i HUBUNGAN ANTARA ANGKA KECUKUPAN GIZI MAKRONUTRIEN TERHADAP RASIO KOLESTEROL TOTAL/HDL PADA MASYARAKAT PEDESAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Galih Permadi 138114146 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Embed
HUBUNGAN ANTARA ANGKA KECUKUPAN GIZI MAKRONUTRIEN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
HUBUNGAN ANTARA ANGKA KECUKUPAN GIZI MAKRONUTRIEN
TERHADAP RASIO KOLESTEROL TOTAL/HDL PADA MASYARAKAT
PEDESAAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Galih Permadi
138114146
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA ANGKA KECUKUPAN GIZI MAKRONUTRIEN
TERHADAP RASIO KOLESTEROL TOTAL/HDL PADA MASYARAKAT
PEDESAAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Galih Permadi
138114146
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
KARYA INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA TUHAN YME BAPAK DAN IBUKU
SAHABAT DAN TEMAN-TEMAN
ANGKATAN FARMASI 2013 DAN ALMAMATERKU UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji Tuhan penulis panjatkan kepata Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat meyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Antara Angka Kecukupan Gizi Makronutrien Terhadap
Rasio Kolesterol Total/HDL Pada Masyarakat Pedesaan” sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Pada penyusunan naskah, penulis hendak menyampaikan ungkapan
terimakasih, karena terdapat banyak pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun penulisan naskah penelitian ini. Ungkapan terimakasih ini disampaikan
kepada :
1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing penelitian
“Hubungan Antropometri, Angka Kecukupan Gizi Makronutrien dan
Aktifitas Fisik terhadap Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada
Masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta” yang telah membimbing tim penelitian dengan sabar, dan
sudah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan
penelitian ini.
2. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan izin
pelaksanaan penelitian.
3. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan
naskah ini dari awal hingga akhir.
4. Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan
naskah ini dari awal hingga akhir.
5. Laboratorium Klinik Parahita Yogyakarta yang telah membantu dalam
analisis darah subyek penelitian.
6. Perangkat Desa dan seluruh warga Desa Kepuharjo yang telah bersedia
membantu dan meluangkan waktunya untuk mendukung penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bapak, ibu, dan kakak saya yang telah memberikan banyak semangat
dan dorongan untuk menyelesaikan naskah ini
8. Teman-teman FKK C 2013 serta Angkatan 2013 Farmasi yang telah
memberikan banyak masukan dan semangat dalam menyelesaikan
naskah ini..
9. Keluarga kontrakan bersinar : Tama, Adi, Willy, Hastya, dan Wendy
yang sering sebagai tempat berkeluh kesah, memberikan masukan dan
Hasil analisis karakteristik responden penelitian (Tabel I) menunjukan
bahwa 50% responden di Desa Kepuharjo mempunyai asupan energi berlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dengan proporsi 30,39% pada wanita dan 19,61% pada pria. Sebanyak 56,86%
responden mempunyai asupan protein berlebih dengan proporsi 22,55% pada pria
dan 34,31% pada wanita. Sebanyak 40,20% responden mempunyai asupan lemak
berlebih dengan proporsi wanita (28,43%) lebih banyak daripada pria (11,76%).
Sebanyak 47,06% responden mempunyai asupan karbohidrat berlebih dengan
jumlah responden wanita 29,41% dan pria 17,65%. Hal diatas menunjukan bahwa
responden mengkonsumsi makanan yang berlebih dan tidak sesuai dengan angka
kecukupan gizi yang ditentukan oleh Menteri Kesehatan RI tahun 2013. Rasio
kolesterol total/HDL pada Tabel I menunjukan bahwa 77,45% responden
mempunyai risiko CVD dengan jumlah wanita (44,12%) lebih berisiko daripada
pria (33,33%). Hal ini sejalan dengan penelitian Nasredine, et al., (2014) dimana
asupan protein, lemak, dan karbohidrat yang meningkat dan berlebih pada
masyarakat Lebanon, menyebabkan prevalensi obesitas meningkat sehingga risiko
penyakit kardiovaskular juga meningkat.
Tabel II. Hasil Perbandingan Angka kecukupan Gizi Makronutrien pada
Rasio Kolesterol Total/HDL
Variabel Rasio Kolesterol Total/HDL
p Risiko CVD (n=79) Bukan Risiko CVD (n=23)
Energi 118,38±45,94 125,39±42,70 0,162
Protein 137,91±56,05 156,19±63,95 0,182
Lemak 108,96±49,01 129,55±63,93 0,066
Karbohidrat 125,66±56,65 132,37±33,52 0,125
Umur 49,01±5,40 51,39±6,90 0,159
BMI (Body
Mass Index) 25,08±4,60 23,67±4,31 0,257
Uji yang digunakan uji Mann-Whitney
Hasil perbandingan angka kecukupan gizi makronutrien pada rasio
kolesterol total/HDL menunjukan bahwa rerata asupan energi, protein, lemak, dan
karbohidrat lebih banyak tidak berisiko CVD (penyakit kardiovaskular) dan tidak
berbeda bermakna secara statistik. Tabel II menunjukan rerata BMI responden
yang mempunyai risiko CVD lebih banyak daripada yang tidak berisiko CVD.
Nilai body mass index yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit
kardiovaskular. Menurut penelitian Mohammadifard, et al., (2013) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan pada 6.335 responden dengan rerata Body Mass Index (25,6±4,8)
hampir sama dengan hasil penelitian ini, menunjukan risiko penyakit
kardiovaskular. Proporsi penyakit kardiovaskular pada penelitian Ghanbari, et al.,
(2014) lebih banyak terjadi pada responden dengan rerata BMI yang tinggi
daripada BMI dengan rerata rendah. Penelitian Chen, et al., (2013), Huang, et al.,
(2014) menunjukan hubungan BMI dengan risiko penyakit kardiovaskular di
Asia. Tingginya nilai BMI merupakan faktor risiko mortalitas akibat penyakit
kardiovaskular di Asia. Rerata BMI yang tinggi pada penelitian Valentino, et al.,
(2015) dengan 99 responden pria dan 83 responden wanita di Chille berhubungan
dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Tabel III. Hubungan Angka kecukupan Gizi Makronutrien terhadap Rasio
Kolesterol Total/HDL
Variabel
Rasio Kolesterol Total/HDL
Total (n)
OR Cl95% p Risiko
CVD (n)
Bukan Risiko
CVD (n)
Energi
Lebih 36 15 51 0,30 0,08-1,15 0,068
Cukup 19 5 24 0,48 0,10-2,24 0,451*
Kurang 24 3 27 Pembanding
Protein
Lebih 43 15 58 1,10 0,34-3,61 1,000*
Cukup 23 3 26 2,94 0,61-14,38 0,240*
Kurang 13 5 18 Pembanding
Lemak
Lebih 27 14 41 0,39 0,13-1,15 0,081
Cukup 22 3 25 1,47 0,33-6,52 0,725*
Kurang 30 6 36 Pembanding
Karbohidrat
Lebih 34 14 48 0,29 0,08-1,12 0,088
Cukup 20 6 26 0,40 0,09-1,80 0,286*
Kurang 25 3 28 Pembanding
Uji yang digunakan uji Chi-Square
*Uji yang digunakan uji Fisher
Hubungan angka kecukupan gizi makronutrien terhadap rasio kolesterol
total/HDL dapat dilihat dari Tabel III. Hasil uji Chi-Square tersebut menunjukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hubungan yang tidak bermakna antara asupan energi, protein, lemak dan
karbohidrat terhadap rasio kolesterol total/HDL pada responden. Penelitian
Ekasari (2013) sejalan dengan penelitian ini yang menjelaskan hubungan tidak
bermakna antara asupan karbohidrat, protein, lemak, dan kolesterol terhadap
penyakit jantung koroner dan non koroner. Penelitian Ghanbari, et al., (2014)
pada 403 responden di Iran menunjukan hubungan yang tidak bermakna antara
asupan gizi dan penyakit jantung koroner. Penelitian Fridawanti (2015) pada 100
responden terdiri dari 50 pria dan 50 wanita yang menunjukan hubungan tidak
bermakna antara asupan energi, protein, dan lemak terhadap obesitas pada orang
dewasa di pedesaan. Penelitian Loong, Mayulu, dan Kawengian (2013),
menemukan hubungan yang tidak bermakna antara asupan zat gizi makro dengan
obesitas pada wanita usia subur di Manado. Obesitas adalah salah satu faktor
risiko penyakit kardiovaskular. Hasil penelitian tersebut juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Huang, et al., (2014) pada 3.350 responden, bahwa
asupan gizi di Taiwan mempunyai hubungan yang tidak bermakna terhadap risiko
penyakit kardiovaskular.
Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Yuliantini,
Sari, dan Nur (2015) yang melihat hubungan asupan energi, lemak, dan serat
terhadap rasio kolesterol total/HDL pada 45 responden di Bengkulu. Hasil yang
didapat yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dan asupan
lemak dengan rasio kolesterol total/HDL dan menunjukan bahwa semakin tinggi
asupan lemak, maka rasio kolesterol total/HDL juga semakin meningkat.
Tingginya rasio kolesterol/HDL dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular, hal ini disebabkan karena jumlah lipid yang meningkat dalam
darah yang mengakibatkan terbentuknya plak di pembuluh darah jantung hingga
terjadi aterosklerosis (McPhee dan Ganong, 2011). Menurut penelitian Shay, et
al., (2012) pada 17 sampel populasi (4680 responden) di China, Japan, UK, dan
US berumur 40-59 tahun menunjukan asupan makronutrien mempunyai odds
ratio yang besar terhadap risiko rendah CVD.
Keterbatasan penelitian ini yaitu SQFFQ bersifat retrospektif dimana
ketepatan informasi bergantung pada daya ingat responden dan membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi dan kejujuran yang tinggi untuk memberitahu data asupan makanannya,
kurang akurat untuk asupan gizi pada makanan dengan resep yang berbeda-beda,
responden kesulitan untuk mengestimasi porsi makanan yang bervariasi
(Thompson dan Subar, 2013). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hal yang
dapat dilakukan untuk meminimalisir keterbatasan penelitian yaitu dengan
melakukan pengambilan data gizi secara berkelanjutan (setiap minggu),
menanyakan resep makanan yang biasa digunakan pada responden saat
melakukan validasi metode, menambahkan variasi porsi makanan, dan disarankan
perlunya pencegahan lebih lanjut terhadap penyakit kardiovaskular.
KESIMPULAN
Terdapat hubungan tidak bermakna antara angka kecukupan gizi
makronutrien terhadap rasio kolesterol total/HDL pada orang dewasa di pedesaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
DAFTAR PUSTAKA
American Hearth Association, 2015, What is Cardiovascular Disease?, AHA, http://www.hearth.org/HEARTHORG/-Caregiver/ Resources/ What is
Cardio-vascular Disease/ What-is-Cardiovascular-Disease UCM 301852 Article.Jsp, diakses tanggal 15 Maret 2016.
Arisman., 2011, Obesitas, Diabetes Melitus, dan Dislipidemia : Konsep, Teori, dan Penanganan Aplikatif. Seri Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta, EGC, hal.122
Chehrei, A., Sadrnia, S., Keshtei, A.M., Daneshmand, A., dan Rezaaei, J., 2007, Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist
Cirumference, and Body Mass Index in Iranian Adults, Asia Pac J Clin Nutr, hal. 248-253.
Chen, Y., Copeland, W., Vedanthan, R., Grant, E., Lee, J., Gu, D., 2013,
Association between Body Mass Index and Cadriovascular Disease Mortality in East Asians and South Asians: Pooled analysis of
Prospective Data from the Asia Cohort Consoetium, BMJ 2013; 347:f5446.
Dietary Assessment Methods for Food Fortification and Other Nutrition Programs, GAIN, Geneva, hal. 30.
Dahlan, M.S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, edisi 6, Salemba, Jakarta.
Doud, E., Scheede-Bergahl, C., Bergdahl, A., 2014, Effect of Dietary
Macronutrients on Plasma Lipid Levels and the Consequence for Cardiovasular Disease, Journal Cardiovascular Development and
Disease, 201-213. Devi, N., 2010, Nutrition and Food: Gizi untuk Keluarga, Buku Kompas, Jakarta,
hal. 6,10.
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta., 2013, Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013, Yogyakarta, hal. 45.
Ekasari, D, O., 2013, Perbedaan Intake Karbohidrat, Protein, Lemak, dan Kolesterol antara Penderita Penyakit Jantung Koroner dan Penyakit Jantung non-Koroner Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi,
Skripsi, Universitas Muhamadiyah Surakarta. Firdiansyah, M. H., 2014, Hubungan Antara Rasio Kadar Kolesterol Total
Terhadap High-Density Lipoprotein(HDL) dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUD DR. Moewardi, Skripsi, Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Fridawanti, A. P., 2015, Hubungan Antara Asupan Energi, Karbohidrat, Protein, dan Lemak terhadap Obesitas Sentral pada Orang Dewasa di Desa
Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma.
Ghanbari, B., Khaleghparast, S., Ghadrdoost, B., dan Bakhshandeh, H., 2014,
Nutritional Status and Coronary Artery Disease: A Cross Sectional Study, Iran Red Crescent Medicial Journal, 16(3):e13841
Marliyati, S. A., Nugraha, A., dan Anwar, F., 2014, Asupan Vitamin A, Status
Vitamin A, dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, wnpg, 9(2), 109-116.
McPhee, J. S., dan Ganong, W. F., 2011, Patofisiologi Penyakit : Pengantar Menuju Kedokteran Klinis, 5th edition, Prentice-hall International Inc., New Jersey, hal. 334-335.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia., 2013, Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, http://himagizi.lk.ipb.ac.id/files/
.../akg2013-Hardin-Final-Edit bersama.pdf, diakses tangal 24 Maret 2016.
Milan, J., Pinto, X., Munoz, A., Zuniga, M., Rubies-Prat, J., et al., 2009,
Lipopretein ratio: Physiological Significance and Clinical Usefulness in Cardiovascular Prevention, Vascular Health and Risk Management,
2009;5 757-765. Mohammadifard, N., Nazeni, M., Sarrrafzadegan, N., Nouri, F., Sajjadi, F., et al.,
2013, Body Mass Index, Waist-circumference and Cardiovascular
Disease Risk Factors in Iranian Adults: Isfahan Healthy Heart Program, Journal Health Popular Nutrition, (3);388-397.
Mulyadi, C. K., Fransisca., Pramudya, K. M., Kevin., Lenardi, M., et al., 2013, Hubungan Antropometri, Aktivitas Fisik, dan Pengetahuan Gizi dengan Asupan Energi dan Komposisi Makronutrien pada Remaja, eJKI.
Murti., 2010, Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan, Edisi kedua, Universtitas Gajah Mada
Press, Yogyakarta, hal. 53. Nasreddine, L., Naja, F., Sibai, A., Helou, K., Adra, N., et al., 2014, Trend in
Nutritional Intakes and Nutrition-Related Cardiovascular Disease Risk
Pereira, T., 2012, Dyslipidemia and Cardiovascular Risk: Lipis Ratios as Risk
Factors for Cardiovascular Disease, Endocrinology and Metabolism, Intech.
Riset Kesehatan Dasar., 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013,hal.90-92 http://www.
slideshare.net/ssuser200d5e/riskesdas-2013-30782412, diakses tanggal 14 Maret 2016.
Saevageot, N., Alkerwi, A., Albert, A., Guilaume, M., 2013, Use of Food Frequency Questionnarire to Assess Relationship between Dietary Habits and Cardiovascular Risk Factor in NESCAV Study: Validation With
Biomarkers, Nutritionj, 12(143), 2. Shay, C. M., Stamler, J., Dyer, A. R., Brown, I. J., Chan, Q., et al.,2012, Nutrient
and Food Intakes of Middle-aged Adults at Low Risk of Cardiovascular Disease: The International Study of Macro-/micronutrient and Blood Pressure (INTERMAP), Europan Journal Nutrition, 51:917-926.
Sizer, F. S., Whitney, E., Piche, L. A., 2012, Nutrition: Concepts and Controversies, Second Canadian Edition, Nelson Education, United
states, hal. 161. Thompson, F. E., and Subar, A. F., 2013, Chapter 1. Dietary assessment
methodology, Nutrition in the Prevention and Treatment of Disease,
Academic Press, San Diego, hal. 11. Valentino, G., Bustamante, M.J., Orellana, L., Krämer, V., Durãn, S., et al, 2015,
Body fat and its relationship with clustering of cardiovascular risk factors, Nutricion Hospitalaria, 31 (5), 2253-2260.
Wardlaw, G. M., Smith, Anne. M., 2009, Contemporary Nutrition, ed.7th,
McGraw-Hill, New York, hal. 4, 5, 204. World Health Organization., 2016, Cardiovascular Disease, http://www.who.int
/mediacentre/factsheets/fs317/en/, diakses tanggal 8 maret 2016. World Health Organization., 2016, Dietary Recomendation/ nutritional
3. Masukan porsi makanan per hari, lalu pindah Microsoft Word dengan cara
mengklik icon “print”.
*Cara menghitung porsi makanan per hari Perhitungan dilakukan dengan pedoman penilaian tidak pernah = 0; 1 kali
sehari = 1; 2 kali sehari atau lebih =2,5; 1-3 kali seminggu= 1,5/7 ; 3-5 kali seminggu 4/7; 1-3 kali sebulan = 2/30 (Sauvageout et al., 2013)
Hasil di Microsoft Word
Total analysis of the food record:
energy 260,0 kcal water - g protein (8%) 4,8 g
fat (1%) 0,4 g carbohydr. (91%) 57,2 g
dietary fiber 0,6 g alcohol (0%) - g PUFA 0,2 g
cholesterol 0,0 mg
Masukan ukuran porsi makanan
Lalu akan muncul otomatis ukuran yg lain, lalu tekan icon
print
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Vit. A 0,0 µg
carotene - mg Vit. E (eq.) 0,0 mg Vit. B1 0,0 mg
Vit. B2 0,0 mg Vit. B6 0,1 mg
tot. fol.acid 4,0 µg Vit. C 0,0 mg sodium 0,0 mg
potassium 58,0 mg calcium 6,0 mg
magnesium 26,0 mg phosphorus 74,0 mg iron 0,4 mg
zinc 0,8 mg
4. Pindahkan data yang dibutuhkan ke Microsoft Excel. Data tersebut meliputi berat badan responden, berat badan standar, nilai masing-masing zat makronutrien (contoh : energi)
MASUKAN DATA SESUAI TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
5. Hitung Angka Kecukupan Gizi (AKG) Energi dengan cara membagi berat
badan individu (BBi) dengan berat badan standar dari Menteri Kesehatan, lalu dikali dengan energi standar dari Menteri Kesehatan.
6. Hitung presentase tingkat konsumsi energi individu dengan cara membagi nilai energi individu dengan AKG energi Individu lalu dikalikan 100%
HITUNG TINGKAT AKG MAKRONUTRIEN INDIVIDU= BBi/BBs*ENERGI standar
7. Menentukan klasifikasi energi dari responden, jika AKG makronutrien
>110% maka masuk ke dalam klasifikasi “lebih”, AKG makronutrien 90-110% masuk dalam klasifikasi “cukup”, AKG makrontrien <90% masuk dalam klasifikasi “kurang”.
KLASIFIKASIKAN %AKG
SESUAI KETENTUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 15. Pedoman Wawancara Berdasarkan Metode Frekuensi