HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti Program Corporate Governance Perception Index Periode 2011 - 2014) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Oleh: Maria Dwininda Agitaningtyas NIM. 122114067 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Embed
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CORPORATE ...repository.usd.ac.id/7863/2/122114067_full.pdf · CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti Program Corporate Governance
Perception Index Periode 2011 - 2014)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Oleh:
Maria Dwininda Agitaningtyas
NIM. 122114067
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti Program Corporate Governance
Perception Index Periode 2011 - 2014)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Oleh:
Maria Dwininda Agitaningtyas
NIM. 122114067
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
There is NO elevator to SUCCESS.
You have to take the STAIRS.
-unknow-
“Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik,
Diamlah di negeri dan berlakulah
setia, Dan bergembiralah kerana
Tuhan; Maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang diinginkan hatimu”
*Mazmur 37:3-4*
Skripsi ini dipersembahkan Khusus untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Orang tua ku tersayang
Sahabat ku terkasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penilis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas berkatNya yang melimpah sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan
2. Drs. Johannes Eka Priyatama, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis
3. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., Akt., QIA., CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi yang telah memberikan mendukung dalam penulisan skripsi
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi
5. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma atas
ilmu dan bantuannya selama proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... xii
Sumber: Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan CGPI 2011
Perhitungan skor corporate governance pada PT Aneka
Tambang Tbk. di tahun 2011 adalah sebesar 86,55. Skor tersebut
termasuk dalam kategori sangat terpercaya yang artinya perusahaan
tersebut telah menerapkan prinsip corporate governance di dalam
perusahaannya dengan baik dan secara berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan
untuk mendeskripsikan nilai rata – rata, nilai maksimal dan minimal dan
standar deviasi pada variabel CSR, corporate governance dan nilai
perusahaan. Hasil perhitungan statistik deskriptif untuk 3 variabel tersebut
selama periode 2011 – 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Mean
Std. Minimum Maximum
Deviasi
Nilai_Perusahaan 36 1,0432 0,39068 0,64 2,67
CG 36 85.7822 3,57810 75,68 92,88
CSR 36 0,6112 0,31373 0,14 1,00
Sumber: data diolah 2016
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa rata – rata nilai
perusahaan yang dihitung dengan menggunakan rumus Tobin’s Q adalah
1,0432 dan dengan standar deviasi sebesar 0,39068. Nilai Tobin’s Q
tertinggi adalah 2,67 dan nilai terendahnya adalah 0,64. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai Tobin’s Q yang tinggi menunjukkan bahwa
manajemen telah berhasil mengelola asset perusahaan sehingga dapat
potensi pertumbuhan investasi tinggi.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Variabel CSR memiliki nilai index rata – rata sebesar 0,6112 dan
dengan standar deviasi sebesar 0,31373.CSR memiliki nilai tertingg
sebesar 1,00 dan nilai terendah sebesar 0,14. Jika dilihat dari nilai rata –
rata variabel CSR dapat disimpulkan bahwa masih terdapat perusahaan
yang belum melakukan pengungkapan CSR secara lengkap dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Variabel corporate governance memiliki nilai rata – rata sebesar
85,7822 dan memiliki standar deviasi sebesar 3,57810. Nilai tertinggi
dari variabel ini adalah 92,88 dan dengan nilai terendah sebesar 75,68.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
nilai corporate governance yang dihasilkan ini berarti perusahaan
tersebut sangat baik dalam menerapkan prinsip corporate governance.
2. Klasifikasi Variabel
a. Corporate Social Responsibility (CSR)
Index luas pengungkapan CSR (CSRI) dihitung dengan
menjumlahkan setiap item pengungkapan untuk memperoleh
keseluruhan skor CSR. Pada gambar 5.1 dapat dilihat distribusi
variabel CSR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 5.1 Distribusi Data CSR
Dari gambar 5.1 menunjukkan telah banyak perusahaan
yang mengungkapkan CSR. Dari hasil distribusi data tersebut maka
variabel CSR dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1) CSRI 0,10 – 0,39
Populasi sasaran yang memiliki nilai CSRI 0,10 – 0,39
berjumlah 12 populasi sasaran atau senilai dengan 33,3% dari
keseluruhan observasi masih sangat kurang dalam melaporkan
CSR dan belum sesuai dengan pedoman yang berlaku.
2) CSRI 0,40 – 0,79
Populasi sasaran yang memiliki nilai CSRI 0,40 – 0,79
berjumlah 12 populasi sasaran atau senilai dengan 33,3 % dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
keseluruhan observasi telah melaporkan CSR secara cukup
lengkap dan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
3) CSRI 0,80 – 1,00
Populasi sasaran yang memiliki nilai CSRI 0,80 – 1,00
berjumlah 12 populasi sasaran atau senilai dengan 33,3 % dari
keseluruhan observasi telah melaporkan CSR secara lengkap
dan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
b. Corporate Governance
Klasifikasi pada variabel corporate governance disesuaikan
dengan norma penilaian dalam Laporan Hasil Riset dan
Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI).
Norma penilaian dalam CGPI berdasarkan rentang skor yang dicapai
oleh peserta CGPI yang dikategorikan atas tingkat kualitas
implementasi corporate governance dengan menggunakan istilah
“Sangat Terpercaya”, “Terpercaya”, dan “Cukup Terpercaya”.
Pembagian ketegori dan distribusi variabel corporate governance
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 5.2 Distribusi Data Corporate Governance
Tabel 5.2
Kategori Corporate Governance
Skor Kategori
55,00 – 69,99 Cukup Terpercaya
70,00 – 84,99 Terpercaya
85,00 – 100 Sangat Terpercaya
Sumber: Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan CGPI
1) Skor 55,00 – 69,99
Tidak terdapat populasi sasaran yang mendapatkan skor dalam
kategori tersebut.
2) Skor 70,00 – 84,99
Dari data yang digunakan dalam penelian yang memiliki skor
CGPI antara 70,00 – 84,99 adalah sejumlah 11 populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sasaran atau sebesar 30,5% dari keseluruhan observasi telah
menerapkan prinsip corporate governance dengan cukup baik
dan berkelanjutan di dalam perusahaan.
3) Skor 85,00 – 100
Dari data yang digunakan dalam penelitian yang memiliki skor
CGPI antara 85,00 – 100 adalah sejumlah 25 populasi sasaran
atau sebesar 69,4% dari keseluruhan observasi yang artinya
perusahaan telah menerapkan prinsip corporate governance
dengan baik dan berkelanjutan di dalam perusahaannya.
c. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dicari dengan menggunakan rumus
Tobin’s Q dan akan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu
Tobin’s Q < 1 dan Tobin’s Q ≥ 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 5.3
Distribusi Data Nilai Perusahaan
1) Tobin’s Q < 1
Dari data yang digunakan dalam penelitian yang memiliki nilai
tobin’s q < 1 adalah sejumlah 24 populasi sasaran atau sebesar
66,7% dari keseluruhan jumlah observasi memiliki harga pasar
saham yang lebih rendah dari nilai wajarnya dikarenakan
manajeman perusahaan gagal dalam mengelola asset
perusahaan sehingga potensi pertumbuhan investasi rendah.
2) Tobin’s Q ≥ 1
Dari data yang digunakan dalam penelian yang memiliki nilai
tobin’s q ≥ 1 adalah sejumlah 12 populasi sasaran atau sebesar
33,3% dari keseluruhan jumlah observasi memiliki harga pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
saham yang lebih tinggi dari nilai wajarnya dikarenakan
manajeman perusahaan telah berhasil dalam mengelola asset
perusahaan sehingga potensi pertumbuhan investasi menjadi
tinggi.
3. Analisis Crosstab
a. Hubungan antara CSR dengan Nilai Perusahaan
Hasil dari analisis crosstab antara CSR dengan nilai
perusahaan adalah untuk mengetahui bagaimana pola hubungan
antara kedua variabel. Berikut ini adalah hasil tabulasi silang antara
CSR dengan nilai perusahaan.
Tabel 5.3
Tabulasi Silang Antara CSR dengan Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan Total
< 1 ≥ 1
0,10 - 0,39
Jumlah 9 3 12
% dari Total 25% 8,3% 33,3%
CSR 0,40 – 0,79 Jumlah 11 1 12
% dari Total 30,6% 2,8% 33,3%
0,80 – 1,00
Jumlah 4 8 12
% dari Total 22,2% 11,1% 33,3%
Total Jumlah 24 12 36
% dari Total 66,7% 33,3% 100.0% Sumber: data diolah 2016
Dari tabel 5.3 menunjukan bahwa hasil perhitungan CSRI
0,10- 0,39 yang memiliki nilai perusahaan < 1 sebanyak 9 populasi
sasaran atau 25% dari total keseluruhan observasi dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
perusahaan ≥1 sebanyak 3 populasi sasaran atau 8,3% dari total
keseluruhan observasi.
Pada hasil perhitungan CSRI 0,40 – 0,79 dengan nilai
perusahaan < 1 terdapat sebanyak 11 populasi sasaran atau 30,6%
dari total keseluruhan observasi dan nilai perusahaan ≥ 1 sebanyak 1
populasi sasaran atau 2,8% dari total keseluruhan observasi.
Pada hasil perhitungan CSRI 0,8000 – 1,000 dengan nilai
perusahaan < 1 sebanyak 8 atau 22,2% dari total populasi sasaran
dan untuk nilai perusahaan ≥ 1 memiliki 4 populasi sasaran atau
11,1% dari total keseluruhan observasi.
Dari hasil tabel 5.3 dapat dilihat bahwa populasi sasaran
cenderung memiliki nilai CSRI rendah akan memiliki nilai
perusahaan yang rendah pula sehingga kesimpulannya yang dapat
diambil adalah semakin rendah tingkat pengungkapan CSR pada
perusahaan, maka semakin rendah pula nilai perusahaannya.
Setelah mengetahui arah hubungana antar kedua variabel
tersebut maka langkah selanjutnya adalah menganalisis kekuatan
hubungan antara CSR dengan nilai perusahaan. Analisis ini dilakukan
dengan menggunakan nilai koefisien gamma. Hasil analisis antara
CSR dengan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.4 Hubungan Antara CSR dengan Nilai Perusahaan
Value Asymp. Std. Approx. Approx.
Errora
Tb Sig.
Ordinal by Gamma
0,225 0,123 1,858 0,063
Ordinal
N of Valid Cases 36
Sumber: data diolah 2016
Pada tabel 5.4 merupakan hasil dari analisis hubungan
antara CSR dengan nilai perusahaan. Hasil tersebut akan dianalisis
dengan memperhatikan nilai koefisien gamma. Dari tabel 5.4 dapat
diketahui nilai koefisien gamma sebesar 0,225. Nilai koefisien
gamma menunjukan nilai yang positif (arah hubungan searah) dan
kekuatan hubungan yang sangat lemah antara variabel CSR dan nilai
perusahaan sehingga artinya semakin rendah tingkat pengungkapan
CSR pada perusahaan, maka semakin rendah nilai perusahaannya.
b. Hubungan Antara Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan
Hasil dari analisis cosstab antara corporate governance
dengan nilai perusahaan dilakukan adalah untuk mengetahui
bagaimana pola hubungan antara kedua variabel. Berikut ini adalah
hasil tabulasi silang antara corporate governance dengan nilai
perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan
Kelompok Nilai Total
Perusahaan
< 1 ≥ 1
70,00 – 84,99 Jumlah 5 6 11
Kelompok (Terpercaya) % dari Total 13,9% 16,7% 30,6%
CG 85,00 – 100 Jumlah 19 6 25
(Sangat Terpercaya) % dari Total 52,8% 16,7% 69,4%
Total Jumlah 24 12 36
% dari Total 66,7% 33,3% 100,00%
Sumber: data diolah 2016
Dari tabel 5.5 menunjukan bahwa pada variabel corporate
governance yang termasuk dalam kelompok pertama (Terpercaya)
sebanyak 11 atau 30,6% dari total populasi sasaran. Sedangkan yang
memiliki nilai perusahaan < 1 sebesar 5 atau 13,9 % dari total
populasi sasaran dan untuk nilai perusahaan ≥ 1 sebesar 6 atau 16,7
% dari total keseluruhan observasi.
Variabel corporate governance kelompok kedua (Sangat
Terpercaya) sebanyak 25 atau 69,4 % dari total populasi sasaran
Sedangkan untuk nilai perusahaan yang < 1 sebesar 19 atau 52,8%
dari total populasi sasaran dan untuk nilai perusahaan yang ≥ 1
sebesar 6 atau 16,7 % dari total keseluruhan observasi.
Dari hasil tabel 5.5 dapat dilihat jika perusahaan memiliki
skor corporate governance yang semakin tinggi maka nilai
perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut akan rendah,
sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari tabel 5.5 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
semakin tinggi tingkat penerapan prinsip corporate governance di
dalam perusahaan, maka semakin rendah pula nilai perusahaannya.
Setelah mengetahui arah hubungan antar kedua variabel
tersebut maka langkah selanjutnya adalah menganalisis kekuatan
hubungan antara corporate governance dengan nilai perusahaan.
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan nilai koefisien gamma.
Berikut ini merupakan hasil analisis antara corporate social
responsibility dengan nilai perusahaan:
Tabel 5.6 Hubungan Antara Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan
Value Asymp. Std. Approx. Approx.
Errora
Tb Sig.
Ordinal by Gamma
-0,377 0,124 -3,031 0,002 Ordinal
N of Valid Cases 36
Sumber: data diolah 2016
Pada tabel 5.6 merupakan hasil dari analisis hubungan
antara corporate governance dengan nilai perusahaan. Hasil tersebut
akan dianalisis dengan memperhatikan nilai koefisien gamma. Dari
tabel 5.6 dapat diketahui nilai koefisien gamma sebesar -0,377. Nilai
koefisien gamma menunjukan nilai yang negatif (Arah hubungan
berlawanan) dan kekuatan hubungan yang cukup kuat antara variabel
corporate governance dengan nilai perusahaan sehingga semakin
tinggi tingkat penerapan prinsip corporate governance di dalam
perusahaan maka semakin rendah nilai perusahaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
B. Pembahasan
Setelah menganalisis hasil pengujian data secara statistik serta hasil
nilai koefisien gamma maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut ini:
1. Hubungan CSR dengan Nilai Perusahaan
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan
positif dan sangat lemah antara CSR dengan nilai perusahaan. Hubungan
yang sangat lemeh antara variabel CSR dengan nilai perusahaan terjadi
dikarenakan kualitas pengungkapan CSR pada perusahaan yang menjadi
populasi sasaran masih sangat rendah (belum melakukan pengungkapan
CSR secara lengkap) dan belum mengikuti standar yang dikeluarkan oleh
GRI. Peneliti menduga rendahnya pengungkapan CSR terjadi karena
indikator – indikator yang ditetapkan oleh GRI terkadang tidak sesuai
dengan keadaan sebenarnya dari perusahaan sehingga menyebabkan
tingkat pengungkapan CSR pada perusahaan menjadi rendah.
Dari hasil analisis crosstab dapat dilihat ketika perusahaan belum
mengungkapkan CSR secara lengkap dan tidak sesuai dengan pedoman
yang berlaku akan cenderung memiliki nilai perusahaan dibawah 1 yang
artinya semakin rendah tingkat pengungkapan CSR maka semakin
rendah nilai perusahaannya. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian
Retno dan Danies (2012) yang menyatakan bahwa CSR bukan
merupakan faktor yang dapat meningkatkan nilai perusahan dikarnakan
rendahnya tingkat pengungkapan CSR perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Temuan ini juga menentang teori signal yang mengatakan bahwa
informasi positif yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat memberikan
sinyal positif kepada para investor sehingga informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam berinvestasi (Jogiyanto, 2000).
2. Hubungan Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan
yang negatif dan cukup kuat antara variabel corporate governanve dengan
nilai perusahaan. Hubungan yang cukup kuat antara variabel corporate
governance terjadi karena populasi sasaran dalam penelitian adalah
perusahaan yang telah melaksanakan prinsip corporate governance dengan
baik dan secara berkelanjutan.
Pada hasil analisis crosstab dapat dilihat ketika perusahaan telah
melaksanakan corporate governance dengan baik cenderung akan
memiliki nilai perusahaan yang rendah (dibawah 1) yang artinya bahwa
semakin tinggi tingkat penerapan corporate governance maka akan
semakin rendah nilai perusahaannya.
Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan karena data dalam
penelitian tidak memiliki variabilitas atau total keseluruhan observasi lebih
didominasi oleh perusahaan yang memiliki skor corporate governance
yang baik atau berada pada kategori “sangat terpercaya” dan “terpercaya”.
Hal itu terjadi karena perusahaan yang memiliki corporate governance
yang rendah atau kurang terpercaya cenderung enggan untuk melaporkan
sehingga menyebabkan klasifikasi pada variabel ini sangat terbatas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
artinya populasi sasaran yang digunakan pada variabel ini adalah
perusahaan yang telah menerapkan prinsip corporate governance dengan
baik di dalam perusahaannya sehingga kurang mewakili untuk seluruh
populasi sasaran.
Keterbatasan dalam populasi sasaran disebabkan karena hanya ada
9 perusahaan yang secara konsisten mengikuti program riset dan
pemeringkatan CGPI. Hal ini mengindikasikan bahwa kepedulian
perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip corporate governance
didalam perusahaannya masih sangat rendah.
Sejalan dengan hasil penelitian Sukamulja (2004) yang menyatakan
bahwa kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya penerapan corporate
governance oleh pihak yang berwenang sehingga prinsip corporate
governance kurang dilaksanakan dengan baikoleh manajeman dan
corporate governance belum menjadi dasar dalam pertimbangan investor
dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Hal tersebut menyebabkan
corporate governance tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Oleh karena itu, keterlibatan dari pemerintah dan pelaku bisnis
sangat diperlukan agar implementasi corporate governance dapat berjalan
dengan baik. Pemerintah sebagai pihak yang membuat regulasi agar dapat
membuat aturang yang tegas untuk mengatur implementasi corporate
governance sehingga aturan tersebut dapat mendorong kesadaran bagi para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pelaku bisnis untuk mengerti akan pentingnya penerapan corporate
governance yang baik dalam perusahaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1. Terdapat hubungan positif dan sangat lemah antara CSR dengan nilai
perusahaan dikarenakan tingkat pengukapan CSR yang dilaporkan oleh
perusahaan masih sangat rendah dan belum mengikuti standar yang
dikeluarkan oleh GRI.
2. Terdapat hubungan yang negatif dan cukup kuat antara corporate
governance dengan nilai perusahaan dikarenakan pelaporan mengenai
penerapan corporate governance hanya dilakukan oleh perusahaan yang
telah menerapkan corporate governance dengan baik didalam
perusahaannya dan bagi perusahaan yang belum menerapkan corporate
governance dengan baik cenderung enggan melaporkan.
B. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan selama proses penelitian adalah
1. Dalam penelitian ini perusahaan yang memenuhi kriteria dalam pemilihan
sampel jumlahnya hanya 9 perusahaan saja dikarenakan jumlah
perusahaan yang bersedia untuk dinilai dalam program corporate
governance perception index yang konsisten selama periode 2011 – 2014
sangat terbatas.
2. Peneliti mengalami kesulitan dalam mengumpulkan daftar perusahaan
yang menerbitkan Sustainibility Report dikarenakan masih banyak
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
perusahaan yang belum menggunakan index GRI sebagai pedoman dalam
penyusunan laporan tanggung jawab sosial.
C. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah
1. Bagi Perusahaan.
a. Perusahaan diharapkan mau ikut berpartisipasi dalam program riset
dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index CGPI
yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) kerena tujuan dilakukannya program riset dan
pemeringkatan ini adalah untuk mendorong perusahaan untuk
membangun bisnis yang berkelanjutan dan merencanakan serta
mengevaluasi prospek perusahaan dimasa mendatang.
b. Perusahaan diharapkan untuk membuat laporan tanggung jawab sosial
sesuai dengan pedoman yang berlaku karena hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa laporan tanggung jawab sosial yang disusun
sesuai dengan pedoman yang berlaku juga dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya.
a. Peneliti dapat menambah perusahaan yang akan dijadikan sampel
agar kesimpulan yang dihasilkan dapat digunakan secara umum.
b. Peneliti dapat menambah periode waktu yang digunakan dalam
penelitian agar jumlah populasi sasaran menjadi lebih banyak
sehingga dapat mewakili semua perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Jika Peneliti akan menggunakan kembali nilai perusahaan, peneliti
dapat menggunakan metode lain untuk mengguji nilai perusahaan
tersebut, seperti menggunakan EPS atau PER.
3. Bagi Pemerintah
a. Pemerintah dapat membuat regulasi yang baru mengenai penyusunan
laporan tanggung jawab sosial perusahaan yang sesuai dengan
keadaan perusahaan di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
DAFTAR PUSTAKA
Ardana Riswari, Dyah. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility Tehadap
Nilai Perusahaan Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel
Moderating (Studi Pada Perusahaan Publik Non Finansial Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2009). Skripsi S1 Universitas
Diponegoro.
Hosana, Ekleksia dan Juniarti. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Properti, Real Estate, dan Kontruksi. Business Accounting Review Vol 4 No 1. Januari 2016
Indiantoro, Nur dan Bambang Supono. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.
ISO. 2007. “ISO 26000: Guidance on Social Responsibility”, ISO/FDIS 26000:
2007.
Jogiyanto, H.M. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum GCG Indonesia. KNKG. Jakarta.
Mukhtaruddin, Relasari dan Messa Felmania. 2014. Good Corporate Governance Mechanism, Corporate Social Responsibility Disclosure on Firm Value: Empirical Study on Listed Company in Indonesia Stock Exchage. International Journal of Finance & Accounting Studies ISSN 2203-4706 Vol. 2 No. 1; April 2014.
Nurlela, Rika dan Ishlahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak, 23-24 Juli.
Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JEB) September 2009 ISSN: 1412 – 3126.
Pattiasina, Christianti. 2016. Hubungan Struktur Kepemilikan dan Tipe Industri dengan Tingkat Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility. Skripsi S1 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Retno, Reni Dyah dan Danies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Nominal Volume 1 Nomer 1.
Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan Corporate Social Responsibility Dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Sadeli, Ferdinan. 2011. Lika – liku Strategi Kuangan Perusahaan: Panduan Praktis Meningkatkan Nilai Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS Pada Statistik Nonparamatrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal SPSS Statistik 20 Aplikasi Untuk Riset dan Experimental. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. ”Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient”. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, 26-28 Juli.
Sudiyatno, Bambang dan Elen Puspitasari. 2010. “Tobin’s Q dan Altman Z-Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan”. Kajian Akuntansi, Pebruari 2010, Hal 9-21. ISSN: 1979-4886.
Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability. Bandung: Salemba Empat.
Sukamulja, Sukawati. 2004. Good Corporate Governance di Sektor Keuangan: Dampak Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan. Volume 8 Nomer 1. Juni 2004.
The Indonesia Institute For Corporate Governance. Laporan Hasil Riset dan
Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI). 2011 – 2014. Jakarta
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Perseroan Terbatas No. 40 Pasal 74 tahun 2007.
Wahyudi, Untung. dan Hartini Prasetyaning Pawestri, 2006. ”Implikasi struktur kepemilikan, terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan
sebagai variabel intervening” Simposium Nasional Akutansi 9 Padang, 23-26 Agustus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Zuhro, Diana dan I Putu Pande Sukmawati Heri. 2003. Analisis Pengaruh Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor. Simposium Akuntansi VI. Surabaya. 16 – 17 Agustus.
Index GRI 3.1 dan GRI 4.0: www.globalreporting.org
9 TINS 1.600 2.265.000.000 3.624.000.000.000 4.144.235.000.000 9.752.477.000.000 0,80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 8 Index Pengungkapan CSR GRI 4.0
Item
INDIKATOR KINERJA EKONOMI
Kinerja Ekonomi G4 – EC 1 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung,
termasuk pendapatan, biaya operator, kompensasi kepada karyawan, donasi dan investasi ke masyarakat, laba ditahan serta
pembayaran ke peyedia modal pemerintah
G4 – EC 2 Implikasi Finansial dan resiko serta peluang lainnya kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim
G4 – EC 3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti
G4 – EC 4 Bantuan financial yang ditermina dari pemerintah
Aspek: Keberadaan di Pasar G4 – EC 5 Rasio umpan standar pegawai pemula (entry level) menurut gender
dibandingkan dengan upah minimum regional dilokasi – lokasi
operasional yang signifikan
G4 – EC 6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat di lokasi operasi yang signifikan
Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung G4 – EC 7 Pembangunan dan dampak dari investasi insfraktruktur dan jasa
yang diberikan
G4 – EC 8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan
Aspek: Praktik Pengadaan G4 – EC 9 Perbandingan pembelian dari pemasok local di lokasi
operasional yang signifikan
INDIKATOR KINERJA BIDANG LINGKUNGAN
Aspek: Bahan G4 – EN 1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume G4 – EN 2 Presentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input
daur ulang
Aspek: Energi G4 – EN 3 Konsumsi energy dalam organisasi G4 – EN 4 Konsumsi energy di luar orgnisasi
G4 – EN 5 Intensitas energy
G4 – EN 6 Pengurangan konsumsi energy
G4 – EN 7 Pengurangan energy pada produk jasa
Aspek: Air G4 – EN 8 Total pengambilan air berdasarkan sumber
G4 – EN 9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lanjutan Lampiran Index Pengungkapan CSR GRI 4.0
Item G4 – EN 10 Presentase dari total volume air yang didaur ulang dan digunakan
Aspek: Keanekaragaman Hayati G4 – EN 11 Lokasi lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola di dalam,
atau yang berdekatan dengan, kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggidi luar kawasan
lindung
G4 – EN 12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa terhadap keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasan lindung
G4 – EN 13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan G4 – EN 14 Jumlah total spsies dalam iucn red list dan spesies dalam daftar
spesies yang dilindungi nasional dengan habitat ditempat yang
dipengaruhi operasional berdasarkan tingkat resiko kepunahan
Aspek:Emisi G4 – EN 15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung
G4 – EN 16 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung G4 – EN 17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung lainnya
G4 – EN 18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)
G4 – EN 19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)
G4 – EN 20 Emisi bahan perusak ozon (BPO) G4 – EN 21 NO, SO, dan emisi udara signifikan lainnya
Aspek: Efluen dan Limbah G4 – EN 22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan
G4 – EN 23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan
G4 – EN 24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan G4 – EN 25 Bobot timbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan
konversi bazel yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah, dan presentase limbah yang diangkut untuk pengiriman internasional
G4 – EN 26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman hayati
dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena
dampak dari air buangan dan limpasan dari organisasi
Aspek: Produk dan Jasa G4 – EN 27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan produk dan
jasa G4 – EN 28 Presentase produk yang terjual dan kemasan yang direklamasi
menurut kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lanjutan Lampiran Index Pengungkapan CSR GRI 4.0
Item
Aspek: Kepatuhan
G4 – EN 29 Nilai moneter denda signifikan dan jumah total sanksi non –
moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang – undang dan peraturan lingkungan
Aspek: Trasportasi
G4 – EN 30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang lain serta bahan untuk operasional organisasi, dan pengangkutan tenaga kerja
Aspek: Lain – Lain
G4 – EN 31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan
berdasarkan jenis
Aspek: Assesmen Pemasok atas Lingkungan
G4 – EN 32 Presentase pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan
G4 – EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial
dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
Aspek: Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan G4 – EN 34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan,
ditandatangani, dan diselesaikan memalui mekanisme pengaduan
resmi
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN DAN KENYAMANAN BEKERJA
Kepegawaian
G4 – LA 1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover
karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah
G4 – LA 2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan sementara atau paruh
waktu, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan
G4 – LA 3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti
melahirkan, menurut gender
Aspek: Hubungan Industrial G4 – LA 4 Jangka waktu minimum pemberitahuaanmengenai perubahan
operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam
perjanjian bersama
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja G4 – LA 5 Presentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama
formal manajeman-pekerja yeng menbantu mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja
G4 – LA 6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang dan
kemangkiran, serta jumlah total kematian akibat kerja, menurut daerah dan gender
G4 – LA 7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit
terkait dengan pekerjaan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lanjutan Lampiran Index Pengungkapan CSR GRI 4.0
Item G4 – LA 8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercangkup dalam perjanjian
formal dengan serikat pekerja
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan G4 – LA 9 Jam pelatihan rata – rata pertahun per karyawan menurut gender,
dan menurut kategori karyawan
G4 – LA 10 Program untuk manajeman keterampilan dan pembelajaran seumur hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti
G4 – LA 11 Presentase karyawan yang menerima riviu kinerja dan
pengembangan karir secara regular, menurut gender dan kategori karyawan
Aspek: Keberagaman dan Kesetaraan Peluang G4 – LA 12 Komposisi badan tata kelola dan pengembangan karyawan per
kategori karyawan menurut gender, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan indicator keberagaman lainnya
Aspek: Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan laki – laki G4 – LA 13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki –
laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan
Aspek: Asesmen Pemesok atas Praktik Ketenagakerjaan G4 – LA 14 Presentase penepisan baru menggunaka kriteria peraktik
ketenagakerjaan
G4 – LA 15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan tindakan yang
diambil
Aspek: Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan G4 – LA 16 Jumlah pengaduan tentang parektik ketenagakerjaan yang
dianjurkan, ditangani, dan diselesaikan melalui makanisme pengaduan resmi
INDIKATOR HAK ASASI MANUSIA
Aspek: Investasi G4 – HR 1 Jumlah total dan presentase perjanjian dan kontrak investasi yang
signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia
atau penapisan berdasarkan hak asasi manusia G4 – HR 2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau prosedur
hak asai manusia yang relevan dengan operasi, termasuk presentase karyawan yang dilatih
Aspek: Non-diskriminasi G4 – HR 3 Jomlah total insiden diskriminasi dan tindana yang diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lanjutan Lampiran Index Pengungkapan CSR GRI 4.0
Item
Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama G4 – HR 4 Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau
beresiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan
berserikat dan perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil untuk mendukung hak – hak tersebut
Aspek: Pekerja Anak G4 – HR 5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasikan beresiko tinggi
melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil
untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja anak yang efektif
Aspek: Pekerja Paksa atau Wajib Kerja G4 – HR 6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasikan beresiko tinggi
melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil
untuk berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja
Aspek: Praktik Pengamanan G4 – HR 7 Presentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau
prosedur hak asasi manusia di organisasi yang relevan dengan operasi
Aspek: Hak Adat G4 – HR 8 Jumlah total insiden pelanggran yang melibatkan hak – hak
masyarakat adat dan tindakan yang diambil
Aspek: Asesmen G4 – HR 9 Jumlah total dan presentase operasi yang telah melakukan riviu atau
asesmen dampak hak asasi manusia
Aspek: Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia G4 – HR 10 Presentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria hak
asasi manusia G4 – HR 11 Dampak negative actual dan potensial yang signifikan terhadap
hak asasi manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
Aspek: Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia G4 – HR 12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia
yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan formal
INDIKATOR MASYARAKAT
Aspek: Masyarakat Lokal G4 – SO 1 Presentase operasi dengan melibatkan masyarakat local, asesmen
dampak, dan program pengembangan yang diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lanjutan Lampiran Index Pengungkapan CSR GRI 4.0
Item
G4 – SO 2 Operasi dengan dampak negative actual dan potensial yang signifikan terhadap masyarakat lokal
Aspek: Anti-korupsi
G4 – SO 3 Jumlah total dan presentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko signfikan yang teridentifikasi
G4 – SO 4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi
G4 – SO 5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
Aspek: Kebijakan Publik
G4 – SO 6 Nillai total kontribusi politik berdasarkan Negara dan
penerimaan manfaat Aspek: Anti Persaingan
G4 – SO 7 Jumlah total tindakan hokum terkait anti persaingan, anti-trust, serta
praktik monopoli dan hasilnya
Aspek: Kepatuhan
G4 – SO 8 Nilai monrter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi non-
moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang – undang dan peraturan
Aspek: Asesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat
G4 – SO 9 Presentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
dampak terhadap masyarakat
G4 – SO 10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap
masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil Aspek: Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat
G4 – SO 11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
INDIKATOR TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
G4 – PR 1 Presentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang
dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan
G4 – PR 2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dank ode
sukarela terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur ulang hidup, menurut jenis hasil
Aspek: Pelabelan dan Jasa
G4 – PR 3 Jenis informasi produk dan jasa, serta presentase organisasi terkait
dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa kategori produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti persyaratan informasi
sejenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lanjutan Lampiran Index Pengungkapan CSR GRI 4.0
Item
G4 – PR 4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan dan koda sukarela terkait
dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa, menurut
jenis hasil
G4 – PR 5 HASIL SURVAI UNTUK MENGUKUR KEPUASAN
PELANGGAN Aspek: Komunikasi Pemasaran
G4 – PR 6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan
G4 – PR 7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor, menurut jenis hasil
Aspek: Privasi Pelanggan G4 – PR 8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi
pelanggan dan hilangnya data pelanggan
Aspek: Kepatuhan G4 – PR 9 Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap
undang – undang dan peraturan terkait penyediaan dan penggunaan produk dan jasa