HUBUNGAN BIMBINGAN AGAMA DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL MUALAF DI YAYASAN MUALAF AN NABA CENTER SAWAH BARU- CIPUTAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh Siti Maryam 11150520000009 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDYATULLAH JAKARTA 1442 H/ 2021 M
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN BIMBINGAN AGAMA DENGAN
KECERDASAN SPIRITUAL MUALAF
DI YAYASAN MUALAF AN NABA CENTER
SAWAH BARU- CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S Sos)
Oleh
Siti Maryam
11150520000009
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDYATULLAH JAKARTA
1442 H 2021 M
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama Siti Maryam
NIM 11150520000009
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ldquoHUBUNGAN
BIMBINGAN AGAMA DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL
MUALAF DI YAYASAN AN- NABA CENTER SAWAH BARU
CIPUTATrdquo adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya Adapun kutipan
yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber
kutipannya dalam skripsi Saya bersedia melalukan proses yang
semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika
ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan meruopakan plagiat dari
karya orang lain
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya
Jakarta April 2021
Siti Maryam
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul rdquoHubungan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan An Naba Center
Sawah Baru Ciputatrdquo telah diujikan dalam siding Munaqosyah
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 17 Juni 2021 Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Sosial (SSos) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jakarta 17 Juni 2021
Sidang Munaqosyah
Ketua
Ir Noor Bekti Negoro SE MSi NIP 19650301 199903 1 001
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu
S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta 2015) 19 Chizanatul Munawaroh Pengaruh Shalat Dhuha terhadap
Kecerdasan Spiritual pada Pesrta Didik Kls XI Kompetensi Keahlian Akutansi
dan Keuangan di SMK Negeri 1 Salatiga (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Agama
Islam Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga 2019) 20 Suprapti Pengaruh Pembiasaan Shalat Tahajud dan Membaca Al-
Qurrsquoan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadirsquoien Klego (Skripsi S1 Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Ponorogo 2019)
13
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat adalah
a Bimbingan Agama adalah kegiatan untuk menunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baik berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai
kesejahteraan hidup di akhirat
b Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau nilai untuk
menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan untuk jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain
c Fokus Penelitian pada Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka
peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini
diantaranya
a Bagaimana gambaran Karakteristik Responden dan
Tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
b Bagaimana hubungan Karakteristik Responden dan
Bimbingan Agama dengan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah
Baru- Ciputat
14
c Apa saja faktor yang berhubungan dengan Kecerdasan
Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain
a Untuk menggambarkan Karakteristik Responden
dan tingkat Kecerdasan Spiritual Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
b Untuk menganalisis hubungan Karakteristik
Responden dan Bimbingan Agama dengan
Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan Mualaf An
Naba Center Sawah Baru- Ciputat
c Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecerdasan Spiritual Mualaf di Yayasan
Mualaf An Naba Center Sawah Baru- Ciputat
2 Manfaat Penelitian
a Manfaat Akademis
1) Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan di
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
terutama pada mata kuliah Psikologi Islam
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan
kontribusi dan menjadi sebuah acuan bagi
Pembimbing agama maupun penyuluh agama
15
yang mengkhususkan pembinaan terhadap
Mualaf
b Manfaat Praktis
1) Untuk bahan evaluasi penyuluh dalam
memberikan Bimbingan Agama kepada Mualaf di
Yayasan Mualaf An Naba Center Sawah Baru-
Ciputat
2) Sebagai bahan rujukan informasi dan tambahan
reverensi bagi mahasiswa masyarakat dan
kalangan berprofesi sebagai pembimbing maupun
penyuluh Agama yang ingin mendalami tentang
Bimbingan Agama dan Kecerdasan Spiritual
Mualaf di Yayasan Mualaf An Naba Center
Sawah Baru- Ciputat
D Tinjauan Kajian Terdahulu
Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang dengan penelitian yang akan ditulis peneliti sendiri
Yakni diantaranya sebagai berikut
Miftah Riwayanti tahun 2020 tentang Hubungan Bimbingan
Agama Terhadap Kondisi Bagi Lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha KHusnul Khotimah Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan bimbingan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
16
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jumlah responden 42 lansia Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan
agama dan kondisi bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dengan nilai r tabel 0257
sehingga r hitung 0646 sehingga didapat r hitung lebih besar dari
r tabel Kemudian hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0631 dan besaran nilai korelasi sebesar 060 ndash 0799
dengan menunjukkan kategori korelasi kuat Dengan demikian
hipotesis Alternatif (Ha) bahwa terdapat hubungan bimbigan
agama terhadap kondisi psikis bagi lansia di UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru
Kekurangan pada penelitian ini ialah pada rumusan
masalah Pada penelitian ini menggunakan satu rumusan masalah
alangkah baiknya agar mendapat hasil yang lebih baik membuat
rumusan masalah lebih dari satu seperti apa faktor yang
berhubungan dengan psikis lansia Kelebihan pada penelitian ini
ialah pembahasan dibuat begitu rinci dan pada angket
instrumenpun cukup lengkap dan sistematis sehingga
meminimalisir kesalahan pada pengambilan data dan analisis data
Serta hasil yang didapatpun akan lebih akurat
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kondisi psikis sedangkan penulis menggunakan
variabel dependen kecerdasan spiritual Kemudian sasaran
17
penelitian tersebut ialah lansia sedangkan peneliti menggunakan
sasaran penelitian mualaf21
Penelitian Sonia dkk tahun 2019 tentang Pengaruh
Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Spiritual Emosi dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja
Penelitian Sonia dkk untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada
remaja Hasil penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual berpegaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan perilaku delinkuen Dengan nilai t=5504 nilai
sig=0000 (plt005) Dengan sumbangan efektif kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan
perilaku delinkuen sebesar 341 dan 659 dan faktor lain22
Kekurangan dalam penelitian Sonia Irma dan Leni adalah
kurang terteranya tinjauan teoritis Ada beberapa teori namun
menyatu dengan latar belakang Alangkah baiknya tinjauan teoritis
di terterakan secara terpisah Kelebihan dalam penelitian tersebut
adalah penulisan yang cukup baik singkat dan mudah di pahami
pembaca
21 Miftah Riwayanti Hubungan BImbingan Agama Terhadap Kondisi
Psikis bagi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim 2020) 22 Sonia Handayani Putri Irma Kusuma Salim amp Leni Armayati
Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional dengan
Kecenderungan Berperilaku Delinkuen pada Remaja 2019 Jurnal Vo 13 No
155-62
18
Perbedaan penelitian tersebut dengan ini adalah pada
variabel independen dan dependen Variabel independen
penelitian tersebut adalah kecerdasan spiritual dan kecerdasan
emosional sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan
variabel independen Bimbingan Agama Begitupun pada variabel
dependen penelitian tersebut menggunakan kecenderungan
berperilaku Delinkuen sedangkan penulis menggunakan variabel
dependen kecerdasan spiritual
Penelitian Anelvi tahun 2019 tentang Pengaruh Bimbingan
Keagamaan Islam Terhadap Perubahan Perilaku Anak Di
Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota Pekanbaru Penelitian
Anelvi dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
bimbingan keagamaan islam terhadap perubahan perilaku anak di
panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota pekanbaru Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan
antara bimbingan agama islam terhadap perubahan perilaku anak
di panti asuhan Fajar Iman Azzahra kota Pekanbaru Dengan
berdasarkan Uji Hipotesis maka nilai probabilitas 005 ge sig (005
ge0028) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian
terdapat adanya pengaruh antara bimbingan keagamaan islam
terhadap perubahan perilaku anak panti asuhan Fajar Iman
Azzahra Kota Pekanbaru
Kekurangan penelitian tersebut kurang rapih dalam segi
kepenulisan masih ada beberapa huruf yang kurang dalam
19
beberapa kata Kelebihan penelitian tersebut cukup rinci dalam
penjabarannya serta judul yang dibahaspun cukup jelas
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independent dan dependen Variabel dependen
penelitian tersebut menggunakan perubahan perilaku sedangkan
penulis menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual23
Ahmad Firdaus Moh Wispandono dan Helmi Buyung dalam
jurnalnya meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual terhadap
kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Kecamatan Kab
Bangkalan) Tahun 2019 Penelitian Firdaus Wispandono dkk
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
pegawai pada kantor kecamatan Kab Bangkalan Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi
sebanyak 46 pegawai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor kecamatan Kab Bangkalan hal ini dapat
dilihat dengan hasil perhitungan uji t adalah thitung sebesar 3693gt
ttabel sebesar 168023 dengan nilai signifikan 0001lt 005 hingga
dapat disimpulkan adanya pengaruh kecerdasan intelektual
23 Anelvi Novita Sari Pengaruh Bimbingan Keagamaan Islam
terhadap Perubahan Perilaku Anak di Panti Asuhan Fajar Iman Azzahra Kota
Pekanbaru (Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2019)
20
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan
Kekurangan pada penelitian ini adalah adanya ketidak
rapihan dalam segi kepenulisan ada beberapa huruf yang salah di
beberapa kata Kelebihan pada penelitian ini adalah kelengkapan
pembahasan Sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
baik
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel independen dan dependen jika di variabel
independen ada persamaan dengan penulis yakni kecerdasan
spiritual namun pada variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kinerja karyawan
Ahmad Irfan dan Ahmad Mubarok dalam Jurnalnya meneliti
tentang Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pelaku Konversi
Agama Tahun 2017 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kecerdasan emosional dan spiritual bagi pelaku Konversi Agama
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research)
dengan jenis penelitian kualitatif Hasil penelitian ini ialah bahwa
gambaran kecerdasan emosional mualaf yang berusia dewasa
dalam penelitian ini baik yang disebabkan oleh faktor internal
maupun ekternal cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
cukup baik ketika dibandingkan dengan kecerdasan emosional
mereka sebelum berkonversi Kecerdasan spiritual dalam
penelitian ini mualaf yang berusia dewasa baik yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal menggambarkan bahwa
21
mereka memiliki kecerdasan spiritual yang lebih baik
dibandingkan kecerdasan spiritual mereka sebelum berkonversi
Kekurangan pada penelitian ini adalah ada penulisan yang
masih sedikit kurang rapih dan ada huruf yang salah dibeberapa
kata Kelebihan pada penelitian ini adalah pembahasan yang
dimuat penulis cukup rinci tabel yang memaparkan perbandingan
kecerdsasan spiritual pada setiap responden menjadikan pembaca
mengetahui lebih rinci dan dapat lebih mudah dalam memahami
penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
adanya penambahan kecerdasan emosional pada variabel
dependen sedangkan penulis menggunakan variabel dependen
hanya kecerdasan spiritual24
Ahmad Yusuf Afifurahman dalam skripsinya meneliti tentang
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Tingkat kesadaran
Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara
Jawa Tengah tahun 2016 Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisa tingkat kesadaran beragama santri
bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap kesadaran
beragama santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara Jawa
Tengah
24 Ahmad Irfan amp Achmad Mubarok Kecerdasan Emosional dan
Spiritual Pelaku Konversi Agama (Studi terhadap Mualaf Usia Dewasa)
(Jurnal Sekolah Kajian Stratejik dan Global Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia tahun 2017)
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel bimbingan agama dan kesadaran beragama santri
Pondok Pesantren Nurul Hikmah dengan nilai F hitung sebesar
20501 nilai pengaruh bimbingan dengan kesadaran beragama
sebesar 322
Kekurangan pada penelitian ini adalah penelitian ini cukup
rinci dan lengkap namun alangkah baiknya dalam pembahasan
dibuat lebih ringkas Kelebihan pada penelitian ini adalah
pembahasan yang dimuat penulis cukup rinci dan jelas sehingga
pembaca dapat memahami penelitian tersebut
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
pada variabel dependen Variabel dependen penelitian tersebut
menggunakan kesadaran beragama sedangkan penulis
menggunakan variabel dependen kecerdasan spiritual25
Dewi Egatri dalam skripsinya membahas tentang Pengaruh
Aktivitas Menghafal Al-Qurrsquoan terhadap Kecerdasan
Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur tahun 2019 Penelitian Dewi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara aktivitas penghafal
Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren
Hidayatul Qurrsquoan
25 Ahmad Yusuf Afifurrohman Pengaruh Bimbingan Agama terhadap
Tingkat Kesadaran Beragama Santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah
(Skripsi S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam FIDIK Uin Jakarta
2016)
23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara aktivitas penghafal Al-Qurrsquoan dengan kecerdasan
spiritual santri dengan nilai hitung menunjukkan nilai kolerasi
sebesar 0545 dan hasil hitung pengaruh aktivitas menghafal Al-
Qurrsquoan dengan kecerdasan spiritual sebesar thitung 247 gt ttabel
16839 dan nilai signifikannya -0806lt005
Kekurangan pada penelitian ini adalah pada segi sistematika
kepenulisan masih kurang tepat seperti pada line spacing dan
paragraf yang sedikit kurang pas Kelebihan pada penelitian ini
adalah isi pada skripsi ini cukup lengkap dan gamblang sehingga
dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah
pada variabel independen Variabel independen tersebut
menggunakan aktivitas menghafal al-Qurrsquoan sedangkan penulis
menggunakan variabel independen Bimbingan Agama26
E Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini berpedoman pada pedoman
penulisan karya ilmiah di mana di dalamnya membahas tentang
skripsi tesis dan disertasi serta buku ceqda UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017 yang diterbitkan oleh UIN Syarif
26 Dewi Egatri Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-QUrrsquoan terhadap
Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qurrsquoan Desa
Banjar Rejo Lampung Timur (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru MI
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro 2019)
24
Hidayatullah Jakarta Sistematika penulisan dalam penelitian ini
terbagi dalam lima bab yaitu
BAB I PENDAHULUAN
Isi bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan pada bab ini peneliti akan mebahas
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu teori mengenai peran pembimbing agama
meningkatkan kecerdasan spiritual remaja dan
mualaf
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pendekatan dan
jenis penelitian tempat dan waktu penelitian
variabel penelitian sumber data populasi dan
sampel hipotesis penelitian definisi operasional
variabel Teknik pengumpulan data uji validitas
instrumen uji reliabilitas instrumen dan teknik
analisis data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Isi bab ini terdiri dari gambaran umum Pesantren
Mualaf Yayasan Naba Center Sawah Baru- Ciputat
25
yang meliputi sejarah berdirinya Pesantren Mualaf
visi misi dan tujuannya program-program serta
struktur kepengurusan Pesantren Mualaf Yayasan
Naba Center Sawah Baru- Ciputat Hasil penelitian
menjelaskan temuan dan analisis data tentang
hubungan bimbingan agama terhadap kecerdasan
spiritual mualaf data-data hasil penelitian data-
data hasil peneitian hasil angket identifikasi
responden deskripsi hasil penelitian dan analisis
data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian dan
saran dari hasil pembahasan penelitian yang telah
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Bimbingan Agama
1 Pengertian Bimbingan
Istilah ldquobimbinganrdquo menurut Winkel dalam Tohirin
menyatakan bahwa ldquobimbinganrdquo merupakan terjemah dari kata
ldquoguidancerdquo yang kata dasarnya ldquoguiderdquo memiliki beberapa arti
menunjukkan jalan memimpin memberikan petunjuk mengatur
mengarahkan dan memberi nasihat27
istilah ldquoguidancerdquo juga diterjemahkan dengan arti bantuan
atau tuntunan maupun pertolongan Secara etimologis bimbingan
berarti bantuan tuntunan atau pertolongan Tetapi tidak semua
bantuan tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya
bimbingan28
Secara harfiyyah ldquobimbinganrdquo adalah ldquomenunjukkan
memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang29
Miller dalam Tohirin menyatakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian
27 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16 28 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal1 29 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal16
27
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dalam berdasarkan
norma-norma yang berlaku30
Bimbingan adalah berupa bantuan yang diberikan oleh
pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing
mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku31
Agama terbagi dalam 2 aspek diantaranya yakni
1) Aspek subyektif (pribadi manusia) Agama mengandung
arti tentang tingkah laku manusia yang dijiwai oleh
nilai-nilai keagamaan berupa getaran batin yang dapat
mengatur maupun mengarahkan tingkah laku tersebut
kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya
2) Aspek objektif (doktrinair) agama dalam arti ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut32
Menurut M Arifin dalam bukunya Pedoman pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan Agama menjelaskan bahwa
bimbingan agama dapat diartikan sebagai ldquousaha pemberian
30 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal17 31 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
berbasis Integrasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2007) hal20 32 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2
28
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah
maupun batiniah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang berupa pertolongan dibidang mental spiritual
Dengan maksud membantu seseorang mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri
melalui dorongan kekuatan iman dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa33
Bimbingan agama secara garis besar adalah proses pemberian
berupa bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
terbimbing secara berkelanjutan dan sistematis Membantu dalam
memecahkan masalah maupun segala persoalan hidup Bertujuan
untuk mencapai kemampuan dalam mengendalikan dan
menyelesaikan berbagai persoalan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan masyarakat Sehingga tercapainya kebahagiaan dunia
maupun ahirat
2 Tujuan Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama menurut M Hamdan Bakran Adz
Dzaky dalam Tohirin merinci tujuan bimbingan Agama Islam
sebagai berikut34
a Menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan
kebersihan jiwa dan mental
33 M Arifin Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta PT Golden Terayon Press1982) hal2 34 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
29
b Menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan
kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan
manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada
individu sehingga muncul dan berkembang rasa
toleransi (tasammukh) kesetiakawanan tolong
menolong dan rasa kasih sayang
d Untuk menghasilkan ilahiyah sehingga dengan potensi
tersebut individu dapat melakukan tugas-tugasnya
sebagai khalifah dengan baik dan benar dapat
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
Berdasarkan penjelasan di atas secara garis besar tujuan
bimbingan agama adalah untuk menghasilakan perubahan
kesehatan maupun kebersihan jiwa dan mental serta mengasilkan
kecerdasan emosi dan ilahiyah yang tinggi agar dapat maksimal
menjalankan peran sebagai kholifah dan membuat perubahan yang
bermanfaat baik lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan
dengan demikian tujuan bimbingan agama merupakan tujuan yang
ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
sempurna dan optimal (kaffah dan insan kamil)35
35 Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
Berbasis Integritasi (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2007) hal 38
30
3 Fungsi Bimbingan Agama
Menurut Sukardi Fungsi bila ditinjau dari segi sifatnya
bimbingan agama mempunyai 5 fungsi yakni36
a Fungsi prefentif (pencegahan) yaitu layanan bimbingan
sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
b Fungsi penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
berfungsi untuk dapat mengembangkan dan
memberikan kesempatan penyaluran bakat maupun
potensi yang dimiliki terbimbing
c Fungsi penyesuaian yaitu layanan bimbingan yang
membantu terciptanya penyesuaian antara terbimbing
dan lingkungannya
d Fungsi perbaikan yaitu berupa layanan bimbingan
dalam memberikan bantuan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi terbimbing
e Fungsi pengembangan yaitu layanan bimbingan yang
diberikan dapat membantu terbimbing dalam
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah
dan mantap
4 Materi Bimbingan Agama
Tujuan bimbingan agama ialah terbimbing yang mengalami
kesulitan agar mampu menghindarkan diri dari segala gangguan
mental spiritual serta mampu mengatasinya dengan nilai-nilai atau
36 Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta
PT Rineka Cipta 1995) hal 9
31
ajaran agama yang telah mendasari kehidupannya secara pribadi
Materi bimbingan haruslah inti pokok bimbingan antara lain
meliputi masalah keimanan (aqidah) keislaman (syarirsquoah) dan
ikhsan (akhaq)37
a Keimanan (Aqidah)
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy keimanan (Aqidah)
yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal wahyu dan fitrah
Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati dan diyakini
kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu38
Iman adalah ucapan hati dan lisan yang disertai
perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi
dengan berpegang pada Sunnah Rasulullah SAW Iman atau
aqidah adalah suatu yang di yakini secara bulat tidak diikuti
keragu-raguan sedikitpun Keyakinan ini dapat
menimbulkan sifat jiwa yang tercermin dalam perkataan
maupun perbuatan Hal ini bertumpu pada kepercayaan dan
keyakinan yang sungguh-sungguh akan keesaan Allah39
37 Zuhaini Dkk Metodik khusus pendidikan Agama (Surabaya Usaha
Nasional 1983) hal60 38Yunahar Ilyas Kuliah Akidah Islam (Yogyakarta Lembaga
Pengajian dan Pengakaman Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 1993) hlm 1-2 39 Muhammad Syekh At-tamini Kitab Tauhid Yayasan Sosial Ibrahim
dan kementrian Urusan Islam (Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi
1996) hlm 24
32
Seseorang secara otomatis dari dalamnya akan
melakukan sesuatu kejelekan karena takut diketahui orang
lain karena dia malu kepada Allah Sehingga dia menjadi
orang yang bertakwa40
a Keislaman (syarirsquoah)
Menurut Mahmud Syaltut dalam Al-Islam Aqidah wa
Syarirsquoah menyebutkan kata syarirsquoah berarti jalan menuju
sumber air yang tidak pernah kering Kata syarirsquoah juga
diartikan sebagai jalan yang terbentang lurus Syariat
merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt
Bagi hambanya agar mereka mengimani mengamalkan
dan berbuat baik dalam hidupnya Sebagai mana firman
Allah dalam surah Al- Jasiyah ayat 18 yang berbunyi
ك ثم ن شريعة على جعلن ل ٱلذين أهواء تتبع ول فٱتبعها ٱلمر م
١٨ يعلمون
Artinya Kemudian kami jadikan engkau
(Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari
agama itu maka ikutilah (syariat itu) dan
janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang
yang tidak mengetahui41
Berdasarkan syariat ibadah bahwa amal yaitu
mengerjakan setiap perkara yang disyariatkan oleh Allah dan
40 Zakiyah Darajat Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (CrHaji
Masagung Jakarta 1969) hal 57 41 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 500
33
mengikuti apa yang diserukan oleh rasulnya meliputi segala
perintah dan larangannya yang dihalalkan dan diharamkan
Inilah yang mendekati unsur taat dan tunduk kepada Allah42
Apabila diperhatikan dari definisi di atas maka dalam
beribadah tergantung kepada beberapa pokok diantaranya
a) Adanya suatu perbuatan
b) Dilakukan oleh orang muslim
c) Maksud dari perbuatan itu mendekatkan diri kepada
Allah Swt Yaitu terdapat dalam pokok-pokok
ibadah yang diwajibkan yakni sholat lima waktu
zakat puasa di bulan Ramadhan dan disusul dengan
ibadah bersuci (tharah) yang merupakan kewajiban
yang menyertai pokok ibadah itu43
b Ikhsan (akhlaq)
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata akhlaqa
yukhliqu ikhlaqan sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid afrsquoala yuf ilu if alan yang berarti al-sajiyah
(perangai) ath-thabirsquoah (kelakuan tabirsquoat watak dasar)
alrsquoadat (kebiasaan kelaziman) al-murursquoah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama)44
Kata akhlaq adalah jamak dari kata khilqun atau
khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak atau Khuluq
42 Qardawi Yusuf Konsep Ibadah dalam Islam (Central Medika
Surabaya 1991) hal36 43 Nasrudin Razak Dinul Islam (Al- Marsquoarif Bandung 1989) hal 117 44 Abuddin Nata Akhlak Tasawuf (Jakarta PT Raja Grafindo Persada
2012) hal 1
34
kedua-duannya dijumpai pemakaiannya tertera dalam Al-
Qurrsquoan surah Al- Qalam 68 4 yang berbunyi
٤ عظيم خلق لعلى وإنك
Artinya Dan sesungguhnya engkau benar-benar
berbudi pekerti yang luhur 45
Dari ayat Al-Qurrsquoan di atas kata khuluq untuk arti budi
pekerti Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara
kebahasaan berarti budi pekerti adat kebiasaan perangai
murursquoah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabirsquoat
Menurut imam Al- Ghazali dari Ibn Miskawaih akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan46 Akhlak
bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang
buruk Jika tujuan tersebut tercapai maka manusia akan
memiliki kebersihan batin kemudian dapat melahirkan
perbuatan yang terpuji Dari perbuatan yang terpuji ini akan
lahir keadaan masyarakat yang damai harmonis rukun
sejahtera lahir dan batin yang memungkinkan ia dapat
45 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 564 IImam Al-Ghazali Ihya lsquoUlum al-Din Jilid III (Beirut Dar al- Fikr
tt) hal 56
35
beraktivitas guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat
5 Metode Bimbingan Agama
Dalam surah An- Nahl ayat 125
دلهم ٱلحسنة وٱلموعظة بٱلحكمة رب ك سبيل إلى ٱدع بٱلتي وج
أعلم وهو سبيلهۦ عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن هي
١٢٥ بٱلمهتدين
Artinya Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk47
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mencapai tujuan
berdakwah atau membimbing haruslah dengan cara yang
tepat dan baik agar tujuan bimbingan dapat tercapai Secara
harfiah metode adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan Metode berasal dari kata ldquometardquo yang
berarti melalui dan ldquohodosrdquo yang berarti jalan Kemudian
hakikat pengertian dari metode tersebut adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan48
47 Departemen Agama RI (2002) Mushaf Al-Qurrsquoan Terjemahan Al-
Hilali Tangerang Selatan PT Media Insan Pustaka hal 281 48 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 43
36
Sarana di sini dapat bersifat fisik maupun non fisik
Seperti alat peraga berupa media yang dapat menunjang
kegiatan bimbingan serta suatu media pembelajaran yang
dapat menambah kemampuan bagi terbimbing
Penjelasan tentang ldquometoderdquo di atas dapat di pahami
bahwa metode bimbingan agama adalah sebuah jalan untuk
sarana yang dapat digunakan dalam proses bimbingan agama
maka metode yang digunakan dalam proses bimbingan
agama diantaranya
a Ceramah
Metode ceramah yaitu penjelasan yang bersifat umum
cara ini lebih tepat diberikan dalam bimbingan kelompok
(group guidance) tetapi pembimbing tetap berupaya untuk
menyesuaikan materi pembahasan yang disampaikannya
dengan kondisi terbimbing yang beragam49
b Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang
digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai
fakta-fakta mental atau kejiwaan (psikis) yang ada pada diri
terbimbing50
49 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
136 50 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008)
hal122
37
Wawancara dapat berjalan dengan dengan baik bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut
1) Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada
yang dibimbing
2) Pembimbing harus yang dapat dipercaya oleh
seseorang yang dibimbing
3) Pembimbing harus dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang memberikan perasaan damai
dana man serta santai kepada seorang yang
dibimbing51
Selain metode di atas dalam perspektif Al-Qurrsquoan ada
metode yang biasa dilakukan yakni
1) Metode ldquobil-hikmahrdquo metode ini digunakan
dalam menghadapi orang-orang yang terpelajar
intelek dan memiliki tingkat rasional yang
tinggi yang kurang yakin akan kebenaran ajaran
agama
2) Metode ldquobil-mujadalahrdquo perdebatan yang
digunakan untuk menunjukkan dan
membuktikan kebenaran ajaran agama dengan
menggunakan dalil-dalil Allah yang rasional
3) Metode ldquobil-mauidzhrdquo yang menunjukkan
contoh yang benar dan tepat agar yang di
51 M Arifin pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama (Jakarta Golden Terayon Press 1982) hal 45
38
bimbing dapat mengikuti dan menangkap dari
apa yang diterimanya secara logika dan
penjelasannya akan teori yang masih baku
(tekstual) 52
B Kecerdasan Spiritual
1 Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut Khavari kecerdasan spiritual adalah fakultas dari
semua dimensi non-material kita ruh manusia Kita harus
mengenalinya seperti apa adanya menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekad yang besar dan menggunakannya untuk
memperoleh kebahagiaan abadi Seperti dua bentuk kecerdasan
lainnya kecerdasan spiritual dapat di tingkatkan dan juga di
turunkan Akan tetapi kemampuan untuk ditingkatkan tampaknya
tidak terbatas53
Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual (SQ) adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai
52 M Luthfi Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) hal
135-136 53 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal12
39
bahwa tindakan untuk jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain54
Menurut Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah
terhadap setiap perilaku dan kegiatan manusia yang seutuhnya
(hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (Integralistik) serta
berprinsip ldquohanya karena Allahrdquo Dan ESQ dalam bukunya
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
spiritual terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan serta mampu
menyinergikan IQ EQ dan SQ secara komprehensif55
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian ini
kecerdasan spiritual adalah seseorang yang memaknai dan
memberikan nilai yang luas untuk jalan hidupnya segala kegiatan
dan perilaku seseorang semata-mata karena ibadah Dan meyakini
bahwa segalanya ldquohanya karena Allahrdquo
2 Karakteristik Kecerdasan Spiritual
Tanda-tanda kecerdasan spiritual seseorang yang telah
berkembang dikutip dari bukunya Danah Zohar dan Ian Marshal
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik
dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan yakni sebagai berikut56
54 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 24 55Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 47 56 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 8
40
a Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan
dan aktif)
b Tingkat kesadaran diri
c Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
d Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa
sakit
e Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
f Keengganan untuk menyebabkan keinginan yang tidak
perlu
g Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara
berbagai hal (berpandangan ldquoholistikrdquo)
h Kecenderungan untuk melihat bertanya ldquomengapardquo
atau ldquobagaimana jikardquo Untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
i memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konversi
seseorang yang tinggi kecerdasan spiritualnya juga
cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
pengabdian yakni seseorang yang bertanggung jawab
untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi
kepada orang lain yang memberikan petunjuk
penggunaannya
41
Menurut Roberts A Emmons yang dikutip oleh Abd Wahab
HS dan umiarso ciri-ciri seseorang yang cerdas spiritualnya
yakni57
a Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan
material
b Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang
memuncak
c Kemampuan untuk mengsakralkan pengalaman sehari-
hari
d Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
spiritual guna menyelesaikan masalah
e Kemampuan untuk berbuat baik yaitu memiliki kasih
sayang yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan
Seperti memberi maaf bersyukur atau
mengungkapkan terimakasih bersikap rendah hati
menunjukkan kasih sayang dan kearifan hanyalah
sebagian dari kebajikan
3 Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam bukunya Ary Ginanjar Agustian yang berjudul Sukses
membangun ESQ Robert K Coopers PhD dan Ayman Sawaf
memberikan sebuah metode untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual yaitu58 meluangkan waktu dua tau tiga menit dan bangun
57 Abd Wahab dan Umiarso Kepemimpinan Pendidikan dan
Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2011) hal181-182 58 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281
42
lima menit lebih awal dari biasanya ldquoduduklah dengan tenang
pasang telinga hati keluarlah dari pikiran dan masuklah ke dalam
hati yang terpenting di sini menulis apa yang dirasakanrdquo
Menurut pengamatan Coofer dan Sawaf cara-cara seperti ini
secara langsung mendatangkan kejujuran emosi (dari dalam hati)
mengadirkan nilai-nilai kebijaksanaan dalam jiwa dan
menghantarkannya hingga dapat menggunakannya secara efektif
Menurut para peneliti pengamatan terhadap khazanah hati itu
dapat lebih banyak memberi ldquomaknardquo pada hari-hari panjang serta
kehidupan secara umum
Kecerdasan spiritual bersumber dari suara hati Sedangkan
suara hati itu ternyata cocok dengan nama serta sifat-sifat ilahiah
yang ldquoterekamrdquo dalam jiwa setiap manusia Sifat-sifat tersebut
adalah dorongan ingin mulia dorongan ingin belajar dorongan
ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya yang bersumber
dari Asmahul Husna Shalat berisikan pokok-pokok pikiran serta
bacaan suci mengenai suara-suara hati itu sendiri Contoh ucapan
ldquoMaha Suci Allah Maha Besar Allah Maha Tinggi Allah Maha
Mendengar Allah dan Maha Pengasih dan Penyayangrdquo
Yang akan menjadi ldquoreinforcementrdquo atau ldquopengakuan
kembalirdquo dari kekayaan sifat-sifat mulia yang telah ada dalam diri
kita Ketika kondisi di atas telah dilakukan secara baik maka shalat
akan menjadi solusi ldquoenergizingrdquo yang akan mengisi jiwa baik
sadar maupun tak sadar melalui mekanisme refetitive magic
power yang berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan spiritual
43
yang tinggi (berakhlak mulia) yang merupakan syarat utama
keberhasilan dan merupakan metode pengasahan god spot
manusia59
Danah Zohar dan Ian marshal menjelaskan agar seseorang
memiliki kecerdasan spiritual secara utuh terkadang kita harus
melihat wajah neraka mengetahui kemungkinan untuk putus asa
menderita sakit kehilangan dan tetap tabah menghadapinya60
4 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Danah Zohar dan Ian marshal otak manusia selalu
berkembang untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi
kehidupannya begitu juga dengan adanya perkembangan
kecerdasan spiritual dalam diri manusia Ada beberapa faktor yang
menjadi penghambat kecerdasan spiritual untuk berkembang
diantaranya61
a Adanya ketidak seimbangan id ego dan super ego
b Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi
anaknya
c Mengharapkan sesuatu yang terlalu banyak
d Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting
59 Ary Ginanjar Agustian Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spirtual (Jakarta Arga 2001) hal 281 60 Danah Zohar dan Ian Marshal Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berfikir Integralistik dan Holistikuntuk memkaai Kehidupan (Bandung
Mizan 2001) hal 13 61Nurmala Rawa Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan
Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII di Mts Al Washiliyah Tembung (Skripsi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2018)
44
e Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah
f Adanya luka jiwa yang menggambarkan pegalaman
menyangkut perasaan terbelah terasing dan tidak
berharga
Danah Zohar dan Ian Marshal mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu62
a Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara batin dan lahiriah kita ia
mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks
luwes adiptif dan mampu mengorganisasian diri Penelitian
yang dilakukan pada era 1990an dengan menggunakan WEG
(Magneto- Encephalo- Graphy) membuktikan bahwa osilasi
sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual
b Titik Tuhan
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya
bagian dalam otak yaitu lobus temporal yang meningkat
ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung Dia
menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God Spot Titik Tuhan
memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual Namun demikian titik Tuhan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual Perlu