Top Banner

of 27

HS karra

Jul 05, 2018

Download

Documents

Fitriani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 HS karra

    1/27

    BAB I

    KONSEP MEDIS

    A. Definisi

    Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang

    diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah

    kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun (Smeltzer and

    Bare, 2002 ). Menurut oenges (2000! stroke"penyakit serebrovaskuler 

    menun#ukan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun

    struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah

    serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak.

    Menurut Batticaca (200$! stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena

    ter#adi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan ter#adinya

    kematian #aringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita

    kelumpuhan atau kematian. menurut %or&in (200'! ada dua klasifikasi umum

    cedera vascular serebral (stroke! yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik 

    ter#adi akibat penyumbatan aliran darah arteri yang lama kebagian otak. Stroke

    emoragik ter#adi akibat perdarahan dalam otak.

    )adi stroke hemoragik adalah suatu keadaan kehilangan fungsi otak yang

    diakibatkan oleh perdarahan dalam otak sehingga mengakibatkan seseorang

    menderita kelumpuhan atau kematian.

    B. Etiologi

    Menurut Mutta*in (200$! perdarahan intracranial atau intraserebri

    meliputi perdarahan di dalam ruang subarachnoid atau di dalam #aringan otak 

    sendiri. +erdarahan ini dapat ter#adi karena aterosklerosis dan hipertensi.

    +ecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam

    itriani -uma (0'00///01! /

  • 8/16/2019 HS karra

    2/27

     parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergesaran, dan

     pemisahan #aringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak,

     #aringan otak tertekan sehingga ter#adi infark otak, edema, dan mungkin

    herniasi otak. +enyebab perdarahan otak yang paling umum ter#adi3

    /. 4neurisma (dilatasi pembuluh darah! berry, biasanya defek congenital

    2. 4neurisma fusiformis dari aterosklerosis

    1. 4neurisma mikotik dari vaskulitis nekrose dan emboli sepsis.

    5. Malformasi arteriovena, ter#adi hubungan persambungan pembuluh darah

    arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena

    . 6upture arteriol serebri, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan

    dan degenerasi pembuluh darah.

    4dapun penyebab stroke hemoragik sangat beragam menurut 6opper et al

    (200!, yaitu3

    1. +erdarahan intraserebral primer (hipertensif!

    2. 6uptur kantung aneurisma

    3. 6uptur malformasi arteri dan vena

    4. 7rauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma!

    5. 8elainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, 97+, gangguan

    fungsi hati, komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan,

    hipofibrinogenemia, dan hemofilia

    6. +erdarahan primer atau sekunder dari tumor otak 

    7. Septik embolisme, myotik aneurisma

    8. +enyakit inflamasi pada arteri dan vena

    9. 4miloidosis arteri

    10. :bat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri

    vertebral, dan acute necrotizing haemorrhagic encephalitis.

    itriani -uma (0'00///01! 2

  • 8/16/2019 HS karra

    3/27

    aktor; faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko ter#adinya

    stroke hemoragik di#elaskan dalam tabel berikut (Sotirius, 2000!3

    aktor 6esiko 8eterangan

    ke

    atas. 6isiko stroke adalah dua kali ganda untuk setiap /0 tahun di atas

    tahun.

    ipertensi 6isiko stroke berkaitan dengan tingkat sistolik hipertensi. al ini berlaku

    untuk kedua #enis kelamin, semua umur, dan untuk resiko perdarahan,

    atherothrombotik, dan stroke lakunar, menariknya, risiko stroke pada

    tingkat hipertensi sistolik kurang dengan meningkatnya umur, sehingga ia

    men#adi kurang kuat, meskipun masih penting dan bisa diobati, faktor 

    risiko ini pada orang tua.

    Seks 9nfark otak dan stroke ter#adi sekitar 10= lebih sering pada laki;laki

     berbanding perempuan, perbedaan seks bahkan lebih tinggi sebelum usia

    >.

    6i&ayat

    keluarga

    7erdapat lima kali lipat peningkatan prevalensi stroke antara kembar 

    monozigotik dibandingkan dengan pasangan kembar laki;laki dizigotik 

    yang menun#ukkan kecenderungan genetik untuk stroke. +ada /'/1

     penelitian kohort kelahiran S&edia menun#ukkan tiga kali lipat

     peningkatan ke#adian stroke pada laki;laki yang ibu kandungnya

    meninggal akibat stroke, dibandingkan dengan laki;laki tanpa ri&ayat ibu

    yang mengalami stroke. 6i&ayat keluarga #uga tampaknya berperan dalam

    kematian stroke antara populasi 8aukasia kelas menengah atas di

    %alifornia.

    iabetes Setelah faktor risiko stroke yang lain telah dikendalikan, diabetes

    itriani -uma (0'00///01! 1

  • 8/16/2019 HS karra

    4/27

    mellitus meningkatkan risiko stroke tromboemboli sekitar dua kali lipat hingga tiga

    kali lipat berbanding orang;orang tanpa diabetes. iabetes dapat

    mempengaruhi individu untuk mendapat iskemia serebral melalui

     percepatan aterosklerosis pembuluh darah yang besar, seperti arteri

    koronari, arteri karotid atau dengan, efek lokal pada mikrosirkulasi

    serebral.

    +enyakit

     #antung

    9ndividu dengan penyakit #antung dari #enis apa pun memiliki lebih dari

    dua kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan mereka yang fungsi

     #antungnya normal.

    +enyakit 4rteri koroner 3

    9ndikator kuat kedua dari keberadaan penyakit difus vaskular 

    aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural karena

    miocard infarction.

    @agal )antung kongestif, penyakit #antung hipertensi 3

    Berhubungan dengan meningkatnya ke#adian stroke

    ibrilasi atrial 3

    Sangat terkait dengan stroke emboli dan fibrilasi atrial

    karena penyakit #antung rematik? meningkatkan risiko stroke sebesar /

    kali.

    Aainnya 3

    Berbagai lesi #antung lainnya telah dikaitkan dengan stroke, seperti

     prolaps katup mitral,  patent foramen oale, defek septum atrium,

    aneurisma septum atrium, dan lesi aterosklerotik dan trombotik dari

    ascending aorta.

    8arotis bruits 8arotis bruits menun#ukkan peningkatan risiko ke#adian stroke, meskipun

    risiko untuk stroke secara umum, dan tidak untuk stroke khusus dalam

    itriani -uma (0'00///01! 5

  • 8/16/2019 HS karra

    5/27

    distribusi arteri dengan !ruit .

    Merokok Beberapa laporan, termasuk meta;analisis angka studi, menun#ukkan

     bah&a merokok #elas menyebabkan peningkatan risiko stroke untuk segala

    usia dan

    kedua #enis kelamin, tingkat risiko berhubungan dengan #umlah batang

    rokok yang dihisap, dan penghentian merokok mengurangi risiko, dengan

    resiko kembali seperti bukan perokok dalam masa lima tahun setelah

     penghentian.

    +eningkatan

    hematokrit

    +enigkatan viskositas menyebabkan ge#ala stroke ketika hematokrit

    melebihi =. +enentu utama viskositas darah keseluruhan adalah dari isi

    sel darah merah? plasma protein, terutamanya fibrinogen, memainkan

     peranan penting. 8etika meningkat viskositas hasil dari polisitemia,

    hyperfibrinogenemia, atau paraproteinemia, biasanya menyebabkan ge#ala

    umum, seperti sakit kepala, kelesuan, tinnitus, dan penglihatan kabur.

    9nfark otak fokal dan oklusi vena retina #auh kurang umum, dan dapat

    mengikuti disfungsi trombosit akibat trombositosis. +erdarahan

    9ntraserebral dan subarachnoid kadang;kadang dapat ter#adi.

    +eningkatan

    tingkat

    fibrinogen

    dan kelainan

    system

     pembekuan

    7ingkat fibrinogen tinggi merupakan faktor risiko untuk stroke trombotik.

    8elainan sistem pembekuan darah #uga telah dicatat, seperti antitrombin

    999 dan kekurangan protein % serta protein S dan berhubungan dengan

    vena thrombotic.

    emoglobinopa

    thy

     "ic#le$cell disease 3

    apat menyebabkan infark iskemik atau hemoragik, intraserebral dan

     perdarahan subaraknoid, vena sinus dan trombosis vena kortikal.

    itriani -uma (0'00///01!

  • 8/16/2019 HS karra

    6/27

    8eseluruhan ke#adian stroke dalam "ic#le$cell disease adalah >;/=.

     %aro&'smal (octurnal emoglo!inuria 3

    apat mengakibatkan trombosis vena serebral

    +enyalahgunaan

    obat

    :bat yang telah berhubungan dengan stroke termasuk methamphetamines,

    norepinefrin, AS, heroin, dan kokain. 4mfetamin menyebabkan sebuah

    vaskulitis nekrosis yang dapat mengakibatkan pendarahan petechial

    menyebar, atau fokus bidang iskemia dan infark. eroin dapat timbulkan

    sebuah hipersensitivitas vaskular menyebabkan alergi . +erdarahan

    subarachnoid dan difarction otak telah dilaporkan setelah penggunaan

    kokain.

    iperlipidemia Meskipun tingkat kolesterol tinggi telah #elas berhubungan dengan

     penyakit #antung koroner, mereka sehubungan dengan stroke kurang #elas.

    +eningkatan kolesterol tidak muncul untuk men#adi faktor risiko untuk 

    aterosklerosis karotis, khususnya pada laki;laki di ba&ah tahun.

    8e#adian hiperkolesterolemia menurun dengan bertambahnya usia.

    8olesterol berkaitan dengan perdarahan intraserebral atau perdarahan

    subarachnoid. 7idak ada hubungan yang #elas antara tingkat kolesterol dan

    infark lakunar.

    8ontrasepsi oral +il 8B, estrogen tinggi yang dilaporkan meningkatkan risiko stroke pada

    &anita muda. +enurunan kandungan estrogen menurunkan masalah ini,

    tetapi tidak dihilangkan sama sekali. 9ni adalah faktor risiko paling kuat

     pada &anita yang lebih dari 1 tahun . Mekanisme diduga meningkat

    koagulasi, karena stimulasi estrogen tentang produksi protein liver, atau

     #arang penyebab autoimun

    iet 8onsumsi alkohol 3

    4da peningkatan risiko infark otak, dan perdarahan subarakhnoid

    itriani -uma (0'00///01! >

  • 8/16/2019 HS karra

    7/27

    dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada orang de&asa muda.

    Mekanisme dimana etanol dapat menghasilkan stroke termasuk efek pada

    darah tekanan, platelet, osmolalitas plasma, hematokrit, dan sel;sel darah

    merah. Selain itu, alkohol bisa menyebabkan miokardiopati, aritmia, dan

     perubahan di darah aliran otak dan autoregulasi.

    8egemukan 3

    iukur dengan berat tubuh relatif atau !od' mass inde&s, obesitas telah

    secara konsisten meramalkan berikutnya

    stroke. 4sosiasi dengan stroke dapat di#elaskan sebagian oleh adanya

    hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relatif lebih dari 10= di atas rata;

    rata kontributor independen ke;atherosklerotik infark otak berikutnya.

    +enyakit

     pembuluh darah

     perifer 

    8arena bisa menyebabkan robeknya pembuluh darah.

    9nfeksi 9nfeksi meningeal dapat mengakibatkan infark serebral melalui

     pengembangan perubahan inflamasi dalam dinding pembuluh darah.

    Sifilis meningovaskular dan mucormycosis dapat menyebabkan arteritis

    otak dan infark.

    omosistinemia

    atau

    homosistinuria

    +redisposisi trombosis arteri atau vena di otak. stimasi risiko stroke di

    usia muda adalah /0;/>=.

    Migrain Sering pasien mengalami stroke se&aktu serangan migrain.

    Suku bangsa 8e#adian stroke di 4frika;4merika lebih tinggi secara tidak proporsional

    dari kelompok lain.

    Aokasi

    geografis

    i 4merika Serikat dan kebanyakan negara ropa, stroke merupakan

     penyebab kematian ketiga paling sering, setelah penyakit #antung dan

    itriani -uma (0'00///01!

  • 8/16/2019 HS karra

    8/27

    kanker. +aling sering, stroke disebabkan oleh perubahan aterosklerotik 

     bukan oleh perdarahan. 8ekecualian adalah pada setengah perempuan

     berkulit hitam, di puncak pendarahan yang daftar. i )epang, stroke

    hemorragik adalah penyebab utama kematian pada orang de&asa, dan

     perdarahan lebih umum dari aterosklerosis.

    Sirkadian dan

    faktor musim

    Cariasi sirkadian dari stroke iskemik, puncaknya antara pagi dan siang

    hari. al ini telah menimbulkan hipotesis bah&a perubahan diurnal fungsi

     platelet dan fibrinosis mungkin relevan untuk stroke. ubungan antara

    variasi iklim musiman dan stroke iskemik telah didalihkan. +eningkatan

    dalam arahan untuk infark otak diamati di 9o&a. Suhu lingkungan rata;rata

    menun#ukkan korelasi negatif dengan ke#adian cerebral infark di )epang.

    Cariasi suhu musiman telah berhubungan dengan resiko lebih tinggi

    cerebral infark dalam usia 50;>5 tahun pada penderita yang

    nonhipertensif, dan pada orang dengan kolesterol serum ba&ah

    />0mg"dA.

    C. Patofisiologi

    +enghentian total aliran darah ke otak menyebabkan hilangnya

    kesadaran dalam &aktu /;20 detik dan kerusakan otak yang irreversibel

    ter#adi setelah tu#uh hingga sepuluh menit. +enyumbatan pada satu arteri

    menyebabkan gangguan di area otak yang terbatas (stroke!. Mekanisme dasar 

    kerusakan ini adalah selalu defisiensi energi yang disebabkan oleh iskemia.

    +erdarahan #uga menyebabkan iskemia dengan menekan pembuluh darah di

    sekitarnya (Silbernagl, 200!.

    engan menambah -aD"8 D;47+ase, defisiensi energi menyebabkan

     penimbunan -aD dan %a2D di dalam sel, serta meningkatkan konsentrasi 8 D

    ekstrasel sehingga menimbulkan depolarisasi. epolarisasi menyebabkan

    itriani -uma (0'00///01! $

  • 8/16/2019 HS karra

    9/27

     penimbunan %l;  di dalam sel, pembengkakan sel, dan kematian sel.

    epolarisasi #uga meningkatkan pelepasan glutamat, yang mempercepat

    kematian sel melalui masuknya -aD dan %a2D (Silbernagl, 200!.

    +embengkakan sel, pelepasan mediator vasokonstriktor, dan

     penyumbatan lumen pembuluh darah oleh granulosit kadang;kadang

    mencegah reperfusi, meskipun pada kenyataannya penyebab primernya telah

    dihilangkan. 8ematian sel menyebabkan inflamasi, yang #uga merusak sel di

    tepi area iskemik (penumbra!. @e#ala ditentukan oleh tempat perfusi yang

    terganggu, yakni daerah yang disuplai oleh pembuluh darah tersebut

    (Silbernagl, 200!.

    +enyumbatan pada arteri serebri media yang sering ter#adi

    menyebabkan kelemahan otot dan spastisitas kontralateral, serta defisit

    sensorik (hemianestesia! akibat kerusakan girus lateral presentralis dan

     postsentralis. 4kibat selan#utnya adalah deviasi okular, hemianopsia,

    gangguan bicara motorik dan sensorik, gangguan persepsi spasial, apraksia,

    dan hemineglect (Silbernagl, 200!.

    +enyumbatan arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan

    defisit sensorik kontralateral, kesulitan berbicara serta apraksia pada lengan

    kiri #ika korpus kalosum anterior dan hubungan dari hemisfer dominan ke

    korteks motorik kanan terganggu. +enyumbatan bilateral pada arteri serebri

    anterior menyebabkan apatis karena kerusakan dari sistem limbic (Silbernagl,

    200!.

    +enyumbatan arteri serebri posterior menyebabkan hemianopsia

    kontralateral parsial dan kebutaan pada penyumbatan bilateral. Selain itu, akan

    ter#adi kehilangan memori (Silbernagl, 200!.

    itriani -uma (0'00///01! '

  • 8/16/2019 HS karra

    10/27

    +enyumbatan arteri karotis atau basilaris dapat menyebabkan defisit di

    daerah yang disuplai oleh arteri serebri media dan anterior. )ika arteri koroid

    anterior tersumbat, ganglia basalis (hipokinesia!, kapsula interna

    (hemiparesis!, dan traktus optikus (hemianopsia! akan terkena. +enyumbatan

     pada cabang arteri komunikans posterior di talamus terutama akan

    menyebabkan defisit sensorik (Silbernagl, 200!.

    +enyumbatan total arteri basilaris menyebabkan paralisis semua

    eksteremitas dan otot;otot mata serta koma. +enyumbatan pada cabang arteri

     basilaris dapat menyebabkan infark pada serebelum, mesensefalon, pons, dan

    medula oblongata. fek yang ditimbulkan tergantung dari lokasi kerusakan

    (Silbernagl, 200!3

    /. +using, nistagmus, hemiataksia (serebelum dan #aras aferennya, saraf 

    vestibular!.

    2. +enyakit +arkinson (substansia nigra!, hemiplegia kontralateral dan

    tetraplegia (traktus piramidal!.

    1. ilangnya sensasi nyeri dan suhu (hipestesia atau anastesia! di bagian

    &a#ah ipsilateral dan ekstremitas kontralateral (saraf trigeminus ECF dan

    traktus spinotalamikus!.

    5. ipakusis (hipestesia auditorik? saraf koklearis!, ageusis (saraf traktus

    salivarus!, singultus (formasio retikularis!.

    . +tosis, miosis, dan anhidrosis fasial ipsilateral (sindrom orner, pada

    kehilangan persarafan simpatis!.

    >. +aralisis palatum molle dan takikardia (saraf vagus EGF!. +aralisis otot

    lidah (saraf hipoglosus EG99F!, mulut yang #atuh (saraf fasial EC99F!,

    strabismus (saraf okulomotorik E999F, saraf abdusens ECF!.

    . +aralisis pseudobulbar dengan paralisis otot secara menyeluruh (namun

    itriani -uma (0'00///01! /0

  • 8/16/2019 HS karra

    11/27

    kesadaran tetap dipertahankan!.

    D. Manifestasi Klinis

    Manifestasi klinis yang muncul pada klien S seperti3

    /. +engaruh terhadap status mental3

    a. 7idak sadar 3 10= ; 50=

     b. 8onfuse 3 5= dari pasien biasanya sadar 

    2. aerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan menimbulkan3

    a. emiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (10=;$0=!

     b. 4fasia bila mengenai hemisfer dominant (1=;0=!

    c. 4praksia bila mengenai hemisfer non dominant(10=!

    1. aerah arteri serebri anterior akan menimbulkan ge#ala3

    a. hemiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai

    (10=;$0=!

     b. inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana

    yang terkena.

    5. aerah arteri serebri posterior 

    a. -yeri spontan pada kepala

     b. 4fasia bila mengenai hemisfer dominant (1;0=!

    . aerah vertebra basiler akan menimbulkan3

    a. Sering fatal karena mengenai pusat;pusat vital di batang otak 

     b. emiplegia alternans atau tetraplegia

    c. 8elumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata, kesulitan

    menelan, emosi labil!

    4pabila dilihat bagian hemisfer mana yang terkena, ge#ala dapat berupa3

    /. Stroke hemisfer kanan

    itriani -uma (0'00///01! //

  • 8/16/2019 HS karra

    12/27

    a. emiparese sebelah kiri tubuh

     b. +enilaian buruk 

    c. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sebagai

    kemungkinan ter#atuh ke sisi yang berla&anan

    2. Stroke hemisfer kiri

    a. Mengalami hemiparese kanan

     b. +erilaku lambat dan sangat berhati;hati

    c. 8elainan bidang pandang sebelah kanan

    d. isfagia global

    e. 4fasia

    f. Mudah frustasi

    E. Komplikasi

    +eningkatan tekanan intrakranial dan herniasi adalah komplikasi yang

     paling ditakutkan pada perdarahan intraserebral. +erburukan edema serebri

    sering mengakibatkan deteoriasi pada 25;5$ #am pertama. +erdarahan a&al

     #uga berhubungan dengan deteorisasi neurologis, dan perluasan dari hematoma

    tersebut adalah penyebab paling sering deteorisasi neurologis dalam 1 #am

     pertama. +ada pasien yang dalam keadaan &aspada, 2= akan mengalami

     penurunan kesadaran dalam 25 #am pertama. 8e#ang setelah stroke dapat

    muncul. Selain dari hal;hal yang telah disebutkan diatas, stroke sendiri adalah

     penyebab utama dari disabilitas permanen (enise, 20/0!.

    +rognosis bervariasi bergantung pada tingkap keparahan stroke dan

    lokasi serta ukuran dari perdarahan. Skor dari Skala 8oma @lasgo& yang

    rendah berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan mortalitas yang

    lebih tinggi. 4pabila terdapat volume darah yang besar dan pertumbuhan dari

    volume hematoma, prognosis biasanya buruk dan outcome fungsionalnya #uga

    itriani -uma (0'00///01! /2

  • 8/16/2019 HS karra

    13/27

    sangat buruk dengan tingkat mortalitas yang tinggi. 4danya darah dalam

    ventrikel bisa meningkatkan resiko kematian dua kali lipat. +asien yang

    menggunakan antikoagulasi oral yang berhubungan dengan perdarahan

    intraserebral #uga memiliki outcome fungsional yang buruk dan tingkat

    mortilitas yang tinggi (enise, 20/0!.

    F. Penatalaksanaan Medis

    /. Secepatnya pada terapeutik &indo& (&aktu dari serangan hingga

    mendapatkan pengobatan maksimal!. 7herapeutik &indo& ini ada 1

    konsensus3

    a. 8onsensus amerika 3 > #am

     b. 8onsensus eropa3 /, #am

    c. 8onsensus asia3 /2 #am

    +rinsip pengobatan pada therapeutic &indo&3

    a. )aringan penubra ada aliran lagi sehingga #aringan penubra tidak 

    men#adi iskhemik.

     b. Meminimalisir #aringan iskhemik yang ter#adi.

    2. 7erapi umum

  • 8/16/2019 HS karra

    14/27

     b. eteksi dan memperbaiki aritmia #antung

    c. Mera&at kandung kemih. Sedapat mungkin #angan memasang kateter 

    tinggal? cara ini telah diganti dengan kateterisasi Ikeluar H masukJ

    setiap 5 sampai > #am.

    d. Menempatkan posisi penderita dengan baik secepat mungkin 3

    /! penderita harus dibalik setiap #am dan latihangerakan pasif setiap 2

     #am

    2! dalam beberapa hari dian#urkan untuk dilakukan gerakan pasif 

     penuh sebanyak 0 kali per hari? tindakan ini perlu untuk 

    mencegah tekanan pada daerah tertentu dan untuk mencegah

    kontraktur (terutama pada bahu, siku dan mata kaki!

    1. 7erapi khusus

    itu#ukan untuk stroke pada therapeutic &indo& dengan obat anti agregasi

    dan neuroprotektan. :bat anti agregasi3 golongan pentoKifilin, tielopidin,

    lo& heparin, t+4.

    a. +entoKifilin

    Mempunyai 1 cara ker#a3

    Sebagai anti agregasi L menghancurkan thrombus

    Meningkatkan deformalitas eritrosit

    Memperbaiki sirkulasi intraselebral

     b. -europrotektan

    /! +iracetam3 menstabilkan membrane sel neuron, eK3 notropil

    %ara ker#a dengan menaikkan c4M+ 47+ dan meningkatkan

    sintesis glikogen

    2! -imodipin3 gol. %a blocker yang merintangi masuknya %a2D ke

    dalam sel, eK.nimotup

    itriani -uma (0'00///01! /5

  • 8/16/2019 HS karra

    15/27

    %ara ker#a dengan merintangi masuknya %a2D ke dalam sel dan

    memperbaiki perfusi #aringan otak 

    1! %iticholin3 mencegah kerusakan sel otak, eK. -icholin

    %ara ker#a dengan menurunkan free faty acid, menurunkan

    generasi radikal bebas dan biosintesa lesitin

    kstraK gingkobiloba, eK ginkan

    5! +engobatan konservatif 

    +ada percobaan vasodilator mampu meningkatkan aliran darah otak 

    (4:!, tetapi belum terbukti demikian pada tubuh manusia.

    ilator yang efektif untuk pembuluh di tempat lain ternyata sedikit

    sekali efeknya bahkan tidak ada efek sama sekali pada pembuluh

    darah serebral, terutama bila diberikan secara oral (asam nikotinat,

    tolazolin, papaverin dan sebagainya!, berdasarkan u#i klinis

    ternyata pengobatan berikut ini masih berguna 3 histamin,

    aminofilin, asetazolamid, papaverin intraarteri.

    ! +embedahan

    ndarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran

    darah otak. +enderita yang men#alani tindakan ini seringkali #uga

    menderita beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan

     penyakit kardiovaskular yang luas. 7indakan ini dilakukan dengan

    anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi

    yang baik dapat dipertahankan.

    G. Pemeriksaan Diagnostik 

    +emeriksaan penun#ang disgnostik yang dapat dilakukan adalah 3

    /. laboratorium3 mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit,

    kolesterol, dan bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb.

    itriani -uma (0'00///01! /

  • 8/16/2019 HS karra

    16/27

    2. %7 scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau

    infark 

    1. M69 untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan

     bergesernya struktur otak 

    5. 4ngiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang #elas

    mengenai pembuluh darah yang terganggu.

    . ungsi Aumbal 3 Menun#ukan adanya tekanan normal dan biasanya

    ada trombosis, emboli serabral dan 794, sedangkan tekanan

    meningkat dan cairan yang mengandung darah menu#ukan adanya

    hemoragi suaraknoid intrakranial. 8adar protein meningkat pada

    kasus trombosis sehubungan dengan adanya proses imflamasi.

    >. Mengidentifikasi maslah didasarkan pada gelombang otak dan

    mungkin adanya daerah lesi yang spesifik.

    . Menggambarkan perubahan kelen#ar lempeng pineal daerah yang

     berla&anan dari masa yang meluas? klasifikasi karptis interna

    terdapat pada trombosis serebral.

    $.

  • 8/16/2019 HS karra

    17/27

    BAB II

    KONSEP KEPEA!A"AN

    A. Pengka#ian

    /. 9dentitas 8lien

    Mengcakup nama, umur, #enis kelamin, peker#aan, agama, -o Mr,

     pendidikan, status peka&inan, diangnosa medis dll.

    2. 6i&ayat 8esehatan

    a. 6i&ayat 8esehatan ahulu

    Biasanya pada klien ini mempunyai ri&ayat hipertensi, diabetes

    melitus, penyakit #antung, anemi, ri&ayat trauma kepala, kontrasepsi

    oral yang lama, pengunaan obat;obat antikoagulan, aspirin dan

    kegemukan"obesitas.

     b. 6i&ayat 8esehatan Sekarang

    Biasanya klien sakit kepala, mual muntah bahkan ke#ang sampai tak 

    sadarkan diri, kleumpuhan separoh badan dan gangguan fungsi otak.

    c. 6i&ayat 8esehatan 8eluarga

    Biasanya ada anggota keluarga yang menderita atau mengalami

     penyakit seperti 3 hipertensi, iabetes Melitus, penyakit #antung.

    d. 6i&ayat +sikososial

    Biasanya masalah pera&atan dan biaya pengobatan dapat membuat

    emosi dan pikiran klein dan #uga keluarga sehingga baik klien

    maupun keluarga sering merasakan sterss dan cemas.

    e. +emeriksaan isik 

    /! 6ambut dan hygiene kepala

    2! Mata3buta,kehilangan daya lihat

    1! idung,simetris ki;ka adanya gangguan

    itriani -uma (0'00///01! /

  • 8/16/2019 HS karra

    18/27

    5! Aeher  

    ! ada

    93 simetris ki;ka

    +3 premitus

    +3 sonor 

    43 ronchi

    >! 4bdomen

    93 perut acites

    + 3hepart dan lien tidak teraba

    + 37hympani

    4 3Bising usus (D!

    ! @enito urinaria 3dekontaminasi,anuria

    $! kstramitas 3kelemahan,kelumpuhan.

    '! +emeriksaan isik Sistem -eurologis

    B. Diagnosa kepera$atan

    /. 8erusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot, kontrol

    2. perfusi #aringanm tidak efektif berhubungan dengan perdarahan otak.

    :edem otak 

    1. 8urang pera&atan diri b.d kelemahan fisik 

    5. 8erusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak 

    . 6esiko kerusakan integritas kulit b.d faktor mekanik 

    >. 6esiko infeksi b.d penurunan pertahanan primer 

    itriani -uma (0'00///01! /$

  • 8/16/2019 HS karra

    19/27

    C. en%ana kepera$atan

    No Diagnosa "&an Inter'ensi asional

    /. 8erusakan

    mobilitas

    fisik b.d

     penurunan

    kekuatan

    otot

     -:% 3

    4mbulasi"6:M

    normal

    dipertahankan.

    Setelah dilakukan

    tindakan

    kepera&atan K25

     #am

    83

    o Sendi tidak 

    kaku

    o 7idak ter#adi

    atropi otot

     -9% 3

    /.7erapi latihan

    Mobilitas sendi

    o )elaskan pada

    klienkelg tu#uan

    latihan pergerakan

    sendi.

    o Monitor lokasi dan

    ketidaknyamanan

    selama latihan

    o @unakan pakaian

    yang longgar 

    o 8a#i kemampuan

    klien terhadap

     pergerakan

    o ncourage 6:M

    aktif 

    o 4#arkan 6:M

    aktif"pasif pada

    klien"keluarga.

    o

  • 8/16/2019 HS karra

    20/27

     #uan latihan

    2. Self care 4ssistance

    o Monitor 

    kemandirian klien

    o  bantu pera&atan diri

    klien dalam hal3

    makan,mandi,

    toileting.

    o 4#arkan keluarga

    dalam pemenuhan

     pera&atan diri klien.

    hari dan dapat terpenuhi

    dengan bantuan agar 

    kebersihan diri klien

    dapat ter#aga

    itriani -uma (0'00///01! 20

  • 8/16/2019 HS karra

    21/27

    2. +erfusi

     #aringan

    cerebral

    tidak efektif 

     b.d

     perdarahan

    otak, oedem

    o  -:%3 perfusi

     #aringan

    cerebral.

    Setelah

    dilakukan

    tindakan

    kepera&atan

    selama K 25

     #am perfusi

     #aringan

    adekuat

    dengan

    indikator 3

    o

    +erfusi

     #aringan yang

    adekuat

    didasarkan

     pada tekanan

    nadi perifer,

    kehangatan

    kulit, urine

    output yang

    adekuat dan

    tidak ada

    gangguan pada

    respirasi

     -9% 3 +era&atan sirkulasi

    +eningkatan perfusi

     #aringan otak 

    4ktifitas 3

    /. Monitor status

    neurologik 

    2. monitor status

    respitasi

    1. monitor bunyi #antung

    5. letakkan kepala

    dengan posisi agak 

    ditinggikan dan dalam

     posisi netral

    . kelola obat sesuai

    order 

    >. berikan :ksigen

    sesuai indikasi

    /. mengetahui

    kecenderungan tk 

    kesadaran dan

     potensial peningkatan

    798 dan mengetahui

    lokasi. Auas dan

    kema#uan kerusakan

    SS+

    2. 8etidakteraturan

     pernapasan dapat

    memberikan

    gambaran lokasi

    kerusakan"peningkata

    n 798 

    1. Bradikardi dapat

    ter#adi sebagai akibat

    adanya kerusakan

    otak.

    5. Menurunkan tekanan

    arteri dengan

    meningkatkan

    drainase

    meningkatkan

    sirkulasi

    . +encegahan"pengobat

    an penurunan 798 

    itriani -uma (0'00///01! 2/

  • 8/16/2019 HS karra

    22/27

    >. Menurunkan hipoksia

    1. 6esiko

    infeksi b.d

     penurunan

     pertahan

     primer 

      -:% 3 6isk  

    %ontrol Setelah

    dilakukan

    tindakan

    kepera&atan

    selama 1 K 25 #am

    klien tidak  

    mengalami

    infeksi

    83

     -9% 3 %egah infeksi

    /. Mengobservasi

    melaporkan tanda

    ge#ala infeksi, seperti

    kemerahan, hangat,

    rabas dan peningkatan

    suhu badan

    2. mengka#i suhu klien

    netropeni setiap 5 #am,

    melaporkan #ika

    /. :nset infeksi dengan

    system imun

    diaktivasi tanda

    infeksi muncul

    2. 8lien dengan

    netropeni tidak  

    memproduksi cukup

    respon inflamasi

    karena itu panas

    itriani -uma (0'00///01! 22

  • 8/16/2019 HS karra

    23/27

    o 8lien bebas

    dari tanda;

    tanda infeksi

    o 8lien mampu

    men#elaskan

    tandage#ala

    infeksi

    temperature lebih dari

    1$0%

    1. Menggunakan

    thermometer 

    elektronik atau merkuri

    untuk mengka#i suhu

    5. %atat dan laporkan

    nilai laboratorium

    . 8a#i &arna kulit,

    kelembaban kulit,

    tekstur dan turgor 

    lakukan dokumentasi

    yang tepat pada setiap

     perubahan

    >. ukung untuk  

    konsumsi diet

    seimbang, penekanan

     pada protein untuk 

     pembentukan system

    imun

     biasanya tanda

    sering merupakan

    satu;satunya tanda

    1. -ilai suhu memiliki

    konsekuensi yang

     penting terhadap

     pengobatan yang

    tepat

    5. -ilai lab berkorelasi

    dgn ri&ayat klien

     pemeriksaan fisik utk 

    memberikan

     pandangan

    menyeluruh

    . apat mencegah

    kerusakan kulit, kulit

    yang utuh merupakan

     pertahanan pertama

    terhadap

    mikroorganisme

    >. ungsi imun

    dipengaruhi oleh

    intake protein

    5. efisit

     pera&atan

    diri b.d

     -:% 3 Self %are

    4ssistance( mand

    i, berpakaian,

     -9% 3 Self %are

    /. :bservasi kemampuan

    klien untuk mandi,

    /. engan

    menggunakan

    itriani -uma (0'00///01! 21

  • 8/16/2019 HS karra

    24/27

    kelemahan

    fisik 

    makan, toileting.

    Setelah dilakukan

    tindakan

    kepera&atan

    selama K 25 #am

    8lien dapat

    memenuhi

    kebutuhan

     pera&atan diri

    83

    ;8lien terbebas

    dari bau, dapat

    makan sendiri,

    dan berpakaian

    sendiri

     berpakaian dan makan.

    2. Bantu klien dalam

     posisi duduk, yakinkan

    kepala dan bahu tegak 

    selama makan dan /

     #am setelah makan

    1. indari kelelahan

    sebelum makan, mandi

    dan berpakaian

    5. orong klien untuk 

    tetap makan sedikit

    tapi sering

    intervensi langsung

    dapat menentukan

    intervensi yang

    tepat untuk klien

    2. +osisi duduk  

    membantu proses

    menelan dan

    mencegah aspirasi

    1. 8onservasi energi

    meningkatkan

    toleransi aktivitas

    dan peningkatan

    kemampuan

     pera&atan diri

    5.

  • 8/16/2019 HS karra

    25/27

    indikator 3

    7idak ter#adi

    kerusakan kulit

    ditandai dengan

    tidak adanya

    kemerahan, luka

    dekubitus

    kemerahan"pecah2

    1. monitor area yang

    tertekan

    5. berikan masage pada

     punggung"daerah yang

    tertekan serta berikan

     pelembab pad area

    yang pecah2

    . monitor status nutrisi

     

    kulit

    1. 4rea yang tertekan

     biasanya

    sirkulasinya kurang

    optimal shg men#adi

     pencetus lecet

    5. Memperlancar 

    sirkulasi

    . Status nutrisi baik 

    dapat membantu

    mencegah keruakan

    integritas kulit.

    > 8urang

     pengetahua

    n b.d

    kurang

    mengakses

    informasi

    kesehatan

     -:% 3

    +engetahuan

    klien meningkat

    83

    ;8lien dan

    keluarga

    memahami

    tentang penyakit

    Stroke, pera&atan

    dan pengobatan

     -9% 3 +endidikan

    kesehatan

    /. Mengka#i kesiapan

    dan kemampuan klien

    untuk bela#ar 

    2. Mengka#i pengetahuan

    dan ketrampilan klien

    sebelumnya tentang

     penyakit dan

     pengaruhnya terhadap

    keinginan bela#ar 

    1. Berikan materi yang

     paling penting pada

    klien

    +roses bela#ar  

    tergantung pada situasi

    tertentu, interaksi social,

    nilai budaya dan

    lingkungan

    9nformasi baru diserap

    meallui asumsi dan

    fakta sebelumnya dan

     bias mempengaruhi

     proses transformasi

    9nformasi akan lebih

    mengena apabila

    di#elaskan dari konsep

    itriani -uma (0'00///01! 2

  • 8/16/2019 HS karra

    26/27

    5. Mengidentifikasi

    sumber dukungan

    utama dan perhatikan

    kemampuan klien

    untuk bela#ar dan

    mendukung perubahan

     perilaku yang

    diperlukan

    . Mengka#i keinginan

    keluarga untuk  

    mendukung perubahan

     perilaku klien

    >. valuasi hasi

     pembela#arn klie le&at

    demonstrasi dan

    menyebutkan kembali

    materi yang dia#arkan

    yang sederhana ke yang

    komplek 

    ukungan keluarga

    diperlukan untuk  

    mendukung perubahan

     perilaku

    itriani -uma (0'00///01! 2>

  • 8/16/2019 HS karra

    27/27

    DAF"A P(S"AKA

    Batticaca, ransisca B. (200$!. 4suhan 8epera&atan +ada 8lien dengan

    @angguan Sistem +ersyarafan. )akarta3 Salemba Medika.

    %arpenito, Aynda )uall. 200.  *u#u "a#u +iagnosa ,epera-atan. disi 10.

    )akarta3 @%.

    %or&in, lizabeth ). (200'!.Buku Saku +atofisiologi. )akarta3 @%

    e&anto, et al. (200'!. +anduan +raktis iagnosis 7ata Aaksana +enyakit

    Saraf. )akarta3@%

    oenges, Marilynn . dkk. (2000!. +enerapan +roses 8epera&atan dan iagnosa

    8epera&atan, @%? )akarta

    Mutta*in, 4rif. (200$!. Buku4#ar 4suhan 8epera&atan 8lien dengan @angguan

    Sistem +ersarafan. )akarta3 +enerbit Salemba Medika.

     -asissi, enise. 20/0. emorrhagic Stroke medicine. Medscape,. Ediunduh dari3

    http3""emedicine.medscape.com"article"'1$2/;overvie&F

    Silbernagl, S., lorian Aang. 7eks 4tlas Ber&arna +atofisiologi. @%3 )akarta,

    200.

    Smeltzer and Bare. (2002!.  *u#u /ar ,epera-atan edi#al *edah olume 3.

    )akarta3 +enerbit Buku 8edokteran @%.

    Sotirios 47,. 2000. ifferential iagnosis in -eurology and -eurosurgery. -e&

    Nork. 7hieme Stuttgart.

    Olkinson, )udith M .2002. iagnosa 8epera&atan dengan -9% dan -:%. 4lih

     bahasa3 Oidya&ati dkk. )akarta3@%

     

    http://emedicine.medscape.com/article/793821-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/793821-overview