Top Banner
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM HERO (Healthy Resto) BIDANG KEGIATAN : PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh : Gardinia Nugrahani 22030112130017 2012 Anisa Nur Azizah 22030112130036 2012 Ratih Paramastuti 22030112130029 2012 Ruth Hanani 22030112130089 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
21

HERO (Healthy Resto)

Feb 07, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HERO (Healthy Resto)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

HERO (Healthy Resto)

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Gardinia Nugrahani 22030112130017 2012

Anisa Nur Azizah 22030112130036 2012

Ratih Paramastuti 22030112130029 2012

Ruth Hanani 22030112130089 2012

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 2: HERO (Healthy Resto)

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

HERO (Healthy Resto)

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Gardinia Nugrahani 22030112130017 2012

Anisa Nur Azizah 22030112130036 2012

Ratih Paramastuti 22030112130029 2012

Ruth Hanani 22030112130089 2012

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 3: HERO (Healthy Resto)
Page 4: HERO (Healthy Resto)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv

RINGKASAN ................................................................................................. v

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

Latar Belakang ....................................................................................... 1

Tujuan Penulisan ................................................................................... 3

Manfaat Penulisan ................................................................................. 3

GAGASAN ..................................................................................................... 4

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ....................................................... 4

Solusi yang Pernah Ditawarkan ............................................................. 4

Manfaat dan Dampak Gagasan ............................................................... 5

Pihak-pihak yang Terkait ....................................................................... 6

Langkah-langkah Strategis ..................................................................... 7

Kesimpulan ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

Page 5: HERO (Healthy Resto)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsep umum Hero ....................................................................... 8

Gambar 2. Rancangan Denah Hero .................................................................. 8

Page 6: HERO (Healthy Resto)

v

RINGKASAN

Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan dan pola makan masyarakat saat

ini menjadi faktor risiko munculnya sindrom metabolik dan penyakit degeneratif.

Masyarakat cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang dinilai lebih praktis

dan mudah saat mereka disibukan dengan pekerjaan mereka. Masyarakat tidak

menyadari bahwa makanan cepat saji mengandung zat gizi yang kurang baik,

yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan.

Masyarakat yang telah mengalami gangguan penyakit tersebut perlu

mengatur pola makannya untuk mencegah terjadinya penurunan status kesehatan

dan status gizi mereka. Namun sayangnya hal tersebut masih sulit untuk

dilakukan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dengan makanan apa

saja yang boleh dan sebaiknya dikonsumsi oleh penderita gangguan kesehatan.

Gagasan yang kami buat berupa sebuah restoran bernama Hero (Healthy

Resto) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan makanan bagi para penderita

gangguan kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, obesitas,

hipertensi, dan asam urat yang perlu mengatur pola makannya. Penyusunan menu

melibatkan pihak-pihak yang berkaitan seperti Ahli Gizi, Pakar Kuliner, dan Koki

yang menjamin menu-menu yang disajikan tepat bagi para pengunjung baik dari

segi kualitas dan kuantitas zat gizi. Selain itu, menu yang disajikan juga

mempertimbangkan segi kualitas rasa dan penampilan, sehingga para konsumen

dapat menikmati makanan yang disajikan. Menu makanan dalam Hero dibuat

berdasarkan kebutuhan masing-masing penyakit.

Sasaran dari restoran ini adalah orang-orang yang menderita penyakit

maupun orang yang sehat. Sehingga melalui menu makanan dalam Hero dapat

menjadi contoh menu makanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari. Implementasi dari gagasan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

masyarakat dan mengurangi biaya pengobatan yang dikeluarkan.

Page 7: HERO (Healthy Resto)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada berbagai jenis gangguan kesehatan, contohnya gangguan yang

menyebabkan munculnya sindrom metabolik dan penyakit degeneratif. Gangguan

kesehatan yang banyak dijumpai pada penduduk Indonesia diantaranya diabetes

melitus, hipertensi, asam urat, penyakit jantung koroner, dan obesitas.

Berbagai macam gangguan kesehatan terus meningkat prevalensinya. Pada

tahun 2000-2001, Prevalensi overweight di Indonesia umur 20 tahun keatas pada

laki-laki mencapai 10.2% dan obesitas 1.3% sedangkan pada kelompom

perempuan, prevalensi overweight mencapai 17.4% dan obesitas 4.5%. Angka

tersebut diprediksikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dibandingkan dengan

negara lain, Indonesia memiliki prevalensi terbesar kedua untuk laki-laki maupun

perempuan setelah Thailand. Data prevalensi obesitas pada remaja keatas yang

dihimpun oleh International Association for the Study of Obesity menunjukkan

prevalensi overweight dan obesitas di berbagai negara di dunia termasuk negara

Indonesia cukup tinggi, baik anak-anak sampai usia lanjut. Misalnya di Tonga,

37.4% laki-laki mengalami overweight dan 46.6% mengalami obesitas sedangkan

prevalensi untuk perempuan, 22.7% overweight dan 70.3% obesitas (IASO,

2011).

Obesitas merupakan faktor risiko dari beberapa penyakit degeneratif,

seperti diabetes melitus dan penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskuler

merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2008, 17,8 juta

orang meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskuler. Angka tersebut

menunjukkan bahwa 30% kematian di dunia disebabkan penyakit kardiovaskuler.

Dari kematian tersebut, 7,3 juta meninggal disebabkan oleh penyakit jantung

koroner (PJK) dan 6,2 juta disebabkan oleh stroke (WHO, 2013). Prevalensi

penyakit jantung skala nasional yaitu 7,2%, Jawa Tengah merupakan salah satu

provinsi yang memiliki prevalensi melebihi prevalensi nasional yaitu sebesar

8,4% (Riskesdas, 2010). Angka kejadian hipertensi juga dilaporkan meningkat

seiring dengan terus meingkatnya kejadian obesitas. Pada tahun 2013, angka

kejadian hipertensi tertinggi di Indonesia mencapai 30,54% di Majene dan

48,15% Di Mamasa (Riskesdas, 2013)

Page 8: HERO (Healthy Resto)

2

Penelitian yang telah dilakukan oleh International Diabetes Federation

pada tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia dengan populasi

152.828 ribu jiwa (20-79 tahun), sebesar 4,6% penduduknya mengalami diabetes

mellitus. Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan negara Kamboja,

Cina, Mogolia, Myanmar, Papua New Guine, Solomon, Timur Leste, Vanuatu,

dan Vietnam (IDF, 2010). Angka tersebut terus meningkat, pada tahun 2013, di

Indonesia, 382 juta warga (20-79 tahun) menderita diabetes melitus dengan angka

kematian mencapai 172.601 warga.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pola makan masyarakat saat ini menjadi

faktor risiko munculnya sindrom metabolik dan penyakit degeneratif. Masyarakat

cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang dinilai lebih praktis dan mudah

saat mereka disibukan dengan rutinitas sehari-hari. Mereka tidak menyadari

bahwa makanan cepat saji mengandung zat gizi yang kurang baik bagi kesehatan

seperti lemak trans, dan natrium dalam jumlah yang cukup tinggi. Lemak trans

dan natrium merupakan dua contoh dari zat gizi pada makanan junk food yang

menyebabkan terjadinya obesitas jika dikonsumsi berlebihan. Dengan adanya

gangguan kesehatan tersebut, penderita perlu mengatur makanan dan pola

makannya untuk mencegah penurunan status kesehatan dan status gizi mereka.

Banyak masyarakat, yang belum paham mengenai makanan yang baik

dikonsumsi untuk kesehatan. Untuk meminimalisir kondisi ini, diperlukan suatu

pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menyediakan wadah bagi masyarakat

untuk memperbaiki pola makan mereka sehingga dapat mencegah terjadinya

gangguan kesehatan dan mencegah atau memulihkan penyakit yang telah diderita.

Kesadaraan masyarakat akan kesehatan rendah. Untuk meningkatkan

kesehatan masyarakat perlu adanya fasilitas guna memenuhi kebutuhan

khususnya. Menurut teori perilaku, merubah perilaku tidak hanya dengan

penddikan tetapi juga membutuhkan fasilitas. Salah satu fasilitas khusus bagi

penderita penyakit yaitu rumah makan atau restoran yang menyediakan makanan

sesuai penyakitnya. Restoran ini harus dikonsep dengan mengacu ke makanan

dietetik dengan cara melayani klien yang datang ke restoran dengan berbagai

pelayanan khusus seperti konsultasi gizi dan memilih makanan yang sesuai

kebutuhannya.

Page 9: HERO (Healthy Resto)

3

1.2 Tujuan Penulisan

1. Membantu pemerintah menyelesaikan masalah yang ditimbulkan akibat

adanya penurunan status kesehatan masyarakat.

2. Membuat suatu tempat makan yang menyediakan menu sehat untuk penderita

gangguan kesehatan.

3. Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai makanan-makanan yang

boleh dikonsumsi atau yang tidak boleh dikonsumsi untuk penderita penyakit

tertentu.

4. Membantu masyarakat untuk meningkatkan status kesehatannya.

5. Meningkatkan pemanfaatan aneka ragam bahan makanan sebagai sumber gizi

bagi keluarga.

1.3 Manfaat Penulisan

Bagi Pasien Penderita Gangguan Kesehatan

Dapat membantu penderita gangguan kesehatan untuk menjaga pola

makannya sehingga membantu mencegah semakin parahnya penyakit tersebut.

Penderita gangguan kesehatan dapat mengetahui makanan apa yang harus

dimakan dan yang harus dihindari. Pemilihan makanan yang tepat dapat

membantu atau mempercepat pemulihan penyakit. Pola makan yang baik

merupakan kunci utama dalam penyembuhan dan pencegahan berbagai gangguan

kesehatan.

Bagi Masyarakat Sehat

Menu makanan dalam Hero (Healthy Resto) dapat menjadi contoh

makanan sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang

sehat dapat membantu untuk mencegah datangnya berbagai gangguan kesehatan

dan menjaga status kesehatan. Pencegahan terhadap gangguan kesehatan dapat

mengurangi biaya kesehatan yang harus dikeluarkan jika menderita penyakit.

Hero akan menjadi contoh restoran sehat yang mengutamakan kualitas

untuk hidup sehat tanpa mengesampingkan kenikmatan rasa makanan, tidak

seperti restoran cepat saji yang biasanya hanya mengutamakan kenikmatan

konsumen. Gaya hidup masyarakat yang mendahulukan gengsi dengan makan di

restoran bisa diubah. Masyarakat akan lebih sadar tentang pentingnya memilih

makanan yang tepat untuk tetap hidup sehat.

Page 10: HERO (Healthy Resto)

4

Bagi Pemerintah Indonesia

Diharapkan implementasi dari gagasan yang kami tulis dapat membantu

pemerintah dalam usaha meningkatkan produktivitas melalui program pencegahan

dan pemulihan bagi penderita gangguan kesehatan. Pencegahan dan pemulihan

bagi penderita gangguan kesehatan dapat menurunkan angka morbiditas dan

mortalitas sehingga kualitas hidup masyarakat dalam negara akan meningkat.

II. GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Indonesia merupakan salah satu negara yang angka kejadian sindroma

metabolik dan penyakit degeneratifnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sindroma metabolik di Indonesia yang paling sering dijumpai adalah obesitas

yang selanjutnya dapat menyebabkan beberapa penyakit degenerative yang dapat

membahayakan kesehatan.

Prevalensi obesitas, hipertensi,dan beberapa penyakit jantung terus

meningkat. Indonesia tahun 2013, data menunjukkan bahwa laki-laki Obese

(IMT>25) pada umur >18 tahun mencapai 19,7% sedangkan pada perempuan

mencapai 32,9%. Angka obesitas sentral yang merupakan faktor risiko diabetes

mellitus tipe 2, dan beberapa penyakit jantung juga cukup tinggi, yaitu 26,6%

(Riskesdas, 2013).

Prevalensi diabetes mellitus pada umur 15 tahun keatas berdasarkan

wawancara menurut diagnosis dokter dan gejala mencapai 2,1%. Kecenderungan

prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara sebesar 9,5% sedangkan yang

berdasarkan pengukuran ternyata angkanya lebih tinggi, yaitu mencapai 25,8%

(Riskesdas, 2013).

Prevalensi beberapa penyakit jantung juga mengalami kenaikan dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2013, prevalensi penyakit jantung koroner umur 15 tahu

keatas berdasarkan wawancara menurut provinsi adalah sebesar 1,5%, prevalensi

gagal jantung 0,3%, dan prevalensi stroke per 1000 orang yaitu 12,1% (Riskesdas,

2013).

2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan

Beberapa solusi pernah ditawarkan dan dilakukan untuk menangani

masalah obesitas dan beberapa penyakit degeneratif akibat obesitas. Solusi yang

Page 11: HERO (Healthy Resto)

5

ditawarkan biasanya adalah program penurunan berat badan sehingga risiko

penyakit degeneratif dapat dicegah ataupun diminimalisir. Intervensi melalui segi

gizi masih sangat jarang diemukan. Beberapa metode pernah ditawarkan dalam

program tersebut mulai dari terapi sedot lemak, suntik diet, kapsul infra merah,

suplemen pelangsing, obat-obatan sampai metode pembedahan atau operasi. Obat

– obatan yang sering digunakan adalah appetite suppressant (anorectic agents),

orlistst (Xenical), Sibutramine (Meridia), dan Acomplia (Rimonabant).

Sedangkan Operasi yang sering dilakukan meliputi bariatric, gastroplasty,

gastricbypass, dan liposuction.

Saat ini di ranah kuliner sehat, banyak upaya untuk meningkatkan status

kesehatan masyarakat. Rumah makan vegetarian salah satunya, yang

menyediakan menu makanan khusus untuk para vegetarian. Banyak orang yang

percaya bahwa dengan pola makan vegetarian kesehatan tubuh dapat terjaga.

Namun menjadi vegetarian belum tentu baik apabila kemampuan untuk

mengkombinasikan makanan yang diasup kurang, karena seorang vegeratian

harus benar-benar mampu mengatur variasi makanan yang diasupnya untuk

menghindari terjadinya kekurangan salah satu zat gizi. (Susianto, 2010)

Katering sehat atau katering gizi sudah banyak dijumpai di masyarakat,

katering ini menerima pesanan makanan untuk para penderita ganguan kesehatan

yang menunya telah disesuaikan dengan dietnya. Katering ini memiliki konsultan

ahli gizi, sehingga sebelum memesan konsumen terlebih dulu berkonsultasi

mengenai makanan dan penyakit yang dideritanya, apakah ia memiliki alergi pada

suatu bahan makanan atau tidak. Setelah konsultasi, barulah menu makanan dapat

disusun.

2.3 Manfaat dan Dampak Gagasan

Melalui gagasan yang kami tawarkan, Hero (Healthy Resto), diharapkan

dapat mencegah dan mengobati berbagai gangguan kesehatan seperti obesitas,

hipertensi, diabetes. Penderita penyakit tersebut biasanya mengeluarkan biaya

yang cukup besar untuk mengobati penyakitnya. Pengetahuan masyarakat akan

pencegahan dan pemulihan terhadap penyakit degeneratif masih kurang. Hal ini

terlihat dari semakin meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif.

Page 12: HERO (Healthy Resto)

6

Pencegahan dan pemulihan terhadap gangguan kesehatan dapat dilakukan

dengan pola makan yang baik. Pola makan yang baik adalah pola makan yang

bergizi dan seimbang sesuai dengan kondisi penderita. Kebutuhan penderita suatu

penyakit dengan penyakit lain berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan menu

diet yang sesuai dengan kebutuhan penderita penyakit tersebut.

Menu makanan dalam Hero (Healthy Resto) dibuat berdasarkan kebutuhan

masing-masing penyakit. Tidak hanya untuk orang sakit, tetapi juga untuk orang

sehat. Sehingga melalui menu makanan dalam Hero dapat menjadi contoh menu

makanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi dari

gagasan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan

mengurangi biaya pengobatan yang dikeluarkan. Peningkatan produktivitas terjadi

jika adanya pengurangan masa perawatan dalam rumah sakit dan status kesehatan

yang membaik. Uang yang dihemat dari biaya pengobatan dapat digunakan untuk

keperluan lain dalam rumah tangga.

2.4 Pihak – pihak yang Terkait

Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dalam usaha pewujudan

gagasan yang kami usulkan.

Ahli Gizi dan Pakar Kuliner

Ahli gizi bertugas membuat menu yang sesuai bagi penderita gangguan

kesehatan. Ahli gizi turun langsung dalam pemilihan bahan sehingga diperoleh

bahan yang segar dengan mutu terbaik.

Pakar kuliner bertugas dalam pengembangan variasi menu. Variasi menu

diharapkan dapat menarik konsumen. Pakar kuliner juga memberi masukan

pada ahli gizi tentang berbagai jenis masakan mulai dari masakan rumahan,

masakan nusantara, masakan oriental, masakan barat dan lain-lain. Kombinasi

antara menu makanan yang sehat begizi dan menarik menjadi daya pikat

tersendiri bagi Hero.

Koki

Koki berperan dalam pembuatan makananan yang akan disajikan dalam

menu. Koki memiliki kemampuan untuk mengolah bahan makanan dan teknik

memasak yang baik sehingga akan menghasilkan makanan yang berkualitas.

Masyarakat

Page 13: HERO (Healthy Resto)

7

Dengan menjadi konsumen Hero, status kesehatan masyarakat dapat

mempertahankan status kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Menu

dalam Hero juga dapat menjadi sarana edukasi untuk masyarakat mengenai

makanan yang baik atau yang buruk jika dikonsumsi penderita penyakit

degeneratif. Selain itu masyarakat dapat mempromosikan Hero di lingkungan

sekitarnya, mengingat manfaat yang besar.

Media Massa

Media cetak dan media elektronik diperlukan sebagai sarana untuk

promosi adanya Hero, sehingga menarik minat masyarakat.

2.5 Langkah – Langkah Strategis

Pencegahan dan pemulihan bagi penderita gangguan kesehatan dapat

dilakukan melalui pengaturan pola makan. Gagasan kami mengenai Hero

diharapkan dapat menjadi contoh penerapan menu sehat bagi penderita gangguan

kesehatan dan orang yang sehat. Kerjasama diantara pihak-pihak terkait

diharapkan akan menghasilkan menu makanan yang sehat, bergizi, enak dan

berpenampilan menarik.

Setelah mendapatkan tim yang solid, konsep yang tepat dan dana yang

cukup, pemilihan tempat restoran merupakan hal pertama yang dilakukan. Tempat

yang mudah dijangkau dan kondisi sekitar yang mendukung merupakan hal-hal

yang perlu diperhatikan. Penataan ruang, pemilihan barang, pencahayaan dan

pewarnaan dalam restoran merupakan hal yang penting karena sangat

mempengaruhi kenyamanan konsumen.

Promosi merupakan hal selanjutnya yang dilakukan. Promosi merupakan

kunci utama dalam memasarkan produk dan jasa yang ditawarkan. Promosi akan

dilakukan melalui media cetak, media elektronik dan media sosial. Pelayanan

yang prima akan menjadi promosi tersendiri karena konsumen yang puas akan

menceritakannya kepada calon konsumen lain.

Hero akan memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap konsumen.

Suasana yang nyaman dalam makan sangat dibutuhkan. Diharapkan dengan

makan di Hero yang mengusung tema back to nature akan memberikan

kenyamanan dan kedamaian tersendiri. Hero menerima setiap kritik dan saran dari

konsumen demi perbaikan untuk kedepannya.

Page 14: HERO (Healthy Resto)

8

Gambar 1. Konsep umum Hero

Gambar 2. Rancangan Denah Hero

III. Kesimpulan

Hero (Healthy Resto) merupakan restoran yang menyediakan menu-

menu khusus untuk penderita gangguan kesehatan. Hero dapat membantu

penderita gangguan kesehatan untuk mempercepat pemulihan dan untuk orang

yang sehat dapat membantu untuk menjaga status kesehatan dan status gizinya

agar tetap baik.

Menu dalam Hero dibuat oleh ahli gizi dan disesuaikan dengan kondisi

penderita gangguan kesehatan. Pakar kuliner dan koki berperan dalam pembuatan

makanan sesuai menu yang sudah dibuat. Keunggulan pada Hero adalah

Page 15: HERO (Healthy Resto)

9

konsumen dapat berkonsultasi langsung dengan ahli gizi sehingga dapat

memperoleh tips tentang pola makan yang baik.

Kerjasama yang sinergis antara ahli gizi, pakar kuliner dan koki

merupakan hal utama yang dibutuhkan. Pemilihan tempat yang strategis dan

desain restoran seperti pemilhan barang, pewarnaan, pencahayaan perlu

diperhatikan. Promosi akan adanya Hero dilakukan melalui media cetak, media

elektronik, dan media sosial. Pelayanan yang prima dan optimal akan diusahakan

dalam setiap segi yang ada dalam Hero.

Prediksi hasil dari gagasan ini adalah Hero dapat bersaing dengan

restoran cepat saji yang biasanya hanya mengutamakan kenikmatan rasa daripada

kualitas dari makanan tersebut. Hero merupakan restoran yang mengutamakan

kualitas makanan yaitu makanan yang sehat dan bergizi tanpa mengesampingkan

kenikmatan rasa makanan itu sendiri. Hero juga diharapkan menjadi pelopor

restoran sehat yang menyediakan makanan bagi penderita gangguan kesehatan

maupun bagi masyarakat yang ingin terus menjaga status kesehatan dan gizinya

yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

DEWI, A. B. F. K. 2009. Menu Sehat 30 Hari untuk Mencegah dan Mengatasi

Diabetes Mellitus, Jakarta, AgroMedia.

IASO 2011. Global Prevalence of Adult Obesity.

IDF 2010. Prevalence Estimates of Diabetes Mellitus

RISKESDAS 2010.

RISKESDAS 2013.

SUSIANTO 2010. The Mirale of Vegan, Jakarta, Qanita.

WHO. 2013. Cardiovascular diseases (CVDs) Fact sheet No 317 [Online].

Available:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/index.html.

Page 16: HERO (Healthy Resto)
Page 17: HERO (Healthy Resto)
Page 18: HERO (Healthy Resto)
Page 19: HERO (Healthy Resto)
Page 20: HERO (Healthy Resto)

Lampiran 2 : Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No Nama /

NIM

Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Gardinia

Nugrahani

Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu Ketua, Final

editing,

penyumbang ide,

langkah

implementasi,

menentukan pihak

yang terkait,

kesimpulan dan

saran

2 Anisa Nur

Azizah

Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu studi pustaka,

penulis bagian

latar belakang dan

keadaan terkini

3 Ratih

Paramastuti

Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu Wakil, penulis

manfaat

penulisan,

keadaan terkini

yang dapat

diselesaikan,

langkah

implementasi

4 Ruth Hanani Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu penulis gagasan,

rangkuman,

gambar ilustrasi

Page 21: HERO (Healthy Resto)