HUBUNGAN ANTARA INTIMACY (STERNBERG’S TRIANGULAR THEORY OF LOVE) DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Vina Ardiana 139114140 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Embed
HUBUNGAN ANTARA INTIMACY (STERNBERG’S ...repository.usd.ac.id/30831/2/139114140_full.pdfHUBUNGAN ANTARA INTIMACY (STERNBERG’S TRIANGULAR THEORY OF LOVE) DAN KEKERASAN DALAM RUMAH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN ANTARA INTIMACY (STERNBERG’S
TRIANGULAR THEORY OF LOVE) DAN KEKERASAN
DALAM RUMAH TANGGA PADA PEREMPUAN DEWASA
AWAL
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Vina Ardiana
139114140
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Ask, and it shall be given you, and ye shall find ..”
-Matthew 7:7-8
Do your best, and God will do the rest.
-Ibu Pendeta
Bagaimana kita beberapa tahun mendatang akan sangat bergantung dari
apa dan bagaimana usaha kita saat ini.
-Bunda
“Just try, you got nothing to lose ..“
-Yulius Pradana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Bunda dan Babe yang memberi kasih sayang dan semangat setiap waktu
Kakak Perempuanku, Achsa Ardiana yang setia setiap saat menerima keluh kesah
Kekasihku, Yulius Pradana Setyawan yang selalu ada
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA INTIMACY (STERNBERG’S TRIANGULAR THEORY OF LOVE) DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA
PEREMPUAN DEWASA AWAL Vina Ardiana
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk memahami hubungan antara Intimacy Sternebrg’s
Triangular Theory of Love dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi pada pasangan dewasa awal yang menikah. Subjek penelitian ini adalah perempuan dewasa awal dalam rentang usia 18-40 tahun yang sudah menikah minimal 5 tahun dan sudah memiliki keturunan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah subyek yang digunakan adalah 163 orang. Pengukuran KDRT menggunakan Domestic Violence Questionnaire, dan pengukuran Intimacy menggunakan Triangular of Love Scale (TLS Berdasarkan uji reliabilitas diketahui bahwa koefisien Cronbach Alpha untuk Intimacy adalah adalah 0.938 > 0.7 dan untuk KDRT adalah 0.971 > 0.7. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas data, uji linieritas dan uji bivariat dengan Product Moment dari Spearman Brown. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel Intimacy memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan variabel KDRT. Artinya semakin tinggi tingkat Intimacy yang dilakukan oleh rumah tangga pasangan dewasa awal akan menyebabkan semakin rendah tingkat KDRT yang dilakukan oleh suaminya. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah tingkat intimacy yang dilakukan akan menyebabkan semakin tinggi tingkat KDRT yang dilakukan oleh suaminya. Jadi intimacy dapat dijadikan upaya untuk meningkatkan komunikasi antar suami-istri dan menekan terjadinya KDRT yang terjadi di keluarganya.
Kata Kunci : Intimacy, KDRT, Dewasa Awal, Pernikahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE CORRELATIONAL BETWEEN INTIMACY (STERNBERG'S TRIANGULAR THEORY OF LOVE) AND DOMESTIC VIOLENCE ON EARLY
ADULT WOMEN
Vina Ardiana
ABSTRACT
This study was conducted to understand the Relationship between Sternebrg's Triangular Intimacy Theory of Love with Domestic Violence (DV) that occurred in early married couples. The subjects of this study were early adult women in the age range of 18-40 years old who have been married at least 5 years and already have children. This study uses a quantitative approach. The number of subjects used are 163 people. Measurement of Domestic Violence using Domestic Violence Questionnaire, and Intimacy measurements using Triangular of Love Scale (TLS). Based on the reliability test known that the coefficient Cronbach Alpha for Intimacy is 0.938 > 0.7 and Domestic Violence is 0.971 > 0.7. Data analysis technique using data normality test, linearity test and bivariate test with Product Moment from Spearman Brown. The results concluded that Intimacy variables have a negative and significant correlation with domestic violence variables. This means that the higher levels of Intimacy performed by the early adult households will lead to lower levels of domestic violence conducted by her husband. Similarly, the lower the level of intimacy performed will lead to higher levels of domestic violence conducted by her husband. So intimacy can be an effort to improve the communication relation between husband and wife and reduce the occurrence of domestic violence that occurred in his family. Keywords : Intimacy, Domestic Violence, Early Adult, Marriage
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan
antara Intimacy (Sternberg’s Triangular Theory of Love) dan Kekerasan Dalam
Rumat Tangga Pada Perempuan Dewasa Awal”. Skripsi ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir dan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak
yang telah mendukung. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
2. Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph.D. selaku Kepala Program Studi
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang selalu memberi dukungan, nasehat, kritik, saran, dan arahan serta
diskusi yang sangat membantu terselesaikannya skripsi ini.
4. Drs. H. Wahyudi. M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberi dukungan selama berkuliah di Fakultas Psikologi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan memberikan
banyak pengetahuan yang tak ternilai.
6. Seluruh karyawan dan staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
atas segala bantuan dan kemudahan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 12
Waring, et al, 1981, dalam Heller, & Wood, 1998). Berdasarkan hal tersebut,
tentu sebagai sesuatu yang berperan penting di dalam dasar sebuah hubungan
suami istri, intimacy memiliki pengaruh dan peran yang besar terhadap
adanya kekerasan dalam munculnya kekerasan dalam rumah tangga itu
sendiri karena dengan ada tidaknya intimacy dalam suatu hubungan suami
istri akan mempengaruhi banyak hal yang menjadi faktor penting dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
keharmonisan sebuah keluarga. Berdasarkan penjelasan di atas, maka salah
satu faktor pemicu KDRT berkaitan erat dengan keintiman (intimacy) yang
ada di antara pasangan suami istri. Pasangan yang memiliki intimacy tinggi
tentu akan sangat memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan pasangan
hidupnya, karena mereka sangat menghormati dan menghargai satu sama lain
dan memiliki saling pengertian (Sternberg, 1998). Berikut ini adalah gambar
dinamika hubungan intimacy dengan kekerasan dalam rumah tangga :
Gambar 2.1 Dinamika Hubungan Intimacy dan KDRT
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis penelitian,
yaitu: “Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara intimacy
(Sternberg’s Triangular Theory of Love) dengan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga pada perempuan dewasa awal”. Artinya tingkat intimacy semakin
Kurang harmonis
Harmonis
Hubungan suami istri
• Saling pengertian
• Kedekatan • Kemesraan • Saling
menghargai •
• Cuek • Perselisihan • Kurang
mesra • Kurang
menghargai
Intimacy tinggi
Intimacy rendah
KDRT rendah
KDRT tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tinggi maka tingkat Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada perempuan
dewasa awal semakin rendah. Sebaliknya, jika tingkat intimacy semakin
rendah maka tingkat Kekerasan Rumah Tangga pada perempuan dewasa awal
semakin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian hubungan antara kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
dengan intimacy (Sternberg’s Triangular Theory of Love) pada perempuan
dewasa awal termasuk dalam tipe penelitian kuantitatif. Tujuan jenis
penelitian kuantitatif sendiri adalah mengkaji teori secara objektif dengan cara
menguji hubungan antar variabel-variabel yang diteliti (Supratiknya, 2015).
Hal tersebut selaras dengan tujuan penelitian yaitu menguji variabel intimacy
sebagai variabel yang mempengaruhi variabel kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu berdasarkan bentuknya, penelitian yang akan dilakukan ini termasuk
jenis survei, karena data penelitian diperoleh dari sampel yang representatif
yang dipilih dari populasi yang ada.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan
menjadi:
1. Variabel Dependen (Tergantung) : Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (Y)
2. Variabel Independen (Bebas) : Intimacy (X)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Definisi Operasional
1. Intimacy
Intimacy dalam penelitian ini dijelaskan oleh Sternberg (1988)
sebagai kedekatan perasaan dalam suatu hubungan yang mendorong
adanya keterikatan dan kelekatan. Intimacy merupakan gambaran
kedekatan perasaan antara dua orang. Pasangan yang memiliki komponen
ini memiliki kedekatan secara perasaan dan emosional sehingga adanya
pengertian dan toleransi antar pasangan yang membuat hubungan suami
istri makin harmonis (Sternberg, 1988). Komponen intimacy menjadi
komponen utama atau pondasi utama dalam menjalin hubungan romantis
yang berkualitas. Pada penelitian ini, intimacy dilihat dari penjumlahan
skor pada subscale intimacy yang didapat oleh partisipan dengan
mengerjakan kuesioner Triangular of Love Scale (TLS). Skor dengan nilai
tinggi pada hasil pengukuran dengan skala ini menunjukkan semakin
kuatnya intimacy.
2. Kekerasan dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan atau serangan
yang dilakukan oleh pasangan dalam hubungan pernikahan, dapat
berbentuk kekerasan fisik, seksual, psikologis, maupun ekonomi.
Kekerasan dalam rumah tangga merupakan pola perilaku dengan paksaan
yang mencakup perusakan fisik, pelecehan psikologis, gangguan seksual,
pencegahan hubungan sosial dengan keluarga dan teman, mengisolasi dan
membatasi pasangan dari hubungan sosial (Family Violence Prevention,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1999). Kekerasan dalam rumah tangga dalam penelitian ini dilihat dari
skor hasil pengukuran menggunakan skala yang diadaptasi oleh peneliti
dari jurnal penelitian tentang “The Construction and Standarization of a
Domestic Violence Questionnaire”. Skor dengan nilai tinggi menunjukkan
semakin seringnya melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
D. Subjek Penelitian
Subjek sasaran penelitian ini adalah perempuan dewasa awal kisaran
umur 18-40 tahun. Subjek yang menjadi target penelitian ini adalah
perempuan sudah menikah, dan juga sudah memiliki keturunan. Minimal usia
pernikahan yang pernah dijalani atau sedang dijalani adalah 5 tahun dan sudah
memiliki keturunan. Subjek yang sudah menikah minimal 5 tahun,
diasumsikan rata-rata sudah memiliki keturunan dan sudah lebih mengenal
pasangannya sekalipun usia pernikahan masih tergolong pernikahan yang baru
dan masih sebentar. Pemilihan usia pernikahan ini diambil dari nilai tengah
dari rentang usia pernikahan yang masih baru di masa dewasa awal. Hal ini
didasarkan pada standar pengkategorian perkawinan singkat (0 sampai 10
tahun) dan usia perkawinan lama (11 tahun keatas) (Strong, DeVault, &
Cohen, 2011).
Adanya fakta bahwa kekerasan terhadap perempuan memiliki angka
kasus yang tinggi menjadi alasan pemilihan subjek perempuan dalam
penelitian ini. Hal ini didukung dengan adanya data-data yang ada. Teknik
pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
teknik purposive sampling. Teknik ini merupakan metode penetapan
responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
(Siregar, 2013). Selain itu peneliti berusaha mencari partisipan penelitian
dengan menggunakan teknik snowball (Kumar, 2005) dimana peneliti mencari
partisipan yang memenuhi kriteria dengan menanyakan pada teman-teman
peneliti.
E. Instrumen Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan data penelitian adalah penyebaran alat ukur
yang berupa kuesioner cetak maupun kuesioner online. Penyebaran
beberapa kuesioner sebagai alat ukur dibagikan langsung kepada
responden ibu rumah tangga yang memenuh kriteria subjek penelitian di
wilayah sekitar tempat tinggal peneliti berada dan wilayah sekitar rekan-
rekan peneliti. Selain itu, beberapa kuesioner online disebarkan pada
responden penelitian melalui via online melalui via chatting by phone.
Diawal sebelum pengisian skala, responden diminta untuk mengisi data
demografi guna sebagai data identitas diri responden penelitian. Setelah
itu, subjek akan terlebih dahulu mengisi informed consent atau lembar
persetujuan penelitian. Sedangkan, pernyataan yang terdapat pada skala
penelitian ini adalah pernyataan favorable. Pernyataan favorable adalah
pernyataan yang apabila diiyakan menunjukkan sikap positif atau suka
(Anderson, 1990 dalam Supratiknya, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala
dalam pengukuran variabel intimacy pada penelitian ini terdiri dari empat
kategori respon jawaban, yaitu “sangat tidak setuju” atau (STS), “tidak
setuju” atau (TS), “setuju” atau (S), “sangat setuju” atau (SS). Dari setiap
kategori diberikan nilai mulai 1 hingga 4. Penjumlahan skor total yang
diperoleh masing-masing responden akan menunjukkan tinggi rendahnya
intimacy yang dimiliki oleh subjek pada pasangannya. Sedangkan skala
dalam pengukuran kekerasan dalam rumah tangga pada penelitian ini
memiliki empat kategori respon jawaban yaitu “tidak pernah”, “jarang”,
“sering”, dan “sangat sering”. Penjumlahan skor total pada skala ini akan
menunjukkan tinggi rendahnya kekerasan dalam rumah tangga yang
dialami oleh seorang perempuan dalam rumah tangganya. Berikut ini
merupakan tabel untuk menjelaskan sistem pemberian skor pada skala
likert yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 3.1 Penilaian Skala Likert
Respon Skala Intimacy Respon Skala
KDRT
Skor
Sangat Tidak Setuju Tidak Pernah 1
Tidak Pernah Jarang 2
Setuju Sering 3
Sangat Setuju Sangat Sering 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pada penelitian ini, intimacy dilihat dari penjumlahan skor pada
subscale intimacy yang didapat oleh partisipan dengan mengerjakan
kuesioner Triangular of Love Scale (TLS). TLS terdiri dari 45 pernyataan,
namun peneliti hanya menggunakan 15 item pada subscale intimacy.
Seluruh item pada TLS merupakan item favorable. Uji reliabilitas dan
validitas pada alat ukur ini dilakukan oleh Whitley (1993, dalam
Andersen, 1996) pada 209 perempuan yang sedang menjalani hubungan
romantis. Dari uji validitas yang menggunakan teknik internal concistency,
alat ukur tersebut memiliki nilai internal concistency sebesar .96 untuk
komponen intimacy, .96 untuk komponen passion, dan .98 untuk
komponen commitment. Uji reliabilitas alat ukur TLS yang sudah ada
menggunakan teknik test-retest yang diuji dalam rentang waktu 2 bulan.
Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien reliabilitas masing-masing
komponen yaitu, r = .65 untuk komponen passion, r = .70 untuk komponen
intimacy, dan r = .78 untuk komponen commitment.
Sedangkan, pengukuran kekerasan dalam rumah tangga dilihat dari
hasil skor yang didapat dari respon dalam mengerjakan alat ukur The
Domestic Violence Questionnaire yang diadaptasi oleh peneliti yang
berdasar tentang kekerasan dalam rumah tangga. Kuesioner Domestic
Violence ini terdiri dari 43 pernyataan. Keandalan alat tes asli sebelum
dilakukan adaptasi memiliki konsistensi internal (α = 0,915) dan tes tes
ulang metode (r = 0,987). Validitas kriteria skala ini signifikan dan skala
ini memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas tes kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perkawinan. Sebelum digunakan akan diuji terlebih dahulu validitas dan
reliabilitas alat ukur dari hasil try out yang akan dilakukan pada 50
responden uji coba yang sesuai dengan kriteria yang telah dijelaskan pada
subjek penelitian.
2. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner cetak dan kuesioner
online. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis
sehingga responden bisa membaca pernyataan tersebut, menginterpretasi
apa yang dimaksud dari tiap pernyataan dan menuliskan jawaban atau
pilihannya (Kumar, 2005). Peneliti memilih menggunakan metode ini
karena kuesioner dianggap memiliki kelebihan, seperti peneliti bisa
mendapatkan banyak partisipan dalam waktu yang relatif singkat dan
biaya yang relatif kecil, anonimitas yang terjaga sehingga dimungkinkan
untuk memberikan jawaban secara jujur, serta peneliti pun dapat
menggunakan media e-mail karena individu dapat menyelesaikannya
tanpa dipandu oleh peneliti sehingga peneliti dapat menjaring data dari
berbagai area geografis (Salkind, 2006).
a. Skala Intimacy
Skala yang digunakan untuk mengukur intimacy menggunakan
skala STSL/ Strenberg’s Triangular Love Scale yang di modifikasi.
Butir-butir pertanyaan (Item) Sternberg’s Triangular Love Scale yang
diambil dari buku Cuppid Arrow oleh Robert J.Sternberg (1997) yang
aslinya menggunakan bahasa inggris kemudian diterjemahkan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
bahasa Indonesia oleh ahli dalam bidang bahasa. Setelah proses
penerjemahan, skala diterjemahkan kembali ke bahasa inggris oleh ahli
bidang bahasa yang berbeda dari sebelumnya guna sebagai
pembanding sebelum diajukan kepada tiga ahli dosen pembimbing
yang berbeda-beda di Universitas Sanata Dharma dari fakultas
psikologi dengan tujuan untuk memperoleh professional judgment.
Setelah proses tersebut, peneliti memberikan skala tersebut kepada
beberapa subjek dengan tujuan apakah item-item sudah dapat dipahami
oleh mereka atau belum. Skala intimacy dalam penelitian ini terdiri
dari 15 item.
Validitas yang digunaan dalam skala ini adalah validitas isi.
Validitas isi adalah validitas yang diestimasi melalui pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau berdasarkan profesional
judgement. Peneliti melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing.
Tabel 3.2 Distribusi Item Skala Intimacy Sebelum Uji Coba
Aspek Sebaran Item Jumlah Item
Intimacy 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15
15 Item (100%)
b. Skala Kekerasan dalam Rumah Tangga
Skala untuk mengukur Kekerasan Dalam Rumah Tangga
digunakan skala Domestic Violence Questionnaire. Butir-butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pertanyaan (Item) Domestic Violence Questionnaire yang diadaptasi
dari jurnal penelitian ‘The Construction and Standarization of a
Domestic Violence Questionnaire’ yang menggunakan bahsa inggris
kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh ahli dalam bidang
bahasa. Setelah proses penerjemahan, skala diterjemahkan kembali ke
bahasa inggris oleh ahli bidang bahasa guna sebagai pembanding yang
berbeda sebelum diajukan kepada tiga ahli dosen pembimbing yang
berbeda-beda di Universitas Sanata Dharma dari fakultas psikologi
dengan tujuan untuk memperoleh profesional judgement. Setelah
proses tersebut, peneliti memberikan skala tersebut kepada beberapa
subjek dengan tujuan apakah item-item sudah dapat dipahami oleh
mereka atau belum. Skala kekerasan dalam rumah tangga dalam
penelitian ini terdiri dari 43 item.
Validitas yang digunakan dalam skala ini adalah validitas isi.
Validitas isi adalah validitas yang di estimasi melalui pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau berdasarkan profesional
judgement. Peneliti melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing.
Estimasi isi dilakukan melalui pengujian terhadap isi tes
dengan analisis rasional atau berdasarkan profesional judgement.
Selain itu, peneliti menggunakan validitas (content validity). Validitas
isi digunakan untuk melihat kesesuaian isi alat ukur dengan konstruk
yang diukur, yang dilakukan dengan cara melakukan analisis logis
atau empiris terhadap seberapa memadainya isi tes mewakili ranah isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
(Supratiknya, 2014). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
Cronbach Alpha yang didasarkan pada konsistensi respons pada
semua item dalam alat ukur (Anastasi & Urbina, 1997).
Dalam penyajian item pada skala kekerasan dalam rumah
tangga disusun secara acak dimaksudkan agar subjek menjawab
pernyataan yang beragam secara spontan tanpa ada pengaruh item-
item yang mirip yang mungkin disebabkan dari adanya
pengelompokan.
Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Kekerasan dalam Rumah Tangga
(Domestic Violence) Sebelum Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Physical Violence 24, 26, 42 3 Item (6,98%)
Psychological
Violence and
Emotional
Violence
1, 2, 3, 4, 5,6,7,8, 12, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23,25, 27, 28, 33, 34,
35, 36, 37, 38, 39, 40,
41,43
31 Item (72, 09%)
Sexual Violence 13, 14 2 Item (4,65%)
Economic
Violence
9, 10, 11, 29, 30, 31, 32, 7 Item (16,28%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
F. Validitas dan Reliabilitas Data Alat Ukur
1. Validitas Item Alat Ukur
Validitas mempunyai arti mengetahui sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,
2006). Uji ini merupakan upaya yang peneliti lakukan untuk memastikan
bahwa alat tes yang digunakan memiliki kesesuaian dengan variabel
psikologi yang akan diukur (Supratiknya, 2014). Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan metode validitas isi. Validitas isi digunakan untuk
melihat kesesuaian isi alat ukur dengan konstruk yang diukur, yang
dilakukan dengan cara melakukan analisis logis atau empiris terhadap
seberapa memadainya isi tes mewakili ranah isi (Supratiknya, 2014).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis dengan
metode indeks validasi isi item (IVI-I) dan indeks validitas skala (IVI-S).
Suatu item dinyatakan dapat digunakan apabila memiliki skor lebih dari
0,78 (Lynn, 1986 dalam Supraktiknya, 2016).
Dalam penelitian ini, skala intimacy dan Domestic Violence yang
digunakan untuk mengukur diadaptasi dari pemilik skala yang aslinya
menggunakan bahasa inggris. Jadi peneliti melakukan adaptasi skala ke
dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu dengan menggunakan metode
back translation. Pada awalnya peneliti mencoba untuk menerjemahkan
skala ke bahasa Indonesia dengan bantuan ahli bidang bahasa. Setelah itu
skala diterjemahkan kembali ke bahasa inggris oleh ahli bidang bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang berbeda guna sebagai pembanding sebelum diajukan kepada tiga ahli
dosen pembimbing yang berbeda-beda di Universitas Sanata Dharma dari
fakultas psikologi dengan tujuan untuk memperoleh profesional
judgement. Sebelum melakukan profesional judgement hasil dari kedua
terjemahan tersebut terlebih dahulu diskusikan dengan dosen pembimbing
skripsi untuk memperoleh kesan (sense) yang sama dari setiap item.
Setelah skala selesai diterjemahkan, peneliti melakukan pengujian
validitas isi (content validity) dengan expert judgement. Hal ini dilakukan
untuk menilai kesesuaian alat ukur penelitian ini dilakukan oleh 3 dosen
sebagai expert judgement.
Peneliti menggunakan orang yang lebih ahli atau yang
berkompeten (expert judgement) untuk memberikan evidensi isi atau
penilaian akan relevansi setiap item dengan tujuan konstruk yang hendak
diukur. Dalam penelitian ini, uji validitas isi terpenuhi oleh expert
judgement yaitu dosen pembimbing skripsi yang memberikan penilaian
pada keseluruhan item. Evidensi isi dalam penelitian ini dapat berupa
penilaian pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan
konstruk yang diukur (Supraktiknya, 2014).
Untuk mengetahui tingkat kesesuaian penilaian antara expert
judgement atas skala penelitian digunakan uji reliabilitas antar rater. Uji
reliabilitas antar rater terdiri dari dua jenis, uji koefisien korelasi
Kesepakatan Antar Rater dari Kappa dan uji koefisien korelasi Antar-
Kelas (Intraclass Correlation Coefficients, ICC). Uji reliabilitas antar rater
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dari Kappa digunakan apabila rater berjumlah dua orang sedangkan uji
reliabilitas antar rater ICC digunakan apabila rater lebih dari 2 orang
(Widhiarso, 2006). Untuk mengetahui tingkat kesesuaian penilaian antara
expert judgement atas skala penelitian digunakan uji reliabilitas melalui
perhitungan intraclass correlation coefficient (ICC), karena expert
judgement terdiri atas 3 dosen. Dari tiga dosen penguji diperoleh angka
intraclass correlation coefficients (ICC) untuk skala intimacy adalah 0,593
dengan signifikansi 0,021 < 0,05, berarti terdapat kesesuaian penilaian atas
skala intimacy oleh expert judgement. Sedangkan untuk skala KDRT
diperoleh angka intraclass correlation sebesar 0,616 dengan signifikansi
0,000 < 0,05, berarti terdapat kesesuaian penilaian atas skala KDRT oleh
expert judgement.
2. Reliabilitas Item Skala
Dalam penyusunan sebuah alat ukur, alat ukur memerlukan item-
item yang dapat mengukur suatu konstruk dengan baik. Sebuah alat ukur
dikatakan baik apabila memiliki reliabilitas yang baik juga (Supraktiknya,
2014). Sedangkan item alat ukur dikatakan baik apabila memiliki skor lebih
dari 0,3 (Supraktiknya, 2014). Apabila skor berada dibawah 0,3 maka item
tersebut digugurkan.
Skala yang dipakai untuk mengukur variabel bebas/independen,
yaitu intimacy terdiri dari 15 item. Berdasarkan uji validitas dengan
bantuan komputer Statistic Program and Service Solution (SPSS) versi
18.0 (terlampir) diketahui bahwa koefisien korelasi masing-masing butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dengan total butir (corrected aitem-total correlation) berkisar antara 0,534
sampai 0,856, dan tidak ada yang bernilai di bawah 0,3. Dengan demikian
seluruh item yang digunakan untuk mengukur intimacy adalah valid.
Skala yang dipakai untuk mengukur variabel tergantung/ dependen,
yaitu KDRT terdiri dari 43 item. Berdasarkan analisis validitas dan
reliabilitas dengan bantuan SPSS didapatkan hasil bahwa r-hasil (corrected
aitem-total correlation) berkisar antara 0,329 sampai 0,852, dan tidak ada
yang bernilai di bawah 0,3. Dengan demikian, seluruh item yang digunakan
untuk mengukur KDRT adalah valid.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama. Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataan, maka betapa kalipun diambil hasilnya akan tetap sama.
Realibilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu (instrumen).
Realibel artinya dapat dipercaya sehingga dapat diandalkan. Untuk
menguji realibilitas instrumen salah satunya dapat menggunakan rumus
Cronbach Alpha (Sugiyono, 2013)
Nilai Koefisien reliabilitas dapat dikatakan baik apabila nilai
tersebut semakin mendekati nilai 1.00. begitu juga sebaliknya apabila nilai
koefisien reliabilitas semakin mendekati (0) maka reliabilitas skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
semakin rendah (Azwar, 2011). Menurut Supraktiknya (2014) suatu alat
ukur dianggap baik apabila memiliki koefisien lebih dari 0,70 (>0,70).
Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan cara menghitung
koefisien reliabilitas alpha Cronbach. Koefisien reliabilitas berada dalam
rentang angka 0 sampai 1,00, dimana semakin koefisien mendekati angka
1,00 maka alat tes dapat dikatakan semakin reliabel. Alat tes dikatakan
memiliki reliabilitas yang baik apabila memiliki koefisien reliabilitas ≥
0,70. Dalam artian lain, alat tes yang memiliki koefisien reliabilitas < 0,70
merupakan alat tes yang kurang baik karena menunjukkan adanya error
dan mengindikasikan bahwa hasil tes kurang memadahi untuk digunakan
(Guilford dalam Supratiknya, 2014).
Seperti terlihat pada hasil olah data SPSS terlampir diketahui bahwa
r-alpha adalah 0,938. Jadi r-alpha (0,938) > 0,7. Berarti, skala yang
digunakan untuk mengukur intimacy adalah reliabel atau dapat dipercaya
untuk mengumpulkan data penelitian. Sedangkan r-alpha KDRT adalah
0,971. Jadi r-alpha (0,971) > 0,7. Dengan demikian, skala yang digunakan
untuk mengukur KDRT dinyatakan reliabel atau dapat diandalkan untuk
mengumpulkan data penelitian.
4. Metode Analisis Data
Data penelitian yang didapatkan akan diolah menggunakan
Microsoft Excel untuk skoring dan SPSS (Statistical Package for Social
Science) 18.0 untuk mengetahui hubungan antara kekerasan dalam rumah
tangga dan intimacy. Uji yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
a. Uji Normalitas
Uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian
dari populasi berasal dari populasi yang sebenarnya normal atau tidak
(Santoso, 2010). Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
Kolmogorov Smirnov dengan program SPSS for windows versi 18.0.
Menurut Santoso (2010) distribusi data penelitian dikatakan normal
jika nilai signifikannsinya lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Sebaliknya,
distribusi data penelitian dikatakan tidak normal jika nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (p<0,05).
b. Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah hubungan antar variabel yang dianalisis mengikuti garis lurus
atau tidak (Santoso, 2010). Hubungan dua variabel dikatakan linear
jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (p<0,05). Sebaliknya,
hubungan dua variabel dikatakan bersifat tidak linear jika nilai
signifikansi lebih dari 0,05 (p>0,05). Uji linieritas dilakukan dengan
bantuan program SPSS for windows versi 18.0.
c. Uji Hipotesis / Bivariat
Untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian diguanakan
analisis bivariat. Analisis bivariat berfungsi untuk mengetahui
hubungan antara 2 variabel, menentukan batas kemaknaan, yang
sering dengan berapa besarnya � yang diperlukan tergantung pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sifat masalah yang akan diteliti, baik dalam pelaksanaan penelitian
ataupun penerapan hasil penelitian (Notoadmojo, 2010).
Uji bivariat digunakan untuk mengetahui signifikansi
hubungan antara intimacy dan kekerasan dalam rumah tangga. Uji
dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Spearman
Brown dengan bantuan program SPSS for windows versi 18.0.
Setelah mendapatkan hasilnya, selanjutnya dilakukan T-test dan
hasilnya dikonsultasikan dengan t-tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN
A. Persiapan Pelaksanaan dan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 4-10 Mei 2018.
Sebelum pengumpulan data benar-benar dilakukan, sebelumnya dilakukan uji
coba (try out) terhadap skala yang digunakan untuk mengukur variabel
penelitian (intimacy dan KDRT) yang dilakukan pada tanggal 28-1 Mei 2018.
Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala pengukuran
kepada 50 responden penelitian yang merupakan perempuan dewasa awal
yang berada dalam rentang 18-40 tahun yang sudah menikah minimal 5 tahun
dan sudah memiliki keturunan. Dari hasil penyebaran skala, kemudian
dilakukan rekapitulasi data dengan cara memberikan skor terhadap setiap
jawaban item pada skala. Skor berkisar antara 1 sampai 4.
Setelah melakukan (try out) langkah selanjutnya adalah melakukan uji
validitas dan reliabilitas terhadap masing-masing skor skala intimacy dan
KDRT. Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas atas skala yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, selanjutnya skala tersebut
disebar kepada responden yang dituju guna memperoleh data penelitian.
Setelah jumlah target responden telah memenuhi persyaratan yaitu 163
responden, maka dilakukan rekapitulasi data untuk setiap skala tersebut, dan
selanjutnya dilakukan uji normalitas data, uji linieritas, dan uji hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Hasil analisis kemudian diinterpretasikan untuk menjawab permasalahan
penelitian.
B. Pelaksanaan Uji Validitas dan Reliabilitas Skala
Uji coba pelaksanaan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas
skala yang digunakan untuk mengukur intimacy dan KDRT dilakukan dengan
menggunakan 50 responden. Hasil uji coba tersebut dapat dijelaskan di
bawah ini.
1. Skala Intimacy
Skala yang dipakai untuk mengukur variabel bebas/independen,
yaitu intimacy terdiri dari 15 item. Berdasarkan uji validitas dengan
bantuan komputer Statistic Program and Service Solution (SPSS) versi
18.0 (terlampir) diketahui bahwa koefisien korelasi masing-masing butir
dengan total butir (corrected aitem-total correlation) berkisar antara 0,534
sampai 0,856, dan tidak ada yang bernilai di bawah 0,3. Dengan demikian
seluruh item yang digunakan untuk mengukur intimacy adalah valid. Hal
ini sesuai pendapat Sugiyono (2013) bahwa standar validitas suatu
instrumen dikatakan valid, jika nilai koefisien korelasinya > 0,3 sudah
dianggap valid.
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen, dapat dilihat dari nilai r-
Cronbach’s Alpha. Jika r-alpha >0,7 berarti instrumen tersebut reliabel,
dan sebaliknya jika r-alpha < 0,7 berarti instrumen tersebut tidak reliabel.
Hal ini sesuai pendapat Arikunto (2006) standar reliabilitas suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
instrumen dikatakan sempurna, jika nilai mendekati 1,0 tetapi jika nilai
reliabilitas >0,7 sudah dapat dikatakan reliabel. Seperti terlihat pada hasil
olah data SPSS terlampir diketahui bahwa r-alpha = 0,938. Jadi r-alpha
(0,938) > 0,7. Berarti, skala yang digunakan untuk mengukur intimacy
adalah reliabel atau dapat dipercaya untuk mengumpulkan data penelitian.
2. Skala KDRT
Skala yang dipakai untuk mengukur variabel tergantung/ dependen,
yaitu KDRT terdiri dari 43 item. Berdasarkan analisis validitas dan
reliabilitas dengan bantuan SPSS didapatkan hasil bahwa r-hasil
(corrected aitem-total correlation) berkisar antara 0,329 sampai 0,852, dan
tidak ada yang bernilai di bawah 0,3. Dengan demikian, seluruh item yang
digunakan untuk mengukur KDRT adalah valid.
Seperti terlihat pada hasil olah data SPSS terlampir diketahui
bahwa r-alpha = 0,971. Jadi r-alpha (0,971) > 0,7. Dengan demikian, skala
yang digunakan untuk mengukur KDRT dinyatakan reliabel atau dapat
diandalkan untuk mengumpulkan data penelitian.
C. Deskripsi Subjek Penelitian
1. Intimacy
Berdasarkan hasil rekapitulasi data penelitian seperti terlampir,
diketahui bahwa skor untuk variabel intimacy terendah adalah 31 dan skor
tertinggi adalah 60. Dari skor ini kemudian dapat dibuat distribusi
frekuensi seperti pedoman yang diberikan oleh Sutrisno Hadi (2006) yaitu
untuk mencari kecenderungan tiap-tiap variabel dilakukan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
membandingkan nilai rata-rata observasi dengan kurva normal. Kurva
normal tersebut untuk menentukan kecenderungan masing-masing variabel
dengan menggunakan skala sebagai berikut :
Golongan tinggi = (Mi + 1 SDi) ke atas
Golongan sedang = (Mi – 1 SDi) s/d (Mi + SDi)
Golongan rendah = (Mi – 1 SDi) ke bawah
Keterangan:
Mi = ½ (skor tertinggi + skor terendah)
SDi = 1/6 (skor tertinggi – skor terendah)
Dengan rumus di atas, maka skor tingkat intimacy dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelas/kelompok, yaitu tinggi, sedang, dan
rendah dengan perhitungan sebagai berikut:
Mi = ½ (60 + 31) = ½ (91) = 45,5
SDi = 1/6 (60 – 31) = 1/6 (29) = 4,8
Dengan demikian, skor data penelitian dapat dikelompokkan, yaitu :
Golongan tinggi = (Mi + 1 SDi) ke atas
= (45,5 + 4,8) ke atas
= 50 ke atas
Golongan sedang = (Mi – 1 SDi) s/d (Mi + SDi)
= (45,5 – 4,8) s/d 49
= 42 s/d 49
Golongan rendah = (Mi – 1 SDi) ke bawah
= 41 ke bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dari patokan tersebut kemudian masing-masing skor data
penelitian dapat dikategorikan seperti pada tabel dan gambar seperti di
bawah ini.
Tabel 4.1 Frekuensi Kategori Intimacy
No Skor Kategori Jumlah Persentase
1 31 - 41 Rendah 27 16.56
2 42 - 49 Sedang 98 60.12
3 50 - 60 Tinggi 38 23.31
Jumlah 163 100.00
Sumber: data penelitian diolah
Gambar 4.1 Grafik Frekuensi Kategori Intimacy
Pada tabel dan grafik tersebut di atas diketahui bahwa dari 163
responden terdapat 27 responden (16,56%) melakukan intimacy dengan
pasangannya termasuk kategori rendah, ada 98 responden (60,12%)
melakukan intimacy dengan pasangannya termasuk kategori sedang, dan ada
38 responden (23,31%) melakukan intimacy dengan pasangannya termasuk
0
50
100
Rendah Sedang Tinggi
31 - 41 42 - 49 50 - 60
Intimacy
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kategori tinggi. Dari temuan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar wanita
pada dewasa awal yang telah berumah tangga melakukan intimacy dengan
pasangannya termasuk kategori sedang.
2. KDRT
Berdasarkan hasil rekapitulasi data penelitian seperti terlampir,
diketahui bahwa skor untuk variabel KDRT terendah adalah 43 dan skor
tertinggi adalah 138. Dari skor ini selanjutnya tingkat KDRT dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelas/kelompok, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
dengan perhitungan sebagai berikut:
Mi = ½ (138 + 43) = ½ (181) = 90,5
SDi = 1/6 (138 – 43) = 1/6 (95) = 15,8
Dengan demikian, skor data penelitian dapat dikelompokkan, yaitu :
Golongan tinggi = (Mi + 1 SDi) ke atas
= (90,5 + 15,8) ke atas
= 106 ke atas
Golongan sedang = (Mi – 1 SDi) s/d (Mi + SDi)
= (90,5 – 15,8) s/d 105
= 75 s/d 105
Golongan rendah = (Mi – 1 SDi) ke bawah
= 74 ke bawah
Dari patokan tersebut kemudian masing-masing skor data
penelitian dapat dikategorikan seperti pada tabel dan gambar seperti di bawah
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.2 Frekuensi Kategori KDRT
No Skor Kategori Jumlah Persentase
1 43 -74 Rendah 98 60.12
2 75 - 105 Sedang 48 29.45
3 106 - 138 Tinggi 17 10.43
Jumlah 163 100.00
Sumber: Data penelitian diolah
Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Kategori KDRT
Pada tabel dan grafik tersebut di atas diketahui bahwa dari 163
responden terdapat 98 responden (60,12) melakukan KDRT dengan
pasangannya termasuk kategori rendah, ada 48 responden (29,45%)
melakukan KDRT dengan pasangannya termasuk kategori sedang, dan ada
17 responden (10,43%) melakukan KDRT dengan pasangannya termasuk
kategori tinggi. Dari temuan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar
0
50
100
Rendah Sedang Tinggi
43 -74 75 - 105 106- 138
KekerasanDalamRumahTangga
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
wanita pada dewasa awal yang telah berumah tangga mendapatkan
perlakuan KDRT dari pasangannya termasuk kategori rendah.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
a. Intimacy
Berdasarkan uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS versi 18.0 seperti terlampir, didapatkan hasil
sebagai berikut ini.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Intimacy
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
INTIMACY
N 163
Normal Parametersa Mean 46.5153
Std. Deviation 6.81534
Most Extreme
Differences
Absolute .113
Positive .113
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.445
Asymp. Sig. (2-tailed) .031
Sumber: Output SPSS terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,0,5 (p>0,05). Sebaliknya, distribusi
data penelitian dikatakan tidak normal jika nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0,05 (p<0,05)
Pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai koefisien Kolmogorov-
Smirnov sebesar 1,445 dan signifikansi sebesar 0,031 < 0,05. Dengan
demikian, data penelitian intimacy tidak terdistribusi normal.
b. KDRT
Berdasarkan uji normalitas data Kolmogorov-Smirnov dengan
bantuan SPSS versi 18.0 seperti terlampir, didapatkan hasil sebagai
berikut ini.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data KDRT
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KDRT
N 163
Normal Parametersa Mean 73.4601
Std. Deviation 21.85227
Most Extreme
Differences
Absolute .123
Positive .123
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z 1.571
Asymp. Sig. (2-tailed) .014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai koefisien Kolmogorov-
Smirnov sebesar 1,571 dan signifikansi sebesar 0,014 < 0,1. Dengan
demikian, data penelitian KDRT tidak terdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar
variabel yang dianalisi mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010).
Hubungan dua variabel dikatakan linear jika nilai signifikansinya kurang
dari 0,05 (p<0,05). Sebaliknya, hubungan dua variabel dikatakan bersifat
tidak linear jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p>0,05).
Berdasarkan hasil uji linieritas dengan bantuan SPSS versi 18.0
didapatkan hasil sebagai berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas Hubungan antara Intimacy dengan
KDRT
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
(Combined) 52296.835 27 1936.920 10.434 .000
Linearity 40507.130 1 40507.130 218.200 .000
Deviation
from
Linearity
11789.706 26 453.450 2.443 .000
Sumber: Output SPSS terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai linearity pada F sebesar
218,200 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka hubungan antara
variabel intimacy dengan KDRT berpola linier.
3. Uji Hipotesis
Mengingat data intimacy dan data KDRT tidak terdistribusi
normal, maka teknik korelasi yang digunakan adalah Product Moment dari
Spearman Brown. Berdasarkan uji Product Moment Spearman Brown
dengan bantuan komputer SPSS versi 18.0 didapatkan hasil sebagai
berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi antara Intimacy dengan KDRT
INTIMACY KDRT
INTIMACY Correlation
Coefficient 1.000 -.719**
Sig. (2-tailed) . .000
N 163 163
KDRT Correlation
Coefficient -.719** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien korelasi (r) antara
intimacy dengan KDRT menunjukkan angka negatif sebesar 0,719,
dengan probabilitas (p) sebesar 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, variabel
intimacy dengan KDRT memiliki hubungan yang bersifat negatif. Artinya
semakin tinggi tingkat intimacy akan menyebabkan semakin rendah
tingkat KDRT. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intimacy akan
menyebabkan semakin tinggi tingkat KDRT.
Untuk mengetahui kuat-tidaknya hubungan antara intimacy dengan
KDRT dapat digunakan pedoman seperti tabel di bawah ini.
Tabel 4.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2013)
Hasil koefisien korelasi antara intimacy dengan KDRT sebesar
0,719 tersebut apabila dihubungkan dengan tabel di atas, maka dapat
dikategorikan bahwa hubungan antara intimacy dengan KDRT memiliki
hubungan yang kuat. Dengan demikian, hipotesis penelitian ini adalah
terbukti, yaitu ada hubungan yang erat dan bersifat negatif antara intimacy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, yaitu jika tingkat intimacy
semakin tinggi maka tingkat Kekerasan Dalam Rumah Tangga semakin
rendah. Sebaliknya, jika tingkat intimacy semakin rendah maka tingkat
Kekerasan Rumah Tangga semakin tinggi.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi hubungan antara
intimacy dengan KDRT, maka koefisien korelasi yang diperoleh dapat
dimaksukkan pada uji-t dengan rumus seperti di bawah ini (Sugiyono,
2013):
2r12nrt
−
−=
2)719,0(121630,719-t
−−
−=
)52,0(1(12,79) 0,719-t
−=
69,06,56-t =
47,9t −=
Angka t-hitung sebesar 9,47 ini selanjutnya dikonsltasikan dengan
t-tabel pada 0,05% (kesalahan 5%) diperoleh angka sebesar 1,960, karena
t-hitung (9,47) > t-tabel (1,960), maka hubungan antara intimacy dengan
KDRT adalah signifikan. Artinya, hasil penelitian ini memiliki peluang
benar sebesar 95% untuk diterapkan pada populasi di mana sampel
tersebut diambil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
E. Pembahasan
Seperti yang telah dijelaskan di muka bahwa koefisien korelasi
antara intimacy dengan KDRT sebesar 0,719 dan termasuk kategori
memiliki hubungan yang kuat. Oleh karena itu, ada hubungan yang erat
dan bersifat negatif antara intimacy dengan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga, yaitu jika tingkat intimacy semakin tinggi maka tingkat Kekerasan
Dalam Rumah Tangga semakin rendah. Sebaliknya, jika tingkat intimacy
semakin rendah maka tingkat Kekerasan Rumah Tangga semakin tinggi.
Pasangan yang memiliki intimacy tinggi tentu akan sangat
memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan pasangan hidupnya, karena
mereka sangat menghormati dan menghargai satu sama lain dan memiliki
kesalingpengertian (Sternberg, 1998). Hal ini tentu bertolak belakang
dengan salah satu faktor pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga,
karena ketika pasangan mengalami kekerasan dalam rumah tangga akibat
dari adanya saling tidak pengertiaan antar pasangan, keberadaan intimacy
dalam hubungan tersebut perlu dipertanyakan. Menurut Sternberg (1986)
intimacy merupakakn komponen inti dari sebuah hubungan kasih sayang,
termasuk dengan pasangan yang ada. Intimacy merupakan fondasi utama
dalam pernikahan (Beck, 1988; Levinger, 1988).
Intimacy merupakan komponen yang terbentuk melalui proses
yang panjang dan biasanya dimulai sejak sebelum menikah untuk
mengembangkan pola dan perilaku yang berfungsi sebagai landasan bagi
hubungan pernikahan dan keintiman dalam pernikahan (Stahmann, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hal ini tentu mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku pasangan suami
istri dalam menghadapi suatu permasalahan yang ada dalam bahtera rumah
tangga. Bagi pasangan yang memiliki komponen ini tentu akan memiliki
kedekatan perasaan antar pasangan suami istri. Ketiadaan intimacy dalam
hubungan suami istri dapat menjadi jurang pemisah antar suami istri
sehingga dapat menimbulkan adanya batasan yang membuat kurangnya
interaksi dan kedekatan pasangan suami istri yang dapat memicu
munculnya kekerasan dalam rumah tangga dalam hubungan pernikahan
yang ada (Newsline, 2017).
Kurangnya interaksi antar pasangan ini tentu mempengaruhi
komunikasi pasangan suami istri, sehingga hal ini bertolak belakang
dengan intimacy yang menjelaskan bahwa intensitas interaksi yang tinggi
dalam beragam bentuk menggambarkan keintiman pasangan (Sternberg,
1997). Selain itu, elemen-elemen intimacy sendiri dapat menjadi suatu
konsep dasar untuk meminimalisir dan melakukan preventif dalam
mencegah atau mengurangi terjadinya kekerasan itu sendiri. Berdasarkan
hal tersebut peneliti tertarik untuk mendalami lebih jauh mengenai
hubungan antara intimacy dengan kekerasan rumah sekaligus ingin melihat
pengaruh intimacy terhadap kekerasan dalam rumah tangga di masa
dewasa awal. Dimana pasangan menikah dalam masa dewasa awal
memiliki banyak peralihan tuntutan peran dalam kehidupan, yaitu
peralihan dari masa remaja akhir ke masa dewasa awal (Papalia, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Memiliki hubungan intim yang menyenangkan sangat terkait
dengan kesehatan psikologis. Misalnya, telah ditemukan bahwa individu
yang sudah menikah memiliki kesehatan secara psikologis yang lebih baik
daripada individu yang belum menikah. Selain itu juga orang-orang dalam
hubungan intim memiliki tingkat penyakit jiwa yang lebih rendah (Moss &
Schwebel, 1995; Prager), dan lebih sedikit berhubungan dengan jarum
suntik terkait stres saat menghadapi situasi stres (Prager). Selanjutnya,
orang tanpa hubungan intim cenderung lebih rentan terhadap perasaan
depresi dan kesepian (Prager, 1995). Reis (1984), dalam tinjauannya
terhadap beberapa studi tentang kematian, menyimpulkan bahwa kejadian
fisik dapat berasal dari kontak positif dengan pasangan intim. Baik Cassel
(seperti dikutip House, Landis, & Urnberson, 1988) dan Cobb (seperti
dikutip House, Landis, & Umberson), juga menyarankan agar hubungan
sosial (yaitu teman, pasangan) memiliki kemampuan untuk menyangga
efek yang berpotensi membahayakan dari stres atau bahaya kesehatan
lainnya. Individu dalam hubungan intirn lebih tahan terhadap penyakit dan
kondisi fisik yang melumpuhkan (Moss & Schwebel, 1995). Telah
ditemukan bahwa orang tanpa hubungan intim menunjukkan tanda-tanda
fungsi sistem kekebalan tubuh yang tertekan, dan juga cenderung
mengalami lebih banyak kecelakaan daripada orang-orang dengan
hubungan intim (Prager, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan
di bagian sebelumnya, penelitian yang dilakukan pada 163 perempuan
dewasa awal yang menikah membuktikan bahwa variabel intimacy memiliki
hubungan negatif dan signifikan dengan variabel kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT). Artinya semakin tinggi tingkat intimacy yang dimiliki
pasangan perempuan dewasa awal yang menikah maka menyebabkan
semakin rendah tingkat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang
dilakukan oleh suaminya. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah tingkat
intimacy yang dimiliki pasangan perempuan dewasa awal yang menikah
maka menyebabkan semakin tinggi tingkat kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) yang dilakukan oleh suaminya. Jadi intimacy dapat dijadikan upaya
untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) yang terjadi dalam sebuah hubungan pernikahan.
Meningkatkan komunikasi antar suami-istri, meningkatkan interaksi, dan
semakin memelihara agar tumbuhnya elemen-elemen intimacy mampu
menekan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di
dalam keluarganya. Perlunya menjaga intimacy juga menjadi pesan khusus
bagi pasangan suami istri agar pasang surutnya hubungan rumah tangga dapat
dilewati pasangan suami istri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
intimacy (Sternberg’s Triangular Theory Of Love) memiliki pengaruh kuat
pada kekerasan dalam rumah tangga pada perempuan dewasa awal yang
menikah.
B. Keterbatasan Penelitian dan Saran Penelitian Berikutnya
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
subjek yang beragam dari berbagai wilayah dengan latar belakang yang
berbeda sekalipun memenuhi kriteria penelitian yang ada. Sangat dianjurkan
untuk penelitian selanjutnya dilakukan pada subjek yang berasal dari daerah
yang sama sehingga memudahkan penelitian dalam mengamati hasil
penelitian berkaitan dengan latar belakang subjek yang berasal dari daerah
yang sama supaya diperoleh gambaran deskriptif yang lebih luas. Mengacu
pada (Sternberg, 1998) yang menjelaskan bahwa intimacy menjadi pondasi
utama dalam pernikahan, penelitian hanya berfokus pada satu jenis komponen
yang berperan membentuk cinta sempurna. Dengan keterbatasan ini
penelitian berikutnya dapat mengukur jenis yang lain yaitu passion dan
commitment.
Pada penelitian ini, subjek mengisi skala self-repport yang berupa
kuisoner. Hal ini tentu dapat menyebabkan adanya faking pemberian respon
oleh subjek. Sackket dan Larson (dalam Podsakoff et al, 2003) menyatakan
banyak penelitian yang menggunakan skala self-repport memiliki bias yang
disebabkan oleh cara subjek memberikan respon. Keterbatasan skala self-
repport adalah memungkinkan subjek memberikan respon yang tidak jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
atau memberikan respon yang didasari tuntutan sosial (social desireability).
Pada penelitian hubungan intimacy dengan kekerasan dalam rumah tangga ini
meminta subjek hanya untuk tidak memberikan nama subjek atau nama
inisial subjek, hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya peneliti untuk
mengatasi potensi subjek memberikan jawaban yang tidak jujur karena takut
data dirinya akan diketahui dari nama yang tertera. Meskipun demikian,
kondisi pemberian respon secara self-repport memungkinkan respon yang
subjek berikan didasari tuntutan sosial bahwa hubungan dengan peneliti
memiliki kedekatan yang baik sehingga subjek memiliki dorongan untuk
membantu karena rasa sungkan yang dimiliki.
Keterbatasan penelitian juga terjadi dalam konteks pengambilan data
penelitian. Dimana subjek diminta mengisi skala yang mengukur variabel
bebas maupun variabel tergantung dalam rentang kurun waktu yang
bersamaan. Menurut Podsakoff (2003) hal tersebut dapat menyebabkan bias.
Subjek seolah-olah membuat teori sendiri untuk memprediksi kaitan antar
variabel sehingga respon yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi subjek
sebenanrnya. Oleh karena itu, Podsakoff et al (2003) menyarankan sebaiknya
penelitian yang mengambil data berdasarkan variabel bebas (predictor) dan
variabe terikat (criterion) dilakukan dalam konteks waktu dan tempat yang
berlainan.
Selain itu, kekurangan penelitian ini juga terletak pada skala ukur
variabel intimacy. Pada skala intimacy ditemukan bahwa beberapa pernyataan
item memiliki kemiripan dengan beberapa item dalam skala KDRT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pernyataan tersebut sangat riskan digunakan, karena seakan-akan beberapa
pernyataan dalam skala intimacy menjadi item unfavorable bagi skala KDRT
yang ada. Untuk menghindari bias karena kemiripan yang ada, peneliti
sebaiknya membuat skala intimacy berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Hal ini bertujuan agar diperoleh gambaran yang sebenar-benarnya tentang
intimacy yang akan diukur.
C. Saran
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa intimacy memiliki
keterkaitan yang kuat dengan KDRT pada rumah tangaa pasangan dewasa
awal, maka:
1. Rumah tangga pasangan dewasa awal perlu terus menjaga hubungan
komunikasi secara intens antara suami-istri, perlu menjalin interaksi yang
aktif dan baik antar pasangan dan meningkatkan intimacy secara berkala
yang dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang, karena hal ini dapat
meningkatkan kemesraan dan keharmonisan rumah tangga, dan menekan
terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
2. Menekankan akan kedudukan suami-istri dalam suatu rumah tangga
adalah setara, artinya tidak ada dominasi dalam keluarga sehingga
masing-masing memiliki peran yang penting untuk saling melengkapi.
Oleh karena itu, para suami dilarang memandang rendah kedudukan
istrinya dan tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
kepada istrinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3. Mengingat setiap individu (suami-istri) memiliki karakteristik yang
berbeda, maka agar rumah tangganya dapat tetap harmonis, diharapkan
dapat saling memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing, saling
pengertian, saling mentoleransi, saling menghargai dan saling mencintai.
Agar perbedaan yang ada tidak menimbulkan perselisihan dan dapat
diselesaikan dengan komunikasi yang baik agar tidak menjadikan
terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagai penyelesaian
dalam suatu permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Aboolmali K., Saberi H., Saber S. (2014). The construction and standarization of a domestic violence questionnaire. Journal of Sociology Mind. 4, 51-57.
Agus Santoso. (2010). Studi deskriptif effect size penelitian-penelitian di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma. Jurnal Penelitian. 14. 1-17. Anastasi, A. & Urbina, S. (1997). Psychological Testing (7th Ed). New Jersey:
Prentice Hall, Inc. Andersen, S.C. (1996). A conceptual analysis of the Area within the triangular of
love. Disertasi: University of Georgia. Azwar. (2006). Menjaga mutu pelayanan kesehatan aplikasi prinsip lingkaran
pemecahan masalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas (2nd Ed). Yogyakarta: Pustaka
Belajar. Berita Online. https//nasional.kompas.co/read/2017/03/07/19240821/2016.ada-
259.150.kasus.kekerasan.terhadap.perempuan. Diakses pada 6 Maret 2018. Berita Online. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs239/en. Diakses pada
10 Maret 2018. Buhrmester, D., Furman, W., Wittenberg, M.T., & Reis, D. (1998). Five domains
of interpersonal competence in peer relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 55, 991-1008.
Campbell, N.A, J.B. Reece and L.G. Mitchell. (2003). Biologi. Alih Bahasa: L.
Rahayu, E.I.M Adil, N Anita, Andri, W.F Wibowo, W. Manalu. Jakarta: Penerbit Erlangga.
New York: McGraw-Hill. Dion, Karen K., and Berscheid, Ellen. (1988). What is beautiful is good. Journal
of Personality and Social Psychology, 285-290. Dradjat, Zakiah. (1995). Ketenangan dan kebahagiaan dalam keluarga, Jakarta:
Bulan Bintang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Duffy, K.G., & Atwater, E. (2002) Psychology for living: adjustment, growth, and behavior today (7th Ed). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Family Violence Prevention Fund (1999). Preventing domestic violence clinical
guidelines on routine screening. San Fransisco, CA: Family Violence Prevention Fund.
Ginanjar, A. S. (2011). Sebelum janji terucap. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Guilford, J.P., B. Fruchter (1978). Fundamental statistics in esychology And
Education. Tokyo: McGraw-HillKogakusha. Hadi, Sutrisno (2006). Analisis regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Heller, P.E., & Wood, B. (2000). The influence of religious and ethnic differences
on marital intimacy: intermarriage versus intramarriage. Journal of Marital and Family Therapy, 241.
Hollin, C. R., & Bloxsom, C. A. J. (2007). Treatments for angry aggression. In.
T. A. Gannon, T. Ward, A. R. Beech, & D. Fisher (Eds.) Aggressive Offenders Cognition. Chichester: John Willy & Sons, Ltd.
House, J. S., Landis, K. R., & Umberson, D. (1988). Social relationships and
health. Science, 241, 540-545. Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang
ruang kehidupan. (5th Ed). Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. B. (2004). Psikologi perkembangan. Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama. Ihromi, T. O. (1995). Kajian wanita dalam pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia Kementrian Kesehatan RI. (2011). Pedoman pengembangan puskesmas mampu
tata laksana kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Komnas Perempuan. (2011). Catatan tahunan tentang kekerasan terhadap
perempuan. Jakarta: Komnas Perempuan RI. Kumar, R. (2005). Research Methodology: a step by step guide for beginners (2nd
Ed). London: SAGE Publication.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kustini. (2011). Keluarga harmoni dalam perspektif berbagai komunitas agama. Jakarta: Departemen Agama.
Maher, B. (2004). The Benefits of Marriage: Issue analysis. Washington D.C.:
Family Research Council. Marasabessy, Rapiah Sarfa. (2012). Penentuan maximum acceptable weihght limit
(MAWL) dengan menggunakan pendekatan fisiologi. ISSN: 1978-1105: ARIKA, 06.
Martikainen, L. (2008). The many faces of life satisfaction among finnish young
adults. Research Paper, Springer Science. Meliala Andrianus. (2017). Kasus kekerasan yang menghilangkan nyawa anggota
pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Mathis dan Jackson, 2009, Manajemen sumber daya manusia, Edisi 10, Salemba
Empat, Jakarta. Nevid, S.F, Rathus, A.S., Greene, B. (2003). Psikologi abnormal (5th Ed).,
Erlangga: Jakarta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Qaimi Ali. 2002. Menggapai langit masa depan anak. Bogor: Cahaya. Olson, D.H., & DeFrain, J. (2006). Marriages and Families: Intimacy, diversity,
and strengths. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2004). Human development (9th Ed).
New York: McGraw Hill Papalia, D. E., Old s, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development
perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika. Plichta B. Stacey & Garzon S. Laurel. (2001). Statistics for nursing and allied
health. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia. Podsakoff, P.M., MacKenzie, S.B., Lee, J. Y., & Podsakoff, N.P. (2003).
Common method biases in behavioral research: A Critical review of the literature and recommended remedies. Journal Academy of Management, 88, 879-903.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Prager, K.J. (1995). The psychology of intimancy. New York: Guilford Press Qaimi, Ali. (2002). Menggapai langit masa depan anak. Bogor: Cahaya. Ridwan. (2006). Kekerasan berbasis gender. Yogyakarta: Fajar Pustaka. Salkind, N.J. (2006). Exploring research (6th Ed). New jersey: Pearson Education,
Inc. Sears, David O., Freedman, Jonathan L., & Peplau, L. A. (1994). Psikologi sosial
(2nd Ed). Alih Bahasa: Michael Adryanto. Jakarta: Erlangga. Seccombe, K., Warner, R. L. (2004). Marriages and Families: Relationship in
social context. California: Thomson Learning. Siregar, Syofian. 2013. Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta.
PT. Bumi Aksara Stahmann, R.F. (2004). Intimacy in marriage. Division of continuing education.
Brigham Young University. Sternberg, R. J. (1988). The Triangular of Love: Intimacy, passion, commitment.
USA: Basic Books, Inc. Sternberg, R. J., (1997). Construct validation of a triangular love scale. European
Journal of Social Psychology, 27, 313-335. Sternberg, R. J., Wagner, R. K. (1999). Reading in cognitive psychology., USA:
Thompson Learning. Sternberg, R. J. (1986). A tringular theory of love. Psychologycal Review, 93,
119-135. Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supratiknya. (2012). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma. Sutrisminah, Emi. (2010). Dampak kekerasan dalam rumah tangga pada Istri
terhadap kesehatan reproduksi. Turner, J. S., Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5th Ed.). Fort Worth:
Harcourt Brace.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Widhiarso, Wahyu. 2006. Mengestimasi reliabilitas, SPSS untuk Psikologi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi.
Williams, B. K., Sawyer, S. C., Wahlstrom, C. M. (2006). Marriages, Families,
and Intimate Relationships: A Practical Introduction. USA: Pearson Education.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
A. Blueprint Skala Intimacy
Aspek Pernyataan (Aitem)
Intimacy intimacy sebagai perasaan
dalam suatu hubungan yang
mendorong adanya
kedekatan, keterikatan, dan
kelekatan sehingga
menimbulkan rasa nyaman
dan hangat dalam suatu
hubungan.
- Saya dengan aktif mendukung
kesejahteraan pasangan saya (1)
- Saya memiliki hubungan yang
ramah dengan pasangan saya
(2)
- Saya dapat mengandalkan
pasangan saya ketika
membutuhkan (3)
- Pasangan saya dapat
mengandalkan saya ketika
membutuhkan (4)
- Saya bersedia berbagi tentang
hal pribadi dan kehidupan saya
dengan pasangan saya (5)
- Saya menerima banyak
dukungan emosional (6)
- Saya memberi banyak
dukungan emosional kepada
pasangan saya (7)
- Saya berkomunikasi baik
dengan pasangan saya (8)
- Saya menghargai pasangan saya
dengan sangat baik dalam hidup
saya (9)
- Saya merasa dekat dengan
pasangan saya (10)
- Saya merasa nyaman dengan
pasangan saya (11)
- Saya merasa bahwa saya sangat
dapat memahami pasangan saya
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
- Saya merasa bahwa pasangan
saya sangat dapat memahami
saya (13)
- Saya merasa bahwa saya sangat
dapat mempercayai pasangan
saya (14)
- Saya berbagi informasi yang
sangat pribadi kepada pasangan
saya (15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
B. Blueprint Skala KDRT/ Domestic Violence
Aspek Dimensi Pernyataan (Nomor Aitem)
Domestic Violence
Kekerasan Fisik atau
(Psysical Violence)
merupakan perbuatan yang
mengakibatkan rasa sakit,
jatuh sakit atau luka berat.
Kekerasan fisik mencakup
tindakan seperti serangan
dengan senjata, dorongan,
memukul, menampar,
menendang dan melempar
benda ke pasangan.
- Pasangan saya mendorong
saya ketika dirinya marah
(24)
- Pasangan saya melempar
barang pribadi saya ketika
dirinya marah (26)
- Pasangan saya menendang
saya (42)
Kekerasan psikologis atau
kekerasan emosional
(Psychological Abuse/
Emotional Abuse) adalah
perbuatan yang
mengakibatkan ketakutan,
hilangnya rasa percaya diri,
hilangnya kemampuan
bertindak, dan penderitaan
psikis berat pada seseorang.
Kekerasan psikologis juga
dianggap sebagai kekerasan
emosional.
- Pasangan saya berteriak
kepada saya dan berkata
bahwa saya bodoh (1)
- Pasangan saya membuat
saya merasa dipermalukan
(2)
- Pasangan saya menyalahkan
saya atas kemarahannya (3)
- Pasangan saya menghina
seseorang yang saya sayangi
(4)
- Pasangan saya mudah marah
di setiap situasi (7)
- Pasangan saya membuat
saya bertanggung jawab atas
masalahnya (12)
- Pasangan saya tidak peduli
dengan komentar saya (15)
- Pasangan saya berteriak
kepada saya (16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
- Pasangan saya memanggil
saya dengan kata-kata yang
kasar (17)
- Pasangan saya tidak peduli
dengan minat saya (18)
- Pasangan saya tidak
menghargai perasaan saya
(19)
- Pasangan saya menghina
saya menggunakan kata
yang kasar (20)
- Pasangan saya merasa
terganggu dengan hubungan
keluarga saya (21)
- Pasangan saya tidak
menghargai kedekatan saya
dengan orang disekitar saya
(22)
- Pasangan saya membuat
orang lain marah kepada
saya (23)
- Pasangan saya suka
membalas dendam (27)
- Pasangan saya mengancam
saya dengan perceraian (28)
- Pasangan saya datang hanya
untuk tidur dan makan siang
(33)
- Pasangan saya berpindah
tempat tidur karena hal-hal
kecil (34)
- Pasangan saya tidak peduli
dengan kesedihan saya (35)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
- Pasangan saya tidak peduli
dengan penyakit saya (36)
- Pasangan saya memaksa
saya harus mentoleransi
dirinya sekalipun dirinya
berbuat salah (37)
- Pasangan saya memaki saya
ketika dirinya marah (38)
- Pasangan saya memaki
kepada keluarga saya (39)
- Pasangan saya sering
membuat saya merasa
jengkel sehingga membuat
saya tidak bisa menceritakan
masalah saya padanya (40)
- Pasangan saya
menghentikan kemajuan
saya (41)
- Pasangan saya memaksa
saya untuk melakukan hal-
hal tidak baik (5)
- Pasangan saya mengontrol
sifat dan sikap saya (6)
- Pasangan saya
mengehntikan saya pergi
keluar dengan bebas (8)
- Pasangan saya curiga
dengan telepon saya (25)
Pasangan saya mengontrol
pesan teks saya (43)
Kekerasan Seksual (Sexual
Violence) meliputi perilaku
seks yang keras dan tidak
- Pasangan saya tidak peduli
dengan kelelahan saya
ketika berhubungan seksual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
biasa. Kekerasan seksual
adalah pengisolasian istri
dari kebutuhan batinnya.
(13)
- Pasangan saya mudah marah
ketika berhubungan seksual
(14)
Kekerasan Ekonomi
(Economic Violence) adalah
perbuatan yang sengaja atau
tidak menelantarkan orang
dalam lingkup rumah tangga
yang dibangun.
- Pasangan saya membatasi
saya untuk melakukan
pembelanjaan (9)
- Pasangan saya berhenti
mengunjungi saya dan
teman-teman (10)
- Pasangan saya menyalahkan
saya atas pembelanjaan saya
(11)
- Pasangan saya melihat isi
dompet saya (29)
- Pasangan saya menekan
saya untuk menghasilkan
banyak uang (30)
- Pasangan saya menuntut
permintaan yang tidak
sesuai dengan kemampuan
saya (31)
- Saya tidak dapat
menggunakan uang saya
tanpa ijin dari pasangan saya
(32)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Vina Ardiana
(139114140)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Yogyakarta, 10 Mei 2018
Kepada:
Yth. Ibu/Saudari yang berpartisipasi
Dengan hormat dan kerendahan hati, saya memperkenalkan diri :
Nama : Vina Ardiana
Fakultas : Psikologi
Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta
Dalam rangka penyusunan tugas akhir sebagai mahasiswa, saya memohon
kesediaan saudari untuk membantu saya mengisi skala penelitian ini. Sebelum mengisi
skala penelitian, terlebih dahulu saudari diminta untuk mengisi beberapa data diri yang
terkait dengan kepentingan penelitian. Skala ini berisikan beberapa pilihan pernyataan.
Dalam penelitian ini saudari diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban. Dalam
skala ini tidak ada pilihan jawaban benar atau salah, sehingga saudari diharapkan
menjawabnya dengan jujur dan apa adanya. Saya sebagai peneliti menjamin kerahasiaan
dari jawaban yang saudara-saudari berikan. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya
mengucapkan terimakasih.
Hormat Saya
Vina Ardiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan suka
rela dan tidak dibawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, demi membantu
terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami dan
rasakan. Saya mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data
untuk memperlancar penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta, …………………. 2018
(paraf tanpa nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DATA IDENTITAS
Usia :
Pekerjaan :
Tingkat Pendidikan :
Usia Pernikahan :
Jumlah Anak :
Penghasilan Keluarga
o < Rp. 500.000
o Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
o Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000
o Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000
o > Rp. 2.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA 1
Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada dengan seksama, kemudian pilihlah satu
jawaban dengan memberikan tanda centang ( √ ) di dalam kotak yang tersedia, yaitu :
SANGAT SETUJU : Jika pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI”
menggambarkan Anda SETUJU : Jika pernyataan tersebut “SESUAI” menggambarkan
Anda TIDAK SETUJU : Jika pernyataan tersebut “TIDAK” menggambarkan
Anda SANGAT TIDAK SETUJU : Jika pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK”
menggambarkan Anda
Dalam setiap jawaban tidak ada jawaban benar dan salah, sehingga saudara-saudari diharapkan menjawab dengan jujur dan apa adanya, sesuai dengan keadaan saudari yang sebenarnya. Contoh cara pengisian :
PERNYATAAN SANGAT SETUJU SETUJU TIDAK
SETUJU
SANGAT TIDAK
SETUJU Saya bertukar pendapat dengan pasangan saya
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SKALA 1
No. PERNYATAAN SANGAT SETUJU SETUJU TIDAK
SETUJU
SANGAT TIDAK
SETUJU 1. Saya dengan aktif
mendukung kesejahteraan kehidupan pasangan saya
2. Saya memiliki hubungan yang dekat dengan pasangan saya
3. Saya dapat mengandalkan pasangan saya ketika saya membutuhkan
4. Pasangan saya dapat mengandalkan saya ketika membutuhkan
5. Saya bersedia berbagi hal pribadi dengan pasangan saya
6. Saya menerima dukungan emosional dari pasangan saya
7. Saya merasa dekat dengan pasangan saya
8. Saya berkomunikasi baik dengan pasangan saya
9. Saya menghargai pasangan saya dengan sangat baik
10. Saya memberi dukungan emosional pada pasangan saya
11. Saya merasa nyaman dengan pasangan saya
12. Saya merasa sangat bisa memahami pasangan saya
13. Saya berbagi informasi yang sangat pribadi kepada pasangan saya
14. Saya merasa saya sangat bisa mempercayai pasangan saya
15. Saya merasa pasangan saya dapat memahami saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA 2
Baca dan pahamilah setiap pernyataan yang ada dengan seksama, kemudian pilihlah satu
jawaban dengan memberikan tanda centang ( √ ) di dalam kotak yang tersedia, yaitu :
SANGAT SERING : Jika pernyataan tersebut “SANGAT SERING” Anda alami/rasakan SERING : Jika pernyataan tersebut “SERING” Anda alami/rasakan JARANG : Jika pernyataan tersebut “JARANG” Anda alami/rasakan TIDAK PERNAH : Jika pernyataan tersebut “TIDAK PERNAH” Anda alami/rasakan Dalam setiap jawaban tidak ada jawaban benar dan salah, sehingga saudara-saudari diharapkan menjawab dengan jujur dan apa adanya, sesuai dengan keadaan saudari yang sebenarnya. Contoh cara pengisian :
Pernyataan SANGAT SERING
SERING JARANG TIDAK
PERNAH Saya menerima uang dari pasangan
√
Catatan : Jawaban contoh diatas menggambarkan bahwa anda ‘JARANG’ menerima uang dari pasangan anda.
No. Pernyataan SANGAT SERING
SERING JARANG TIDAK
PERNAH 1. Pasangan saya berteriak kepada
saya dan berkata saya bodoh
2. Pasangan saya membuat saya merasa dipermalukan
3. Pasangan saya menyalahkan saya ketika dirinya marah
4. Pasangan saya menghina anggota keluarga yang saya cintai
5. Pasangan saya memaksa saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
untuk melakukan hal tidak baik 6. Pasangan saya berusaha
mengontrol sikap dan sifat saya
7. Pasangan saya mudah marah disetiap situasi
8. Pasangan saya menghentikan saya keluar dengan bebas
9. Pasangan saya membatasi saya untuk berbelanja
10. Pasangan saya berhenti mengunjungi saya ataupun keluarga saya
11. Pasangan saya menyalahkan saya ketika saya berbelanja
12. Pasangan saya membuat saya bertanggung jawab atas permasalahannya
13. Pasangan saya tidak peduli dengan kelelahan saya ketika berhubungan seksual
14. Pasangan saya mudah marah ketika berhubungan seksual
15. Pasangan saya tidak peduli dengan komentar saya
16. Pasangan saya berteriak pada saya
17. Pasangan saya memanggil saya dengan kata-kata yang kasar
18. Pasangan saya tidak peduli dengan minat saya
19. Pasangan saya tidak menghargai perasaan saya
20. Pasangan saya menghina saya menggunakan kata yang kasar
21. Pasangan saya terganggu ketika saya berhubungan dengan keluarga saya
22. Pasangan saya tidak menghargai saya dengan beberapa orang terdekat saya
23. Pasangan saya membuat orang lain marah atau tidak suka kepada saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
24. Pasangan saya mendorong saya ketika dirinya marah
25. Pasangan saya sering curiga dengan Handphone (HP) saya
26. Pasangan saya melempar barang ketika dirinya marah
27. Pasangan saya suka membalas dendam
28. Pasangan saya mengancam saya dengan perceraian/perpisahan
29. Pasangan saya mengecek isi dompet saya
30. Pasangan saya menekan saya untuk bekerja/menghasilkan banyak uang
31. Pasangan saya meminta sesuatu yang tidak bisa saya beri karena keterbatasan ekonomi saya
32. Saya tidak dapat menggunakan uang saya sendiri tanpa ijin dari pasangan saya
33. Pasangan saya datang atau mencari saya hanya ketika membutuhkan saya saja
34. Pasangan saya tidak mau tidur dengan saya karena hal-hal kecil/permasalahan sepele
35. Pasangan saya tidak peduli dengan hal-hal yang membuat saya bersedih
36. Pasangan saya tidak peduli dengan penyakit saya ketika saya sakit
37. Pasangan saya memaksa saya harus mentoleransi dirinya sekalipun dirinya berbuat salah
38. Pasangan saya memaki saya ketika dirinya marah
39. Pasangan saya memaki keluarga saya/anggota keluarga saya
40. Pasangan saya sering membuat saya merasa jengkel sehingga membuat saya tidak bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
menceritakan masalah saya padanya
41. Pasangan saya menghentikan saya maju dan berkembang
42. Pasangan saya menendang saya ketika marah
43. Pasangan saya mengontrol pesan singkat (SMS/Chatting) di HP saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Reliability Intimacy TRY OUT
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.938 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.3600 .48487 50
VAR00002 3.1400 .70015 50
VAR00003 2.9600 .75485 50
VAR00004 3.1400 .57179 50
VAR00005 3.0200 .68482 50
VAR00006 2.9000 .78895 50
VAR00007 3.0600 .71171 50
VAR00008 3.1200 .71827 50
VAR00009 3.3200 .55107 50
VAR00010 3.1200 .68928 50
VAR00011 2.9200 .66517 50
VAR00012 2.8800 .62727 50
VAR00013 2.9400 .79308 50
VAR00014 2.9800 .74203 50
VAR00015 2.8200 .82536 50
Item-Total Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
VAR00001 42.3200 53.569 .565 .937
VAR00002 42.5400 50.335 .703 .933
VAR00003 42.7200 49.022 .778 .931
VAR00004 42.5400 52.825 .561 .937
VAR00005 42.6600 50.270 .729 .932
VAR00006 42.7800 50.053 .639 .935
VAR00007 42.6200 49.424 .788 .931
VAR00008 42.5600 51.027 .611 .936
VAR00009 42.3600 53.215 .534 .937
VAR00010 42.5600 51.517 .588 .936
VAR00011 42.7600 49.370 .856 .929
VAR00012 42.8000 50.490 .777 .931
VAR00013 42.7400 48.931 .744 .932
VAR00014 42.7000 50.255 .666 .934
VAR00015 42.8600 48.490 .752 .932
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
45.6800 57.814 7.60354 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Reliability KDRT TRY OUT Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.971 43
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 1.7800 .70826 50
VAR00002 1.6000 .75593 50
VAR00003 2.0400 .75485 50
VAR00004 1.3800 .66670 50
VAR00005 1.3200 .65278 50
VAR00006 2.3800 .98747 50
VAR00007 1.9800 .82040 50
VAR00008 1.9800 .89191 50
VAR00009 1.9000 .76265 50
VAR00010 1.3800 .66670 50
VAR00011 1.6600 .65807 50
VAR00012 1.7800 .81541 50
VAR00013 1.6800 .74066 50
VAR00014 1.5400 .70595 50
VAR00015 1.9600 .92494 50
VAR00016 1.8400 .86567 50
VAR00017 1.6600 .79821 50
VAR00018 1.8200 .77433 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
VAR00019 1.7600 .82214 50
VAR00020 1.6000 .72843 50
VAR00021 1.3200 .51270 50
VAR00022 1.4600 .67643 50
VAR00023 1.4600 .64555 50
VAR00024 1.3600 .69282 50
VAR00025 1.7200 .88156 50
VAR00026 1.4600 .78792 50
VAR00027 1.3800 .72534 50
VAR00028 1.3800 .77959 50
VAR00029 1.7400 .94351 50
VAR00030 1.4400 .73290 50
VAR00031 1.3800 .56749 50
VAR00032 1.5600 .64397 50
VAR00033 1.3800 .63535 50
VAR00034 1.6400 .87505 50
VAR00035 1.6400 .72168 50
VAR00036 1.4400 .67491 50
VAR00037 1.8400 .95533 50
VAR00038 1.8000 .83299 50
VAR00039 1.3800 .63535 50
VAR00040 1.8400 .71027 50
VAR00041 1.3400 .59281 50
VAR00042 1.3600 .66271 50
VAR00043 1.9800 .99980 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
VAR00001 68.5600 463.925 .735 .970
VAR00002 68.7400 461.053 .777 .970
VAR00003 68.3000 464.010 .685 .971
VAR00004 68.9600 467.958 .639 .971
VAR00005 69.0200 472.632 .486 .971
VAR00006 67.9600 469.386 .385 .972
VAR00007 68.3600 466.888 .544 .971
VAR00008 68.3600 473.296 .329 .972
VAR00009 68.4400 467.639 .565 .971
VAR00010 68.9600 470.896 .536 .971
VAR00011 68.6800 470.140 .570 .971
VAR00012 68.5600 464.578 .614 .971
VAR00013 68.6600 464.066 .697 .971
VAR00014 68.8000 465.714 .677 .971
VAR00015 68.3800 457.955 .708 .971
VAR00016 68.5000 461.398 .664 .971
VAR00017 68.6800 459.079 .793 .970
VAR00018 68.5200 462.377 .717 .970
VAR00019 68.5800 456.942 .831 .970
VAR00020 68.7400 459.788 .849 .970
VAR00021 69.0200 472.959 .611 .971
VAR00022 68.8800 462.557 .819 .970
VAR00023 68.8800 463.536 .823 .970
VAR00024 68.9800 464.796 .722 .970
VAR00025 68.6200 459.465 .704 .971
VAR00026 68.8800 463.618 .666 .971
VAR00027 68.9600 469.794 .525 .971
VAR00028 68.9600 465.141 .627 .971
VAR00029 68.6000 460.367 .632 .971
VAR00030 68.9000 463.398 .726 .970
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
VAR00031 68.9600 468.733 .724 .971
VAR00032 68.7800 472.298 .505 .971
VAR00033 68.9600 475.672 .388 .972
VAR00034 68.7000 459.357 .712 .970
VAR00035 68.7000 462.092 .781 .970
VAR00036 68.9000 468.255 .621 .971
VAR00037 68.5000 455.520 .746 .970
VAR00038 68.5400 455.845 .852 .970
VAR00039 68.9600 467.019 .707 .971
VAR00040 68.5000 463.929 .732 .970
VAR00041 69.0000 468.245 .711 .971
VAR00042 68.9800 467.285 .667 .971
VAR00043 68.3600 455.827 .703 .971
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
70.3400 486.841 22.06448 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
UJI NORMALITAS
UJI NORMALITAS INTIMACY
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
INTIMACY .113 163 .000 .969 163 .001
a. Lilliefors Significance Correction
UJI NORMALITAS KDRT
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KDRT .123 163 .000 .930 163 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
UJI LINEARITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
KDRT *
INTIMACY
Between
Groups
(Combined) 52296.835 27 1936.920 10.434 .000
Linearity 40507.130 1 40507.130 218.200 .000
Deviation from
Linearity 11789.706 26 453.450 2.443 .000
Within Groups 25061.655 135 185.642
Total 77358.491 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
UJI HIPOTESIS
Correlations
INTIMACY KDRT
Spearma
n's rho
INTIMACY Correlation Coefficient 1.000 -.719**
Sig. (2-tailed) . .000
N 163 163
KDRT Correlation Coefficient -.719** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).