SMA Negeri 1 Surakarta Tugas Kimia
SMA Negeri 1 Surakarta
Tugas Kimia
Adhenina Putri F (01/XI MIA 2) Afifah Oki N (02/XI MIA 2) Akmalia Rizke NF (03/XI MIA 2) Ali Yafie HP (04/XI MIA 2)
Disusun Oleh
Mempresentasikan
Isomer cis-trans dan contoh
Titik didih Alkana
Sifat fisika dan kimia hidrocarbon
Minyak Bumi
Bilangan Oktan
Fraksi-fraksi dalam minyak bumi
Isomer
Struktur
Rantai(Alkana, Alkena, Alkuna)
Posisi(Alkena, Alkuna)
Fungsional
Geometri
Cis-Trans(Alkena)
OPTIK
Isomer cis trans adalah peristiwa dimana senyawa mempunyai
rumus molekul sama tetapi bentuk geometrinya berbeda.
Senyawa cis trans merupakan cara yang paling umum
digunakan untuk menunjukkan konfigurasi.
Cis-Trans
Ada ikatan rangkap 2 (merupakan senyawa alkena)
Pada C rangkap harus mengikat 2 gugus lain yang
berbeda
Syarat Isomer Cis-Trans untuk senyawa Carbon
Bentuk Isomer Cis Trans
Cis ( tidak stabil )
R = gugus dengan Mr kecil ( R = Ringan)
B = gugus dengan Mr Besar ( B = Berat )
Trans ( Lebih Stabil )
Senyawa 2 – Butena (CH3 – CH = CH – CH3)
Pada Rantai lurus :
Makin meningkat seiring bertambahnya atom karbon atau makin meningkat
seiring bertambahnya massa molekul. Artinya makin panjang rantai karbon titik
didih alkana makin tinggi.
Pada rantai bercabang
Untuk alkana bercabang, jika jumlah atom C sama maka makin banyak cabang
maka titik didih yang dimiliki semakin rendah. Hal ini dikarenakan luas
permukaan kontaknya lebih kecil daripada rantai lurus, hal ini menyebabkan
gaya Van der Waals antar molekul makin kecil.
Titik didih Alkana
Struktur Nama Titik ddih (o
C )
Titik Lebur (o
C )
CH3 – CH2 – CH2 - CH2 - CH2 – CH3 n-heksana 69 -95
CH3 – CH – CH2 - CH2 - CH3
CH3
2-metilpentana 60 -154
CH3
CH3 – C – CH2 - CH2 - CH3 CH3
2,2-dimetilpentana 50 -98
CH3 – CH – CH2 - CH2 - CH3 CH3 CH3
2,3-dimetilpentana 58 -129
AlkanaAlkenaAlkuna
Sifat Fisika dan Kimia
• Semua alkana merupakan senyawa non polar sehingga tidak mudah larut dalam
air
• Semakin banyak atom C maka titik didih semakin tinggi.
• Semakin banyak cabang titik didihnya semakin kecil.
• Merupakan hidrokarbon jenuh (tidak ada atom C rangkap
• Disebut golongn parafin karena afinitas kecil.
• Titik didih dan titik leleh alkana naik dengan pertambahan nilai Mr.
• Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat.
Sifat Fisika Alkana
Tabel beberapa sifat fisik alkanaNama alkana Rumus molekul Mr Titik leleh (ºC) Titik didih (ºC) Wujud pada
25ºC
Metana CH4 16 -182 -162 gas
Etana C2H6 30 -183 -89 gas
Propana C3H8 44 -188 -42 gas
Butana C4H10 58 -138 -0,5 gas
Pentana C5H12 72 -130 36 cair
Heksana C6H14 6 -95 69 cair
Heptana C7H16 100 -91 99 cair
Oktana C8H18 114 -57 126 cair
Nonana C9H20 128 -54 151 cair
Dekana C10H22 142 -30 174 cair
Undekana C11H24 156 -26 196 cair
Dodekana C12H26 170 -9,6 216 cair
Tridekana C13H28 184 -5,4 235 cair
Tetradekana C14H30 198 5,9 254 cair
Pentadekana C15H32 212 9,9 271 cair
Heksadekana C16H34 226 18 287 cair
Heptadekana C17H36 240 22 302 cair
Oktadekana C18H38 254 28 316 padat
Nonadekana C19H40 268 32 330 padat
Eikosana C20H42 282 37 343 padat
Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon
dioksida dan uap air.
Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom-
atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
Sifat Kimia Alkana
1. Reaksi oksidasi/pembakaran
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
2. Rekasi substitusi (pertukaran) alkana oleh halogen
C2H6 + Br2 C2H5Br + HBr (halogen)
3. Reaksi eliminasi (ikatan tunggal menjadi ikatan ranggkap)
C2H6(g) CH2=CH2(g) + H2(g)
Reaksi pada Alkana
Bahan bakar Pelarut Sumber hidrogen Pelumas Bahan baku untuk senyawa organik lain Bahan baku industri
Kegunaan alkana, sebagai :
• Semua senyawa alkena bersifat non polar sehingga tidak mudah larut dalam
pelarut.
• Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk
rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
• Titik didih dan titik leleh naik dengan pertambahan nilai Mr.
• Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari
trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
• C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat
Sifat Fisika Alkena
Tabel beberapa sifat fisika alkenaNama Alkena
Rumus molekul
MrTitik leleh
(oC)Titik didih
(0C)Kerapatan(g/Cm3)
Fase pada250C
Etena C2H4 28 -169 -104 0,568 Gas
Propena C3H6 42 -185 -48 0,614 Gas
1-Butena C4H8 56 -185 -6 0,630 Gas
1-Pentena C5H10 70 -165 30 0,643 Cair
1-Heksena C6H12 84 -140 63 0,675 Cair
1-Heptena C7H14 98 -120 94 0,698 Cair
1-Oktena C8H16 112 -102 122 0,716 Cair
1-NonesaC9H18
126 -81 1470,731
Cair
1-DekenaC10H20
140 -66 171 0,743 Cair
Alkena dapat mengalami adisi
Hasil reaksi antara alkena dengan asam halida dipengaruhi oleh struktur
alkena
Alkena dapat mengalami polimerisasi
Sifat Kimia Alkena
1. Hidrogenasi
CH2=CH-CH3 + H2 → CH3CH2CH3
2. Halogenasi
CH2=CH-CH3 + Br2 → CH2Br-CHBr-CH3
3. Hidrasi
CH3-CH2-C(CH3)=CH2 + H2O → CH3-CH2-C(CH3)(OH)-CH3
Reaksi kimia pada alkena
Bahan dasar pada industri plastijk, karet sintetik, pipa (PVC =
polivinilklorida), dan Teflon. Khusus etena atau etilena digunakan sebagai
bahan pembuat zat-zat kimia seperti alkohol (etanol), etilena glikol, dan etil
eter.
Kegunaan Alkena
Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku
alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama
berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang
tinggi berwujud padat.
Sifat fisika Alkuna
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada
kebutuhan jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna
membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena
untuk jumlah ikatan rangkap yang sama.
Contoh:
Reaksi penjenuhan etena oleh gas hydrogen
Bandingkan dengan reaksi penjenuhan etuna dengan gas hidrogen!
Sifat Kimia Alkuna
Adisi Hidrogen Halida
Adisi Hidrogen
Reaksi – Reaksi dalam Alkuna
Halogenisasi
Pembakaran 2CH=CH + 5 O2 → 4CO2 + 2H2O
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena),
C2H2. Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.
Kegunaan Alkuna sebagai :
etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
untuk penerangan
Sintesis senyawa lain
Kegunaan Alkuna
Minyak bumi atau petroleum berasal dari kata :
1. Petrus ( karang )
2. Oleum ( Minyak )
Minyak bumi berasal dari tumbuhan dan hewan yang terkubur selama jutaan
tahun.
Minyak bumi berupa cairan yang kental, coklat gelap atau kehijauan yang
mudah terbakar dan berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui karena
proses penguraian minyak bumi membutuhkan waktu yang lama.
Minyak Bumi
Komposisi Minyak Bumi
Jenis senyawa Umlah
(presentase)
contoh
Hidrokarbon 90-99% Alkana,
sikloalkana, dan
aromatis
Senyawa
belerang
0,1-7% Tioalkana (R-S-R)
Alkanatiol (R-S-H)
Senyawa
Nitrogen
0,01 – 0,9% Pirol (C4H5N)
Senyawa
oksigen
0,01 – 0,4% Asam karboksilat
(RCOOH)
Organo logam Sangat kecil Senyawa loga
nikel
Bilangan oktan merupakan Angka Indikator bahan bakar hidrokarbon jenis
bensin yang menunjukkan kemurnian suatu bensin yang dapat menyala
sempurna ketika bersentuhan dengan nyala api. Angka oktan menupakan
perbandingan antara iso oktana dengan n-heptana.
Senyawa n-heptana merupakan senyawa yang diberi bilangan oktan nol, 0
dan iso-oktan diberi bilangan oktan seratus, 100.
Jika bilangan oktan menunjukkan 80% berarti:
1. Iso oktana nya 80, angka ini menunjukkan kemurnian suatu bensin
2. n-heptana nya 20
Bilangan Oktan
Jenis bahan Bakar Angka Oktan
Bensin standar di Amerika Serikat 87
Bensin standar di Taiwan 92
Pertamax 91
Pertamax Plus 95
Bensin standar di Eropa 91
Premium 88
Bilangan oktan beberapa bahan bakar
Untuk merubah bilangan oktan menjadi lebih tinggi, dapat dilakukan dengan
menambah zat aditif, seperti tetraetillead (TEL) atau Pb(C2H5)4 dan TML (Tetra
Methyl Lead) atau MTBE (metil tersier butil eter). Namun demikian TEL dan TML
memiliki kelemahan yaitu dapat menimbulkan emisi bahan bakar yang dapat
membahayakan kesehatan manusia. Sedangkan MTBE mudah laruh dalam air dan
bersifat karsinogenik (zat penyebab penyakit kanker).
Meningkatkan Bilangan Oktan
Fraksi-Fraksi M
inyak Bumi
Titik didih Jumlah atom
karbon
Kegunaan
< 20°C C1 – C4 Bahan bakar gas, dikenal sebagai LPG
Bahan baku pembuatan berbagai
produk petrokimia
20-60°C C5 – C6 Dikenal sebagai petroleum eter,
merupakan pelarut non-polar,
digunakan sebagai cairan pembersih
60-100° C C6 – C7 Ligrolin, pelarut non polar dan cairan
pembersih
40-200° C C5 – C10 Bensin sebagai bahan bakar minyak
175 - 325°C C12 – C18 Kerosin, bahan bakar jet
250 - 400°C C12 ke atas Solar, minyak diesel
Zat cair C20 ke atas Oli, pelumasZat padat C20 ke atas Lilin parafin, aspal ter
Sumber :
http://rinitharini.blogspot.com/2012/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html
http://ekoputrisuryani.blogspot.com/2013/12/fraksi-fraksi-minyak-bumi.html
http://dianarosee2013.wordpress.com/2013/05/23/fraksi-minyak-bumi-miny
ak-mentah-crude-oil-sebagian/
http://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-dan-teknologi-terapan/pengertian-dan-m
enentukan-bilangan-oktan-bensin
/
http://faisalmoch.blogspot.com/2012/03/syarat-dan-tabel-oktan.html
http://www.migas-indonesia.com/2012/09/nilai-oktan.html
Terimakasih