HIPOTIROID NUGROHO TRI WIBOWO
BAB IPENDAHULUANI.1 Latar BelakangHipotiroidisme di akibatkan
oleh kekurangan produksi hormon tiroid atau defek pada reseptornya.
Kelainan tersebut dapat nampak sejak lahir. Bila gejala-gejala
muncul setelah periode fungsi tiroid yang tampaknya normal,
kelainan ini dapat merupakan kelainan didapat yang sebenarnya atau
hanya tampak demikian sebagai akibat dari salah satu varietas defek
congenital karena manifestasi defisiensinya terlambat. Istilah
kretinisme sering digunakan sebagai sinonim hipotiroidisme
congenital tetapi harus dihindari.Sebelum perang Dunia II banyak
penyelidik di Indonesia menemukan kretin. Abu hanifah menemukan
didaerah kuantan 0,15% kretin diantara 50.000 penduduk. Pfister
(1928) menemukan 32 kretin di Batak Dusun. Sinions (1993) menemukan
pada suku Alas 17 kretin, 57 kretinoid dan 11 kasus yang meragukan
dari 12.000 penduduk; jumlah semuanya meliputi 0,73%. Eerland
(1932) menemukan 126 kretin di Kediri dan banyak kretinoid,
sedangkan Noosten (1935) menemukan juga kretin di bali.Prevalensi
rata-rata hipotiroid kongenital di Asia adalah 1 diantara 2.720
bayi di daerah non endemis iodium (hipotiroid kongenital sporadik)
dan 1 : 1000 hipotiroid kongenital endemis di daerah defisiensi
iodium. Penelitian di daerah Yogyakarta menunjukkan angka kejadian
1 : 1500 hipotiroid kongenital sporadik dan 1 : 1300 bayi menderita
hipotiroid transien karena kekurangan iodium (endemis). Kekurangan
hormon tiroid atau hipotiroid pada awal masa kehidupan anak, baik
permanen maupun transien akan mengakibatkan hambatan pertumbuhan
dan retardasi mental. Angka kejadian hipotiroid kongenital di
Indonesia belum diketahui, namun apabila mengacu pada angka
kejadian di Asia dan di Yogyakarta, maka di Indonesia, dengan angka
kelahiran sekitar 5 juta per tahun, diperkirakan sebanyak 1.765
sampai 3200 bayi dengan hipotiroid kongenital dan 966 sampai 3.200
bayi dengan hipotiroid kongenital transien karena kekurangan
iodium, lahir setiap tahunnya.
Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan
datang dari makanan-makanan seperti seafood, roti, dan garam) dan
menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid. Dua
hormon-hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan
triiodothyronine (T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing
hormon-hormon tiroid. Hormon yang paling aktif secara biologi
(contohnya, efek yang paling besar pada tubuh) sebenarnya adalah
T3. Sekali dilepas dari kelenjar tiroid kedalam darah, suatu jumlah
yang besar dari T4 dirubah ke T3 - hormon yang lebih aktif yang
mempengaruhi metabolisme sel-sel.Hipotiroid adalah suatu penyakit
yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis
hipotalamus-hipofisis-tiroid dan organ, dengan akibat terjadinya
defisiensi hormon tiroid, ataupun gangguan respon jaringan terhadap
hormon tiroid. Menurut onsetnya, hipotiroid pada anak dibedakan
menjadi 2 :1. Hipotiroid kongenital (kretinisme)2. Hipotiroid
dapatan.
I.2 Tujuan Mengetahui fungsi dan efek yang ditimbulkan hormon
tiroid pada tubuh Mengetahui kriteria diagnosis hipotiroidisme
Mengetahui patogenesis dan patofisiologi hipotiroidisme Mengetahui
alasan timbulnya kemungkinan terjadinya hipotiroid Mengetahui dasar
terapi dalam penatalaksanaan kasus hipotiroid
BAB IIPEMBAHASAN2.1 DefinisiHipotiroid adalah suatu kondisi yang
dikarakteristikan oleh produksi hormon tiroid yang abnormal
rendahnya atau suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada
salah satu tingkat dari aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid dan
organ, dengan akibat terjadinya defisiensi hormon tiroid, serta
gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid.Hipotiroid bawaan
atau kongenital merupakan penyakit pada bayi sejak lahir yang
disebabkan kekurangan hormon tiroid yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak-anak. Kekurangan
hormon tiroid pada bayi jika tidak cepat didiagnosi dan diobati
dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan kretinisme
(terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental).2.2 EpidemiologiSejak
pembentukan program berskala nasional skrining neonatus untuk
hipotiroidisme kongenital, berjuta-juta neonatus telah di skrining.
Prevalensi hipotiroidisme Kongenital telah ditemukan adalah 1 dalam
4.000 bayi diseluruh dunia, lebih rendah dari Negro Amerika ( 1
dalam 20.000 ) dan lebih tinggi pada keturunan Spanyol (hispanik)
dan Amerika asli (1 dalam 2.000). Defek perkembangan (disgenesis
tiroid) merupakan 90% dari bayi yang terdeteksi hipotiroidisme.
Pada sekitar sepertiga bahkan sken radionulkid sensitif tidak dapat
menemukan sisa jaringan tiroid (aplasia). Pada duapertiga bayi yang
lain, jaringan tiroid tidak sempurna ditemukan pada lokasi ektopik,
dari dasar lidah (tiroid lidah) sampai posisi normal dileher. Kadar
T4 serum yang ini dan secara bersamaan kadar hormon perangsang
tiroid (TSH) meningkat, memungkinkan skrining dan mendeteksi
kebanyakan neonatus hipotiroid.Sedikit yang diketahui mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi normal dan perkembangan
kelenjar tiroid. Disgenesis tiroid terjadi secara sporadis, tetapi
kasus keluarga kadang-kadang di laporkan. Wanita yang terkena dua
kali lebih sering dari pada laki-laki. penemuan disgenesis tiroid
yang sering terbatas hanya pada salah satu pasang kembar monozigot
menyarankan bekerjanya faktor yang merugikan selama kehidupan
intrauterin. 2.3 Etiologi2.3.1 Hipotiroid Kongenital Selama
bertahun-tahun, telah di usulkan bahwa antibodi antitiroid ibu
dapat merupakan faktor tersebut terutama karena antibodi pada
penderita dengan penyakit tiroid autoimun terutama termaksuk pada
kelas IgG dan dapat melintasi plasenta. Meskipun antibodi
antimikrosom tiroid telah di deteksi pada beberapa pasangan ibu-
bayi, dan sedikit bukti patogenesitasnya. Peragaan penyekat
pertumbuhan tiroid dan antibodi sitotoksik pada beberapa bayi
dengan disgenesis tiroid dan pada ibunya menunjukkan mekanisme
patogenetik yang lebih mungkin. Telah di yakini bahwa anti bodi
pengikat TSH ibu sebagai penyebab hipotiroidisme kongenital
sementara dan penyakit Graves neonatus. Jaringan tiroid ektopik
(lidah, bawah lidah, subhiod) dapat memberikan jumlah hormon tiroid
yang cukup selama bertahun-tahun atau dapat gagal pada masa anak.
Anak yang terkena datang ke poliklinik karena tumbuh massa pada
dasar lidah atau pada linea mediana leher, biasanya pada setinggi
hyoid. Kadang-kadang ektopia disertai dengan kista dengan kista
duktus tiroglossus. Ektopia ini dapat terjadi pada saudara-saudara
kandung. Pengambilan secara bedah jaringan tiroid ektopik dari
individu eutiroid biasanya mengakibatkan hipotiroidisme, karena
kebanyakan penderita demikian tidak memiliki jaringan tiroid lain.
Program skrining bayi baru dapat mendeteksi penderita ini dan
memperjelas diagnosis yang terlambat.Ada beberapa penyebab penyakit
hipotiroid kongenital. Tergantung dari penyebabnya hipotiroid
kongenital dapat bersifat permanen (pada sebagian besar kasus, >
90%), dapat pula bersifat sementara atau transient (pada sebagian
kecil kasus,