Top Banner
LAPORAN KASUS HSG
33

HSG

Jan 02, 2016

Download

Documents

indikasi HSG, kontraindikasi, cara pemeriksaan, dan interpretasi yang di dapat. histerosalfingografi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HSG

LAPORAN KASUS HSG

Page 2: HSG

IDENTITAS

Nama : Ny SsUsia : 29 tahunAlamat : PangandaranPekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 3: HSG

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan belum memiliki anak atas pernikahannya yang sudah berlangsung selama 1 tahun.

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh belum dikaruniai anak atas pernikahannya yang sudah berlangsung 1 tahun. Ini merupakan pernikahan kedua pasien. Pernikahan pertama berlangsung 8 tahun dan tidak dikaruniai anak.

Page 4: HSG

Pasien menikah lagi dengan duda dengan anak 2 dan sudah berlangsung 1 tahun. Pasien mengaku tidak ada keluhan seperti nyeri atau rasa tidak nyaman saat berhubungan suami istri. Pasien melakukan hubungan suami istri 3 kali seminggu. Keluhan keluar darah dari kemaluan saat berhubungan disangkal. Pasien mengaku haid teratur setiap bulan.

Page 5: HSG

Setiap nyeri haid pasien selalu minum obat anti nyeri seperti oskadon. Minum jamu disangkal. Pasien mengaku sering keputihan. Keputihan biasanya sebelum dan sesudah haid. Lendir berwarna putih kekuningan dan berbau. Pasien mengku sering diurut bagian perutnya dengan maksud cepat hamil. Pasien mengaku sering sakit perut setelah dipijit.

Page 6: HSG

RPD : infeksi TORCH (-), keguguran (-)Riwayat Penyakit Keluarga : di keluarga

pasien tidak ada yang mandul, kanker serviks (-), kanker ovarium (-)

Riwayat pengobatan : sebelumnya pasien sudah mencoba berobat ke dokter spesialis kandungan namun masih belum berhasil. Akhirnya pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan HSG.

Page 7: HSG

TINJAUAN PUSTAKA

Page 8: HSG

DEFINISI:

Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari

tuba fallopii dan uterus dengan menggunakan kontras yang

diinjeksikan melalui cervik uteri.

Pemeriksaan ini baik dilakukan pada hari ke 7 – 12 siklus menstruasi.

Hari ke – 1 merupakan hari pertama keluar darah menstruasi.

Page 9: HSG

INDIKASI HSGInfertilitas: untuk menggambarkan tuba fallopi dan

salurannya sampai ke kavum

peritoneum.

Abortus berulang: menggambarkan

apakah ada kelainan bawaan

pada kavum uteri. Memonitor pasca

operasi tuba, seperti pada

prosedur sterisilasi.

Page 10: HSG

Kontraindikasi pemeriksaan HSG :

Infeksi pelvis yang aktif dapat menyebarkan infeksi

Penyakit ginjal atau jantung yang berat

Hipersensitifvitas pada zat kontras

Pasien yang baru di kuretase

Kehamilan

Seminggu sebelum menstruasi berikutnya dan belum lebih seminggu setelah menstruasi

Page 11: HSG

Komplikasi

Bercak darah pervaginal selama beberapa hari

Nyeri atau rasa kram yang moderat mungkin dapat timbul beberapa jam setelah beberapa jam post pemeriksaanDemam atau nyeri yang persisten dapat merupakan indikasi berkembangnya infeksi. Gejala-gejala ini sebaiknya dilaporkan kepada dokter jika menetap lebih dari beberapa jam. Pemakain semprot, sanggama, atau tampon vagina sebaiknya ditunda hingga 48 jam setelah prosedur.

Page 12: HSG

PROSEDUR PEMERIKSAAN a. Persiapan Pasien

Inform Consent

Dilarang coitus untuk mencegah adanya sperma sehingga rahim dalam keadaan bersihHSG dilakukan seminggu setelah menstruasi (9-12 hari), sebelum ovulasi untuk meyakinkan bahwa pasien tidak sedang hamil pada saat pemeriksaanHSG tidak boleh dilakukan bila ada tanda-tanda inflamasi. Malam sebelum pemeriksaan, pasien diberi laksatif untuk mengosongkan saluran cerna, sehingga uterus dan struktur disekitarnya terlihat dengan jelas.

Page 13: HSG

b. Peralatan

Steril

• Sonde uterus• Speculum vagina• Tenaculum (portio

tang)• Conus dgn ukuran

S,M, L• Sarung tangan

steril (hand scoon)• Kain kassa steril• Kanula injection

dan syring

Un steril

•Lampu sorot•meja radiologi•tabung sinar-x•Film ukuran 18 x 24 cm atau 24 x 30 cm untuk meliputi daerah vesika dan uterus dalam pelvis.

Page 14: HSG

Kanula injectin/kateter + syring

Page 15: HSG
Page 16: HSG

Prosedur

Kandung kemih dikosongkan

Pasien dipakaikan apron, celana dalam dan rok atau celana dilepas.

Pasien ditempatkan di meja pemeriksaan

Posisikan pasien dengan posisi litotomi, dengan lutut yang difleksikan dan dirilekskan

Perineum dibersihkan dengan povidone iodine

Page 17: HSG

Posisi Pasien

Page 18: HSG

Setelah kandung kemih dikosongkan dan pembersihan perineum, pasien ditempatkan di meja pemeriksaan.

Posisikan pasien dengan posisi litotomi, dengan lutut yang difleksikan dan dirilekskan.Setelah posisi meja di atur, posisikan pasien dan film untuk difokuskan pada titik 5 cm dari simfisis pubis; film ukuran 24x30 merupakan ukuran yang sering digunakan dengan posisi memanjangPosisi monitor berada ditempat yang mudah dilihat.

Peralatan diletakkan pada posisi yang mudah dijangkau, jangan terlalu banyak baki.

Penerangan harus cukup.

Gunakan speculum dengan ukuran yang sesuai.

Hindari benturan dan suara-suara gemerincing dari peralatan yang akan dipakai.

Persiapan pasien

Page 19: HSG

Interpretasi Hasil

Page 20: HSG

ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA

Genitalia interna

Page 21: HSG

Foto 1 posisi AP post kontras

Kontras dimasukan melalui orifisium uteri internum dengan menggunakan kateter

Tampak kontras mengisi uterus dan kedua tuba

Page 22: HSG

Interpretasi Hasil : Uterus

Besar normal, posisi retrofleksi

Mukosa normal, dinding reguler

Filling defect/ indentasi patologis (-)

Page 23: HSG

Interpretasi Hasil : Tuba

Besar kedua Tuba bagian distal melebar

Mukosa normal

Filling defect (-)

Tampak spill bahan kontras di tuba kanan

Page 24: HSG

Foto 2 : Post Void

Tampak sisa kontras di rongga peritoneum

KESAN : Uterus tampak normal dengan posisi retrofleksi (hiper)

Suspek obstruksi kedua tuba, tuba kiri bagian distal, tuba kanan patent.

Page 25: HSG

Interpretasi HSG; Variasi normal

Tipe arcuata Bentuk normal

Page 26: HSG

Anomali uteri

Tipe bicornu

Page 27: HSG

Tuba fallopi

Perbedaan tuba falopi normal (gambar1) dan tuba falopi yang tersumbat (gambar2), oklusi

kedua tuba (gambar 3)

Page 28: HSG

Gambaran dengan penyulit

Menunjukkan pengisisn kontras dalam rongga rahim terbatas, Ini merupakan polip endometrium.

Page 29: HSG

Polip tuba

Tampak filling deffect tepi reguler, bulat, yang tidak menyengat kontras

Page 30: HSG

Jaringan parut (adhesi) pada tuba kiri dan tanpa tuba kanan.

Page 31: HSG

Rahim dengan fibroid yang mendorong ke rongga.

Fibroid lain di luar rahim dibatasi oleh pewarna sepanjang garis merah

Fibroid dalam rongga dapat menyebabkan infertilitas, keguguran atau kelahiran prematur

Page 32: HSG
Page 33: HSG

TERIMA KASIH