TUGAS IHIASAN DINDING TEKNIK SEKROL
Tugas pertama mata kuliah Kerajinan Kayu II ini adalah membuat
hiasan dinding teknik sekrol dengan ukuran minimal atau kurang
lebih seukuran kertas kuarto. Tapi saya membuatnya dengan ukuran
19cm x 30cm dengan tebal 1cm. Sebelum melangkah lebih jauh alangkah
baiknya kita mengetahui apa itu teknik sekrol beserta
seperangkatnya.A. PengantarTeknik sekrol adalah proses pembuatan
suatu karya menggunakan alat sekrol, dengan prosedur pengoperasian
yang benar sesuai dengan fungsinya (Enget, 2008: 345). Pada umumnya
mesin sekrol digunakan lebih pada pekerjaan potong memotong bentuk
baik lurus, lengkung, bulat, sudut dan sebagainya, dengan potongan
yang tepat pada garis atau gambar yang telah dibuat. Alat yang
digunakan ada dua jenis yaitu mesin dan manual. Alat yang mesin
adalah gergaji kecil yang dilengkapi dengan mesin sebagai penggerak
dan komponen-komponen lain yang diperlukan yang dirakit sehingga
dapat bergerak secara stabil.Sedangkan sekrol yang manual hanya
berupa gergaji kecil yang dijepit/kencangkan pada ujung besi yang
berbentuk huruf U dan diberi tangkai, biasanya alat ini sering kita
sebut dengan istilah Coping Saw. Penggunaanya dilakukan secara
manual (digerakkan dengan tangan).
B. Alat1. Alat pokokAlat pokok yang digunakan untuk teknik
sekrol adalah seperangkat yang dibuat oleh pabrik maupun dirakit
sendiri. Alat ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu dengan
menggunakan gergaji manual dan gergaji mesin. Alat dengan gergaji
manual sering disebut dengan istilah gergaji tripek. Sedangkan alat
dengan gergaji mesin sering disebut dengan istilah mesin sekrol.
Gb. Alat sekrol manualFoto: Dok. pribadi, 2014Mesin sekrol memiliki
bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, tetapi fungsinya sama. Hanya
dibedakan dalam kekuatan mesin, besar kecilnya rangka mesin dan
kemampuan memotong bentuk panjang/lebar/tebal benda kerja. Yang ada
di kampus kami yaitu mesin sekrol besar.Mesin sekrol dibedakan
menjadi 3 kelompok jenis ukuran yaitu mesin sekrol kecil, sedang
dan besar.1) Mesin Sekrol KecilMesin sekrol yang berdiameter kecil
biasa digunakan bagi penggergajian kecil. Untuk membuat/memotong
bentuk-bentuk ukuran panjang maksimal 25cm dan tebal maksimal 2cm,
dengan jenis produk seperti letering, passel dan gantungan kunci.
Mesin ini biasanya dibuat pabrik.
Gb. Mesin sekrol kecilFoto:
http://www.perkakasku.com/detailprod.php?prodid=PR677
2) Mesin Sekrol SedangMesin sekrol sedang ini mempunyai
kemampuan lebih besar dibandingkan mesin sekrol kecil. Kelebihannya
mengenai tenaga motor yang besar, daya jangkau/ukuran yang mencapai
panjang/lebar 60 cm, dan kekuatan memotong ketebalan 5 cm.
Gb. Mesin sekrol sedangFoto: BSE kriya kayu jilid 2
3) Mesin Sekrol BesarMesin sekrol besar ini mempunyai tangan
penggerak cukup panjang 100 cm dan dapat memotong ketebalan kayu 5
cm ke atas yang biasa dikerjakan oleh perajin untuk memotong
benda-benda tebal, lebar dan panjang, seperti pemotongan bentuk
kaki kursi, pemotongan bentuk sandaran kursi, ornamen lisplang,
dll.
Gb. Mesin sekrol besarFoto: BSE kriya kayu jilid 2
2. Alat pendukungAlat pendukung merupakan bagian dari alat pokok
untuk melengkapi kelancaran dalam praktik membuat produk. Adapun
peralatan pendukung yang digunakan untuk kerja sekrol adalah:
Gb. GuntingFoto: Dok. pribadi, 2014
GuntingGunting adalah alat untuk memotong kertas, selain itu
bisa juga untuk memotong pola gambar kerja agar lebih mudah dalam
penempatan desain pada benda kerja.
Pensil
Gb. PensilFoto: Dok. pribadi, 2014
Pensil digunakan untuk membuat gambar kerja (mendesain) selain
itu juga digunakan untuk menandai ukuran dan memindahkan gambar
pola pada benda kerja Pensil ada beberapa jenis, ukuran dari keras
dan lunaknya.
KetamKetam ini digunakan untuk menghaluskan bahan yang belum
halus dan mengurangi ketebalan bahan yang belum sesuai kebutuhan.
Ketam ada 2 macam, yaitu ketam manual dan ketam listrik, akan
tetapi yang saya gunakan adalah ketam listrik.
Gb. Ketam listrikFoto:
http://dwimakmurteknik.com/product/21/115/MESIN-SERUT-PLANER-MERK-BOSCH-TYPE-GHO-10-82
MistarDigunakan untuk mengukur panjang dan lebar.Gb.
GuntingFoto: Dok. pribadi, 2014
BorBor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang yang akan
di Sekrol.Gb. BorFoto: Dok. pribadi, 2014
Kuas dan paletAlat-alat ini digunakan dalam proses finishing,
yaitu ketika mengecat.Gb. Kuas dan PaletFoto: Dok. pribadi,
2015
GergajiGergaji ini digunakan untuk memotong bahan yang akan
digunakan.
TangAlat ini digunakan untuk mengencangkan sekrup dan juga untuk
memotong mata gergaji yang terlalu panjang, atau memotong kawat
dll.
C. BahanBahan yang saya digunakan untuk membuat hiasan dinding
teknik sekrol ini adalah kayu mahoni, karena menurut saya kayu
mahoni mempunyai serat yang padat, terjangkau dan ekonomis. Dengan
serat yang padat akan mendapatkan hasil sekrolan yang lebih
halus.Selain kayu sebagai bahan utama, bahan yang saya gunakan
untuk finishing yaitu wood filler, cat mowilex, cat sandy, melamine
lack, hardener, thinner, lem, dan air.
D. Proses Kerja1. PersiapanSiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
Gb. MendesainFoto: Dok. pribadi, 2014
2. Pembuatan DesainDalam pembuatan desain ini ada dua cara yang
dapat dilakukan yaitu membuat gambar/desain pada kertas dan
mendesain langsung pada kayu yang akan disekrol, tetapi saya
memilih membuat desain pada kertas karena menurut saya itu lebih
mudah dan saya memilih motif flora sebagai desainnya.
3. Memindah polaLangkah-langkah dalam memindah pola adalah
sebagai berikut:a) Basahi dengan air permukaan kayu yang akan
ditempeli pola. Kegiatan ini dimaksudkan agar proses pengeleman
mudah merata.b) Olesi kayu yang akan digunakan dengan lem.c)
Tempelkan gambar kerja yang telah dibuat.d) Rekatkan bagian dari
tengah ke tepi, sambil menekan kertas secara perlahan, agar gambar
kerja tidak terlipat.4. PengeboranPengeboran ini dimaksudkan untuk
melubangi bagian-bagian yang akan disekrol. Agar mudah dan cepat
dalam penyekrolan usahakan lubang bekas bor mendekati motif yang
akan disekrol.
Gb. MengeborFoto: Dok. pribadi, 2014
5. PenyekrolanLangkah yang pertama dalam tahap penyekrolan ini
adalah pemasangan mata gergaji sekrol. Mata gergaji harus
condong/menghadap ke bawah agar penyekrolannya mudah. Sebelum
memulai penyekrolan sebaiknya mengecek kekencangan mata gergaji
dahulu. Dalam proses penyekrolan ini saya menggunakan sekrol
manual, sekrol mesin kecil, dan sekrol mesin besar. Dalam menyekrol
bagian-bagian yang kecil saya menggunakan sekrol manual, karena
jika menggunakan sekrol mesin mata gergajinya tidak muat dan tidak
bisa masuk. Selain bagian-bagian yang kecil tersebut saya
menggunakan sekrol mesin yang ada di Kampus, yaitu sekrol mesin
besar. Meskipun tidak sewajarnya kayu dengan ketebalan 2 cm
disekrol dengan alat tersebut, tapi saya tetap memakai mesin sekrol
besar tersebut. Untuk menambah pengalaman, saya memakai mesin
sekrol kecil juga dalam mengerjakan tugas ini.
Gb. Menyekrol dengan sekrol mesinFoto: Dok. pribadi, 2014Gb.
Menyekrol dengan sekrol manualFoto: Dok. pribadi, 2014
6. NggetakiMembuat pahatan pada permukaan kayu sehingga gambar
atau pola dalam kertas berpindah menjadi goresan garis pada kayu.7.
FinishingLangkah-langkahnya sebagai berikut:1) Kegiatan ini diawali
dengan mengamplas hasil sekrolan dengan amplas yang kasar ke
halus.2) Menutup pori-pori dengan wood filler yang dicampur dengan
air. Setelah itu ditunggu hingga kering baru diamplas lagi sampai
halus.
Gb. Wood FillerFoto: Dok. pribadi, 2014Gb. MemfilerFoto: Dok.
pribadi, 2014
3) Mendasari dengan menggunakan mowilex putih, kegiatan ini saya
lakukan agar warna yang saya gunakan nantinya tidak boros karena
meresap ke dalam kayu. Lalu dilanjutkan mengamplas.
Gb. Mendasari warna putihFoto: dok. Pribadi, 2014
4) Setelah kayu dirasa halus barulah masuk tahap pewarnaan.
Dalam pewarnaan ini saya menggunakan warna cat sandy agar
warna-warni dan terlihat lebih menarik.
Gb. MewarnaFoto: dok. Pribadi, 2014
5) Setelah pewarnaan selesai, saya olesi Melamine agar karya
mengkilap. Adonannya yaitu Melamine Lack + Melamine Hardener +
Thinner lalu diaduk hingga merata. Perbandingannya yaitu 10:1 tutup
botol:20.
Gb. Bahan pembuatan melamin pengkilapFoto: dok. pribadi,2014
8. Penyajian KaryaKarya sekrolan ini saya memilih menampilkannya
menggantung, sesuai dengan namanya yaitu hiasan dinding. Agar mudah
dalam penggantungan, saya memberi bingkai tersendiri dalam karya
ini.
E. Hasil AkhirGb. Hasil karya sebelum dibingkaiFoto: Dok.
Pribadi, 2015
Gb. Hasil karya sebelum dibingkaiFoto: Dok. Pribadi, 2015
TUGAS IITEMPAT SURAT TEKNIK UKIR
Tugas kedua mata kuliah Kerajinan Kayu II ini adalah membuat
tempat surat teknik ukir, akan tetapi saya membuatnya tidak dengan
teknik ukir semua melainkan ada kombinasi teknik sekrol. Saya
membuat karya ini dengan ukuran 18cm x 12cm, dengan alas 18cm x 7cm
. Bahan utama yang saya gunakan adalah kayu, yaitu kayu jati yang
tebalnya 1cm. Saya memilih jati karena seratnya yang padat agar
memudahkan dalam proses pengukiran. Selain itu bahan dalam
pewarnaan ada Melamine Hardener, Thinner, Melamine Sanding Sealer,
dan Wood Filler, Woodstain Clear.Alat yang saya gunakan hampir sama
dengan proses teknik ukir, hanya saja ada tambahan alat pokok yaitu
satu set pahat/tatah beserta pemukulnya. Alat pendukung seperti
gunting, penggaris, bor, dll masih tetap saya pakai.
Gb. Satu set pahatFoto: dok. pribadi, 2014
A. Proses KerjaLangsung saja menuju proses pembuatan karya ini,
langkahnya adalah sebagai berikut.1. PersiapanSiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan.2. Pembuatan DesainMembuat desain pada
kertas, dan desain motif flora adalah pilihan saya.3. Memindah
polaLangkah-langkah dalam memindah pola adalah sebagai berikut:a)
Basahi dengan air permukaan kayu yang akan ditempeli pola. Kegiatan
ini dimaksudkan agar proses pengeleman mudah merata.b) Olesi kayu
yang akan digunakan dengan lem.c) Tempelkan gambar kerja yang telah
dibuat.d) Rekatkan bagian dari tengah ke tepi, sambil menekan
kertas secara perlahan, agar gambar kerja tidak terlipat.4.
PengeboranPengeboran ini dimaksudkan untuk melubangi bagian-bagian
yang akan disekrol.5. PenyekrolanSaya menggunakan mesin yang besar
untuk semua penyekrolan kali ini. Kesulitannya yaitu dikarenakan
ketidaksesuaian alat dengan bahan, yaitu tebal kayu saya yang hanya
1cm. Jadi harus hati-hati dan dipegangi kuat-kuat.6.
NggetakiMembuat pahatan pada permukaan kayu sehingga gambar atau
pola dalam kertas berpindah menjadi goresan garis pada kayu.7.
MemahatDalam memahat ini yang saya lakukan pertama kali adalah
membentuk secara kasar dari masing-masing bagian motif, sekaligus
membuang bidang bidang yang nantinya menjadi dasaran ukiran.
Setelah itu membuat bentuk ukiran yang telah terbentuk secara kasar
tadi menjadi lebih halus dan sempurna sehingga bentuk lebih tajam
dan permukaan bentuk ukiran menjadi halus.8. MenyoretMembuat garis
hiasan pada bagian motif sesuai desain. Sehingga bentuk
ukiran/motif akan tampak lebih dinamis.
Gb. CoretFoto: dok. pribadi, 2014
9. FinishingLangkah-langkahnya adalah sebagai berikut:1)
Kegiatan ini diawali dengan mengamplas hasil sekrolan dengan amplas
yang kasar ke halus.2) Menutup pori-pori dengan filler yang
dicampur dengan Thinner. Setelah itu ditunggu hingga kering baru
diamplas lagi sampai halus.
Gb. MemfillerFoto: Dok. pribadi, 2014
3) Setelah kayu dirasa halus barulah masuk tahap penyambungan
kayu. Saya menggunakan bubuk kayu dan lem untuk merekatkan
dibagian-bagian yang terlihat berongga. Setelah itu saya menutup
sambungan-sambungannya dengan dempulan filler yang tidak diencerkan
menggunakan air ataupun thinner. Lalu diamplas halus.Gb. Wood
FillerFoto: Dok. pribadi, 2014
4) Selanjutnya yaitu tahap pewarnaan. Dalam pewarnaan ini saya
menggunakan melamine agar warnanya terlihat klasik dan
pahatan-pahatannya terlihat jelas. Adonannya yaitu Melamine Sanding
Sealer + Melamine Hardener + Thinner + pewarna, dicampur lalu
diaduk hingga rata. Bahan warna coklat
Gb. Bahan pembuatan warnaFoto: dok. pribadi,2014
5) Ditunggu hingga kering lalu diamplas dengan amplas halus
nomor 400.
6) Setelah pewarnaan selesai, saya olesi bahan pengkilap.
Seharusnya bahan yang saya gunakan adalah yang mengandung thinner
karena proses pewarnaannya mengandung thinner dan jika pengkilap
menggunakan thinner hasilnya akan lebih bagus. Tetapi saya
menggunakan pengkilap yang mengandung air Woodstain Clear, karena
keterbatasan. Adonannya yaitu Woodstain + air, lalu diaduk hingga
merata. Perbandingannya yaitu 1:2.
AIR
Gb. Pembuatan bahan pengkilapFoto: dok. pribadi, 2015
Gb. Adonan pengkilapFoto: dok. Pribadi, 2015
B. Hasil Akhir
Gb. Tampak depanFoto: dok. Pribadi, 2015
Gb. Tampak samping 1Foto: dok. Pribadi, 2015
Gb. Tampak samping 2Foto: dok. Pribadi, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Enget, dkk. 2008. Kriya Kayu untuk SMK Jilid 2. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.Parta, I Wayan Seriyoga dan I Wayan Sudana. 2009. Proses
Kerja Kriya Kayu. Artikel. Diakses dari
http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/proses-kerja-kriya-kayu/
pada 3 Desember 2014.18