HERBAL THERAPIES FOR OBESITY Atina Hussaana Department of Pharmacology Medical Faculty Sultan Agung Islamic University
HERBAL
THERAPIES
FOR
OBESITY
Atina Hussaana Department of Pharmacology
Medical Faculty
Sultan Agung Islamic University
Obesitas :
-20 % - 30% di atas berat badan normal
(untuk umur, gender dan tinggi tertentu)
- Morbid obesity (clinically severe obesity) :
50%-100% diatas BB normal.
-Jika > 45 kg di atas BB normal morbidly
obese (tidak wajar / tidak normal).
- BB ideal mempertimbangkan umur, gender, tinggi
badan.
- normalnya orang akan bertambah berat sampai
selesai masa pertumbuhan.
-Wanita akan bertambah bertambah berat sekitar
7,2 kg antara umur 25 dan 54, sebaliknya Pria
cenderung meningkat sekitar 4,5 kg antara umur 25
dan 45.
-BB cenderung menurun setelah umur 55.
-Wanita lebih mungkin menjadi obese drpd pria,
karena mereka berciri mempunyai lebih banyak
lemak tubuh tapi lebih sedikit masa ototnya
dibanding pria. Lagipula, pada saat istirahat, wanita
membakar lemak lebih sedikit.
-Beberapa Faktor yang terlibat dalam Obesitas :
overeating, menurunnya aktivitas fisik, kehamilan,
pengobatan, kondisi kesehatan, genetik, gender
dan umur.
-Penentu utama BB adalah : Intake kalori dan
aktivitas fisik. Basal metabolism (yang mengontrol
kecepatan katabolisme, penyimpanan dan
penggunaan energi) juga berperan dalam
pengaturan BB.
-Metabolisme dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik
atau dengan stimulasi SS Simpatis dengan obat
seperti halnya kafein.
-Diet juga dapat mempengaruhi metabolisme,
contoh : makanan berlemak akan memudahkan
tubuh merubah dan menyimpan dibanding KH dan
protein, sehingga diet tinggi lemak akan memacu
penambahan BB.
-Intake makanan paling besar dikontrol oleh nafsu
makan yang dikendalikan oleh hormon2 seperti
cholecystokinin, leptin dan ghrelin.
-Obesitas mempunyai efek serius pada kesehatan
jangka panjang, meningkatnya faktor risiko untuk
mengalami : penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
stroke, diabetes, osteoporosis, dan kanker.
Signs and Symptoms
- Kelebihan lemak tubuh dan BB, nafas memendek,
susah berjalan, gampang lelah.
-Kondisi yang sering terkait dengan obesitas adalah :
hiperkolesterolemia, DM, hipertensi.
-Peningkatan faktor risiko obesitas jika bersamaan
dengan resistensi insulin, disebut sebagai ‘metabolic
syndrome (syndrome X).
-Obesitas juga dihubungkan dengan osteoarthritis,
nyeri sendi dan keterbatasan gerak, karena kelebihan
berat akan lebih menekan persendian.
-Simptom lainnya : sleep apnea, gallstones, stress
incontinence, polycystic ovarian syndrome dan
depresi.
Diagnosis
Penentuan apakah seseorang obesitas atau
tidak, seringkali dengan menggunakan BMI (body
mass index)
BMI = Berat (kg) / Tinggi (m2)
Misal, Beratnya : 45 Tingginya : 1,53 m (2,3409
m2)
BMI = 45/ 2,3409
= 19,2
Ada tiga kelas Obesitas :
- Class I (BMI 30 - 34,9)
- Class II (BMI 35 - 39,9)
- Class III (BMI ≥ 40)
Keterbatasan Penggunaan BMI :
1.Hanya mempertimbangkan berat dan tinggi,
yang tdk sll menggbrkan lemak tubuh.
2.Rentang BMI tdk terlalu akurat untuk anak-anak
dan remaja (krn didasarkan pada pengukuran
orang dewasa).
3.BMI tidak diambil dari penghitungan frame size.
Para atlit dan binaragawan mungkin hasilnya
akan bias krn rendahnya lemak tubuh dan
beratnya masa otot.
Selected Herbal Therapies
1. Bitter Orange (Citrus aurantium)
Grade C :
Bukti ilmiah tidak jelas atau
diperdebatkan sebagai pengurang
BB / pelangsing
Ekstrak Bitter Orange
Dari tanaman C. aurantium
zat aktif : alkaloid synephrine & para-
octopamin (seperti yang ada di
tanaman ephedra)
Mekanisme Aksi :
Mempunyai efek adrenergik agonist
sering dimasukkan dalam suplemen yang diklaim
dapat membantu pengurangan BB.
Kandungan utama yg diduga memacu
pengurangan BB Synephrine / oxedrine
Sudah dibuktikan sebagai agonis -adrenergik &
mungkin juga punya bagian -adrenergik.
Membantu pengurangan BB dengan meningkatkan
thermogenesis, terutama pada wanita.
Scientific Evidence of Effectiveness
Latar belakang penggunaan larangan FDA
terhadap suplemen yg mengandung Ephedrin
produk yang semula mengadung Ephedrin
direformulasi menjadi mengandung C. aurantium,
dipasarkan sebagai alternatif ephedra yg aman.
Hasil RCT : kombinasi C. aurantium, caffein dan St.
John’s wort diikuti diet ketat dan pemberian latihan
menghilangkan lemak tubuh (± 3.1 kg), padahal
pada kelompok plasebo tidak ada penurunan lemak
tubuh. Tp analisis statistik tdk menunjukkan ada
signifikansi perubahan antar kelompok.
St. John’s wort
- C. aurantium
Thermogenic terbaik pengganti ephedra.
- Belum pernah diteliti sebagai monoterapi
sulit menentukan apakah efek disebabkan
oleh bitter orange atau terapi kombinasinya
dengan yang lain.
- Standarisasi ekstrak bitter orange mengandung
4- 6% synephrine.
- Dosis : 975 mg ekstrak bitter orange dalam
kombinasi dengan 900 mg St. John’s wort dan 528
mg caffeine setiap hari selama 6 hari (diikuti
dengan latihan dan program diet).
Efek Samping
-Tidak ada kejadian efek samping yang signifikan,
tetapi synephrine (kandungan aktif bitter orange)
mirip dengan phenylephrine dan ephedra
secara teoritis dapat menyebabkan efek samping
cardiovascular.
-Penelitian dan laporan kasus : takikardi,
takiaritmia, QT prolongation, infark miokard,
peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
-dizziness, memory loss, syncope, seizure,
stroke, photosensitivity (fair-skinned people).
-Teoretis : memperburuk glaukoma dan
mempengaruhi fungsi tiroid.
Interaksi
-Alfa-adrenergik agent diantagonis oleh -
bloker
-Antidepressan mungkin karena memacu
pelepasan norephinefrin.
-Mengandung substrat MAO (tiramin, oktopamin
dan synephrine). Penggunaan inhibitor MAO
berseling dengan bitter orange dapat
meningkatkan efek hipertensi.
-Beta-adrenergik agent dapat berinteraksi
dengan β-bloker.
-Mungkin dapat meningkatkan tekanan sistole
dan diastole, berinteraksi dengan stimulan
CNS.
Interaksi
-Inhibitor CYP450-3A4 menyebabkan
peningkatan kadar obat dalam darah dan
berpotensi meningkatkan risiko efek samping.
-Bitter orange mempunyai aktivitas antiinflamasi
mempengaruhi marker inflamasi dan
mungkin berinteraksi dengan antiinflamasi lain.
-Madu disarankan untuk mereduksi absorbsi
naringin dari BO.
-Photosensitizing agents (minyak bergamont
dari C. aurantium) menyebabkan
hiperpigmentasi atau dermatitis shg lebih
sensitif terhadap treatmen dengan laser.
2. Capsicum (Capsicum spp.)
-Komponen utamanya : Capsaicin (37,6 – 497 mg / 100 g
buah masak sampai 27,8 – 404,5 mg/100 g buah hijau).
- Capsaicin topikal banyak digunakan untuk
menghilangkan nyeri. Bekerja sebagai agonis pada
reseptor TRPV1 (transient receptor potential vanilloid
subfamily member 1) . Dengan saturasi reseptor nyeri
tersebut dapat mengurangi sensasi
nyeri dan pembakaran.
- TRPV1 juga terlibat dalam pengaturan
BB. Capsaicin menginduksi thermogenesis
seperti termogenesis yang diperantarai
oleh beta-adrenergik.
Beberapa hasil studi klinik
ada penurunan BB pada pemberian capsaicin dg
senyawa thermogenic yg lain (mis green tea) &atau
stimulant (mis caffein), kemungkinan karena adanya
efek sinergis.
-Suplementasi Capsaicin menstimulasi metabolisme
energi pada laki2 selama latihan aerobik & setelah
makan.
-Dosis akut capsaicin menstimulasi respon
termogenic pada wanita dg berat normal,
tetapi tidak pada wanita obese (resistensi
terhadap stimulus fisiologi merupakan
faktor pada obesitas)
3. Cinnamon (Cinnamomum spp)
Grade C (increase lean body mass)
Mekanisme Aksi :
-Bukti in vitro : memodulasi penggunaan energi
pada adiposa dengan menstimulasi uptake
glukosa dan sintesis glikogen.
-Komponen bioaktif :
polimer dengan ikatan rangkap polifenol tipe A.
Bukti Keefektifan :
-500 mg ekstrak air dari cinnamon (cinnulin PF)
memperbaiki komposisi tubuh pada pasien dg
prediabetes dan sindrom metabolik.
Dosis :
500 mg sehari dari ekstrak air cinnamon
(cinnulin PF) ekuivalen dg 10 g bubuk
cinnamon.
Saran pemberian : 2 kapsul (250 mg), 2 x
sehari. (saat sarapan dan makan malam)
selama 12 minggu
4. Ephedra (Ephedra sinica) / Ma Huang
Grade A : Bukti ilmiah kuat (pengurang BB)
Catatan : semua suplemen makanan yang
mengandung alkaloid efedrin termasuk efedra
telah dilarang oleh FDA.
Produk yg diregulasi
adalah obat yang
mengandung efedrin
sintesis utk menangani
masalah pernafasan
dan reaksi alergi,
bukan sebagai
suplemen makanan.
Mekanisme aksi :
Struktur seperti amfetamin.
Meningkatkan ketersediaan & aksi
neurotransmiter endogen norepinefrin & epinefrin
langsung / tak langsung menstimulasi reseptor
katekolamin di otak, hati, pembuluh darah.
Menyebabkan stimulasi CNS, bronkodilatasi,
hipertensi & efek inotropik.
Pseudoefedrin sintetik sering digunakan untuk
obat bebas dekongestan, dan punya efek
diuretik.
Efek in vitro & penelitian pada hewan, efedrin
memacu termogenesis pada adiposa.
Efedrin menghambat pengosongan lambung
menyebabkan rasa kenyang & membantu
pengurangan BB.
Banyak laporan adverse effect terutama jika
dikombinasi dg kafein), efedra menjadi terapi
yang tidak aman untuk pelangsing.
Dosis Efedra :
Kandungan alkaloid pada berbagai sediaan dan spesies
efedra sangat bervariasi tidak ada bukti konsistensi
bentuk & dosis optimal dari efedra.
Rekomendasi FDA :
maksimal 8 mg tiap 6 jam (dosis total harian 24 mg).
Obat OTC umumnya menyarankan 12,5-25 mg tiap 4-6
jam (tidak boleh lebih dari 150 mg dalam 24 jam)
Efedra tampaknya membantu mengurangi BB, tp tidak
aman untuk indikasi tersebut. FDA melarang penjualan
efedra sebagai suplemen makanan karena adverse effect
pada cardiovaskuler.
Guazuma ulmifolia / Jati Belanda
Kandungan Kimia Daun :
Alkaloid, lendir, damar, flavonoid, saponin dan
tanin, minyak atsiri dg komponen prekosen,
kariofilen dan farnesol.
Kegunaan daun : sebagai pelangsing
(biji : utk gangguan pencernakan)
Bukti Efek Farmakologi
Sebagai Antiobesitas : Penelitian preklinik pada
tikus putih jantan (Rahardjo dkk, 2006).
Sdh Uji Klinik sbg Antihiperlipidemia
Efek melalui aktivitas penghambatan enzim lipase
pankreas berperan penting dlm hidrolisis lemak
mjd asam lemak, gliserol, monoasilgliserol &
diasilgliserol. Penghambatan enzim lipase pankreas
& gaster dpt menutup absorbsi lemak dan
meningkatkan ekskresi lemak melalui feses.
Hasil : ekstrak etanol daun jati belanda 10, 20 dan
30% sebanyak 0,5 ml/200 g BB/ hari, signifikan
menurunkan aktvts lipase pankreas.
Peringatan :
Konsumsi berlebihan mengakibatkan kerusakan
usus krn banyak mengandung tanin.
Adverse effect dan Interaksi : blm diketahui
Toksisitas :
Ekstrak kering dosis 2, 4 dan 8 g/kgBB, 1xsehari,
selama 3 bln pd tikus jantan tidak menaikkan kadar
kreatinin dan urea plasma dan rerata diameter
glomerulus ginjal. Pengamatan mikroskopis
histologi ginjal -> normal.
Pemakaian jangka panjang tidak mengganggu
fungsi ginjal.
Hasil sama utk granul keringnya.
Uji Mutagenik
Ekstrak etanol 50%
Dg Metode Ames, 5 galur bakteri S. typhi yg telah
dimutasikan dan tanpa aktivator metabolik.
Hasil :
Tidak bersifat mutagenik, krn tdk ada mutasi DNA
dan kerusakan kromosom bakteri uji.
Contoh Formula : Pelangsing tubuh
R/ Daun jati belanda 15 g
Air 600 mL
Cara : Dibuat infusa, diminum 3x sehari, 150 mL
5. GINGER (Zingiber officinale)
Grade C :
Bukti ilmiah tidak jelas atau diperdebatkan
sebagai pengurang BB
Mekanisme Aksi :
Mengenyangkan, meningkatkan
termogenesis dan oksidasi lemak, sehingga
membantu pengaturan BB dan mencegah
obesitas.
Bukti efektivitas :
Uji klinik dilakukan pada produk kombinasi
dengan ginger ( biasanya dengan rhubarb,
astragalus, red sage, turmeric dan asam galat)
masih belum jelas efektivitasnya untuk
mengurangi BB.
Licorice / Akar manis
5. LICORICE (Glycyrrhiza glabra)
Grade C :
Bukti ilmiah tidak jelas atau diperdebatkan
sebagai pengurang masa lemak tubuh.
Mekanisme Aksi :
Dari animal study : flavonoid licorice
menekan akumulasi lemak perut &
menurunkan kadar glukosa darah
dengan mekanisme melalui peroxisome
proliferator-activated receptor gamma
(PPAR-)
Dosis :
Konsumsi harian 3,5 g licorice selama 2 bulan.
Bukti efektivitas :
Bukti awal suplemetasi harian licorice
mereduksi lemak tubuh, BMI tetap.
Licorice menyebabkan retensi Na dan
hipertensi
6. SOY (Glycine max)
Grade C :
Bukti ilmiah tidak jelas atau diperdebatkan sebagai
antiobesitas, pengurang BB.
Mekanisme Aksi :
Protein kedelai mempengaruhi upregulasi gen2 yang terkait
dalam metabolisme lipid dan glukosa, meningkatkan
sensitivitas insulin, mengatur oskidasi asam lemak hepatik
dan memacu pengurangan jaringan adiposa.
Dosis :
Dosis pasti belum ditentukan.
Bukti efektivitas :
Diet berbasis kedelai lebih mampu mereduksi lemak tubuh
pada obesitas dan BB berlebih drpd restriksi kalori saja.
Susu kedelai sama efektif dg susu skim dalam mengurangi
BB, lemak dan lingkar perut.
7. Tea (Camellia sinensis)
Grade C :
Bukti ilmiah tidak jelas / diperdebatkan sbg penurun BB.
Mekanisme Aksi :
Daun teh mengandung polifenol (katekin, epikatekin,
epikatekin galat, EGCG, proentosianidin). EGCG dan
katekin merupakan antioksidan yang signifikan.Tunas daun
dan pucuk daun pertama paling kaya kandungan EGCG.
Katekin pada teh hijau meningkatkan pengeluaran energi
dan oksidasi lemak untuk pengurangan BB.
Ekstrak green tea menghambat lipase lambung dan
pankreas, menstimulasi termogenesis. Juga menghambat
digesti dan absorbsi karbohidrat.
EGCG dibuktikan menekan selera makan dengan
mempengaruhi sistem endokrin.
Green tea meningkatkan mobilisasi asam lemak bebas dan
meningkatkan pengurangan BB.
Dosis :
2 kapsul ekstrak green tea (terstandarisasi 25%
EGCG), 2 x sehari selama 12 minggu bisa
menurunkan BB pada pasien obesitas..
Bukti efektivitas :
Beberapa studi klinik menyimpulkan hasil perlakuan green
tea = plasebo.
Produk decaffeinated menurunkan risiko ESO
kardiovaskuler.
Satu studi kebiasaan konsumsi green tea tidak
menurunkan BB, studi yang lain BB turun setelah
konsumsi 12 minggu.
Thank
U