i
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia-Nya,
Panduan Akademik Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Negeri Semarang. Panduan Akademik ini terdiri atas 8
bab, yang membahas berbagai persoalan antara lain penerimaan
mahasiswa, administrasi mahasiswa, kurikulum, proses
pembelajaran, penilaian hasil belajar, tesis, dan etika akademik.
Panduan Akademik ini disusun untuk menjadi pedoman bagi civitas
akademika di Magister Ilmu Hukum UNNES dalam kehidupan
akademik akademis.Kami mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu terselenggaranya penulisan Panduan
Akademik ini. Tentu saja di sana sini masih banyak kekurangan.
Karena itu, tegur sapa dan saran konstruktif senantiasa kami
harapkan. Selamat membaca!
Dekan,
Dr. Rodiyah, S.Pd., S.H., M.Si.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 10
1.1. Visi, Misi, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi ...............................1
1.1. Istilah dalam Buku Pedoman Akademik ......................................3
BAB II PENERIMAAN MAHASISWA ................................................... 10
2.1. Ketentuan, Persyaratan, dan Prosedur Pendaftaran ....................10
2.2. Program Penerimaan Mahasiswa Asing.....................................12
BAB III ADMINISTRASI MAHASISWA .............................................. 14
3.1. Registrasi Administratif .............................................................14
3.2. Registrasi Akademik..................................................................20
11.3. Status Mahasiswa ..................................................................23
1.4. Administrasi Mahasiswa Pindahan dan Mengundurkan ............25
Diri ........................................................................................................25
BAB IV KURIKULUM ............................................................................ 29
4.1. Struktur Kurikulum....................................................................29
4.2. Komponen Kurikulum ...............................................................29
4.3. Status Mata Kuliah ....................................................................34
iv
4.4. Tahun Akademik dan Sistem Kredit Semester ..........................39
4.5. Beban dan Masa Studi ...............................................................39
BAB V PROSES PEMBELAJARAN ....................................................... 40
5.1. Karakteristik Proses Pembelajaran ............................................40
5.2. Perencanaan Proses Pembelajaran .............................................42
5.3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ..............................................44
5.4. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran ..................................46
5.5. Pelaporan dan Monitoring Pembelajaran ...................................49
BAB VI PENILAIAN HASIL BELAJAR ................................................ 51
6.1. Pengertian .......................................................................................51
6.2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar .......................................................52
6.3. Sistem Penilaian Hasil Belajar ........................................................54
6.4. Ketentuan Umum ...........................................................................55
6.5. Penilaian (Ujian) Mata Kuliah ........................................................57
6.6. Penilai (Ujian) Tesis .......................................................................58
6.7. Indeks Prestasi ................................................................................59
6.8. Peringatan Studi Mahasiswa ...........................................................59
BAB VII TESIS ....................................................................................... 61
7.1. Status dan Bobot ........................................................................61
7.2. Syarat Penulisan ........................................................................61
7.3. Substansi dan Metode ................................................................61
2.1. Topik .........................................................................................62
v
2.1. Mekanisme Pengajuan Topik.....................................................62
5.1. Prosedur Pembimbingan ............................................................63
5.2. Bahasa dan Tata Tulis ................................................................63
5.3. Bentuk Fisik ..............................................................................63
5.4. Sistematika ................................................................................64
5. Persyaratan dan Prosedur Ujian .....................................................65
6. Penilaian ........................................................................................66
7. Yudisium. ......................................................................................68
8. Pengesahan ....................................................................................69
BAB VIII ETIKA AKADEMIK .............................................................. 70
8.1. Pengertian Etika Akademik ............................................................70
8.2. Sivitas Akademika: Dosen dan Mahasiswa ....................................70
8.3. Kewajiban Sivitas Akademika ...................................................72
8.4. Larangan Sivitas Akademika .....................................................74
8.5. Sanksi terhadap pelanggaran etika akademik .............................74
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Visi, Misi, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi
1.1.1. Visi
Menjadi Magister Ilmu Hukum yang unggul dalam
pengembangan ilmu hukum yang berkeadilan berdasarkan
Pancasila.
1.1.2. Misi
Untuk mewujudkan Visi Prodi Magister Ilmu Hukum
tersebut, maka misi yang dibangun adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu
hukum di level pascasarjana yang unggul, inovatif, dan
dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
2. Mengembangkan penelitian yang unggul di bidang hukum
dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi, baik
nasional maupun internasional.
3. Melaksanakan program-program pengabdian kepada
masyarakat yang berbasis riset guna mewujudkan nilai
keadilan berdasarkan Pancasila.
4. Memperkuat dan mengembangkan jejaring kerjasama
dengan berbagai instansi nasional maupun internasional
2
untuk menunjang penguatan keilmuan dan kelembagaan
Magister Ilmu Hukum.
1.1.3. Tujuan
1. Menghasilkan lulusan unggul dan berkarakter yang
mampu menganalisis problematika hukum dan berperan
aktif dalam penyelesaian masalah bangsa.
2. Menghasilkan karya-karya akademik di bidang hukum
yang unggul, bereputasi tinggi, dan membawa manfaat
bagi masyarakat luas.
3. Menyelenggarakan berbagai program pengabdian kepada
masyarakat yang berbasis pada hasil penelitian sebagai
upaya menyelesaikan persoalan-persoalan hukum yang
dihadapi oleh masyarakat
4. Mewujudkan tata kelola Magister Ilmu Hukum yang
berprinsip Good University Governance.
5. Membangun jejaring kerjasama dengan berbagai pihak di
dalam dan luar negeri dalam rangka penguatan program
studi Magister Ilmu Hukum.
5.1.1. Tugas Pokok
Program Studi Magister Ilmu Hukum mempunyai tugas
pokok yaitu mengkoordinasikan dan melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian dalam jenjang strata
dua (S2) Magister Ilmu Hukum.
3
5.1.2. Fungsi
Fungsi Program Studi Magister Ilmu Hukum pada Fakultas
Hukum Universitas Negeri Semarang adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di Program
Studi Magister Ilmu Hukum;
2. Pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu hukum;
3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Program Studi Magister
Ilmu Hukum.
1.1. Istilah dalam Buku Pedoman Akademik
1) Fakultas adalah Fakultas Hukum pada Universitas
Negeri Semarang.
2) Dekan adalah pemimpin tertinggi di tingkat fakultas dan
bertanggung jawab atas penyelenggaraan fakultas yang
dipimpinnya, termasuk Program Studi Magister Ilmu
Hukum.
3) Dekanat adalah pimpinan fakultas yang terdiri atas
Dekan dan para Wakil Dekan di Fakultas Hukum.
4) Koordinator Program Studi adalah Koordinator Program
Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Negeri
Semarang.
5) Magister Ilmu Hukum adalah Program Studi Magister
Ilmu Hukum yang dikelola oleh Fakultas Hukum
4
Universitas Negeri Semarang.
6) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan materi perkuliahan serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan pada Program Magister Ilmu Hukum
Universitas Negeri Semarang.
7) Gelar Akademik adalah gelar yang diberikan kepada
lulusan Magister Ilmu Hukum Universitas Negeri
Semarang.
8) Bidang Akademik adalah bidang penyelenggaraan dan
pengembangan Program Studi Magister Ilmu Hukum
yang mencakupi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
9) Tenaga Kependidikan adalah tenaga penunjang
akademik yang mencakup tenaga administrasi,
pustakawan, laboran, dan teknisi.
10) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas
16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya,
berikut kegiatan iringannya, termasuk Ujiang Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
11) Kuliah adalah proses kegiatan pembelajaran secara tatap
muka terjadwal di kelas, kegiatan akademik terstruktur,
kegiatan belajar mandiri, dan kuliah kerja lapangan.
12) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kegiatan ko-
5
kurikuler yang dilaksanakan di luar kelas.
13) Responsi adalah kegiatan tanya-jawab antara dosen dan
mahasiswa tentang serangkaian butir pertanyaan atau
soal yang dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur,
atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat
dilakukan secara lisan dengan cakupan bahan ajar
tertentu.
14) Kuis adalah serangkaian butir pertanyaan atau soal yang
dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau
pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat
dilakukan secara tertulis atau lisan dengan cakupan
bahan ajar tertentu, serta pelaksanaannya berdurasi tidak
lebih dari 30 menit, dan dapat atau tidak diumumkan
sebelumnya kepada mahasiswa.
15) Tes adalah serangkaian butir pertanyaan atau soal yang
bersifat baku atau dirancang oleh dosen sebagai alat
pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan
akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik,
dan dapat dilakukan secara lisan atau tulis dengan
cakupan bahan ajar tertentu.
16) Tugas Terstruktur adalah kegiatan yang hasilnya dapat
berbentuk makalah, laporan buku, atau bentuk lain yang
harus diselesaikan oleh mahasiswa secara mandiri
6
dan/atau kelompok.
17) Ujian adalah kegiatan penilaian untuk menentukan
kelulusan atau penguasaan kompetensi tertentu dan
terjadwal.
18) Ujian Harian adalah kegiatan yang dilaksanakan secara
lisan atau tulis atau perbuatan yang diadakan setelah
berakhirnya satu atau beberapa perkuliahan belajar.
19) Ujian Tengah Semester adalah tes atau pengukuran hasil
belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen dengan
cakupan materi kuliah yang disajikan pada pertengahan
semester.
20) Ujian Akhir Semester adalah pengukuran hasil belajar
mahasiswa yang dilakukan oleh dosen pada akhir
semester dengan materi bahan ajar yang telah
disampaikan selama satu semester.
21) Biji adalah jumlah jawaban betul pada suatu kuis, atau
tes, atau ujian yang bersifat objektif atau uraian atau
gabungan keduanya yang dicapai mahasiswa.
22) Nilai adalah simbol akademik tentang pencapaian suatu
predikat kualitatif yang dilambangkan dengan A (baik
sekali), atau AB (lebih dari baik), atau B (baik), atau BC
(lebih dari cukup), atau C (cukup), atau CD (kurang dari
cukup), atau D (kurang), atau E (gagal) yang
penetapannya dihitung dengan formula tertentu.
23) Penilaian adalah suatu proses pengambilan keputusan
7
tentang kelulusan belajar mahasiswa yang dilakukan
secara adil dan lugas selama masa studi tertentu pada
mata kuliah, atau program, atau kegiatan akademik
formal yang memiliki kredit tertentu yang dilambangkan
dengan simbol kualitatif A, AB, B, BC, C, CD, D, E.
24) Yudisium adalah pengumuman hasil studi mahasiswa
berdasarkan penilaian akhir dari seluruh mata kuliah
yang telah ditempuh mahasiswa dan penetapan nilai
dalam transkrip akademik serta lulus atau tidaknya
mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu
tertentu, yang dilakukan oleh pejabat berwenang.
25) Registrasi Mahasiswa adalah bentuk pelayanan yang
dilakukan dengan tujuan untuk memberikan status
terdaftar kepada mahasiswa sehingga, dengan demikian
mahasiswa berhak mengikuti kegiatan akademik dan
kemahasiswaan serta berhak menggunakan semua
fasilitas yang ada di Universitas Negeri Semarang.
26) Mahasiswa Aktif adalah mahasiswa yang telah terdaftar
secara administratif yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM) dan terdaftar secara akademik yang
dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi (KRS).
27) Mahasiswa tidak Aktif adalah mahasiswa yang cuti
(berhenti kuliah sementara) atau tidak terdaftar pada
suatu semester.
28) Mahasiswa Pindah dari Perguruan Tinggi lain adalah
8
mahasiswa yang telah terdaftar pada suatu perguruan
tinggi yang karena sesuatu alasan mengajukan
permohonan untuk pindah menjadi mahasiswa Unnes.
29) Tesis adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian
kepustakaan dan atau penelitian lapangan sebagai unjuk
kemampuan merumuskan konsep atau teori pada
program Magister Ilmu Hukum UNNES dengan bobot 8
sks.
30) Seminar Usulan Penelitian (SUP) adalah seminar yang
diselenggarakan untuk mengevaluasi proposal usulan
penelitian tesis yang diajukan oleh mahasiswa Magister
Ilmu Hukum UNNES.
31) Seminar Hasil Penelitian (SHP) adalah seminar yang
diselenggarakan untuk mengevaluasi hasil penelitian
tesis yang telah dilakukan oleh mahasiswa Magister Ilmu
Hukum UNNES.
32) Ujian Tesis adalah ujian yang diselenggarakan untuk
mengevaluasi dan memberi penilaian terhadap hasil
penulisan tesis mahasiswa Magister Ilmu Hukum
UNNES.
33) Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib
ditaati sivitas akademika baik dalam berpikir, berperilaku
dan bersikap tindak sebagai seorang intelektual guna
mengemban tugas-tugas keilmuan di Universitas Negeri
Semarang.
9
34) Etika Kehidupan Kampus adalah perangkat pedoman
yang memuat ketentuan yang mengatur hak, kewajiban,
larangan, dan sanksi yang berlaku bagi setiap warga
Unnes, termasuk (1) dosen, (2) tenaga penunjang
akademik, (3) tenaga administrasi, dan (4) mahasiswa.
10
BAB II PENERIMAAN MAHASISWA
Penerimaan mahasiswa merupakan proses awal bagi calon
mahasiswa Magister Ilmu Hukum untuk mengikuti pendidikan strata
dua (S2) di Program Studi Magister Ilmu Hukum UNNES melalui
ujian mandiri.
2.1. Ketentuan, Persyaratan, dan Prosedur Pendaftaran
2.1.1. Ketentuan Umum
Calon mahasiswa Magister Ilmu Hukum Unnes harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Memiliki Ijazah S1 semua jurusan dari PTN atau PTS
dalam dan luar negeri yang ijazahnya diakui oleh
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
2. Berindeks Prestasi minimal 2,75 atau berpengalaman
kerja yang memadai.
3. Mengikuti ujian mandiri yang diselenggarakan oleh PPS
UNNES.
4. Memiliki minat dan motivasi untuk menempuh studi di
Magister Ilmu Hukum UNNES.
5. Sanggup mematuhi Tata Tertib Kehidupan Kampus dan
memenuhi semua persyaratan yang berlaku sebagai
mahasiswa UNNES.
11
2.1.2. Persyaratan Administratif;
Calon mahasiswa Magister Ilmu Hukum harus menyerahkan
dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Salinan (fotocopy) ijazah dan transkrip akademik S1
yang telah dilegalisasi sebanyak 2 lembar;
2. Pas photo terbaru dan berwarna dengan ukuran 3 x 4
sejumlah 4 lembar;
3. Surat Rekomendasi Akademik dari 2 orang dosen yang
pernah membimbing/mengampu;
4. Surat Izin dari pimpinan instansi/lembaga tempat bekerja
(bagi yang sudah bekerja);
5. Bagi pelamar Beasiswa BPP-DN, mengisi dan
melampirkan Blangko Pengajuan BPP-DN.
2.1.3. Prosedur Pendaftaran
Calonmahasiswamengisiformulirpendaftaransecaraonlinepad
asitusSeleksiMandiriUnnes (SM-Unnes)
http://daftar.unnes.ac.id. untuk;
1. Memperoleh nomor PIN dan formulir pendaftaran.
2. Melakukan pembayaran biaya pendaftaran.
3. Melakukan pendaftaran ulang (verifikasi) di Kampus PPs
UNNES Bendan Ngisor, Semarang, Jawa Tengah dengan
menyerahkan Kelengkapan Berkas yang dibutuhkan.
4. Mendapatkan Nomor Tes Ujian Mandiri Program
Pascasarjana (PPs) UNNES.
12
2.2. Program Penerimaan Mahasiswa Asing
2.2.1. Persyaratan Umum
Untuk dapat mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Unnes,
warga negara asing dipersyaratkan:
1. Memenuhi persyaratan akademik yang berlaku bagi
WNI
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Memiliki sumber pembiayaan untuk menjamin
kelangsungan belajar
4. Mematuhi peraturan perundang-undangan Negara
Republik Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku di
UNNES.
2.2.2. Persyaratan Administratif
Untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Unnes,
perndaftar mengajukan permohonan kepada rektor dengan
melampirkan:
1. Daftar riwayat hidup
2. Fotokopi ijazah dan transkrip yang telah disahkan oleh
yang berwenang
3. Surat pernyataan sponsor atau penanggung jawab
mengenai dukungan biaya
4. Surat rekomendasi yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar
Indonesia di wilayah negara asing yang bersangkutan
5. Fotokopi paspor dengan masa berlaku minimal satu
tahun
13
6. Surat pernyataan tidak akan bekerja, terlibat kegiatan
politik, dan bersedia mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku; pasfoto dua lembar berukuran 3
x 3 cm
7. Surat pernyataan kesehatan dari dokter yang berwenang.
2.2.3. Kewajiban
WNA yang dinyatakan diterima sebagai mahasiswa Unnes
wajib:
1. Melaksanakan pembayaran uang pendaftaran
2. Melaksanakan registrasi administratif dan registrasi
akademik
3. Mengurus dan memperoleh izin belajar dari Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
4. Mengurus dan memperoleh izin tinggal
5. Menyampaikan laporan kepada Kedutaan Besar
negaranya.
14
BAB III ADMINISTRASI MAHASISWA
Registrasi administratif dan registrasi akademik adalah bentuk
layanan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan status
terdaftar kepada mahasiswa sehingga mahasiswa tersebut berhak
mengikuti kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta
menggunakan fasilitas di Universitas Negeri Semarang.
3.1. Registrasi Administratif
3.1.1. Mahasiswa Baru
3.1.1.1. Persyaratan
Persyaratan untuk melakukan registrasi administratif bagi
mahasiswa baru adalah sebagai berikut:
1. Diterima sebagai calon mahasiswa baru pada Program
Studi Magister Ilmu Hukum berdasarkan pengumuman
resmi yang dikeluarkan oleh UNNES.
2. Menyerahkan dokumen kelengkapan registrasi yang
terdiri atas:
a. Bukti pembayaran yang mencantumkan nama,
nomor pendaftaran, validasi setoran, dan cap
stempel Bank.
b. Kartu Tanda Peserta Tes.
c. Salinan (photocopy) KTP/SIM, pas foto
berwarna terbaru (doft) ukuran 3x3 sebanyak 6
lembar.
15
d. Materai Rp. 6.000,- satu lembar;
e. Surat pernyataan (menggunakan formulir yang
disediakan UNNES).
3.1.1.2. Prosedur
Prosedur yang harus ditempuh oleh mahasiswa baru agar
tercatat sebagai mahasiswa S2 Magister Ilmu Hukum
UNNES adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang diterima melakukan pembayaran
sesuai dengan tarip yang telah ditentukan di Bank
yang telah ditunjuk dan dapat dilakukan secara online.
2. Mahasiswa datang ke Fakultas Hukum UNNES sesuai
jadwal yang telah ditentukan dengan menunjukkan
bukti bayar dari Bank dan Nomor Tes untuk
dicetakkan biodata serta menerima berkas registrasi.
3. Pihak Fakultas melakukan koordinasi dengan BAKK.
4. BAKK (Sub Bagian Registrasi dan Statistik)
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) mencocokkan data calon mahasiswa yang akan
melakukan registrasi dengan data online di
SIKADU;
b) mencetak biodata mahasiswa baru;
c) melakukan pelayanan entry edit biodata registrasi
on line;
d) melakukan pengambilan pas foto mahasiswa untuk
16
pembuatan KTM;
e) menerima dan memeriksa kelengkapan berkas
manual mahasiswa baru:
(1) bukti tanda peserta tes,
(2) bukti pembayaran SPP dan pembayaran
lainnya yang telah dicap lunas oleh Bank,
(3) surat pernyataan mentaati semua peraturan
yang berlaku yang telah ditandatangani di
atas meterai,
(4) fotokopi ijazah sarjana (S1) yang telah
dilegalisasi,
(5) formulir data pribadi, dan
(6) hasil cetak formulir registrasi yang telah diisi
mahasiswa secara online melalui Sikadu.
(7) BAAKK mencetak KTM.
(8) Mahasiswa terdaftar secara administrastif
dan menerima KTM.
3.1.1.3. Diagram Alur
Untuk memahami prosedur alur registrasi bagi mahasiswa
baru secara lebih mudah, uraian mengenai prosedur alur
registrasi di atas digambarkan dalam bentuk diagram alur
sebagai berikut:
17
18
3.1.2. Mahasiswa Lama
3.1.2.1. Persyaratan
Persyaratan untuk melakukan registrasi administratif bagi
mahasiswa lama adalah sebagaiberikut:
1. memiliki Kartu Tanda Mahasiswa;
2. membayar biaya pendidikan semester sesuai dengan
ketentuan melalui Bank yang ditunjuk;
3. bagi mahasiswa yang tidak melakukan registrasi
administrasi pada semester sebelumnya, pembayaran
dilakukan dengan menunjukkan Surat Pengantar
Membayar dari Dekan Fakultas Hukum.
1.1.2.2. Prosedur
Prosedur yang harus ditempuh oleh mahasiswa lama agar
tetap tercatat sebagai mahasiswa UNNES adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa melakukan pembayaran SPP dan Sardik,
serta pembayaran lainnya yang telah diatur oleh
Unnes melalui Bank yang ditunjuk.
2. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang
pada semester sebelumnya, maka mahasiswa wajib
membayar SPP semester yang tidak diikutinya
melalui Bank yang ditunjuk.
3. BAKK (Sub Bagian Registrasi dan Statistik)
membuat edaran dan pengumuman informasi jadwal
19
pelaksanaan registrasi.
4. BAKK (Sub Bagian Registrasi dan Statistik)
mencetak dan menggandakan daftar mahasiswa untuk
dikirim ke Fakultas, jurusan, Lembaga, UPT, Biro,
dan Kepala Bagian Keuangan BAPK, Kepala Bagian
Pendidikan dan Kerjasama, BAKK dan Ketua BPTIK.
5. Mahasiswa yang sudah melakukan pembayaran SPP
dan Sardik serta pembayaran lainnya memperoleh
status terdaftar secara administratif.
1.1.2.3. Diagram Alur
Untuk memahami prosedur/alur registrasi secara lebih
mudah, uraian mengenai prosedur/alur registrasi di atas
digambarkan dalam bentuk diagram alur sebagai berikut.
20
3.2. Registrasi Akademik
3.2.1. Ketentuan
Registrasi akademik adalah kegiatan mahasiswa untuk
memprogram mata kuliah yang dilakukan secara online
melalui Sikadu.Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang
telah melakukan registrasi administratif pada semester
berjalan.Bukti registrasi akademik adalah Kartu Rencana
Studi (KRS).
3.2.2. Prosedur
1. Prodi S2 Magister Ilmu Hukum menawarkan mata kuliah
melalui Sikadu.
2. Mahasiswa melakukan pemesanan mata kuliah melalui
Sikadu.
3. Mahasiswa mengisi KRS.
4. Pembimbing Akademik melakukan pengecekan mata
kuliah yang diambil oleh mahasiswa.
5. Mahasiswa melakukan pertemuan pembimbingan
akademik dengan Pembimbing Akademik.
6. Pembimbing Akademik memberikan persetujuan dan
melakukan validasi secara online melalui Sikadu.
7. Fakultas mencetak KRS dan mendistribusikannya kepada
mahasiswa.
8. Mahasiswa meminta pengesahaan KRS kepada
Pembimbing Akademik.
9. Mahasiswa meminta pengesahan kepada Koordinator
21
Program Studi Magister Ilmu Hukum.
10. Mahasiswa memberikan salinan KRS kepada
Pembimbing Akademik.
11. Mahasiswa memiliki KRS.
11.2.1. Diagram Alur
Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur alur registrasi
akademik adalah: prodi magister ilmu hukum, pembimbing
akademik, mahasiswa, dan BPTIK. Alur registrasi akademik
digambarkan dalam flowchart (diagram alur) sebagai berikut.
22
23
11.3. Status Mahasiswa
Status mahasiswa program Magister Ilmu Hukum UNNES
terdiri atas mahasiswa aktif, mahasiswa aktif nol SKS,
mahasiswa cuti kuliah, dan mahasiswa tidak aktif.
11.3.1. Mahasiswa Aktif
Mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang telah terdaftar
secara administratif di Sikadu pada semester berjalan dan
terdaftar secara akademik yang dibuktikan dengan Kartu
Rencana Studi (KRS).
11.3.2. Mahasiswa Aktif Nol Sks
Mahasiswa aktif nol sks adalah mahasiswa yang sudah
melakukan registrasi administratif tetapi tidak melakukan
registrasi akademik sampai dengan batas waktu yang
ditentukan sesuai dengan Kalender Akademik. Mahasiswa
tersebut dapat:
1. melakukan kegiatan perkuliahan sebagai pendengar
dengan seijin dosen pengampu;
2. melakukan bimbingan tesis sepanjang yang bersangkutan
telah memprogram pada semester sebelumnya;
3. menggunakan fasilitas dan pelayanan yang tersedia di
lingkungan kampus termasuk perpustakaan,
laboratorium, akses internet, dan lain-lain.
24
3.2.1. Mahasiswa Cuti Kuliah
Mahasiswa cuti kuliah adalah mahasiswa yang berhenti
kuliah sementara dan telah mengajukan cuti kuliah dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang akan mengambil cuti kuliah pada suatu
semester berkewajiban melakukan registrasi
administratif sesuai dengan jadwal registrasi. Mahasiswa
tersebut dibebaskan dari kewajiban membayar SPP,
Sarana Pendidikan, dan iuran kemahasiswaan.
2. Masa cuti kuliah diperhitungkan sebagai masa studi.
3. Masa cuti kuliah untuk jenjang program studi Magister
Ilmu Hukum diatur seperti pada Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 3.3.3
Masa Cuti Maksimal
No Jenjang Prodi Lama Cuti
Maksimal
Keterangan
1 Magister (S2) 2 Semester Pada Semester
2 dan atau 3
4. Mahasiswa baru (semester satu) tidak diizinkan
mengambil cuti kuliah.
5. Mahasiswa yang sedang cuti kuliah tidak diizinkan
menggunakan fasilitas UNNES, mengikuti kegiatan
25
akademik, dan/atau kegiatan kemahasiswaan.
1.3.4. Mahasiswa Tidak Aktif
Mahasiswa tidak aktif adalah mahasiswa yang tidak
melakukan registrasi administratif padasuatu semester dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang berstatus tidak aktif tidak diijinkan
mengikuti kegiatan akademik dan/atau kemahasiswaan
dalam bentuk apapun. Apabila yang bersangkutan tetap
mengikuti kegiatan, keikutsertaannya dinyatakan tidak sah
dan batal.
2. Mahasiswa dengan status tidak terdaftar dalam waktu dua
semester berturut-turut atau tiga semester tidak berturut-
turut dibatalkan status kemahasiswaannya, kecuali yang
bersangkutan tinggal menyelesaikan tesis atau
mengajukan alasan yang oleh Rektor dinilai dapat
dipertanggungjawabkan.
1.4. Administrasi Mahasiswa Pindahan dan Mengundurkan
Diri
Mahasiswa pindahan dibedakan menjadi dua yaitu
mahasiswa pindah program studi dan mahasiswa pindahan
dari perguruan tinggi lain.
26
1.4.1. Mahasiswa Pindahan dari Perguruan Tinggi Lain
Mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain adalah
mahasiswa yang telah terdaftar pada suatu perguruan tinggi
yang karena sesuatu alasan mengajukan permohonan untuk
pindah menjadi mahasiswa Magister Ilmu Hukum Unnes.
Ketentuan untuk mengajukan permohonan diterima sebagai
mahasiswa Magister Ilmu Hukum UNNES adalah sebagai
berikut:
1. Pemohon berasal dari program studi yang telah
terakreditasi dengan peringkat akreditasi sekurang-
kurangnya sama dengan program studi Magister Ilmu
Hukum UNNES.
2. Pemohon sebagaimana dimaksud pada butir (a) dapat
dipertimbangkan untuk diterima apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a) meninggalkan perguruan tinggi asal tidak karena
akibat pelanggarantata tertib, peraturan perguruan
tinggi yang bersangkutan dan persoalan sejenis;
b) terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada perguruan
tinggi asal serendah-rendahnya semester II;
c) tidak dinyatakan droup out dari perguruan tinggi asal;
d) meninggalkan perguruan tinggi asal karena sesuatu
alasan yang kuat atau dalam keadaan darurat yang
didukung dengan bukti-bukti sah tertulis;
1. Masa studi yang sudah dijalani di perguruan tinggi
27
asal dihitung sebagai bagian dari masa studi secara
keseluruhan.
2. Waktu pindah dilaksanakan pada awal semester;
3. Pengakuan hasil belajar di perguruan tinggi asal
dilaksanakan dengan cara alih kredit menurut
ketentuan yang berlaku di Program MIH Unnes;
4. Mahasiswa pindahan wajib membayar biaya
pendidikan menurut ketentuan yang berlaku;
5. Permohonan pindah dibuat secara tertulis dan
ditujukan kepada Rektor Unnes dengan tembusan
kepada Dekan Fakultas Hukum dengan
melampirkan:
a) bukti terdaftar pada perguruan tinggi asal;
b) surat izin pindah dari perguruan tinggi asal;
c) transkrip studi (daftar mata kuliah dan nilai) resmi;
d) fotokopi sah sertifikat akreditasi BAN-PT untuk
program studi yang bersangkutan;
e) surat keterangan yang mendukung alasan kepindahan;
f) surat pernyataan kesanggupan memenuhi tata tertib
dan peraturan yang berlaku di UNNES;
1.4.2. Mahasiswa Mengundurkan Diri
Mahasiswa dengan alasan tertentu mengundurkan diri
sebelum masastudinya habis, berhakmemperoleh surat
keterangan pernah kuliah dengan prosedur sebagai berikut:
28
1. Koordinator Program Studi Magister Ilmu Hukum
meneruskan permohonan pengunduran diri mahasiswa
kepada Dekan Fakultas Hukum.
2. Dekan Fakultas Hukum meneruskan permohonan
pengunduran diri mahasiswa tersebut kepada Rektor.
3. Rektor menyetujui permohonan pengunduran diri tersebut
dan menerbitkan surat keterangan pernah kuliah yang
dilampiri dengan transkrip nilai yang diperoleh
mahasiswa.
4. Mahasiswa yang telah memperoleh surat keterangan
pernah kuliah tidak dapat diterima kembali menjadi
mahasiswa Unnes.
5. Surat keterangan pernah kuliah yang dilampiri dengan
transkrip nilai sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
nomor (4) dapat diberikan bagi mahasiswa yang telah
menempuh studi sekurang-kurangnya satu (1) semester.
29
BAB IV KURIKULUM
4.1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum Magister Ilmu Hukum UNNES, didesain untuk
menghasilkan lulusan Magister Ilmu Hukum Unnes yang cerdas,
kompetitif dan menjadi pribadi yang berkarakter (CAKAP). Profil
lulusan Magister Ilmu Hukum Unnes adalah :
1. mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya yang berkait dengan ilmu hukum, dengan
memahami dan menguasai prinsip-prinsip dasar hukum serta
mengembangkan pendekatan, metode dan sumberdaya hukum.
2. menemukan solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan
hukum.
3. ketajaman analisis dan memiliki kecukupan pertimbangan
dalam menghadapi persoalan-persoalan hukum di masyarakat.
4. berperan aktif dalam mengembangkan hukum melalui
kegiatan penelitian dan pembelajaran.
4.2. Komponen Kurikulum
Komponen kurikulum Magister Ilmu Hukum UNNES
tersusun atas kelompok Matakuliah yang tergabung dalam
kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi
lainnya.
30
Kompetensi Utama meliputi:
1. Menguasai bidang ilmu dan Teori Hukum atau
jurisprudence secara mendalam dan utuh serta berbagai
teori filsafat tentang ilmu dan hukum, sehingga dapat
menjadi dasar untuk berpikir kritis terhadap penerapan
hukum positif Indonesia.
2. Menguasai teori bidang hukum tertentu yang menjadi
bahan kajian utama secara mendalam dan utuh sebagai
pengembangan dari bidang hukum dasar anatara lain
Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara,
dan Hukum Agraria.
3. Menguasai metode penelitian normatif dan sosiologis
baik dengan pendekatan inter maupun multi-disipliner.
4. Menguasai teknik penulisan karya ilmiah hukum dalam
bentuk tesis sesuai dengan etika akademik.
5. Mampu menguasai teori hukum dengan lebih baik
berbasis nilai konservasi.
6. Mampu menganalisis permasalahan masyarakat di
bidang hukum dengan lebih komprehensif dengan
mengembangkan nilai konservasi.
7. Mampu mengaplikasikan teori di bidang hukum dan
kebijakan yang berorientasi pada kepentingan publik
dengan terampil dan lebih optimal berbasis nilai
konservasi.
31
8. Mampu menyusun konsep penyelesaian masalah hukum
dengan mengembangkan dan/atau melalui
pengembangan ilmu hukum dan hukum posistif serta
melakukan penalaran hukum.
9. Mampu merumuskan ide secara argumentatif dan kreatif
di bidang ilmu hukum dan/atau hukum positif.
10. Mampu melakukan penelitian hukum dengan pendekatan
inter atau multi disipliner, secara mandisi atau
kolaboratif, sehingga menghasilkan produk penelitian
yang menjadi bagian dari peta penelitian bidang ilmu
hukum dan/hukum positif Indonesia.
11. Kompetensi Pendukung meliputi:
a) Mempunyai pemahaman yang lebih mendalam
tentang permasalahan sosial dalam masyarakat.
b) Mampu melakukan tugas lain dengan lebih baik
terhadap kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
c) Mampu mengembangkan pemikiran logis kritis
sistematis dan kreatif melalui penelitian ilmiah,
penciptaan desain atau karya seni dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun
konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan
kaidah tata cara dan etika ilmiah dalam bentuk tesis
32
dan mempublikasikan tulisan dalam bentuk jurnal
terakreditasi tingkat nasional dan mendapatkan
pengakuan internasional berbentuk presentasi ilmiah
atau yang setara.
d) Mampu melakukan validasi akademik atau kajian
sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan
masalah di masyarakat atau industri yang relevan
melaui pengembangan pengetahuan dan
keahliannya.
e) Mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argument
saintifik secara bertanggungjawab dan berdasarkan
etika akademik dan masyarakat luas.
f) Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang
menjadi objek penelitiannya dan memposisikan
kedalam suatu peta penelitian yang dikembangkan
melalui pendekatan interdisiplin maupun multi-
disiplin.
g) Mampu mengambil keputusan dalam konteks
penyelesaian masalah pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora berdasarkan analisis
atau eksperimental terhadap informasi dan data.
h) Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan kolega, sejawat didalam
lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.
33
i) Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara
mandiri.
j) Mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data hasil
penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi.
Kompetensi Lainnya meliputi:
1. Berakhlak mulia dan memiliki integritas tinggi
berbasis nilai konservasi.
2. Mampu bersikap, berperilaku dan berkepribadian
santun dalam menunjang profesinya berbasis nilai
konservasi.
3. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius.
4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama moral dan
etika.
5. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat berbangsa bernegara dan kemajuan
peradabanberdasarkan Pancasila.
6. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada Negara dan bangsa.
34
7. Menghargai keaneka ragaman budaya, pandangan,
agama dan kepercayaan serta pendapat atau temuan
orisinil yang lain.
8. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
9. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
10. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik.
11. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan
dibidang keahliannya secara mandiri.
12. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan,
dan kewirausahaan.
4.3. Status Mata Kuliah
Status mata kuliah dalam kurikulum terdiri atas:
1) Mata kuliah wajib universitas
2) Mata kuliah wajib fakultas
3) Mata kuliah wajib program studi
4) Mata kuliah pilihan program studi
Mata kuliah wajib universitas untuk mahasiswa program studi
jenjang Magister Ilmu Hukum UNNES terdiri atas:
1.Tesis
Mata kuliah wajib fakultas untuk mahasiswa program studi jenjang
Magister Ilmu Hukum UNNES terdiri atas:
35
1. Teori Hukum
2. Politik Hukum
3. Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Hukum
4. Seminar Usulan Penelitian Tesis
5. Sosiologi Hukum
6. Filsafat Hukum
Mata kuliah wajib dan pillihan program studi untuk mahasiswa
program jenjang Magister Ilmu Hukum UNNES terdiri atas:
Kosentrasi Hukum Agraria dan Lingkungan
1. Politik dan Perkembangan Hukum Agraria
2. Politik dan Perkembangan Hukum Lingkungan
3. Ekologi dan Huku Lingkungan
4. Pendaftaran Tanah dan Perbandingan Hukum Agraria
5. Hukum Tata Ruang dan Perencanaan Lingkungan
6. Hukum Tata Guna Tanah dan Reformasi Agraria
7. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
8. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
9. Tindak Pidana di Bidang Lingkungan (*)
10. Hukum Kondiminium (*)
11. Hukum Kehutanan (*)
Kosentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana
1. Perkembangan Teori-Teori Hukum Pidana
2. Hukum, Moral dan Sistem Peradilan Pidana
36
3. Kriminologi
4. Hukum Pidana dan Tindak Pidana Korupsi
5. Kebijakan Penanggulangan Kejahatan dan HAM
6. Hukum Pidana Internasional
7. Viktimologi
8. Politik Hukum Pidana
9. Aspek Pidana dan Hukum Lingkungan (*)
10. Aspek Pidana dan Perlindungan Konsumen (*)
11. Hukum Kedokteran Forensik (*)
Konsentrasi Hukum Kenegaraan dan Konstitusi
1. Teori dan Hukum Konstitusi
2. Perspektif Negara Hukum dan Demokrasi
3. Hukum Otonomi Daerah dan Administrasi Negara
4. Hukum, Moral dan Politik Kenegaraan
5. Perbandingan Hukum Tata Negara dan Konstitusi
6. Teori Perundang-undangan
7. Politik Hukum Pendidikan
8. Birokrasi dan Good Goverment
9. Partai Politik dan Pemilihan Umum (*)
10. Hukum dan Hak Asasi Manusia (*)
11. Hukum Lingkungan dan Konservasi (*)
37
Sebaran Mata Kuliah Per Semester
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNNES
38
39
4.4. Tahun Akademik dan Sistem Kredit Semester
Tahun Akademik dibagi menjadi dua semester, yaitu semester gasal
dan semester genap, yang dilaksanakan 16 minggu. Sistem kredit
semester dalam penyelenggaraan perkuliahan teori atau seminar, 1
sks terdiri atas 50 menit kegiatan tatap muka, 60 menit kegiatan
terstruktur, dan 60 menit kegiatan mandiri.
4.5. Beban dan Masa Studi
1. Beban studi pada jenjang Magister Ilmu Hukum UNNES
46 sks yang dijadwalkan untuk 3 semester dan dapat
ditempuh paling lama 10 semester, termasuk penyusunan
tesis.
2. Penentuan jumlah beban studi didasarkan sistem paket
dimana semester satu 14 sks, semester dua 16 sks dan
semester tiga 18 sks, yang terbagi 6 sks untuk masing
masing konsentrasi.
3. Mahasiswa wajib mengambil tesis 6 sks.
4. Mahasiswa yang kembali aktif dari status cuti atau status
tidak aktif dapat menempuh mata kuliah sesuai dengan
paket kurikulum yang ditentukan.
40
BAB V PROSES PEMBELAJARAN
Program Studi Magister Ilmu Hukum melengkapi target
capaian pembelajaran sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaran
program terhadap para pemangku kepentingan.Capaian
pembelajaran lulusan program studi selain merupakan rumusan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan harus dimiliki oleh
semua lulusannya, juga merupakan pernyataan mutu lulusan. Untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan, pelaksanaan
pembelajaran pada program studi wajib memenuhi standar proses
pembelajaran yang merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan
pembelajaran pada suatu program studi. Standar proses pembelajaran
mencakup: karakteristik proses pembelajaran; perencanaan proses
pembelajaran; pelaksanaan proses pembelajaran; dan beban belajar
mahasiswa.
5.1. Karakteristik Proses Pembelajaran
Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif,
holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
1. Sifat interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran
lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua
arah antara mahasiswa dan dosen.
2. Sifat holistik berarti bahwa proses pembelajaran
mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif
41
dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan
kearifan lokal maupun nasional.
3. Sifat integratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran
lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui
pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
4. Sifat saintifik berarti bahwa capaian pembelajaran lulusan
diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik
yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
kebangsaan.
5. Sifat kontekstual memiliki arti bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
6. Sifattematikmenyatakanbahwacapaianpembelajaranlulusa
ndiraihmelaluiproses pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik keilmuan program studi dan
dikaitkandengan permasalahan nyata melalui pendekatan
transdisiplin.
7. Sifat efektif memiliki arti bahwa capaian pembelajaran
lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan
internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun
42
waktu yang optimum.
8. Sifat kolaboratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran
lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang
melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk
menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
9. Berpusat pada mahasiswa berarti bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan.
5.2. Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata
kuliah Program Studi Magister Ilmu Hukum disajikan dalam
rencana pembelajaran semester (RPS). Rencana pembelajaran
semester (RPS) ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara
mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program
studi.Rencana pembelajaran semester (RPS) paling sedikit
memuat:
1. Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester,
sks, nama dosen pengampu;
2. Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata
43
kuliah;
3. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan;
4. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan
dicapai;
5. Metode pembelajaran;
6. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada
tiap tahap pembelajaran;
7. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam
deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa
selama satu semester;
8. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
9. Daftar referensi yang digunakan.
Rencana pembelajaran semester (RPS) pada Program Studi
Magister Ilmu Hukum akan ditinjau dan disesuaikan secara berkala
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu,
dosen secara mandiri atau bersama dalam satu kelompok keahlian
dalamsuatu program studi wajib mengembangkan bahan ajar kuliah
yang dilengkapi dengan media pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran.
Bahan ajar adalah materi perkuliahan yang disusun
berdasarkan rancangan yang terdapat pada RPS, dan merupakan
uraian lebih lanjut dari RPS tersebut yang berprinsip pada segi
ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan
44
kontekstual, dan menyeluruh. Sedangkan media pembelajaran adalah
alat bantu pembelajaran yang terdiri atas audio visual, grafis,
internet, dan atau media lainnya. Evaluasi pembelajaran terdiri atas
pengembangan kisi-kisi, penyusunan soal dan kunci jawaban, serta
rambu-rambu penskoran.
5.3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran pada Program Studi Magister Ilmu
Hukum berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen,
mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu.
Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan berdasarkan
RPS sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran.
Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan
secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan
dengan beban belajar yang terukur. Selain itu, proses pembelajaran
wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai
dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan
tertentu yang telah ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Metode pembelajaran
untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain:
1. Pembelajaran kolaboratif
2. Pembelajaran kooperatif
3. Pembelajaran berbasis projek
4. Pembelajaran berbasis masalah
5. Simulasi
45
6. Studi kasus
7. Pembelajaran discovery
8. Pembelajaran laboratorium, atau
9. Metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif
memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari
beberapa metode pembelajaran dan diwadahi dalam suatu bentuk
pembelajaran.Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat berupa
kuliah, responsi dan tutorial, seminar dan praktikum, atau praktik
lapangan.Selain diwadahi dengan bentuk pembelajaran tersebut juga
wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian.Bentuk
pembelajaran pada Program Studi Magister Ilmu Hukum berupa
penelitian merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan
dosen dalam rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilan
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing
bangsa, yang diwujudkan dalam Tesis.
Pelaksanaan proses pembelajaran Program Studi Magister Ilmu
Hukum melalui kegiatan kurikuler untuk setiap mata kuliah
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Dalam satu semester pembelajaran efektif dilakukan selama
16 (enam belas) minggu, termasuk di dalamnya evaluasi
pembelajaran berupa Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir
Semester. Beban belajar mahasiswa untuk setiap mata kuliah
dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks), di mana satu
sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan
46
belajar per minggu per semester.
2. Pada pertemuan pertama perkuliahan harus disampaikan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
3. Bahasa Pengantar yang digunakan dalam kegiatan proses
pembelajaran adalah bahasa Indonesia baku yang baik dan
benar. Dalam hal proses pembelajaran pada program studi
bahasa daerah, bahasa asing, atau kelas khusus, dosen dapat
menggunakan bahasa sesuai dengan kekhususannya.
5.4. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa Program
Studi Magister Ilmu Hukum harus memenuhi prinsip-prinsip
edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan, yang
dilakukan secara terintegrasi. Prinsip edukatif merupakan
penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu
memperbaiki perencanaan dan cara belajar, dan mampu meraih
capaian pembelajaran lulusan. Prinsip otentik merupakan
penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang
berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan
kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Prinsip objektif merupakan penilaian yang
didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan
mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan
yang dinilai.Prinsip akuntabel merupakan penilaian
yangdilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang
47
jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh
mahasiswa.Prinsip transparan merupakan penilaian yang
prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua
pemangku kepentingan.
Teknik penilaian yang dapat digunakan selama proses
pembelajaran terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes
tertulis, tes lisan, dan angket. Sedangkan instrumen penilaian
dapat berupa penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau
penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain. Untuk
penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.
Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum,
dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau
kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian
tersebut.Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara
berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan
sebagaimana telah dicantumkan dalam Rencana Pembelajaran
Semester (RPS).Mekanisme penilaian pembelajaran terdiri atas:
1. menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara
penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran;
2. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang
memuat prinsip penilaian;
3. memberikan umpan balik dan kesempatan untuk
mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa; dan
48
4. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa secara akuntabel dan transparan.
Pelaksanaanpenilaiandilakukansesuaidenganrencanapembelajarandal
amRPS.Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan memenuhi
ketentuan sebagai berikut.
1. Pelaksanaan penilaian harus memenuhi prosedur penilaian
yang mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas
atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi,
dan pemberian nilai akhir. Tahap perencanaan dapat
dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian
ulang.
2. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh dosen pengampu
atau tim dosen pengampu; dosen pengampu atau tim dosen
pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau
dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan.
3. Penilaianpembelajaranberupakomponenpenilaianhasilbelajar
mahasiswayang diwadahi dalam nilai harian, nilai ujian
tengah semester, dan nilai ujian akhir semester.
4. Penilaian yang berkaitan dengan Tesis diatur dalam
ketentuan tersendiri.
5. Ujian akhir semester dilakukan secara terprogram oleh
Fakultas Hukum sesuai dengan kalender akademik pada
tahun berjalan.
49
6. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan penilaian
pembelajaran, dosen berkewajiban memasukkan nilai akhir
mahasiswa untuk setiap pembelajaran di SIKADU serta
memastikan kesahihannya pada tenggang waktu yang telah
ditentukan dalam kalender akademik.
5.5. Pelaporan dan Monitoring Pembelajaran
Monitoring pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan
oleh Program Studi Magister Ilmu Hukum untuk menjaga
kualitas pelaksanaan pembelajaran.
1. Pelaporan kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dosen
pengampu mata kuliah.
2. Monitoring pembelajaran dilakukan oleh ketua program
studi, wakil dekan yang terkait bidang akademik, dekan,
wakil rektor bidang akademik secara periodik dan
berjenjang.
3. Pelaporan pembelajaran oleh dosen pengampu berupa
Laporan Pelaksanaan Perkuliahan Harian (LPPH)
dilakukan secara dalam jaringan (daring) melalui Sistem
Administrasi Proses Pembelajaran (mulang.unnes.ac.id)
atau secara luar jaringan (luring) dengan menggunakan
lembar jurnal perkuliahan yang disediakan.
4. LPPH harus diisi oleh dosen pengampu, yang berupa
presensi kehadiran mahasiswa, dan materi pembelajaran
50
yang diberikan. Setiap LPPH harus mendapatkan
verifikasi dan validasi dari salah satu mahasiswa peserta
kuliah yang hadir dan dilakukan selambat-lambatnya satu
hari setelah proses pembelajaran berlangsung.
5. Pada akhir semester, universitas menyediakan angket
untuk mengukur kinerja dosen dalam pembelajaran dan
kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik yang wajib
diisi oleh mahasiswa secara daring di SIKADU sebelum
yang bersangkutan melihat data hasil studi.
6. Hasil monitoring dianalisis dan dilaporkan oleh Badan
Penjaminan Mutu sebagai evaluasi akademik.
51
BAB VI PENILAIAN HASIL BELAJAR
Untuk mengukur keberhasilan mahasiswa Program Studi
Magister Ilmu Hukum dalam studinya dilakukan kegiatan
penilaian.Penilaian hasil belajar mencakupi penilaian mata kuliah
dan penilaian tesis.
6.1. Pengertian
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai
komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan. Evaluasi hasil belajar mahasiswa
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar mahasiswa secara berkesinambungan.
Evaluasi hasil belajar dilakukan melalui proses pengukuran
(measurement) dan penilaian (assessment).
Pengukuran hasil belajar mahasiswa adalah upaya untuk
mengetahui tingkat pencapaian kompetensi mahasiswa atas
suatu mata kuliah atau bidang tertentu setelah yang
bersangkutan melaksanakan kegiatan belajar dan/atau praktik
dengan cara dan dalam kurun waktu tertentu. Pengukuran hasil
belajar mahasiswa dilaksanakan dengan menggunakan alat,
yaitu tes dan/atau nontes.
52
Penilaian adalah upaya sistematis dalam menghimpun,
mengolah, menyusun, dan menilai data dan informasi yang
handal dan sahih mengenai kompetensi mahasiswa yang
diperoleh melalui pengukuran. Penilaian hasil belajar mahasiswa
adalah proses pengambilan keputusan untuk menentukan
keberhasilan belajar dan/atau praktik mahasiswa.
6.2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilaksanakan melalui
berbagai bentuk penilaian dan/atau ujian sebagaimana
disebutkan pada ketentuan umum.
2. Tujuan umum penilaian hasil belajar mahasiswa adalah
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menentukan
kelulusan mahasiswa pada akhir masa perkuliahan.
3. Tujuan khusus penilaian hasil belajar mahasiswa adalah
sebagai berikut :
a. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengukur
penguasaan materi dan pencapaian kompetensi atas
suatu mata kuliah setelah mahasiswa melaksanakan
kegiatan belajar dengan cara dan dalam kurun waktu
tertentu.
b. Ujian proposal tesis bertujuan untuk menilai kelayakan
proposal yang disusun mahasiswa dan memberikan
masukan untuk perbaikan proposal, terutama yang
53
menyangkut permasalahan, kajian pustaka, kerangka
teoretis, kerangka berpikir, dan metode penelitian.
c. Ujian draft tesis (seminar hasil penelitian) bertujuan
untuk menilai kelayakan draft tesis yang disusun
mahasiswa dan memberikan masukan untuk perbaikan
draft tesis sehingga layak dimajukan dalam ujian tesis,
terutama yang menyangkut konsistensi antara
permasalahan, rumusan masalah, kajian pustaka,
kerangka teoretis, kerangka berpikir, metode penelitian,
hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan
pemecahan masalah, serta simpulan dan saran.
d. Ujian tesis bertujuan untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam memecahkan masalah melalui
penerapan konsep-konsep teori dan metode penelitian,
terutama yang menyangkut permasalahan, rumusan
masalah, kajian pustaka, kerangka teoritis, kerangka
berpikir, metode penelitian, pembahasan hasil
penelitian, serta simpulan dan saran.
e. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan dan mutu
pembelajaran serta kemajuan belajar mahasiswa
sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
54
6.3. Sistem Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan
menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP).
2. Komponen penilaian hasil belajar mahasiswa setelah
mengikuti perkuliahan terdiri atas nilai ujian harian (NH),
nilai ujian tengah semester (NUTS), dan nilai ujian akhir
semester (NUAS).
a. Nilai ujian harian (NH) adalah rata-rata nilai yang
diperoleh mahasiswa peserta kuis, atas tugas terstruktur,
dan/atau hasil ujian harian.
b. Nilai ujian tengah semester (NUTS) adalah hasil
penilaian yang diperoleh mahasiswa peserta ujian tengah
semester.
c. Nilai ujian akhir semester (NUAS) adalah hasil penilaian
yang diperoleh mahasiswa peserta ujian akhir semester.
3. Bobot nilai tiap-tiap komponen penilaian hasil belajar dari
kegiatan perkuliahan adalah a, b, dan c, atau dapat ditentukan
sendiri oleh dosen sesuai dengan karakteristik mata kuliah.
4. Nilai akhir (NA) hasil belajar mahasiswa setelah proses
perkuliahan dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut
5. Nilai akhir mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan
ditransfer ke nilai huruf sebagaimana diatur dalam tabel di
bagian ketentuan umum (6.4).
NA = (NH x a) + (NUTS x b) + (NUAS x c)
a + b + c
55
6. Nilai hasil belajar mahasiswa yang belum memenuhi salah
satu syarat atau unsur penilaian dinyatakan dengan huruf K.
a. Masa berlaku nilai K adalah satu bulan sejak tanggal
pengumuman (yudisium) hasil studi pada tiap semester.
b. Jika sampai dengan tenggat waktu tersebut tidak terjadi
pengubahan nilai, maka nilai K tersebut akan secara
otomatis berubah menjadi E dengan bobot nilai 0 (nol).
7. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan untuk
mengikuti ujian akhir semester dinyatakan gagal dan
kepadanya diberikan nilai E.
6.4. Ketentuan Umum
1. Selama mengikuti pendidikan pada Program Studi Magister
Ilmu Hukum, mahasiswa wajib menempuh tahapan penilaian
belajar.
(a) Penilaian Mata Kuliah
(b) Penilaian Proposal Tesis
(c) Penilaian (Ujian) Tesis.
2. Penilaian prestasi mahasiswa untuk suatu mata kuliah
digunakan ketentuan sebagai berikut.
Tabel 6.4. Nilai, bobot nilai, dan kriteria
56
RENTANG
NILAI NILAI BOBOT KRITERIA
ANGKA HURUF NILAI
86 – 100 A 4,00 Sangat baik
81 – 85 AB 3,50 Lebih dari baik
71 – 80 B 3,00 Baik
66 – 70 BC 2,50 Lebih dari cukup
61 – 65 C 2,00 Cukup
56 – 60 CD 1,50 Kurang dari cukup
51 – 55 D 1,00 Kurang
≤ 50 E 0,00 Tidak lulus
Bagi mahasiswa program Magister untuk dinyatakan lulus dalam
suatu mata kuliah harus memperoleh nilai sekurang-kurangnya C.
Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada keterangan di bawah ini.
a. Nilai lulus suatu mata kuliah untuk Program Magister
sekurang-kurangnya C.
b. Mahasiswa Program Magister yang telah memperoleh nilai
lulus mata kuliah tertentu dan memiliki IPK minimal 3,00
tidak diperbolehkan memperbaiki nilai mata kuliah.
c. Nilai K diberikan apabila mahasiswa belum melengkapi
tugas atau belum menempuh ujian.
d. Nilai K berlaku dalam jangka waktu satu bulan. Apabila
jangka waktu terlampaui dan tidak ada penyelesaian, nilai K
57
secara otomatis berubah menjadi E.
e. Hasil belajar mahasiswa selama mengikuti suatu program
pada setiap akhir semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi
dan pada akhir studi dinyatakan dalam bentuk Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK).
6.5. Penilaian (Ujian) Mata Kuliah
1. Penilaian (ujian) mata kuliah dilaksanakan oleh tiap-tiap
dosen pengampu
2. Mekanisme pelaksanaan penilaian (ujian) mata kuliah diatur
dan dikoordinasikan oleh Dekan dan Ketua Program Studi.
3. Penilaian (ujian) mata kuliah dapat dilaksanakan apabila
telah memenuhi ketentuan tatap muka sebagai berikut.
Tabel 6.5
Ketentuan Tatap Muka Dan Syarat Minimal Mengikuti Ujian
No Jumlah Tatap Muka
(Termasuk Ujian)
Syarat Minimal
Kehadiran
Mahasiswa untuk
Mengikuti Ujian
1 16 12
2 15 11
3 14 10
Mahasiswa yang telah mengikuti ujian mata kuliah dan/atau praktik
berhak mendapatkan nilai hasil belajar.Nilai hasil belajar mata kuliah
58
dan/atau praktik merupakan akumulasi dari nilai yang berasal dari
komponen ujian harian (NH), ujian tengah semester (UTS), dan ujian
akhir semester (UAS).
4. Mahasiswa dapat melakukan perbaikan nilai dengan
mengulang mata kuliah dan/atau praktik dengan ketentuan
nilai tertinggi menjadi nilai akhir.
6.6. Penilai (Ujian) Tesis
1. Tiap-tiap mahasiswa Program Magister wajib mengikuti
penilaian (ujian) proposal tesis dan ujian tesis.
2. Pelaksanaan penilaian (ujian) proposal tesis dan ujian tesis
dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi.
3. Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian (ujian) proposal
tesis, dan ujian tesis diatur oleh Dekan Fakultas Hukum dan
Ketua Program Studi.
4. Susunan Panitia Ujian Proposal Tesis terdiri atas:
a) Ketua (Ketua/Sekretaris Program Studi)
b) Penguji I (ditentukan oleh Program Studi)
c) Penguji II (Pembimbing I)
d) Penguji III (Pembimbing II)
5. Susunan Panitia Ujian Tesis terdiri atas:
a) Ketua (Koordinator/Asisten Program Studi)
b) Sekretaris (Sekretaris Program Studi)
c) Penguji I (ditentukan oleh Program Studi)
d) Penguji II (Pembimbing I)
59
e) Penguji III (Pembimbing II).
6.7. Indeks Prestasi
1. Keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan dengan Indeks
Prestasi (IP).
2. Pencapaian hasil belajar mahasiswa pada suatu akhir
semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IP
Semester).
3. Pencapaian hasil belajar mahasiswa sejak semester pertama
sampai dengan semester terakhir atau semester tertentu
dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IP Kumulatif).
4. IP Semester dan IP Kumulatif dihitung dengan formula:
6.8. Peringatan Studi Mahasiswa
1. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang pada
akhir semester satu, dua, dan tiga harus memenuhi
persyaratan kelulusan jumlah SKS adalah 13 SKS, 26 SKS,
dan 39 SKS serta IP Semester 3,00.
2. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang belum
memenuhi persyaratan jumlah SKS maupun IP Semester
pada tiap akhir semester diberi teguran lisan oleh Ketua
Program Studi.
IP = Jumlah bobot nilai x sks mata kuliah
Jumlah total sks
60
3. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang telah
mendapat teguran lisan dan pada akhir semester berikutnya
secara berturut-turut tidak dapat memenuhi persyaratan
jumlah SKS maupun IP Semester, mahasiswa yang
bersangkutan diberi peringatan tertulis pertama oleh Ketua
Program Studi dengan persetujuan Dekan Fakultas Hukum.
4. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang telah
mendapat peringatan tertulis dan pada akhir semester
berikutnya secara berturut-turut tidak dapat memenuhi
persyaratan jumlah SKS maupun IP Semester, mahasiswa
yang bersangkutan diberi peringatan tertulis kedua oleh
Dekan Fakultas Hukum.
5. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum yang
mendapat peringatan tertulis kedua dan mahasiswa yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi persyaratan di atas,
mahasiswa dinyatakan tidak dapat melanjutkan kuliah pada
Dekan Fakultas Hukum dan Dekan Fakultas Hukum
melaporkan kepada Rektor dan selanjutnya Rektor
menerbitkan Surat Keterangan Pernah Kuliah.
61
BAB VII TESIS
7.1. Status dan Bobot
1. Tesis adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh
mahasiswa.
2. Tesis disusun atas dasar kajian kepustakaan dan/atau
penelitian lapangan, sebagai unjuk kemampuan meneliti
pada program studi MagisterIlmu Hukum
3. Tesis memiliki bobot 8 sks (termasuk bobot untuk Seminar
Usulan Penelitian Tesis).
4. Masa berlaku matakuliah tesis adalah satu tahun terhitung
mulai semester pada waktu mahasiswa mengisikannya
dalam KRS.
5. Apabila belum lulus, mahasiswa wajib memprogramnya
lagi dalam KRS.
7.2. Syarat Penulisan
1. Tesis mulai ditulis oleh mahasiswa Program Studi Magister
Ilmu Hukum setelah yang bersangkutan menyelesaikan 30
sks.
2. Sebagian referensi yang digunakan dalam penulisan Tesis
adalah jurnal ilmiah.
7.3. Substansi dan Metode
1. Tesis adalah karya ilmiah akhir mahasiswa, dibuat
62
berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode
dan kaidah keilmuan yang berlaku.
2. Tesis harus mempunyai nilai manfaat untuk pengembangan
ilmu, baik teori maupun aplikasinya.
2.1. Topik
1. Topik merupakan kajian aktual dan bersumber pada
permasalahan yang relevan dengan Ilmu Hukum.
2. Topik yang dipilih mahasiswa disahkan oleh Koordinator
Program Studi, dan selanjutnya dikembangkan bersama
dosen pembimbing.
2.1. Mekanisme Pengajuan Topik
1. Mahasiswa mengajukan topik penelitian kepada Koordinator
Program Studi.
2. Koordinator Program Studi mengusulkan Pembimbing
kepada Dekan setelah mempertimbangkan topik penelitian
yang diajukan mahasiswa.
3. Topik penelitian dikembangkan menjadi usulan Tesis
dibawah supervisi Pembimbing.
4. Usulan Tesis diseminarkan.
5. Mekanisme pengajuan topik, pembimbingan, dan ujian Tesis
melalui Sistem Informasi Skripsi, Tesis dan Disertasi (Sitedi)
pada situs http://skripsi.unnes.ac.id.
63
5.1. Prosedur Pembimbingan
1. Mahasiswa wajib menjalani pembimbingan untuk
penyelesaian usulan Tesis menjadi Tesis
2. Penulisan Tesis dibimbing oleh dua orang pembimbing.
3. Proses bimbingan didokumentasikan secara online melalui
Sitedi.
4. Pembimbingan dinyatakan selesai setelah mendapatkan
persetujuan dan pengesahan para pembimbing.
5. Tesis diujikan sesuai dengan ketentuan pada program studi
Magister Ilmu Hukum.
5.2. Bahasa dan Tata Tulis
1. Tesis ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
benar dan baik.
2. Naskah Tesis diketik pada program pengolah kata
menggunakan huruf tegak yang berjenis Times New Roman
(ukuran 12) dan jarak antarbaris 2 spasi.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai bahasa dan tatatulis
merujuk pada kaidah selingkung sebagaimana diatur dalam
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Magister Ilmu
Hukum
5.3. Bentuk Fisik
1. Tesis ditulis pada kertas HVS 80 gram berukuran A4.
2. Sampul Tesis menggunakan hard cover dengan warna dasar
bendera Fakultas Hukum (merah maron).
64
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk Tesis diatur dalam
Pedoman Penulisan Tesis
5.4. Sistematika
1. Tesis terdiri atas bagian awal (prawacana), bagian pokok
(nas), dan bagian akhir (koda).
2. Bagian awal Tesis terdiri atas:
a. sampul berjudul
b. lembar berlogo;
c. judul dalam;
d. persetujuan pembimbing;
e. pengesahan kelulusan;
f. pernyataan (keaslian karya ilmiah);
g. motto dan persembahan (apabila ada);
h. sari penelitian;
i. kata pengantar;
j. daftar isi;
k. daftar singkatan teknis dan tanda (apabila ada);
l. daftar tabel (apabila ada);
m. daftar gambar (apabila ada);
n. daftar lampiran (apabila ada).
3. Bagian pokok Tesis terdiri atas:
a. pendahuluan, yang berisi: (1) latar belakang, (2)
permasalahan; (3) tujuan, (4) manfaat hasil
penelitian;
65
b. kajian pustaka/penelitian terdahulu;
c. kerangka teoretis;
d. metode penelitian;
e. hasil penelitian dan pembahasan;
f. simpulan dan saran.
4. Bagian akhir Tesis terdiri atas
a. daftar pustaka;
b. lampiran;
c. indeks (tidak wajib);
d. glosarium (tidak wajib);
e. biografi penulis (tidak wajib).
5. Persyaratan dan Prosedur Ujian
1. Persyaratan umum meliputi:
a. mahasiswa telah mencantumkan mata kuliah Tesis
dalam KRS.
b. mahasiswa menyerahkan naskah Tesis yang telah
disetujui oleh Pembimbing untuk diujikan;
c. mahasiswa telah lulus semua mata kuliah yang
disyaratkan;
d. mahasiswa memenuhi persyaratan administrasi yang
meliputi kartu tanda mahasiswa dan bukti lunas SPP.
2. Persyaratan Khusus
Lulus semua mata kuliah dengan IPK sekurang-kurangnya
3,00 dan memenuhi syarat akademik dan administratif yang
ditetapkan.
66
3. Prosedur Ujian
a. Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian
Tesis kepada Koordinator Program Studi dengan
menyerahkan persyaratan akademik dan administratif.
b. Koordinator Program Studi mengusulkan dosen penguji
dan jadwal ujian kepada Dekan.
c. Dekan menetapkan panitia ujian.
d. Panitia ujian terdiri atas Ketua (Dekan/Pembantu
Dekan), Sekretaris Koordinator Program Studi, tiga
orang penguji (Ketua Penguji yaitu penguji yang bukan
unsur pembimbing, Anggota Penguji yaitu Pembimbing)
e. Pada ujian Tesis Ketua dan Sekretaris Panitia Ujian tidak
memberikan nilai.
f. Ujian Tesis dapat diselenggarakan secara terbuka dan
dapat dihadiri oleh mahasiswa lain.
g. Waktu ujian paling lama 120 menit.
h. Mahasiswa dinyatakan lulus Ujian Tesis jika nilai rerata
dari penguji sekurang-kurangnya B.
i. Hasil ujian diumumkan segera setelah ditetapkan oleh
panitia ujian.
6. Penilaian
1. Komponen Teis yang dinilai (A), meliputi:
a. konsistensi logis isi karya ilmiah (X1)
b. kadar keaslian (X2)
67
c. mutu ilmiah (X3)
d. bahasa( X4)
e. tata tulis (X5).
2. Aspek-aspek yang dinilai dari jawaban dalam ujian (B),
meliputi:
a. kedalaman (Y1)
b. keluasan bahan (Y2)
c. ketepatan jawaban (Y3)
d. kelancaran jawaban (Y4)
e. sikap ilmiah (Y5).
Penilaian menggunakan rumus sebagai berikut:
C
A B
3
Dengan ketentuan:
A
X X X X X 5
5
B
Y Y Y Y Y 5
...........
5
68
Nilai akhir:
NA
C C C3
kodehuruf)
3
Keterangan :
C 1 = Angka yang diperoleh dari Ketua Penguji.
C 2 = Angka yang diperoleh dari Anggota Penguji 1. C 2 = Angka
yang diperoleh dari Anggota Penguji 2. (dimasukkan ke pedoman
penulisan Tesis)
7. Yudisium.
1. Penguji memiliki otoritas untuk memutuskan kelulusan
mahasiswa.
2. Setiap penguji berhak memberikan catatan perbaikan
terhadap hasil evaluasinya dan mahasiswa wajib
mematuhinya.
3. Yudisium diputuskan melalui Dewan Penguji yang dipimpin
oleh Ketua Penguji.
4. Hasil ujian diputuskan: (1) lulus tanpa revisi, (2) lulus
69
dengan revisi atau(3)tidak lulus.
5. Batas waktu untuk revisi Tesis adalah satu bulan
6. Jika sampai batas waktu yang ditentukan revisi belum/tidak
selesai, mahasiswa wajib menempuh ujian ulangan tentang
materi yang sudah direvisi atau menempuh ujian dengan
prosedur baru.
8. Pengesahan
Tesis yang sudah dipertahankan di hadapan sidang ujian harus
disahkan oleh Penguji dan Pejabat yang berwenang
(Dekan)dengan membubuhkan tanda tangan disertai nama dan
Nomor Induk Pegawai (NIP) pada Halaman Pengesahan. Pada
halaman ini dicantumkan juga nama dan Nomor Induk
Mahasiswa serta judul Tesis
70
BAB VIII ETIKA AKADEMIK
8.1. Pengertian Etika Akademik
Etika akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati
sivitas akademika baik dalam berpikir, berperilaku dan bersikap
tindak sebagai seorang intelektual guna mengemban tugas-tugas
keilmuan di Universitas Negeri Semarang.
8.2. Sivitas Akademika: Dosen dan Mahasiswa
8.2.1 Dosen
Dosen memiliki tugas utama sebagai pelaksana Tri
Darma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.Bidang pengajaran meliputi
tugas sebagai pengajar, penasihat akademik, pembimbing dan
penguji penulisan tesis.Di samping itu dosen juga
berkewajiban mambimbing mahasiswa sesuai dengan bidang
ilmu, keahlian serta kewenangan yang dimilikinya.
1. Sebagai pengajar, dosen berkewajiban melaksanakan
perkuliahan dalam bentuk tatap muka secara efektif
sebanyak 16 kali. Dosen yang melaksanakan tatap muka
kurang dari 16 kali perkuliahan wajib mengganti
kekurangannya.
2. Sebagai penasihat akademik, dosen membantu mahasiswa
dengan jalan:
71
a. mengusahakan agar mahasiswa yang menjadi
tanggung jawabnya memperoleh pengarahan secara
tepat dalam mengatur program dan beban belajarnya;
b. memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
membicarakan masalah akademik yang dihadapi;
c. membantu mahasiswa agar dapat mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik;
d. memberi masukan kepada mahasiswa dalam
mensiasati belajar yang efektif sehingga memudahkan
dalam menyelesaikan belajarnya;
e. sebagai pembimbing penulisan tesis, dosen
berkewajiban membimbing mahasiswa yang menjadi
tanggung jawabnya, dalam hal:
(a) menulis proposal;
(b) melakukan penelitian;
(c) menulis laporan dalam bentuk tesis sesuai dengan
prosedur dan aturan.
Selain itu, dosen melaksanakan tugas penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat untukmendukung mata kuliah
yang diampunya.
8.2.2. Mahasiswa
Dalam bidang akademik mahasiswa mempunyai hak
dan kewajiban yang terkait dengan pembelajaran, dan
72
penulisan Tesis.Dalam bidang pembelajaran, mahasiswa
mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
1. Mahasiswa berhak mengikuti ujian akhir semester untuk
suatu matakuliah teori maupun praktik setelah menghadiri
perkuliahan sekurang-kurangnya 75% dari pertemuan
yang terjadwal pada suatu semester;
2. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian berkala, ujian
tengah semester, dan ujian akhir semester berhak
mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian susulan
sesuai dengan waktu yang ditentukan;
3. Mahasiswa yang telah melaksanakan semua tugas dan
mengikuti semua jenis ujian berhak mendapatkan nilai
dari dosen;
4. Mahasiswa yang memperoleh nilai K, selambat-lambatnya
1 bulan setelah tanggal pengumuman hasil studi, berhak
mendapat pelayanan dari dosen untuk melengkapi semua
persyaratan yang belum terpenuhi sampai yang
bersangkutan mendapat nilai yang sah;
5. Mahasiswa berhak melakukan perbaikan nilai.
8.3. Kewajiban Sivitas Akademika
Dosen dan mahasiswa sebagai sivitas akademika, wajib:
1. Menjunjung tinggi kemurnian atas kebenaran ilmiah
berdasarkan visi konservasi Universitas Negeri Semarang;
2. mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
73
upaya pembangunan yang berkelanjutan;
3. mengemban tugas akademik sebagai panggilan hati nurani
berlandaskan prinsip kejujuran dan keadilan, kebenaran,
kebaikan dan ketepatan.
4. menjunjung tinggi dan menghormati kebebasan akademik
dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan.
5. menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik dalam
forum-forum akademik.
6. menjunjung tinggi budaya otokritik demi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
7. membina peningkatan karier sebagai ilmuwan melalui
kekuatan penalaran dan moral serta memupuk jiwa
kebersamaan dan kesejawatan melalui keteladanan;
8. berperanserta dalam disiplin ilmu masing-masing dan
berperan serta dalam pembentukan masyarakat ilmiah;
9. mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tanpa merahasiakan sumbernya;
10. memelihara komunikasi akademik dalam wadah
masyarakat ilmiah dengan konsisten, rendah hati dan
saling menghormati sesama sejawat; dan
11. memadukan kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat berlandaskan visi dan misi
sebagai ilmuwan.
74
8.4. Larangan Sivitas Akademika
Dosen dan mahasiswa sebagai sivitas akademika dilarang:
1. melakukan plagiarisme;
2. melakukan pelanggaran hak cipta dan hak paten terhadap
suatu produk dari ilmu pengetahuan;
3. memalsukan hasil penelitian;
4. membocorkan rahasia kegiatan akademik, seperti
penemuan atau hasil penelitian yang belum waktunya
untuk diketahui umum;
5. menyesatkan pengetahuan pihak lain atau menimbulkan
kekeliruan persepsi dalam berpikir, meskipun perbuatan
itu berdasarkan alasan yang dianggapnya penting;
6. melakukan kebohongan dalam kegiatan akademik;
7. membatasi kebebasan akademik dan kebebasan mimbar
akademik pihak lain demi kepentingan non akademik;
8. melakukan kolusi akademik termasuk jual beli nilai dan/
atau gelar akademik,
9. melakukan perbuatan curang dalam kegiatan akademik;
10. mengkhianati tugas akademik yang diemban.
8.5. Sanksi terhadap pelanggaran etika akademik
1. Sivitas akademika yang melanggar etika akademik ini akan
diberi sanksi oleh Dekan berdasarkan rekomendasi dari Tim
Etika Akademik.
2. Sanksi dapat berupa sanksi teguran lisan, tertulis sampai
75
pada sanksi rekomendasi pemberhentian sebagai sivitas
akademika.
3. Apabila pelanggaran yang dilakukan sivitas akademika
tergolong tindak pidana dalam suatu peraturan perundang-
undangan, maka selain sanksi administratif, Dekan
menyerahkan kepada Rektor untuk diteruskan pemberian
sanksi pidananya ke pihak yang berwajib.