Pembimbing : dr. Wahyudi, Sp. PD Presentan : Budi Darmawan (2011-061-078) Anastasia Lilian (2011-061-xxx) DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya 2013
Pembimbing : dr. Wahyudi, Sp. PD
Presentan : Budi Darmawan (2011-061-078)Anastasia Lilian (2011-061-xxx)
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAMFakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya2013
Cairan tubuh terdiri dari ICS dan ECS 2 kation penting yaitu Na+ (ECS) dan K+ (ICS) Mempengaruhi tekanan osmotic Konsentrasi Na : 135-145meq/L Hiponatremi banyak terjadi di rumah sakit
(15-20%) Hiponatremia penting : meningkatkan
morbiditas dan mortalitas serta terapi yang terlalu cepat dapat menyebabkan kerusakan neuron
DefinisiKadar Na <135meq/L
Klasifikasi :◦ Berdasarkan osmolalitas plasma
Hiponatremi isotonic Hiponatremi hipotonik (hipovolemik, euvolemik,
hipervolemik) Hiponatremi hipertonik
◦ Berdasarkan konsentrasi Na plasma Hiponatremia ringan (<135meq/L) Hiponatremia sedang (<130meq/L) Hiponatremia berat (<120meq/L)
◦ Berdasarkan konsentrasi ADH HipoNa dengan ADH meningkat
Volume sirkulasi efektis yang menyebabkan Na keluar berlebihan
SIADH (peningkatan ADH tanpa deplesi volume) HipoNa dengan supresi ADH fisiologis
Polidipsia primer / gagal ginjal : ekskresi < asupan sehingga terjadi supresi ADH
◦ Berdasarkan waktu Akut (<48jam) Kronik (>48jam)
Konsentrasi natrium plasma < 135 mEq/L Osmolalitasplasma normal Contoh : pseudohiponatremia pada
hiperlipidemia dan hiperproteinemia.
Konsentrasi natrium plasma < 135 mEq/L osmolalitas plasma < 280 mOsm/Kg/H2O. menggambarkan ketidakmampuan ginjal
dalam mengekskresikan cairan yang masuk. Berdasarkan jumlah cairan intravaskular
hiponatremia hipotonik dapat dibagi menjadi 3 yaitu:◦ Hipovolemik◦ Hipervolemik◦ Euvolemik
Hipovolemik◦ Kehilangan Na renal atau ekstrarenal◦ Penurunan CES dan deplesi solute◦ Penyebab :
Gangguan GIT (vomit/diare) Keringat berlebih Penggunaan diuretic Cerebral salt wasting syndrome Defisiensi mineralkortikoid
Euvolemik◦ Cairan berlebihan tetapi ginjal tidak mampu◦ Penyebab:
SIADH Sindroma nefrogenik Defisiensi glukokortikoid Hipotiroid Keringat berlebih Intake cairan rendah Polidipisia primer
Hipervolemik◦ Peningkatan total cairan tubuh◦ Ginjal gagal dalam sekresi cairan◦ Penyebab :
Gagal jantung sirosis
konsentrasi natrium plasma <135 mEq/L osmolalitas plasma >285 mOsm/Kg/H2O Contoh : hiperglikemia dan pemberian
cairan hipertonik seperti manitol
Osmolalitas diatur oleh arginine vasopressin (AVP) dan rangsangan haus
AVP : hormone antidiuretic yang dihasilkan oleh hipotalamus dan ditransportasikan melalui axon ke hipofisis posterior
Peran : pengaturan homeostasis Aktivasi : ekskresi cairan berkurang Regulasi ini diatur oleh baroreseptor di SSP
dan sistem kardiopulmonal Osmolalitas normal :280-285 mOsm/Kg/H20
Sebenarnya kadar Na normal Terjadi pada keadaan
hyperlipidemia/hiperproteinemia shg solute plasma meningkat dan jumlah cairan plasma berkurang : pseudohiponatremia
Osmolalitas ICS = ECS Jumlah cairan plasma>solute sehingga
osmolalitas plasma turun
Osmolalitas <100 mOsm/kg Menunjukan keadaan seperti polydipsia
psikogenik (sering pd skizofrenik : intake air berlebih (10L/hari)) atau low solute potomania
Euvolemik dipertahankan dengan supresi osmotic thd pelepasan AVP dan ekskresi ginjal thd H20 bebas sehingga urin terdilusi dan osmolalitas rendah
Mekanisme : reduksi osmotic threshold utk pelepasan AVP dan disregulasi stimulus osmotic thd rangsangan haus
Low solute potomania : krn intake berlebihan◦ Contoh : konsumsi beer berlebih◦ Cairan yang rendah solute dapat memperburuk
hiponatremi terutama pada kasus sirosis (tjd peningkatan AVP dan isufisensi ginjal)
Reset osmostat syndrome (osmolalitas urin bervariasi) and cerebral salt-wasting syndrome (CSWS; osmolalitas urin tinggi)
HipoNa Hipotonik euvolemik (osm>100mosm/kg) : tdp peningkatan AVP, menyebabkan urin kurnag terdilusi
Kondisi lain : SIAD◦ sindroma sekresi hormon antidiuretik yang tidak
apropriat dan sindrom nefrogenik antidiuresis yang tidak apropriat.
◦ peningkatan ekskresi asam urat pada urin Perhatikan : endokrinopati
◦ Hipotiroid : MK hipoNa berat (105-110) Terjadi peningakatan AVP yang tidak sesuai shg tjd
retensi cairan◦ Hipokortisol : berhubungan dengan insufisensi
adrenal dan peningkatan AVP
SIADH : HH euvolemik tp tidak ditemukan insufisiensi renal, adrenal ataupun adanya pelepasan AVP
hiponatremia dengan urin yang terdilusi, pelepasan AVP biasanya tersupresi walaupun pada konsentrasi natrium plasma dibawah normal = reset osmostat syndrome.
SIADH yang disebabkan oleh adanya mutasi genetik yang menghasilkan adanya urin yang terkonsentrasi dengan tidak adanya pelepasan AVP = NSIAD
kriteria diagnosis SIADH◦ euvolemiK◦ osmolalitas urin lebih dari 100 mOsm/kg dan◦ efektivitas osmolalitas plasma yang rendah◦ intake air yang berlebihan