Page 1
i
HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN PEMIMPIN DENGAN
KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MIKRO,
KECIL, DAN MENENGAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi PSikologi
Disusun Oleh:
Nama : Intan Riana Dewi
NIM : 119114127
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Aku ceritakan kesedihanku,
Kepada sungai..
agar sungai mengajariku
Bagaimana mengalir tanpa sedikitpun mengeluh.”
(Khrisna Pabhicara, Sepatu Dahlan)
“Aku tidak berusaha menjadi lebih baik dari orang lain
Aku berusaha menjadi lebih baik dari diriku yang dulu.”
(Pidi Baiq)
Karya sederhana ini aku persembahakan untuk…
Allah SWT, yang selalu menuntun langkah kecilku..
Mama, Papa, yang tidak pernah lupa mendoakanku..
Kedua kakak laki-laki ku, yang sangat menginspirasiku..
Seseorang yang tidak pernah ingin melihatku menyerah..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
vi
HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN PEMIMPIN DENGAN
KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MIKRO,
KECIL, DAN MENENGAH
Intan Riana Dewi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengawasan pemimpin dengan
kedisiplinan kerja karyawan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan
yang positif antara pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja karyawan. Subjek penelitian
ini adalah 177 karyawan dari 14 perusahaan mikro, kecil, menengah yang berbeda dengan masa
kerja minimal 3 bulan. Reliabilitas skala diuji menggunakan teknik Alpha Cronbach. Skala
pengawasan pemimpin yang terdiri dari 24 aitem dengan reliabilitas 0,921. Skala kedisiplinan
kerja yang diisi oleh karyawan yang terdiri dari 16 aitem dengan nilai reliabilitas 0,843 dan skala
kedisiplinan kerja yang dinilai pengawas terdiri dari 8 aitem dengan nilai reliabilitas 0,791. Data
penelitian ini termasuk dalam distribusi data yang tidak normal. Uji hipotesis data penelitian
dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rho Hasil uji hipotesis menunjukkan
nilai korelasi sebesar 0,471 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja.
Kata kunci: Pengawasan pemimpin, kedisiplinan kerja, perusahaan mikro kecil menengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vii
RELATIONSHIP BETWEEN LEADER WITH DISCIPLINE WORK OF
EMPLOYEE
Intan Riana Dewi
ABSTRACT
This study were aimed to determine the relationship between leader supervision with
discipline employees. The hypothesis purposed in this research: there the positive correlation
between leader supervision with employees discipline. Subjects in this study were 177 employees
from 14 micro, small, medium enterprise who have worked for minimum three months. Realibility
in this research were tested using Alpha Cronbach. The leader supervision scale consist of 24
items with realibility value 0,921. Employee discipline scale filled by employee consist of 16
items and realibility value was 0,843 and scale of discipline employee filled by supervisor consist
of 8 items and realibility value was 0,791. The data was analyzed by Spearman Rho technique. The
result of hypothesis test showed that correlation of leader supervision and employee discipline was
0,0471 with p = 0,000 (p<0,05). This result indicated that there was a significant positive
correlation between leader supervision and employee discipline.
Keywords: leader supervision, employee discipline, micro small and medium enterprises
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas ridho dan penyertaan-
Nya selama penyusunan skripsi sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terlibat dari awal hingga kahir selama
proses pengerjaan skripsi. Atas segala bantuan yang diberikan penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Y. B. Cahya Widiyanto, S.Psi., M.Si. selaku Wakil Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Psi. selaku Kepala Program Studi Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang telah memilih dan menetapkan dosen
pembimbing skripsi terbaik bagi saya.
4. Bapak C. W. Adinugroho, M.Psi selaku Dosen Pendamping Akademik yang
telah membimbing saya dari awal kuliah sampai akhir, membimbing saya
dalam masa galau akademik.
5. Bapak TM. Raditya Hernawa, M.Psi. selaku Dosen Pembimbig Skripsi yang
telah meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya, perhatian dan kerendahan
hatinya untuk membimbing saya menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu P. Henrietta P. D. A. S., M.A. selaku dosen seminar pada semester 7 yang
pertama kali memberikan gambaran tentang skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
x
7. Segenap dosen, staff akademik, dan karyawan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma atas segala bantuan selama penulis menjalani
studi.
8. Seluruh Karyawan dan Pemilik Usaha yang bersedia menjadi subjek
penelitian ini, untuk meluangkan waktu demi meingisi kuisioner yang saya
bagikan.
9. Mamah kribo, terimakasih atas segala doa yang telah dipanjatkan disetiap
ibadah mamah untuk putrimu satu-stunya. Terimakasih atas semua ocehan-
ocehan yang didalamnya penuh dengan harapan yang besar.
10. Papah, salah satu kebanggaan tersendiri memiliki dan disayangi oleh laki-laki
sepertimu. Terimakasih atas segala nasehat, doa, dan omelan yang kau beri
untuk putri kecilmu satu-satunya di dunia ini,
11. Oh Willy dan Oh Fendy, kedua kakak laki-laki saya yang sangat
menginsipirasi kehidupanku. Terimakasih atas semua ajaran-ajaran baikmu,
yang mengajariku untuk selalu kuat dan keras agar tidak kalah dengan dunia.
Sungguh aku ingin menjadi sepertimu.
12. Dhani Wurianto, manusia yang selalu berikan kesabaran dan motivasi seperti
Mario teguh. Orang sederhana yang memandang kehidupan secara sempurna,
dan selalu bersyukur. Tak perlu kujelaskan kebaikanmu karena tak akan
cukup lembaran-lembaran ini menceritakanmu.
13. Seluruh teman dan sahabat di Purwokerto, kampung halamanku, yang selalu
menghinaku dan mendukungku. Terimakasih atas semua kaceriaan dan
obrolan menarik yang membangkitkan semangatku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
xi
14. Sahabatku di sini, Komar yang selalu ada saat senang duka hujan panas.
Hahaha. Terimakasih atas tingkah laku dan cerita-cerita yang aneh yang
membuatku ketagihan.
15. Teman-teman kosan, sebelah kamar, yang di atas yang di bawah.
Terimakasih atas keceriaan dan perhatian serta semangat-semangat yang
kalian tularkan kepadaku.
16. Teman-teman PSIKOLOGI 2011, khususnya kelas C.
Dulu kami menyebut dengan nama GKC. Terimakasih atas segala keceriaan
yang diberikan dari awal kuliah sampai sekarang semoga pertemanan kita
tiada ujungnya. Semoga tak ada satupun dari kalian yang melupakanku.
Muahaha
17. Teman-teman seangkatan sedosen pembimbing Pak Tius. Terimakasih ya
atas dukungan dan semangat yang diberikan. Terimakasih juga saat ngerjain
bareng kalian, aku Cuma dapet satu kalimat dan dapet gossip yang banyak.
Hahahaha. I’m to Glad to meet you!
18. Semua teman-teman Psikologi Universitas Sanata Dharma yang tak bisa
kusebutkan satu-satu, yang pernah satu tim dengan ku disebuah kepanitiaan.
Terimakasih atas smua pihak yang membantuku, mengajariku ketika aku
kebingungan. Aku bahagia menjadi keluarga Psikologi Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian
ini. Oleh karena itu, peneliti mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xii
memperbaiki karya ilmiah ini. Penulis juga berharap penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERESTUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN................................................ viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 11
A. Kepemimpinan ............................................................................... 11
1. Pengertian Kepemimpinan Dan Pemimpin .............................. 11
2. Tugas Pemimpin ...................................................................... 13
B. Pengawasan .................................................................................... 14
1. Pengertian Pengawasan ............................................................ 14
2. Tipe-tipe Pengawasan .............................................................. 15
3. Dampak Pengawasan ............................................................... 18
C. Kedisiplinan Kerja ......................................................................... 20
1. Pengertian Kedisiplinan Kerja ................................................. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiv
2. Aspek-aspek Kedisiplinan Kerja .............................................. 22
3. Faktor-Faktor Kedisiplinan Kerja ........................................... 24
4. Tujuan Kedisiplinan Kerja ....................................................... 30
D. Perusahaan Mikro, Kecil, Menengah ............................................. 33
E. Hubungan Pengawasan dengan Kedisiplinan Kerja ...................... 36
F. Kerangka Penelitian ....................................................................... 38
G. Hipotesis ......................................................................................... 39
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 40
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 40
B. Variabel Penelitian ......................................................................... 40
C. Definisi Operasional....................................................................... 40
1. Pengawasan Pemimpin............................................................. 41
2. Kedisiplinan Kerja ................................................................... 41
D. Subjek Penelitian .................................................................................. 42
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 42
1. Skala Penilaian Pengawasan Pemimpin ................................... 43
2. Skala Penilaian Kedisiplinan Kerja .......................................... 44
F. Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 47
1. Validitas ................................................................................... 47
2. Seleksi Aitem ........................................................................... 48
a. Skala Pengawasan .............................................................. 50
b. Skala Kedisiplinan Kerja Karyawan .................................. 51
1. Reliabilitas ............................................................................... 54
H. Metode Analisis Data ........................................................................... 56
1. Uji Asumsi ............................................................................... 56
a. Uji Normalitas .............................................................. 56
b. Uji Linearitas ................................................................ 57
2. Uji Hipotesis ............................................................................ 58
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 60
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 60
B. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xv
C. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 62
D. Hasil Penelitian .............................................................................. 65
1. Uji Asumsi ............................................................................... 65
a. Uji Normalitas .................................................................... 65
b. Uji Linearitas ...................................................................... 68
1) Uji Linearitas Pengawasan Pemimpin dengan
Kedisiplinan Kerja (diisi Karyawan) ........................... 68
2) Uji Linearitas Pengawasan Pemimpin dengan
Kedisiplinan Kerja (diisi Pengawas) ............................ 70
3) Uji Lineritas antar SkalaKedisiplinan Kerja ................ 72
2. Uji Hipotesis ............................................................................ 73
E. Pembahasan .................................................................................... 76
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 83
A. Kesimpulan .................................................................................... 83
B. Saran ............................................................................................... 83
1. Bagi Subjek Penelitian ............................................................. 83
2. Bagi Perusahaan Mikro, Kecil dan Menengah ......................... 84
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Pengawasan Pemimpin ........................................... 44
Tabel 2. Penilaian Skala Pengawasan Pemimpin ............................................. 44
Tabel 3. Blue Print Skala Kedisiplinan Kerja (diisi Karyawan) ...................... 46
Tabel 4. Blue Print Skala Kedisiplinan Kerja (diisi Pengawas) ...................... 46
Tabel 5. Penilaian Skala Kedisiplinan Kerja.................................................... 47
Tabel 6. Sebaran Aitem Skala Pengawasan ..................................................... 50
Tabel 7. Skala Penelitian Pengawasan Pemimpin............................................ 51
Tabel 8. Sebaran Aitem Skala Kedisiplinan Kerja (diisi Karyawan)............... 52
Tabel 9. Skala Penelitian Kedisiplinan Kerja (diisi Karyawan) ...................... 53
Tabel 10. Sebaran Aitem Skala Kedisiplinan Kerja (diisi Pengawas) ............. 53
Tabel 11. Skala Penelitian Kedisiplinan Kerja (diisi Pengawas) ..................... 54
Tabel 12. Nilai Koefisien Reliabilitas .............................................................. 59
Tabel 13. Data Demografis Subjek Penelitian ................................................. 62
Tabel 14. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 62
Tabel 15. Hasil Uji T Mean Skala Pengawasan Pemimpin ............................. 63
Tabel 16. Hasil Uji T Mean Skala Kedisiplinan Kerja (diisi Karyawan) ........ 64
Tabel 17. Hasil Uji T Mean Skala Kedisiplinan Kerja (diisi Pengawas) ......... 64
Tabel 18. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 65
Tabel 19. Hasil Uji Linearitas 1 ....................................................................... 68
Tabel 20. Hasil Uji Linearitas 2 ....................................................................... 70
Tabel 21. Uji Korelasi Skala Pengawasan dengan Skala Kedisiplinan Kerja (diisi
karyawan) ........................................................................................ 74
Tabek 22. Uji Korelasi SkalaKedisiplinan Kerja. ............................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Hubungan Antarvariabel ................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Kurva Pengawasan Pemimpin .......................................................... 66
Grafik 2. Kurva Kedisiplinan Kerja (diisi Karyawan) ..................................... 67
Grafik 3. Kurva Kedisiplinan Kerja (diisi Pengawas) ..................................... 67
Grafik 4. Scatterplot Hasil Uji Linearitas 1 ..................................................... 69
Grafik 5. Scatterplot Hasil Uji Linearitas 2 ..................................................... 71
Grafik 6.Scatterplot Hasil Uji Linearitas 3 ...................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Tryout Pengawasan Pemimpin dan Kedisiplinan Kerja (diisi
oleh karyawan) ............................................................................ 89
Lampiran 2. Skala Tryout Kedisiplinan Kerja (diisi oleh pengawas) .............. 99
Lampiran 3. Skala Penelitian Pengawasan Pemimpin dan Kedisiplinan Kerja (diisi
oleh karyawan) ................................................................................................. 104
Lampiran 4. Skala Penelitian Kedisiplinan Kerja (diisi oleh pengawas) ......... 118
Lampiran 5. Uji Reliabilitas Skala ................................................................... 128
Lampiran 6. Deskriptif Data Penelitian ........................................................... 128
Lampiran 7. Uji Normalitas ............................................................................. 130
Lampiran 8. Uji Linearitas ............................................................................... 131
Lampiran 9. Uji Hipotesis ................................................................................ 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
2
ada beberapa faktor yang menentukan kualitas tenaga kerja yaitu tingkat
kecerdasan, bakat, sifat kepribadian, kualitas fisik, etos (semangat kerja),
dan disiplin kerja.
Selain itu, suatu ulasan empiris pada penelitian yang sejenis oleh
Sanjaya (2009) tentang “Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Pada Perusahaan Keripik Kentang Di Junrejo Batu”juga
menyatakan bahwa suatu perusahaan tidak terlepas dari unsur karyawan
sebagai pekerja dalam kegiatan bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa salah
satu sikap kerja yang mempengaruhikeberhasilan suatu perusahaan adalah
kedisiplinan sehingga kedisiplinan karyawan diharapkan dapat mendorong
perusahaan untuk lebih produktif. Tujuan perusahaan tidak akan tercapai
tanpa peran aktif tenaga kerja yang disiplin, oleh sebab itu kedisiplinan
merupakan salah faktor yang penting dalam keberhasilan suatu perusahaan
itu sendiri.
Inayati (2014) menyatakan bahwa pegawai merupakan motor
penggerak utama dalam organisasi. Sebagai karyawan yang baik, maka
karyawan itu harus memiliki disiplin kerja. Disiplin kerja yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja pada dasarnya merupakan
suatu sikap kepatuhan terhadap peraturan-peraturan, norma, hukum dan
tata tertib yang berlaku. Disiplin kerja sangat perlu dalam organisasi,
karena dapat memperlancar tujuan pencapaian tujuan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
3
Hasibuan (2004) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah sikap
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosialyang berlaku. Karyawan dengan disiplin kerja yang baik diharapkan
mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya dengan efektif dan efisien. Seseorang yang
mempunyai kedisiplinan cenderung akan bekerja sesuai dengan peraturan
dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Disiplin kerja pegawai yang
tinggi, akan mampu mencapai efektivitas kerja yang maksimal, baik itu
disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Pada pengertian disiplin terdapat dua hal yang penting, yaitu hal yang
berkaitan dengan waktu dan hal yang berkaitan dengan kegiatan atau
perbuatan. Seorang pekerja yang berdisiplin tinggi, masuk kerja tepat pada
waktunya, demikian juga pulang pada waktunya, dan selalu taat pada tata
tertib (Anoraga, 1992). Disiplin kerja seorang karyawan tidak hanya
dilihat dari absensi, tetapi juga bisa dinilai dari sikap karyawan tersebut
dalam melaksanakan pekerjaan. Karyawan yang mempunyai disiplin
tinggi tidak menunda-nunda pekerjaan dan selalu berusaha menyelesaikan
tepat waktu (Setiawan, 2013).
Menurut Saydam (2005) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhitimbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu: besar kecilnya
pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam
perusahaan, ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
4
keberanian pemimpin dalam mengambil tindakan, ada tidaknya
pengawasan pimpinan, ada tidaknya perhatian kepada para karyawan, dan
terciptanya kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Berdasarkan hasil wawancara pribadi yang dilakukan peneliti pada
tanggal 2 Februari 2015 dengan beberapa pemilik usaha mikro, kecil dan
menengah tersebut, beberapa dari pemilik tempat usaha mengeluhkan
tentang kedisiplinan kerja karyawan mereka. Permasalahan ini nampak
dari beberapa fenomena yaitu karyawan yang datang terlambat,
meninggalkan tempat kerja tanpa izin, tidak masuk kerja tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu, tidak serius dalam bekerja, dan menunda
pekerjaan.
Plunkett dan Attner (dalam Anoraga & Suyati, 1995) mengemukakan
bahwa leadership atau kepemimpinan adalah sebagai proses
mempengaruhi grup atau individual untuk merencanakan tujuan dan
mencapai tujuan tersebut. Ia harus dapat membuat perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan serta keputusan yang efektif. Salah
satu tugas seorang pemimpin adalah mengendalikan tingkah laku
kelompok. Tugas ini adalah mengawasi, memantau, dan mengendalikan
tingkah laku kelompok yang mungkin dapat merugikan atau tingkah laku
individu yang dapat merugikan kelompok.
Salah satu fungsi pemimpin menurut Fleishman & Haris dalam
Schultz, D. & Schulttz, S.E (2010) berkaitan dengan fungsi
kepemimpinan, pengorganisasian, mendefinisikan dan mengarahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
5
kegiatan kerja bawahan. Atasan harus menetapkan tugas khusus untuk
karyawan, mengarahkan cara dimana tugas harus dilakukan, dan
memantau pekerjaan untuk memastikan bahwa pekerjaan itu sedang
dilakukan dengan benar (Schultz, D. & Schulttz, S.E.,2010). Hal ini
selaras dengan proses pengawasan yang dikemukakan oleh Winardi (1989)
yaitu penetapan standar pelaksanaan, membandingkan hasil pekerjaan
dengan standar yang ada dan melaksanakan tindakan koreksi guna
memperbaiki penyimpangan dari standar.
Selain itu, pengawasan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya disiplin kerja, dimana pengawasan ini
adalah tindakan nyata dan efektifitas dalam mewujudkankedisiplinan
karyawan perusahaan. Suatu pengawasan dikatakan penting karenatanpa
adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang
kurang memuaskan, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi para
pekerjanya. Pengawasan juga merupakan salah satu upaya pemimpinuntuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Agustina &
Bismala, 2014).
Pengawasan pemimpin adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengendalikan pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang dilakukan
seseorang, agar proses pekerjaan tersebut sesuai dengan hasil yang
diinginkan. Pengawasan dilakukan ketika kegiatan operasional itu sedang
berlangsung. Pengawasan yang telah dilakukan adalah untuk membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
6
terlaksananya kesepakatan pencapaian sasaran organisasi (Kadarisman,
2012).
Fungsi pengawasan adalah mengecek seluruh kegiatan dan menjaga
agar kegiatan tersebut terarah dengan tepat menuju pencapaian tujuan
seperti yang direncanakan dan apabila ditemukan peyimpangan maka
diambil tindakan koreksi (Mansoer, 1989).
Sementara itu, orang yang paling tepat melaksanakan pengawasan
terhadap disiplin ini tentulah atasan langsung para karyawan yang
bersangkutan. Hal ini disebabkan para atasan itulah yang paling tahu dan
paling dekat dengan para karyawan (Saydam, 2005). Hal ini sama dengan
apa yang diutarakan Nawawi (1989) bahwa fungsi pengawasan dapat
dilakukan sendiri oleh setiap pemimpin, terutama jika jumlah bawahannya
dan unit kerja di lingkungannya tidak terlalu banyak. Namun, di samping
itu, pengawasan pun dapat dilakukan dengan menunjuk orang lain atau
mempercayakannya pada suatu unit kerja yang khusus dibentuk untuk
menjalankan fungsi pengawasan. Cara kedua ini dilakukan apabila
pemimpin sangat sibuk dengan kegiatan yang lain.
McCromick &Ilgen (1980) juga menyatakan individu yang
berkedudukan sebagai pengawas diharapkan untuk merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan orang-orang untuk lebih
tanggung jawab, sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan untuk
kelompok mereka. Mereka diharapkan untuk menunjukkan kepemimpinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
7
dengan mempengaruhi anggota kelompok untuk berkontribusi di setiap
kegiatan organisasi.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan
yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan
pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan apa yang telah diciptakan.
Namun sudah seperti hal yang tidak asing lagi bahwa pada dasarnya
manusia selalu ingin bebas. Hal ini sama dengan karyawan yang
cenderung ingin bebas dari segala peraturan yang ada. Para karyawan akan
terbiasa melaksanakan disiplin kerja dengan adanya pengawasan seperti
demikian, maka kurang lebih para karyawan akan terbiasa melaksanakan
disiplin kerja sehingga mereka tidak berbuat semaunya di dalam
perusahaan (Saydam, 2005).
Berdasarkan hasil wawancara dan uraian tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berfokus pada hubungan antara
pengawasan pemimpin dan kedisiplinan kerja karyawan.
Suatu ulasan empiris pada penelitian yang sejenis oleh Agustina &
Bismala (2014) dengan judul “Dampak Pengawasan Dan Kepuasan Kerja
DalamMempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara
IV (Persero) Medan” menyatakan bahwa pengawasan tidak berpengaruh
terhadap disiplin kerja. Namun, pada penelitian yang sejenis pula pada
tahun 2004 oleh Desy Arisandy dengan judul “Hubungan Antara Persepsi
Karyawan Terhadap Kontrol Supervisor dan Kedisiplinan Kerja Karyawan
Bagian Produksi Pabrik Keramik Ken Lila Production di Jakarta”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
8
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi
terhadap kontrol atasan dengan disiplin kerja. Artinya, semakin positif
persepsi karyawan terhadap kontrol atasan maka semakin tinggi disiplin
kerja. Selain itu hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwakontrol
atasan mampu memberikan kontribusi yang berarti pada disiplin kerja
sebesar 45,96%. Hasil yang berbeda dari penelitian yang sejenis tersebut,
semakin membuat peneliti sangat tertarik untuk membuktikan hal tersebut
dalam penelitian ini.
Penelitian ini melakukan saran dari penelitian sejenis yang sebelumnya
yang dilakukan oleh Putri pada tahun 2012, dimana aspek kedisiplinan
kerja hanya dinilai oleh karyawan sendiri tanpa ada penilaian dari atasan
sehingga besar kemungkinan adanya bias dari karyawan dan juga kurang
menggambarkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya sehingga saran
yang diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah atasan sebaiknya
memberikan penilaian juga tentang karyawannya. Berdasarkan saran
tersebut, maka penilaian kedisiplinan kerja pada penelitian ini akan
melibatkan penilaian dari atasan dengan cara memberikan skala
kedisiplinan kerja untuk menilai kedisiplinan karyawan yang
bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena tersebut, penulis merumuskan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antara pengawasan
pemimpin dengan kedisiplinan kerja karyawan pada perusahaan mikro, kecil,
menengah?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah
pengawasan pemimpin memiliki hubungan dengan kedisiplinan kerja
karyawan pada perusahaan mikro, kecil dan menengah. Selain itu tujuan dari
penelitian ini adalah dengan melaksanakan pengawasan pemimpin, peneliti
mengharapkan semakin baik pengawasan pemimpin semakin tinggi
kemungkinan karyawan lebih disiplin dalam bekerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari peneilitian ini bermanfaat bagi perkembangan
beberapa ilmu psikologi yaitu Psikologi Industri Organisasi, Psikologi
Kepemimpinan dan Ilmu Psikologi dalam Perusahaan. Selain itu
menambah sumbangan pada teori perilaku organisasi, dan manajemen
sumber daya manusia khususnya untuk memperkaya pemahaman
mengenai pengawasan pemimpin yang dapat berdampak pada peningkatan
kedisiplinan kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
10
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan refleksi, evaluasi dan
pembelajaran bagi atasan atau pimpinan atau pemilik usaha dalam
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pegawai sehingga
mampu meningkatkan kedisiplinan kerja para karyawan, dan kedua belah
pihak mampu bekerja dengan etos kerja yang baik serta lebih professional
dalam menjalankan perusahaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
12
Menurut Hogg (dalam Day, Kelloway, Hurrel 2014)
kepemimpinan merupakan hal yang berkaitan dengan bagaimana
beberapa individu yang memiliki pengaruh dalam mengatur agenda,
mendefinisikan identitas organisasi dan mengarahkan orang untuk
mencapai tujuan.
Sementara itu, pemimpin adalah seseorang yang memimpin dengan
jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur,
menunjukkan, mengorganisasikan atau mengendalikan orang lain
melalui prestise, kekuasaan atau posisi (Henry Pratt dalam Anoraga &
Suyati, 1995). John Gage Alle dalam Kartono (2003) juga menyatakan
hal yang senada bahwa pemimpin itu adalah pemandu, penunjuk,
penuntun dan komandan.
Plunkett dan Attner (dalam Anoraga & Suyati, 1995) seorang
pemimpin atau manajer harus dapat membuat perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan serta keputusan yang efektif. Salah
satu tugas seorang pemimpin adalah mengendalikan tingkah laku
kelompok. Tugas ini adalah mengarahkan, memantau, dan
mengendalikan tingkah laku kelompok yang mungkin dapat merugikan
atau tingkah laku individu yang dapat merugikan kelompok. Pemimpin
mempunyai tugas untuk menjadi pengamat dan pengendali kelancaran
hubungan-hubungan yang terjadi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan suatu kemampuan atau potensi dari seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
13
pemimpin untuk mempengaruhi suatu kelompok atau individual untuk
bekerja sama secara sukarela dalam rangka merencanakan tujuan dan
mencapai tujuan tersebut. Sedangkan seorang pemimpin adalah
seseorang yang harus memimpin, mengatur, menunjukkan,
mengorganisasikan, membuat perencanaan, membuat keputusan, serta
mengendalikan dan mengawasi tingkah laku kelompok yang mungkin
merugikan perusahaan atau tingkah laku individu yang dapat
merugikan kelompok.
2. Tugas Pemimpin
Menurut Anoraga & Suyati (1995) dan Floyd D. Rusch (dalam
Santoso, 2010) tugas seorang pemimpin ada 3 yaitu :
1) Memberikan struktur terhadap situasi (Sructuring The Situation)
Dalam hal ini pemimpin menyederhanakan dan mencarikan
alternative pemecahan/solusi terhadap berbagai masalah serta
memahami struktur situasi yang jelas yang sedang dihadapi
kelompoknya.
2) Mengendalikan tingkah laku kelompok (Controlling Group
Behavior)
Dalam tugas ini, pemimpin bertugas untuk mengawasi, memantau
dan mengendalikan tingkah laku kelompok yang mungkin dapat
merugikan atau tingkah laku individu yang dapat merugikan
kelompok atau menyimpang dari tujuan yang diinginkan.
3) Sebagai juru bicara kelompoknya (Spokesman Of The Group)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
14
Pemimpin harus menjadi juru bicara kelompoknya dalam
berhubungan dengan keadaan kelompok terhadap pihak luar serta
memberikan informasi kepada masyarakat tentang sesuatu yang
diperlukan dalam rangka mengamankan kelompoknya dan juga
memberikan informasi ke bawahan tentang sesuatu yang
dibutuhkan bawahan.
B. Pengawasan Pemimpin
1. Pengertian Pengawasan Pemimpin
Pengawasan pemimpin merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengendalikan pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang dilakukan
seseorang, agar proses pekerjaan tersebut sesuai dengan hasil yang
diinginkan. Pengawasan dilakukan ketika kegiatan operasional itu
sedang berlangsung.Pengawasan yang telah dilakukan adalah untuk
membantu terlaksananya kesepakatan pencapaian sasaran organisasi
(Kadarisman, 2012).
Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses pemantauan
kegiatan untuk menjaga bahwa kegiatan tersebut memang
dilaksanakan terarah dan menuju kepada pencapaian tujuan yang
direncanakan dan mengadakan koreksi terhadap kegiatan yang
menyimpang. Fungsi pengawasan adalah mengecek seluruh kegiatan
dan menjaga agar kegiatan tersebut terarah dengan tepat menuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
15
pencapaian tujuan seperti yang direncanakan dan apabila ditemukan
peyimpangan maka diambil tindakan koreksi (Mansoer, 1989)
Manullang (1996) menyatakan bahwa pengawasan pemimpin
merupakan proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa
pengawasan pemimpin merupakan proses atau tindakan pimpinan
untuk mengarahkan karyawan pada suatu pekerjaan,memantau
pekerjaan seseorang untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dan melakukan
tindakan koreksi terhadap tindakan menyimpang.
2. Tipe-tipe Pengawasan
Menurut Winardi (1989) fungsi pengawasan dapat dibagi dalam
tiga macam tipe atas dasar fokus aktivitas pengawasan yaitu:
1) Pengawasan pendahuluan (Preliminary Control), yaitu pengawasan
yang memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya
deviasi-deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya
yang digunakan pada organisasi.Sumber daya manusia harus
memenuhi syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur
organisasi yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
16
2) Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung (Concurrent
Control), yaitu pengawasan yang memonitor pekerjaan yang
berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran
dicapai.Pengawasan dilaksanakan dengan aktivitas para manajer
memberikan arahan atau melaksanakan supervisi.
3) Pengawasan Feedback (Feedback Control) yaitu pengawasan yang
memusatkan perhatian pada hasil akhir tindakan korektif dan
mengungkapkan fakta bahwa hasil-hasil historical mempengaruhi
tindakan-tindakan masa mendatang.
Menurut Handoko (2003) juga ada tiga tipe dasar pengawasan
yaitu :
1) Pengawasan pendahuluan (Feedforward Control) atau yang sering
disebut dengan steering control, dirancang untuk antisipasi
masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan
memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan
tertentu diselesaikan.
2) Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan (Concurrent Control) yaitu pengawasan yang merupakan
proses dimana aspek tertentu dari prosedur harus disetujui dulu,
atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan
bisa dilanjutkan atau semacam menjadi alat “double-check” yang
lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
17
3) Pengawasan umpan balik (Feedback Control) yaitu pengawasan ini
dikenal dengan istilah past-action controls, yang mengukur hasil-
hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Pengawasan ini
bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Sedangkan menurut Mansoer (1989) ada tiga bentuk-bentuk
pengawasan yaitu :
1) Pengawasan pra-kerja (Feedforward Control) yang merupakan
bentuk pengawasan yang mengantisipasi permasalahan yang akan
datang sehingga sifatnya mengarahkan keadaan yang akan terjadi
di masa datang, sebagai peringatan untuk tidak dilanggar.
2) Pengawasan pada saat kerja (Concurrent Control) yang merupakan
pengawasan yang dilakukan saat tugas-tugas diselenggarakan, dan
pengawasan ini memungkinkan manajer melakukan perbaikan di
tempat pada waktu terjadi penyimpangan sebelum penyimpangan
tersebut terjadi lebih jauh.
3) Pengawasan pasca-kerja (Feedback Control) merupakan
pengawasan yang dilaksanakan sesudah pekerjaan berlangsung dan
malah sudah berselang waktu yang lama.
Berdasarkan dari beberapa tokoh diatas, peneliti menyimpulkan
bahwa ada tiga bentuk atau tipe pengawasan, yaitu :
1) Pengawasan pendahuluan atau pra-kerja
Pengawasan yang memusatkan perhatian pada pencegahan
timbulnya masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
18
yang telah ditentukan sehingga sifatnya mengarahkan keadaan
yang akan terjadi di masa datang, sebagai peringatan untuk tidak
dilanggar.
2) Pengawasan pada saat kerja
Pengawasan yang merupakan proses memonitor pekerjaan atau
tugas-tugas yang sedang berlangsungdengan memberikan arahan
atau melaksanakan supervisi, dimana aspek tertentu dan syarat-
syarat tertentu harus dipenuhi terlebih dahulu untuk menjamin
ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan serta dalam pengawasan
memungkinkan manajer melakukan perbaikan di tempat pada
waktu terjadi penyimpangan sebelum penyimpangan itu terjadi
lebih jauh.
3) Pengawasan setelah kerja
Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan atau pekerjaan
berlangsung dan memusatkan perhatian pada hasil akhir tindakan
korektif yang mengungkapkan fakta bahwa hasil tersebut mampu
mempengaruhi tindakan di masa mendatang.
2. Dampak Pengawasan
Menurut Hasibuan (2009) dengan adanya pengawasan yang
dilakukan oleh pemimpin maka :
a) Proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dari rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
19
b) Adanya tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat
penyimpangan-penyimpangan
c) Tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya
Controlling bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan,
tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan
serta memperbaikinya jika terjadi kesalahan.
Selain itu, dengan adanya pengawasan, perusahaan yang
bersangkutan dapat memastikan bahwa perusahaan tersebut sedang
menuju ke arah pencapaian sasaran-saran yang telah ditetapkan.
Apabila terjadi penyimpangan, manajer harus segera mencari sebab-
sebab yang menimbulkan hal tersebut dan setelah itu mereka harus
segera memperbaikinya (Winardi, 2004). Pendapat tersebut sama
dengan penyataan Wursanto (2005) yang menyatakan bahwa dengan
adanya pengawasan, penyimpangan dapat diketahui lebih dini dan
dapat segera diperbaiki sehingga tujuan perusahaan bisa dicapai.
Dampak dari pengawasan pemimpin yang terkait dengan
kedisiplinan kerja, dengan adanya pengawasan pemimpin, pegawai
akan bekerja dengan tekun, bersemangat, dan bertanggung jawabkerja
yang tinggi, sehingga hasil kerja menjadi optimal (Inayati, 2014)
Berdasarkan penejelasan dari beberapa pendapat tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa dampak adanya pengawasan adalah dapat
memastikan pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
telah dibuat sehingga pelaksanaan tersebut menuju ke arah sasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
20
yang telah ditetapkan dan melakukan tindakan koreksi sedini mungkin
bila ada penyimpangan. Selain itu, karyawan juga merasa diperhatikan
sehingga karyawan bekerja dengan tekun, bersemangat dan
bertanggung jawab tinggi sehingga tercipta disiplin kerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi.
C. KEDISIPLINAN KERJA
1. Pengertian Kedisiplinan Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaaan seseorang atau kelompok
yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala
peraturan yang telah ditentukan.disiplin kerja mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui
latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang
akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas kerja
karyawan (Anoraga & Suyati, 1995)
Sedangkan Hasibuan (2004) berpendapat bahwa kedisiplinan
adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Karyawan dengan
disiplin kerja yang baik diharapkan mampu melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan
efektif dan efisien. Seseorang yang mempunyai kedisiplinan cenderung
akan bekerja sesuai dengan peraturan dan kewajiban yang dibebankan
kepadanya. Disiplin kerja pegawai yang tinggi, akan mampu mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
21
efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib atau
peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Mangkuprawira & Hubeis (2007) karyawan dikatakan
disiplin apabila dia secara sadar mematuhi aturan dan peraturan dari
perusahaan atau tempat kerjanya. Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo
(2005) disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku,
baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya.
Disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu menaati tata
tertib.Pada pengertian disiplin juga tersimpul dua hal yang penting,
yaitu tentang waktu dan kegiatan atau perbuatan. Seorang pekerja yang
berdisiplin tinggi, masuk kerja tepat pada waktunya, demikian juga
pulang pada waktunya, dan selalu taat pada tata tertib (Anoraga, 1992).
Disiplin kerja seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi,
tetapi juga bias dinilai dari sikap karyawan tersebut dalam
melaksanakan pekerjaan. Karyawan yang mempunyai disiplin tinggi
tidak menunda-nunda pekerjaan dan selalu berusaha menyelesaikan
tepat waktu (Setiawan, 2013).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa kedisiplinan kerja adalah sikap seseorang atau kelompok yang
secara sadar mematuhi, menghormati, menghargai, patuh, serta taat
pada segala peraturan yang telah ditentukan baik tertulis maupun tidak
tertulis dan mematuhi norma-norma sosial yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
22
2. Aspek-Aspek Kedisiplinan Kerja
Saydam (2005), menyatakan bahwa aspek – aspek kedisiplinan
kerja meliputi;
a. Aspek keteraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat
b. Aspek cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan
c. Aspek cara kerja
d. Aspek keteraturan terhadap apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan
Menurut Moekijat (1990) disiplin kerja dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Disiplin Waktu
Disiplin waktu diberi pengertian sebagai ketaatan karyawan
terhadap waktu kerja. Hal ini meliputi ketaatan karyawan terhadap
jam masuk kerja, pulang kerja dan kehadiran.
b. Disiplin terhadap peraturan-peraturan
Disiplin terhadap peraturan-peraturan dapat diartikan sebagai
ketaatan karyawan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di
lingkungan kerjanya, hal ini meliputi peraturan yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Disiplin ini dapat berupa ketaatan
untuk memberitahukan bila tidak masuk kerja, berpakaian dengan
ketentuan, ketaatan dalam menggunakan alat-alat perlengkapan
yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
23
c. Disiplin terhadap tanggung jawab
Disiplin terhadap tugas dan tanggung jawab ini dapat diberi
pengertian sebagai ketaatan karyawan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang dibebankan keapdanya.Hal ini meliputi
ketaatan karyawan untuk mematuhi cara-cara yang telah
ditentukan, menerima tugas yang dibebankan dan ketaatan untuk
menyelesaikan setiap tugas.
Sedangkan Amriyani (dalam Prestawan, 2010) menyimpulkan
bahwa aspek kedisiplinan kerja mencakup aspek-aspek:
a. Kepatuhan terhadap perintah, yaitu karyawan melakukan
sesuatu yang telah diperintahkan kepadana.
b. Waktu kerja, yaitu merupakan ketentuan yang diberikan kepada
karyawan mengenai jangka waktu kerja yang harus dijalani
atau waktu untuk memulai pekerjaan dan meninggalkan
pekerjaan.
c. Kepatuhan terhadap peraturan yaitu karyawan wajib untuk
patuh kepada serangkaia aturan-aturan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
d. Pemakaian seragam atau alat kerja dengan hati-hati. Setiap
karyawan wajib menggunakan seragam yang telah ditetapkan
oleh perusahaan dan menggunakan alat kerja sesuai dengan
fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
24
Beberapa aspek yang telah diutarakan tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa aspek-aspek untuk mengukur kedisiplinan
kerja pada penelitian ini adalah ketaatan dan kepatuhan pada
peraturan-peraturan perusahaan, ketepatan waktu dalam hal
memulai pekerjaan dan meninggalkan pekerjaan, tanggung jawab
terhadap pekerjaan yang diberikan, dan memakai bahan serta
perlengkapan kerja sesuai dengan fungsinya.
3. Faktor-Faktor Kedisiplinan Kerja
Helmi (1996) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja berasal dari dua faktor yaitu faktor
internal dan eksternal yaitu faktor kepribadian dan faktor lingkungan.
a. Faktor kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah
sistem yang dianut. Sistem nilai dalam hal ini yang berkaitan
langsung dengan disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin
yang diajarkan orang tua, guru, dan masyarakat akan digunakan
sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin di tempat
kerja.Sistem nilai akan terlihat dari sikap sesorang. Sikap
diharapkan akan tercermin dalam perilaku. Perubahan sikap ke
dalam perilaku terdapat 3 tingkatan menurut Kelman yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
25
1) Disiplin karena kepatuhan
Kepatuhan terhadap aturan-aturan yang didasarkan atas
perasaan takut. Disiplin kerja dalam tingkatan ini dilakukan
semata untuk mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau
atasan yang memiliki wewenang. Sebaliknya, jika pengawas
tidak ada di tempat disiplin kerja tidak nampak.
2) Disiplin karena identifikasi
Kepatuhan aturan yang didasarkan pada identifikasi adalah
perasaan kekaguman atau penghargaan pada pimpinan.
Pemimpin yang kharismatik adalah figur yang dihormati,
dihargai, dna sebagai pusat identifikasi. Karyawan yang
menunjukkan disiplin terhadap aturan-aturan organisasi bukan
disebabkan karena menghormati aturan tersebut tetapi lebih
disebabkan keseganan pada atasannya. Karyawan merasa tidak
enak jika tidak menaati peraturan. Penghormatan dan
penghargaan karyawan pada pemimpin dapat disebabkan
karena kualitas kepribadian yang baik atau mempunyai kualitas
professional yang tinggi di bidangnya. Jika pusat identifikasi
ini tidak ada maka disiplin kerja akan menurun dna
pelanggaran akan meningkat frekuensinya.
3) Disiplin karena internalisasi
Disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi karena karyawan
mempunyai sistem nilai pribadi yang menjunjung tinggi nilai-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
26
nilai kedisiplinan. Dalam taraf ini, orang dikategorikan telah
mempunyai disiplin diri.
b. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi
merupakan suatu prosese belajar yang terus menerus. Proses
pembelajaran efektif bila pemimpin memperhatikan prinsip-prinsip
konsistensi, adil, bersikap positif dan terbuka. Konsisten adalah
memperlakukan aturan secara konsisten dari waktu ke waktu.
Sekali aturan yang telah disepakati dilaknggar, maka rusaklah
sistem aturan tersebut. Adil dalam hal ini adalah memperlakukan
seluruh karyawan dengan tidak membeda-bedakan.
Sedangkan Menurut Saydam (2005) faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja dalam suatu organisasi yaitu besar
kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan
kepemimpinan dalam perusahaan, ada tidaknya aturan pasti yang
dapat dijadikan pegangan, keberanian pimpinan dalam mengambil
tindakan, ada tidaknya pengawasan pimpinan, ada tidaknya
perhatian kepada para pegawai, dan yang terakhir diciptakannya
kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
27
Sementara itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
tingkat kedisiplinan menurut Hasibuan (2009), yaitu sebagai
berikut:
a. Tujuan dan kemampuan
Hal ini ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal
ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada
karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan
bersangkutan, agar karyawan bekerja sungguh-sungguh dan
disiplin dalam mengerjakannya. Akan tetapi, jika pekerjaan itu
di luar kemampuannya atau jauh di bawah kemampuannya,
maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan rendah.
b. Kepemimpinan
Hal ini juga sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya. Pimpinan jangan
mengharapkan kedisiplinan bawahannya baik jika dia sendiri
kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya
akan dicontoh dan diteladani bawahannya. Pimpinan harus
memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta
sesuai kata dengan perbuatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
28
c. Insentif (tunjangan dan kesejahteraan),
Faktor ini ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan
karena adanya insentif akan memberikan kepuasan dan
kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya.
Artinya semakin besar insentif semakin baik kedisiplinan
karyawan. Sebaliknya, apabila insentif kecil kedisiplinan
karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk berdisiplin
baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi
dengan baik.
d. Keadilan
Keadilan juga ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan
karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa
dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia
lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan
merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.
Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha
bersikap adil terhadap semua bawahannya. Dengan
keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik
pula.
e. Pengawasan melekat
Hal ini merupakan tindakan nyata dan paling efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Waskat berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
29
atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral,
sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini
berarti atasan harus selalu ada hadir di tempatkerja agar dapat
mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya
yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Waskat yang efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja
karyawan.Karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan,
petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasannya.
f. Sanksi hukuman
Faktor ini berperan penting dalam memelihara kedisiplinan
karyawan. Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan
pertimbangan logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas
kepada semua karyawan. Sanksi hukuman seharusnya tidak
terlalu ringan atau terlalu berat agar hukuman itu tetap
mendidik karyawan untuk mengubah perilakunya. Sanksi
hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan yang
indisipliner, bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk
memelihara kedisiplinan dalam perusahaan.
g. Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk
menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan
sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan seperti ini
akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
30
Ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap
karyawan yang indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan
yang baik.
h. Hubungan kemanusiaan
Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan
kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun
horizontal di antara semua karyawannya. Terciptanya human
relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan
suasana kerja yang nyaman. Hal ini akanmemotivasi
kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi, kedisiplinan
karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam
organisasi tersebut baik.
4. Tujuan Kedisiplinan kerja
Redeker (dalam Chirasha, 2013) menyebutkan bahwa disiplin
bertujuan untuk menciptakan dan memelihara, saling menghormati dan
kepercayaan antaramanajemen dan karyawan. Sedangkan pernyataan
Wheeler mencatat bahwa disiplin dilihat dari dua dimensi, yaitu positif
dan negatif disiplin. Disiplin positif menyiratkan disiplin tanpa
hukuman. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan dan mendorong
disiplin diri pada karyawan. Disiplin negatif adalah seperti mematuhi
aturan dalam ketakutan akan hukuman yang mungkin dalam bentuk
denda, hukuman, penurunan pangkat atau transfer. Pada hal ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
31
karyawan mungkin tidak melihat organisasi sebagai tujuan mereka
sendiri karena mereka lebih fokus pada mengikuti aturan dan
menghindari hukuman. Hal ini menyebabkan perasaan tidak aman
dalam karyawan dalam bekerja.
Namun pendapat tersebut senada dengan Monnapa (dalam
Chirasha, 2013) yang menyatakan bahwa disiplin sangat penting untuk
suasana industri yang sehat dan pencapaian tujuan organisasi.
Mekanisme dapat dimanipulasi dalam organisasi yang meliputi
penguatan positif dan negatif. Pernyataan tersebut didukung dengan
pernyataan Martin (dalam Chellilah, J. & Tyrone, P.,2010) tujuan
penguatan tersebut yaitu membantu karyawan dalam meningkatkan
kinerja dengan memberikan umpan balik dan dukungan untuk
memperbaiki masalah yang dihadapi. Namun, setelah karyawan
diberikan kesempatan yang wajar untuk meningkatkan kinerja nya dan
tidak ada progress, maka konsekuensinya menjadi lebih serius dan
akhirnya menyebabkan penghentian.
Selain itu, penerapan disiplin dalam kehidupan perusahaan
ditujukan agar semua karyawan yang ada dalam perusahaan bersedia
dengan sukarela mematuhi dan meaati segala peraturan dan tata tertib
yang berlaku tanpa paksaan (Saydam, 2005)
Disiplin mampu menciptakan kerja sama yang baik antar
karyawan. Kerja sama berarti bekerja bersama-sama ke arah tujuan
yang sama (Anoraga & Suyati, 1995). Selain tanpa dukungan disiplin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
32
pegawai, perusahaan akan sulit untuk mewujudkan tujuaanya dan
pegawai perlu menyadari bahwa setiap organisasi kerja itu perlu diatur
sedemikian rupa sehingga tidak semua keinginan dan kemauan
perseorangan dapat dilakukan, maka semua pegawai dipimpin untuk
bekerja secara teratur untuk berusaha memenuhi tujuan kerja yang
telah ditentukan (Rofi, 2012)
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Sanjaya (2009), tujuan
perusahaan tidak akan tercapai tanpa peran aktif tenaga kerja yang
terampil dan disiplin. Oleh sebab itu kedisiplinan merupakan salah satu
faktor yang penting dalam keberhasilan suatu perusahaan itu sendiri.
Hasibuan (2004) menyatakan dengan disiplin kerja pegawai yang
tinggi, pegawai juga akan mampu mencapai efektivitas kerja yang
maksimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.
Dengan adanya kedisiplinan kerja diharapkan pekerjaan akan
dilakukan seefektif mungkin. Bilamana kedisiplinan tidak dapat
ditegakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat
dicapai secara efektif dan efisien (Kembuan, 2011). Oleh karena itu,
kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
perusahaan.
Berdasarkan pendapat tokoh diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
tujuan dari kedisiplinan kerja adalah menciptakan suasana saling
menghormati dan menjaga kepercayaan antar manajemen agar mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
33
bekerja sama ke arah tujuan yang sama dan mencapai tujuan tersebut
secara efektif dan efisien. Selain itu,dengan terciptanya kedisiplinan
kerja karyawan maka perusahaan mampu menwujudkan tujuannya dan
pegawai juga akan mampu mencapai efektivitas kerja yang maksimal,
baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
D. Perusahaan mikro, kecil, menengah
Perusahaan merupakan bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dan di dalamnya terikat hubungan antara seseroang atau kelompok
yang disebut atasan atau pimpinan dan seorang atau kelompok yang disebut
bawahan (Anoraga & Suyati, 1995).
Peranan UMKM di bidang Sosial, UMKM mampu memberikan manfaat
sosial yaitu mereduksi ketimpangan pendapatan, terutama di negara-negara
berkembang. Peranan usaha kecil tidak hanya menyediakan barang-barang
dan jasa bagi konsumen yang berdaya beli rendah, tetapi juga bagi
konsumen perkotaan lain yang berdaya beli lebih tinggi. Selain itu, usaha
kecil juga menyediakan bahan baku atau jasa bagi usaha menengah dan
besar, termasuk pemerintah lokal. Tujuan sosial dari UMKM adalah untuk
mencapai tingkat kesejahteraan minimum, yaitu menjamin kebutuhan dasar
rakyat (Sulistyastuti, 2004).
Sementara itu, peranan psikologis sesuai dengan aktivitas perusahaan,
produsen perlu menilai keinginan-keinganan serta kebutuhan para konsumen
berdasarkan situasi pasar. Apabila perusahaan mempunyai gagasan baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
34
untuk memproduksi atau menjual suatu barang maka perlu dipikirkan
tentang barang atau product apa yang saat ini dirasa sangat dibutuhkan,
dalam bentuk apa barang tersebut disajikan agar konsumen dapat
mempergunakan dengan lebih efisien, target social class manakah yang
diharapkan kelak menjadi konsumen dari barang tersebut, dan strategi harga
bagaimanakah yang akan dibuat (As’ad, 1978).
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan batasan definisi UKM
berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk industri rumah tangga
memiliki jumlah tenagakerja 1 sampai 4 orang, usaha kecil memiliki jumlah
tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah
memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.
Pengertian dari usaha mikro, kecil, menengah yang diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 adalah ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan. Yang membedakan dari ketiga perusahaan tersebut
adalah jumlah kekayaan bersih dan asset yang dimiliki. Kriteria dari usaha
mikro, kecil, menengah sebagai berikut:
1) Usaha Mikro
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
35
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
2) Usaha Kecil
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3) Usaha Menengah
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data omset dari setiap
perusahaan untuk mengkategorikan mikro, kecil atau menengah. Data
tersebut diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada pemilik
setiap perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
36
E. Hubungan Pengawasan dan Kedisiplinan Kerja Pada Perusahaan
Mikro, Kecil dan Menengah
Hasibuan (2009) menyatakan bahwa pengawasan yang baik berarti
atasan langsung harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral,
sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan
harus selalu hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan
petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya. Pengawasan yang efektif akan merangsang
kedisiplinan dan moral kerja pegawai begitu pula sebaliknya.
Sementara itu Saydam (2005) menyatakan bahwa dalam setiap kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan yang akan
mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan
tepat dan sesuai dengan apa yang telah diciptakan. Pengawasan pemimpin
mampu membuat karyawan terbiasa melaksanakan disiplin kerja, sehingga
mereka tidak berbuat semaunya di dalam perusahaan. Selain itu, pegawai
juga merasa mendapat perhatian, bimbingan dan petunjuk dari atasannya,
begitu pula sebaliknya (Hasibuan, 2009)
Disiplin kerja seorang karyawan tidak hanya dilihat dari absensi, tetapi
juga bisa dinilai dari sikap karyawan tersebut dalam melaksanakan
pekerjaan (Setiawan, 2013). Seorang pekerja yang berdisiplin tinggi, akan
masuk kerja pada waktunya, demikian juga pulang pada waktunya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
37
selalu taat pada tata tertib dan berpakaian serta menggunakan alat kerja
sesuai aturan,begitu pula sebaliknya (Anoraga, 1992).
Hubungan ini dibuktikan pula oleh Inayati (2014) dalam penelitiannya
yang berjudul “Hubungan Pengawasan Dengan Disiplin Kerja Pegawai Pada
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya” yang
menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pengawasan
dengan disiplin kerja menunjukkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja adalah pengawasan. Hasil ini memperlihatkan
adanya hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan disiplin kerja.
Hal ini berarti dengan adanya pengawasan memungkinkan pegawai bekerja
dengan disiplin. Pegawai akan bekerja dengan tekun, semangat, dan
bertanggung jawab kerja yang tinggi, sehingga hasil kerja optimal. Namun
sebaliknya pengawasan yang kurang akan membuat pegawai merasa tidak
nyaman dalam bekerja sehingga hasil kerjanya kurang memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
38
F. Kerangka Penelitian
BAGAN 1
Skema Pengawasan Pemimpin dan Disiplin Karyawan
Pengawasan Pemimpin
Baik Buruk
Adanya pengarahan dalam
melaksanakan pekerjaan
Aktif mengawasi perilaku, moral,
sikap, gairah kerja & prestasi
Memberi petunjuk dalam
penyelesaian masalah serta
melakukan tindakan koreksi
apabila terjadi penyimpangan
Tidak adanya pengarahan dalam
melaksanakan pekerjaan
Tidak aktif dalam mengawasi
perilaku, moral, sikap, gairah
kerja dan prestasi
Tidak memberi petunjuk dalam
penyelesaian masalah dan tidak
melakukan tindakan koreksi
apabila terjadi penyimpangan
Karyawan tidak berbuat semaunya di
dalam perusahaan, karyawan merasa
mendapat perhatian, bimbingan,
pengarahan, petunjuk dan pengawasan
dari atasannya
Karyawan akan berbuat semaunya
sendiri di dalam perusahaan,
karyawan merasa tidak mendapat
perhatian, bimbingan, pengarahan,
petunjuk dan pengawasan dari
atasannya.
Disiplin kerja rendah Disiplin kerja tinggi
Karyawan taat pada tata tertib
Tanggung jawab terhadaptugas
yang diberikan
Datang dan pulang sesuai
waktunya
Berpakaian dan menggunakana
alat kerja sesuai aturan
Karyawan tidak taat pada tata
tertib
Tidak bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan
Datang dan pulang semaunya
sendiri
Berpakaian dan menggunakana
alat kerja semaunya sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
39
G. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitan ini adalah adanya hubungan
yang positif antara pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja
karyawan. Semakin tinggi nilai pengawasan, maka semakin tinggi pula
kedisiplinan karyawan yang terbentuk. Sebaliknya, semakin rendah
pengawasan maka semakin rendah pula kedisiplinan kerja karyawan
perusahaan mikro, kecil, menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
41
1. Pengawasan Pemimpin
Pengawasan pemimpin adalah proses atau tindakan pimpinan
untuk mengarahkan karyawan pada suatu pekerjaan, memantau
pekerjaan seseorang untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dan melakukan
tindakan koreksi terhadap tindakan menyimpang. Alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengawasan pemimpin
yang dibuat sendiri oleh peneliti dimana skala tersebut akan diberikan
kepada karyawan. Semakin tinggi skor total, semakin baik penilaian
karyawan terhadap pengawasan pemimpin. Sebaliknya, semakin
rendah skor total, semakin buruk penilaian karyawan terhadap
pengawasan pemimpin.
2. Kedisiplinan Kerja
Kedisiplinan Kerja adalah sikap kejiwaaan seseorang atau
kelompok yang secara sadar untuk mematuhi, menghormati,
menghargai, patuh, serta taat pada segala peraturan yang telah
ditentukan baik tertulis maupun tidak tertulis dan mematuhi norma-
norm yang berlaku. Pada penelitian ini, alat ukur yang akan digunakan
adalah skala kedisiplinan kerja yang dibuat sendiri oleh peneliti. Skala
kedisiplinan kerja akan diisi oleh karyawan dan atasan langsung dari
karyawan tersebut. Semakin tinggi skor total, maka semakin tinggi
kedisiplinan karyawan tersebut. Sedangkan semakin rendah skor total,
maka artinya kedisiplinan karyawan semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
42
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan
mikro,kecil, menengah. Teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel untuk penelitian. Pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik ini
merupakan teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang
dialkukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono, 2014).
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penyebaran
skala yang telah dibuat oleh peneliti. Ada tiga skala yang digunakan dalam
penelitian ini. Pertama, skala pengawasan pemimpin yang akan diisi oleh
karyawan. Kedua skala kedisiplinan kerja karyawan yang diisi sendiri oleh
karyawan, dan ketiga skala kedisiplinan kerja karyawan yang diisi oleh
pengawas. Menurut peneliti, pengawasan pemimpin di tempat kerja perlu
dinilai oleh bawahannya, agar kedua belah pihak dapat saling terbuka dan
memperbaiki diri sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana. Selain
itu, penilaian kedisiplinan kerja tidak hanya dilihat dari karyawan saja
melainkan juga perlu dinilai dari sisi pengawas, dengan demikian adanya
timbal balik antara atasan dan bawahan sehingga dapat mencapai visi dan
misi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
43
1. Skala Penilaian Pengawasan Pemimpin
Skala penilaian pengawasan pemimpin disusun berdasarkan aspek-
aspek pengawasan yang tersurat dalam definisi pengawasan yaitu : a)
mengarahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan, b) memantau
karyawan pada saat bekerja, c) melakukan penilaian dan tindakan
koreksi terhadap tindakan menyimpang.
Berdasarkan keempat aspek tersebut disusunlah pernyataan dalam
skala 30 butir aitem. Masing-masing aspek terdiri dari 10 butir
pernyataan, baik bersifat favorable maupun unfavorable. Aitem
dikatakan bersifat favorable apabila penyataan-pernyataan yang jika
disetujui menunjukkan sikap positif terhadap objek yang terkait,
sedangkan aitem dikatan bersifat unfavorable apabila pernyataan-
pernyataan yang jika disetujui menunjukkan sikap negative terhadap
objek yang menjadi sasaran perhatian (Anderson dalam Supratiknya,
2014).
Jenis skala dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala
ini terdapat empat alternative jawaban yaitu Selalu (SL) mendapat skor
4, Sering (SR) skor 3, Kadang-Kadang (KK) skor 2, Tidak Pernah (TP)
mendapat skor 1. Sedangkan untuk aitem bersifat unfavorable Selalu
(SL) mendapat skor 1, Sering (SR) skor 2, Kadang-Kadang (KK) skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
44
3, Tidak Pernah (TP) mendapat skor 4. Distribusi atau penyebaran
aitem pada skala tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1
Blue Print Skala Pengawasan Pemimpin
No Aspek Komponen Aitem
Total Presentase Favorable Unfavorable
1. Mengarahkan 1, 4, 7, 10,
13
16, 19, 22,
25, 28
10 33,33%
2. Memantau 2, 5, 8, 11,
14
17, 20, 23,
26, 29
10 33,33%
3. Melakukan
penilaian dan
tindakan
koreksi
3, 6, 9, 12,
15
18, 21, 24,
27, 30
10 33,33%
Total 15 15 30 100%
Tabel 2
Penilaian Skala Pengawasan Pemimpin
Respon Favorable Unfavorable
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
2. Skala Penilaian Kedisiplinan Kerja
Skala kedisiplinan kerja karyawan disusun berdasarkan aspek-
aspek dari beberapa tokoh yang telah disimpulkan oleh peneliti, aspek
tersebut yaitu: a) ketaatan dan kepatuhan pada peraturan-peraturan
perusahaan, b) ketepatan waktu dalam hal memulai pekerjaan dan
meninggalkan pekerjaan, c) tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
diberikan, d) cara berpakaian dan penggunaan alat kerja dengan hati-
hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
45
Skala kedisiplinan kerja yang diberikan kepada karyawan memiliki
24 butir aitem. Masing-masing aspek terdiri dari 6 butir pertanyaan,
baik bersifat favorable maupun unfavorable. Sedangkan skala
kedisiplinan kerja yang diberikan kepada pengawas memiliki 16 butir.
Skala kedisiplinan karyawan yang diberikan kepada pengawas julmalh
aitemnya lebih sedikit karena untuk mempermudah dan meringankan
pengawas dalam menilai kedisiplinan kerjakaryawannya. Ada 4 aitem
pada setiap aspek kedisiplinan kerja dimana aitem tersebut bersifat
favorabledan unfavorable. Aitem dikatakan bersifat favorable apabila
penyataan-pernyataan yang jika disetujui menunjukkan sikap positif
terhadap objek yang terkait, sedangkan aitem dikatan bersifat
unfavorable apabila pernyataan-pernyataan yang jika disetujui
menunjukkan sikap negative terhadap objek yang menjadi sasaran
perhatian (Anderson dalam Supratiknya, 2014).
Jenis skala dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala
ini terdapat empat alternative jawaban yaitu Selalu (SL) mendapat skor
4, Sering (SR) skor 3, Kadang-Kadang (KK) skor 2, Tidak Pernah (TP)
mendapat skor 1. Sedangkan untuk aitem bersifat unfavorable Selalu
(SL) mendapat skor 1, Sering (SR) skor 2, Kadang-Kadang (KK) skor
3, Tidak Pernah (TP) mendapat skor 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
46
Disribusi atau penyebaran aitem pada skala tersebut dapat dilihat
pada tabel 2 dan tabel 3 berikut ini :
Tabel 3
Blue Print Skala Kedisiplian Kerja
(diisi karyawan)
No Aspek Komponen Aitem
Total Presentase Favorable Unfavorable
1. Kepatuhan pada
peraturan 4, 8, 10 15, 18, 21 6 25%
2. Ketepatan waktu 1, 5, 11 13, 19, 22 6 25%
3. Tanggung jawab 2, 6, 12 16, 20, 23 6 25%
4.
Cara berpakaian
dan penggunaan
alat kerja dengan
hati-hati
3, 7, 9 14, 17, 24 6 25%
Total 12 12 24 100%
Tabel 4
Blue Print Skala Kedisiplinan Kerja
(diisi pengawas)
T
a
No Aspek Komponen Aitem
Total Presentase Favorable Unfavorable
1. Kepatuhan pada
peraturan 1, 5 9, 13 4 25%
2. Ketepatan waktu 2, 6 10, 14 4 25%
3. Tanggung jawab 3, 7 11, 15 4 25%
4.
Cara berpakaian
dan penggunaan
alat kerja
dengan hati-hati
4, 8 12, 16 4 25%
Total 8 8 16 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
47
Tabel 5
Penilaian Skala Kedisiplinan Kerja
Respon Favorable Unfavorable
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah kualitas esensial yang menunjukkan sejauh
mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang
hendak diukurnya. Pengertian yang paling lazim tentang validitas
adalah sebagai berikut. Pertama, validitas dipandang sebagai
kualitas atau ciri yang melekat pada tes. Kedua, validitas bisa
dibedakan dalam tiga tipe atau jenis yaitu validitas isi, validasi
terkait dengan criteria serta validasi konstruk (Goodwin & Leech
dalam Supratiknya, 2014).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi, yaitu menyangkut tingkat kebenaran suatu instrument
mengukur isi (content) dari area yang dimaksudkan untuk diukur.
Untuk mengetahui suatu kuisioner dapat dianggap valid secara isi
dapat dilakukan dengan cara meminta pendapat ahli yang sesuai
dengan bidang penelitian (Kountur, 2007). Pakar yang meneliti isi
tes ini adalah dosen pembimbing skripsi peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
48
2. Seleksi Aitem
Parameter utama dalam seleksi item skala adalah daya
diskriminasi item, yaitu sejauh mana item mampu membedakan
individu yang memiliki atribut dan individu yang tidak memiliki
atribut yang hendak diukur oleh skala. Daya diskriminasi item
tersebut diuji melalui komputasi koefisien korelasi antara distribusi
skor pada masing-masing item dengan distribusi skor keseluruhan
pada skala yang menjadi kriteria. Hasil dari komputasi ini berupa
koefisien korelasi item total (rix) yang disebut dengan parameter
daya beda item (Azwar, 2009).
Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai
dengan 1,00 dengan tanda positif atau negative. Semakin baik daya
diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati
angka 1,00. Koefisien yang mendekati angka 0 atau yang memiliki
tanda negative mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik
(Azwar, 2009)
Korelasi item total digunakan sebagai kriteria pemilihan item
yang memiliki batasan rix≥ 0,30 yang berarti bahwa item-item yang
koefisien korelasinya bernilai minimal 0,30, daya diskriminasinya
dianggap memuaskan . Sebaliknya, apabila nilai rixkurang dari
0,30, maka item tersebut memiliki daya diskriminasi yang rendah
(Azwar, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
49
Aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan
atau lebih besar dari 0,30 dan jumlahnya melebihi jumlah aitem
yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka dapat memilih
aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi tinggi.
Namun, jika jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang
diinginkan, maka dapat mempertimbangkan untuk menurunkan
batas criteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2009).
Uji coba terhadap aitem-aitem dalam skala telah dilaksanakan
pada tanggal 1 Oktober 2015 hingga tanggal 3 Oktober 2015 pada
toko elektronik dan Café di Purwokerto. Dari 35 kuesioner yang
dibagikan, terdapat 34 kuesioner yang kembali dan ada 6 kuisioner
yang dianggap gugur karena tidak memenuhi criteria yaitu minimal
bekerja selama 3 bulan. Setelah 28 kuisioner dipastikan dapat
terpakai, peneliti kembali membagikan skala yang ketiga yang
diberikan kepada setiap pengawas untuk menilai kedisiplinan kerja
para karyawannya pada tanggal 4 Oktober 2015. Peneliti
memberikan kepada tiga pengawas dimana setiap kuisioner yang
dibagikan telah tercantum nama karyawan yang sesuai dengan
nama-nama yang mengisi kuisioner sebelumnya. Dikerenakan
jumlah subjek dalam uji coba skala belum mencukupi, tanggal 21
Oktober 2015 peneliti kembali membagikan skala-skala tersebut
kepada 6 karyawan dan seorang pengawas pada sebuah salon di
Yogyakarta. Jumlah seluruh responden pada uji coba skala ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
50
adalah 34 orang karyawan dan 4 orang pengawas. Berikut hasil
olahan data uji seleksi aitem yang dilakukan dengan menggunakan
SPSS versi 22.
a. Skala Pengawasan Pemimpin
Uji coba skala pengawasan terdiri dari 30 aitem.
Berdasarkan keempat aspek masing-masing aspek terdiri dari
10 butir pernyataan, baik bersifat favorable maupun
unfavorable. Berikut tabel sebaran aitem skala pengawasan
pemimpin:
Tabel 6
Sebaran Aitem Skala Pengawasan
No Aspek Komponen Aitem
Total Favorable Unfavorable
1. Mengarahkan 1, (4), 7,
10, *13
16, 19, 22, 25,
28 10
2. Memantau (2), 5, 8,
11, 14
17, 20, 23,
(26), 29 10
3.
Melakukan
penilaian dan
tindakan koreksi
(3), 6, 9,
12, 15
*18, 21, 24,
27, 30 10
Total 15 15 30
Keterangan :
* : Aitem yang gugur
() : Aitem yang sengaja digugurkan
Hasil uji korelasi aitem total rix awal berkisar antara 0,043
hingga 0,769. Untuk mendapatkan aitem dengan daya
diskriminasi yang baik maka dilakukan seleksi aitem dengan
menggugurkan aitem yang memiliki korelasi aitem total (rix) di
bawah 0,30. Hasilnya terdapat 2 aitem yang gugur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
51
Dari 28 aitem skala pengawasan yang lolos uji seleksi,
dilakukan pengguguran manual aitem untuk menyeimbangkan
jumlah aitem tiap aspek. Aitem yang digugurkan adalah aitem
dengan nilai korelasi aitem total (rix) terendah pada masing-
masing aspek. Hasilnya terdapat 4 aitem yang digugurkan yang
meliputi 1 aitem pada aspek mengarahkan, 2 aitem pada aspek
memantau dan 1 aspek pada pemberian nilai dan tindakan
koreksi. Hasil akhir Skala Pengawasan terdiri dari 24 aitem,
masing-masing aspek memiliki 8 aitem. Berikut tabel akhir
Skala Pengawasan Pemimpin:
Tabel 7
Skala Penelitian Pengawasan
No Aspek Komponen Aitem
Total Favorable Unfavorable
1. Mengarahkan 1, 7, 10 16, 19, 22,
25, 28 8
2. Memantau 5, 8, 11, 14 17, 20, 23, 29 8
3.
Melakukan
penilaian dan
tindakan
koreksi
6, 9, 12, 15 21, 24, 27, 30 8
Total 12 12 24
b. Skala Kedisiplinan Kerja Karyawan
Uji coba skala kedisiplinan kerja yang diisi oleh karyawan
terdiri dari 24 aitem yang meliputi 6 aitem aspek kepatuhan pada
peraturan, 6 aitem pada aspek ketepatan waktu, 6 aitem pada aspek
tanggung jawab dan 6 aitem pada aspek cara berpakaian dan
penggunaan alat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
52
Berikut tabel Skala Kedisiplinan Kerja yang dinilai sendiri oleh
karyawan:
Tabel 8
Sebaran Aitem Skala Kedisiplinan Karyawan
(dinilai karyawan)
No. Aspek Komponen Aitem
Total Favorable Unfavorable
1. Kepatuhan pada
peraturan 4 , 8 , 10
(15), (18),
21 6
2. Ketepatan waktu 1, 5, 11 13, (19),
*22 6
3. Tanggung jawab 2, 6, (12) 16, (20), 23 6
4.
Cara berpakaian dan
penggunaan alat kerja
dengan hati-hati
3, 7, 9 *14, 17, *24 6
Total 12 12 24
Keterangan :
* : aitem yang gugur
( ) : aitem yang sengaja digugurkan
Hasil uji korelasi aitem total (rix) awal berkisar antara 0,00
hingga 0,724. Untuk mendapatkan aitem dengan daya diskriminasi
yang baik maka dilakukan seleksi aitem dengan menggugurkan
aitem yang memiliki korelasi aitem total (rix) di bawah 0,25.
Standar ini digunakan untuk mencukupi jumlah aitem per aspek.
Hasilnya terdapat 3 aitem yang gugur.
Dari 20 aitem yang lolos uji coba, dilakukan pengguguran
manual aitem untuk menyeimbangkan jumlah aitem tiap aspek.
Total aitem yang digugurkan secara manual adalah 5 aitem yang
meliputi 2 aitem pada aspek kepatuhan pada peraturan, 1 aitem
pada aspek ketepatan waktu dan 2 aitem pada aspek tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
53
jawab. Berikut tabel hasil akhir Skala Kedisiplinan kerja yang diisi
oleh karyawan :
Tabel 9
Skala Penelitian Kedisiplinan Kerja
(diisi oleh karyawan)
No. Aspek Komponen Aitem
Total Favorable Unfavorable
1. Kepatuhan pada
peraturan
4, 8, 10 21 4
2. Ketepatan waktu 1, 5, 11 13 4
3. Tanggung jawab 2, 6 16, 23 4
4. Cara berpakaian dan
penggunaan alat kerja
dengan hati-hati
3, 7, 9 17 4
Total 11 5 16
Sedangkan uji coba Skala Kedisiplinan Kerja yang diisi atau dinilai
oleh pengawas terdiri dari 16 aitem yang masing-masing aspek
memiliki 4 aitem yang bersifat favorable dan unfavorable. Berikut
tabel sebaran skala kedisiplinan kerja yang diisi oleh pengawas :
Tabel 10
Sebaran Aitem Skala Kedisiplinan Kerja
(diisi oleh pengawas)
No Aspek Komponen Aitem
Total Favorable Unfavorable
1. Kepatuhan pada
peraturan
1,* 5 9, *13 4
2. Ketepatan waktu 2, (6) 10, (14) 4
3. Tanggung jawab 3, *7 11, *15 4
4. Cara berpakaian dan
penggunaan alat kerja
dengan hati-hati
4, *8 12, *16 4
Total 8 8 16
Keterangan :
* : Aitem yang digugurkan
( ) : Aitem yang sengaja digugurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
54
Hasil uji koefisien korelasi aitem total (rix) awal berkisar antara
-0,130 hingga 0,710. Untuk mendapatkan aitem dengan daya
diskriminasi yang baik maka dilakukan seleksi aitem dengan
menggugurkan aitem yang memiliki korelasi aitem total (rix) di
bawah 0,30. Hasilnya terdapat 6 aitem yang gugur.
Dari 10 aitem kedisiplinan kerja yang diisi oleh pengawas yang
lolos uji seleksi dilakukan pengguguran manual aitem untuk
menyeimbangkan jumlah aitem tiap aspek. Aitem yang digugurkan
adalah aitem dengan nilai korelasi aitem total terendah pada aspek
ketepatan waktu. Hasilnya, terdapat 2 aitem yang digugurkan pada
aspek ketepatan waktu. Berikut tabel hasil akhir Skala Kedisiplinan
kerja yang diisi oleh karyawan :
Tabel 11
Skala Penelitian Kedisiplinan Kerja
(diisi oleh Pengawas)
No Aspek Komponen Aitem
Total Favorable Unfavorable
1. Kepatuhan pada
peraturan
1 9 2
2. Ketepatan waktu 2 10 2
3. Tanggung jawab 3 11 2
4.
Cara berpakaian dan
penggunaan alat kerja
dengan hati-hati
4 12 2
Total 4 4 8
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur
pengetesannya dilakukan secara berulang kali terhadap suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
55
populasi individu atau kelompok (AERA, APA, & NCME dalam
Supratiknya, 2014). Suatu instrument penelitian dikatakan reliable
apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian
atas apa yang diukur. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan
oleh koefisien reliabilitasr(xx’) yang diperoleh dengan rumus Alpha
Cronbach yang angkanya berada dalam rentang 0,00 sampai 1,00.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti
semakin tinggi reliabilitas pada alat ukur tersebut (Azwar, 2009).
Penghitungan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan
program computer SPSS (Statistical Product & Service Solution)
versi 22.0.
Hasil perhitungan realibillitas skala pengawasan sebelum
dilakukan uji seleksi aitem adalah 0,916 setelah dilakukan seleksi
aitem, nilai koefisien reliabilitas meningkat menjadi 0,921. Setelah
dilakukan penguguran manual, nilai koefisien reliabilitas hasil
akhir skala tetap 0,921.
Hasil perhitungan reliabilitas Skala Kedisiplinan Kerja yang
diisi oleh karyawan sebelum dilakukan uji seleksi item adalah
0,836. Setelah dilakukan seleksi aitem, nilai koefisien reliabilitas
meningkat menjadi 0,847. Setelah dilakukan penguguran manual,
nilai koefisien reliabilitas hasil akhir skala adalah 0,843
Sementara itu, hasil perhitungan reliabilitas Skala Kedisiplinan
Kerja yang diberikan kepada pengawas sebelum dilakukan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
56
seleksi aitem adalah 0,756. Setelah dilakukan seleksi aitem, nilai
koefisien reliabilitas meningkat menjadi 0,815. Setelah dilakukan
pengguguran manual pada skala Kedisiplinan Kerja yang diisi oleh
pengawas, nilai koefisien reliabilitasnya menjadi 0,791.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, sesuai dengan standard dan
acuan Azwar (2009) dapat disimpulkan bahwa reliabilitas ketiga
skala pada penelitian ini terbilang memiliki reliabilitas yang tinggi,
sebab ketiga nilai koefisien korelasinya mendekati nilai 1,00.
Sementara itu,penelita menguji korelasi dua skala kedisiplinan
kerja untuk melihat apakah skala tersebut pararel atau tidak.
Berikut tabel hasil korelasi dua skala kedisiplinan kerja yang telah
diuji coba :
Tabel 12
Hasil Korelasi Dua Skala Kedisiplinan Kerja
Correlations
pengawas karyawan
Spearman'
s rho
Skala KK
pengawas
Correlation
Coefficient 1.000 .459
**
Sig. (1-tailed) . .003
N 34 34
Skala KK
karyawan
Correlation
Coefficient .459
** 1.000
Sig. (1-tailed) .003 .
N 34 34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan hasil uji korelasi tersebut, korelasi antar skala
kedisiplinan yang diisi oleh karyawan dan pengawas memiliki nilai
koefisien sebesar 0,459 dengan signifikansi 0,003. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
57
menunjukkan bahwa skala kedisiplinan kerja yang diisi karyawan
dan yang dinilai pengawas adalah skala yang pararel.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Analisis Data
Uji asumsi ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
penyimpang atau gangguan dari tujuan penelitian. Uji asumsi
meliputi dua hal yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji
Kolmorgov-Smirnov pada program SPSS (Statitical Product &
Service Solution) versi 22.0. Untuk menetapkan kenormalan
data adalah dengan menetapkan taraf signifikansi uji misalnya
, kemudian bandingkan nilai p dengan taraf
signifikansi yang diperoleh. Jika signifikansi yang diperoleh >
α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Namun sebaliknya, jika signifikansi yang diperoleh < α, maka
sampel bukan berasal dari populasi yang normal (Noor, 2011).
b. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lain. Jika dalam persamaan regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
58
hanya terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat
maka disebut persamaan regresi sederhana. Analisis regresi
sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel
bebas terhadap variabel terikat atau dengan kata lain untuk
mengetahui seberapa jauh perubahan variabel bebas dalam
memengaruhi variabel terikat. Linearitas bertujuan untuk
mengetahui pola hubungan linear atau tidaknya antara variabel
bebas dan variabel tergantung (Noor, 2011).
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan teknik
Compare Means pada program SPSS (Statitical Product &
Service Solution) versi 22.0. Linear atau tidaknya suatu
variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada baris linearity
yang merupakan patokan untuk melihat apakah kedua variabel
memiliki hubungan yang linier atau tidak. Jika p < 0,05 maka
terdapat hubungan yang linier antar variabelnya, ddan
sebaliknya apabila nilai p > 0,05 maka terdapat hubungan yang
tidak liner atau hubungan antar variabel tersebut lemah
(Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis
Apabila data penelitian ini normal uji hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson Product
Momentdengan menggunakan program SPSS (Statitical Product &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
59
Service Solution) versi 22.0. Namun, apabila data penelitian tidak
normal maka pengujian korelasi akan dilakukan dengan
menggunakan teknik Spearman Rho karena teknik tersebut tidak
mensyaratkan normalitas data (Santoso, 2010).
Apabila data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal dan
tidak linear, maka tidak perlu melakukan uji hipotesis karena dapat
dipastikan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel
tersebut (Santoso, 2010).
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis korelasi maka untuk menguji hipotesis yang
sifatnya hubungan bisa menggunakan nilai kofisien menurut
Sugiyono (2014) berikut ini :
Tabel 12
Nilai Koefisien Korelasi
Nilai koefisien Penjelasan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
61
sehinga memudahkan pengawas untuk mengisi skala tersebut tanpa harus
mengisi satu per satu nama bawahannya. Peneliti membagikan skala ini
kepada 2 sampai 4 pengawas setiap hari nya. Waktu dan tempat untuk
pengisian skala ini ditentukan oleh subjek (pengawas) sehingga sebelum
membagikan skala ini peneliti telah berkomunikasi pada subjek yang
bersangkutan. Pengisian skala ini berlangsung kurang lebih sekitar 15 menit.
Setelah pengambilan data pertama dan kedua selesai dapat diketahui
bahwa total seluruh subjek pada penelitian ini adalah 195 subjek yang terdiri
dari 177 karyawan dan 18 pengawas atau penanggung jawab. Subjek dari
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang sudah bekerja minimal selama 3
bulan karena dianggap sudah mengetahui dan memahami peraturan-peraturan
di tempat kerja mereka.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan
yang bekerja pada perusahaan tergolong perusahaan mikro, kecil, menengah
yang memiliki minimal masa kerja selama 3 bulan. Rentang usia subjek
penelitian ini berkisar antara 19 – 33 tahun. Masa kerja subjek penelitian
berkisar antara 4 bulan hingga 3 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
62
Berikut tabel Data Demografis Subjek Penelitian:
Tabel 13
Data Demografis Subjek Penelitian
Deskripsi Jumlah Subjek Total Subjek
Usia 19 – 25 Tahun 106
177 26 – 30 Tahun 67
30 Tahun ke atas 4
Jenis Kelamin Laki-Laki 73 177
Perempuan 104
Masa Kerja 4 – 11 bulan 28
177 1 – 2 tahun 134
2,1 – 3 tahun 15
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil deskripsi data penelitian membandingkan antara pengukuran teoritis
dan pengukuran empiris. Hasil deskripsi data penelitian sebagai berikut :
Tabel 14
Deskripsi Data Penelitian
Jenis Skala N Teoretis Empiris
Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD
Pengawasan
pemimpin 177 24 96 60 20 69 93 80,93 4,765
Kedisiplinan
Kerja (diisi
karyawan)
177 16 64 40 13,3 49 64 57,28 2,578
Kedisiplinan
Kerja (diisi
pengawas)
177 8 32 20 6,67 19 32 25,76 2,762
SkalaPengawasan Pemimpin memiliki mean teoritis sebesar 60 dan mean
empiris sebesar 80,93. Mean empiris pada skala ini lebih besar dari pada mean
teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek pada penelitian ini memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
63
penilaian yang tinggi dan positif terhadap pengawasan pemimpin. Sementara
itu skala Kedisiplinan Kerja yang diisi atau dinilai oleh karyawan memiliki
mean toeritis sebesar 40 dan mean empiris sebesar 57,28. Hal ini
menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kedisiplinan kerja yang
tinggi. Nilai mean empiris lebih besar daripada mean toeritis juga terjadi pada
skala kedisiplinan kerja yang diberikan pengawas untuk menilai kedisplinan
karyawan. Nilai mean teoritis pada skala kedisiplinan kerja yang diberikan
oleh pengawas sebesar 20 dan mean empiris sebesar 25,76. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki kedisiplinan yang tinggi
menurut karyawannya sendiri maupun menurut pengawas. Hasil ini juga
diperkuat oleh hasil uji T yang dilakukan peneliti untuk membandingkan mean
empiris dan mean teoritis. Berikut hasil Uji T padapenelitian ini :
Tabel 15
Hasil Uji T Mean Skala Pengawasan Pemimpin
One-Sample Test
Test Value = 60
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pengawasan
pemimpin 225.953 176 .000 20.927 20.22 21.63
Berdasarkan hasil uji T, mean empiris memiliki perbedaan yang signifikan
dengan mean teoritis karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
yaitu (p < 0,05), yaitu sbesar 0,000 (Santoso, 2010). Hal ini menunjukkan
bahwa subjek secara signifikan memiliki penilaian yang positif terhadap
pengawasan pemimpin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
64
Tabel 16
Hasil Uji T Mean Skala Kedisiplinan Kerja (diisi oleh karyawan)
One-Sample Test
Test Value = 40
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Kedisiplinan kerja
(dinilai oleh
karyawan)
89.182 176 .000 17.282 16.90 17.66
Berdasarkan data yang ada, hasil uji T menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 (p < 0,05) yaitu sebesar 0,000
(Santoso, 2010). Hasil terebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek
memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi.
Tabel 17
Hasil Uji T Mean Skala Kedisiplinan Kerja (diisi pengawas)
One-Sample Test
Test Value = 20
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Kedisplinan
Kerja
(dinilai oleh
Pengawas)
27.732 176 .000 5.757 5.35 6.17
Berdasarkan hasil uji T tersebut, menunjukkan bahwa adanya perbedaan
yang signifikan antara mean empiris dengan mean teoritis. Hal ini dapat
dilihat dari nila signifikansi yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
65
(Santoso, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki kedisiplinan
kerja yang tinggi menurut pengawas.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi diperlukan guna mengetahui teknik uji hipotesis apa
yang akan digunakan untuk menganalisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak (Noor, 2011). Uji normalitas dilakukan dengan Uji Kolmorgov-
Smirnov pada program SPSS (Statitical Product & Service Solution)
versi 22.0. Data dapat dikatakan normal apabila p > 0,05 (Santoso,
2010). Berikut hasil uji normalitas pada penelitian ini :
Tabel 18
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pengawasan .075 177 .017 .991 177 .322
Kedisiplinan
kerja (disi
Karyawan)
.107 177 .000 .977 177 .005
Kedisplinan
kerja (diisi
Pengawas)
.213 177 .000 .935 177 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
66
Berdasarkan hasil uji normalitas, variabel kedisiplinan kerja
memperoleh nilai p = 0,000. Sementara variabel pengawasan
memperoleh nilai p = 0,017. Distribusi data dapat dinyatakan normal
apabila memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05) (Noor,
2011). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan
variabel memiliki distribusi data yang tidak normal. Hasil tersebut juga
dapat dilihat berdasarkan sebaran data yang ada pada kurva sebagai
berikut:
Grafik 1
Kurva Pengawasan Pemimpin
Berdasarkan kurva dapat diketahui bahwa sebaran data yang paling
banyak berada pada skor 78 dan 80.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
67
Grafik 2
Kurva Kedisiplinan Kerja (yang diisi oleh karyawan)
Berdasarkan kurva tersebut dapat dilihat bahwa data tidak normal
karena banyaknya data yang berada pada skor 53.
Grafik 3
Kurva Kedisiplinan Kerja (yang diisi oleh pengawas)
Kurva Kedisiplinan Kerja yang diisi oleh pengawas diatas
menunjukkan sebaran data tidak normal karena terdapat 2 nilai ektrim,
yaitu ekrim atas dan ekstrim bawah. Nilai ekstrim atas berada pada
skor 26 dan ekstrim bawah berada pada skor 32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
68
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan teknik Compare Means
pada program SPSS (Statitical Product & Service Solution) versi 22.0.
Linear atau tidaknya suatu variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada
baris linearity yang merupakan patokan untuk melihat apakah kedua
variabel memiliki hubungan yang linier atau tidak. Jika p < 0,05 maka
terdapat hubungan yang linier antar variabelnya, dan sebaliknya apabila
nilai p > 0,05 maka terdapat hubungan yang tidak liner atau hubungan
antar variabel tersebut lemah (Santoso, 2010). Berikut adalah hasil uji
linearitas pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja :
1) Uji linearitas pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja (yang
diisi karyawan)
Tabel 19
Hasil Uji Linearitas 1
F Sig.
Kedisiplinan
Kerja (diisi
karyawan)*
Pengawasan
Pemimpin
Between Groups
(Combined)
3, 927 0,000
Linearity 57.487 0,000
Deviation From
Linearity
1,598 0,050
Berdasarkan uji linearitas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
data pada penelitian ini adalah 0,000. Hasil tersebut dapat menunjukkan
bahwa data dari variabel pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan
kerja (yang diisi oleh karyawan) dalam penelitian ini adalah linier sebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
69
signifikansi yang diperoleh dari hasil uji linearitas penelitian ini kurang
dari 0,05.
Berikut Scatterplot Hasil Uji Linearitas Pengawasan pemimpin
dengan Kedisiplinan Kerja (yang diisi karyawan) :
Grafik 4
Scattterplot Hasil Uji Linearitas 1
Grafik scatterplot menggambarkan hubungan antara pengawasan
pemimpin dan kedisiplinan kerja yang cukup kuat karena data yang
mengumpul, dekat dengan garis, dan mengikuti garis lurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
70
2) Uji Linearitas Pengawasan Pemimpin dengan Kedisiplinan Kerja (diisi
oleh pengawas)
Peneliti melakukkan uji linearitas kembali pada variabel pengawasan
pemimpin dan kedisiplinan kerja (yang diisi oleh pengawas). Berikut hasil
uji linearitas yang kedua:
Tabel 20
Hasil Uji Linearitas 2
F Sig.
Kedisiplinan Kerja
(diisi pengawas)*
Pengawasan
Pemimpin
Between Groups
(Combined)
1,165 0,283
Linearity 2,288 0,132
Deviation From
Linearity
1,116 0,335
Berdasarkan hasil uji linearitas yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa data dari variabel pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja
(yang diisi pengawas) dalam penelitian ini tidak linear dengan nilai
signifikansi 0,132. Hasil tersebut tidak memenuhi syarat data untuk dapat
dikategorikan linear (p < 0,05). Selain itu, dengan hasil uji linearitas ini
menunjukkan bahwa uji hipotesis antara pengawasan pemimpin dengan
kedisiplinan kerja yang diisi oleh pengawas tidak dapat dilakukan, sebab
apabila data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal dan tidak linear,
maka tidak perlu melakukan uji hipotesis karena dapat dipastikan bahwa
tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
71
Berikut Scattterplot Hasil Uji Linearitas Pengawasan pemimpin
dengan Kedisiplinan Kerja (yang diisi pengawas) :
Grafik 5
Scattterplot Hasil Uji Lineatias 2
Grafik diatas menunjukkan bahwa data tidak linear, karena data yang
menyebar satu sama lain dan tidak mengikuti garis lurus.
2. Uji Hipotesis
Skala Pengawasan, Skala Kedisiplinan Kerja yang disii oleh karyawan,
dan Skala Kedisiplinan Kerja yang diisi oleh pengawas menunjukkan data
yang tidak normal. Namun, data yang didapat dari uji linearitas yang
pertama menunjukkan hasil yang linear sehingga teknik perhitungan yang
dapat dilakukan adalah non-parametric test. Uji korelasi akan dilakukan
dengan menggunakan teknik Spearman Rho karena teknik tersebut tidak
mensyaratkan normalitas data (Santoso, 2010). Berikut tabel hasil uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
72
korelasi yang pertama pada data skala pengawasan dengan skala
kedisiplinan kerja yang diisi oleh karyawan.
Tabel 21
Uji Korelasi Skala Pengawasan Pemimpin Dengan Skala Kedisiplinan
Kerja (Diisi Karyawan)
Pengawasan
Kedisiplinan
Kerja
Spearman's
rho
Pengawasan
Pemimpin
Correlation
Coefficient 1.000 .471**
Sig. (1-
tailed) . .000
N 177 177
Kedisiplinan
Kerja
(oleh
karyawan)
Correlation
Coefficient .471** 1.000
Sig. (1-
tailed) .000 .
N 177 177
Berdasarkan hasil analisis, korelasi antara pengawasan pemimpin
dengan kedisiplinan kerja memiliki nilai koefisien 0,471 dengan
signifikansi 0,000. Korelasi antara pengawasan pemimpin dengan
kedisiplinan kerja termasuk dalam kategori yang sedang, karena berada
pada rentang 0,40 – 0,599 (Sugiyono, 2014). Hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang positif, cukup dan signifikan antara
pengawasan pemimpin dengan kedisiplinan kerja karyawan. Berdasarkan
hasil tersebut juga dapat disimpulkan bahwa semakin positif nilai
pengawasan pemimpin menurut karyawan, akan semakin tinggi pula
kedisiplinan kerja menurut karyawan. Sebaliknya, semakin negatif nilai
pengawasan pemimpin maka semakin rendah kedisiplinan kerja para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
73
karyawan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian diterima.
Tabel 22
Uji Korelasi Skala Kedisiplinan Kerja Yang Diisi Oleh Karyawan
Dengan Skala Kedisiplinan Kerja Yang Dinilai Pengawas
Correlations
Kedisiplinan
kerja
(karyawan)
Kedisiplinan
Kerja
(pengawas)
Spearman's
rho
Kedisiplinan
kerja
(karyawan)
Correlation
Coefficient 1.000 .072
Sig. (1-
tailed) . .169
N 177 177
Kedisiplinan
Kerja
(Pengawas)
Correlation
Coefficient .072 1.000
Sig. (1-
tailed) .169 .
N 177 177
Uji korelasi ini dilakukan untuk melihat apakah skala ini pararel atau
tidak. Berdasarkan hasil analisis tersebut, korelasi antara skala
kedisiplinan kerja yang diisi oleh karyawan dengan skala kedisiplinan
kerja yang diisi oleh pengawas memiliki nilai koefisien korelasi sebesar
0,072. Nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil uji korelasi tersebut
menunjukkan data tidak signifikan karena nilai signifikansinya lebih besar
dari 0,05 (p > 0,05) yaitu 0,169. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua
skala kedisiplinan tersebut tidak pararel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
74
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengawasan
pemimpin sebagai variabel bebas dengan kedisiplinan kerja karyawan sebagai
variabel tergantung. uji korelasi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik Spearman Rho karena data penelitian ini tidak normal tetapi linear.
Berdasarkan hasil penelitian, pengawasan pemimpin dan kedisiplinan kerja
karyawan memiliki koefisien korelasi sebesar 0,471 dengan p = 0,00 (p <
0,05). Korelasi antara pengawasan pemimpin dan kedisiplinan kerja termasuk
dalam kategori kategori yang sedang, karena berada pada rentang 0,40 – 0,599
(Sugiyono, 2014). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif yang sedang dan signifikan antara pengawasan pemimpin dengan
kedisiplinan kerja karyawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
semakin positif penilaian karyawan terhadap pengawasan pemimpin maka
karyawan akan semakin disiplin. Sebaliknya, semakin negatif penilaiam
karyawan terhadap pengawasan pemimpin maka karyawan akan semakin tidak
disiplin. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis penelitian diterima.
Berdasarkan hasil uji one sampel T-Test, diperoleh hasil signifikansi skala
pengawasan pemimpin sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan
adanya perbedaan signifikan antara mean teoritis dan mean empiris dari
pengawasan pemimpin. Nilai mean teoritis lebih kecil dibandingkan mean
empiris, yaitu 60 < 80,93. Hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan
memiliki penilai yang positif terhadap pengawasan pemimpin. Berdasarkan
hasil wawancara pada beberapa subjek, mereka mengakui bahwa atasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
75
melakukan pengawasan sesuai yang mereka harapkan, seperti memperhatikan
karyawan saat bekerja, memberikan bantuan ketika kesulitan dan menjelaskan
pekerjaan yang harus dilakukan (Komunikasi pribadi, 24 September 2015).
Berdasarkan hasil uji one sampel T-Test, diperoleh hasil signifikansi skala
kedisiplinan kerja yang diisi oleh karyawan sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Hasil
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mean teoritis
dan mean empiris dari kedisiplinan kerja yang diisi oleh karyawan. Nilai mean
teoritis lebih kecil dibandingkan mean empiris, yaitu 40 < 57,28. Hasil ini juga
berarti subjek memiliki kedisiplinan yang tinggi. Selain itu, berdasarkan
wawancara kepada beberapa karyawan perusahaan mikro, kecil, menengah,
mereka menyatakan bahwa mereka selalu berusaha untuk mematuhi semua
peraturan di tempat kerja. Meskipun mereka juga mengakui bahwa terkadang
mereka pernah melanggar beberapa peraturan seperti datang terlambat ke
tempat kerja. Namun selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan yang
diberikan semaksimal mungkin supaya tidak merugikan dirinya sendiri dan
perusahaan tempat mereka bekerja.
Berdasarkan hasil One Sample T-Test, diperoleh hasil signifikansi skala
kedisiplinan kerja yang diisi oleh pengawas sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Hal
ini berarti ada perbedaan signifikan antara mean teoritis dan mean empiris
dariskala kedisiplinan kerja yang diisi oleh pengawas. Nilai mean teoritis lebih
kecil dibandingkan mean empiris, yaitu 20 < 25,76. Artinya, pengawas
menilai karyawannya memiliki sikap disiplin yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
76
Pada hasil wawancara awal dengan lima pemilik tempat usaha, 2
diantaranya menganggap bahwa kedisiplinan karyawan mereka sudah cukup
baik. Namun 3 diantaranya mengeluhkan tentang sikap disiplin karyawan
mereka yang belum maksimal dan terkadang menyepelekan peraturan
perusahaan sehingga peneliti mengasumsikan bahwa pengawas menilai rendah
terhadap kedisiplinan karyawannya. Namun, hasil penelitiaan yang telah
dilakukan, menunjukkan bahwa pengawas atau atasan menilai kedisiplinan
kerja karyawannya cenderung tinggi. Perbedaan antara asumsi awal dengan
hasil penelitian tentang kedisiplinan karyawan tersebut kemungkinan
disebabkan oleh perubahan peraturan pada perusahaan atau sistem kerja di
perusahaan yang membuat karyawan dari waktu ke waktu berubah menjadi
lebih disiplin dalam bekerja.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dedy Arisandy (2004) yang menyatakan bahwa adanya korelasi positif antara
persepsi karyawan terhadap control atasan dengan disiplin kerja. Dengan
adanya control dari atasan, semua kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan
akan berjalan terarah dan tidak menyimpang dari rencana-rencana yang telah
ditetaptakan sebelumnya. Dengan demikian pengawasan harus dilakukan pada
setiap perusahaan.
Karyawan menginginkan agar atasan atau pengawas memperhatikan
pekerjaan di tempat kerja yaitu dengan cara melakukan pengarahan dan
pemantauan scara teratur. Dengan pengawasan yang teratur, karyawan dapat
melakukan pekerjaan yang teratur. Tetapi bila pengawas tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
77
melakukan pengarahan, pemantauan serta tindakan koreksi maka secara
psikologis karyawan akan merasa bahwa pekerjaan mereka tidak diperhatikan
oleh atasan/pengawas.
Selain itu menurut Hasibuan (2009) dengan pengawasan berarti atasan
langsung harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap,
gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus
selalu hadir di tempat kerja agardapat mengawasi dan memberikan petunjuk,
jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugasnya. Pengawasan yang efektif akan merangsang kedisiplinan dan moral
kerja pegawai. Pegawai merasa mendapat perhatian, bimbingan, pengarahan,
petunjuk, dan pengawasan dari atasannya
Selain itu, dengan adanya pengawasan, karyawan dapat memperbaiki
hasil pekerjaan mereka yang kurang baik. Hal ini menunjukkan pentingnya
melakukan penilaian dan tindakan korerksi yang dilakukan oleh pengawas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin
karyawan yang dinilai oleh dirinya sendiri ada hubungannya dengan
pengawasan yang telah dilakukan oleh atasan mereka. Dengan kata lain
pengawasan pemimpin memiliki hubungan yang cukup, positif dan signifikan
dengan kedisplinan kerja karyawan. Semakin positif penilaian karyawan
terhadap pengawasan pemimpin maka karyawan akan semakin disiplin.
Sebaliknya, semakin negatif penilaian karyawan terhadap pengawasan
pemimpin maka karyawan akan semakin tidak disiplin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
78
Namun sementara itu hasil korelasi pada kedua skala kedisiplinan kerja
yang diisi karyawan dan diisi oleh pengawas memperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,169 (p > 0,05). Artinya kedua skala tersebut tidak pararel. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan subjek ketika uji coba dan penelitian. Uji coba
dilakukan di satu perusahaan atau satu tempat kerja, sedangkan saat penelitian
dilakukan pada beberapa perusahaan yang berbeda. Hal tersebut menyebabkan
skala penelitian kedisiplinan kerja menjadi tidak pararel apabila di uji korelasi.
penilaian tentang kedisiplinan kerja antara karyawan dengan pengawas atau
atasan langsung.
Selain itu, terdapat perbedaan penilaian tentang kedisiplinan kerja antara
pengawas dan karyawan. Hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara kepada
pemilik perusahaan dengan karyawan. Pemilik perusahaan, menyatakan
bahwa karyawan mereka sudah cukup disiplin meskipun mereka kurang
memahami dan mematuhi semua peraturan yang telah dibuat, misalnya
tentang jam kerja. Beberapa karyawan dianggap kurang memperhatikan waktu
kerja mereka sehingga masih terlambat untuk datang ke tempat kerja Pemilik
tempat usaha juga menganggap bahwa terkadang karyawan selalu beralasan
untuk membenarkan perilaku mereka.
Menurut pemilik, karawan tidak meminta izin terlebih dahulu apabila tidak
bisa masuk kerja atau memberitahu secara mendadak apabila tidak bisa masuk
kerja. Hal tersebutlah yang membuat pemilik menilai karyawannya kurang
memiliki sikap disiplin, meskipun pada akhirnya, pemilik tempat usaha
tersebut memaafkan kesalahan-kesalahan tersebut dan tetap melatih mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
79
untuk memiliki sikap disiplin serta memperhatikan peraturan yang ada.
(Komunikasi Pribadi, 25 Januari 2016).
Semetara itu, berdasarkan hasil wawancara kepada dua karyawan, mereka
menganggap bahwa mereka telah melakukan semua peraturan yang ada.
Mereka juga mengakui bahwa atasan mereka sangat perhatian terhadap
karyawannya dan sangat memperhatikan kesalahan yang dilakukan oleh
karyawan. Subjek (karyawan) merasa telah melakukan semua yang
diperintahkan oleh atasan, meskipun pada akhirnya hasil pekerjaan mereka
kurang sesuai dengan harapan atasan. Karyawan berharap bahwa atasan
mampu membedakan kemampuan masing-masing karyawannya. Mengenai
masalah keterlambatan, karyawan merasa telah memberikan alasan yang logis
mengapa mereka terlambat. karyawan juga merasa tidak pernah diberitahu
batas keterlambatan dan waktu istirahat, sehingga karyawan merasa apabila
dirinya terlambat sepuluh menit masih wajar.
Hasil kedua wawancara tersebut diasumsikan bahwa adanya kesalahan
dasar atribusi seseorang atau (fundamental attribution error) pada penelitian
ini khususnya pada perbedaan penilaian antara pengawas dengan karyawan
tentang kedisiplinan kerja. Kesalahan dasar atribusi artinya adalah
kecenderungan kita untuk mengatribusikan perilaku orang lainkarena
karakteristik individual daripada faktor situasi (Rahman 2013). Kesalahan
dasar atribusi terjadi karena ketika kita mengatribusi perilaku orang lain lebih
memperhatikan hal-halyang menonjol atau menarik perhatian sehingga faktor
stuasi yang menyebabkan perilaku tersebut cenderung diabaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
80
Pemilik tempat usaha menganggap bahwa datang terlambat beberapa
menit juga sudah termasuk hal yang tidak disiplin, meskipun karyawan telah
menjelaskan alasan mereka. Pemilik atau pengawas atau pemimpin
perusahaan berusaha memaafkan pada saat itu tetapi tetap menganggap bahwa
perilaku-perilaku tersebut merupakan perilaku yang dapat dinilai sebagai
perilaku tidak disiplin. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kedua skala kedisiplinan kerja pada penelitian ini tidak berkorelasi dan adanya
perbedaan penilaian antara karyawan dengan pengawas mengenai sikap
disiplin karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
82
C. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Karyawan diharapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kedisiplinnan kerja yang telah dimiliki, yaitu tetap mematuhi segala
peraturan di tempat kerja masing-masing, tanggung jawab terhadap
pekerjaan, memperhatikan waktu kerja dan menggunakan pakaian atau
seragam yang telah ditentukan serta alat-alat kerja sesuai dengan
fungsinya.
2. Bagi Perusahaan Mikro, Kecil dan Menengah
Berdasarkan hasil penelitian, pihak perusahaan diharapkan agar
tetap melakukan pengawasan di tempat kerja dengan cara
mengarahkan, memantau dan melakukan penilaian serta tindakan
koreksi untuk karyawan. Selain itu diharapkan pula pihak perusahaan
mampu memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya
baik. Hal ini akan mendukung karyawan untuk selalu memberikan
yang terbaik untuk perusahaan dan membuat karyawan merasa
diperhatikan sehingga mampu meningkatkan kedisiplinan kerja
mereka.
Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan bagi pemilik usaha adalah
persamaan persepsi tentang kedisiplinan kerja antara atasan dan
bawahan. Sebaiknya perlu ada kesepakatan dan standar yang
dikomunikasikan bersama agar tidak terjadi perbedaan persepsi tentang
kedisiplinan pada sebuah tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
83
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menguji korelasi skala
kedisiplinan kerja pada setiap perusahaan apabila akan mengambil data
pada beberapa perusahaan yang berbeda untuk memastikan alat
tersebut pararelatau tidak. Selainitu peneliti selanjutnya dihaapkan
untuk meneliti faktor lain yang mempengaruhi sikap disiplin kerja
karyawan. Peneliti selanjutnya juga perlu memperhatikan hal-hal yang
mampu menyebabkan terjadinya kesalahan atribusi seseorang dalam
menilai orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
85
Davis &Newstorm. (1992). Perilaku Dalam Organisasi, 7th
ed., Jakarta: Erlangga.
Day, Arla., Kelloway, E.K., & Hurrel, J.J., (2014). Workplace Well-being: how to
build psychologically healthy workplace. United Kingdom: John Wiley
& Sons, Ltd.
Ebuara, V.O., & Coker, M.A. (2012). Influence of Staff Discipline and Attitude
to Work On Job Satisfaction Lecturers in Tertiary Institutions in Cross
River State. Public Policy and Administration Research, Vol. 2, No. 3.
Handoko, T. H. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hasibuan, M., (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hasibuan, M. (2009). Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Helmi, A. F. (1996). Disiplin kerja. Bulletin Psikologi, Tahun IV, Nomor 2,
Desember 1996, (Ed. Khusus Ulang Tahun XXXII)
Inayati, A. (2014). Hubungan Pengawasan Dengan Disiplin Kerja Pegawai Pada
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya.
Bahana Manajemen Pendidikan. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol.
2, No. 1, 86-831.
Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pengembangan Sumber Daya
Manusia.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kartono, K. (2003). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Kembuan, Eddy. (2011). Hubungan Antara Kompensasi Dan Disiplin Kerja
Produktivitas Kerja Pegawai Universitas Negeri Manado. Jurnal
Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Vol. 2, No. 2, 59-70.
Knight & Ukpere. (2014). The Effectiveness and Consistency of Disciplinary
Actions and Procedures within a South African Organisation.
Mediterranean Journal of Sosial SciencesMCSER Publishing, Rome-
Italy, Vol.5, No. 4.
Mangkuprawira, S., & Hubeis, V., (2007)Manajemen mutu sumber daya
manusia.Bogor: Ghalia Indonesia.
Mansoer, H. (1989). Pengantar Manajemen. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembanganlembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
86
Manullang, M. (2004). Dasar-Dasar MAnajemen.Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi kedua. Bandung:
Alfabeta.
McCormick, Ernest J., & Ilgen, Daniel R. (1980). Industrial Psychology. 7th
ed.,
London: Prentice-Hall, Inc.
McCormick, Ernest J., & Ilgen, Daniel R. (1985). Industrial And Organizational
Psychology, 8th
ed., London: Prentice-Hall, Inc.
Moekijat. (1990). Asas-asas Perilaku Organisasi. Bandung: Mandar Maju.
Nawawi, H. (1989). Pengawasan Melekat Di Lingkungan Aparatur Pemerintah.
Jakarta: Erlangga.
Nasrudin, E. (2010). Psikologi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Prestawan, Anang. (2010). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja
Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Asuransi Jiwa
BersamaBumiputera Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Rahman, A.A., (2013). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Robbins, S.(1993). Organizational Behavior, 6th
ed., London: Prentice-Hall, Inc.
Rofi, Ahmad N.(2012).Pengaruh Disiplin Kerja Dan Pengalaman Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Produksi PT. Leo Agung
Semarang.Jurnal ilmu manajemen dan akuntansi terapan. Vol. 3, No.
1.
Sanjaya, D. (2009). Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada Perusahaan Keripik Kentang Di Junrejo Batu,
Skripsi,Universitas Islam Negeri, Malang.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi : Dari blog menjadi buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Santoso, S. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama
Sarwono, J. (2006). Metode PEnelitian Kuatitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sastrohadiwiryo. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
87
Saydam, G. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan
Mikro.Cetakan ketiga. Jakarta: Djambatan.
Schultz, Duane P.& Schultz, Sydney E. (2010). Psychology and Work Today. 10th
ed., Pearson education, Inc.
Setiawan, A. (2013). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kanjutuhan
Malang.Jurnal Imu Manajemen,Vol.1, No. 4, 1245-1252.
Siegel, Laurence. (1968). Industrial Psychology., Homewood, Illinois: Richard
D.Irwin, Inc.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Suwarto. (1999). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Andi offset.
Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuatitatif Sebuah Pengantar.
Bandung: Alfabeta
Winardi. (1989). Perencanaan Dan Pengawasan Dalam Bidang Manajemen.
Bandung: Mandar Maju.
Winardi. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media.
Wursanto. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi.Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Sumber lain :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah.
Komunikasi Pribadi 2 Febuari 2015
Komunikasi Pribadi 25 Januari 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
88
LAMPIRAN 1
SKALA TRY OUT
PENGAWASAN PEMIMPIN DAN KEDISIPLINAN KERJA (DIISI
KARYAWAN)
DisusunOleh :
Intan Riana Dewi
119114127
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
89
Yth.Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
Yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini
Terkait dengan penelitian ini, saya memohon izin untuk meminta bantuan
serta partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk meluangkan waktunya dalam rangka
mengisi skala berikut ini.
Terdapat 2 skala yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Dalam merespon
pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya sangat berharap Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
untuk mengisinya dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya sesuai dengan
keadaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam kehidupan kerja sehari-hari. Dalam
pengisian skala ini jawaban yang benar adalah jawaban yang sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ i alami atau rasakan dan data atau jawaban yang
diberikan sangat terjaga kerahasiaannya.
Dalam pengisian skala ini, saya mohon untuk selalu memperhatikan
petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan karena hasil dari pengisian skala
ini akan digunakan kepentingan ilmiah. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/ Ibu/
Saudara/ i, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya
Intan Riana Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
90
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Masa kerja :
Nama pengawas/ penanggungjawab :
Menyatakan kesediaan untuk mengisi skala ini dan mengisi identitas diri
dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak
manapun.Semua respon yang saya berikan juga mewakili apa yang saya alami
dalam kehidupan kerja saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat
pada umumnya. Saya juga memberikan izin agar jawaban sayadapat digunakan
sebagai data untuk penelitian ilmiah meskipun mencantumkan identitas
pribadisaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
91
PETUNJUK PENGERJAAN
Isilah skala berikut sesuai dengan apa yang anda rasakan dan alami di
kehidupan kerja sehari-hari anda. Semua jawaban yang benar adalah jawaban
yang sesuai dengan situasi dan kondisi Anda yang sebenarnya di tempat kerja
anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan jawablah semua
pernyataan yang diberikan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
yang telah disediakan di setiap pernyataan.
SL : Jika pernyataan tersebut Selalu anda alami atau rasakan
SR : Jika pernyataan tersebut Sering anda alami atau rasakan
KK : Jika pernyataan tersebut Kadang-Kadang anda alami atau rasakan
TP : Jika pernyataan tersebut Tidak Pernah anda alami atau rasakan
Jika anda hendak mengganti jawaban, maka coretlah tanda centang (√)
dengan tanda sama dengan (=) dan kemudian pilihlah jawaban yang lebih sesuai
dengan keadaan anda di tempatkerja.
Contoh cara pengisian:
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Saya menangis ketika saya banyak masalah √
2. Saya mengerjakan tugas di malam hari √ √
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
92
Skala 1
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Pengawas menjelaskan tugas yang harussaya
selesaikan
2. Pengawas memantau secara langsung ketika
karyawan sedang bekerja
3. Pengawas mengevaluasi hasil pekerjaan saya
4. Pengawas memberitahukan bagaimana cara
mengerjakan suatu pekerjaan
5. Pengawas berada ditempat kerja setiap saya
bekerja
6. Pengawas memberikan penghargaan kepada
saya atas hasil kerja saya
7. Pengawas memberikan instruksi yang jelas
kepada karyawan
8. Pengawas turun langsung untuk memberikan
bantuan ketika saya sedang kesulitan ketika
bekerja
9. Pengawas memberikan masukan kepada saya
terkait kesalahan atau kekurangan saya dalam
bekerja
10. Pengawas memberikan contoh ketika
memberikan penjelasan tentang suatu
pekerjaan kepad asaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
93
No. Pernyataan SL SR KK TP
11. Pengawas memberikan kesempatan pada saya
untuk bertanya ketika bekerja
12. Pengawas memberitahu saya tentang
kekurangan atau kesalahan saya dalam bekerja
13. Pengawas menjelaskan hal-hal apa saja yang
tidak boleh saya langgar ketika mengerjakan
pekerjaan
14. Ketika saya melakukan kesalahan dalam
bekerja, pengawas langsung memperbaiki hal
tersebut
15. Pengawas memberikan peringatan kepad asaya
agar tidak mengulangi kesalahan saya
16. Saya tidak diberi penjelasan tentang tugas
yang harus saya selesaikan
17. Saya merasa tidak diawasi ketika sedang
bekerja
18. Pengawas tidak menilai hasil pekerjaan saya
19. Pengawas hanya memberikan tugas kepada
saya tanpa saya tahu bagaimana cara
mengerjakannya.
20. Saya tidak melihat pengawas hadir di tempat
kerja.
21. Hasil kerja saya tidak dihargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
94
No. Pernyataan SL SR KK TP
22. Saya bekerja tanpa arahan dari pengawas
23. Pengawas tidak memperhatikan saya ketika
saya sedang kesulitan bekerja
24. Pengawas tidak memberikan solusi terhadap
kekurangan atau kesalahan hasil kerja saya
25. Saya merasa pengawas tidak pernah
memberikan contoh ketika sedang menjelaskan
suatu pekerjaan
26. Pengawas tidak memiliki waktu untuk saya
apabila saya ingin bertanya
27. Saya tidak diberi masukan oleh pengawas
mengenai hasil kerja saya
28. Saya tidak diberi tahu hal apa saja yang tidak
boleh dilakukan ketika saya bekerja
29. Kesalahan yang saya lakukan ketika bekerja
tidak diperbaiki oleh pengawas.
30. Saya tidak diberikan peringatan apapun ketika
saya tahu kesalahan atau kekurangan saya
dalam bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
95
Skala 2
No. Pernyataan SL SR KK TP
1 Saya tidak terlamba tuntuk datang ketempat
kerja
2 Saya mengikuti prosedur kerja yang diberikan
atasan saya agar pekerjaan saya selesai sesuai
rencana
3 Saya mengikuti aturan cara berpakaian di tempat
kerja saya
4 Saya berusaha memberitahu atau minta izin
kepada atasan saya apabila saya berhalangan
hadir
5 Saya meninggalkan tempat kerja setelah waktu
yang telah ditentukan oleh tempat kerja saya
6 Saya mengerahkan kemampuan yang saya miliki
untuk melaksanakan pekerjaan yang telah
diberikan kepada saya
7 Saya selalu berseragam sesuai dengan seragam
yang telah diberikan oleh perusahaan
8 Saya bekerja sesuai dengan peraturan-peraturan
di tempat saya bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
96
No. Pernyataan SL SR KK TP
9 Saya menggunakan peralatan kerja sesuai
dengan fungsi dari alat tersebut
10. Saya berusaha melaksanakan semua peraturan di
tempat kerja saya
11 Saya berusaha untuk hadir setiap hari untuk
bekerja di tempat kerja saya
12 Saya mampu untuk menyelesaikan apa yang
menjadi tanggung jawab saya
13 Saya terlambat datang ke tempat kerja
14 Saya berpakaian tanpa mengikuti aturan cara
berpakaian di tempat kerja saya
15 Saya tidak memberitahu atasan saya apabila saya
tidak masuk kerja
16 Saya mengabaikan tugas yang diperintahkan
oleh atasan saya
17 Saya berpakaian tanpa seragam yang telah
diberikan oleh perusahaan melainkan berpakaian
sesuai keinginan saya
18 Saya bekerja sesuai suasana hati saya sehingga
terkadang saya mengabaikan peraturan tempat
kerja saya
19 Saya beristirahat lebih awal tanpa memerhatikan
waktu istirahat yang ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
97
No. Pernyataan SL SR KK TP
20 Saya tidak menyelesaikan tugas yang telah
dibebankan kepada saya
21 Saya melanggar peraturan di tempat kerja saya
22 Saya membolos atau izin untuk berhalangan
hadir di tempat kerja saya
23 Saya melalaikan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya
24 Terkadang saya menggunakan peralatan kerja
tidak sesuai dengan fungsinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
98
LAMPIRAN 2
SKALA TRY OUT
KEDISIPLINAN KERJA (DIISI PENGAWAS)
DisusunOleh :
Intan Riana Dewi
119114127
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
99
Yth.Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
Yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini
Terkait dengan penelitian ini, saya memohon izin untuk meminta bantuan
serta partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk meluangkan waktunya dalam rangka
mengisi skala berikut ini.
Terdapat 2 skala yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Dalam merespon
pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya sangat berharap Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
untuk mengisinya dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya sesuai dengan
keadaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam kehidupan kerja sehari-hari. Dalam
pengisian skala ini jawaban yang benar adalah jawaban yang sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ i alami atau rasakan dan data atau jawaban yang
diberikan sangat terjaga kerahasiaannya.
Dalam pengisian skala ini, saya mohon untuk selalu memperhatikan
petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan karena hasil dari pengisian skala
ini akan digunakan kepentingan ilmiah. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/ Ibu/
Saudara/ i, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya
Intan Riana Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
100
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Jabatan :
Menyatakan kesediaan untuk mengisi skala ini dan mengisi identitas diri
dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak
manapun.Semua respon yang saya berikan juga mewakili apa yang saya alami
dalam kehidupan kerja saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat
pada umumnya. Saya juga memberikan izin agar jawaban sayadapat digunakan
sebagai data untuk penelitian ilmiah meskipun mencantumkan identitas
pribadisaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
101
PETUNJUK PENGERJAAN
Isilah skala berikut sesuai dengan apa yang anda rasakan dan alami di
kehidupan kerja sehari-hari anda. Semua jawaban yang benar adalah jawaban
yang sesuai dengan situasi dan kondisi Anda yang sebenarnya di tempat kerja
anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan jawablah semua
pernyataan yang diberikan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
yang telah disediakan di setiap pernyataan.
SL : Jika pernyataan tersebut Selalu anda alami atau rasakan
SR : Jika pernyataan tersebut Sering anda alami atau rasakan
KK : Jika pernyataan tersebut Kadang-Kadang anda alami atau rasakan
TP : Jika pernyataan tersebut Tidak Pernah anda alami atau rasakan
Jika anda hendak mengganti jawaban, maka coretlah tanda centang (√)
dengan tanda sama dengan (=) dan kemudian pilihlah jawaban yang lebih sesuai
dengan keadaan anda di tempatkerja.
Contoh cara pengisian:
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Saya menangis ketika saya banyak masalah √
2. Saya mengerjakan tugas di malam hari √ √
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
102
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Dia berusaha memberikan kabar ketika akan
berhalangan hadir atau tidak masuk kerja
2. Dia datang tepat waktu ke tempat kerja
3. Dia mengikuti prosedur kerja yang telah saya
berikan kepadanya
4. Dia berpakaian sesuai dengan aturan pakaian
yang telah ditentukan oleh perusahaan
5. Dia bekerja sesuai aturan yang berlaku di
tempat kerja
6. Dia meninggalkan tempat kerja sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
7. Dia mengerjakan setiap tugas yang saya
berikan kepadanya
8. Dia menggunakan alat-alat kerja dengan
hati-hati dan sesuai dengan fungsinya
9. Dia tidak memberitahu saya atau meminta
izin ketika dia tidak bisa masuk kerja
10. Dia datang terlambat ketempat kerja
11. Dia tidak bekerja sesuai prosedur yang telah
diberikan
12. Dia tidak memakai seragam yang ditentukan
oleh perusahaan
13. Dia melanggar beberapa peraturan yang telah
dibuat oleh perusahaan
14. Dia pulang lebih awal sebelum waktunya
15. Dia melalaikan tugas-tugas yang seharusnya
dia kerjakan
16. Dia menggunakan alat-alat kerja tidak sesuai
dengan fungsi alat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
103
LAMPIRAN 3
SKALA PENELITIAN
PENGAWASAN PEMIMPIN DAN KEDISIPLINAN KERJA (DIISI
KARYAWAN)
Disusun Oleh :
Intan Riana Dewi
119114127
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
104
Yth.Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
Yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini
Terkait dengan penelitian ini, saya memohon izin untuk meminta bantuan
serta partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk meluangkan waktunya dalam rangka
mengisi skala berikut ini.
Terdapat 2 skala yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Dalam merespon
pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya sangat berharap Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
untuk mengisinya dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya sesuai dengan
keadaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam kehidupan kerja sehari-hari. Dalam
pengisian skala ini jawaban yang benar adalah jawaban yang sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ i alami atau rasakan dan data atau jawaban yang
diberikan sangat terjaga kerahasiaannya.
Dalam pengisian skala ini, saya mohon untuk selalu memperhatikan
petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan karena hasil dari pengisian skala
ini akan digunakan kepentingan ilmiah. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/ Ibu/
Saudara/ i, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya
Intan Riana Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
105
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Masa kerja :
Nama pengawas/ Penanggung Jawab :
Menyatakan kesediaan untuk mengisi skala ini dan mengisi identitas diri
dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak
manapun.Semua respon yang saya berikan juga mewakili apa yang saya alami
dalam kehidupan kerja saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat
pada umumnya. Saya juga memberikan izin agar jawaban sayadapat digunakan
sebagai data untuk penelitianilmiah meskipun mencantumkan identitas
pribadisaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
106
PETUNJUK PENGERJAAN
Isilah skala berikut sesuai dengan apa yang anda rasakan dan alami di
kehidupan kerja sehari-hari anda. Semua jawaban yang benar adalah jawaban
yang sesuai dengan situasi dan kondisi Anda yang sebenarnya di tempat kerja
anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan jawablah semua
pernyataan yang diberikan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
yang telah disediakan di setiap pernyataan.
SL : Jika pernyataan tersebut Selalu anda alami atau rasakan
SR : Jika pernyataan tersebut Sering anda alami atau rasakan
KK : Jika pernyataan tersebut Kadang-Kadang anda alami atau rasakan
TP : Jika pernyataan tersebut Tidak Pernah anda alami atau rasakan
Jika anda hendak mengganti jawaban, maka coretlah tanda centang (√)
dengan tanda sama dengan (=) dan kemudian pilihlah jawaban yang lebih sesuai
dengan keadaan anda di tempatkerja.
Contoh cara pengisian:
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Saya menangis ketika saya banyak masalah √
2. Saya mengerjakan tugas di malam hari √ √
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
107
Skala 1
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Pengawas menjelaskan tugas yang harus saya
selesaikan
2. Pengawas berada di tempat kerja setiap saya
bekerja
3. Pengawas memberikan penghargaan kepada
saya atashasil kerja saya
4. Pengawas memberikan instruksi yang jelas
kepada karyawan
5. Pengawas turun langsung untuk memberikan
bantuan ketika saya sedang kesulitan ketika
bekerja
6. Pengawas memberikan masukan kepada saya
terkait kesalahan atau kekurangan saya dalam
bekerja
7. Pengawas memberikan contoh ketika
memberikan penjelasan tentang suatu
pekerjaan kepada saya
8. Pengawas memberikan kesempatan pada saya
untuk bertanya ketika bekerja
9. Pengawas memberitahu saya tentang
kekurangan atau kesalahan saya dalam bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
108
No. Pernyataan SL SR KK TP
10. Ketika saya melakukan kesalahan dalam
bekerja, pengawas langsung memperbaiki hal
tersebut
11. Pengawas memberikan peringatan kepada saya
agar tidak mengulangi kesalahan saya
12. Saya tidak diberi penjelasan tentangtugas yang
harussayaselesaikan
13. Saya merasa tidak diawasi ketika sedang
bekerja
14. Pengawas hanya memberikan tugas kepada
saya tanpa saya tahu bagaimana cara
mengerjakannya.
15. Saya tidak melihat pengawas hadir di tempat
kerja.
16. Hasil kerjasaya tidak dihargai
17. Saya bekerja tanpa arahan dari pengawas
18. Pengawas tidak memperhatikan saya ketika
saya sedang kesulitan bekerja
19. Pengawas tidak memberikan solusi terhadap
kekurangan atau kesalahan hasil kerja saya
20. Saya merasa pengawas tidak pernah
memberikan contoh ketika sedang menjelaskan
suatu pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
109
No. Pernyataan SL SR KK TP
21. Saya tidak diberi masukan oleh pengawas
mengenai hasil kerja saya
22. Saya tidak diberitahu hal apa saja yang tidak
boleh dilakukan ketika saya bekerja
23. Kesalahan yang saya lakukan ketika bekerja
tidak diperbaiki oleh pengawas.
24. Saya tidak diberikan peringatan apapun ketika
saya tahu kesalahan atau kekurangan saya
dalam bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
110
Skala 2
No. Pernyataan SL SR KK TP
1 Saya tidak terlambatuntukdatang ketempat kerja
2
Saya mengikuti prosedur kerja yang diberikan
atasan saya agar pekerjaan saya selesai sesuai
rencana
3 Saya mengikuti aturan cara berpakaian di tempat
kerja saya
4
Saya berusaha memberitahu atau minta izin
kepada atasan saya apabila saya berhalangan
hadir
5 Saya meninggalkan tempat kerja setelah waktu
yang telah ditentukan oleh tempat kerja saya
6
Saya mengerahkan kemampuan yang saya miliki
untuk melaksanakan pekerjaan yang telah
diberikan kepada saya
7 Saya selalu berseragam sesuai dengan seragam
yang telah diberikan oleh perusahaan
8 Saya bekerja sesuai dengan peraturan-peraturan
di tempat saya bekerja
9. Saya menggunakan peralatan kerja sesuai dengan
fungsi dari alat tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
111
No. Pernyataan SL SR KK TP
10. Saya berusaha melaksanakan semua peraturan
di tempat kerja saya
11 Saya berusaha untuk hadir setiap hari untuk
bekerja di tempat kerja saya
12 Saya terlambat datang ke tempat kerja
13
Saya mengabaikan tugas yang diperintahkan
oleh atasan saya
14
Saya berpakaian tanpa seragam yang telah
diberikan oleh perusahaan melainkan
berpakaian sesuai keinginan saya
15 Saya melanggar peraturan di tempat kerja saya
16
Saya melalaikan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
112
LAMPIRAN 4
SKALA PENELITIAN
KEDISIPLINAN KERJA (DIISI PENGAWAS)
DisusunOleh :
Intan Riana Dewi
119114127
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
113
Yth.Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
Yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini
Terkait dengan penelitian ini, saya memohon izin untuk meminta bantuan
serta partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk meluangkan waktunya dalam rangka
mengisi skala berikut ini.
Terdapat 2 skala yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Dalam merespon
pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya sangat berharap Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
untuk mengisinya dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya sesuai dengan
keadaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam kehidupan kerja sehari-hari. Dalam
pengisian skala ini jawaban yang benar adalah jawaban yang sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ i alami atau rasakan dan data atau jawaban yang
diberikan sangat terjaga kerahasiaannya.
Dalam pengisian skala ini, saya mohon untuk selalu memperhatikan
petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan karena hasil dari pengisian skala
ini akan digunakan kepentingan ilmiah. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/ Ibu/
Saudara/ i, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya
Intan Riana Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
114
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Masa Kerja :
Jabatan :
Menyatakan kesediaan untuk mengisi skala ini dan mengisi identitas diri
dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak
manapun.Semua respon yang saya berikan juga mewakili apa yang saya alami
dalam kehidupan kerja saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat
pada umumnya. Saya juga memberikan izin agar jawaban sayadapat digunakan
sebagai data untuk penelitian ilmiah meskipun mencantumkan identitas
pribadisaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
115
PETUNJUK PENGERJAAN
Isilah skala berikut sesuai dengan apa yang anda rasakan dan alami di
kehidupan kerja sehari-hari anda. Semua jawaban yang benar adalah jawaban
yang sesuai dengan situasi dan kondisi Anda yang sebenarnya di tempat kerja
anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan jawablah semua
pernyataan yang diberikan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
yang telah disediakan di setiap pernyataan.
SL : Jika pernyataan tersebut Selalu anda alami atau rasakan
SR : Jika pernyataan tersebut Sering anda alami atau rasakan
KK : Jika pernyataan tersebut Kadang-Kadang anda alami atau rasakan
TP : Jika pernyataan tersebut Tidak Pernah anda alami atau rasakan
Jika anda hendak mengganti jawaban, maka coretlah tanda centang (√)
dengan tanda sama dengan (=) dan kemudian pilihlah jawaban yang lebih sesuai
dengan keadaan anda di tempatkerja.
Contoh cara pengisian:
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Saya menangis ketika saya banyak masalah √
2. Saya mengerjakan tugas di malam hari √ √
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
116
Nama karyawan :
No. Pernyataan SL SR KK TP
1. Dia berusaha memberikan kabar ketika akan
berhalangan hadir atau tidak masuk kerja
2. Dia datang tepat waktu ke tempat kerja
3. Dia mengikuti prosedur kerja yang telah saya
berikan kepadanya
4. Dia berpakaian sesuai dengan aturan pakaian
yang telah ditentukan oleh perusahaan
5. Dia tidak memberitahu saya atau meminta
izin ketika dia tidak bisa masuk kerja
6. Dia datang terlambat ketempat kerja
7. Dia tidak bekerja sesuai prosedur yang telah
diberikan
8. Dia tidak memakai seragam yang ditentukan
oleh perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
117
LAMPIRAN 5
UJI RELIABILITAS
A. PENGAWASAN
1. Aitem Awal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.916 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 92.00 149.939 .692 .911
Aitem2 92.32 156.589 .315 .917
Aitem3 92.29 156.759 .329 .916
Aitem4 92.09 153.598 .477 .914
Aitem5 92.00 155.030 .355 .916
Aitem6 93.09 149.719 .615 .912
Aitem7 92.09 147.780 .769 .909
Aitem8 92.53 145.711 .748 .909
Aitem9 92.32 150.650 .529 .913
Aitem10 92.41 148.674 .638 .911
Aitem11 92.29 152.941 .473 .914
Aitem12 92.41 149.825 .609 .912
Aitem13 91.79 160.835 .154 .919
Aitem14 92.38 145.577 .711 .910
Aitem15 92.82 156.816 .374 .916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
118
Aitem16 91.65 156.357 .493 .914
Aitem17 91.76 154.488 .498 .914
Aitem18 91.56 163.527 .043 .918
Aitem19 91.74 154.079 .554 .913
Aitem20 91.76 154.004 .560 .913
Aitem21 91.59 158.250 .374 .915
Aitem22 91.68 150.832 .630 .912
Aitem23 91.82 154.877 .554 .913
Aitem24 91.91 153.356 .739 .911
Aitem25 91.91 156.507 .469 .914
Aitem26 91.71 158.456 .300 .916
Aitem27 91.91 155.901 .438 .915
Aitem28 91.79 153.926 .567 .913
Aitem29 91.71 158.153 .342 .916
Aitem30 91.62 155.698 .433 .915
2. Hasil Seleksi Aitem
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 84.94 145.936 .684 .915
Aitem2 85.26 152.261 .318 .921
Aitem3 85.24 152.731 .318 .921
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.921 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
119
Aitem4 85.03 149.969 .448 .919
Aitem5 84.94 150.724 .358 .921
Aitem6 86.03 145.605 .613 .916
Aitem7 85.03 143.726 .766 .914
Aitem8 85.47 141.348 .760 .914
Aitem9 85.26 146.079 .547 .918
Aitem10 85.35 144.235 .652 .916
Aitem11 85.24 148.791 .471 .919
Aitem12 85.35 145.811 .603 .917
Aitem14 85.32 141.619 .705 .915
Aitem15 85.76 152.428 .382 .920
Aitem16 84.59 151.947 .505 .918
Aitem17 84.71 150.153 .505 .918
Aitem19 84.68 149.862 .554 .917
Aitem20 84.71 149.790 .560 .917
Aitem21 84.53 153.954 .376 .920
Aitem22 84.62 146.607 .634 .916
Aitem23 84.76 150.549 .561 .918
Aitem24 84.85 149.220 .735 .916
Aitem25 84.85 152.069 .482 .919
Aitem26 84.65 154.114 .304 .921
Aitem27 84.85 151.887 .426 .919
Aitem28 84.74 149.776 .564 .917
Aitem29 84.65 153.932 .339 .920
Aitem30 84.56 151.466 .433 .919
3. Hasil Akhir Setelah Diseimbangkan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 139
120
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.921 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 72.53 117.469 .662 .915
Aitem5 72.53 122.257 .314 .922
Aitem6 73.62 116.910 .606 .916
Aitem7 72.62 115.092 .768 .913
Aitem8 73.06 112.845 .768 .913
Aitem9 72.85 116.735 .569 .917
Aitem10 72.94 115.451 .657 .915
Aitem11 72.82 119.241 .492 .919
Aitem12 72.94 117.330 .583 .917
Aitem14 72.91 113.962 .669 .915
Aitem15 73.35 123.144 .367 .920
Aitem16 72.18 122.150 .531 .918
Aitem17 72.29 120.820 .508 .918
Aitem19 72.26 120.928 .533 .918
Aitem20 72.29 120.578 .558 .917
Aitem21 72.12 124.228 .381 .920
Aitem22 72.21 117.684 .634 .916
Aitem23 72.35 120.963 .581 .917
Aitem24 72.44 119.951 .744 .915
Aitem25 72.44 122.315 .503 .918
Aitem27 72.44 122.618 .413 .920
Aitem28 72.32 120.225 .585 .917
Aitem29 72.24 124.307 .336 .921
Aitem30 72.15 121.826 .447 .919
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 140
121
B. Kedisiplinan Kerja (Diisi Karyawan)
1. Aitem Awal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.836 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 85.09 27.901 .724 .812
Aitem2 84.82 31.180 .397 .830
Aitem3 84.85 29.038 .672 .816
Aitem4 84.94 29.209 .629 .818
Aitem5 84.91 29.113 .491 .826
Aitem6 84.79 30.956 .576 .824
Aitem7 85.09 30.083 .315 .839
Aitem8 84.59 32.856 .363 .832
Aitem9 84.59 32.916 .344 .833
Aitem10 84.68 31.922 .472 .828
Aitem11 84.59 32.674 .419 .831
Aitem12 85.15 30.978 .348 .833
Aitem13 85.15 31.341 .365 .831
Aitem14 84.71 32.820 .142 .840
Aitem15 84.79 32.108 .346 .831
Aitem16 84.53 33.408 .352 .834
Aitem17 84.79 31.926 .382 .830
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 141
122
Aitem18 84.94 31.633 .347 .832
Aitem19 84.74 32.564 .282 .834
Aitem20 84.62 32.728 .348 .832
Aitem21 84.97 31.242 .466 .827
Aitem22 85.03 33.423 .078 .841
Aitem23 84.65 31.629 .588 .825
Aitem24 84.50 34.136 .000 .838
2. Seleksi Aitem
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.847 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem1 73.82 25.907 .733 .824
Aitem2 73.56 29.102 .402 .842
Aitem3 73.59 27.159 .658 .829
Aitem4 73.68 27.256 .626 .831
Aitem5 73.65 26.963 .512 .838
Aitem6 73.53 28.863 .589 .835
Aitem7 73.82 28.271 .292 .854
Aitem8 73.32 30.710 .379 .844
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 142
123
3. Seleksi Aitem Setelah diSeimbangkan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.843 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 55.56 17.890 .773 .812
Aitem2 55.29 21.062 .350 .841
Aitem3 55.32 18.529 .784 .813
Aitem4 55.41 19.583 .562 .828
Aitem5 55.38 18.849 .530 .832
Aitem6 55.26 20.746 .556 .830
Aitem9 73.32 30.832 .341 .845
Aitem10 73.41 29.886 .465 .840
Aitem11 73.32 30.650 .399 .843
Aitem12 73.88 28.955 .346 .845
Aitem13 73.88 29.137 .389 .842
Aitem15 73.53 29.893 .375 .843
Aitem16 73.26 31.291 .356 .846
Aitem17 73.53 29.954 .363 .843
Aitem18 73.68 29.559 .349 .844
Aitem19 73.47 30.439 .290 .845
Aitem20 73.35 30.599 .359 .844
Aitem21 73.71 29.184 .468 .839
Aitem23 73.38 29.637 .572 .838
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 143
124
Aitem7 55.56 18.921 .438 .844
Aitem8 55.06 22.057 .430 .838
Aitem9 55.06 22.239 .361 .840
Aitem10 55.15 21.523 .454 .836
Aitem11 55.06 22.118 .407 .839
Aitem13 55.62 20.849 .384 .839
Aitem16 55.00 22.606 .409 .842
Aitem17 55.26 21.110 .466 .835
Aitem21 55.44 21.709 .283 .843
Aitem23 55.12 21.319 .558 .833
C. KEDISIPLINAN KERJA (DIISI PENGAWAS)
1. Aitem Awal
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 51.65 17.205 .348 .745
Aitem2 52.35 14.235 .710 .703
Aitem3 51.65 17.023 .403 .742
Aitem4 52.18 14.453 .434 .739
Aitem5 52.21 17.381 .276 .750
Aitem6 52.38 14.971 .578 .719
Aitem7 51.71 17.911 .118 .760
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.756 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 144
125
Aitem8 51.97 18.878 -.130 .783
Aitem9 51.65 17.205 .348 .745
Aitem10 52.35 14.235 .710 .703
Aitem11 51.68 17.135 .347 .745
Aitem12 52.15 15.341 .384 .743
Aitem13 52.24 17.701 .199 .754
Aitem14 52.29 15.244 .514 .726
Aitem15 51.71 17.911 .118 .760
Aitem16 51.47 18.378 .102 .758
2. Hasil Seleksi Aitem
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 30.29 14.699 .406 .808
Aitem2 31.00 12.182 .695 .774
Aitem3 30.29 14.517 .466 .804
Aitem4 30.82 12.029 .477 .809
Aitem6 31.03 12.878 .559 .791
Aitem9 30.29 14.699 .406 .808
Aitem10 31.00 12.182 .695 .774
Aitem11 30.32 14.468 .455 .805
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.815 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 145
126
Aitem12 30.79 12.593 .481 .803
Aitem14 30.94 13.209 .479 .800
3. Hasil Akhir Aitem Setelah Diseimbangkan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.791 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 24.09 9.659 .395 .785
Aitem2 24.79 7.744 .652 .741
Aitem3 24.09 9.416 .496 .775
Aitem4 24.62 7.274 .507 .781
Aitem9 24.09 9.659 .395 .785
Aitem10 24.79 7.744 .652 .741
Aitem11 24.12 9.258 .531 .770
Aitem12 24.59 7.583 .554 .762
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 146
127
LAMPIRAN 6
DESKRIPTIF DATA PENELITIAN
Descriptive Statistics
N
Minimu
m
Maximu
m Mean
Std.
Deviation
pengawasan 177 69 93 80.93 4.765
Kedisiplinan kerja 177 49 64 57.28 2.578
kedisiplinanKerja (diisi
pengawas) 177 19 32 25.76 2.762
Valid N (listwise) 177
One-Sample Test
Test Value = 60
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
pengawasan 58.429 176 .000 20.927 20.22 21.63
One-Sample Test
Test Value = 40
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Kedisiplinan
kerja (diisi
karyawan)
89.182 176 .000 17.282 16.90 17.66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 147
128
One-Sample Test
Test Value = 20
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Kedisiplinan
Kerja (diisi
pengawas)
27.732 176 .000 5.757 5.35 6.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 148
129
LAMPIRAN 7
UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pengawasan .075 177 .017 .991 177 .322
Kedisiplinan kerja .107 177 .000 .977 177 .005
KedisiplinanKerja
(diisi pengawas) .213 177 .000 .935 177 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 149
130
LAMPIRAN 8
UJI LINEARITAS
HASIL UJI LINEARITAS 1
HASIL UJI LINEARITAS 2
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kedisiplinan Kerja
(diisipengawas) *
pengawasan
Between Groups (Combined) 208.525 24 8.689 1.165 .283
Linearity 17.068 1 17.068 2.288 .132
Deviation from
Linearity 191.457 23 8.324 1.116 .335
Within Groups 1134.029 152 7.461
Total 1342.554 176
HASIL UJI LINEARITAS 3
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
kedisiplinan_kerja *
kedisiplinan Kerja
pengawas
Between
Groups
(Combined) 69.843 12 5.820 .868 .581
Linearity 9.202 1 9.202 1.372 .243
Deviation from
Linearity 60.641 11 5.513 .822 .618
Within Groups 1100.033 164 6.708
Total 1169.876 176
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kedisiplinan kerja *
pengawasan
Between Groups (Combined) 447.763 24 18.657 3.927 .000
Linearity 273.105 1 273.105 57.487 .000
Deviation from
Linearity 174.658 23 7.594 1.598 .050
Within Groups 722.113 152 4.751
Total 1169.876 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 150
131
LAMPIRAN 9
UJI HIPOTESIS
Correlations
pengawasan
Kedisiplinan
kerja
(diisi
karyawan)
Spearman's rho pengawasan Correlation
Coefficient 1.000 .471
**
Sig. (1-tailed) . .000
N 177 177
Kedisiplinan
kerja
Correlation
Coefficient .471
** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 177 177
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Uji Korelasi Skala Penelitian Kedisiplinan Kerja Yang Diisi Karyawan Dan
Pengawas
Correlations
kedisiplinan_ke
rja
kedisiplinanKerj
a_pengawas
Spearman's rho kedisiplinan_kerja Correlation Coefficient 1.000 .072
Sig. (1-tailed) . .169
N 177 177
kedisiplinanKerja_pen
gawas
Correlation Coefficient .072 1.000
Sig. (1-tailed) .169 .
N 177 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 151
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI