Page 1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
HERO (Healthy Resto)
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Gardinia Nugrahani 22030112130017 2012
Anisa Nur Azizah 22030112130036 2012
Ratih Paramastuti 22030112130029 2012
Ruth Hanani 22030112130089 2012
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
Page 2
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
HERO (Healthy Resto)
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Gardinia Nugrahani 22030112130017 2012
Anisa Nur Azizah 22030112130036 2012
Ratih Paramastuti 22030112130029 2012
Ruth Hanani 22030112130089 2012
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
Page 4
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. v
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
Latar Belakang ....................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ................................................................................... 3
Manfaat Penulisan ................................................................................. 3
GAGASAN ..................................................................................................... 4
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ....................................................... 4
Solusi yang Pernah Ditawarkan ............................................................. 4
Manfaat dan Dampak Gagasan ............................................................... 5
Pihak-pihak yang Terkait ....................................................................... 6
Langkah-langkah Strategis ..................................................................... 7
Kesimpulan ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9
Page 5
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konsep umum Hero ....................................................................... 8
Gambar 2. Rancangan Denah Hero .................................................................. 8
Page 6
v
RINGKASAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan dan pola makan masyarakat saat
ini menjadi faktor risiko munculnya sindrom metabolik dan penyakit degeneratif.
Masyarakat cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang dinilai lebih praktis
dan mudah saat mereka disibukan dengan pekerjaan mereka. Masyarakat tidak
menyadari bahwa makanan cepat saji mengandung zat gizi yang kurang baik,
yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan.
Masyarakat yang telah mengalami gangguan penyakit tersebut perlu
mengatur pola makannya untuk mencegah terjadinya penurunan status kesehatan
dan status gizi mereka. Namun sayangnya hal tersebut masih sulit untuk
dilakukan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dengan makanan apa
saja yang boleh dan sebaiknya dikonsumsi oleh penderita gangguan kesehatan.
Gagasan yang kami buat berupa sebuah restoran bernama Hero (Healthy
Resto) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan makanan bagi para penderita
gangguan kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, obesitas,
hipertensi, dan asam urat yang perlu mengatur pola makannya. Penyusunan menu
melibatkan pihak-pihak yang berkaitan seperti Ahli Gizi, Pakar Kuliner, dan Koki
yang menjamin menu-menu yang disajikan tepat bagi para pengunjung baik dari
segi kualitas dan kuantitas zat gizi. Selain itu, menu yang disajikan juga
mempertimbangkan segi kualitas rasa dan penampilan, sehingga para konsumen
dapat menikmati makanan yang disajikan. Menu makanan dalam Hero dibuat
berdasarkan kebutuhan masing-masing penyakit.
Sasaran dari restoran ini adalah orang-orang yang menderita penyakit
maupun orang yang sehat. Sehingga melalui menu makanan dalam Hero dapat
menjadi contoh menu makanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Implementasi dari gagasan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
masyarakat dan mengurangi biaya pengobatan yang dikeluarkan.
Page 7
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada berbagai jenis gangguan kesehatan, contohnya gangguan yang
menyebabkan munculnya sindrom metabolik dan penyakit degeneratif. Gangguan
kesehatan yang banyak dijumpai pada penduduk Indonesia diantaranya diabetes
melitus, hipertensi, asam urat, penyakit jantung koroner, dan obesitas.
Berbagai macam gangguan kesehatan terus meningkat prevalensinya. Pada
tahun 2000-2001, Prevalensi overweight di Indonesia umur 20 tahun keatas pada
laki-laki mencapai 10.2% dan obesitas 1.3% sedangkan pada kelompom
perempuan, prevalensi overweight mencapai 17.4% dan obesitas 4.5%. Angka
tersebut diprediksikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dibandingkan dengan
negara lain, Indonesia memiliki prevalensi terbesar kedua untuk laki-laki maupun
perempuan setelah Thailand. Data prevalensi obesitas pada remaja keatas yang
dihimpun oleh International Association for the Study of Obesity menunjukkan
prevalensi overweight dan obesitas di berbagai negara di dunia termasuk negara
Indonesia cukup tinggi, baik anak-anak sampai usia lanjut. Misalnya di Tonga,
37.4% laki-laki mengalami overweight dan 46.6% mengalami obesitas sedangkan
prevalensi untuk perempuan, 22.7% overweight dan 70.3% obesitas (IASO,
2011).
Obesitas merupakan faktor risiko dari beberapa penyakit degeneratif,
seperti diabetes melitus dan penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskuler
merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2008, 17,8 juta
orang meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskuler. Angka tersebut
menunjukkan bahwa 30% kematian di dunia disebabkan penyakit kardiovaskuler.
Dari kematian tersebut, 7,3 juta meninggal disebabkan oleh penyakit jantung
koroner (PJK) dan 6,2 juta disebabkan oleh stroke (WHO, 2013). Prevalensi
penyakit jantung skala nasional yaitu 7,2%, Jawa Tengah merupakan salah satu
provinsi yang memiliki prevalensi melebihi prevalensi nasional yaitu sebesar
8,4% (Riskesdas, 2010). Angka kejadian hipertensi juga dilaporkan meningkat
seiring dengan terus meingkatnya kejadian obesitas. Pada tahun 2013, angka
kejadian hipertensi tertinggi di Indonesia mencapai 30,54% di Majene dan
48,15% Di Mamasa (Riskesdas, 2013)
Page 8
2
Penelitian yang telah dilakukan oleh International Diabetes Federation
pada tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia dengan populasi
152.828 ribu jiwa (20-79 tahun), sebesar 4,6% penduduknya mengalami diabetes
mellitus. Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan negara Kamboja,
Cina, Mogolia, Myanmar, Papua New Guine, Solomon, Timur Leste, Vanuatu,
dan Vietnam (IDF, 2010). Angka tersebut terus meningkat, pada tahun 2013, di
Indonesia, 382 juta warga (20-79 tahun) menderita diabetes melitus dengan angka
kematian mencapai 172.601 warga.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pola makan masyarakat saat ini menjadi
faktor risiko munculnya sindrom metabolik dan penyakit degeneratif. Masyarakat
cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang dinilai lebih praktis dan mudah
saat mereka disibukan dengan rutinitas sehari-hari. Mereka tidak menyadari
bahwa makanan cepat saji mengandung zat gizi yang kurang baik bagi kesehatan
seperti lemak trans, dan natrium dalam jumlah yang cukup tinggi. Lemak trans
dan natrium merupakan dua contoh dari zat gizi pada makanan junk food yang
menyebabkan terjadinya obesitas jika dikonsumsi berlebihan. Dengan adanya
gangguan kesehatan tersebut, penderita perlu mengatur makanan dan pola
makannya untuk mencegah penurunan status kesehatan dan status gizi mereka.
Banyak masyarakat, yang belum paham mengenai makanan yang baik
dikonsumsi untuk kesehatan. Untuk meminimalisir kondisi ini, diperlukan suatu
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menyediakan wadah bagi masyarakat
untuk memperbaiki pola makan mereka sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kesehatan dan mencegah atau memulihkan penyakit yang telah diderita.
Kesadaraan masyarakat akan kesehatan rendah. Untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat perlu adanya fasilitas guna memenuhi kebutuhan
khususnya. Menurut teori perilaku, merubah perilaku tidak hanya dengan
penddikan tetapi juga membutuhkan fasilitas. Salah satu fasilitas khusus bagi
penderita penyakit yaitu rumah makan atau restoran yang menyediakan makanan
sesuai penyakitnya. Restoran ini harus dikonsep dengan mengacu ke makanan
dietetik dengan cara melayani klien yang datang ke restoran dengan berbagai
pelayanan khusus seperti konsultasi gizi dan memilih makanan yang sesuai
kebutuhannya.
Page 9
3
1.2 Tujuan Penulisan
1. Membantu pemerintah menyelesaikan masalah yang ditimbulkan akibat
adanya penurunan status kesehatan masyarakat.
2. Membuat suatu tempat makan yang menyediakan menu sehat untuk penderita
gangguan kesehatan.
3. Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai makanan-makanan yang
boleh dikonsumsi atau yang tidak boleh dikonsumsi untuk penderita penyakit
tertentu.
4. Membantu masyarakat untuk meningkatkan status kesehatannya.
5. Meningkatkan pemanfaatan aneka ragam bahan makanan sebagai sumber gizi
bagi keluarga.
1.3 Manfaat Penulisan
Bagi Pasien Penderita Gangguan Kesehatan
Dapat membantu penderita gangguan kesehatan untuk menjaga pola
makannya sehingga membantu mencegah semakin parahnya penyakit tersebut.
Penderita gangguan kesehatan dapat mengetahui makanan apa yang harus
dimakan dan yang harus dihindari. Pemilihan makanan yang tepat dapat
membantu atau mempercepat pemulihan penyakit. Pola makan yang baik
merupakan kunci utama dalam penyembuhan dan pencegahan berbagai gangguan
kesehatan.
Bagi Masyarakat Sehat
Menu makanan dalam Hero (Healthy Resto) dapat menjadi contoh
makanan sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang
sehat dapat membantu untuk mencegah datangnya berbagai gangguan kesehatan
dan menjaga status kesehatan. Pencegahan terhadap gangguan kesehatan dapat
mengurangi biaya kesehatan yang harus dikeluarkan jika menderita penyakit.
Hero akan menjadi contoh restoran sehat yang mengutamakan kualitas
untuk hidup sehat tanpa mengesampingkan kenikmatan rasa makanan, tidak
seperti restoran cepat saji yang biasanya hanya mengutamakan kenikmatan
konsumen. Gaya hidup masyarakat yang mendahulukan gengsi dengan makan di
restoran bisa diubah. Masyarakat akan lebih sadar tentang pentingnya memilih
makanan yang tepat untuk tetap hidup sehat.
Page 10
4
Bagi Pemerintah Indonesia
Diharapkan implementasi dari gagasan yang kami tulis dapat membantu
pemerintah dalam usaha meningkatkan produktivitas melalui program pencegahan
dan pemulihan bagi penderita gangguan kesehatan. Pencegahan dan pemulihan
bagi penderita gangguan kesehatan dapat menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas sehingga kualitas hidup masyarakat dalam negara akan meningkat.
II. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Indonesia merupakan salah satu negara yang angka kejadian sindroma
metabolik dan penyakit degeneratifnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sindroma metabolik di Indonesia yang paling sering dijumpai adalah obesitas
yang selanjutnya dapat menyebabkan beberapa penyakit degenerative yang dapat
membahayakan kesehatan.
Prevalensi obesitas, hipertensi,dan beberapa penyakit jantung terus
meningkat. Indonesia tahun 2013, data menunjukkan bahwa laki-laki Obese
(IMT>25) pada umur >18 tahun mencapai 19,7% sedangkan pada perempuan
mencapai 32,9%. Angka obesitas sentral yang merupakan faktor risiko diabetes
mellitus tipe 2, dan beberapa penyakit jantung juga cukup tinggi, yaitu 26,6%
(Riskesdas, 2013).
Prevalensi diabetes mellitus pada umur 15 tahun keatas berdasarkan
wawancara menurut diagnosis dokter dan gejala mencapai 2,1%. Kecenderungan
prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara sebesar 9,5% sedangkan yang
berdasarkan pengukuran ternyata angkanya lebih tinggi, yaitu mencapai 25,8%
(Riskesdas, 2013).
Prevalensi beberapa penyakit jantung juga mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 2013, prevalensi penyakit jantung koroner umur 15 tahu
keatas berdasarkan wawancara menurut provinsi adalah sebesar 1,5%, prevalensi
gagal jantung 0,3%, dan prevalensi stroke per 1000 orang yaitu 12,1% (Riskesdas,
2013).
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan
Beberapa solusi pernah ditawarkan dan dilakukan untuk menangani
masalah obesitas dan beberapa penyakit degeneratif akibat obesitas. Solusi yang
Page 11
5
ditawarkan biasanya adalah program penurunan berat badan sehingga risiko
penyakit degeneratif dapat dicegah ataupun diminimalisir. Intervensi melalui segi
gizi masih sangat jarang diemukan. Beberapa metode pernah ditawarkan dalam
program tersebut mulai dari terapi sedot lemak, suntik diet, kapsul infra merah,
suplemen pelangsing, obat-obatan sampai metode pembedahan atau operasi. Obat
– obatan yang sering digunakan adalah appetite suppressant (anorectic agents),
orlistst (Xenical), Sibutramine (Meridia), dan Acomplia (Rimonabant).
Sedangkan Operasi yang sering dilakukan meliputi bariatric, gastroplasty,
gastricbypass, dan liposuction.
Saat ini di ranah kuliner sehat, banyak upaya untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Rumah makan vegetarian salah satunya, yang
menyediakan menu makanan khusus untuk para vegetarian. Banyak orang yang
percaya bahwa dengan pola makan vegetarian kesehatan tubuh dapat terjaga.
Namun menjadi vegetarian belum tentu baik apabila kemampuan untuk
mengkombinasikan makanan yang diasup kurang, karena seorang vegeratian
harus benar-benar mampu mengatur variasi makanan yang diasupnya untuk
menghindari terjadinya kekurangan salah satu zat gizi. (Susianto, 2010)
Katering sehat atau katering gizi sudah banyak dijumpai di masyarakat,
katering ini menerima pesanan makanan untuk para penderita ganguan kesehatan
yang menunya telah disesuaikan dengan dietnya. Katering ini memiliki konsultan
ahli gizi, sehingga sebelum memesan konsumen terlebih dulu berkonsultasi
mengenai makanan dan penyakit yang dideritanya, apakah ia memiliki alergi pada
suatu bahan makanan atau tidak. Setelah konsultasi, barulah menu makanan dapat
disusun.
2.3 Manfaat dan Dampak Gagasan
Melalui gagasan yang kami tawarkan, Hero (Healthy Resto), diharapkan
dapat mencegah dan mengobati berbagai gangguan kesehatan seperti obesitas,
hipertensi, diabetes. Penderita penyakit tersebut biasanya mengeluarkan biaya
yang cukup besar untuk mengobati penyakitnya. Pengetahuan masyarakat akan
pencegahan dan pemulihan terhadap penyakit degeneratif masih kurang. Hal ini
terlihat dari semakin meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif.
Page 12
6
Pencegahan dan pemulihan terhadap gangguan kesehatan dapat dilakukan
dengan pola makan yang baik. Pola makan yang baik adalah pola makan yang
bergizi dan seimbang sesuai dengan kondisi penderita. Kebutuhan penderita suatu
penyakit dengan penyakit lain berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan menu
diet yang sesuai dengan kebutuhan penderita penyakit tersebut.
Menu makanan dalam Hero (Healthy Resto) dibuat berdasarkan kebutuhan
masing-masing penyakit. Tidak hanya untuk orang sakit, tetapi juga untuk orang
sehat. Sehingga melalui menu makanan dalam Hero dapat menjadi contoh menu
makanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi dari
gagasan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan
mengurangi biaya pengobatan yang dikeluarkan. Peningkatan produktivitas terjadi
jika adanya pengurangan masa perawatan dalam rumah sakit dan status kesehatan
yang membaik. Uang yang dihemat dari biaya pengobatan dapat digunakan untuk
keperluan lain dalam rumah tangga.
2.4 Pihak – pihak yang Terkait
Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dalam usaha pewujudan
gagasan yang kami usulkan.
Ahli Gizi dan Pakar Kuliner
Ahli gizi bertugas membuat menu yang sesuai bagi penderita gangguan
kesehatan. Ahli gizi turun langsung dalam pemilihan bahan sehingga diperoleh
bahan yang segar dengan mutu terbaik.
Pakar kuliner bertugas dalam pengembangan variasi menu. Variasi menu
diharapkan dapat menarik konsumen. Pakar kuliner juga memberi masukan
pada ahli gizi tentang berbagai jenis masakan mulai dari masakan rumahan,
masakan nusantara, masakan oriental, masakan barat dan lain-lain. Kombinasi
antara menu makanan yang sehat begizi dan menarik menjadi daya pikat
tersendiri bagi Hero.
Koki
Koki berperan dalam pembuatan makananan yang akan disajikan dalam
menu. Koki memiliki kemampuan untuk mengolah bahan makanan dan teknik
memasak yang baik sehingga akan menghasilkan makanan yang berkualitas.
Masyarakat
Page 13
7
Dengan menjadi konsumen Hero, status kesehatan masyarakat dapat
mempertahankan status kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Menu
dalam Hero juga dapat menjadi sarana edukasi untuk masyarakat mengenai
makanan yang baik atau yang buruk jika dikonsumsi penderita penyakit
degeneratif. Selain itu masyarakat dapat mempromosikan Hero di lingkungan
sekitarnya, mengingat manfaat yang besar.
Media Massa
Media cetak dan media elektronik diperlukan sebagai sarana untuk
promosi adanya Hero, sehingga menarik minat masyarakat.
2.5 Langkah – Langkah Strategis
Pencegahan dan pemulihan bagi penderita gangguan kesehatan dapat
dilakukan melalui pengaturan pola makan. Gagasan kami mengenai Hero
diharapkan dapat menjadi contoh penerapan menu sehat bagi penderita gangguan
kesehatan dan orang yang sehat. Kerjasama diantara pihak-pihak terkait
diharapkan akan menghasilkan menu makanan yang sehat, bergizi, enak dan
berpenampilan menarik.
Setelah mendapatkan tim yang solid, konsep yang tepat dan dana yang
cukup, pemilihan tempat restoran merupakan hal pertama yang dilakukan. Tempat
yang mudah dijangkau dan kondisi sekitar yang mendukung merupakan hal-hal
yang perlu diperhatikan. Penataan ruang, pemilihan barang, pencahayaan dan
pewarnaan dalam restoran merupakan hal yang penting karena sangat
mempengaruhi kenyamanan konsumen.
Promosi merupakan hal selanjutnya yang dilakukan. Promosi merupakan
kunci utama dalam memasarkan produk dan jasa yang ditawarkan. Promosi akan
dilakukan melalui media cetak, media elektronik dan media sosial. Pelayanan
yang prima akan menjadi promosi tersendiri karena konsumen yang puas akan
menceritakannya kepada calon konsumen lain.
Hero akan memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap konsumen.
Suasana yang nyaman dalam makan sangat dibutuhkan. Diharapkan dengan
makan di Hero yang mengusung tema back to nature akan memberikan
kenyamanan dan kedamaian tersendiri. Hero menerima setiap kritik dan saran dari
konsumen demi perbaikan untuk kedepannya.
Page 14
8
Gambar 1. Konsep umum Hero
Gambar 2. Rancangan Denah Hero
III. Kesimpulan
Hero (Healthy Resto) merupakan restoran yang menyediakan menu-
menu khusus untuk penderita gangguan kesehatan. Hero dapat membantu
penderita gangguan kesehatan untuk mempercepat pemulihan dan untuk orang
yang sehat dapat membantu untuk menjaga status kesehatan dan status gizinya
agar tetap baik.
Menu dalam Hero dibuat oleh ahli gizi dan disesuaikan dengan kondisi
penderita gangguan kesehatan. Pakar kuliner dan koki berperan dalam pembuatan
makanan sesuai menu yang sudah dibuat. Keunggulan pada Hero adalah
Page 15
9
konsumen dapat berkonsultasi langsung dengan ahli gizi sehingga dapat
memperoleh tips tentang pola makan yang baik.
Kerjasama yang sinergis antara ahli gizi, pakar kuliner dan koki
merupakan hal utama yang dibutuhkan. Pemilihan tempat yang strategis dan
desain restoran seperti pemilhan barang, pewarnaan, pencahayaan perlu
diperhatikan. Promosi akan adanya Hero dilakukan melalui media cetak, media
elektronik, dan media sosial. Pelayanan yang prima dan optimal akan diusahakan
dalam setiap segi yang ada dalam Hero.
Prediksi hasil dari gagasan ini adalah Hero dapat bersaing dengan
restoran cepat saji yang biasanya hanya mengutamakan kenikmatan rasa daripada
kualitas dari makanan tersebut. Hero merupakan restoran yang mengutamakan
kualitas makanan yaitu makanan yang sehat dan bergizi tanpa mengesampingkan
kenikmatan rasa makanan itu sendiri. Hero juga diharapkan menjadi pelopor
restoran sehat yang menyediakan makanan bagi penderita gangguan kesehatan
maupun bagi masyarakat yang ingin terus menjaga status kesehatan dan gizinya
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
DEWI, A. B. F. K. 2009. Menu Sehat 30 Hari untuk Mencegah dan Mengatasi
Diabetes Mellitus, Jakarta, AgroMedia.
IASO 2011. Global Prevalence of Adult Obesity.
IDF 2010. Prevalence Estimates of Diabetes Mellitus
RISKESDAS 2010.
RISKESDAS 2013.
SUSIANTO 2010. The Mirale of Vegan, Jakarta, Qanita.
WHO. 2013. Cardiovascular diseases (CVDs) Fact sheet No 317 [Online].
Available:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/index.html.
Page 20
Lampiran 2 : Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No Nama /
NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Gardinia
Nugrahani
Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu Ketua, Final
editing,
penyumbang ide,
langkah
implementasi,
menentukan pihak
yang terkait,
kesimpulan dan
saran
2 Anisa Nur
Azizah
Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu studi pustaka,
penulis bagian
latar belakang dan
keadaan terkini
3 Ratih
Paramastuti
Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu Wakil, penulis
manfaat
penulisan,
keadaan terkini
yang dapat
diselesaikan,
langkah
implementasi
4 Ruth Hanani Ilmu Gizi Gizi 6 jam/minggu penulis gagasan,
rangkuman,
gambar ilustrasi