8/16/2019 HS karra
1/27
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah
kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun (Smeltzer and
Bare, 2002 ). Menurut oenges (2000! stroke"penyakit serebrovaskuler
menun#ukan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun
struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah
serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak.
Menurut Batticaca (200$! stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena
ter#adi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan ter#adinya
kematian #aringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita
kelumpuhan atau kematian. menurut %or&in (200'! ada dua klasifikasi umum
cedera vascular serebral (stroke! yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik
ter#adi akibat penyumbatan aliran darah arteri yang lama kebagian otak. Stroke
emoragik ter#adi akibat perdarahan dalam otak.
)adi stroke hemoragik adalah suatu keadaan kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh perdarahan dalam otak sehingga mengakibatkan seseorang
menderita kelumpuhan atau kematian.
B. Etiologi
Menurut Mutta*in (200$! perdarahan intracranial atau intraserebri
meliputi perdarahan di dalam ruang subarachnoid atau di dalam #aringan otak
sendiri. +erdarahan ini dapat ter#adi karena aterosklerosis dan hipertensi.
+ecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam
itriani -uma (0'00///01! /
8/16/2019 HS karra
2/27
parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergesaran, dan
pemisahan #aringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak,
#aringan otak tertekan sehingga ter#adi infark otak, edema, dan mungkin
herniasi otak. +enyebab perdarahan otak yang paling umum ter#adi3
/. 4neurisma (dilatasi pembuluh darah! berry, biasanya defek congenital
2. 4neurisma fusiformis dari aterosklerosis
1. 4neurisma mikotik dari vaskulitis nekrose dan emboli sepsis.
5. Malformasi arteriovena, ter#adi hubungan persambungan pembuluh darah
arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena
. 6upture arteriol serebri, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan
dan degenerasi pembuluh darah.
4dapun penyebab stroke hemoragik sangat beragam menurut 6opper et al
(200!, yaitu3
1. +erdarahan intraserebral primer (hipertensif!
2. 6uptur kantung aneurisma
3. 6uptur malformasi arteri dan vena
4. 7rauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma!
5. 8elainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, 97+, gangguan
fungsi hati, komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan,
hipofibrinogenemia, dan hemofilia
6. +erdarahan primer atau sekunder dari tumor otak
7. Septik embolisme, myotik aneurisma
8. +enyakit inflamasi pada arteri dan vena
9. 4miloidosis arteri
10. :bat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri
vertebral, dan acute necrotizing haemorrhagic encephalitis.
itriani -uma (0'00///01! 2
8/16/2019 HS karra
3/27
aktor; faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko ter#adinya
stroke hemoragik di#elaskan dalam tabel berikut (Sotirius, 2000!3
aktor 6esiko 8eterangan
ke
atas. 6isiko stroke adalah dua kali ganda untuk setiap /0 tahun di atas
tahun.
ipertensi 6isiko stroke berkaitan dengan tingkat sistolik hipertensi. al ini berlaku
untuk kedua #enis kelamin, semua umur, dan untuk resiko perdarahan,
atherothrombotik, dan stroke lakunar, menariknya, risiko stroke pada
tingkat hipertensi sistolik kurang dengan meningkatnya umur, sehingga ia
men#adi kurang kuat, meskipun masih penting dan bisa diobati, faktor
risiko ini pada orang tua.
Seks 9nfark otak dan stroke ter#adi sekitar 10= lebih sering pada laki;laki
berbanding perempuan, perbedaan seks bahkan lebih tinggi sebelum usia
>.
6i&ayat
keluarga
7erdapat lima kali lipat peningkatan prevalensi stroke antara kembar
monozigotik dibandingkan dengan pasangan kembar laki;laki dizigotik
yang menun#ukkan kecenderungan genetik untuk stroke. +ada /'/1
penelitian kohort kelahiran S&edia menun#ukkan tiga kali lipat
peningkatan ke#adian stroke pada laki;laki yang ibu kandungnya
meninggal akibat stroke, dibandingkan dengan laki;laki tanpa ri&ayat ibu
yang mengalami stroke. 6i&ayat keluarga #uga tampaknya berperan dalam
kematian stroke antara populasi 8aukasia kelas menengah atas di
%alifornia.
iabetes Setelah faktor risiko stroke yang lain telah dikendalikan, diabetes
itriani -uma (0'00///01! 1
8/16/2019 HS karra
4/27
mellitus meningkatkan risiko stroke tromboemboli sekitar dua kali lipat hingga tiga
kali lipat berbanding orang;orang tanpa diabetes. iabetes dapat
mempengaruhi individu untuk mendapat iskemia serebral melalui
percepatan aterosklerosis pembuluh darah yang besar, seperti arteri
koronari, arteri karotid atau dengan, efek lokal pada mikrosirkulasi
serebral.
+enyakit
#antung
9ndividu dengan penyakit #antung dari #enis apa pun memiliki lebih dari
dua kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan mereka yang fungsi
#antungnya normal.
+enyakit 4rteri koroner 3
9ndikator kuat kedua dari keberadaan penyakit difus vaskular
aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural karena
miocard infarction.
@agal )antung kongestif, penyakit #antung hipertensi 3
Berhubungan dengan meningkatnya ke#adian stroke
ibrilasi atrial 3
Sangat terkait dengan stroke emboli dan fibrilasi atrial
karena penyakit #antung rematik? meningkatkan risiko stroke sebesar /
kali.
Aainnya 3
Berbagai lesi #antung lainnya telah dikaitkan dengan stroke, seperti
prolaps katup mitral, patent foramen oale, defek septum atrium,
aneurisma septum atrium, dan lesi aterosklerotik dan trombotik dari
ascending aorta.
8arotis bruits 8arotis bruits menun#ukkan peningkatan risiko ke#adian stroke, meskipun
risiko untuk stroke secara umum, dan tidak untuk stroke khusus dalam
itriani -uma (0'00///01! 5
8/16/2019 HS karra
5/27
distribusi arteri dengan !ruit .
Merokok Beberapa laporan, termasuk meta;analisis angka studi, menun#ukkan
bah&a merokok #elas menyebabkan peningkatan risiko stroke untuk segala
usia dan
kedua #enis kelamin, tingkat risiko berhubungan dengan #umlah batang
rokok yang dihisap, dan penghentian merokok mengurangi risiko, dengan
resiko kembali seperti bukan perokok dalam masa lima tahun setelah
penghentian.
+eningkatan
hematokrit
+enigkatan viskositas menyebabkan ge#ala stroke ketika hematokrit
melebihi =. +enentu utama viskositas darah keseluruhan adalah dari isi
sel darah merah? plasma protein, terutamanya fibrinogen, memainkan
peranan penting. 8etika meningkat viskositas hasil dari polisitemia,
hyperfibrinogenemia, atau paraproteinemia, biasanya menyebabkan ge#ala
umum, seperti sakit kepala, kelesuan, tinnitus, dan penglihatan kabur.
9nfark otak fokal dan oklusi vena retina #auh kurang umum, dan dapat
mengikuti disfungsi trombosit akibat trombositosis. +erdarahan
9ntraserebral dan subarachnoid kadang;kadang dapat ter#adi.
+eningkatan
tingkat
fibrinogen
dan kelainan
system
pembekuan
7ingkat fibrinogen tinggi merupakan faktor risiko untuk stroke trombotik.
8elainan sistem pembekuan darah #uga telah dicatat, seperti antitrombin
999 dan kekurangan protein % serta protein S dan berhubungan dengan
vena thrombotic.
emoglobinopa
thy
"ic#le$cell disease 3
apat menyebabkan infark iskemik atau hemoragik, intraserebral dan
perdarahan subaraknoid, vena sinus dan trombosis vena kortikal.
itriani -uma (0'00///01!
8/16/2019 HS karra
6/27
8eseluruhan ke#adian stroke dalam "ic#le$cell disease adalah >;/=.
%aro&'smal (octurnal emoglo!inuria 3
apat mengakibatkan trombosis vena serebral
+enyalahgunaan
obat
:bat yang telah berhubungan dengan stroke termasuk methamphetamines,
norepinefrin, AS, heroin, dan kokain. 4mfetamin menyebabkan sebuah
vaskulitis nekrosis yang dapat mengakibatkan pendarahan petechial
menyebar, atau fokus bidang iskemia dan infark. eroin dapat timbulkan
sebuah hipersensitivitas vaskular menyebabkan alergi . +erdarahan
subarachnoid dan difarction otak telah dilaporkan setelah penggunaan
kokain.
iperlipidemia Meskipun tingkat kolesterol tinggi telah #elas berhubungan dengan
penyakit #antung koroner, mereka sehubungan dengan stroke kurang #elas.
+eningkatan kolesterol tidak muncul untuk men#adi faktor risiko untuk
aterosklerosis karotis, khususnya pada laki;laki di ba&ah tahun.
8e#adian hiperkolesterolemia menurun dengan bertambahnya usia.
8olesterol berkaitan dengan perdarahan intraserebral atau perdarahan
subarachnoid. 7idak ada hubungan yang #elas antara tingkat kolesterol dan
infark lakunar.
8ontrasepsi oral +il 8B, estrogen tinggi yang dilaporkan meningkatkan risiko stroke pada
&anita muda. +enurunan kandungan estrogen menurunkan masalah ini,
tetapi tidak dihilangkan sama sekali. 9ni adalah faktor risiko paling kuat
pada &anita yang lebih dari 1 tahun . Mekanisme diduga meningkat
koagulasi, karena stimulasi estrogen tentang produksi protein liver, atau
#arang penyebab autoimun
iet 8onsumsi alkohol 3
4da peningkatan risiko infark otak, dan perdarahan subarakhnoid
itriani -uma (0'00///01! >
8/16/2019 HS karra
7/27
dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada orang de&asa muda.
Mekanisme dimana etanol dapat menghasilkan stroke termasuk efek pada
darah tekanan, platelet, osmolalitas plasma, hematokrit, dan sel;sel darah
merah. Selain itu, alkohol bisa menyebabkan miokardiopati, aritmia, dan
perubahan di darah aliran otak dan autoregulasi.
8egemukan 3
iukur dengan berat tubuh relatif atau !od' mass inde&s, obesitas telah
secara konsisten meramalkan berikutnya
stroke. 4sosiasi dengan stroke dapat di#elaskan sebagian oleh adanya
hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relatif lebih dari 10= di atas rata;
rata kontributor independen ke;atherosklerotik infark otak berikutnya.
+enyakit
pembuluh darah
perifer
8arena bisa menyebabkan robeknya pembuluh darah.
9nfeksi 9nfeksi meningeal dapat mengakibatkan infark serebral melalui
pengembangan perubahan inflamasi dalam dinding pembuluh darah.
Sifilis meningovaskular dan mucormycosis dapat menyebabkan arteritis
otak dan infark.
omosistinemia
atau
homosistinuria
+redisposisi trombosis arteri atau vena di otak. stimasi risiko stroke di
usia muda adalah /0;/>=.
Migrain Sering pasien mengalami stroke se&aktu serangan migrain.
Suku bangsa 8e#adian stroke di 4frika;4merika lebih tinggi secara tidak proporsional
dari kelompok lain.
Aokasi
geografis
i 4merika Serikat dan kebanyakan negara ropa, stroke merupakan
penyebab kematian ketiga paling sering, setelah penyakit #antung dan
itriani -uma (0'00///01!
8/16/2019 HS karra
8/27
kanker. +aling sering, stroke disebabkan oleh perubahan aterosklerotik
bukan oleh perdarahan. 8ekecualian adalah pada setengah perempuan
berkulit hitam, di puncak pendarahan yang daftar. i )epang, stroke
hemorragik adalah penyebab utama kematian pada orang de&asa, dan
perdarahan lebih umum dari aterosklerosis.
Sirkadian dan
faktor musim
Cariasi sirkadian dari stroke iskemik, puncaknya antara pagi dan siang
hari. al ini telah menimbulkan hipotesis bah&a perubahan diurnal fungsi
platelet dan fibrinosis mungkin relevan untuk stroke. ubungan antara
variasi iklim musiman dan stroke iskemik telah didalihkan. +eningkatan
dalam arahan untuk infark otak diamati di 9o&a. Suhu lingkungan rata;rata
menun#ukkan korelasi negatif dengan ke#adian cerebral infark di )epang.
Cariasi suhu musiman telah berhubungan dengan resiko lebih tinggi
cerebral infark dalam usia 50;>5 tahun pada penderita yang
nonhipertensif, dan pada orang dengan kolesterol serum ba&ah
/>0mg"dA.
C. Patofisiologi
+enghentian total aliran darah ke otak menyebabkan hilangnya
kesadaran dalam &aktu /;20 detik dan kerusakan otak yang irreversibel
ter#adi setelah tu#uh hingga sepuluh menit. +enyumbatan pada satu arteri
menyebabkan gangguan di area otak yang terbatas (stroke!. Mekanisme dasar
kerusakan ini adalah selalu defisiensi energi yang disebabkan oleh iskemia.
+erdarahan #uga menyebabkan iskemia dengan menekan pembuluh darah di
sekitarnya (Silbernagl, 200!.
engan menambah -aD"8 D;47+ase, defisiensi energi menyebabkan
penimbunan -aD dan %a2D di dalam sel, serta meningkatkan konsentrasi 8 D
ekstrasel sehingga menimbulkan depolarisasi. epolarisasi menyebabkan
itriani -uma (0'00///01! $
8/16/2019 HS karra
9/27
penimbunan %l; di dalam sel, pembengkakan sel, dan kematian sel.
epolarisasi #uga meningkatkan pelepasan glutamat, yang mempercepat
kematian sel melalui masuknya -aD dan %a2D (Silbernagl, 200!.
+embengkakan sel, pelepasan mediator vasokonstriktor, dan
penyumbatan lumen pembuluh darah oleh granulosit kadang;kadang
mencegah reperfusi, meskipun pada kenyataannya penyebab primernya telah
dihilangkan. 8ematian sel menyebabkan inflamasi, yang #uga merusak sel di
tepi area iskemik (penumbra!. @e#ala ditentukan oleh tempat perfusi yang
terganggu, yakni daerah yang disuplai oleh pembuluh darah tersebut
(Silbernagl, 200!.
+enyumbatan pada arteri serebri media yang sering ter#adi
menyebabkan kelemahan otot dan spastisitas kontralateral, serta defisit
sensorik (hemianestesia! akibat kerusakan girus lateral presentralis dan
postsentralis. 4kibat selan#utnya adalah deviasi okular, hemianopsia,
gangguan bicara motorik dan sensorik, gangguan persepsi spasial, apraksia,
dan hemineglect (Silbernagl, 200!.
+enyumbatan arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan
defisit sensorik kontralateral, kesulitan berbicara serta apraksia pada lengan
kiri #ika korpus kalosum anterior dan hubungan dari hemisfer dominan ke
korteks motorik kanan terganggu. +enyumbatan bilateral pada arteri serebri
anterior menyebabkan apatis karena kerusakan dari sistem limbic (Silbernagl,
200!.
+enyumbatan arteri serebri posterior menyebabkan hemianopsia
kontralateral parsial dan kebutaan pada penyumbatan bilateral. Selain itu, akan
ter#adi kehilangan memori (Silbernagl, 200!.
itriani -uma (0'00///01! '
8/16/2019 HS karra
10/27
+enyumbatan arteri karotis atau basilaris dapat menyebabkan defisit di
daerah yang disuplai oleh arteri serebri media dan anterior. )ika arteri koroid
anterior tersumbat, ganglia basalis (hipokinesia!, kapsula interna
(hemiparesis!, dan traktus optikus (hemianopsia! akan terkena. +enyumbatan
pada cabang arteri komunikans posterior di talamus terutama akan
menyebabkan defisit sensorik (Silbernagl, 200!.
+enyumbatan total arteri basilaris menyebabkan paralisis semua
eksteremitas dan otot;otot mata serta koma. +enyumbatan pada cabang arteri
basilaris dapat menyebabkan infark pada serebelum, mesensefalon, pons, dan
medula oblongata. fek yang ditimbulkan tergantung dari lokasi kerusakan
(Silbernagl, 200!3
/. +using, nistagmus, hemiataksia (serebelum dan #aras aferennya, saraf
vestibular!.
2. +enyakit +arkinson (substansia nigra!, hemiplegia kontralateral dan
tetraplegia (traktus piramidal!.
1. ilangnya sensasi nyeri dan suhu (hipestesia atau anastesia! di bagian
&a#ah ipsilateral dan ekstremitas kontralateral (saraf trigeminus ECF dan
traktus spinotalamikus!.
5. ipakusis (hipestesia auditorik? saraf koklearis!, ageusis (saraf traktus
salivarus!, singultus (formasio retikularis!.
. +tosis, miosis, dan anhidrosis fasial ipsilateral (sindrom orner, pada
kehilangan persarafan simpatis!.
>. +aralisis palatum molle dan takikardia (saraf vagus EGF!. +aralisis otot
lidah (saraf hipoglosus EG99F!, mulut yang #atuh (saraf fasial EC99F!,
strabismus (saraf okulomotorik E999F, saraf abdusens ECF!.
. +aralisis pseudobulbar dengan paralisis otot secara menyeluruh (namun
itriani -uma (0'00///01! /0
8/16/2019 HS karra
11/27
kesadaran tetap dipertahankan!.
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang muncul pada klien S seperti3
/. +engaruh terhadap status mental3
a. 7idak sadar 3 10= ; 50=
b. 8onfuse 3 5= dari pasien biasanya sadar
2. aerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan menimbulkan3
a. emiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (10=;$0=!
b. 4fasia bila mengenai hemisfer dominant (1=;0=!
c. 4praksia bila mengenai hemisfer non dominant(10=!
1. aerah arteri serebri anterior akan menimbulkan ge#ala3
a. hemiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai
(10=;$0=!
b. inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana
yang terkena.
5. aerah arteri serebri posterior
a. -yeri spontan pada kepala
b. 4fasia bila mengenai hemisfer dominant (1;0=!
. aerah vertebra basiler akan menimbulkan3
a. Sering fatal karena mengenai pusat;pusat vital di batang otak
b. emiplegia alternans atau tetraplegia
c. 8elumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata, kesulitan
menelan, emosi labil!
4pabila dilihat bagian hemisfer mana yang terkena, ge#ala dapat berupa3
/. Stroke hemisfer kanan
itriani -uma (0'00///01! //
8/16/2019 HS karra
12/27
a. emiparese sebelah kiri tubuh
b. +enilaian buruk
c. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sebagai
kemungkinan ter#atuh ke sisi yang berla&anan
2. Stroke hemisfer kiri
a. Mengalami hemiparese kanan
b. +erilaku lambat dan sangat berhati;hati
c. 8elainan bidang pandang sebelah kanan
d. isfagia global
e. 4fasia
f. Mudah frustasi
E. Komplikasi
+eningkatan tekanan intrakranial dan herniasi adalah komplikasi yang
paling ditakutkan pada perdarahan intraserebral. +erburukan edema serebri
sering mengakibatkan deteoriasi pada 25;5$ #am pertama. +erdarahan a&al
#uga berhubungan dengan deteorisasi neurologis, dan perluasan dari hematoma
tersebut adalah penyebab paling sering deteorisasi neurologis dalam 1 #am
pertama. +ada pasien yang dalam keadaan &aspada, 2= akan mengalami
penurunan kesadaran dalam 25 #am pertama. 8e#ang setelah stroke dapat
muncul. Selain dari hal;hal yang telah disebutkan diatas, stroke sendiri adalah
penyebab utama dari disabilitas permanen (enise, 20/0!.
+rognosis bervariasi bergantung pada tingkap keparahan stroke dan
lokasi serta ukuran dari perdarahan. Skor dari Skala 8oma @lasgo& yang
rendah berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan mortalitas yang
lebih tinggi. 4pabila terdapat volume darah yang besar dan pertumbuhan dari
volume hematoma, prognosis biasanya buruk dan outcome fungsionalnya #uga
itriani -uma (0'00///01! /2
8/16/2019 HS karra
13/27
sangat buruk dengan tingkat mortalitas yang tinggi. 4danya darah dalam
ventrikel bisa meningkatkan resiko kematian dua kali lipat. +asien yang
menggunakan antikoagulasi oral yang berhubungan dengan perdarahan
intraserebral #uga memiliki outcome fungsional yang buruk dan tingkat
mortilitas yang tinggi (enise, 20/0!.
F. Penatalaksanaan Medis
/. Secepatnya pada terapeutik &indo& (&aktu dari serangan hingga
mendapatkan pengobatan maksimal!. 7herapeutik &indo& ini ada 1
konsensus3
a. 8onsensus amerika 3 > #am
b. 8onsensus eropa3 /, #am
c. 8onsensus asia3 /2 #am
+rinsip pengobatan pada therapeutic &indo&3
a. )aringan penubra ada aliran lagi sehingga #aringan penubra tidak
men#adi iskhemik.
b. Meminimalisir #aringan iskhemik yang ter#adi.
2. 7erapi umum
8/16/2019 HS karra
14/27
b. eteksi dan memperbaiki aritmia #antung
c. Mera&at kandung kemih. Sedapat mungkin #angan memasang kateter
tinggal? cara ini telah diganti dengan kateterisasi Ikeluar H masukJ
setiap 5 sampai > #am.
d. Menempatkan posisi penderita dengan baik secepat mungkin 3
/! penderita harus dibalik setiap #am dan latihangerakan pasif setiap 2
#am
2! dalam beberapa hari dian#urkan untuk dilakukan gerakan pasif
penuh sebanyak 0 kali per hari? tindakan ini perlu untuk
mencegah tekanan pada daerah tertentu dan untuk mencegah
kontraktur (terutama pada bahu, siku dan mata kaki!
1. 7erapi khusus
itu#ukan untuk stroke pada therapeutic &indo& dengan obat anti agregasi
dan neuroprotektan. :bat anti agregasi3 golongan pentoKifilin, tielopidin,
lo& heparin, t+4.
a. +entoKifilin
Mempunyai 1 cara ker#a3
Sebagai anti agregasi L menghancurkan thrombus
Meningkatkan deformalitas eritrosit
Memperbaiki sirkulasi intraselebral
b. -europrotektan
/! +iracetam3 menstabilkan membrane sel neuron, eK3 notropil
%ara ker#a dengan menaikkan c4M+ 47+ dan meningkatkan
sintesis glikogen
2! -imodipin3 gol. %a blocker yang merintangi masuknya %a2D ke
dalam sel, eK.nimotup
itriani -uma (0'00///01! /5
8/16/2019 HS karra
15/27
%ara ker#a dengan merintangi masuknya %a2D ke dalam sel dan
memperbaiki perfusi #aringan otak
1! %iticholin3 mencegah kerusakan sel otak, eK. -icholin
%ara ker#a dengan menurunkan free faty acid, menurunkan
generasi radikal bebas dan biosintesa lesitin
kstraK gingkobiloba, eK ginkan
5! +engobatan konservatif
+ada percobaan vasodilator mampu meningkatkan aliran darah otak
(4:!, tetapi belum terbukti demikian pada tubuh manusia.
ilator yang efektif untuk pembuluh di tempat lain ternyata sedikit
sekali efeknya bahkan tidak ada efek sama sekali pada pembuluh
darah serebral, terutama bila diberikan secara oral (asam nikotinat,
tolazolin, papaverin dan sebagainya!, berdasarkan u#i klinis
ternyata pengobatan berikut ini masih berguna 3 histamin,
aminofilin, asetazolamid, papaverin intraarteri.
! +embedahan
ndarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran
darah otak. +enderita yang men#alani tindakan ini seringkali #uga
menderita beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan
penyakit kardiovaskular yang luas. 7indakan ini dilakukan dengan
anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi
yang baik dapat dipertahankan.
G. Pemeriksaan Diagnostik
+emeriksaan penun#ang disgnostik yang dapat dilakukan adalah 3
/. laboratorium3 mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit,
kolesterol, dan bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb.
itriani -uma (0'00///01! /
8/16/2019 HS karra
16/27
2. %7 scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau
infark
1. M69 untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan
bergesernya struktur otak
5. 4ngiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang #elas
mengenai pembuluh darah yang terganggu.
. ungsi Aumbal 3 Menun#ukan adanya tekanan normal dan biasanya
ada trombosis, emboli serabral dan 794, sedangkan tekanan
meningkat dan cairan yang mengandung darah menu#ukan adanya
hemoragi suaraknoid intrakranial. 8adar protein meningkat pada
kasus trombosis sehubungan dengan adanya proses imflamasi.
>. Mengidentifikasi maslah didasarkan pada gelombang otak dan
mungkin adanya daerah lesi yang spesifik.
. Menggambarkan perubahan kelen#ar lempeng pineal daerah yang
berla&anan dari masa yang meluas? klasifikasi karptis interna
terdapat pada trombosis serebral.
$.
8/16/2019 HS karra
17/27
BAB II
KONSEP KEPEA!A"AN
A. Pengka#ian
/. 9dentitas 8lien
Mengcakup nama, umur, #enis kelamin, peker#aan, agama, -o Mr,
pendidikan, status peka&inan, diangnosa medis dll.
2. 6i&ayat 8esehatan
a. 6i&ayat 8esehatan ahulu
Biasanya pada klien ini mempunyai ri&ayat hipertensi, diabetes
melitus, penyakit #antung, anemi, ri&ayat trauma kepala, kontrasepsi
oral yang lama, pengunaan obat;obat antikoagulan, aspirin dan
kegemukan"obesitas.
b. 6i&ayat 8esehatan Sekarang
Biasanya klien sakit kepala, mual muntah bahkan ke#ang sampai tak
sadarkan diri, kleumpuhan separoh badan dan gangguan fungsi otak.
c. 6i&ayat 8esehatan 8eluarga
Biasanya ada anggota keluarga yang menderita atau mengalami
penyakit seperti 3 hipertensi, iabetes Melitus, penyakit #antung.
d. 6i&ayat +sikososial
Biasanya masalah pera&atan dan biaya pengobatan dapat membuat
emosi dan pikiran klein dan #uga keluarga sehingga baik klien
maupun keluarga sering merasakan sterss dan cemas.
e. +emeriksaan isik
/! 6ambut dan hygiene kepala
2! Mata3buta,kehilangan daya lihat
1! idung,simetris ki;ka adanya gangguan
itriani -uma (0'00///01! /
8/16/2019 HS karra
18/27
5! Aeher
! ada
93 simetris ki;ka
+3 premitus
+3 sonor
43 ronchi
>! 4bdomen
93 perut acites
+ 3hepart dan lien tidak teraba
+ 37hympani
4 3Bising usus (D!
! @enito urinaria 3dekontaminasi,anuria
$! kstramitas 3kelemahan,kelumpuhan.
'! +emeriksaan isik Sistem -eurologis
B. Diagnosa kepera$atan
/. 8erusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot, kontrol
2. perfusi #aringanm tidak efektif berhubungan dengan perdarahan otak.
:edem otak
1. 8urang pera&atan diri b.d kelemahan fisik
5. 8erusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak
. 6esiko kerusakan integritas kulit b.d faktor mekanik
>. 6esiko infeksi b.d penurunan pertahanan primer
itriani -uma (0'00///01! /$
8/16/2019 HS karra
19/27
C. en%ana kepera$atan
No Diagnosa "&an Inter'ensi asional
/. 8erusakan
mobilitas
fisik b.d
penurunan
kekuatan
otot
-:% 3
4mbulasi"6:M
normal
dipertahankan.
Setelah dilakukan
tindakan
kepera&atan K25
#am
83
o Sendi tidak
kaku
o 7idak ter#adi
atropi otot
-9% 3
/.7erapi latihan
Mobilitas sendi
o )elaskan pada
klienkelg tu#uan
latihan pergerakan
sendi.
o Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama latihan
o @unakan pakaian
yang longgar
o 8a#i kemampuan
klien terhadap
pergerakan
o ncourage 6:M
aktif
o 4#arkan 6:M
aktif"pasif pada
klien"keluarga.
o
8/16/2019 HS karra
20/27
#uan latihan
2. Self care 4ssistance
o Monitor
kemandirian klien
o bantu pera&atan diri
klien dalam hal3
makan,mandi,
toileting.
o 4#arkan keluarga
dalam pemenuhan
pera&atan diri klien.
hari dan dapat terpenuhi
dengan bantuan agar
kebersihan diri klien
dapat ter#aga
itriani -uma (0'00///01! 20
8/16/2019 HS karra
21/27
2. +erfusi
#aringan
cerebral
tidak efektif
b.d
perdarahan
otak, oedem
o -:%3 perfusi
#aringan
cerebral.
Setelah
dilakukan
tindakan
kepera&atan
selama K 25
#am perfusi
#aringan
adekuat
dengan
indikator 3
o
+erfusi
#aringan yang
adekuat
didasarkan
pada tekanan
nadi perifer,
kehangatan
kulit, urine
output yang
adekuat dan
tidak ada
gangguan pada
respirasi
-9% 3 +era&atan sirkulasi
+eningkatan perfusi
#aringan otak
4ktifitas 3
/. Monitor status
neurologik
2. monitor status
respitasi
1. monitor bunyi #antung
5. letakkan kepala
dengan posisi agak
ditinggikan dan dalam
posisi netral
. kelola obat sesuai
order
>. berikan :ksigen
sesuai indikasi
/. mengetahui
kecenderungan tk
kesadaran dan
potensial peningkatan
798 dan mengetahui
lokasi. Auas dan
kema#uan kerusakan
SS+
2. 8etidakteraturan
pernapasan dapat
memberikan
gambaran lokasi
kerusakan"peningkata
n 798
1. Bradikardi dapat
ter#adi sebagai akibat
adanya kerusakan
otak.
5. Menurunkan tekanan
arteri dengan
meningkatkan
drainase
meningkatkan
sirkulasi
. +encegahan"pengobat
an penurunan 798
itriani -uma (0'00///01! 2/
8/16/2019 HS karra
22/27
>. Menurunkan hipoksia
1. 6esiko
infeksi b.d
penurunan
pertahan
primer
-:% 3 6isk
%ontrol Setelah
dilakukan
tindakan
kepera&atan
selama 1 K 25 #am
klien tidak
mengalami
infeksi
83
-9% 3 %egah infeksi
/. Mengobservasi
melaporkan tanda
ge#ala infeksi, seperti
kemerahan, hangat,
rabas dan peningkatan
suhu badan
2. mengka#i suhu klien
netropeni setiap 5 #am,
melaporkan #ika
/. :nset infeksi dengan
system imun
diaktivasi tanda
infeksi muncul
2. 8lien dengan
netropeni tidak
memproduksi cukup
respon inflamasi
karena itu panas
itriani -uma (0'00///01! 22
8/16/2019 HS karra
23/27
o 8lien bebas
dari tanda;
tanda infeksi
o 8lien mampu
men#elaskan
tandage#ala
infeksi
temperature lebih dari
1$0%
1. Menggunakan
thermometer
elektronik atau merkuri
untuk mengka#i suhu
5. %atat dan laporkan
nilai laboratorium
. 8a#i &arna kulit,
kelembaban kulit,
tekstur dan turgor
lakukan dokumentasi
yang tepat pada setiap
perubahan
>. ukung untuk
konsumsi diet
seimbang, penekanan
pada protein untuk
pembentukan system
imun
biasanya tanda
sering merupakan
satu;satunya tanda
1. -ilai suhu memiliki
konsekuensi yang
penting terhadap
pengobatan yang
tepat
5. -ilai lab berkorelasi
dgn ri&ayat klien
pemeriksaan fisik utk
memberikan
pandangan
menyeluruh
. apat mencegah
kerusakan kulit, kulit
yang utuh merupakan
pertahanan pertama
terhadap
mikroorganisme
>. ungsi imun
dipengaruhi oleh
intake protein
5. efisit
pera&atan
diri b.d
-:% 3 Self %are
4ssistance( mand
i, berpakaian,
-9% 3 Self %are
/. :bservasi kemampuan
klien untuk mandi,
/. engan
menggunakan
itriani -uma (0'00///01! 21
8/16/2019 HS karra
24/27
kelemahan
fisik
makan, toileting.
Setelah dilakukan
tindakan
kepera&atan
selama K 25 #am
8lien dapat
memenuhi
kebutuhan
pera&atan diri
83
;8lien terbebas
dari bau, dapat
makan sendiri,
dan berpakaian
sendiri
berpakaian dan makan.
2. Bantu klien dalam
posisi duduk, yakinkan
kepala dan bahu tegak
selama makan dan /
#am setelah makan
1. indari kelelahan
sebelum makan, mandi
dan berpakaian
5. orong klien untuk
tetap makan sedikit
tapi sering
intervensi langsung
dapat menentukan
intervensi yang
tepat untuk klien
2. +osisi duduk
membantu proses
menelan dan
mencegah aspirasi
1. 8onservasi energi
meningkatkan
toleransi aktivitas
dan peningkatan
kemampuan
pera&atan diri
5.
8/16/2019 HS karra
25/27
indikator 3
7idak ter#adi
kerusakan kulit
ditandai dengan
tidak adanya
kemerahan, luka
dekubitus
kemerahan"pecah2
1. monitor area yang
tertekan
5. berikan masage pada
punggung"daerah yang
tertekan serta berikan
pelembab pad area
yang pecah2
. monitor status nutrisi
kulit
1. 4rea yang tertekan
biasanya
sirkulasinya kurang
optimal shg men#adi
pencetus lecet
5. Memperlancar
sirkulasi
. Status nutrisi baik
dapat membantu
mencegah keruakan
integritas kulit.
> 8urang
pengetahua
n b.d
kurang
mengakses
informasi
kesehatan
-:% 3
+engetahuan
klien meningkat
83
;8lien dan
keluarga
memahami
tentang penyakit
Stroke, pera&atan
dan pengobatan
-9% 3 +endidikan
kesehatan
/. Mengka#i kesiapan
dan kemampuan klien
untuk bela#ar
2. Mengka#i pengetahuan
dan ketrampilan klien
sebelumnya tentang
penyakit dan
pengaruhnya terhadap
keinginan bela#ar
1. Berikan materi yang
paling penting pada
klien
+roses bela#ar
tergantung pada situasi
tertentu, interaksi social,
nilai budaya dan
lingkungan
9nformasi baru diserap
meallui asumsi dan
fakta sebelumnya dan
bias mempengaruhi
proses transformasi
9nformasi akan lebih
mengena apabila
di#elaskan dari konsep
itriani -uma (0'00///01! 2
8/16/2019 HS karra
26/27
5. Mengidentifikasi
sumber dukungan
utama dan perhatikan
kemampuan klien
untuk bela#ar dan
mendukung perubahan
perilaku yang
diperlukan
. Mengka#i keinginan
keluarga untuk
mendukung perubahan
perilaku klien
>. valuasi hasi
pembela#arn klie le&at
demonstrasi dan
menyebutkan kembali
materi yang dia#arkan
yang sederhana ke yang
komplek
ukungan keluarga
diperlukan untuk
mendukung perubahan
perilaku
itriani -uma (0'00///01! 2>
8/16/2019 HS karra
27/27
DAF"A P(S"AKA
Batticaca, ransisca B. (200$!. 4suhan 8epera&atan +ada 8lien dengan
@angguan Sistem +ersyarafan. )akarta3 Salemba Medika.
%arpenito, Aynda )uall. 200. *u#u "a#u +iagnosa ,epera-atan. disi 10.
)akarta3 @%.
%or&in, lizabeth ). (200'!.Buku Saku +atofisiologi. )akarta3 @%
e&anto, et al. (200'!. +anduan +raktis iagnosis 7ata Aaksana +enyakit
Saraf. )akarta3@%
oenges, Marilynn . dkk. (2000!. +enerapan +roses 8epera&atan dan iagnosa
8epera&atan, @%? )akarta
Mutta*in, 4rif. (200$!. Buku4#ar 4suhan 8epera&atan 8lien dengan @angguan
Sistem +ersarafan. )akarta3 +enerbit Salemba Medika.
-asissi, enise. 20/0. emorrhagic Stroke medicine. Medscape,. Ediunduh dari3
http3""emedicine.medscape.com"article"'1$2/;overvie&F
Silbernagl, S., lorian Aang. 7eks 4tlas Ber&arna +atofisiologi. @%3 )akarta,
200.
Smeltzer and Bare. (2002!. *u#u /ar ,epera-atan edi#al *edah olume 3.
)akarta3 +enerbit Buku 8edokteran @%.
Sotirios 47,. 2000. ifferential iagnosis in -eurology and -eurosurgery. -e&
Nork. 7hieme Stuttgart.
Olkinson, )udith M .2002. iagnosa 8epera&atan dengan -9% dan -:%. 4lih
bahasa3 Oidya&ati dkk. )akarta3@%
http://emedicine.medscape.com/article/793821-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793821-overview