HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ANGGOTA YAYASAN BANGGA JADI INDONESIA SKRIPSI OLEH: RAFIKA APRILYA 14.860.0005 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2018 UNIVERSITAS MEDAN AREA
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI PADA ANGGOTA
YAYASAN BANGGA JADI INDONESIA
SKRIPSI
OLEH:
RAFIKA APRILYA
14.860.0005
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS MEDAN AREA
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA
ANGGOTA YAYASAN BANGGA JADI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana di Fakultas Psikologi
Universitas Medan Area
Oleh:
RAFIKA APRILYA
14.860.0005
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
viii
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI PADA ANGGOTA YAYASAN BANGGA JADI INDONESIA
RAFIKA APRILYA
14.860.0005
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan self efficacy dengan komitmen organisasi pada anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah anggota organisasi, yang berjumlah 47 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala, yaitu skala self efficacy dan skala komitmen organisasi. Analisis data menggunakan teknik korelasi (rxy) sebesar 0,416 dan p = 0,004 (p<0,05), artinya terdapat hubungan positif antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia, bahwa semakin tinggi self efficacy anggota maka semakin tinggi komitmen organisasi, semakin rendah self efficacy anggota maka semakin rendah komitmen organisasi. Self efficacy dalam penelitian ini tergolong tinggi yang ditunjukkan dengan nilai mean empirik = 58,70 > mean hipotetik = 50 dimana selisihnya melebihi bilangan SD = 4, komitmen organisasi juga tergolong tinggi dengan nilai mean empiric =84,81 > mean hipotetik = 70 dimana selisihnya melebihi bilangan SD = 7. Adapun koefisien determinasi dari korelasi tersebut sebesar r2 = 0.173 artinya ini menunjukkan bahwa self efficacy berkontribusi terhadap komitmen organisasi sebesar 17,3%. Darihasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima.
Kata Kunci: Self Efficacy, Komitmen Organisasi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ix
RELATIONSIP BETWEEN SELF EFFICACY WITH ORGANIZATIONAL
COMMITMENT TO MEMBERS OF
YAYASAN BANGGA JADI INDONESIA
RAFIKA APRILYA
14.860.0005
ABSTRACT
This research is to see the relationship between self efficacy and organizational commitment to members of Yayasan Bangga Jadi Indonesia. The method used in this study is a quantitative method. Subjects in this study were members of the organization, which confined 47 people. This sampling technique used total sampling technique. Data retrieval is done using a scale, namely the self efficacy scale and and organizational commitment scale. Data analysis used explicit techniques (rxy) of 0,416 and p = 0.004 (p <0,05), meaning that there was a positive relationship between self efficacy and organizational commitment to members of Yayasan Bangga Jadi Indonesia, namely the higher self efficacy, the lower the self efficacy of members, the lower the organizational commitment. Self efficacy in this study is high which is shown by the empirical mean = 58,70 > hypothetical mean = 50 where the difference exceeds SD = 4, organizational commitment is also high with the empirical mean = 84.81 > average hypothetical = 70 where the difference exceeds the numbers SD = 7. With the coefficient of determination of the danger of r2 = 0, 173, this means that the organization’s self efficacy with a commitment of 17.3%. From the results of this study, the proposed hypothesis is declared acceptable. Keywords: Self Efficacy, Organizational Commitment.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan
kesempatan yang telah dilimpahkan–Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis yang berjudul “Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Komitmen Organisasi Pada
Anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia”, yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Psikologi Universitas Medan Area.
Dalam hal ini peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, maka penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik, keberhasilan dalam
menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan serta kerja
sama yang baik dengan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada :
Kedua orang tua tercinta, Ayahandaku Alm. Agus Irianto dan Ibundaku Rafe’ah yang
selalu memanjatkan do’a dalam setiap sujudnya serta selalu memberikan dukungan dan
mengajarkan untuk selalu bersabar dalam segala hal. Sehingga penulis dapat melangkah
berani melewati semua kesulitan dan rintangan yang datang serta semangat dalam
menjalani kehidupan. Kepada adik kandung saya satu–satunya Ade Zufar Afif serta
seluruh keluarga besar saya yang berada dipihak ayah dan ibu.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xi
Kemudian kepada pihak yang banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ini
diantaranya :
1. Yayasan Haji Agus Salim Universitas Medan Area sebagai tempat peneliti menimba
ilmu.
2. Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng,M.Sc selaku Rektor Universitas Medan.
3. Prof. Dr. H. Abdul Munir, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan
Area.
4. Ibu Dra. Hj. Nur’aini, MS selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar
membimbing, mengingatkan, memberikan motivasi peneliti dan telah banyak
memberikan masukan–masukan yang berarti dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Farida Hanum Siregar, S.Psi, M.Psi selaku dosen pembimbing II yang selalu
memberikan inspirasi dan juga motivasi serta dengan sabar selalu membimbing
peneliti untuk terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Azhar Aziz, S.Psi, MA selaku dosen yang memberi bimbingan dalam mengolah
data skripsi saya dan memberikan semangat kepada saya dalam penyelesaian skripsi
ini.
7. Bapak Syafrizaldi, S.Psi, M.Psi selaku dosen penguji meja hijau yang telah
meluangkan waktu untuk saya.
8. Ibu Hj. Mora Nasution, Bapak H. Dedi A. Nasution dan Bapak Rory Marganda
Marpaung yang menjadi Nahkoda Besar di Yayasan Bangga Jadi Indonesia.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xii
9. Kepada teman sekantor saya : Kak Mutia Wigati, SE, Winari, Masita Khairani, abang
Sugianto yang telah menyemangati penulis disaat masa kesulitan penulis dan
memberikan bantuan kelonggaran izin ke kampus di saat jam kerja.
10. Kepada ibu Anggia Sari Lubis, SE, Msi dan Ibu Tengku Nuranasmita, S.Psi yang telah
memberikan masukan, saran–saran kepada penulis disaat penulis sedang dalam
kesulitan.
11. Kepada teman–teman saya yang berada di organisasi Yayasan Bangga Jadi
Indonesia : Kak Ira Pane,S.Pd, Rizki Mitra Hamdani,S.Ikom, Desy, Sarah Rafina, Ade
Syahputra, Andre Saputra, Ayufa Fitri Azhari, Indra Wahyudi, Khairi Arizaldi, Reza
Agung, Tengku Zaky, Muhammad Rizqy, Rizky Asyura, Dian Yustika Pratiwi dan
seluruh anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia yang tidak dapat saya sebutkan
namanya satu persatu.
12. Kepada sahabat tercinta saya Adelina Barus, Vitalya Hanifah, Fajar Ramadhan, Dani
Dwikora, Sulung Bintang, Lily Raisynura, Uswatun Hasanah dan Muhammad Rizki.
Akhir kata saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itulah, kritik dan saran yang sifatnya mendidik dan dukungan yang
membangun, senantiasa peneliti terima.
Medan, 8 Oktober 2018
Peneliti
Rafika Aprilya
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ ..1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. ..7
C. Batasan Masalah .................................................................................................... ..8
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. ..9
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................... ..9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................. ..9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Yayasan Bangga Jadi Indonesia (Indonesia Youth Icon) ..................................... ..11
B. Komitmen Organisasi............................................................................................ ..14
1. Pengertian Komitmen Organisasi ................................................................... ..14
2. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi ............................ ..16
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xiv
3. Aspek–aspek Komitmen Organisasi ............................................................... ..17
4. Ciri–ciri Komitmen Organisasi ....................................................................... ..19
5. Dimensi Komitmen Organisasi ....................................................................... ..21
C. Self Efficacy ........................................................................................................... ..22
1. Pengertian Self Efficacy................................................................................... ..22
2. Sumber–sumber Self Efficacy ......................................................................... ..24
3. Ciri–ciri Self Efficacy ...................................................................................... ..25
4. Aspek–aspek Self Efficacy .............................................................................. ..28
D. Hubungan Self Efficacy dengan Komitmen Organisasi ....................................... ..29
E. Kerangka Konseptual ............................................................................................ ..31
F. Hipotesis ............................................................................................................... ..32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tipe Penelitian ....................................................................................................... ..33
B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................................. ..33
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................................. ..34
1. Self Efficacy................................................................................................. ..34
2. Komitmen Organisasi ................................................................................... ..34
D. Populasi & Sampel Penelitian ............................................................................... ..34
1. Populasi ......................................................................................................... ..34
2. Sampel ........................................................................................................... ..35
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xv
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 35
1. Uji validitas ................................................................................................... 39
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 41
F. Analisis Data ......................................................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah Penelitian .................................................................................. 44
1. Sejarah Organisasi .......................................................................................... 44
2. Visi dan Misi Organisasi ................................................................................ 44
B. Pelaksana Penelitian .............................................................................................. 45
1. Persiapan Administrasi ................................................................................... 45
2. Persiapan Alat Ukur ....................................................................................... 45
3. Uji Coba Alat Ukur ........................................................................................ 47
C. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................................... 49
D. Analisis Data dan Hasil Penelitian ........................................................................ 50
E. Pembahasan ........................................................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 60
B. Saran ...................................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 62
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 64
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xvi
DAFTAR TABEL
1. Distribusi Penyebaran Aitem – aitem Skala Self Efficacy ............................................ 46
2. Distribusi Penyebaran Aitem – aitem Skala Komitmen Organisasi ............................. 46
3. Distribusi Penyebaran Butir – butir Pernyataan Skala Self Efficacy
Setelah Uji Validitas ..................................................................................................... 48
4. Distribusi Penyebaran Butir – butir Pernyataan Skala Komitmen Organisasi
Setelah Uji Validitas .................................................................................................... 49
5. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran .............................................. 52
6. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linearitas Hubungan ............................................ 53
7. Rangkuman Perhitungan Analisis r Product Moment .................................................. 54
8. Hasil Perhitungan Nilai Rata – rata Hipotetik dan Empirik ........................................ 56
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Skala ............................................................................................................................. 65
1. Skala Self Efficacy .................................................................................................. 67
2. Skala Komitmen Organisasi ................................................................................... 68
B. Data Hasil Uji Coba Penelitian .................................................................................... 70
1. Data Hasil Uji Coba Penelitian Self Efficacy .......................................................... 71
2. Data Hasil Uji Coba Penelitian Komitmen Organisasi........................................... 73
C. Hasil Uji Coba Penelitian ............................................................................................. 77
1. Hasil Uji Coba Reliabilitas dan Validitas ............................................................... 78
2. Hasil Uji Normalitas ............................................................................................... 83
3. Hasil Uji Linearitas ................................................................................................. 83
4. Analisis Korelasi Product Moment .......................................................................... 85
D. Surat Keterangan Bukti Penelitian .............................................................................. 86
UNIVERSITAS MEDAN AREA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya manusia merupakan mahluk sosial yang selalu hidup
berdampingan atau membentuk kelompok dengan manusia yang lain. Salah satu
alasan manusia selalu berkelompok karena kebutuhan manusia yang semakin
kompleks dari waktu ke waktu sehingga manusia membutuhkan kerjasama dengan
orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi seperti ini menggambarkan
kehidupan masyarakat yang bersifat organis, yang artinya bagian yang satu dengan
yang lain saling memenuhi atau melengkapi. Agar kondisi yang diinginkan terus
berjalan sesuai harapan, maka diperlukan pengorganisasian agar masing–masing
dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Ini menunjukan bahwa manusia memiliki
sifat mengatur terhadap segala tindakannya (Suharsono, 2012).
Weber dikutip oleh (Silalahi, 2011), menyebutkan : organisasi merupakan tata
hubungan sosial, dimana setiap individu yang melakukan kerjasama melakukan
proses interaksi dengan individu lainnya. Apabila kita membicarakan organisasi
sebagai suatu sistem, berarti memandangnya terdiri dari unsur–unsur yang saling
bergantungan dan didalamnya terdapat sub–sub sistem. Sedangkan struktur disini
mengisyaratkan bahwa didalam organisasi terdapat suatu kadar formalitas dan adanya
pembagian tugas atau peranan yang harus dimainkan oleh anggota kelompok. Secara
sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang merupakan wadah,
sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi dan memiliki banyak
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2
komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata hubungan kerja,
spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan kemampuan
masing–masing.
Organisasi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: organisasi niaga, sosial,
regional dan internasional. Dikarenakan pembahasan penulis lebih fokus terhadap
organisasi sosial, maka penulis akan menjelaskan apa organisasi sosial itu. Organisasi
sosial adalah perkumpulan orang yang dibentuk oleh masyarakat dalam bentuk
perkumpulan sosial baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
Organisasi sosial ini berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat untuk
membangun bangsa dan negara agar menjadi lebih baik. Organisasi sosial memiliki
berbagai manfaat yaitu kita dapat belajar bersilaturahmi dengan orang–orang
disekitar, timbulnya rasa kekeluargaan, gotong royong dan yang terpenting adanya
rasa saling menghargai. Tujuan dari organisasi sosial yaitu untuk menjadikan bangsa
dan negara dalam pembentukan sosialisasi yang baik dan menjadikan masyakarat
memiliki jiwa sosial yang tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa organisasi secara
keseluruhan merupakan suatu tata hubungan sosial dimana seseorang individu
melakukan proses interaksi dengan sesamanya didalam sebuah organisasi baik antara
pimpinan dan anggota yang melakukan hubungan interaksi didasarkan atas kemauan
sendiri, akan tetapi mereka dibatasi oleh peraturan tertentu dan pola interaksi tersebut
juga tidak serta merta timbul, namun telah dipikirkan terlebih dahulu.
Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur dimana
didalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3
orang–orang yang terlibat dalam organisasi harus tunduk pada suatu aturan untuk
mengadakan kerjasama dan interaksi guna mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu,
untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya komitmen dalam berorganisasi.
Komitmen organisasi mencerminkan bagaimana seorang individu
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terikat dengan tujuan – tujuannya
Komitmen yang lebih tinggi dapat mempermudah terwujudnya produktivitas yang
lebih tinggi (Kreitner dan Kinicki, 2008). Komitmen organisasi menjadi salah satu
faktor penting dari sekian banyak hal yang mempengaruhi individu untuk tetap
bertahan di sebuah organisasi dan merupakan elemen yang sangat penting dalam
mempertahankan seorang anggota di organisasi. (Bang et al, 2013) memberikan
gambaran bahwa komitmen organisasi pada seorang anggota organisasi atau
volunteer adalah sikap dengan kesediaan untuk mendedikasikan waktu, tenaga untuk
organisasi tanpa kompensasi moneter untuk meningkatkan organisasinya dan
menemukan bahwa sebuah keyakinan diri seorang anggota berpengaruh pada
komitmen organisasinya. Hal demikian berhubungan dengan self efficacy yang
menurut Bandura (dalam Syamsu & Juntika, 2008) meyakini bahwa self efficacy
merupakan elemen kepribadian yang krusial. Self efficacy ini merupakan keyakinan
diri terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang akan
mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan. Self efficacy tidak berkaitan dengan
kecakapan yang dimiliki seorang individu melainkan lebih cenderung pada keyakinan
yang dimiliki individu mengenai hal yang dapat dilakukannya dengan kecakapan
seberapa pun besarnya yang dimiliki. Keyakinan ini pula mampu mempengaruhi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4
beberapa aspek dari kognisi dan perilaku seseorang sehingga perilaku antara yang
satu dengan lainnya akan berbeda dalam menghadapi dan menakhlukkan tantangan.
Berdasarkan hasil yang terlihat mengenai komitmen organisasi pada Yayasan
Bangga Jadi Indonesia melalui hasil observasi dan wawancara penulis dengan
anggota organisasi yaitu, bahwa pada dasarnya setiap anggota Yayasan Bangga Jadi
Indonesia memiliki komitmen dan kesediaan saat dibebankan tugas untuk ditunjuk
menyelesaikan beberapa program kerja yang diberikan dan para anggota merasa
memiliki kelekatan emosional terhadap organisasi sehingga membuat mereka lebih
bertanggung jawab dengan masalah yang ada di organisasi. Anggota juga memiliki
kesamaan atau nilai antara diri dan organisasi sehingga mereka merasa tertarik dan
bangga dalam mejalankan setiap kegiatan yang diberikan karena sesuai dengan nilai
diri anggota tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah
self efficacy, menurut Bandura self efficacy adalah suatu keyakinan individu bahwa
dirinya mampu untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu dengan berhasil. Self
efficacy memiliki kaitan dengan komitmen organsiasi. Hasil studi membuktikan
bahwa self efficacy berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi (Akhtar et a.l,
2013; Subagyo, 2014). Self efficacy terbagi menjadi dua bentuk yaitu self efficacy
yang tinggi dan self efficacy yang rendah. Individu yang memiliki self efficacy yang
tinggi akan cenderung memilih untuk terlibat langsung dalam mengerjakan suatu
tugas, sementara individu yang memiliki self efficacy rendah cenderung menghindari
tugas tersebut. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung
mengerjakan suatu tugas tertentu, sekalipun tugas–tugas tersebut merupakan tugas
yang sulit. Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka
UNIVERSITAS MEDAN AREA
5
hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan
mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen dalam
mencapai tujuan tersebut. Mereka juga mencegah kegagalan yang mungkin akan
terjadi dan apabila gagal dalam melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan
self efficacy mereka kembali setelah mengalami kegagalan tersebut. Individu yang
memiliki self efficacy tinggi menganggap kegagalan sebagai akibat dari kurangnya
usaha keras, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan individu yang memiliki self
efficacy rendah, ragu akan kemampuan yang mereka miliki sehingga menjauh dari
tugas–tugas yang sulit karena tugas tersebut dianggap sebagai suatu ancaman bagi
mereka. Individu seperti ini memiliki komitmen yang rendah dalam mencapai tujuan
yang mereka pilih atau yang ditetapkan. Individu yang memiliki self efficacy rendah
tidak berpikir tentang bagaimana cara yang baik dalam menghadapi tugas–tugas yang
sulit. Saat menghadapi tugas yang sulit mereka mengurangi usaha–usaha mereka.
“Saat ini saya melihat anggota secara tidak langsung telah memiliki keyakinan
diri yang baik saat meyelesaikan program kerja yang diberikann oleh ketua umum,
hanya saja terkendala karena tingkatn kesulitan tugas sehingga apabila tugas dirasa
anggota cenderung sulit maka tidak dapat dikerjakan dengan baik”.
Pernyataan ini bisa dilihat dari penilaian kepala badan pengawas kegiatan
harian terhadap hasil kinerja serta kesadaran diri dari setiap anggota untuk
menyelesaikan tugasnya masing–masing.
Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam fenomena disebuah organisasi
Yayasan Bangga Jadi Indonesia. Dimana diantara satu anggota dan anggota lainnya
UNIVERSITAS MEDAN AREA
6
saling bekerja dengan giat untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun dan
diberikan oleh ketua umum agar dapat berjalan dengan baik dan sukses ketika
eksekusi berlangsung.
Oleh karenanya keberadaan komitmen organisasi anggota sangat erat dengan
adanya self efficacy pada anggota dalam menunjang pencapaian tujuan yang ingin
didapatkan oleh yayasan.
Self efficacy yang dimaksud merupakan komponen kunci dari self system, yang
dimaksud dengan self efficacy ini bukan faktor psikis yang mengontrol tingkah laku
melainkan rujukan terhadap struktur kognisi yang nantinya merancang fungsi
persepsi, evaluasi dan regulasi tingkah laku.
Self efficacy juga merupakan salah satu tiang penyangga didalam
pembangunan konstruk berpikir dalam self consept, seperti dalam teori kepribadian
Rogers menyatakan bahwa self consept merupakan keyakinan tentang kenyataan,
keunikan dan kualitas tingkah laku diri sendiri.
Maka dengan itulah adanya self efficacy pada individu penting keberadaannya,
bila seorang individu tidak memiliki self efficacy yang baik maka individu tersebut
akan kesulitan untuk mengukur kemampuan yang ada pada dirinya dalam
menyelesaikan tugas ataupun mencapai suatu keinginan yang telah diprogramkan
sebelumnya. Inilah salah satu titik penting yang dimana harus dimiliki individu
sebagai anggota didalam organisasi. Dengan adanya self efficacy yang tinggi pada
anggota maka tujuan–tujuan bersama dengan yayasan yang ditempuh melalui proses
penyelesaian tugas akan mampu terlampaui.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
7
Berdasarkan penyampaian diatas dapat dipahami adanya hubungan self
efficacy dengan komitmen organisasi. Maka dari pemahaman diatas penulis memilih
organisasi tersebut sebagai tempat penelitian dikarenakan Yayasan Bangga Jadi
Indonesia merupakan organisasi yang sudah berjalan selama empat tahun, memiliki
potensi besar untuk kemajuan Indonesia yang di masa yang akan datang dan yayasan
ini juga berskala nasional. Penelitian mengenai komitmen organisasi ini lebih menarik
diteliti karena mayoritas masih banyak dilakukan dengan lingkup bukan organisasi
sosial atau non–profit. Organisasi sosial atau non–profit ini sendiri sangat berfungsi
sebagai sarana partisipasi masyarakat untuk membangun bangsa dan negara agar
menjadi perubahan yang lebih baik lagi dimasa mendatang. Hal tersebut juga
mendorong adanya penelitian ini pada organisasi Yayasan Bangga Jadi Indonesia ini
dikarenakan sikap atau keyakinan untuk bertahan pada seorang anggota organisasi
berbeda dengan anggota organisasi di sebuah perusahaan.
Oleh karenanya penelitian ini penting untuk dilakukan yang dimana nantinya
diketahui hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi yang terjadi
sehingga yayasan mampu memprediksikan langkah untuk pengembangan lanjut dalam
organisasi.
B. Identifikasi Masalah
Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur dimana
didalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa
orang–orang yang terlibat dalam organisasi harus tunduk pada suatu aturan untuk
UNIVERSITAS MEDAN AREA
8
mengadakan kerjasama dan interaksi guna mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai
hal tersebut perlu memiliki komitmen dalam beroganisasi.
Self efficacy ini merupakan keyakinan diri terhadap kemampuan sendiri untuk
menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan.
Self efficacy bersifat subjektif dan khas terhadap bermacam–macam hal. Persepsi
yang terjadi di dalam self efficacy dapat mempengaruhi tantangan mana yang harus
dihadapi dan bagaimana menampilkan perilaku yang lebih baik. Maka dengan itulah
adanya self efficacy pada individu penting keberadaannya, bila seorang individu tidak
memiliki self efficacy yang baik maka individu tersebut akan kesulitan untuk
mengukur kemampuan yang ada pada dirinya dalam menyelesaikan tugas ataupun
mencapai suatu keinginan yang telah diprogramkan sebelumnya. Inilah salah satu
titik penting yang dimana harus dimiliki individu sebagai anggota didalam suatu
organisasi. Dengan adanya self efficacy yang tinggi pada anggota maka tujuan–
tujuan bersama organisasi yang ditempuh melalui proses penyelesaian tugas akan
mampu terlampaui.
Berdasarkan penyampaian di atas maka dirumuskan pokok permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu Apakah ada hubungan antara self efficacy
dengan komitmen organisasi pada anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia,
hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada anggota Yayasan
Bangga Jadi Indonesia.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
9
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah ada
hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada anggota Yayasan
Bangga Jadi Indonesia.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis hubungan
antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada anggota Yayasan Bangga Jadi
Indonesia.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
- Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidang psikologi khususnya psikologi industri dan
organisasi.
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan khazanah
keilmuan dan informasi dalam bidang psikologi industri dan organisasi
yang berkaitan dengan komitmen organisasi dan self efficacy.
2. Manfaat Praktis
- Bagi Yayasan Bangga Jadi Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan Yayasan
atau bahkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan–keputusan
serta kebijakan berkenaan dengan kemajuan Yayasan kedepannya.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
10
- Bagi anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat dan masukan yang positif.
- Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan memperluas wawasan peneliti di bidang ilmu psikologi industri dan
organisasi khususnya berkaitan dengan komitmen organisasi dan self
efficacy.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Yayasan Bangga Jadi Indonesia (Indonesia Youth Icon)
Yayasan Bangga Jadi Indonesia merupakan sebuah konsep besar untuk
membangun kader bangsa yang bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan
bangsa dan negara. Rangkaian kegiatan yang telah disusun sedemikian rupa dengan
tujuan untuk mendapatkan para remaja calon pemimpin bangsa yang menjiwai
wawasan kebangsaan, memiliki pengetahuan, keahlian, serta sikap luhur dan terpuji
yang akan mengidupkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme di sanubari para
generasi muda Indonesia. Adapun visi Yayasan Bangga Jadi Indonesia yaitu Bangga
Jadi Anak Indonesia yang berkarakter ke indonesiaan dan berdaya saing internasional
2025. Misi Yayasan Bangga Jadi Indonesia yaitu meningkatkan rasa nasionalisme
dan patriotisme dikalangan pemuda pemudi dalam upaya menghadapi tantangan
global demi kepentingan berbangsa dan bernegara. Indonesia Youth Icon adalah
pelari estafet berikutnya dalam kompetesi didunia yaitu generasi muda yang akan
menjadi idola dan panutan bagi remaja lainnya. Selain itu rancangan program kerja
Yayasan Bangga Jadi Indonesia mempunyai keterkaitan pada sikap anggota untuk
memiliki kemampuan organisasi seperti mendapatkan pendidikan kepribadian dalam
bentuk sikap, pengetahuan dan keahlian yang akan membantu mereka untuk menjadi
anak muda Indonesia yang sukses dan dikagumi serta menjunjung tinggi bhinneka
tunggal ika, memilki sosial pelatihan (pemantapan jiwa) agar para anggota memiliki
aktifitas yang nyata dalam hal ini Indonesia Youth Icon akan melakukan evaluasi dan
pemberian solusi untuk menguatkan mental yang baru terbentuk dari pelatihan selama
6 hari dimaksud dalam sebuah kegiatan aktifitas mandiri. Melalui visi yang kuat serta
UNIVERSITAS MEDAN AREA
12
didorong dengan kreativitas yang tinggi, Indonesia Youth Icon terus melanjutkan
langkah dalam melawan isu krisis mental yang dihadapi oleh kawasan kita serta
dunia. Kami Indonesia Youth Icon, mengambil bagian dari proses perubahan, praktek
maupun kegiatan dalam berbagai level baik sektor pemerintah atau swasta. Kami
bertekad untuk terus mendorong dampak mental positif yang dibutuhkan, serta
bermaksud untuk memperluas perubahan–perubahan tersebut ke tingkat
global. Indonesia Youth Icon adalah sebuah wadah aktivitas kepemudaan yang
memberikan ringkasan dari pekerjaan kami dan menyorot banyak permasalahan
dengan melahirkan dan menciptakan langkah–langkah serta bergerak aktif dan nyata.
Dalam hal ini, kegiatan kami sebagai sebuah wadah aktivitas kepemudaan
yang telah berdiri selama 3 tahun, telah menggelar beberapa kegiatan mulai dari:
1) Deklarasi Indonesia Youth Icon sekaligus audiensi ke beberapa media,
lembaga pemerintahan maupun swasta, meliputi: kordinasi kegiatan pameran
Alutsista 3 matra (TNI AD, AU, AL), Komisi Tinju Indonesia, Media Harian,
Waspada Online, Tribun Medan, Kemenpora RI dan DANMENWA,
(05 Mei 2015),
2) Marketing Gathering I (08 Mei 2015),
3) Marketing Gathering II (21 Mei 2015),
4) Cinta Ibu Kepada Anak Indonesia (06 Agustus 2015),
5) Roadshow “Be Admired” (21 September – 16 Oktober 2015).
6) Technical Meeting Pelatihan Kebangsaan Merah Putih (17 Oktober 2015),
7) Pelatihan Kebangsaan Merah Putih (PKMP) (19 – 24 Oktober 2015),
8) Acara Puncak IYI “Bangga Jadi Indonesia” (28 Oktober 2015),
UNIVERSITAS MEDAN AREA
9) Social Movement (penyerahan tiang dan bendera kepada para official IYI,
SMA/SMK. Sponsor, dll) dan
10) Kegiatan Finalis Indonesia Youth Icon 2015 Angkatan I.Menyusul di tahun
selanjutnya, berbagai kegiatan Indonesia Youth Icon diadakan sedikit berbeda
pada tahun sebelumnya. Yayasan Bangga Jadi Indonesia menggelar acara
mulai dari:
1) Konser Theatrical Audivisual “Bangga Jadi Indonesia” (05 Mei 2016),
2) Beasiswa YBJI Program Anak Asuh (23 Agustus 2016),
3) Pembentukan Kader Bela Negara Kementrian Pertahanan Republik Indonesia
(29–31 Agustus 2016),
4) Roadshow “Be Admired” atau kunjungan ke sekolah–sekolah (03 September–
29 September 2016),
5) Technical Meeting Pelatihan Kebangsaan Merah Putih (15 Oktober 2016),
6) Pelatihan Kebangsaan Merah Putih (PKMP) (21–24 Oktober 2016),
7) Acara Puncak IYI “Bangga Jadi Indonesia” (28 Oktober 2016),
8) Kegiatan Finalis Indonesia Youth Icon 2015 Angkatan II,
9) Technical Meeting Pelatihan Kebangsaan Merah Putih (20 Oktober 2017),
10) Pelatihan Kebangsaan Merah Putih (PKMP) (21–26 Oktober 2017),
11) Acara Puncak IYI “Bangga Jadi Indonesia” (28 Oktober 2017).
Tujuan akhir yayasan ini adalah menciptakan generasi muda Indonesia yang
siap menjawab tantangan persaingan global internasional dari sisi kewirausahaan dan
keintelektualan yang merupakan potensi utama kemajuan Indonesia dalam persiapan
menciptakan sumber daya manusia yang handal, kuat, tangguh dan berkarakter
UNIVERSITAS MEDAN AREA
14
"keindonesiaan" agar dimasa yang akan datang dapat menjadi pemimpin Indonesia
yang lebih mengedepankan kepentingan berbangsa dan bernegara.
B. Komitmen Organisasi
1. Pengertian Komitmen Organisasi
Pengelolaan sumber daya manusia oleh organisasi, perlu memperhatikan komitmen
anggotanya. Komitmen anggota yang tinggi akan sangat berpengaruh pada
pencapaian tujuan organisasi. Organisasi akan lebih mudah untuk mencapai tujuan
dan sasaran jika para anggota mempunyai komitmen terhadap organisasi. (Robin dan
Judge, 2007) mendefenisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang
individu memihak organisasi serta tujuan–tujuan dan keinginannya untuk
mempertahankan keanggotannya dalam organisasi.
Unsur lain dalam komitmen organisasi seperti yang diungkapkan oleh Richard
M. Steers (Sri Kuntjoro, 2002) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa
identifikasi (kepercayaan terhadap nilai–nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan
untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas
(keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang
dinyatakan oleh seorang anggota terhadap organisasinya. Dengan adanya unsur
loyalitas inilah yang memberikan dorongan lebih pada individu untuk tetap
bersangkutan dengan tujuan–tujuan organisasinya sehingga tidak ada keinginan
darinya untuk keluar sehingga mampu membawa individu tetap menjalin nilai–nilai
UNIVERSITAS MEDAN AREA
dengan individu lain di dalamnya. Komitmen organisasi mencerminkan sejauh mana
seorang individu mengidentifikasi dengan organisasi dan tujuannya (Kreitner &
Kunicki, 2003). Hal tersebut merupakan sikap kerja yang penting karena orang yang
berkomitmen diharapkan untuk menampilkan kemauan bekerja lebih keras untuk
mencapai tujuan organisasi dan keinginan yang lebih besar untuk tetap diperkerjakan
dalam organisasi.
Rendahnya komitmen mencerminkan kurangnya tanggung jawab seseorang
dalam menjalankan tugasnya. Mempersoalkan komitmen sama dengan
mempersoalkan tanggung jawab, dengan demikian ukuran komitmen seorang
pimpinan yang dalam hal ini terkait dengan pendelegasian wewenang
(empowerment). Dalam konsep ini pimpinan dihadapkan pada komitmen untuk
mempercayakan tugas dan tanggung jawab kebawahan. Sebaliknya, bawahan perlu
memiliki komitmen untuk meningkatkan kompetensi diri didalam mengampu tugas
yang telah dibebankan terhadap dirinya sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
Saling bertanggung jawab didalam terbentuknya komitmen sangatlah penting, hal ini
dipertajam bila ditinjau dari tujuan yang ingin didapatkan.
Berdasarkan uraian teori dari para tokoh diatas, penulis menyimpulkan
komitmen organisasi sebagai kesediaan anggota untuk meyakini dan menunjukkan
nilai-nilai yang ada pada yayasan dalam dirinya dengan kemauan yang kuat untuk
memberikan sesuatu yang dapat mencapai tujuan organisasi.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
16
2. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Komitmen anggota pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui
proses yang cukup panjang dan bertahap. Steers (dalam Sopiah, 2008) menyatakan
tiga faktor yang mempengaruhi komitmen seorang anggota antara lain:
a. Ciri pribadi pekerja termasuk masa jabatannya dalam organisasi dan
variasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap anggota.
b. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi dengan
rekan sekerja.
c. Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan
cara pekerja–pekerja lain mengutarakan dan membicarakan perasaannya
tentang organisasi.
David dalam (Sopiah, 2008) mengemukakan empat faktor yang
mempengaruhi komitmen anggota pada organisasi, yaitu:
a. Faktor personal : usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, kepribadian dan
lain–lain.
b. Karakteristik pekerjaan : lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan,
konflik pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan dan lain–lain.
c. Karakteristik struktur : besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi,
kehadiran serikat pekerja dan lain–lain.
d. Pengalaman kerja : pengalaman kerja anggota sangat berpengaruh
terhadap tingkat komitmen anggota pada organisasi.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan mengenai komitmen
organisasi yang dimana komitmen organisasi itu berarti sikap dan perasaan individu
UNIVERSITAS MEDAN AREA
terhadap penerimaan tujuan–tujuan dari pekerjaan dan membentuk individu untuk
tetap berada didalam organisasi tersebut, serta pengalaman dalam melaksanakan
kegiatan berorganisasi.
3. Aspek–aspek komitmen organisasi
Meyer dan Allen (dalam Kreitner & Kinicki, 2008) mengemukakan adanya
tiga aspek komitmen organisasi, yaitu:
a. Affective commitment, terjadi apabila karyawan atau anggota ingin menjadi
bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional.
b. Continuance commitment, muncul apabila karyawan atau anggota tetap
bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan–
keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan
pekerjaan lain.
c. Normative commitment, timbul dari nilai–nilai dalam diri karyawan atau
anggota. Anggota bertahan karena adanya kesadaran bahwa komitmen
terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
Menurut Steers dalam (Kuntjoro, 2002) komitmen anggota terhadap
organisasi memiliki tiga aspek utama, yaitu:
a. Identifikasi
Merupakan keyakinan dan penerimaan terhadap serangkaian nilai dan
tujuan organisasi. Aspek identifikasi ini dapat dikembangkan dengan
memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup beberapa tujuan
pribadi para anggota ataupun dengan kata lain perusahaan atau suatu
UNIVERSITAS MEDAN AREA
18
organisasi memasukkan pula kebutuhan dan keinginan anggota dalam
tujuan organisasinya sehingga akan membuahkan suasana saling
mendukung diantara para anggota dengan organisasi. Lebih lanjut, suasana
tersebut akan membawa anggota dengan rela menyumbangkan sesuatu bagi
tercapainya tujuan organisasi, karena anggota menerima tujuan organisasi
yang dipercayai telah disusun demi memenuhi kebutuhan pribadi mereka
pula.
b. Keterlibatan
Keinginan yang kuat untuk berusaha demi kepentingan organisasi. Hal ini
tercermin dari usaha anggota untuk menerima dan melaksanakan setiap
tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Bukan hanya sekedar
melaksanakan tugas–tugasnya melainkan selalu berusaha melebihi standar
minimal yang ditentukan oleh organisasi. Anggota akan terdorong pula
untuk melakukan pekerjaan diluar tugas dan peran yang dimilikinya
apabila bantuannya dibutuhkan oleh organisasi. Bekerja sama baik dengan
pimpinan ataupun dengan sesama teman organisasi. Salah satu cara yang
dapat dipakai untuk memancing keterlibatan anggota adalah dengan
memancing partisipasi mereka dalam berbagai kesempatan pembuatan
keputusan, yang dapat menumbuhkan keyakinan pada anggota bahwa apa
yang telah diputuskan adalah merupakan keputusan bersama.
c. Loyalitas
Anggota terhadap organisasi memiliki makna kesediaan seorang untuk
melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
mengorbankan kepentingan pribadinya demi mencapai kesuksesan dan
keberhasilan organisasi tersebut. Kesediaan anggota untuk
mempertahankan diri bekerja dalam organisasi adalah hal yang penting
dalam menunjang komitmen anggota terhadap organisasi dimana mereka
bekerjasama. Hal ini dapat diupayakan bila anggota merasakan adanya
keamanan dan kepuasan di dalam organisasi tempat ia bergabung.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan mengenai aspek
komitmen organisasi adalah affective commitment (komitmen yang berpengaruh),
continuance commitment (komitmen kontinuasi) dan normative commitment
(komitmen normative) dan komitmen organisasi memiliki tiga aspek yaitu
identifikasi, keterlibatan dan loyalitas.
4. Ciri–ciri Komitmen Organisasi
Menurut Michaels dalam (Budiharjo, 2008), ciri–ciri komitmen organisasi
dijelaskan sebagai berikut:
a. Ciri–ciri komitmen pada pekerjaan: menyenangi pekerjaannya, tidak
pernah melihat jam untuk segera bersiap–siap pulang, mampu
berkonsentrasi pada pekerjaannya, tetap memikirkan pekerjaan walaupun
tidak bekerja.
b. Ciri–ciri komitmen dalam kelompok: sangat memperhatikan bagaimana
orang lain bekerja, selalu siap menolong teman kerjanya, selalu berupaya
untuk berinteraksi dengan teman kerjanya, memperlakukan teman kerjanya
sebagai keluarga, selalu terbuka pada kehadiran teman kerja baru.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
20
c. Ciri–ciri komitmen pada organisasi antara lain: selalu berupaya untuk
mensukseskan organisasi, selalu mencari informasi tentang kondisi
organisasi, selalu mencoba mencari komplementaris antara sasaran
organisasi dengan sasaran pribadinya, selalu berupaya untuk
memaksimalkan kontribusi kerjanya sebagai bagian dari usaha organisasi
keseluruhan, menaruh perhatian pada hubungan kerja antar unit organisasi,
berpikir positif pada kritik teman–teman, menempatkan prioritas di atas
departemennya, tidak melihat organisasi lain sebagai unit yang lebih baik,
memiliki keyakinan bahwa organisasinya memiliki harapan untuk
berkembang, berpikir positif pada pimpinan organisasi.
Mowday, Porter dan Streers dalam (Munandar, 2004) menyebutkan bahwa
komitmen organisasi adalah sifat hubungan seorang individu dengan organisasi
dengan memperlihatkan ciri–ciri sebagai berikut:
a. Menerima nilai–nilai dan tujuan organisasi
b. Mempunyai keinginan berbuat untuk organisasinya
c. Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ciri–ciri dalam
komitmen organisasi adalah keterlibatan individu dalam suatu organisasi yang
didasari oleh keinginan kuat dengan mendapatkan prestasi maksimal. Komitmen
organisasi ini ditandakan dengan ciri–ciri mempunyai tujuan yang jelas dan
memahami nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja keras dan keinginan
kuat menjadi anggota organisasi.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
5. Dimensi Komitmen Organisasi
Menurut Katner (dalam Sopiah, 2008) bahwa terdapat tiga bentuk komitmen
organisasi yaitu:
a. Komitmen berkesinambungan (continuance commitment), yaitu
komitmen yang berkaitan dengan dedikasi anggota dalam melanjutkan
kelangsungan hidup organisasi dan menghasilkan orang yang mau
berkorban dan berinvestasi pada organisasi.
b. Komitmen terpadu (cohesion commitment), yaitu komitmen anggota
terhadap organisasi sebagai akibat adanya hubungan sosial dengan
anggota lain di dalam organisasi. Hal ini terjadi karena kepercayaan
anggota pada norma–norma yang dianut organisasi merupakan norma–
norma yang bermanfaat.
c. Komitmen terkontrol (control commitment), yaitu komitmen anggota
pada norma organisasi yang memberikan perilaku ke arah yang
diinginkannya. Sebab norma–norma tersebut mampu dan sesuai dalam
memberikan sumbangan terhadap perilaku yang diinginkannya.
Menurut Argyris dalam (Soetjipto, 2001) membagi komitmen menjadi dua
yaitu komitmen internal dan eskternal:
1. Komitmen internal merupakan komitmen yang berasal dari diri
anggota untuk menyelesaikan berbagai tugas, tanggung jawab dan
wewenang berdasarkan pada alasan dan motivasi yang dimiliki.
Pemberdayaan sangat terkait dengan komitmen internal anggota.
Proses pemberdayaan akan berhasil bila ada motivasi dan kemauan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
22
yang kuat untuk mengembangkan diri dan memacu kreativitas
individu dalam menerima tanggung jawab yang lebih besar.
2. Komitmen eksternal dibentuk oleh lingkungan kerja. Komitmen ini
muncul karena adanya tuntutan terhadap penyelesaian tugas dan
tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh para anggota.
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
komitmen organisasi terdiri dari continuance commitment, cohesion commitment dan
control commitment. Komitmen terbagi menjadi dua yakni internal dan eksternal.
Komitmen internal lebih condong pada motivasi dari pribadi individu untuk
menyelesaikan pekerjaan sedangkan komitmen eksternal lebih mengarah pada
tuntutan penyelesaian pekerjaan yang diharapkan orang lain.
C. Self Efficacy
1. Pengertian Self Efficacy
Bandura mendefinisikan self efficacy sebagai kepercayaan seseorang atas
kemampuan dirinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Kondisi ini lebih
mengarah pada motivasi seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang mereka
percaya daripada apa yang secara objektif benar. Persepsi pribadi seperti ini
memegang peranan penting dalam pengembangan intensi seseorang. Senada dengan
hal tersebut (Cromie, 2000) menjelaskan bahwa self efficacy mempengaruhi
kepercayaan seseorang pada tercapai atau tidaknya tujuan yang sudah ditetapkan.
Self efficacy disini adalah keyakinan seseorang bahwa ia mampu melakukan
tugas tertentu dengan baik. Self efficacy memiliki keefektifan, yaitu individu mampu
UNIVERSITAS MEDAN AREA
menilai dirinya memiliki kekuatan untuk menghasilkan pengaruh yang diinginkan.
Tingginya self efficacy yang dipersepsikan akan memotivasi individu secara kognitif
untuk bertindak lebih tepat dan terarah, terutama apabila tujuan yang hendak dicapai
merupakan tujuan yang jelas. Sementara itu (Baron dan Byrne, 2005) memberikan
definisi tentang self efficacy sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau
kompetensi diri untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan dan mengatasi
hambatan yang terjadi dalam setiap langkah yang telah diambilnya. Self efficacy
mengacu pada keyakinan akan kemampuan individu untuk menggerakkan motivasi,
kemampuan kognitif dan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan suatu
situasi dan kondisi yang terjadi pada diri individu tersebut (Nur Ghufron & Rini
Risnawita, 2011).
Gist dan Mitchell mengatakan bahwa self efficacy dapat membawa pada
perilaku yang berbeda diantara individu dengan kemampuan yang sama karena self
efficacy mempengaruhi pilihan, tujuan, pengatasan masalah dan kegigihan dalam
berusaha (Nur Gufron & Rini Risnawita, 2010). Self efficacy terbukti signifikan
menjadi penentu intensi seseorang.
Dalam kehidupan sehari–hari self efficacy memimpin kita untuk menentukan
cita–cita yang menantang dan tetap bertahan dalam menghadapi kesulitan–
kesulitan.Ketika masalah–masalah muncul perasaan self efficacy yang kuat
mendorong para anggota untuk tetap tenang dan mencari solusi daripada
merenungkan ketidakmampuan yang dimilikinya.
Berdasarkan pandangan beberapa ahli di atas disimpulkan bahwa self efficacy
merupakan komponen penting dari proses kognitif yang berupa persepsi serta tata
UNIVERSITAS MEDAN AREA
24
cara mengevaluasi kemampuan individu sebelum menentukan karir yang akan
dipilihnya. Begitu pula setelah individu memilih satu karir yang cocok dengan
kemampuannya maka individu tersebut dapat dengan mudah meregulasikan pada
perilaku penyelesaian tuntutan tugas–tugas yang dibebankan kepada dirinya.
2. Sumber–sumber Self Efficacy
Bandura menjelaskan empat cara untuk mencapai self efficacy atau biasa disebut
sebagai sumber–sumber self efficacy yaitu:
1. Pengalaman sukses yang terjadi berulang–ulang.
Cara ini dipandang sebagai cara yang sangat efektif untuk
mengembangkan rasa yang kuat pada self efficacy. Dengan adanya
kesuksesan yang terjadi berulang–ulang maka motivasi internal dalam diri
seseorang akan semakin meningkat dari sebelumnya.
2. Pembelajaran melalui pengamatan secara langsung.
Dengan cara ini, seseorang akan memperkirakan keahlian dan perilaku
yang relevan untuk dijadikan contoh dalam mengerjakan sebuah tugas.
Penilaian atas keahlian yang dimilikinya juga dilakukan, untuk
mengetahui besar usaha yang harus dikeluarkan dalam rangka mencapai
keahlian yang dibutuhkan. Dalam melakukan penyelesaian tugas ini pun
seseorang tersebut akan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan oleh pihak yang mempekerjakannya.
3. Persuasi sosial seperti diskusi yang persuasif dan balikan kinerja yang
spesifik. Dengan metode ini, memungkinkan untuk menyajikan informasi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
terkait dengan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Di iringi kemampuan persuasif pada diri individu yang
bersangkutan maka akan menambah motivasi bekerja yang baik
dikarenakan adanya dukungan dari faktor–faktor eksternal yang ikut
mendukungnya.
4. Penilaian terhadap status psikologis yang dimiliki.
Hal ini berarti bahwa seseorang sudah seharusnya meningkatkan
kemampuan emosional dan fisik serta mengurangi tingkat stress. Dengan
meningkatnya kemampuan pengelolahan emosional secara langsung
ataupun tidak tingkat stresor pada diri seseorang mampu dikendalikannya
pula. Dari pengelolahan tingkat stressor ini maka kemampuan fisik yang
dihasilkan bisa maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan yang
dibebankan pada diri individu.
3. Ciri–ciri Self Efficacy
Merupakan komponen yang pokok dalam diri manusia, yang dimana maksud
dari self efficacy tersebut adalah perhitungan atau penilaian terhadap keyakinan diri
individu untuk menyelesaikan atau melaksanakan tujuan–tujuan tertentu melalui
tugas–tugas. Self efficacy ini dicirikan dengan 3 hal pokok dalam proses kognitif,
antara lain:
1. Persepsi Diri
Cara pandang individu dimana memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu
menyelesaikan tugas tertentu yang mana individu sendirilah yang
UNIVERSITAS MEDAN AREA
26
menetapkan tugas (target) apa yang harus diselesaikan. Individu juga
mampu bertahan saat menghadapi kesulitan dan hambatan yang muncul
serta mampu bangkit dari kegagalan dengan begitu individu merasa
mampu menyelesaikan tugas tidak terbatas pada situasi dan kondisi
tertentu saja.
2. Evaluasi Diri
Evaluasi berarti menguji kembali semua yang telah dilakukan, sekaligus
membuat antisipasi dan sikap mawas diri terhadap hal yang mungkin
terjadi. Sikap evaluasi diri berarti menyadari bahwa mungkin anda tidak
mampu mengontrol situasi di sekitar, namun anda bisa memberdayakan
diri sendiri seoptimal mungkin. Manfaat yang bisa diraih dalam
melakukan proses evaluasi diri adalah untuk mengetahui posisi saat ini,
dimana cara ini mampu mengetahui dengan tepat kemampuan dan kondisi
tantangan yang harus dihadapi. Sehingga target dan sasaran dapat diraih
dengan sukses. Beberapa manfaat lainnya yakni agar menemukan
momentum yang tepat untuk memacu diri untuk mengantisipasi
perubahan yang lebih cepat. Adanya evaluasi pribadi secara rutin
membuat diri tanggap dalam bertindak dan mengambil keputusan yang
tepat di momen yang tepat. Bahkan evaluasi diri dapat memetik pelajaran
yang sangat berharga yang tidak dapat dibeli dan tidak tergantikan.
Semua pengalaman diri sukses maupun gagal, merupakan aset yang tidak
ternilai harganya. Oleh karenanya dengan kita melakukan evaluasi diri
maka kita akan lebih baik dalam menarik hikmah yang terjadi dari suatu
pengalaman.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3. Regulasi Perilaku
Merupakan kemampuan untuk mengontrol perilaku sendiri dan salah satu
dari sekian penggerak utama kepribadian manusia. Bandura menawarkan
tiga tahapan dalam proses regulasi diri:
a. Pengamatan diri yang dimana kita melihat diri dan perilaku kita
sendiri serta terus mengawasinya.
b. Penilaian yaitu dimana kita membandingkan apa yang kita lihat
pada diri dan perilaku kita dengan standart suatu ukuran.
c. Respon diri yakni penarikan kesimpulan yang terjadi setelah
membandingkan diri dengan standar ukuran tertentu dan
memberikan imbalan respon diri pada diri sendiri.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri–ciri dari self
efficacy adalah keyakinan diri terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan
tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada pencapaian hasil yang diharapkan.
Adanya self efficacy yang tinggi pada diri individu ditandai dengan 3 ciri utama yaitu:
persepsi diri, evaluasi diri dan regulasi perilaku.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
28
4. Aspek–Aspek Self Efficacy
Aspek–aspek self efficacy menurut Bandura (dalam Hendra, 2010) ada tiga
aspek yaitu:
1) Magnitude, Aspek ini berkaitan dengan kesulitan tugas. Apabila tugas–tugas
yang dibebankan pada individu menurut tingkat kesulitannya, maka
perbedaan self efficacy secara individual mungkin terdapat pada tugas–tugas
yang sederhana, menengah atau tinggi. Individu akan mencoba tingkah laku
yang dirasakan mampu dilakukan dan akan menghindari situasi dan tingkah
laku yang berada di luar batas kemampuan yang dirasakannya
2) Generality, Aspek ini berhubungan luas bidang tugas atau tingkah laku.
Beberapa pengalaman berangsur–angsur menimbulkan penguasaan terhadap
pengharapan pada bidang tugas atau tingkah laku yang khusus sedangkan
pengalaman lain membangkitkan keyakinan yang meliputi berbagai tugas.
3) Strength, Aspek ini berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kemantapan
seseorang terhadap keyakinannya. Tingkat self efficacy yang lebih rendah
mudah digoyangkan oleh pengalaman–pengalaman yang memperlemahnya,
sedangkan seseorang yang memiliki self efficacy yang kuat tekun dalam
meningkatkan usahanya meskipun dijumpai pengalaman yang
memperlemahnya.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa generalitas merujuk
pada tingkat kesulitan yang diyakini dapat ditangani oleh individu. Sebagai contoh
salah satu anggota organisasi mungkin yakin dia dapat menempatkan panah dengan
target sebanyak 6 kali dari 10 kali percobaan. Ketua organisasi mungkin merasa
UNIVERSITAS MEDAN AREA
bahwa dia dapat mengenai target 8 kali. Oleh karena itu, ketua organisasi mempunyai
self efficacy yang lebih besar mengenai tugas tersebut dari pada anggota organisasi.
Kekuatan merujuk pada apakah keyakinan berkenaan dengan self efficacy kuat atau
lemah. Jika pada contoh sebelumnya anggota organisasi merasa cukup yakin dia
dapat mengenani target 6 kali, sementara ketua organisasi sangat positif dia dapat
mengenai target 8 kali, maka ketua organisasi menunjukkan self efficacy yang lebih
kuat dari pada anggota organisasi.
D. Hubungan Self Efficacy Dengan Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan kontrak psikologis antara anggota dengan
Yayasan. Kontrak psikologis yang dimaksud disini merupakan suatu perjanjian tak
tertulis yang merumuskan apa yang diinginkan oleh pihak Yayasan dari seorang
anggota dan juga sebaliknya apa yang diharapkan anggota dari pihak Yayasan.
Apabila anggota gagal memperoleh kontrak psikologis maka akanmenghasilkan
konflik disfungsional yang akan menurunkan performance organisasi dan kelompok
(Wiwik Handayani, 2008). Kontrak psikologis ini akan memiliki pengaruh terhadap
konflik peran dalam diri anggota apabila hasil yang diharapkan Yayasan melalui
penyelesaian tugas pada anggota tidak mampu terselesaikan dengan baik. Konflik
peran ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan self efficacy yanggota karena
dengan self efficacy ini menentukan bagaimana anggota tersebut merasakan, berpikir,
memotivasi diri sendiri dan bagaimana seharusnya berperilaku. Fenomena di dalam
Yayasan Bangga Jadi Indonesia misalnya, adanya kontrak psikologis dengan sistem
UNIVERSITAS MEDAN AREA
30
Yayasan yang belum mampu terselesaikan secara baik oleh anggotanya akan
mempengaruhi pencapaian tujuan yang diharapkan oleh Yayasan.
Hal ini akan membawa pengaruh terhadap performance anggota untuk
menyelesaikan tugas berikutnya, sedangkan untuk terlepas dari tuntutan tugas
selanjutnya anggota lebih memilih untuk tidak mempertahankan jabatan pada
organisasi. Bandura menyatakan bahwa seorang anggota yang memiliki self efficacy
yang tinggi lebih percaya ia akan mampu menyelesaikan tugas–tugas dalam
pekerjaan meskipun ada tekanan didalam pekerjaan tersebut. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa anggota yang memiliki self efficacy tinggi akan berusaha
menyelesaikan tugas–tugas dalam pekerjaan secara maksimal sesuai dengan harapan
organisasi. Namun bila mengalami kegagalan, anggota yang memiliki self efficacy
tinggi lebih cenderung akan mengalami konflik peran. Hal ini disebabkan oleh
adanya kontrak psikologis yang diyakini oleh anggota. Dengan adanya kegagalan
dalam kontrak psikologis ini maka anggota akan merasa tidak mampu untuk
melakukan regulasi perilaku dengan baik.
Penelitian mengenai hubungan self efficacy dan komitmen organisasi telah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian Argawal dan Misrha (2016), Alam
(2016), Arya, Sharma & Singh (2012) dan Tsai dkk (2011) menunjukan bahwa
terdapat hubungan positif signifikan antara self efficacy dengan komitmen organisasi.
Self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuannya untuk
mengerjakan suatu pekerjaan. Keyakinan ini mendorong seseorang untuk bekerja
lebih giat dan mengubah suatu halangan menjadi tantangan bagi dirinya. Self efficacy
juga membuat anggota lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan dan lebih
UNIVERSITAS MEDAN AREA
dapat menyesuaikan diri dengan nilai–nilai yang ada di organisasi yang kemudian
membuat anggota memiliki kinerja yang lebih baik dan mengevaluasi suatu
organisasi dengan baik. Sehingga anggota yang memiliki self efficacy akan cenderung
untuk tetap bertahan dalam suatu organisasi dan mengembangkan komitmen
organisasinya terhadap organisasi.
E. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan suatu kerangka
konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:
Yayasan Bangga Jadi Indonesia
Self Efficacy
Aspek–aspek self efficacy menurut Albert Bandura dalam (Hendra, 2010) :
1. Magnitude 2. Generality 3. Strength
Komitmen Organisasi
Aspek–aspek komitmen organisasi menurut Meyer dan Allen dalam
(Kreitner & Kinicki, 2008) :
1. Affective commitment (Komitmen yang berpengaruh) 2. Continuance commitment
(Komitmen berkelanjutan) 3. Normative commitment
(Komitmen normative)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
32
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah: Ada hubungan positif antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada
Anggota Yayasan Bangga Jadi Indonesia dengan asumsi apabila nilai self efficacy
tinggi maka tingkat komitmen organisasi pada anggota juga tinggi dan sebaliknya
apabila nilai self efficacy rendah maka tingkat komitmen organisasi pada anggota juga
rendah.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan pada bagian metodelogi penelitian ini akan diuraikan mengenai
(A) Tipe Penelitian, (B) Identifikasi Variabel Penelitian, (C) Definisi Operasional
Variabel Penelitian, (D) Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel, (E) Metode
Pengumpulan Data, Validitas dan Reabilitas Alat Ukur serta (F) Metode Analisis
Data.
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme dan digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu (Sugiono, 2013). Metode yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan survei analitic pendekatan kuantitatif korelasional karena peneliti ingin
melihat hubungan antara dua variabel yang diteliti.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas (X): Self Efficacy
2. Variabel terikat (Y): Komitmen Organisasi
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
UNIVERSITAS MEDAN AREA
34
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada atas sifat–sifat hal
yang dapat didefinisikan dan dapat diamati. Adapun defenisi masing–masing variabel
penelitian sebagai berikut:
1. Self Efficacy (X)
Self efficacy adalah keyakinan diri terhadap kemampuan sendiri untuk
menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada pencapaian
hasil yang diharapkan. Adanya self efficacy diukur melalui aspek–aspek self
efficacy yaitu magnitude, generality dan strength dengan menggunakan alat
ukur skala psikologi.
2. Komitmen Organisasi (Y)
Komitmen organisasi adalah kepercayaan terhadap organisasi,
keterlibatan individu dalam suatu organisasi yang didasari oleh keinginan kuat
dengan mendapatkan hasil yang maksimal. Adanya komitmen organisasi ini
diukur melalui aspek–aspek yaitu affective commitment, continuance
commitment dan normative commitment dengan menggunakan alat ukur skala
psikologi.
D. Populasi & Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
UNIVERSITAS MEDAN AREA
35
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011).
Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota atau pengurus di organisasi
Yayasan Bangga Jadi Indonesia sebanyak 47 orang, yang terdiri dari pria 24
orang dan wanita 23 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2005). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling karena
menurut (Sugiyono, 2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota atau pengurus
di organisasi Yayasan Bangga Jadi Indonesia yaitu sebanyak 47 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah metode skala likert. Skala yaitu suatu metode pengumpulan data yang
berisikan suatu daftar pernyataan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis
(Hadi, 2000). Skala merupakan kumpulan pernyataan–pernyataan mengenai suatu
objek. Skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal
UNIVERSITAS MEDAN AREA
36
individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi–situasi
tertentu yang sedang dihadapi (Azwar, 2006).
Metode skala yang digunakan terdiri dari 2 jenis yaitu skala untuk mengukur
self efficacy dan skala untuk mengukur komitmen organisasi.
1. Skala self efficacy
Skala dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada aspek
yang dikemukakan oleh Albert Bandura dalam (Hendra, 2010), yaitu: Magnitude
aspek ini berkaitan dengan kesulitan tugas, generality aspek ini berhubungan luas
bidang tugas atau tingkah laku dan strength aspek ini berkaitan dengan tingkat
kekuatan atau kemantapan seseorang terhadap keyakinannya. Skala tersebut
menggunakan skala Likert. Pernyataan dalam skala Likert memiliki 2 sifat yaitu
favorable (mendukung pernyataan/ positif) dan unfavorable (tidak mendukung
pernyataan/ negatif). Masing–masing pernyataan terdiri atas 4 alternatif jawaban
yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Untuk pernyataan yang bersifat favorable diberi rentang skor 4 sampai 1,
sedangkan pernyataan yang bersifat unfavorable diberi rentang skor 1 sampai 4.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Rentang Skor Variabel Self Efficacy
Jawaban Nilai (+) Jawaban Nilai (-)
Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 3 Setuju (S) 2
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4
UNIVERSITAS MEDAN AREA
37
Adapun kisi–kisi atau blue print dari masing–masing variabel penelitian ini
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Blue print Skala Komitmen Organisasi
Variabel Aspek Indikator
Komitmen Organisasi
1. Affective
commitment - Kelekatan emosional terhadap organisasi.
- Mempunyai keinginan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi.
-Merasa menjadi bagian dari keluarga besar organisasi yang diikuti.
2. Continuance
commitment -Perasaan nyaman terhadap fasilitatas yang telah diberikan organisasi, seperti: ruangan bekerja/ meeting yang bersih dan nyaman, diperbolehkan memakai fasilitas yang ada di organisasi, diberikan pembekalan pelatihan dan diutamakan apabila akan mengadakan suatu project yang menghasilkan. -Tidak memiliki keinginan untuk mengikuti organisasi lainnya.
3. Normative
commitment -Kewajiban moral untuk memelihara hubungan dengan organisasi. -Adanya kesamaan nilai antara organisasi dan nilai diri.
-Adanya tanggung jawab moral pada diri sendiri terhadap anggota lain dan organisasi.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
38
2. Skala komitmen organisasi
Skala dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada aspek
yang dikemukakan oleh Meyer dan Allen (dalam Sopiah, 2008), yaitu:
Affective commitment terjadi apabila anggota ingin menjadi bagian dari organisasi
karena adanya ikatan emosional, continuance commitment muncul apabila anggota
tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji, keuntungan–
keuntungan lain atau karena anggota tersebut tidak menemukan pekerjaan lain dan
normative commitment timbul dari nilai–nilai dalam diri anggota. Anggota
bertahan menjadi bagian dari organisasi karena adanya kesadaran bahwa
komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Skala
tersebut menggunakan skala Likert. Pernyataan dalam skala Likert memiliki 2 sifat
yaitu favorable (mendukung pernyataan/ positif) dan unfavorable (tidak
mendukung pernyataan/ negatif). Masing–masing pernyataan terdiri atas 4
alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk pernyataan yang bersifat favorable diberi
rentang skor 4 sampai 1, sedangkan pernyataan yang bersifat unfavorable diberi
rentang skor 1 sampai 4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Rentang Skor Variabel Komitmen Organisasi
Jawaban Nilai (+) Jawaban Nilai (-)
Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 3 Setuju (S) 2
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4
UNIVERSITAS MEDAN AREA
39
Adapun kisi–kisi atau blue print dari masing–masing variabel penelitian ini
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Blue print Skala Self Efficacy
Variabel Aspek Indikator
Self Efficacy 1.Magnitude yaitu berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya.
-Individu yakin memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan.
-Kemampuan menerapkan perilaku tertentu terhadap tingkat kesulitan tugas.
2. Generality yaitu berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuan-nya.
-Kemampuan individu menyelesaikan tingkat kesulitan tugas berdasarkan pengalaman terdahulu.
3. Strength yaitu berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuan–nya.
-Tekun dalam menghadapi permasalahan agar dapat menyelesaikan tingkatn kesulitan tugas.
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan Uji Validitas dan
Reliabilitas, alat ukur untuk masing–masing variabel diatas.
1. Uji Validitas
Menurut (Azwar, 2006) validitas berasal dari kata validity yang berarti
ketepatan dan kecermatan. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu menjalankan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
40
fungsi ukuran dengan tepat dan cermat, yaitu cermat dalam mendeteksi perbedan
kecil yang ada pada atribut yang diukur. Teknik statistik yang digunakan adalah
korelasi product moment dengan rumus angka kasar yang dikemukakan oleh Karl
Pearson (Azwar, 2000) yaitu:
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X(skor
subjek tiap butir) dengan variabel Y (total subjek dari seluruh butir)
jumlah dari hasil perkalian antara X dengan setiap Y
= jumlah skor keseluruhan butir tiap–tiap subjek
= jumlah skor total butir tiap–tiap subjek = jumlah kuadrat skor Y = jumlah kuadrat skor X = jumlah subjek yang diteliti
Berdasarkan analisis rumus diatas dengan bantuan SPSS, jika diperoleh r
hitung lebih kecil dari r tabel maka alat ukur tersebut dikatakan tidak valid dan
sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka alat ukur tersebut dikatakan
valid.
Menurut (Hadi, 1991) nilai validitas setiap butir (koefisien r product moment)
sebenarnya masih perlu dikoreksi untuk menghindari perhitungan yang over estimate
(kelebihan bobot) yang disebabkan karena terikutnya skor butir ke dalam skor total
dan hal ini menyebabkan koefisien menjadi lebih besar.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
41
Teknik yang digunakan untuk mengoreksi kelebihan bobot ini adalah dengan
teknik korelasi Part Whole dengan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan:
= Koefisien r setelah dikorelasi = Koefisien r sebelum dikorelasi = Standar Deviasi skor butir = Standar Deviasi skor total 2 = Bilangan konstanta
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajengan alat ukur atau kekonsistenan hasil penelitian
(Hadi, 2004). Reliabilitas dari suatu alat ukur diartikan sebagai keajengan atau
konsistensi dari alat ukur yang pada prinsipnya menunjukkan hasil–hasil yang relatif
tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar,
2004).
Menurut (Arikunto, 2006) instrument yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengerahkan responden untuk memilih jawaban–jawaban tertentu.
Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka
berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Untuk
UNIVERSITAS MEDAN AREA
42
mengetahui reliabilitas alat ukur maka digunakan teknik koefisien alpha dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Berdasarkan analisis rumus diatas dengan bantuan SPSS, jika diperoleh r
hitung lebih kecil dari r tabel maka alat ukur tersebut dikatakan tidak valid dan
sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka alat ukur tersebut dikatakan
valid.
F. Analisis Data
Data–data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan korelasi
Pearson Product Moment dari Karl Pearson. Teknik ini dapat digunakan oleh
peneliti untuk menjelaskan keeratan hubungan antar dua variabel (Hadi, 2000).
Keseluruhan analisis data dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi
SPSS 16.0 for windows.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
43
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X(skor setiap subjek tiap butir) dengan variabel Y (total subjek dari seluruh butir)
jumlah dari hasil perkalian antara X dengan setiap Y
= jumlah skor keseluruhan subjek setiap aitem
= jumlah skor keseluruhan butir tiap–tiap subjek
= jumlah kuadrat skor Y = jumlah kuadrat skor X = jumlah subjek yang diteliti
Sebelum dilakukan teknik analisis data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
terhadap masing–masing variabel penelitian. Uji asumsi yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. Uji normalitas adalah pengujian bahwa sampel yang dihadapi adalah
berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Tujuan uji normalitas yaitu
untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing–masing
variabel telah menyebar secara normal.
b. Uji linearitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Tujuan uji linearitas
untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear
atau tidak secara signifikan.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
62
DAFTAR PUSTAKA
Argawal, S & Mishra, P.C. (2016). Self efficacy as predictors of
organizational commitment among revenue personel. Journal of Indian psychology 3 (4).
Arya, B; Sharma, M & Singh, S. (2012). Moderating Effect of Role Gender
Orientation on The Relationship Between Organizational Commitment and Self–Efficacy. Journal of Scientific and Research Publication 2(12). 1–5.
Bang, H., Ross, S., and Reio, T.G.J. (2013), “From motivation to
organizational commitment of volunteers in non–profit sport organizations: the role of job satisfaction”, Journal of Management Development, Vol. 32 No. 1, pp. 96–112.
Budiharjo, C. (2008). “AnalisisPengaruhKepuasanKerja, Kepemimpinan dan
Komitmen Organisasional terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi pada Balai Latihan Kerja dan Industri Semarang.” Skripsi Tidak Dipublikasikan, Program Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang.
Cromie, S. (2000).“Assesing Entreprenuerial Inclinations: Some Approaches and Empirical Evidence” European Journal of Work OrganizationalPsychology 9 (1): 7–30.
Faustyna. (2014). “Pengaruh Kompetensi dan Komitmen Pada Tugas Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Dharma Deli Medan”. Jurnal Manajemen & Bisnis. (14). 49–63.
Ghufron&Risnawita. (2011). Teori–teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media. Ghufron, M Nur dan Risnawita Rini. (2010). Teori–teori Psikologi.
Yogyakarta: ArRuzz Media. Hamdani, Rizki Mitra. (2017). Strategi Komunikasi Yayasan Bangga Jadi
Indonesia Terhadap Partisipasi Siswa–siswi SMA di Kota Medan. Skripsi. Periklanan, Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Universitas Sumatera Utara.
Handayani, Wiwik. (2008). Dampak KomitmenOrganisasi, Self Efficacy
Terhadap Konflik Peran Dan Kinerja Karyawati PT. Hm Sampoerna Tbk. di Surabaya. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis 8(2), hal: 70–78.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
63
Hendra, H. (2010). Hubungan Antara Hardiness Personality dengan Self Efficacy Pada Wartawan Surat Kabar Hariandi Surakarta.
http://banggajadiindonesia.or.id ( diakses pada Sabtu, 24 Maret 2018
pukul 18.00 WIB ) Kreitner, Robert, Angelo Kinicki. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat Kuntjoro, H. Zainuddin Sri Drs, MPsi. (2002). Komitmen Organisasi. Jakarta. Munandar, A. S. (2004). Peran Budaya Organisasi dalam Peningkatan Unjuk
Kerja Perusahaan. Jakarta. Robbins SP, dan Judge. (2007). Perilaku Organisasi, Jakarta: Selemba Empat Sitanggang, Rizka, Rizqy dkk. (2016). Tiang dan Bendera Indonesia: Anak
Muda Yang Sukses dan Dikagumi Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yogyakarta. Penerbit ANDI.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi. Subagyo, A. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Self Efficacy terhadap
Komitmen Organisasional Dosen Politik Negeri Semarang. Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta. CV Suharsono. (2012). Pengetahuan Dasar Organisasi. Cetakan Pertama,
Universitas Atma Jaya: Jakarta. Ulber, Silalahi. (2011). Asas–asas Manajemen. Bandung: Refika Aditama. Yusuf, S. & Nurihsan, A.J. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
64
LAMPIRAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
65
LAMPIRAN A
SKALA
SKALA SELF EFFICACY
SKALA KOMITMEN ORGANISASI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
66
IDENTITAS DIRI
Nama :
Jenis Kelamin :
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Berikut ini saya sajikan beberapa pernyataan ke dalam skala ukur. Anda diminta
untuk memberikan pendapatnya terhadap pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
skala tersebut dengan cara memilih 1 dari 4 pilihan jawaban.
SS : Bila merasa SANGAT SETUJU dengan pernyataan yang diajukan
S : Bila merasa SESUAI dengan pernyataan yang diajukan
TS : Bila merasa TIDAK SETUJU dengan pernyataan yang diajukan
STS: Bila merasa SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan yang diajukan
Anda hanya diperbolehkan memilih satu pilihan jawaban pada setiap pernyataan
dengan cara memberikan tanda checklist ( √) pada lembar jawaban yang tersedia
sesuai dengan pilihan masing-masing.
SELAMAT BEKERJA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
67
SKALA SELF EFFICACY
No. Pernyataan SS S TS STS 1 Saya memiliki pandangan yang optimis dalam mengerjakan tugas
yang di berikan oleh ketua umum
2 Saya memiliki minat yang cukup besar dalam mengerjakan tugas di organisasi ini
3 Saya mudah putus asa ketika menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas yang di bebankan
4 Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas yang di bebankan kepada saya
5 Saya ingin menyerah ketika menghadapi kesulitan tugas yang di bebankan kepada saya
6 Saya selalu mempunyai cara untuk mengatasi kesulitan dalam mengerjakan tugas di organisasi ini
7 Minatdan rasa ingin tahu saya tidak terlalu besar saat di berikan tugas oleh ketua organisasi
8 Saya kurang yakin dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada saya
9 Saya termasuk orang yang gigih menghadapi kesulitan apabila diberikan tugas oleh organisasi ini
10 Ada kalanya saya tidak perlu memikirkan cara atau strategi apapun untuk menghadapi kesulitan
11 Terkadang saya merasa mengerjakan suatu tugas bukanlah seutuhnya tanggung jawab saya
12 Saya yakin dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh ketua umum
13 Saya berusaha mendapatkan hasil yang maksimal di setiap tugas yang sulit
14 Saya selalu merasa mengerjakan suatu tugas di organisasi ini adalah bagian dari tanggung jawab saya
15 Saya tidak berani mengambil resiko jika ketua umum meminta saya untuk mengerjakan tugas
16 Saya sering mengevaluasi hasil kerja saya di organisasi dengan teliti
17 Saya dapat menyelesaikan tugas – tugas yang dianggap sulit bagi anggota lain
18 Saya tidak malu untuk belajar mengenai sesuatu yang belum saya ketahui tentang organisasi ini
19 Saya akan menghindari tugas yang di anggap sulit bagi anggota lain
20 Saya malu berdiskusi dengan teman – teman saya yang berada di organisasi ini
21 Saya suka mengabaikan tahap evaluasi hasil kerja di organisasi ini
22 Saya memiliki motivasi yang baik terhadap diri sendiri sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tepat
23 Saya kurang memiliki motivasi yang baik untuk diri saya sendiri
24 Saya suka menunda – nunda waktu saat di berikan beban tugas yang menurut saya sulit
UNIVERSITAS MEDAN AREA
68
SKALA KOMITMEN ORGANISASI
No. Pernyataan SS S TS STS 1 Saya merasa bertanggung jawab dengan masalah yang ada di
organisasi ini
2 Saya memiliki teman – teman dekat yang baik di dalam organisasi ini
3 Menurut saya, saya belum mendapatkan pengalaman yang berarti selama berada di organisasi ini
4 Saya berniat untuk keluar dari organisasi ini
5 Saya sangat senang menghabiskan waktu saya di organisasi ini
6 Saya bangga menjadi bagian dari organisasi ini
7 Saya merasa menjadi bagian dari keluarga besar di organisasi ini
8 Kegiatan sosial di organisasi ini sangat sesuai dengan minat yang saya miliki
9 Saya kurang merasa bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di organisasi ini
10 Tidak merasakan adanya ikatan kekeluargaan di tempat ini
11 Saya memiliki hubungan yang kurang baik dengan teman – teman yang berada di organisasi ini
12 Saya ingin tetap berada di organisasi ini karena banyaknya pengalaman yang saya dapatkan
13 Saya merasa organisasi ini memberikan kontribusi positif terhadap masa depan anak bangsa
14 Saya tidak terima apabila ada orang yang merusak nama baik organisasi ini
15 Saya sangat senang karena organisasi ini memberikan kesempatan belajar sekaligus bekerja untuk kemampuan saya menjadi lebih berpengalaman kedepannya
16 Saya senang karena organisasi member kesempatan pelatihan kepada setiap anggota organisasi
17 Saya merasa hanya organisasi ini yang sesuai dengan keterampilan yang saya miliki
18 Kegiatan yang ada di organisasi ini kurang sesuai dengan minat saya
19 Saya belum merasakan adanya dampak positif dari organisasi ini
20 Menjadi bagian dari organisasi ini tidak ada untungnya bagi saya
21 Tidak masalah bagi saya apabila ada orang lain yang mencoba merusak nama baik organisasi ini
UNIVERSITAS MEDAN AREA
69
22 Saya merasa sulit meninggalkan organisasi ini karena lingkungan dan situasi yang bersahabat dan saling membangun satu sama lainnya
23 Tidak masalah bagi saya apabila tidak mendapat kesempatan pelatihan dari organisasi ini
24 Saya mendapati keterbatasan minim akan kesempatan belajar dan bekerja oleh organisasi ini
25 Sangat mudah bagi saya untuk meninggalkan organisasi ini
26 Saya akan meninggalkan organisasi ini apabila ada yang lebih sesuai dengan keterampilan yang saya miliki
27 Sulitnya mencari pekerjaan sehingga saya membutuhkan organisasi untuk mengasah kemampuan saya agar menjadi bekal bekerja nanti
28 Sudah menjadi kewajiban saya sebagai anggota untuk menjaga nama baik organisasi ini
29 Saya tidak memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik organisasi ini
30 Saya kurang aktif terhadap kegiatan yang di laksanakan di organisasi ini
31 Saya merasa organisasi ini sangat memiliki nilai positif untuk kedepannya
32 Saya merasa mudah untuk menerima aturan serta nilai – nilai yang ada di organisasi ini
33 Apabila saya sudah bekerja nanti maka saya akan keluar dari organisasi ini
34 Saya merasa sekecil apapun kontribusi terhadap organisasi ini akan menghasilkan hal yang positif
35 Saya merasa visi dan misi yang ada di organisasi ini sangat sesuai dengan saya
36 Saya merasa sulit untuk menerima aturan yang ada di organisasi ini
37 Saya tidak memiliki alasan untuk bersikap loyalitas di organisasi ini
38 Menurut saya organisasi ini masih biasa – biasa saja
39 Saya merasa visi dan misi organisasi ini belum sesuai dengan saya
40 Alasan utama untuk tetap berada disini adalah kesetiaan saya terhadap organisasi ini
UNIVERSITAS MEDAN AREA
70
LAMPIRAN B
DATA HASIL UJI COBA PENELITIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
71
DATA PENELITIAN SELF EFFICACY
NOMOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 8 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 9 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 1 3 2 3 1 3 2 2 1 4 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 11 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 13 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 14 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 2 2 3 2 1 15 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 1 3 3 2 4 4 2 3 16 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 17 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 18 3 3 2 3 2 3 4 1 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 20 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 3 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 2
UNIVERSITAS MEDAN AREA
72
23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 1 3 3 2 4 4 2 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 3 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 2 27 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 28 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 30 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 4 2 2 4 4 4 3 1 2 4 3 4 1 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 32 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 33 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 35 2 4 2 2 4 4 4 3 1 2 4 3 4 1 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 36 3 3 2 3 2 3 4 1 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 37 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 38 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 39 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 41 2 4 2 2 4 4 4 3 1 2 4 3 4 1 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 42 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 43 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 44 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 45 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 46 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3
UNIVERSITAS MEDAN AREA
73
DATA PENELITIAN KOMITMEN ORGANISASI
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 2 5 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 6 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 8 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 1 2 2 4 3 2 4 1
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 13 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 14 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 4 2 15 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 16 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 17 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 18 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 19 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 20 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 21 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 1 3 4 4 3 1 2 4 3 4 4 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3
UNIVERSITAS MEDAN AREA
74
23 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 24 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 27 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 1 28 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 29 4 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 30 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 1 3 4 4 3 1 2 4 3 4 4 31 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 32 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 33 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 34 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 35 3 1 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 36 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 37 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 38 3 3 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 39 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 4 2 1 2 3 3 40 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 42 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 43 3 3 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 44 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 45 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 1 46 4 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 47 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
UNIVERSITAS MEDAN AREA
75
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 1 3 4 2 1 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 3 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 1 2 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 2 3 1 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 2 4
UNIVERSITAS MEDAN AREA
76
3 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3 1 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 1 1 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 4 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 1 4 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3
UNIVERSITAS MEDAN AREA
77
LAMPIRAN C
DATA HASIL UJI COBA PENELITIAN
RELIABILITAS DAN VALIDITAS,
NORMALITAS DAN
LINEARITAS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
78
Reliability Scale: Komitmen
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.765 40
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
k1 3.5319 .50437 47
k2 3.3191 .51526 47
k3 3.0000 .69156 47
j4 3.4255 .54152 47
k5 3.2553 .48759 47
k6 3.1702 .70152 47
k7 3.2979 .71975 47
k8 3.1277 .49418 47
k9 3.1277 .61209 47
k10 3.3617 .56820 47
k11 3.2128 .54916 47
k12 3.4468 .65304 47
k13 3.4894 .65516 47
k14 3.4468 .54408 47
k15 3.3830 .53378 47
UNIVERSITAS MEDAN AREA
79
k16 3.1915 .53724 47
k17 2.8723 .74065 47
k18 3.2553 .64160 47
k19 3.0000 .97802 47
k20 3.3617 .73501 47
k21 3.1702 .70152 47
k22 3.3191 .59368 47
k23 2.8936 .63362 47
k24 2.9362 .63944 47
k25 3.1277 .71070 47
k26 2.7447 1.03142 47
k27 2.9362 .96469 47
k28 3.2766 .94873 47
k29 2.6809 .95795 47
k30 2.8298 .81612 47
k31 3.1064 .96084 47
k32 2.9362 .56738 47
k33 3.0000 .75181 47
k34 2.9362 .67258 47
k35 3.1489 .55084 47
k36 3.0426 .55000 47
k37 2.9787 .82064 47
k38 3.0851 .45825 47
k39 2.7660 .69822 47
k40 3.1489 .69089 47
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
k1 121.8085 72.984 .312 .758
k2 122.0213 75.108 .062 .766
k3 122.3404 73.577 .158 .763
UNIVERSITAS MEDAN AREA
80
j4 121.9149 71.297 .474 .752
k5 122.0851 73.819 .323 .761
k6 122.1702 72.231 .368 .759
k7 122.0426 69.389 .502 .748
k8 122.2128 73.128 .302 .759
k9 122.2128 75.693 -.013 .769
k10 121.9787 71.195 .460 .752
k11 122.1277 73.244 .353 .760
k12 121.8936 70.141 .490 .750
k13 121.8511 70.086 .493 .750
k14 121.8936 72.054 .387 .755
k15 121.9574 72.781 .314 .758
k16 122.1489 74.216 .153 .763
k17 122.4681 75.428 -.004 .771
k18 122.0851 73.036 .326 .761
k19 122.3404 71.882 .186 .764
k20 121.9787 70.500 .396 .753
k21 122.1702 70.536 .416 .752
k22 122.0213 70.021 .559 .748
k23 122.4468 77.905 -.213 .777
k24 122.4043 74.159 .123 .765
k25 122.2128 70.432 .418 .752
k26 122.5957 71.724 .380 .765
k27 122.4043 72.246 .168 .765
k28 122.0638 69.626 .341 .755
k29 122.6596 71.621 .309 .763
k30 122.5106 68.038 .536 .745
k31 122.2340 67.792 .456 .748
k32 122.4043 73.377 .329 .761
k33 122.3404 76.056 -.053 .773
k34 122.4043 72.290 .378 .758
k35 122.1915 76.897 -.132 .773
UNIVERSITAS MEDAN AREA
81
k36 122.2979 76.475 .389 .771
k37 122.3617 77.584 -.161 .780
k38 122.2553 72.629 .395 .756
k39 122.5745 71.945 .395 .758
k40 122.1915 71.332 .353 .755
40 – 12 = 28 x 5 / 2 = 70
Reliability
Scale: self efikasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.837 24
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
se1 3.6170 .49137 47
se3 3.6170 .53378 47
se4 3.6596 .47898 47
se5 3.2340 .51973 47
UNIVERSITAS MEDAN AREA
82
se6 3.2340 .56000 47
se7 3.1064 .52062 47
se8 3.3830 .49137 47
se9 3.4468 .61885 47
se10 3.3404 .78786 47
se11 2.7234 .68214 47
se12 2.9362 .86989 47
se13 3.2340 .51973 47
se14 3.4894 .54662 47
se15 3.2340 .51973 47
se16 2.4894 .83072 47
se17 3.1702 .43335 47
se18 2.8723 .67942 47
se19 3.1702 .52416 47
se20 2.4894 .68754 47
se21 3.0000 .36116 47
se22 2.9787 .64232 47
se23 3.0426 .69023 47
se24 3.0426 .58820 47
se25 3.0000 .85973 47
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
se1 71.8936 41.923 .622 .824
se3 71.8936 41.445 .639 .823
se4 71.8511 41.521 .709 .822
se5 72.2766 42.944 .427 .830
se6 72.2766 42.987 .385 .832
se7 72.4043 46.159 -.043 .845
UNIVERSITAS MEDAN AREA
83
se8 72.1277 42.114 .591 .825
se9 72.0638 43.365 .392 .835
se10 72.1702 42.536 .389 .837
se11 72.7872 42.171 .394 .831
se12 72.5745 44.554 .070 .849
se13 72.2766 42.509 .494 .828
se14 72.0213 42.804 .423 .830
se15 72.2766 42.596 .480 .829
se16 73.0213 43.413 .185 .843
se17 72.3404 42.316 .642 .825
se18 72.6383 42.279 .383 .832
se19 72.3404 41.751 .605 .824
se20 73.0213 45.195 .049 .846
se21 72.5106 43.951 .427 .832
se22 72.5319 41.124 .557 .824
se23 72.4681 42.907 .303 .835
se24 72.4681 43.602 .380 .835
24– 4 = 20 x 5/2 = 50
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
komitment selefikasi
N 47 47
Normal Parametersa Mean 84.81 58.70
Std. Deviation 6.976 4.303
Most Extreme Differences Absolute .134 .148
Positive .134 .148
Negative -.091 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z .917 1.013
Asymp. Sig. (2-tailed) .370 .256
a. Test distribution is Normal.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
84
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
komitment * selefikasi 47 100.0% 0 .0% 47 100.0%
Report
komitment
selefika
si Mean N Std. Deviation
51 81.00 1 .
52 82.00 7 .000
53 83.00 4 .000
54 83.80 5 .447
55 82.50 2 3.536
56 85.38 8 1.768
57 83.50 4 4.041
58 86.20 5 2.490
59 88.25 4 1.500
61 96.00 1 .
64 83.00 1 .
65 95.00 2 .000
66 78.00 2 .000
69 89.00 1 .
Total 84.81 47 3.976
UNIVERSITAS MEDAN AREA
85
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
komitment *
selefikasi
Between
Groups
(Combined) 611.552 13 47.042 13.415 .000
Linearity 125.774 1 125.774 35.865 .002
Deviation from
Linearity 485.778 12 40.481 11.544 .121
Within Groups 115.725 33 3.507
Total 727.277 46
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
komitment * selefikasi .416 .173 .917 .841
Correlations
Correlations
selefikasi komitment
selefikasi Pearson Correlation 1 .416**
Sig. (2-tailed) .004
N 47 47
komitment Pearson Correlation .416** 1
Sig. (2-tailed) .004
N 47 47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UNIVERSITAS MEDAN AREA
86
LAMPIRAN D
SURAT KETERANGAN BUKTI PENELITIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
87
UNIVERSITAS MEDAN AREA
88
UNIVERSITAS MEDAN AREA