Top Banner
Higroma Colli lLaporan Kasus Pembimbing: dr. Hery Poerwosusanto, Sp.B, Sp.BA, FICS Oleh: Bakti Satriyawan, S.Ked Mega Ayu Fitrian, S.Ked
29

Higroma Colli

Nov 30, 2015

Download

Documents

Ega Retroo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Higroma Colli

Higroma Colli

lLaporan Kasus

Pembimbing:dr. Hery Poerwosusanto, Sp.B, Sp.BA,

FICSOleh:

Bakti Satriyawan, S.KedMega Ayu Fitrian, S.Ked

Page 2: Higroma Colli

definisi

• moist tumor dan anomali dari sistem limpatik• single atau multiple kista pada soft tissue.• higroma kistik terdapat di daerah leher

• benjolan yang berisi cairan yang jernih atau keruh seperti cairan limfe

• dapat merupakan kelainan kongenital yang dibawa saat lahir ataupun yang terjadi pada masa neonatus

Page 3: Higroma Colli

etiologi

• faktor lingkungan

• Genetik

• faktor yang tidak diketahui

Page 4: Higroma Colli

patofisiologi

• Saluran limfe terbentuk pada usia kehamilan minggu keenam.

• terbentuk sakus yang akan menyediakan drainase ke sistem vena.

• Kegagalan drainase dilatasi dari saluran limfe membesar higroma.

• Pada embrio, drainase sistem limfatiknya menuju ke sakus limfatik jugularis.

Page 5: Higroma Colli

• primitif sistem limfatik dengan vena jugularis terbentuk pada usia 40 hari kehamilan.

• Kegagalan pembentukan hubungan struktur stasis aliran limfe sakus limfatik jugularis melebar kista di daerah leher.

patofisiologi

Page 6: Higroma Colli

Gambaran klinis• di leher yang telah lama atau sejak lahir tanpa nyeri atau keluhan

lain

• kistik, berbenjol-benjol, dan lunak.

• Permukaannya halus, lepas dari kulit, difus, berbatas tegas, dan sedikit melekat pada jaringan dasar.

• Pada palpasi teraba ireguler.

• Kebanyakan terletak di regio trigonum posterior colli.

• tanda khas, transluminasi positif

Page 7: Higroma Colli

Diagnosis

• Anamanesis

• Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan penunjang

• Diagnosis prenatal

Page 8: Higroma Colli

Pemeriksaan penunjang Radiologi

• USG

• CT scan

• MRI

• Rontgen

Page 9: Higroma Colli

Tatalaksana

• Pembedahan: Eksisi Aspirasi Skleroterapi

• Pengobatan

Page 10: Higroma Colli

komplikasi

• Infeksi pada Lesi

• Perdarahan

• Gangguan pernafasan dan disfagia

Page 11: Higroma Colli

Laporan Kasus

Page 12: Higroma Colli

Identitas

Nama Penderita : An. M. ZakyJenis kelamin : Laki-lakiUmur : 2 tahunAgama : IslamSuku/Bangsa : Banjar/IndonesiaAlamat : Tanah BumbuRMK : 1 03 29 55MRS tanggal : 23 April 2013

Page 13: Higroma Colli

AnamnesisKeluhan Utama: Benjolan pada leher kanan

Riwayat Penyakit Sekarang:Anak datang dengan keluhan benjolan pada leher kanan. Benjolan berukuran sebesar telur ayam kampung, lunak dan tidak nyeri. Benjolan ada sejak anak lahir. Saat itu benjolan di leher hanya sebesar biji jagung, namun semakin membesar mengikuti pertumbuhan anak. Orangtua anak awalnya mengira anak menderita gondong. Namun setelah berobat benjolan tidak ada menghilang. Anak masih bisa bicara, tidak ada keluhan nyeri menelan, dan anak masih bisa makan dan minum dengan baik.

RPD : Anak tidak ada riwayat memiliki massa di tempat lain.RPK : DM (-), HT (-), R/ Penyakit serupa (-)

Page 14: Higroma Colli

Pemeriksaan fisik

Status GeneralisKeadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital : HR : 138 x/menit RR : 26 x/menit

T : 36,7oC

Page 15: Higroma Colli

• Kepala : Bentuk normal dan simetris• Mata : Konjungtiva anemis, (-/-), sklera ikterik

(-/-) • Telinga : Bentuk normal dan simetris, tidak ada

deformitas.• Hidung : Bentuk normal dan simetris,

pernapasan cuping hidung tidak ada, tidak ada deformitas, epistaksis tidak ada.

• Mulut : Mukosa bibir merah, sianosis (-)• Leher : Lihat status lokalis

Page 16: Higroma Colli

• Thoraks : Paru I : Simetris, retraksi (-)

P : Fremitus vokal simetrisP : SonorA : SN vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)

Jantung I : Iktus tidak tampakP : Thrill (-)P : Batas jantung normalA : S1 dan S2 tunggal, murmur (-)

• Abdomen : I : SimetrisA : Bising usus normalP : Hepar/Lien/Massa tidak terabaP : Timpani

Ekstremitas : Atas : Hangat, Edem (-/-), Parese (-/-) Bawah : Hangat, Edem (-/-), Parese (-/-)

Page 17: Higroma Colli

Status Lokalis• Status Lokalisa/r colli:• Inspeksi: terlihat benjolan pada lateral dextra,

tidak kemerahan, tidak ada keluar cairan, tidak ada luka di sekitar benjolan. Pulsasi vena jugularis tidak tampak, deviasi trakea dan pembesaran tiroid tidak ada.

• Palpasi: benjolan teraba lunak, berukuran diameter ± 3 cm, immobile, permukaan licin, tidak ada nyeri tekan.

• Tes Transluminasi (+)

Page 18: Higroma Colli

PEMERIKSAAN PENUNJANGHemoglobin 11.4 g/dlLeukosit 12.6 Ribu/µlEritrosit 4.94 Juta/µlHematokrit 32.1 Vol%Trombosit 370 Ribu/µlBasofil% 0.4 %Eosinofil% 4.7 %Gran% 33.0 %Limfosit% 56.5 %Monosit% 5.4 %Basofil# 0.05 Ribu/µlEosinofi# 0.59 Ribu/µlGran# 4.14 Ribu/µlLimfosit# 7.1 Ribu/µlMonosit# 0.68 Ribu/µl

Page 19: Higroma Colli

CT scan (11 Febuari 2013)

Page 20: Higroma Colli
Page 21: Higroma Colli
Page 22: Higroma Colli

Interpretasi:• Tampak lesi hipodens batas tegas, tepi reguler,

ukuran ± 3,34x 2,12x 2,96 cm kanan• Vocal cord, laryngeal dan prelaryngeal space

normal.• Tak tampak penebalan dinding nasopharyng.• Cavum nasi dan sinus paranasal normal• Retro orbital space normal• Tak tampak proses intracranial (densitas

parenkim otak homogen, tak tampak SOL)• Kesimpulan: Menyokong Higroma colli dextra

Page 23: Higroma Colli

Rontgen Thoracoabdominal

Page 24: Higroma Colli

Resume

• Pasien anak laki-laki, 2 tahun dengan keluhan benjolan pada leher kanan. Benjolan berukuran sebesar telur ayam kampung, lunak dan tidak nyeri. Benjolan ada sejak anak lahir. Saat itu benjolan di leher hanya sebesar biji jagung, namun semakin membesar mengikuti pertumbuhan anak. Orangtua anak awalnya mengira anak menderita gondong. Namun setelah berobat benjolan tidak ada menghilang. Nyeri menelan (-), sulit bicara (-), riwayat massa di tempat lain (-).

Page 25: Higroma Colli

• Pemeriksaan fisik: Inspeksi: terlihat benjolan pada lateral dextra, tidak kemerahan, tidak ada keluar cairan, tidak ada luka di sekitar benjolan. Pulsasi vena jugularis tidak tampak, deviasi trakea dan pembesaran tiroid tidak ada. Palpasi: benjolan teraba lunak, berukuran diameter ± 3 cm, immobile, permukaan licin, tidak ada nyeri tekan. Tes Transluminasi (+).

• Pemeriksaan penunjang: Hasil CT scan head and neck dengan kontras didapatkan: Tampak lesi hipodens batas tegas, tepi reguler, ukuran ± 3,34x 2,12x 2,96 cm di colli kanan. Kesimpulan: menyokong Higroma colli dextra.

Page 26: Higroma Colli

• DIAGNOSIS Higroma colli dextra

• PENATALAKSANAAN

Pro Eksisi removal massa colli (30 April 2013)

Page 27: Higroma Colli

Follow Up

Page 28: Higroma Colli

Hari Tanggal Subjective Objective Assesment Planning

1 23 April

2013

Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 138 x/m

RR: 23 x/m

T: 36,9oC

Higroma

colli

Pro Eksisi

removal

tumor

2 24 April

2013

Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 120 x/m

RR: 22 x/m

T: 36,8oC

Higroma

colli

Pro Eksisi

removal

tumor

3 25 April

2013

Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 130 x/m

RR: 22 x/m

T: 36,8oC

Higroma

colli

Pro Eksisi

removal

tumor

4 26 April

2013

Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 132 x/m

RR: 22 x/m

T: 36,9oC

Higroma

colli

Pro Eksisi

removal

tumor

Page 29: Higroma Colli

5 27 April 2013 Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 129 x/m

RR: 22 x/m

T: 36,9oC

Higroma colli Pro Eksisi

removal tumor

Konsul

anestesi (+)

6 28 April 2013 Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 130 x/m

RR: 20 x/m

T: 36,8oC

Higroma colli Pro Eksisi

removal tumor

7 29 April 2013 Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 128 x/m

RR: 21 x/m

T: 36,7oC

Higroma colli Pro Eksisi

removal tumor

Persiapan

operasi

8 30 April 2013 Benjolan di

leher (+)

Ma/mi (+/+)

HR: 120 x/m

RR: 26 x/m

T: 36,7oC

Higroma colli Pro Eksisi

removal tumor

hari ini

Post Op PICU