk menggali lebih lanjut mengenai

kepribadian hardiness disarankan untuk memilih variabel bebas yang lebih

berpengaruh misalnya burnout, penerimaan diri atau tingkat religiusitas.

Peneliti selanjutnya perlu mempertimbangkan tipe diabetes mellitus. Serta

disarankan juga menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara

untuk menggali kepribadian hardiness supaya didapat hasil yang lebih baik.

Page 77: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

62

DAFTAR PUSTAKA

Andromeda, Y & Rachmahama, S. R. 2006. Penerimaan Diri Wanita Penderita Kangker Panyudara Ditinjau dari Kepribadian Tahan Banting (Hardiness) dan Status Pekerjaan. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. 8 (2), 55-64.

Andaltika, D. 2010. Kepribadian Hardiness pada Single Parent. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Atkinson, R. L & Richard, C. A. 2008. Pengantar Psikologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Baron, R. A & Byrne, D. 2005. Psikologi Sosial Sosial. Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Bissonnette, M. 1998. Optimism, Hardiness, and Resiliency: A Review of the Literature. Chicago : American Psychological Association.

Chaplin, J. P. 2009. Kamus lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hadjam, R, M, M.s, Prawitasari, E. J & Masrun. 1998. Peran Kepribadian Tahan Banting pada Gangguan Somatisasi. Anima, Indonesia Psyichological Journal 19 (2), 122-135.

Hafnidar, 2005. Strategi Penanggulangan Masalah (Coping) ditinjau dari Ketabahan (Hardiness) pada Mahasiswa Aceh di Perkumpulan Taman Pelajar Aceh, Yogyakarta. JPS 12 (1).

Kobasa, C. S, Maddi, R.S & Khan, S. 1982. Hardiness and Health: A Prospective Study. American Psychological Association.

Maddi, R. S. 2007. Relevance of Hardiness Assessment and Training to the Militar Contexs. Military Psychology, 19 (1), 61-70.

Page 78: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

63

Maddi, R. S & Kobasa C. S. 1984. The Hardy Executive: healt Under Stress. America : Library of Congress Catalog Card.

Masrifatun, A K, Bachroni, M & Ruseno A. 2006. Hubungan antar Persepsi terhadap Dukungan Sosial dengan Problem Focused Coping Menghadapi Masa Purna Bakti pada Anggota TNI-AD KODIM 0727 Karanganyar. Jurnal Psikologi Proyeksi, 1 (1)

Mathews, L. L & Seib, S. L. H. 2007. Hardiness and Grief in a Sample of Bereved College students. Death Studies, 31, 183-204.

Rusdi & Isnawati N. 2009. Awas! Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi & Diabetes. Yogyakarta: Power Books (IHDINA).

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grasindo Anggota IKAPI.

Smith, T. W & Allred D.K 1989. The Hardy Personality : Cognitive and Physiological Responses to Evaluative Threat. Journal of Personality and Social Psychology, 56 (2), 257-266.

Soeharjono, B. L, Tjokroprawiro A & Adi S. 2002. Diabetes Mellitus TergantungInsulin (DM-TI): Aspek Psikologi Jurnal 17 (2), 161-169.

Sudoyo, W. A, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M & Setiati S. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Buku Kedokteran.

Suparmi & Goeritno, H. 2009. Stres pada Ibu Hamil ditinjau dari dukungan Sosial Suami dan Frekuensi pertemuan dengan Suami. Manasa, Vol 3 No 1 Juni. Semarang : Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata.

Wade, C. 2007. Psychologi 9th Edition Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Wallance, A. K & Bergeman S.C. 2001. The meditational Effect of Hardiness on Social Psychology, 23 (4). 267-279.

Woodard, R. C. 2004. Hardiness and The Concept of Courage. Consulting Psychology Journal: Practise and research 56 (3), 173-185.

Page 79: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

64

LAMPIRAN

Page 80: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

65

PROGRAM STUDI PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGI & ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA

Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Bapak/Ibu sekalian, dengan segala kerendahan hati peneliti memohon kesediaan Bapak/Ibu sekalian untuk mengisi skala berikut.Booklet ini terdiri dari dua skala, skala ini disusun dalam rangka penelitian guna penyelesaian tugas akhir di Prodi Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sehingga tidak dimaksudkan untuk tujuan komersil.

Semua jawaban benar apabila sesuai dengan kenyataan yang ada pada teman-teman dalam pengisian skala ini. Oleh karena itu, diharapkan teman-teman dapat memberikan jawaban sesuai hati nurani dan keadaan sebenar-benarnya. Pastikan semua pertanyaan terjawab dan tidak ada yang terlewatkan. Kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dijamin oleh etika penelitian dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti.

Kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi angket ini akan sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Atas bantuan, partisipasi, dan waktu yang telah diluangkan oleh teman-teman untuk mengisi skala ini, peneliti mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

PenelitiMoh. Hermansyah Af

Page 81: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

66

Bersedia mengisi skala sebagai subjek

IDENTITAS DIRI( mohon diisi lengkap )

Nama ( boleh inisial ) :

Jenis Kelamin :

Usia :

Ttd

( )

PETUNJUK PENGISIAN

1. Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan teman-teman saat ini pada kolom yang tersedia.

Keterangan jawaban :SS = Sangat SesuaiS = SesuaiTS = Tidak SesuaiSTS = Sangat Tidak Sesuai

2. Hanya diperkenankan memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan

3. Jawaban yang benar adalah jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang ada pada teman-teman

4. Kerjakanlah sesuai nomor urut dan jangan ada yang terlewati

… SELAMAT MENGERJAKAN …

Bagian A

No PernyataanAlternatif Jawaban

SS S TS STS1 saya dapat menerima ketika didiagnosa

Page 82: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

67

No PernyataanAlternatif Jawaban

SS S TS STSdiabetes mellitus oleh dokter.

2 saya tahu gejala yang muncul dari penyakit diabetes saya karena saya pernah mengalami peristiwa yang sama sebelumnya.

3 tuntutan pola hidup diabetes mellitus adalah hal yang lumrah dijalani dem kesehatan saya.

4 saya merasa sendirian menghadapi penyakit diabetes ini.

5 saya melibatkan diri ke dalam komunitas sesama penderita diabetes mellitus.

6 ketika saya jatuh sakit akibat diabetes, saya sulit untuk bangkit kembali.

7 saya khawatir penyakit diabetes saya dapat membunuh saya secara perlahan-lahan.

8 masa depan bersama penyakit diabetes mellitus membuat saya merasa terancam.

9 saya tidak keberatan mengikuti aturan-aturan yang dikatakan dokter.

10 saya mengetahui tanda-tanda komplikasi diebetes saya, namun saya sengaja tidak pergi ke dokter.

11 saya merasa selalu ada yang sakit di beberapa bagian tubuh saya akibat diabetes yang saya derita.

12 saya menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya ketika penyakit diabetes saya kambuh.

13 saya takut dengan proses suntik insulin, sehingga saya sering menghindarinya.

14 saya senang menjalani berbagai tuntutan seperti diet ketat dan pola hidup yang teratur.

15 saya merasa tidak berarti hidup bersama deabetes mellitus.

16 saya adalah anggota yang aktif dalam acara perkumpulan sesama penderita diabetes mellitus.

17 saya merasa ada manfaat bergabung dengan kelompok sesama penderita diabetes.

Page 83: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

68

No PernyataanAlternatif Jawaban

SS S TS STS18 saya merasa sehat sehingga saya tidak perlu

mengikuti terapi diabetes secara rutin.19 saya merasa bosan mengikuti pola hidup

diabetes hanya itu-itu saja.20 saya tak mampu menjalani pola hidup sebagai

penderita diabetes.21 sebelum atau setelah divonis diabetes mellitus

adalah sama saja, saya harus melanjutkan hidup saya.

22 saya tak bisa mengendalikan kadar gula darah lewat pola makan sehari-hari.

23 ketika penyakit saya kambuh, saya sendirian dapat mengatasinya.

24 saya selalu membawa obat kemanapun saya pergi untuk antisipasi ketika penyakit saya kambuh.

25 saya rutin mengontrol kadar gula darah saya.26 sebenarnya saya malas mengikuti

perkumpulan diabetes.27 ketika awal divonis positif terkena diabetes

mellitus sebenarnya saya sangat terpukul dan merasa tidak berdaya.

28 saya bingung mencari jalan keluar menanggulangi penyakit diabetes yang saya derita.

29 saya lebih baik memendam rasa sakit sendiri akibat penyakit diabetes yang saya derita.

30 hidup bersama penyakit diabetes, saya gagal menjalani aktifitas layaknya orang normal.

31 saya mampu mengambil keputusan dengan tenang langkah apa selanjutnya untuk kesembuhan sewaktu penyakit diabetes saya sedang kambuh.

32 saya dapat belajar dari pelajaran sebelumnya ketika saya sakit akibat penyakit diabetes yang saya derita.

33 saya tidak tahan mengikuti diet ketat untuk mengontrol kadar gula darah saya.

Page 84: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

69

No PernyataanAlternatif Jawaban

SS S TS STS34 saya tak yakin dengan segala usaha yang saya

lakukan untuk menghadapi penyakit diabetes ini.

35 saya takut memikirkan masa depan saya bersama penyakit diabetes yang saya derita

36 saya tidak senang beradaptasi dengan penyesuaian baru terkait penyakit diabetes yang saya alami.

37 saya sulit mengambil keputusan dengan tenang ketika terjadi perubahan mendadak seperti gula darah saya turun drastis sebagai akibat penyakit diabetes.

38 saya mau mencoba mengerjakan aktifitas baru saya terkait pola hidup penderita diabetes seperti diet dan olah raga.

39 saya suka berkenalan dengan orang lain sesama penderita diabetes dan saling cerita bertukar pengalaman.

40 menghadapi masalah akibat penyakit diabetes membuat saya dapat belajar untuk mendewasakan diri.

41 saya tidak takut dan menyikapi dengan wajar ketika mengetahui informasi bahaya akibat diabetes.

42 saya menyalahkan diri sendiri akibat masa lalu saya tidak melakukan pola hidup sehat.

43 pantang bagi saya untuk menyerah sewaktu-waktu dihadapkan kadar gula darah saya sulit terkendali.

44 saya tidak mudah tergoda melihat makanan pantangan diabetes.

45 kesuksesan dalam menjalani pola hidup yang sehat merupakan hasil jerih payah saya sendiri.

Page 85: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

70

Bagian B

No PernyataanAlternatif Jawaban

SS S TS STS1 dalam menghadapi penyakit diabetes yang

saya derita, pasangan saya memberi dorongan semangat kepada saya.

2 dokter berusaha membantu mengatasi permasalahan yang saya hadapi berkenaan dengan penyakit diabetes saya.

3 nasehat yang diberikan teman-teman saya untuk mengatasi penyakit diabetes adalah sia-sia.

4 pasangan saya menyalahkan sikap-sikap saya dalam menjalani olah raga dan pengobatan.

5 keluarga memahami kondisi saya bila saya tidak melakukan tugas-tugas yang seharusnya saya lakukan.

6 perhatian yang diberikan semua sesama pasien membuat saya merasa tidak sendirian dalam menghadapi penyakit diabetes ini.

7 penjelasan yang diberikan oleh dokter tentang penyakit diabetes membuat saya tertekan.

8 pasangan saya kurang mengusahakan dana untuk pengobatan penyakit diabetes saya.

9 keluarga tidak memperdulikan ketika saya membicarakan upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakit diabetes saya.

10 ketika saya mengalami kegagalan dalam upaya mengatasi penyakit diabetes seperti diet dan olah raga, sesama pasien tidak menyalahkan saya tetapi memberitahu cara memperbaikinya.

11 dokter memberi semangat yang berarti bagi saya dalam menghadapi penyakit diabetes saya.

12 Teman saya acuh tak acuh tentang terlibat dalam kegiatan di masyarakat.

13 saya mengalami kesulitan meminjam uang dari teman-teman untuk keperluan berobat penyakit diabetes saya.

Page 86: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

71

No PernyataanAlternatif Jawaban

SS S TS STS14 teman-teman saya memberikan pengarahan

yang berarti untuk melakukan diet olah raga dan pengobatan dalam mengatasi penyakit diabetes.

15 dokter tidak mempunyai waktu untuk membicarakan penyakit diabetes saya.

16 dokter kurang mendengarkan keluhan-keluahan yang saya sampaikan berkenaan dengan keadaan saya.

17 dokter mengkritik sikap saya yang sering mengeluh dalam menjalani diet dan pengobatan.

18 dalam menghadapi penyakit diabetes ini, nasehat yang diberikan pasangan saya sangat berarti bagi diri saya.

19 keluarga ikut membantu mengusahakan dana keperluan pengobatan penyakit diabetes saya.

20 pengarahan yaang diberikan oleh pasangan saya dalam menghadapi penyakit diabetes ini membuat saya tertekan.

21 teman-teman memberikan penilaian yang kurang baik tentang usaha diet, olah raga atau pengobatan diabetes yang saya lakukan.

22 sesama pasien menyepelekan diet dan olah raga yang saya lakukan.

23 saya memperoleh informasi yang bermanfaat dari dokter tentang cara melakukan diet, olah raga dan pertahanan kondisi saya.

24 sesama pasien berusaha mencarikan jalan keluar terhadap permasalahan pengobatan penyakit diabetes saya.

25 penjelasan yang diberikan oleh sesama penderita tentang penyakit diabetes sangat bermanfaat untuk membantu mengatasi penyakit saya.

26 informasi tentang cara menjaga kesehatan, diet, olah raga, dan menjaga pengobatan berkaitan dengan diabetes yang diberikan

Page 87: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

72

No PernyataanAlternatif Jawaban

SS S TS STSoleh sesama penderita diabetes membuat saya bingung.

27 sesama pasien mau memberikan bantuan dalaam mencari sarana yang layak untuk mengatasi penyaakit diabetes saya.

28 teman-teman memberikan semangat kepada saya dalam menghadapi akibat diaabetes yang saya alami.

29 keluarga tidak ikut sedih dengan pengeritaan yang saya alami karena penyakit diabetes ini.

30 saran-saran yang diberikan oleh keluarga bertentangan dengan keinginan saya.

31 keluarga membiarkan saya bepergian sendirian, walaupun kondisi kesehatan saya sedak tidak baik.

32 keluarga membantu pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan oleh saya.

33 saya mengalami kesulitan meminjam uang dari teman-teman untuk keperluan berobat penyakit diabetes saya.

34 teman-teman saya memberikan pengarahan yang berarti untuk melakukan diet olah raga dan pengobatan dalam mengatasi penyakit diabetes.

35 dokter tidak mempunyai waktu untuk membicarakan penyakit diabetes saya.

Page 88: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

73

TABULASI DATA SKALA PENELITIAN KEPRIBADIAN HARDINESS

Keterangan : *S : Subjek K: Jenis Kelamin L: Laki-laki P: Perempuan

S K A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15

1 L 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 22 P 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 33 P 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 34 L 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 45 L 4 1 4 4 1 3 2 4 1 4 4 3 3 4 36 P 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 37 P 2 3 2 1 1 1 2 2 1 3 1 4 1 2 18 P 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 49 L 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 310 L 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 111 P 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 412 L 1 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 213 L 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 314 P 4 4 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 315 L 2 2 3 1 2 2 1 1 2 4 2 4 1 2 216 L 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 317 P 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 418 P 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 319 P 3 4 3 4 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 320 P 2 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 321 P 3 1 3 4 3 3 4 3 1 3 2 4 4 3 322 L 1 3 4 3 2 2 3 2 4 4 3 3 1 3 323 P 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 324 L 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 425 L 3 4 4 3 3 3 2 1 2 1 1 2 1 4 326 P 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 327 L 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 328 P 3 3 3 4 2 4 4 4 1 3 3 3 3 3 329 P 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 230 L 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 331 P 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 332 L 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 2 1 3 333 L 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 1 3 3 2 434 L 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 4 335 L 2 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 4 4 2 336 P 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 1 337 P 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 438 P 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 339 L 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 340 L 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3

Page 89: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

74

S K A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30

1 L 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 1 3 3 32 P 2 2 1 2 2 4 3 3 4 4 3 1 2 3 43 P 3 3 2 3 1 4 3 2 2 4 2 4 3 1 44 L 4 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 15 L 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 1 2 3 3 36 P 1 4 4 4 2 4 3 3 4 3 1 2 3 3 47 P 2 2 2 2 2 4 3 4 2 2 2 1 2 3 28 P 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 4 4 3 3 49 L 2 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 1 3 3 410 L 2 2 2 4 2 4 1 3 3 3 2 3 3 3 211 P 3 2 3 2 3 4 4 3 3 4 2 3 4 2 312 L 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 2 4 3 1 213 L 4 2 2 3 4 4 3 2 1 3 4 3 2 3 414 P 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 415 L 2 2 2 2 1 3 2 4 2 1 2 1 2 2 216 L 1 4 2 3 4 4 3 3 4 3 1 4 3 4 317 P 4 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 118 P 4 4 2 1 4 4 3 3 3 4 4 2 4 2 319 P 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 2 3 420 P 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 421 P 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 4 1 4 4 422 L 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 423 P 1 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 424 L 4 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 125 L 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 3 426 P 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 427 L 3 3 3 2 1 4 2 2 3 4 4 2 2 3 428 P 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 429 P 3 2 2 2 1 4 3 3 2 2 2 2 2 2 230 L 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 2 2 3 331 P 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 132 L 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 433 L 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 1 3 4 434 L 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 3 1 2 4 335 L 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 3 236 P 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 437 P 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 3 438 P 3 1 2 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 439 L 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 2 440 L 3 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4

Page 90: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

75

S K A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45

1 L 1 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 42 P 3 2 4 3 4 2 2 2 1 4 4 4 4 4 43 P 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 44 L 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 45 L 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 46 P 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 47 P 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 2 1 2 1 48 P 4 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 49 L 4 4 4 2 3 2 3 4 2 3 4 1 4 3 4

10 L 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 411 P 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 412 L 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 413 L 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 414 P 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 415 L 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 1 1 1 316 L 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 417 P 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 418 P 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 4 4 3 2 319 P 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 420 P 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 4 3 421 P 3 3 3 2 4 3 1 3 2 4 3 3 4 2 422 L 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 423 P 2 1 2 3 4 3 2 1 4 4 2 3 3 3 324 L 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 425 L 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 426 P 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 427 L 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 428 P 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 1 2 3 3 429 P 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 230 L 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 431 P 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 332 L 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 1 433 L 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 434 L 3 1 1 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 435 L 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 1 336 P 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 4 4 437 P 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 438 P 4 3 1 3 4 3 1 3 4 3 3 3 4 2 439 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 340 L 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4

Page 91: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

76

S K A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15

41 P 4 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 1 4 142 L 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 443 P 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 3 1 4 2 344 L 2 4 4 3 4 3 4 1 2 3 3 3 4 3 345 L 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 3 346 P 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 347 P 2 2 3 3 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 348 P 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 349 L 2 1 4 4 1 4 3 1 1 4 3 3 2 4 350 L 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 451 L 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 352 L 1 2 4 2 2 1 2 2 2 2 1 4 2 1 253 P 3 4 4 4 1 2 4 4 2 3 3 4 4 3 354 L 4 4 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 4 3 355 L 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 356 P 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 3 1 3 457 P 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 358 L 4 4 2 4 3 3 2 4 2 2 1 3 3 4 359 L 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 460 L 4 2 3 3 2 1 4 4 1 1 3 1 4 3 461 L 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 362 L 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 463 P 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 464 P 3 4 4 4 3 3 3 1 2 3 3 4 4 4 365 L 3 4 4 3 4 3 2 3 1 3 4 4 4 4 466 L 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 167 P 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 368 P 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 169 L 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 1 370 L 3 4 3 3 4 3 1 4 1 2 2 2 4 3 371 P 3 4 3 3 4 3 3 4 1 2 3 4 4 2 372 P 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 473 P 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 474 L 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 375 P 3 2 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 376 L 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 3 377 P 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 378 L 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 379 L 3 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 4 3 3 380 L 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 1 1 4 3

Page 92: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

77

S K A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30

41 P 4 3 4 3 1 2 2 3 4 3 3 2 2 3 442 L 4 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 143 P 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 444 L 4 1 2 3 4 3 3 3 4 3 4 1 3 3 345 L 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 346 P 3 4 3 3 3 4 1 3 3 4 2 2 2 3 447 P 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 448 P 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 1 3 4 3 449 L 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 350 L 4 3 3 4 4 2 2 4 4 2 3 4 3 3 451 L 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 1 2 3 452 L 2 2 2 2 1 4 2 3 2 1 2 2 3 3 253 P 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 2 454 L 3 4 2 4 3 4 3 2 3 4 1 2 3 3 455 L 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 356 P 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 1 3 357 P 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 1 3 4 358 L 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 1 459 L 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 3 3 460 L 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 1 4 3 461 L 3 3 1 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 462 L 4 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 163 P 4 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 164 P 1 2 3 4 3 4 1 4 4 4 1 1 2 2 365 L 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 466 L 3 3 3 3 2 4 1 3 4 4 3 1 2 4 367 P 1 3 3 3 4 4 1 4 3 3 1 2 4 3 468 P 3 4 4 3 4 4 4 2 1 4 4 4 3 3 369 L 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 370 L 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 371 P 3 2 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 472 P 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 373 P 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 374 L 4 1 3 1 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3 475 P 2 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 376 L 2 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 2 3 2 377 P 3 4 4 1 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 478 L 1 4 4 4 4 4 3 1 3 3 1 3 3 3 379 L 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 380 L 3 3 1 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3

Page 93: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

78

S K A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45

41 P 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 442 L 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 443 P 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 444 L 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 445 L 1 4 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 446 P 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 447 P 3 4 1 3 4 3 1 3 2 4 3 3 4 1 448 P 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 449 L 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 3 2 450 L 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 451 L 4 4 4 3 4 3 2 4 2 4 4 3 4 1 452 L 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 153 P 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1 3 1 454 L 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 2 2 4 2 455 L 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 4 3 456 P 3 4 3 3 2 3 4 2 1 3 3 1 4 2 457 P 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 458 L 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 459 L 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 460 L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 461 L 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 362 L 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 463 P 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 464 P 4 4 3 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4 465 L 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 366 L 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 2 1 4 3 467 P 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 468 P 2 3 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 369 L 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 470 L 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 471 P 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 372 P 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 473 P 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 474 L 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 1 475 P 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 476 L 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 477 P 3 4 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 478 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 479 L 3 1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 480 L 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4

Page 94: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

79

TABULASI DATA SKALA PENELITIAN DUKUNGAN SOSIAL

S K A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15

1 L 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 32 P 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 23 P 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 44 L 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 45 L 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 46 P 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 37 P 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 38 P 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 49 L 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 1 2 310 L 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 411 P 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 412 L 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 413 L 4 4 3 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 414 P 4 4 4 4 3 4 4 3 2 1 4 3 4 4 315 L 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 316 L 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 3 317 P 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 418 P 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 419 P 4 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 1 320 P 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 321 P 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 322 L 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 423 P 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 324 L 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 425 L 4 4 2 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 326 P 4 4 1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 427 L 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 328 P 4 3 3 4 1 4 1 3 2 3 4 3 3 3 329 P 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 230 L 3 3 3 4 1 4 2 4 2 4 3 3 3 3 431 P 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 432 L 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 333 L 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 434 L 4 4 4 1 4 4 3 1 3 4 3 2 3 4 435 L 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 436 P 4 3 4 3 4 3 3 4 2 1 4 2 3 3 337 P 4 1 3 2 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 338 P 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 339 L 3 3 3 4 1 3 3 4 2 2 4 4 4 3 340 L 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4

Keterangan : *S : Subjek K: Jenis Kelamin L: Laki-laki, P: Perempuan

Page 95: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

80

S K A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30

1 L 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 32 P 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 33 P 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 1 3 2 3 34 L 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 25 L 4 3 4 4 3 4 1 4 3 2 4 2 3 2 26 P 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 2 17 P 3 1 3 4 4 4 2 2 1 2 1 2 2 4 38 P 3 1 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 19 L 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4

10 L 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 311 P 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 412 L 3 2 4 3 3 1 4 3 4 3 3 2 4 3 313 L 3 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 314 P 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 315 L 3 1 2 2 3 4 1 2 2 2 1 2 3 1 316 L 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 317 P 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 218 P 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 419 P 3 3 1 4 1 4 4 3 3 3 3 3 4 2 420 P 3 4 2 4 2 2 3 3 2 4 3 3 4 3 321 P 2 1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 322 L 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 323 P 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 224 L 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 225 L 1 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 326 P 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 327 L 4 2 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 328 P 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 329 P 2 2 2 3 4 3 1 2 2 2 2 4 2 4 330 L 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 331 P 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 432 L 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 333 L 4 4 4 4 1 1 4 3 4 3 2 3 3 4 234 L 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 235 L 4 1 4 2 4 4 2 1 1 1 1 2 1 2 236 P 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 237 P 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 3 338 P 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 2 239 L 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 240 L 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 4

Page 96: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

81

S K A31 A32 A33 A34 A35

1 L 3 3 2 4 42 P 4 1 3 3 33 P 2 4 2 3 44 L 3 3 3 3 45 L 4 3 3 3 36 P 3 3 3 3 37 P 2 1 4 2 38 P 1 3 3 4 39 L 3 4 4 3 4

10 L 4 3 3 3 411 P 4 4 3 3 412 L 3 3 3 3 413 L 3 2 4 2 314 P 3 4 3 2 315 L 2 2 3 2 416 L 3 3 4 3 417 P 3 3 3 3 418 P 3 3 4 1 419 P 2 3 2 4 420 P 4 3 3 3 321 P 3 2 3 4 422 L 2 2 3 3 323 P 3 3 2 3 424 L 3 3 3 3 425 L 3 3 4 2 426 P 3 4 3 3 427 L 4 3 3 4 328 P 3 3 3 4 329 P 2 3 2 1 230 L 3 3 3 3 331 P 3 3 3 3 432 L 4 4 4 3 433 L 2 3 1 3 334 L 3 3 3 2 435 L 1 1 4 3 136 P 4 3 3 3 337 P 3 3 3 3 338 P 3 2 4 3 439 L 3 4 4 3 340 L 2 3 3 3 3

Page 97: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

82

S K A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15

41 P 4 4 3 4 2 3 2 2 3 4 4 2 3 4 242 L 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 443 P 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 344 L 4 4 3 4 3 3 2 1 2 3 4 3 3 4 345 L 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 3 346 P 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 447 P 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 348 P 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 349 L 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 350 L 3 4 2 1 4 3 2 4 3 3 4 2 3 2 351 L 4 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 2 352 L 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 253 P 4 3 4 2 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 354 L 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 155 L 4 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 456 P 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 3 3 3 457 P 3 3 2 1 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 358 L 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 359 L 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 460 L 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 361 L 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 362 L 4 4 2 3 1 3 2 4 3 4 4 4 3 3 263 P 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 464 P 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 365 L 4 4 4 2 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 366 L 4 3 3 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 4 367 P 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 368 P 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 369 L 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 470 L 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 371 P 4 4 3 2 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 472 P 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 4 3 2 3 373 P 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 474 L 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 375 P 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 476 L 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 377 P 4 4 2 2 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 378 L 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 279 L 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 2 380 L 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3

Page 98: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

83

S K A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30

41 P 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 242 L 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 243 P 3 4 4 4 3 3 2 3 4 1 3 3 4 3 344 L 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 445 L 4 3 3 4 3 2 1 4 1 4 3 3 3 4 346 P 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 347 P 4 4 2 3 4 2 2 3 4 3 4 3 4 2 248 P 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 349 L 3 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 450 L 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 451 L 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 452 L 2 1 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 2 453 P 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 154 L 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 355 L 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 4 256 P 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 1 2 3 357 P 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 258 L 4 3 3 2 1 3 2 4 3 3 3 4 3 4 359 L 3 2 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 260 L 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 3 261 L 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 262 L 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 3 363 P 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 264 P 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 365 L 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 166 L 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 367 P 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 368 P 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 369 L 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 270 L 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 371 P 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 372 P 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 273 P 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 374 L 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 375 P 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 1 2 2 4 376 L 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 277 P 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 278 L 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 279 L 2 3 2 3 3 1 4 4 4 3 3 4 3 2 380 L 3 3 2 3 2 3 4 3 4 1 3 3 4 3 4

Page 99: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

84

S K A31 A32 A33 A34 A35

41 P 3 3 3 3 342 L 3 3 3 3 443 P 3 4 3 2 444 L 3 3 4 3 345 L 2 3 2 4 446 P 3 3 3 4 347 P 3 1 2 4 448 P 2 2 3 2 349 L 3 3 3 3 350 L 4 4 3 3 451 L 4 4 4 3 452 L 2 3 3 3 153 P 2 3 3 3 354 L 3 3 3 3 355 L 4 3 3 3 356 P 4 2 4 3 357 P 3 3 1 3 358 L 3 3 3 4 459 L 4 2 2 3 460 L 4 3 2 4 361 L 4 3 3 4 262 L 2 2 4 2 463 P 3 3 3 3 464 P 4 2 2 4 465 L 3 4 2 4 466 L 3 3 3 2 467 P 3 3 2 4 468 P 3 4 3 1 469 L 4 3 3 2 370 L 3 4 3 1 371 P 3 3 4 3 472 P 2 3 2 3 473 P 3 3 3 2 474 L 3 3 4 4 475 P 3 4 3 4 476 L 3 4 3 4 377 P 1 2 3 3 378 L 2 4 3 4 379 L 4 3 3 3 480 L 1 4 2 3 4

Page 100: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

85

Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas

Skala Dukungan Sosial

Tahap IReliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.797 35

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.6625 .67400 80

VAR00002 3.4875 .63632 80

VAR00003 3.1000 .80505 80

VAR00004 2.9875 .80338 80

VAR00005 2.9375 .84709 80

VAR00006 3.3250 .67082 80

VAR00007 2.8500 .84344 80

Page 101: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

86

VAR00008 3.4250 .74247 80

VAR00009 2.9500 .74460 80

VAR00010 3.1375 .83808 80

VAR00011 3.6125 .62630 80

VAR00012 3.0625 .53590 80

VAR00013 3.1625 .64521 80

VAR00014 3.0375 .70160 80

VAR00015 3.2625 .65107 80

VAR00016 3.1875 .65784 80

VAR00017 3.0750 .88267 80

VAR00018 3.0750 .70755 80

VAR00019 3.4500 .59321 80

VAR00020 3.0000 .77948 80

VAR00021 2.8375 .73680 80

VAR00022 3.0250 .87113 80

VAR00023 3.1875 .69526 80

VAR00024 3.1375 .74194 80

VAR00025 3.0125 .78746 80

VAR00026 2.9625 .71942 80

VAR00027 2.9875 .68425 80

VAR00028 3.1250 .71821 80

VAR00029 2.8375 .84858 80

VAR00030 2.7375 .77531 80

VAR00031 2.9375 .78505 80

VAR00032 2.9750 .74587 80

VAR00033 2.9750 .69309 80

VAR00034 2.9875 .77122 80

VAR00035 3.4625 .67400 80

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 105.3125 75.483 .693 .777

Page 102: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

87

VAR00002 105.4875 79.063 .405 .788

VAR00003 105.8750 76.288 .506 .782

VAR00004 105.9875 79.228 .292 .792

VAR00005 106.0375 79.404 .260 .793

VAR00006 105.6500 78.180 .457 .786

VAR00007 106.1250 79.883 .229 .794

VAR00008 105.5500 77.795 .435 .786

VAR00009 106.0250 79.037 .337 .790

VAR00010 105.8375 80.138 .214 .795

VAR00011 105.3625 76.994 .606 .781

VAR00012 105.9125 80.334 .357 .790

VAR00013 105.8125 78.812 .421 .787

VAR00014 105.9375 79.528 .322 .790

VAR00015 105.7125 81.726 .161 .796

VAR00016 105.7875 82.068 .130 .797

VAR00017 105.9000 76.572 .434 .785

VAR00018 105.9000 82.572 .076 .799

VAR00019 105.5250 79.518 .395 .789

VAR00020 105.9750 86.708 -.225 .812

VAR00021 106.1375 87.183 -.267 .812

VAR00022 105.9500 75.441 .519 .781

VAR00023 105.7875 77.967 .456 .786

VAR00024 105.8375 77.480 .461 .785

VAR00025 105.9625 78.011 .390 .788

VAR00026 106.0125 78.164 .422 .787

VAR00027 105.9875 81.709 .151 .797

VAR00028 105.8500 79.167 .342 .790

VAR00029 106.1375 82.297 .067 .801

VAR00030 106.2375 84.234 -.055 .805

VAR00031 106.0375 77.910 .399 .787

VAR00032 106.0000 79.139 .328 .790

VAR00033 106.0000 85.139 -.123 .806

VAR00034 105.9875 81.886 .112 .799

Page 103: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

88

VAR00035 105.5125 77.595 .505 .784

Tahap II

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.863 23

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.6625 .67400 80

VAR00002 3.4875 .63632 80

VAR00003 3.1000 .80505 80

VAR00004 2.9875 .80338 80

VAR00005 2.9375 .84709 80

VAR00006 3.3250 .67082 80

VAR00008 3.4250 .74247 80

VAR00009 2.9500 .74460 80

VAR00011 3.6125 .62630 80

VAR00012 3.0625 .53590 80

Page 104: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

89

VAR00013 3.1625 .64521 80

VAR00014 3.0375 .70160 80

VAR00017 3.0750 .88267 80

VAR00019 3.4500 .59321 80

VAR00022 3.0250 .87113 80

VAR00023 3.1875 .69526 80

VAR00024 3.1375 .74194 80

VAR00025 3.0125 .78746 80

VAR00026 2.9625 .71942 80

VAR00028 3.1250 .71821 80

VAR00031 2.9375 .78505 80

VAR00032 2.9750 .74587 80

VAR00035 3.4625 .67400 80

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 69.4375 61.971 .706 .849

VAR00002 69.6125 65.557 .384 .859

VAR00003 70.0000 62.633 .521 .854

VAR00004 70.1125 65.468 .292 .862

VAR00005 70.1625 65.277 .286 .863

VAR00006 69.7750 64.328 .477 .856

VAR00008 69.6750 64.577 .401 .858

VAR00009 70.1500 65.192 .347 .860

VAR00011 69.4875 63.620 .591 .853

VAR00012 70.0375 66.720 .332 .860

VAR00013 69.9375 64.616 .471 .856

VAR00014 70.0625 65.730 .324 .861

VAR00017 70.0250 62.151 .502 .855

VAR00019 69.6500 65.699 .402 .858

VAR00022 70.0750 62.070 .516 .854

Page 105: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

90

VAR00023 69.9125 64.258 .464 .856

VAR00024 69.9625 63.480 .498 .855

VAR00025 70.0875 64.258 .399 .859

VAR00026 70.1375 64.044 .465 .856

VAR00028 69.9750 64.961 .383 .859

VAR00031 70.1625 64.366 .392 .859

VAR00032 70.1250 65.275 .339 .860

VAR00035 69.6375 64.158 .491 .856

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

73.1000 69.914 8.36145 23

Page 106: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

91

Skala Kepribadian Hardiness

Tahap IReliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.879 45

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.0500 .77786 80

VAR00002 3.2875 .88866 80

VAR00003 3.3875 .53943 80

VAR00004 3.2000 .81753 80

VAR00005 2.9000 .86566 80

VAR00006 3.0625 .80101 80

VAR00007 3.1500 .76473 80

VAR00008 3.1375 .93786 80

VAR00009 2.6750 1.04063 80

VAR00010 3.1625 .83353 80

VAR00011 2.8750 .81714 80

VAR00012 3.2750 .76266 80

Page 107: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

92

VAR00013 3.0125 .98718 80

VAR00014 3.1625 .86337 80

VAR00015 3.0250 .72871 80

VAR00016 3.0500 .93997 80

VAR00017 3.0000 .79556 80

VAR00018 2.8375 .89221 80

VAR00019 3.0750 .77582 80

VAR00020 3.0500 .95334 80

VAR00021 3.6750 .54599 80

VAR00022 2.7375 .77531 80

VAR00023 3.0250 .79516 80

VAR00024 3.0375 .96053 80

VAR00025 3.4750 .74587 80

VAR00026 2.9125 .98333 80

VAR00027 2.2750 .94098 80

VAR00028 2.8125 .71323 80

VAR00029 2.8500 .65796 80

VAR00030 3.2500 .94802 80

VAR00031 3.0000 .63645 80

VAR00032 3.0750 .77582 80

VAR00033 2.8375 .93381 80

VAR00034 3.0500 .70979 80

VAR00035 3.1500 .78111 80

VAR00036 3.0750 .67082 80

VAR00037 2.7375 .85305 80

VAR00038 3.0250 .82638 80

VAR00039 2.9250 .80779 80

VAR00040 3.5125 .57355 80

VAR00041 3.0125 .89292 80

VAR00042 3.0625 .98526 80

VAR00043 3.5000 .72914 80

VAR00044 2.5750 .86822 80

VAR00045 3.8125 .50551 80

Page 108: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

93

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 134.7250 202.278 .499 .874

VAR00002 134.4875 201.190 .474 .874

VAR00003 134.3875 212.519 .071 .879

VAR00004 134.5750 199.209 .609 .872

VAR00005 134.8750 201.073 .493 .874

VAR00006 134.7125 203.397 .433 .875

VAR00007 134.6250 203.377 .457 .874

VAR00008 134.6375 201.525 .433 .875

VAR00009 135.1000 204.471 .281 .878

VAR00010 134.6125 206.924 .263 .878

VAR00011 134.9000 201.180 .521 .873

VAR00012 134.5000 216.304 -.132 .883

VAR00013 134.7625 204.259 .308 .877

VAR00014 134.6125 202.772 .423 .875

VAR00015 134.7500 205.506 .377 .876

VAR00016 134.7250 206.227 .252 .878

VAR00017 134.7750 204.784 .374 .876

VAR00018 134.9375 206.692 .251 .878

VAR00019 134.7000 205.377 .357 .876

VAR00020 134.7250 201.139 .439 .874

VAR00021 134.1000 210.597 .191 .878

VAR00022 135.0375 214.543 -.054 .882

VAR00023 134.7500 217.177 -.166 .884

VAR00024 134.7375 210.475 .091 .881

VAR00025 134.3000 199.200 .673 .871

VAR00026 134.8625 207.031 .209 .879

VAR00027 135.5000 205.646 .274 .878

VAR00028 134.9625 207.682 .279 .877

VAR00029 134.9250 212.450 .054 .880

Page 109: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

94

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

1.3777E2 213.923 14.62612 45

Tahap II

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

VAR00030 134.5250 206.911 .224 .879

VAR00031 134.7750 204.987 .468 .875

VAR00032 134.7000 204.365 .404 .875

VAR00033 134.9375 198.262 .562 .872

VAR00034 134.7250 201.999 .566 .873

VAR00035 134.6250 200.111 .597 .872

VAR00036 134.7000 200.491 .683 .872

VAR00037 135.0375 201.530 .482 .874

VAR00038 134.7500 203.532 .412 .875

VAR00039 134.8500 207.167 .262 .878

VAR00040 134.2625 208.626 .300 .877

VAR00041 134.7625 207.120 .234 .878

VAR00042 134.7125 198.688 .514 .873

VAR00043 134.2750 200.303 .634 .872

VAR00044 135.2000 204.187 .362 .876

VAR00045 133.9625 205.581 .558 .874

Page 110: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

95

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.900 35

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.0500 .77786 80

VAR00002 3.2875 .88866 80

VAR00004 3.2000 .81753 80

VAR00005 2.9000 .86566 80

VAR00006 3.0625 .80101 80

VAR00007 3.1500 .76473 80

VAR00008 3.1375 .93786 80

VAR00009 2.6750 1.04063 80

VAR00010 3.1625 .83353 80

VAR00011 2.8750 .81714 80

VAR00013 3.0125 .98718 80

VAR00014 3.1625 .86337 80

VAR00015 3.0250 .72871 80

VAR00016 3.0500 .93997 80

VAR00017 3.0000 .79556 80

VAR00018 2.8375 .89221 80

VAR00019 3.0750 .77582 80

VAR00020 3.0500 .95334 80

VAR00025 3.4750 .74587 80

VAR00027 2.2750 .94098 80

VAR00028 2.8125 .71323 80

VAR00031 3.0000 .63645 80

VAR00032 3.0750 .77582 80

VAR00033 2.8375 .93381 80

VAR00034 3.0500 .70979 80

Page 111: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

96

VAR00035 3.1500 .78111 80

VAR00036 3.0750 .67082 80

VAR00037 2.7375 .85305 80

VAR00038 3.0250 .82638 80

VAR00039 2.9250 .80779 80

VAR00040 3.5125 .57355 80

VAR00042 3.0625 .98526 80

VAR00043 3.5000 .72914 80

VAR00044 2.5750 .86822 80

VAR00045 3.8125 .50551 80

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 103.5625 178.249 .484 .897

VAR00002 103.3250 176.551 .489 .896

VAR00004 103.4125 175.739 .576 .895

VAR00005 103.7125 177.068 .481 .897

VAR00006 103.5500 179.289 .418 .898

VAR00007 103.4625 179.695 .420 .898

VAR00008 103.4750 176.784 .450 .897

VAR00009 103.9375 180.287 .269 .901

VAR00010 103.4500 181.997 .276 .900

VAR00011 103.7375 177.411 .497 .896

VAR00013 103.6000 180.268 .289 .900

VAR00014 103.4500 178.327 .426 .897

VAR00015 103.5875 181.081 .372 .898

VAR00016 103.5625 181.439 .260 .901

VAR00017 103.6125 180.291 .373 .898

VAR00018 103.7750 181.366 .280 .900

VAR00019 103.5375 181.087 .345 .899

VAR00020 103.5625 176.477 .455 .897

VAR00025 103.1375 174.956 .678 .894

Page 112: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

97

VAR00027 104.3375 179.973 .318 .899

VAR00028 103.8000 183.403 .258 .900

VAR00031 103.6125 181.000 .438 .898

VAR00032 103.5375 180.302 .384 .898

VAR00033 103.7750 173.417 .594 .894

VAR00034 103.5625 177.388 .582 .895

VAR00035 103.4625 175.669 .609 .895

VAR00036 103.5375 175.973 .701 .894

VAR00037 103.8750 176.566 .512 .896

VAR00038 103.5875 179.233 .406 .898

VAR00039 103.6875 181.990 .287 .900

VAR00040 103.1000 183.711 .312 .899

VAR00042 103.5500 173.820 .543 .895

VAR00043 103.1125 175.899 .645 .894

VAR00044 104.0375 179.581 .368 .898

VAR00045 102.8000 181.099 .555 .897

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

1.0661E2 188.899 13.74404 35

Page 113: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

98

HASIL PENELITIAN

Uji Normalitas

NPar Tests

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kepribadian Hardines 80 1.0660E2 13.74414 57.00 123.00

Dukungan Sosial 80 73.1000 8.36145 35.00 82.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepribadian Hardiness Dukungan Sosial

N 80 80

Normal Parametersa Mean 106.6000 73.1000

Std. Deviation 13.74414 8.36145

Most Extreme Differences Absolute .217 .280

Positive .171 .160

Negative -.217 -.280

Kolmogorov-Smirnov Z 1.939 2.508

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .000

a. Test distribution is Normal.

Uji Linearitas

Means

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Kepribadian Haardines *

Dukungan Sosial80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

Page 114: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

99

Report

Kepribadian Hardiness*

Dukungan social Mean N Std. Deviation

35 58.0000 1 .

43 57.0000 1 .

46 64.5000 2 2.12132

49 59.0000 1 .

69 1.1900E2 1 .

70 1.1183E2 6 7.98540

71 1.0900E2 6 5.62139

72 1.1037E2 8 4.30739

73 1.0533E2 3 8.96289

74 1.0850E2 10 10.84487

75 1.0973E2 11 9.70661

76 1.1100E2 5 4.06202

77 1.0467E2 6 2.33809

78 1.1250E2 4 5.74456

79 1.1017E2 6 4.95648

80 1.1100E2 4 2.70801

81 1.1100E2 4 4.96655

82 1.0800E2 1 .

Total 1.0660E2 80 13.74414

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kepribadian Hardines

Dukungan Sosial

Between

Groups

(Combined) 11739.477 17 690.557 13.448 .000

Linearity 9329.113 1 9329.113 181.676 .000

Deviation from Linearity 2410.364 16 150.648 2.934 .001

Within Groups 3183.723 62 51.350

Total 14923.200 79

Page 115: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

100

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kepribadian Hardines *

Dukungan Sosial.791 .625 .887 .787

Uji Korelasi

Correlations

Correlations

Kepribadian Hardiness Dukungan Sosial

KHTOTAL Pearson Correlation 1 .791**

Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

DSTOTAL Pearson Correlation .791** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Deskripsi Statistik

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KHTOTAL 80 57.00 123.00 1.0660E2 13.74414

DKTOTAL 80 35.00 82.00 73.1000 8.36145

Valid N (listwise) 80

Frequencies

KHTOTAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 57 1 1.2 1.2 1.2

58 1 1.2 1.2 2.5

59 1 1.2 1.2 3.8

Page 116: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

101

63 1 1.2 1.2 5.0

66 1 1.2 1.2 6.2

85 1 1.2 1.2 7.5

94 1 1.2 1.2 8.8

95 2 2.5 2.5 11.2

100 1 1.2 1.2 12.5

101 3 3.8 3.8 16.2

102 4 5.0 5.0 21.2

103 1 1.2 1.2 22.5

104 3 3.8 3.8 26.2

105 2 2.5 2.5 28.8

106 4 5.0 5.0 33.8

107 4 5.0 5.0 38.8

108 5 6.2 6.2 45.0

109 1 1.2 1.2 46.2

110 5 6.2 6.2 52.5

111 6 7.5 7.5 60.0

112 6 7.5 7.5 67.5

113 5 6.2 6.2 73.8

114 2 2.5 2.5 76.2

115 3 3.8 3.8 80.0

116 3 3.8 3.8 83.8

117 1 1.2 1.2 85.0

118 4 5.0 5.0 90.0

119 7 8.8 8.8 98.8

123 1 1.2 1.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

Page 117: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

102

DKTOTAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 35 1 1.2 1.2 1.2

43 1 1.2 1.2 2.5

46 2 2.5 2.5 5.0

49 1 1.2 1.2 6.2

69 1 1.2 1.2 7.5

70 6 7.5 7.5 15.0

71 6 7.5 7.5 22.5

72 8 10.0 10.0 32.5

73 3 3.8 3.8 36.2

74 10 12.5 12.5 48.8

75 11 13.8 13.8 62.5

76 5 6.2 6.2 68.8

77 6 7.5 7.5 76.2

78 4 5.0 5.0 81.2

79 6 7.5 7.5 88.8

80 4 5.0 5.0 93.8

81 4 5.0 5.0 98.8

82 1 1.2 1.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

Histogram

KEPRIBADIAN HARDINES

Page 118: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

103

DUKUNGAN SOSIAL

Curve Fit

Model Description

Page 119: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

104

Model Name MOD_1

Dependent Variable 1 VAR00060

Equation 1 Linear

Independent Variable VAR00059

Constant Included

Variable Whose Values Label Observations in Plots Unspecified

Case Processing Summary

N

Total Cases 80

Excluded Casesa 0

Forecasted Cases 0

Newly Created Cases 0

a. Cases with a missing value in any

variable are excluded from the

analysis.

Variable Processing Summary

Variables

Dependent Independent

VAR00060 VAR00059

Number of Positive Values 80 80

Number of Zeros 0 0

Number of Negative Values 0 0

Number of Missing Values User-Missing 0 0

System-Missing 0 0

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:VAR00060

Page 120: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepribadian Hardiness ...

105

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .625 130.079 1 78 .000 11.596 1.300

The independent variable is VAR00059.