Hubungan ASI dengan penambahan berat badan bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting. Pertumbuhan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung didalam ASI tersebut, ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar 6 (enam) bulan tersebut dengan menyusui secara eksklusif. Penambahan berat badan bayi merupakan salah satu cara untuk melihat pertumbuhan pada bayi. Terdapat variasi besar untuk berat dan tinggi badan yang dianggap normal pada bayi yang baru lahir. Berat rata-rata adalah antara 2,5-4,5 kg dan banyak bayi yang sehat berat badannya kurang atau lebih dari angka-angka tersebut tanpa ada masalah.
penjelasan mengenai hubngan pemberian ASI pada bayi dengan penambahan berat badannya, yang sangat penting untuk dketahui
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Hubungan ASI dengan penambahan berat badan bayi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan
mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting.
Pertumbuhan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh
termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung didalam ASI tersebut, ASI tanpa
bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar 6 (enam)
bulan tersebut dengan menyusui secara eksklusif.
Penambahan berat badan bayi merupakan salah satu cara untuk melihat
pertumbuhan pada bayi. Terdapat variasi besar untuk berat dan tinggi badan yang
dianggap normal pada bayi yang baru lahir. Berat rata-rata adalah antara 2,5-4,5 kg
dan banyak bayi yang sehat berat badannya kurang atau lebih dari angka-angka
tersebut tanpa ada masalah.
Bayi biasanya kehilangan berat badan di hari-hari pertama setelah kelahiran
sekitar 10 persen dari berat lahir masih dianggap tidak apa-apa. Ini disebabkan oleh
kehilangan kotoran (mekonium) melalui pup dan urin yang merupakan hal yang wajar.
Dan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh kembali berat lahirnya yaitu sekitar hari
ke-10. Banyak bayi yang sehat membutuhkan waktu yang lebih lama.
(www.wikipedia.com).
Pada tahun 2003 terdapat sekitar 6,7 juta balita (27,3%) menderita gizi kurang
dan 1,5 juta diantaranya gizi buruk. Anemia defisiensi besi dijumpai pada sekitar 8,1
juta anak. Apabila dikaitkan dengan pemberian ASI Eksklusif, keadaan ini cukup
memprihatinkan (SDKI, 2002-2003). Lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya,
namun yang menyusui dalam 1 jam pertama cenderung menurun dari 8% pada tahun
1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002. Cakupan ASI Eksklusif 6 (enam) bulan menurun
dari 42,4% tahun 1957 menjadi 39,5% pada tahun 2002 (SDKI, 1997-2002).
Air susu ibu ( ASI ) merupakan bentuk makanan tradisional dan ideal untuk
memenuhi kebutuhan gizi anak. ASI sanggup memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk
masa hidup empat sampai dengan enam bulan pertama, walaupun bahan makanan
yang diperlukan sudah diperkenalkan. Sebagai makanan terbaik untuk bayi memegang
peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup
bayi. Oleh karena manfaat ASI sangat besar, maka bayi umur 0 - 6 bulan pertama
dianjurkan hanya diberikan ASI tanpa makanan tambahan. Pemberian ASI saja tanpa
pemberian makanan tambahan lain sampai bayi berumur 6 bulan disebut ASI Eksklusif
dan hal ini merupakan satu cara mencapai kesejahteraan ibu dan anak ( Depkes RI,
1992 ).
ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan, faktor pertumbuhan, anti
alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan.
Unsur ini mencakup hidrat arang, lemak, protein, vitamin dan mineral dalam jumlah
yang proporsional. Kandungan hormon ASI jumlahnya sedikit, tetapi sangat diperlukan
dalam proses pertumbuhan dan sistem metabolisme. Zat hidrat arang dalam ASI dalam
bentuk laktosa yang jumlahnya akan berubah – ubah setiap hari menurut tumbuh
kembang bayi ( Hubertin, 2004).
Gangguan gizi pada masa bayi dan anak dapat menghambat petumbuhan dan
perkembangan bayi tersebut di kemudian hari. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa
bayi akan tumbuh lebih sehat dan lebih cerdas dengan diberi ASI eksklusif selama
empat sampai enam bulan pertama kehidupannya. ASI merupakan sumber nutrisi dan
imunitas yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang (Hanafi, 2004).
Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak – anaknya sangat diperlukan
terutama pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun ( balita ).
Pemberian ASI dilakukan melalui rangsangan isapan bayi pada putting susu ibu
akan diteruskan oleh serabut syaraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon
prolaktin. Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin
sering bayi menghisap putting susu akan semakin banyak prolaktin dan ASI
dikeluarkan. Pada hari-hari pertama kelahiran bayi, apabila penghisapan putting susu
cukup adekuat maka akan dihasilkan secara bertahap 10 – 100 ml ASI. Produksi ASI
akan optimal setelah hari 10 – 14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700 – 800
ml ASI per hari ( kisaran 600 – 1000 ml ) untuk tumbuh kembang bayi. Produksi ASI
mulai menurun ( 500 – 700 ml ) setelah 6 bulan pertama dan menjadi 400 – 600 ml
pada 6 bulan kedua usia bayi. Produksi ASI akan menjadi 300 – 500 ml pada tahun
kedua usia anak (Soetjiningsih, 1992).
Dari latar belakang diatas, menyatakan betapa pentingnya pemberian ASI
eksklusif, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan
Pemberian ASI Eksklusif Dengan Penambahan Berat Badan Bayi di Puskesmas
Karang Pule Tahun 2010”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu
“Apakah ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penambahan Berat Badan
Bayi di Puskesmas Karang Pule Tahun 2010?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat
badan bayi di Puskesmas Karang Pule 2010..
2. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif .
2) Mengidentifikasi pertambahan berat badan bayi selama 6 bulan pertama.
3) Menganalisa hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan
bayi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan, memperluas ilmu pengetahuan dalam pengembangan ilmu
serta sebagai tambahan literatur atau informasi dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk peningkatan cakupan program khususnya kesehatan
ibu dan anak.
3. Bagi Profesi Bidan
Dengan diketahui pengaruh ASI eksklusif terhadap tingkat pertumbuhan bayi akan
menjadi informasi bagi pemberi layanan kebidanan untuk dapat memberikan
penyuluhan yang baik di mulai pada saat hamil hingga pada saat persalinan.
4. Bagi Masyarakat
Mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif khususnya bagi ibu– ibu post partum
yang sedang menyusui.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KERANGKA TEORI
1. ASI EKSKLUSIF
a. Pengertian
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI ( Air Susu Ibu ) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air
putih sampai bayi berumur 6 bulan ( Hubertin, 2002 ). ASI Eksklusif adalah pemberian
ASI sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian
makanan lain ( Hubertin, 2004 ).ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan
tambahan lain pada bayi baru lahir sampai 6 bulan ( Martadinata, 2007 ).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa disertai makanan atau minuman
lainnya seperti air putih, susu formula, jeruk, pisang, bubur, dsb. Diberikan pada bayi
usia 0-6 bulan ( Irraningrum, 2007 ).
Pemberian ASI secara eksklusif selama beberapa minggu setelah lahir akan
menurunkan resiko menderita eksim ektopik di tahun pertama kehidupan, disamping itu
juga menjalin keakraban.
Bayi yang diberi minum ASI harus bekerja keras menghisap putting susu,
sedangkan bayi peminum susu botol pasif saja menanti tetesan susu dari botol.
Dampaknya karena harus bekerja, bayi yang minum ASI akan segera berhenti
menghisap jika dia telah merasa kenyang. Sebaliknya bayi peminum susu botol tidak
akan berhenti meneguk susu kecuali botolnya telah kosong, hal yang cepat mengarah
ke obesitas (Arisman, 2004).
b. Komposisi Kandungan ASI
ASI mengandung semua gizi yang diperlukan bayi dalam 4-6 bulan pertama
kehidupan dianjurkan agar pada masa ini bayi hanya diberikan ASI.
1). Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh, kwalitas protein sangat penting selama satu
tahun pertama kehidupan bayi.
a) Protein yang utama adalah whey. Whey adalah protein yang halus, lembut, mudah
dicerna.
b) ASI mengandung Akfa Laktalbumin.
c) Protein lainnya yaitu taurin, taurin adalah protein otak yang diperlukan untuk
pertumbuhan otak, susunan syaraf, pertumbuhan retina.
d) Laktoferin adalah protein yang mengangkut zat besi dari ASI ke darah sebagai
pembunuh / penghancur bakteri yang jahat dan memberikan bakteri usus yang baik
menghasilkan vitamin.
e) Lysosyme adalah suatu kelompok antibiotik alami didalam ASI.
2). Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah – ubah kadarnya. Kadarnya
bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang tumbuh.
3). Karbohidrat
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa, ASI mengandung lebih banyak laktosa
dibandingkan dengan susu mamalia lainnya.
a) Laktosa diperlukan untuk pertumbuhan otak.
b) Salah satu produk dari laktosa adalah galaktosa. Galaktosa merupakanmakanan vital
bagi jaringan otak yang sedang tumbuh.
c) Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan
tulang.
d) Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik yaitu laktobacillus
lifidus.
e) Laktosa oleh fermentasi akan menjadi asam laktat dan asam laktat ini akan
menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
4). Vitamin, mineral, dan zat besi.
5). Garam, kalsium, dan fosfat.
6). Dan adanya sel – sel darah putih sebagai zat pelindung dalam tubuh bayi dari kuman –
kuman jahat. ( Utami Roesli, 2000 ).
c. Pengelompokkan ASI
1) ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakn cairan yang pertama disekresi
oleh kelnjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4, volume berkisar 150-300/24 jam.
Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi - komposisi
lemak dan sel – sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang
membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih
dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI pada minggu
ke-1 sering defekasi dan berwarna
2) ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-
10. komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi
dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai
stabil begitu juga dengan kondisi fisik ibu.
3) ASI stadium III
ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai
seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus menerus berubah yang
disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi
mulai diperkenalkan dengan makanan selain ASI.
d. Manfaat dan Keunggulan ASI
Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI Eksklusif yang dapat dirasakan. Berikut
manfaat terpenting yang diperoleh bayi:
1) ASI sebagai nutrisi
Air Susu Ibu secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan bayi, misalnya ASI dari
SEOrang ibu yang kebutuhan bayi prematur. Komposisinya akan berbeda dengan ASI
yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan.
ASI yang keluar pada menit-menit pertama menyusui disebut foremilk sedangkan
ASI yang keluar pada saat akhir menyusui disebut hindmilk.
ASI merupakan gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang
disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang
paling sempurna, baik kwalitas maupun kwantitas.
2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh dari bayi
Bayi saat lahir akan membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai
kadar protektif pada waktu berusia 9 sampai 12 bulan. Pada saat kadar zatnya
menurun dan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi
kesenjangan kekebalan pada bayi, maka bayi perlu diberi ASI karena ASI adalah cairan
hidup yang mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi dari berbagai penyakit.
3) ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan
Kecerdasan berkaitan erat dengan otak maka jelas bahwa faktor yang
mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan otak dan faktor penting
dalam proses pertumbuhan otak adalah nutrisi.
Nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi, banyak terdapat dalam ASI,
karena kandungan daripada ASI seperti yang disebutkan diatas mencakup semua yang
diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama taurin, laktosa, asam lemak ikatan
panjang (DHA, AA, Omega-3, Omega-6).
4) ASI Eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berasa dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan
kasih sayang ibunya dan ia pun akan merasa aman dan tentram. Perasaan inilah yang
akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang
percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
e. Manfaat Lain Pemberian ASI Bagi Bayi :
1) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi kebutuhan tunggal untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan sampai usia 4-6 bulan.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh.
3) Melindungi anak dari serangan alergi.
4) Mengandung asam lemak untuk pertumbuhan otak.
5) Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara.
6) Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7) Mengurangi resiko terkena penyakit kanker, kencing manis.
f. Cara Pemberian ASI Yang Baik
1) Ibu duduk atau berbaring dengan santai dan nyaman.
2) Untuk menjaga bayi gunakan bantal atau selimut.