Top Banner
HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir Dalam rangka menyelesaikan pendidikan Program Studi S1 Gizi Disusun Oleh : RICA ARIYANINGTIYAS 2015030095 INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019
131

HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Nov 13, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

i

HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO

DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5

SURAKARTA

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir

Dalam rangka menyelesaikan pendidikan

Program Studi S1 Gizi

Disusun Oleh :

RICA ARIYANINGTIYAS

2015030095

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

ii

Page 3: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

iii

Page 4: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO

DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5

SURAKARTA

Merupakan karya saya sendiri (ASLI) dan isi didalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan oleh orang lain atau kelompok lain untuk memperoleh

gelar akademis disuatu institusi pendidikan dan sepanjang pengetahuan saya tidak

terdapat karya atau pendapat lain kecuali secara tertulis diacu dalam skripsi ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Februari 2019

Rica Ariyaningtiyas

Page 5: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

v

MOTTO

Yakin, Ikhlas, Sungguh-sungguh, Tawakal

“Memulai dengan penuh keyakinan, Menjalankan dengan penuh keikhlasan,

Menyelesaikan dengan penuh kesungguhan dan bertawakal”

(Penulis)

“Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

sudah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain. Dan hanya Kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap”

(QS Al- Insyirah : 6-8)

Bersabar, Berusaha, Bersyukur

“Bersabar dalam berusaha mencapai suatu hal, Berusaha dengan tekun dan

pantang menyerah, Bersyukur atas apa yang telah diperoleh”

(Penulis)

“Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan

sabar dan solat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”

(QS Al- Baqarah : 158)

Page 6: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

vi

PERSEMBAHAN

Seiring dengan doa puji syukur alkhamdulilah hamba panjatkan atas

keagungan Allah SWT akhirnya lembaran demi lembaran skripsi ini dapat

diselesaikan, dengan rasa syukur penulis mempersembahkan karya ini kepada

1. Bapak Juwari dan Ibu Eni Kusrini tercinta atas dukungan dan doanya tidak

pernah berhenti.

2. Kakak saya Ihvan Khaelani yang selalu memberi dukungan.

3. Teman-teman seperjuangan S1 Gizi angkatan 2015 terimakasih atas motivasi

dan semangat yang telah diberikan.

4. Almamater tercinta Institut Teknologi Sains Dan Kesehatan PKU

Muhammadiyah Surakarta, terimakasih telah menjadi saksi perjuangan kami

selama ini.

Page 7: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Hubungan Citra Tubuh dan Konsumsi Zat Gizi Makro dengan Status Gizi

Remaja Putri di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini mengalami banyak

kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan serta bimbingan

dari berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan dapat teratasi. Untuk itu

dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala

bantuan yang telah diberikan dan mohon maaf atas segala kekhilafan kepada:

1. Weni Hastuti, S.Kep., M.Kes., selaku selaku Rektor ITS PKU Muhammadiyah

Surakarta.

2. Cemy Nur Fitria. S.Kep., N s., M.Kep., selaku selaku Wakil Rektor I ITS

PKU Muhammadiyah Surakarta.

3. Tuti Rahmawati, S.Gz., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Gizi ITS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

4. Retno Dewi Noviyanti, S.Gz., M.Si selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses

penyusunan skripsi.

5. Dewi Marfuah, S.Gz., MPH, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan

skripsi.

6. Dewi Pertiwi DK, S.Gz., M.Gizi., selaku penguji I yang telah memberikan

masukan, arahan, kritik dan saran selama proses penyusunan skripsi.

7. Drs. Heru Sutanto, SE. selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5

Surakarta yang telah memberikan izin penelitian.

Page 8: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

viii

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis ini, semoga

skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Februari 2019

Penulis

Page 9: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

ix

HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO

DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5

SURAKARTA

Rica Ariyaningtiyas

1*, Retno Dewi Noviyanti

2, Dewi Marfuah

3

Abstrak

Usia remaja merupakan kelompok yang sering mengalami masalah status gizi lebih

dibandingkan dengan usia lainnya, pada masa ini usia remaja mulai mengalami masalah

perubahan dalam segi komposisi dan mengakibatkan ketidakstabilan hormon.

Ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan remaja akan

menimbulkan masalah gizi kurang dan lebih. Salah satu faktor pendukung status gizi

optimal adalah penilaian status gizi pada diri sendiri yaitu dengan citra tubuh yang positif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh, konsumsi zat gizi makro

dengan status gizi di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah

penelitian obsevasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel

dengan simple random sampling dengan jumlah 51 sampel. Pengumpulan data status gizi

menggunakan pengukuran antropometri, data konsumsi menggunakan recall 2x24 jam

dan data citra tubuh menggunakan likert citra tubuh. Uji statistik dengan Pearson Product

Moment. Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas sampel memiliki kategori citra

tubuh positif 92.2% (31.22 ± 5.58), konsumsi protein normal 72.5% (64.49 ± 18.12),

konsumsi lemak normal 62.7% (69.98 ± 21.86), konsumsi karbohidrat normal 64.7%

(276.26 ± 50.31) dan status gizi normal 80.4% (-0.05 ± 1.23). Uji hubungan antara citra

tubuh dengan status gizi (p=0.25), konsumsi protein dengan status gizi (p=0.000),

konsumsi lemak dengan status gizi (p=0.009), konsumsi karbohidrat dengan status gizi

(p=0.001). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan citra tubuh dengan status

gizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri.

Kata Kunci: citra tubuh, protein, lemak, karbohidrat, status gizi, remaja putri 1Mahasiswa program S1 Gizi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

2Dosen pembimbing I S1 Gizi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

3Dosen pembimbing II S1 Gizi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Page 10: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

x

THE CORELATION BETWEN BODY IMAGE AND MACRO

NUTRITION CONSUMPTION WITH NUTRITION STATUS OF

ADOLESCENT GIRL IN SMK MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

Rica Ariyaningtiyas

1*, Retno Dewi Noviyanti

2, Dewi Marfuah

3

Abstract The age of adolescents is a group that often experiences more nutritional status problems

compare to other ages, at this time the age of adolescents begin to experience problems in

terms of changes in composition and resulting hormone instability. The imbalance

between food consumed with the needs of adolescents will cause problems of

malnutrition and more nutrion. One of the supporting factors for optimal nutritional status

is the assessment of self-nutritional status with a positive body image. The aim of this

study is determine the correlation of body image, consumption of macro nutrients with

nutritional status at SMK Muhammadiyah 5 Surakarta. This type of research is

observational research with a cross-sectional approach. The sampling technique was

simple random sampling with a total of 51 samples. Collection of nutritional status data

obtained using anthropometric measurements, consumption data using 2x24 hour recall

and body image data using body image likert. Statistic test with pearson product moment

Based on the results of the study, it was found that positive body image categories were

92.2% (31.22 ± 5.58), normal protein consumption 72.5% (64.49 ± 18.12), normal fat

consumption 62.7% (69.98 ± 21.86), normal carbohydrate consumption 64.7% (276.26 ±

50.31) and normal nutritional status 80.4% (-0.05 ± 1.23). Test the correlation between

body image and nutritional status (p=0.25), protein consumption with nutritional status

(p=0.000), fat consumption with nutritional status (p=0.009), carbohydrate consumption

with nutritional status (p= 0.001). The conclusion of this study is that there is no

correlation between body image and nutritional status of young women and there is a

correlation between macro nutrients and nutritional status of adolescent girl.

Key Words: body image, protein, fat, carbohydrate nutritional status, adolescent girl 1Student S1 Nutrition ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

2Lecture of S1 Nutrition ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

3Lecture of S1 Nutrition ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Page 11: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................ iv

HALAMAN MOTO ........................................................................................ v

LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

ABSTRACT ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

1. Tujuan Umum ................................................................................ 3

2. Tujuan Khusus ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

1. Secara Teoritis ................................................................................ 4

2. Secara Praktis ................................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Landasan Teori ..................................................................................... 7

1. Remaja............................................................................................ 7

2. Citra Tubuh .................................................................................... 10

3. Konsumsi Zat Gizi Makro ............................................................. 16

4. Status Gizi ..................................................................................... 25

Page 12: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

xii

B. Kerangka Teori..................................................................................... 32

C. Kerangka Konsep ................................................................................. 33

D. Hipotesis ............................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 34

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 34

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.............................................. 34

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 36

E. Definisi Operasional............................................................................. 37

F. Instrumen Penelitian............................................................................. 37

G. TeknikPengumpulan Data .................................................................... 39

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 40

I. Jalannya Penelitian ............................................................................... 43

J. Etika Penelitian .................................................................................... 44

K. Jadwal Penelitian .................................................................................. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 5 Surakarta ......................... 45

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 45

C. Pembahasan ......................................................................................... 49

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 59

B. Saran .................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori .................................................................................... 32

Gambar 2. Kerangka Konsep ................................................................................ 33

Page 14: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian Penelitian .................................................................................. 4

Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi pada Remaja ..................................................... 8

Tabel 3. Klasifikasi Status Gizi berdasarkan Indeks Antropometri IMT/U ....... 31

Tabel 4. Definisi Operasional ............................................................................. 37

Tabel 5. Kategori Status Gizi .............................................................................. 41

Tabel 6. Kategori Skala Likert Citra Tubuh ........................................................ 41

Tabel 7. Kategori Tingkat Konsumsi Zat Gizi Makro ........................................ 42

Tabel 8. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur ............................................. 45

Tabel 9. Karakteristik Sampel Berdasarkan Citra Tubuh ................................... 46

Tabel 10. Karakteristik Sampel Berdasarkan Konsumsi Protein......................... 46

Tabel 11. Karakteristik Sampel Berdasarkan Konsumsi Lemak .......................... 46

Tabel 12. Karakteristik Sampel Berdasarkan Konsumsi Karbohidrat .................. 47

Tabel 13. Karakteristik Sampel Berdasarkan z-score IMT/U............................... 47

Tabel 14. Hubungan Citra Tubuh Dengan Status Gizi ......................................... 48

Tabel 15. Hubungan Konsumi Protein Dengan Status Gizi .................................. 48

Tabel 16. Hubungan Konsumi Lemak Dengan Status Gizi .................................. 48

Tabel 17. Hubungan Konsumi Karbohidrat Dengan Status Gizi .......................... 48

Page 15: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Permohonan menjadi Sampel Penelitian

Lampiran 3. Lembar Penjelasan Kepada Sampel Penelitian

Lampiran 4. Formulir Penyataan Ketersediaan sebagai Sampel

Lampiran 5. Formulir food recall 24 jam

Lampiran 6. Kuesioner Citra Tubuh

Lampiran 7. Master Tabel Konsumsi Zat Gizi Makro

Lampiran 8. Master Tabel Antropometri

Lampiran 9. Master Tabel Citra Tubuh

Lampiran 10. Analisis Data

Lampiran 11. Dokumentasi

Page 16: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Usia remaja merupakan kelompok yang sering mengalami masalah

status gizi lebih dibandingkan dengan usia lainnya. Jika seorang remaja

telah mencapai umur 10-18 tahun untuk remaja perempuan dan 12-20

tahun untuk remaja laki-laki, pada masa ini usia remaja mulai mengalami

masalah perubahan dalam segi komposisi dan mengakibatkan

ketidakstabilan hormon. Remaja perempuan pada masa pubertas

cenderung mengalami perubahan fisik menjadi tidak ideal dan banyak

menyimpan lemak, berbeda dengan remaja laki-laki yang mengalami

perubahan fisik yang cenderung lebih ideal karena berkaitan dengan

penambahan jaringan tubuh dan masa otot sehingga remaja perempuan

mempunyai persen lemak tubuh dua kali lipat dibandingkan dengan laki-

laki (Sulistyoningsih, 2012).

Faktor yang mempengaruhi status gizi secara langsung yaitu

konsumsi zat gizi. Pemenuhan zat gizi yang cukup serta seimbang akan

berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya remaja. Konsumsi zat gizi

makro akan berpengaruh dengan status gizi karena semakin beragam pola

makan yang dikonsumsi semakin mudah terpenuhi kebutuhan akan

berbagai zat gizi makro. Kesalahan mengkonsumsi makanan yang berlebih

atau kurang akan mengakibatkan timbulnya masalah gizi, status gizi lebih

dapat terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi yang melebihi dari angka

kecukupan akan berpengaruh terhadap status gizi. Status gizi yang baik

dapat tercapai dengan pola makan yang baik serta kebutuhan konsumsi zat

gizi yang optimal (Almatsier, 2012).

Penyebab gangguan gizi dapat ditentukan oleh faktor gizi langsung

dan tidak langsung (Almatsier, 2012). Faktor gizi langsung seperti, asupan

zat gizi dan Infeksi, sedangkan faktor gizi tidak langsung yaitu, jenis

kelamin, tingkat pendapatan, pengetahuan dan pendidikan gizi, citra tubuh

Page 17: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

2

serta depresi. Apabila konsumsi makanan yang tidak memadai dengan

kebutuhan tubuh baik kualitas maupun kuantitas akan menimbulkan

masalah gizi. Keadaan gizi optimal akan tercapai bila kebutuhan zat gizi

optimal terpenuhi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan zat gizi diperlukan

konsumsi makanan yang seimbang. Selain itu ketidakpuasan citra tubuh

ditemukan sebagai konsekuensi sosial dan salah satu faktor risiko dari

status gizi (Permeasih, 2013).

Salah satu faktor pendukung status gizi optimal adalah penilaian

status gizi pada diri sendiri yaitu dengan citra tubuh yang positif. Citra

tubuh merupakan presepsi seseorang tentang berat badan atau bentuk

tubuh yang dimiliki. Remaja yang puas dengan tubuhnya memiliki

pandangan positif terhadap tubuhnya, sedangkan remaja yang memiliki

citra tubuh negatif akan berperilaku makan negatif. Remaja yang memiliki

citra tubuh negatif seperti selalu memikirkan jumlah konsumsi kalori yang

dimakan sehingga dapat mempengaruhi status gizi. Remaja saat ini

umumnya mementingkan penampilan dibandingkan dengan konsumsi zat

gizi yang seimbang sehingga presepsi ketidakpuasan tersebut dapat

mempengaruhi jumlah konsumsi, protein, lemak dan karbohidrat. Apabila

kondisi tersebut berkelanjutan dapat mempengaruhi status gizi. Padahal

pada tahap perkembangan membutuhkan zat gizi yang cukup untuk

menunjang pertumbuhan remaja (Bani, 2010).

Prevalensi status gizi remaja umur 14-18 tahun, Berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, di Indonesia menunjukkan

prevalensi status gizi secara Nasional sebesar 11,1% terdiri dari 3,3%

sangat kurus dan 7,8% kurus sedangkan prevalensi berat badan gemuk

sebesar 10,8% terdiri dari 2,5% sangat gemuk dan 8,3% gemuk.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, kejadian status gizi lebih di Jawa

Tengah pada usia 15 tahun ke atas mencapai 18,4% sedangkan kejadian

status gizi lebih di Kota Surakarta sebanyak 10,7%.

Hasil survei pendahuluan remaja usia 14-18 tahun di SMK

Muhammadiyah 5 Surakarta ditemukan data status gizi normal sebesar

Page 18: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

3

50,42%, status gizi lebih 25,84% dan status gizi kurang 21,04%.

Berdasarkan hasil dari penelitian Hidayati dkk (2008), di SMK wilayah

Surakarta, pelajar yang mempunyai prevalensi gizi lebih sebesar 7,04%,

pelajar yang mempunyai gizi normal sebesar 64,79%, sedangkan pelajar

yang mempunyai gizi kurang yaitu sebesar 28,17%.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

mengetahui hubungan citra tubuh dan konsumsi zat gizi makro terhadap

status gizi remaja putri di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan masalah : “apakah

ada hubungan citra tubuh dan konsumsi zat gizi makro dengan status gizi

remaja putri di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan citra tubuh dan konsumsi zat gizi makro

dengan status gizi remaja putri di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

2. Tujuan khusus

a. Mendeskripsikan citra tubuh remaja putri di SMK Muhammadiyah

5 Surakarta.

b. Mendeskripsikan konsumsi zat gizi makro remaja putri di SMK

Muhammadiyah 5 Surakarta.

c. Mendeskripsikan status gizi remaja putri di SMK Muhammadiyah

5 Surakarta.

d. Menganalisis hubungan citra tubuh dengan status gizi remaja putri

di Muhammadiyah 5 Surakarta.

e. Menganalisis hubungan konsumsi zat gizi makro dengan status gizi

remaja putri di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

Page 19: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi atau ilmu

tentang hubungan citra tubuh dan konsumsi zat gizi makro dengan

status gizi remaja putri di sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

kepada institusi sekolah dalam melakukan intervensi dan

pemantauan terhadap citra tubuh dan konsumsi zat gizi makro

remaja putri di sekolah.

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah

wawasan pengetahuan dan sebagai pengalaman dalam

merealisasikan teori yang telah didapatkan dibangku kuliah tentang

citra tubuh dan konsumsi zat gizi makro remaja putri di sekolah.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya dan ada

beberapa penelitian yang hampir sama yang berhubungan dengan citra

tubuh, konsumsi zat gizi makro dan status gizi yang telah dilakukan

sebelumnya dapat dilihat pada tabel 1

No Keaslian Penelitian

1.

Nama Peneliti / Tahun

Judul

Desain dan Variabel

Penelitian

Hasil

Dieny, F F /2007

Hubungan Body Image, Aktivitas Fisik,

Asupan Energi dan Protein Dengan Status Gizi

Pada Siswi SMA.

Penelitian ini menggunakan penelitian

eksplanatif dan desain cross sectional.Variabel

bebasnya adalah body image, aktivitas fisik,

asupan energi dan protein. Variabel terikatnya

adalah status gizi.

Ada hubungan yang signifikan antara Body

Image, aktivitas fisik dengan status gizi.

Page 20: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

5

No Keaslian Penelitian

Persamaan

Perbedaan

Ada hubungan yang signifikan antara asupan

energi dan protein dengan status gizi.

Meneliti tentang citra tubuh, protein dan status

gizi. Menggunakan desain penelitian cross

sectional dan menggunakan sampel remaja di

putri.

Meneliti aktivitas fisik tetapi tidak meneliti

tentang konsumsi lemak dan karbohidrat

2. Nama Peneliti / Tahun

Judul

Desain dan Variabel

Penelitian

Hasil

Persamaan

Perbedaan

Filsa, D /2017

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan

Body Image Remaja Putri Di Asrama Putri

Sanggau Malang.

Desain observasional dengan pendekatan

korelasionaldengan metode cross sectional.

Variabel bebasnya adalah Indeks Massa

Tubuh.Variabel terikatnya adalah Body Image.

Ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh

Dengan Body Image Remaja Putri.

Menggunakan sampel remaja putri dan desain

penelitian cross sectional. Meneliti status gizi

dan Body Image

Tidak meneliti asupan zat gizi makro. Status

gizi merupakan variabel bebas.

3. Nama Peneliti / Tahun

Judul

Desain dan Variabel

Penelitian

Hasil

Persamaan

Perbedaan

Sutriani, A /2013

Hubungan Antara Asupan Energi, Protein,

Lemak, Karbohidrat, Serat dengan Kejadian

Gizi Lebih Pada Anak Remaja Usia 13-

18Tahun di Pulau Jawa (Analisis Data

Skunder Riskesdas 2010).

Data yang digunakan adalah data skunder

dengan desain penelitiancross sectional.

Variabel bebasnya adalah asupan energi,

protein, lemak, karbohidrat dan serat.Variabel

terikatnya adalah kejadian gizi lebih pada anak

remaja usia 13-18 tahun.

Tidak ada hubungan antara asupan energi dan

serat dengan status gizi pada remaja putri.

Ada hubungan asupan zat gizi makro dengan

status gizi pada remaja putri.

Meneliti tentang asupan zat gizi makro.

Menggunakan desain penelitian cross

sectional.

Menggunakan sampel anak remaja usia 13-18

tahun bukan remaja putri saja yang diteliti.

Tidak meneliti tentang citra tubuh namun

meneliti tentang energi dan konsumsi serat dan

kejadian gizi lebih.

Page 21: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

6

No Keaslian Penelitian

4.

Nama Peneliti / Tahun

Judul

Desain dan Variabel

Penelitian

Hasil

Persamaan

Perbedaan

Lintang, A., Yudi, I., Franly O /2015

Hubungan Citra Tubuh dengan Perilaku Diet

pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9 Manado.

Desain penelitian cross sectional.Variabel

bebasnya adalah citra tubuh.Variabel

terikatnya adalah perilaku diet pada remaja

putri.

Ada hubungan antara citra tubuh dengan

perilaku diet pada remaja putri di SMA Negeri

9 Manado.

Menggunakan sampel remaja putri dan

meneliti tentang citra tubuh. Menggunakan

desain penelitian cross sectional.

Tidak meneliti tentang konsumsi zat gizi

makro dan status gizi.

5.

Nama Peneliti / Tahun

Judul

Desain dan Variabel

Penelitian

Hasil

Persamaan

Perbedaan

Edward, A /2007

Hubungan Presepsi Body Image, Aktivitas

Fisik, dan Konsumsi Pangan Sumber Lemak

dengan Status Gizi Guru Wanita.

Menggunakan desain penelitian cross

sectional.Variabel bebasnya adalah presepsi

Body Image, aktivitas fisik, dan konsumsi

pangan sumber lemak. Variabel terikatnya

adalah status gizi pada guru wanita.

Ada hubungan yang signifikan antara

kecukupan energi, kecukupan protein,

kecukupan lemak, kecukupan karbohidrat,

dengan status gizi.

Meneliti tentang presepsi Body Image,

konsumsi lemak dan status gizi. Menggunakan

desain penelitian cross sectional.

Meneliti tentang aktivitas fisik tetapi tidak

meneliti protein dan karbohidrat. Sampel yang

digunakan adalah Guru Wanita.

Page 22: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

a. Remaja

a. Pengertian Remaja

Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju

dewasa, selama remaja perubahan hormonal mempercepat

pertumbuhan ditandai dengan berfungsinya reproduksi seperti

menstruasi pada remaja putri. Perubahan dapat terjadi pada gizi

remaja diantaranya adalah penambahan berat badan, penambahan

tinggi badan, apabila tidak ada upaya untuk memperbaikinya,

maka akan mempengaruhi kualitas remaja dewasa di masa yang

akan datang (Christina, 2014).

Masa remaja adalah waktu terjadinya perubahan yang

berlangsung cepat dalam hal pertumbuhan fisik, kognitif,

psikososial atau tingkah laku. Remaja dianggap mampu membuat

keputusan dalam kehidupan mereka daripada saat mereka anak-

anak. Remaja sering menentikan sendiri makanan yang akan

dikonsumsi (Adriani dan Bambang, 2014).

b. Klasifikasi Remaja

Menurut Adriani dan Bambang (2014), berdasarkan

psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan

urut :

1) Masa remaja awal (Early adolescence): remaja yang

memiliki umur 10-14 tahun.

2) Masa remaja pertengahan (Middle adolescence) : remaja

yang yang memiliki umur 15-18 tahun.

3) Masa remaja lanjut (Late adolescence) : remaja yang

memiliki umur 19-21 tahun.

Page 23: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

8

Menurut Adriani dan Bambang (2014), masa remaja dapat

dibagi menjadi dua periode yaitu:

1) Periode masa pubertas umur 12-18 tahun.

Masa pubertas adalah peralihan dari akhir masa anak-

anak ke masa awal pubertas. Ciri-cirinya yaitu anak tidak

suka diperlakukan seperti anak kecil lagi dan anak suka

bersikap kritis.

2) Periode remaja adolescence umur 19-21 tahun.

Periode remaja adolescence merupakan masa akhir

remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah

perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis, sikapnya mulai

jelas tentang hidup dan mulai terlihat bakat dan minatnya.

c. Kebutuhan Gizi Remaja

Gizi yang baik selama masa remaja sangat berarti tidak

hanya untuk mencapai pertumbuhan yang potensial dan optimal

kesehatan tetapi juga mencegah penyakit kronik pada saat

dewasa. Golongan remaja merupakan golongan dengan kegiatan

aktif. Pada golongan ini penggunaan energi untuk kegiatan

jasmani bertambah dan kebutuhan energinya lebih tinggi

dibandingkan dengan masa anak-anak (Kristianti, 2009).

Kebutuhan zat gizi pada remaja dapat dilihat pada tabel 2:

Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi pada Remaja (13-18 tahun)

Per hari

Jenis

Kelamin

Umur

(ta-

hun)

Berat

(kg)

Tinggi

(cm)

Energi

(kkal)

Pro-

tein

(gr)

Le-

mak

(gr)

KH

(gr)

Laki-

laki

13-15

16-18

46

56

158

165

2475

2675

72

66

83

89

340

368

Perem-

puan

13-15

16-18

46

50

155

158

2125

2125

69

59

71

71

292

292

Sumber: Depkes RI (2013)

Page 24: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

9

d. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Remaja

Menurut Sulistyoningsih (2012), beberapa hal yang

mendasari masa remaja banyak membutuhkan zat gizi adalah:

1) Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi.

2) Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat di tandai

dengan peningkatan berat badan dan tinggi badan.

3) Remaja umumnya melakukan aktivitas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan usia lainnya sehingga dibutuhkan zat

gizi yang lebih banyak.

e. Faktor yang Menyebabkan Permasalahan Gizi Remaja

Menurut Sulistyoningsih (2012), permasalahan gizi yang

timbul pada masa remaja disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya:

1) Kebiasaan makan yang buruk

Timbulnya kebiasaan makan yang buruk pada remaja

dikarenakan kebiasaan makan yang tidak baik sejak kecil,

misalnya makan seadanya tanpa mengetahui kebutuhan akan

berbagai zat gizi dan berdampak pada kesehatan.

2) Kesukaan yang berlebih terhadap jenis makanan tertentu

Kesukaan yang berlebihan terhadap satu jenis makanan

dapat menyebabkan kebutuhan gizi tidak terpenuhi karena

belum tentu makanan yang disukai tersebut mengandung zat

gizi yang diperlukan oleh tubuh

3) Promosi yang berlebihan melalui media massa

Usia remaja merupakan usia yang sangat mudah

tertarik dengan hal-hal baru termasuk produk makanan yang

diiklankan, padahal makanan tersebut belum tentu memiliki

kandungan gizi yang baik.

4) Pemahaman Gizi yang Salah

Remaja sering memiliki pemahaman bahwa tubuh yang

menjadi idaman adalah tubuh yang langsing, untuk

Page 25: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

10

mempertahankan tubuh yang langsing tersebut remaja

melakukan pengaturan makanan yang salah, sehingga

kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi secara optimal.

b. Citra Tubuh

a. Pengertian Citra Tubuh

Citra tubuh adalah persepsi seseorang tentang tubuhnya,

mencakup pikiran, presepsi perasaan, emosi, imajinasi, penilaian,

sensasi fisik, kesadaran dan perilaku mengenai penampilan dan

bentuk tubuhnya dipengaruhi oleh idealisasi pencitraan tubuh di

masyarakat dan interaksi sosial seseorang dalam lingkungannya

dan dapat mengalami perubahan. Pernyataan mengenai citra tubuh

tersebut, dapat disimpulkan bahwa citra tubuh adalah gambaran

atau konsep pribadi seseorang akan penampilan fisiknya (Sada,

2012).

Terbentuknya konsep diri berupa citra tubuh pada remaja,

juga menyebabkan kebanyakan remaja kekurangan asupan

makanan karena melakukan diit yang salah. Konsep citra tubuh

yang negatif akan berdampak pada status gizi remaja sebab citra

tubuh merupakan salah satu faktor penting yang berkaitan dengan

status gizi seseorang (Setijowati, 2012).

b. Macam-macam Citra Tubuh

Menurut Simanjuntak (2009), mengungkapkan bahwa citra

tubuh terbagi dalam dua macam yaitu:

1) Citra Tubuh Positif

Citra tubuh positif persepsi seseorang yang puas

terhadap bentuk tubuhnya. Citra tubuh yang sehat ingin dimiliki

perempuan sebab sebagian besar perempuan hidup dalam

budaya yang memberikan penekanan lebih pada penampilan dan

bentuk tubuh. Citra tubuh sehat lebih dari sekedar ketiadaan

perlawanan tentang makanan, berat badan, atau penampilan

fisik.

Page 26: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

11

2) Citra Tubuh Negatif

Citra tubuh negatif adalah persepsi seseorang yang merasa

tidak puas dengan bentuk tubuhnya membandingkan dengan

yang lain dan merasa malu dan cemas tentang tubuh yang

dimiliki sehingga remaja tidak puas dengan dirinya, menjadi

sulit menerima diri apa adanya, responsif terhadap pujian, peka

terhadap kritik dan pesimis bahkan ada yang sampai melakukan

diet demi mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan Berbagai

permasalahan citra tubuh, yang paling umum adalah

ketidakpuasan terhadap sosok tubuh (body dissatisfaction).

c. Skala Likert Citra Tubuh

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur citra tubuh

adalah skala citra tubuh yang berpaku pada skala citra tubuh yang

dibuat oleh Purwaningrum (2008), namun dikembangkan oleh

peneliti dan disusun berdasarkan Multidimentional Body Self

Relaation Questionanaire Apperance Scales. Pernyataan pada

kuesioner menggunakan skala likert yaitu:

Pada pernyataan positif nilai

1) 4 : Sangat setuju

2) 3 : Setuju

3) 2 : Tidak Setuju

4) 1 : Sangat tidak setuju

Pada pernyataan negatif nilai

1) 4 : Sangat tidak setuju

2) 3 : Tidak setuju

3) 2 : Setuju

4) 1 : Sangat Setuju

d. Cara Perhitungan Score Citra Tubuh

Perhitungan score citra tubuh dengan cara menjumlahkan

nilai-nilai dari pertanyaan positif dan pertanyaan negatif

(Purwaningrum, 2008).

Page 27: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

12

e. Indikator Tentang Citra Tubuh

Ada beberapa ahli yang mengemukakan mengenai

komponen citra tubuh. Menurut Simanjuntak, (2009), ada lima

komponen citra tubuh yaitu :

1) Appearance Evaluation (EvaluasiPenampilan), yaitu penilaian

individu mengenai keseluruhan tubuh dan penampilan dirinya,

apakah menarik atau tidak menarik, memuaskan atau tidak

memuaskan.

2) Appearance Orientation (Orientasi Penampilan), perhatian

individu terhadap penampilan dirinya dan usaha yang

dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan

dirinya.

3) Body Areas Satisfaction (Kepuasan terhadap Bagian Tubuh),

yaitu kepuasan individu terhadap bagian tubuh secara spesifik,

seperti wajah, rambut, payudara, tubuh bagian bawah (pinggul,

pantat, kaki), tubuh bagian tengah (pinggang, perut), dan

keseluruhan tubuh.

4) Overweight Preocupation (Kecemasan Menjadi Gemuk), yaitu

kecemasan menjadi gemuk, kewaspadaan individu terhadap

berat badan, melakukan diet ketat dan membatasi pola makan.

5) Self-Clasified Weight (Persepsi terhadap Ukuran Tubuh), yaitu

persepsi dan penilaian individu terhadap berat badannya, mulai

dari kekurangan berat badan sampai kelebihan berat badan

f. Penyebab Gangguan Citra Tubuh

Menurut Herawati (2014), gangguan citra tubuh adalah

perubahan presepsi seseorang tentang tubuh yang diakibatkan oleh

perubahan ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh. Gangguan

citra tubuh disebabkan oleh:

1) Perubahan ukuran, bentuk, dan penampilan tubuh akibat

pertumbuhan dan perkembangan.

Page 28: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

13

2) Pengobatan seperti radiasi, kemoterapi, transplantasi dan

kerusakan bagian tubuh.

g. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh

Menurut Dalami (2009), tanda dan gejala gangguan citra

tubuh yaitu menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang

berubah, tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau

akan terjadi, menolak penjelasan perubahan tubuh, presepsi negatif

pada tubuh, menggungkapkan keputusasaan dan menggungkapkan

ketakutan.

h. Faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh

1) Usia

Remaja dengan rentang usia 14-19 tahun mengalami

perkembangan yang pesat akan gambaran diri dan peran diri.

Pada tahap ini citra tubuh menjadi penting dan berdampak pada

usaha yang berlebihan pada remaja untuk mengontrol berat

badan. Umumnya terjadi pada remaja putri dimana remaja putri

merasa tidak puas dengan penampilan tubuhnya dan

menyebabkan gangguan makan (Setijowati, 2012).

2) Pengetahuan Gizi Remaja

Pengetahuan gizi remaja merupakan kemampuan untuk

menerapkan informasi tentang kebutuhan pangan dan nilai

pangan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan gizi sangat

berpengaruh pada sikap dan perilaku dalam memilih makanan

yang tepat. Pengetahuan gizi yang baik dapat menghindarkan

seseorang dari konsumsi makanan yang salah ataupun buruk.

Pengetahuan gizi dapat diperoleh melalui pendidikan formal

maupun non formal selain itu, juga dapat diperoleh dengan

melihat, mendengar sendiri atau melalui alat-alat komunikasi

(Sari, 2011).

Page 29: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

14

3) Sosial Ekonomi

Asupan gizi antara remaja yang satu dengan yang lain

berbeda-beda, hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat

sosial ekonomi disetiap keluarga. Keluarga dengan tingkat

sosial ekonomi yang tinggi dengan keluarga tingkat sosial

ekonomi yang rendah asupan gizinya berbeda. Keluarga

dengan tingkat sosial ekonomi yang lebih tinggi asupan akan

zat gizi lebih tercukupi karena kemampuan membeli bahan

makanan yang kaya sumber zat gizi terpenuhi (Proverawati,

2011).

4) Media

Media yang muncul memberikan gambaran ideal

terhadap remaja yang dapat mempengaruhi citra tubuh. Figur

ini biasanya disebut dengan idola. Remaja mengikuti setiap

bentuk dan tindakan yang dilakukan oleh idolanya tersebut,

terutama pada penampilan. Remaja percaya dengan mengikuti

dan berpenampilan seperti idolanya mereka akan menjadi

percaya diri dan disukai bnayak orang. Remaja merupakan

seorang yang berada dalam masa transisi, dimana

kepribadiaannya masih belum stabil atau masih mencari jati

diri. Proses seperti ini seorang remaja akan mencari sosok

orang lain yang patut ditiru untuk dirinya (Agustin, 2013).

5) Lingkungan

Dalam hidup bermasyarakat remaja dituntut untuk

bersosialisasi. Sejak anak usia 4 tahun, anak telah merasakan

kebutuhan sosial. Masa menjelang remaja, anak cenderung

berkumpul terdiri atas satu jenis kelamin yang sama, karena

mempunyai ciri fisik yang berbeda. Masa remaja timbul

kesadaran terhadap dirinya atau mempunyai persepsi terhadap

dirinya yang disebut citra tubuh (Rumini, 2009).

Page 30: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

15

h. Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Status Gizi

Menurut Laus et al (2009), citra tubuh merupakan hal yang

sangat penting dalam kehidupan remaja. Ketidakpuasan terhadap

bentuk tubuh pada remaja dengan mengaggap tubuhnya terlalu

gemuk membuat remaja melakukan upaya penurunan berat badan

dengan cara yang salah, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi

status gizinya. Hal ini merupakan konsekuensi dari pubertas yang

dialami. Pada umumnya remaja putri lebih merasa tidak nyaman

dengan dirinya dan memiliki citra tubuh yang lebih negatif

dibandingkan dengan remaja putra selama masa pubertas, oleh

karena itu remaja putri yang memiliki citra tubuh yang baik akan

mempunyai tubuh yang sehat didalam tubuhnya. Hal ini karena

remaja putri terbiasa dengan mengatur kebiasaan makan dan selalu

beraktivitas fisik setiap harinya sedangkan remaja yang memiliki

citra tubuh yang belum baik mudah terserang penyakit

kardiovaskuler. Remaja putri yang dalam keadaan sakit dan tidak

mengubah pola makan yang salah serta kurangnya aktivitas fisik

secara langsung mempengaruhi keadaan status gizi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Serly

et al (2015), yang menjelaskan bahwa body image positif

mendorong seseorang untuk berperilaku sehat (diet sehat), dan

body image negatif akan mendorong seseorang melakukan hal-hal

yang dapat membahayakan dirinya dengan melakukan diet ketat

sehingga orang tersebut mengalami gangguan seperti anoreksia dan

nervosa. Selain itu ketidakpuasan body image dapat mendorong

seseorang mengkonsumsi obat-obatan yang tidak diimbangi

dengan olahraga dan konsumsi makanan yang sehat sehingga dapat

mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Page 31: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

16

c. Konsumsi Zat Gizi Makro

a. Pengertian Zat Gizi Makro

Zat gizi makro merupakan zat kimia yang diperlukan dalam

pertumbuhan, perkembangan, serta untuk menjalankan fungsi

tubuh yang normal. Zat gizi makro berperan dalam membentuk

energi tubuh dan seluruh proses metabolisme,selain itu zat gizi

makro juga berguna dalam menjaga fungsi tubuh dalam

pertumbuhan dan mencegah penyakit, hal ini disebabkan zat gizi

makro sebagai bahan dasar yang dijadikan tubuh untuk

menghasilkan energi. Energi ini akan digunakan untuk melakukan

kegiatan di luar tubuh, dan proses biologi tubuh yang memerlukan

energi (Almatsier, 2011).

b. Cara Mengukur Konsumsi Makanan

Dalam mengetahui atau mengukur konsumsi makanan individu

atau populasi dapat digunakan beberapa cara:

1) Metode food recall 24 jam

Salah satu cara untuk survei konsumsi adalah dengan

recall 24 jam. Recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis

dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24

jam lalu, pencatatan dideskripsikan secara mendetail oleh

pewawancara, meliputi semua makanan dan minuman yang

dikonsumsi serta cara pengolahannya, tetapi responden lupa

akan apa yang telah dikonsumsinya maka dari itu perlu dibantu

dengan penjelasan waktu kegiatannya dan sebaiknya dilakukan

secara berulang pada hari yang berbeda (tidak berturut-turut)

tergantung dari variasi menu keluarga dari hari ke hari

(Amanda, 2014).

2) Metode Estimasi Pencatatan Makanan

Metode ini adalah metode mencatat semua makanan

dan minuman termasuk snack yang telah dimakan dari periode

1 sampai 7 hari, yang digunakan untuk mengukur asupan

Page 32: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

17

makanan individu sehari-hari. Asupan nutrisi dapat diukur

dengan menggunakan data komposisi makanan. Pengukuran

bergantung pada hari saat dilakukan pencatatan (Gibson,

2012).

3) Metode Pencatatan dan Penimbangan (Weighing Food

Record)

Metode ini responden diminta untuk menimbang

semua makanan dan snack yang dikonsumsi dalam periode

waktu tertentu. Cara penyiapan makanan harus jelas serta

merk makanan juga harus dicatat. Metode ini lebih akurat

untuk memperkirakan kebiasaan konsumsi makanan dan

asupan gizi seseorang (Gibson, 2012).

4) Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency Questionare)

Food Frequency Questionare (FFQ) bertujuan untuk

menilai frekuensi makanan dan berbagai jenis makanan dalam

periode waktu tertentu. Metode ini dapat menjelaskan

informasi kualitatif mengenai pola konsumsi makanan

seseorang (Gibson, 2012).

5) Metode Riwayat Makanan (Dietary History)

Metode ini digunakan untuk memperkirakan kebiasaan

asupan makanan dan pola makan individu yang umumnya

dilakukan dalam jangka waktu lama sekitar 1 bulan. Metode

ini memiliki 3 komponen yaitu mewawancarai responden

tentang kebiasaan pola makan keseluruhan dalam 24 jam

terakhir, kedua melakukan pengecekan ulang kuesioner dari

jenis makanan tertentu yang dikonsumsi dan ketiga subyek

mencatat konsumsi makanan di rumah selama 3 hari (Gibson,

2012).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makanan

Menurut Almatsier dkk, (2011), mengemukakan bahwa

banyak faktor yang berpengaruh terhadap makanan yang

Page 33: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

18

dikonsumsi. Faktor-faktor yang menonjol adalah kebiasaan makan

masa kecil, sosial ekonomi, budaya, agama dan kepercayaan

terhadap makanan. Faktor agama dan kepercayaan erat

hubungannya dengan pantangan makan. Pantangan makan

merupakan suatu larangan untuk mengkonsumsi makanan jenis

tertentu (Sediaoetama, 2015).

d. Kecukupan Zat Gizi Makro

Kecukupan gizi yang dianjurkan adalah banyaknya masing-

masing zat gizi yang harus terpenuhi dari makanan. Kecukupan

gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, berat

badan, tinggi badan dan genetik. Kecukupan gizi yang di anjurkan

berbeda sesuai yang dengan kebutuhan gizi (Arisman, 2010).

e. Klasifikasi Tingkat Konsumsi

Menurut Riskesdas (2010), klasifikasi tingkat konsumsi

dibagi menjadi 5 dengan cut of point sebagai berikut:

1) Konsumsi lebih : >119%

2) Konsumsi normal : 90-119%

3) Konsumsi defisit ringan : 80-89%

4) Konsumsi defisit sedang : 70-79%

5) Konsumsi defisit berat : <70%

f. Jenis- jenis Zat Gizi Makro

Kebutuhan zat gizi dapat dipenuhi dengan cara

mengkonsumsi makanan secara teratur serta memenuhi zat gizi

dengan baik dalam sehari sesuai dengan angka kecukupan zat gizi

makro seperti cukup mengkonsumsi sumber protein, lemak,

karbohidrat (Sulistyoningsih, 2011).

1) Asupan Protein

a) Pengertian protein

Protein adalah senyawa kimia yang mengandung

unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen

(N). Berdasarkan sumbernya protein dibedakan menjadi

Page 34: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

19

protein nabati (tumbuhan) misalnya kacang-kacangan,

protein hewani seperti daging, susu, telur dan lain-lain

(Almatsier, 2011).

b) Peranan protein

Protein merupakan zat gizi yang sangat penting,

karena yang paling erat hubungannya dengan proses

kehidupan. Protein juga salah satu sumber utama energi,

bersama-sama dengan karbohidrat dan lemak. Protein

berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan,

menggantikan sel-sel yang mati dan juga sebagai

pertahanan tubuh Kebutuhan protein juga meningkat pada

masa remaja, karena proses pertumbuhan yang terjadi

dengan cepat pada awal masa remaja. Protein remaja

perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki

karena perbedaan komposisi tubuh (Almatsier, 2011).

c) Perhitungan protein

Satu gram protein menghasilkan 4 kalori yang

diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan protein dalam pedoman

gizi seimbang yang dianjurkan adalah 10-20% dari

kebutuhan energi total (Almatsier, 2011).

d) Kecukupan protein

Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0 gr/kg

BB/hari. AKG protein remaja umur 16 sampai 18 tahun

untuk laki-laki 66 gr/hari sedangkan untuk perempuan 59

gr/hari. Makanan sumber protein hewani bernilai biologis

lebih tinggi dibandingkan sumber protein nabati karena

komposisi asam amino esensial yang lebih baik dari segi

kualitas maupun kuantitas (Proverawati, 2011).

e) Sumber protein

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein

baik, dalam jumlah maupun mutu seperti telur, daging,

Page 35: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

20

ikan dan kerang. Sumber protein nabati merupakan

sumber protein nabati yang mempunyai mutu biologis

yang tinggi seperti kacang kedelai dan hasilnya, seperti

tempe tahu (Almatsier, 2011).

f) Hubungan Konsumsi Protein dengan Status Gizi

Menurut Nadiroh (2012), kebutuhan protein

meningkat pada usia remaja, karena proses pertumbuhan

yang sedang terjadi dengan cepat. Apabila asupan energi

terbatas atau kurang, protein akan digunakan untuk

menghasilkan energi. Oleh sebab itu dibutuhkan konsumsi

karbohidrat dan lemak yang cukup, sehingga protein dapat

digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu pembentukan sel

tubuh atau mengganti jaringan yang rusak. Selain itu dapat

dipengaruhi oleh faktor keturunan, pengetahuan gizi

remaja, pengeluaran jajanan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Aritonang (2010),

ketersedian bahan pangan yang tidak cukup, serta tingkat

pendapatan dalam rumah tangga juga sangat mempengaruhi

masalah gizi dalam keluarga karena dengan masalah gizi

dalam keluarga karena dengan tidak tercukupinya

pendapatan berarti peluang untuk mendapatkan bahan

pangan juga terbatas sehingga kebutuhan tidak terpenuhi.

2) Asupan Lemak

a) Pengertian lemak

Menurut Irianto (2011), lemak merupakan molekul

yang terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan

oksigen (O) seperti halnya karbohidrat. Lemak merupakan

simpanan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak

trigliserida simpanan lemak yang bergantung pada susunan

lemak.

Page 36: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

21

b) Peran lemak

Menurut Almatsier (2011), peranan lemak dalam

bahan pangan yang utama adalah sebagai sumber energi.

Lemak sebagai sumber energi yang dapat menyediakan

energi sekitar 2,25 kali lebih banyak daripada yang

diberikan karbohidrat, protein. Konsumsi lemak yang

kurang akan terjadi defisiensi asam lemak esensial dan

nutrisi yang larut dalam lemak, sebaliknya jika kelebihan

konsumsi lemak akan beresiko kelebihan berat badan,

obesitas dan akan meningkatkan penyakit kardiovaskuler.

c) Perhitungan lemak

Satu gr lemak menghasilkan 9 kalori yang

diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan lemak dalam pedoman

gizi seimbang yang dianjurkan adalah 15-30% dari

kebutuhan energi total, namun kebutuhan lemak pada

penderita penyakit infeksi disesuaikan dengan faktor

aktivitas dan faktor stress yang memepengaruhi kebutuhan

energinya. Lemak dalam pangan juga berfungsi untuk

meningkatkan palatibilitas (rasa enak, lezat). Peranan lemak

yang pertama didalam tubuh adalah sebagai sumber energi,

yang disimpan dalam jaringan adiposa (Almatsier, 2011).

d) Sumber lemak

Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-

tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah,

kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, margarin.

Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian,

daging, krim, susu, keju dan kuning telur (Almatsier, 2011).

e) Angka kecukupan lemak

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai

dengan berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas fisik.

Menurut AKG 2013, angka kecukupan lemak bagi anak

Page 37: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

22

perempuan usia 14-18 tahun sebesar 71 gr/hari sedangkan

untuk laki-laki sebesar 89 gr/hari (Depkes RI, 2013).

f) Hubungan antara Konsumsi Lemak dengan Status Gizi

Menurut Nilawati, dkk (2011), terdapat hubungan

yang signifikan antara asupan zat gizi seperti kalori dan

lemak dengan status gizi remaja. Pengaruh asupan zat gizi

terutama lemak yang berlebih akan mempengaruhi citra

tubuh dan status gizi. Status gizi dipengaruhi berbagai

faktor seperti asupan zat gizi yang mempengaruhi

metabolisme, jika zat gizi masuk kedalam tubuh kurang

maka metabolisme didalam tubuh terganggu dan jika

asupan lemak masuk secara berlebihan maka metabolisme

juga terganggu dan menyebabkan penyakit kardiovaskuler

seperti kegemukan menyebabkan sakit jantung dan

sebagainya.

Hal ini sejalan dengan Gemili (2011), yang

menyatakan bahwa ada hubungan antara asupan lemak

dengan IMT. Kebutuhan gizi remaja relatif besar karena

masih mengalami pertumbuhan dan umumnya aktivitas

fisiknya lebih tinggi dibandingkan usia lainnya. Perilaku

yang salah banyak dijumpai pada remaja diantaranya pola

kebiasaan yang kurang sehat sehingga menimbulkan

berbagai masalah kesehatan, seperti gizi kurang maupun

gizi lebih. Pola makan tradisional yang tadinya tinggi

karbohidrat, tinggi serat kasar dan rendah lemak berubah ke

pola makan baru yang rendah serat kasar dan tinggi lemak

sehingga menggeser mutu makanan ke arah yang tidak

seimbang.

Page 38: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

23

3) Asupan Karbohidrat

a) Pengertian karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat pati atau zat tepung atau

zat gula yang tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H),

dan Oksigen (O). Dalam tubuh karbohidrat akan dibakar

untuk menghasilkan tenaga. Karbohidrat menjadi

komponen struktur penting pada tubuh dalam bentuk serat

(fiber, seperti selulosa, pectin, dan lignin (Kartsapoetra,

2011).

b) Peranan karbohidrat

Menurut Almatsier (2011), dalam tubuh karbohidrat

merupakan salah satu sumber utama energi. Kebutuhan

tubuh akan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya

sebagai penghasil energi, jadi yang menjadi pangkal

perhitungan ialah jumlah kalori yang diperlukan oleh tubuh.

Kalori ini terutama dihasilkan oleh karbohidrat, lemak, dan

protein.

c) Sumber karbohidrat

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau

serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan gula

sedangkan hasil olahan sumber karbohidrat seperti bihun,

tepung-tepungan, roti, selai, sirup dan sebagainya. Sebagian

besar sayur dan buah tidak banyak mengandung

karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit

relatif banyak mengandung karbohidrat dari pada sayur

daun-daunan (Almatsier, 2011).

d) Angka kecukupan karbohidrat

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai

dengan berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas fisik.

Menurut AKG 2013, angka kecukupan karbohidrat bagi

anak perempuan usia 14-18 tahun sebesar 292 gr/hari

Page 39: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

24

sedangkan untuk laki-laki sebesar 368 gr/hari (Depkes RI,

2013).

e) Perhitungan karbohidrat

Menurut Almatsier (2011), satu garam karbohidrat

menghasilkan 4 kalori yang diperlukan oleh tubuh

kebutuhan karbohidrat yaitu 60-75% dari kebutuhan energi

total. Semakin rendah tingkat ekonominya, semakin

tinggilah presentase energi tersebut berasal dari karbohidrat,

karena energi dari karbohidrat termasuk yang paling murah.

f) Hubungan Konsumsi Karbohidrat dengan Status Gizi

Karbohidrat merupakan zat gizi utama sumber

energi bagi tubuh. Dalam 1 gr karbohidrat menghasilkan 4

kalori. Terpenuhinya kebutuhan tubuh akan karbohidrat

menentukan jumlah energi yang tersedia bagi tubuh setiap

hari. Apabila karbohidrat dikonsumsi dalam jumlah yang

berlebihan maka akan menyebabkan penyakit diabetes

militus, jantung, hiperaktivitas dan sebagainya (Almatsier,

2011).

Hal ini sejalan dengan penelitian dengan Dianah

(2012), Terdapat hubungan yang signifikan antara

karbohidrat dengan status gizi. Karbohidrat merupakan

sumber utama energi karena banyak terdapat di alam dan

harganya relatif murah. Karbohidrat yang terdapat didalam

tubuh berupa glukosa dan glikogen yang disimpan didalam

otot dan hati. Kemudian glikogen otot digunakan langsung

oleh otot untuk pembentukan energi dan pemberian

karbohidrat bertujuan untuk mengisi kembali simpanan

glikogen otot dan hati yang telah dipergunakan, sehingga

simpanan tersebut akan berpengaruh terhadap status gizi.

Kemudian apabila seseorang mengkonsumsi karbohidrat

lebih akan berisiko menjadi gemuk dibandingkan dengan

Page 40: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

25

asupan karbohidratnya yang cukup. Makanan dengan

karbohidratnya yang tinggi dapat meningkatkan nafsu

makan sehingga menyebabkan pola makan yang

berlebihan.

d. Status Gizi

a. Pengertian

Status gizi adalah keadaan tubuh akibat mengkonsumsi

makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dibedakan

menjadi tiga yaitu status gizi kurang, status gizi baik, dan status

gizi lebih. Penentuan status gizi remaja dapat dilakukan dengan

beberapa cara salah satunya dengan menggunakan Indeks Masa

Tubuh (IMT/U). Pengukuran ini cocok untuk remaja karena remaja

masih dalam masa pertumbuhan. Status gizi dipengaruhi asupan

gizi makronutrien dan mikronutrien yang seimbang. Angka

kecukupan gizi adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang

dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.

(Almatsier, 2011).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi remaja

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang

disebabkan oleh 2 faktor yaitu, faktor langsung dan tidak langsung

(Alatas, 2011).

1) Faktor langsung

a) Kebiasaan Makan Yang Buruk

Kebiasaan makan yang buruk dapat terjadi pada

kebiasaan makan keluarga yang tidak baiksudah tertanam

sejak kecil akan terus terjadi pada usia remaja. Makan

seadanya tanpa mengetahui kebutuhan akan berbagai zat gizi

dan dampak tidak dipenuhinya kebutuhan zat gizi tersebut

terhadap kesehatan (Amelia, 2008).

Page 41: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

26

b) Kesukaan Yang Berlebihan Terhadap Makanan Tertentu

Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan

tertentu menyebabkan kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi.

Keadaan seperti itu biasanya terkait dengan mode yang

tengah marak dikalangan remaja. Misalnya remaja di

Amerika Serikat sangat suka makanan hortodog dan

minuman coca-cola. Kebiasaan ini kemudian menjalar ke

remaja-remaja diberbagai negara lain termasuk negara

Indonesia (Destayanti, 2011).

c) Asupan Makanan

Asupan makan pada dasarnya asupan zat gizi yang

dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam

diri manusia itu sendiri yang memiliki sifat kebiasaan.

Sementara itu faktor eksternal adalah faktor yang berasal

dari luar manusia, seperti ketersediaan pangan, peran orang

tua, teman sebaya, media massa yang berada disekitar serta

sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat daya beli

manusia terhadap bahan pangan. Asupan makanan

diperoleh dari zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh

untuk memelihara pertumbuhan dan kesehatan. Zat gizi

terdiri dari zat gizi makro dan zat gizi mikro.

Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh

tubuh dalam jumlah yang besar dan sebagai bahan dasar

yang dijadikan tubuh untuk menghasilkan energi.

(Almatsier, 2011). Zat gizi mikro mikronutrient (zat gizi

mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam

jumlah sedikit dan mempunyai peran penting dalam

pembentukan hormonal, aktivitas enzim serta mengatur

fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Golongan zat

gizi mikro ini termasuk vitamin yang larut dalam air atau

Page 42: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

27

larut dalam lemak dan sejumlah mineral yang hanya

dibutuhkan dalam kuantitas yang hanya sedikit. Vitamin

yang larut dalam air meliputi vitamin C dan B kompleks

(meliputi vitamin B2, vitamin B6, asam folat, biotin,

vitamin B12. Vtamin yang larut dalam lemak, vitamin A,

vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Mikro mineral

meliputi zat besi, iodium, flour, zinc, chromium, selenium,

mangan, molipdenum, dan kurfum (Sediaoetama, 2010).

d) Infeksi

Infeksi adalah masuknya dan berkembangnnya serta

bergandanya agen penyakit menular dalam badan manusia

atau binatang terasuk juga bagaimana badan pejamu

bereaksi terhadap agen penyakit terhadap agen tadi

meskipun hal ini terlalu tampak secara nyata. Penyakit

infeksi dan keadaan gizi remaja merupakan dua hal yang

saling mempengaruhi, dengan adanya infeksi, nafsu makan

mulai menurun dan mengurangi konsumsi makanannya. Hal

ini akan mengakibatkan kurangnya zat gizi dalam tubuh dan

akan mempengaruhi status gizi pada remaja (Almatsier,

2011).

2) Faktor tidak langsung

a) Jenis Kelamin (Gender)

Menurut Pratiwi (2011), perempuan lebih berisiko

untuk mengalami status gizi lebih dibandingkan dengan laki-

laki terutama pada anak yang salah satu orang tuanya

mengalami obesitas sehingga kerentanan untuk naiknya berat

badan lebih besar. Perempuan cenderung mengalami

peningkatan penyimpanan lemak.

b) Pemahaman Gizi yang Keliru

Tubuh yang langsing sering menjadi idaman bagi

remaja terutama wanita, hal itu sering menjadi penyebab

Page 43: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

28

masalah, karena untuk memelihara kelangsingan tubuh

mereka harus menerapkan pengaturan pembatasan makanan

secara keliru, sehingga kebutuhan gizi tidak terpenuhi.

Makan sekali sehari atau makan seadanyatidak makan nasi

merupakan penerapan prinsip pemeliharaan gizi yang keiru

dan mendorong terjadinya gangguan gizi (Bani, 2010).

c) Pendidikan dan Pengetahuan

Responden dengan pendidikan yang baik tentu

mengetahui makanan apa saja yang baik dan tidak baik untuk

diberikan kepada anaknya. Pendidikan gizi merupakan suatu

proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua

atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang

baik (Imtihanti, 2012).

d) Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja

umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja

bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

keluarga (Markum, 2007).

e) Sosial Ekonomi

Faktor yang berpengaruh dalam menentukan status

kesehatan seseorang adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal

ini adalah daya beli keluarga. Keluarga dengan pendapatan

terbatas, kemungkinan besar akan kurang dapat memenuhi

kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya. Pendapatan merupakan

faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas

hidangan. Semakin banyak pendapatan berarti semakin baik

makanan yang diperoleh (Hadi, 2010).

f) Citra tubuh (Body image)

Body image adalah presepsi seseorang tentang

tubuhnya. Terbentuknya konsep diri berupa body image pada

Page 44: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

29

remaja juga akan menyebabkan kebanyakan remaja

kekurangan asupan makan karena melakukan diit yang salah.

Konsep body image yang negatif akan berdampak pada status

gizi remaja sebab body image merupakan salah satu faktor

penting yang berkaitan dengan status gizi (Setijowati, 2012).

g) Aspek Depresi (Psikiatrik)

Pengaruh psikopatologi terhadap status gizi ini juga

dilaporkan oleh Fatmah (2010), bahwa depresi meningkatkan

risiko status gizi kurang hal ini dikarenakan perubahan

asupan makan adalah gejala depresi yang akan menyebabkan

penurunan berat badan dan malnutrisi. Akibatnya akan

kehilangan nafsu makan yang berdampak penurunan status

gizi.

c. Penilaian status gizi

Penilaian status gizi adalah mempelajari dan

mengevaluasi tanda fisik yang ditimbulkan dari penggunaan zat

gizi dan gangguan kesehatan (Rina dan Woro, 2010). Penilaian

status gizi secara langsung salah stunya yaitu antropometri.

1) Pengertian Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh

manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri

gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran

dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat

umur dan tingkat gizi (Sandjaja dkk, 2010).

2) Parameter Antropometri

Antropometri sebagai indikator status gizi dapat

dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter

adalah ukuran dari tanggal tubuh manusia, antara lain: umur,

berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala,

lingkar dada, lingkar pinggul, dan tebal lemak bawah kulit

(Adriani dan Bambang, 2014).

Page 45: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

30

a) Umur

Faktor umur sangat penting dlam penentuan

status gizi. Kesalahan penentuan umur akan

menyebabkan intepretasi status gizi menjadi salah. Hasil

pengukuran tinggi badan yang akurat, menjadi tidak

berarti bila disertai dengan penentuan umur yang tepat.

Batas umur yang digunakan adalah tahun umur penuh

dan umur 0-2 tahun digunakan tiga bulan usia penuh

(Adriani dan Bambang, 2014).

b) Berat Badan

Berat badan merupakan ukuran antropometri

yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi

baru lahir. Saat bayi dan balita, berat badan dapat

digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun

status gizi. Kecuali, apabila terdapat kelainan seperti

asites, edema dan adanya tumor. Berat badan juga dapat

digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan

makanan. Berat badan merupakan hasil peningkatan

seluruh jaringan tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan

lain-lain (Adriani dan Bambang, 2014).

c) Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan indikator umum ukuran

tubuh dan panjang tulang. Namun tinggi badan saja

belum dapat dijadikan indikator untuk menilai status

gizi, kecuali jika digabungkan dengan indikator lain

seperti usia dan berat badan (Adriani dan Bambang,

2014).

3) Indeks Antropometri

Menurut Kemenkes (2012), indeks antropometri

merupakan kombinasi berbagai parameter gizi. Cara

termudah menilai status gizi dilapangan yakni dengan

Page 46: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

31

pengukuran antropometri karena sederana, mudah, dapat

dilakukan siapa saja dan cukup teliti. Data antropometri yang

sering digunakan yaitu berat badan, sedangkan indeks

antropometri yang sering dipakai untuk menilai status gizi

remaja umur 14-18 tahun yaitu indeks masa tubuh/umur

(IMT/U). IMT/U adalah perbandingan antara berat badan dan

tinggi badan, cara mengitung IMT dapat dihitung dengan

rumus berikut:

)m(Badan Tinggi

(kg)Badan Berat IMT

2

Menurut Kepmenkes (2010), Z-score adalah skor

standar berupa jarak skor remaja dari mean kelompoknya

dalam Satuan Standar Deviasi. Cara menghitung IMT/U

menggunakan rumus sebagai berikut:

(SD) referensi populasi -Z

median IMT -real IMT-Z

scorescore

Tabel 3. Klasifikasi Status Gizi berdasarkan Indeks

Antropometri IMT/U

Kategori Status Gizi Ambang Batas Z-score

Sangat Kurus <- 3 SD

Kurus -3 SD s/d <-2 SD

Normal -2 SD s/d 1 SD

Gemuk >1 SD s/d 2 SD

Obesitas >2 SD

Sumber: Kementrian Kesehatan RI (2010)

Page 47: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

32

B. Kerangaka Teori

Faktor Langsung

1. Asupan Zat Gizi

A. Zat Gizi Makro:

-Protein

-Lemak -Karbohidrat

B. Zat Gizi Mikro:

1. Vitamin

- Larut Air

(vitamin B dan C)

- Larut Lemak

(vitamin A,D, E dan K)

2. Mineral

- Zat besi (Fe), Iodium (I)

- Flour (F), Seng (Zn)

- Krom (K), Mangan (Mn)

- Molipdenum (Mo)

- Selenium (Se)

2. Kesukaan Makanan yang

Berlebihan

3. Kebiasaan Makan Buruk

4. Infeksi

Sumber: Modifikasi Sediaoetama (2010); Almatsier (2011); Alatas (2011);

Pratiwi (2011); Kemenkes (2012); Kementrian Kesehatan RI (2013).

Gambar 1. Kerangka Teori

Status Gizi

Faktor Tidak Langsung

1. Pemahaman Gizi Yang Keliru

2. Pendidikan dan Pengetahuan

3. Pekerjaan

4. Sosial Ekonomi

5. Jenis Kelamin (gender)

6. Citra Tubuh (body image)

7. Aspek Psikiatrik

Page 48: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

33

C. Kerangka Konsep

Citra Tubuh

Konsumsi Zat Gizi Makro

1. Protein

2. Lemak

3. Karbohidrat

Gambar 2. Kerangka Konsep

A. Hipotesis

Ha :

1. Ada hubungan citra tubuh dengan status gizi pada remaja putri di SMK

Muhammadiyah 5 Surakarta.

2. Ada hubungan Konsumsi zat gizi makro dengan status gizi pada remaja putri

di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

Status Gizi

Page 49: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian observational analitik

dengan pendekatan cross sectional karena variabel bebasnya yaitu citra tubuh

dan konsumsi zat gizi makro maupun variabel terikatnya yaitu status gizi remaja

putri diambil dalam satu kali waktu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember

2018.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas sampel yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2014). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa di

SMK Muhammadiyah 5 Surakarta sebanyak 106 siswi yang terdiri dari

kelas X sebesar 48 siswi , XI sebesar 33 siswi dan XII sebesar 25 siswi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Sampel penelitian yang digunakan

adalah remaja putri SMA kelas X, XI dan XII yang memenuhi kriteria

inklusi dan ekslusi sebagai penelitian.

Page 50: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

35

a. Teknik Sampling

Pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan

mengambil sampel dari masing-masing kelas X, XI, dan XII. Kemudian

dilakukan simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara

acak dan mengundi dengan mengunakan tabel bilangan atau angka acak

(Notoadmojo, 2010).

b. Besar sampel penelitian

Pengambilan besar sampel dalam penelitian menggunakan rumus

(Lemeshow dkk, 1997), ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

p)-(1 α/2.p1Z)1N(d

p).N-(1 α/2.p1(Zn

22

2

Maka jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :

Keterangan:

n : Besar sampel yang diperlukan

(Z21-α/2) : Nilai Z pada batas untuk tingkat kepercayaan 95%= 1,96

P : Proporsi sampel

N : Jumlah populasi =106

d² : Presisi yang digunakan 10% (0,1).

Perhitungan perkiraan dengan besar sampel

( )

( ) ( )

n = 50,64 51 siswi

Page 51: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

36

Berdasarkan rumus tersebut, maka besar sampel yang

dibutuhkan sebesar sampel ditambah kemungkinan drop out 10% maka

jumlah sampel penelitian minimal yang diperlukan menjadi 56,1 siswi,

sampel penelitian tersebut dibulatkan dan dibutuhkan menjadi 57 siswi.

c. Kriteria Inklusi

1) Siswi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

2) Berusia 14 sampai 18 tahun.

3) Dalam keadaan sehat jasmani rohani.

4) Bersedia menjadi sampel penelitian.

5) Masuk sekolah pada saat pengambilan data.

d. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sakit pada saat

dilakukan penelitian berlangsung (seperti: asma, batuk, flu dll).

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Variabel dalam

penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas adalah stimulus yang

menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel dependen (Sugiyono,

2014). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu citra tubuh dan

konsumsi zat gizi makro.

2. Variabel Dependent (Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang nilainya

dipengaruhi oleh variabel lain atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

status gizi.

Page 52: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

37

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang diteliti,

atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,

2012).

Tabel 4. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur

Citra tubuh Pengetahuan yang

dimiliki oleh sampel

tentang citra tubuh.

Pengukuran

menggunakan Likert

Skor citra tubuh Rasio

Konsumsi zat

gizi makro

Jumlah rata-rata zat

gizi makro dari

konsumsi bahan

makanan sehari diukur

dengan menggunakan

food recall 2x24

secara tidak berturut-

turut

Gr

Rasio

Status Gizi Keadaan tubuh sebagai

akibat konsumsi

makanan dan

penggunaan zat-zat

gizi yang diukur dari

berat badan dan tinggi

badan dengan

perhitungan (IMT/U).

Z- score dengan satuan SD Interval

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara,

pengamatan, atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan

informasi dari sampel (Gulo, 2010). Instrumen penelitian yang akan digunakan

adalah :

1. Formulir pengumpulan data

Formulir yang digunakan untuk mencatat: nama, kelas, tempat

tanggal lahir, berat badan, tinggi badan, status gizi.

Page 53: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

38

2. Timbangan injak digital

Timbangan injak digital dengan ketelitian 0.1 kg dengan kapasitas

100 kg digunakan untuk mengukur berat badan remaja.

Cara menggunakan timbangan injak digital menurut Riskesdas (2013), yaitu:

a. Memastikan peralatan lengkap dan berfungsi dengan baik.

b. Meletakkan timbangan ditempat yang rata atau datar dan keras.

c. Memastikan alat timbangan menunjukkan angka 0.0 sebelum dilakukan

penimbangan.

d. Pada saat menimbang sampel tidak menggunakan alas kaki sepatu atau

sandal.

e. Pada saat menimbang badan tegak lurus dan tidak merunduk.

f. Secara otomatis alat timbang akan menunjukkan hasil penimbangan.

g. Melakukan pencatatan hasil pengukuran dalam satuan kilogr.

3. Mikrotoa

Mikrotoa dengan ketelitian 0.1 cm digunakan untuk mengukur tinggi

badan remaja dengan kapasitas tinggi maksimal 200 cm.

Cara menggunakan mikrotoa menurut Riskesdas (2013), yaitu:

a. Memastikan peralatan lengkap dan berfungsi dengan baik.

b. Memasang mikrotoa didinding yang tegak lurus tidak ada lekukan,

tonjolan dan menempel pada dinding.

c. Memasang mikrotoa dengan cara tarik mikrotoa hingga 2 meter ke atas

secara vertikal dan lurus hingga mikrotoa menunjukkan angka nol.

d. Memasang mikrotoa dengan menggunakan paku.

e. Melakukan pengukuran tinggi badan sampel badan tegak lurus,

pandangan lurus ke depan, punggung, kepala dan kaki menempel pada

dinding tanpa menggunakan alas kaki atau sepatu.

f. Menarik mikrotoa sampai diatas kepala dan baca angka pada mikrotoa.

g. Melakukan pencatatan hasil pengukuran dalam satuan sentimeter.

4. Formulir skala Likert citra tubuh

Formulir yang digunakan untuk mengetahui citra tubuh sampel.

Page 54: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

39

5. Food Model

Food model merupakan contoh replika makanan yang dibuat

sedemikian rupa sehingga menyerupai makanan aslinya yang bertujuan

untuk mempermudah memprediksi besarnya makanan atau bahan makanan

yang dikonsumsi.

6. Formulir food recall 24 jam

Formulir digunakan untuk mencatat konsumsi zat gizi makro

sebanyak 2x24 jam secara tidak berturut-turut.

7. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)

Daftar komposisi makanan baik makanan siap saji, bahan makanan

mentah, dan olahannya beserta komposisi kandungan gizi per 100 gr.

8. Tabel Ukuran Rumah Tangga (URT)

Daftar ukuran atau takaran bahan makanan yang umum dan dipahami

oleh semua orang sehingga bahan makanan ukuran rumah tangga bisa

dikonversi kesatuan gr.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada peneliti (Sugiyono, 2014). Data primer adalah data yang didapat

langsung dari sampel, meliputi:

1) Data identitas sampel meliputi nama, kelas, tempat tanggal lahir.

2) Data berat badan dan tinggi badan remaja.

3) Data food recall 2x24 jam secara tidak berturut-turut.

4) Data skala likert citra tubuh

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber sekunder merupakan sumber data

yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami

melalui media media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku,

Page 55: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

40

serta dokumen (Sugiyono, 2014). Data skunder dalam penelitian ini

meliputi:

1) Gambaran umum sekolah di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

2) Data siswa kelas X, XI, XII di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

2. Cara Pengumpulan Data Penelitian

a. Mengisi Likert

Mengisi likert dilakukan dengan cara membagikan kuesioner

terlebih dahulu kemudian menjelaskan cara pengisian kuesioner yang

benar kepada sampel untuk mengisi kuesioner mengenai citra tubuh

remaja putri.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui keterangan tentang data

yang diperlukan oleh peneliti. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

konsumsi zat gizi makro pada remaja putri dengan menggunakan

formulir food recall 2x24 jam secara tidak berturut-turut.

c. Pengukuran Antropometri

Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan data berat badan dan

tinggi badan sampel penelitian.

d. Dokumentasi

Pengambilan data secara dokumentasi mengenai data berupa

catatan yang diambil dari sekolah SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

yaitu data siswi kelas X, XI, XII, identitas sampel dan profil sekolah

SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sampel

penelitian atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah :

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis sampel penelitian,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh sampel penelitian,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

Page 56: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

41

menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014).

1. Pengolahan data

Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang penting. Menurut Notoatmodjo (2012), kegiatan dalam

pengolahan data sebagai berikut:

a. Editing

Editing data adalah yang telah dikumpulkan diperiksa

kelengkapannya terlebih dahulu. Data-data yang melalui proses editing

adalah

1) Mengecek jumlah formulir identitas sampel penelitian.

2) Mengecek kelengkapan identitas sampel penelitian.

3) Mengecek isian data.

b. Coding

Coding merupakan data berbentuk huruf menjadi data berbentuk

angka atau bilangan. Kemudian tiap variabel dikategorikan sebagai

berikut:

1) Status Gizi menurut Z-score

Tabel 5. Kategori Status Gizi

Kode Kategori Status Gizi Z-score IMT/U

1 Sangat kurus <-3 SD

2 Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD

3 Normal -2 SD sampai dengan 1 SD

4 Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD

5 Obesitas ≥2 SD

Sumber: Kementrian Kesehatan RI (2013).

2) Kategori Skala Likert Citra Tubuh

Tabel 6. Kategori Skala Likert Citra Tubuh

Kode Kategori Citra Tubuh Nilai

1 Citra tubuh positif ≥ 23

2 Citra tubuh negatif < 23

Sumber: Purwaningrum (2008).

Page 57: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

42

3) Kategori Tingkat Konsumsi Zat Gizi Makro

Tabel 7. Kategori Tingkat Konsumsi Zat Gizi Makro

Kode Kategori Konsumsi Zat Gizi Makro Persen konsumsi AKG

1 Defisit Tingkat Berat <70%

2 Defisit Tingkat Sedang 70-79%

3 Defisit Tingkat Ringan 80-89%

4 Normal 90-119%

5 Diatas Kebutuhan >119%

Sumber: Kementrian Kesehatan RI (2013).

c. Tabulating

Data yang disajikan dalam bentuk tabel adalah data likert citra

tubuh, tingkat konsumsi zat gizi makro dan status gizi.

d. Cleaning

Proses menghapus data yang tidak terpakai dan data yang tidak valid.

e. Entry data

Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan yaitu citra tubuh, konsumsi zat gizi makro dan status gizi

diproses SPSS versi 17.0. Data zat gizi makanan yang diperoleh dari

food recall 2x24 jam diolah dengan nutrisurvey 2005, data status gizi

diolah dengan menggunakan WHO Anthro Plus.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17,0.

Analisis pada penelitian ini menggunakan 2 jenis analisis yaitu analisis

univariat dan analisis bivariat.

1) Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat mendeskripsikan

karakteristik dari setiap variabel. Analisis univariat dalam penelitian ini

menghasilkan distribusi frekuensi variabel bebas yaitu citra tubuh dan

konsumsi zat gizi makro dan variabel terikatnya yaitu status gizi.

2) Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan citra tubuh, konsumsi zat gizi makro

Page 58: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

43

dengan status gizi. Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu

dilakukan uji kenormalan data dengan menggunakan Kolmogorov

Smirnov, didapatkan data citra tubuh, konsumsi zat gizi makro

(karbohidrat, lemak, protein) dan status gizi berdistribusi normal.

Selanjutnya dilakukan uji Pearson Product Moment untuk mengetahui

a. Hubungan citra tubuh dengan status gizi

b. Hubungan konsumsi zat gizi makro dengan status gizi.

I. Jalannya Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Mengajukan judul proposal penelitian

b. Menyusunan proposal penelitian

c. Melakukan survei pendahuluan ke SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

d. Mengajukan perijinan penelitian ke SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

2. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan koordinasi dengan pihak SMK Muhammadiyah 5 Surakarta.

b. Menentukan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

c. Pengukuran berat badan dan tinggi badan siswi.

d. Pengumpulan data primer dengan menulis data identitas sampel.

e. Pengisian likert citra tubuh

f. Melakukan wawancara kepada sampel dengan menggunakan metode food

recall 2x24 jam secara tidak berturut-turut.

3. Tahap akhir

a. Pengolahan status gizi di WHO Anthro Plus.

b. Pengolahan food recall 2x24 jam dengan Nutrisurvey 2005.

c. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17,0

d. Penilaian citra tubuh dihitung dan dikategorikan tingkat citra tubuh yang

diharapkan diolah ke dalam SPSS versi 17.0.

e. Hasi penelitian yang telah diolah kemudian dibahas melalui analisis data.

f. Penyusunan laporan penelitian.

Page 59: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

44

J. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi sampel

penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia

dari segi etika penelitian yang harus diperhatikan (Hidayat, 2007). Etika

penelitian berguna sebagai pelindung terhadap institusi tempat penelitian dan

peneliti itu sendiri. Penelitian ini dilaksanakan setelah peneliti memperoleh

rekomendasi dari pembimbing dan mendapat izin dari Ketua STIKES PKU

Muhammadiyah Surakarta. Selanjutnya, peneliti mengajukan permohonan ijin

kepada pengurus SMK Muhammadiyah 5 Surakarta untuk mendapatkan

persetujuan, kemudian melakukan koordinasi dengan cara subyek dan meminta

persetujuan untuk jadi sampel dengan menekankan masalah etika yang

dilakukan. Masalah etika yang harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi sampel)

Tujuannya adalah agar sampel mengetahui maksud dan tujuan

penelitian serta dampak yang diteliti selama pengambilan data. Jika sampel

bersedia menjadi sampel maka harus menandatangani lembar persetujuan

menjadi sampel. Jika sampel menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan

akan tetap menghormati haknya (terlampir).

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas sampel, peneliti tidak

mencantumkan nama sampel pada hasil pembahasan peneliti nantinya.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh sampel dijamin oleh

peneliti. Informasi yang diberikan pihak sampel serta semua yang

dikumpulkan tanpa nama yang dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Hal ini

tidak dipublikasikan atau diberikan kepada orang lain tanpa seijin sampel.

K. Jadwal Penelitian

Terlampir

Page 60: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

SMK Muhammadiyah 5 Surakarta adalah sebuah sekolah swasta yang

berlokasi di Jl. Kerinci Kadipiro Banjarsari Kota Surakarta Jawa Tengah. SMK

Muhammadiyah 5 Surakarta adalah sekolah yang tidak terlalu besar dan terletak

di lokasi yang strategis karena sekolahnya di depan jalan raya. Sekolah ini

merupakan sekolah berbasis Tata Busana. Kepala Sekolah SMK

Muhammadiyah 5 Surakarta saat ini adalah Drs. Heru Sutanto, S.E. Jumlah

seluruh Guru di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta sebanyak 16 orang yang

terdiri dari 4 laki-laki dan 12 perempuan dan jumlah siswinya yaitu 106 siswi

yang terdiri dari kelas X sebesar 48 siswi , XI sebesar 33 siswi dan XII sebesar

25 siswi. Terdapat satu jurusan saja di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta yaitu

Tata Busana. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SMK Muhammadiyah 5

Surakarta antara lain laboraturium komputer, lapangan voly, perpustakaan,

mushola, laboraturium tata busana yang di miliki seperti alat jahit serta baju

karya dari siswi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta (Profil SMK

Muhammadiyah 5 Surakarta, 2018).

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Sampel

a. Umur

Tabel 8. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur

Umur (Tahun) n % ̅± SD (tahun)

14-16 26 51 16.18 ± 0.91

>16-18 25 49

Jumlah 51 100

Sumber: Data Primer Diolah 2019

Page 61: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

46

Berdasarkan tabel 8 karakteristik sampel berdasarkan umur

didapat sebagian besar berumur antara 14-16 tahun sebesar 51.0%

dengan rata-rata sampel 16.18 ± 0.91 tahun.

b. Citra Tubuh

Tabel 9. Karakteristik Sampel Berdasarkan Citra Tubuh

Citra Tubuh n % ̅ ± SD (gr)

Citra Tubuh Positif 47 92.2 31.22 ± 5.58

Citra Tubuh Negatif 4 7.8

Jumlah 51 100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan tabel 9 karakteristik sampel berdasarkan citra tubuh

didapat sebagian besar sampel memiliki citra tubuh positif sebesar

92.2% dengan rata-rata sampel 31.22 ± 5.58.

c. Konsumsi Protein

Tabel 10. Karakteristik Sampel Berdasarkan Konsumsi Protein

Kategori Konsumsi Potein n % ̅± SD (gr)

Defisit Tingkat Berat 3 5.9 64.49 ± 18.12

Defisit Tiangkat Sedang 5 9.8

Defisit Tingkat Ringan 4 7.8

Normal 37 72.5

Diatas Kebutuhan 2 3.9

Jumlah 51 100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan tabel 10 kategori konsumsi protein sebagian besar

sampel termasuk dalam kategori normal sebesar 72.5% dengan rata-rata

konsumsi 64.49 ± 18.12 gr.

d. Konsumsi Lemak

Tabel 11. Karakteristik Sampel Berdasarkan Konsumsi Lemak

Kategori Konsumsi Lemak n % ̅ ± SD (gr)

Defisit Tingkat Berat 9 17.6 69.98 ± 21.86

Defisit Tiangkat Sedang 1 2.0

Defisit Tingkat Ringan 6 11.8

Normal 32 62.7

Diatas Kebutuhan 3 5.9

Jumlah 51 100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2019

Page 62: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

47

Berdasarkan tabel 11 kategori konsumsi lemak sebagian besar

sampel termasuk dalam kategori normal sebesar 62.7% dengan rata-rata

konsumsi 69.98 ± 21.86 gr.

e. Konsumsi Karbohidrat

Tabel 12. Karakteristik Sampel Berdasarkan Konsumsi Karbohidrat

Kategori Konsumsi Karbohidrat n % ̅ ± SD (gr)

Defisit Tingkat Berat 8 15.7 276.26 ± 50.31

Defisit Tingkat Sedang 5 9.8

Defisit Tingkat Ringan 3 5.9

Normal 33 64.7

Diatas Kebutuhan 2 3.9

Jumlah 51 100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan tabel 12 kategori konsumsi karbohidrat sebagian

besar sampel termasuk dalam kategori normal sebesar 64.7% dengan

rata-rata konsumsi 276.26 ± 50.31 gr

f. Status Gizi

Tabel 13. Karakteristik Sampel Berdasarkan z-score IMT/U

Kategori Status Gizi n % ̅± SD (SD)

Kurus 2 3.9 -0.05 ± 1.23

Normal 41 80.4

Gemuk 5 9.8

Obesitas 3 5.9

Jumlah 51 100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan tabel 13 kategori status gizi berdasarkan z-score

IMT/U sebagian besar sampel berstatus gizi normal sebesar 80.4%

dengan rata-rata nilai z- score IMT/U -0.059 ± 1.23SD.

2. Hasil Analisa Bivariat

a. Hubungan Citra Tubuh Dengan Status Gizi

Tabel 14. Hubungan Citra Tubuh Dengan Status Gizi

Variabel ̅± SD r p*

Citra Tubuh 31.22 ± 5.58 0.16 0.256

Status Gizi -0.05± 1.23

* Pearson Product Moment

Page 63: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

48

Berdasarkan tabel 14 uji Pearson Product Moment menunjukan

tidak ada hubungan antara citra tubuh dengan status gizi (p=0.256).

b. Hubungan Konsumsi Protein Dengan Status Gizi

Tabel 15. Hubungan Konsumi Protein Dengan Status Gizi

Variabel ̅± SD r p*

Konsumsi Protein (gr) 64.49 ± 18.12 0.61 0.000

Status Gizi (SD) -0.05 ± 1.23

* Pearson Product Moment

Berdasarkan tabel 15 uji Pearson Product Moment menunjukan

ada hubungan antara konsumsi protein dengan status gizi (p= 0.000)

dengan nilai korelasi (r=0.61) yaitu kuat.

c. Hubungan Konsumsi Lemak Dengan Status Gizi

Tabel 16. Hubungan Konsumi Lemak Dengan Status Gizi

Variabel ̅± SD r p*

Konsumsi Lemak (gr) 69.98 ± 21.86 0.36 0.009

Status Gizi (SD) -0.05 ± 1.23

* Pearson Product Moment

Berdasarkan tabel 16 uji Pearson Product Moment menunjukan

ada hubungan antara konsumsi lemak dengan status gizi (p= 0.009)

dengan nilai korelasi (r=0.36) yaitu rendah.

d. Hubungan Konsumsi Karbohidrat Dengan Status Gizi

Tabel 17. Hubungan Konsumi Karbohidrat Dengan Status Gizi

Variabel ̅± SD r p*

Konsumsi Karbohidrat (gr) 276.26 ± 50.31 0.46 0.001

Status Gizi (SD) -0.05 ± 1.23

* Pearson Product Moment

Berdasarkan tabel 17 uji Pearson Product Moment menunjukan

ada hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan status gizi (p= 0.001)

dengan nilai korelasi (r=0.46) yaitu sedang.

Page 64: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

49

C. Pembahasan

1. Karakteristik Jenis Kelamin Sampel

Dalam penelitian ini semua sampel berjenis kelamin perempuan.

Jenis kelamin dapat mempengaruhi status gizi seseorang, pada masa remaja

selain terjadi pertumbuhan juga terjadi masa pertambahan berat badan.

Pertambahan berat badan pada laki-laki sekitar 13 kg dan pada perempuan

10 kg. Berat badan pada masa remaja bertambah seiring proses pertumbuhan

namun dapat lebih mudah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya pola

hidup dan asupan zat gizi. Obesitas umumnya terjadi pada perempuan

terutama pada saat remaja, hal ini disebabkan faktor endokrin dan perubahan

hormonal (Arisman, 2010).

Orang tua perlu memperhatikan kebutuhan zat gizi anak perempuan

dan mereka harus diyakinkan bahwa masukan zat gizi yang kurang dari

yang dibutuhkan akan berakibat buruk, baik bagi pertumbuhan dan

kesehatannya. Hal ini sangat penting agar proses pertumbuhan dan

perkembangan tidak mengalami gangguan maupun hambatan Pertumbuhan

yang cepat dari segi bertambahnya berat badan atau tinggi badan merupakan

salah satu tanda adolensia. Pertumbuhan pada anak perempuan sudah mulai

pada umur 10-12 tahun sedangkan pada laki-laki pada umur 12-14 tahun.

Permulaan pertumbuhan pada setiap anak berbeda karena dapat disebabkan

oleh aktivitas fisik yang meningkatkan pertumbuhan anak semakin cepat

sehingga kebutuhan zat gizi akan bertambah. Nafsu makan anak laki-laki

semakin bertambah sehingga kebutuhan zat gizi terpenuhi, berbeda dengan

anak perempuan lebih mementingkan penampilan sehingga membatasi diri

dengan memilih makanan yang tidak mengandung banyak energi

(Ambarwati, 2012).

2. Karakteristik Umur Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putri

SMK Muhammadiyah 5 Surakarta kelas X, XI, XII berjumlah 51 sampel

yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil pengolahan data

Page 65: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

50

diketahui bahwa sebagian besar sampel berusia >16-18 tahun sebesar 49.0%

dengan nilai rata-rata 16.18 ± 0.91 tahun. Faktor umur sangat penting dalam

penentuan status gizi. Kesalahan yang terjadi biasanya akan menyebabkan

intepretasi status gizi menjadi salah. Pada masa remaja kebutuhan zat gizi

lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya, karena remaja lebih banyak

melakukan aktivitas fisik sehingga asupan zat gizi harus tetap terpenuhi

dengan baik (Supariasa, 2012).

3. Karakteristik Citra Tubuh

Karakteristik citra tubuh remaja putri di SMK Muhammadiyah 5

Surakarta menunjukkan bahwa sebagian besar sampel memiliki citra tubuh

positif sebesar 92.2% dengan nilai rata-rata 31.22 ± 5.58. Perempuan yang

memiliki citra tubuh positif berusia 14-18 tahun, dimana pada usia ini remaja

menjadi sangat memperhatikan tubuhnya dan membangun citranya sendiri

mengenai bagaimana tubuh mereka di mata orang lain. Penelitian ini

ditemukan bahwa sebagian besar sampel memiliki citra tubuh positif hal ini

disebabkan karena seseorang melihat tubuhnya sebagaimana mestinya, dia

akan puas terhadap dirinya sendiri, merasa nyaman dan percaya diri sebab

sebagian besar perempuan hidup dalam budaya yang memberikan penekanan

lebih dari penampilan dan bentuk tubuh (Dieny, 2014).

4. Karakteristik Konsumsi Protein

Karakteristik konsumsi protein Pada tabel 10, sebagian besar sampel

termasuk dalam kategori konsumsi protein normal sebesar 72.5% dengan

nilai rata-rata 64.49 ± 18.12 gr hal ini disebabkan karena protein merupakan

zat gizi yang sangat penting bagi tubuh dan memiliki fungsi sebagai sumber

energi dalam tubuh serta sebagai zat pembangun. Zat pembangun protein

berfungsi sebagai bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang terjadi

didalam tubuh. Protein akan mengantikan jaringan tubuh yang rusak dan per-

lu di rombak (Robert dkk, 2009).

Apabila asupan protein seseorang berlebih maka asam amino dalam

tubuh akan mengalami deaminasi atau pelepasan gugus amina dari asam

Page 66: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

51

amino saat terjadi metabolisme. Melalui reaksi biokimia, protein yang tidak

digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan atau pemeliharaan

jaringan tubuh akan diubah menjadi asam lemak dan disimpan sebagai

cadangan lemak, sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi asetil KoA

yang dapat disintesis menjadi trigliserida melalui proses lipogenesis dan

disimpan dalam tubuh. Kelebihan asupan protein dalam tubuh akan

menyebabkan status gizi lebih (Almatsier, 2009; Brosnan et al 2011).

5. Karakteristik Konsumsi Lemak

Karakteristik konsumsi lemak pada tabel 11, sebagian besar sampel

termasuk dalam kategori konsumsi lemak normal sebesar 62.7% dengan

nilai rata-rata 69.98 ± 21.86 gr hal ini disebabkan karena lemak merupakan

simpanan sumber zat gizi esensial dan sebagai sumber energi yang dapat

menyediakan energi sekitar 2.25 kali lebih banyak daripada yang diberikan

karbohidrat dan protein. Apabila tubuh mengkonsumsi lemak yang kurang,

akan terjadi gambaran klinis defisiensi asam lemak esensial dan nutrisi yang

larut dalam lemak, serta pertumbuhan yang buruk. Sebaliknya kelebihan

konsumsi lemak akan berisiko kelebihan berat badan, obesitas,

meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular sampel dikemudian hari

(Irianto, 2011).

6. Karakteristik Konsumsi Karbohidrat

Karakteristik Konsumsi Karbohidrat Pada tabel 12, sebagian

besar sampel termasuk dalam kategori konsumsi karbohidrat normal sebesar

64.7% dengan nilai rata-rata 276.26 ± 50.31 gr hal ini disebabkan karena

karbohidrat merupakan zat pati, zat tepung dan zat gula yang di dalam tubuh

karbohidrat akan dibakar untuk menghasilkan tenaga. Karbohidrat akan

menjadi komponen struktur penting pada tubuh dalam bentuk serat (fiber,

seperti selulosa, pectin, dan lignin. Apabila tubuh mengkonsumsi

karbohidrat lebih akan berisiko menjadi gemuk dibandingkan dengan asupan

karbohidratnya yang cukup. Makanan dengan karbohidratnya yang tinggi

Page 67: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

52

dapat meningkatkan nafsu makan sehingga menyebabkan pola makan yang

berlebihan (Kartsapoetra, 2011).

7. Karakteristik Status Gizi

Karakteristik status gizi Pada tabel 13, sebagian besar sampel

termasuk dalam kategori status gizi IMT/U normal sebesar 80.4% dengan

nilai rata-rata -0.05 ± 1.23 SD. Hal ini disebabkan karena status gizi remaja

sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang. Status gizi yang optimal

akan membentuk remaja yang sehat dan produktif. Status gizi remaja

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor (multifaktoral). Salah satu yang

berhubungan dengan status gizi pola konsumsi. Konsumsi makanan remaja

perlu diperhatikan karena pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga

kebutuhan untuk pertumbuhan dan aktivitas juga meningkat. Jika berbagai

aktivitas dan pertumbuhan meningkat tidak diimbangi dengan masukan zat

gizi yang cukup maka tubuh akan mengalami masalah gizi atau malnutrisi

(Arisman, 2010).

8. Hubungan Citra Tubuh dengan Status Gizi

Citra tubuh merupakan persepsi terhadap bentuk dan ukuran

tubuhnya sehingga pada usia remaja akan timbul unsur baru yaitu kesadaran

akan kepribadian untuk memperlihatkan bentuk fisiknya. Pada umumnya

remaja putri apabila tidak puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki maka

cenderung akan melakukan usaha untuk mendapatkan berat badan yang

diinginkan. Citra tubuh erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Secara

psikologi rasa percaya diri merupakan refleksi penilaian seseorang akan

dirinya yang menyangkut kepercayaan dan emosi. Apabila remaja

mempunyai persepsi yang negatif maka secara tidak langsung akan

mengurangi rasa percaya diri dan sebaliknya apabila remaja mempunyai

persepsi yang positif terhadap bentuk tubuhnya maka remaja akan merasa

lebih puas terhadap tubuhnya (Nomate., et.al, 2017).

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan citra tubuh dengan

status gizi remaja putri dengan nilai p=0.25. Tidak adanya hubungan

Page 68: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

53

disebabkan karena citra tubuh bukan faktor langsung yang dapat

mempengaruhi status gizi remaja putri, citra tubuh hanya presepsi individu

yang yang ditanggapi berbeda-beda oleh setiap individu. Hal ini

menunjukkan bahwa lebih banyak sampel yang sudah merasa puas terhadap

bentuk ukuran tubuhnya yang dimiliki saat ini, mereka menganggap bahwa

bentuk dan ukuran tubuhnya sudah ideal sehingga remaja putri dengan citra

tubuh positif akan merasa lebih puas terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya.

Sebaliknya, remaja putri yang memiliki citra tubuh negatif cenderung akan

sangat berhati-hati dalam menentukan jenis makanan dan jumlah kalori yang

dikonsumsi sehingga hal tersebut dapat berpengaruh terhadap status gizinya.

Kepuasan bentuk tubuh dan ukuran tubuh ini seringkali terjadi karena

remaja putri sudah merasa tubuhnya dalam kategori normal dan merasa

bahwa ada beberapa bagian tubuh yang sudah sesuai dengan ukuran

tubuhnya. Kepuasan citra tubuh yang dialami oleh remaja putri juga terjadi

karena remaja putri tidak mudah untuk terpengaruh dengan media dan tren

saat ini.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andea (2010), semakin

positif gambaran tubuh maka perilaku diet yang dilakukan akan semakin

rendah, dan semakin negatif gambaran tubuh maka perilaku diet yang

dilakukan akan semakin tinggi. Dalam penelitiannya remaja yang memiliki

gambaran tubuh positif perilaku dietnya rendah, dan remaja yang memiliki

gambaran tubuh negatif perilaku dietnya tinggi.

9. Hubungan Konsumsi Protein dengan Status Gizi

Protein sebagai zat pembangun merupakan zat gizi esensial dalam

mempengaruhi status gizi seseorang. Seseorang memiliki asupan protein

yang rendah cenderung memiliki keseimbangan nitrogen negatif.

Keseimbangan nitrogen negatif yaitu apabila pengeluaran nitrogen dalam

tubuh lebih besar dari asupan nitrogen (protein) kurang. Hal ini

mempengaruhi kadar protein dalam tubuh, selain itu akan beradaptasi

dengan pengeluaran nitrogen yang rendah di urin (Almatsier, 2011).

Page 69: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

54

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan konsumsi protein dengan

status gizi dengan nilai p=0.000 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0.61

yang artinya keeratan hubungan kuat. Pada usia remaja kebutuhan protein

meningkat karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat,

karena protein merupakan zat gizi makro yang mempunyai fungsi khas yaitu

untuk memelihara dan membangun sel-sel serta untuk jaringan tubuh.

Pembentukan berbagai macam jaringan vital tubuh seperti enzim, hormon,

antibody, juga bergantung tersedianya protein. Terpenuhinya asupan protein

dengan benar pada remaja akan mempengaruhi status gizi dan proses

tumbuh kembang remaja dengan baik dan optimal (Departemen dan Gizi

Kesehatan Masyarakat, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian dari data food recall 2x 24 jam, sebagian

besar sampel memiliki konsumsi protein normal dan banyak sampel yang

memiliki status gizi normal karena protein merupakan zat gizi yang paling

baik untuk tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa protein yang dikonsumsi

mayoritas sampel sudah sesuai dengan kecukupan dan kebutuhan karena

sebagian besar disebabkan karena dalam satu kali makan terdapat lauk pauk

sumber protein hewani dan sumber protein nabati. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian Dewi dkk (2017), menunjukkan bahwa ada hubungan

antara tingkat kecukupan protein dengan status gizi hal ini disebabkan

karena semakin tinggi rata-rata konsumsi protein maka semakin tinggi pula

status gizi berdasarkan IMT.

Hal ini sejalan dengan penelitian Indra dan Yettik (2013),

menyatakan bahwa apabila tubuh kekurangan protein, maka akan

mengakibatkan pertumbuhan serta sistem kekebalan terganggu serta

mengurangi kemampuan sel untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Selain

itu produksi hormon dan enzim akan terganggu. Bila asupan energi terbatas

diet protein lebih banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi,

dan tidak bisa dipakai untuk menyintesis jaringan baru. Kelebihan asupan

protein dapat mengakibatkan kelebihan ber]at badan atau sampai obesitas.

Page 70: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

55

Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat

menyebabkan obesitas. Kelebihan protein memberatkan ginjal dan hati yang

harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.

10. Hubungan Konsumsi Lemak dengan Status Gizi

Lemak merupakan simpanan sumber zat gizi esensial. Komposisi

asam lemak trigliserida simpanan lemak yang bergantung pada susunan

lemak (Irianto, 2011). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan

konsumsi lemak dengan status gizi dengan nilai p=0.009 dengan koefisien

korelasi (r) sebesar 0.36 yang artinya keeratan hubungan rendah. Pada usia

remaja asupan zat gizi terutama lemak yang berlebih akan mempengaruhi

status gizi remaja karena fungsi lemak dalam tubuh sebagai pembangun atau

pembentuk susunan tubuh manusia dan apabila asupan lemak rendah akan

berpengaruh terhadap status gizi. Lemak berfungsi sebagai sumber energi

yang memiliki energi lebih tinggi 9 kkal/gr daripada karbohidrat 3.75 kkal/gr

atau protein 4 kkal/gr, maka makanan yang mengandung proporsi tinggi

lemak bisa membentuk sumber energi yang tepat. Kekurangan lemak pada

seseorang dapat menimbulkan pengurangan ketersediaan energi, karena

energi didalam tubuh harus terpenuhi maka terjadilah katabolisme atau

perombakan protein, cadangan lemak yang semakin berkurang akan sangat

berpengaruh terhadap penurunan berat badan dan sebaliknya apabila asupan

lemak berlebih akan berpengaruh terhadap peningkatan berat badan dan jika

asupan lemak sesuai dengan kebutuhan akan memiliki status gizi yang

normal (Kartasapoetra, 2008).

Hasil penelitian juga menunjukkan konsumsi makanan sumber lemak

pada sampel cukup baik, karena sebagian besar sampel sering

mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak lemak seperti

halnya yang di makan yaitu suka mengkonsumsi gorengan ataupun makanan

yang diolah dengan cara digoreng. Kemudian dalam proses pencernaan,

makanan yang dikonsumsi mengandung lemak akan disederhanakan menjadi

asam lemak gliserol. Apabila keperluan energi sudah tercukupi, lemak akan

Page 71: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

56

disimpan tubuh dibawah lapisan kulit dan sekitar organ dalam (Soeharto,

2010). Berdasarkan food recall 2x24 jam kecukupan lemak sampel yang

disebabkan karena kurangnya frekuensi konsumsi makanan sumber lemak

dan disebabkan oleh berbagai hal antara lain porsi makan belum sesuai

dengan kebutuhan asupan yang dibutuhkan oleh tubuh.

Menurut Sediaoetama (2010), zat gizi yang didapatkan melalui

konsumsi makanan harus sesuai dan cukup bagi tubuh untuk melakukan

segala aktivitas, terutama bagi seseorang yang berbeda pada masa

petumbuhan seperti masa remaja. Tingkat konsumsi asupan makan lebih

banyak ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi.

kualitas suatu makanan menggambarkan adanya zat gizi yang dibutuhkan

oleh tubuh yang terdapat dalam bahan makanan, begitu pula kuantitas

makanan yang juga menggambarkan adanya zat gizi yang dibutuhkan oleh

tubuh.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Savitri (2014), remaja yang

memiliki asupan lemak kurang dari yang dianjurkan memiliki risiko untuk

mengalami status gizi kurang sebesar 1.216 lebih besar dibandingkan dengan

siswi yang memiliki asupan lemak sesuai dengan anjuran. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Serly (2015), aktivitas fisik juga salah satu penyebab

yang mempengaruhi keadaan gizi seseorang, aktivitas fisik yang ringan

dapat menyebabkan status gizi seseorang menjadi underweight, overweight,

normal, maupun obesitas. Status gizi merupakan refleksi asupan secara

keseluruhan yang berasal dari pangan sumber energi, lemak, protein dan

karbohidrat. Menurut Hidayati (2017), semakin baik asupan lemak maka

status gizi menjadi normal.

11. Hubungan Konsumsi Karbohidrat dengan Status Gizi

Karbohidrat merupakan zat gizi utama sumber energi bagi tubuh.

Terpenuhinya kebutuhan tubuh akan karbohidrat menentukan jumlah energi

yang tersedia bagi tubuh setiap hari. Apabila karbohidrat dikonsumsi dalam

Page 72: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

57

jumlah yang berlebihan maka akan menyebabkan penyakit diabetes militus,

jantung, hiperaktivitas dan sebagainya (Almatsier, 2011).

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan karbohidrat dengan

status gizi dengan nilai p=0.001 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0.46

yang artinya keeratan hubungan sedang. Hal ini disebabkan karena asupan

makan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap

keadaan gizi seseorang karena konsumsi makanan yang tidak sesuai dengan

kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dapat menimbulkan masalah gizi.

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro yang mempunyai peran

utama dalam menyediakan energi dalam tubuh. Setiap grnya karbohidrat

menghasilkan 4 kkl/gr. Karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan

glukosa dalam darah yang bertujuan untuk menyimpan cadangan energi

dalam tubuh. Apabila karbohidrat dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh akan

menyebabkan status gizi normal dan jika konsumsi karbohidrat berlebihan

akan menyebabkan obesitas karena karbohidrat akan disimpan dalam

jaringan lemak (Arisman, 2010).

Data dari food recall 2x24 jam konsumsi karbohidrat sampel

sebagian besar normal hal ini disebabkan karena konsumsi karbohidrat

sebagian besar cukup sebanyak 33 siswi. Kecukupan konsumsi karbohidrat

ini dikarenakan keragaman makanan sumber karbohidrat sampel sudah

bervariasi seperti nasi. Selain itu konsumsi karbohidrat juga diperoleh dari

konsumsi makanan olahan lainnya seperti roti, mie dan sebagainya.

Konsumsi makanan yang beranekaragam dapat mengurangi resiko

kekurangan zat gizi tertentu pada seseorang. Konsumsi karbohidrat lebih

banyak dikonsumsi karena sesuai teori yang mengatakan bahwa karbohidrat

merupakan penyedia energi utama dan sumber makanan relatif lebih murah

dibanding dengan zat gizi lainnya ( Almatsier, 2009).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rokhmah dkk., (2016),

asupan karbohidrat responden dapat mempengaruhi status gizi karena jumlah

konsumsi karbohidrat dapat meningkatkan jumlah energi secara signifikan.

Page 73: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

58

Muchlisa (2013), menyatakan adanya hubungan antara asupan karbohidrat

dengan status gizi remaja. Jumlah remaja putri dengan konsumsi karbohidrat

yang cukup lebih banyak yang status gizinya normal

Menurut Muchtadi (2011), fungsi utama karbohidrat adalah

menyediakan energi bagi tubuh yang diperlukan untuk melakukan aktivitas

fisik. Sebagian karbohidrat didalam tubuh berada dalam sirkulasi darah

sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai

glikogen dalam hati dan jaringan otot dan sebagian diubah menjadi lemak

untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi didalam jaringan lemak.

Apabila seseorang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan

maka akan menjadi gemuk.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian memiliki keterbatasan yaitu tidak meneliti faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi status gizi seperti aktivitas fisik, konsumsi energi, durasi

tidur, penyakit infeksi, pola makan, dan pengetahuan gizi.

Page 74: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Citra tubuh siswi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta mayoritas memiliki citra

tubuh positif sebesar 100% dengan rata-rata citra tubuh 31.22 ± 5.58%.

2. Konsumsi zat gizi makro siswi di SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

mayoritas dalam kategori normal berturut-turut sebagai berikut:

a) Protein 37 sebesar 72.5% dengan rata- rata konsumsi protein 64.49 ±

18.12 gr.

b) Lemak 32 sebesar 62.7% dengan rata- rata konsumsi lemak 69.98 ±

21.86 gr

c) Karbohidrat 33 sebesar 64.7% dengan rata- rata konsumsi karbohidrat

276.26 ± 50.31 gr

3. Status gizi siswi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta berdasarkan Z- score

IMT/U sebagian besar mempunyai status gizi normal sebesar 80.4% dengan

rata-rata nilai Z- score -0.05 ± 1.23 SD.

4. Tidak terdapat hubungan antara citra tubuh dengan status gizi (p=0.256).

5. Terdapat hubungan konsumsi protein dengan status gizi (p=0.000).

6. Terdapat hubungan konsumsi lemak dengan status gizi (p=0.009).

7. Terdapat hubungan konsumsi karbohidrat dengan status gizi (p=0.001).

B. Saran

1. Bagi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

Diharapkan sekolah dapat memberikan edukasi gizi tentang

pentingnya konsumsi jenis bahan makanan yang bergizi dan seimbang yang

dapat memperbaiki status gizi.

Page 75: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

60

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan adanya penelitian selanjutnya mengenai citra tubuh

yang dihubungkan dengan aktivitas fisik, frekuensi makanan, durasi tidur,

konsumsi energi, dan pola makan.

Page 76: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, A. 2013. Berpikir Positif pada Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh. Jurnal

Psikologi Islam. 10 :5-13.

Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Andea, R. 2010. Hubungan Antara Body Image dan Perilaku Diet Pada Remaja. Jurnal

Kesehatan Masyarakat. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Alatas, S S. 2011. Status Gizi Anak Usia Sekolah dan Hubungannya dengan Tingkat

Asupan Kalsium Harian Di Yayasan Kampung Kids Pejaten Jakarta Selatan

Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Adriani, M dan Bambang W. 2014. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:

Kencana.

Amanda, A. 2014. Hubungan Asupan Zat Gizi (Energi, Protein, Besi dan Seng Stunting

dan Stimulasi Psikososial dengan Status Motorik Anak Usia 3-6 Tahun di

PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014.

Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Syarif Hidayatullah.

Ambarwati, F. R. 2012. Gizi Dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Cakrawala

Ilmu.

Amelia, F. 2008. Konsumsi Pangan, Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi

pada Remaja di Kota Sungai Penuh Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.

Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Arisman. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Aritonang, E. 2010. Hubungan Status Gizi dengan Ketersediaan Pangan. Jurnal

Puslitbang Gizi dan Makanan Balitbang Kesehatan Depkes RI. Bogor: IPB

press.

Bani, A. 2010. Studi tentang Persepsi Mahasiswa tentang Tubuh Ideal dan

Hubungannya dengan Upaya Pencapaiannya. Skripsi. Intitut Pertanian Bogor.

Brosnan M.E., Brosnan J,T., and Young, V.R. Protein. In Lanham SA, Macdonald IA,

Roche HM, editors. 2011. Nutritional and Metabolism; The Nutrition Society

Textboox Series. Willey-Blackwell.

Page 77: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Christina, T. 2014. Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Kecemasan Remaja Putri

Pada Masa Pubertas dalam Menghadapi Perubahan Fisik di SMP Betina

Medan. Skripsi Fakultas Keperawatan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Dalami. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Yogyakarta: Trans

Info Media.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2009. Gizi dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: Rajawali Pers.

Depkes RI. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.

. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

. 2013. Tabel Konsumsi Pangan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Dewi, A. M., Pradigdo, S. F., dan Rahfiludin, Z. 2017. Hubungan Asupan Energi dan

Protein dengan Status Gizi Narapidana Umum. Jurnal Kesehatan Masyarakat

(e-journal)5: 270.

Destayanti, P. 2011. Perception of Body Shape with Adolescents Nutrition Status In

Surabaya. Tesis. Surabaya: Universitas Airlangga.

Dianah. 2012. Hubungan Citra Tubuh dengan Status Obesitas, Aktivitas Fisik dan

Asupan Zat Gizi Makro Remaja Di Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan 1:12

Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Dieny, F F. 2007. Hubungan antara Body Image, Aktivitas Fisik, Asupan Energi dan

Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA. Skripsi. Semarang: Bagian

Program Studi S1 Ilmu Gizi FK UNDIP.

Edward, A. 2007. Hubungan Presepsi Body Image, Aktivitas Fisik, dan Konsumsi

Pangan Sumber Lemak dengan Status Gizi Guru Wanita. Jurnal Kesehatan

Masyarakat. 2 :71

Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.

Filsa, D. 2017. Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Harga Diri Remaja.

Skripsi. Malang: Universitas Tribhuwana Tungga Dewi.

Gemili, S N. 2011. Analisis Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat

dan Serat dengan Indeks Massa Tubuh CDC pada Siswa SLTA. Skripsi.

Semarang: FK-UNDIP.

Gibson, J L., Ivanceivch, J. M., Donnelly, J. H. Jr., Konopaske, R. 2012. Principles of

nutritional assesment. New York: Oxford university.

Gulo. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Page 78: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Gogran, 2008. Body Image Understanding Body Dissatisfaction in Men, Women,

Chiledren. 5 th Edition. London: Psychology Press.

Hadi, S. 2010. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Perkembangan

Remaja. Skripsi. Bandung: Universitas Padjajaran.

Hidayati, I R. dan Hidayat, B. 2008. Obesitas pada Anak. Surakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Huriyati, S. 2009. Aktivitas Fisik Remaja SMP di Kabupaten Bantul serta Hubungannya

dengan Kejadian Obesitas. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 1(2).

Herawati. 2014. Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh pada Klien

Kelemahan Pasca Stroke Di RS Dr M Djamil Kota Padang. Jurnal

Keperawatan Jiwa 2. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.

Imtihani, T R. 2012. Hubungan Pengetahuan, Uang Saku, Motivasi, Promosi, dan Peer

Group dengan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja Putri.

Tesis. Semarang: Universitas Diponegaro.

Indra, D dan Wulandari, Y. 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Ahli Gizi. Jakarta Timur:

Dunia Cerdas.

Irianto, D P. 2011. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Kartasapoetra, G dan Marsetyo, H. 2008. Ilmu Gizi Korelasi Gizi dan Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Kementrian Kesehatan RI. 2012. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia.

. 2013. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi

Bangsa. Jakarta: Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013.

Kristanti, A N. 2009. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.

Laus, MF., Mota, DC., Moreira, RC., Costa, TM., Almeida S. 2009. Physichal Activity,

Nutritional Status Gizi, and Body Image Concerns In Adolescents. Journal

Brazaiian Psiquatr 58 (3).

Lintang, D S., Yudi, Ismanto., Franly Onibala. 2015. Hubungan Citra Tubuh Dengan

Perilaku Diet Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9 Manado. eJournal

Keperawatan (e-Kp) 3 (2).

Markum. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI.

Page 79: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Muchlisa, C., Indriasari, R. 2013. Hubungan Asupan Zat gizi Dengan Status Gizi pada

Remaja Putri di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Tahun

2013. Junal MKMI, Vol 9, No. 3.

Nilawati, S., Krisnatuti D., Mahendra. 2011. Care Yourself Kolesterol. Jakarta: Niaga

Swadaya.

Notoadmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nomate., ES. Marselinus., L N dan Toy., S M..2017. Hubungan Teman Sebaya, Citra

Tubuh Dan Pola Konsumsi dengan Status Gizi Remaja Putri. Journal of Public

Health. Semarang. UNNES.

Permaesih, D dan Susilowati Herman. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Anemia pada Remaja. Jurnal Bul Penel Kesehatan. 3(4):162-171.

Purwaningrum, N F. 2008. Hubungan Antara Citra Raga dan Perilaku Makan pada

Remaja Putri. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Pratiwi, R. 2011. Analisis Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung dan Faktor Pendorong

terhadap Pola Makan pada Sisiwi SMA Yayasan Syhavuvyatul Amallyyah

Medan Tahun 2010. Skripsi. FKM. USU. Medan. Produkfitas Kerja. Jakarta:

Rineka Cipta. 2010.

Proverawati, A. 2011. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

Rinna, W. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Remaja (SMP)

Di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2007. Tesis. Depok : Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Indonesia.

Robert R. 2009. Brink’s Modern Internal Auditing, Seventh Edition. New Jersey: John

Wiley & Sons, Inc.

Rokhmah, F., Lailatul, M.., Triska, S. N. 2016. Hubungan Tingkat Kecukupan Energi

dan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Siswi SMA di Pondok Pesantren Al-

Izzah Kota Batu. Jurnal Media Gizi Indonesia 11 (1).

Riset Kesehatan Dasar. 2010. Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data.

Surakarta: Badan Litbangkes Depkes RI.

. 2013. Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Tengah:

Kementerian Kesehatan RI.

Rumini, S dan Siti Sundari. 2009. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. Asdi

Mahasaty.

Page 80: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Sada, M. 2012. Hubungan Body Image, Pengetahuan Gizi Seimbang, dan Aktivitas

Fisik Terhadap Status Gizi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jayapura. Jurnal

gizi dan kesehatan 2.

Sari, D A. 2011. Hubungan Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi Fast Food dan

Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Overweight Pada Siswa SMP AL Islam 1

Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sandjadja. 2010. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas.

Safitri, 2011. Hubungan Status Gizi Remaja Putri dengan Usia Menarche di SMP 2

Pekalongan Tahun 2011. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Savitri, W. 2014. Hubungan Body Image, Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik, dengan

Status Gizi Siswi SMAN 63 Jakarta Tahun 2015. Skripsi. Jakarta; Uneversitas

Islam Negeri Syarif Hidayatulla

Sediaoetama, A D. 2015. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat

Serly, V. 2015. Hubungan Body Image, Asupan Energi dan Aktivitas Fisik dengan

Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan

2014. JOM FK 2 (2).

Setijowati, N., Laksami, Karunia., Nidya Magdalena. 2012. Hubungan Antara Body

Image dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Katolik Frateran Malang.

Artikel Penelitian. Progam Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. Malang:

Universitas Brawijaya.

Simanjuntak, S R N P. 2009. Presepsi Remaja tentang Body Image Ditinjau dari

Konsep Diri. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.

Soetjiningsih. 2011. Tumbuh Kembang Anak. Surabaya: Penerbit Buku Kedokteran.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sutriani, A. 2013. Hubungan antara Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat

dengan Kejadian Gizi Lebih pada Anak Remaja Usia 13-18 Tahun di Pulau

Jawa (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010). Journal of Clinical Nutrition

58.

Supariasa, I.D.N., dkk.,. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Page 81: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Syahrir, N. Pengetahuan Gizi, Body Image, dan Status Gizi Remaja di SMA Islam

Athirah Kota Makassar Tahun 2013. eJournal Keperawatan 3 (2). Ratulangi:

Universitas Sam Ratulangi.

Page 82: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

LAMPIRAN

Page 83: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI BulanVII Bulan VIII Bulan IX Bulan X

1 Pembuatan

proposal

2 Ujian Proposal

3 Revisi proposal

4 Pengambilan

data penelitian

5 Analisa data

6

Penyusunan

laporan hasil

penelitian

7 Ujian hasil

penelitian

8

Revisi hasil

penelitian dan

pengumpulan

skripsi

Page 84: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 2

PERMOHONAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Sampel yang saya hormati,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rica Ariyaningtiyas

NIM : 2015030095

Mahasiswa Progam Studi S1 Gizi Institut Teknologi Sains Dan Kesehatan PKU

Muhammadiyah Surakarta melakukan penelitian tentang :

HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO DENGAN

STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

Oleh karena itu, saya mohon ketersediaan anda untuk menjadi sampel. Jawaban akan

saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas

bantuannya dan kerjasama yang telah diberikan, saya ucapkan terimakasih.

Surakarta, November 2018

Peneliti

(Rica Ariyaningtiyas)

Page 85: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SAMPEL PENELITIAN

Saya, Rica Ariyaningtiyas akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Citra

Tubuh Dan Konsumsi Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Remaja Putri Di SMK

Muhammadiyah 5 Surakarta”. Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi remaja

putri.

A. Keikutsertaan dalam penelitian

Anda bebas memilih untuk ikut serta dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

Bila anda sudah memutuskan untuk ikut serta, anda juga bebas untuk

mengundurkan diri setiap saat tanpa dikenakan denda atau sanksi apapun.

B. Prosedur penelitian

Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta untuk

menandatangani lembar persetujuan ini dua rangkap, satu untuk anda simpan

dan satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah :

1. Pengukuran berat badan dan tinggi badan secara langsung.

2. Wawancara langsung digunakan untuk menanyakan identitas dan asupan

dengan metode food recall 2x24 jam tidak berturut-turut.

3. Mengisi formulir Likert citra tubuh.

C. Kewajiban sampel penelitian

Sebagai sampel penelitian, anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk

penelitian seperti yang tertulis diatas.

D. Risiko dan efek samping

Dalam penelitian ini, tidak terdapat risiko dan efek samping.

E. Manfaat

Keuntungan langsung yang diperoleh yaitu dapat mengetahui citra tubuh dan

status gizi.

Page 86: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

F. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas sampel penelitian akan dira-

hasiakan dan hanya akan digunakan dalam penelitian.

G. Pembiayaan

Semua biaya yang berkaitan dengan penelitian akan ditanggung oleh peneliti.

H. Informasi tambahan

Anda diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini. Sewaktu-waktu jika membutuhkan penjelasan

lebih lanjut, anda dapat menghubungi :

Rica Ariyaningtiyas (082334468784)

Page 87: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 4

Page 88: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 5

Page 89: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 90: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 5

Page 91: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 92: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 6

KUESIONER PENGAMBILAN DATA CITRA TUBUH REMAJA PUTRI DI

SMK MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

Oleh :

RICA ARIYANINGTIYAS

2015030095

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 93: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

KUESIONER HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO

DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 5

SURAKARTA

Petunjuk umum pengisian

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

2. Isilah seluruh pertanyaan dibawah ini dengan menggunakan jawaban yang sesuai

dengan pemikiran kamu.

3. Cara pengisian jawaban disesuaikan dengan petunjuk yang telah diberikan.

4. Kamu diharapkan untuk mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini

secara mandiri.

5. Bila ada pertanyaan yang tidak mengerti, kamu dapat langsung menanyakan kepada

peneliti yang berada disekitar responden.

6. Bila ingin menganti jawaban pada daftar pertanyaan, kamu dapat memberikan

tanda strip (-) pada jawaban yang ingin diganti, kemudian memberikan tanda silang

(X) kembali pada kolom yang tersedia.

7. Tiap pertanyaan akan bernilai bila diisi oleh satu jawaban.

8. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pertanyaan-pertanyaan ini. Ini

semata-mata hanya studi tentang presepsi remaja tentang citra tubuh pada masa

pubertas.

9. Selamat mengisi

Page 94: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 95: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 96: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 7

Data Tingkat Konsumsi Zat Gizi Protein Siswi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

No id Nama BB (Kg) Kons (P1) Kons (P2) Rata-rata P TK Kons P Kategori Kons P

1 A F R 37 32,5 36,6 50,8 116,35% Normal

2 D N 57,3 63,2 35,6 81 94,24% Normal

3 S V 63 33,4 43,1 54,95 73,92% Defisit Sedang

4 N L A 36,8 36 30,6 51,3 118,14% Normal

5 D A 45,7 63,3 18,5 72,55 134,54% Diatas Kebutuhan

6 P E P 45,6 28 43,4 49,7 92,37% Normal

7 R R 44,6 28,7 24,7 41,05 78,00% Defisit Sedang

8 Y P A S 49,9 49,4 40,2 69,5 118,03% Normal

9 A L S 39,2 33,1 31,3 48,75 82,91% Defisit Ringan

10 K 31 55,6 18 64,6 138,92% Diatas Kebutuhan

11 R H J P 45 42 23,4 53,7 101,13% Normal

12 D M 52,7 53 24,42 65,21 82,49% Defisit Ringan

13 N A 43,1 52,1 38,2 71,2 110,13% Normal

14 W F 47,5 39,8 22,7 51,15 71,79% Defisit Sedang

15 D A S 53,6 51,1 41,7 71,95 113,76% Normal

16 E W 49,7 35,9 40,8 56,3 96,00% Normal

17 P 41,8 28,5 29,2 43,1 87,38% Defisit Ringan

18 Y M 63,4 68,1 37,7 86,95 91,43% Normal

19 O T M 40,3 27,1 56,8 55,5 116,71% Normal

20 I P R 53,6 42 60,8 72,4 114,47% Normal

21 S S 50,4 29,6 27,7 43,45 57,47% Defisit Berat

22 Y R 68,5 73,1 20,7 83,45 103,24% Normal

23 R R D 49,1 51,22 32,6 67,52 116,54% Normal

24 N K 42,7 27,02 59,6 56,82 112,77% Normal

25 H R 50,5 63,5 48,6 87,8 115,91% Normal

26 R A 47,5 57,74 45,4 80,44 112,90% Normal

Page 97: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

No id Nama BB (Kg) Kons (P1) Kons (P2) Rata-rata P TK Kons P Kategori Kons P

27 Y S F 48,9 42,1 14,9 49,55 67,55% Defisit Berat

28 I 49,2 25,5 67,3 59,15 80,15% Defisit Ringan

29 S 55,7 37,9 48,2 62 74,21% Defisit Sedang

30 A P S 37 41,5 47,5 65,25 117,57% Normal

31 O C 41,8 43 23,3 54,65 110,80% Normal

32 A N R 48,5 45,7 43,3 67,35 117,68% Normal

33 R R W 53,3 38 41,3 58,65 93,25% Normal

34 I D S 83 94,5 46,7 117,85 94,66% Normal

35 A F 43,1 23,4 47,5 47,15 92,71% Normal

36 S F A 54,5 46,6 31,5 62,35 96,95% Normal

37 A HN 64,8 61,1 53,3 87,75 90,28% Normal

38 F A P 90,7 93,3 89,1 137,85 101,32% Normal

39 F N P 36,5 22,56 59,9 52,51 95,91% Normal

40 A T I J 39,2 25,4 40,7 45,75 98,91% Normal

41 L L 47,7 50,3 40,2 70,4 98,39% Normal

42 G P 42,9 46,8 28,5 61,05 94,87% Normal

43 D P S 42,7 49,5 17,5 58,25 115,61% Normal

44 Y T W 49,9 60,31 18,8 69,71 118,39% Normal

45 M A J 50,6 40,6 33,3 57,25 95,88% Normal

46 Y A 60,8 41,4 39 60,9 66,78% Defisit Berat

47 P H 46,2 45,6 27,3 59,25 108,68% Normal

48 D N S 31 25,9 28,4 40,1 109,62% Normal

49 P A S 57,4 66,9 32 82,9 96,28% Normal

50 C P M 49,3 33,9 40,94 54,37 73,52% Defisit Sedang

51 R YS D 43,4 67,9 16,9 76,35 117,28% Normal

Page 98: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Data Tingkat Konsumsi Zat Gizi Lemak Siswi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

No id Nama BB (Kg) Kons (L1) Kons (L2) Rata-rata L TK Kons L Kategori Kons L

1 A F R 37 27,7 44,3 49,85 94,88% Normal

2 D N 57,3 32,9 27,5 46,65 52,75% Defisit Berat

3 S V 63 21,4 58,9 50,85 56,84% Defisit Berat

4 N L A 36,8 21,1 23,8 33 63,15% Defisit Berat

5 D A 45,7 43,4 19,8 53,3 82,13% Defisit Ringan

6 P E P 45,6 35,1 46,6 58,4 90,19% Normal

7 R R 44,6 50 21,8 60,9 96,16% Normal

8 Y P A S 49,9 20 38,8 39,4 55,60% Defisit Berat

9 A L S 39,2 34,1 56,4 62,3 102,97% Normal

10 K 31 73 109,8 127,9 267,31% Diatas Kebutuhan

11 R H J P 45 64,8 24,4 77 120,50% Diatas Kebutuhan

12 D M 52,7 58 30,98 73,49 90,35% Normal

13 N A 43,1 54,4 38,2 73,5 110,49% Normal

14 W F 47,5 59 38,9 78,45 107,00% Normal

15 D A S 53,6 55 68,6 89,3 117,33% Normal

16 E W 49,7 30,5 48 54,5 77,22% Defisit Sedang

17 P 41,8 33,4 29,8 48,3 81,37% Defisit Ringan

18 Y M 63,4 84,4 45,2 107 109,34% Normal

19 O T M 40,3 22,3 64,3 54,45 95,15% Normal

20 I P R 53,6 46,4 54,7 73,75 96,90% Normal

21 S S 50,4 36,2 30,7 51,55 66,27% Defisit Berat

22 Y R 68,5 65,9 26,4 79,1 81,32% Defisit Ringan

23 R R D 49,1 58,38 29,7 73,23 105,03% Normal

24 N K 42,7 53,5 33,18 70,09 115,60% Normal

25 H R 50,5 64,6 43,4 86,3 110,72% Normal

26 R A 47,5 44,66 46,2 67,76 92,42% Normal

27 Y S F 48,9 52 21 62,5 82,81% Defisit Ringan

28 I 49,2 42,9 67,4 76,6 100,87% Normal

Page 99: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

No id Nama BB (Kg) Kons (L1) Kons (L2) Rata-rata L TK Kons L Kategori Kons L

29 S 55,7 48,1 54 75,1 87,35% Defisit Ringan

30 A P S 37 59,2 81,8 100,1 175,28% Diatas Kebutuhan

31 O C 41,8 54,1 12,3 60,25 101,51% Normal

32 A N R 48,5 50,3 63 81,8 118,77% Normal

33 R R W 53,3 49,6 43,4 71,3 94,21% Normal

34 I D S 83 80,1 52,8 106,5 83,13% Defisit Ringan

35 A F 43,1 29,7 56 57,7 94,28% Normal

36 S F A 54,5 73,4 36,6 91,7 118,49% Normal

37 A HN 64,8 61 115,1 118,55 118,53% Normal

38 F A P 90,7 85,4 92,3 131,55 93,97% Normal

39 F N P 36,5 38,8 50,4 64 113,60% Normal

40 A T I J 39,2 28,7 44,8 51,1 91,80% Normal

41 L L 47,7 53 56,1 81,05 110,09% Normal

42 G P 42,9 55,3 26 68,3 103,15% Normal

43 D P S 42,7 58,3 17,5 67,05 110,58% Normal

44 Y T W 49,9 74,7 13,5 81,45 114,95% Normal

45 M A J 50,6 48 51,4 73,7 102,57% Normal

46 Y A 60,8 28,2 26,4 41,4 44,12% Defisit Berat

47 P H 46,2 40,2 40,4 60,4 92,07% Normal

48 D N S 31 45 32,1 61,05 138,69% Diatas Kebutuhan

49 P A S 57,4 13,4 97 61,9 69,87% Defisit Berat

50 C P M 49,3 24,8 50,76 50,18 65,95% Defisit Berat

51 R YS D 43,4 27 13,5 33,75 50,38% Defisit Berat

Page 100: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Data Tingkat Konsumsi Zat Gizi Karbohidrat Siswi SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

No id Nama BB (Kg) Kons (KH 1) Kons (KH 2) Rata-rata KH TK Kons KH Kategori Kons KH

1 A F R 37 168,2 176,8 256,6 118,75% Normal

2 D N 57,3 206,4 121,4 267,1 73,43% Defisit Sedang

3 S V 63 175,7 138 244,7 66,51% Defisit Berat

4 N L A 36,8 137 118,3 196,15 91,27% Normal

5 D A 45,7 236,2 101,2 286,8 107,46% Normal

6 P E P 45,6 191 250 316 118,66% Normal

7 R R 44,6 286,6 126,1 349,65 134,24% Diatas Kebutuhan

8 Y P A S 49,9 199,1 185,5 291,85 100,15% Normal

9 A L S 39,2 171,1 70 206,1 82,83% Defisit Ringan

10 K 31 109,8 144,2 181,9 92,44% Normal

11 R H J P 45 112,5 110,3 167,65 63,79% Defisit Berat

12 D M 52,7 231,7 300,7 382,05 114,20% Normal

13 N A 43,1 199,2 102,3 250,35 91,51% Normal

14 W F 47,5 160,5 87,3 204,15 67,71% Defisit Berat

15 D A S 53,6 174,4 139,1 243,95 77,93% Defisit Sedang

16 E W 49,7 198 137 266,5 91,82% Normal

17 P 41,8 230,7 84,9 273,15 111,90% Normal

18 Y M 63,4 243,7 101,9 294,65 73,21% Defisit Sedang

19 O T M 40,3 152,6 195,2 250,2 106,31% Normal

20 I P R 53,6 175,9 267 309,4 98,84% Normal

21 S S 50,4 197,4 159,5 277,15 86,63% Defisit Ringan

22 Y R 68,5 179,3 163,3 260,95 65,23% Defisit Berat

23 R R D 49,1 227 159,6 306,8 106,99% Normal

24 N K 42,7 160,9 200,2 261 104,66% Normal

25 H R 50,5 258,2 179,7 348,05 108,57% Normal

26 R A 47,5 198,26 204 300,26 99,58% Normal

27 Y S F 48,9 296,6 79,3 336,25 108,32% Normal

28 I 49,2 136,5 190,9 231,95 74,27% Defisit Sedang

Page 101: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

No id Nama BB (Kg) Kons (KH 1) Kons (KH 2) Rata-rata KH TK Kons KH Kategori Kons KH

29 S 55,7 240,9 84,4 283,1 80,07% Defisit Ringan

30 A P S 37 183,7 155,8 261,6 111,38% Normal

31 O C 41,8 189,4 120,1 249,45 102,19% Normal

32 A N R 48,5 211,4 130 276,4 97,59% Normal

33 R R W 53,3 236,2 119 295,7 95,00% Normal

34 I D S 83 243,5 219 353 67,00% Defisit Berat

35 A F 43,1 144,3 164,7 226,65 90,05% Normal

36 S F A 54,5 241,3 112,4 297,5 93,47% Normal

37 A HN 64,8 310,4 165,8 393,3 95,61% Normal

38 F A P 90,7 302,7 191,8 398,6 69,23% Defisit Berat

39 F N P 36,5 140 267,1 273,55 118,06% Normal

40 A T I J 39,2 225,9 84 267,9 117,02% Normal

41 L L 47,7 236,7 136,6 305 100,73% Normal

42 G P 42,9 208,3 114,5 265,55 97,51% Normal

43 D P S 42,7 190,8 151,5 266,55 106,89% Normal

44 Y T W 49,9 238,4 81 278,9 95,71% Normal

45 M A J 50,6 146 150,9 221,45 74,94% Defisit Sedang

46 Y A 60,8 207,6 98,4 256,8 66,54% Defisit Berat

47 P H 46,2 175 152 251 93,03% Normal

48 D N S 31 206 128,7 270,35 149,33% Diatas Kebutuhan

49 P A S 57,4 212 232,75 328,375 90,12% Normal

50 C P M 49,3 110,6 186,3 203,75 65,11% Defisit Berat

51 R YS D 43,4 243,1 121,5 303,85 110,29% Normal

Page 102: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 8

DATA TINGKAT STATUS GIZI SISWI SMK MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

ANTROPOMETRI

No Id Nama Tempat tanggal lahir Umur

(Thn)

BB

(Kg)

TB (M) IMT/U SD Kategori SG

1 A F R Surakarta, 29 desember 2001 17 37 150,3 -1,98 Normal

2 D N Karanganyar, 7 mei 2003 15.5 57,3 151,5 1,27 Gemuk

3 S V Karanganyar, 03 september 2001 17.1 63 156,4 1,22 Gemuk

4 N L A Karanganyar, 23 oktober 2001 17.08 36,8 144 -1,3 Normal

5 D A Kendal, 21 maret 2001 16.6 45,7 144,2 0,33 Normal

6 P E P Surakarta, 27 juni 2001 17.3 45,6 148,3 -0,2 Normal

7 R R Surakarta, 5 september 2001 17.1 44,6 148,5 -0,3 Normal

8 Y P A S Surakarta, 07 juli 2001 17.3 49,9 161,8 -0,88 Normal

9 A L S Karanganyar, 21 desember 2003 14.9 39,2 151,2 -1,28 Normal

10 K Sragen, 10 oktober 2003 15.08 31 147,4 -3,08 Kurus

11 R H J P Pasuruan, 18 maret 2002 16.6 45 143,3 0,31 Normal

12 D M Karanganyar, 25 september 2003 15.08 52,7 157,4 0,33 Normal

13 N A Karanganyar, 10 januari 2004 14.8 43,1 145,6 0,07 Normal

14 W F Karanganyar, 05 november 2003 17.2 47,5 147,5 0,52 Normal

15 D A S Karanganyar, 08 agustus 2001 17.2 53,6 155 0,38 Normal

16 E W Karanganyar, 20 september 2001 17.1 49,7 158 -0,41 Normal

17 P Karanganyar, 21 november 2002 16 41,8 148,05 -0,61 Normal

18 Y M Surakarta, 03 mei 2003 15.5 63,4 154,8 1,59 Gemuk

19 O T M Surakarta, 13 oktober 2002 16.08 40,3 150 -1,13 Normal

20 I P R Surakarta, 16 november 2001 17 53,6 155,4 0,37 Normal

21 S S Sukuharjo, 18 januari 2004 15.8 50,4 149,6 0,59 Normal

22 Y R Karanganyar, 21 maret 2001 17.6 68,5 144,5 2,54 Obesitas

23 R R D Surakarta, 27 november 2000 17.9 49,1 160 -0,75 Normal

24 N K Wonogiri, 04 november 2002 16 42,7 149,9 -0,64 Normal

Page 103: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

No Id Nama Tempat tanggal lahir Umur

(Thn)

BB

(Kg)

TB (M) IMT/U SD Kategori SG

25 H R Surakarta, 24 mei 2003 15.5 50,5 154,3 0,25 Normal

26 R A Karanganyar, 27 oktober 2003 15 47,5 167,8 -1,46 Normal

27 Y S F Karanganyar, 04 juni 2003 15.4 48,9 152 0,24 Normal

28 I Sragen, 03 agustus 2003 15.2 49,2 153,3 0,19 Normal

29 S Surakarta, 24 agustus 2003 15.1 55,7 155,3 0,85 Normal

30 A P S Karanganyar, 04 juli 2003 15.3 37 141 -0,7 Normal

31 O C Karanganyar, 04 mei 2002 16.5 41,8 161,3 -2,12 Kurus

32 A N R Boyolali, 12 desember 2000 17.9 48,5 156,5 -0,51 Normal

33 R R W Surakarta, 24 september 2002 16.08 53,3 160,8 -0,05 Normal

34 I D S Karanganyar, 13 maret 2003 15.6 83 162 2,46 Obesitas

35 A F Karanganyar, 28 januari 2001 17.7 43,1 145,5 -0,3 Normal

36 S F A Surakarta, 17 agustus 2002 16.2 54,5 152,2 0,82 Normal

37 A HN Surakarta, 10 desenber 2002 15.9 64,8 159 1,37 Gemuk

38 F A P Surakarta, 29 naret 2003 15.5 90,7 148,3 3,73 Obesitas

39 F N P Gunungkidul, 13 desember 2003 14.9 36,5 147,5 -1,48 Normal

40 A T I J Surakarta, 24 september 2002 16.08 39,2 145 -0,81 Normal

41 L L Karanganyar, 07 agustus 2003 15.2 47,7 147,7 0,52 Normal

42 G P Sukoharjo, 08 juli 2003 15.4 42,9 153,5 -0,88 Normal

43 D P S Surakarta, 10 desember 2002 15.9 42,7 150,2 -0,66 Normal

44 Y T W Karanganyar, 23 agustus 2001 17.2 49,9 155 -0,11 Normal

45 M A J Ujung batu, 16 maret 2001 17.6 50,6 155 -0,05 Normal

46 Y A Karanganyar, 08 april 2003 15.5 60,8 152,2 1,54 Gemuk

47 P H Surakarta, 18 agustus 2002 16.2 46,2 46,2 -0,58 Normal

48 D N S Surakarta ,05 november 2001 17 31 129,4 -0,96 Normal

49 P A S Karanganyar, 03 januari 2003 15.8 57,4 155,4 0,93 Normal

50 C P M Karanganyar, 30 april 2003 15.5 49,3 165,2 -0,97 Normal

51 R YS D Sukuharjo, 18 april 2003 15.5 43,4 157,6 -1,25 Normal

Page 104: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 9

DATA TINGKAT CITRA TUBUH SISWI SMK MUHAMMADIYAH 5

SURAKARTA

No Id Nama Score Citra

Tubuh

Kategori Citra Tubuh

1 A F R 22 Citra Tubuh Negatif

2 D N 39 Citra Tubuh Positif

3 S V 22 Citra Tubuh Negatif

4 N L A 49 Citra Tubuh Positif

5 D A 28 Citra Tubuh Positif

6 P E P 31 Citra Tubuh Positif

7 R R 31 Citra Tubuh Positif

8 Y P A S 29 Citra Tubuh Positif

9 A L S 28 Citra Tubuh Positif

10 K 27 Citra Tubuh Positif

11 R H J P 28 Citra Tubuh Positif

12 D M 34 Citra Tubuh Positif

13 N A 32 Citra Tubuh Positif

14 W F 33 Citra Tubuh Positif

15 D A S 29 Citra Tubuh Positif

16 E W 30 Citra Tubuh Positif

17 P 29 Citra Tubuh Positif

18 Y M 38 Citra Tubuh Positif

19 O T M 27 Citra Tubuh Positif

20 I PR 37 Citra Tubuh Positif

21 S S 26 Citra Tubuh Positif

22 Y R 34 Citra Tubuh Positif

23 R R D 37 Citra Tubuh Positif

24 N K 38 Citra Tubuh Positif

25 H R 30 Citra Tubuh Positif

26 R A 30 Citra Tubuh Positif

27 Y S F 31 Citra Tubuh Positif

28 I 29 Citra Tubuh Positif

29 S 30 Citra Tubuh Positif

30 A P S 33 Citra Tubuh Positif

31 O C 24 Citra Tubuh Positif

32 A N R 32 Citra Tubuh Positif

33 R R W 32 Citra Tubuh Positif

34 I D S 38 Citra Tubuh Positif

Page 105: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

No Id Nama Score Citra

Tubuh

Kategori Citra Tubuh

35 A F 29 Citra Tubuh Positif

36 S F A 27 Citra Tubuh Positif

37 A H N 25 Citra Tubuh Positif

38 F A P 29 Citra Tubuh Positif

39 F N P 31 Citra Tubuh Positif

40 A T I J 23 Citra Tubuh Positif

41 L L 38 Citra Tubuh Positif

42 G P 38 Citra Tubuh Positif

43 D P S 30 Citra Tubuh Positif

44 Y T W 36 Citra Tubuh Positif

45 M A J 22 Citra Tubuh Negatif

46 Y A 40 Citra Tubuh Positif

47 P H 38 Citra Tubuh Positif

48 D N S 29 Citra Tubuh Positif

49 P A S 31 Citra Tubuh Positif

50 C P M 21 Citra Tubuh Negatif

51 R YS D 38 Citra Tubuh Positif

Page 106: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 10

Deskriptif Data

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INDEKS MASSA TUBUH

PER U

51 -3.08 3.73 -.0594 1.23084

RATA_RATA_P 51 40.10 137.85 64.4996 18.12021

RATA_RATA_L 51 33.00 131.55 69.9843 21.86098

RATA_RATA_KH 51 167.65 398.60 276.2674 50.31518

SCORE CITRA TUBUH 51 21 49 31.22 5.587

UMUR DALAM TAHUN 51 14.80 17.90 16.1859 .91538

Valid N (listwise) 51

Frekuensi Data

1) Umur

UMUR

Frequency Percent

Valid Per-

cent Cumulative Percent

Valid 14-16 26 51.0 51.0 51.0

>16-18 25 49.0 49.0 100.0

Total 51 100.0 100.0

Page 107: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

2) Status Gizi

KATEGORI STATUS GIZI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurus 2 3.9 3.9 3.9

Normal 41 80.4 80.4 84.3

Gemuk 5 9.8 9.8 94.1

Obesitas 3 5.9 5.9 100.0

Total 51 100.0 100.0

3) Protein

KATEGORI PROTEIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Defisit Tingkat Berat 3 5.9 5.9 5.9

Defisit Tingkat Sedang 5 9.8 9.8 15.7

Defisit Tingkat Ringan 4 7.8 7.8 23.5

Normal 37 72.5 72.5 96.1

Diatas Kebutuhan 2 3.9 3.9 100.0

Total 51 100.0 100.0

Page 108: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

4) Lemak

KATEGORI LEMAK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Defisit Tingkat Berat 9 17.6 17.6 17.6

Defisit Tingkat Sedang 1 2.0 2.0 19.6

Defisit Tingkat Ringan 6 11.8 11.8 31.4

Normal 32 62.7 62.7 94.1

Diatas Kebutuhan 3 5.9 5.9 100.0

Total 51 100.0 100.0

5) Karbohidrat

KATEGORI KARBOHIDRAT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Defisit Tingkat Berat 8 15.7 15.7 15.7

Defisit Tingkat Sedang 5 9.8 9.8 25.5

Defisit Tingkat Ringan 3 5.9 5.9 31.4

Normal 33 64.7 64.7 96.1

Diatas Kebutuhan 2 3.9 3.9 100.0

Total 51 100.0 100.0

Page 109: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

6) Citra Tubuh

KATEGORI CITRA TUBUH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Citra Tubuh Positif 47 92.2 92.2 92.2

Citra Tubuh Negatif 4 7.8 7.8 100.0

Total 51 100.0 100.0

Uji Kenormalan Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

INDEKS MASSA

TUBUH PER U

RA-

TA_RATA_P

RA-

TA_RATA_L

RA-

TA_RATA_K

H

SCORE

CITRA

TUBUH

N 51 51 51 51 51

Normal Pa-

rametersa,,b

Mean -.0594 64.4996 69.9843 276.2674 31.22

Std. Deviation 1.23084 18.12021 21.86098 50.31518 5.587

Most Extreme

Differences

Absolute .086 .132 .118 .087 .123

Positive .086 .132 .118 .087 .123

Negative -.065 -.089 -.063 -.084 -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .614 .945 .842 .621 .880

Asymp. Sig. (2-tailed) .845 .334 .477 .835 .421

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 110: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Uji Bivariat

1) Protein

Correlations

RATA_RATA_P

INDEKS MASSA TUBUH PER U

RATA_RATA_P Pearson Correlation 1 .618**

Sig. (2-tailed) .000

N 51 51

INDEKS MASSA TUBUH PER U

Pearson Correlation .618** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2) Lemak

Correlations

RATA_RATA_L

INDEKS MASSA TUBUH PER U

RATA_RATA_L Pearson Correlation 1 .361**

Sig. (2-tailed) .009

N 51 51

INDEKS MASSA TUBUH PER U

Pearson Correlation .361** 1

Sig. (2-tailed) .009

N 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 111: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

3) Karbohidrat

Correlations

RATA_RATA_KH INDEKS MASSA TUBUH PER U

RATA_RATA_KH Pearson Correlation

1 .460**

Sig. (2-tailed) .001

N 51 51

INDEKS MASSA TUBUH PER U

Pearson Correlation

.460** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4) Citra Tubuh

Correlations

SCORE CITRA TUBUH

INDEKS MASSA TUBUH PER U

SCORE CITRA TUBUH Pearson Correla-tion

1 .162

Sig. (2-tailed) .256

N 51 51

INDEKS MASSA TUBUH PER U

Pearson Correla-tion

.162 1

Sig. (2-tailed) .256

N 51 51

Page 112: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 11

Page 113: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 114: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 115: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 116: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 117: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 118: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 119: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 120: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 121: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 122: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 123: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 124: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 125: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 126: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 127: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:
Page 128: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Lampiran 12

Pengukuran Tinggi Badan Pengukuran Berat Badan

Pengukuran Berat Badan Pengukuran Tinggi Badan

Page 129: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Penjelasan kepada Sampel Recall Hari 1dan pengisian likert

Recall Hari 1 dan Pengisian Likert Recall Hari ke 2 kepada sampel

Page 130: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Recall Hari ke 2 kepada sampel Sampel dalam Penelitian

Ucapan Terimakasih Foto Bersama Sampel Penelitian

Page 131: HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN KONSUMSI ZAT GIZI ...repository.itspku.ac.id/16/1/2015030095.pdfgizi remaja putri dan ada hubungan zat gizi makro dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci:

Foto dengan Wakil Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Surakarta

Foto Bersama dengan Sampel Penelitian SMK Muhammadiyah 5 Surakarta