HUBUNGAN ANT ARA SYUKUR DENG AN KEPUASAN CITRA TUBUH PADA REMAJA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana OLEH: TITI SARI NIM: 103070029167 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M
109
Embed
HUBUNGAN ANT ARA SYUKUR DENG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24524...tubuh merupakan masalah yang signifikan khususnya pada remaja perempuan dan wanita dewasa,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN ANT ARA SYUKUR DENG AN
KEPUASAN CITRA TUBUH PADA REMAJA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi sebagai persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Psi~ologi
OLEH:
TITI SARI
NIM: 103070029167
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H / 2007 M
Hubungan Antara Syukur dengan
Kepuasan Citra Tubuh Pada Remaja
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi persyaratan
(C) Titi Sari: 103070029167 (D). Hubungan Antara Syukur dengan Kepuasan Citra Tul:Juh Pada
Remaja (E). Halaman i-xiii + 76 + lampiran (F). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis terhadap
fenomena yang terjadi pada remaja. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis, tetapi juga fisik. Bahkan perubahan fisik yang terjadi merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Sementara itu, perubahan-perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik itu (Sarlito Wirawan Sarwono, 2002). Selama dua dekade terakhir, ditemukan bahwa ketidakpuasan citra tubuh merupakan masalah yang signifikan khususnya pada remaja perempuan dan wanita dewasa, mereka memiliki ketidakpuasan yang lebih besar terhadap ukuran tubuh dan bentuk tubuh dibandingkan dengan laki-laki (Grabe dan Hyde, 2006). Ada sebagian orang yang merasa sangat tidak nyaman dengan penampilan fisiknya. Banyak yang akhirnya mengalami stres dan depresi sehingga tidak bisa menikmati hidup. Hal ini juga membuat mereka menjadi tidak bersyukur dengan segala anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat korelasi antara syukur dengan citra tubuh pada remaja. Selain itu penulis juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan syukur dan kepuasan citra tubuh antara remaja laki-laki dan remaja perempuan.
Metodologi pene/itian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode deskriptif untuk pengumpulan datanya. Dan untuk pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling (pengambilan sampel berstrata). Subjek penelitian siswa SMU Negeri 4 Bekasi sebanyak 113 subjek dengan spesifikasi usia antara 15 tahun sampai 18 tahun. Untuk instrumen pengumpulan data, digunakan skala syukur dan skala citra tubuh. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan program SPSS versi 11.5 pada komputer.
Hasil penelitian ini adalah ada korelasi antara syukur dengan kepuasan citra tubuh pada remaja sebesar 0,537 pada taraf signifikansi 0,05. Oleh karena itu, H1 diterima dan Ho ditolak. Tidak ada perbedaan syukur antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan, dengan nilai r-hitung sebesar 0, 7 47 < Habel sebesar 2,000 atau dengan kata lain Ho diterima dan H1 ditolak. Dan tidak ada perbedaan kepuasan citra tubuh antara remaja laki-laki dan remaja perempuan dengan nilai r-hitung sebesar 0,891 < Habel sebesar 2,000 atau dengan kata lain Ho diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahw.a ada hubungan antara syukur dengan citra tubuh pada remaja. Semakin tinggi rasa syukur maka semakin tinggi pula kepuasan citra tubuhnya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah rasa syukur maka semakin rendah pula kepuasan citra tubuhnya. Pada penelitian selanjutnya disarankan dapat mengambil sampel pada usia dewasa dan menggunakan metode wawancara dan observasi untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam.
(G). Daftar Pustaka 33 buku, 1 majalah, 3 webside (1965-2007).
Kata Pengantar
Alhamdulillah, atas rihdo Allah SWT yang mengantarkan penulis pada
tahap akhir penyusunan skripsi ini. Puji syukur alas segala nikmat dan
karunia-Mu yang tak terhingga kepada hamba.
Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita, umatnya kepada
jalan kebenaran.
Sebagai manusia biasa yang luput dari kesempurnaan, penulis menyadari
banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Karena
bantuan dari orang-orang disekeliling penulislah, maka penulis seperti
mendapat energi baru yang membakar semangat penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Maka pantaslah jika penulis mengucapkan rasa
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang tercinta, papa dan mama lerima
kasih alas segala doa dan dukungannya yang lak henli-henlinya
penulis rasakan. Maaf bila belum bisa memenuhi semua harapan
kalian.
2. Dekan Fakullas Psikologi UIN Syarif Hidayalullah Jakarta yailu Ora.
Netty Hartali, M.Si alas segala bimbingannya selama penulis
menunlul ilmu di Fakultas Psikologi ini.
3. PUDEK 1 bidang Akademik yaitu Ora. Zahrolun Nihayah, M.Si alas
segala perhalian dan bimbingannya.
4. DR. Abdul Mujib, M.Ag dan Ors. Rachmal Mulyono, M.Si, Psi
selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis
dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.
5. Miftahuddin, M.Si sebagai dosen Penasehat Akademik dan seluruh
dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan dan mengajarkan
ilmunya kepada penulis.
6. Petugas perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Psikologi
yaitu Bpk. Haydir, serta petugas perpustakaan Fakultas Psikologi
UPI YAI, UI dan Perpustakaan Nasional terima kasih alas
bantuannya.
7. Muna Eka Sari yang telah mengizinkan penulis menggunakan
angket citra tubuhnya.
8. Kepala Sekolah SMU Negeri 4 Bekasi, Drs. H. A. Bachrum, MM
yang telah meberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian disana. Serta Bpk. Drs. Rudi Suryadi selaku kepala
bidang kurikulum yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
9. Nurhasanah, Lukman Hakim dan Umayah terima kasih alas
dukungan dan pinjaman buku-bukunya.
10. Sahabat- sahabat penulis, Fatima, Erna, ldha, Mantik, Teh Neng,
"Barang siapa yang tidak mampu mensyukuri yang sedikit, 11iscaya tidak akan mampu mensyukuri yang banyak. Barang siapa yang tidak mampu bersyukur (berterima kasih) kepada manusia, niscaya ia tidak mampu bersyukur kepada Allah. Menceritakan nikmat Allah adalah syukur, dan meninggalkannya (menutup-nutupinya) adalah kufur. Dan bersatu adalah rahmat, sedang bercerai-berai adalah adzab". (HR. Ahmad).
Di dalam hadis ini Rasulullah saw menyebutkan empat macam sikap syukur,
yaitu : jika mampu mensyukuri yang sedikit, pasti mampu mensyukuri yang
banyak, jika mampu berterima kasih pada manusia, pasti mampu bersyukur
pada Allah, menceritakan nikmat Allah adalah syukur dan menutup-nutupinya
adalah kufur. Hadis ini memperkuat firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Ibrahim : 7)
2.1.2 Kedudukan Syukur kepada Allah SWT
Menurut Al Jauziyah (2006), bersyukur kepada Allah SWT mempunyai
beberapa kedudukan besar dalam agama, antara lain :
1. Bersyukur kepada Allah merupakan amal yang menduduki peringkat
yang tertinggi.
2. Bersyukur mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada ridha,
karena ridha itu sendiri sudah termasuk ke dalam pengertian
bersyukur, sebab mustahil keberadaan bersyukur bila tanpa ridha.
3. Separuh dari iman adalah bersyukur, sedangkan separuh yang
lainnya adalah bersabar.
4. Allah SWT telah memerintahkan untuk bersyukur dan melarang hal
yang sebaliknya yaitu kufur.
5. Allah memuji orang-orang yang bersyukur dan memberikan kepada
mereka predikat sebagai makhluk-Nya yang terpilih.
14
6. Allah menjadikan bersyukur sebagai tujuan dari penciptaan makhluk
Nya dan perintah-Nya.
7. Allah menjanjikan kepada para pelakunya dengan balasan yang
terbaik.
8. Allah menjadikan bersyukur sebagai penyebab bertambahnya karunia
dari sisi-Nya.
9. Bersyukur menjadi penjaga dan pemelihara nikmat.
15
1 O. Han ya orang-orang yang bersyukurlah yang memperoleh manfaat dari
ayat-ayat-Nya.
11. Allah mengambil salah satu dari asma-Nya, Asy-Syakuuryano berarti
menghantarkan orang yang bersyukur kepada Ozal yang
disyukurinya, bahkan akan menjadi penyebab bagi para pelakunya
untuk kembali mendapat imbalan dari yang di syukurinya. Allah SWT
juga menamai dirinya Syakirdan Syalwr, dan menamai orang-orang
yang bersyukur dengan sebutan ini. Allah memberikan kepada
mereka sebagian dari sifat-Nya dan memberi mereka sebutan dari
sebagian asma-Nya Hal ini menjadi bukti bahwa Allah mencintai dan
memberi karunia kepada orang-orang yang bersyukur.
12. Bersyukur merupakan tujuan Tuhan dari hamba-Nya.
13. Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang bersyukur di antara
hamba-hamba-Nya berjumlah sedikit. "Dan sedikit sekali di antara
hamba-hambaku yang bersyuku(' (QS Saba': 13).
14.Dengan mensyukuri nikmat, maka nikmat pasti akan bertambah.
2.1.3 Macam-macam Syukur
Syukur ditujukan kepada pihak yang telah berbuat baik pada seseorang
dengan cara membalas kebaikannya, dan hal ini dapat dilakukan dengan
hati, lisan dan perbuatan citau anggota tubuh lainnya.
Menurut Isa (2005), macam-macam syukur terbagi tiga, yaitu :
1. Dengan lisan, yaitu membicarakan nikmat Allah atau mengakui
dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah dari Allah dan sambil
memuji-Nya."Oan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah
engkau menyebut-nyebut-Nya" (OS Adll-Dhuha : 11 ). Lis an
seseorang merupakan sarana untuk mengungkapkan apa yang
terkandung di dalam hatinya. Apabila hati seseorang penuh dengan
rasa syukur kepada Allah, maka dengan sendirinya lisannya akan
bergumam mengucapkan pujian dan syukur kepada-Nya.
16
2. Syukur perbuatan a tau semua anggota tub uh, yaitu bekerja hanya
untuk Allah. Maksudnya menggunakan nikmat yang diperoleh sesuai
dengan tujuan penciptaan atau penganugerahannya. Setiap nikmat
yang diperoleh menuntut penerimanya agar merenungkan tujuan
dianugerahkannya nikmat tersebut oeh Allah SWT. "Bersamalah,
wahai keluarga Daud untuk bersyukur" (QS Saba: 13). Salah satu
cara bersyukur dengan perbuatan atau semua anggota tubuh adalah
dengan mengerjakan berbagai macam amal shalih atau shadaqah.
Setiap kebajikan itu adalah shadaqah, tetapi tidak cukup hanya
dilakukan dalam satu hari saja, sedang pada hari yang lainnya tidak
(harus berkelanjutan).
3. Syukur hati, yaitu mengukur bahwa semua nikmat yang ada pcida
manusia adalah dari Allah, sebagaimana firman-Nya, "Dan nik71at
apa saja yang ada pada kalian, maka dari Allah" (QS An- Nahl : 53).
17
Syukur dengan hati mengantarkan manusia untuk menerima
anugerah dengan penuh keikhlasan tanpa menggerutu dan
keberatan betapa pun kecilnya nikmat tersebut (Budi Kurniawan,
2006). Bersyukur dengan hati atau kalbu menuntut pengetahuan hati
dengan cara meyakini bahwa Allahlah yang telah memberikan segala
macam nikmat yang dirasakannya. Kebanyakan manusia hanya mau
berterima kasih kepada perantara, tetapi tidak mau berterima kasih
kepada sumbernya yaitu Allah SWL
Syukur yang paling mudah adalah berterima kasih kepada seluruh hanba.
Hal ini tidak bertentangan dengan syukur kepada Allah, karena
sesungguhnya Allah SWT sendiri telah memerintahkan kepada kita untuk
berterima kasih kepada orang lain. Oleh kerena itu, barang siapa yang tidak
berterima kasih kepada sesama hamba , maka dia tidak akan lebih bersyukur
kepada Allah (Isa, 2005).
2.1.4 Syarat-Syarat Syukur
lbnu Al-Qayyim Al Jauziyah berkata (Al-Bilali, 2005), "syukur seseorang
terasa lengkap jika ia memenuhi tiga syarat dan ia dikatakan orang bersyukur
jika melengkapi ketiga syarat itu. Ketiga syarat tersebut adalah sebagai
berikut:
18
1. la mengakui nikmat Allah pada dirinya. Mengakui dan menerima
semua nikmat yang diterima itu bukan karena keberhakan seseorang
untuk mendapatkannya, tetapi karena sesungguhnya Allah memberi
banyak nikmat hanyalah sebagai karunia dan kemurahan dari-Nya
semata.
2. la menyanjung Allah alas nikmat itu. Hendaknya menyanjung atau
memuji segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya dengan
menyebut asma-asma yang sesuai dengan kedudukan bersyukur,
misalnya Maha Pemberi Anugerah, Maha Pemurah, Yang mempunyai
karunia yang besar, Allah Mahaluas anugerah-Nya dan sebagainya.
3. la menggunakan nikmat itu untuk mendapatkan keridhaan-Nya.
Setelah mengakui dan menyanjung atas nikmat-Nya, hal ini akan
membuat seseorang bersungguh-sungguh untuk mencari-Nya dan
bersyukur kepada-Nya. Sehingga terciptalah ibadah (penghambaan
diri) sebab ibadah itu merupakan salah satu bentuk rasa syukur
seorang hamba kepada Allah SWf.
2.1.5 Cara-cara yang dapat Membangkitkan Rasa Syukur
Diantara cara-cara yang dapat membangkitkan rasa syul<ur adalah
senantiasa mengingat berbagai nikmat Allah dan takut tertimpa penyakit.
Selain itu bisa dilakukan dengan cara (Al-Muhasibi, 2006);
19
2) Merasa ma Ju saat mengingat kebaikan dan nikmat Allah yang diterima.
3) Merasa malu atas kelalaian dalam menunaikan hak-Nya.
4) Membiasakan diri bersyukur.
5) Menyadari bahwa Allah selalu memberi tambahan nikmat.
6) Menyadari bahwa Allah senantiasa memberikan pertolongan.
2.2 Kepuasan Citra Tubuh
2.2.1 Pengertian Kepuasan Citra Tubuh
Sebelum penulis mengungkapkan pengertian kepuasan citra tubuh, terlebih
dahulu akan diungkapkan mengenai pengertian citra tubuh menurut pendapat
dari beberapa ahli.
2.2.1.1 Pengertian Citra Tubuh
Citra tubuh atau body image atau body concept (konsep tubuh atau
gambaran tubuh) adalah ide seseorang mengenai penampilan badannya di
hadapan orang (bagi) orang lain. Kadang dimasukkan pula konsep mengenai
fungsi tubuhnya (Chaplin, 2000).
20
Menurut Cash dan Labarge citra tubuh adalah :
"Body image is a multifaceted construct that concerns the subjektive attitudinal and perseptual experiences of one's own body, particularly its" (Cash and Larbage, 1996).
Citra tubuh adalah gambaran yang beraneka ragam mengenai sikap subjektif dan persepsi tentang tubuh seseorang, terutama penampilan fisik.
Schailder menyatakan citra tubuh adalah :
"The body image is the picture of our own body which we form in our mind" (Jersild, 1965).
Gambaran tentang tubuh seseorang yang di bentuk di dalam pikiran mereka sendiri.
Menurut Thomson (1990) citra tubuh adalah:
" ... an evaluation of one's size, weight, or any other aspect of the body that determines."
Sebuah evaluasi seseorang mengenai ukuran, berat badan atau aspek lainnya yang menentukan tubuhnya.
Citra tubuh adalah gambaran mental seseorang terhadap benluk dan ukuran
tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsikan dan memberikcin
penilaian alas apa yang dia pikirkan dan rasakan lerhadap ukuran dan
benluk lubuhnya, dan alas bagaimana kira-kira penilaian orang laL1 lerhadap
dirinya. Sebenarnya apa yang dia pikirkan dan rasakan, belum lentu benar-
benar mempresenlasikan keadaan yang aktual, namun lebih merupakan hasil
penilaian diri yang subjektif (http://www.e-psikologi.com/konsultasi/profil.hlm).
21
2.2.1.2 Pengertian Kepuasan
Kepuasan (satisfaction) adalah keadaan kesenangan dan kesenjangan,
disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atau sasaran (Chaplin,
2002). Sedangkan menurut Howell dan Dipboye, kepuasan adalah hasil
keseluruhan dari derajat suka atau tidak suka terhadap sesuatu (dalam AS
Munandar, 2001 ).
Menurut Locke, perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan
atau ketidakpuasan cenderung mencerminkan pengalaman-pengalaman
pada waktu semarang dan lampau daripada harapan--harapan untuk masa
yang akan datang (dalam AS Munandar, 2001 ).
Pengertian kepuasan ini sangat terkait dengan teori-teori kepuasa11 yang di
ungkapkan oleh para ahli. Pada umumnya ada tiga macam teori kepuasan,
yaitu:
1. Teori Diskrepansi
Menu rut Locke (dalam AS Munandar,2001 ), bahwa kepuasan atau
ketidakpuasan terhadap sesuatu mencerminkan penimbangan dua
nilai, yaitu: 1. pe1ientangan yang dipersepsikan antara apa yang
diinginkan seseorang individu dengan apa yang ia terima, dan
2. pentingnya apa yang diinginkan individu. Seseorang individu akan
merasa puas atau tidak puas merupakan suatu yang pribadi,
22
tergantung bagaimana ia mempersepsikan adanya kesesuaian antara
keinginan-keinginannya dan hasil-keluarnya.
2. Teori Keseimbangan
Prinsip teori keseimbangan ini adalah orang akan merasa puas atau
tidak puas, tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity)
dalam suatu kondisi tertentu. Perasaan equity dan inquity alas suatu
situasi diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengrrn orang
lain (Wexley dan Yuki, 1984).
3. Teori Proses Bertentangan
Teori ini menyatakan bahwa jika orang senang dengan apa yang
mereka dapatkan, sekaligus ada rasa tidak senang (yang Jebih lemah),
setelah beberapa saat rasa senang menurun dan dapat menurun
sedemikian rupa sehingga orang merasa agak sedih sebelum kembali
ke normal. lni terjadi karena emosi tak senang (emosi yang
berlawanan) berlangsung Jebih lama (dalam AS Munandar,2001).
2.2.1.3 Pengertian Kepuasan Citra Tubuh
Menurut Hill, Oliver dan Rogers (1992) kepuasan citra tubuh adalah :
" .... the degree of satisfaction with discrete parts of one's body"
Kepuasan citra tubuh adalah derajat kepuasan individu terhadap bagian-bagian tubuh.
Sedangkan menurut Mintz dan Betz (dalam Davis dan Crowles, 1991):
"The degree of satisfaction about variousparts and characteristics of one's own body".
Derajat kepuasan mengenai berbagai bagian dan karakteristik tubuh seseorang.
Berdasarkan uraian di alas dapat disimpulkan bahwa kepuasan citra tubuh
adalah derajat kepuasan individu karena kesesuaian terhadap karakteristik
atau bagian-bagian dari tubuhnya.
23
Seseorang dikatakan memiliki kepuasan citra tubuh apabila derajat kepuasan
citra tubuhnya tinggi. Sebaliknya, ia dikatakan memiliki ketidakpuasan citra
tubuh apabila derajat kepuasan citra tubuhnya rendah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kepuasan citra tubuh merupakan suatu kontinum, dimana
pada satu ujung terdapat kepuasan tubuh yang rendah (body image
dissatisfaction), sedang pada ujung yang lain kepuasan tubuh yang tinggi
(body image satisfaction).
Bila individu menilai penampilannya tidal< sesuai dengan standar pribadinya,
maka ia akan menilai rendah tubuhnya. Hal ini lebih Janjut dapat
menyebabkan individu menjadi rentan terhadap harga diri yang rendah,
depresi, kecemasan sosial dan menarik diri dari situasi sosial, serta
mengalami disfungsi seksual.
2.2.2 Komponen Citra Tubuh
Menurut Thomson (1998) citra tubuh berkaitan dengan 3 komponen, yaitu:
1. Komponen persepsi, adalah tentang apa yang dipikirkan seseorang
mengenai keadaan tubuhnya. Komponen persepsi merupakan
ketepatan individu dalam mempersepsi atau memperkirakan ukuran
tubuhnya.
24
2. Komponen sikap (subjektif), adalah tentang bagaimana individu
menyikapi keadaan tubuhnya. Komponen sikap berkaitan erat dengan
kepuasan atau ketidakpuasan individu terhadap tubuhnya. Perhatian
individu terhadap tubuhnya, kognisi, evaluasi dan kecemasan individu
terhadap penampilan tubuhnya.
3. Komponen behavioral (tingkah laku) menitik beratkan pada
penginderaan terhadap situasi yang menyebabkan individu
mengalami ketidaknyamanan yang berhubungan dengan penampilan
fisik. Komponen behavioral lebih menekankan bagaimana individu
bertingkah laku dalam menghadapi keadaan tubuhnya.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan dan
ketidakpuasan (satisfaction dan dissatifaction) citra tubuh pada diri seseorang
(dalam Thomson, 1998) yaitu :
1. Gender
Clifford (dalam Thomson, 1998) menyatakan, bahwa pria cenderung
memandang tubuhnya secara fungsional dan aktif agar dapat
menunjang aktifitas. Sedangkan wanita lebih memandang tubuhnya
dari segi estetika dan evaluatif. Akibatnya, wanita memiliki kepuasan
citra tubuh yang lebih rendah dibanding kaum pria.
2. Berat badan dan derajat kekurusan atau kegemukan
25
Fisher menyatakan, konsep citra tubuh berkaitan dengan derajat
kekurusan atau kegemukan tubuh individu. Powers dan Erickson
(1989) mengemukakan, suatu penelitian bahwa wanita yang
mempersepsikan berat badannya sebagai rata-rata akan lebih puas
dibandingkan wanita yang mempersepsi ukuran tubuhnya sebagai
kurus atau gemuk, tanpa memandang ukuran tubuh yang sebenarnya.
Bera\ badan dan ukuran tubuh disebutkan memiliki peranan penting
dalam kepuasan citra tubuh pada wanita, terutama dalam budaya
yang menekankan pentingnya penampilan.
3. Masyarakat dan Budaya
Menurut Fallon (dalam Thomson, 1996), citra tubuh seseorang
berkembang dalam konteks budaya. Budaya yang berkembang di
barat berbeda dengan budaya yang berkembang di timur, sehingga
menciptakan citra tubuh yang berbeda antara dua budaya yang
berbeda. Masyarakat menentukan standar sosial mengenai apa yang
cantik dan menarik. Selain itu, peranan budaya juga ikut
mempengaruhi perkembangan tingkah laku dan sikap yang
berhubungan dengan citra tubuh.
4. Tahap perkembangan
26
Biasanya ketika seseorang telah mencapai tahapan perkembangan
pada usia pubertas sebagai individu remaja mulai memperhatikan
penampilannya. Remaja mulai peduli dengan keadaan fisiknya, citra
tubuh telah terbentuk dalam pikirannya. Remaja pun mulai merasakan
kepuasan atau ketidakpuasan terhadap citra tubuhnya.
5. Media massa
Media massa memiliki andil yang cukup besar dalam pembentukan
persepsi seseorang akan citra tubuhnya. Media selalu menampilkan
seseorang yang dianggap cantik adalah yang mempunyai bentuk
tubuh yang bagus, kulit putih mulus, rambut hitam lurus dan seseorang
yang dianggap tampan adalah laki-laki yang macho, berotot, klimis.
Hal itu pun disetujui oleh penikmat media, sehingga media semakin
memainkan perannya dalam membentuk persepsi seseorang tetang
gambaran tubuh dan penampilan yang ideal.
6. Trend masyarakat
Fallon (dalam Thomson, 1996) menyebutkan, tren yang sedang
berlaku di masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap citra tubuh
seseorang.
27
7. Sosialisasi
Cash (dalam Thomson, 1996) menyatakan sejak kecil anak
disosialisasikan dengan nilai dan penampilan, baik oleh orang tua
maupun orang dewasa yang berpengaruh yang meliputi modeling
interpersonal dan pendelegasian nilai serta sikap tentang penampilan.
8. Konsep diri
Konsep diri seseorang turut mempengaruhi besarnya kepuasan citra
tubuh yang dirasakan individu. Aspek lain dari konsep yang tak kalah
penting adalah kepercayaan diri dan harga diri. Anak-anak, remaja
atau dewasa yang memiliki harga diri positif tidak rentan terhadap
penghinaan-penghinaan dari lingkungan terhadap penampilan fisiknya.
Selain itu kesadaran diri dihadapan masyarakat (public self
consciouness) menimbulkan preokupasi pada penampilan dan
ketidakpuasan akan tubuh.
Pengalaman subyektif individu akan diorganisasikan ke dalam skema dirinya
dan citra tubuh seseorang tidak terlepas dari skema dirinya.
Deaux dan Wrightsmsn (1988) mendefinisikan skema (schema) aclalah
"an organized configuration of knowladge derived from past experience that we use to interpret our current experience"
Sebuah bentuk pengalaman masa lampau yang terorganisasi dan dapat kita digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman sekarang.
28
Skema diri (self schema) individu akan mengorganisasikan dan membimbing
individu dalam memproses informasi-informasi yang berhubungan dengan
diri. Skema diri merefleksikan semua pengalaman, pengetahuan dan ingatan
ingatan dimasa lampau yang dimiliki individu, dan gambaran seperti apa
individu dimasa lampau, masa sekarang dan seperti apa individu di masa
yang akan datang. Dengan kata lain, skema diri adalah segala pengetahuan
seseorang dan gambaran tentang dirinya (Baron and Byrne, 1997).
Skema diri akan mempengaruhi individu da!am mengevaluasi diri dan
membentuk citra dirinya. Citra diri merupakan bagian dari konsep diri. Bagian
konsep diri yang paling berhubungan dengan kepuasan citra tubuh adalah
kesenjangan diri, yaitu perbedaan antara citra diri dengan standar penilaian
diri. Semakin besar kesenjangan diri individu maka semakin tinggi
ketidakpuasan citra tubuh dengan gangguan makan dan depresi (Thomson,
1990).
lndividu mempelajari bagaimana cara mengorganisasikan dan
mengintegrasikan pengalaman-pengalaman tubuhnya. Pengalaman yang
telah terorganisir tersebut akan membentuk skema tentang tubuhnya, skema
tersebut dapat berupa skema yang positif atau skema yang negatif
(Thomson, 1998). Citra tubuh merupakan hasil dari skema tubuh yang
digunakan individu untuk menilai tubuhnya sendiri. Skema citra tubuh yang
terbentuk sangat mempengaruhi tingkah laku yang muncul dari individu
terse but.
2.2.3 Pengukuran Citra Tubuh
Penilaian seseorang tentang citra tubuhnya diperoleh melalui angket yang
diberi nama The Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire
(MBSRQ) yang dikembangkan oleh Thomas F Cash. MBSRQ merupakan
suatu skala sikap yang terdiri dari 69 item pertanyaan terhadap citra tubuh
yang dimiliki seseorang. MBSRQ juga memiliki validitas yang tinggi dan
cakupan yang menyeluruh meliputi elemen kognitif, afektif, dan behavioral
dari citra tubuh (Thomson, 1990).
29
Alat MBSRQ ini mengukur 3 domain somatik, yaitu : penampilan fisik
(appearence), kebugaran (fitness) dan kesehatan (health/illness), yang
terbagi menjadi 7 sub skala. Selain 3 domain tersebut, masih ada 3 sub skala
khusus yang mengukur kepuasan area tubuh (the body area satisfaction
scale), skala kecemasan terhadap kegemukan (the overweight preoccupation
scale), dan ska la pengkategorian berat badan diri (the self classified weight
scale). Keseluruhan item yang digunakan adalah 69 item.
Subskala tersebut adalah :
1. Evaluasi penampilan fisik (Appearance Evaluation) yaitu subskala
yang mengukur perasaan menarik atau tidaknya, kepuasan atau
ketidakpuasan terhadap penampilan individu.
2. Orientasi penampilan fisik (Appearance Orientation) yaitu mengukur
derajat perhatian individu terhadap penampilannya.
I 34,36, 41,43 10 _ ______ _J ________________ --- ..
13 I 21 34-
SedanQkan untuk skala kepuasan citra tubuh, setelah dilakukan uji validasi
terhadap 69 item, maka didapat 34 item yang valid dan 35 item yang gugur.
Klasifikasi item yang digunakan dalam penelitian sesungguhnya menjadi :
51
Tabel 4.4
Blue Print Skala Kepuasan Citra Tubuh
No. Aspek Kepuasan F UF l: Citra Tubuh
1. Kesesuaian terhadap evaluasi penampilan fisik
• kepuasan tubuh ·11 48 2
• penampilan tubuh 39 42 2
2. Kesesuaian terhadap orientasi penampilan fisik
• memperhatikan penampilan 1,2 23,32,49 5
3. Kesesuaian terhadap evaluasi kebugaran fisik
• mengetahui kondisi tubuh 24 - 1
4. Kesesuaian terhadap orientasi kebugaran fisik
• memperhatikan kebugaran fisik 14 25, 34 3
• usaha meningkatkan kebugaran 35,44 6,15,16, 6 43
5. Kesesuaian terhadap evaluasi kesehatan
• mengetahui kesehatan diri - 17, 36,45 3
6. Kesesuaian terhadap orientasi kesehatan
• usaha untuk menjaga kesehatan 8 29 2 7. Kesesuaian terhadap orientasi tentang penyakit
• mengetahui penyakit yang diderita 56 37 2
8. Kesesuaian terhadap skala kepuasan area tubuh
• kepuasan terhadap bentuk tubuh 61,62, - 5 64,65,
69 9. Kesesuaian terhadap pengkategorian ukuran
tub uh 59 - 1 • pandangan terhadap ukuran tubuh
10. Kesesuaian terhadap kecemasan menjadi gemuk
• perhatian terhadap berat badan 10 - 1
• pola makan 57 - 1
Total 18 16 34
52
Uji Reliabilitas
Dari hasil perhitungan uji instrumen (try out) terhadap 30 responden diperoleh
koefisien Alpha Cronbach untuk masing-masing kuesioner sebesar 0,9422
untuk skala syukur dan 0,9432 untuk skala kepuasan cita tubuh.
4.2.2 Uji Persyaratan
Uji Normalitas
Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh apakah mendekati
distribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas terhadap data
yang ada. Adapun untuk uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Berikut tabel hasil
penghitungannya :
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skala Syukur
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SYUKUR N 113
Normal Parameters '·b Mean 141,5929
Std. Deviation 11,95202
Most Extreme Absolute ,069 Differences Positive ,044
Negative -,069 Ko!mogorov-Smirnov Z ,729
Asymp. Sig. (2-tailed) ,662
a. Test distribution is NormaL
b. Calculated from data.
53
Dari label diatas dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas pada skala syukur
terdapat signifikansi sebesar 0,662 pada taraf signifikansi 5% atau 0,05.
Oleh karena nilai signifikansi di atas taraf signifikansi (0,662> 0,05), sehingga
dapat dikatakan bahwa skala syukur berdistribusi normal. Berikut ini adalah
gambaran diagram Q-Q Plot dari skala syukur:
Gambar4.1
Uji Normalitas Kurva Normal Q-Q Plot
Undefined error #62210 - Cannot open text file "C:\PRC
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel syukur
menyebar di sekitar garis uji dan menunjukkan gejala dari kiri mengarah ke
kanan atas, sehingga dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi
normal.
54
Sedangkan untuk hasil perhitungan uji normalilas pada skala kepuasan cilra
tubuh dapal dilihal pada label di bawah ini :
Tabel 4.6
Hasil Perhilungan Uji Normalilas Skala Kepuasan Cilra Tubuh
One.Sample Kolmogorov-Smtrnov Test
N Normnl Pa1ameters '·' Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig (2-tailed)
a. Test distribution 1s Normal
b Calculated from data
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Citra Tubuh
113
122.7522 10,62639
'114
, 114
·,055 1,217
,104
Dari label dialas dapal dilihat bahwa hasil uji normalitas pada skala
Kepuasan citra tubuh lerdapat signifikansi sebesar O, 104 pada taraf
signifikansi 5% atau 0,05. Oleh karena nilai signifikansi di alas taraf
signifikansi (0, 104 > 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa ska la kepuasan
citra lubuh berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambaran diagram Q-Q
Plot dari skala kepuasan citra tubuh :
55
Gambar4.2
Uji Normalitas kurva Normal Q-Q Plot
'"----------~
.,,
Undefined error 1162210- Cannot open text me "C.\PROGRA-1\SPSS\en
Uji Homogenitas
IJji homogenitas digunakan jika ingin mengetahui apakah sebuah grup (data
kategori) mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Dari
tabel output didapat angka signifikansi syukur sebesar 0,457 dan angka
signifikansi kepuasn citra tubuh sebasar 0,375. Oleh karena, angka
signifikansi diatas lebih besar dari pada taraf signifikansi yang sudah
ditetapkan yaitu 5% atau 0,05 maka dapat dikatakan data homogen.
56
Tabel 4.7
Hasil Uji Homogenitas
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Syukur Between Groups 80,016 1 80,016 ,558 ,457 Within Groups "5919,259 111 143,417
Total 5999,274 112 Citra Between Groups 89,785 1 89,785 ,794 ,375
Tubuh Within Groups 2557,277 111 113,129 Total "2647,062 112
4.2.3 Presentasi Data
Deskripsi Statistik
Berikut ini penulis akan menguraikan mengenai deskripsi hasil perhitungan
statistik skor subjek penelitian yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk
label sebagai berikut :
Tabel4. 8
Deskripsi Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Syukur 113 106,00 162,00 141,5929 11,95202 Citra Tubuh 113 101,00 154,00 122,7522 10,62639 Valid N (listwise) 113
57
Output SPSS ini menunjukkan bahwa jumlah responden dalam penelitian
berjumlah 113 orang, dengan skor syukur yang terendah adalah 106 dan
skor tertinggi adalah 162. Sedangkan untuk skor kepuasan citra tubuh yang
terendah adalah 101 dan skor tertinggi adalah 154. Nilai mean untuk syukur
adalah 141,6 (pembulatan), dan nilai mean untuk kepuasan citra tubuh
adalah 122,7.
Kategorisasi Skor Penelitian
Untuk mengetahui kategori skor syukur yang diperoleh responden itu rendah
atau tinggi, maka disajikan norma skor pada kedua variabel. Skala syukur
dan skala kepuasan citra tubuh dibuat dengan lima kategori jawaban
(1,2,3,4,5).
Skala syukur dan skala kepuasan citra tubuh terdiri dari 34 item pernyataan
dengan 5 kategori jawaban (skor 1 sampai 5). Dengan demikian rentang
minimL·mnya adalah 1 x 34 ~ 34 dan rentang maksimumnya adalah 5 x 34 =
170, sehingga luas jarak sebenarnya adalah 170-34 = 136, lalu dibagi
dengan banyknya kategori yang akan dicari (3 kategori). 136/3 =45. Sehingga
batas rentangan untuk menentukan norma adalah 45.
Berdasarkan hasil perhitungan kategori di atas, maka dapat di tentukan
norma kategori rasa bersyukur sebagai berikut :
Tabel4. 9
Kategorisasi Skala Syukur
Skar Kategorisasi Jumlah subjek Persentase
34 :5 x < 79 Rend ah - -
80<x:S124 Sedang 10 8,85 %
125 :5 x Tinggi 103 91,15 %
Jumlah 113 100 %
58
Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 10 subjek (8,85 %) berada
pada kategori sedang, sebanyak 103 subjek (91, 15 %) berada pada kategori
tinggi, dan tidak ada s'ubjek yang berada pada kategori rendah.
Sedangkan untuk kategori skala kepuasan citra tubuh, penulis membagi
menjadi 3 kategori yaitu : tidak puas, puas dan sangat puas.
59
Tabel 4. 10
Kategorisasi Skala Kepuasan Citra Tubuh
Skar Kategorisasi Jumlah subjek Persentase
34::; x < 79 Tidak puas - -
80<x:>124 Puas 68 60,17%
.•. 125::; x Sangat puas 45 39.83 %
Jumlah 113 100 %
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 68 subjek (60, 17
%) memiliki kategori puas terhadap citra tubuhnya, sebanyak 45 subjek
(39,83 %) memiliki kategori sangat puas terhadap citra tubuhnya, dan tidak
ada subjek yang tidak puas terhadap citra tubuhnya.
4.3 Hasil Penelitian
Uji Hipotesis
Uji hipotesis disajikan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan melalui
perhitungan statistik dengan rumus Product Moment Pearson dengan
menggunakan SPSS versi 11.5.
Hipotesisi pertama (H1) pada penelitian ini adalah "ada hubungan antara
syukur dengan kepuasan citra tubuh pada remaja". Untuk menganalisis
60
korelasi dua variabel tersebut, maka digunakan teknik Pearson's Product
Moment. Berikul adalah hasil perhilungannya :
Tabel 4.11
Hubungan Anlara Syukur dengan Kepuasan Cilra Tubuh
Correlations
Citra Syukur Tubuh
Syukur Pearson Correlation 1 ,537"
Sig. (2-tailed) ,000
N 113 113 Citra Pearson Correlation ,537"' 1 Tubuh Sig. (2-tailed) ,000
N 113 113
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2~tailed).
Dari label di alas dapat dikelahui koefisien korelasi antara syukur dengan
kepuasan cilra lubuh adalah sebesar 0,537 pada laraf signifikansi 0,000
(signifikansi < 0,05). Karena nilai r hilung lebih besar dari nilai r label
(0,537>0, 195) maka H 1 diterima. I ni berarti anlara syukur dengan kepuasan
citra lubuh lerdapal hubungan posilif yang signifikan. Sehingga dapal
dikatakan bahwa semakin posilif alau linggi kualitas syukur seseorang, maka
akan diikuti dengan kepuasan seseorang akan cilra lubuhnya.
61
Hipotesis kedua (H1) pada penelitian ini adalah "ada perbedaan syukur
antara remaja laki-laki dan remaja perempuan". Untuk melihat perbedaan
syukur antara remaja laki-laki dan remaja perempuan, digunakan
perhitungan teknik statistik dengan Independent Sampel T-Test.
Sub)ek Skar syukur Ketegori syukur Skar Kategori citra tubuh citra tubuh
1 139 Tinooi 123 Pu as 2 131 Tinnnj 126 Sanaat ouas 3 122 Sedano 120 Pu as 4 153 Tinnni 132 Sanaatnuas 5 141 Tinnni 126 Sanaatouas 6 156 Tinnnj 145 Sanaat ouas 7 139 Tinnni 124 Pu as 8 149 Tinnni 126 Sanaat ouas 9 149 Tinnai 140 Sanaat puas 10 157 Tinnnj 137 Sanaat ouas 11 136 Tinnr I 124 Pu as 12 141 Tinnnj 112 Pu as 13 139 Tinnr i 106 Pu as 14 152 Tinnnj 133 Sanoat ouas 15 146 Tinnni 137 Sanaatouas 16 136 Tinnni 122 Pu as 17 148 Tinnni 138 Sanaatouas 18 161 Tinaai 146 Sanaatouas 19 161 Tinru i 127 Sanaatouas 20 156 Tinaai 142 Sanaatpuas 21 146 Tinnnj 141 Sanaat ouas 22 144 Tinm i 124 Pu as 23 142 Tinnnj 125 Sanaat ouas 24 154 Tinnni 122 Pu as 25 151 Tinnni 114 Pu as 26 147 Tinnr i 134 Sanaatouas 27 153 Tinnni 123 Pu as 28 160 Tinnni 128 Sanaatouas 29 153 Tinnai 133 Sanaat ouas 30 129 Tinrinj 118 Pu as 31 134 Tlnnni 115 Pu as 32 139 Tinnnj 116 Pu as 33 156 Tinnni 126 SanQat ouas 34 153 Tinnnj 125 Sanaatouas 35 152 Tinnni 145 Sanoat ouas 36 121 Sedano 117 Pu as 37 149 ·rinnnj 107 Pu as 38 160 Tinnni 148 Sanoat ouas 39 136 Tlnnni 122 Pu as 40 153 Tinm i 134 Sanoatouas 41 149 Tinnnj 154 Sanaatouas 42 126 Tinnni 116 Puas 43 151 Tln,..,..i 112 Pu as 44 109 Sedano 121 Pu as 45 124 Sedano 115 Pu as 46 139 Tinnni 118 Pu as 47 123 SedanQ 113 Pu as 48 143 Tinnnj 131 Sanaatouas ·19 ·129 Tin,..,..i 111 Pu as 50 150 Tinnni 128 Sanaatouas 51 144 Tin"'"i 134 Sanoat nuas 52 136 Tinnni 109 Pu as 53 129 Tin,..ni 118 Pu as 54 141 Tinnr I 117 Pu as 55 160 Tinnnj 137 Sanaat ouas 56 135 T!nnni 113 Pu as 57 133 Tinnnj 123 Pu as
58 136 Tinaal 120 Pu as 59 136 Tinnn\ 119 Pu as 60 106 Sedano 109 Pu as 61 146 Tinnnj 118 Pu as 62 153 Tinnr i 125 Sanoat ouas 63 131 Tlnnnj 111 Puas 64 162 Tinm i 125 Sanaat ouas 65 157 Tinnnj 120 Pu as 66 117 Sedano 119 Pu as 67 146 Tinnni 117 Pu as 68 130 Tinnni 120 Pu as 69 134 Tinnnj 113 Pu as 70 161 Tinnnj 129 Sannatnuas 71 130 Tinnnj 121 Puas 72 117 Sedan a 109 Puas 73 115 Sedano 112 Puas 74 151 Tinnnj 123 Pu as 75 129 Tlnnnj 108 Pu as 76 154 Tin I 128 Sanaat ouas 77 159 Tlnnnj 129 Sanaat DUBS 78 140 Tinnni 133 Sanaat ouas 79 147 Tlnnni 119 Pu as 80 129 Tinnni 111 Pu as 81 154 TinnnJ 122 Pu as 82 149 Tinnni 121 Pu as 83 148 Tlnnnj 119 Pu as 84 140 Tlnnni 123 Pu as 85 139 Tfnftnj 133 Sanaatouas 86 137 Tlnnnj 126 Sanaatouas 87 148 Tinnnl 106 Pu as 88 142 Tinnnj 126 Sanaat nuas 89 139 Tinuui 121 Pu as 90 151 Tinnni 112 Pu as 91 147 Tinnni 125 Sanaat DUBS 92 134 Tinnnj 126 SanQat nuas 93 139 Tlnnnj 123 Pu as 94 135 Tin,..,..i 113 Pu as 95 142 Tinnni 113 Pu as 96 135 Tinnni 117 Pu as 97 140 Tinnnj 126 Sanoat ouas 98 142 Tinnr i 118 Puas 99 139 T!nnnj 126 Sanaatnuas 100 147 •Tlnnnl 134 Sanaatouas 101 124 Sedano 105 Pu as 102 138 Tinnnl 112 Pu as 103 126 finnni 113 Pu as 104 126 Tin'"'i 111 Pu as 105 159 Tinnr i 154 Sanaatouas 106 149 Tinnnj 133 Sanaatouas 107 133 Tinnnl 136 Sanaatouas 106 144 Tinnn\ 111 Pu as 109 136 Tinnnj 126 Sanaat DUBS
110 127 Tinnni 101 Pu as 111 145 Tinnnj 119 Pu as 112 141 Tinnnj 117 Puas 113 152 Tinnni 112 Pu as
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HJDA YATULLAH JAKARTA
adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif 1-Iidayatullah Jakarta
Semester NomorPokok Tahun Akademik Program
IX (Sembilan) 103070029167 2007/2008 Strata I (S-1)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Hubungan antara rasa bcrsynlmr dengan kepnasan citra tubuh pada remaja " mahasiswa tersebut memerlukan 1zm Penelitian di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikian atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'a:.:"cum Wr. Wb.
A.n. Dekan
PEMERINT AH KOT A BEKASI DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4 BEKASI Jalan Cen1ara Pern1ai Peru1nahan l-larapan .laya Bckasi Utara Telp. 8848720
Nomor : 421//~SMA.04/XI/2007
Hal. : lzin Penelitian
Kepada
Yth. Pembantu Dekan Bidang Akademik
Fakultas Psikologi
lfniversitas Islam Negeri SyarifHidayatullah
di
.Jukurlu
Menidaklanjuti surat Saudara Non1or
pem10honan Penelitian Mahasiswa :
Nam a Titi Sari
.Jakarta, 2 Juni 1985
Bekasi,2 Nopember 2007
Ft 71/0T.01.7/2671/IX/2007 tentang
Tempat /tgl lahir.
Alamat Jl.Lapangan No.28 Krnnji Bekasi Barat
Kami informasikan bahwa Mahasiswa tersebut diatas tclah melaksanakan penelitian
yang bei:judul : "Hubungan antara Rasa Bersyukm dengan Kepuasan Citra Tubuh
pada Remaja" di sekolah kami dari langgal I 0-17 September 2007.
Demikian Surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.