REFLEKSI KASUS November 2015 “HIPERBILIRUBINNEMIA + GANGGUAN NAPAS SEDANG” Nama : Irham No. Stambuk : N 111 15 050 Pembimbing : dr. Suldiah, Sp.A DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
REFLEKSI KASUS November 2015
“HIPERBILIRUBINNEMIA + GANGGUAN NAPAS SEDANG”
Nama : Irham
No. Stambuk : N 111 15 050
Pembimbing : dr. Suldiah, Sp.A
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA
PALU
2015
1
PENDAHULUAN
Ikterus pada neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai
oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak
terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara klinis akan mulai tampak pada bayi
baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl.
Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin 2
standar deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau
lebih dari persentil 90.
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling
sering ditemukan pada bayi baru lahir. Lebih dari 85 % bayi cukup bulan yang
kembali dirawat dalam minggu pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan ini.
Hiperbilirubinemia menyebabkan bayi terlihat kuning, keadaan ini timbul karena
akumulasi pigmen bilirubin (4Z, 15Z bilirubin IX alpha) yang berwarna ikterus
pada sclera dan kulit.
Klasifikasi Hiperbilirubinemia terbagi atas dua yaitu fisiologis dan
patologis. Hiperbilirubinemia fisiologis memiliki karakteristik ; timbul pada hari
kedua-ketiga, kadar bilirubin indirek tidak melebihi 12 mg/dl pada neonatus
cukup bulan dan 10 mg/dl pada bayi kurang bulan, kecepatan peningkatan kadar
bilirubin tidak melebihi 5 mg/dl / hari, gejala ikterus akan hilang pada kurang dari
10 hari. Hiperbilirubinemia patlogis memiliki karakteristik ; ikterus terjadi kurang
dari 24 jam pertama kehidupan, ikterus dengan kadar bilirubin indirek 12 mg/dl
pada bayi cukup bulan dan 10 mg/dl pada bayi premature, ikterus dengan
peningkatan kadar bilirubin > 5 mg/dl per hari, ikterus yang menetap sesudah dua
minggu pertama kehidupan.
Gangguan nafas sampai saat ini masih merupakan salah satu faktor penting
sebagai penyebab tingginya angka kesakitan dan angka kematian pada masa
neonatus. Di Indonesia berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun
2010, sebesar 20% kematian neonatus disebabkan oleh kelainan saluran nafas.
Gangguan napas dapat disebabkan oleh kelainan paru seperti pneumonia, kelainan
2
jantung yaitu penyakit jantung bawaan, disfungsi miokardium, kelainan susunan
saraf pusat akibat yaitu asfiksia, perdarahan otak, kelainan metabolik yaitu
hipoglikemia, asidosis metabolik, hernia diafragmatika, dan kelainan lain seperti
Sindrom Aspirasi Mekonium, “Transient tachypnea of the Newborn “ dan
Penyakit Membran Hialin.
3
KASUS
IDENTITAS
Nama : Bayi M
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 15.oktober.2015
ANAMNESIS
Bayi berjenis kelamin laki – laki rujukan dari Rumah Sakit Wirabuana
berumur 4 hari masuk dengan sesak dan tampak sianosis,namun hilang dengan
pemberian oksigen 3 liter/menit. Bayi lahir sectio cessaria atas indikasi
polihidramnion. Pada saat lahir bayi tidak langsung menangis. Air ketuban
berwarna jernih. APGAR score 3/5/7, BBL 3100 gr, PB 46 cm.
Riwayat maternal:GIP0A0.Usia ibu 29 tahun. Selama kehamilan, ibu pernah
mengalami demam pada saat kehamilan. Ibu teratur melakukan antenatal care di
puskesmas. Nafsu makan ibu bagus selama kehamilan. Ibu tidak mengkonsumsi alkohol
maupun merokok.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 148x/m
Suhu : 36,70C
Respirasi : 65x/menit
CRT : < 2 detik
Berat Badan : 3100gram
Panjang Badan : 43 cm
Lingkar kepala : 35,5 cm
Lingkar dada : 40 cm
Lingkar perut : 36 cm
Lingkar lengan : 11 cm
4
Sistem neurologi :
Aktivitas : kurang aktif
Kesadaran : Composmentis
Fontanela : Datar
Sutura : Belum menutup
Refleks cahaya : +/+
Kejang : Tidak ada
Tonus otot : Normal
Sistem pernapasan
Sianosis : Tampak sianosis (hilang dengan O2)
Merintih : Ada
Apnea : Tidak ada
Retraksi dinding dada : Ada
Pergerakan dinding dada : Simetris Bilateral
Cuping hidung : Ada
Bunyi pernapasan : bronchovesikular +/+
Bunyi tambahan : wheezing -/-, rhonchi -/-.
Skor Down
Frekuensi Napas : 0
Merintih : 1
Sianosis : 2
Retraksi : 0
Udara Masuk : 1
Total skor : 4 (gawat napas)
Sistem hematologi :
Pucat : Tidak ada
Ikterus : Tampak ikterus kremer IV
Sistem kardiovaskuler
Bunyi Jantung : SI dan SII murni reguler
Murmur : Tidak ada
5
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen: Tidak ada
Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Residu lambung : Tidak ada
Organomegali : Tidak ada
Peristaltik : Positif, kesan normal
Umbilikus
Pus : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Sistem Genitalia.
Keluaran : Tidak ada
Anus imperforata : Tidak ada
Skor Ballard
Maturitas Neuromuskuler maturitas fisik
Sikap tubuh : 4 kulit : 0
Persegi jendela : 4 lanugo : 0
Recoil lengan : 4 payudara : 4
Sudut poplitea : 4 Mata/telinga : 2
Tanda selempang : 4 genital : 0
Tumit ke kuping : 4 permukaan plantar : 0
Total Skor : 30
Estimasi umur kehamilan : 36 minggu
6
RESUME
Bayi berjenis kelamin laki – laki umur 4 hari masuk dengan sesak dan
tampak sianosis,namun hilang dengan pemberian oksigen 3 liter/menit. Bayi lahir
sectio cessaria atas indikasi polihidramnion. Pada saat lahir bayi tidak langsung
menangis. Air ketuban berwarna jernih. APGAR score 3/5/7. Riwayat
maternal:GIP0A0.Usia ibu 29 tahun. Ibu pernah mengalami demam pada saat kehamilan.
Ibu teratur melakukan antenatal care di puskesmas. Nafsu makan ibu bagus selama
kehamilan. Ibu tidak mengkonsumsi alkohol maupun merokok. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Denyut jantung 148 x/m, suhu 36,70C, respirasi 65 x/menit, berat
badan 3100 gram, skor downe 4 (gawat napas), Skor ballard 35, estimasi usia
kehamilan 36 minggu. Sianosis (+) hilang dengan pemberian oksigen,
merintih(+), retraksi dinding dada (+), pernapasan cuping hidung (+), serta
tampak ikterus kremer IV.
DIAGNOSIS
Hiperbilirubinemia + gangguan napas sedang
TERAPI
Menjaga kehangatan bayi
IVFD Dextrose 5% 9 tpm
Pemberian oksigen 3 lpm
ASI/PASI 8 x 25-30 cc
Fototerapi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 19 oktober 2015
LABORATORIUM HASIL NILAI NORMAL
GDS 51 mg/dl 74-100 mg/dl
RBC 3,25 106/ul 5-10 x 103 /ul
WBC 6,18 103/ul 4-6 x 106 /ul
7
PLT 8 103/ul 150-450 x 103 /ul
HB 12,5 g/dl 12-18 g/dl
HCT 35,5 % 35-52 %
Tanggal 20 oktober 2015
LABORATORIUM HASIL NILAI RUJUKAN
Bilirubin total 21,3 mg/dl 0,1-1,2 mg/dl
Bilirubin direk 0,5 mg/dl 0,1-0,3 mg/dl
Bilirubin indirek 20,8 mg/dl 0,1-1,0 mg/dl
Tanggal 22 oktober 2015
LABORATORIUM HASIL NILAI RUJUKAN
Bilirubin total 20,6 mg/dl 0,1-1,2 mg/dl
Bilirubin direk 0,7 mg/dl 0,1-0,3 mg/dl
Bilirubin indirek 19,9 mg/dl 0,1-1,0 mg/dl
Tanggal 24 oktober 2015
LABORATORIUM HASIL NILAI RUJUKAN
Bilirubin total 15,0 mg/dl 0,1-1,2 mg/dl
Bilirubin direk 0,5 mg/dl 0,1-0,3 mg/dl
Bilirubin indirek 14,5 mg/dl 0,1-1,0 mg/dl
Tanggal 26 oktober 2015
LABORATORIUM HASIL NILAI RUJUKAN
Bilirubin total 14,8 mg/dl 0,1-1,2 mg/dl
Bilirubin direk 0,8 mg/dl 0,1-0,3 mg/dl
8
Bilirubin indirek 14,0 mg/dl 0,1-1,0 mg/dl
FOLLOW UP
Tanggal 19 oktober 2015
S Sesak (+)
Retraksi dada (+)
Sianosis jika oksigen dilepas
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 128 x/menit
Respirasi : 62 x/menit
Suhu : 36,5oC
Berat badan : 2900 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : Lemah
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
- Pucat : (-)
- Icterus : (-)
Sistem Gastrointestinal
9
- Muntah : (-)
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
A Gangguan napas sedang
P IVFD dextrose 5% 10 tpm
Oksigen 3 lpm
Asi/Pasi 8 x 25-30 cc
Observasi ttv/jam
Tanggal 20 oktober 2015
S Sesak (+)
Ikterus kremer IV
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 124 x/menit
Respirasi : 58 x/menit
Suhu : 36,8oC
Berat badan : 2900 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (+)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
10
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : Lemah
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
- Pucat : (-)
- Icterus : (+) ikterus kremer IV
Sistem Gastrointestinal
- Muntah : (-)
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
A Hiperbilirubinemia + Gangguan napas
P IVFD dextrose 5% 10 tpm
Oksigen 1 lpm
Asi/Pasi 8 x 25-30 cc
Observasi ttv/jam
Tanggal 21 oktober 2015
S Ikterus kremer IV
Aktivitas tidur
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 133 x/menit
11
Respirasi : 38 x/menit
Suhu : 36,1oC
Berat badan : 2900 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : Lemah
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
- Pucat : (-)
- Icterus : (+) ikterus kremer IV
Sistem Gastrointestinal
- Muntah : (-)
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
12
A Hiperbilirubinemia
P IVFD dextrose 5% 24 tpm
Asi/Pasi 8 x 25-30 cc
Fototerapi
Observasi ttv/jam
Tanggal 22 oktober 2015
S Ikterus berkurang
Post fototerapi
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 112 x/menit
Respirasi : 61 x/menit
Suhu : 36,7oC
Berat badan : 2900 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : Lemah
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
- Pucat : (-)
- Icterus : (+) ikterus kremer IV
Sistem Gastrointestinal
- Muntah : (-)
13
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
A Hiperbilirubinemia
P IVFD dextrose 5% 10 tpm
Fototerapi
Asi/Pasi 8 x 30 cc
Observasi ttv/jam
Tanggal 23 oktober 2015
S Sementara fototerapi paket II
ikterus
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 128 x/menit
Respirasi : 41 x/menit
Suhu : 37,7oC
Berat badan : 2900 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
14
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : Lemah
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
- Pucat : (-)
- Icterus : (+) ikterus kremer IV
Sistem Gastrointestinal
- Muntah : (-)
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
A Hiperbilirubinemia
P IVFD dextrose 5% 10 tpm
Fototerapi
Asi/Pasi 8 x 30 cc
Observasi ttv/jam
Tanggal 24 oktober 2015
S Post fototerapi
Ikterus berkurang
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 137 x/menit
Respirasi : 58 x/menit
15
Suhu : 36,4oC
Berat badan : 2900 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : Lemah
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
- Pucat : (-)
- Icterus : (+) ikterus kremer III
Sistem Gastrointestinal
- Muntah : (-)
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
A Hiperbilirubinemia
16
P Fototerapi
Asi/Pasi 8 x 30 cc
Observasi ttv/jam
Tanggal 26 oktober 2015
S Ikterus berkurang
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 146 x/menit
Respirasi : 79 x/menit
Suhu : 36,6oC
Berat badan : 3000 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : aktif
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
- Pucat : (-)
- Icterus : (+) ikterus kremer II
Sistem Gastrointestinal
- Muntah : (-)
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
17
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
A Hiperbilirubinemia
P Asi/Pasi 8 x 60 cc
Observasi ttv
Tanggal 27 oktober 2015
S Ikterus bekurang
O Keadaan umum : sedang
Denyut jantung : 146 x/menit
Respirasi : 79 x/menit
Suhu : 36,6oC
Berat badan : 3000 gr
Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Sistem Kardiovaskular
- Bunyi Jantung I/II : Teratur
- Murmur : (-)
Sistem Neurologis
- Aktivitas : aktif
- Tonus Otot : Normal
- Kejang : (-)
System Hematologi
18
- Pucat : (-)
- Icterus : (-)
Sistem Gastrointestinal
- Muntah : (-)
- Diare : (-)
- Peristaltik : (+) Kesan Normal
- Umbilikus : Baik
Sistem Genitalia
- Anus Imperforata : (-)
- Keluaran : (-)
- Keluaran : (-)
Pemeriksaan Lain
Ektremitas : Akral hangat
Turgor : Normal
A Post hiperbilirubinemia
P Asi/Pasi 8 x 60 cc
Observasi ttv
Pasien dipulangkan
Anjuran rawat jalan di poliklinik
DISKUSI
Diagnosis pada kasus ini yaitu Hiperbilirubinemia + Gangguan napas sedang
yang ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
Dari anamnesis didapatkan bahwa bayi berjenis kelamin laki – laki rujukan
dari Rumah Sakit Wirabuana berumur 4 hari masuk dengan sesak dan tampak
sianosis,namun hilang dengan pemberian oksigen 3 liter/menit. Bayi lahir sectio
19
cessaria atas indikasi polihidramnion. Pada saat lahir bayi tidak langsung
menangis. Air ketuban berwarna jernih. APGAR score 3/5/7.
Riwayat maternal:GIP0A0.Usia ibu 29 tahun. Selama kehamilan, ibu pernah
mengalami demam pada saat kehamilan. Ibu teratur melakukan antenatal care di
puskesmas. Nafsu makan ibu bagus selama kehamilan. Ibu tidak mengkonsumsi alkohol
maupun merokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Denyut jantung 148 x/m,
suhu 36,70C, respirasi 65 x/menit, berat badan 3100 gram, skor downe 4 (gawat