Top Banner
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN BERBICARA SAAT MELAKUKAN PRESENTASI DI KELAS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA ANGKATAN 2016 OLEH CHRISTA RAHMITA SUKMAPUTRI SUMARDI 80 2012 013 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017
30

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

Mar 17, 2019

Download

Documents

duongnhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN

BERBICARA SAAT MELAKUKAN PRESENTASI DI KELAS

PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA ANGKATAN 2016

OLEH

CHRISTA RAHMITA SUKMAPUTRI SUMARDI

80 2012 013

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik
Page 3: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik
Page 4: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik
Page 5: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik
Page 6: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik
Page 7: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN

BERBICARA SAAT MELAKUKAN PRESENTASI DI KELAS

PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA ANGKATAN 2016

Christa Rahmita Sukmaputri Sumardi

Heru Astikasari S. Murti

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 8: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

i

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui judul hubungan antara self-efficacy dengan

kecemasan berbicara saat melakukan presentasi di kelas pada mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Angkatan 2016. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan data

metode angket atau skala pengukuran psikologi. Partisipan dalam penelitian ini

merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Angkatan 2016 berjumlah 228 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan skala self-efficacy dan skala kecemasan berbicara. Analisis data

menggunakan metode korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat

hubungan yang negatif signifikan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat

melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya semakin tinggi self-efficacy

mahasiswa maka akan semakin rendah tingkat kecemasan berbicara saat melakukan

presentasi, dan sebaliknya.

Kata kunci : self-efficacy, kecemasan berbicara saat presentasi

Page 9: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

ii

Abstract

The purpose of this study to determine the relationship of self-efficacy and public

speaking anxiety during a presentation in class among Student of Psychology Faculty of

Satya Wacana Christian University Salatiga class of 2016. The method used in this

research is quantitative data collection techniques or methods of measurement scale

psychological questionnaires. Participants in this study were Student of Psychology

Faculty of Satya Wacana Christian University Salatiga class of 2016 totaling 228

students. The data collection is done by using the scale of self-efficacy and scale of

public speaking anxiety. Data analysis using product moment correlation method. The

results showed a significant positive relationship between of self-efficacy and public

speaking anxiety during a presentation with the value r = -0,189. Its means the higher

student’s self-efficacy then their public anxiety level during presentation becomes

lower, an on the contrary.

Keywords : self-efficacy, public speaking anxiety during presentation

Page 10: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

1

PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan

komunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2008) komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita

antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan;

kontak. Connor (1996) menyatakan bahwa di dalam setting kelas pada khususnya,

esensi dari proses belajar mengajar adalah komunikasi, yang terdiri dari transaksi verbal

dan non verbal antara dosen dan mahasiswa maupun antar mahasiswa.

Mahasiswa memiliki berbagai tugas baik dalam bidang akademik maupun di

luar bidang akademik yang sangat erat kaitannya dengan komunikasi. Tugas akademik

ini meliputi belajar dan mengerjakan berbagai tugas kuliah. Pada saat mengikuti proses

perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk belajar aktif seperti bertanya pada dosen,

berdiskusi dalam kelompok baik di kelas maupun di luar kelas, dan mempresentasikan

tugas baik tugas individu maupun kelompok. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa

dapat terbiasa dan melatih kemampuan dalam hal menyampaikan pendapat dan

mengasah keterampilan komunikasi. Salah satu tugas kuliah yang sering dilakukan pada

saat perkuliahan adalah melakukan presentasi di depan kelas yang mengharuskan

mahasiswa dapat menyampaikan pemikiran dan hasil tugas yang telah dibuat dengan

komunikasi verbal yang baik. Demikian halnya Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh

peneliti, hampir seluruh perkuliahan di fakultas tersebut mengharuskan mahasiswa

untuk melakukan tugas presentasi.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

2

Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan yang baik

untuk melakukan presentasi di depan kelas ada mahasiswa-mahasiswa yang cenderung

mengalami kecemasan. Harianti (2014) menyatakan bahwa ketika mengalami

kecemasan individu biasanya tidak mengalami ketegangan yang subyektif (subjective

tension) tetapi berperilaku (overt behavior) dalam cara-cara yang mengganggu interaksi

sosial. Selanjutnya disebutkan bahwa ketika gugup, individu mungkin menunjukkan

secara terbuka indikasi-indikasi dari inner arousal mereka (misalnya gemetar, gelisah),

menghindari individu lain, dan gangguan pada perilaku-perilaku lain yang terus

menerus (misalnya tidak lancar berbicara, kesulitan konsentrasi). Rogers (2008) juga

mengemukakan tiga gejala umum yang sering dialami individu pada saat mengalami

kecemasan yaitu (1) gejala fisik seperti detak jantung yang semakin cepat, lutut gemetar,

suara yang bergetar, perasaan seperti akan pingsan, kejang perut dan mual, kesulitan

bernafas, dan mata berair; (2) gejala mental seperti mengulang kata, kalimat atau pesan,

menjadi lupa, dan tidak tahu apa yang harus disampaikan selanjutnya; (3) gejala

emosional seperti munculnya rasa takut, perasan tidak mampu, rasa kehilangan kendali,

rasa tidak berdaya, rasa malu dan panik.

Kecemasan dalam melakukan tugas presentasi juga akan menghambat

mahasiswa dalam berkomunikasi. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ririn, Asmidir, dan Majohan (2013) tentang hubungan antara keterampilan

komunikasi dengan kecemasan berbicara di depan umum terhadap mahasiswa jurusan

bimbingan dan konseling FIP UNP angkatan 2011. Dari penelitian tersebut dihasilkan

data bahwa setengah dari subjek penelitian 48,53% memiliki keterampilan komunikasi

rendah. Sisanya 46,65% memiliki keterampilan komunikasi tinggi. Menurut Rakhmat

(Riani dkk, 2014) kecemasan berbicara sebagai communication apprehension, yaitu

Page 12: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

3

suatu reaksi negatif dalam bentuk kecemasan yang terjadi pada individu pada situasi

komunikasi.

Kreitner & Kinicki (Rini, 2013) menyebutkan bahwa sumber kecemasan pada

mahasiswa dalam melakukan tugas presentasi adalah adanya kekhawatirannya pada saat

berlangsungnya tugas presentasi tersebut. Dikatakan pula bahwa memiliki kesiapan

dalam tugas presentasinya, mahasiswa juga harus mampu dengan keyakinannya dalam

tugas presentasinya. Menurut Geist (dalam Gunarsa, 2000) kecemasan dapat bersumber

dari berbagai hal seperti tuntutan sosial yang berlebihan dan tidak mau atau tidak

mampu dipenuhi oleh individu yang bersangkutan, standar prestasi individu yang terlalu

tinggi dengan kemampuan yang dimilikinya seperti kekurangsiapan untuk menghadapi

situasi yang ada, pola pikir, dan persepsi negatif terhadap situasi atau diri sendiri.

Bandura (dalam Santrock, 2009) menjelaskan bahwa keyakinan seseorang dapat

menguasai situasi dan memberikan hasil positif disebut self efficacy.

Myers (dalam Putri, dkk 2010) menegaskan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi kecemasan pada seseorang adalah self-efficacy, yaitu dimana individu

dengan self-efficacy tinggi akan memperlihatkan sikap yang lebih gigih, tidak cemas,

dan tidak mengalami tekanan dalam menghadapi suatu hal. Bandura (1997) menyatakan

bahwa self-efficacy berguna untuk melatih kontrol terhadap stressor yang berperan

penting dalam keterbangkitan kecemasan. Lent (1991) juga berpendapat bahwa

keyakinan yang kuat dalam diri untuk mencapai performasi yang diharapkan akan

memberi dorongan dan kekuatan pada diri individu itu sendiri. Selain itu, Myers (1996)

menambahkan bahwa individu dengan self-efficacy yang tinggi tidak mudah mengalami

depresi dan kecemasan serta memiliki pola hidup yang terfokus, sehingga dapat hidup

lebih sehat dan sukses dalam bidang akademis. Hal ini didukung dengan penelitian yang

Page 13: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

4

dilakukan oleh Anwar (2009) mengenai hubungan antara self-efficacy dengan

kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara yang menemukan bahwa pengaruh self-efficacy terhadap kecemasan

berbicara di depan umum adalah sebesar 44,9%. Presentase ini menunjukkan bahwa

self-efficacy memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kecemasan seseorang dalam

berbicara di depan umum.

Feist & Feist (2002) mengemukakan bahwa ketika seseorang mengalami

ketakutan yang tinggi, kecemasan yang akut atau tingkat stress yang tinggi, maka

biasanya mereka mempunyai self-efficacy yang rendah. Sementara mereka yang

memiliki self-efficacy yang tinggi merasa mampu dan yakin terhadap kesuksesan dalam

mengatasi rintangan dan menganggap ancaman sebagai suatu tantangan yang tidak perlu

dihindari. Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian Riani & Rozali (2014)

mengenai hubungan antara self-efficacy dan kecemasan pada saat melakukan presentasi

pada mahasiswa Universitas Esa Unggul yang menjelaskan bahwa ada hubungan

negatif yang signifikan antara self-efficacy dengan kecemasan. Artinya semakin tinggi

self-efficacy yang dimiliki mahasiswa saat presentasi maka semakin rendah kecemasan

yang dimiliki mahasiswa. Demikian pula sebaliknya semakin rendah self-efficacy yang

dimiliki oleh mahasiswa saat presentasi maka semakin tinggi kecemasan yang dimiliki

mahasiswa. Di dalam penelitian lainnya mengenai kecemasan berbicara ditinjau dari

konsep diri dan kecerdasan emosi yang dilakukan oleh Kholisin (2014), walaupun

penelitian kecemasan tidak berhubungan langsung dengan self-efficacy namun dari hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian positif terhadap diri dan tingkat

kecerdasan emosional tinggi yang dimiliki mahasiswa akan membuat mahasiswa

mampu terhindar dari kecemasan berkomunikasi.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

5

Menurut bandura (1997) self-efficacy pada diri tiap individu akan berbeda antara

satu dengan yang lainnya berdasarkan tiga aspek yaitu :

a. Tingkat kesulitan (level) yaitu dimensi yang berkaitan dengan derajat

kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya.

Dimensi ini memiliki implikasi terhadap pemilihan tingkah laku yang akan

dlakukan atau dihindari oleh individu berdasarkan kemampuan yang

dirasakan

b. Kekuatan (strength) yaitu dimensi yang berkaitan dengan tingkat kekuatan

atau kemantapan individu mengenai kemampuannya.

c. Keluasan (generality) yaitu dimensi yang berkaitan dengan luas bidang

perilaku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya.

Dari hasil wawancara awal yang peneliti lakukan pada tanggal 7 September

2016 terhadap beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga angkatan 2016

didapatkan bahwa pada saat akan melakukan presentasi mereka cenderung akan merasa

takut, gugup, badan gemetar, berkeringat, detak jantung menjadi cepat, kehilangan

konsentrasi, terjadi perbedaan penyampaian materi meskipun telah dipersiapkan

sebelumnya. Hal tersebut bukan dikarenakan mahasiswa tidak mampu melakukan

presentasi, namun terjadi karena mahasiswa merasa mengalami kecemasan atau takut

melakukan kesalahan pada saat melakukan presentasi. Namun demikian untuk beberapa

mahasiswa, ada yang tidak mempermasalahkan pada saat mereka diharuskan melakukan

presentasi dan justru menganggap hal tersebut berguna untuk menggali potensi yang

dimiliki.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat melakukan

Page 15: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

6

presentasi di kelas pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga Angkatan 2016.

RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat hubungan negatif antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat

melakukan presentasi di kelas pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga

angkatan 2016?

TINJAUAN PUSTAKA

Kecemasan Berbicara saat presentasi

Hudaniah dan Dayakisni (2003) menyatakan bahwa pada umumnya kecemasan

berwujud ketakukan kognitif, keterbangkitan syaraf fisiologis dan suatu pengalaman

subjektif dari ketegangan atau kegugupan. Menurut Freud (dalam Wiramiharja, 2005)

kecemasan saat melakukan sebuah presentasi dapat digolongkan ke dalam kecemasan

yang sumbernya objektif atau kecemasan nyata, yang juga disebut takut (fear).

Burgoon dan Ruffiner (dalam Endiarsari, 2005) menyatakan penghindaran untuk

melakukan presentasi atau berbicara di muka umum dikarenakan adanya kecemasan dan

kurangnya pengetahuan tentang keadaan saat melakukan presentasi atau berbicara di

muka umum. Mahasiswa diharuskan mempresentasikan tugas yang telah diberikan oleh

dosen. Tidak jarang mahasiswa mengalami gejala-gejala terkait kecemasan.

Rogers (2008) mengemukakan terdapat tiga komponen utama yang sering

dialami individu pada saat mengalami kecemasan, yaitu :

Page 16: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

7

a. Fisik

Gejala fisik tersebut dapat berbeda setiap orang. Beberapa contoh gejala fisik

yang dimaksud adalah detak jantung yang semakin cepat, suara yang

bergetar, kaki gemetar, kejang perut, sulit untuk bernafas dan hidung

berlendir.

b. Mental

Beberapa contoh dari gejala mental seperti sering mengulang kata atau

kalimat, hilang ingatan secara tiba-tiba sehingga sulit mengingat fakta secara

tepat yang melupakan hal-hal penting. Selain itu juga tersumbatnya pikiran

sehingga membuat individu yang sedang berbicara tidak tahu apa yang harus

diucapkan.

c. Emosional

Contoh dari gejala emosional adalah munculnya perasaan tidak mampu, rasa

takut yang biasa muncul sebelum individu tampil di muka umum, dan rasa

kehilangan kendali. Biasanya secara mendadak muncul rasa tidak berdaya

dan tidak mampu mengatasi masalah, muncul rasa panik serta malu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Berbicara Saat Presentasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan berbicara saat presentasi.

Rogers (2008) meyakini bahwa yang sangat mempengaruhi kecemasan berbicara saat

presentasi adalah pola pikir yang keliru. Matindas (2003) memandang keyakinan atau

kepercayaan diri seseorang terhadap kecemasan berbicara. Ketidakyakinan yang muncul

dalam bentuk rasa takut atau cemas menandakan adanya ketegangan yang sangat besar

dalam dirinya. Ketegangan inilah yang menyebabkan tersumbatnya memori atau

terganggunya kemampuan mengingat, keluar keringat dan jantung berdebar.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

8

Menurut Purnamaningsih dan Utami (dalam Andrianto, 2008), faktor-faktor

yang mempengaruhi kecemasan berbicara saat presetasi atau berbiacara di muka umum

adalah sebagai berikut :

a. Reinforcement

Seseorang belajar mengulang perilaku dari belajar berdasarkan penguatan yang

diterima, sedangkan perilaku yang tidak diberi penguatan cenderung akan

dikurangi atau dihilangkan.

b. Skill acquisition

Individu mengalami kecemasan berbicara saat presentasi karena gagal

mengembangkan keterampilan yang perlu untuk berkomunikasi.

c. Penipuan (modelling)

Kecemasan berbicara saat presentasi dapat berkembang karena adanya imitasi

dengan orang lain yang dialami individu dalam interaksi sosial.

d. Pikiran yang tidak rasional (irrational thinking)

Teori kognitif menganggap bahwa tidak ada peristiwa yang menimbulkan

individu merasa cemas, tetapi kecemasan tersebut lebih disebabkan oleh

keyakinan-keyakinan mereka yang tidak rasional, terutama keyakinan terhadap

diri mereka sendiri, atau yang dapat disebut self-efficacy.

Self-efficacy

Bandura (1997) menyatakan bahwa self-efficacy berguna untuk melatih kontrol

terhadap stressor yang berperan penting dalam terbangkitnya kecemasan. Baron dan

Byrne (dalam Anwar, 2009) mengemukakan bahwa self-efficacy merupakan penilaian

individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan suatu tugas,

mencapai suatu tujuan dan menghasilkan keyakinan. Sedangkan Feist & feist (2002)

Page 18: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

9

menyatakan bahwa self-efficacy adalah keyakinan individu bahwa mereka memiliki

kemampuan dalam mengadakan kontrol terhadap pekerjaan mereka terhadap peristiwa

lingkungan mereka sendiri. Bandura (1997) mengemukakan ada tiga aspek utama

dalam self-efficacy, antara lain:

a. Level/Magnitude

Hal ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dilakukan. Jika

dihadapkan dengan tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitan, yaitu

rendah, menengah, dan tinggi maka individu akan melakukan tindakan-tindakan

yang dirasa mampu untuk dilakukan dan cenderung menghindari situasi dan tugas

yang diperkirakan di luar batas kemampuan yang dimiliki.

b. Generality

Hal ini berkaitan dengan luas bidang tugas yang dihadapi, yakni sejauh mana

individu yakin akan kemampuannya dalam berbagai situasi tugas, mulai dari

melakukan suatu aktivitas dalam situasi tertentu hingga dalam serangkaian tugas

dalam situasi yang bervariasi.

c. Strength

Hal ini berkaitan dengan kuatnya keyakinan seseorang mengenai kemampuan

yang dimiliki. Individu yang mempunyai kepercayaan yang kuat dalam kemampuan

mereka akan tekun dalam usahanya meskipun banyak sekali kesulitan dan halangan.

Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Saat Melakukan

Presentasi Di Kelas Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga Angkatan

2016

Sebagai calon lulusan Sarjana Psikologi UKSW, setiap mahasiswa diharapkan

mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik. Mahasiswa harus

Page 19: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

10

mampu berkomunikasi baik dalam komunikasi antar individu maupun komunikasi

massa. Demi terwujudnya harapan tersebut, Fakultas Psikologi UKSW menerapkan

metode pembelajaran dengan melakukan presentasi. Metode ini dilakukan guna

mengasah kemampuan mahasiswa untuk dapat berbicara dengan baik di depan umum

dan melatih mahasiswa untuk dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik. Namun

pada kenyataannya tidak jarang mahasiswa yang merasa cemas pada saat melakukan

presentasi tersebut. Sebagian mahasiswa menganggap tugas presentasi merupakan suatu

beban. Dalam penanganan kecemasan ini, individu dengan individu yang lain tentunya

berbeda tergantung pada penilaian diri individu terhadap kemampuan yang dimilikinya

yang disebut dengan self-efficacy. Bandura (1997) mengemukakan bahwa self-efficacy

merupakan keyakinan atau harapan seseorang tentang kapasitas dirinya dalam

menyelesaikan tugas-tugas tertentu atau perilakunya saat ini dengan sukses.

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan adanya hubungan antara self-

efficacy dengan kecemasan berbicara saat presentasi. Penelitian yang dilakukan oleh

Anwar (2009) mengenai hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di

depan umum pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang

menemukan bahwa pengaruh self-efficacy terhadap kecemasan berbicara di depan

umum adalah sebesar 44,9%. Presentase ini menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki

pengaruh yang cukup besar terhadap kecemasan seseorang dalam berbicara di depan

umum. Kreitner & Kinicki (dalam Rini, 2013) menyebutkan bahwa sumber kecemasan

pada mahasiswa dalam melakukan tugas presentasi adalah adanya kekhawatirannya

pada saat berlangsungnya tugas presentasi tersebut. Dikatakan pula bahwa memiliki

kesiapan dalam tugas presentasinya, mahasiswa juga harus mampu dengan

keyakinannya dalam tugas presentasinya.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

11

Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengajukan hipotesis bahwa ada hubungan

negatif signifikan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat melakukan

presentasi di kelas pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga angkatan 2016.

METODE PENELITIAN

Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Variabel Kecemasan Berbicara Saat Presentasi

Kecemasan berbiacara saat presentasi adalah kecemasan yang timbul dari pola

pikir yang keliru, kurangnya pengetahuan terhadap keadaan saat melakukan

presentasi atau berbicara di muka umum dan merasa tidak yakin pada diri sehingga

muncul perilaku penghindaran dan munculnya ketegangan pada individu yang

menyebabkan terganggunya kemampuan mengingat, panik, jantung berdebar,

kehilangan kendali dan lain sebagainya. Alat ukur yang digunakan adalah skala

kecemasan berbicara.

b. Variabel Self-efficacy

Self-efficacy adalah keyakinan yang dimiliki individu akan kemampuan yang

dimilikinya untuk mengorganisasikan serangkaian tindakan dalam mengatasi

berbagai hambatan yang muncul akibat kecemasan berbicara saat presentasi. Alat

ukur yang digunakan adalah skala self-efficacy.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan

mengukur korelasi antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat melakukan

presentasi di kelas pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga angkatan 2016.

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2016 yang

Page 21: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

12

berjumlah 228 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik sampling jenuh, sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak

jumlah populasi yaitu berjumlah 228 orang.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui

metode skala. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konsep

psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator

perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan (Azwar, 2000).

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data informasi, alat ukur yang digunakan pada

penelitian ini adalah skala self-efficacy dengan 24 aitem dan skala kecemasan berbicara

dengan 31 aitem, yang dimana peneliti menyebarkan skala tersebut kepada partisipan.

Skala self-efficacy menggunakan dimensi-dimensi yang disimpulkan oleh Bandura

(1997), yaitu Tingkat kesulitan (level), Kekuatan (strength), dan Keluasan (generality).

Sedangkan untuk mengukur kecemasan berbicara saat presentasi, peneliti menggunakan

aspek-aspek yang dikemukakan oleh Rogers (2008), yaitu fisik, mental, dan emosional.

Penelitian ini menggunakan model skala Likert yang berupa pernyataan

favorable dan unfavorable yang terdiri dari empat kategori jawaban yaitu, Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor untuk

item favourable bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor untuk aitem unfavourable

bergerak dari 1 sampai 4 untuk Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS).

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

uji korelasi Pearson Product Moment dan dibantu dengan menggunakan program SPSS

For MS windows versi 16.0

Page 22: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Self-efficacy

Variabel self-efficacy memiliki 24 aitem bertahan dengan skor 1 sampai dengan

4. Perhitungan skor tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut:

Skor tertinggi: 24 x 4 = 96

Skor terendah: 24 x 1 = 24

Pembagian interval dilakukan menjadi empat kategori, yaitu sangat rendah, rendah,

tinggi, dan sangat tinggi. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor

tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya sesuai dengan jumlah kategori.

Tabel 1.1

Kategorisasi Hasil Pengukuran Skala Self-efficacy

No Interval Kategori Mean N Persentase (%)

1 24 ≤ x < 42 Sangat Rendah 7 3,07 %

2 42 ≤ x < 60 Rendah 4 1,75 %

3 60 ≤ x < 78 Tinggi 67,66 146 64,04 %

4 78 ≤ x ≤ 96 Sangat Tinggi 71 31,14 %

JUMLAH 228 100 %

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa terdapat 71 orang mahasiswa

memiliki self-efficacy yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase

31,14%, 146 orang mahasiswa memiliki self-efficacy yang berada pada kategori tinggi

dengan persentase 64,04%, 4 orang mahasiswa memiliki self-efficacy yang berada pada

Page 23: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

14

kategori rendah dengan persentase 1,75% dan 7 orang mahasiswa memiliki self-efficacy

yang berada pada kategori sangat rendah dengan persentase 3,07% Berdasarkan

persentase di atas bahwa rata-rata mahasiswa yang memiliki self-efficacy pada kategori

tinggi, dengan mean = 67,66.

Kecemasan Berbicara Saat Presentasi

Variabel kecemasan berbicara saat presentasi memiliki 31 aitem bertahan

dengan jenjang skor 1 sampai dengan 4. Pembagian skor tertinggi dan terendah adalah

sebagai berikut:

Skor tertinggi: 31 x 4 = 124

Skor terendah: 31 x 1 = 31

Pembagian interval dilakukan menjadi empat katagori, yaitu sangat rendah,

rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi

jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya sesuai dengan

jumlah kategori.

Tabel 1.2

Kategorisasi Hasil Pengukuran Skala Kecemasan Berbicara Saat Presentasi

No Interval Kategori Mean N Persentase (%)

1 31 ≤ x < 54,25 Sangat Rendah 6 2,63 %

2 54,25 ≤ x < 77,5 Rendah 66,80 158 69,29 %

3 77,5 ≤ x < 100,75 Tinggi 62 27,20 %

4 100,75 ≤ x ≤ 124 Sangat Tinggi 2 0,88 %

JUMLAH 228 100 %

Page 24: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

15

Berdasarkan tabel 1.2, dapat dilihat bahwa terdapat 2 orang mahasiswa memiliki

kecemasan berbicara saat presentasi yang berada pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 2,63%, 62 orang mahasiswa memiliki kecemasan berbicara saat presentasi

yang berada pada kategori tinggi dengan persentase 27,20%, 158 orang mahasiswa

memiliki kecemasan berbicara saat presentasi yang berada pada kategori rendah dengan

persentase 69,29% dan 6 orang mahasiswa memiliki kecemasan berbicara saat

presentasi yang berada pada kategori sangat rendah dengan persentase 2,63%.

Berdasarkan persentase di atas bahwa rata-rata mahasiswa yang memiliki kecemasan

berbicara saat presentasi pada kategori rendah, dengan mean = 66,80.

Uji Asumsi

Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran ini menggunakan teknik one sample Kolmogorov-Smirnov test

(ks-z) yang dikatakan normal jika p (asym sig (1-tailed)) > 0,05. Hasil uji normalitas

variabel self-efficacy menunjukan bahwa nilai ks-z adalah 0,998 dengan asym sig (1-

tailed) 0,272 > 0.05 dan variabel kecemasan berbicara saat presentasi, nilai ks-z adalah

1,019 dengan asym sig (1-tailed) 0,250 > 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa distribusi data skala self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat presentasi

adalah normal.

Uji Linearitas

Uji linearitas ini menggunakan compare means test for linierity. Berdasarkan hasil uji

linearitas menggunakan program SPSS For MS windows versi 16.0 dapat diketahui

bahwa nilai Fbeda sebesar 1,343 (p > 0,05) dengan signifikansi pada Deviation from

Page 25: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

16

Linearity sebesar 0,116. Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel self-efficacy

dengan kecemasan berbicara saat presentasi terdapat hubungan yang linear.

Uji Korelasi

Tabel 1.3

Hasil Uji Korelasi Antara Self-efficacy

Dengan Kecemasan Berbicara Saat Presentasi

.

Berdasarkan hasil pengujian uji korelasi Pearson dengan bantuan SPSS For MS

windows versi 16.0 diperoleh koefisien korelasi antara self-efficacy dengan kecemasan

berbicara saat presentasi -0,189 dan signifikansi sebesar 0.002 (p < 0.05). Hasil tersebut

menunjukkan adanya hubungan yang negatif signifikan antara self-efficacy dengan

kecemasan berbicara saat presentasi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson antara self-efficacy dengan kecemasan

berbicara saat melakukan presentasi di kelas pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW

Salatiga angkatan 2016 didapatkan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) = -0,189

dengan sig. = 0.002 (p < 0.05), yang berarti bahwa ada hubungan yang negatif

signifikan, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi self-efficacy mahasiswa, maka

Page 26: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

17

akan diikuti pula dengan semakin rendahnya kecemasan mereka dalam berbicara saat

presentasi. Bandura (dalam Holilah, 2011) menyatakan bahwa tingkat self-efficacy yang

dimiliki oleh individu dalam menghadapi tugas presentasi dapat mempengaruhi

kecemasan individu tersebut terhadap tugasnya. Geist (dalam Gunarsa, 2000)

menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan berbicara adalah

persepsi negatif seseorang terhadap diri sendiri.

Matindas (2003) berpendapat bahwa keyakinan atau kepercayaan diri seseorang

dangat berpengaruh terhadap kecemasannya berbicara di depan umum. Menurut

Bandura (1997) Self-efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan

mereka yang mempengaruhi cara individu tersebut dalam bereaksi terhadap suatu situasi.

Feist & Feist (2000) mengemukakan bahwa ketika seseorang mengalami kecemasan

yang tinggi maka mereka biasanya memiliki self-efficacy yang rendah, dan sebaliknya

apabila seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi maka mereka mampu mengatasi

rintangan dan mengganggap ancaman sebagai suatu tantangan yang tidak perlu

dihindari. Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian Riani & Rozali (2014)

mengenai hubungan antara self-efficacy dan kecemasan pada saat melakukan presentasi

pada mahasiswa Universitas Esa Unggul yang menjelaskan bahwa ada hubungan

negatif yang signifikan antara self-efficacy dengan kecemasan. Artinya semakin tinggi

self-efficacy yang dimiliki mahasiswa saat presentasi maka semakin rendah kecemasan

yang dimiliki mahasiswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menemukan self-

efficacy dan kecemasan berbicara saat presentasi memiliki hubungan negatif dan

signifikan yang dapat diartikan bahwa semakin tinggi self-efficacy seseorang maka

tingkat kecemasannya dalam berbicara saat melakukan presentasi semakin rendah,

begitu pula sebaliknya. Ketika mahasiswa yakin akan kemampuannya terhadap tugas

Page 27: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

18

presentasi, maka mahasiswa tersebut diharapkan terhindar dari kecemasan (Myers

dalam Putri, Aulia & Candra, 2010).

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini, diketahui bahwa

variabel self-efficacy memiliki skor tertinggi adalah 92 dan skor terendah adalah 33

dengan 64,04% subjek yang berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW angkatan 2016 memiliki tingkat

self-efficacy yang tinggi. Kemudian pada variabel kecemasan berbicara saat melakukan

presentasi memiliki skor tertinggi adalah 107 dan skor terendah adalah 38 dengan

69,29% subjek yang berada pada kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa

sebagian besar mahasiswa fakultas psikologi UKSW angkatan 2016 memiliki tingkat

kecemasan berbicara saat melakukan presentasi yang rendah.

Dari hasil korelasi antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat

presentasi menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara self-

effiicacy dengan kecemasan berbicara saat melakukan presentasi di kelas, dengan

sumbangan efektif self-efficacy terhadap kecemasan berbicara saat presentasi sebesar

3,57% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar 96,43%. self-

efficacy bukanlah suatu hal mutlak yang dapat mempengaruhi kecemasan berbicara saat

presentasi, melainkan ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan

berbicara saat presentasi tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang negatif signifikan antara

self-efficacy dengan kecemasan berbicara saat melakukan presentasi di kelas pada

mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW Salatiga angkatan 2016. Yang dapat diartikan,

Page 28: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

19

semakin tinggi self-efficacy maka semakin rendah kecemasan seseorang dalam

berbicara saat melakukan presentasi. Sumbangan efektif self-efficacy terhadap

kecemasan berbicara saat presentasi sebesar 3,57% sedangkan sisanya di pengaruhi oleh

faktor-faktor lain sebesar 96,43%. Dalam penelitian ini juga diperoleh hasil yang

menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW angkatan

2016 memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi dan sebagian besar mahasiswa fakultas

psikologi UKSW Salatiga angkatan 2016 memiliki tingkat kecemasan berbicara saat

melakukan presentasi yang rendah.

SARAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti akan memberikan saran-saran

untuk penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1. Bagi Subjek Penelitian

Self-efficacy memiliki pengaruh terhadap kecemasan berbicara saat

melakukan presentasi. Oleh karena itu diharapkan para mahasiswa bisa lebih

meningkatkan keyakinan akan kemampuan diri yang dimiliki agar dapat

mengurangi tingkat kecemasan saat harus melakukan presentasi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang tertarik dengan topik yang sama, disarankan untuk dapat

mengkaji dengan jangkauan yang lebih luas, dapat dengan menambah

variabel atau mempertimbangkan variabel yang belum terungkap. Peneliti

selanjutnya dapat mengontrol faktor-faktor lain yang diperkirakan

mempengaruhi kecemasan berbicara saat melakukan presentasi maupun self-

efficacy.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

20

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, B. (2008). Kecemasan presentasi ditinjau dari ketrampilan komunikasi dan

kepercayaan diri pada mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam

Indonesia

Anwar, A. I. D. (2009). Hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di

depan umum pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara

Azwar, S. 2000. Sikap manusia: teori dan pengukurannya (Edisi Kedua). Yogyakarta :

Pustaka Belajar.

Bandura, A. 1997. Self-efficacy the exercise of control. America : W.H Freeman and

Company.

Connor, M. A. (1996). The importance of speaking, listening, and media literacy. [On-

line]. http://www.scassn.org/K12Stds.htm. Tanggal akses : 31 Agustus 2016

Endiarsari, A. 2005. Hubungan antara efikasi diri akademik dengan kecemasan

melakukan presentasi pada mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam

Indonesia

Feist, J & Feist, G. J. (2002). Theories of personality (5th

ed). Boston: McGraw Hill.

Gunarsa, S. (2000) Psikologi praktis: anak, remaja, dan keluarga. Jakarta : Penerbit PT.

BPK Gunung Mulia.

Harianti, N. (2014). Hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di

depan umum pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana

Malang. Psikovidya. 18. (1). Mataram : PT. WOM Finance

Holilah, Siti. (2011). Hubungan Self-efficacy dengan kecemasan siswa kelas XII SMA

Negeri X Jakarta Barat Dalam menghadapi ujian nasional. Skripsi. Jakarta :

Universitas Esa Unggul. Jakarta

Kholisin. (2014). Kecerdasan berbicara ditinjau dari konsep diri dan kecerdasan

emosional. Jurnal Ilmu Dakwah. 34 (1).

Lent, N. (1991). The Foundation of Social Research. New York : McGraw Hill.

Matindas, D. (2003). Psikologi: Menghilangkan grogi di depan umum.[online].

http://www.Kompas.com/kesehatan/news/0302/28/020443.htm. diunduh pada 24

juni 2017.

Myers, D. G. (2013). Social psychology. America : McGraw-Hill

Page 30: HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13067/1/T1_802012013_Full...melakukan presentasi dengan nilai r = -0,189. Artinya ... komunikasi, baik

21

Putri, Aulia, & Candra. Hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan berbicara di

depan umum pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia

“YPTK” Padang. Jurnal Fakultas Psikologi. Padang : Universitas Putra Indonesia

“YPTK” Padang.

Riani, W. S. & Rozali, Y. A. (2014). Hubungan antara self-efficacy dan kecemasan saat

presentasi pada mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi. 4 (1).

Jakarta : Universitas Esa Unggul

Rini, H. P. (2013). Self-efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi ujian nasional.

Jurnal Online Fakultas Psikologi. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang

Ririn, Asmidir & Johan. (2013). Hubungan antara keterampilan komunikasi dengan

kecemasan berbicara di depan umum terhadap mahasiswa jurusan bimbingan dan

konseling angkatan 2011. Jurnal Ilmiah Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan.

Padang : Universitas Negeri Padang.

Rogers, N. 2008. Berani bicara dan cara cepat berpidato. Bandung : Nuansa

Santrock, John. W. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika