Top Banner
TSI-Perbankan HOME DAFTAR ISI A3 RISIKO DAN SYSTEM CONTROL REQUIREMENTS Sasaran : 1. Memahami risiko-risiko secara umum pada penggunaan teknologi komputer di bidang perbankan 2. Memahami metode pengamanan dan pengendalian pada Aplikasi Perbankan 3. Memahami penerapan pengendalian intern pada Aplikasi Perbankan Institusi keuangan (perbankan) telah menawarkan layanan yang didasarkan atas kemampuan elektronik untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Layanan dimaksud berupa electronic banking, phone banking, automated teller machine, automated clearinghouse, dan, yang sedang berkembang sekarang ini, yakni internet banking. Kecanggihan teknologi tersebut memberikan banyak kemudahan kepada para penggunanya, baik karyawan bank tersebut maupun nasabah. Bila ditinjau lebih jauh, kemampuan layanan secara elektronik yang ditawarkan oleh perbankan dapat dikategorikan ke dalam 3 level derajat fungsional. Level I adalah sistem yang hanya menyediakan informasi atau dapat melakukan transmisi data yang tidak sensitif (seperti, e-mail). Level II adalah sistem yang mengizinkan pemakai untuk membagi informasi yang sensitif dan mampu berkomunikasi (seperti, electronic information transfer system). Level III adalah sistem yang menyediakan fasilitas transfer dana secara elektronik serta transaksi keuangan lainnya (seperti, electronic payment system). Dalam bagian berikut akan diuraikan beberapa hal yang diperlukan oleh financial management system agar Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 41
24

HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

Mar 11, 2019

Download

Documents

hoàng_Điệp
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

HOME DAFTAR ISI

A3

RISIKO DAN SYSTEM CONTROL REQUIREMENTS

Sasaran : 1. Memahami risiko-risiko secara umum pada penggunaan teknologi

komputer di bidang perbankan 2. Memahami metode pengamanan dan pengendalian pada Aplikasi

Perbankan 3. Memahami penerapan pengendalian intern pada Aplikasi

Perbankan

Institusi keuangan (perbankan) telah menawarkan layanan yang

didasarkan atas kemampuan elektronik untuk menunjang kegiatan

operasionalnya. Layanan dimaksud berupa electronic banking, phone

banking, automated teller machine, automated clearinghouse, dan, yang

sedang berkembang sekarang ini, yakni internet banking. Kecanggihan

teknologi tersebut memberikan banyak kemudahan kepada para

penggunanya, baik karyawan bank tersebut maupun nasabah.

Bila ditinjau lebih jauh, kemampuan layanan secara elektronik yang

ditawarkan oleh perbankan dapat dikategorikan ke dalam 3 level derajat

fungsional. Level I adalah sistem yang hanya menyediakan informasi atau

dapat melakukan transmisi data yang tidak sensitif (seperti, e-mail). Level

II adalah sistem yang mengizinkan pemakai untuk membagi informasi

yang sensitif dan mampu berkomunikasi (seperti, electronic information

transfer system). Level III adalah sistem yang menyediakan fasilitas

transfer dana secara elektronik serta transaksi keuangan lainnya (seperti,

electronic payment system). Dalam bagian berikut akan diuraikan

beberapa hal yang diperlukan oleh financial management system agar

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 41

Page 2: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

dapat diaudit secara memadai dan risiko-risiko yang mungkin terjadi pada

penerapan teknologi komputer di perbankan.

SYSTEM CONTROL REQUIREMENT UNTUK FINANCIAL MANAGEMENT Tipe kontrol : Perangkat lunak (software)

Bagian/divisi yang bertanggung jawab: operasional

Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya

transaksi pada sistem finansil (financial system). Untuk tujuan tersebut,

Financial management systems harus dapat memberikan hal-hal berikut.

Jejak audit yang memungkinkan kita untuk menelusuri transaksi dari

dokumen-dokumen sumber, input (original input), perubahan-

perubahan dan perbaikan, sistem lain, dan transaksi yang dibuata

(generated) secara otomatik oleh sistem;

Jejak audit yang memungkinkan kita untuk menelusuri transaksi dari

dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar) mutasi pada laporan

keuangan. Penelusuran transaksi yang lengkap dimulai dari dokumen-

dokumen sumber (termasuk jika ada perubahan atau perbaikan) pada

subbuku besar (Subsidiary) dan General Ledger sampai ke laporan

keuangan atau sebaliknya;

Jejak audit yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi

perubahan yang terjadi pada parameter sistem dan tabel-tabel pada

sistem yang mempengaruhi proses atau pemrosesan ulang untuk

setiap transaksi; dan

Jejak audit yang mampu mengidentifikasi melalui dokumen input,

terjadinya perubahan-perubahan, penghapusan transaksi, dan

persetujuan atas suatu transaksi

Internal kontrol: kontrol transaksi

Tipe kontrol: Perangkat lunak (software)

Kontrol transaksi (transaction controls) terdiri dari kontrol input, kontrol

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 42

Page 3: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

proses, dan kontrol output bertujuan untuk menghindari, mendeteksi, dan

memperbaiki kesalahan yang mungkin timbul pada saat transaksi akan

diotorisasi yang nantinya akan menghasilkan laporan keuangan. Untuk

tujuan tersebut, maka sistem harus dapat mengontrol fungsi otorisasi

transaksi dan persetujuan, validasi, input, komunikasi, proses

penyimpanan, dan output.

Kontrol transaksi digunakan untuk mendeteksi berbagai situasi berikut:

Kegagalan pencatatan transaksi;

Transaksi yang tidak benar atau transaksi yang tidak lengkap;

Transaksi ganda;

Transaksi yang hilang;

Nilai nominal transaksi yang tidak benar;

Transaksi yang tidak terotorisasi, berhasil melalui proses normal;

Ketidaktepatan dalam menggunakan program testing sebagai cara

untuk membantu menghindari prosedur kontrol pada proses normal;

dan

Pengaksesan sistem dan file oleh pihak yang tidak berwenang

Contoh kontrol untuk situasi di atas, termasuk perbaikan transaksinya,

adalah sistem secara spesifik dapat memeriksa transaksi untuk

memastikan bahwa hanya transaksi yang benar yang diproses. Jika

terjadi perbaikan transaksi, sistem harus dapat mencatat petugas yang

telah mengotorisasi perbaikan tersebut dan berapa kali perbaikan

dilakukan

RISIKO Penggunaan teknologi komputer dan komunikasi di bidang perbankan

pada satu sisi dapat meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, kualitas,

dan kecepatan pelayanan pada nasabah yang pada akhirnya akan

meningkatkan keunggulan bersaing bank tersebut. Sedangkan di sisi lain

mengandung risiko potensial, yang apabila tidak diantisipasi dengan baik

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 43

Page 4: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

akan merugikan bank yang bersangkutan. Menurut Soepraptomo (1994),

ada tiga jenis risiko yang dihadapi bank dalam menggunakan teknologi

informasi dan komputer. Pertama, environment risk atau risiko yang

berasal dari lingkungan intern dan ekstern bank, yang meliputi faktor

loyalitas staf dan kesadaran atas pengamanan. Kedua, operation risk atau

risiko yang lahir akibat kegiatan operasional bank, sehingga semakin

besar skala kegiatan yang dikomputerisasikan, maka semakin besar

potensi kejahatan yang mungkin muncul. Ketiga, product risk atau service

risk, yaitu risiko yang muncul karena bank melansir satu produk atau jasa.

Penggunaan teknologi sistem informasi (TSI) dalam melakukan

pemrosesan data sangat berbeda dari sistem manual. Walaupun kedua

sistem tersebut sama-sama dapat menimbulkan risiko, akan tetapi

penggunaan TSI memiliki risiko yang lebih bersifat teknis dan khusus

(Panduan Pengendalian Umum TSI – BI, 1995). Risiko-risiko tersebut,

antara lain, adalah:

1. Risiko pada tahap perencanaan dan pengembangan sistem Risiko pada tahap perencanaan dan pengembangan sistem terjadi bila

orang-orang yang menggunakan sistem dan mengerti prosedur

pemakaian aplikasi tidak dilibatkan, sehingga pada saat aplikasi

diimplementasikan terjadi kesalahan-kesalahan prosedur operasional

yang telah ada. Kebutuhan-kebutuhan end user tidak terpenuhi akibat

tidak diikutsertakan dalam tahap perencanaan pembuatan aplikasi. Di

sini tahapan perencanaan tidak menggunakan standar perancangan

sistem sehingga aliran informasi dan kebutuhan sistem tidak terpenuhi.

2. Risiko kekeliruan pada tahap pengoperasian Tidak adanya panduan pemakaian sistem (user manual system) dan

tidak adanya pesan kesalahan dalam pemakaian sistem, sehingga

informasi akhir tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 44

Page 5: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

3. Risiko akses oleh pihak yang tidak berwenang Pembatasan pemakaian sistem aplikasi setiap pemakaian sistem dan

pencegahan akses bagi yang tidak berwewang .

4. Risiko kerugian akibat terhentinya operasi TSI secara total atau sementara, sehingga mengganggu kelancaran operasional bank

Risiko ini terjadi bila salah satu bagian dari TSI tidak mendukung,

seperti hardware, software, sistem aplikasi, data, dan sarana

pendukung operasional mengalami gangguan. Misalnya kerusakan

server sehingga sistem aplikasi perbankan tidak dapat digunakan.

5. Risiko kehilangan/kerusakan data Risiko kehilangan/kerusakan data yang berakibat bank tidak dapat

operasi.

Jenis-jenis risiko tersebut menuntut pihak bank untuk berhati-hati dalam

penggunaan teknologi informasi dan komputer. Caranya adalah

memasukkan faktor sistem keamanan data sebagai salah satu kriteria

dalam pemilihan teknologi komputer dan informasi yang akan diterapkan

oleh bank yang bersangkutan. Beberapa alternatif yang bisa dilakukan

untuk mengantisipasi dan menanggulangi risiko tersebut, di antaranya

adalah pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas, aspek

manajemen bisnis perbankan, dan pengenalan berbagai metode sistem

keamanan data yang perlu diimplementasikan pada teknologi sistem

informasi itu sendiri.

PENGAMANAN DAN PENGENDALIAN APLIKASI

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 45

Page 6: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM APLIKASI Pengendalian internal adalah metode-metode atau prosedur-prosedur

yang digunakan dalam proses bisnis untuk menjaga kekayaan

perusahaan, memonitor keakuratan data keuangan, mendorong efisiensi

operasi, dan melaksanakan kebijakan manajemen (Zucconi, 1987).

Sedangkan menurut Muljono (1992), pengendalian internal meliputi

susunan organisasi dan semua cara dan peraturan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan untuk menjaga dan mengamankan harta miliknya,

memeriksa kecermatan dan kebenaran data-data administrasi/keuangan,

memajukan efisiensi kerja, dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan

yang telah ditetapkan oleh top management.

Pengendalian internal di bank yang sudah menerapkan teknologi

komputer dalam operasionalnya harus tercermin dalam aplikasi komputer

yang digunakan. Masalahnya adalah bagaimana bentuk implementasi

internal control yang memadai tersebut. Berikut adalah beberapa

pedoman umum yang dapat diikuti dalam rangka menerapkan sistem

pengendalian internal.

1. Adanya plan of organization yang dilengkapi dengan pemisahan

wewenang dan tanggung jawab secara fungsional, yang meliputi:

a. Pemisahan antara fungsi penyimpanan dari asset dan fungsi

akuntansi/administrasi;

b. Pemisahan antara fungsi penyimpanan dan pejabat yang

mempunyai wewenang dalam melaksanakan transkasi, misalnya

pemisahan antara fungsi teller dan pejabat yang mengotorisasi

transaksi dengan nominal sangat besar; dan

c. Pemisahan antara petugas operasional dan fungsi administrasi;

2. Adanya sistem pembagian wewenang yang memadai dalam setiap

proses kegiatan

3. Adanya praktek-praktek kerja yang sehat dalam melaksanakan setiap

tugas dan fungsi yang harus dilakukan oleh setiap tingkat manajemen

dan oleh semua personalia di masing-masing bank; dan

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 46

Page 7: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

4. Adanya tingkat kualitas personil yang sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawabnya.

1. Pembagian Tugas (Division of duties) Pemisahan tugas dalam kegiatan perbankan dimaksudkan untuk

mendapatkan internal check secara otomatik melalui prosedur kerja yang

melibatkan fungsi-fungsi operasional sesuai dengan wewenang dan

tingkat otoritas masing-masing. Teknik pemrograman komputernya

biasanya menggunakan sistem keamanan yang berlapis, misalnya melalui

pembatasan wewenang menggunakan file data base atau file program

dengan menggunakan sistem operasi Novell Netware jika bank tersebut

menggunakan jaringan komputer, serta pembatasan penggunaan menu

Aplikasi Perbankan yang bisa di-set-up oleh pejabat yang berwenang.

Pembagian tugas pada operasional bank biasanya dapat dilihat pada

sistem dan prosedur operasional bank untuk setiap aktivitas yang

dilakukan bank sesuai dengan fungsi dan peranan perbankan. Contoh-

contoh sistem dan prosedur tersebut dapat dilihat pada gambar-gambar

yang terdapat pada halaman akhir bagian ini.

Secara umum pejabat atau bagian yang terlibat dengan tugas dan

wewenang masing-masing pada kasus ini adalah sebagai berikut:

1. Customer Service yang akan menerima aplikasi permohonan

pembukaan tabungan dan meng-input-nya ke dalam sistem Aplikasi

Tabungan sehingga diperoleh nomor rekening nasabah;

2. Teller akan menerima selembar cek (check) milik nasabah dan akan

meng-input jumlah nominalnya ke rekening nasabah;

3. Bagian kliring sebagai offset (lawan dalam jurnal akuntansinya

terhadap rekening tabungan) yang akan mencatat dan memproses

check tersebut selanjutnya; dan

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 47

Page 8: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

4. Bagian akuntansi (terletak di back office) yang akan mencatat

transaksi tersebut dan menyusun laporan keuangannya, misalnya

pada saat proses akhir hari.

Pembagian tugas ini juga bisa diterapkan pada tingkatan otoritas di antara

pegawai bank dalam hal tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai

dengan deskripsi tugasnya masing-masing. Contoh tingkat otoritas pada

bagian teller adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Contoh Tingkat Otoritas Bagian Teller

No. Kode Keterangan 1 T06 Teller pemula dibatasi hanya untuk penarikan tunai di

bawah Rp. 10.000.000,00

2 T05 Teller senior untuk transaksi sampai dengan Rp. 25.000.000,00

3 T04 Head Teller untuk transaksi sampai dengan Rp. 50.000.000 serta mengubah limit transaksi teller yang menjadi tanggung jawabnya

Contoh tingkat otorisasi dalam sistem Tabungan :

2. Dual control Dual control adalah suatu bentuk prosedur kerja yang menciptakan suatu

pengecekan ulang suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh petugas

sebelumnya, dengan tujuan untuk menciptakan kondisi berikut.

1. Apakah pelaksanaan tugas tersebut telah dilakukan sesuai batasan

wewenangnya;

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 48

Page 9: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

** BANK GUNADARMA **

Kode Staff

Tanggal : 08/11/99

-------------------------------------------------------------------------------

OP Sandi N a m a Bts.Wng. Autorisasi Exp-Date Kd.Cab.

-------------------------------------------------------------------------------

COF CASH OFFICER 500000000.00 1 08/11/99 01

CSO CUSTOMER SERVICE 250000.00 4 08/12/99 01

EDP EDP 50000000.00 3 08/11/99 01

GT1 TELLER_1 25000000.00 3 08/12/99 01

GT2 TELLER_2 5000000.00 3 08/12/99 01

GT3 TELLER_3 2000000.00 3 08/12/99 01

HTL HEAD TELLER 500000000.00 1 08/11/99 01

MAS PASSWORD 0.00 9 12/09/92 01

Tekan Enter untuk kembali ke menu

Gambar 3.1 Daftar user ID beserta batasan wewenang dan otorisasi

2. Apakah transaksi yang terjadi telah dicatat, dibukukan, dan

diadministrasikan dengan benar; dan

3. Apakah transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan benar.

Contoh metode penerapan pada aplikasi komputernya adalah dengan

sistem offset departemen (pemeriksaan ulang secara otomatik dengan

menggunakan komputer tanpa menggunakan dokumen tertulis atau

paperless). Contoh kasus di atas penjelasannya adalah sebagai berikut .

1. Teller secara otomatik akan meng-input jumlah penyetoran,

misalnya sebesar Rp. 1.000.000 (dengan catatan kliring sudah

efektif). Pencatatan akuntansi mengharuskan bahwa jika terjadi

penambahan tabungan (sisi kredit) maka ada pasangan rekening

lawan yang di-debet. Tetapi masalahnya, rekening lawan tersebut

(misalnya warkat kliring) bukan wewenang teller yang bersangkutan.

Hal ini bisa ditangani dengan menggunakan prosedur offset

departemen, yaitu pada saat teller selesai meng-input penambahan

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 49

Page 10: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

tabungan, sistem Aplikasi Tabungan membuat jurnal lawannya

sebesar Rp. 1.000.000 yang ditujukan ke bagian kliring. Status

pencatatan ini bersifat sementara sampai bagian kliring yang

menggunakan sistem aplikasi tabungan yang sama membuat

penjurnalan balik;

2. Bagian kliring seharusnya melakukan penjurnalan balik segera offset

yang dilakukan bagian tabungan tersebut dan secara efektif

menambahkannya ke dalam ledger yang tetap, yaitu warkat kliring

sebesar Rp. 1.000.000. Jika bagian kliring tersebut belum membalik

jurnalnya, maka pada saat bagian akuntansi (back office) melakukan

proses akhir hari untuk menghitung saldo hari ini, maka sisten secara

otomatik akan mendeteksinya, yaitu dengan membuat laporan offset

departemen dan bisa diketahui bagian mana yang belum melakukan

jurnal balik.

3. Joint custody (Dual Custody) Sistem atau prosedur dalam penyimpanan uang, surat-surat berharga,

atau dokumen lainnya dengan menggunakan kunci yang diciptakan lebih

dari satu kombinasi dengan maksud untuk menghindari kemungkinan

penyalahgunaan oleh pemegang kunci atau pemaksaan pihak lain.

Contohnya penyimpanan uang di main vault (lemari besi) yang harus

menggunakan dua orang, misalnya kunci satu oleh petugas front office

dan kunci utama oleh pegawai dengan jabatan lebih tinggi.

Dual custody juga bisa diterapkan pada sistem aplikasi komputer, yaitu

prosedur membuka sistem pada saat sistem aplikasi tersebut akan

digunakan (misalnya pagi hari pada saat bank mulai beroperasi pada hari

tersebut). Sistem aplikasi tersebut baru bisa dijalankan jika sudah dibuka

oleh dua orang pegawai, biasanya satu pejabat operasional dan satu

pejabat manajerial.

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 50

Page 11: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

Mulai

tgl sistemsama?

ya

Masukkan ID &password petugas yang

berwenang (Teller)

Masukkan tanggalproses hariberikutnya

Persetujuan dari atasan(Head Teller)

Selesai

Ubah tanggaltidak

Gambar 3.2 Bagan Alir Buka Sistem

4. Number control Bentuk mekanisme pengawasan, baik melalui prenumbered atas formulir

dan kertas-kertas kerja yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan

transaksi-transaksi sehari-hari maupun pemberian kode penomoran yang

sistematis atas setiap transaksi, dimaksudkan untuk tujuan berikut.

1. Mempermudah pengendalian arus pekerjaan itu sendiri;

2. Pengawasan atas formulir-formulir kerja itu sendiri terutama atas surat

berharga yang dapat diperjualbelikan; dan

3. Mempermudah pelaksanaan kembali apabila terjadi penyimpangan-

penyimpangan.

Salah satu contoh penerapan number control ini yaitu pada nomor nota

transaksi yang di-input oleh teller atau nota posting transaksi pada sistem

general ledger .

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 51

Page 12: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

5. Independence balancing Independence balancing adalah bentuk pengawasan melalui persamaan

akuntansi yang secara otomatik akan menghasilkan keseimbangan antara

saldo suatu rekening dan rekening lainnya. Syarat tersebut perlu dipenuhi

mengingat bahwa proses akuntansi yang benar akan menghasilkan saldo-

saldo yang seimbang. Untuk lebih menjamin kebenaran atas

keseimbangan saldo-saldo tersebut, sebaiknya antara proses penyusunan

rekening tersebut dan rekening lawannya dikelola oleh petugas-petugas

yang terpisah. Independence balancing akan memudahkan memeriksa

kebenaran transaksi, misalnya jumlah uang tunai fisik yang menjadi

tanggung jawab salah seorang teller bisa dibandingkan dengan

rekapitulasi transaksi yang sudah di-input oleh teller tersebut yang bisa

dicetak sistem Aplikasi Tabungan oleh petugas bagian back office atau

oleh head teller.

Prinsip independence balancing juga bisa terlihat dalam pemeriksaan

transaksi yang melibatkan dua departemen seperti contoh di atas. Pada

saat bagian akuntansi mencetak neraca harian pada saat proses akhir

hari, neraca tersebut menunjukkan saldo antara aktiva dan pasiva yang

seimbang tetapi harus diperiksa rekening atau ledger-nya terlebih dahulu.

Jika terdapat rekening selisih yang ditunjukkan pada rekening offset

departemen pada sejumlah nominal tertentu, misalnya sebesar Rp.

10.000.000, hal ini menunjukkan adanya prosedur transaksi yang salah

akibat salah satu departemen belum membalikkan transaksi tersebut dan

dialokasikan pada rekening yang seharusnya.

METODE PENGAMANAN DAN PENGENDALIAN APLIKASI Ketergantungan kelancaran kegiatan operasional perbankan pada sistem

plikasi cenderung semakin tinggi sejalan dengan risiko kerugian yang

mungkin timbul. Oleh karena itu, diperlukan adanya mekanisme kontrol

dan pengamanan yang memadai. Dengan tersedianya mekanisme kontrol

dan pengamanan yang memadai, kelancaran kegiatan usaha akan

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 52

Page 13: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

terjamin dan kemungkinan timbulnya risiko yang diakibatkan oleh

penyelenggaraan TSI oleh bank akan dapat dihindari/dikurangi. Adapun

prosedur pengamanan data yang harus dilakukan oleh pengguna sistem

aplikasi. Prosedur pengamanan dimaksud, di antaranya adalah:

• Pembatasan akses dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi

kemungkinan timbulnya risiko penggunaan sistem aplikasi oleh pihak

yang tidak berwenang, terutama kerugian sebagai akibat dari

perubahan, kerusakan, dan hilangnya data. Dalam sistem

pengamanan ini diperlukan adanya mekanisme yang dapat digunakan

untuk memantau akses pihak yang tidak berwenang;

• Penetapan petugas yang bertanggung jawab untuk merumuskan dan

melaksanakan fungsi pengamanan dan maintenance terhadap sistem

aplikasi. Untuk menjamin efektivitas fungsi pengamanan, maka

petugas tersebut sebaiknya tidak diberikan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pengoperasian, data entry, dan transaksi;

• Pembatasan akses sedemikian rupa sehingga fasilitas akses terhadap

sistem aplikasi hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang

dengan melalui pemberian passwordI;

• Prosedur pengamanan tersebut sekurang-kurangnya dapat menjamin

bahwa semua laporan aktivitas pengamanan, termasuk laporan akses-

akses yang tidak berwenang, dianalisa secara teratur untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan pengamanan dan melakukan

tindak lanjutnya; dan

• Back up data, sistem aplikasi, perangkat keras dan lunak yang

mendukung dengan prosedur back up yang baik yaitu back up

dilakukan beberapa kali dengan tempat penyimpanan yang berbeda

serta lokasi yang aman dari gangguan fisik dan manusia.

Pengendalian aplikasi secara umum terdiri dari dua bentuk pengendalian

yaitu pengendalian file (file control) dan pengendalian transaksi

(transaction control). Teknik-teknik yang digunakan dalam pengendalian

aplikasi ini adalah relatif banyak jumlahnya tetapi secara umum

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 53

Page 14: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

dikelompokkan berdasarkan tujuannya, yaitu untuk (1) ketepatan dan

kelengkapan input, (2) ketepatan dan kelengkapan up date, (3) validitas

transaksi, (4) transaksi yang dibangkitkan secara otomatik oleh komputer,

(5) memelihara data yang tersimpan pada file, (6) pengendalian

pembuatan file dan konversi ke sistem baru, dan (7) pengendalian

operasional dan administratif.

Banyak teknik yang tersedia, namun dalam modul ini pembahasan

dibatasi hanya pada teknik-teknik pengendalian yang diimplementasikan

pada sebuah contoh program Aplikasi Perbankan, yaitu Aplikasi General

Ledger, Aplikasi Tabungan, dan Aplikasi Giro. Teknik-teknik pengendalian

yang diterapkan dalam ketiga aplikasi tersebut lebih banyak pada

pengendalian transaksi (transaction control), yaitu:

1. Teknik-teknik untuk menjamin kelengkapan input, yaitu dengan

computer matching (kasusnya adalah pembukaan rekening baru). Jika

pengisian data belum lengkap maka sistem komputer akan menolak

dan tidak akan diproses lebih lanjut;

2. Teknik-teknik untuk menjamin ketepatan input dengan programmed edit

check, yang meliputi reasonableness checks, dependency checks,

existence checks, format checks, mathematical accuracy checks, dan

check digit verification (kasusnya adalah check digit pada nomor

rekening tabungan). Penjelasan singkat berbagai teknik programmed

edit checks tersebut adalah sebagai berikut:

Reasonableness check Memeriksa apakah isi data yang dimasukkan ke dalam sistem

reasonable dikaitkan dengan pemasukan data sebelumnya atau

menurut standar yang telah ditetapkan. Contohnya adalah tanggal

transaksi pada besok hari otomatik tidak bisa diterima jika tanggal

sistem atau tanggal proses yang sedang berjalan adalah tanggal hari

ini. Pada sistem Aplikasi Tabungan dan Aplikasi Giro hal ini dapat

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 54

Page 15: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

diperiksa antara lain melalui pencocokan tanggal sistem dan tanggal

valuta transaksi. Jika terjadi transaksi kemarin dimasukkan hari ini,

aplikasi dapat mengantisipasi yaitu melalui transaksi back value.

Dependency Checks Menguji apakah isi dua atau lebih elemen data atau field pada transaksi

mengandung hubungan logis yang benar. Hubungan tersebut biasanya

mengenai tanggal dan indikator, misalnya tanggal jatuh tempo deposito

berkaitan dengan tanggal pembukaan deposito atau contoh lainnya

yaitu pada aplikasi tabungan, jika seorang nasabah tergolong bukan

prime customer, maka pengisian persen bunga tidak bisa di-input

sembarangan (misal jauh lebih lebih tinggi dari yang lain) tetapi

berdasarkan tabel bunga yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Existence checks Menguji kode data yang dimasukkan sesuai dengan kode yang sudah

tersimpan di dalam file atau program. Contohnya adalah penjurnalan

suatu transaksi pada Aplikasi General Ledger harus meng-input nomor

ledger atau subledger yang sesuai dengan sistem penomoran yang

sudah ditetapkan sebelumnya. Contoh lainnya, pemasukan kode

transaksi pada Aplikasi Tabungan dan Aplikasi Giro biasanya sesuai

dengan kode-kode yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kode-kode ini

tentunya dimunculkan pada tampilan layar monitor untuk memudahkan

pengguna (user) memasukkan transaksi.

Format Checks Menguji kesesuaian format data transaksi (eksistensi format numerik

atau karakter abjad). Contohnya adalah jika nominal transaksi diisi

dengan karakter maka sistem akan menolak (biasanya dilengkapi

dengan pesan atau bunyi kesalahan), atau nama nasabah tidak boleh

dikosongkan pada input data nasabah.

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 55

Page 16: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

Mathematical accuracy checks Memeriksa perhitungan matematik yang dilakukan oleh sistem,

misalnya jika posisi saldo satu rekening adalah Rp 100.000, maka

sistem akan menolak seandainya di-input transaksi penarikan tabungan

sebesar Rp 500.000.

Range checks Pemeriksaan ini masih tergolong dalam ketepatan matematik

Contohnya adalah input tanggal transaksi dengan angka 32 akan

ditolak karena kisaran jumlah hari dalam satu bulan tidak melebihi 31

hari.

Check digit verification Teknik ini digunakan untuk mengendalikan ketepatan input dengan

menggunakan suatu nomor referensi yang biasanya dibangkitkan atau

dibuat secara otomatik oleh sistem komputer. Contohnya adalah check

digit pada nomor rekening tabungan yaitu 1 digit terakhir yang dihitung

secara matematik berdasarkan deretan digit sebelumnya. Contoh

operasi matematik yang digunakan adalah modulus (sisa pembagian)

11.

3. Teknik untuk menjamin kelengkapan up date, yaitu dengan computer

matching (kasusnya adalah proses akhir hari untuk meng-update

saldo).

4. Teknik-teknik untuk menjamin validitas transaksi, yaitu melalui proses

otorisasi transaksi pada program (kasusnya adalah tingkatan otorisasi

pengguna sistem aplikasi tabungan).

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 56

Page 17: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

CONTOH PENGAMANAN DAN PENGENDALIAN APLIKASI 1. Pada Aplikasi General Ledger

Level otorisasi dan password Level otorisasi tertinggi ada pada masing-masing pimpinan cabang (0xx)

dan masing-masing pimpinan akan membuat ID dan otorisasi bagi

areanya. Contohnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Contoh ID dan Otorisasi

No ID Keterangan No ID Keterangan

1 1XX Kepala Group 4 4XX User Operasional

2 2XX Kepala Departemen 5 8XX Team Audit

3 3XX Supervisor 6 9XX System Operasional

Contoh skema pembuatan user ID tersaji pada Gambar 3.3.

Pimpinan (user level 000)

membuatkan user ID untuk pimpinan-pimpinan cabang

Cabang 0A1 cabang 0A2 cabang 0A3 …dst. Masing-masing pimpinan cabang membuat user ID untuk kepala group

dan pejabat lainnya pada cabang-cabang tersebut

1AA 1BB…..dst Kepala group/divisi

1FF

Ka Dep. DPC

1EE

Ka Dep. Audit

1DD

Ka Dep. Personalia Ka Dep. Umum

1CC

Ka Dep. Sundries Ka Dep. Transfer

1BB

Ka Dep. Giro & PRK Ka Dep. Pinjaman

1AA

Ka Dep. Tabungan Ka Dep. Deposito

Ka Dep. CIS

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 57

Page 18: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

Tahap selanjutnya untuk supervisor dan user

201 Ka.dep. personalia

301 Supv. personalia

401 user opr.personalia

801 audit personalia

901 DPC personalia

202 Ka.dep. umum 302 Supv. umum 402 user opr.umum 802 audit umum 902 DPC umum

203 Ka.dep. giro-prk

303 Supv. Giro-prk

403 user opr.giro 803 audit giro 903 DPC giro-prk

204 Ka.dep. deposito

304 Supv. deposito

404 user opr.deposito

804 audit deposito

904 DPC deposito

205 Ka.dep. tabungan

305 Supv. tabungan

405 user opr.tabungan

805 audit tabungan

905 DPC tabungan

206 Ka.dep. pinjaman

306 Supv. pinjaman

406 user opr.pinjaman

806 audit pinjaman

906 DPC pinjaman

207 Ka.dep. CIS 307 Supv. CIS 407 user opr.CIS 807 audit CIS 907 DPC CIS

208 Ka.dep. sundries

308 Supv. sundries

408 user opr.sundries

808 audit sundries

908 DPC sundries

209 Ka.dep. transfer

309 Supv. transfer

409 user opr.transfer

809 audit transfer

909 DPC transfer

Gambar 3.3 Skema Pembuatan user_ID

Batasan wewenang User level 000 dapat masuk ke menu:

a. pembuatan password (menu 23)

b. Posting mutasi (menu 41)

c. Melihat mutasi per nota (menu 51)

d. Offset departemen (menu 53)

e. Melihat saldo hari ini (menu 54)

f. Melihat posisi saldo (menu 55)

g. Laporan selama proses (menu 61)

h. Laporan Saldo (menu 62)

i. Laporan Audit (menu 63)

j. Laporan Akunting (menu 64)

k. Laporan Master file (menu 65)

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 58

Page 19: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

2. Pada Aplikasi Tabungan dan giro User ID/Password User ID digunakan untuk menjaga kerahasiaan data atau informasi yang

tidak bisa diakses oleh orang lain. Metode ini digunakan untuk memenuhi

faktor security pada tujuan sistem keamanan. Penggunaan sistem Aplikasi

Perbankan untuk operasional tidak terlepas dari user_id/password, yaitu

orang atau pejabat bank yang berhak mengoperasikan sistem aplikasi

tersebut yang juga sudah dilengkapi dengan tingkat otorisasinya sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam operasional perbankan. Hal-

hal yang perlu diperhatikan dalam user_id/password ini adalah; (i) kehati-

hatian dalam pemasukannya untuk menghindari kejadian di mana

user_ID/password diketahui oleh orang lain (aspek security), dan (ii)

pemeliharaan periode berlakunya user id/password tersebut

(maintenance). Metode pengamanan datanya menggunakan enkripsi,

yaitu dengan mengaburkan tampilan input data pada layar (screen saver )

untuk menghindari penggunaan tugas dan wewenangnya oleh orang lain

pada saat yang bersangkutan sudah masuk ke sistem aplikasi tetapi

sedang tidak berada di tempat.

Pemberian akses dengan pemberian password kepada setiap pengguna.

Pemberian password didasarkan pada suatu kebijaksanaan password

secara tertulis dan didokumentasikan baik dalam hal penambahan,

pengapusan maupun pengubahan kemampuan setiap pengguna.

Perumusan ketentuan tertulis mengenai sistem password tersebut antara

lain meliputi:

• Jumlah karakter, contohnya pada aplikasi tabungan sebanyak 8;

• Tidak ditampilkan ada waktu membuka sistem di mana telah dienkripsi

pada layar;

• Tidak dapat dicetak pada maintenace password;

• Disimpan dalam file setelah dilakukan enkripsi;

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 59

Page 20: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

• Log off secara otomatik apabila pengguna tidak aktif untuk beberapa

waktu tertentu;

• Penon-aktifan password apabila seorang pengguna pindah/berhenti

kerja atau cuti; dan

• Pembatasan kegagalan log-on, contohnya pada Aplikasi Tabungan

sebanyak 3 kali.

Check Digit Check digit sering digunakan bank-bank dalam struktur nomor rekening

dengan tujuan untuk menghindari kesalahan nomor rekening nasabah

yang seharusnya ke nomor rekening nasabah lain. Secara umum, check

digit menggunakan rumus matematika yang mengoperasikan deretan

bilangan-bilangan pada nomor rekening yang di-set oleh bank dan

biasanya ditempatkan pada digit terakhir dari suatu nomor rekening.

Salah satu contoh struktur nomor rekening nasabah tabungan suatu bank

adalah sebagai berikut X1X2 . X3X4 . X5 . X6X7X8X9X10 . X11. Nomor rekening

tersebut menunjukkan beberapa informasi sesuai dengan kebijakan yang

sudah ditetapkan bank, di antaranya adalah sebagaimana tampak pada

tabel berikut.

Tabel 3.3 Metode Penentuan Nomor Rekening

Digit Keterangan X1X2 Kode cabang bank dengan kapasitas maksimal 100 kantor cabang

mulai 00 sampai 99

X3X4 Kode aplikasi yang digunakan (Tabungan, Giro atau Deposito)

X5 Kode mata uang yang digunakan

X6 - X10 Nomor urut nasabah yang dapat menampung 99999 orang nasabah

X11 Check digit yang dihitung otomatis komputer dengan menggunakan rumus matematis tertentu yang mengoperasikan nilai-nilai pada digit-digit sebelumnya

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 60

Page 21: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

Sedangkan salah satu contoh rumus matematik yang digunakan untuk

menghitung check digit tersebut adalah;

X11 = X∑=

n

i 1I mod11

Dengan demikian apabila diketahui 10 digit pertama suatu nomor rekening

adalah 02.05.0.00150.…, maka dengan menggunakan rumus di atas,

perhitungan check digit-nya adalah sebagai berikut:

Z = (1*0)+(2*2)+(3*0)+(4*5)+(5*0)+(6*0)+(7*0)+(8*1)+(9*5)+(10*0) = 77

di mana X11 = 77 mod 11 = 0, jadi struktur nomor rekening Tabungan

selengkapnya 02.05.0.00150.0

Level otorisasi Level otorisasi tertinggi ada pada masing-masing pimpinan cabang.

Masing-masing pimpinan akan membuat ID dan otorisasi bagi areanya.

Dalam Tabel 3.4 di bawah ini disajikan salah satu bentuk tingkatan atau

level otorisasi.

Tabel 3.4 Tingkatan Otorisasi

Tingkatan Keterangan

1 Kepala Departemen 2 Checker / Supervisor 3 Teller Front Office 4 Customer Service 5 Data Procesing 6 Data Control 7 Teller Back Office 8 Security Password

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 61

Page 22: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

Untuk mengetahui tingkatan otorisasi seorang pemegang suatu ID dapat

dilakukan dengan melihat pada cara pembuatan User ID seperti tampak

pada gambar di bawah ini.

** BANK GUNADARMA ** 18/07/94 TABUNGAN Maintenance Password +------------------------------------------------------------------------------+ ¦ 1. Staff-Id :K01 ¦ ¦ 2. Password : ¦ ¦ 3. Nama :CASH OFFICER ¦ ¦ 4. Autorisasi :1 ¦ ¦ 5. Kode batasan wewenang :01 ¦ ¦ 6. Batas Waktu Password :18/07/94 ¦ ¦ 7. Kode cabang :01 ¦ ¦ Isi dgn Y/T ===> 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12,13,14,15,16,17,18¦ ¦ 8. Kode Cash Officer : Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y-- -- -- -- -- -- -- ¦ ¦ 9. Kode Head Teller : -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- ¦ ¦10. Kode Teller : -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- ¦ ¦11. Kode R/K Khusus : -- -- -- --Y--Y-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- ¦ ¦12. Kode Akhir Hari : -- -- -- -- -- --Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y-- --Y-- -- -- ¦ ¦13. Kode Akhir Bulan : Y-- --Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y--Y-- -- -- -- -- -- -- -- ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ +------------------------------------------------------------------------------+ DATA OK (Y/T) 2

Gambar 3.4 Maintenance Password beserta wewenang dan batasan

Pemegang User_ID K01 dengan jabatan sebagai Cash Officer

mempunyai level otorisasi 1, yakni sebagai Kepala Departemen yang

mempunyai batasan wewenang penarikan 01 (tertinggi) dan dapat

membuka menu berikut:

• menu Cash officer dari nomor 1 sampai dengan nomor 11;

• menu Rekening Khusus nomor 4 dan 5;

• menu Akhir Hari 7 sampai dengan 13 dan 15; dan

• menu Akhir Bulan 1 dan 3 sampai dengan 10.

Batasan Wewenang Batasan wewenang pada Aplikasi Tabungan ditujukan untuk membatasi

setiap pengguna (user) dalam mengeluarkan uang (melayani penarikan

uang). Batasan seorang senior teller akan lebih tinggi dibandingkan

dengan junior teller. Namun, bila dibandingkan dengan Head Teller

tentunya seorang senior teller akan lebih rendah tingkatannya. Daftar

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 62

Page 23: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

batasan wewenang dapat di lihat pada menu Cash Officer sebagaimana

tersaji dalam gambar berikut.

Gambar 3.4 Daftar batasan wewenang penarikan uang

** BANK GUNADARMA ** Kode Batas Wewenang Tanggal : 18/07/94 ------------------------------------------------------------------------------- No. Kode Batas Pengambilan ------------------------------------------------------------------------------- 1 01 500,000,000.00 2 02 100,000,000.00 3 03 50,000,000.00 4 04 25,000,000.00 5 05 7,000,000.00 6 06 2,000,000.00 7 07 0.00

Gambar 3.5 Menu Cash Officer

Message Error Pada saat terjadi salah input ketika melakukan aktivitas dalam Aplikasi

Tabungan, sistem akan menampilkan informasi pada layar. Hasil dari

kegiatan pembukaan rekening, yaitu bila kode account officer (AO) yang

melakukan pengesahan pembukaan rekening tidak di-input, akan

memberikan informasi bahwa AO tidak ada. Begitu pula jika tempat dan

tanggal lahir tidak diisi. Di layar monitor akan muncul pesan bahwa tempat

dan tanggal lahir belum diisi. Untuk kegiatan proses akhir hari, bila

prosedur back up belum dilakukan, maka pesan harus melakukan back up

akan tampil pada layar.

Laporan Penghapusan Transaksi Bila melakukan penghapusan transaksi, transaksi yang dihapus tidak

langsung hilang dari database tetapi akan disimpan untuk mengetahui

teller mana yang sering melakukan kesalahan input.

Prosedur kerja yang tidak dijalankan dengan baik Pada tahapan akhir hari dan akhir bulan, bila prosedur yang ada tidak

dijalankan dengan benar pada suatu tahap akan muncul pesan tentang

adanya kesalahan. Akibatnya tahapan kerja selanjutnya tidak dapat

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 63

Page 24: HOME DAFTAR ISI - elearning.gunadarma.ac.id · Jejak audit yang memadai akan sangat membantu terpeliharanya transaksi pada sistem finansil ... dokumen-dokumen dan rangkuman (daftar)

TSI-Perbankan

dijalankan. Untuk sistem Aplikasi Tabungan, pada saat belum melakukan

back up maka proses akhir hari tidak dapat dilakukan dan bila proses

akhir hari sudah dilakukan tetapi ada transaksi yang belum di-input maka

transaksi tidak dapat dilakukan.

Resiko dan System Control Requirement, Universitas Gunadarma B/S hal. A 64