HUBUNGAN ANTARA PERJLAKU WORKAHOLIC DENGAN TIMJBULNYA GEJALA INSOMNIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Disusun oleh : AGUNG MULYONO NIM 103070029028 FAI<ULTAS PSll{OLOGI UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH J)\I<ARTA 1428 HI 2007 M
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN ANTARA PERJLAKU WORKAHOLIC DENGAN TIMJBULNYA
GEJALA INSOMNIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Disusun oleh :
AGUNG MULYONO NIM 103070029028
FAI<ULTAS PSll{OLOGI UNIVERSITAS ISLAM Nl~GERI
SYARIF HIDAYATULLAH J)\I<ARTA 1428 HI 2007 M
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU WC)RKAHOLIC
DENGAN TIMBULNYA GEJ)~LA INSOMNIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Urituk Mernenuhi Syarat
Mernperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Pem
Oleh:
AGUNG MUL YONO
NIM : 103070029028
DI BAWAH BIMBINGAN
Pembimbing II
~ /r ~-Abdul Rahman Sh I M.Si S. Evangeline. I. S, M.Si, Psi
NIP: 150 29
FAKUL TAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Perilaku llVorkaholic dengan Timbulnya Gejala Insomnia" telah diujikan dalam siclang munaqosyah di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 Agustus 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi.
Jaka11a, 30 Agustus 2007
SIDANG MUNAQOSYAH
Ketua
.//
Drs. Ne Hartati M.Si NIP:150 15938
Penguji I
~ Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T
Drs. Abdul Rahm NIP: 150 293 22
Sekertaris Merangkap Anggota
Penguji II
Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi NIP : 150 300 679
Pembimbing II
~-S. EvangeHne.l.S, M.Si, Psi
dan l(arni jadikan tidur1nu untuk istirahat, dan l(ami jadikan malammu sebagai pakaian,
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (QS. 78: 9 -11)
Bekerjalah Untuk Duniamu Seakan-akan Engkau Hidup Selama-lamanya Dan Bekerjalah Engkau Untuk Akhiratmu Seakan-akan Engkau
Bermusyawarahlah dengan orang yang berpengalaman, karena ia memberimu dari pendapatnya
sesuatu yang diperoleh dengan mahal, sedangkan engkau mengambil secara Cuma-Cuma"
Orang yang paling panta:s untuk bergembira adalah oran~1 yang
berusaha mencari petunj'l1k lalu berhasil mendapatkan11ya.
ABSTRAK
(C) Agung Mulyono
(A) Fakultas Psikologi (B) Agustus 2007
(D) Hubungan Antara Perilaku Workaholic Dengan Timbulnya Gejala Insomnia
(E) Halaman xii+ 131 (F) Perilaku workaholic ialah perilaku seseorang yang sec:ara emosional beralih menjadi lumpuh dan kecanduan dalam bekerja untuk mendapatkan pengakuan dan kesuksesan. Mereka berusaha keras untuk mencapai kesuksesan jika hasil yang ingin dicapai tidak sesuai den!Jan harapan mereka cepat mengalami stres dan berdampak pada kondisi kesehatan. Sementara stres kerja berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis, stres juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti sakit kepala, flu dan sulit tidur atau insomnia. Insomnia merupakan keadaan di mana seseorang yang ingin tidur mengalami kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan sehingga insomnia menyebabkan penderita secara klinis mengalami gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan adanya hubungan antara perilaku workaholic dengan timbulnya gejala insomnia. Penelitian ini dilakukan mulai dari akhir Juni dan berakhir awal Agustus. 2007.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku workaholic dengan timbulnya gejala insomnia. Subjek penelitian ini adalah karyawan PT Astra lnternasional, PT Telkomsel, PT Wahana Transporindo, Stasiun 1V AN1V dan RS. lnternasional Bintaro yang bekerja di Jakarta dan berprofesi sebagai marketing karena pada profesi tersebut seringkali karyawan bekerja melebihi batas waktu standar yang ditetapkan oleh undang-undang perburuhan. Penelitian ini mengikutsertakan 34 subjek yang diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu penelitian dilakukan pada setiap individu yang memenuhi karakteristik sampel dan bersedia menjadi subyek penelitian. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala perilaku workaholic, skala gejala insomnia dan skala stres kerja.
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi parsial dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 12.00. Berdasarkan hasil yang didapat dengan menggunakan rumus
korelasi parsial diketahui r hilung 0.366 dan r label a = 0.05 yaitu 0.339 dengan taraf kepercayaan 0.05 (a= 0.366 > 0.339) maka dapat diperoleh hasil bahwa uji r hilung lebih besar dari r tabel yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang sangat kecil dan tidak erat antara perilaku workaholic dengan timbulnya gejala insomnia yang dimediasi oleh variabel kontrol yaitu stres kerja. Jika korelasi perilaku workaholic dengan timbulnya gejala insomnia tidak di mediasi oleh variabel l<ontrol yaitu stres . kerja maka hasil yang didapat r hitung 0.285 sedangkan r label 0.339 dengan taraf kepercayaan 0.05 (a= 0.285 > 0.399) maka dapat diperoleh hasil bahwa uji r hilung lebih kecil dari r label yang berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perilaku workaholic dan stres kerja akan mempengaruhi timbulnya gejala insomnia. (G) Bahan bacaan 36 + 4 situs internet.
(C) Agung Mulyono
ABSTRACTIOl\I
(A) Faculty of Psychology (B) August 2007
(D) Relation Between Behavior Of Workaholic With Insomnia Symptom (E) Page xii+ 131 (F) Behavior of workaholic is is behavior of someone which emotionally passing into paralysis and addicted in working for getin(J successfulness and confession. They make every effort to reach successfulness if results which wish to reached unmatched to their hopes quickly experience stres and affect at condition of healths. While stres activity have an effect on to condition of physical and psychical, stres also influence system impenetrability of body, so that body become more susceptiblely to various disease like headaches, flu and difficult to sleep or insomnia. Insomnia is situation where someone wishing sleep find difficulties to start or maintain sleep, or sleep which don't refresh so that insomnia cause patient in klinis experience trouble in social function, work, and important function is other.
intention of This research is to find existence of relation between behavior of workaholic with incidence of insomnia symptom. This research done to start from end of June and end early August 2007.
This research apply descriptive quantitative approach of correlation with aim to know relation between behavior of workaholic with incidence [of] insomnia symptom. This research subject is employees of PT Astra, lnternasional, PT Telkomsel PT Wahana, Transporindo, Station TV ANT\/ and RS. International Bintaro is laboring in Jakarta. This research involve 34 subject which taken by using technique in accidental sampling that is research is done in each individual fulfilling sample characteristic and ready becoming research subject. While data collecting instrument which applied is scale of behavior of workaholic, scale and insomnia symptom scale stres worked.
As for data analytical method which applied in this research is technique in partial correlation by using ~.rogram SPSS for Windows version of 12.00. Based on result which got by using partial correlation formula known by calculate r of 0.366 and table r a= 0.05 that is 0.339 with trust level of 0.05 (a = 0.366 > 0.339) hence is obtainable of result that testing calculate r bigger than r of tables of meaning that Ho is refused and Ha is received. Mean is relationship which less signifikan between behavior of workaholic with incidence of insomnia symptoms which mediation by v21riables controlling that is stres working. If correlation of behavior of workaholic with incidence of
insomnia symptom was not in mediation by control variable that is stres worked hence result which got calculate r of 0.285 while r of tables of 0.339 with trust level of 0.05 (a = 0.285 > 0.339) hence is obtainable of result that testing calculate r smaller than r of tables of meaning that Ho is received and Ha is refused. The result indicate that behavior of workaholic and stres working will influence incidence of insomnia symptom. (G) Reading material 36 + 3 web-site
KAT A PENG ANT AR
Bismillahirahmaniirahim Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Yang berkuasa alas segala sesuatu, syukur yang tak henti-hentinya atas segala nikmat yang telah diberikan dan atas kehendk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang tetap istiqomah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi 1ni tidak dapat selesai tanpa adanya bimbingan dan dukungan yang penuh ketulusan dan keikhlasan, baik secara moril maupun materil dari semua pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Psikologi, lbu Hj. Ora. Netty Hartati, M. Si, lbu Hj. Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si selaku pembantu del<an I bidang akademik, dan seluruh dosen serta seluruh staf fakultas psikologi yang telah memberikan kemudahan dalam setiap urusan.
2. Bapak Ors Jaisy Prasodjo selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih alas bimbingan, nasihat serta motivasi yang diberikan kepada penulis. Dan kepada ibu Yufi Adriani M.Psi, Psi alas bimbingan proposal yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Ors. Abdul Rahman Shaleh, M.Si selaku pembimbing I dan Jbu S. Evangeline. l.S, M.Si, Psi selaku pembimbing II, yan[l penulis hormati yang sudah banyak meluangkan waktunya dan dengan sabar untuk membimbing dan memberi arahan serta motivasi seh1ngga penulis dapat menyelesaikan skrpsi.
4. Orangtuaku Bapak Mulyadi Ambo dan lbu lndrawati Noor yang sudah Mengorbankan segalanya waktu dan tenaganya untuk memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas serta yang terbaik bagi penulis dalam mengenyam pendidikan dan mengarungi kehidupan, lbu Bapak saya mencintaimu. Saya akan membahagiakanmu dan memberikan yang terbaik untukmu. Terima kasih, ya Allah lindungilah dan sayangilah kedua orangtuaku, Amin.
5. Kakak-kakak ku yang tercinta Yanti, Novi, Rina, Buyung, Melda dan Muchlis yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis. Dan tidak lupa kepada ke lima kakak iparku bang Yunan, Mas Dani, Bang Ismail, Uni Yuli dan Hasan yang juga selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan tentunya tidak lupa kepada seluruh ponakan-ponakan ku yang telah memberikan hiburan dan kecerian sehingga penulis terhibur Mardiah, Aisyah, Fatimah,
Asytar, Farhan, Fauzan, Hanin, llyas, dan si kecil Nabila I dan Nabila II semoga kalian menjadi cucu-cucu yang bisa membahagiakan keluarga.
6. Kepada HRD PT Wahana Transporindo, Ka1yawan PT Astra lnternasional da Buyung, karyawan Bank Indonesia Siska, karyawan PT Telkomsel Novri, Karyawan Stasiun TV ANTV lsro dan karyawan RS lnternasional Bintaro Elina, terima kasih alas bantuan untuk menyebarkan angket penelitian ini semoga kebaikan dan keikhlasan kalian di balas oleh Allah.
7. Sohib di Kosan Lentera Hali terutama Lalu Turjiman Ahmad, S.S, yang sebentar lagi calon M.A yang telah banyak memberikan bantuan baik morii maupun materil, Lestar, S.Fil yang telah memberikan humor-humor yang menyegarkan, Aryadi, S.Hi, yang telah menjaga computer tetap aman dari serangan firus-firus, Thomas alas fasilitas komputernya dan segala kebaikannya dan kapan wisudanya, Rido Buie! kapan selesainya biar bisa ceper jadi pejabat Riau, lkin kapan kawin serta Aqib yang baru mulai berjuang di Ciputat kalian semua orang-orang yang telah memberikan warna dalam hidup serta dukungan dan sebagai penghibur.
8. Sahabat di Fakultas Adab angkatan 2000 semoga kita tetap solid dan tetap berjuang untuk masa depan. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2003 terutama kelas B Kance "llung" Betsi, Wawan, Yusuf, Surya, Kamal, Tsunayah, Ida, Ayu Honsah, Ami, Herlin, Rosyidah, Fadli, Dian K, dan seluruhnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu.
9. Teman-teman kelompok KKL PT Pelita Air Service Rini, Adil, lntan, Ayu Karlina, Yeti, Hana. Terima kasih alas kerjasama dan berbagi pengalamannya, semoga Allah SWT memudahkan jalan kita dalam membangun kehidupan yang labih baik. Amin.
10. Teman-teman ku yang baik Rina, Lilla, Putri Myra S.Psi, Haula Noor S.Psi, Kiki, Sibul, Ajeng, serta tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Rahma Zikra, S.Psi yang telah membuat penulis semangat dan telah mengajarkan SPSS.
11. Kepala Perpustakaan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bpi< Haidir yang telah memberikan pelayanan yang terbaik, perpustakaan UI, CSIS, Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Gandaria.
12. Saudara-saudaraku yang telah berjasa membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya, semoga Allah SWT membalas semua kebaikkan seudaraku semua dan ilmu yang ada bertambah serta bermanfaat. Amin. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tetapi kita wajib berusaha untuk mendekatinya. terima kasih
Jaka1ta, 30 Agustus 2007 Agung Mulyono
DAFT AR T ABEL
Tabel 2.1 Diagnosis diferensial penyebab insomnia Tabel 3.1 Distribusi perilaku workaholic Tabel 3.2 Distribusi Gejala insomnia Tabel 3.3 Distribusi stress kerja Tabel 3.4 lndeks validitas item perilaku workaholic Tabel 3.5 lndeks validitas item gejala insomnia Tabel 3.6 lndeks validit'ls item stress kerja Tabel 3.7 Kaidah klasifikasi uji reliabilitas tes Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia Tabel 4.3 Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.4 Gambaran umurn responden berdasarkan perusahaan Tabel 4.5 Gambaran umum responden berdasarkan status pernikahan Tabel 4.6 Statistic deskriptif Tabel 4.7 Kalsifikasi skor perilaku workaholic Tabel 4.8 Kalsifikasi skor perilaku workaholic berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.9 Kalsifikasi skor perilaku workaholic berdasarkan usia Tabel 4.10 Kalsifikasi skor perilaku workaholic berdasarkan pendidikan Tabel 4.11 Kalsifikasi skor perilaku workaholic berdasarkan perusahaan Tabel 4.12 Kalsifikasi skor perilaku workaholic berdasarkan status pernikahan Tabel 4.13 Kalsifikasi skor gejala insomnia Tabel 4.14 Kalsifikasi skor gejala insomnia berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.15 Kalsifikasi skor gejala insomnia berdasarkan usia Tabel 4.16 Kalsifikasi skor gejala insomnia berdasarkan pendidikan Tabel 4.17 Kalsifikasi skor gejala insomnia berdasarkan perusahaan Tabel 4.18 Kalsifikasi skor gejala insomnia berdasarkan status pernikahan Tabel 4.19 Kalsifikasi skor stress kerja Tabel 4.20 Kalsifikasi skor stress kerja berdasarkan jenis. kelamin Tabel 4.21 Kalsifikasi skor stress kerja berdasarkan usia Tabel 4.22 Kalsifikasi skor stress kerja berdasarkan pendidikan Tabel 4.23 Kalsifikasi skor stress kerja berdasarkan perusahaan Tabel 4.24 Kalsifikasi skor stress kerja berdasarkan status penikahan Tabel 4.25 Penghitungan 3 variabel Tabel 4.26 Penghitungan 2 variabel
DAFT AR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan kerangka berfikir Hubungan antara perilaku workaholic
dengan timbulnya gejala insomnia
Gambar 2.2 Scatterplot workaholic
Gambar 2.3 Scatterplot insomnia
Gambar 2.4 Scatterplot stress kerja
MOTTO
ABSTRAK
DAFTAR ISi
ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
DAFTAR TABEL. ................................................................................... viii
DAFT AR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTARISI .......................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. La tar Belakang Masalah . ........ ....................... ...... ........ ... .......... 1
Gangguan Neurologis Parkinsonisme dan gangguan gerak lainnya. Dimensia, penyakit degeneratif. Penyakit serebrovaskuler. Epilepsy. Nyeri kepala dan sindrom nyeri lainnya. Fatal familia insomnia.
Ganaouan Linakunoan -Gangguan Ritme Sindrom perubahan zona waktu (time zone change Sirkadian syndrome)
Gangguan tidur oleh kerja shif (sheft work sleep disorders) Delayed or advanced sleep ohase svndrome.
I
60
Pola tidur yang tidak regular. Gangguan Perilaku Insomnia psiko-fisiologis.
Hygiene tidur yang tidak adekuat. Ganqquan pada penvesuaian tidur.
Gangguan Tidur Primer Salah persepsi keadaan tidur (rnisperception sleep state). Insomnia idiopatis (insomnia primer) Apnea waktu tidur (sleep apnea) _ . _ . Syndrome tungkai gelisah dan 1Jerak ekstnm1tas penod1k (resttees legs syndrome (RLS) and periodic limb movements) Parasomnia.
2.2.4. Dampak Dari Insomnia
Hewan percobaan yang dicegah tidur akan mati setelah beberapa minggu,
walaupun diberi gizi, cairan dan tempat yang baik dan optimal. Apakah hal
serupa akan terjadi pada manusia tidak diketahui. Bila dicegah tidur
(deprivasi tidur') selama 60-200 jam, manusia akan bertambah mengantuk,
lelah, iritabel, sulit berkonsentrasi. Kemampuan aktivitas rnotorik yang
terampil juga ambruk, terutama yang membutuilke1n K.eGepatan. Memelihara
diri sendiri tidak diperdulikan, insentif bekerja menurun, pmhatian menurun,
pertimbangan terganggu dan keinginan berkomunikasi mEmurun. Bila
deprivasi tidur berlangsung lebih lama, kecenderungan membuat semua jenis
kesalahan menjadi nyata, demikian juga dengan terjadinya kecelakaan. llusi
dan halusinasi, terutama yang visual dan taktil, menyela dan menjadi
parsisten bila tidak tidur (S.M Lumbantobing, 2004).
61
Suatu penelitian epidemiologik yang berskala kecil menunjukkan bahwa
tingkat mortalitas meningkat pada mereka yang melaporkan tidurnya kurang
dari 6 atau 7 jam per malam. Menderita atau mengalami insomnia, secara
statistik sering meningkatkan resiko mati. Ada satu penelitian yang menunju_k
kan bahwa bila waktu tidur kurang, hal ini meningkatkan mortalitas, yang
lebih tinggi daripada merokok, hipertensi dan penyakitjantung. Tidur kurang
dari 6 jam semalam, umumnya mengakibatkan gejala deprivasi (kurang) tidur.
Perlu pula diketahui bahwa tidur berlebihan dapat mengakibatkan tidur yang
tidak menyegarkan dan rasa letih (fatigue) di siang hari. Sebaliknya jika
mengurangi tidur secara moderat, bila dialami selama beberapa hari akan
menganggu kesiagaan dan performans di siang hari. Pacla sisi lain,
menambah jumlah jam tidur, clari 7 sampai 8 jam, dapat meningkatkan
kualitas hidup dan fungsi kognisi di siang hari (S.M Lumbantobing, 2004).
Masalah tidur yang ter1Js-menerus menimbulkan banyak masalah, baik bagi
pribadi itu sendiri maupun masyarakat. Dibandingkan dengan orang yang me-
miliki tidur yang berkualitas, orang insomnia memiliki risiko dua kali lipat lebih
banyak untuk mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Salah satu
penyebab kecelakaan industri skala besar adalah kelelahan pekerja selama
kerja. Di samping risiko kecelakaan, penderita insomnia kronis jauh lebih
rentan terhadap berbagai masalah kesehatan mental seperti depresi dan
kegelisahan. Mereka merasa tidak produktif di tempat kerja karena tidak bisa
62
berkonsentrasi dan merasa lelah sepanjang hari. Dalam riset baru-baru ini,
para penderita insomnia yang diteliti diperkirakan bekerja sekitartiga per
empat dari kapasitas normal mereka (Shawn Currue & Keith Wilson, 2002).
Insomnia dapat menurunkan ketahanan seseorang berkaitan dengan stres
dan sakit fisik. Gangguan fisik seperti sakit kepala, gangguan perut, dan nyeri
tulang punggung lebih umum diderita oleh penderita insomnia kronis. Banyak
penderita insomnia melaporkan mereka mengalami masalah tidur sepanjang
hidupnya. Sering kali mereka kesulitan mengidentifikasi apa yang terjadi
ketika masalah tidur mereka mulai muncul. Bahkan ketika insomnia mereka
akhirnya memburuk dan ditumpuk dengan masalah kesehatan lain, ingatan
mereka akan penyebab yang sebenarnya menjadi samar-samar. Umumnya
diyakini bahwa insomnia berlangsung terus atau memburuk oleh faktor
p"-ikologis bahkan ketika mungkin ada masalah kesehatan fisik yang menjadi
bagian dari penyebab awal. Kombinasi masalah kesehatan, stres emosional,
dan perasaan lelah selama seharian bisa berakibat besar pada individu
dengan masalah tidur yang serius. Kualitas hidup bisa sangat terganggu dan
kemampuan mengatasi berbagai stresor hidup yang baru sering kali menurun
(Shawn Currue & Keith Wilson, 2002)
63
2.2.4 Rekomendasi Mencegah Insomnia
• Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
• Berolahraga rutin karena banyak bukti yang menunjukkan olahraga
teratur dapat memperbaiki kualitas tidur.
• Paparkan diri dengan cahaya terang/cahaya luar ruangan secara
teratur, khususnya di siang hari menjelang sore.
• Pastikan suhu, cahaya dan suasana dalam kamar menunjang
untuk tidur. Gunakan cahaya remang-remang.
• Gunakan ranjang hanya untuk tidur.
• Disiplinlah dalam mengkonsumsi obat.
• Lakukan latihan relaksasi sebelum tidur, seperti pemijatan atau
berendam air hangat.
• Jaga agar tangan dan kaki tetap hangat. Majalah Helath Today
edisi April (2007).
Kebanyakan orang dapat memulihkan tidur yang hilang dalam waktu singkat
hanyaa beberapa jam. Kini banyak ahli yakin bahwa masalah di siang hari,
yang dilaporkan orang dengan insomnia sesekali atau jangka pendek,
sebagian besar disebabkan oleh masalah sebenarnya yang membuat mereka
sulit tidur. Sibuk memikirkan kurangnya tidur sendiri dapat menimbulkan
masalah seharian (Shawn Currue & Keith Wilson, 2002).
64
2.3 Stres Kerja
2.3.1 Pengertian Stres Kerja
Praptini Yulianti (2000) menyatakan stres merupakan suatu keadaan di mana
seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang
mempengaruhi dirinya. Kondisi-kondisi tersebut dapat ditimbulkan dari dalam
diri individu maupun dari lingkungan di luar diri individu
Secara implisit hampir setiap pekerjaan selalu memiliki "agen stres" yang
potensial, dan masing-masing jenis pekerjaan memiliki variasi tingkatan
stressornya. Pada umumnya, stres pada pekerja terjadi karena interaksi
pekerjaan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja, yang ditandai dengan
penolakan diri sehingga terjadi penyimpangan secara fungsional. Dengan
kata tian, Miner dalam Efendi (2005) menyatakan bahwa stres merujuk pada
kondisi internal individu untuk menyesuaikan diri secara baik terhadap
perasaan yang mengancam terhadap kondisi fisik atau psikis, atau label
untuk gejala psikologis yang mendahului penyakit, reak:si ansietas,
ketidaknyamanan atau hal lain yang sejenis, Miner dalam Efendi (2005).
2.3.2. Dimensi Stres
Smet (1994) menyatakan bahwa stres dengan berbagai dimensinya dapat
dikonseptualisasikan dalam berbagai sudut pandang, diantaranya :
1. Stres dipandang sebagai satu stimulus atau variabel bebas yang
mempengaruhi keberadaan individu.
2. Stres dipandang sebagai respon atau variabel tergantung.
3. Stres merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan.
65
Sudut pandang stres sebagai stimulus dapat digambarkan bahwa stres itu
berasal dari lingkungan. Kejadian atau suatu peristiwa yang muncul di
lingkungan (stressor) dapat menimbulkan perasaan tidak enak atau tegang,
cemas, dan lain-lainnya yang dapat menjadi bencana besar dalam l<ehidupan
seseorang (Sutherland & Cooper, 1990). Menurut mod•31 ini, bila individu
secara terus menerus bertemu dengan sumber stressor yang potensial,
kemungkinan akan terjadi perubahan keseimbangan dalam diri individu
tersebut. Contoh sumber stressor yang paling potensial tersebut adalah
fasilitas penunjang pekerjaan yang minimum, l\Qndisi fleker)Ran yang tidak
baik, jam kerja yang berlebihan dan situasi lingkungan yang tidal<
memuaskan (tekanan di lingkungan kerja). Perbedaan individual. Tingkat
toleransi, dan harapan-harapan tetap menjadi pertimbangan sendiri.
2.3.3. SL'mber Stres
Dilihat dari sumbernya, faktor-faktor yang potensial menjadi sumber stres
secara umum dapat diklasifikasikan menjadi internal (individu yang
66
bersangkutan) dan faktor eksternal (lingkungan rumah, sosial maupun tingkat
kerja) Munandar (2001 ).
Berat ringannya stres akibat kerja yang dialami seseorang tergantung pada
tiga hal, yaitu:
1. Sumber stres itu sendiri, dalam hal ini rangsangan yang dirasakan
sebagai ancaman atau yang dapat menimbulkan perasaan negatif.
2. Frekuensi atau lama terpapar terhadap stressor
3. lntensitas reaksi fisik dan emosi yang disebabkan oleh stressor.
Stressor ini dikategorikan oleh Abelson dalam Munandar (2001)
menjadi 3 macam stressor, yaitu organisasi, individu dan lingkungan
Stres yang dialami seseorang dalam pekerjaan dipengaruhi baik dari luar
(ektrinsik) maupun dari dalam lingkungan kerja sendiri.
Faktor ektrinsik diantaranya adalah :
a. Faktor stres organisasi
Munandar (2001) menyatakan faktor stres organisasi cenderung
disebabkan oleh upah finansial dan kesempatan individu untuk
mengembangkan diri. Variabel organisasi ini mempunyai pengaruh
pad a kepua3an kerja karyawan. Stressor yang termasuk di dalamnya
adalah:
1. Rendahnya bonus finansial
2. Kyrangnya bimbingan pengembangan karir.
3. Over specialization
4. Beban kerja yang berlebihan
5. Waktu yang mendesak
6. Kompleksitas pekerjaan
7. Pengambilan keputusan
b. Faktor stres lndividu
Menurut Munandar (2001) faktor stres individu sangat besar
67
kontribusinya terhadap munculnya stres, karena kategori ini mengenai
h1,Jbungan manusia. Stressor yang termasuk di dalamnya meliputi :
1. Frustasi pada pekerjaan
2. Ambiguitas pekerjaan dan konflik peran
3. Komunikasi yang terhambat
4. Diskriminasi
5. Birokrasi
6. Kelidakaklifan dan kebosanan kerja
c. Faklor sires lingkungan
Kebanyakan sires dalam kalegori ini berhubungan dengan
penyesuaian lingkungan dan perubahan siluasi kerja. Stressor yang
lermasuk di dalamnya mencakup :
1. Perubahan pekerjaan dan adaplasi
2. Perubahan teknologi
3. Perpindahan lokasi kerja/relokasi
4. Promosi
5. Reorganisasi
6. Perubahan waklu
7. Pensiun
8. Lingkungan fisik kerja
Faktor-faktor instrinsik dalam pekerjaan
a. Tuntutan Tugas
68
Kondisi kerja tertentu dapat menghasilkan prestasi kerja yang optimal.
Disamping dampaknya terhadap presstasi kerja, kondisi fisik memiliki
dampak juga terhadap kesehatan mental dan keselamatan kerja
seorang tenaga kerja. Kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh
terhadap kondisi faal soerang psikologis diri seseorang tenaga kerja.
Kondisi fisik dapat merupakan penbanglcit stres (stressor).
b. Jam Kerja
Jam kerja yang berlaku pada karyawan merupakan salah satu sumber
Stres seperti hasil penelitian (Monk & Tepas, 1985) dalam Munandar
(2001) menyatakan bahwa para pekerja shift rnalam labih sering
r11"'naeh11) tP.ritang kelelahan dan gangguan perut daripada pekerja
pagi/siang dan dampak dari tiga shift malam berdampak pada
kebiasaan makan yang mungkin menyebabkan gangguan-gangguan
perut. Pengaruhnya adalah emosional dan biologikal. Munandar
(2001) selain jam kerja yang diberlakukan dengan shift atau kerja
bergiliran, beban kerja berlebihan dan beban kerja yang terlalu sedikit
juga menjadi kondisi pembangkit stres. Beban kerja dapat dibedakan
lebih lanjut ke dalam beban kerja berlebihan/terlalu sedikit 'kuantitiaf,
yang timbul sebagai akibat dari tugas-tugas yang terlalu banyaklsedikit
69
yang diberikan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu
tertentu, dan beban kerja berlebihan/terlalu sedikit 'kuantitatif, yaitu
jika orang merasa tidak mampu untuk melakukan suatu tugas atau
tugas tidak menggunakan keterampilan atau potensi dari tenaga kerja.
Konsekuensi seseorang yang bekerja terlalu banyak, keras, lembur
atau muatan kerjanya yang berlebihan dapat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan atau masalah-masalah kesehatan, Sarafino (dalam
Munandar, 2001).
c. Konflik Peran
Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam
organisasi, artunya setiap tenaga kerja mempunyai ke!ompok
tugasnya yang harus ia lakukan sesuai dengan aturan-aturan yang
ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya.
d. Ketaksaan Peran
Munandar (2001) menyatakan ketaksaan peran dirasakan jika seorang
tenaga kerja tidak memiliki cukup informasi untuk dapat melaksanakan
tugasnya, atau tidak mengerti atau merealisasikan harapan-harapan
yang berkaitan dengan peran tertentu.
e. Pengembangan Karir
Everly dan Girdano (dalam Munandar, 2001), menyatakan bahwa
untuk menghasilkan kepuasan pekerjaan dan mencegah timbulnya
frustasi pada para tenaga kerja (yang merupakan bentuk reaksi
terhadap stres), perlu diperhatikan tiga unsur yang penting dalam
pengembangan karir, yaitu:
70
1. Peluang untuk menggunakan keterampilan jabatan sepenuhnya
2. Peluang mengembangkan keterampilan yang baru
3. Penyuluhan karir untuk memudahkan keputusan-keputusan
yang menyangkut karir.
f. Job Insecurity
Munandar (2001) menyatakan bahwa ketakutan kehilangan pekerjaan,
ancaman bahwa pekerjaannya dianggap tidak diperlukan lagi
merupakan hal-hal biasa yang dapat terjadi dalarn dunia kerja.
Perubahan-perubahan lingkungan menirnbulkan masalah baru yang
dapat mempunyai dampak pada perusahaan. Ancaman akan kehi
langan pekerjaan berkaitan dengan masalah kesehatan yang parah,
yang meliputi u/cerus, colitis, dan a/opecia, dan peningkatan dari
keluhan-keluhan emosional dan otot (Smith, dkk, ·1981).
g. Hubungan dalam Pekerjaan
Hubungan yang baik antar anggota dari suatu kelompok kerja
dianggap sebagai faktor utama dalam kesehatan individu dan
organisasi (Argys, 1964; Cooper, 1973) dalam Munandar (2001).
Hubungan kerja yang tidak baik terungkap dalam 9ejala-gejala adanya
kepercayaan yang rendah, taraf pemberian support yang rendah, dan
minat yang rendah dalam pemecahan masalah dalam organisasi.
2.3. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir Hubungan Antara Perilaku
Workaholic dengan Timbulnya Gejala Insomnia
Perilaku Workaholic - Perilaku terhadap diri
sendiri - Perilaku terhadap orang
lain - Kondisi fisik dan psikis - Reaksl terhadap pekerjaan
. Stres Kerja
- Fisiologis - Psikologis
--------------------·· -------1
---
G1i jala Insomnia 1siologis sikologis
F p
G ejala insomnia
71
Perilaku workaholic merupakan perilaku bekerja pada masyarakat perkotaan
yang sangat fenomenal saat ini, jelas perilaku tersebut sangat merugikan
dirinya, mereka terus-menerus bekerja tanpa memikirkan keadaan
lingkungan yang ada disekitarnya, mereka juga sering kali tidak memperha-
tikan dampak kesehatan baik fisik maupun psikis terhadap dirinya karena
reaksi mereka terhadap pekerjaan sangat berlebihan.
Mereka berusaha keras untuk mencapai kesuksesan, dan kalau tidak sesuai
harapan, mereka cepat mengalami stres dan berdampak pada kondisi
72
kesehatan mereka. Stres yang tinggi juga dapat mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh, sehingga menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Gejala stres juga dapat berupa gangguan psikis maupun fisik, atau kedua
duanya. Menurut Munson, di antara gejala fisik adalah 1;akit kepala dan sulit
tidur. Sedangkan menurut Green dan Shellen Beger, gejala stres adalah
kurang konsentrasi, takut gaga! dalam ujian, sulit membuat keputusan,
menurunnya daya ingat, dan perubahan dalam pola tidur dan makan (Jurnal
Tazkiyah, Netty Hartati, Bambang Suryadi, Neneng Tali Sumiati, 2005).
Secara khusus, faktor psikologis memegang peran utama terhadap
kecenderungan insomnia. Hal ini disebabkan oleh kete[!angan pikiran
seseorang terhadap sesuatu yang kemudian mempengaruhi sistem saraf
pusat (SSP) sehingga kondisi fisik senantiasa siaga. Mi·salnya, ketika
seseorang sedang memiliki problematika pelik di lingkungan kantor, maka jika
ambang psikologisnya rendah akan menyebabkan fisik susah diajak
kompromi untuk tidur. Di sini faktor kecemasan, ketegangan, dan
ketidakpastian hidup menyebabkan gangguan insomnia.
Bukan hanya faktor-faktor yang telRh disebutkan di atas, tentu saja gangguan
insomnia akan memiliki dampak negativ lain dalam kehidupan individu yang
bersangkutan. Akan mengurangi daya tahan tubuh sehingga berpeluang
terhadap munculnya sejumlah periyakit. Insomnia juga akan berpengaruh
73
terhadap stabilitas emosi sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari
hari, misalnya dalam menyelesaikan tugas di kantor, dan interaksi dengan
lingkungan sosial.
Sampai di sini dapat digambarkan bahwa baik workaholic maupun insomnia
memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan sosial, dimana perilaku
workaholic berimplikasi pada keluarga dengan kurangnya perhatian yang
dicurahkan kepada mereka, sementara insomnia berimplikasi pada interaksi
lingkungan sosial dengan gangguan stabilitas emosional si penderita.
Ketika seseorang yang mempunyai perilaku workaholic dituntut untuk
mengabdikan diri sepenuhnya terhadap pekerjaan, maka besar kemungkinan
ia akan menghabiskan banyak waktu istirahat demi tuntutan profesionalitas.
Begitu jug;:; ada;iyc; c.mtiai ui1tuk bertindak secara serba sempurna, maka
problem kantornya bisa hadir dalam pikirannya yang dapet menjadi
penganggu tidurnya. Bila hal ini terus berlanjut, maka besar kemungkinan
bahwa seseorang yang mempunyai perilaku workaholic akan mengalami
gejala insomnia.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas dapat di ambil hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis Pertama
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada hubungan antara perilaku workaholic dengan tirnbulnya gejala
insomnia.
2. Hipotesis Nihil (Ho)
74
Tidak ada hubungan antara perilaku workaholic dengan timbulnya gejala
insomnia.
Hipotesis Kedua
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada hubungan antara stres kerja dengan timbulnya gejala insomnia.
2. Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak ada hubungan antara stres kerja dengan timbulnya gejala insomnia.
Hipotesis Ketiga
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada hubungan sscara !3!1GSU~g ::?!ltara perilaku workaholic dengan
timbulnya gejala insomnia atau tidak langsung melalui (stres kerja)
2. Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak ada hubungan secara langsung dan tidak langsung melalui (stres
kerja) antara perilaku workaholic dengan timbulnya gejala insomnia.
3.1 Jenis Penelitian
BAB3
METODE PENELITIAN
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pada umumnya Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai,
peringkat atau frekuensi) yang dianalisis menggunakan metode statistik,
untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian ya1ng sifatnya spesifik,
dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variable tertentu mempengaruhi
variable yang lain (Creswell dalam Alsa, 2003).
Sedangkan menurut Arikunto (2002) pada umumnya penelitian kuntitatif
banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data,
serta penampilan dari hasil penelitiannya. Sedangkan penelitian ini menggu
nakan metode kuantitatif sebab ingin mencari hubungan antara dua variabel.
3.1.2. Metode Per.elitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi yaitu untuk
memberi penjelasan atas terjadinya suatu kejadian atau perilaku individu
tertentu. Hubungan antara variabel workaholic dan insomnia di mediasi oleh
76
sebuah variabel kontrol yaitu variabel stres kerja. Hubungan antara perilaku
workaholic dengan timbulnya gejala insomnia di mediasi oleh variabel
perantara (intervening variabef) yaitu stres kerja yang dipengaruhi oleh satu
diantara kedua variabel itu. Variabel ketiga ini selanjutnya mempengaruhi
variabel yang lain dari ketiga variabel tersebut (lno Yuwono dkk, 2005).
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Definisi Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-mai::am nilai menurut
Karlinger (2000), variabel adalah symbol atau lambang yang padanya kita
letakkan bilangan atau nilai.
Variabel dibagi atas dua macam, yaitu variabel bebas (independent variable)
dan variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini yang menjadi
kedua variabel tersebut adalah :
1. Variabel bebas adalah : Perilaku workaholic, yakni sebuah pola
tingkah laku yang stabil di mana seseorang secara psikologis
kecanduan bekerja. Mereka bisa menghabiskan waktu bekerja dalam
seminggu antara 40 sampai 50 jam. Mereka merasa mendapat
kepuasan dan kenikmatan dalam bekerja dengan rnenghabiskan
waktunya tanpa menghiraukan lingkungan yang ada di sekitarnya.
2. Variabel kontrol adalah : Stres kerja merupakan suatu keadaan di
mana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-
77
kondisi yang mempengaruhi dirinya. Kondisi-kondisi tersebut dapat
ditimbulkan dari dalam diri maupun dari lingkungan di luar diri individu.
3. Variable terikat adalah : Gejala insomnia, yakni keluhan adanya
kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur
yang buruk. Gangguan terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama
minimal satu bulan, adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan
peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan
sepanjang siang hari dan ketidak puasan terhadap kuantitas dan
kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan
mempengaruhi fungsi sosial dan pekerjaan.
3.2.2 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini definisi operasional yang dipakai untuk ketiga variabel
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Perilaku workaholism merupakan skor yang akan diperoleh dari
pengukuran melalui skala perilaku workaholic yang faktor-faktornya
diindikatorkan dari kondisi fisik dan psikis, perilaku terhadap orang
lain, perilaku terhadap diri sendiri, reaksi pada tugas dan
pekerjaan.
2. Insomnia merupakan skor yang akan diukur melalui skala insomnia
yang faktor-faktornya yakni akpek-aspek fisiologis, psikologis dan
perilaku orang yang mengalami gej'ala insomnia.
78
3. Stres kerja merupakan suatu keadaan di mana seseorang
mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang
mempengaruhi dirinya. Kondisi-kondisi tersebut dapat ditimbulkan
dari dalam diri individu maupun dari lingkungan di luar diri individ_u.
3.3 Metode Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi dan Sampel
Menurut Arikunto {2002), populasi adalah semua individu untuk siapa
kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian akan digeneralisasikan dan
minimal memiliki sifat yang sama. Subjel< dalam penelitian ini adalah para
pekerja yang memiliki karakteristik sampel sebagai berikut :
1. Berjenis kelamin Pria ataupun Wanita yang dalam tahap
perkembangan dewasa madya dengan spesifikasi usia antara 22
sampai 35 tahun, karena pada usia tersebut merE!ka masih tergolong
muda dan masih semangat untuk bekerja dan berprestasi.
2. Para pekerja yang bekerja di lingkungan kola Jakarta karena
fenomena workaholic terjadi di kota-kota besar dan Jakarta merupakan
salah satu kota besar yang ada di Indonesia.
3. Bukan berstatus sebagai pegawai negeri sipil -:fan memiliki pendapatan
setiap bulan di atas satu setengah juta rupiah. Karena pegawai negeri
sipil sudah memiliki waktu yang baku dalam bekerja.
4. Karyawan dan karyawati yang berstatus sebagai keryawan kontrak
dan karyawan tetap. Di Indonesia dan khususnya di Jakarta
perusahaan menerapkan sistem kontrak terhadap semua karyawan.
79
5. Pendidikan minimum SMU, karena secara umum perusahaan
menuntut karyawannya memiliki pendidikan minimum SMU, karena
SMU dianggap telah mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk melakukan tugas dalam pekerjaan.
6. Berprofesi sebagai marketing, sebab pada posis1i tersebut karyawan
diharapkan bekerja memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan
sehingga kadangkala mereka bekerja melebihi batas waktu yang
ditetapkan oleh pemerintah.
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, subjek ycing dlg!..!:ie!<:e:i ti'.!2!<lah semua dari jumlah
populasi yang ada melainkan hanya sebagian kecil dari populasi. Hal ini
senada dengan definisi yang diungkapkan oleh Arikunto (2002) tentang
sampel, yakni sebagian dari anggota populasi tersebut. Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan berjumlah 120 orang. Kemudian angket yang
kembali ke peneliti sebanyak 90 angket. Setelah di selef:si ternyata sampel
yang mengisi angket dengan sempurna sebanyak 66 orang sedangkan, yang
masuk dalam karakteristik penelitian berjumlah 34 orang.
80
Teknik pengambilan sampelnya adalah tehnik accidental sampling yang
termasuk dalam rnetode non probabilitas, yaitu pen•:!litian dilakukan
pada setiap individu yang memenuhi karakteristik sampel dan bersedia
menjadi subyek penelitian. lni sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Guilford dan Fruchter (1981 ): "The term incidental sample is applied to
those samples which are taken because they are the most available. "
Dalam penelitian ini pengambilan sampel bersifat incidental dengan
pertimbangan keterbatasan waktu dan tenaga yang ada maka dapat
digunakan sampel yang tersedia, yaitu sampel yan£1 dapat diperoleh
dengan mudah yang memenuhi kriteria sampel yan9 telah ditentukan.
Peneliti mengambil beberapa sampel dari beberapa perusahaan yang ada di
Jakarta yang memiliki karakteristik yang sama untuk penelititan ini yaitu di
PT. Telkomsel, ANTV, Astra lnternasional, RS. lnternasional, PT Wahana
Transporindo dan profesi yang diambil dalam penelitian ini adalah marketing.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah skala model
dikotomi yang berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup dengan tujuan untuk
mengarahkan jawaban responden kepada pembahasan masalah dan
mempermudah analisis hasil penelitian. Metode skala dikotomi ini digunakan
, karena sampel penelitian merupakan orang yang paling mengerti tentang
dirinya, sehingga dalam mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam skala ini
berdasarkan pada pengetahuan dan keyakinan pribadinya masing-masing
melalui pengalamannya.
81
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dipakai adalah kuesioner
berupa skala model dikotomi. Skala menurut Saifuddin 1\zwar (1999) memiliki
karakteristik sebagai berikut :
i . Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendal< diukur melainkan mengungkap
indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.
2. Jawaban subjek merupakan sebagian dari banyak indikasi mengenai
atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai diagnosis
baru dapat dicapai bila semua item telah direspon.
3. Respon subjek tidak diklasifikasikan benar-salah. Semua jawaban
dapat diterima sejauh dijawab dengan jujur dan sungguh-sungguh.
Kemudian peneliti menggunakan tiga macam skala sebagai alat penelitian
yaitu skala perilaku workaholic, skala insomnia dan skala stres kerja. Metode
skala dikotomi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala jenis
langsung, yaitu skala yang langsung diberikan kepada sampel penelitian dan
diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif jawaban yang telah
disediakan. Skala tipe ini pada umumnya lebih menarik bagi sampel
82
penelitian karena lebih mudah dan membutuhkan waktu yang singkat dalam
memberikan jawaban (Az>Nar: 2004).
Keuntungan menggunakan metode skala ini adalah sebagai berikut :
1. Hemat waktu sehingga dalam waktu singkat dapat diperoleh banyak
data dan informasi.
2. Tidak banyak membutuhkan tenaga.
3. Tidak banyak mengeluarkan banyak biaya.
4. Dapat dilakukan terhadap sampel penelitian yang besar jumlahnya.
5. Sampel penelitian hanya dapat menentukan salah satu jawaban.
Adapun kelemahan-kelemahan dalam metode skala ini adalah :
1. Pengambila sampel sering terlambat dan ada pe11anyaan yang tak di
isi sampel.
2. Sampel penelitian tidak mau menjawab karena hal-hal yang
menurutnya tidak perlu ditanyakan.
3. Sampel penelitian tidak mengerti akan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepadanya.
Untuk menghindari kelemahan-kelemahan tersebut, maka pertanyaan
pertanyaan yang disusun dalam skala ini menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh banyak orang sehingga tidak menimbulkan pengertian ganda.
Dan alternatif jawaban yang disediakan secara singkat dan jelas.
83
1. Skala Perilaku Workaholic
Seperti dijelaskan diatas, bahwa perilaku workaholic merupakan sebuah pola
tingkah laku yang stabil di mana seseorang secara psikologis kecanduan
bekerja. Mereka bisa menghabiskan waktu bekerja dalam seminggu antara
40 sampai 50 jam bahkan untuk orang-orang tertentu ada juga yang
menghabiskan waktu antara 60 sampai 70 jam dalam s1~minggu. Mereka
merasa mendapat kepuasan dan kenikmatan dalam bekerja dengan
menghabiskan waktunya tanpa menghiraukan lingkungan yang ada di
sekitarnya. Aspek yang akan diukur dalam skala ini adalah (1) perilaku
terhadap diri sendiri, (2) perilaku terhadap orang lain, (3) kondisi fisik dan
psikis, (4) Reaksi terhadap pekerjaan. Keempat dimensi tersebut merupakan
bagian dari komponen perilaku workaholic, skala ini diharapkan dapat
mengukur seberapa jauh tingkat perilaku workaholic pacla beberapa
karyawan dari berbagai perusahaan yang ada di Jakarta.
Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam skala workaholic ini disusun
dengan menggunakan skala model dikotomi yang telah di modifikasi dari
buku Barbara Karlingger dan Frank J Bruno, yaitu berisi pertanyaan yang
menggambarkan keadaan perilaku seseorang dalam bekerja. A'ternatif
jawaban yang tersedia terbagi atas jawaban ya atau tidak. Sampel penelitian
diminta untuk memilih salah satu jawaban yang paling menggambarkan
keadaan perilaku dirinya.
84
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Distribusi Perilaku Workah•olic
No Asoek No Item Jumlah 1. Perilal<u terhadap diri sendiri 2, 4, 5, 6, 7, 13, 15, 15
17, 19, 20, 22, 26, 28,35,42
2. Perilaku terhadap orang lain 3,24,25,27, 34,40, 7 41
3. Kondisi fisik dan psikis 8, 9, 10,32, 33 5 4. Reaksi pada pekerjaan 1, 11, 12, 14, 16, 18, 16
21, 28, 29, 30,:31, 36, 37, 38, 39, 43, ----
Total 43
2. Skala Gejala Insomnia
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh gejala insomnia
para karyawan dari beberapa perusahaan adalah skaia rnodifikasi, modifikasi
dalam hal ini adalah peneliti mengambil alat ukur insomnia yang ada dalam
buku Kaplan kemudian peneliti menambahkan dari indikator gejala insomnia
dengan bentuk jawaban pilihan Ya dan Tidak karena jawaban tersebut untuk
mengetahui jika sampel memilih jawaban pertanyaan ya berarti sampel
mempunyai gejala insomnia, jika sampel memilih pertanyaan tidak berarti
sampel tidak mempunyai gejala insomnia.
Dalam skala ini subjek diharuskan memilih jawaban yan£1 menggambarkan
tentang dirinya sendiri dan bukan pendapat orang tentang keadaan dirinya.
85
Item-item yang dibuat pada skala insomnia mencakup aspek-aspek sebagai
berikut: (1) Fisiologis, (2) Psikologis, dan (3) Gejala insomnia.
Adapun bila dimensi-dimensi tersebut dimasukkan ke dalam tabel, maka
akan terlihat seperti tabel blu print di bawah ini :
Tabel 3.2 Distribusi Skala Insomnia
No Aspek No Item Jumlah 1. Fisiologis 10,29 2 2. Psikologis 1, 3, 4, 5, 13, 14, 15, 17, 20
Ruhaeni Rizky (2006) Hubungan Kepribadian, Jenis Kelamin, Status Kepegawaian dan Status Pemikahan dengan Tingkat Stres Kerja Karyawan, Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Suharsimi Arikunto (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pencfekatan Praktek Jakarta : Rieneka Cipta '
Syaifuddin Az:.Nar (2001 ), Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Singgih Santoso (2005), Menguasai Statistik di Era lnfonnasi dengan SPSS 12, Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Smet Bart (1994), Psikologf Kesehatan, Jakarta: Garasinclo Widiasarana Indonesia
Sumadi Suryabrata, (2005), Metodologi Penelitian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Toto Tasmara, (2002), Membudayakan Etos Kerja lslami, .Jakarta: Gema lnsani Press
-------------------, (1995), Etos kerja Pribadi Muslim, Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf
Yulianti Praptini (2000) Pengaruh Sumber-sumber Stres Kmja Terhadap Kepuasan Kelja Tenaga Kelja Edukatif Tetap di Universitas Airlangga (Laporan Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya : Pustaka Pelajar
SITUS INTERNET DAN MAJALAH
http/www. Experd.org.com dalam google.com
http/www. Sinar Harapan.com dalam google.com
http/www.Astaga.com dalam google.com
http/www. Wikipedia.com dalam google.com
Majalah Health Today, (2007) , edisi April,
Karyawan dan karyawati yang saya hormati,
Saya, Agung Mulyono adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang
mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi di Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul "Hubungan Antara Perilaku
Workaholic Dengan Timbulnya Gejala Insomnia". Dengan ini saya mohon
kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Daftar pertanyaan yang diajukan semata-mata untuk kepentingan ilmiah dan
tidak ada hubungannya sama sekali dengan kedudukan clan status saudara/i di
perusahaan tempat saudara/i bekerja, karena kerahasiaan jawaban akan saya jaga.
Jawaban-jawaban yang saudara/i berikan sangat berguna bagi saya dalam
penyusunan skripsi ini, oleh karena itu saya mengharapkan jawaban yang dilandasi
kejujuran dan tidak dipengaruhi oleh siapapun.
Jawaban yang saudara/i berikan tidak ada yang dianggap salah, jawaban yang
paling benar adalah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan dan
pikiran sendiri.
Atas kerjasama dan bantuan yang telah diberikan dalam penelitian ini saya
ucapkan terima kasih.
Jakarta 2 Juli 2007
Hormat Saya,
Agung Mulyono NIM 103070029028
ldentitas Diri
a. Jenis Kelamin : Pr I L
b. Usia .................................... .
~- Pendidikan Terakhir ................................... .
ci. Profesi ................................... .
~- Status :Menikah/ Belum Menikah
Petunjuk Pengisian
)ibawah ini ada sejumlah pertanyaan yang pilihan jawabannya "Ya" atau "Tidak", )erikan tanda lingkaran (0) pada setiap pilihan jawaban saudara/i. Setelah selesai, nohon jawaban saudara/i diteliti kembali, agar tidak ada pertanyaan yang erlewatkan.
<.uesioner Workaholic
1 Apakah pekerjaan anda sangat berarti bagi anda Ya
2 Apakah anda senang sesuatu itu harus dikerjakan dengan sempurna Ya
3 Apakah anda cenderung melihat permasalahan dari sisi baik atau buruk Ya
" Apakah anda menyukai persaingan Ya
5 Apakah panting bagi anda untuk menjadi sempurna Ya
5 Apakah anda senantiasa mengkritik diri ketika melakukan suatu kesalahan Ya
r Apakah anda takut kegagalan Ya
l Apakah anda kurang istirahat Ya
I Apakah anda menjaga diri agar memiliki energi dan stamina yang tinggi Ya
0 Apakah anda sering merasakan bosanan dan jenuh yang parah Ya
1 Apakah anda membawa pekerjaan kantor ke rumah Ya
2 Apakah anda merasa bersalah jika tidak ada sesuatu yang dikerjakan Ya
3 Apakah anda merasa diri anda berbeda dengan orang lain Ya
i Apakah anda membaca sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan Ya
ketika makan sendirian
> Apakah anda membuat daftar hal-hal yang akan dilakukan Ya
i Apakah anda merasa semakin hari semakin sulit untuk melakukan liburan Ya
panjang
Apakah anda selalu merasa terburu-buru dalam setiap urusan Ya
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
18 Apakah anda selalu berhubungan dengan masalah kantor ketika sedang Ya Tdk
berlibur
19 Apakah anda bekerja "bagaikan menjalani sebuah permainan" sehingga Ya Tdk
anda merasa kecewa jika tidak bermain dengan baik
w Apakah anda menghindari untuk memikirkan rencana hari tua Ya Tdk
Z1 Apakah anda selalu bertanggung jawab pada pekerjaan yang bukan Ya Tdk
menjadi tanggung jawab anda I ~2 Apakah anda selalu berusaha menghindari konflik Ya Tdk
13 Apakah anda berbuat berdasarkan dorongan dalam diri tanpa Ya Tdk
mempertimbangkan dampak terhadap orang lain
14 Apakah anda merasa tersinggung bila orang lain mengkritik pekerjaan anda Ya Tdk
15 Apakah anda sulit mengingat apa yang pernah dikatakan oleh orang lain Ya Tdk
!6 Apakah anda kecewa apabila sesuatu tidak berjalan seperti yang anda Ya Tdk
harapkan
!7 Apakah anda terganggu jika ada yang memotong pekerjaan di kantor atau Ya Tdk
di rumah
ts Apakah anda menciptakan situasi tertekan dengan membuat deadline Ya Tdk
pekerjaan
~9 Apakah anda lebih berkonsentrasi pado kegiat2n mendatang daripada Ya Tdk
menikmati hari ini
:o Ai:-ah.a:1 anda melupakan atau mengurangi liburan atau perayaan bersama Ya Tdk
keluarga
,1 Apakah anda bekerja 40 - 50 jam dalam seminggu Ya Tdk
2 Apakah anda tetap bekerja walaupun dalam keadaan sakit Ya Tdk
3 Apakah anda mendapat kepuasan dari pekerjaan anda Ya Tdk
4 Apakah anda merasa bersalah ketika tidak bekerja Ya Tdk
5 Apakah anda takut menghadapi kematian Ya Tdk 6 Apakah anda merasa tertekan oleh pekerjaan anda Ya Tdk 7 Apakah anda tetap bekerja di malam hari atau di akhir pekan/ hari libur Ya Tdk ~ Apakah anda memiliki kesibukan untuk urusan pekerjaan lain Ya Tdk
~ Apakah anda berusaha mengerjakan sesuatu melebihi apa yang dikerjakan Ya Tdk
orang lain
40 Apakah anda tidak senang bila orang lain melakukan sesuatu dengan Ya Tdk
lam bat
~1 Apakah anda menuntut orang lain menyelesaikan pekerjaan tepat pada Ya Tdk
waktunya
~2 Apakah anda orang yang sangat ambisius Ya Tdk
t3 Apakah anda selalu mendahulukan pekerjaan dari pada b1~rsenang-senang Ya Tdk
dengan keluarga
Kuesioner Insomnia
1 Apakah anda sulit untuk tidur sepanjang malam Ya Tdk
2 Apakah anda tidur sejenak di siang hari Ya Tdk
3 Apakah anda mengalami gangguan berkonsentrasi di siang hari Ya Tdk
4 Apakah anda mengalami kesulitan tertidur jika pertamakali tidur Ya Tdk
6 Apakah anda terjaga di malam hari Ya Tdk
6 Apakah anda terjaga lebih dari sekali Ya Tdk
7 Apakah anda bangun lebih pagi dari pada yang anda inginkan Ya Tdk
8 Apakah jadwal tidur dan bangun pada hari libur berbeda dari hari kerja Ya Tdk
9 Apakah orang lain yang tinggal serumah menganggu tidur anda Ya Tdk
10 Apakah anda secara teratur terbangun di malam hari karena perlu ke Ya Tdk
kamar kecil
11 Apakah pekerjaan anda mengharuskan pergantian jadwal kerja Ya Tdk
12 Apakah anda memiliki kebiasaan minum yang mengandung kafein (kopi, Ya Tdk
teh atau minuman ringan)
13 Apakah anda merasa lelah sepanjang hari Ya Tdk 14 Apakah anda merasa mudah tersinggung sepanjang hari Ya Tdk !5 Apakah anda merasa tidur anda tidak menyegarkan dan berkualitas Ya Tdk
rend ah
6 Apakah anda tertidur di tempat yang tidak tepat (misalkan di tempat kerja) Ya Tdk 7 Adakah malam-malam di mana anda membutuhkan waktu lebih dari 30 Ya Tdk
menit untuk bisa tertidur
B Adakah malam di mana anda terbangun sepanjang malarn dan sulit untuk Ya Tdk bisa tertidur kembali
Apakah anda memiliki kebiasaan minum yang beralkohol Ya Tdk
19 Apakah anda merokok sebe!um pergi tidur
Ya Tdk 20
21 Apakah anda mengkonsumsi obat tidur yang dijual bebas sebelum tidur Ya Tdk
22 Apakah anda terganggu dengan suara bising ketika tidur Ya Tdk
23 Apakah anda terganggu dengan cahaya lampu di ruang tidur Ya Tdk
24 Apakah anda terganggu dengan suara dengkuran teman tidur anda Ya Tdk
25 Apakah anda selalu tertidur saat menonton TV Ya Tdk
Z6 Apakal1 pekerjaan anda terus membayangi pikiran anda Ya Tdk
H Apakah ketika libur kerja anda tetap mengalami kesulitan untuk tidur Ya Tdk
rn Apakah ruangan tidur anda tidak membarikan suasana yang nyaman Ya Tdk
!9 Apakah anda selalu tidur dengan kondisi perut !apar Ya Tdk
10 Apakah setiap anda bangun di pagi hari merasa tidur anda malam itu Ya Tdk
tidak nyenyak
11 Apakah masalah tidur anda merupakan penyebab langsung dari tekanan Ya Tdk
di tempat kerja
2 Apakah masalah tidur anda memberikan dampak pada keseharian anda Ya Tdk
3 Apakah anda merasa mengantuk di siang hari Ya Tdk
4 Apakah anda merasa masalah tidur anda merupakan penyebab langsung Ya Tdk
dari pel<erjaan di tempat kerja
5 Apakah masalah tidur anda telah berlangsung selama lebih dari sebulan Ya Tdk
1esioner Stres Kerja
Apakah anda akhir-akhir ini cenderung merasa tertekan Ya Tdk
Apakah anda kehilangan kendali atau kontro! diri di ternpat kerja Ya Tdk
Apakah anda akhir-akhir ini cenderung rnenjadi mudah lupc1 Ya Tdk
Apakah anda merasa seringkali jantung anda berdebar tanpa sebab Ya Tdk
Apakah anda akhir-akhir ini cenderung merasa sukar berkonsentrasi Ya Tdk
Apakah anda cenderung menjadi cepat tersinggung Ya Tdk
Apakah anda akhir-akhir ini cenderung merasa cemas Ya Tdk
Apakah anda cenderung menjadi emosiona! Ya Tdk '
Apakah anda rnenjadi !ebih mudah rnarah pada situasi yang tidak biasanya Ya Tdk
10 Apakah anda cenderung menghindar bergaul dengan teman atau keluarga Ya Tdk
11 Apakah anda akhir-akhir ini cenderung merasa takut Ya Tdk
12 Apakah anda akhir-akhir ini cenderung merasa putus asa terhadap hasil Ya Tdk
yang dicapai
13 Apakah anda akhir-akhir ini cenderung merasa bingung Ya Tdk
14 Apakah anda mengalami gangguan di perut seperti maag, sakit perut, Ya Tdk
sembelit, diare, dsb
15 Apakah anda akhir-akhir ini cenderung sulit membuat keputusan Ya Tdk
16 Apakah anda akhir-akhir ini cenderung diliputi perasaan sedih tanpa sebab Ya Tdk
17 Apakah anda akhir-akhir ini cenderung merasa gelisah Ya Tdk
18 Apakah anda merasa berkeringat lebih banyak daripada biasanya Ya Tdk
19 Apakah anda merasa khawatir setiap bekerja Ya Tdk
w Apakah anda merasa tidak yakin untuk menyelesaikan kegiatan atau Ya Tdk
pekerjaan anda
lampiran 4. Nilai-nilai Kritis Koefisiensi Korelasi (r} Product Moment
I " , ·re"!'"if.'1 L T~~af Signifikansi ]---- ~raraf Signiiikan~i N - - N ------r
\'!II (Dclapan) 103070029028 200612007 Strata I (S-1)
Sehubungan d~ngan tugas pcn)elesaian skripsi yang ber:.udul : "Ilub11ngan ;.ntnrrt pci-H:1ii:u n'OrH:aholic dcngan ti111bulnya gcjnla inso1nnia" 111aT1asiS\\'a tersebut mcmerlukan izin Pcnelitian di lcmbaga yang Bapak/!bu/Saudara pin1pio. Oleh karena it1.1 kan1i n1ohon kesediaan Bapal('Ibu/Saudara untuk 1nenerin1a 1nahasis\va terse but dnn 111cn1bcrikan bantuannya.
Den1ikian atas pcrhatia!l dan bantu<1n I3npak/Ibu/Saudara k;uni ucapkan tcrinHI kasih.
\Vassa!a1nu'al[liktu11 \Vr. \Vb.
1~c1nbusan : Dckan f.'nknlt;i<: P~,a-,.,1,.,,;
I.·:
J\.n. Dekan PCi11bantu Dekan
,NIP.
PT. Wahana Transporindo Solusi Jt H s·d p No 88 Rempoa Ciputat 15412 Tangerang, Indonesia
: Agung Mulyono : I 03070029028 : UIN SyarifHidayatullah Jaka11a : Psikologi
Yang bcrsangkutan telah sclesai mclaksanakan penclitian dalam rangkan pcnulisar. skripsi di PT. \Vahana Transporindo Soiusi, tcrhitung mulai tanggal 25 foni sampai dcngan 7 Juli 2007.
Dcmikianlah sun;t kctcrangan ini di buat untuk dapat dipcrgunakan scbagaimana mc.<tinya.
Jakarta, 10 Juli 2007-08-25
Katrina Irawati Hamid Manager Personalin
DEPAl~TE1\lL\ ... UNIVERSITAS ISLAM NEGEll.l \ l i:\) SY ARIF !IIDA YATULLAU JAKARTA
adalah bcnar 1nah~1;,is\\·a f'akultas Psiko!ogi U!N Syarif I·Iidziyatul!ah Jakarta
Sr::ini:!stcr Non1or Pokok Tahun Akndemik Progn11n
Vlll (Dchpan) 10307002902S 200G/2007 Strata I (S-1)
Schubungnn dcngan Antara Pcrilaku
tugas pcnyclcsaian skripsi yang bc1judul : "liulJungan \Vorkaholic dcngan tin1bulnya gcjnla ins .. 011:11iia"
1nnhasis\va ti::rscbut 111e111crlukan izin Penelitic:in di lc111baga yang Bapalv'Ibu/Saud,1ra pin1pin. Olch karcna itu kan1i n1ohon kcscdiaan Bapak/Ibu/Saudar.:i untuk n1cncri1na 111ahasiswa tcrscbut dan n1cn1berikan br:ntuannya.
Dcrnikian atas pcrhatian clan bantuan Bapak/lbu/Saudara ka1ni ucapkan tcri111a kasih.
\Vassala111u'alaiku1n \Vr. \Vb.
A.IL J)ckan Pembantu Dc:kan
Oi<I""" A~1':11ik -
'{'-, Dra. Zah1otu{/.Nibayab, M.Si_,, NIP. I 5023:l173
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
FAKULTAS PSIKOLOGI
JI. l(crta 1\1ukti No.5 Ci rend cu Ciputat Jaka1·ta Sela tan 15419 Tclp. (02J) 7433060 Fax. 74714714
Nomor : Ft. 71/0T.Ol.7/;} 1/00 /VJ/2007 Lamp. I-Ial : Izin Pcnclitian
Schubungan dcngan tugas penyelcsaian skripsi yang L··1judui : "IIubun~an Antara Pcrilaku \\'Orkaholic dcngnn tilnbulny:1 gcjala insotnnia" inahasis\va tcrscbut 1nc1ncrlukan 1z1n Pcnclitian di lembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pimpin. Olch karcna itu kan.1 mohon kcscdiaan Bapn.k/Ibu/Saudara untuk meneri1na 111ahasis\va tcrsr:I llll dan 11Jen1berikan bantuannya.
De111ikian atas pcrhatian dan bantuan BapakJlbu/Saud<u ;1 l:an1i ucapkan terin1a kasih.