Top Banner
Student Project HIV/AIDS Kelompok : .Ni Komang Mentary Putri Sudibia .Ni Luh Candra Mas Ayuni .Desak Ayu Sri Cinthya Uttari .Rositania Manyang B. .I Kadek Arya Candra
62

HIV/AIDS

Dec 15, 2014

Download

Documents

Cinthya Uttari

Stigma, VCT, PICT, CST, dan ARV
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HIV/AIDS

Student Project

HIV/AIDS

Kelompok :1.Ni Komang Mentary Putri Sudibia2.Ni Luh Candra Mas Ayuni3.Desak Ayu Sri Cinthya Uttari4.Rositania Manyang B.5.I Kadek Arya Candra

Page 2: HIV/AIDS

OUTLINE

STIGMA HIV/AIDS

Anti Retroviral

Voluntary Counseling and Testing

Provider Initiated Counseling and Testing

Care Support Treatment

Page 3: HIV/AIDS

Pendahuluan• HIV/AIDS adalah suatu masalah yang mengglobal.• Human Immunedeficiency Virus (HIV) adalah virus yang

menyerang dan merusak system kekebalan tubuh manusia.

• Aquired Immunedeficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV.

• Virus ini dapat membunuh dan merusak system kekebalan tubuh sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi dan penyakit lain.

Page 4: HIV/AIDS

Pendahuluan

• Sejauh ini, jumlah pengidap HIV/AIDS terlihat jauh lebih kecil dari jumlah sebenarnya.

• Masyarakat enggan untuk memeriksakan diri karena masih ada stigma terhadap pengidap HIV/AIDS di masyarakat.

• Upaya untuk mengurangi penyebaran virus tersebut juga dilakukan, antara lain: pencegahan ke berbagai status kehidupan social, dan untuk upaya perawatannya seperti VCT,PICT,CST dan dengan ARV.

Page 5: HIV/AIDS

STIGMA HIV/AIDSSTIGMA HIV/AIDS

pandangan negatif yang menempel

pada pribadi seseorang terhadap orang

yang terkena HIV/AIDS

pandangan negatif yang menempel

pada pribadi seseorang terhadap orang

yang terkena HIV/AIDS

..

Page 6: HIV/AIDS

DIPENGARUHI FAKTOR

EKSTERNAL INTERNAL

faktor yang berasal dari lingkungan penderita HIV/AIDS yaitu dari

masyarakat dan media massa.

faktor yang berasal dari penderita itu

sendiri.

Page 7: HIV/AIDS

Faktor Eksternal• Stigma dari masyarakat muncul akibat

kurangnya pemahaman masyarakat mengenai HIV/AIDS secara menyeluruh.

• Hal ini karena adanya disfungsi dari media massa yang menyediakan informasi yang kurang lengkap.

• Sehingga menyebabkan masyarakat melakukan interpretasi yang salah dalam menyikapi kasus HIV/AIDS.

Page 8: HIV/AIDS

Faktor Internal• Timbul dari penderita HIV/AIDS yang diakibatkan

oleh masalah psikososial.

• Ketidakmampuan beradaptasi penderita HIV/AIDS terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya dapat mengakibatkan rasa minder, stress, putus asa, frustasi, dan depresi.

• Mereka cenderung memilih untuk menutup diri dari masyarakat.

• Karena sikap mereka yang seperti itu justru menambah stigma di masyarakat dan memicu diskriminasi.

Page 9: HIV/AIDS

Voluntary Conselling Testing

Page 10: HIV/AIDS

DEFINISI KONSELING

• Konseling dalam VCT adalah kegiatan yang menyediakan dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIV/AIDS, mencegah penularan HIV, mempromosikan perubahan perilaku yang bertanggungjawab dan pengobatan antiretroviral (ARV)

Page 11: HIV/AIDS

DEFINISI VCT

• VCT merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat dan sebagai pintu masuk ke seluruh layanan kesehatan HIV/AIDS berkelanjutan

Page 12: HIV/AIDS

PRINSIP VCT• Sukarela dalam melaksanakan testing HIV• saling mempercayai dan terjaminnya

konfidensialitas• mempertahankan hubungan relasi konselor dan

klien yang efektif Konselor mendukung klien untuk kembali mengambil hasil testing dan mengikuti pertemuan konseling pasca testing untuk mengurangi prilaku beresiko

• testing merupakan salah satu komponen dari VCT.

Page 13: HIV/AIDS

PERAN VCT

Pencegahan HIV yaitu :

a).Memfasilitasi perubahan perilaku

b).Memfasilitasi intervensi MCTC

c).Terapi pencegahan & perawatan reproduksi

Page 14: HIV/AIDS

Perawatan HIV yaitu :

a).Manajemen dini infeksi oportunistik & IMS; introduksi ARV

b).Perencanaan masadepan, perawatan anak yatim piatu, pewarisan

c). Normalisasi HIV/AIDS

d). Rujukan dukungan social dan sebaya

e).Penerimaan sero-status, coping & perawatan diri ( WHO, adaptasi)

Page 15: HIV/AIDS

TAHAPAN VCT

• PRE-TEST COUNSELING

• TES HIV

• POST TEST COUNSELING

Page 16: HIV/AIDS

PRE-TEST COUNSELING

• diskusi antara klien dan konselor sebelum test HIV

• menyiapkan klien untuk testing, memberikan pengetahuan pada klien tentang HIV/AIDS

Page 17: HIV/AIDS

TEST HIV

• Tes HIV yang umumnya digunakan adalah Enzyme Linked Imunosorbent Assay (ELISA), Rapid Test dan Western Immunblot Test

• Setiap tes HIV ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang berbeda

Page 18: HIV/AIDS

POST-TEST COUNSELING• diskusi antara konselor dengan klien

setelah dilakukan test HIV

• menyampaikan hasil tes HIV klien, membantu klien beradaptasi dengan hasil tes, menyampaikan hasil secara jelas, menilai pemahaman mental emosional klien, menjawab, dan membuat perencanaan dukungan

Page 19: HIV/AIDS

GOLD STANDAR TAHAPAN VCTGejala atau kecemasan yang

membawa seseorang memutuskan untuk tes status

HIV

Konseling pra tes mencakup penilaian kondisi

perilaku berisiko dan kondisi

Beri waktu untuk berpikir

Penundaan pengambilan

darah

Pengambilan darah

HIV NegatifMendorong mengubah perilaku kearah positif, hilangkan yang negative Katakan meski situasinya masih berisiko rendah, tetap harus merawat diri untuk hindari infeksi dan kemungkinan penularan

HIV PositifSampaikan berita dengan hati-hati, menilai kemampuan mengelola berita hasil, sediakan waktu untuk diskusi, bantu agar adaptasi dengan situasi dan buat rencana tepat dan rasional

Lakukan periksa ulang adalah pajanan selama 12 bulan setelah tes atau pajanan sesudah tes. Sarankan tes ulang dnan melakukan tes ulang

Berikan konseling berkelanjutan yang melibat Sertakan keluarga dan teman; gerakkan dukungan keluarga dan masyarakat; cari dukungan lainnya; tumbuhkan perilaku bertanggung jawab

Berikan konseling berkelanjutan untuk mengurangi penularan; motivasi untuk menurunkan risiko penularan;jika dibutuhkan kenali sumber dukungan lain, termasuk layanan medik RS, Perawatan rumah

Page 20: HIV/AIDS

..

Page 21: HIV/AIDS

Kenapa ada PICT sementara sudah ada VCT ??

Page 22: HIV/AIDS

Definisi PICT

• PICT (Provider Initiative Counseling and Testing) adalah suatu tes HIV dimana inisiatifnya berasal dari penyedia layanan kesehatan.

• Penyedia layanan kesehatan berperan aktif untuk melihat apakah pasien bersangkutan memiliki gejala-gejala terinfeksi HIV ataupun faktor risiko tinggi terpapar HIV.

Page 23: HIV/AIDS

Keunggulan PICT

• Provider kesehatan berperan aktif dalam mengupayakan konseling dan tes

• Mengurangi kemungkinan pasien tidak tahu akan gejala HIV/AIDS

• Memperbaiki kelemahan dari VCT

• PICT sebagai asuhan keperawatan untuk PMTCT

Page 24: HIV/AIDS

Elemen PICT

1. Persiapan komunitas dan mobilisasi sosialKampanye mengenai kepedulian terhadap ODHA, informasi,

pencegahan, dan CST

2. Sumber Daya dan Infrastruktur yang AdekuatPembuat kebijakan dan perencana harus mengantisipasi

kebutuhan sumber daya tambahan yang diperlukan untuk mengimplementasikan PICT di fasilitas kesehatan

Page 25: HIV/AIDS

Cont’ Elemen PICT

3. Health care provider training

Training harus berdasarkan protocol dan sesuai are sebagai berikut :

• Memastikan Proses Etik Dalam Melakukan Informed Consent

• Memproteksi Kerahasian dan Privasi

• Mencegah Stigma dan Diskriminasi di Fasilitas Kesehatan

• Patient referral

Page 26: HIV/AIDS

Cont ‘ Elemen

4. Monitoring dan Sistem Evaluasi

Sistem yang memonitor implementasi dari penerapan PICT

Page 27: HIV/AIDS

Proses PICTPasien datang dengan

atau tanpa keluhan HIV/AIDS

Tenaga kesehatan memberikan KIE menginisiasi

pasien untuk tes

Setuju Tidak

Informed Consent

KIE anjuran Tes

Tes HIVHasil Tes

HIV

Page 28: HIV/AIDS

Cont’ Proses PICT

• Interpretasi HasilHasil tes positifHasil tes negatif

• Konseling Pasca Tes

Konseling pasca testing membantu klien/pasien dan orang terdekatnya untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan hasil tes.

Page 29: HIV/AIDS

Cont’ Proses PICT

• Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan kepada klien untuk mengetahui status kesehatan mereka

• Pemberian Profilaksis dan Terapi

Pemberian profilaksis dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik

Page 30: HIV/AIDS

Care, Support and Treatment

Page 31: HIV/AIDS

Definisi CST

Suatu layanan medis, psikologis dan sosial

Menyelesaikan masalah terhadap ODHA

Page 32: HIV/AIDS

Penatalaksanaan CST

Kerjasama dari semua pihak :1.Pemerintah2.Praktisi kesehatan3.LSM4.Elemen Lainnya

Kerjasama dari semua pihak :1.Pemerintah2.Praktisi kesehatan3.LSM4.Elemen Lainnya

Page 33: HIV/AIDS

Care (Perawatan)

• Komprehensif• Jaringan Sumber Daya• Holistik• Perawatan di Rumah Sakit dan di Rumah

• Komprehensif• Jaringan Sumber Daya• Holistik• Perawatan di Rumah Sakit dan di Rumah

Perlu di sosialisasikan :• Informed Consent• Perbekalan untuk ODHA di rumah• Penyediaan obat• Diet gizi seimbang• Kebersihan lingkungan dan alat• Kenyamanan perawatan pasien

Perlu di sosialisasikan :• Informed Consent• Perbekalan untuk ODHA di rumah• Penyediaan obat• Diet gizi seimbang• Kebersihan lingkungan dan alat• Kenyamanan perawatan pasien

Page 34: HIV/AIDS

Support (Dukungan)

Aspek Psikologis dan Sosial :

Konseling → Psikoterapi oleh Konselor ↘ Psikoreligi olh Pemuka agama

Edukasi → Penyuluhan ↘ Diskusi Terbuka

Menghilangkan stigma negatif → komunitas yang menghargai

Pendanaan dari pemerintah dan LSM → Progam pengobatan jangka panjang

Page 35: HIV/AIDS

Treatment (Pengobatan)

Medis Klinis :

Pengobatan Suportif → Penilaian Gizi ODHA → mencegah gangguan nutrisi → Pemberian anabolik steroid

Profilaksis Infeksi Oportunistik (IO) → RS rujukan khusus penanganan HIV

Terapi ARV → memperlambat perjalanan penyakit

Medis Klinis :

Pengobatan Suportif → Penilaian Gizi ODHA → mencegah gangguan nutrisi → Pemberian anabolik steroid

Profilaksis Infeksi Oportunistik (IO) → RS rujukan khusus penanganan HIV

Terapi ARV → memperlambat perjalanan penyakit

Page 36: HIV/AIDS

Skema Keberhasilan CST

ODHA Akses layanan CST

Visi dan Misi yang sama antara

pemerintah dan masyarakat

Penanggulang HIV/AIDS

Puncak Keberhasilan

selaras dengan progam universal access WHO

Page 37: HIV/AIDS

ANTIRETROVIRAL (ARV)

Page 38: HIV/AIDS

MEKANISME KERJA OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV)

Page 39: HIV/AIDS

• Menghambat reverse transcriptase analog deoxyribonucleoside

• Mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif trifosfat

• Trifosfat bersaing dengan dNTP masuk ke dalam rantai DNA

•Kekurangan kelompok 3'-hidroksi tidak terjadi penempelan nukleotida terminasi pemanjangan DNA

• Berikatan lemah dengan DNA polimerase sel manusia

• Tidak dimetabolisme oleh CYP

• Resistensi : mutasi pada enzim reverse transcriptase

•Obat-obat NRTI : Zidovudine, Didanosine, Zalcitabine, Stavudine, Lamivudine, Abacavir, Tenofovir Disoproxil Fumarate, dan Emtricitabine.

•Efek samping : myopati/lemah otot, pancreatitis, kelainan saraf, pembesaran dan gagal hati parah, demam, mual, muntah, nyeri perut, sakit kepala, ruam pada kulit, dan diare.

Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI)

Page 40: HIV/AIDS
Page 41: HIV/AIDS
Page 42: HIV/AIDS
Page 43: HIV/AIDS

• Menghambat kerja enzim reverse transcriptase

• Tidak perlu fosforilasi tidak bersaing dengan dNTP

berikatan langsung dengan RT P66 sub unit dari P66/5

hetero dimeric enzim NNRTI-binding pocket (NNRTI-BP)

• Resistensi : mutasi pada enzim reverse transcriptase

• Substrat bagi enzim CYP 3A4 or 2B6

• Tidak ada cross-resisten dengan NRTI

•Obat NNRTI : Nevirapine, Delavirdin, Efavirenz, dan Etravirine

•Dapat menginduksi terjadinya toksisitas pada hati

•Efek samping : pusing, mual, muntah, kelelahan, ruam, dan

diare.

Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI)

Page 44: HIV/AIDS
Page 45: HIV/AIDS

• Memblok enzim protease mencegah pemotongan polipeptida

virus tidak terbentuk struktur virus dan komponen enzimatik

• Menghambat metabolism yang dimediasi oleh CYP3A

• Resistensi : mutasi pada enzim protease

• PI dikombinasikan dengan ARV lain (NRTI) cegah resistensi

• Obat-obat PI:

Generasi pertama : Saquinavir, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir,

Amprenavir, Lopinavir, Fosamprenavir

Generasi kedua : Atazanavir, Tipranavir, dan Darunavir.

•Efek samping : dislipidemia, lipodistrofi, resistensi insulin,

aterosklerosis, mual, muntah, nyeri perut, dan sakit kepala.

Protease Inhibitors (PI)

Page 46: HIV/AIDS
Page 47: HIV/AIDS
Page 48: HIV/AIDS

• Tahap awal siklus hidup virus cegah virus masuk berikatan

dengan gp41 tidak terbentuk lubang tidak terjadi fusi

• Tidak dimetabolisme oleh cytochrome P450

• Resistensi : mutasi pada molekul gp41

• Obat yang tergolong FI : Enfuvirtide

• Jika dikombinasikan efektif pada pasien yang gagal dengan

terapi ARV sebelumnya

• Enfuvirtide struktur rapuh diberikan secara injeksi subkutan

• Efek samping lain : penolakan pada tempat injeksi, neuropati

perifer, insomnia, depresi, batuk, anoreksia, infeksi, demam, mual,

muntah, dan hipotensi

Fusion Inhibitors (FI)

Page 49: HIV/AIDS
Page 50: HIV/AIDS
Page 51: HIV/AIDS

• CCR5 antagonis memblokir reseptor CCR5 virus

tidak bisa nempel pada sel target.

• Substrat bagi enzim cytochrome P450

• Resistensi : mutasi pada domain ikatan co-reseptor

gp 120 dan menggunakan reseptor CXCR4

• Obat yang tergolong EI : Selzentry dan Maraviroc

• Efek samping : batuk, demam, pilek, ruam, nyeri

otot dan sendi, dan pusing berat : toksisitas pada

hati dan serangan jantung

Entry Inhibitors

Page 52: HIV/AIDS
Page 53: HIV/AIDS
Page 54: HIV/AIDS
Page 55: HIV/AIDS

• Memblok enzim integrase virus tidak terjadi penyisipan

DNA virus ke dalam DNA sel target

• Digunakan secara kombinasi dengan ARV yang lain

• Resistensi : mutasi pada gen pengkode enzim integrase

• Obat : Raltegravir, Elvitegravir, dan Dolutegravir

• Jika dikombinasikan efektif menurunkan viral load +

meningkatkan jumlah CD4+

• Efek samping : meningkatkan kreatinin kinase, myopati,

and rabdomyolisis

Integrase Inhibitors

Page 56: HIV/AIDS
Page 57: HIV/AIDS
Page 58: HIV/AIDS

• HAART mengurangi resistensi dan mampu menekan replikasi

HIV secara efektif

peningkatan jumlah sel CD4+, mengurangi viral load

penularan, infeksi oportunistik, dan komplikasi

lainnya dapat dihindari meningkatkan kualitas dan

harapan hidup pasien HIV/AIDS

• WHO : 2NRTI + 1PI

2NRTI + 1NNRTI

• Di Indonesia: Lamivudin + Zidovudin + Nevirapin, Lamivudin +

Zidovudin + Efavirenz, Lamivudin + Stavudin + Nevirapin, dan

Lamivudin + Stavudin + Efavirenz

Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART)

Page 59: HIV/AIDS

Kesimpulan

• Kasus HIV/AIDS merupakan kasus yang mengglobal, tiap

tahun kasusnya terjadi peningkatan.

• Adanya stigma dari masyarakat mengenai penderita

HIV/AIDS.Stigmanya itu bisa berasal dari lingkungan tempat

mereka tinggal dan dari diri mereka sendiri

• Diperlukan pencegahan dan perawatan HIV yaitu VCT. . VCT

merupakan pintu gerbang pencegahan dan perawatan HIV

yang bersifat sukarela dan rahasia. Tahapan-tahapan dari VCT

yaitu pre-test counseling,test HIV, dan post-test counseling

Page 60: HIV/AIDS

Cont’ Kesimpulan

• Munculnya PICT untuk mengisi kekurangan yang dimiliki

oleh VCT. PICT adalah konseling dan tes HIV yang

diprakarsai oleh penyedia layanan kesehatan, dimana memiliki

tahapan yang sama dengan VCT

• CST merupakan suatu layanan medis, psikologis dan sosial

yang terpadu dan berkesinambungan dalam menyelesaikan

masalah terhadap ODHA selama perawatan dan pengobatan.

Tahapan-tahapan CST yaitu care,support and treatment.

Page 61: HIV/AIDS

Cont’ Kesimpulan

• Salah satu penanganan HIV adalah penggunaan ARV.

Berdasarkan mekanisme kerjanya, ARV terbagi menjadi 5

golongan yaitu :

1) Reverse Transcriptase Inhibitor (RTI) yang terdiri dari Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) dan Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI),

2) Protease Inhibitor

3) Fusion Inhibitor

4) Entry Inhibitor

5) Integrase Inhibitor

Page 62: HIV/AIDS

Terima Kasih