HEPATITIS
HEPATITIS
Definisi
Hepatitis proses peradangan pada hati (hepar), berimplikasi adanya perlukaan hati yang ditandai dengan keberadaan sel radang dalam jaringan hati
Etiologi
1. Infeksia. Virus: virus spesifik hati (A, B, C, D, dan E; virus hepatitis
F, G, dan TT sedang diteliti), virus lain seperti EBV dan CMV
b. Bakteri (S.typhi) c. Parasit (malaria)2. Non Infeksid. Obat-obatan & bahan beracun lainnya (DILI)e. Minum alkoholf. Penyakit lainnya: kondisi autoimun
Gejala (signs & symptoms):
• Perjalanan penyakit bervariasi dari gejala ringan (“flu-like”) sampai berat
• Penyakit akut akan mereda sesudah 7-10 hari dan menghilang paling lama 6 bulan.
• Penyakit kronis dapat berlanjut lebih 6 bulan sampai seumur hidup
• Penemuan fisik: ikterik (33%), hepatomegali (10%), low grade fever, sakit kepala, sakit otot & sendi, keluhan perut (nafsu makan turun, mual, diare), urin berwarna gelap (hampir seperti teh).
Laboratorium: Fungsi hati & Imunologi
1) Fungsi hati: integritas sel (SGOT/AST, SGPT/ALT), integritas saluran (ALP, γ-GT) , fungsi sekresi (bilirubin), fungsi sintesis (albumin)
2) Imunologi: antibodi (terhadap virus hepatitis), antigen (Ag), molekuler (DNA & RNA)
HEPATITIS VIRAL
1. Virus Hepatitis: penyebab oleh sekelompok virus yang berbeda famili tetapi dapat menyebabkan gejala klinis yang mirip, virus hepatitis A, B, C, D, E, yang sering adalah HAV, HBV dan HCV di Indonesia
2. Virus lain: Mumps, Rubella, CMV, Epstein Barr Virus • Hepatitis viral ditandai dengan naiknya ALT dan AST,
kadang dapat mencapai 100x harga normal, hiperbilirubinemia > 20 mg/dL, pada kasus berat disertai penurunan kadar albumin
HAV (Hepatitis A Virus)
• Penyebabnya virus hepatitis A• Penyakit endemik di negara berkembang• Penularannya lewat fekal oral: pencemaran air
minum, makanan yang tidak bersih, dan sanitasi yang buruk.
• Gejalanya akut dan tidak khas, bisa berupa: demam, sakit kepala, mual, muntah, pusing, ikterus, sampai pembengkakan hati. Tetapi tidak menimbulkan sekuel yang berarti.
Pengatasan hepatitis A
• RNA virus, Picornavirus family (Enterovirus type 72)• Tidak butuh pengobatan khusus (hanya memperbaiki
sanitasi) self limited disease (dapat sembuh sendiri)• Beberapa px terkadang membutuhkan: penggunaan
infus u/ mengganti cairan dan elektrolit, nutrisi yang baik, serta penggunaan obat antiemetik (metoklopramid, domperidon).
• Vaksinasi orang yang sering melakukan perjalanan ke daerah endemik dan orang yang kontak dengan penderita hepatitis (serumah)
HBV
• DNA virus, Hepadnavirus family• Penularan: transfusi darah, jarum suntik, mentatto,
transplantasi organ. Penularan lain: saat persalinan (95%) dan intra uterin (5%), penularan lain: transfusi darah, jarum suntik, mentatto, transplantasi organ.
• Gejala khas: lesu, nafsu makan berkurang, demam ringan, nyeri abdomen sebelah kanan, dapat timbul ikterus, air kencing warna teh.
• Diagnosis: ALT ↑, serologi HBsAg dan IgM anti HBc
Pengatasan hepatitis B• Pencegahan hepatitis B dapat menggunakan vaksin berikut
secara i.m. Untuk mencapai tingkat serokonversi yang tinggi dan konsentrasi anti-HBs protektif (> 10 mlU/mL), imunisasi diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan. Pada bayi, imunisasi harus lengkap paling lambat sebelum berusia 18 bulan.
Pengobatan HBV kronik
Terapi farmakologi HBV• Beberapa pilihan terapi: Interferon α (IFN konvensional),
pegylatec interferon α -2a, lamivudine, adefovir dipivoxil dan entecavir
• IFN-α adalah terapi lini pertama u/ penanganan HBV. Memiliki mekanisme sebagai antivirus, antiproliferasi, dan memiliki efek imunomodulator pada kronik HBV. Selain itu memiliki mekanisme untuk meningkatkan aktivitas fagositosis dari makrofag dan juga menghambat pertumbuhan sel.
• Dosis IFN- α adalah 30-35 juta unit sc/im per minggu (7 juta unit/ hari atau 10 juta unit 3x seminggu) selama 15- 24 minggu
• Efek samping: flu-like symptoms (fatigue, fever), neutropenia, trombositopenia, yang biasanya masih dapat ditoleransi, dapat menyebabkan dekompensasi hati.
• Pegylated interferon α-2a Sama seperti interferon α, pegylated interferon α memiliki mekanisme kerja ganda yaitu sebagai imunomodulator dan anti-virus. Sebagai imunomodulator, pegylated interferon- α akan mengaktivasi makrofag, sel natural killer(NK) dan limfosit T sitotoksik serta memodulasi pembentukan antibodi yang akan meningkatkan respon imun host untuk melawan virus hepatitis B.
• Sedangkan aktivitas anti-virus dilakukan dengan menghambat replikasi virus hepatitis B secara langsung melalui aktivasi endo-ribonuclease, elevasi protein kinase dan induksi 2’,5’- oligodenylate synthetase.
• Lamivudine menunjukkan efektifitas supresi HBV DNA, normalisasi ALT, dan perbaikan secara histologi baik pada HBeAg positif dan HBeAg negatif / HBV DNA positif.
• Dosis: 100mg 1x sehari (48-52 minggu). Aman digunakan u/ dekompensasi sirosis.
• Adefovir dipivoxil adalah nukleosida analog dari adenosin monofosfat setelah menjadi bentuk aktifnya akan bekerja langsung menghambat DNA polymerase dengan tempat ikatan yang berbeda dengan lamivudin.
• Dosis: 10mg/ hari (48minggu)• ESO: hematuria dan gagal ginjal (penggunaan dosis tinggi)• KI: ibu hamil & pasien gangguan ginjal
• Entecavir analog nukleosida guanosin yang menghambat replikasi virus melalui tiga jalur yaitu: priming, negative strand synthesis, dan positive strand synthesis,dengan demikian produksi double stranded viral DNA akan sangat menurun. Dosis: 0,5mg/ hari (48minggu)
• ESO: kelelahan, pusing, mual• Thymosin α-1 Hanya sedikit penelitian
yang telah menganalisis thymosin α-1
HCV• RNA virus, Flavivirus family• Penularan: cairan darah & cairan tubuh, jarum
suntik, transplantasi organ, kecelakaan kerja, hubungan seksual, penularan masa perinatal sangat kecil.
• 80% penderita akan menjadi kronik menyebabkan jaringan parut pada hepar sirosis dan kanker.
• Masa inkubasi 2-24 minggu
Terapi Farmakologi Hepatitis C
DOC u/ hepatitis C adalah: Kombinasi Pegylated Interferon- α dan ribavirin . Terapi dibagi berdasarkan beberapa genotip. 48 minggu u/ genotip virus 1, dan 24 minggu untuk genotip 2 dan 3.
TERIMA KASIH